PROSEDURE SANITASI KANDANG TERNAK DAN LINGKUNGAN SEKITAR KANDANG TERNAK SAPI

(1)

PROSEDURE SANITASI KANDANG TERNAK

DAN LINGKUNGAN SEKITAR KANDANG

TERNAK SAPI

UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH

“ Sanitasi Lingkungan dan Tekhnologi Limbah Ternak “

Disusun Oleh :

Arsitania Sagita

POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI KUPANG

FAKULTAS PETERNAKAN


(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT. atas segala karunia dan hidayah-Nya sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan baik dan lancar. Shalawat senantiasa kita haturkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang telah membawa manusia dari zaman jahiliyyah ke zaman islamiyah.Makalah ini di susun guna memenuhi tugas Mata Kuliah

“Sanitasi Lingkungan dan Tekhnologi Limbah Ternak”.

. Penulis sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, kritik dan saran yang konstruktif sangat diharapkan dari pembaca. Dan penyusun berharap semoga makalah ini dapat bermanfa’at bagi kita semua. Amin

Empang, Juni 2016

Arsitania Sagita


(3)

KATA PENGANTAR... i

DAFTAR ISI... ii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang... 1

B. Tujuan... 1

BAB II PEMBAHASAN... 2

A. Pentingnya Sanitasi ... 2

B. Tindakan dalam Sanitasi Ternak... 2

C. Keuntungan melakukan sanitasi... 3

D. Kerugian bagi yang tidak melakukan Sanitasi... 4

E. Beberapa Penyakit akibat sanitasi yang buruk... 4

F. Langkah Pelaksanaan Sanitasi Kandang... 5

BAB III PENUTUP... 6

A. Kesimpulan... 6

B. Saran... 6


(4)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Faktor kesehatan ternak sangat menentukan keberhasilan kita di dalam suatu usaha peternakan. Oleh karena itu menjaga kesehatan ternak harus menjadi salah satu prioritas utama disamping kualitas makanan ternak dan tata laksana yang memadai.

Sanitasi kandang ternak sapi merupakan usaha dalam rangka membebaskan kandang dari bibit-bibit penyakit maupun parasit lainnya dengan mengunakan obat-obatan pengendali seperti disinfectan pada dosis yang dianjurkan. Tindakan ini harus dilakukan secara rutin pada kandang yang akan ditempati oleh ternak. Jika ternak mengalami sakit dikandang, maka harus dipilih jenis disinfectan pada dosis yang lebih tinggi agar penyakit yang sama tidak menyerang pada penyakit yang lain. Sanitasi dapat menjamin ternak lebih sehat, sebab lingkungan yang kotor dapat memancing bibit penyakit.

Sanitasi terhadap kandang harus dilakukan secara menyeluruh, yakni terhadap lingkungan sekitar dan terhadap peralatan yang berhubungan dengan ternak. Lingkungan yang kotor dan tidak terurus merupakan media yang baik bagi berbagai jenis serangga penyebar penyakit. Kutu dan caplak penghisap darah dapat bersarang dicelah-celah kandang sehingga merupakan sasaran utama dalam melakukan sanitasi.

B. Tujuan

Tujuan makalah ini tidak lain adalah untuk memberi pengetahuan dan mencoba terjun langsung dalam proses pembersihan kandang secara menyeluruh baik dari kotoran, air seni dan juga dari sisa-sisa pakannya.


(5)

PEMBAHASAN

A. Pentingnya Sanitasi Pada kandang dan lingkungan ternak sapi

Tindakan yang sering dilakukan peternak untuk menjaga farm dari infeksi penyakit adalah sanitasi . Sanitasi merupakan tindakan untuk membunuh patogen atau bibit penyakit. Sanitasi yang paling sering dilakukan peternak adalah dengan desinfeksi/ penyemprotan kandang menggunakan desinfektan. Dengan asumsi desinfektan tersebut akan membunuh bibit penyakit di kandang atau lingkungan kandang. Sebenarnya tindakan sanitasi tidak hanya berkaitan dengan desinfeksi saja, namun ada banyak kegiatan lain yang merupakan sanitasi, seperti sebelum pekerja/tamu masuk ke dalam kandang mencuci tangan menggunakan sabun, menggunakan baju khusus untuk bekerja, menggunakan alas kaki (sandal/sepatu boots) khusus untuk masuk ke dalam kandang, celup alas kaki dalam desinfektan (Antisep, Medisep). Hal-hal sederhana itu sebenarnya juga dapat meminimalkan terjadinya penularan penyakit.

