Rancang Bangun Alat Pencetak Rak Telur Puyuh

TINJAUAN PUSTAKA
Sejarah Burung Puyuh
Perkembangan burung puyuh di Indonesia
Sejarah singkat burung puyuh merupakan jenis burung yang tidak dapat
terbang, ukuran tubuh relatif kecil, berkaki pendek dan dapat diadu. Burung
puyuh disebut juga Gemak (Jawa-Indonesia). Bahasa asingnya disebut Quail,
merupakan bangsa burung (liar) yang pertama kali diternakan di Amerika Serikat
tahun 1870. Dan terus dikembangkan ke penjuru dunia. Sedangkan di Indonesia
puyuh mulai dikenal dan diternak semenjak akhir tahun 1979. Sentra Peternakan
burung puyuh banyak terdapat di daerah Sumatera, Jawa Barat, Jawa Tengah dan
Jawa Timur (Prihatman, 2000).
Burung puyuh bukan jenis ternak konvensional, tetapi telur burung puyuh
ternyata bisa menjadi usaha skala kecil dengan biaya murah dan efisiensi produksi
tinggi. Burung puyuh termasuk jenis unggas dan masih saudara dengan ayamayaman. Nama latinnya adalah Cotunix cotunix. Berat rata-rata seekor burung
puyuh dewasa berkisar antara 150—300 gr. Untuk petelur, burung puyuh betina
mulai bertelur pada usia 6 minggu. Seekor betina mampu menghasilkan 180-200
butir telur per tahun (Ngutte, 2010).
Karakteristik telur puyuh
Nilai jual puyuh disetiap umurnya cukup tinggi, baik telur konsumsi, telur
tetas, dan bibit. Telur puyuh merupakan produk peternakan yang paling banyak
diserap pasar. Kebutuhan masyarakat akan telur setiap tahun mengalami

peningkatan. Subsistem penanganan hasil peternakan puyuh yang dipelihara,

4
Universitas Sumatera Utara

5

khusus untuk menghasilkan telur konsumsi. Telur puyuh memiliki kandungan
protein dan lemak yang lebih baik dari telur biasa, karena memiliki kandungan
protein yang lebih tinggi dengan kandungan lemak yang lebih rendah
(Hanafiah, 2013).
Tabel 1. Ukuran dimensi telur burung puyuh
No.
Ukuran telur
1.
Bobot telur (gr)
2.
Panjang (cm)
3.
Diameter (cm)

4.
Indeks (%)

Rata-rata
0,01
2,93
2,27
77,6

Telur burung puyuh berbeda dengan telur-telur unggas lainnya, sebab telur
burung puyuh mempunyai warna yang berbeda-beda. Warna tersebut adakalanya
coklat tua, biru, putih dan kekuning-kuningan (Ardiansyah, 2015).
Distribusi telur puyuh
Sistim pemasaran telur puyuh menggunakan cara penjatahan yaitu suatu
sistim pemasaran yang didasarkan atas pennintaan dari grosir atau pengecer
kepada petemak terhadap sejumlah telur puyuh yang dapat dijual. Penyaluran telur
dari petemak ke grosir atau pengecer dilalcukan dengan sistim kontrak. Pemasaran
telur puyuh ke konsumen ditingkat pengecer, menggunakan beberapa macam
kemasan, yaitu kantung plastik, kotak plastik, atau dengan meletakkan telur dalam
peti kayu atau keranjang plastik terbuka dan membiarkan konsumen memilih

sendiri (Syamsir dkk, 1994).

Universitas Sumatera Utara

6

Limbah Kertas
Daur ulang kertas
Pada umumnya sampah kertas banyak dibuang begitu saja dan tidak dimanfaatkan. Penumpukan sampah kertas tentu saja memberikan dampak buruk bagi
lingukungan, baik dari segi keindahan maupun kesehatan. Metode daur ulang
kertas dapat digunakan sebagai solusi pemanfaatan kertas bekas agar dapat
mengurangi dampak buruknya terhadap lingkungan. Daur ulang kertas adalah
proses untuk menjadikan kertas bekas agar menjadi kertas dengan tujuan
memanfaatkan menjadi sesuatu yang berguna, mengurangi penggunaan bahan
baku yang baru, mengurangi penggunaan energi, mengurangi polusi, kerusakan
lahan, dan emisi gas rumah kaca (Dahlan, 2011).
Pengeringan
Pengertian pengeringan (Drying)
Pengeringan (drying) zat padat berarti pemisahan sejumlah kecil air atau zat
cair lain dari bahan padat, sehingga mengurangi kandungan sisa zat cair di dalam

