Drag Race Circuit: Arsitektur High Tech

(1)

LAPORAN PERANCANGAN TKA 490 – TUGAS AKHIR

SEMESTER A TAHUN AJARAN 2013 / 2014

Sebagai Persyaratan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Arsitektur

Oleh

FACHRUSY ALWAFI FAJRI 090406101

DEPARTEMEN ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

2014


(2)

LAPORAN PERANCANGAN

TKA 490 – TUGAS AKHIR

SEMESTER A TAHUN AJARAN 2013 / 2014

Sebagai Persyaratan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Arsitektur

Oleh:

FACHRUSY ALWAFI FAJRI

09 0406 101

DEPARTEMEN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2014


(3)

Oleh:

FACHRUSY ALWAFI FAJRI

09 0406 101

Medan,Februari2014 Disetujui Oleh :

Pembimbing I Pembimbing II

Ir. Nurlisa Ginting, M.Sc. Yulesta Putra, S.T, M.Sc. NIP : 196201091987012001 NIP : 197209232002121001

Ketua Departemen Arsitektur

Ir. N. Vinky Rahman, M.T. NIP.196606221997021001


(4)

Nama : Fachrusy Alwafi Fajri

NIM : 09 0406 101

Judul Proyek Tugas Akhir : Drag Race Circuit

Tema : Arsitektur High Tech

Rekapitulasi Nilai :

Dengan ini mahasiswa yang bersangkutan dinyatakan :

No. Status

Waktu Pengumpulan

Laporan

Paraf Pembimbing I

Paraf Pembimbing II

Koordinator TKA-490

1. Lulus Langsung 2. Lulus Melengkapi 3. Perbaikan Tanpa

Sidang 4. Perbaikan

Dengan Sidang 5. Tidak Lulus

Medan, Februari2014

Ketua Departemen Arsitektur, Koordinator TKA-490,

Ir. N.Vinky Rahman, MT. Wahyuni Zahrah, S.T., M.S.

NIP : 196606221997021001 NIP : 197308192000042001


(5)

KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim.

Alhamdulillahirabbil‟alamin, segala puji dan syukur bagi Allah SWT, Tuhan semesta alam yang telah melimpahkan rahmat-NYA sehingga saya dapat menyelesaikan laporan tugas akhir ini demi memenuhi persyaratan kelulusan.

Bermacam kesan baik-buruk ataupun suka duka yang telah saya lewati bersama teman-teman yang ikut serta dalam penyelesaian tugas akhir tersebut selama satu semester, dan mudah-mudahan bermanfaat.

Selesainya proses tugas akhir saya termasuk hadirnya laporan ini sangat di pengaruhi orang-orang yang ada di sekitar saya. Saya ucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada:

1. Kepada orangtua saya Irma Wita, mama saya yang senantiasa mendoakan anak mu ini yang tiada henti,

2. Fachrul D.H, dan Fachri S.K, adik –adik saya yang sudah mau menjadikan saya sebagai abang kalian, walaupun sedikit support yang kalian berikan kepada abang mu ini, saya ucapkan terima kasih.

3. Ir. Nurlisa Ginting, M.Sc, dan Yulesta Putra, S.T, M.Sc, sebagai dosen pembimbing saya yang senan tiasa memberikan kritik dan arahan yang sangat bermanfaat untuk saya.

4. Seluruh dosen Arsitektur USU, yang selama ini telah meluangkan waktu mendidik dan mengarahkan saya untuk menjadi calon arsitek yang baik,

5. Teman-teman seperjuangan saya, Diary, Alfisha, Mahmudi, Alfarisi, Rahmat, Muktar, Arep yang telah memberi warna kehidupan di kehidupan saya singga saya dapat bertahan dan menyelesaikan laporan ini.

6. Dan teman-teman kelompok saya, Cepe, Roni, Yudistira, bg Panji. Selalu berusah bersama menyelesaikan tugas terakhir kita dengan baik.

7. Vicry, Willy, Amed, Biman, Kevin, Ares, Andre, Danu, David, dll. Peserta tugas akhir. Trimakasih telah menemani saya selama satu semester berjuang bersama. 8. Teman komunitas otomotif OCILICATION, yang sangat berperan penting dalam

judul tugas akhir saya, mudah-mudahan tugas akhir saya bisa terealisasi dan kita dapat meluapkan hobby kita bersama.

9. Abang-abang dan kakak-kakak alumni dan seniorku, yan gtelah banyak mengenalkan ku ke pada dunia arsitektur.


(6)

Terima kasih juga kepada seluruh piak yang terkait yang tidak bisa sayasebutkan satu persatu.

Saya menyadari laporan ini sangat jauh dari namanya kesempurnaan. Besar harapan saya sendiri dan para pembaca untuk dapat mengambil manfaat yang ada pada laporan ini.

Demikianlah, semoga tulisan saya ini dapat mewakili sedikit harapan saya beberapa bulan untuk menyelesaikan pendidikan sarjanaku. Mohon maaf apabila ada kesalahan dan kekeliruan dalam tulisan, karena ini adalah awal mulanya menuju kesempurnaan.

Medan, februari 2014

Penulis


(7)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR GAMBAR ... v

DAFTAR DIAGRAM &TABEL ... vii

ABSTRAK(INDONIESIA) ... ix

ABSTRAK (INGGRIS) ... x

BAB 1. PENDAHULUAN ... 1

1.1. LATAR BELAKANG ... 1

1.2. MAKSUD DAN TUJUAN ... 2

1.3. SASARAN PENGUNJUNG ... 2

1.4. MASALAH PENCAPAIAN ... 3

1.5. PENDEKATAN ... 3

1.6. LINGKUP/ BATASAN PERENCANAAN ... 3

1.7. KERANGKA BERFIKIR ... 4

1.8. SISTEMATIKA LAPORAN ... 5

BAB 2. DESKRIPSI PROYEK ... 6

2.1. JUDUL ... 6

2.2. PEMILIHAN TAPAK DAN LOKASI ... 6

2.2.1. KRITERIA PEMILIHAN LOKASI ... 7

2.2.2. PEMILIHAN LOKASI ... 9

2.2.2.1. ALTERNATIF SITE I ... 9

2.2.2.2. ALTERNATIF SITE II ... 11

2.2.2.3. ALTERNATI SITE III ... 12

2.2.3. HASIL PENILAIAN PEMILIHAN SITE ... 13

2.3. KONDISI SEKITAR SITE ... 14

2.4. TINJAUAN FUNGSI ... 14

2.4.1. DESKRIPSI PENGGUNA ... 15

2.4.2. DESKRIPSI KEGIATAN ... 16


(8)

2.5.1. CIRCUIT SENTUL, BOGOR ... 16

2.5.2. CIRCUIT YAS MARINA, DUBAI ... 18

2.6. DESKRIPSI KEBUTUHAN RUANG ... 19

BAB 3. TEMA ... 23

3.1. LATAR BELAKANG PEMILIHAN TEMA …... 23

3.2. PENGERTIAN TEMA ... 24

3.2.1. PENGERTIAN ARSITEKTUR ... 24

3.2.2. PENGERTIAN HIGH TECH …... 24

3.3. INTERPRETASI TEMA ... 26

3.4. KETERKAITAN TEMA DENGAN JUDUL ... 27

3.5. STUDI BANDING TEMA SEJENIS ... 27

3.5.1. CIRCUIT OF THE AMERICAS ... 27

3.5.2. CYBERTECTURE EGG ... 31

3.5.3. JACOB JAVIST CONVENTION CENTRE ... 36

BAB 4. ANALISA ... 38

4.1. DATA STANDART CIRCUIT DRAG RACE ... 38

4.2. ANALISA SITE ... 39

4.2.1. ANALISA MATAHARI ... 39

4.2.2. ANALISA JARINGAN JALAN ... 40

4.2.3. TATA GUNA LAHAN ... 41

4.2.4. ANALISA VIEW KEDALAM ... 42

4.3. ANALISA FUNGSIONAL ... 43

4.3.1. ANALISA JUMLAH PESERTA ... 43

4.3.2. ANALISA JUMLAH PENGUNJUNG ... 43

4.4. ANALISA KEBUTUHAN RUANG ... 44

4.4.1. KEBUTUHAN RUANG ... 45

4.4.2. FASILITAS PARKIR ... 46

BAB 5. KONSEP ... 48

5.1. KONSEP ZONING ... 48

5.2. KONSEP SIRKULASI ... 49

5.3. KONSEP MASSA ... 50

5.3.1. KONSEP FASADE ... 50

5.3.2. KONSEP STRUKTUR ... 51


(9)

6.1. GAMBAR KERJA ... 54

6.2. PERSPEKTIF EKSTERIOR …... 54

DAFTAR PUSTAKA ... 59

LAMPIRAN ... 60

1. PERATURAN KEJUARAAN NASIONAL DRAG RACE ... 60

2. GAMBAR KERJA ... 91


(10)

DAFTAR GAMBAR

(GAMBAR 2.1) ALTERNATIF SITE 1 ... 10

(GAMBAR 2.2) ALTERNATIF SITE 2 ... 11

(GAMBAR 2.3) ALTERNATIF SITE 3 ... 12

(GAMBAR 2.4) KONDISI SEKITAR SITE.... ... 14

(GAMBAR 2.5) CIRCUIT SENTUL BOGOR ... 17

(GAMBAR 2.6) CIRCUIT YAS MARINA, DUBAI ... 18

(GAMBAR 3.1) CIRCUIT OF THE AMERICAS ... 28

(GAMBAR 3.2) CIRCUIT OF THE AMERICAS ... 28

(GAMBAR 3.3) SUASANA CIRCUIT OF THE AMERICAS ... 28

(GAMBAR 3.4) TICKETING CIRCUIT OF THE AMERICAS ... 29

(GAMBAR 3.5) CYBERTECTURE EGG ... 31

(GAMBAR 3.6) FASADE CYBERTECTURE EGG ... 32

(GAMBAR 3.7) KONSEP MASSA CYBERTECTURE EGG ... 33

(GAMBAR 3.8) TAMPAK ATAS CYBERTECTURE EGG ... 34

(GAMBAR 3.9) CYBERTECTURE EGG ... 35

(GAMBAR 3.10) JACOB JAVIST CONVENTION CENTRE ... 36

(GAMBAR 3.11) STRUKTUR INTERIOR JACOB JAVIST ... 36

(GAMBAR 3.12) TAMPAK KESELURUHAN JACOB JAVIST ... 37

(GAMBAR 4.1) STANDART CIRCUIT DRAG RACE ... 38

(GAMBAR 4.2) DETAIL CIRCUIT DRAG RACE ... 38

(GAMBAR 4.3) ANALISA MATAHARI ... 39

(GAMBAR 4.4) ANALISA MATAHARI ... 39

(GAMBAR 4.5) ANALISA JARINGAN JALAN ... 40

(GAMBAR 4.6) DETAIL POTONGAN TIAP JALAN ... 41

(GAMBAR 4.7) ANALISA TATA GUNA LAHAN ... 42

(GAMBAR 4.8) KONSEP ANALISA VIEW KE BANGUNAN ... 42

(GAMBAR 5.1) ZONNING RUANG ... 48

(GAMBAR 5.2) KONSEP SIRKULASI ... 49

(GAMBAR 5.3) KONSEP MASSA ... 50

(GAMBAR 5.4) KONSEP MASSA ... 50

(GAMBAR 5.5) KONSEP SKETSA BENTUK BANGUNAN ... 50


(11)

