Asuhan Keperawatan Pada Ny.M Dengan Prioritas Masalah Gangguan Mobilitas Fisik Di RSUP.H. Adam Malik Medan
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Menurut Teori Hirarki Maslaw kebutuhan mobilisasi merupakan
kebutuhan dasar manusia Aman kenyamanan yang harus dipenuhi setelah
terpenuhinya
kebutuhan
fisiologis
untuk
memenuhi
kebutuhan
keselamatan dan kesejahteraan fisiologis (Potter & Perry, 2005).
Imobilisasi adalah ketidakmampuan untuk bergerak secara aktif
akibat berbagai penyakit atau impairment (gangguan pada alat/ organ
tubuh) yang bersifat fisik atau mental. Imobilisasi dapat juga diartikan
sebagai suatu keadaan tidak bergerak / tirah baring yang terus – menerus
selama 5 hari atau lebih akibat perubahan fungsi fisiologis. Di dalam
praktek medis imobilisasi digunakan untuk menggambarkan suatu sindrom
degenerasi
fisiologis
akibat
dari
menurunnya
aktivitas
dan
ketidakberdayaan (Hidayat, 2009).
Gangguan mobilitas fisik dikatakan sebagai faktor resiko utama
pada munculnya luka dekubitus baik di rumah sakit maupun di komunitas.
Kondisi ini dapat meningkatkan waktu penekanan pada jaringan kulit,
menurunkan sirkulasi dan selanjutnya mengakibatkan luka dekubitus.
Imobilisasi disamping mempengaruhi kulit secara langsung, juga
mempengaruhi
beberapa
kardiovaskuler,gangguan
organ
sirkulasi
tubuh.
darah
Misalnya
perifer,
pada
system
system
respirasi,
menurunkan pergerakan paru untuk mengambil oksigen dari udara
(ekspansi paru) dan berakibat pada menurunnya asupan oksigen ke tubuh
(Lindgren et al. 2004).
Diruang rawat inap geriatri RSUPN Dr. Cipto Mangun kusumo
Jakarta pada tahun 2000 di dapatkan prevalensi imobilisasi sebesar 33,6%
dan pada tahun 2001 sebesar 31,5%.Immobilisasi lama bisa terjadi pada
semua orang tetapi kebanyakan terjadi pada orang – orang lanjut usia,
pasca operasi yang membutuhkan tirah baring lama. Dampak imobilisasi
lama terutama dekubitus mencapai 11% dan terjadi dalam kurun waktu 2
Universitas Sumatera Utara
minggu, perawatan emboli paru berkisar 0,9%, dimana tiap 200.000 orang
meninggal tiap tahunnya (Setiati dan Roosheroe, 2007).
Berbagai kondisi dapat menyebabkan terjadinya immobilisasi,
yaitu seperti gangguan sendi dan tulang, penyakit reumatik seperti
pengapuran tulang atau patah tulang akan menghambat pergerakan,
penyakit Saraf, Stroke, penyakit parkinson dan gangguan saraf tepi,
penyakit
jantung
atau
pernafasan,
gangguan
penglihatan
(Wartawarga.gunadarma,2009).
Imobilisasi dapat menimbulkan berbagai masalah seperti Infeksi
saluran kemih, atrofi otot karena disused, konstipasi, infeksi paru,
gangguan aliran darah, dan decubitus (Wartawarga.gunadarma,2009).
Yang harus dilakukan Perawat dalam mengatasi masalah
imobilisasi antara lain dengan perbaikan status gizi, memperbaiki
kemampuan
monilisasi,
melaksanakan
latihan
pasif
dan
aktif,
mempertahankan posisi tubuh dengan benar sesuai dengan bady aligmen
(Struktur tubuh), dan melakukan perubahan posisi tubuh secara periodik
(mobilisasi untuk menghindari terjadinya dekubitus / pressure area akibat
tekanan yang menetap pada bagian tubuh (Hidayat,2009).