zat padat itu sampai suatu nilai terendah yang dapat diterima. Pengeringan
merupakan langkah yang baik dan merupakan cara terakhir dari sederetan operasi
dengan hasil pengeringan biasanya siap untuk dikemas (McCabe, 1993).
Kadar air merupakan banyaknya air yang terkandung dalam bahan yang
dinyatakan dalam persen. Kadar air juga salah satu karakteristik yang sangat
penting karena air dapat mempengaruhi penampakan, tekstur, dan cita rasa pada
bahan. Kadar air dalam bahan ikut menentukan kesegaran dan daya awet, karena
kadar air yang tinggi mengakibatkan mudahnya bakteri, kapang, dan khamir untuk
berkembang biak yang mengakibatkan perubahan pada bahan (Winarno, 2007).

Universitas Sumatera Utara

7

Proses perpindahan panas terjadi karena suhu bahan lebih rendah dari pada
suhu udara yang dialirkan di sekelilingnya. Panas yang diberikan ini akan
menaikkan suhu bahan yang menyebabkan tekanan uap air di dalam bahan lebih
tinggi dari pada tekanan uap air di udara sehingga terjadi perpindahan uap air dari
bahan ke udara yang merupakan perpindahan massa. Pada saat pengeringan
dimulai, uap panas yang dialirkan meliputi permukaan bahan akan menaikkan

tekanan uap air, terutama pada daerah permukaan, sejalan dengan kenaikan
suhunya. Pada saat proses ini terjadi, perpindahan massa dari bahan ke udara
dalam bentuk uap air berlangsung atau terjadi pengeringan pada permukaan
bahan. Setelah itu tekanan uap air pada permukaan bahan akan menurun. Setelah
kenaikan suhu terjadi pada seluruh bagian bahan, maka terjadi pergerakan air
secara difusi dari bahan ke permukaannya dan seterusnya proses penguapan pada
permukaan bahan diulang lagi. Akhirnya setelah air bahan berkurang, tekanan uap
air bahan akan menurun sampai terjadi keseimbangan dengan udara sekitarnya
(Taib dkk, 1988).
Setelah panas sampai ke bahan pangan maka air dari sel-sel bahan akan
bergerak ke permukaan bahan kemudian keluar. Mekanisme keluarnya air dari
dalam bahan selama pengeringan adalah sebagai berikut (1) air bergerak melalui
tekanan kapiler (2) penarikan air disebabkan oleh perbedaan konsentrasi larutan
disetiap bagian bahan (3) penarikan air ke permukaan bahan disebabkan oleh
absorpsi dari lapisan-lapisan permukaan komponen padatan dari bahan (4)
perpindahan air dari bahan ke udara disebabkan oleh perbedaan tekanan uap.
Faktor-faktor yang berpengaruh dalam kecepatan pengeringan kadar air tersebut
adalah (a) luas permukaan bahan yang dikeringkan (b) perbedaan suhu dan udara

Universitas Sumatera Utara


8

sekitarnya (c) kecepatan aliran udara dan (d) tekanan udara dalam ruang
pengering (Supriyono, 2003).
Pengeringan sinar matahari dilakukan dengan menggunakan bahan-bahan
yang disediakan alam seperti angin dan sinar matahari. Pengeringan dengan sinar
matahari memang bisa efektif, karena suhu yang dicapai sekitar 35oC sampai
45oC. Penggunaan sinar matahari kadang-kadang kurang menguntungkan karena
kondisi cuaca yang bisa berubah-ubah. Selain itu, suhu pengeringan dan
kelembaban tidak dapat dikontrol, hanya berlangsung bila ada sinar matahari dan
pengeringan tidak konstan. Pengeringan yang tidak terkontrol menyebabkan case
hardening, disebabkan lebih cepatnya penguapan air dari permukaan daripada
difusi dalam makanan, sehingga terjadi suatu lapisan permukaan yang keras dan
menghalangi penguapan selanjutnya. Pengeringan buatan atau mekanis dapat
menggunakan udara dipanaskan. Alat pengering ini berupa suatu ruang atau
kabinet dengan udara panas yang ditiupkan di dalamnya. Udara yang dipanaskan
tersebut dialirkan ke bahan yang akan dikeringkan dengan menggunakan alat
penghembus fan (Effendi, 2012).
Rancang Bangun

