Implementasi Prinsip Transparansi Oleh Perusahaan Jasa Penilai Terkait Penawaran Saham Perdana

Implementasi Prinsip Transparansi Oleh Perusahaan Jasa Penilai Terkait
Penawaran Saham Perdana
ABSTRAK
Yessica Tri Angeline Situmorang
Bismar Nasution**
Mahmul Siregar***
Prinsip transparansi (keterbukaan) oleh perusahaan jasa penilai dalam
penawaran saham perdana merupakan hal yang penting bagi investor untuk
mengambil keputusan apakah akan membeli suatu Efek atau tidak dari perusahaan
go public berdasarkan atas laporan yang disampaikan oleh perusahaan jasa penilai
dari hasil penilaiannya terhadap harta perusahaan tersebut yang dilampirkan
dalam dokumen propektus secara transparan. Keterbukaan ini juga menjadi sangat
penting dikarenakan sebagian besar calon investor tidak cukup paham mengenai
cara membaca dan menganalisis prospektus sebelum mengambil keputusan. Hal
inilah yang kemudian menimbukan pertanyaan mengenai penerapan prinsip
keterbukaan, hingga mengenai pelaksanaan pekerjaan profesi penilai dalam
penawaran saham perdana. Namun, seiring dengan pelaksanaan tugas penilaian
oleh profesi penilai yang seringkali mengabaikan prinsip transparansi, kemudian
menimbulkan pertanyaan mengenai tanggung jawab hukum penilai dalam
implementasi prinsip transparansi di penawaran saham perdana.
Penelitian ini merupakan penelitian hukum normatif dan bersifat deskriptif.

Data yang digunakan dalam penelitian ini ialah data primer, data sekunder, dan
data tersier. Seluruh data tersebut dikumpulkan dengan menggunakan teknik studi
kepustakaan. Kemudian data yang telah terkumpul tersebut dianalisis secara
normatif kualitatif.
Penilai adalah pihak yang menerbitkan dan menandatangani laporan
penilaian atas nilai aktiva, yang disusun berdasarkan pemeriksaan menurut
keahlian dari penilai. Ditinjau dari berbagai sisi, profesi maupun usaha jasa
penilai masih menyimpan berbagai macam problematika, mulai dari ketersediaan
tenaga penilai masih tidak sebanding dengan kebutuhan dan tuntutan pasar,
kurangnya pendidikan bagi profesi penilai, kompetensi profesionalitas dan
integritas dari profesi penilai yang sering diabaikan, dan yang cukup penting
adalah mengenai penerapan prinsip transparansi oleh penilai dalam menjalankan
kegiatan penilaian. Jasa penilai sebagai salah satu profesi penunjang di pasar
modal merupakan profesi yang penting bagi perusahaan yang go public, sebab
laporan yang dibuat oleh jasa penilai menjadi sumber informasi utama dan satusatunya mengenai aktiva suatu perusahaan dan menjadi salah satu tolak ukur bagi
investor mengenai potensi dari perusahaan yang akan menjadi tempat baginya
untuk menginvestasikan modalnya. Untuk itulah ditekankan mengenai perlunya
prinsip transparansi sebagai upaya untuk memberikan perlindungan bagi semua
pihak yang terkait dalam penawaran saham perdana, terutama pihak investor.
Dalam melakukan penilaian dan membuat laporan penilaian, profesi penilai belum

memiliki payung hukum setingkat Undang-Undang yang secara khusus mengatur
iii

Universitas Sumatera Utara

usaha jasa penilai dan profesi penilai, sehingga diharapkan Pemerintah dapat
segera membentuk dan memberlakukan Undang-Undang tersebut. Selain
penerapan prinsip transparansi, dalam melaksanakan tugasnya profesi penilai juga
harus berpedoman pada standar-standar penilaian dan kode etiknya. Kemudian,
apabila dalam melaksanakan tugasnya ditemukan adanya pelanggaran baik
disengaja maupun akibat suatu kelalaian dapat dikenakan sanksi pidana, perdata,
maupun sanksi administratif.

Kata kunci: Transparansi, Perusahaan Jasa Penilai, Penawaran Saham Perdana.

iv

Universitas Sumatera Utara