Pusat Transportasi Belawan (Arsitektur High-Tech)

Pusat Transportasi Belawan
BAB I
PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang
Kecamatan Medan Belawan adalah salah satu dari 21 kecamatan di kota Medan,
Sumatera Utara, Indonesia. Kecamatan Medan Belawan berbatasan dengan Kabupaten
Deli Serdang di sebelah barat dan timur, Medan Marelan dan Medan Labuhan di selatan,
dan Selat Malaka di utara. Sebagai daerah yang berada pada pinggiran jalur pelayaran
Selat Malaka, maka Kecamatan Medan Belawan memiliki posisi strategis sebagai
gerbang (pintu masuk) kegiatan perdagangan barang dan jasa, baik perdagangan
domestik maupun luar negeri (ekspor-impor) dari jalur laut.
Selain sebagai pintu masuk barang dan jasa, Kecamatan Medan Belawan juga
merupakan pintu masuk bagi pengunjung domestik maupun mancanegara menuju Kota
Medan melalui jalur laut. Jumlah pengunjung yang keluar masuk kota Medan tiap tahun
semakin meningkat, baik pengunjung dari dalam negeri maupun luar negeri, pengunjung
ini masuk

ke kota Medan dengan

berbagai tujuan yang berbeda-beda, diantaranya


dengan tujuan wisata, bisnis, pendidikan, dll. Para pengunjung ini memasuki Kota Medan
melalui Bandara Udara Polonia dan Pelabuhan Belawan.
Menurut data dari PT. Pelindo I, terjadi peningkatan tajam jumlah penumpang
domestic dan mancanegara yang menuju pelabuhan-pelabuhan di bawah pengolahan PT.
Pelindo I. Pada tahun 1995 tercatat penumpang domestic sebanyak 2.168.517 orang,
dan penumpang mancanegara sebanyak 525.095 orang. Sedangkan pada tahun 1999
tercatat penumpang domestic sebanyak 4.994.094 orang, dan penumpang mancanegara
sebanyak

1.542.825 orang. Peningkatan pesat ini terjadi karena meningkatnya arus

penumpang domestic ke Belawan, Dumai, dan Kepulauan Riau.

Pemindahan lokasi terminal penumpang dari Dermaga Ujung Baru ke Dermaga
Belawan Lama dilakukan karena lokasi yang lama tidak memadai untuk dipergunakan
sebagai terminal penumpang. Area terminal bercampur aduk dengan area kegiatan
bongkar muat barang dan lahan parkir yang tidak memadai dan tidak teratur. Selain itu,
kegiatan Dermaga Belawan Lama tidak sesibuk dengan Dermaga Ujung Baru, karena
dermaga ini hanya melayani pelayaran lokal dan antar pulau. Lokasi ini terletak langsung

Anisa Ammar (090406030)

1

Universitas Sumatera Utara

Pusat Transportasi Belawan
di tepi jalan sehingga tidak perlu masuk ke area pelabuhan dan tidak terganggu arus
masuk barang.

Tepat di seberang Dermaga Belawan Lama terdapat Stasiun Kereta Api Belawan.
Stasiun Kereta Api Belawan dibangun pada tahun 1923 dan diperuntukan untuk
mengangkut barang dan penumpang dari Belawan ke kota lain. Dengan adanya
pengaktifan kembali dermaga Belawan Lama, maka Stasiun Kereta Api Belawan menjadi
transportasi yang diperuntukan untuk mengangkut pengunjung yang menggunakan jalur
laut ke destinasi tujuannya di Kota Medan.

Selain mengangkut penumpang, stasiun juga berfungsi sebagai transportasi
mengangkut barang-barang industri. Saat ini kereta api barang yang melewati Stasiun
Belawan menuju dermaga mengangkut hasil industri berupa minyak sawit dan lateks.

Hasil-hasil industri berasal dari kecamatan-kecamatan penghasil di sekitar Sumatera
Utara, seperti Kota Kisaran, Rantau Prapat, Tebing Tinggi, dan masih banyak lagi.

