Oukup Dalam Pemeliharaan Kesehatan Ibu Pasca Melahirkan di Desa Sukanalu Simbelang Tahun 2016
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia disamping
pangan, pemukiman dan pendidikan, karena hanya dalam keadaan sehat manusia
dapat hidup, tumbuh dan berkarya lebih baik (Agoes & Jacob, 1996). Manusia
berperan penting dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan diri dan
lingkungan. Oleh karena itu, manusia memiliki pengetahuan yang menyangkut
dengan usaha menghindari diri dengan cara menyembuhkan suatu jenis penyakit.
Pemahaman masyarakat tentang kesehatan berpengaruh terhadap tindakan
yang dilakukannya (Foster & Anderson, 1986). Pilihan modern merupakan
konsekuensi pemahaman yang rasional. Pengetahuan yang maju dan rasional akan
bermuara kepada pilihan pengobatanp Barat yang modern. Selain usaha
menghindari penyakit, usaha untuk mengetahui cara penyembuhan penyakit juga
merupakan salah satu pedoman tingkah laku manusia demi mencapai
kesejahteraan hidupnya.
Bila dilihat kondisi di negara kita, pengetahuan tentang obat-obatan
tradisional yang berasal dari tumbuhan sudah sejak lama diperkenalkan oleh
nenek moyang kita. Secara turun-temurun pengetahuan ini diwariskan dari satu
generasi ke generasi selanjutnya dan untuk setiap daerah atau suku mempunyai
kekhasan tradisi sendiri-sendiri. Kekhasan ini antara lain disebabkan oleh
perbedaan falsafah budaya yang melatarbelakangi serta perbedaan kondisi alam
terutama vegetasi di masing-masing wilayahmya (Ajijah & Iskandar, 1995).
1
Universitas Sumatera Utara
2
Perhatian
dunia
terhadap
obat-obatan
bahan
alam
menunjukkan
peningkatan. Hal ini terlihat dari penggunaan obat bahan alam di negara maju
mencapai 65% dan pembelanjaan obat bahan alam di pasar global pada tahun
2000 mencapai 43 milyar dolar Amerika. Suatu cara pengobatan yang
memadukan
antara
pengetahuan
manfaat
jenis-jenis
tumbuhan
dengan
keterampilan meracik obat sesuai sistem budaya dari suatu suku, dalam bahasa
Antropologi Medis dikenal dengan sebutan ethnomedicine (Etnomedisin) atau
Herbal medicine dalam istilah internasional setelah melewati proses teknologi
modern (Ramawati , 2014)
Komponen ethnomedicine (Etnomedisin) telah lama diabaikan oleh
praktisi biomedis karena berbagai alasan misalnya, karena komposisi kimia, dosis
dan toksisitas tanaman yang digunakan dalam ethnomedicine tidak jelas. Namun,
menarik untuk dicatat bahwa ethnomedical menggunakan tanaman yang
merupakan salah satu kriteria yang paling sukses digunakan oleh industri farmasi
dalam menemukan agen terapi baru untuk berbagai bidang biomedis yaitu sistem
pengobatan tradisional yang bertumpu pada pemanfaatan tumbuh-tumbuhan alam
berkhasiat (Stevan Jr, 2000)
Di Indonesia (60%) mengandalkan pelayanan kesehatan pada tumbuhan
obat tradisional (Mukherjee 2009). Tumbuhan obat merupakan spesies tumbuhan
yang diketahui mempunyai khasiat baik dalam membantu memelihara kesehatan
maupun pengobatan suatu penyakit (Harmida dkk., 2011) Tumbuhan obat
dikelompokkan menjadi 3 yaitu : tumbuhan obat tradisional, tumbuhan obat
modern, dan tumbuhan obat potensial ( Zahud dan Haryanto, 1994).
Universitas Sumatera Utara
3
Pengobat tradisional di Indonesia tumbuh dan berkembang di kehidupan
sosial suku bangsa di Indonesia. Pengobat tradisional tersebut terbagi di antara
anggota masyarakat dalam kehidupan masyrakat. Pengobat tradisional disebut
juga sebagai pengobatan alternative. Pada umumnya masyarakat menggunakan
pola-pola kebudayaan merupakan bentuk pengetahuan mengenai pengobatan
secara tradisional sebagai kearifan lokal yang ada. Di Indonesia menurut data dari
Badan Pusat Statistik (BPS), tren penggunaan pengobatan tradisional dan obatobatan tradisional 2002-2014 yaitu pada tahun 2002 sebanyak 32,24%, tahun
2003 29,82%, 2004 36,34%, 2005 38,82%, 2006 42,11%, 2007 27,09%, 2008
20.56%, 2009 24,66%, 2010 26,48%, 2011 24,44% 2012 25,82% 2013 22,37%
dan tahun 2014 23,04% (sumber www.bps.go.id)
Pemanfaatan tumbuhan sebagai obat tradisional berhubungan dengan
keanekaragaman budaya, etnis dan keanekaragaman hayati. Indonesia memiliki
lebih dari 300 etnis, salah satu diantaranya adalah etnis Batak. Etnis batak terdiri
dari lima sub etnis yaitu Karo, Pakpak, Simalungun, Toba, dan MandailingAngkola (Aritonang, 2000, Kushnick, 2006; Bangun, 2010). Subetnis Batak Karo
merupakan subetnis yang masih melekat dengan pengobatan tradisional
(Nasution, 2009, Bangun 2010).
