BAB 3 RKPD 2016_ok 9 Juni 2015

Kerangka Ekonomi dan Keuangan Daerah 44

BAB III 

RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH  
DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH 

 

3.1.

Arah Kebijakan Ekonomi Daerah 
Tahun 

  merupakan  tahun  transisi  setelah  pelaksanaan  RPJMD 

Kabupaten  (almahera  Selatan  Tahun 



.  Berbagai  upaya  telah  dilakukan 


untuk  mencapai  Visi  dan  Misi  Pembangunan  Daerah  tahap  kesatu  dan  kedua. 

Serangkaian  strategi  disusun  kembali  guna  mencapai  sasaran  dan  target  RPJMD 
tahap  ketiga    tahap  Pengembangan  Pembangunan    tahun 

termuat  dalam  RPJPD  Kabupaten  (almahera  Selatan  Tahun 
Pembangunan perekonomian Kabupaten (almahera Selatan tahun 



  yang 





 diarahkan 

sejalan dengan Arah Pembangunan Perekonomian Nasional dan Arah Pembangunan 

Perekonomian Provinsi Maluku Utara. 
3.1.1.  Telaah Ekonomi Nasional  

Kondisi  perekonomian  nasional  dari  waktu  kewaktu  menunjukan 

kecendrungan  meningkat  hal  itu  tergambar  dalam  realisasi  variabel‐variabel  makro 

ekonomi nasional sebagaimana disajikan pada table  . . : 

Tabel 3.1 
Realisasi Makro Ekonomi Nasional 

 

)ND)KATOR 

Realisasi 
2010 

2011 


2012 

2013 

2014 

,  

,  

,  

,  

,  

Pertumbuhan PDB  %  

PDB per Kapita  ribu Rp  


Laju )nflasi, )ndeks (arga 
Konsumen  %
Nilai Tukar Nominal  Rp/US$  
Tingkat Pengangguran 
Tingkat Kemiskinan 

          
         Sumber RPJMN 

 
         *  Tingkat Kemiskinan Bulan September 

 

Perkiraan 

.
.


,  
,  

,

 
 
 

.
.

,  
,  

,

 
 
 


.
.

,  
,  

,

 
 
 

.
.

,  
,  

,


 

 

.

 

.
,

,  
,  

, sebelum adanya kebijakan pengurangan subsidi BBM pada bulan November 

RKPD Tahun 2016 Kabupaten Halmahera Selatan

 

 



 

Kerangka Ekonomi dan Keuangan Daerah

 

Perekonomian  nasional  ditahun 



45

  diperkirakan  semakin  membaik 

seiring  dengan  kondisi  ekonomi  domestik  yang  stabil  dan  faktor  eksternal  yang 


menunjukkan tren peningkatan. Disisi domestik, dengan terjaganya laju inflasi, daya 

beli masyarakat akan meningkat sehingga konsumsi rumah tangga semakin tumbuh 
kuat,  konsumsi  pemerintah  dan  investasi  pemerintah  direncanakan  meningkat.  Di 
sisi  eksternal,  meningkatnya  pertumbuhan  global  dan  volume  perdagangan  dunia 

diharapkan  akan  kembali  menjadi  faktor  pendorong  pertumbuhan  ekspor  impor 
terutama  melalui  peningkatan  permintaan  dari  negara‐negara  mitra  dagang  utama 

)ndonesia.  Dengan  mempertimbangkan  faktor‐faktor  tersebut,  pertumbuhan 
ekonomi  tahun 

  diperkirakan  akan  mencapai  sebesar 

, ‐ ,   persen. 

Pertumbuhan  tersebut  diperkirakan  akan  didorong  terutama  oleh  konsumsi  dan 
investasi. Dari sisi lapangan usaha, sektor industri pengolahan; sektor perdagangan, 

hotel  dan  restoran;  serta  sektor  transportasi  dan  komunikasi  merupakan  beberapa 

sektor yang diperkirakan akan menjadi sektor utama yang mendorong pertumbuhan 
ekonomi pada tahun 

dalam APBN 

 

. Tabel  . . berikut ini menyajikan beberapa asumsi dasar 

Tabel 3.2 
Asumsi Dasar Ekonomi Makro Tahun 2015 
Indikator Ekonomi

a.
b.
c.
d.

5,8
4,4

6,0
11.900

Pertumbuhan ekonomi (%, yoy)
Inflasi (%, yoy)
Tingkat bunga SPN 3 bulan (%)
Nilai tukar (Rp/US$)

f.

Harga Minyak Mentah Indonesia (US$/barel)
Lifting Minyak (ribu barel per hari)

g.

Lifting Gas (ribu barel setara minyak per hari)

e.

Sumber: Kementerian Keuangan

Dengan 

APBN 2015

 

pemerintah, 

105
900
1.248

berbagai 

kebijakan 

pada  tahun 

  dan 

  masing‐masing  sebesar  ,   persen  dan  ,   persen. 

naik  dari  Rp. 

,   Juta  USD .

diperkirakan meningkat menjadi  ,  persen pada tahun 

pertumbuhan 

ekonomi 

, dan terus meningkat 

Dengan  tingkat  pertumbuhan  ini,  pendapatan  perkapita  penduduk  diperkirakan 
USD  .

,  pada tahun 



,   pada  tahun 

RKPD Tahun 2016 Kabupaten Halmahera Selatan

  menjadi  Rp. 

,   Juta        

Kerangka Ekonomi dan Keuangan Daerah

 

46

Dari  sisi  pengeluaran,  investasi  didorong  hingga  mencapai  sekitar             

,  persen pada tahun 

, dan 

,  persen pada tahun 

. )nvestasi ini akan 

meningkatkan  kontribusi  ekspor  barang  dan  jasa,  serta  konsumsi.  Ekspor 
diperkirakan tumbuh  ,  persen pada tahun 
tahun 

, dan mencapai 

,  persen pada 

. Konsumsi masyarakat dan konsumsi pemerintah akan tumbuh secara 

bertahap, masing‐masing mencapai  ,  persen dan  ,  persen pada tahun 



Dari  sisi  produksi,  industri  pengolahan  dalam  lima  tahun  diperkirakan 

tumbuh rata‐rata sebesar  ,  persen per tahun. Sementara itu industri pertanian, 

kehutanan  dan  perikanan  diperkirakan  tumbuh  rata‐rata  sebesar  ,   persen. 

Seiring  dengan  pertumbuhan  PDB  secara  keseluruhan,  industri  tersier  juga 

mengalami  kenaikan  dengan  pertumbuhan  tertinggi  pada  industri  informasi  dan 
komunikasi  yang  mencapai 

,   persen  pada  tahun 

,  ditopang  oleh 

membaiknya infrastruktur dan meningkatnya pemakaian alat telekomunikasi. 

Dengan  pertumbuhan  ekonomi  tersebut,  tingkat  kemiskinan  diperkirakan 

terus  menurun  dan  mencapai  sekitar  , ‐

,   persen  pada  akhir  tahun 

tingkat pengangguran terbuka menjadi  , – ,  persen pada akhir tahun 

,  dan 

. Untuk 

mencapai  sasaran  tersebut  ditempuh  langkah‐langkah  konkret  untuk  mendorong 
terciptanya  kesempatan  kerja  yang  berkualitas,  diantaranya:  i   meningkatkan 

produktivitas  dengan  melakukan  akselerasi  penyerapan  tenaga  kerja  ke  industri 
yang mempunyai nilai tambah dan produktivitas tinggi termasuk industri pertanian 

yang  merupakan  pemberi  kesempatan  kerja  besar  serta  industri  pengolahan  yang 

mempunyai  potensi  dapat  menggerakkan  pertumbuhan,  menciptakan  kesempatan 

kerja  dan  membawa  perbaikan  pada  kesejahteraan  hidup;  ii   meningkatkan 
standar hidup pekerja termasuk pekerja miskin, melalui penyediaan lapangan kerja 
produktif; 

iii   transformasi  struktur  tenaga  kerja  dengan  mempersiapkan 

infrastruktur  pengembangan  kompetensi  pekerja  untuk  mengubah  low–skilled 

industries  menjadi  skills­based  industries;  dan  iv   memberikan  insentif  bagi 

investasi  yang  menciptakan  kesempatan  kerja  besar  padat  pekerja   dan  bagi 

pelaku usaha kecil menengah. 