(GAMBAR 5.7) DENAH DAN STRUKTUR BANGUNAN ... 51

(GAMBAR 5.8) DETAIL STRUKTUR BANGUNAN ... 52

(GAMBAR 5.9) DETAIL STRUKTUR BANGUNAN ... 52

(GAMBAR 5.10) DETAIL STRUKTUR BANGUNAN ... 53

(GAMBAR 6.1) SUASANA TIKETING ... 55

(GAMBAR 6.2) SUASANA GARIS START ... 55

(GAMBAR 6.3) SUASANA TRIBUN ... 56

(GAMBAR 6.4) SUASANA GARIS START ... 56

(GAMBAR 6.5) SUASANA CIRCUIT ... 57

(GAMBAR 6.6) SUASANA TRIBUN ... 57

(GAMBAR 6.7) SUASANA INTERIOR PENGHUBUNG TRIBUN A-B ... 58


(12)

DAFTAR DIAGRAM DAN TABLE

(DIAGRAM 1.1) KERANGKA BERFIKIR ... 4

(DIAGRAM 2.1) ALUR KEGIATAN PENGGUNA ... 15

(DIAGRAM 2.2) ALUR KEGIATAN PENGUNJUNG ... 15

(DIAGRAM 2.3) ALUR KEGIATAN PESERTA ... 16

(TABLE 2.1) PENILAIAN KELAYAKAN SITE ... 13

(TABLE 2.2) KEBUTUHAN RUANG CIRCUIT SENTUL, BOGOR ... 18

(TABLE 2.3) KEBUTUHAN RUANG YAS MARINA BAY, DUBAI ... 19

(TABLE 2.4) KEBUTUHAN RUANG DRAG RACE ... 20

(TABLE 4.1) GRAFIK JUMLAH PESERTA DRAG RACE DI MEDAN ... 43


(13)

ABSTRAK

BalapDragmerupakankompetisidimanakendaraan tersebutbersainguntukmenjadiyang pertama menyeberangi garisfinishdariawalberdiri, dandalamlintasanlurus. Populasi penggemar dunia olahraga otomotif di Medan cukup besar. Akan tetapi Medan belum mempunyai fasilitas cirkuit sendiri. Fenomena ini mengakibatkan banyaknya para pecinta dunia balap yang menyalurkan hobinya di jalanan. Akibat dari itu maka di butuhkanlah sebuah CircuitDrag Race yang nantinya dapat digunakan untuk para pembalap, pecinta otomotif dan penyelenggaraan acara otomotif di Medan. Dengan menyongsong tema high tech architecture bangunan dapat memberikan suasana tekhnologi yang dapat di hubungkan dengan mobil balap. Dan juga dapat menjawab masalah terhadap struktur-struktur bangunan yang dapat mendukung fungsinya. Perancangan CircuitDrag Race memberikan kenyamanan pengguna dan juga dapat menggabungkan kegiatan antara exhibition, balap, dan juga reparasi kendaraan. Di mana bangunan tersebut dapat memberikan suasana nyaman kepada para pecinta otomotif dalam mengapresiasikan diri terhadap dunia otomotif.


(14)

ABSTRACT

Drag racing is acompetition in which the vehicle is competingto be the first across the line from the start up, and in a straight path. The population of the automotive world at enthusiasts in medan is quite large. But in medan has not had its own circuit facilities. This phenomenon resulted in a number of races he was funneling lovers on the road. The result of that then in need af a drag race circuit that will be in use for the drivers, the auto lovers and motoring event organizer in the city of medan. With the theme of the architecture to meet the high tech buildings can provide a technology than can connect with race cars. And alsobe able to answer the problem of building structures taht can support the funcion. The drag race circuit design provides the convenience of the user and can also combine exhibition activities, racing, and also repair the vehicle. Where the building can provide a comfortable atmosphere to automotive lovers in the case up to the automotive world.


(15)

ABSTRAK

BalapDragmerupakankompetisidimanakendaraan tersebutbersainguntukmenjadiyang pertama menyeberangi garisfinishdariawalberdiri, dandalamlintasanlurus. Populasi penggemar dunia olahraga otomotif di Medan cukup besar. Akan tetapi Medan belum mempunyai fasilitas cirkuit sendiri. Fenomena ini mengakibatkan banyaknya para pecinta dunia balap yang menyalurkan hobinya di jalanan. Akibat dari itu maka di butuhkanlah sebuah CircuitDrag Race yang nantinya dapat digunakan untuk para pembalap, pecinta otomotif dan penyelenggaraan acara otomotif di Medan. Dengan menyongsong tema high tech architecture bangunan dapat memberikan suasana tekhnologi yang dapat di hubungkan dengan mobil balap. Dan juga dapat menjawab masalah terhadap struktur-struktur bangunan yang dapat mendukung fungsinya. Perancangan CircuitDrag Race memberikan kenyamanan pengguna dan juga dapat menggabungkan kegiatan antara exhibition, balap, dan juga reparasi kendaraan. Di mana bangunan tersebut dapat memberikan suasana nyaman kepada para pecinta otomotif dalam mengapresiasikan diri terhadap dunia otomotif.


(16)

ABSTRACT

Drag racing is acompetition in which the vehicle is competingto be the first across the line from the start up, and in a straight path. The population of the automotive world at enthusiasts in medan is quite large. But in medan has not had its own circuit facilities. This phenomenon resulted in a number of races he was funneling lovers on the road. The result of that then in need af a drag race circuit that will be in use for the drivers, the auto lovers and motoring event organizer in the city of medan. With the theme of the architecture to meet the high tech buildings can provide a technology than can connect with race cars. And alsobe able to answer the problem of building structures taht can support the funcion. The drag race circuit design provides the convenience of the user and can also combine exhibition activities, racing, and also repair the vehicle. Where the building can provide a comfortable atmosphere to automotive lovers in the case up to the automotive world.


(17)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.LATAR BELAKANG.

BalapDrag (Drag race)merupakankompetisidimanadua kendaraan berupa mobil atau sepeda motor bersainguntukmenjadiyang pertamamenyeberangi garisfinishdariawalberdiri, dandalamgarislurus1. Ada 2 jenis drag race berdasarkan panjang lintasan yaitu 402 meter (Internasional) dan 201 meter (Nasional). DragmendapatkanpopularitasdiAmerika Serikatsetelah Perang Dunia II, olahragaterustumbuhdalampopularitasdanmenyebar ke seluruh dunia, adaratusandragstripsberoperasi, terutamadi negaramaju2.

Sementara itu, perkembangan dunia olahraga otomotif di Indonesia saat ini menunjukkan peningkatan baik dari segi kuantitas saja, tetapi juga dari segi kualitas. Hal ini dapat kita saksikan banyaknya event-event olahraga otomotif diselenggarakan dalam skala nasional dan daerah. Di Indonesia perkembangan cabang-cabang olahraga otomotif mulai menjadi tren khususnya bagi pecinta dunia balap baik sebagai professional maupun sekedar menyalurkan hobi, bagi para pecinta dunia balap di Indonesia saat ini untuk menuangkan hobinya telah tersedia sirkuit balap bertaraf internasional yaitu Sirkuit Sentul di Bogor yang pernah menyelenggarakan event bertaraf internasional (Grand Prix) dan dari pihak IMI (Ikatan Motor Indonesia) pusat sendiri telah menyusun agenda balap mobil dan motor baik yang berskala nasional ataupun daerah. Event-event balap ini yang kemudian menjadi inspirasi timbulnya fenomena yang saat ini sering terjadi yaitu banyaknya para pecinta dunia balap yang menyalurkan hobinya di jalan raya dengan memanfaatkan jalan umum sebagai arena balap liar. Balap liar merupakan balap ilegalyang sangat berbahaya dan tidak bertanggung jawab,kadang timbul di karenakan tidakadanya sarana.

Medan sebagai ibukota Provinsi Sumatera Utara dengan populasi penggemar dunia olahraga otomotif yang cukup besar terlihat dari banyaknya event-event

1http://en.wikipedia.org/wiki/Drag_racing 2


(18)

olahraga otomotif dari berbagai cabang diadakan mulai dari tingkat lokal, daerah maupun tingkat nasional. Akan tetapi di balik semua itu medan belum mempunyai fasilitas cirkuit sendiri, ini dapat dilihat ketika event-event drag race diselenggarakan di Apron Kelapa Sawit Lanud Polonia Medan dengan menggunakan sistemsewa kepada yang bersangkutan. Dan khususnya di kota medan banyak pemuda yang menuangkan hobinya khususnyaDrag Race dijalan raya. Salahsatu daerah yang sering dijadikan ajang balap liar seperti daerah Jl. Gagak hitam dan daerah Jl. Griya. Balap liar merupakan balapan ilegal yang sangat berbahaya dan tidak bertanggung jawab. Dan ini dapat mengganggu kenyamanan dan keselamatan warga disekitar daerah tersebut. Akibat dari itu maka dibutuhkan sebuah CircuitDrag Race yang nantinya dapat digunakan untuk para pembalap liar, pecinta otomotif dan acara otomotif di Medan.

Di kota medan dan sekitarnya juga sering menyelenggarakan acara yang berhubungan denga otomotif salah satu acara yang pernah di selenggarakan di kota medan seperti:Kejurnas Drag Race Seri I-V, Pameran otomotif, Djarum Black ModificationdanAccelera Auto Contest.(IMI,2014)

1.2.MAKSUD DAN TUJUAN.

Maksud dan tujuan dari studi kasus perencanaan dan perancangan Drag Race Circuit ini adalahberkurangnya balap liar yang ada di kota medan, untuk mengakomodir kebutuhan para pecinta otomotif dan penggemar olahraga otomotif dalam satu lokasi yang layak dan terpadat pula fasilitas yang dapat mendukung kegiatan yang berhubungan dengan dunia otomotif, bertujuan agar para pecinta dunia otomotif yang dapat menyalurkan hobinya dan meningkatkan prestasi para atlet balap baik dalam skala nasional maupun internasional.

1.3.SASARAN PENGUNJUNG.

Target sasaran pada proyek tersebut meliputi: Pembalap (racer), pengunjung (pecinta otomotif) yang umumnya hadir pada acara yang diadakan, dan masyarakat pada umumnya mulai dari lingkup terkecil yaitu pribadi kemudian lingkup keluarga sampai lingkup yang lebih luas seperti organisasi atau perusahaan.


(19)

1.4.MASALAH PERANCANGAN.

Pertama, bagaimana merancang lingkungan dan bangunan yang sesuai dengan judul yang diangkat dan maksud tujuan yang ingin dicapai demi menunjang keberadaan fungsi bangunan sesuai dengan kasus proyek.Kedua, bagaimana memahami dan menerapkan tema yang dipilih dan mewujudkannya pada lingkungan dan bangunan melalui proses perancangan.Ketiga, pemilihan lokasi proyek disesuaikan dengan peruntukan fungsi bangunan berdasarkan literatur dan tata ruang pada kawasan lokasi.Keempat, bagaimana menciptakan kualitas potensi lingkungan pada lokasi proyek sebagai kontribusi pengembangan dan fungsi kawasan sesuai dengan tata ruang kota.Kelima, bagaimana pengolahan ruang dalam yang saling berintegrasi antar berbagai fungsi kegiatan yang berbeda.Keenam, proyek merupakan penggabungan dari berbagai fungsi ( olah raga, exhibition, dan hiburan).

1.5.PENDEKATAN.

Beberapa pendekatan masalah yang dapat dilakukan untuk pemecahan masalah dalam proses perancangan Drag Race Circuit ini adalah. Studi pustaka atau studi literatur yang berkaitan langsung dengan judul dan tema yang dipilih untuk mendapatkan informasi dan bahan berupa literatur yang sesuai dengan materi laporan, untuk memperkuat fakta secara ilmiah. Kedua, studi banding terhadap proyek dan tema sejenis dengan melakukan pendekatan perancangan dengan melihat keadaan yang sudah ada. Sumber dapat berupa buku, majalah, internet dan sebagainya. Dan studi lapangan mengenai kondisi sekitar site/lokasi perancangan dan lingkungan fisik yang berhubungan dengan kasus proyek untuk mendapatkan data-data yang akurat dari lokasi perancangan.