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam sanitasi adalah : 1. Ruang dan alat yang akan disanitasi,

2. Metode yang akan digunakan,

3. Bahan atau zat kimia serta aplikasinya, 4. Monitoring program sanitasi,

5. Harga bahan kimia yang akan digunakan, 6. Keterampilam pekerja

7. Sifat bahan atau produk dimana kegiatan tersebut akan dilakukan. (Dombafarm.2012)

B. Tindakan dalam Sanitasi Ternak

Beberapa tindakan yang wajib dilakukan peternak dalam aktivitas sanitasi kandang (Yudi Effriansyah. 2012) :

a. Selalu membersihkan alat yang telah digunakan dengan desinfektan dan menjemur dibawah sinar matahari.

b. Menjaga kebersihan kandang dengan cara:

· Merancang ventilasi kandang agar sirkulasi udara lancer

· Merancang bangunan kandang agar cahaya matahari dapat masuk ke kandang · Tidak membiarkan kotoran sapi menumpuk di kandang


(6)

c. Menjaga kebersihan areal luar kandang, seperti membersihkan semak-semak atau sampah peternakan.

d. Menjaga kebersihan sapi, salah satunya dengan cara memandikan sapi. Kulit yang kotor dapat menyebabkan:

· Radang kulit,

· Menggangu kenyamanan sapi sehingga pertumbuhannya tidak maksimal, dan · Sapi kesulitan mengatur suhu tubuh.

e. Menjaga kebersihan petugas kamdang/pekerja kandang.

f. Menjaga kebersihan pakan, dengan cara menghindari pemberian pakan yang tercemaroleh bahan-bahan yang membahayakan ternak, seperti:

· Terkontaminasi logam, besi, seng,dan lainnya.

· Racun alami seperti pada pakan hijauan daun koro, daun ketela pohon serta bunga turi merah.

Perancangan tata cara sanitasi kandang sapi merupakan bagian penting dalam pengolahan limbah peternakan sapi. Sanitasi yang baik akan mempermudah pengolahan dan meningkatkan mutu limbah. Selain itu, pengolahan limbah dapat menjadi sumber pendapatan keluarga yang tidak kecil nilainya.

Kandang yang kotor sangat merugikan karena :

· berakibat buruk terutama terhadap kesehatan pemelihara.

· berakibat buruk terhadap kesehatan ternak. Lantai yang kotor, penuh dengan mikroba yang akan mencemari ambing dan putting sehingga memudahkan terjadinya penyakit radang ambing (mastitis).

· menurunkan kualitas susu :

ü susu tercemari mikroba sehingga cepat rusak atau cepat pecah ü susu menjadi bau karena menyerap bau kandang.

Menurut PT. Indolakto (2010), kegiatan sanitasi memiliki beberapa keuntungan dan kerugian jika tidak melakukannya. Diantaranya yaitu :

C. Keuntungan melakukan sanitasi

a. Pencegahan penyakit

b. Hemat biaya pengo-batan ternak c. Menjaga kesehatan sapi

d. Meningkatkan nafsu makan ternak e. Susu tidak mudah rusak

f. Susu terjaga kualitasnya

g. Kandang dan lingkungan kerja nyaman


(7)

b. Menurunkan kualitas dan produksi susu c. Susu mudah sekali rusak

d. Boros biaya pengobatan

E. Beberapa Penyakit akibat sanitasi yang buruk menurut Jakes (2011).

a. Mastitis

Penyakit mastitis biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri akibat sanitasi /kebersihan yang kurang baik. Penyakit ini ditandai oleh pembengkakan sapi,kambing/domba yang biasanya disebabkan oleh kontaminasi bakteri. Gejala terserang mastitis adalah demam/temperature tubuh meningkat, ternak kelihatan kesakitan bila ambing disentuh dan putting membengkak. sapi,kambing/domba sapi,kambing/domba yang terinfeksi terasa dingin dan berubah warna dari warna normal pink menjadi kemerahan atau menghitam. Warna air susu kemerahan/ kuning/ kehijauan. b. Koksidiosis