RKPD Tahun 2016 Kabupaten Halmahera Selatan

Kerangka Ekonomi dan Keuangan Daerah

47

 

3.1.2. Telaah Ekonomi Provinsi Maluku Utara 
Kondisi    perekonomian  Maluku  Utara  Tahun 



  akan  dipengaruhi 

oleh  kondisi  perekonomian  dunia  dan  kondisi  perekonomian  nasional.  Sejalan 
dengan  kondisi  tersebut,  berdasarkan  permasalahan  pembangunan  Maluku  Utara 

saat ini, serta memperhatikan tantangan dan peluang ke depan, di perkirakan laju 
pertumbuhan  ekonomi  Provinsi  Maluku  Utara  berada  pada  kisaran  ,   –  ,   %. 
dimana perekonomian Maluku Utara dapat diprediksi sebagaimana Tabel 3.3. 
TABEL 3.3. 
TARGET PEREKONOMIAN PROVINSI MALUKU UTARA 
 TAHUN 2015 

No. 

Indikator 

 

Laju Pertumbuhan Ekonomi  %  

 

Pengangguran  %  

 
 

)nflasi  %  

,

,  ‐  ,  

 –  ,  

,  –  ,

Kemiskinan  %  

        Sumber:  Rancangan RKPD Provinsi Maluku Utara Tahun 2015 
 
)nflasi  Maluku  Utara  tahun 

2015*) 

,  ‐  ,  

  diprediksikan  pada  kisaran  ,

 

‐  ,

 

persen.  Dengan  sumbangsih terbesar masih pada sektor pangan.  Namun prediksi 

)nflasi  akan  semakin  meningkat  bila  harga  minyak  dunia  meningkat  yang 
mempengaruhi harga minyak dalam negeri. 

3.1.3. Telaah Ekonomi Kabupaten Halmahera Selatan 
Arah  pembangunan  ekonomi  Kabupaten  (almahera  Selatan  tahun 

 

berdasarkan  hasil  analisis  indikator  makro  ekonomi  daerah  dan  memperhatikan 

Kebijakan  Ekonomi  Nasional  dan  Regional,  maka  Kebijakan  Ekonomi  Kabupaten 
(almahera  Selatan  diarahkan  untuk  memprioritaskan  pada  beberapa  sektor  yang 

dominan  kontribusinya  terhadap  PDRB  seperti  sektor  pertanian,  industri 

pengolahan, perdagangan, hotel dan restoran serta pengangkutan dan komunikasi.  
 

RKPD Tahun 2016 Kabupaten Halmahera Selatan

Kerangka Ekonomi dan Keuangan Daerah

48

 

Selain itu, sub sektor ekonomi yang memiliki ketahanan yang baik terhadap 

guncangan  ekonomi  dan  memberi  lapangan  pekerjaan  yang  luas  pada  masyarakat 
yaitu sektor Koperasi dan UMKM agar pertumbuhannya terus didorong.  
3.1.3.1

Kondisi Ekonomi Halmahera Selatan Tahun 2013 – 2014 

Secara  umum  perekonomian  Kabupaten  (almahera  Selatan  di  Tahun 

 

masih  menunjukkan  kinerja  yang  menggembirakan  walau  sedikit  melambat 

dibandingkan  tahun  sebelumnya,  semua  sektor  ekonomi  mampu  membukukan 
kinerja  positif.  )ni  tergambar  melalui  beberapa  indikator  makro  pertumbuhan 
ekonomi. 

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) 
Ditinjau  dari  besaran  PDRB,  Kabupaten  (almahera  Selatan  termasuk 

kabupaten yang mempunyai potensi ekonomi yang besar di Provinsi Maluku Utara. 

(almahera Selatan berada di urutan kedua setelah Kota Ternate sebagai kabupaten 
penyumbang  PDRB  terbesar  di  Maluku  Utara  dengan  kontribusi  sebesar 
terhadap PDRB Maluku Utara tahun 

.  

Gambar 3.1.  
Kontribusi PDRB Kabupaten Halmahera Selatan  
Terhadap PDRB Provinsi Maluku Utara, 2013 

 

 
Sumber : BPS Provinsi Maluku Utara

 
RKPD Tahun 2016 Kabupaten Halmahera Selatan



Kerangka Ekonomi dan Keuangan Daerah

PDRB  atas  dasar  harga  berlaku  Kabupaten  (almahera  Selatan  tahun 

mencapai  .

49
 

 milyar rupiah, sedangkan PDRB atas dasar harga konstan mencapai 

 milyar rupiah. 

Tabel 3.4.
PDRB Halmahera Selatan (juta rupiah), 2010 – 2013

PDRB ADH Berlaku
PDRB ADH Konstan
Tahun
Dengan
Tanpa
Dengan
Tanpa
                                   Migas                  Migas                    Migas 
           Migas 
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
2010

899.193,81

899.193,81

563.630,07

563.630,07

2011

1.004.939,38

1.004.939,38

595.535,85

595.535,85

2012*)

1.138.909,98

1.138.909,98

635.055,04

635.055,04

2013 **)

1.278.710,01

1.278.710,01

675.741,70

675.741,70

Sumber : BPS Kabupaten Halmahera Selatan
 

Tabel tersebut mendiskripsikan bahwa PDRB Kabupaten (almahera Selatan 

atas  dasar  harga  berlaku  dan  atas  dasar  harga  konstan  mengalami  peningkatan. 

PDRB  atas  dasar  harga  berlaku  menggambarkan  perkembangan  yang  disebabkan 
oleh  adanya  perubahan  volume  produksi  barang  dan  jasa  yang  dihasilkan  dan 
perubahan  dalam  tingkat  harganya.  Sedangkan  PDRB  yang  dihitung  atas  dasar 
harga  konstan  tahun 

  mencerminkan  perubahan  volume  produksi  atau 

perkembangan produktivitas yang nyata karena produksi dinilai dengan harga pada 
tahun 

.  Peningkatan  ini  menunjukkan  bahwa  terjadi  akselerasi  aktivitas 

ekonomi baik dari sisi nominal maupun realitas produksi. 

Laju Pertumbuhan Ekonomi 

Laju  pertumbuhan  ekonomi  suatu  daerah  adalah  perbandingan  pencapaian 

kinerja  perekonomian  suatu  daerah  pada  waktu  tertentu  terhadap  periode  waktu 
sebelumnya, yang dinyatakan dalam nilai persentase. Perhitungan laju pertumbuhan 
ekonomi  suatu  daerah  semata‐mata  menyandarkan  pada  besaran  PDRB  atas  dasar 
harga konstan.  