1.6.LINGKUP/ BATASAN PERENCANAAN.

Lingkup yang menjadi batasan dalam merancang Drag Race Circuit, adalah seluruh aspek fisik yang berhubungan dengan pembahasan dan perancangan Drag Race Circuit yang menyangkut lingkungan tapak, massa bangunan dan pembentukan ruang.Perencanaan fasilitas Drag Race Circuitdandisertai fasilitas pendukungnya


(20)

ditentukan berdasarkan studi banding beberapa proyek sejenis serta berdasarkan data yang didapat dari studi literatur.

1.7.KERANGKA BERFIKIR.

Proses penyelesainan proyek yang berpengaruh terhadap penyelesaian dari awal sampai akhir perancangan desain. (Diagram 1.1)

Diagram 1.1 .Kerangka berfikir. Drag Race Circuit

Latar belakang

 Kurangnya fasilitas

 Banyaknya balap liar

Maksud dan tujuan

 Menyediakan tempat yang dapat

menyalurkan bakat dan hobi pada otomotif.

 Merencanakan fasilitas fisik yang berupa circuit dan fasilitas penunjang lainnya.

Pendekatan

 Pengumpulan data-data yang menunjang perancangan Drag Race Circuit .

 Studi literatur yang mendukung perancangan  menganalisa lokasi,pengguna,dan pencapaian. Masalah perancangan

 Lokasi yang sesuai.

 Sirkulasi bangunan pada site.

 Proyek

penggabungan fungsi olahraga, exhibition, Konsep & skematik

 Konsep dasar.

 Konsep massa dan tapak.

Desain akhir

 Gambar kerja

 Suasana eksterior

 Suasana interior

Analisis

 Fisik

- Lokasi tapak dan lingkungan - Potensi tapak

 Non fisik - Aktivitas,

pengguna

- Kebutuhan ruang - Program ruang


(21)

1.8.SISTEMATIK LAPORAN.

BAB I. PENDAHULUAN

Menjelaskan secara garis besar yang menjadi dasar perumusan perancangan yang meliputi : latar belakang, maksud dan tujuan, masalah perancangan, Pendekatan, lingkup dan batasan proyek, kerangka berpikir, dan sistematika pembahasan.

BAB II. DESKRIPSI PROYEK

Berisi tentang pembahasan mengenai terminologi judul, tinjauan umum, tinjauan proyek, tinjauan fungsi, dan studi banding proyek sejenis.

BAB III. ELABORASI TEMA

Menjelaskan tentang pengertian tema yang diambil, interpretasi tema, keterkaitan tema degan judul, dan studi banding tema sejenis.

BAB IV. ANALISA PERANCANGAN

Berisi analisa secara fisik, meliputi lokasi, eksisting, tata guna lahan, potensi, dan kondisi site, dan analisa secara non fisik, meliputi analisa kegiatan, pengguna, jumlah pengunjung, bentuk, dan deskripsi besaran ruang.

BAB V. KONSEP PERANCANGAN

Berisi konsep perancangan hasil analisa komprehensif yang digunakan sebagai alternatif pemecahan masalah.

BAB VI. GAMBAR PERANCANGAN


(22)

BAB II

DESKRIPSI PROYEK

2.1.

JUDUL

Judul yang menjadi usulan proyek adalah Drag Race Circuit, menurut Wallace Gordon Parksatau di sebut Wally Parks yang juga sebagai penemu

perlombaan Drag Race (1913)'' Drag race adalah kombinasi dari banyak hal hobi, rekreasi, bisnis besar, ilmu pengetahuan, tantangan dan perang salib,'' tulisnya dalam The New York Times pada tahun 1969.Dan, seperti yang ia katakan,'' ada sesuatu yang hampir tak terlukiskan dalam menonton fenomena pemanasan ban''.3

Drag race (juga dikenal dengan sprints) dimana dua peserta yang di tempatkan di belakang garis startdan juga terdapat lampustart. Setelah lampu start

menyala dua pembalap memacu motor atau mobilnya melewati dua lintasan lurus, dimana waktu tempuh mereka di catat dan di hitung, Pembalap dengan catatan waktu paling singkat melewati garis finis adalah pemenangnya.4Circuit adalah jalan yang di pakai untuk perlombaan.5

Berdasarkan pengertian di atas, maka Drag Race Circuit adalah tempat atau sarana untuk melakukan balapan menggunakan lintasan lurus dengan kendaraan berupa mobil maupun sepeda motor.

2.2.

PEMILIHAN TAPAK DAN LOKASI

Pada proyek ini, Drag Race Circuit merupakan sebuah tempat yang

memadukan olahraga, komersil dan exhibition. Untuk itu milihan lokasi yang tepat untuk mendukung fasilitas tersebut.

3

http://www.nytimes.com/2007/10/04/sports/othersports/04parks.html?_r=0 4http://id.wikipedia.org/wiki/Balap_motor

5


(23)

2.2.1.

KRITERIA PEMILIHAN SITE

Area site yang dipilih merupakan daerah yang strategis, sesuai dengan keriteria site yang di butuhkan. Site yang dipilih berada di luar kota medan, tetapi sangat mudah dijangkau dari kota Medan . provinsi Sumatra Utara memiliki beberapa daerah yang dikembangkan secara bersamaan, yaitu medan, Binjai, Deli Serdang dan Karo atau biasa di sebutMebidangro. Dikarenakan jarak tempuh antara keempat kota ini berdekatan, maka sering terjadi interaksi baik dalam hal perdagangan, kegiatan industri, maupun tingginya laju komuter.

Sesuai dengan draft perancangan peraturan daerah kabupaten Deli Serdang mengenai rencana tata ruang wilayah tahun 2007-2027, rencana pengembangan sistem perkotaan di kabupaten Deli Serdang berupa pengembangan kawasan yang termasuk dalam kriteria kawasan perkotaan berdasarkan rancangan peraturan pemerintah tentang pengelolaan dan penataan ruang kawasan perkotaan, yaitu wilayah bagian barat mencakup kecamatan Sunggal, wilayah bagian tengah mencakup kecamatan Tanjung Morawa, Percut Sei Tuan, Patumbak dan Deli Tua dan wilayah bagian timur mencakup kecamatan Lubuk Pakam dan Beringin.

Rencana struktur ruang dan pola ruang wilayah Kabupaten Deli Serdang diwujudkan melalui kegiatan pemanfaatan ruang yang meliputi program, kegiatan dan tahapan pelaksanaan. Indikasi program utama dari kegiatan pemanfaatan ruang yaitu program pengembangan struktur ruang yang meliputi:

1. Pengembangan WP I, terdiri dari;

a. Program Pengembangan kegiatan pemerintahan, perdagangan dan jasa permukiman perkotaan terutama di Kecamatan Lubuk Pakam yang merupakan ibukota dari Kabupaten Deli Serdang.

b. Program Pengembangan Fasilitas Pembentukan Ruang, meliputi;

- Peningkatan fasilitas pemerintahan

- Peningkatan fasilitas pendidikan dapat melakukan merjer (penggabungan) atau penambahan fasilitas

- Peningkatan fasilitas Perguruan Tinggi

- Pengembangan sentra industri


(24)

- Peningkatan pelayanan jaringan utilitas sebagai pendukung perkembangan perkotaan.

2. Pengembangan WP II, meliputi;

a. Program Pengembangan Kegiatan industri, permukiman, agromarinepolitan, pendidikan, kesehatan, olah raga dan pertanian, serta kawasan sekitar Bandara Kuala Namo.

b. Program Pengembangan Fasilitas Pembentuk Ruang, meliputi :

- Pembangunan Kawasan Industri dan komersial di Percut Sei Tuan

- Pengembangan sentra industri menengah-besar dan industri kecil (home industry)

- Pembangunan Bandara Internasional Kuala Namo

- Pembangunan pusat pergudangan, packaging dan ekspedisi

- Peningkatan fasilitas kegiatan pertanian

- Peningkatan sarana dan prasarana wilayah

- Peningkatan sarana dan prasarana pendidikan dan olahraga.

- Peningkatan sarana dan prasaran kesehatan 3. Pengembangan WP III, meliputi;

a. Program Pengembangan Kegiatan pertanian (agropolitan), permukiman, pendidikan dan distribusi pertanian.

b. Program Pengembangan Fasilitas Pembentukan Ruang, meliputi :

- Pengembangan sentra agropolitan

- Peningkatan fasilitas kegiatan pertanian

- Pengadaan kegiatan penyuluhan dan pelatihan pertanian

- Peningkatan fasilitas pendistribusian hasil pertanian berupa mobil.

- Pembangunan dan Peningkatan pelayanan jaringan jalan.

- Pembangunan Pasar

- Peningkatan fasilitas Perguruan Tinggi. 4. Pengembangan WP IV, meliputi;

a. Program pengembangan kegiatan perdagangan, jasa, permukiman dan industri.


(25)

- Pengambangan sentra perdagangan dan jasa

- Penambahan dan peningkatan fasilitas perdagangan berupa pasar, toko dan pertokoan.

- Peningkatan sarana dan pelayanan jaringan utilitas.

- Peningkatan sarana dan prasarana penunjang industri. 5. Pengembangan WP V, meliputi;

a. Program Pengembangan Kegiatan pertanian (agropolitan) dan pariwisata (agrowisata)

b. Program Pengembangan Fasilitas Pembentukan Ruang, meliputi :

- Pengembangan sentra agropolitan

- Pengembangan sentra pariwisata

- Peningkatan fasilitas kegiatan pertanian

- Pengadaan kegiatan penyuluhan dan pelatihan pertanian

- Pengembangan objek-objek wisata

- Pembangunan fasilitas akomodasi berupa penginapan dan restoran untuk mendudukung kegiatan pariwisata.

- Pembangunan dan Peningkatan pelayanan jaringan jalan.

- Peningkatan pelayanan sarana dan jaringan utilitas

Berdasarkan ketentuan yang di tetapkan dalam RTRW di atas, maka WP yang tepat untuk membangun Drag Race Circuitadalah WP II, yaitu untuk meningkatkan sarana dan prasarana olahraga.

2.2.2.

PEMILIHAN LOKASI

2.2.2.1.Alternatif site 1

Lokasi lahan terletak di persimpangan Jln. Williem Iskandar dan Jln. Skip.( Kab. deli serdang Kec. Percut sei tuan). Lihat pada gambar 2.1. Batas-batas tapak pada sisi utara berbatasan dengan Jln. Williem iskandar, pada batas timur Jln. Skip, batas pada sisi selatan berbatasan dengan lahan kosong dan batas pada sisi barat berbatasan dengan lahan road race IMI.


(26)

S

I

T

E

Potensi lahan terletak ± 4 km dari pusat kota dan posisi lahan berada pada kawasan komersil dan wisata kota, kondisi jalan pada daerah tersebut memiliki tingkat kepadatan transportasi pada jam tertentu terutama pada sore hari. Kepadatan tersebut tidak mengakibatkan kemacetan yg berarti. Kondisi tapak lokasi memiliki kontur tanah yang datar yang dapat memudahkan dalam pelaksanaan pekerjaan proyek drag race.

Berdasarkan tata ruang wilayah pengembangan daerah Kec.Percut Sei Tuanbertujuan mengembangkan kegiatan industri, pemukiman, agromarinepolitan, pendidikan, kesehatan, olahraga, dan pertanian, serta kawasan sekitar Bandara Kuala Namo.

Gambar 2.1 .Alternatif site 1

Sumber: Google map


(27)

2.2.2.2.Alternatif site 2

Lokasi lahan terletak pada Jln. Cemara (Kab. deli serdang Kec. Percut sei tuan). Lihat pada Gambar2.2. Batas- batas pada sisi utara berbatasan dengan gerbang tol H. Anif dan ada sisi timur berbatasan dengan tol H. Anif, di sisi selatan berbatasan dengan Jln. Pancing, pada sisi bagian barat berbatasan dengan SPBU cemara. Lahan tersebut adalah lahan perkebunan warga sekitar.