Pengembangan
manfaat
tumbuhan
sebagai
obat
diawali
dengan
mengumpulkan informasi pengetahuan masyarakat lokal (Sukara, 2007).
Penggunaan data tumbuhan obat dari penelitian etnomedisin merupakan cara yang
efektif baik dari segi waktu dan biaya untuk menemukan senyawa kimia baru
yang berguna sebagai obat (Purwanto, 2002; Sukara, 2007).
Universitas Sumatera Utara
4
Usaha untuk mengetahui cara penyembuhan penyakit juga merupakan
salah satu pedoman tingkah laku manusia dalam mencapai kesejahteraan
hidupnya. Cara penyembuhan penyakit dapat dibagi menjadi dua pengobatan
yakni pengobatan medis atau yang dikenal dengan pengobatan modern dan
pengobatan alternatif atau pengobatan tradisional. Pilihan akan pengobatan
modern merupakan konsekuensi pemahaman yang rasional bagi masyarakat
sekarang. Pengetahuan yang sudah maju dan rasional akan bermula kepada
pilihan pengobatan modern. Begitu juga sebaiknya, apabila pengetahuan belum
begitu maju dalam bidang medis maka penderita penyakit akan bermuara kepada
pilihan pengobatan tradisional (Sembiring, F.A. 2015).
Pengobatan tradisional merupakan suatu upaya kesehatan yang berakar
pada tradisi yang berasal dari dalam Indonesia. Pengobatan alternatif adalah
pengobatan non Barat, yang terdiri atas pengobatan tradisional ditambah
pengobatan lain yang bukan pengobatan Barat modern. Di kalangan ilmuan
sendiri, konsep pengobatan alternatif disamakan penggunaannnya dengan
pengobatan tradisional maupun pengobatan rakyat. Sistem pengobatan tradisional
juga merupakan pengobatan yang digunakan untuk memperoleh kesembuhan.
Pengobatan ini menggunakan bahan-bahan yang terbuat dari tumbuh-tumbuhan
yang masih ada di sekitar lingkungan masyarakat. Ada yang menggunakan daun,
batang, akar dan sebagainya (Sembiring, F.A, 2015).
Pengobatan dan penyembuhan ilmu kedokteran dari Barat. Salah satu dari
pengobatan alternatif yang berkembang dari tradisi masyarakat adalah terapi air
(hydrotheraphy). Terapi air telah dikenal sejak Tahun 2400 SM. Pengobatan
Universitas Sumatera Utara
5
terapi air merupakan bagian dari lingkungan sosial budaya yang memiliki nilainilai yang patut dipertahankan dan ditingkatkan serta memberikan sumbangan
positif bagi upaya kesehatan Salah satu jenis terapi air yang masih digunakan di
Indonesia adalah Mandi Uap. Masyarakat Indonesia secara tradisional
menggunakan terapi mandi uap untuk pencegahan maupun dalam pengobatan
untuk beberapa jenis penyakit. Khususnya pada ibu pasca melahirkan pengobatan
tersebut sering digunakan untuk menjaga kesehatan dan meningkatkan sistem
kekebalan tubuh (Sutawijaya, 2010).
Meskipun dunia pengobatan dan kosmetik semakin berkembang dengan
pesat bukan berarti pengobatan dan penggunaan kosmetik tradisional di Tanah
Karo tidak digunakan. Secara turun-temurun dapat dipastikan mereka telah
mampu mengidentifikasi jenis-jenis tumbuhan yang dikenal dan dimanfaatkan
untuk bahan obat dan kosmetik (Nasution. J, 2009)
Suku Karo sebagaimana suku-suku lainnya juga memiliki pengetahuan
tersendiri. Masyarakat Karo merupakan salah satu komunitas masyarakat yang
berdiam di daerah Kabupaten Karo. Masyarakat Karo sebagaimana komunitas
masyarakat lain juga memiliki pengetahuan yang menjadi ciri khas tersendiri,
sehingga membedakannya dengan suku-suku lainnya. Adapun kebudayaan Karo
setelah masuknya pengaruh Islam dan Kristen kepada masyarakat Karo yang
berdiam di Tanah Karo hanya sedikit memberikan pengaruh bagi masyarakat
Karo. Setelah masuknya agama Islam, Protestan dan Khatolik yang merupakan
suatu kebudayaan baru bagi masyarakat Karo ternyata masih banyak masyarakat
Karo yang sekalipun telah memeluk agama masih tetap percaya dan terikat
Universitas Sumatera Utara
6
terhadap kepercayaan tradisionalnya. Dahulu ketika ada anggota keluarga yang
jatuh sakit, maka akan dipanggil Guru Sibaso (dukun) untuk mengobatinya.