Peningkatan  PDRB  atas  dasar  harga  konstan  dari  tahun  ke  tahun 

mengindikasikan  pertumbuhan  ekonomi  yang  positif.  Selama  lima  tahun  terakhir 

(almahera  Selatan  sukses  mencatat  pertumbuhan  ekonomi  per  tahun  di  atas  lima 
RKPD Tahun 2016 Kabupaten Halmahera Selatan

Kerangka Ekonomi dan Keuangan Daerah

persen.  Pada  tahun 

  pertumbuhan  ekonomi  Kabupaten  (almahera  Selatan 

 yang sebesar  ,

 persen. Peningkatan pertumbuhan ini didorong oleh adanya 

sebesar  ,

  persen,  sedikit  mengalami  perlambatan  dibandingkan  dengan  tahun 

perbaikan aktivitas di beberapa sektor. 

Gambar 3.2.

Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Halmahera Selatan, 2007-2013 
7.00 
6.50 

6.64 
6.41 

LPE

6.00 
5.50 

5.93 

5.99 
5.60 

5.59 

5.66 

2009

2010

2011

5.00 
2007

2008

2012

2013

Tahun

 
 

Sumber  : BPS Kabupaten Halmahera Selatan 

Sumber  pertumbuhan  ekonomi  pada  tahun 

  bertumpu  pada  sektor 

pertanian,  pengangakutan  dan  komunikasi,  serta  sektor  perdagangan,  hotel  dan 

restoran.  Sektor  perdagangan,  hotel  dan  restoran  masih  menjadi  penyumbang 
pertumbuhan terbesar dengan 
Inflasi 

,

 persen dari total PDRB AD(K. 

Laju )nflasi di Kabupaten (almahera Selatan masih mengacu pada angka laju 

infalsi  Kota  Ternate.  Pada  Tahun 

year  Kota  Ternate  yaitu  sebesar    ,

  )nflasi  tahun  kalender  dan  inflasi  year  on 

  persen  tertinggi  ke‐

  dari 

  kota  )(K  

Sedangkan  laju  inflasi  tahun  kalender  dan  inflasi  year  on  year  Nasional  yaitu 
sebesar  ,
,

 persen. 

Angka  )nflasi  tertinggi  terjadi  pada  Bulan  Desember 

  yakni  sebesar 

%  dan  yang  terendah  terjadi  pada  Bulan  November  yakni  sebesar  ,

Sedangkan Deflasi yang tertinggi terjadi pada Bulan Agustus yakni sebesar ‐ ,
Pada  Januari 

mencatat, selama Januari 

%.  

%.   

,  Badan  Pusat  Statistik  BPS   Maluku  Utara  Malut  
 Kota Ternate mengalami deflasi sebesar  ,

dengan  indeks  harga  konsumen  )(K   sebesar 
RKPD Tahun 2016 Kabupaten Halmahera Selatan

,

 persen 

.  Sedangkan  secara  nasional 

50

Kerangka Ekonomi dan Keuangan Daerah

mengalami  Deflasi  sebesar  ,
,

.  

  persen  dengan  indeks  harga  konsumen  sebesar 

Struktur Ekonomi 
Struktur  ekonomi  suatu  daerah  diukur  dari  peran  masing‐masing 

sektor/lapangan usaha terhadap total PDRB yang akan mencerminkan kemampuan 
setiap sektor dalam menciptakan barang dan jasa dalam rangka pembentukan nilai 

tambah.  Semakin  besar  nilai  tambah  yang  tercipta  di  suatu  sektor  ekonomi  akan 

membuat  peran  sektor  tersebut  semakin  penting.  Peran  masing‐masing  sektor 

ekonomi  tersebut  dapat  ditunjukkan  melalui  distribusi  persentase  yang 
memperlihatkan struktur ekonomi (almahera Selatan. 

Tabel 3.5.  
Distribusi Persentase PDRB Halmahera Selatan Atas Dasar Harga Berlaku  
Menurut Lapangan Usaha (Persen), 2009­2013 
 
Lapangan Usaha 
 

 

SEKTOR PRIMER 
Pertanian 
Pertambangan & Penggalian 
SEKTOR SEKUNDER 
Industri Pengolahan 
Listrik, Gas & Air Bersih 
Bangunan 
SEKTOR TERSIER 
Perdagangan, Hotel & Restoran 
Pengangkutan & Komunikasi 
Keuangan, Persewaan & Jasa 
Perusahaan 
Jasa­Jasa 
PDRB 

,

,

 
 

 

 

 

RKPD Tahun 2016 Kabupaten Halmahera Selatan

,

,

 

 

 

 

 
,

,

 



2013**) 

 

35,54 

 

38,62 

34,07 

 

1,44 

1,47 

 

 

18,92 

 

20,88 

17,86 

 

0,42 

0,26 

 

 

 

(6) 

,

 

,

 

,

,

 

,

 

,

 

1,13 

0,80 

 

45,55 

,

 

,

 

,

 

23,90 

32,00 

7,50 

6,67 

,

 

,

 

,

 

3,03 

2,88 

3,08 

4,00 

,

 

,

 

,

 

,

,

,

,

 
 

 

 

Sumber : BPS Kabupaten Halmahera Selatan     
 Keterangan: *) Angka sementara 
                           **) Angka sangat sementara 

 

 

 

,

,

,

 
 

 

 

,

,

,

 

 

 

100,00 

51

Kerangka Ekonomi dan Keuangan Daerah

Dari  sembilan  sektor  penyusun  PDRB  AD(B  terlihat  struktur  ekonomi  di 

(almahera  Selatan  bertumpu  pada  tiga  sektor.  Ketiga  sektor  tersebut  adalah  sektor 
Pertanian, sektor Perdagangan, (otel dan Restoran, serta )ndustri Pengolahan. Sektor 

pertanian  sendiri  meskipun  sebagai  penyumbang  PDRB  terbesar  bagi  (almahera 
Selatan  peranannya  cenderung  turun,  sebaliknya  sektor  perdagangan,  hotel  dan 

restroran perlahan‐lahan bertambah kontribusinya. 

Gambar 3.3 :   
Struktur Ekonomi Halmahera Selatan, 2013

50.00 

PERSEN

40.00 
30.00 
20.00 
10.00 

2008

2009
PRIMER

2010

2011
SEKUNDER

2012

2013

2014

TERSIER

Sumber : BPS Kabupaten Halmahera Selatan (data diolah)

Secara makro, sektor ekonomi dapat dibagi menjadi 3 kelompok besar berdasarkan
output maupun input dari asal terjadinya proses produksi untuk masing-masing produsen,
yaitu sektor primer, sekunder dan tersier. Sektor primer outputnya masih merupakan tingkat
dasar dan sangat tergantung pada sumber daya alam, meliputi sektor pertanian serta sektor
pertambangan dan penggalian. Sektor sekunder outputnya berasal langsung dari sektor primer
meliputi sektor industri pengolahan, sektor listrik, gas dan air bersih, serta sektor
bangunan.Untuk sektor tersier secara umum produksinya berupa jasa yaitu sektor
perdagangan, hotel dan restoran, sektor pengangkutan dan komunikasi, sektor keuangan,
persewaan dan jasa perusahaan, serta sektor jasa-jasa.
Selama ini Halmahera Selatan masih bergantung pada sektor primer. Sektor
tersier berkontribusi lebih banyak dibanding sektor sekunder karena pengaruh yang kuat
dari kegiatan perdagangan dimana barang-barang konsumsi masyarakat sebagian besar
didatangkan dari luar Halmahera Selatan, sedangkan industri pengolahan di Halmahera
Selatan masih kurang baik dari segi ragam maupun skala usahanya.