Di daerah ini juga ada rencana pembangunan terminal angkutan umum tipe B
sebagai alternatif kendaraan darat selain kereta api. Pemerintah Kota Medan berencana
menggabungkan ketiga fasilitas transportasi ini (pelabuhan, stasiun, dan terminal) untuk
mempermudah akses pengunjung.

Beberapa pertimbangan

yang melatarbelakangi proyek “Pusat Transportasi

Belawan”, diantaranya adalah :




Pembangunan kota Medan yang selama ini dikonsentrasikan di Sebelah
Selatan akan dialihkan ke arah Utara ( Belawan ).
Rencana induk Pelabuhan Belawan yang akan memindahkan Terminal

Penumpang dari Dermaga Ujung Baru ke Dermaga Belawan Lama yang
berada di depan stasiun, yang akan dikhususkan untuk pengangkutan




penumpang kapal.
Rencana pemerintah tentang Trimoda Transportasi.
Rencana pembangunan Belawan sebagai Harbour City yang moderen
dan pusat industri Medan.

Anisa Ammar (090406030)

2

Universitas Sumatera Utara

Pusat Transportasi Belawan
I.2. Maksud dan Tujuan


Maksud dan tujuan dari perencanaan “Pusat Transportasi Belawan” adalah :
1. Sesuai dengan program pengembangan prasarana transportasi (fisik dan nonfisik) pada masa yang akan datang.
2. Kebutuhan akan sarana transportasi massal yang paling optimal, efektif dalam arti
murah, lancar, cepat, mudah, teratur, dan nyaman dengan berbagai fasilitas
penunjang dalam mendukung pengembangan wilayah kota Belawan.
3. Menghadirkan fasilitas transportasi yang terintegritas dengan sarana transportasi
lainnya seperti bandara, pelabuhan, dan stasiun.
4. Meningkatkan kualitas pelayanan yang sudah ada kepada masyarakat melalui
penyediaan fasilitas pelayanan yang optimal. Menyediakan sebuah wadah yang
secara khusus mengakomodasi penumpang yang akan berangkat (departure),
melayani kedatangan (arrival) penumpang, dan kepengurusan perjalanan lainnya.
5. Meningkatkan penggunaan kendaraan massal dan memperkecil kemacetan akibat
penggunaan kendaraan bermotor milik pribadi yang sudah berlebihan.
6. Merancang ruang publik sebagai sarana pendukung bangunan transportasi.

I.3. Perumusan Masalah

Masalah yang ada dalam perancangan “Pusat Transportasi Belawan” ini antara
lain:


1. Bagaimana merencanakaan dan merancang fasilitas transportasi dengan fungsi
yang kompleks dan jenis beragam yang mampu menampung berbagai kegiatan
sehingga terintegrasi secara baik dan benar.
2. Melakukan survey-survey yang berkenaan dengan kondisi eksisting lahan, dan
analisa-analisa yang diperlukan.
3. Mengumpulkan data-data dari dinas-dinas pemerintah yang berhubungan dengan
proyeksi-proyeksi pengguna moda transportasi yang ada sekarang, kemudian
melakukan analisa-analisa yang diperlukan.
4. Bagaimana menciptakan ruang luar dan ruang dalam yang nyaman serta
mengintegrasikan

keduanya

sehingga

pengguna

dapat

dengan


mudah

mengakses ruang dalam dan ruang luar tanpa merasa bosan.
Anisa Ammar (090406030)

3

Universitas Sumatera Utara

Pusat Transportasi Belawan
5. Bagaimana merancang bangunan yang nyaman dan aman mengingat bangunan
yang akan dirancang nantinya akan ramai dikunjungi oleh masyarakat.
6. Bagaimana menggabungkan tiga jenis fasilitas transportasi agar dapat saling
mendukung.

I.4. Pendekatan Proyek

Untuk menyelesaikan berbagai permasalahan yang akan dihadapi dalam proses
perencanaan dan perancangan “Pusat Transportasi Belawan” maka dilakukan berbagai

pendekatan desain yaitu :

1. Studi Pustaka


Karakteristik dan Citra sebuah Stasiun Kereta Api, Pelabuhan, dan



Terminal.



Tipologi bangunan yang berkaitan dengan tema sejenis.



Standar ruang-ruang untuk fasilitas ruang utama dan ruang penunjang.

