ANALISIS RASIO LIKUIDITAS SOLVABILITAS D (2)

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS TERHADAP
KINERJA KEUANGAN KOPERASI KARYAWAN ( KOPKAR ) RUWA JURAI PTPN VII
(PERSERO) UNIT USAHA BATURAJA

SKRIPSI
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh :
ELDY OCTA VIANUS
07 151 060

FAKULTAS ILMU EKONOMI
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
UNIVERSITAS BINA DARMA
PALEMBANG
2011

PERYATAAN

Dengan ini saya menyatakan :

1. Karya tulis ini adalah asli dan belum pernah diajukan untuk mendapatkan gelar akademik
baik di Universitas Bina Darma maupun perguruan tinggi lainnya.
2. Karya tulis ini murni gagasan, rumusan, dan penelitian saya sendiri dengan arahan
pembimbing.
3. Dalam karya tulis ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah dituliskan atau
dipublikasikan orang lain, kecuali secara tertulis dengan jelas dicantumkan sebagai acuan
dalam naskah dengan disebutkan nama pengarang dan dicantumkan dalam daftar pustaka.
4. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila dikemudian hari terdapat
penyimpangan atau tidak benaran dalam peryataan ini, maka saya bersedia menrima
sanksi sesuai dengan norma yang berlaku di perguruan tinggi lain.

Palembang, Maret 2011
Yang Membuat peryataan

ELDY OCTA VIANUS
( 07 151 060 )

ABSTRAK

ELDY OCTA VIANUS, 2011. Analisis Rasio Likuiditas, Solvabilitas Dan Profitabilitas

Terhadap Kinerja Keuangan Koperasi Karyawan ( Kopkar ) Ruwa Jurai PTPN VII (Persero) Unit
Usaha Baturaja. Skripsi, Program Studi Manajemen Strata Satu ( S1 ), Fakultas Ekonomi
Universitas Bina Darma Palembang Skripsi ini membahas tentang . Analisis Rasio Likuiditas,
Solvabilitas Dan Profitabilitas Terhadap Kinerja Keuangan Koperasi Karyawan ( Kopkar ) Ruwa
Jurai PTPN VII (Persero) Unit Usaha Baturaja, adapun tujuan yang ingin dicapai dalam
penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana analisis rasio likuiditas, solvabilitas dan
profitabilitas yang dilakukan koperasi karyawan ( kopkar ) ruwa jurai PTPN VII (persero) unit
usaha baturaja terhadap kinerja keuangan koperasi. Data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah data primer dan data skunder yaitu dengan cara mengamati dan meminta data yang
berkaitan dengan permasalahan yang berhubungan dengan objek yang diteliti. Teknik analisis
yang digunakan adalah teknik analisis kuantitatif dan kualitatif yaitu dengan cara mengevaluasi
dan menilai semua data dan fakta yang diperoleh dari objek yang dipilih, serta mengutip dari
teori dan ketentuan yang berlaku umum kemudian dari hasil evaluasi ini penulis mencoba
manarik kesimpulan dan juga memberi saran untuk membangun. Berdasarkan pembahasan yang
dilakukan dapat disimpulkan bahwa analisis rasio likuiditas, solvabilitas, dan profitabilitas yang
dilakukan koperasi karyawan ( Kopkar ) ruwa jurai PTPN VII (Persero) unit usaha Baturaja,
sudah baik terlihat dari dari laporan keuangan pada akhir periode yang telah dicatat dalam buku
keuangan koperasi karyawan ( Kopkar ) ruwa jurai PTPN VII (Persero) unit usaha Baturaja.

Kata Kunci : Laporan Keuangan – Rasio Likuiditas, Rasio Solvabilitas, dan Rasio profitabilitas

– Kinerja Keuangan

ABSTRACT
ELDY OCTA VIANUS, 2011. Ratio Analysis Liquidity, Solvency and Profitability Financial
Performance Against Employees Cooperative (Kopkar) Ruwa Jurai PTPN VII (Persero) Baturaja
Business Unit. Thesis, Bachelor of Management Studies Program One (S1), Faculty of
Economics Universitas Bina Darma Palembang Ratio Analysis Liquidity, Solvency and
Profitability Financial Performance Against Employees Cooperative (Kopkar) Ruwa Jurai PTPN
VII (Persero) Baturaja Business Unit, while the goal to be achieved in this study is to determine
how the analysis of liquidity ratios, solvency and profitability by cooperative employees
( Kopkar) Ruwa jurai PTPN VII (Persero) Baturaja business unit financial performance of
cooperatives. Data used in this study are primary and secondary data that is by observing and
request data relating to problems associated with the object being studied. The analysis technique
used is quantitative and qualitative analysis technique that is by evaluating and assessing all the
data and facts obtained from the selected object, as well as quotes from the theory and the
general regulations of the results of this evaluation then the author tries to attract the conclusions
and also gives suggestions for building. Based on our discussions can be concluded that the
analysis of liquidity ratios, solvency, and profitability by cooperative employees (Kopkar) Ruwa
jurai PTPN VII (Persero) Baturaja business units, have both seen from the financial statements at
the end of the period that has been recorded in the books of financial cooperatives employees

(Kopkar) Ruwa jurai PTPN VII (Persero) Baturaja business units.
Keywords: Financial Statements – Ratio of Liquidity, Solvency ratio, and Rasio profitabilitas –
Financial Performance

Halaman Motto

« Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sholat dan sabar sebagai penolongmu
sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar (Qs: Al Baqarah: 163)
« Barang siapa yang memberi kemudahan kepada orang lain yang sedang kesulitan, maka Allah
akan memudahkan kepadanya didunia dan diakhirat (HR, Ibnu Mayjah dan Hurairah)
« Satu-satunya perbedaan antara orang sukses dan orang yang tidak sukses adalah kesediaan dan
kemauan untuk bekerja sangat, sangat keras.(Helen Gurley Brown)
« Belajarlah dari kegagalan, karena kegagalan adalah kunci dari kesuksesan.
« Kejujuran dan Ketaqwaan adalah sikap yang paling mulia dalam hidup.
« Tak ada pekerjaan yang sia-sia tanpa usaha dan doa.