RKPD Tahun 2016 Kabupaten Halmahera Selatan

52

Kerangka Ekonomi dan Keuangan Daerah

 
Pendapatan Perkapita 
Pendapatan  perkapita  adalah  rata‐rata  nilai  tambah  perkapita  yang 

mencerminkan  tingkat  kesejahteraan  masyarakat  suatu  daerah.  Pendapatan 
perkapita  menunjukkan  tingkat  kesejahteraan  yang  dihasilkan  dari  memproduksi 

barang dan jasa, namun indikator ini lebih menekankan pada rata‐rata pendapatan 
tanpa  memperhatikan  distribusi  pendapatan.  Sedangkan  distribusi  pendapatan 
yang timpang menunjukkan ada perbedaan peluang bagi seseorang untuk maju dan 

sejahtera.  Sehingga  Pendapatan  perkapita  sebagai  indikator  untuk  mengukur 
tingkat  kesejahteraan  masyarakat  perlu  dibandingkan  lagi  dengan  indikator  lain 
yang relevan. Pendapatan perkapita (almahera Selatan pada tahun 
,

 juta rupiah atau tumbuh  ,

 mencapai 

 persen dari pendapatan perkapita tahun 



 

Gambar 3.5. 
Pendapatan per Kapita Kabupaten Halmahera Selatan, 2008 ­2013 

Rupiah

 

7,000,000 
6,000,000 
5,000,000 
4,000,000 
3,000,000 
2,000,000 
1,000,000 

2007

2008

2009

2010

PDRB per Kapita ADHB
 

2011

2012

2013

2014

PDRB per Kapita ADHK

 

   Sumber : BPS Kabupaten Halmahera Selatan 
 

 
Investasi 
Salah  satu  cara  yang  dapat  ditempuh  daerah  dalam  pembiayaan 

pembangunan  di  daerahnya  adalah  dengan  menarik  investor  non  pemerintah 

dengan  bentuk  kerja  kemitraan.  Dengan  menarik  investor  luar,  daerah  bisa 
melakukan  cost  and  profit  sharing.  Dengan  demikian  beban  fiskal  daerah  menjadi 
RKPD Tahun 2016 Kabupaten Halmahera Selatan

53

Kerangka Ekonomi dan Keuangan Daerah

lebih  rendah,  resiko  lebih  moderat  dan  kinerja  ekonomi  memiliki  peluang  akan 
terus berkembang. Salah satu yang dapat dilakukan oleh Pemerintah Daerah dalam 

hal  penjaminan  kepastian  adalah  dengan  mengeluarkan  paket  insentif  yang  dapat 

berupa  kemudahan  prosedur  dan  administrasi  perijinan.  (al  ini  sejalan  dengan 
semangat good governance. 

Alasan  lain  perlunya  keterlibatan  swasta  adalah  kuantitas  dan  kualitas 

pelayanan publik di Kabupaten (almahera Selatan yang cenderung akan meningkat 
untuk  fasilitasi  produksi  yang  dihasilkan  yang  mudah  diakses,  akurat,  dan  siap 

untuk  digunakan  untuk  mengambil  keputusan‐keputusan  bisnis.  Melalui 
pengelolaan  yang  efektif  dan  efisien,  bersih,  transparan  dan  bertanggung  jawab. 

Masuknya  investor  swasta  memunculkan  kompetisi  yang  mau  tidak  mau 
memerlukan  manajemen  bisnis  yang  efisien  dan  efektif.  (al  ini  akan  menurunkan 
biaya  sekaligus  meningkatkan  kualitas  pelayanan.  Dalam  jangka  panjang  hal  ini 

akan  memacu  pertumbuhan  produksi  daerah  serta  pendapatan  daerah.  Dengan 
banyak  pihak  yang  meletakkan  resiko  dalam  proses  pembangunan,  maka  akan 
memberikan dampak ownership banyak pihak terhadap potensi lokal. 
3.1.3.2

Tantangan dan Prospek Perekonomian Daerah Tahun 2015 ­ 2016 

Memperhatikan  latar  belakang  dan  perkembangan  kondisi  ekonomi 

Kabupaten 

(almahera 

Selatan 

pada 

tahun‐tahun 

sebelumnya 

serta 

mempertimbangkan  kondisi  umum  perekonomian  nasional  dan  regional  Maluku 

Utara, maka asumsi makro ekonomi daerah Kabupaten (almahera Selatan adalah 
sebagai berikut : 

RKPD Tahun 2016 Kabupaten Halmahera Selatan

54

Kerangka Ekonomi dan Keuangan Daerah

55

Tabel 3.6.
Perkembangan dan Prediksi Makro Ekonomi
Kabupaten Halmahera Selatan
Tahun 2011-2015

Tahun  

Uraian 

No 

2011 

2012 

2013  

  


Pertumbuhan 
Ekonomi (%) 



2014* 
  

6,50 

2015** 
  

6,50 

2016** 
 

5,66 

6,64 

6,41 

6,60 

Produk Domestik 
Bruto (ADHK) (ribu) 

595.535,85 

653.077,62 

675.741,70 

719.664,91 

759.983,01 



Produk Domestik 
Bruto (ADHB) (ribu) 

1.005.314,90 

1.139.121,05 

1.280.636,01 

1.456.413,31 

1.656.317,42 



PDRB Perkapita 
ADHK (rupiah) 

2.922.121 

3.057.250 

3.192.249 

3.319.679,05 

3.452.195,93 

3.590.002,69 



PDRB Perkapita 
ADHB (rupiah) 

4.932.778 

5.483.899 

6.049.811 

6.751.044,18 

7.533.557,24 

 
8.406.771,35 



Jumlah Penduduk 
(Jiwa) 

203.803 

207.721 

211.682 

215.733,16 

219.861,84 



Tingkat 
Pengangguran (%) 

4,51 

5,11 

4,14 

3,73 

3,37 

3,04 



Tingkat Kemiskinan 
(%) 

8,11 

6,59 

5,18 

4,58 

4,06 

3,59 



Indeks Pembangunan 
Manusia 

68,50 

68,87 

69,45 

69,98 

70,50 

71,04 

 
803.800,72 
 
 
1.883.659,94 
 

   
224.069,55  
 
 

Sumber : BPS & Bappeda Kab. Halmahera Selatan (data diolah)
*: Angka sementara
**: Angka Sangat sementara

Berdasarkan  kondisi  dan  perkembangan  perekonomian  Kabupaten 

(almahera  Selatan  serta  mempertimbangkan  kondisi  lingkungan  internal  dan 

eksternal, maka  tantangan  dan  prospek  perekonomian daerah  yang  dihadapi pada 
tahun 

a.  

 ‐ 

 adalah sebagai berikut : 

Tantangan 

Diperkirakan  perekonomian  Kabupaten  (almahera  Selatan  masih 

akan dihadapkan pada sejumlah tantangan akibat pengaruh dari dinamika 

internal  maupun  lingkungan  perekonomian  global  yang  terjadi  dalam 
beberapa  tahun  terakhir.  Beragam  tantangan  dimaksud  perlu  disikapi  secara  arif 

dan  bijaksana  serta  dengan  langkah‐langkah  yang  lebih  nyata  dan  komprehensif. 
Tantangan dimaksud antara lain masih mencakup: 
 

RKPD Tahun 2016 Kabupaten Halmahera Selatan

Kerangka Ekonomi dan Keuangan Daerah

.

Pecepatan  Pertumbuhan  ekonomi  baik  ditingkat  regional  maupun  Nasional 

yang  semakin  tumbuh,  terutama  pada  sektor‐sektor  ekonomi  unggulan. 