Standar peraturan dan kebijakan yang berlaku di daerah sekitar site.


2. Studi banding terhadap tema sejenis.
3. Studi lapangan untuk mengetahui konsisi lingkungan dan potensi kawasan di
sekitar site bangunan
4. Wawancara dengan berbagai pihak yang memiliki kaitan dengan perencanaan
proyek ini
5. Seleksi, yaitu menyaring, mengolah, dan merumuskan berbagai masukan
arsitektural maupun non arsitektural bagi keperluan perancangan.

Anisa Ammar (090406030)

4

Universitas Sumatera Utara

Pusat Transportasi Belawan
I.5. Lingkup dan Batasan Proyek

Yang menjadi lingkup dan batasan perancangan dalam bangunan ini adalah
sebagai berikut:


1. Menyangkut masalah pemilihan site, site berada pada kawasan industri
Kecamatan Belawan.
2. Perancangan yang dilakukan adalah bangunan yang memfasilitasi kegiatan yang
terdapat dalam sebuah stasiun kereta api, pelabuhan penumpang, dan terminal
angkutan umum yang saling mendukung.
3. Perancangan mengikuti standar ukuran ruangan terhadap masing-masing
kegiatan.
4. Mempelajari dan menerapkan standar ruang dan pola sirkulasi bagi para
penumpang, calon penumpang, serta bagasi dengan berbagai kepentingan dan
tujuan perjalanan, baik itu kedatangan maupun keberangkatan.
5. Pembahasan proyek pada penerapan konsep Arsitektur HighTech yang dikaitkan
dengan fungsi proyek.

Anisa Ammar (090406030)

5

Universitas Sumatera Utara


Pusat Transportasi Belawan
I.6. Kerangka Berpikir

Pembahasan dan perumusan masalah hingga menghasilkan suatu desain, pada
proyek ini terangkum dalam kerangka berpikir pada diagram I.1 berikut ini :

Diagram 1.1. Kerangka Berpikir

Anisa Ammar (090406030)

6

Universitas Sumatera Utara

Pusat Transportasi Belawan
I.7. Sistematika Laporan

Sistematika penulisan laporan dalam proyek tugas akhir ini adalah sebagai berikut:
BAB I. PENDAHULUAN
Menjelaskan secara garis besar apa yang menjadi dasar perumusan perancangan
yang meliputi: Latar Belakang, Maksud dan Tujuan, Perumusan Masalah, Pendekatan
Proyek, Lingkup dan Batasan Proyek, Kerangka Berfikir, dan Sistematika Laporan.
BAB II. DESKRIPSI PROYEK
Berisi tinjauan umum maupun tinjauan khusus tentang proyek yang akan
dilaksanakan

seperti

beberapa

teori

yang

dapat

membantu

dalam

proses

perencanaan/perancangan, posisi site, kondisi site, potensi yang ada, ketentuan dan
peraturan yang ada, dan studi banding proyek sejenis.
BAB III. ELABORASI TEMA
Menjelaskan tentang pengertian tema yang diambil, interoretasi tema, keterkaitan
tema dengan judul, dan studi banding arsitektur dengan tema sejenis.
BAB IV. ANALISA
Berisi tinjauan analisis tentang pengguna, aktifitas, kebutuhan dan standar ruang,
program ruang dan organisasi ruang yang ada, dan analisis keadaan lingkungan tentang
lokasi, kondisi, potensi lahan sebagai kasus proyek, kontrol fisik, sirkulasi dan
pencapaian, orientasi, dan pemandangan sekitar lokasi.
BAB V. KONSEP PERANCANGAN
Berisi tentang konsep dasar dan konsep lanjutan tentang tapak, konsep
bangunan yang direncanakan, sebagai keluaran untuk menuju kehasil perancangan.
BAB VI. GAMBAR KERJA
Merupakan hasil gambar rancangan arsitektur, gambar rencana, dan maket.
DAFTAR PUSTAKA
Berisi

daftar

pustaka

yang

digunakan

sebagai

literatur

selama

proses

perencanaan dan perancangan kasus proyek.

Anisa Ammar (090406030)

7

Universitas Sumatera Utara