Ku Persembahkan Untuk :
v Kedua Orangtuaku Tercinta
v Kakak dan anak-anaknya yang ku sayang
v Calon Istriku ( Melly Suryani )


v Teman – Teman Kosan dan Club YVC-BG
v Sahabat – Sahabatku ( Chepy, Angga dan lain2)
v Alamamaterku
KATA PENGANTAR

Dengan segenap kerendahan hati serta mengucapkan puji syukur kehadiran ALLAH SWT yang
telah melimpahkan rahmad dan karunia-Nya, Sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi
dengan Judul “Analisis Rasio Likuiditas, Solvabilitas Dan Profitabilitas Terhadap Kinerja
Keuangan Koperasi Karyawan ( Kopkar ) Ruwa Jurai PTPN VII (Persero) Unit Usaha Baturaja.”
Tujuan dari penulisan Skripsi ini adalah sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana,
mengingat keterbatasan kemampuan dan pengalaman maka penulis mengharapkan saran yang
bersifat membangun guna kesempurnaan Skripsi ini. Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan
banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dan memberikan bimbingan serta
pemikiran dalam pembuatan laporan ini, terutama kepada :
1. Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya dan junjunganku Nabi besar
Muhammad SAW.
2. Bapak Prof. Ir. H. Bochari Rachman, M. Sc, selaku Rektor Universitas Bina Darma
Palembang.
3. Bapak Dr. Lin Yan Syah, SE., M. Si, selaku Dekan Fakultas Ekonomi.

4. Bapak Heriyanto, SE, M. Si, selaku Ketua Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas Bina Darma Palembang.
5. Bapak Heriyanto, SE, M. Si, selaku pembimbing I dalam penyusunan dan penulisan
skripsi ini.
6. Ibu Dra. Gagan Ganjar Resmi, M. Si, selaku pembimbing II dalam penyusunan dan
penulisan skripsi ini.
7. Kepada staf dan seluruh karyawan Koperasi Karyawan ( Kopkar ) Ruwa Jurai PTPN VII
(Persero) Unit Usaha Baturaja yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk
mengadakan penelitian serta memberikan penjelasan yang penulis butuhkan untuk
penyusunan skripsi ini.
8. Seluruh staf dan dosen yang telah membantu dalam penyelesaian laporan ini.
9. Kepada kedua orang tuaku tercinta yang telah membesarkan dan menyayangiku.
10. Kepada kakak dan anak-anaknya dan seluruh keluargaku yang telah membantu dan
memberi dukungan.

11. Kepada calon istriku ( Melly Suryani ) yang kusayangi yang telah memberikan semangat
dan dukungan selama ini.
12. Teman – teman kosanku dan club YVC-BG ( Yamaha V-ixion Club Palembang ) yang
memberikan doa selama ini.
13. Sahabat – sahabatku angkatan 2007 khusunya fakultas Ekonomi Manajemen terima kasih

atas arahan dan bantuan selama penyusunan laporan skripsi.
14. Terima kasih buat seluruh staf Perpustakaan dan staf lain-lainya yang ada di Universitas
Bina Darma Palembang yang membantu dalam penyelesaian penyusunan laporan skripsi
ini.
Akhir kata, penulis berharap agar Skripsi ini akan Bermanfaat bagi kita semua, terutama bagi
mahasiswa Bina Darma Palembang.
Palembang, Maret 2011

( ELDY OCTA VIANUS )

DAFTAR ISI

Halaman Judul
……………………………………………………………………………………..

i

Halaman Pengesahaan ………………………………………………………………………….
ii
Halaman Motto

……………………………………………………………………………………. iii
Kata Pengantar
……………………………………………………………………………………. iv
Daftar Isi
……………………………………………………………………………………………… vii
Daftar Tabel
………………………………………………………………………………………… x
Daftar Gambar
…………………………………………………………………………………….. xi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ………………………………………………………….. 1
1.2 Pembatasan Masalah ………………………………………………………………. 3
1.3 Tujuan Penelitian ……………………………………………………………………. 3
1.4 Manfaat Penelitian ………………………………………………………………….. 3
1.5 Ruang Lingkup Penelitian ……………………………………………………….. 4
1.6 Sistematika Penulisan ……………………………………………………………… 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Analisis Rasio Keuangan ………………………………………………………… 6
2.1.1Pengertian Rasio Keuangan …………………………………………….. 6
2.1.2


Macam-Macam Rasio Keuangan ………………………………….. 7

2.1.3

Tujuan Dan Kegunaan Analisis Rasio Keuangan ……………. 9

2.1.4

Keungulan Dan Keterbatasan Analisis Rasio Keuangan…… 10

2.2 Rasio Likuiditas ……………………………………………………………………… 12
2.3 Rasio Solvabilitas …………………………………………………………………… 15
2.4 Rasio Profitabilitas …………………………………………………………………. 19
2.5 Pengertian Kinerja …………………………………………………………………. 22
2.5.2

Manfaat Penilaian Kinerja …………………………………………… 23

2.5.3


Syarat-Syarat Indikator Kinerja ……………………………………. 24

2.5.4

Kinerja Keuangan ………………………………………………………. 24

2.5.5

Tujuan Kinerja Keuangan ……………………………………………. 25

2.6 Penelitian Terdahulu ……………………………………………………………….. 25
2.7 Kerangka Pemikiran ……………………………………………………………….. 26
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3. 1 Lokasi Penelitian …………………………………………………………………… 28
3. 2 Operasional Variabel ……………………………………………………………… 28
3. 3 Metode Penelitian ………………………………………………………………….. 29
3. 3. 1 Metode Pengumpulan Data …………………………………………… 29
3. 3. 2 Teknik Analisis Data ……………………………………………………. 30
3. 3. 2. 1 Rasio Likuiditas …………………………………………….. 30