Sebagai  Daerah  Otonom  baru  Kabupaten  (almahera  Selatan  harus  mampu 
bersaing  dengan  daerah  lainnya  dalam  peningkatan  Pertumbuhan  Ekonomi 
yang  terukur  melalui  Pertumbuhan  Nilai  PDRB  dan  Pendapatan  Perkapita 
Penduduk. Pertumbuhan ekonomi Kabupaten (almahera Selatan atas  dasar 
harga  berlaku  tahun 
menjadi  ,

  mencapai  ,

% dan pada Tahun 

%,  pada  tahun 

 mengalami pertumbuhan yang sedikit 

melambat  sebesar  ,

%,  berdasarkan  metode  analisa  Trend  Pertumbuhan 

tetap pada kisaran  ,

% ‐  ,

Ekonomi Kabupaten (almahera Selatan Tahun 
.

.
.

  meningkat 

%. 



 diperkirakan akan 

Peningkatan  nilai  investasi  di  daerah  yang  mampu  menggerakkan  kegiatan 
perekonomian,  melalui  penciptaaan  iklim  investasi  yang  kondusif  didukung 
perbaikan kinerja Birokrasi. 

Penyediaan  )nfrastruktur  Dasar  yang  berkualitas  yang  diharapkan  mampu 
meningkatkan akselerasi Pertumbuhan Ekonomi dan sosial. 

Peningkatan  Kualitas  dan  Daya  Saing  Komoditi  Eksport  yang  semakin  ketat 
persaingannya.  Komoditi  unggulan  daerah  harus  mampu  dikemas 

sedemikian rupa sehingga mampu mendapat tempat di Market )nternasional. 

Semakin  tinggi  nilai  komoditi  eksport  maka  akan  semakin  tumbuh  pula 

.

pendapatan perkapita penduduk. 

Keterbatasan  Pembiayaan  Pembangunan  di  daerah  membutuhkan  sebuah 

kerjasama  partisipatif  antara  Pemerintah,  Masyarakat  dan  swasta  (Public 
Private Partnership). 

.

 

Pembangunan  daerah  tidak  lagi  hanya  mempertimbangkan  faktor  ekonomi 
semata  namun  juga  harus  memenuhi  kriteria  ekonomis,  bermanfaat  secara 
sosial, tersedianya kelembagaan dan menjaga kelestarian lingkungan hidup. 

 
RKPD Tahun 2016 Kabupaten Halmahera Selatan

56

Kerangka Ekonomi dan Keuangan Daerah

b.  

57

Prospek Perekonomian Daerah 
Kabupaten  (almahera  Selatan  sebagai  Kabupaten  Kepulauan  dengan  luas 

wilayah  + 

.

,

  Km , 

%  diantaranya  merupakan  wilayah  Laut  dan 



wilayah  daratan,  memiliki  potensi  Sumber  Daya  Alam  yang  Sangat  tinggi  hal  ini 
dapat dilihat dari kontribusi sektor Pertanian  pada PDRB atas dasar harga berlaku 

pada Tahun 

 mencapai 

dan Penggalian mencapai 

Air Bersih yang mencapai  ,

,

,

 Milyar Rupiah 

 Milyar Rupiah 

 Milyar Rupiah  ,

,

Dengan  Jumlah  Penduduk  yang  mencapai 

,

% , Sektor  Pertambangan 

%  dan Sektor  Listrik, Gas dan 

% . 

.

  jiwa  Pada  Tahun 

 

Perdagangan, (otel dan Restoran pada PDRB atas dasar harga berlaku Tahun 

 

memiliki  Potensi  Sumber  Daya  Manusia  yang  tinggi  pula.  Kontribusi  Sektor 
mencapai 

mencapai 

,

,

  Milyar  Rupiah 

  Milyar  rupiah 

yang  mencapai 

,

  Milayar  Rupiah 

Jasa Perusahan yang mencapai 
mencapai 

,

 Milyar Rupiah  ,

Milyar Rupiah  ,

,

% . 

,

,

% ,  Sektor  )ndustri  Pengolahan  yang 

% ,  Sektor  Pengangkutan  dan  Komunikasi 
,

% ,  sektor  Keuangan,  Persewaaan  dan 

 Milyar Rupiah 

,

% , Sektor Jasa‐jasa yang 

%  dan Sektor  Kontruksi yang mencapai 

,

 

Sektor  Pertanian  masih  menjadi  andalan  penyumbang  PDRB  di  Kabupaten 

(almahera Selatan  dengan nilai kontribusi sebesar 

,

 Milyar Rupiah 

,

% . 

Kontribusi  sektor  pertanian  terbesar  disumbang  oleh  sub  sektor  Tanaman 
Perkebunan  yakni  sebesar 
,

,

%  dan  terkecil  sub  sektor  peternakan  sebesar 

%. Besarnya kontribusi sub sektor tanaman perkebunan ini tidak terlepas dari 

mata  pencaharian  sebagian  besar  masyarakat  sebagai  petani  kelapa,  cokelat, 
cengkeh,  pala  dan  komoditi  perkebunan  lainnya.  (almahera  selatan  memiliki 

potensi  pengembangan  perkebunan  yang  cukup  besar.  Ketersediaan  lahan  yang 
masih  sangat  luas,  sarana  dan  prasarana  produksi  yang  didukung  infrastruktur 

berupa jalan produksi, Pengembangan Laboratorium Pengendalian (ama Tanaman 

perkebunan,  serta  benih/bibit  Tanaman  Perkebunan  varietas  unggul  hasil 
pengembangan Badan Pelaksanan Penyuluh dan Sekolah Tinggi Pertanian Labuha. 

RKPD Tahun 2016 Kabupaten Halmahera Selatan

Kerangka Ekonomi dan Keuangan Daerah

58

Penyumbang  terbesar  kedua  pada  sektor  Pertanian  ini  adalah  Pada  Sub 

Sektor  Tanaman  Pangan  yakni  sebesar 

,

%.  Masyarakat  (almahera  Selatan 

sudah banyak yang giat mengusahakan tanaman bahan makanan terutama sayuran 
seperti cabe merah, tomat, daun bawang dan sayuran lainnya. Fluktuasi harga untuk 

komoditi tersebut juga menjadi daya tarik tersendiri. Kabupaten (almahera Selatan 

memiliki prospek yang cukup tinggi didukung dengan ketersediaan lahan pertanian 

yang  cukup  luas,  ketersediaan  alat‐alat  pengolah,  infrasutruktur  berupa  jalan  dan 
jembatan  pertanian  yang  terus  terbangun,  serta  benih/bibit  varietas  unggul  hasil 

pengembangan Badan Pelaksanan Penyuluh dan Sekolah Tinggi Pertanian Labuha.   

Penyumbang  terbesar  ketiga  pada  sektor  pertanian  adalah  sub  sektor 

Perikanan  yakni  sebesar 

,

%.  Dengan  luas  laut  yang  mencapai 

.

  km  

perikanan  (almahera  Selatan  masih  mengandalkan  pada  Perikanan  Tangkap 
dengan  komoditi  utama  )kan  Dasar  yang  pada  tahun 
.

  produksinya  mencapai 

  Ton  kemudian  disusul  dengan  ikan  Layang,  ikan  Deho  dan  ikan  Tuna  yang 

masing‐masing produksinya ditahun 

 mencapai  .

 Ton,  .

 ton dan  .

 

Ton. Selain itu (almahera Selatan menyimpan potensi perikanan yang masih terus 

dikembangkan  seperti,  Budidaya  Kerang  Mutiara,  Rumput  Laut  dan  )kan  Kerapu 
Tikus, yang masing‐masing produksinya di tahun 
Ton dan 

 mencapai 

.