Potensi Lahan terletak ± 7km dari pusat kota, pada sekitar lahan memiliki akses angkutan umum. Kondisi lalulintas di daerah tersebut ramai lancar, lahan berada di persimpangan jalan dan kondisi tanah datar. Posisi lahan berada pada daerah komersil.

Berdasarkan tata ruang wilayah pengembangan daerah Kec.Percut Sei Tuanbertujuan mengembangkan kegiatan industri, pemukiman, agromarinepolitan, pendidikan, kesehatan, olahraga, dan pertanian, serta kawasan sekitar Bandara Kuala Namo.

Gambar 2.2 .Alternatif site 2

Sumber: Google map


(28)

U 2.2.2.3.Alternatif site 3

Lokasi lahan terletak pada Jln. Taman Pahlawan V. .(Kec. Medan polonia). Lihat pada gambar 2.3. Batas-batas tapak wilayah tersebut pada sisi utara berbatasan dengan Jln. Taman pahlawan V dan di sisi timur berbatasan dengan Jln. Padang golf/ Komp. Malibu dan di sisi selatan berbatasan dengan LANUD dan batas pada sisi barat berbatasan dengan bandara polonia. Lahan tersebut di bangun bandara polonia yg telah di nonaktifkan.

Kecamatan Medan Poloniam merupakan kawasan di pusat kota, kawasan ini merupakan kawasan bandara polonia dan permukiman. Ketersediaan lahan pengembangan sangat terbatas. Namun dengan adanya rencana pemindahan bandara polonia ke Kuala Namo, maka kawasan polonia akan dikembangkan menjadi kawasan CBD. Perkiraan jumlah penduduk pada tahun 2030 berjumlah 81.298 jiwa dengan kepadatan sekitar 90 Jiwa/Ha.

Potensi Lahan terletak ±2 km dari pusat kota, lokasi lahan berada pada kawasan kegiatan perdagangan dan bisnis. Kondisi lalu lintas pada daerah tersebut

Gambar 2.3 .Alternatif site 3


(29)

Tabel 2.1 .Penilaian kelayakan site.

ramai lancar, pada daaerah tersebut sedikit angkutan umum yang menuju lokasi tersebut.

2.2.3. HASIL PENILAIAN PEMILIHAN SITE.

kriteria Lokasi 1 Lokasi 2 Lokasi 3 Penilaian RUTRK

(REKREASI) 3 3 1

Poin 1: tidak sesuai. 2: -

3: sesuai

Luas lahan 3 3 3

Poin 1: < 1 Ha. 2: 2-3 Ha. 3: >3 Ha

Kontur lahan 3 3 3

Poin 1: terjal

2: bergelombang 3: datar

Dekat jalan

primer 3 3

3 Poin 1: jauh, lebih dari 500m 2: dekat, kurang dari 500m 3: berada pada jalan primer Mudah di

jangkau kendraan pribadi dan

umum

2 3 2

Poin 1: hanya bisa di jangkau Kendraan pribadi.

2: bisa di jangkau kendraan pribadi dan hanya becak 3: mudah di jangkau oleh kendraan pribadi, becak,dan angkot.

Akses

pejalan kaki 3 2 1

Poin 1: trotoar tidak ada. 2: kondisi trotoar buruk. 3: kondisi trotoar baik. Intensitas

kendaraan 2 2 1

Poin 1: 1 menit ± 60 kendaraan 2: 1 menit ± 40 kendaraan 3: 1 menit ± 20 kendaraan

Fasilitaas pendukung

di sekitar site

3 1 3

Poin 1: sedikit, hanya ada salah satu dari fasilitas berikut:

hotel, fasilitas pendidikan. 2: cukup banyak, terdapat beberapa fasilitas (tidak semua) seperti: pusat perbelanjaan, retail-retail, hotel, fasilitas pendidikan. 3: banyak, terdapat semua fasilitas seperti: pusat perbelanjaan, retail-retail, hotel, fasilitas pendidikan, dll.

Total nilai 22 20 16


(30)

Berdasarkan table 2.1 site yang baik untuk proyek Drag Race Circuit adalah alternatif site 1 yang terletak pada Jln. Williem Iskandar/ Jln. Skip. (Kab. Deli Serdang Kec. Percut Sei Tuan).

2.3. KONDISI DI SEKITAR LOKASI.

Dari table 2.1 telah di tetapkan lokasi proyek drag race circuit terletak di Jln. Williem Iskandar/ Jln. Skip. (Kab. Deli Serdang Kec. Percut Sei Tuan). Berikut ini adalah merupakan hasil foto eksisting di sekitar lokasi proyek drag race circuit.

2.4. TINJAUAN FUNGSI

Fungsi proyek Drag Race Circuit dapat di pengaruhi dalam beberapa aspek yaitu dapat dilihat dari pengguna dan kegiatan yang bertujuan untuk penyelesaian desain.

JL. WILLIAM ISKANDAR

JL. SK IP JL.

PA NC IN G

SITE JL. WILLIEM ISKANDAR

U


(31)

2.4.1. DESKRIPSI PENGGUNA.

Ada pun pengguna bangunan Drag Race Circuit digolongkan menjadi tiga yaitu pengelola,pengunjung, peserta.

2.4.1.1.Pengelola.

Pengelola adalah pegawai yang bekerja untuk mengurusi masalah admnistrasi di Drag Race Circuit.(diagram2.1).

2.4.1.2.Pengunjung.

Pengunjung adalah masyarakat kota medan serta wisatawan lokal dan wisata mancanegara. Pengunjung berasal dari semua kalangan umur dari anak-anak, dewasa, orang tua.(Diagram2.2)

DATANG

BEKERJA PARKIR

PULANG BELANJA

ISTIRAHAT

REPARASI KENDARAAN

Diagram 2.1 . Alur kegiatan pengguna.

DATANG

MENYAKSIKAN BALAPAN

PARKIR

CAFE BELANJA

ISTIRAHAT

PULANG

REPARASI KENDARAAN


(32)

2.4.1.3.Peserta.

Pesertaadalah orang yang ikut serta atau mengabil bagian, misal: (dalam kongres, seminar, lokakarya, dan pertandingan). (Diagram2.3)

2.4.2. DESKRIPSI KEGIATAN.

Deskripsi kegiatan yang timbul pada Drag Race Circuit adalah sebagai berikut:

Penyelenggaraan event-event drag race, kegiatan workshop dan pameran yang berhubungan dengan dunia otomotif, reparasi dan seting kendaraan dan juga bertujuan menciptakan suasana kekeluargaan terhadap sesama pecinta otomotif.

2.5. STUDI BANDING FUNGSI SEJENIS 2.5.1. CIRCUIT SENTUL, BOGOR.

LokasiBabakan Madang - Bogor, Jawa BaratIndonesiaTahun: 2013. Sirkuit Internasional Sentul adalah sebuah sirkuit balap yang terletak di desa Sentul, kecamatan Babakan Madang, kabupaten Bogor, Jawa Barat, Indonesia (gambar 2.5). Sirkuit ini sering digunakan untuk menyelenggarakan balap motor serta ajang Asian F3 dan tercatat pernah menjadi penyelenggara MotoGP hingga akhir tahun 1997.

DATANG PERSIAPAN

PARKIR

PULANG LATIHAN/

BALAPAN

ISTIRAHAT DISKUSI

PERSIAPAN PULANG Diagram 2.3 . kegiatan peserta.


(33)

Usahadalam membangun sirkuit Formula Satu kedua di Asia setelah Jepang adalah di Indonesia, sekitar 15 tahun yang lalu ketika Hutomo Mandala Putra - putra presiden Republik Indonesia kala itu H.M. Soeharto - mempelopori pembangunan sebuah sirkuit diSentul.Dengan panjang 4,12 kilometer, Sirkuit International Sentul diharapkan dapat menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara penyelenggara Formula Satu, hingga akhirnya pada tahun 1997, krisis moneter di Asia menyebabkan hal tersebut menjadi tidak mungkin dilaksanakan. Rampung pada tahun 1994, fasilitas yang ada kini telah sedikittertinggaloleh perkembangan zaman, hingga menyebabkan ia tidak cocok untuk menyelenggarakan ajang yang super cepat sekelasF1.Namun, sirkuit ini tetap cocok bagi pembalap untuk berkompetisi di ajang Asian Formula 3 Super Series. Setelah diadakan beberapa perbaikan di beberapa bagian sirkuit untuk mencapai standar yang ditetapkan FIA untuk menyelenggarakan balapan seperti A1 Grand Prix, yaitu tingkat 2 (tingkat 1 adalah standar untuk menyelenggarakan balapan sekelas F1) maka sirkuit sentul akhirnya dapat menyelenggarakan A1 Grand Prix selama dua musim (2005-06 dan 2006-07).

 Fasilitas circuit sentul:

-Lintasan Grand Prix (ilustrasi kanan atas)

-Motocross, Autocross dan Sirkuit Go-Kart (ilustrasi kanan atas) Gambar 2.5 . Circuit sentul bogor.


(34)

-Hotel internasional bintang tiga -Bungalow

-Lapangan golf internasional -Pusat rekreasi

2.5.2. CIRCUIT YAS MARINA, DUBAI.

Sirkuit yas marina merupakan sebuah sirkuit balap mobil formula 1 yang berada di abudhabi, uni emirat arab. Sirkuit ini memiliki panjang 5,5 km dan dapat di bagi menjadi 2 rute yang lebih kecil 3,1 km dan 2,4 km, yang dapat beroperasi secara serentak. Ada beberapa circuit yang di miliki yas marina bay yaitu: (gambar2.16)

Circuit formula, Circuit gokart, Cirkuit drag

Paddock Scrutineering Lahan Parkir VIP Grha Perlengkapan S P B U Landasan

Helikopter

P M K Pusat Kesehatan

Menara Kontrol Room Media & Press Center

Grha Istirahat Pembalap

Main Stand

Sub Stand Victory Tower Gerbang Utama Gerbang Samping Pembangkit Listrik Hospitality Suites cottage Lahan Parkir

Sungai Cigede Water Storage Pos Penjagaan Tabel 2.2 .Kebutuhan ruang circuit


(35)

Kapasitas penonton yang dapat di tampung bekisar 50.000 penonton, juga memiliki fasilitas tribun tertutup dan juga tribun VIP ber-AC.

Fasilitas marina bay circuit:

Sekolah balap

mushollah Lounge bar atm Toilet

Kantor tiket hotel Paddock club tribun Titik informasi Akses

penyandang cacat

Terowongan pejalan kaki

Pertolongan pertama

R. media centre

Bar makanan ringan

Fire station Layar lebar Retail Area piknik tribun Pit stop exhibition showroom Menara

control

helipad

2.6. DESKRIPSI KEBUTUHAN RUANG.

Gambar 2.6 . Circuit yas marina, dubai. Sumber: Google, circuit yas marina dubai

Tabel 2.3 . Kebutuhan ruang circuit yas marina ,dubai..


(36)

Table 2.4 . Kebutuhan ruang drag race circuit medan.

Ruang adalah yang berbatas atau terlingkup oleh bidang. Ruang secara konstan melingkupi keberadaan kita. Sebuah bidang yang mendapat perluasan dengan perbedaan arah dari arah asalnya pun dapat dikatakan sebagai ruang. Proyek drag race membutuhkan beberapa ruang yang berfungsi sebagai pendukung kegiatan yang terhubung di dalamnya.