Proses penyembuhan akan dilakukan melalui ritual erpangir ku lau ( berlangir ke
sungai) untuk menghilangkan segala penyakit yang ada dalam tubuh orang yang
sakit. Sekarang ritual erpangir ku lau sudah jarang dilakukan oleh masyarakat
Karo masih tetap saja melakukan pengobatan kepada dukun. Walaupun sudah
terdapat beberapa pelayanan medis namun masyarakat Karo lebih memilih
pengobatan Tradisional (Berger, 1991).
Desa Sukanalu Simbelang merupakan salah satu desa yang masyarakatnya
sebagian besar terdiri dari masyarakat Karo. Hampir seluruh masyarakat Karo
yang bertempat tinggal di desa ini telah menganut agama berdasarkan
kepercayaan masing- masing. Terdapat puskesmas (pusat kesehatan masyarakat)
dan poliklinik sebagai salah satu pelayanan kesehatan masyarakat. Menurut survei
pendahuluan yang dilakukan oleh penulis bahwa desa Sukanalu Simbelang
merupakan salah satu desa dengan jumlah masyarakat khususnya pada ibu pasca
melahirkan dalam penggunaan oukup terbanyak. Bagi masyarakat Karo penyakit
merupakan salah satu bentuk persepsi budaya yang dianut oleh masyarakatnya,
sehingga ketika penyakit datang dimaknai dengan sebagai gangguan hidup.
Penyakit timbul dikarenakan adanya ketidaksinambungan unsur-unsur kesatuan
bersama yang terdiri dari kula (tubuh), tendi (jiwa), pusuh peraten (perasaan),
kesah (nafas), dan ukur (pikiran). Selain itu penyakit juga bisa disebabkan karena
adanya ketidaksinambungan antara unsur-unsur kesatuan bersama dengan
lingkungan alam, kesatuan sosial dan dunia gaib (Tridah dan Bangun, 1986).
Universitas Sumatera Utara
7
Mandi uap atau secara tradisional disebut oukup adalah salah satu jenis
terapi air dimana seseorang mandi di ruang uap hangat yang dirancang khas. Uap
itu dari air yang dipanaskan sehingga menguap dan dipompakan ke ruangan
tertutup sehingga menciptakan panas basah. Tujuannya adalah membantu
pengeluaran racun melalui keringat sekaligus pembersihan kulit (Stevan, 2000)
Dalam beroukup ada tiga hal yang dilakukan yakni sebelum oukup, saat
oukup, dan sesudah oukup. Oukup adalah salah satu pengobatan tradisional
masyarakat etnis Karo yang saat ini masih digunakan oleh masyarakat untuk
menyembuhkan penyakit. Ada 21 jenis rempah-rempah yang digunakan dan
ditambah dengan rempah ratusan yang telah dibungkus untuk oukup yang
dipercaya sangat baik untuk kesehatan. Ada berbagai macam-macam penyakit
yang bisa disembuhkan dengan oukup, yang dahulunya oukup ini hanya
diperuntukkan untuk ibu-ibu yang baru melahirkan untuk menambah kesegaran
dan stamina untuk ibu-ibu yang baru melahirkan tersebut. Namun sayangnya
masyarakat etnis Karo tidak secara keseluruhan mengetahui sejarah munculnya
oukup ditengah-tengah mereka dan juga tidak mengetahui segala jenis-jenis
ramuan yang digunakan dalam oukup. Dengan demikian oukup sebagai
pengobatan tradisional semakin digemari masyarakat untuk menyembuhkan
penyakit atau sekedar untuk mengembalikan stamina (Sembiring, F.A, 2015).
Oukup adalah sauna tradisional suku Karo yang memanfaatkan
keanekaragaman jenis tumbuhan sebagai ramuan yang berasal dari alam untuk
menjaga kesehatan pasca melahirkan dan pengobatan berbagai jenis penyakit
Dahulu oukup dilakukan dengan memasak air yang telah dicampur dengan
Universitas Sumatera Utara
8
beragam rempah hingga mendidih dalam sebuah kuali besar. Uap yang muncul
dari proses itu akan diserap oleh tubuh. Biasanya hal ini dilakukan wanita Karo
yang baru melahirkan agar sehat dan segar kembali. Saat ini, oukup tidak hanya
dilakukan oleh pria dan wanita, remaja sampai usia lanjut dan dari berbagai suku.
Mandi uap ini dapat mengeluarkan racun melalui keringat, membersihkan kulit,
dan merangsang sirkulasi (Nasution J, 2009).