 Ton,  .

 

 Ton. Kabupaten (almahera Selatan memiliki Prospek perikanan yang 

cukup  tinggi  didukung  dengan  ketersediaan  Lahan  Perikanan  yang  sangat  luas, 
ketersediaan  sarana  dan  prasarana  perikanan  tangkap  dan  perikanan  budidaya, 
)nfrasutruktur  penunjang  berupa  tambatan  perahu,  Tempat  Pelelangan  )kan,  serta 

benih/bibit  varietas  unggul  hasil  pengembangan  Balai  Benih  Perikanan  Provinsi 
Maluku Utara. 

Penyumbang  keempat  dan  kelima  pada  sektor  pertanian  adalah  sub  sektor 

Kehutanan  dan  sub  sektor  Peternakan  yakni  sebesar 

,

%  dan 

,

%. 

Perkembangan  Sub  sektor  kehutanan  lebih  dipengaruhi  oleh  faktor  perubahan 

harga  dibandingkan  dengan  kuantitas  produksinya.  Sub  sektor  peternakan  juga 

memiliki prospek yang cukup tinggi untuk dikembangkan. Tersedianya Bahan baku 
pakan  ternak  yang  sangat  berlimpah,  sarana  dan  prasana  penunjang  berteknologi 

RKPD Tahun 2016 Kabupaten Halmahera Selatan

Kerangka Ekonomi dan Keuangan Daerah

tinggi,  serta  upaya  pengembangbiakan  dan  pengentasan  penyakit  strategis  ternak 
juga terus digalakkan oleh pemerintah daerah. 

Kontribusi terbesar kedua pada peningkatan PDRB Tahun 

 adalah pada 

sektor Perdagangan, (otel dan Restoran. Penyumbang terbesar utama pada sektor 
ini  adalah  sub  sektor  perdagangan  besar  dan  eceran  yang  mencapai 
kemudian  disusul  oleh  sub  sektor  Restoran  yang  mencapai  ,
(otel  yang  mencapai  ,

,

%, 

%  dan  Sub  sektor 

%.    Sub  sektor  Perdagangan  Besar  dan  Eceran  tumbuh 

karena  didukung  oleh  beberapa  faktor,  diantaranya  semakin  berkembangnya 
sarana  dan  prasarana  Perdagangan,  Peningkatan  aksesibilitas  Transportasi  baik 

laut,  darat  maupun  udara,  serta  semakin  tumbuh  dan  berkembangnya  Lembaga 

Keuangan baik Perbankan maupun Mikro yang mampu mendorong perkembangan 
usaha perdagangan dari sisi permodalan.    

Penyumbang  terbesar  ketiga  peningkatan  PDRB  tahun 

  adalah  pada 

sektor  )ndustri  pengolahan.  Sektor  industri  pengolahan  disusun  oleh  subsektor 

)ndustri Tanpa Migas yang didominasi oleh industri makanan, minuman dan tembakau 

serta  industri  barang  kayu  dan  hasil  hutan.  )ndustri  makanan  dan  minuman  tumbuh 
sebesar  ,
,

%, sedangkan industri barang kayu dan hasil hutan lainnya tumbuh sebesar 

 persen. Pusat‐pusat industri masih terkonsentrasi di wilayah Bacan dan sekitarnya 

dengan produk industri andalan seperti gula merah,sagu, pengasapan ikan, dan kerupuk 
ikan. )ndustri barang dari kayu dan hasil hutan lainnya seperti industri mebel, perahu, 

serta anyam‐anyaman juga berkembang seiring dengan ketersediaan bahan baku yang 
cukup besar. Potensi industri lain masih bisa dikembangkan mengingat sektor primer 

sebagai  pemasok  bahan  baku  yang  ada  di  (almahera  Selatan  masih  menunjukkan 
kemajuan yang pesat terutama di sub sektor perkebunan dan perikanan. Tentu saja bila 
produk‐produk  dari  sektor  primer  tersebut  diolah  akan  memberi  nilai  tambah  yang 
lebih besar dibanding jika langsung dijual ke pasaran. 
3.1.3.3

Arah Kebijakan Ekonomi 

Berdasarkan  kondisi  dan  situasi  perekonomian  daerah  Kabupaten 

(almahera  Selatan  dan  memperhatikan  prospek  perekonomian  Tahun 

Arah Kebijakan Ekonomi Kabupaten (almahera Selatan sebagai berikut : 
RKPD Tahun 2016 Kabupaten Halmahera Selatan

  maka 

59

Kerangka Ekonomi dan Keuangan Daerah

 

. Meningkatkan  peran  Koperasi  dan  UMKM  dalam  pemenuhan  kebutuhan 

pasar domestic dan berorientasi ekspor serta pengembangan kewirausahaan 
untuk mendorong daya saing. 

. Meningkatkan  struktur  perekonomian  daerah  melalui  pengembangan 

potensi dan produk unggulan daerah yang berorientasi ekspor dan memiliki 

daya saing. 

. Meningkatkan  produktivitas  pertanian,  perikanan  dan  kelautan  yang 
berorientasi  pada  sistem  agribisnis  dan  agroindustri  guna  meningkatkan 
swasembada pangan dan ketahanan pangan daerah. 

. Meningkatkann  kualitas  produk  sektor  perindustrian,  perdagangan  dan 

pariwisata  melalui  pemanfaatan  teknologi,  kelembagaan  dan  sarana 
prasarana pendukung. 

. Meningkatkan  investasi  dan  akses  pasar  untuk  mendorong  pertumbuhan 
sektor riil dalam rangka memperluas kesempatan kerja dan penanggulangan 
kemiskinan. 

Sehubungan  dengan  peningkatan  daya  saing  dan  kemandirian  daerah 

dilakukan  upaya  peningkatan  kualitas  potensi  wilayah  dan  pemberdayaan 
masyarakat, meliputi : 
. Meningkatkan 

pembangunan 

kesejahteraan 

masyarakat, 

penanganan pengangguran, kemiskinan dan pelayanan dasar. 

meliputi 

. Memperkuat  pembangunan  ekonomi  melalui  peningkatan  daya  saing 

ekonomi  daerah,  meliputi  Revitalisasi  Pertanian,  Perikanan  dan  Kehutanan, 

Pariwisata  serta  Koperasi  dan  UMKM  dengan  dukungan  infrastruktur  yang 

mamadai. 

. Memperkuat kemandirian wilayah melalui pengembangan kawasan‐kawasan 
strategis dan cepat tumbuh. 

. Meningkatkan kualitas pelayanan publik. 
 

RKPD Tahun 2016 Kabupaten Halmahera Selatan

60

Kerangka Ekonomi dan Keuangan Daerah

 

. Meningkatkan  kapasitas  pemerintah  daerah,  meliputi  peningkatan 

partisipasi  dan  kelembagaan,  sumber  daya  manusia,  sarana  dan  prasarana 
kelembagaan aparatur. 

. Melestarikan  sumber  daya  alam  yang  berkelanjutan,  meliputi  pengendalian 

dan  rehabilitasi  kerusakan,  mengendapankan  Pengurangan  Resiko  Bencana 
PRB   dalam  antisipasi  penanggulangan  bencana,  penanggulangan 

pencemaran serta pemulihan dan pemberdayaan ekosistem. 

 

. Meningkatkan pasrtisipasi sektor swasta dalam pembangunan daerah. 