3. 3. 2. 2 Rasio Solvabilitas ………………………………………….. 31
3. 3. 2. 3 Rasio Profitabilitas ………………………………………… 32
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian ……………………………………………………………………… 33
4.1.1

Sejarah Singkat ( KOPKAR ) PTPN VII Baturaja…………… 33

4.1.2

Stuktur Organisasi ( KOPKAR ) PTPN VII Baturaja ………. 34

4.1.3

Pembagian Tugas Dan Tangung Jawab …………………………. 36

4.2 Pembahasan Analisis Laporan Keuangan ………………………………….. 37
4.2.1

Analisis Rasio Likuiditas …………………………………………….. 38

4.2.2

Analisis Rasio Solvabilitas …………………………………………… 41

4.2.3

Analisis Rasio Profitabilitas………………………………………….. 44

4.3 Ringkasan Hasil Pembahasan ………………………………………………. 49
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan …………………………………………………………………………… 63
5.2 Saran …………………………………………………………………………………….. 64
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

2.1 Standar Likuiditas ……………………………………………………………………………..
15
2.2 Standar Solvabilitas …………………………………………………………………………..
19
2. 3 Standar Profitabilitas ………………………………………………………………………..
22
2.4 Penelitian Terdahulu ………………………………………………………………………….
25
3.1 Operasional Variabel ………………………………………………………………………….
28
4.1 Current Ratio
……………………………………………………………………………………. 39
4.2 Quick Ratio
……………………………………………………………………………………… 40
4.3 Debt To Asset Ratio …………………………………………………………………………..
42
4.4 Debt To Equity Ratio …………………………………………………………………………
44
4.5 Return On Aset ( ROA ) ……………………………………………………………………. 45
4.6 Return On Equity ………………………………………………………………………………
47
4.7 Ringkasan Hasil Pembahasan …………………………………………………………….. 49

DAFTAR GAMBAR

4.1 Struktur Organisasi KOPKAR PTPN VII BATURAJA ………………………… 35

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Koperasi merupakan salah satu bentuk usaha yang sesuai dengan ketentuan undang-undang
No.25 tahun 1992 dan harus diberikan kesempatan yang seluas-luasnya, serta ditingkatkan
pembinaan untuk mengembangkan diri. Menurut Undang-Undang No.25 tahun 1992 Koperasi
Indonesia adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi
dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip kopersi sekaligus sebagai gerakan
ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan.
Sebagai objek penelitian, ini dilakukan pada Koperasi Karyawan (KOPKAR) Ruwa Jurai PTPN
VII ( PERSERO) Unit Usaha Baturaja. Dimana koperasi ini bertujuan memberikan landasan
yang mantap serta pedoman kerja yang lebih jelas bagi pengurusnya di dalam melaksanakan
tugasnya, serta memberikan arah bagi pengurus untuk pelaksanaan kegiatan selama masa
baktinya, sekaligus untuk menentukan sasaran koperasi. Maka dari itu Koperasi Karyawan
(KOPKAR) Ruwa Jurai PTPN VII ( PERSERO) Unit Usaha Baturaja ini mengembangkan
usaha-usahanya dengan permodalan yang dilakukan penarikan dari simpanan wajib dan
simpanan pokok anggota karyawan koperasi PTPN VII dimana kedepanya dapat dipicu dengan
mengharapkan sumber-sumber yang memungkinkan sesuai dengan ketentuannya.
Media yang dipakai untuk kinerja keuangan koperasi adalah rasio likuiditas, solvabilitas dan
profitabilitas. Rasio likuiditas merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan koperasi
dalam memenuhi kewajiban ( utang ) jangka pendek, sedangkan rasio solvabilitas merupakan
kemampuan koperasi untuk membayar seluruh kewajibannya, baik jangka pendek maupun
jangka panjang dan rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan koperasi
dalam mencari keuntungan atau laba. Dengan demikian dapat digunakan untuk membantu para
pemakai didalam kinerja koperasi sehingga dapat mengambil keputusan yang tepat.
Permasalahan yang dihadapi peneliti adalah banyaknya orang yang meminjam uang atau
berhutang pada koperasi yang berdampak kurangnya laba yang di peroleh oleh koperasi dan
turunya nilai kas setiap setahun sekali. Dengan menganalisa kinerja keuangan akan dapat
diketahui bagaimana kebijaksanaan yang telah ditempuh oleh koperasi dalam usahanya untuk
mengoperasikan dana yang ada, sehingga dapat diketahui tingkat efisiensi dari dana yang
dioperasikan, maka salah satu cara yang harus dilakukan adalah bagaimana dapat
mengalokasikan dananya seefisien mungkin.