2.6.1. KEBUTUHAN RUANG

Dari data studi banding fungsi sejenis di atas dapat di simpulkan kebutuhan ruang terhadap proyek Drag Race Circuit.(table2.4)

KEBUTUHAN

RUANG KEGIATAN ZONA PENGGUNA

FASILITAS UTAMA

Hall Penerima Tempat berkumpulnya

para pengunjung Public

 Pengunjung

 Peserta

 Pengelola Tribun

penonton

Menyaksikan perlombaan drag race

Semi public

 pengunjung

 pengelola Circuit Drag Arena perlombaan Private  peserta Pit stop Tempat mempersiapkan

kendaraan untuk balapan Private  peserta


(37)

public

Fire statition Pemadaman di arena

circuit Private  pengelola

Tribun vip

Menyaksikan perlombaan secara

exclusive

Private  pengunjung

 pengelola

R. Tiketing Pembelian tiket Public  pengunjung

 pengelola

Bengkel Reparasi kendaraan Publik

 pengelola

 pengunjung

 peserta R. Bahan bakar Pengisian bahan bakar

bagi pembalap Private  peserta

PENGELOLA

R. Direktur Bekerja Private  pengelola

R.Wakil

Direktur Bekerja Private  pengelola

R.Sekretaris Bekerja Private  pengelola

R. Pegawai Bekerja Private  pengelola

R. Security Menjaga keamanan Private  pengelola

R. Rapat

Diskusi dalam pengelolahan drag race

circuit.

Private  pengelola

FASILITAS PENDUKUNG

R.

Konfrensipers dan media

Wawancara kepada para peserta Semi public  pengelola  pengunjung  peserta Exhibition hall Penyelenggaraan

pameran yang Public

 pengunjung


(38)

berhubungan dengan otomotif

 pengelola

Retail Penjualan sprepart Public

 Pengunjung

 Peserta

 pengelola

R. Sholat Beribadah Public

 pengelola

 pengunjung

 peserta

ATM Centre Pengambilan uang Public

 pengelola

 peserta

 pengunjung

Cafe Makan dan minum Public

 pengelola

 pengunjung

 peserta

Toilet Public

 pengelola

 pengunjung

 peserta R. Genset Pembangkit listrik Private  pengelola

Gudang penyimpanan Semi

public  pengelola

Parkir Peletakan kendaraan Public  pengelola

 pengunjung Parkir VIP Peletakan kendaraan

khusus

Semi public

 peserta


(39)

BAB III

TEMA

3.1.

LATAR BELAKANG PEMILIHAN TEMA.

Perencanaan dan perancangan bangunan dengan memanfaatkan potensi lingkungan yang ada dalam upaya mewujudkan wadah kegiatan balap dan exhibition memerlukan suatu pendekatan arsitektural yang baik dan tepat.

Dalam hal satu prinsip teori dan bentuk bangunan yang mendukung penerapan arsitektur high-tech, menurut Colin Davis, bangunan high-tech umumnya memiliki pelapis yang tipis dan lebar atau besar untuk menunjukkan kepada dunia luar aktivitas yang berlangsung di dalamnya. Pada umumnya penampilan bangunannya secara keseluruhan adalah ringan, biasanya dengan sebuah kombinasi kurva yang dramatis dan garis-garis lurus. Prinsip ini menjadi bahan pemikiran dalam menciptakan dan mengembangkan penampilan bentuk bangunan. Bagaimana keinginan menampilkan suatu bangunan yang dapat mewakili fungsi Medan Drag Race Circuit. Dimana nantinya di harapkan mempunyai suasana tersendiri bagi pengguna terutama pengunjung dan dapat memberikan suatu kesan yang berhubungan dengan karakter teknologi.

Arsitek sebagai koordinator dari banyak disiplin yang terlibat dalam proses kontruksi saat sekarang ini adalah kunci preservasi antara lingkungan dan bangunan dimana medan membutuhkan wadah drag sirkuit atau disebut drag strip sebagai tempat penyalur hobi dan acara yang berhubungan dengan otomotif. Perencanaan yang baik justru berarti bagi keuntungan jangka panjang bagi bangunan Medan Drag Race Circuit.


(40)

3.2.

PENGERTIAN TEMA.

Tema yang di terapkan pada Drag Race Circuitini adalah Arsitektur High Tech. Adapun pengertian dari Arsitektur High Tech, adalah:

3.2.1.

PENGERTIAN ARSITEKTUR.

Arsitektur berasal dari bahasa latin „Architecture’ dan bahasa yunani yaitu

„arkhi’yang berarti ketua dan‟tekton’ yang berarti pembangunan, tukang kayu, orang yang memimpin pembangunan.

Menurut kamusbahasa indonesia:ar·si·tek·tur /arsitéktur/ n :seni dan ilmu merancang serta membuat konstruksi bangunan, jembatan, dsb.Metode dan gaya rancangan suatu konstruksi bangunan.

Arsitektur adalah seni dan ilmu dalam merancang bangunan.Dalam artian yang lebih luas, arsitektur mencakup merancang dan membangun keseluruhan lingkungan binaan, mulai dari level makro yaitu perencanaan kota, perancangan perkotaan, arsitektur lansekap, hingga ke level mikro yaitu desain bangunan, desain perabot dan desain produk. Arsitektur juga merujuk kepada hasil-hasil proses perancangan tersebut.

Menurut James C. Snyder, Anthony J. Catanesse, dalam buku pengantar arsitektur, bahwa: arsitektur : lingkungan buatan yang mempunyai bermacam-macam kegunaan melindungi manusia dan kegiatan-kegiatannya serta hak miliknya dari elemen, dari musuh, dan dari kekuatan-kekuatan adikodrati, membuat tempat, menciptakan suatu kawasan aman yang berpenduduk dalam dunia fana dan cukup berbahaya, menekankan sosial dan menonjolkan status.

3.2.2.

PENGERTIAN HIGH TECH.

High dalam bahasa indonesia berarti tinggi. Tinggi disini maksudnya adalah suatu yang mengacu pada modernisasi dan hal baru.

Tech merupakan kata lain dari Technology. Dalam bahasa indonesia berubah dan di serap menjadi teknologi yang artinya adalah suatu metode yang di pakai


(41)

dalam suatu pemecahan dalam perancangan. Masalah perancangan dapat berupa masalah struktur, serta pemakaian bahan material yang mendukung.

High tech dalam arsitektur mempunyai arti yang berbeda dengan high tech dalam industri, high tech dalam industri berarti elektronik, komputer, chip silikon, robot, dan sebagainya. Dalam arsitektur, high tech berarti suatu style bangunan tertentu. Arsitek yang memplopori style ini adalah Richard Rogers, Norman Foster, Nicholas Grimshaw dan Michael Hopkins.

Dalam arsitektur, rancangan High Tech meliputi penggunaan material yang berhubungan dengan industri High Tech tahun 1980-an dan 1990-an, seperti space frame, metal cladding serta material dari bahan komposit. Bangunan High Tech umumya memiliki pelapis yang tipis dan lebar atau besar untuk menunjukkan kepada dunia luar aktivitas yang berlangsung di dalamnnya. Pada umumnya penampilan bangunannya secara keseluruhan adalah ringan, biasanya dengan sebuah kombinasi kurva yang dramatis dan garis-garis lurus. (Davis, Colin. High Tech Architecture).

salah satu pertimbangan High Tech di masukkan ke dalam post modernisme adalah karena pada prakteknya sekarang ini, HighTech bukan hanya merujuk pada fungsi (merupakan ciri khas dari modernisme) sebagai rujukannya melainkan juga pada nilai estetika dari teknologi yang di terapkan pada bangunan misalnya bangunan-bangunan hi-rise sekarang ini menggunakan material baja dan kaca, bukan beton yang lebih murah dan praktis dalam fungsi dan penggunannya. Dalam bukunya the languange of post-modrenisme Architecture, Jenk menginstalkan post modren sebagai dual-coding, yaitu makna ganda atau makna dua arah. Yang dia terjemahkan bahwa bentuk desain tidak seharusnya di pahami oleh si perancang saja tetapi juga harus di pahami oleh masyarakat umum sebagai pemakai atau pengamat. Arsitektur Post Modren merupakan kombinasi antara teknik modren dengan suatu yang lain (biasanya dengan bangunan tradisional) agar arsitektur dapat berkomunikasi dengan masyarakat pemakai, dengan prinsipnya:

 Komunikasi

 Pluralisme


(42)

Hal yang dapat di pelajari adalah bangunan High Tech pada dasarnya memiliki keseimbangan antara fungsi dan simbolisme.

Berdasarkan sejumlah penjabaran diatas dapat di tarik sejumlah kesimpulan, sebagai berikut:

 Bangunan High Tech pada dasarnya memiliki keseimbangan antara fungsi dan simbolisme

 Konsep Arsitektur High Tech seperti rangka baja, kabel, yang di tunjukkan agar terjadi ruang dalam yang memiliki fleksibilitas maksimal.

 Arsitektur High Tech meletakkan performance yang proposional antara aspek arsitektur, struktur, dan mekanikal.

Secara ringkas dapat di katakan bahwa pengertian arsitektur High Tech adalah:

1. Arsitektur yang mempunyai karakteristik material kaca dan baja.

2. Pada pokoknya mengikuti ekspresi “kejujuran” suatu keagungan yang di tampilkan melalui kejelasan material yang di gunakan di produksi secara masal. 3. Biasanya membubuhkan ide-ide tentang produk industri.

4. Digunakan oleh industri-industri lainya tidak hanya sebagai bangunan namun sebagai sumber imajinasi. Meletakkan fleksibilitas pengguna sebagai prioritas.

Konsep arsitektur High Tech seperti rangka baja, kabel, zona service dan utilitas yang dieksposeditujukan agar terjadinya ruangan dalam yang memiliki fleksibilitas yang maksimal.

3.3.

INTERPRETASI TEMA.

Eksponen HighTech seperti pionir-pionir modernisme. Arsitektur HighTech melihat arsitektur sebagai sebuah cabang teknologi industri. Berharap bangunan menjadi penentu terhadap penampilan dengan kriteria yang sama seperti alat-alat kehidupan sehari-hari, fungsional, dan efisien, tidak bersifat artistik atau simbolik. Berikut merupakan beberapa ciriArsitektur HighTech:

 Penggunaan material kaca dan metal.


(43)

 Harus merupakan kejujuran ekspresi bangunan.

 Mengandung ide-ide yang di dapat dari produksi industri.

 Menggunakan industri, kecuali industri bangunan sebagai sumber teknologi dan informasi.

3.4.

KETERKAITAN TEMA DENGAN JUDUL.

Drag Race Circuitmenggunakan tema HighTech karena Drag Race Circuitini mengaplikasi teknologi-teknologi canggih yang menunjang fungsi di dalamnya. Prinsip-prinsip arsitektur HighTech nantinya menjadi bahan pemikiran dalam menciptakan dan mengembangkan penampilan bentuk bangunan. Bagaimana kenginan menampilkan suatu bangunan yang dapat mewakili fungsi Dragrace itu sendiri. Dimana nantinya diharapkan mempunyai suasana tersendiri bagi dapat memberikan suatu kesan yang berhubungan dengan karakter teknologi.

3.5.

STUDI BANDING TEMA SEJENIS

Studi banding tema sejenis merupakan studi banding bangunan yang telah ada yang menggunakan tema yang sama. Bertujuan untuk pembelajaran pada proyek drag race circuit berikut adalah beberapa bangunan yang uga menggunakan dengan tema yang sejenis yakni:

3.5.1.

CIRCUIT OF THE AMERICAS

Bangunan circuit of the Americas di desain oleh Miró Rivera arsitek,yang terletak di Austin, TX, Amerika Serikat. Di bangun pada tahun 2013 dengan luas keseluruhan 27 ha, luas bangunan 5.000 m². Pada struktur bangunan circuit of the Americas menggunakan struktur baja dan struktur space frame.