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
RKPD Tahun 2016 Kabupaten Halmahera Selatan

61

Kerangka Ekonomi dan Keuangan Daerah

3.2

Arah Kebijakan Keuangan Daerah 

3.2.1. Proyeksi Keuangan Daerah dan Kerangka Pendanaan 

Salah  satu  tujuan  otonomi  daerah  adalah  untuk  lebih  mendekatkan 

pelayanan  pemerintah  kepada  masyarakat,  memudahkan  masyarakat  untuk 
memantau  dan  mengontrol  penggunaan  dana  yang  bersumber  dari  rakyat,  selain 
untuk menciptakan persaingan yang sehat antar daerah dan mendorong timbulnya 

inovasi  daerah.  Sejalan  dengan  kewenangan  tersebut,  Pemerintah  Daerah 

diharapkan  lebih  mampu  menggali  sumber‐sumber  keuangan  daerah  untuk 
memenuhi kebutuhan pembiayaan pemerintahan dan pembangunan daerah. 

Pendapatan daerah merupakan komponen yang sangat penting dan strategis 

dalam  struktur  APBD,  mengingat  peranannya  dalam  membiayai  belanja  daerah, 

pemberian  pelayanan  kepada  publik,  mengendalikan  defisit  anggaran  dan 
meningkatkan  kapasitas  fiskal  daerah.    Pendapatan  Daerah  meliputi  semua 
penerimaan  uang  melalui  Rekening  Kas  Umum  Daerah,  yang  menambah  ekuitas 
dana  lancar  yang  merupakan  hak  daerah  dalam  satu  tahun  anggaran  yang  tidak 
perlu dibayar kembali oleh daerah. 

Pendapatan Daerah yang tercermin dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja 

Daerah  APBD   diperoleh  dari  berbagai  sumber,  diantaranya  berasal  dari 
Pendapatan  Asli  Daerah  PAD ,  dari  Pajak  Daerah  dan  Retribusi  Daerah,  dari  Bagi 
(asil Pajak dan Bagi (asil Bukan Pajak  SDA , dari Dana Alokasi Umum  DAU , dari 
Dana Alokasi Khusus  DAK , dan dari Lain‐lain Pendapatan yang Sah.  

Kontribusi  pendapatan  daerah  yang  cukup  besar  berasal  dari  pemerintah 

pusat,  sedangkan  sumber  pendapatan  daerah  yang  berasal  dari  PAD  masih  terlalu 

kecil  dibandingkan  dengan  bantuan  dari  Pemerintah  Pusat.  (al  ini  menunjukkan 
bahwa,  Kabupaten  (almahera  Selatan  selama  ini  dalam  pembiayaan  administrasi 

pemerintahan  dan  pembangunannya  masih  sangat  tergantung  dari  pemerintah 
pusat,  terutama  untuk  membiayai  belanja  pegawai  berupa  gaji.  Berdasarkan 

kondisi  tersebut  maka  pengelolaan  pendapatan  daerah  harus  dioptimalkan 
kinerjanya  dalam  meningkatkan  penerimaan,  khususnya  yang  berasal  dari 

Pendapatan  Asli  Daerah  PAD   guna  kelangsungan  pendanaan  penyelenggaraan 
pemerintahan dan pembangunan daerah di Kabupaten (almahera Selatan. 
RKPD Tahun 2016 Kabupaten Halmahera Selatan

62

Kerangka Ekonomi dan Keuangan Daerah

63

Pendapatan Daerah diproyeksikan akan mengalami peningkatan, mengingat 

dalam tiga tahun terakhir telah terjadi kenaikan tingkat Pendapatan Daerah. Selain 

itu,  Pemerintah  Daerah  terus  mengupayakan  peningkatan  Pendapatan  Daerah 

melalui  berbagai  upaya,  baik  upaya  peningkatan  pajak  daerah  maupun 
meningkatkan perolehan dana perimbangan. 

Bila memperhatikan kecenderungan realisasi pendapatan daerah sejak tahun 



  terlihat  bahwa  terdapat  peningkatan  yang  bervariasi.  Capaian 

pendapatan  selama  kurun  waktu  anggaran 

  sampai 

  didukung  oleh 

kondisi  ekonomi  regional  yang  stabil  dan  keberhasilan  dalam  melakukan  upaya‐

upaya  intensifikasi  dalam  meningkatkan  pendapatan  daerah  cukup  baik.  Namun 
demikian, dalam peningkatan pendapatan sangat dipengaruhi oleh kondisi ekonomi 
masyarakat,  perlu  ada  upaya‐upaya  peningkatan  pendapatan  yang  lebih  intens 

dilakukan  disertai  dengan  peningkatan  pelayanan  publik  serta  upaya 
intensifikasi/ekstensifikasi  yang  lebih  giat,  sehingga  diharapkan  pada  tahun 

 

memungkinkan  ada  peningkatan  pendapatan  daerah  yang  cukup  signifikan. 
Terlebih  lagi  dengan  diberlakukannya  Undang‐Undang  No 

  tahun 

memberi peluang kepada Pemerintah Daerah untuk meningkatkan PAD‐nya. 
Untuk  tahun 

,  diproyeksikan  pendapatan  daerah  mencapai 

Milyar rupiah, dibandingkan target tahun 

 sebesar 

terdapat  peningkatan  pendapatan  daerah  sebesar 
daerah  Tahun 

,  telah 

,

,

 

 Milyar rupiah, maka 

%.  Proyeksi  pendapatan 

  ini  telah  mempertimbangkan  peningkatan  penerimaan  dari 

sektor  pajak  yang  mengalami  kenaikan  tarif  sesuai  dengan  Undang‐Undang 
Tahun 

,

 dan dana perimbangan bagi hasil pajak dari BP(TB yang harus dialih‐

kelolakan kepada Kabupaten/Kota. 

Komposisi  PAD  pada  tahun 

sebelumnya 

,  sementara  Dana  Perimbangan  pada  tahun 

%  dari  tahun  sebelumnya 

pada  tahun 

  turun  sebesar 

,

 

%  dari  tahun 

  naik  sebesar 

.  Serta  Lain‐Lain  Pendapatan  Daerah  yang  Sah 

  mengalami  peningkatan  sebesar 

  %  dari  tahun  sebelumnya 

.  Realisasi  dan  target  pendapatan  daerah  dalam  kurun  waktu  tahun 

, tercantum pada tabel  .  berikut: 

RKPD Tahun 2016 Kabupaten Halmahera Selatan



Kerangka Ekonomi dan Keuangan Daerah

64

Tabel 3.7 
Realisasi dan Proyeksi/Target Pendapatan Tahun 2012 s.d 2017 
Realisasi

Realisasi

Realisasi

NO

Uraian

Tahun 2012
(Rp)

Tahun 2013
(Rp)

Tahun 2014
(Rp)











1.1

PENDAPATAN ASLI DAERAH

1.1.1

Per
tumbuhan


APBD

Proyeksi

Proyeksi

Tahun 2015
(Rp)

Tahun 2016
(Rp)

Tahun 2017
(Rp)