Perancangan adalah penuangan ide (gagasan) dalam bentuk tulisan, yang
didasarkan pada logika gerak (mekanis), ratio posisi (konstruksi) didukung
pendekatan matematis, yang secara eksplisit merupakan parpaduan antara
penerapan beban/gaya, penentuan demensi, penggunaan material dan pemilihan
angka keamanan hingga dapat digambar. Sejurus kemudian, jika (hasil rancangan)
dibuat (dalam bentuk benda) maka akan dapat dirakit untuk dioperasikan hingga

Universitas Sumatera Utara

9

mampu menghasilkan sesuatu seperti yang diharapkan. Selanjutnya inilah yang
disebut dengan rancang bangun (Sholeh dkk, 2012).
Material
Material disebut gagal apabila tidak mampu lagi memenuhi tujuan pemakaian
yang diinginkan penyebab kegagalan menyangkut (i) perkiraan desain yang tidak
baik, (ii) kondisi operasi yang tidak diduga, (iii) pemeliharaan yang tidak
memadai, (iv) salah penggunaan dan (v) pengendalian mutu yang tidak memadai
selama proses manufaktur. Kegagalan selama pemakaian umumnya terjadi karena
perubahan komposisi atau perubahan struktur internal yang dialami material

selama pemakaian (Lawrence, 2004).
Perbengkelan
Pengelasan
Pengelasan adalah proses menyatukan dua buah logam dengan cara
memanaskannya sehingga membentuk kesatuan. Dalam pengelasan struktural hal
ini biasanya diikuti dengan penambahan logam pengisi dari elektroda. Las
struktural biasanya dilakukan dengan proses busur logam terlindung (shield metaarcprocess) atau dengan cara proses busur tercelup (submerged arc process)
(Spiegel and George, 1991).
Kesehatan dan keselamatan kerja (K3)
Kesehatan kerja, upaya-upaya yang ditujukan untuk memperoleh kesehatan
yang setinggi-tingginya dengan cara mencegah dan penyakit yang diidap oleh
pekerja, mencegah kelelahan kerja dan menciptakan lingkungan kerja yang sehat.
Keselamatan kerja, upaya-upaya yang ditujukan untuk melindungi pekerja,

Universitas Sumatera Utara

10

menjaga keselamatan orang lain, melindungi peralatan, tempat kerja dan bahan
produksi, menjaga kelestarian lingkungan hidup dan melancarkan proses produksi

(Rawung, 2013).
Komponen Alat
Pencetak rak telur (Egg tray)
Mesin utama untuk memproduksi kemasan telur adalah hydropulper untuk
membuat pulp dari limbah kertas karton dan molding untuk mencetak kemasan
telur. Mesin pendukung produksi egg tray adalah oven untuk mengeringkan dan
mesin press untuk pengepakan akhir. Disebut mesin utama karena ketersediannya
akan mempengaruhi proses produksi, dan disebut mesin pendukung karena
ketersediannya tidak mempengaruhi proses produksi (Kurniasih, 2013).
Kapasitas Kerja Alat dan Mesin pertanian
Defenisi kapasitas
Kapasitas adalah hasil produksi atau jumlah unit yang dapat ditahan, diterima,
disimpan atau diproduksi oleh sebuah fasilitas dalam suatu periode waktu tertentu.
Kapasitas pada suatu mesin diartikan sebagai keluaran maksimun dalam suatu
periode tertentu. Kapasitas terbagi menjadi tiga yaitu kapaitas desain, aktual dan
efektif. Kapasitas efektif adalah kapasitas yang diharapkan dapat dicapai oleh
sebuah perusahaan dengan bauran produk, metode, penjadwalan, pemeliharaan
dan standar kualitas yang diberikan (Meredith and Shafer, 2002).
Kapasitas efektif alat atau mesin adalah kapasitas yang dapat diharapkan
untuk mengolah maupun menghasilkan produk dengan metode penjadwalan,

perawatan serta penggunaan kriteria tertentu. Kapasitas efektif alat dan mesin ini

Universitas Sumatera Utara

11

menunjukkan output maksimum pada tingkat operasi tertentu melalui nisbah
antara jumlah bahan yang diolah dengan lamanya waktu yang dibutuhkan dalam
prosesnya per satuan waktu (jam). Kapasitas efektif suatu alat dan mesin dapat
dihitung dengan menggunakan rumus
Kapasitas efektif alat =

jumlah bahan yang diolah
waktu

....................................(1)

adapun faktor-faktornya ditentukan berdasarkan rancangan produk, kualitas
bahan, perawatan alat dan mesin serta rancangan pekerjaan (Harjanto, 1997).
Bahan tidak terolah merupakan sebahagian dari jumlah bahan yang tidak

terproses sempurna dari jumlah bahan seluruhnya. Jumlah bahan tidak terolah
biasanya dinyatakan dalam persen dan dapat dihitung dengan mengurangi berat
awal bahan dengan dengan berat bahan terolah. Persentase bahan tidak terolah
dihitung dengan rumus
Bahan tidak terolah =

berat bahan tidak terolah
berat awal bahan

× 100% .............................(2)