Fenomena tersebut menarik untuk dipahami dan dicermati lebih lanjut. Hal
ini dapat memperlihatkan berbagai model pengobatan diluar pengobatan medis
yang sudah lazim yang menjadi pilihan-pilihan tertentu masyarakat dalam
menjaga
kesehatannya.
Kenyataan
tersebut
juga
memperlihatkan
status
pengobatan tradisional yang masih diakui keberadaannya dan dapat menjawab
berbagai masalah kesehatan. Akhirnya dapat dipahami bahwa pengobatan
tradisional juga merupakan sistem pengobatan yang masih sangat dikenal bagi
peminatnya (Daeli,W.G, 2010)
Pada Ibu Pasca Melahirkan biasanya menggunakan oukup karena sudah
menjadi tradisi dan budaya pada suku karo dan masih mempercayai pengobatan
tradisional dan juga karena ingin perawatan tubuh, seperti mengeringkan luka,
mengencangkan kulit, mengeluarkan keringat, melancarkan peredaran darah,
menghilangkan bau badan serta lemak di dalam tubuh (Walujo, 2002)
Secara tradisi, seorang atau ibu-ibu yang melakukan Oukup dibungkus
dengan kain selimut dan kemudian diuap melaului sebuah wadah yang dipanasi
dan diberi ramuan tumbuh-tumbuhan. Oukup itu dipercayai oleh masyarakat Karo
sangat baik untuk membersihkan darah kotor setelah proses melahirkan serta
Universitas Sumatera Utara
9
memudahkan kembali kulit dari kerut-kerut setelah proses kehamilan. Menurut
penuturan orang Karo, Oukup ini baru bisa dilakukan dua minggu setelah
persalinan, karena selama kurun waktu tersebut kemungkinan pendarahan tidak
akan terjadi. Cara perawatan ini kemudian secara turun-temurun dan menjadi
tradisi yang khas bagi orang Karo. Sesuai dngan perkembangan jaman, tradisi ini
terus-menerus mengalami prubahan dan perkembangan. Bentuk-bentuk perubahan
ini dapat ditemui disekitar kota Medan. Perubahan yang ditemui dalam
pelaksanaan Oukup adalah teknik penguapannya, sedangakan Oukup ramuan
utama tidak banyak mengalami perubahan yang mendasar karena terdapat
perkembangan jumlah jenis ramuan hanya sebatas pada ramuan alternatif dan
disesuaikan dengan kondisi lingkungan, terutama struktur dan komposisi vegetasi
di masing-msing wilayah, serta falsafah budaya yang melatarbelakanginya
(Walujo, 2002).
Berdasarkan surve awal yang peneliti lakukan di Desa Sukanalu
Simbelang bahwa masih banyak masyarakat yang menggunakan oukup khususnya
pada ibu pasca melahirkan. Menurut data di wilayah kerja Puskesmas Desa
Sukanalu Simbelang terdapat 90 % ibu pasca melahirkan yang menggunakan
oukup.
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas maka peneliti
tertarik untuk melihat bagaimana pandangan masyarakat Karo terhadap oukup
sebagai penelitian ini dan menjadikannya judul Oukup Dalam Pemeliharaan
Kesehatan Ibu Pasca Melahirkan Di Desa Sukanalu Simbelang.
Universitas Sumatera Utara
10
1.2.
Perumusan Masalah
Permasalahan dalam penelitian ini adalah: “Bagaimana Oukup Dalam
Pemeliharaan Kesehatan Ibu Pasca Melahirkan Di Desa Sukanalu Simbelang
Tahun 2016.
1.3
Tujuan penelitian
1.3.1
Tujuan Umum
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui oukup dalam pemeliharaan
kesehatan ibu pasca melahirkan di Desa Sukanalu Simbelang
1.3.2
Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui proses Oukup yang dilakukan oleh ibu pasca
melahirkan.
2. Untuk mengetahui manfaat Oukup untuk kesehatan Ibu Pasca Melahirkan
3. Untuk menggali lebih dalam pengalaman ibu dalam menggunakan terapi
tradisional Oukup untuk meningkatkan kesehatan.
4. Untuk mengetahui pandangan ibu terhadap ramuan tradisional (oukup)
untuk kesehatan pasca melahirkan di desa Sukanalu Simbelang.
1.4
Manfaat Penelitian
1. Secara akademisi, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi karya pada
kepustakaan, khususnya mengenai Oukup Dalam Pemeliharaan Kesehatan
Ibu Pasca Melahirkan.
2. Serta dapat menjadi bahan masukan bagi mereka yang menindaklanjuti
penelitian ini dengan mengambil penelitian yang sama dengan informan
penelitian yang lebih baik.
Universitas Sumatera Utara
11
3. Secara praktisi, hasil penelitian ini dapat memberikan masukan kepada
pihak-pihak yang berkepentingan dalam membuat berbagai kebijakan yang
terkait dengan pengobatan tradisional ataupun yang terkait dengan
perkembangan pengobatan tradisional.