43.970.615.900,00

31.101.036.391,22

25.090.997.561,35

-24%

39.106.071.826,00

48.916.678.100,00

57.308.345.800,00

Pendapatan Pajak Daerah

3.373.022.620,00

3.310.621.640,00

4.271.471.174,00

22%

10.000.000.000,00

13.000.000.000,00

16.100.000.000,00

1.1.2

Pendapatan Retribusi Daerah

2.815.449.080,00

3.589.872.749,00

8.272.888.464,00

57%

12.473.854.000,00

15.721.239.400,00

18.093.363.300,00

1.1.3

Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan
Daerah yang dipisahkan

0,00

0,00

0,00

1.000.000.000,00

1.000.000.000,00

1.200.000.000,00

1.1.4

Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah

37.782.144.200,00

24.200.542.002,22

12.546.637.923,35

-93%

15.632.217.826,00

19.195.438.700,00

21.914.982.500,00

1.2

PENDAPATAN TRANSFER

584.519.562.650,00

611.891.822.151,00

648.555.139.574,00

6%

685.905.515.196,00

744.705.431.100,00

803.166.353.400,00

1.2.1.1

Bagi Hasil Pajak dan Bukan Pajak

86.746.486.650,00

64.598.819.151,00

65.527.977.574,00

1%

60.196.721.196,00

62.682.845.700,00

68.951.130.200,00

1.2.1.2

Dana Alokasi Umum

445.160.136.000,00

479.627.293.000,00

524.814.372.000,00

9%

553.257.144.000,00

603.050.286.900,00

651.294.309.800,00

1.2.1.3

Dana Alokasi Khusus

52.612.940.000,00

67.665.710.000,00

58.212.790.000,00

-16%

72.451.650.000,00

78.972.298.500,00

82.920.913.400,00

1.3

LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG
SAH

20.949.130.780,00

25.158.866.888,00

52.006.654.629,00

52%

65.315.134.057,00

118.127.853.700,00

118.627.853.700,00

1.3.1

Pendapatan Hibah

112.723.500,00

0

0

0

0

0

1.3.2

Dana Bagi Hasl Pajak Dari Provinsi

3.492.791.280,00

3.276.876.888,00

13.308.116.629,00

75%

5.834.853.937,00

5.834.853.700,00

6.334.853.700,00

1.3.3

Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus

17.343.616.000,00

21.881.990.000,00

38.698.538.000,00

43%

59.480.280.120,00

112.293.000.000,00

112.293.000.000,00

649.439.309.330,00

668.151.725.430,00

725.652.791.764,35

2,88%

790.326.721.079,00

914.749.962.900,00

981.102.552.900,00

JUMLAH PENDAPATAN DAERAH
(1.1 + 1.2 + 1.3)

Sumber : DPKAD dan Bappeda (data diolah) 

RKPD Tahun 2016 Kabupaten Halmahera Selatan

Kerangka Ekonomi dan Keuangan Daerah 65
 

3.2.2. Arah Kebijakan Pendapatan Daerah 

Kebijakan  Pendapatan  Daerah  tahun  anggaran 

  diarahkan  pada  upaya 

peningkatan pendapatan daerah dari sektor pajak daerah, retribusi daerah dan dana 
perimbangan. 

Upaya‐upaya  yang  dilakukan  oleh  Pemerintah  daerah  untuk  meningkatkan 
pendapatan daerah adalah : 

. Memantapkan  Kelembagaan  dan  Sistem  Operasional  Pemungutan 
Pendapatan Daerah; 

. Meningkatkan Pendapatan Daerah dengan intensifikasi dan ekstensifikasi; 

. Meningkatkan  koordinasi  secara  sinergis  di  bidang  Pendapatan  Daerah 

dengan  Pemerintah  Pusat,  Pemerintah  Provinsi,  SKPD  Penghasil,  dan 
Pemerintah Desa; 

. Meningkatkan kinerja Badan Usaha Milik Daerah dalam upaya peningkatkan 
kontribusi secara signifikan terhadap Pendapatan Daerah; 

. Meningkatkan  pelayanan  dan  perlindungan  masyarakat  sebagai  upaya 
meningkatkan kesadaran masyarakat dalam membayar retribusi daerah; 

. Meningkatkan pengelolaan asset dan keuangan daerah. 

. Mengoptimalkan upaya intensifikasi dan ekstensifikasi pemungutan PBB dan 
BP(TB; 

Adapun  kebijakan  pendapatan  untuk  meningkatkan  Dana  Perimbangan  sebagai 
upaya peningkatan kapasitas fiskal daerah adalah sebagai berikut : 

. Mengoptimalkan  upaya  intensifikasi  dan  ekstensifikasi  Pajak  Orang  Pribadi 
Dalam Negeri  PPh OPDN , dan PPh Pasal 



. Meningkatkan  akurasi  data  Sumber  Daya  Alam  sebagai  dasar  perhitungan 
pembagian dalam Dana Perimbangan; 

. Meningkatkan koordinasi dengan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi 
 

dalam hal pelaksanaan Dana Perimbangan. 

RKPD Tahun 2016 Kabupaten Halmahera Selatan

Kerangka Ekonomi dan Keuangan Daerah

Pendapatan Asli Daerah 
Upaya pemerintah daerah mengoptimalkan intensifikasi pemungutan pajak daerah 

dan retribusi daerah, antara lain dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut : 
a. Memperluas basis penerimaan 

Tindakan  yang  dilakukan  untuk  memperluas  basis  penerimaan  antara  lain 

yaitu  mengidentifikasi  pembayar  pajak  baru  /  potensial  dan  jumlah 
pembayar  pajak,  memperbaiki  basis  data  objek,  memperbaiki  penilaian, 
menghitung kapasitas penerimaan dari setiap jenis pungutan. 

b. Memperkuat proses pemungutan 

Upaya yang dilakukan dalam memperkuat proses pemungutan, yaitu antara 
lain mempercepat penyusunan Peraturan‐peraturan Daerah, mengubah tarif, 

khususnya  tarif  retribusi  dan  peningkatan  SDM  yang  melaksanakan 
pemungutan dan pengelolaan pajak dan retribusi tersebut. 

c. Meningkatkan pengawasan 

Pengawasan  dapat  ditingkatkan  yaitu  antara  lain  dengan  melakukan 
pemeriksaan  secara  insidentil  /  tiba‐tiba  tanpa  pemberitahuan  terlebih 
dahulu 

dadakan   dan  berkala,  memperbaiki  proses  pengawasan, 

menerapkan  sanksi  terhadap  penunggak  pajak  serta  meningkatkan 

pembayaran  pajak  dan  pelayanan  yang  diberikan  kepada  masyarakat 
pembayar pajak. 

d. Meningkatkan efisiensi administrasi dan menekan biaya pemungutan 

Tindakan  yang  dapat  dilakukan  antara  lain  memperbaiki  prosedur 
administrasi 

pajak 

melalui 

penyederhanaan 

administrasi 

meningkatkan efisiensi pemungutan dari setiap jenis pemungutan.  

pajak, 

e. Meningkatkan kapasitas penerimaan melalui perencanaan yang lebih baik 

(al  ini  dapat  dilakukan  dengan  cara  meningkatkan  koordinasi  dengan 

instansi  terkait  khususnya  instansi  yang  menangani  pemungutan  dan 
pengelolaan pajak‐pajak dan retribusi di Kabupaten (almahera Selatan. 

RKPD Tahun 2016 Kabupaten Halmahera Selatan

66

Kerangka Ekonomi dan Keuangan Daerah

Optimalisasi  pendapatan  daerah  dalam  beberapa  tahun  terakhir  telah 

menunjukkan trend yang cukup positif. Walaupun sumbangan PAD setiap tahunnya 

mengalami  peningkatan,  namun  kenaikannya  masih  relatif  kecil  dibandingkan 
dengan kebutuhan pendanaan yang dibutuhkan dalam APBD secara keseluruhan. 
Dana Perimbangan   

Dalam  pelaksanaan  Desentralisasi  Fiskal  dari  pusat  ke  daerah,  komponen 

Dana  Perimbangan  merupakan  sumber  penerimaan  daerah  yang  sangat  pent