(Daywin dkk, 2008).
Analisis Ekonomi
Analisis ekonomi digunakan untuk menentukan besarnya biaya yang harus
dikeluarkan saat produksi menggunakan alat ini. Dengan analisis ekonomi dapat
diketahui besar biaya produksi sehingga keuntungan alat dapat diperhitungkan.
Biaya variabel adalah biaya yang besarnya tergantung pada output yang
dihasilkan. Dimana semakin banyak produk yang dihasilkan maka semakin
banyak bahan yang digunakan. Sedangkan, biaya tetap adalah biaya yang tidak
tergantung

pada

banyak

sedikitnya

produk

yang

akan

dihasilkan

(Soeharno, 2007).

Universitas Sumatera Utara

12

Biaya pemakaian alat
Pengukuran biaya pemakaian alat dilakukan dengan cara menjumlahkan
biaya yang dikeluarkan yaitu biaya tetap dan biaya tidak tetap (biaya pokok).
Biaya pokok = [

BT
x

+BTT] C......................................................................(3)

Keterangan
BT

= total biaya tetap (Rp/tahun)

BTT = total biaya tidak tetap (Rp/jam)
x = total jam kerja pertahun (jam/tahun)
C = kapasitas alat (jam/satuan produksi)
Biaya
Biaya tetap adalah biaya yang tidak terpengaruh oleh aktivitas perusahaan.
Biaya ini secara total tidak mengalami perubahan meskipun ada perubahan
volume produksi. Sedangkan biaya tidak tetap adalah biaya yang besarnya
berubah-ubah sesuai dengan aktivitas perusahaan. Biaya ini secara total akan
berubah sesuai dengan volume produksi (Halim, 2009).
1.

Biaya tetap
Biaya tetap terdiri dari biaya penyusutan (metode sinking fund)
Dt = (P-S) (A/F, i%, N) (F/P, i%, t–1) .......................................................... (4)

Keterangan
Dt

= biaya penyusutan pada tahun ke-t (Rp/tahun)

P

= nilai awal alsin (harga beli/pembuatan) alsin (Rp)

S

= nilai akhir alsin (10% dari P) (Rp)

N

= umur ekonomis (tahun)

Universitas Sumatera Utara

13

2.

t

= tahun ke-t

i

= tingkat bunga modal (% tahun)

Biaya bunga modal dan asuransi, perhitungannya digabungkan besarnya
I=

i(P)(n+1)
2n

............................................................................................... . (5)

Keterangan
i = total persentase bunga modal dan asuransi (17% pertahun).
3.

Di negara kita belum ada ketentuan besar pajak secara khusus untuk mesinmesin dan peralatan pertanian, beberapa literatur menganjurkan bahwa biaya
pajak alat dan mesin pertanian diperkirakan sebesar 2% pertahun dari nilai
awalnya.

4.

Biaya gudang atau gedung diperkirakan berkisar antara 0,5% - 1%, rata-rata
diperhitungkan 1% nilai awal (P) per tahun.

Biaya tidak tetap
Biaya tidak tetap terdiri dari biaya perbaikan. Biaya perbaikan ini dapat
dihitung dengan persamaan
Biaya reparasi =

1,2% (P-S)
x

........................................................................... (6)

Biaya karyawan/operator yaitu biaya untuk gaji operator. Biaya ini tergantung
kepada kondisi lokal, dapat diperkirakan dari gaji bulanan atau gaji pertahun
dibagi dengan total jam kerjanya (Hidayat dkk, 1999).
Break even point
Break even point (BEP) adalah suatu titik atau keadaan dimana perusahaan di
dalam operasinya tidak memperoleh keuntungan dan tidak menderita rugi.