Berdasarkan fenomena tersebut, saya tertarik untuk melakukan penelitian yang berkaitan dengan
rasio likuiditas, solvabilitas, profitabilitas dan kinerja keuangan. Sebagai judul skripsi penelitian
ini adalah : “ ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS
TERHADAP KINERJA KEUANGAN KOPERASI KARYAWAN (KOPKAR) RUWA
JURAI PTPN VII (PERSERO) UNIT USAHA BATURAJA “.
1.2. Pembatasan Masalah
Bertitik tolak dari latar belakang yang telah dikemukakan diatas, maka permasalahan yang akan
diteliti oleh penulis adalah : “ Bagaimana Tingkat Likuiditas, Solvabilitas dan Profitabilitas Pada
kinerja keuangan Koperasi Karyawan ( Kopkar ) Ruwa Jurai PTPN VII ( Persero ) Unit Usaha
Baturaja?”
1.3. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis tingkat likuiditas,
solvabilitas dan profitabilitas pada kinerja keuangan koperasi karyawan ( kopkar ) ruwa jurai
PTPN VII ( Persero ) Unit Usaha Baturaja.
1.4. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian adalah sebagai berikut:
1. Bagi Koperasi
Dapat memberikan gambaran bagi koperasi karyawan (kopkar) ruwa jurai PTPN VII (Persero)
Unit Usaha Baturaja sebagai pertimbangan dalam menetukan keuangan dimasa yang akan
datang, khusunya dalam laporan keuangan koperasi.
1. Bagi Peneliti atau Penulis
Dapat digunakan sebagai salah satu latihan penerapan teori yang diperoleh di bangku kuliah
dalam menghadapi masalah-masalah yang ada dalam koperasi karyawan (kopkar) ruwa jurai
PTPN VII (Persero) Unit Usaha Baturaja dan menambah pengetahuan penulis pada bidang
peneliti dalam bidang hal pengolahaan mengenai rasio likuiditas, rasio solvabilitas dan rasio
profitabilitas.
1. Bagi Akademi
Penelitian ini diharapkan mampu menciptakan kemampuan dalam menganalisis laporan
keuangan sehingga dapat meningkatkan pengetahuan para civitas akademik khususnya dalam hal
yang berkaitan dengan rasio keuangan.
1. Bagi Pembaca

Dapat menambah ilmu pengetahuan mengenai pengolahan mengenai rasio likuiditas, rasio
solvabilitas dan rasio profitabilitas.
1.5. Ruang Lingkup Penelitian
Agar pembahasan penelitian ini dapat terarah serta tidak menyimpang dari judul dan perumusan
masalah yang telah ditentukan, maka penulis membatasi ruang lingkup penelitian pada rasio
likuiditas, rasio solvabilitas serta rasio profitabilitas pada Koperasi Karyawan (Kopkar) Ruwa
Jurai PTPN VII (Persero) Unit Usaha Baturaja dengan meneliti laporan keuangan tahun 20052009.
1.6. Sistematika Penulisan
Pembahasan suatu permasalahan akan lebih teratur dan terarah apabila direncanakan dan disusun
sedemikian rupa, agar lebih mudah dipahami maka sistematika penulisan penelitian ini akan
dibagi dalam bab yang dapat diuraikan sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini penulis menguraikan apa yang menjadi latar belakang atas dipilihnya judul
penelitian, ruang linkup penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, pembatasan masalah
dan manfaat penelitian, pembatasan masalah serta sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Dalam bab ini penulis akan mengemukakan tentang analisis rasio keuangan, likuiditas,
solvabilitas, profitabilas, kinerja keuangan, standar tolak ukur perhitungan rasio keuangan,
penelitian terdahulu, dan kerangka pemikiran.
BAB III METODE PENELITIAN
Dalam bab ini penulis menguraikan mengenai lokasi penelitian, operasional penelitian, sumber
dan metode pengumpulan data, teknik analisis dan analisis data.
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini penulis menjabarkan data mengenai gambaran umum koperasi, struktur koperasi
serta menguraikan hasil analisis rasio likuiditas, solvabilitas dan profitabilatas pada kinerja
keuangan berdasarkan data-data yang telah dikumpulkan.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Dalam bab ini penulis akan memberikan kesimpulan yang ditarik bersasarkan analisis-analisis
yang telah dilakukan serta memberikan saran-saran yang mungkin berguna bagi peneliti
selanjutnya.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2. 1 Analisis Rasio Keuangan
2. 1. 1 Pengertian Rasio keuangan
Menurut Kasmir ( 2008 : 104 ) Rasio Keuangan merupakan kegiatan membandingkan angkaangka yang ada dalam laporan keuangan dengan cara membagi satu angka dengan angka lainnya.
Perbandingan dapat dilakukan antara satu komponen dengan komponen dalam satumlaporan
keungan atau antar komponen yang ada diantara laporan keuangan. Kemudian angka yang
diperbandingkan dapat berupa angka-angka dalam satu peroide maupun beberapa periode.
Menurut Sofyan Syafri Harahap ( 2010 : 297 ) Rasio Keuangan adalah angka yang diperoleh dari
hasil perbandingan dari satu pos laporan keuangan dengan pos lainya yang mempunyai
hubungan yang relevan dan siknifikan (berarti), misalnya antara utang dan modal, antara kas dan
total aset, antara harga pokok produksi dengan total penjualan, dan sebagainya.
Sedangkan menurut James C Van Home ( Kasmir, 2008 : 104 ), Rasio Keuangan ialah indeks
yang menghubungkan dua angka akuntansi dan diperoleh dengan membagi satu angka dengan
angka lainnya. Rasio Keuangan digunakan untuk mengavaluasi kondisi keuangan dan kinerja
perusahaan, dari hasil rasio keuangan ini akan terlihat kondisi kesehatan perusahaan yang
bersangkutan.
Jadi, dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa analisis rasio keuangan merupakan suatu
hubungan / perimbangan antar jumlah tertentu untuk mengetahui perkembangan kondisi
keuangan perusahaan dengan memperlihatkan hubungan yang saling mempengaruhi.
2.1.2