Universitas Sumatera Utara
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia disamping
pangan, pemukiman dan pendidikan, karena hanya dalam keadaan sehat manusia
dapat hidup, tumbuh dan berkarya lebih baik (Agoes & Jacob, 1996). Manusia
berperan penting dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan diri dan
lingkungan. Oleh karena itu, manusia memiliki pengetahuan yang menyangkut
dengan usaha menghindari diri dengan cara menyembuhkan suatu jenis penyakit.
Pemahaman masyarakat tentang kesehatan berpengaruh terhadap tindakan
yang dilakukannya (Foster & Anderson, 1986). Pilihan modern merupakan
konsekuensi pemahaman yang rasional. Pengetahuan yang maju dan rasional akan
bermuara kepada pilihan pengobatanp Barat yang modern. Selain usaha
menghindari penyakit, usaha untuk mengetahui cara penyembuhan penyakit juga
merupakan salah satu pedoman tingkah laku manusia demi mencapai
kesejahteraan hidupnya.
Bila dilihat kondisi di negara kita, pengetahuan tentang obat-obatan
tradisional yang berasal dari tumbuhan sudah sejak lama diperkenalkan oleh
nenek moyang kita. Secara turun-temurun pengetahuan ini diwariskan dari satu
generasi ke generasi selanjutnya dan untuk setiap daerah atau suku mempunyai
kekhasan tradisi sendiri-sendiri. Kekhasan ini antara lain disebabkan oleh
perbedaan falsafah budaya yang melatarbelakangi serta perbedaan kondisi alam
terutama vegetasi di masing-masing wilayahmya (Ajijah & Iskandar, 1995).
1
Universitas Sumatera Utara
2
Perhatian
dunia
terhadap
obat-obatan
bahan
alam
menunjukkan
peningkatan. Hal ini terlihat dari penggunaan obat bahan alam di negara maju
mencapai 65% dan pembelanjaan obat bahan alam di pasar global pada tahun
2000 mencapai 43 milyar dolar Amerika. Suatu cara pengobatan yang
memadukan
antara
pengetahuan
manfaat
jenis-jenis
tumbuhan
dengan
keterampilan meracik obat sesuai sistem budaya dari suatu suku, dalam bahasa
Antropologi Medis dikenal dengan sebutan ethnomedicine (Etnomedisin) atau
Herbal medicine dalam istilah internasional setelah melewati proses teknologi
modern (Ramawati , 2014)
Komponen ethnomedicine (Etnomedisin) telah lama diabaikan oleh
praktisi biomedis karena berbagai alasan misalnya, karena komposisi kimia, dosis
dan toksisitas tanaman yang digunakan dalam ethnomedicine tidak jelas. Namun,
menarik untuk dicatat bahwa ethnomedical menggunakan tanaman yang
merupakan salah satu kriteria yang paling sukses digunakan oleh industri farmasi
dalam menemukan agen terapi baru untuk berbagai bidang biomedis yaitu sistem
pengobatan tradisional yang bertumpu pada pemanfaatan tumbuh-tumbuhan alam
berkhasiat (Stevan Jr, 2000)
Di Indonesia (60%) mengandalkan pelayanan kesehatan pada tumbuhan
obat tradisional (Mukherjee 2009). Tumbuhan obat merupakan spesies tumbuhan
yang diketahui mempunyai khasiat baik dalam membantu memelihara kesehatan
maupun pengobatan suatu penyakit (Harmida dkk., 2011) Tumbuhan obat
dikelompokkan menjadi 3 yaitu : tumbuhan obat tradisional, tumbuhan obat
modern, dan tumbuhan obat potensial ( Zahud dan Haryanto, 1994).
Universitas Sumatera Utara
3
Pengobat tradisional di Indonesia tumbuh dan berkembang di kehidupan
sosial suku bangsa di Indonesia. Pengobat tradisional tersebut terbagi di antara
anggota masyarakat dalam kehidupan masyrakat. Pengobat tradisional disebut
juga sebagai pengobatan alternative. Pada umumnya masyarakat menggunakan
pola-pola kebudayaan merupakan bentuk pengetahuan mengenai pengobatan
secara tradisional sebagai kearifan lokal yang ada. Di Indonesia menurut data dari
Badan Pusat Statistik (BPS), tren penggunaan pengobatan tradisional dan obatobatan tradisional 2002-2014 yaitu pada tahun 2002 sebanyak 32,24%, tahun
2003 29,82%, 2004 36,34%, 2005 38,82%, 2006 42,11%, 2007 27,09%, 2008
20.56%, 2009 24,66%, 2010 26,48%, 2011 24,44% 2012 25,82% 2013 22,37%
dan tahun 2014 23,04% (sumber www.bps.go.id)
Pemanfaatan tumbuhan sebagai obat tradisional berhubungan dengan
keanekaragaman budaya, etnis dan keanekaragaman hayati. Indonesia memiliki
lebih dari 300 etnis, salah satu diantaranya adalah etnis Batak. Etnis batak terdiri
dari lima sub etnis yaitu Karo, Pakpak, Simalungun, Toba, dan MandailingAngkola (Aritonang, 2000, Kushnick, 2006; Bangun, 2010). Subetnis Batak Karo
merupakan subetnis yang masih melekat dengan pengobatan tradisional
(Nasution, 2009, Bangun 2010).