Penyakit koksidiosis disebabkan oleh parasit koksidia didalam saluran cerna (usus). Kondisi stress akibat kepadatan kandang yang terlalu tinggi, kelembaban tinggi dan kandang kotor memacu timbulnya koksidiosis. Koksidiosis juga mendiring timbulnya penyakit lain seperti pneumonia. Kombinasi koksidiosis dengan pneumonia sering berdampak fatal. yang menyebabkan diarea disertai bercak darah.

c. Pneumonia

Pneumonia dapat disebabkan oleh berbagai bacteria maupun virus, bahkan parasit (parasit paru) serta akibat reaksi alergik. Penyakit ini sangat mudah terjadi pada anak kambing pra-sapih yang tidak mendapat cukup kolostrum saat dilahirkan atau dipelihara dalam kandang dengan kepadatan tinggi. Penyakit ini sering dipicu oleh cekaman, misalnya akibat ventilasi yang kurang baik sehingga humiditas (kelembaban) didalam kandang tinggi.

d. Skabies

Penyakit skabies adalah gangguan pada permukaan kulit akibat infestasi parasit eksternal (kutu). Penyakit ini sering juga disebut kudisan karena menyebabkan kerusakan pada permukaan kulit.

F. Langkah Pelaksanaan Sanitasi Kandang

Adapun langkah-langkah pelaksanaan sanitasi kebersihan kandang sapi yang telah dilakukan adalah sebagai berikut :


(8)

· Setelah itu tempat pakan dan minum dibersihkan dengan disikat, kemudian disiram dengan air hingga kotorannya pergi.

· Feses pada lantai kandang dibuang dengan menggunakan sekop, kemudian lantai kandang disemprot menggunakan selang yang dialiri air bertekanan tinggi, agar sisa feses dan urine mudah dibuang ke selokan menggunakan alat penggaruk.

· Air beserta feses yang ada diselokan didorong menggunakan sapu ketempat penampungan kotoran.

BAB III PENUTUP C. Kesimpulan

Penerapan dari prinsip-prinsip sanitasi adalah untuk memperbaiki, mempertahankan atau mengembalikan kesehatan yang baik pada ternak dan manusia. Prinsip sanitasi yaitu bersih secara fisik, bersih secara kimiawi (tidak mengandung bahan kimia yang membahayakan) dan bersih secara mikrobiologis.

Kontaminasi mikroorganisme dapat terjadi pada semua titik dalam proses produksi. Oleh karenanya sanitasi harus diterapkan pada semua proses produksi ternak dan


(9)

dipengaruhi oleh interaksi antara 3 komponen yaitu ternak, lingkungan dan mikroorganisme.

Didalam pembersihan kandang tentunya harus memiliki prospek didalam membersihkan lantai kandang dalam hal ini hasil dari pembersihan. Didalam praktikum ini factor utama yang paling utama adalah pembersihan parit kandang (selokan), dinding kandang, lantai kandang, tempat pakan, tempat minum, dan tempat konsetrat. Licinnya kandang sapi dan bau adalah factor dari urin dan feses sapi yang dihinggapi lalat. Kunci utama yang sulit terpisah dari praktikum ini adalah factor pendukung lainnya seperti sumber air, cangkul, sekop, sapu lidi, sikat, dan sebagainya.