Macam-macam Rasio Keuangan

Menurut munawir ( 2002 : 68 ) pada dasarnya banyak sekali angka rasio itu karena rasio dibuat
menurut kebutuhan penganalisa. Namun demikian angka-angka rasio pada dasarnya dapat
digolongkan menjadi 2 yaitu sumber data keuangannya dan berdasarkan tujuan penganalisa.
1. Berdasarkan sumber datanya angka rasio dibedakan menjadi
a. Rasio-rasio neraca (Balanche sheet ratio)
b. Rasio-rasio laporan laba-rugi (Income statement ratio)

c. Rasio-rasio antar laporan (Inter statement ratio)
2. Berdasarkan tujuan penganalisa angka rasio dapat digolongkan antara lain :
(1) rasio-rasio likuiditas
(2) rasio-rasio solvabilitas
(3) rasio-rasio profitabilitas
(4) rasio-rasio lain yang sesuai dengan kebutuhan penganalisa misalnya rasio-rasio aktivitas.
Menurut Robert Anggoro ( 1997 : 18 ) rasio keuangan dapat dikelompokkan menjadi lima jenis
berdasarkan ruang lingkup atau tujuan yang ingin dicapai, yaitu :

a. Rasio Likuiditas (Liquidity Ratio)
Rasio ini menyatakan kemampuan peruasahaan dalam jangka pendek untuk memenuhi
kewajiban yang jatuh tempo.
b. Rasio Aktivitas ( Acti vity Ratio)
Rasio ini menunjukkan kemampuan serta efisiensi perusahaan didalam memanfaatkan harta yang
dimilikinya.
c. Rasio Rentabilitas atau Profitabilitas (Profitability Ratio)
Rasio ini menunjukkan keberhasilan perusahaan didalam menghasilkan keuntungan.
d. Rasio Solvabilitas (Solvency Ratio)
Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka panjangnya.
Rasio ini disebut juga leverage ratio.
e. Rasio Pasar (Market Ratio)
Rasio ini menunjukkan informasi penting perusahaan yang diungkapkan dalam basis perusahaan.
Menurut Riyanto ( 1998 : 42 ) Angka rasio dapat dikelompokkan menjadi dua golongan.
Golongan pertama berdasarkan sumber data keuangan yang merupakan unsur dari angka rasio,
sedangkan golongan kedua didasarkan pada tujuan penganalisaan.
1. Berdasarkan sumber data keuangan yaitu :

1.1 Rasio-rasio neraca
Yaitu semua rasio yang semua datanya diambil dan bersumber dari neraca.

1.2 Rasio-rasio laba / rugi
Yaitu semua rasio yang datanya bersumber dari laporan rugi / laba.
1.3 Rasio antar keuangan
Yaitu semua rasio yang datanya bersumber dari neraca dan laporan rugi / laba, misalnya tingkat
perputaran persediaan, tingkat perputaran piutang.
2. Rasio berdasarkan tujuan penganalisaan ada tiga macam yaitu :
2.1 Rasio likuiditas
Yaitu rasio bertujuan untuk menilai kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajiban
lancarnya.
2.2 Rasio solvabilitas
Yaitu rasio bertujuan untuk menilai kemampuan perusahaan dalam memenuhi seluruh kewajiban
finansial pada saat likuidasi.
2.3 Rasio rentabilitas / profitabilitas
Yaitu rasio bertujuan untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba.
2.1.3

Tujuan dan Kegunaan Analisis Rasio Keuangan

Tujuan dari analisis rasio keuangan adalah membantu manajer dalam memahami apa yang perlu
dilakukan perusahaan sehubungan dengan informasi yang berasal keuangan yang sifatnya
terbatas. Dengan menggunakan rasio-rasio tertentu manajer akan memperoleh suatu informasi
tentang kekuatan dan kelemahan perusahaan dibidang keuangan. Dari informasi tersebut,
manajer dapat membuta keputusan-keputusan penting dimasa yyang akan datang.
Bagi pihak ekstern, analisis rasio keuangan bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang
perkembangan keuangan suatu perusahaan. Untuk selanjutnya mereka dapat memutuskan apakah
akan membeli, menahan atau menjual saham perusahaan tersebut. Apabila dari hasil analisis
perusahaan memiliki kesehatan atau perkembangan keuangan kurang baik, maka investor akan
lebih berhati-hati.

Manfaat dari analisis rasio keuangan dapat diketahui adanya kelemahan-kelemahan dari tahuntahun sebelumnya. Manfaat lain adalah dapat memberikan informasi apakah perusahaan dalam
aspek keuangan tertentu berada diatas rata-rata, pada rata-rata atau dibawah rata-rata. Apabila
diketahui bahwa perusahaan dibawah rata-rata maka pimpinan perusahaan akan mencari faktorfaktor yang menyebabkannya untuk kemudian diambil kebijakan keuangan sehingga dapat
meningkatkan rasio keuangan.
2.1.4 Keungulan analisis Rasio Dan Keterbatasan analisis Rasio
a. Keungulan Analisis Rasio
Analisis rasio memiliki suatu kelebihan atau keungulan dibandingkan teknik analisis, adapun
keungulan analisis rasio adalah :
1. Rasio merupakan angka-angka atau ikhtisar statistik yang lebih mudah dibaca dan
ditafsirkan.
2. Merupakan penganti yang lebih sederhana dan merupakan informasi yang disajikan
laporan keuangan yang sangat rinci dan rumit.
3. Mengetahui posisi perusahaan ditengah industri lain.
4. Sangat bermanfaat untuk bahan dalam mengisi model-model pengambilan keputusan dan
model prediksi ( Z score ).
5. Menstandarisir size perusahaan
6. Melihat perkembangan perusahaan secara periodik atau times series.
7. Lebih mudah melihat trend perusahaan serta melakukan prediksi di masa yang akan
datang.
8. Lebih mudah memperbandingkan perushaan dengan perusahaan lain.
b. Keterbatasa Analisis Rasio
Disamping keunggulan yang dimiliki oleh suatu analisis rasio, teknik analisis rasio juga
memiliki beberapa keterbatasan yang harus disadari sewaktu penggunaanya agar kita tidak salah
dalam penggunaanya. Adapun keterbatasa yang dimiliki oleh suatu analisis rasio adalah :
1. Kesulitan dalam memiliki rasio yang tepat yang dapat digunakan untuk kepentingan
pemakainya.
2. Keterbatasan yang dimiliki akuntansi atau laporan keuangan juga menjadi keterbatasan
teknik seperti :
1. Misi yang terkandung dalam laporan keuangan dan rasio adalah perolehan ( cost )
bukan harga pasar.
2. Metode pencatatan yang tergambar dalam standar akuntansi bisa diterapkan
berbeda oleh perusahaan yang berbeda.