Dari uraian diatas penulis tertarik untuk melakukan Asuhan
keperawatan dengan masalah Gangguan Mobilitas Fisik pada Ny.M di
RSUP. H. Adam Malik.
1.2.Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Mampu memberikan asuhan keperawatan komprehensif dengan masalah
gangguan Mobilitas Fisik.
2. Tujuan Khusus.
a. Melakukan pengkajian pada Ny. M dengan masalah gangguan
Mobilitas Fisik.
b. Merumuskan diagnosa keperawatan pada Ny.M dengan masalah
gangguan Mobilitas Fisik.
Universitas Sumatera Utara
c. Merencanakan tindakan keperawatan pada Ny. M dengan masalah
gangguan Mobilitas Fisik.
d. Melakukan implementasi pada Ny.M dengan masalah gangguan
Mobilitas Fisik.
e. Melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan yang telah diakukan
pada Ny. M dengan masalah gangguan Mobilitas Fisik.
f. Mendokumentasikan asuhan terhadap pelaksanaan yang telah
diakukan pada Ny. M dengan masalah gangguan Mobilitas Fisik.
1.3.Manfaat
1. Praktek Pelayanan Keperawatan
Hasil penulisan karya tulis ilmiah yang diperoleh dapat
menjadi sumber pengetahuan dan strategi bagi keperawatan dalam
memberikan asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan
Mobilitas Fisik.
2. Pendidikan Keperawatan
Penulisan Karya Tulis Ilmiah ini sangat berguna untuk
menambah wawasan ilmu pengetahuan dan sebagai penerapan ilmu
yang telah diterima selama kuliah.
3. Perawat
Penulisan Karya Tulis Ilmiah ini bisa berguna untuk bahan
ilmu untuk perkuliahan dan praktek dalam Asuhan keperawatan.
4. Masyarakat
Hasil Karya Tulis Ilmiah ini bisa menjadi sumber
pengetahuan dan pedoman dalam masalah gangguan Mobilitas fisik
dalam masyarakat.
Universitas Sumatera Utara
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Menurut Teori Hirarki Maslaw kebutuhan mobilisasi merupakan
kebutuhan dasar manusia Aman kenyamanan yang harus dipenuhi setelah
terpenuhinya
kebutuhan
fisiologis
untuk
memenuhi
kebutuhan
keselamatan dan kesejahteraan fisiologis (Potter & Perry, 2005).
Imobilisasi adalah ketidakmampuan untuk bergerak secara aktif
akibat berbagai penyakit atau impairment (gangguan pada alat/ organ
tubuh) yang bersifat fisik atau mental. Imobilisasi dapat juga diartikan
sebagai suatu keadaan tidak bergerak / tirah baring yang terus – menerus
selama 5 hari atau lebih akibat perubahan fungsi fisiologis. Di dalam
praktek medis imobilisasi digunakan untuk menggambarkan suatu sindrom
degenerasi
fisiologis
akibat
dari
menurunnya
aktivitas
dan
ketidakberdayaan (Hidayat, 2009).
Gangguan mobilitas fisik dikatakan sebagai faktor resiko utama
pada munculnya luka dekubitus baik di rumah sakit maupun di komunitas.
Kondisi ini dapat meningkatkan waktu penekanan pada jaringan kulit,
menurunkan sirkulasi dan selanjutnya mengakibatkan luka dekubitus.
Imobilisasi disamping mempengaruhi kulit secara langsung, juga
mempengaruhi
beberapa
kardiovaskuler,gangguan
organ
sirkulasi
tubuh.
darah
Misalnya
perifer,
pada
system
system
respirasi,
menurunkan pergerakan paru untuk mengambil oksigen dari udara
(ekspansi paru) dan berakibat pada menurunnya asupan oksigen ke tubuh
(Lindgren et al. 2004).