(44)

berbasis di austin miro rivers adalah para perancang bangunan sirkuit, berfasilitas formula 1 grand prix yang pertama di bangun di amerika serikat. Bangunan ini memiliki tinggi 251 kaki(gambar3.1 dan 3.2), yang di sebut menara observasi grand plaza. Yang memiliki 6.500 kursi.Dan juga memiliki panjang lintasan ± 3,4 mil.

Gambar 3.1 .Circuit of the americas

Sumber: Google, circuit of the americas

Gambar 3.2 .Suasana circuit of the americas

Sumber: Google, circuit of the americas

Gambar 3.3 .Suasana circuit of the americas


(45)

Desain arsitektur utama fasilitas menggabungkan konsep racecars. Secara visual juga menggabungkan antara spanduk, baliho, dan desain grafis. Arsitek membawa mereka pendekatan inovatif untuk sistem struktural: daripada yang tersembunyi di balik façade bangunan mereka yang diartikulasikan dan menjadi bagian penting dari desain. Bahan struktur bangunan adalah penggunaan dari tabung baja merah. Tabung cascade di sisi menara observasi untuk membentuk kanopi untuk tahap Amphitheater dan juga bingkai Grandstand utama(gambar3.3).Menggugah mobil sport dan gerakan, elemen ini hubungan struktur yang bersama-sama menciptakan pengalaman visual yang konsisten.

Menara observasi berfungsi sebagai inti dari kompleks, yang befungsi untuk memberikan pandangan keseluruhan area di sekitarnya. Menara, latar belakang yang dramatis untuk Amphitheater, menyediakan sebuah visual ke Grand Plaza dan juga berfungsi sebagai titik acuan untuk penonton di seluruh situs.Platform pengamatan di atas berkapasitas hingga 75 orang dan fitur kaca pagar dan lantai kaca.

Menara observasi dan Austin360 Amphitheater berfungsi sebagai latar belakang berkesan untuk sirkuit Grand Plaza.Plaza 27 hektar, yang berbatasan dengan jalur di tiga sisi, terletak di jantung kota sirkuit dan mendefinisikan pengalaman umum kompleks untuk kebanyakan pengguna. Pengunjung memasuki plaza mereka disambut oleh hardscaped plaza dan rumput yang mengandung kolam

Gambar 3.4. Ticketing circuit of the americas


(46)

yang mencerminkan sekitar 16.000 meter persegi. Dengan kolam renang mencerminkan di satu ujung dan menara dan amfiteater yang lain, hubungan ini menciptakan suasana dramatis saat kedatangan. Plaza berisi berbagai zona lanskap yang melampirkan ruang dan menentukan daerah-daerah yang unik dari aktivitas. Plaza lokasi di dalam busur trek menangkap energi balap seperti kecepatan, kebisingan, dan kegembiraan. Setiap sisi trek juga dapat di nikmati oleh pengunjung, meningkatnya pengalaman tentang trek.

Sepanjang sisi utara kawasan pejalan kaki adalah rumput untuk mengakomodasi berbagai acara sepanjang tahun, termasuk pertandingan sepak bola dan festival musik. Jembatan penyeberangan, memberikan akses bagi pengunjung ke area lain dari komplek sirkuit.Gedung-gedung di kawasan pejalan kaki membuat boulevard teralis tertutup, yang berfungsi sebagai titik pertemuan penting bagi pengunjung dan juga dapat menikmati banyak kegiatan Grand Plaza.Pada akhir pejalan kaki ini, pengunjung akan menemukan sebuah jembatan penyeberangan, yang menghubungkan pengunjung untuk trek oval dan jembatan lain, yang memungkinkan pengunjung tidak selisih arus pengunjung.

Dan bangunan ini juga menyediakan tempat duduk untuk lebih dari 9.000 penonton pada tiga tingkat. Tingkat dasar rumah kantor dan konsesi, sedangkan yang kedua lantai berisi fasilitas, termasuk 6,500 kaki persegi-lounge dan ruang acara. Lantai tiga host lounge kedua dan 29 suite pribadi.

Sistem modular yang terdiri dari beberapa komponen yang dapat diatur sesuai dengan kebutuhan. Melekat pada sistem konstruksi "kit-of-parts" ini adalah fleksibilitas memungkinkan situs untuk berkembang dan berubah.


(47)

3.5.2.

CYBERTECTURE EGG , MUMBAI.

Bangunan Cybertecture egg terletak di India, Mumbai. Bangunan tersebut berfungsi sebagai perkantoran, bangunan tersebut memiliki luas keseluruhan 6.676m² dan luas bangunan sebesar 4.025m². Cybertecture egg memiliki 14 lantai dan 3 lantai basement.

James Law Cybertecture International telah merancang sebuah bentuk baruarsitektur, ditandai oleh bahan berwujud baru teknologi, multimedia, kecerdasan daninteraktivitas. Vijay Associate (Wadhwa Developers) ialah konsultan yang ditunjukoleh James Hukum Cybertecture International. Konsultan ini mengkhususkan diridalam desain dan strategi pembentukan proyek Cybertecture,

untuk merancangsebuah bangunan „luar biasa‟ di Mumbai , India .Plot C70 dari

Kurla Kompleks Bandra, Mumbai, merupakan hal baru'Manhattan' dari India dan saat ini merupakan plot mahal sebagian besar lahan dinegara ini.

Konsultan ini telah dipilih untuk proyek yang unik dan inovatif yang akanmenjadi gedung perkantoran pertama dengan berbentuk telur, menampung 13lantai dan menyediakan ruang yang cukup untuk ruang kerja.Gedung perkantoran "Cybertecture" akan membawa bersama-sama iconicarsitektur, desain lingkungan, sistem cerdas, dan teknik baru yang sama untukmembuat kagum-inspirasi untuk kota Mumbai dan untuk India di abad ke-21.

Gambar 3.5 .Cybertecture egg.


(48)

KONSEP PERANCANGAN .

“Ekosistem yang Berkelanjutan”

Desain gedung Cybertecture ini menganut sistem intelijen provokatif di India dengan kantor yang berbentuk telur cybertecture. Konsep bangunan initerinspirasi dengan melihat dunia seperti halnya planet sebagai sebuah ekosistemyang memungkinkan kehidupan berkembang. Konsepnya ialah bangunan ini seolah-olah seperti planet bumi, di mana mempertimbangkan dunia sebagai ekosistemberkelanjutan adalah berasal dari cybertecture terpadu yang berkembang untukmemberikan bangunan terbaik penghuni ruang saat bekerja dalam gedung.(Gambar 3.6). Hal barulainnya ialah adanya serangkaian inovatif sistem seperti 'kesehatan cybertecture' didalam kamar mandi yang dirancang untuk melacak kesehatan penghuni termasuktekanan darah dan berat badan. Data yang dikumpulkan dapat diambil dan dikirimke dokter jika dianggap perlu.

Seperti semua bangunan masa depan, dengan bangunan seluas 32.000 m2 .Cybertecture Egg akan menjadi ekosistem yang berkelanjutan dan ramahlingkungan karena menggunakan panel photovoltaicdan turbin angin surya di atas atap.Sistem Pendinginan atau Penghawaan bangunanberbentuk telur ini akan didapat dari sebuah tamantinggi yang terdiri dari vegetasi alami.(gambar3.6). Elemen pentinglainnya adalah konservasi air fitur yang ada karenadikendalikan menuju greywater, daur ulang sistem irigasi dan lansekap.

Gambar 3.6 .Fasade cybertecture egg.


(49)

GUBAHAN MASSA SERTA PENYELESAINNYA .

“Telur Berbentuk Bangunan”Analogi dengan bentuk bangunan ini seolah -olah seperti bentuk planet yangindah untuk Mumbai, dan membuat ekosistem Cybertecture baru bagi orang-orangyang akan menggunakan gedung ini.Bentuk dasar bangunan ini ialahtelur (Gambar 3.7). Menganalogikan sebuah telur menjadibangunan yang mewadahi dari suatu kegiatan.Bila dipikir secara logika bagaimanakahstruktur bangunan ini bila berbentuk telur??Bila dibentuk persis seperti telur jelasmenurut saya susah sekali. Maka sangperancang membuat bentuknya tidakseperti telur seutuhnya, pada salah satu sisi dibuat flat sedangkan sisi satunyadibuat seperti telur (lengkung). Selain karena sulit juga karena penyesuaianterhadap jalan sehingga terlihat lebih estetis dan memiliki sisi kompleksitas(membuat lebih efisien dalam mengolah tapak).

Massa bangunan ini hanya teridir dari 1 massa, tidak seperti bangunankonvensional lain yang memiliki banyak massa sehingga pada siteplan terlihat rumitdan luas. Akan tetapi bangunan ini malah memilih untuk memiliki 1 massa dengancatatan memiliki ekosistem yang sama luasnya seperti bangunan bermassa banyak.Dengan memiliki 13 lantai dan ruang yang luas serta minimnya penggunaan sekatmassif membuat bangunan ini seperti gedung yang hidup, bekerja nonstop tanpa henti. Justru karena perancangan massa bangunan ini minim sehinggamenimbulkan kenyamanan tersendiri seolah-olah berada di dunia lain.Karena arsitektur bangunan ini menggunakan pendekatan tema Hi-Techmaka dirancang dengan menggunakan komputer, dengan teknik membuatbangunan kualitas yang sangat tinggi dan kecanggihan geometrik. Bangunan iniseperti permata untuk Central Business District of Mumbai baru. Bangunan iniberstruktur inovatif

Bentuk bulat suatu planet

bentuk telur yang teranalogikansebagai

ekosistem Gambar 3.7 .Konsep massa cubertecture egg.


(50)

yang berasal dari kulit telur menciptakan 30m bentanglantai. Iinovatif Cybertecture Technologies memberdayakan orang untuk bekerjadalam cara yang lebih baik.

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERANCANGAN .

Apa yang menyebabkan dimulainya struktur bangunan ini?Konsep struktur bangunan ini adalah menciptakan sesuatu yang belumpernah dilakukan dalam arsitektur konvensional, menciptakan sebuah strukturdalam bentuk sebuah shell yang mampu mendukung pelat lantai tanpamembutuhkan kolom. Hal ini akan memungkinkan ruang komersial tidak memilikipenghalang untuk menggunakan ruang dan menjadi fleksibel. Solusi struktur datangdari studi geometri dan sifat, dimana kita bisa melihat bentuk simetris suatu organikdapat memungkinkan untuk stabil dan menarik lebih mirip dengan kecantikan alamdari arsitektur. Dan sekarang Cybertecturemerupakan jawabannya karena sedikit keluardari lingkup arsitektur.

Dalam sketsa awal, imajinatif konsepyang menganalogikan bangunan ini sebagaisebuah planet yang "mendarat" ke bumi danmengalami reformasi dari bola menjadibentuk oval telur.(gambar3.8). Perancang memilikikomitmen untuk menciptakan Cybertecture dimana insinyur tidak berpikir dengan caraarsitektur konvensional, tetapi menanamkanpengetahuan lain kedalam proyek darirekayasa menjadi kenyataan. Seperti teknik penerbangan yang memungkinkanuntuk memberikan manfaat ruang terbuka dan terus membangun sampai tidakseperti bangunan lainnya.Struktur bangunan seperti ini belum pernah dibangun untuk

Gambar 3.8 .Tampak atas cybertecture egg.


(51)

gedungperkantoran di dunia. Ini berarti akan membutuhkan teknik baru, alat danmetodologi dari manufaktur teknologi dalam setiap tahap-tahap pembuatanproyek. Ada tim kerja yang terintegrasi sangat dekat antara klien, tim desain dankontraktor. Ini terlihat sebagai suatu pendekatan desain terpadu yang diperlukanuntuk sebuah proyek inovasi tersebut dan kompleksitas yang akan dicapai.Menurut sumber yang ada, diperkirakan bangunan ini akan selesai di akhirtahun 2010 dan dimulai pada tahun 2009 kemarin. Ini merupakan yangpertama untuk Bangunan Kantor Cybertecture di dunia, dan India akan menjadilokasi yang akan memelihara beberapa arsitektur baru di masa depan.