Pengembangan
manfaat
tumbuhan
sebagai
obat
diawali
dengan
mengumpulkan informasi pengetahuan masyarakat lokal (Sukara, 2007).
Penggunaan data tumbuhan obat dari penelitian etnomedisin merupakan cara yang
efektif baik dari segi waktu dan biaya untuk menemukan senyawa kimia baru
yang berguna sebagai obat (Purwanto, 2002; Sukara, 2007).
Universitas Sumatera Utara
4
Usaha untuk mengetahui cara penyembuhan penyakit juga merupakan
salah satu pedoman tingkah laku manusia dalam mencapai kesejahteraan
hidupnya. Cara penyembuhan penyakit dapat dibagi menjadi dua pengobatan
yakni pengobatan medis atau yang dikenal dengan pengobatan modern dan
pengobatan alternatif atau pengobatan tradisional. Pilihan akan pengobatan
modern merupakan konsekuensi pemahaman yang rasional bagi masyarakat
sekarang. Pengetahuan yang sudah maju dan rasional akan bermula kepada
pilihan pengobatan modern. Begitu juga sebaiknya, apabila pengetahuan belum
begitu maju dalam bidang medis maka penderita penyakit akan bermuara kepada
pilihan pengobatan tradisional (Sembiring, F.A. 2015).
Pengobatan tradisional merupakan suatu upaya kesehatan yang berakar
pada tradisi yang berasal dari dalam Indonesia. Pengobatan alternatif adalah
pengobatan non Barat, yang terdiri atas pengobatan tradisional ditambah
pengobatan lain yang bukan pengobatan Barat modern. Di kalangan ilmuan
sendiri, konsep pengobatan alternatif disamakan penggunaannnya dengan
pengobatan tradisional maupun pengobatan rakyat. Sistem pengobatan tradisional
juga merupakan pengobatan yang digunakan untuk memperoleh kesembuhan.
Pengobatan ini menggunakan bahan-bahan yang terbuat dari tumbuh-tumbuhan
yang masih ada di sekitar lingkungan masyarakat. Ada yang menggunakan daun,
batang, akar dan sebagainya (Sembiring, F.A, 2015).
Pengobatan dan penyembuhan ilmu kedokteran dari Barat. Salah satu dari
pengobatan alternatif yang berkembang dari tradisi masyarakat adalah terapi air
(hydrotheraphy). Terapi air telah dikenal sejak Tahun 2400 SM. Pengobatan
Universitas Sumatera Utara
5
terapi air merupakan bagian dari lingkungan sosial budaya yang memiliki nilainilai yang patut dipertahankan dan ditingkatkan serta memberikan sumbangan
positif bagi upaya kesehatan Salah satu jenis terapi air yang masih digunakan di
Indonesia adalah Mandi Uap. Masyarakat Indonesia secara tradisional
menggunakan terapi mandi uap untuk pencegahan maupun dalam pengobatan
untuk beberapa jenis penyakit. Khususnya pada ibu pasca melahirkan pengobatan
tersebut sering digunakan untuk menjaga kesehatan dan meningkatkan sistem
kekebalan tubuh (Sutawijaya, 2010).
Meskipun dunia pengobatan dan kosmetik semakin berkembang dengan
pesat bukan berarti pengobatan dan penggunaan kosmetik tradisional di Tanah
Karo tidak digunakan. Secara turun-temurun dapat dipastikan mereka telah
mampu mengidentifikasi jenis-jenis tumbuhan yang dikenal dan dimanfaatkan
untuk bahan obat dan kosmetik (Nasution. J, 2009)
Suku Karo sebagaimana suku-suku lainnya juga memiliki pengetahuan
tersendiri. Masyarakat Karo merupakan salah satu komunitas masyarakat yang
berdiam di daerah Kabupaten Karo. Masyarakat Karo sebagaimana komunitas
masyarakat lain juga memiliki pengetahuan yang menjadi ciri khas tersendiri,
sehingga membedakannya dengan suku-suku lainnya. Adapun kebudayaan Karo
setelah masuknya pengaruh Islam dan Kristen kepada masyarakat Karo yang
berdiam di Tanah Karo hanya sedikit memberikan pengaruh bagi masyarakat
Karo. Setelah masuknya agama Islam, Protestan dan Khatolik yang merupakan
suatu kebudayaan baru bagi masyarakat Karo ternyata masih banyak masyarakat
Karo yang sekalipun telah memeluk agama masih tetap percaya dan terikat
Universitas Sumatera Utara
6
terhadap kepercayaan tradisionalnya. Dahulu ketika ada anggota keluarga yang
jatuh sakit, maka akan dipanggil Guru Sibaso (dukun) untuk mengobatinya.