D. Saran

Kebersihan merupakan hal yang utama dalam pemeliharaan ternak. Kedisiplinan dan konsistensi dalam menjaga kebersihan kandang kunci utama dalam menigkatkan produktivitas ternak. Dengan langkah seperti ini maka kontaminasi bibit penyakit dapat di minimalkan, karena sanitasi sendiri merupakan salah satu bentuk pencegahan dari penyakit. Bukankah lebih baik mencegah dari pada mengobati, untuk itu sanitasi mutlak diperlukan pada suatu peternakan.

DAFTAR PUSTAKA

- Dombafarm. 2012. Sanitasi Dan Pengendalian Penyakit Pada Ternak. http-//dombafarm.wordpress.com/kesehatan-hewan/biosecurity/.2012. Tanggal akses 9 Oktober 2013.

- Effriansyah Yudi. 2012. Sanitasi Kandang Ternak. http://anpet10.blogspot. com/2012/04/laporan-tetap-ilmu-teknologi-produksi_27.html. Tanggal akses 9 Oktober 2013.

- PT. Indolakto. 2010. Manfaat Besar Dari Sanitasi/Kebersihan.

http://kudservices-.files.wordpress.com/2010/09/edisi-4.pdf. Tanggal akses 8 Oktober 2013.


(10)

- Purnomoadi Agung. 2003. Ilmu Ternak Potong & Kerja.

http://eprints.undip-.ac.id/21200/1/1061-ki-fp-05.pdf. Tanggal akses 10 Oktober 2013. - Jakes. 2011. Mengelola Kesehatan Ternak Kambing.

http://penyuluhthl.word-press.com/2011/01/02/mengelola-kesehatan-ternak-kambing/. Tanggal aksses 10 Oktober 2013.


(1)

PEMBAHASAN

A. Pentingnya Sanitasi Pada kandang dan lingkungan ternak sapi

Tindakan yang sering dilakukan peternak untuk menjaga farm dari infeksi penyakit adalah sanitasi . Sanitasi merupakan tindakan untuk membunuh patogen atau bibit penyakit. Sanitasi yang paling sering dilakukan peternak adalah dengan desinfeksi/ penyemprotan kandang menggunakan desinfektan. Dengan asumsi desinfektan tersebut akan membunuh bibit penyakit di kandang atau lingkungan kandang. Sebenarnya tindakan sanitasi tidak hanya berkaitan dengan desinfeksi saja, namun ada banyak kegiatan lain yang merupakan sanitasi, seperti sebelum pekerja/tamu masuk ke dalam kandang mencuci tangan menggunakan sabun, menggunakan baju khusus untuk bekerja, menggunakan alas kaki (sandal/sepatu boots) khusus untuk masuk ke dalam kandang, celup alas kaki dalam desinfektan (Antisep, Medisep). Hal-hal sederhana itu sebenarnya juga dapat meminimalkan terjadinya penularan penyakit.

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam sanitasi adalah : 1. Ruang dan alat yang akan disanitasi,

2. Metode yang akan digunakan,

3. Bahan atau zat kimia serta aplikasinya, 4. Monitoring program sanitasi,

5. Harga bahan kimia yang akan digunakan, 6. Keterampilam pekerja

7. Sifat bahan atau produk dimana kegiatan tersebut akan dilakukan. (Dombafarm.2012) B. Tindakan dalam Sanitasi Ternak

Beberapa tindakan yang wajib dilakukan peternak dalam aktivitas sanitasi kandang (Yudi Effriansyah. 2012) :

a. Selalu membersihkan alat yang telah digunakan dengan desinfektan dan menjemur dibawah sinar matahari.

b. Menjaga kebersihan kandang dengan cara:

· Merancang ventilasi kandang agar sirkulasi udara lancer

· Merancang bangunan kandang agar cahaya matahari dapat masuk ke kandang · Tidak membiarkan kotoran sapi menumpuk di kandang


(2)

c. Menjaga kebersihan areal luar kandang, seperti membersihkan semak-semak atau sampah peternakan.

d. Menjaga kebersihan sapi, salah satunya dengan cara memandikan sapi. Kulit yang kotor dapat menyebabkan:

· Radang kulit,

· Menggangu kenyamanan sapi sehingga pertumbuhannya tidak maksimal, dan · Sapi kesulitan mengatur suhu tubuh.

e. Menjaga kebersihan petugas kamdang/pekerja kandang.

f. Menjaga kebersihan pakan, dengan cara menghindari pemberian pakan yang tercemaroleh bahan-bahan yang membahayakan ternak, seperti:

· Terkontaminasi logam, besi, seng,dan lainnya.