Diruang rawat inap geriatri RSUPN Dr. Cipto Mangun kusumo
Jakarta pada tahun 2000 di dapatkan prevalensi imobilisasi sebesar 33,6%
dan pada tahun 2001 sebesar 31,5%.Immobilisasi lama bisa terjadi pada
semua orang tetapi kebanyakan terjadi pada orang – orang lanjut usia,
pasca operasi yang membutuhkan tirah baring lama. Dampak imobilisasi
lama terutama dekubitus mencapai 11% dan terjadi dalam kurun waktu 2
Universitas Sumatera Utara
minggu, perawatan emboli paru berkisar 0,9%, dimana tiap 200.000 orang
meninggal tiap tahunnya (Setiati dan Roosheroe, 2007).
Berbagai kondisi dapat menyebabkan terjadinya immobilisasi,
yaitu seperti gangguan sendi dan tulang, penyakit reumatik seperti
pengapuran tulang atau patah tulang akan menghambat pergerakan,
penyakit Saraf, Stroke, penyakit parkinson dan gangguan saraf tepi,
penyakit
jantung
atau
pernafasan,
gangguan
penglihatan
(Wartawarga.gunadarma,2009).
Imobilisasi dapat menimbulkan berbagai masalah seperti Infeksi
saluran kemih, atrofi otot karena disused, konstipasi, infeksi paru,
gangguan aliran darah, dan decubitus (Wartawarga.gunadarma,2009).
Yang harus dilakukan Perawat dalam mengatasi masalah
imobilisasi antara lain dengan perbaikan status gizi, memperbaiki
kemampuan
monilisasi,
melaksanakan
latihan
pasif
dan
aktif,
mempertahankan posisi tubuh dengan benar sesuai dengan bady aligmen
(Struktur tubuh), dan melakukan perubahan posisi tubuh secara periodik
(mobilisasi untuk menghindari terjadinya dekubitus / pressure area akibat
tekanan yang menetap pada bagian tubuh (Hidayat,2009).
Dari uraian diatas penulis tertarik untuk melakukan Asuhan
keperawatan dengan masalah Gangguan Mobilitas Fisik pada Ny.M di
RSUP. H. Adam Malik.
1.2.Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Mampu memberikan asuhan keperawatan komprehensif dengan masalah
gangguan Mobilitas Fisik.
2. Tujuan Khusus.
a. Melakukan pengkajian pada Ny. M dengan masalah gangguan
Mobilitas Fisik.
b. Merumuskan diagnosa keperawatan pada Ny.M dengan masalah
gangguan Mobilitas Fisik.
Universitas Sumatera Utara
c. Merencanakan tindakan keperawatan pada Ny. M dengan masalah
gangguan Mobilitas Fisik.
d. Melakukan implementasi pada Ny.M dengan masalah gangguan
Mobilitas Fisik.
e. Melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan yang telah diakukan
pada Ny. M dengan masalah gangguan Mobilitas Fisik.
f. Mendokumentasikan asuhan terhadap pelaksanaan yang telah
diakukan pada Ny. M dengan masalah gangguan Mobilitas Fisik.
1.3.Manfaat
1. Praktek Pelayanan Keperawatan
Hasil penulisan karya tulis ilmiah yang diperoleh dapat
menjadi sumber pengetahuan dan strategi bagi keperawatan dalam
memberikan asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan
Mobilitas Fisik.
2. Pendidikan Keperawatan
Penulisan Karya Tulis Ilmiah ini sangat berguna untuk
menambah wawasan ilmu pengetahuan dan sebagai penerapan ilmu
yang telah diterima selama kuliah.
3. Perawat
Penulisan Karya Tulis Ilmiah ini bisa berguna untuk bahan
ilmu untuk perkuliahan dan praktek dalam Asuhan keperawatan.
4. Masyarakat
Hasil Karya Tulis Ilmiah ini bisa menjadi sumber
pengetahuan dan pedoman dalam masalah gangguan Mobilitas fisik
dalam masyarakat.
Universitas Sumatera Utara