3. Jika data untuk menghitung rasio tidak tersedia maka akan kesulitan dalam
menghitung rasio.
4. Sulit jika data yang tersedia tidak singkron.
5. Jika dua perusahaan dibandingkan bisa saja teknik dan standar akuntansi yang
dipakai tidak sama, oleh karenanya jika dilakukan perbandingan bisa
menimbulkan kesalahan.
2. 2 Rasio Likuiditas ( Current Ratio )
Menurut Fred Weston ( Kasmir, 2008 : 129 ) Curerent ratio merupakan rasio yang
mengambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban ( utang ) jangka pendek.
Menurut Riyanto ( 1998 : 19 ) Curerent ratio kemampuan perusahaan untuk menyediakan alatalat yang likuid, sehingga dapat memenuhi kewajiban finansial pada saat jatuh tempo, kewajiban
itu sendiri bisa berkaitan dengan pihak intern maupun pihak ekstern perusahaan.
Sedangkan menurut Sofyan Syafri Harahap ( 2010 : 301 ) Curerent ratio menggambarkan
kamampuan perusahaan untuk menyelesaikan kewajiban jangka pendeknya.
Jadi, Likuiditas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban-kewajiban
finansial dengan alat-alat yang sangat likuid untuk jangka waktu dekat sesuai jatuh tempo yang
telah ditetapkan baik dengan pihak intern dan ekstern perusahaan.
Perusahaan dikatakan likuid bila perusahaan mampu membayar hutang-hutangnya pada saat
jatuh tempo. Dengan demikian dapat diketahui apakah perusahaan mempunyai kemampuan
untuk membiayai produksinya selama beroperasi dengan baik dan lancar dengan hambatan se
minimal mungkin.
Sehingga suatu perusahaan tidak dapat memenuhi kewajiban jangka pendek, kesulitan untuk
melunasi hutang-hutangnya maka perusahaan akan sulit untuk memperoleh kesempatan untuk
mengembangkan diri dalam menghasilkan laba selama beroperasi. Oleh karena itu likuiditas
perusahaan merupakan masalah yang sangat penting untuk diperhatikan baik oleh pihak
manajemen terhadap perkembangan operasional perusahaan.
1. a.

Rasio lancar ( Current Ratio )

Menurut Kasmir ( 2008 : 134 ) Current ratio merupakan rasio untuk mengukur kemampuan
perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek atau utang yang segara jatuh tempo pada
saat ditagih secara keseluruhaan.
Menurut Sugiono dan Untung ( 2008 : 61 ) ratio ini digunakan untuk mengetahui sejau mana
aktiva lancar perusahaan digunakan untuk melunasi hutang ( kewajiban ) lancar yang akan jatuh
tempo / segera di bayar.

Menurut Riyanto ( 2001 : 332 ) Current ratio yaitu kemampuan perusahaan membayar hutang
yang harus segera dipenuhi denagn aktiva lancar. Current ratio dapat dihitung dengan
membandingkan antara jumlah aktiva lancar dengan hutang lancar.
Current ratio ini menunjukan tingkat keamanan kreditor jangka pendek, atau kemampuan
koperasi untuk membayar hutang-hutang tersebut. Tetapi suatu koperasi dengan current ratio
yang tinggi belum tentu menjamin akan dapat dibayarkan hutang koperasi yang sudah jatuh
tempo karena proporsi atau distribusi dari aktiva lancar yang tidak menguntungkan, misalnya
jumlah persediaan yang relatif tinggi dibandingkan taksiran tingkat penjualan yang akan datang
sehingga tingkat perputaran persedian rendah atau adanya saldo piutang yang besar yang
mungkin sulit untuk ditagih.
Rumus untuk mencari current ratio dapat digunakan sebagai berikut :
Current Ratio =
Kasmir ( 2008 : 135 )
Jika koperasi memiliki jumlah aktiva lancar 1, 8 X utang lancar, atau setiap Rp. 1,- utang lancar
dijamin oleh Rp. 1, 8 harta lancar atau 1, 8 : 1 antara aktiva lancar dengan utang lancar.
1. b.

Rasio Cepat ( Quick Ratio )

Menurut Kasmir ( 2008 : 136 ) menyatakan quict ratio yaitu merupakan rasio yang menunjukan
kamampuan perusahaan dalam memenuhi atau membayar kewajiban atau utang lancar ( utang
jangka pendek ) dengan aktiva lancar tanpa memperhitungkan nilai sedian ( investory ).
Menurut Sugiono dan Untung ( 2008 : 62 ) menyatakan quict ratio adalah pos persedian tidak
dihitung dalam ratio ini karena persedian merupakan pos yang paling likuid dalam aktiva lancar
mengingat panjangnya tahap yang dilalui untuk menjadi kas.
Riyanto ( 2001: 104 ) menyatakan quick ratio adalah kemampuan untuk membayar hutang yang
harus segera dipenuhi dengan aktiva lancar yang lebih likuid.
Rasio ini merupakan ukuran kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban-kewajiban
jangka pendek dengan asset yang dimiliki koperasi. Rasio ini lebih tajam dari current ratio,
karena hanya membandingkan aktiva yang sangat likuid dengan hutang lancar. Jika Current ratio
tinggi tapi Quick ratio rendah menunjukkan adanya investasi yang sangat besar dalam
persediaan.
Rumus untuk mencari quick ratio dapat digunakan sebagai berikut :
Quick Ratio =
Atau :

Quick Ratio =
Kasmir ( 2008 : 137 )
Jika koperasi memiliki quick ratio 0, 8 X, artinya Rp. 1,- hutang lancar koperasi dijamin
pembayarannya oleh Rp. 0, 8 kas, bank dan piutang yang ada tanpa harus menunggu hasil
penjualan persediaan yang dimiliki koperasi.
Tabel 2. 1
Standar Likuiditas Pada Koperasi