HASIL AKHIR PERANCANGAN.

Pelat lantai rata-rata sekitar 30.000 m2rencana terbuka untuk standar kelasinternasional yang luar biasa dengan langit-langit yang tinggi lebih dari 3 meterketinggian yang jelas. Sebagian besar kolom ruang bebas luar biasa yang di ruangkantor lain saat ini tidak tersedia.Bentuk telur yang dipilih miring pada salah satu sudut sehingga membuatbahasa visual yang kuat serta untuk mengurangi keuntungan suryabangunan. Dengan menggunakan bentuk "Telur", bangunan ini memiliki luaspermukaan sekitar 10-20 % kurang dibandingkan dengan bangunan konvensional.Bangunan ini dominan berbingkai struktur baja dengan inti beton danbasement.

Komposisi dan penempatan baja berpresisi dengan node diagrid bajapadat yang tidak membutuhkan perlindungan kebakaran karena massa baja

yangtinggi.(gambar3.9). Yaitu 14 lantai di ketinggian 62m dengan 3 ruang bawah tanah. Bagiankantilever dari telur memiliki bentang lebih dari 40m. Sekitar 30.000

Gambar 3.9 .Cybertecture egg.


(52)

m2 per lantai merupakan ruang kantor terbuka. Diagrid strukturalnya adalah salah satu jenis unikdi dunia, dan menggunakan node baja solid untuk menciptakan struktur tahan api.Bangunan ini seperti habitat palsu (seperti ekosistem makhluk hidup baru)yang dapat mengurangi penggunaan tenaga surya bangunan, lalu ada taman langitatau biasa disebut dengan roof garden di atas bangunan (meminimalisir panas daripermukaan) . Panel PV akan dipasang di atas gedung dan turbin angin di roof gardenakan menghasilkan listrik. Sebuah sistem penyaringan air juga akan dimasukkan kedalam bangunan untuk mendaur ulang air limbah untuk pembilasan dan tujuanirigasi.

3.5.3.

JACOB JAVITS CONVENTION CENTRE.

Jacob javist convention centre di desain oleh IM Pei, bangunan tersebut terletak di New York City pada tahun 1980-1986 dengan luas bangunan seluas 170.000m². Pada bangunan ini menggunakan struktur baja dan space frame, dengan

Gambar 3.10 .Jacob javist convention centre.

Sumber: Google, Jacob javist convention centre.

Gambar 3.11 .Struktur interior Jacob javist convention centre.


(53)

menggunakan material kaca secara keselurahn pada eksterior bangunan tersebut.

Jacob K. Javits Convention Center , atau Pusat Javits adalah pusat konvensi besar yang terletak di Eleventh Avenue , antara jalan-jalan ke-34 dan ke-40, di sisi barat Manhattan di New York , Amerika Serikat . Ini dirancang oleh arsitek James Ingo Freed dari IM Pei dan mitra. The revolusioner space frame structure dimulai pada tahun 1980 dan selesai pada tahun 1986 dan dinamai Amerika Serikat Senator Jacob Javits K. , yang meninggal tahun itu. The Center dioperasikan dan dipelihara oleh New York City Convention Center Operasi Perusahaan .

Pusat konvensi memiliki ruang seluas 1.800.000 kaki persegi (170.000 m2 ) dan memiliki 840.000 kaki persegi (78.000 m 2 ) dari total ruang pameran. Perencanaan dan membangun sebuah pusat konvensi di sisi barat Manhattan telah memiliki sejarah panjang dan kontroversial, ]termasuk upaya dimulai pada awal 1970-an untuk menghasilkan pengembangan West Side megaproyek.

Eksterior raksasa ini, lima blok bangunan lama merupakan kumpulan dari bentuk bujursangkar, semua dibentuk oleh kerangka modul baja prefabrikasi dilengkapi dengan kaca bening.(gambar3.12). Struktur didukung oleh pilar-pilar baja tubular yang menyerupai gelas sampanye chunky. Pada ujung selatan nya ada yang spektakuler lobby 150-kaki-tinggi, dijuluki istana kristal Juga terletak di dalam pusat 1,8 juta kaki persegi.. sebuah auditorium 2.500 kursi dan ruang pameran dan ruang pertemuan.

Gambar 3.12 .Tampak keseluruhan jacob javist convention centre.


(54)

BAB IV

ANALISA

4.1. DATA STANDART CIRCUT DRAG TINGKAT NASIONAL

Luasan circuit drag untuk 2 mobil taraf nasional: panjang area pemanasan ban 50m, area balap panjang 201m, area pengereman 200m. Total panjang cirkuit

451 m.

Luasan circuit 2x(6/mobil) =12 + (1 batas antar circuit) =13m

total luas keseluruhan: P X L= 451 X 13 =5.863m2

DETAIL A :

Area pemanasan

ban

Area balap Area

pengereman Area safety

A

Lampu start

Peletakan lampu star berjarak 7m dari garis

start

Jarak min antara circuit dan tribun berjarak 1,5m

Luasan circuit drag = 5.863m2= 0,6 ha Gambar 4.1. Standart circuit drag race.


(55)

4.2. ANALISA SITE

4.2.1. ANALISA MATAHARI

Arah matahari bergerak dari sisi kanan side (timur) menuju ke sisi kiri site barat. tingkat radiasi tinggi terletak pada tengah site.

Peletakan circuit berdasarkan analisa matahari. Circuit di letakkan mengarah ke utara dan selatan. Agar sinar matahari tidak menyilaukan para pembalap. Dan

untuk penonton yg terletak

di sebelah kiri dan kanan circuit di

beri seperti knopi yang dapat menghalangi silau matahari terhadap penonton .(gambar4.3dan 4.4).

Gambar 4.3. Analisa matahari.


(56)

Gambar 4.5. Analisa jaringan jalan. 4.2.2. ANALISA JARINGAN JALAN

Tingkat kemacetan pada area site tidak begitu menggangu sirkulasi menuju ke site.

1. Pada area ini tingkat kemacetan terjadi sering di sore hari, di karenakan arus kendaraan dari arah jl. Pancing dan arah jl. Tuasan. Dan juga kemacetan di karenakan ukuran jalan mulai mengecil untuk menuju ke jl. cemara.

2. Pada daerah ini tingkat kemacetan sangat rendah di karenakan di sini bukan merupakan jalan protokol.

3. Di daerah ini tingkat kemacetan di perkirakan ramai lancar, di karenakan ruas jalan tersebut lebih besar di bandingkan di persimpangan jl. Williem iskandar dan jl. Pancing.

4. Daerah ini sama dengan daerah pada no.2 tingkat kemacetan sangat rendah di karenakan di sini bukan merupakan jalan protokol.

IN

Akses dua jalur

U

JL. WILLIAM ISKANDAR

JL . SK JL.

PA N CI

SITE 1

3

4 2


(57)

Peletakan akses masuk ke dalam site di letakkan di jl. Williem iskandar. Agar pengunjung yang dari arah jl. Pancing menuju jl. Williem iskandar langsung bisa masuk ke area site tanpa melewati jl. Ikip.Peletakan akses keluar di letakkan di jl. Ikip. Ketika salah satu pengunjung keluar site dan ingin menuju ke jl. Williem iskandar lebih mudah.

4.2.3. TATA GUNA LAHAN

Drag race circuit terletak di kawasan yang di peruntukkan untuk sarana dan prasarana pendidikan dan olahraga berdasarkanperancangan peraturan daerah kabupaten deli serdang, (WP II).

1

2

4

3


(58)

Gambar 4.8. Konsep analisa view ke bangunan.

U

PEMUKIMAN PENDIDIKAN PERKANTORAN

KOMERSIL JL. WILLIAM

JL . S JL.

P A N

SITE

4.2.4 ANALISA VIEW KE DALAM

Tinggi bangunan pada bagian depan max 15,82m.sudut pandang manusia 37º. Dari data di atas mendapatkan konsep agar dapat melihat bangunan secara keseluruhan dengan sudut pandang manusia sekitar 37 º. Dan diperolehlah ketinggian bangunan dengan jarak 21m sekitar 15,82m. Bangunan juga dapat menjadi landmark kawasan itu sendiri.


(59)

4.3. ANALISA FUNGSIONAL 4.3.1. ANALISA JUMLAH PESERTA

Berdasarkan data yang di peroleh dari pihak IMI-sumut (ikatan motor indonesia), jumlah pesertayang mengikuti perlombaan drag race di kota medan dalam kurun 3 tahun terakhir

adalah: (table4.1)

Berdasarkan table di atas, dapat di hitung rata-rata kenaikan jumlah peserta yang ikut serta dalam acara drag race dengan persamaan :

Dari persamaan di atas, maka jumlah peserta yang ikut serta dalam drag race adalah sebesar :

 Drag race : 754,75=755 peserta/tahun

 Drag bike : 755 peserta/tahun

4.3.2. JUMLAH PENGUNJUNG

Rata-rata = ( 2013 + 2012 + 2011 + 2010 ) 4

table 4.1. Grafik jumlah peserta drag di medan.

0 200 400 600 800 1000 1200

2010 2011 2012 2013

736

485

1072

726 1129

789

636

466 jumlah

peserta

drag race drag bike


(60)

Berdasarkan hasil wawancara terhadap pihak IMI-sumut jumlah pengunjung pada setiap penyelenggaraan event drag race lanud medan di perkirakan ± 2000 pengunjung/event.

4.4. ANALISA KEBUTUHAN RUANG

Berdasarkan hasil analisa aktivitasserta perhitungan yang pada data yang di atas, maka di peroleh program runag dan besaran ruang sebagai berikut.

4.4.1. KEBUTUHAN DAN LUASAN RUANG

NAMA RUANG

KEBUTU HAN RUANG

JUMLAH STANDART KAPASITAS LUAS

(m²) LUAS TOTAL (m²) SUMB ER F A S I L I T A S D R A G R A C E

TRIBUN 1 0.45 m²/org 4000 org 1800

m2

15382,5 m2

DA

TRIBUN VIP

R. VIP 8 38 m2 10 org 380m2 AS

KAMAR MANDI

12 32 m2 8 org 384 m2 AS

DAPUR 4 12,7 m2 508 m2 AS

CIRCUIT DRAG RACE

1 5.863 m² 2 mobil 5.863

IMI

R. AUDIO VISUAL

1 92 m² 10 92 m²

PIT STOP 108 32 m² 1 3.456m2 AS

FIRE STATION

1 76 m2 76 m2 as

MEDICAL STATION

1 141 m2 5 141 m2 AS

R. BAHAN BAKAR

1 25 m2 1 25 m2 AS

ENTRANCE HALL

LOBBY 1 0.6 m²/org 4000 org 2400

DA

R. INFORM

ASI

1 2.5 m²/org 3 org 7.5 m² AJM


(61)

TIKETING 8 4.5 m2/org 2 36 m2 BENGKEL R. PENDAFT ARAN & ARSIP

1 9 m2 2 9 m2

R. SERVICE

6 28 m² 6 mobil 168 m² DA

R. TUNGGU

1 1 m2/org 6 6 m2 DA

TOILET 2 3 m2 1 6 m2 DA

R. SERAH TERIMA KENDAR AAN

1 25 m2 1 25 m2

R. GUDANG

1 12 m2 1 12 m2

P E N G E L O L A R. DIREKTUR

R. KERJA 1 18 m² 1 org 18 m²

318 m²

DA

R.WAKIL DIREKTUR

R. KERJA 1 13m² 1 org 13 m² DA

R. SEKRETARI

S

R. KERJA 1 8 m² 1 org 8 m² DA

R. TUNGGU

1 1.1 m²/org 10 org 11 m² DA

R. PEGAWAI 20 5 m2 1 100 m2 AS

LOADING DOCK

1 28 m2 AS

GUDANG 1 3 org 74 m2 AS

R. SECURITY

1 6 m2 1 6 m2

R. PENDUKUN

G

R. RAPAT 1 48 m2 8 org 48 m2 AS

PANTRY 1 6 m² 6 org 6 m² DA

KM/WC 2 3 m² 1 org 6 m² DA

P E N D U R. EXHIBITION

1 0,6 m2/ org 3000 org 2025m2

3548 m2

AS

CONVERENS I PERS

1 1.8 m2/org 50 org 90 m2 DA


(62)

K U N G

RETAIL 14 24 m2 2 336 m2 AS

MUSHOLAH 3 183 m2 100 555m2 AS

ATM CENTRE

14 3 m2 1 52 m2 AS

Gudang 1 25 m2 1 25 m2 as

POS JAGA 2 6 m2 2 12 m2 as

R. ME 2 12 m2 1 12 m2 as

total 19248,5

m2

Sirkulasi 20 % 3849,7

m2

TOTAL KESELURUHAN 23098,2

m2

Jadi, total luas seluruh kebutuhan ruang adalah sebesar 23098,2 m2

Kererangan sumber:

 DA : Data Arsitek

 Asumsi : Asumsi dan pengamatan studi

 IMI :Ikatan Motor Indonesia 4.4.2. FASILITAS PARKIR

 Parkir mobil

Di asumsikan sebanyak 60% menggunakan mobil ke drag race circuit.