· Racun alami seperti pada pakan hijauan daun koro, daun ketela pohon serta bunga turi merah.

Perancangan tata cara sanitasi kandang sapi merupakan bagian penting dalam pengolahan limbah peternakan sapi. Sanitasi yang baik akan mempermudah pengolahan dan meningkatkan mutu limbah. Selain itu, pengolahan limbah dapat menjadi sumber pendapatan keluarga yang tidak kecil nilainya.

Kandang yang kotor sangat merugikan karena :

· berakibat buruk terutama terhadap kesehatan pemelihara.

· berakibat buruk terhadap kesehatan ternak. Lantai yang kotor, penuh dengan mikroba yang akan mencemari ambing dan putting sehingga memudahkan terjadinya penyakit radang ambing (mastitis).

· menurunkan kualitas susu :

ü susu tercemari mikroba sehingga cepat rusak atau cepat pecah ü susu menjadi bau karena menyerap bau kandang.

Menurut PT. Indolakto (2010), kegiatan sanitasi memiliki beberapa keuntungan dan kerugian jika tidak melakukannya. Diantaranya yaitu :

C. Keuntungan melakukan sanitasi a. Pencegahan penyakit

b. Hemat biaya pengo-batan ternak c. Menjaga kesehatan sapi

d. Meningkatkan nafsu makan ternak e. Susu tidak mudah rusak

f. Susu terjaga kualitasnya

g. Kandang dan lingkungan kerja nyaman D. Kerugian bagi yang tidak melakukan Sanitasi


(3)

b. Menurunkan kualitas dan produksi susu c. Susu mudah sekali rusak

d. Boros biaya pengobatan

E. Beberapa Penyakit akibat sanitasi yang buruk menurut Jakes (2011). a. Mastitis

Penyakit mastitis biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri akibat sanitasi /kebersihan yang kurang baik. Penyakit ini ditandai oleh pembengkakan sapi,kambing/domba yang biasanya disebabkan oleh kontaminasi bakteri. Gejala terserang mastitis adalah demam/temperature tubuh meningkat, ternak kelihatan kesakitan bila ambing disentuh dan putting membengkak. sapi,kambing/domba sapi,kambing/domba yang terinfeksi terasa dingin dan berubah warna dari warna normal pink menjadi kemerahan atau menghitam. Warna air susu kemerahan/ kuning/ kehijauan. b. Koksidiosis

Penyakit koksidiosis disebabkan oleh parasit koksidia didalam saluran cerna (usus). Kondisi stress akibat kepadatan kandang yang terlalu tinggi, kelembaban tinggi dan kandang kotor memacu timbulnya koksidiosis. Koksidiosis juga mendiring timbulnya penyakit lain seperti pneumonia. Kombinasi koksidiosis dengan pneumonia sering berdampak fatal. yang menyebabkan diarea disertai bercak darah.

c. Pneumonia

Pneumonia dapat disebabkan oleh berbagai bacteria maupun virus, bahkan parasit (parasit paru) serta akibat reaksi alergik. Penyakit ini sangat mudah terjadi pada anak kambing pra-sapih yang tidak mendapat cukup kolostrum saat dilahirkan atau dipelihara dalam kandang dengan kepadatan tinggi. Penyakit ini sering dipicu oleh cekaman, misalnya akibat ventilasi yang kurang baik sehingga humiditas (kelembaban) didalam kandang tinggi.

d. Skabies

Penyakit skabies adalah gangguan pada permukaan kulit akibat infestasi parasit eksternal (kutu). Penyakit ini sering juga disebut kudisan karena menyebabkan kerusakan pada permukaan kulit.