Jenis Rasio
Ratio Likuiditas
1. a.
Current
Ratio

1. b.
Quick
Ratio

Standar

Predikat
Sangat Baik

175% – 200%

Baik

150% – 174% atau 225% – 249 %

Cukup Baik

125% – 149% atau 250% – 274%

Kurang Baik

< 125% atau > 275 %
100 %

Sangat Baik

75% – 99% atau 125% – 149%

Baik

50% – 74% atau 150% – 174%

Cukup Baik

< 50% atau > 75%

Kurang Baik

Sumber : Departemen Perindustrian dan Koperasi, 2009

2. 3 Rasio Solvabilitas ( Leverage Ratio )
Menurut Kasmir ( 2008 : 151 ) Leverage Ratio merupakan rasio yang digunakan untuk
mengukur sajauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan utang. Artinya berapa besar beban
utang yang ditanggung perusahaan dibandingkan dengan aktivanya. Dalam arti luas dikatakan
bahwa rasio solvabilitas digunakan untuk mengukur kamampuan perusahaan untuk membayar
seluruh kewajibanya, baik jangka pendek maupun jangka penjang apabila perusahaan dibubarkan
(dilikuidasi).

Menurut Arief Sugiono ( 2009 : 70 ) Leverage Ratio bertujuan untuk menganalisis pembelajaan
yang dilakukan berupa komposisi utang dan modal serta kemampuan perusahaan untuk
membayar bunga dan beban tetap lainya.
Menurut Mamduh dan Abdul Halim ( 2009 : 81 ) Leverage Ratio adalah mengukur kemampuan
perusahaan memenuhi kewajiban – kewajiban jangka panjangnya. Perusahaan yang tidak
solvabel adalah perusahaan yang total hutangnya lebih besar dibandingkan total assetnya. Rasio
ini mengukur likuiditas jangka panjang perusahaan dan dengan memfokuskan pada sisi kanan
neraca.
Jadi Solvabilitas adalah kemampuan suatu koperasi untuk membayar semua hutang-hutangnya.
Suatu koperasi yang solvabel berarti koperasi tersebut mempunyai aktiva/kekayaan yang cukup
untuk membayar semua hutang-hutangnya tetapi tidak dengan sendirinya berarti koperasi
tersebut likuid. Sebaliknya koperasi yang insolvabel tidak dengan sendirinya bahwa koperasi
tersebut juga likuid.
1. a.

Debt to asset ratio ( debt ratio )

Menurut Kasmir ( 2008 : 156 ) debt ratio merupakan rasio utang yang digunakan untuk
mengukur perbandingan antara total utang dengan total aktiva. Dengan kata lain, seberapa besar
aktiva perusahaan dibiayai oleh utang atau seberapa besar utang perusahaan berpengaruh
terhadap pengolahaan aktiva.
Menurut Arief Sugiono ( 2009 : 70 ) debt ratio yaitu membandingkan total utang dengan total
aktiva. Para kreditur menginginkan debt ratio yang rendah karena semakin tinggi rasio ini
semakin besar resiko para kreditur.
Menurut Sofyan Syafri Harahap ( 2010 : 304 ) debt ratio menunjukan sejauhmana utang dapat
ditutupi oleh aktiva lebih besar rasionya lebih aman (solvabel). Bisa juga dibaca berapa porsi
utang dibanding dengan aktiva. Supaya aman porsi utang terhadap aktiva harus lebih kecil.
Dari hasil pengukuran, apabila rasio tinggi artinya pendanaan dengan utang semakin banyak,
maka semakin sulit bagi koperasi untuk memperoleh tambahan pinjaman karena di khawatirkan
koperasi tidak mampu menutupi utang -utangnya dengan aktiva yang dimilikinya. Demikian pula
apabila rasionya rendah, semakin kecil koperasi dibiayai dengan utang.
Rumus untuk mencari debt ratio dapat digunakan sebagai berikut :
Debt to Asset Ratio =
Kasmir ( 2008 : 156 )
Jika koperasi mempunyai debt ratio 0, 71 atau 71 %, artinya setiap Rp. 1, 00 aktiva dibiayai olah
utang sebesar Rp. 0, 71.
1. b.

Debt to Equity Ratio

Menurut Sofyan Syafri Harahap ( 2010 : 303 ) Debt to Equity Ratio mengambarkan sejauh mana
modal pemilik dapat menutupi utang-utang kepada pihak luar. Semakin kecil rasio ini semakin
baik.
Menurut Arief Sugiono ( 2009 : 71 ) Debt to Equity Ratio menunjukan perbandingan utang dan
modal. Ratio ini merupakan salh satu rasio yang penting karena berkaitan dengan masalh trading
on equity, yang dapat memberikan pengaruh modal sendiri dari perusahaan tersebut.
Menurut Kasmir ( 2008 : 157 ) Debt to Equity Ratio merupakan rasio yang digunakan untuk
menilai utang dengan ekuitas. Rasio ini dicari dengan cara membandingkan antara seluruh utang,
termasuk utang lacar dengan seluruh ekuitas. Rasio ini berguna untuk mengetahui jumlah yang
disediakan peminjam (kreditor) dengan pemilik perusahaan. Dengan kata lain, rasio ini berfungsi
untuk mengetahui setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan untuk jaminan utang.
Bagi bank ( kreditor ), semakin besar rasio ini akan semakin tidak menguntungkan karena akan
semakin besar resiko yang di tangung atas kegagalan yang munkin terjadi di koperasi, Namun,
bagi koperasi justru semakin basar rasio akan semakin mambaik. Sebaliknya dengan rasio yang
rendah, semakin tinggi pendanaan yang disajikan pemilik dan semakin besar batas pengamanan
bagi peminjam jika terjadi kerugian atau penyusutan terhadap nilai aktiva. Rasio ini memberikan
petunjuk umum tentang kelayakan dan resiko keuangan.
Rumus untuk mencari debt to equity ratio dapat digunakan sebagai berikut :
Debt to Equity Ratio =
Kasmir ( 2008 : 158 )
Jika koperasi mempunyai debt to equity ratio 2, 24 X, artinya para kreditur menempatkan dana
sebesar Rp.2, 24 setiap Rp. 1, 00 modal sendiri.

