Perlindungan Hukum Terhadap Saksi Pelapor Tindak Pidana Korupsi Dikaitkan Dengan Undang – Undang Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Perlindungan Saksi Dan Korban

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP SAKSI PELAPOR
TINDAK PIDANA KORUPSI DIKAITKAN DENGAN
UNDANG – UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2006
TENTANG PERLINDUNGAN SAKSI
DAN KORBAN

TESIS

OLEH

DAVID SUDARSONO
097005063/HK

PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU HUKUM
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2012

Universitas Sumatera Utara


PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP SAKSI PELAPOR
TINDAK PIDANA KORUPSI DIKAITKAN DENGAN
UNDANG – UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2006
TENTANG PERLINGAN SAKSI
DAN KORBAN

TESIS

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh
Gelar Magister Hukum Pada Fakultas Hukum
Dalam Program Studi Ilmu Hukum
Universitas Sumatera Utara

OLEH

DAVID SUDARSONO
097005063/HK

PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU HUKUM
FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2012

Universitas Sumatera Utara

Judul Tesis

: PERLINDUNGAN HUKUM
SAKSI

PELAPOR

KORUPSI

TERHADAP

TINDAK

DIKAITKAN


PIDANA
DENGAN

UNDANG – UNDANG NOMOR 13 TAHUN
2006 TENTANG PERLINDUNGAN SAKSI
DAN KORBAN
Nama Mahasiswa

: David Sudarsono

Nim

: 097005063

Program Studi

: Ilmu Hukum
Menyetujui
Komisi Pembimbing


(Dr. Mahmud Mulyadi., S.H., M. Hum)
Ketua

(Prof. Dr. Suhaidi.,S.H., M.H)

(Syafruddin S. Hasibuan.,S.H.,M.H.,DFM)

Anggota

Ketua Program Studi

(Prof. Dr. Suhaidi.,S.H.,M.H)

Anggota

Dekan

(Prof. Dr. Runtung.,S.H.,M. Hum)


Telah Lulus : 20 Januari 2012

Universitas Sumatera Utara

Telah Lulus Pada
Tanggal : 20 Januari 2012

PANITIA PENGUJI TESIS
Ketua

: Dr. Mahmud Mulyadi., S.H.,M. Hum

Anggota

: 1. Prof. Dr. Suhaidi.,S.H.,M.H
2. Syafruddin S. Hasibuan.,S.H.,M.H.,DFM
3. Prof. Dr. Syaffruddin Kalo.,S.H.,M. Hum
4. Dr. Hasim Purba.,S.H.,M. Hum

Universitas Sumatera Utara


ABSTRAK

Peraturan tentang perlindungan saksi, pelapor dan korban tersebar di
berbagai peraturan perundang-undangan. Di bidang tindak pidana korupsi
perlindungan terhadap saksi dan pelapor diatur pada Pasal 41 ayat (2) e UU PTPK
1999 dan Pasal 15 UU Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak
Pidana Korupsi serta Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2003 tentang Tata Cara
Perlindungan Khusus Terhadap Pelapor dan Saksi. Peraturan ini ditindaklanjuti
dengan Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia No. 17 Tahun 2005
yang berlaku sejak 30 Desember 2005. Saksi, pelapor dan korban memerlukan
perlindungan hukum ini, dimana diberikan oleh negara untuk mengatasi
kemungkinan ancaman yang membahayakan diri, jiwa dan harta bendanya termasuk
keluarganya.
Permasalahan dalam tesis ini adalah bagaimana asas perlindungan hukum
terhadap saksi pelapor tindak pidana korupsi dikaitkan dengan UU Perlindungan
Saksi dan Korban, bagaimana pengaturan hukum mengenai perlindungan hukum
terhadap saksi pelapor tindak pidana korupsi dikaitkan dengan UU Perlindungan
Saksi dan Korban dan apakah hambatan dalam perlindungan hukum terhadap saksi
pelapor tindak pidana korupsi dikaitkan dengan UU Perlindungan Saksi dan Korban.

Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan yuridis normatif.
Penggunaan pendekatan yuridis normatif yang dimaksud adalah melakukan
pendekatan terhadap masalah dengan cara melihat dari segi peraturan perundangundangan yang berlaku, dokumen-dokumen dan teori-teori yang berlaku.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) asas perlindungan hukum terhadap
saksi pelapor tindak pidana korupsi dikaitkan dengan UU Perlindungan Saksi dan
Korban adalah penghargaan atas harkat dan martabat manusia, yaitu membedakan
manusia dari makhluk-makhluk lainnya di seluruh alam semesta, dimana Harkat dan
Martabat Manusia (HMM) yang mengandung butir-butir bahwa manusia adalah
makhluk yang terindah dalam bentuk dan pencitraannya; makhluk yang tertinggi
derajatnya; makhluk yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Kuasa;
khalifah dimuka bumi; dan pemilik Hak-hak Asasi Manusia (HAM). (2) Kebijakan
pengaturan hukum mengenai perlindungan hukum terhadap saksi pelapor tindak
pidana korupsi dikaitkan dengan UU Perlindungan Saksi dan Korban merupakan
elemen penting dalam upaya pemberantasan tindak pidana korupsi, umumnya tindak
pidana korupsi dilakukan oleh orang-orang yang memiliki kesempatan, kewenangan
ataupun sarana yang dimungkinkan oleh jabatan yang diperolehnya. (3) Pengaturan
mengenai saksi pelapor dapat dilihat dalam Pasal 10 UU Perlindungan Saksi dan
Korban. Hambatan yuridis dalam perlindungan hukum terhadap saksi pelapor tindak
pidana korupsi dikaitkan dengan UU Perlindungan Saksi dan Korban adalah sebagai
berikut: peraturan yang tidak memadai, pelapor hanya sebatas mendapatkan

perlindungan secara hukum, saksi yang juga tersangka lain.

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, oleh
rahmat dan kasih karunia-Nya sehingga dapat melakukan dan menyelesaikan
penelitian dan penulisan tesis ini dengan baik. Banyak hal yang terjadi dialami saat
menyelesaikan tesis ini.
Adapun tujuan dibuat penulisan tesis ini untuk memenuhi sebagian syaratsyarat untuk memperoleh Gelar Magister Hukum pada Program Studi Ilmu Hukum
Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara Medan.
Adapun judul tesis ini adalah: “PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP
SAKSI PELAPOR TINDAK PIDANA KORUPSI DIKAITKAN DENGAN
UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG PERLINDUNGAN
SAKSI DAN KORBAN”.
Penulis menyadari dalam penulisan tesis ini masih terdapat banyak
kekurangan dan kesalahan, sehingga penulis sangat mengharapkan saran dan kritikan

yang bersifat masukan yang membangun demi melengkapi kesempurnaan dalam
penulisan tesis ini.
Pada kesempatan ini, penulis juga ingin menyampaikan ucapan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penulisan
dan penyelesaian tesis ini terutama kepada yang terhormat :
l. Bapak Prof. Dr. dr. Syahril Pasaribu, DTM, M.Sc (CTM), Sp.AK) selaku Rektor
atas kesempatan dan fasilitas yang diberikan kepada penulis untuk mengikuti dan

Universitas Sumatera Utara

menyelesaikan pendidikan pada program studi Magister Hukum pada Program
Studi Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara Medan;
2. Bapak Prof. DR. Runtung, S.H, M.Hum, selaku Dekan Fakultas Hukum
Universitas Sumatera Utara sekaligus Anggota Komisi Pembimbing pembuatan
dan penyelesaian tesis ini yang telah memberikan saran dan kritik dalam
penelitian tesis ini, sampai akhirnya penulis dapat menyelesaikan perkuliahan;
3. Bapak Prof. Dr. Suhaidi, SH, M.H, selaku Ketua Program Studi Magister Hukum
pada Program Studi Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara
Medan.
4. Bapak Dr. Mahmul Siregar, SH, M.Hum, selaku Sekretaris Program Ketua

Program Studi Magister Hukum pada Program Studi Ilmu Hukum Fakultas
Hukum Universitas Sumatera Utara Medan.
5. Bapak Dr. Mahmud Mulyadi, SH, M.Hum, selaku Ketua Komisi Pembimbing
yang telah memberikan bimbingan dukungan, serta saran dan kritik dari awal
penelitian, sampai akhirnya penulis dapat menyelesaikan perkuliahan;
6. Bapak Prof. Dr. Suhaidi, SH, M.H, selaku Anggota Komisi Pembimbing yang
telah memberikan bimbingan dukungan, serta saran dan kritik dari awal
penelitian, sampai akhirnya penulis dapat menyelesaikan perkuliahan;
7. Bapak Syafrudin SH, M.H, DFM selaku Anggota Komisi Pembimbing yang telah
banyak memberikan kontribusi pemikiran dan arahan dalam penyelesaian tesis
ini.