Proses penyembuhan akan dilakukan melalui ritual erpangir ku lau ( berlangir ke
sungai) untuk menghilangkan segala penyakit yang ada dalam tubuh orang yang
sakit. Sekarang ritual erpangir ku lau sudah jarang dilakukan oleh masyarakat
Karo masih tetap saja melakukan pengobatan kepada dukun. Walaupun sudah
terdapat beberapa pelayanan medis namun masyarakat Karo lebih memilih
pengobatan Tradisional (Berger, 1991).
Desa Sukanalu Simbelang merupakan salah satu desa yang masyarakatnya
sebagian besar terdiri dari masyarakat Karo. Hampir seluruh masyarakat Karo
yang bertempat tinggal di desa ini telah menganut agama berdasarkan
kepercayaan masing- masing. Terdapat puskesmas (pusat kesehatan masyarakat)
dan poliklinik sebagai salah satu pelayanan kesehatan masyarakat. Menurut survei
pendahuluan yang dilakukan oleh penulis bahwa desa Sukanalu Simbelang
merupakan salah satu desa dengan jumlah masyarakat khususnya pada ibu pasca
melahirkan dalam penggunaan oukup terbanyak. Bagi masyarakat Karo penyakit
merupakan salah satu bentuk persepsi budaya yang dianut oleh masyarakatnya,
sehingga ketika penyakit datang dimaknai dengan sebagai gangguan hidup.
Penyakit timbul dikarenakan adanya ketidaksinambungan unsur-unsur kesatuan
bersama yang terdiri dari kula (tubuh), tendi (jiwa), pusuh peraten (perasaan),
kesah (nafas), dan ukur (pikiran). Selain itu penyakit juga bisa disebabkan karena
adanya ketidaksinambungan antara unsur-unsur kesatuan bersama dengan
lingkungan alam, kesatuan sosial dan dunia gaib (Tridah dan Bangun, 1986).
Universitas Sumatera Utara
7
Mandi uap atau secara tradisional disebut oukup adalah salah satu jenis
terapi air dimana seseorang mandi di ruang uap hangat yang dirancang khas. Uap
itu dari air yang dipanaskan sehingga menguap dan dipompakan ke ruangan
tertutup sehingga menciptakan panas basah. Tujuannya adalah membantu
pengeluaran racun melalui keringat sekaligus pembersihan kulit (Stevan, 2000)
Dalam beroukup ada tiga hal yang dilakukan yakni sebelum oukup, saat
oukup, dan sesudah oukup. Oukup adalah salah satu pengobatan tradisional
masyarakat etnis Karo yang saat ini masih digunakan oleh masyarakat untuk
menyembuhkan penyakit. Ada 21 jenis rempah-rempah yang digunakan dan
ditambah dengan rempah ratusan yang telah dibungkus untuk oukup yang
dipercaya sangat baik untuk kesehatan. Ada berbagai macam-macam penyakit
yang bisa disembuhkan dengan oukup, yang dahulunya oukup ini hanya
diperuntukkan untuk ibu-ibu yang baru melahirkan untuk menambah kesegaran
dan stamina untuk ibu-ibu yang baru melahirkan tersebut. Namun sayangnya
masyarakat etnis Karo tidak secara keseluruhan mengetahui sejarah munculnya
oukup ditengah-tengah mereka dan juga tidak mengetahui segala jenis-jenis
ramuan yang digunakan dalam oukup. Dengan demikian oukup sebagai
pengobatan tradisional semakin digemari masyarakat untuk menyembuhkan
penyakit atau sekedar untuk mengembalikan stamina (Sembiring, F.A, 2015).
Oukup adalah sauna tradisional suku Karo yang memanfaatkan
keanekaragaman jenis tumbuhan sebagai ramuan yang berasal dari alam untuk
menjaga kesehatan pasca melahirkan dan pengobatan berbagai jenis penyakit
Dahulu oukup dilakukan dengan memasak air yang telah dicampur dengan
Universitas Sumatera Utara
8
beragam rempah hingga mendidih dalam sebuah kuali besar. Uap yang muncul
dari proses itu akan diserap oleh tubuh. Biasanya hal ini dilakukan wanita Karo
yang baru melahirkan agar sehat dan segar kembali. Saat ini, oukup tidak hanya
dilakukan oleh pria dan wanita, remaja sampai usia lanjut dan dari berbagai suku.
Mandi uap ini dapat mengeluarkan racun melalui keringat, membersihkan kulit,
dan merangsang sirkulasi (Nasution J, 2009).