Tabel 2. 2
Standar Solvabilitas Pada Koperasi

Jenis Rasio
Rasio Solvabilitas
1. a.
debt ratio

Standar

Predikat
Sangat Sehat

25 %

Cukup Sehat

1. b.
debt to
equity ratio

17 % 24 %

Kurang Sehat

9 % 16 %

Tidah Sehat

0% 9%
> 100 %

Sangat Sehat

70 % 99 %

Cukup Sehat

40 % 69 %

Kurang Sehat

0 % 39 %

Tidah Sehat

Sumber : Departemen Perindustrian dan Koperasi, 2009

2. 4 Rasio Profitabilitas
Menurut Kasmir ( 2008 : 196 ) Rasio Profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan
perusahaan dalam mencari keuntungan. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektivitas
manajemen suatu perusahaan. Hal ini ditunjukan oleh laba yang dihasilkan dari penjualan dan
pendapatan investasi.
Menurut Sofyan Syafri Harahap ( 2010 : 304 ) Rasio Profitabilitas mengambarkan kemampuan
perusahaan mendapatkan laba melalui semua kemampuan, dan sumber yang ada seperti kegiatan
penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang, dan sebagainya. Rasio ini
mengambarkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba disebut juga Operating Ratio.
Menurut Arief Sugiono ( 2009 : 78 ) Rasio Profitabilitas bertujuan untuk mengukur efektivitas
manajemen yang tercermin pada imbalan atau hasil investasi melalui kegiatan perusahaan atau
dengan kata lain mengukur kinerja perusahaan secara keseluruhaan dan efisiensi dalam
pengolahaan kewajiban dan modal.
Jadi profitabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba yang diperoleh dari
modal/dana yang berasal dari pinjaman dan dari modal sendiri yang telah digunakan dalam
kegiatan operasional. Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa profitabilitas adalah
suatu ukuran kemampuan perusahaan yang dilakukan dengan membandingkan antara laba yang
diperoleh dengan aktiva usaha atau modal usaha perusahaan yang digunakan untuk
menghasilkan laba.
1. a.

Return On Aset ( ROA )

Menurut Mahduh dan Abdul Halim ( 2009 : 159 ) Return On Aset yaitu mengukur kemampuan
perusahaan menghasilkan laba dengan mengunakan total aset (kekayaan) yang dipunyai
perusahaan setelah disesuikan dengan biaya-biaya untuk mendanai aset tersebut.
Menurut Sofyan Syafri Harahap ( 2010 : 305 ) Return On Aset yaitu rasio yang menunjukan
berapa besar laba bersih yang di peroleh perusahaan bila diukur dari nilai aktiva.
Menurut Arief Sugiono ( 2009 : 80 ) Return On Aset yaitu rasio yang mengukur tingkat
pengembalian dari bisnis atas seluruh aset yang ada, atau rasio ini mengambarkan efisiensi pada
dana yang digunakan dalam perusahaan.
Jadi Return On Aset digunakan untuk mengambarkan perputaran aktiva diukur dari volume
penjualan semakin besar rasio ini semakin baik hal ini berarti bahwa aktiva dapat lebih cepat
berputar dan merahi laba.
Rumus untuk return on aset mencari dapat digunakan sebagai berikut :
Return On Aset =
Arief Sugiono ( 2009 : 80 )
Jika koperasi mempunyai rasio 4, 88 %, hal itu berarti bahwa koperasi mampu mengolah setiap
aset Rp. 1, 00 untuk menghasilkan keuntungan Rp. 0, 05 atau 4, 88 %.
1. b.

Return On Equity ( ROE )

Menurut Sofyan Syafri Harahap ( 2010 : 305 ) Return On Equity yaitu rasio yang menunjukan
berapa persen diperoleh laba bersih yang bila diukur dari modal pemilik, semakin besar semakin
bagus.
Menurut Arief Sugiono ( 2009 : 80 ) Return On Equty yaitu rasio yang mengukur tingkat
pengembalian dari bisnis atas seluruh modal yang ada.
Menurut Kasmir ( 2008 : 204 ) Return On Equty yaitu rasio untuk mengukur laba bersih sesudah
pajak dengan modal sendiri. Rasio ini menunjukan efisiensi pengunaan modal sendiri, Semakin
tinggi rasio ini semakin baik.
Jadi Return On Equty untuk mengukur kemampuan modal sendiri dalam menghasilkan laba
bersih koperasi atau return on equity usaha yang merupakan perbandingan antara laba yang
tersedia bagi pemilik modal sendiri di suatu pihak. Laba yang digunakan yaitu laba usaha setelah
dikurangi pajak sedangkan modalnya dari modal sendiri
Return On Equty =
Arief Sugiono ( 2009 : 80 )

Jika koperasi mempunyai rasio 16, 67%, hal itu berarti bahwa koperasi mampu mengelolah
modal sendiri sebesar Rp. 1, 00 untuk menghasilkan keuntungan sebesar Rp. 0, 17 atau 16, 67 %.
Tabel 2.3
Standar Profitabilitas Pada Koperasi

Jenis Rasio
Rasio Profitabilitas
1. a.
return on aset

1. b.

return on equity

Standar

Predikat
Sangat Efisien

>10%

Efisien

6% – 9%

Cukup efisien

0% – 5%

Kurang Efisien

21%

Sangat Efisien

10% – 20%

Efisien

1% – 9%

Cukup efisien