=60% x ( jmlh pengelola + jmlh pengunjung)

=60% x (50 + 4000)

=2430 : 4 = 605,5= 605 slot mobil

605 x (luas besaran parkir mobil)

= 605 x 15 m2

= 9075 m2


(63)

Di asumsikan sebanyak 20% pengunjung menggunakan motor untuk pergi ke drag race circuit.

=20% x (jmlh pengunjung + jmlh pengelola)

= 20% x (4000 + 50)

= 810 : 2 = 405 slot parkir

405 x (luas besaran parkir motor)

= 405 x 2 m2

= 810 m2

 Parkir bus

Di asumsikan sebanyak 10% pengunjung menggunakan motor untuk pergi ke drag race circuit.

= 10% x (4000 + 50)

= 405 : 58 = 6,9 = 7 slot parkir

7 x (luas besaran parkir)

= 7 x 50 m2

= 350 m2

TOTAL LUAS KESELURUHAN SITE Total luas bangunan = 23098,2m2 total luas parkir mobil = 9075 m2 total luas parkir motor = 810 m2 total luas parkir bus = 350 m2

TOTAL =33333,2 m²


(64)

BAB V

KONSEP PERANCANGAN

Drag race circuit ialah kawasan olahraga balap tack lurus yang terdapat di kota medan, dengan fungsi balapan. Dan juga terdapat fasilitas lain seperti bengkel, coffe shop, exhibition otomotif.Konsep penataan kawasan sebagai generator aktivitas pada kawasan percut sei tuan.

5.1. KONSEP ZONNING

A. Parkir B. exhibition C. Entrance D. R. Pengelola E. bengkel F. Circuit G. Lobby tribun H. Pit stop I. Fire station J. Medical centre K. Retail

L. Tribun A M. Tribun B N. Cafe O. Tribun vip

Area publik , area private dan semi private di letakkan berdekatan agar para pengguna Dapat dengan mudah mengakses antar ruang bangun.(gambar5.1)

KETERANGAN: PUBLIK PRIVATE SEMI PRIVATE


(65)

5.2. KONSEP SIRKULASI

Konsep sirkulasi pada site terbagi atas 4 yakni 2 untuk pengunjung yg terletak di Jl. william iskandar. Dan yang satunya terletak di Jl. skip. Untuk akses pengelola dan peserta terdapat 2 akses. Sirkulasi pengelola dan pengunjung di pisahkan agar mendapatkan akses sirkulasi yg maksimal pada setiap pengguna.(gambar5.2)

Jl. william iskadar

Jl. skip

aksespengelola akses pengunjung


(66)

5.3. KONSEP MASSA 5.3.1. KONSEP FASADE.

Site terletak di persimpangan Jl.William iskandar dan Jl. Sekip. Pada site juga memiliki GSB (garis sempadan bangunan) sebesar 21m tiap sisinya.Massa bangunan terbagi atas 3 bagian yakni massa utama, tribun, dan servis/pendukung.(gambar5.3)

Konsep fasade bangunan menggunakan konsep yang telah dijelaskan di analisa view ke dalam. Pada bangunan akses masuk terdiri 3 akses 2 untuk pengunjung 1 untuk pengelola dan service.(gambar5.4)

Bentukan massa bangunan seperti bentuk u terlihat dari atas, yang tribun mengapit cirkuit di tengahnya. Supaya terjadi penghubung antar ruang. Struktur fasad menggunakan struktur space frame dengan material kaca.(gambar5.4dan5.5)

s dzfzgzfdgzfdgdfgs dfgs d fgs dfgs dfgs dfhds fhs dfh dffd fdfd fg

Gambar 5.5 .Konsep sketsa bentukan bangunan Gambar 5.3 .Konsep massa .


(67)

5.3.2. KONSEP STRUKTUR.

Struktur bangunan menggunakan baja profil I, Pembalokan bangunan juga menggunakan baja profil Idan mengexpose keseluruhan struktur bangunan. Di lantai 1 terdapat sebuah fasilitas exhibition dan juga ruang kantor di sisi barat bangunan yang terhubung juga dengan lantai 2 bangunan. Pada lantai 2 bangunan memiliki fasilitas seperti retail, toilet dan juga akses ke tribun (gambar5.6)

Bangunan tersebut terdapat lantai 3 yang mempuyai fasilitas restoran dan cafe yang di mana pengunjung di sambut dengan pemandangan keseluruhan circuit drag race tersebut. Untuk mengakses ke lantai 3 bangunan memfasilitasi pengunjung dengan 2 akses yang pertama pengunjung bisa menggunakan akses tangga yang terhubung dari lantai 1 sampai 3, dan juga dapat di akses menggunakan lift yang terhubung juga dari latai 1 sampai lantai 3.(gambar5.7)

Gambar 5.6. Denah dan susunan struktur bangunan .


(68)

Pada keseluruhan bangunan exibition di lapisi kaca dengan menggunakan struktur space frame. Dan material kaca menggunakan kaca nano.berfungsi sebagai masuknya pencahayaan pada siang hari dan juga sebagai penarik terhadap calon pengunjung yang melihat aktivitas di dalam bangunan.(gambar5.7dan5.8)

Tiap kolom utama tribun menggunakan struktur baja komposit dan atap tribun menggunakan struktur space trus dengan material atap menggunakan zinhkalum yang di ikatkan ke kolom utama bangunan menggunakan kabel baja.(gambar 5.9)

Gambar 5.8 .Detail struktur bangunan .


(69)

Pada bagian tribun barat terdapat taman yang berhubungan lansung dengan fasilitas pendukung seperti cafe, mushollah, dan pintu akses ke bangku penonton/tribun. (gambar 5.10)


(70)

BAB VI

HASIL PERANCANGAN

6.1.

GAMBAR KERJA

Hasil perancangan pada proyek drag race circuit merupakan gambar kerja yang meliputi:

1. Site plan (lampiran) 2. Ground plan (lampiran) 3. Denah lt 2 (lampiran) 4. Denah lt 3 (lampiran)

5. Tampak-tampak bangunan (lampiran) 6. Potongan bangunan (lampiran) 7. Rencana pembalokan (lampiran) 8. Rencana elektrikal (lampiran) 9. Rencana sanitasi (lampiran) 10.Rencana smoke detector 11.Rencana sprinkel (lampiran) 12.Rencana pengudaraan (lampiran) 13.Detail pembalokan (lampiran) 14.Detail pondasi (lampiran) 15.Detail struktural (lampiran)

6.2.

PERSPEKTIF SUASANA

Di bawah ini merupakan perspektif suasana kawasan drag race circuit yang terdiri dari perspektif eksterior suasana pintu masuk tribun dan tiketing(gambar6.1), suasana garis start drag race(gambar6.2), suasana keseluruhan tribun(gambar6.3), suasana circuit(gambar6.4 dan 6.5), suasana tribun penonton(gambar6.6). dan juga terdapat suasana interior bangunan diantaranya suasana koridor penghubung antara tribun A-B yang terletak di bawah circuit(gambar6.7), suasana interior lobby


(71)

tribun(gambar6.8). Dan juga terdapat foto hasil maket keseluruhan site (gambar6.9-6.12)


(72)

Gambar 6.3 .Suasana tribun .

Gambar 6.4.Suasana garis start .


(73)

Gambar 6.5 .Suasana circuit .


(74)

(75)

DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik Medan (2010) Medan Dalam Angka

De Chiara, John, Joseph & Callender. 1973. Times Saver Standard For Building

Type. New York: Mc Graw Hill Book Company.

IMI , Peraturan kejuaraan nasional drag race edisi 2013

Jencks, Charles. 1977. The Language of Post Modern Architecture. New York : Rizzoli.

Neufert, Ernst. 1997. Data Arsitek Jilid 1 Edisi 33. Terjemahan Sunarto Tjahjadi. Jakarta: PT. Erlangga.

Neufert, Ernst. 1997. Data Arsitek Jilid II Edisi 33. Terjemahan Sunarto Tjahjadi. Jakarta: PT. Erlangga.

Pickard, Quentin. 1988. The Architects’

Handbook. United Kingdom: Science

Blackwell Company.

Poerwadarminta, W.J.S. 1995. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

http://id.scribd.com/doc/76871987/Sifat-Sifat-Arsitektur-High-Tech(di unduh20oktober)

http://artpoe-studio.blogspot.com/2014/03/arsitektur-high-tech.html

http://en.wikipedia.org/wiki/Marina_Bay_Street_Circuit( di unduh 18 oktober)

http://iwanbanaran.com/2014/01/29/drag-race-sentul-kawasaki-ninja150-rr-ditekuk-satria-150fu/ (di unduh 5november)

http://en.wikipedia.org/wiki/National_Hot_Rod_Association( di unduh 2 november)

http://sentulinternationalcircuit.com/(di unduh 5 november)

http://evostreetracers.org/howtodragrace.html(di unduh 5 november) Gambar 6.8 .Suasana interior


(76)

LAMPIRAN

PERATURANKEJUARAANNASIONAL

DRAGRACE

IKATANMOTORINDONESIA Edisi:2013

PERATURANNASIONAL PERLOMBAANDRAGRACE Tahun2013

PASAL

1. STATUS DANTUJUANKEJUARAAN.

KejuaraanNasionalterbukauntukyangmemilikiKartuTandaAnggotadanKartuIjinStart(KIS) untuk Drag Race yang dikeluarkan oleh IMI dan masih berlaku.

Panitia, Pendaftar, Peserta danataupendukungnyawajibmengutamakandanmenjunjungtinggi sportifitas olahraga, baik pada saat perlombaan maupun sebelum dan sesudahnya.

PASAL

2. JADWALKEJUARAAN.

Jadwal Kejurnas Drag ditentukan melalui Rakernas IMI tahun berjalan berdasarkan ajuan Pengprov dan kesesuaian situasi yang ada

PASAL

3. PANITIAPENYELENGGARA(OC).

Dilaksanakanolehklubyangtelahdisetujuioleh PP.IMIdan diberikan kuasasertawewenang untukmenyelenggarakanPerlombaanBalapMobilDRAGRACEdanmelaksanakanPeraturan yang berlaku beserta Peraturan-Peraturan tambahannya. Adapun susunan Panitia PenyelenggarasebagaimanayangterteradidalamPeraturan Tambahan &Jadwal Perlombaan.


(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

Lampiran

Drag Race Circuit