F. Langkah Pelaksanaan Sanitasi Kandang

Adapun langkah-langkah pelaksanaan sanitasi kebersihan kandang sapi yang telah dilakukan adalah sebagai berikut :


(4)

· Setelah itu tempat pakan dan minum dibersihkan dengan disikat, kemudian disiram dengan air hingga kotorannya pergi.

· Feses pada lantai kandang dibuang dengan menggunakan sekop, kemudian lantai kandang disemprot menggunakan selang yang dialiri air bertekanan tinggi, agar sisa feses dan urine mudah dibuang ke selokan menggunakan alat penggaruk.

· Air beserta feses yang ada diselokan didorong menggunakan sapu ketempat penampungan kotoran.

BAB III PENUTUP C. Kesimpulan

Penerapan dari prinsip-prinsip sanitasi adalah untuk memperbaiki, mempertahankan atau mengembalikan kesehatan yang baik pada ternak dan manusia. Prinsip sanitasi yaitu bersih secara fisik, bersih secara kimiawi (tidak mengandung bahan kimia yang membahayakan) dan bersih secara mikrobiologis.

Kontaminasi mikroorganisme dapat terjadi pada semua titik dalam proses produksi. Oleh karenanya sanitasi harus diterapkan pada semua proses produksi ternak dan penanganan pasca panen. Resiko terjadinya penyakit pada ternak dan juga manusia


(5)

dipengaruhi oleh interaksi antara 3 komponen yaitu ternak, lingkungan dan mikroorganisme.

Didalam pembersihan kandang tentunya harus memiliki prospek didalam membersihkan lantai kandang dalam hal ini hasil dari pembersihan. Didalam praktikum ini factor utama yang paling utama adalah pembersihan parit kandang (selokan), dinding kandang, lantai kandang, tempat pakan, tempat minum, dan tempat konsetrat. Licinnya kandang sapi dan bau adalah factor dari urin dan feses sapi yang dihinggapi lalat. Kunci utama yang sulit terpisah dari praktikum ini adalah factor pendukung lainnya seperti sumber air, cangkul, sekop, sapu lidi, sikat, dan sebagainya.

D. Saran

Kebersihan merupakan hal yang utama dalam pemeliharaan ternak. Kedisiplinan dan konsistensi dalam menjaga kebersihan kandang kunci utama dalam menigkatkan produktivitas ternak. Dengan langkah seperti ini maka kontaminasi bibit penyakit dapat di minimalkan, karena sanitasi sendiri merupakan salah satu bentuk pencegahan dari penyakit. Bukankah lebih baik mencegah dari pada mengobati, untuk itu sanitasi mutlak diperlukan pada suatu peternakan.

DAFTAR PUSTAKA

- Dombafarm. 2012. Sanitasi Dan Pengendalian Penyakit Pada Ternak. http-//dombafarm.wordpress.com/kesehatan-hewan/biosecurity/.2012. Tanggal akses 9 Oktober 2013.

- Effriansyah Yudi. 2012. Sanitasi Kandang Ternak. http://anpet10.blogspot. com/2012/04/laporan-tetap-ilmu-teknologi-produksi_27.html. Tanggal akses 9 Oktober 2013.

- PT. Indolakto. 2010. Manfaat Besar Dari Sanitasi/Kebersihan. http://kudservices-.files.wordpress.com/2010/09/edisi-4.pdf. Tanggal akses 8 Oktober 2013.


(6)

- Purnomoadi Agung. 2003. Ilmu Ternak Potong & Kerja. http://eprints.undip-.ac.id/21200/1/1061-ki-fp-05.pdf. Tanggal akses 10 Oktober 2013. - Jakes. 2011. Mengelola Kesehatan Ternak Kambing.

http://penyuluhthl.word-press.com/2011/01/02/mengelola-kesehatan-ternak-kambing/. Tanggal aksses 10 Oktober 2013.