Fenomena tersebut menarik untuk dipahami dan dicermati lebih lanjut. Hal
ini dapat memperlihatkan berbagai model pengobatan diluar pengobatan medis
yang sudah lazim yang menjadi pilihan-pilihan tertentu masyarakat dalam
menjaga
kesehatannya.
Kenyataan
tersebut
juga
memperlihatkan
status
pengobatan tradisional yang masih diakui keberadaannya dan dapat menjawab
berbagai masalah kesehatan. Akhirnya dapat dipahami bahwa pengobatan
tradisional juga merupakan sistem pengobatan yang masih sangat dikenal bagi
peminatnya (Daeli,W.G, 2010)
Pada Ibu Pasca Melahirkan biasanya menggunakan oukup karena sudah
menjadi tradisi dan budaya pada suku karo dan masih mempercayai pengobatan
tradisional dan juga karena ingin perawatan tubuh, seperti mengeringkan luka,
mengencangkan kulit, mengeluarkan keringat, melancarkan peredaran darah,
menghilangkan bau badan serta lemak di dalam tubuh (Walujo, 2002)
Secara tradisi, seorang atau ibu-ibu yang melakukan Oukup dibungkus
dengan kain selimut dan kemudian diuap melaului sebuah wadah yang dipanasi
dan diberi ramuan tumbuh-tumbuhan. Oukup itu dipercayai oleh masyarakat Karo
sangat baik untuk membersihkan darah kotor setelah proses melahirkan serta
Universitas Sumatera Utara
9
memudahkan kembali kulit dari kerut-kerut setelah proses kehamilan. Menurut
penuturan orang Karo, Oukup ini baru bisa dilakukan dua minggu setelah
persalinan, karena selama kurun waktu tersebut kemungkinan pendarahan tidak
akan terjadi. Cara perawatan ini kemudian secara turun-temurun dan menjadi
tradisi yang khas bagi orang Karo. Sesuai dngan perkembangan jaman, tradisi ini
terus-menerus mengalami prubahan dan perkembangan. Bentuk-bentuk perubahan
ini dapat ditemui disekitar kota Medan. Perubahan yang ditemui dalam
pelaksanaan Oukup adalah teknik penguapannya, sedangakan Oukup ramuan
utama tidak banyak mengalami perubahan yang mendasar karena terdapat
perkembangan jumlah jenis ramuan hanya sebatas pada ramuan alternatif dan
disesuaikan dengan kondisi lingkungan, terutama struktur dan komposisi vegetasi
di masing-msing wilayah, serta falsafah budaya yang melatarbelakanginya
(Walujo, 2002).
Berdasarkan surve awal yang peneliti lakukan di Desa Sukanalu
Simbelang bahwa masih banyak masyarakat yang menggunakan oukup khususnya
pada ibu pasca melahirkan. Menurut data di wilayah kerja Puskesmas Desa
Sukanalu Simbelang terdapat 90 % ibu pasca melahirkan yang menggunakan
oukup.
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas maka peneliti
tertarik untuk melihat bagaimana pandangan masyarakat Karo terhadap oukup
sebagai penelitian ini dan menjadikannya judul Oukup Dalam Pemeliharaan
Kesehatan Ibu Pasca Melahirkan Di Desa Sukanalu Simbelang.
Universitas Sumatera Utara
10
1.2.
Perumusan Masalah
Permasalahan dalam penelitian ini adalah: “Bagaimana Oukup Dalam
Pemeliharaan Kesehatan Ibu Pasca Melahirkan Di Desa Sukanalu Simbelang
Tahun 2016.
1.3
Tujuan penelitian
1.3.1
Tujuan Umum
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui oukup dalam pemeliharaan
kesehatan ibu pasca melahirkan di Desa Sukanalu Simbelang
1.3.2
Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui proses Oukup yang dilakukan oleh ibu pasca
melahirkan.
2. Untuk mengetahui manfaat Oukup untuk kesehatan Ibu Pasca Melahirkan
3. Untuk menggali lebih dalam pengalaman ibu dalam menggunakan terapi
tradisional Oukup untuk meningkatkan kesehatan.
4. Untuk mengetahui pandangan ibu terhadap ramuan tradisional (oukup)
untuk kesehatan pasca melahirkan di desa Sukanalu Simbelang.
1.4
Manfaat Penelitian
1. Secara akademisi, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi karya pada
kepustakaan, khususnya mengenai Oukup Dalam Pemeliharaan Kesehatan
Ibu Pasca Melahirkan.
2. Serta dapat menjadi bahan masukan bagi mereka yang menindaklanjuti
penelitian ini dengan mengambil penelitian yang sama dengan informan
penelitian yang lebih baik.
Universitas Sumatera Utara
11
3. Secara praktisi, hasil penelitian ini dapat memberikan masukan kepada
pihak-pihak yang berkepentingan dalam membuat berbagai kebijakan yang
terkait dengan pengobatan tradisional ataupun yang terkait dengan
perkembangan pengobatan tradisional.
Universitas Sumatera Utara