Universitas Sumatera Utara

14

Dengan kata lain, pada keadaan itu keuntungan dan kerugian sama dengan nol.
Hal ini biasa terjadi apabila perusahaan didalam operasinya menggunakan biaya
tetap dan volume penjualannya hanya cukup untuk menutupi biaya tetap dan
variabel. Penerapan analisis BEP adalah untuk menentukan tingkat produksi agar
perusahaan berada pada titik impas. Analisis BEP dapat memberikan informasi
kepada pimpinan, bagaimana pola hubungan antara volume penjualan, biaya dan
tingkat keuntungan yang akan diperoleh pada level penjualan tertentu. Break even
point (analisis titik impas) umumnya berhubungan dengan proses penentuan
tingkat produksi untuk menjamin agar kegiatan usahan yang dilakukan dapat
membiayai sendiri (self financing) dan selanjutnya dapat berkembang sendiri (self
growing). Dalam analisis ini, keuntungan awal dianggap sama dengan nol. Bila
pendapatan dari produksi berada disebelah kiri titik impas maka kegiatan usaha
akan menderita kerugian, sebaliknya bila di sebelah kanan titik impas akan
memperoleh keuntungan.
Analisis titik impas juga digunakan untuk
1.

Hitungan biaya dan pendapatan untuk setiap alternatif kegiatan usaha.

2.

Rencana pengembangan pemasaran untuk menetapkan tambahan investasi
untuk peralatan produksi.

3.

Tingkat produksi dan penjualan yang menghasilkan ekuivalensi (kesamaan)
dari dua alternatif usulan investasi (Waldiyono, 2008)
Break even point merupakan suatu gambaran kondisi penjualan produk yang

harus dicapai untuk melampaui titik impas. Proyek dikatakan impas bila jumlah
hasil penjualan produknya pada periode tertentu sama dengan jumlah biaya yang

Universitas Sumatera Utara

15

ditanggung sehingga proyek tersebut tidak mengalami kerugian dan mengalami
keuntungan.
BEP =

F
(P - V)

.................................................................................................. (7)

Dimana
F = biaya tetap per tahun (Rp)
P = harga jual (Rp)
V = biaya tidak tetap per unit produksi (Rp/unit)
(Giatman, 2006).
Net Present Value
Net present value (NPV) adalah selisih antara present value dari investasi
nilai sekarang dari penerimaan kas bersih di masa yang akan datang. Identifikasi
masalah kelayakan finansial dianalisis dengan menggunakan metode analisis
finansial dengan kriteria investasi. NPV adalah kriteria yang digunakan untuk
mengukur suatu alat layak atau tidak untuk diusahakan. Perhitungan NPV
merupakan net benefit yang telah didiskon dengan discount factor.
Secara singkat dapat dirumuskan
CIF – COF ≥ 0 .............................................................................................. (8)
Keterangan
CIF

= cash in flow (Rp)

COF

= cash out flow (Rp).

Kriteria NPV yaitu
-

NPV > 0, berarti usaha yang telah dilaksanakan menguntungkan

-

NPV < 0, berarti sampai dengan t tahun investasi usaha tidak menguntungkan

Universitas Sumatera Utara

16

-

NPV = 0, berarti tambahan manfaat sama dengan tambahan biaya yang
dikeluarkan (Giatman, 2006).

Internal rate of return
Tingkat suku bunga yang menyebabkan terjadinya keseimbangan antara
pemasukan dengan pengeluaran pada suatu periode tertentu disebut dengan
internal rate of return (IRR). Dengan kata lain, IRR adalah suatu tingkat suku
bunga yang mengurangi harga sekarang dari serangkaian pemasukan dan
pengeluaran menjadi nol (Purnomo, 2004).
Internal rate of return atau tingkat pengembalian internal merupakan
parameter yang dipakai apakah suatu usaha tani mempunyai kelayakan usaha atau
tidak. Kriteria layak atau tidak layak bagi usaha tani bila IRR lebih besar dari
tingkat bunga yang berlaku saat usaha tani itu diusahakan dengan meminjam uang
(biaya) dari bank pada saat nilai netto sekarang (NPV = 0) (Soekartawi, 1995).
Dengan menggunakan metode internal rate of return (IRR) akan
mendapatkan informasi yang berkaitan dengan tingkat kemampuan cash flow
dalam mengembalikan investasi yang dijelaskan dalam bentuk % periode waktu.
Logika sederhananya menjelaskan seberapa kemampuan cash flow dalam
mengembalikan modalnya dan seberapa besar pula kewajiban yang harus dipenuhi
(Giatman, 2006).
Internal rate of return adalah suatu tingkatan discount rate, pada discount
rate dimana diperolah B/C ratio = 1 atau NPV = 0. Harga IRR dapat dihitung
dengan menggunakan rumus
IRR = i1 –

NPV1
(NPV2-NPV1)

(i1 – i2) ...................................................................(9)

Universitas Sumatera Utara

17

Keterangan
i1

= suku bunga bank paling atraktif

i2

= suku bunga coba-coba

NPV1

= NPV awal pada i1

NPV2

= NPV pada i2

(Kastaman, 2006).

Universitas Sumatera Utara