Universitas Sumatera Utara

8. Bapak Prof. Dr. Syafruddin Kalo, SH, M.Hum selaku Ketua Komisi Penguji yang
telah banyak memberikan kontribusi pemikiran dan arahan dalam penyelesaian
tesis ini.
9. Bapak Dr. Hasim Purba, SH, M.Hum selaku Anggota Komisi Penguji yang telah
banyak memberikan kontribusi pemikiran dan arahan dalam penyelesaian tesis ini
10. Para Guru Besar serta seluruh Dosen Staf Pengajar Progran Studi Magister

Hukum Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan ilmu
dan pengetahuannya kepada penulis selama mengikuti proses perkuliahan;
11. Seluruh Rekan Staf dan Pegawai Sekretariat Program Studi Magister Hukum
Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utars atas bantuan dan informasinya yang
diberikan kepada penulis dalam proses penyelesaian perkuliahan hingga
penelitian tesis ini;
12. Kapolres Tebing Tinggi Bapak Andi Rian R. Djajadi, Sik dan Wakapolres Tebing
Tinggi Bapak Drs. Safwan Khayat, M.Hum yang telah memberikan izin untuk
menyelesaikan perkuliahan S2 di Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.
13. Kedua orang tua, yaitu ayahanda K. Siringoringo dan ibunda tercinta M. br.
Sibarani, yang telah memberikan DOA, dorongan dan motivasi baik secara
lahiriah dan batiniah, serta didikan yang amat sangat berguna sehingga dapat
menyelesaikan program studi ini dengan baik.
14. Buat istri dan anakku tercinta, E. br. Manik dan Putri Prisilia Oktaviani br.
Siringoringo yang selalu memberikan masukan dan semangat sehingga selesainya
tugas akhir ini.

Universitas Sumatera Utara

15. Mertuaku Bapak M. Manik dan Ibu br. Silalahi yang telah memberi motivasi
hidup dalam langkah – langkah yang berguna untuk ke depan harinya.
16. Kepada Abang, Kakak serta Adik yang selalu memberikan masukan dan
semangat sehingga selesainya tugas akhir ini.
17. Para sahabat seperjuangan Kelas Eksekutif Program Magister Hukum Fakultas
Hukum Universitas Sumatera Utara yang memberikan motivasi dan dukungan
baik secara moril dan spiritual dalam penyelesaian tesis ini.
18. Penulis juga ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang
telah terlibat langsung maupun tidak langsung yang telah membantu penulis
dalam menyelesaikan penulisan tesis ini.
Akhir kata penulis mengembalikannya dan berdoa kepada Allah Yang Maha
Kuasa, agar kita selalu mendapat rahmat-Nya, penulis berharap semoga tesis ini
bermanfaat bagi ilmu pengetahuan khususnya pada bidang Hukum Ekonomi terlebih
pada penulis sendiri dan orang lain.
Medan,
Penulis,

Januari 2012

DAVID SUDARSONO

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. Data Pribadi
Nama

: DAVID SUDARSONO

Tempat/Tgl Lahir

: Pangkalan Brandan, 25 januari 1981

Jenis Kelamin

: Laki- laki

Kewarga Negaraan

: Indonesia

Agama

: Katolik

Alamat

: Jl. Tengku hasyim, kel. Bandar Sono,Kec.Padang
Hulu, Kota Tebing Tinggi

Email

: Dvd _ringostar@windowslive.com

Nama Ayah

: K. Siringo-ringo

Nama Ibu

: M. Br. Sibarani

Anak Ke

: 4 (empat) Dari 6 (enam) Bersaudara

No. Handphone

: 081265990044

B. Pendidikan
1987 – 1993

: SD SWASTA DP YKPP pangkalan Brandan

1993 – 1990

: SMP P. Cahaya Medan

1997 – 2000

: SMU Kristen I Medan

2001 – 2005

: Strata Satu (SI) Fakultas Hukum Universitas HKBP
Nomensen

2009 – 2011

: Strata Dua (S2) Magister Hukum
Universitas Sumatera Utara Medan

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ..........................................................................................................

i

ABSTRACT ........................................................................................................

ii

KATA PENGANTAR ........................................................................................

iii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ..........................................................................

vii

DAFTAR ISI .......................................................................................................

viii

BAB I

PENDAHULUAN..............................................................................

1

A. Latar belakang ...............................................................................

1

B. Perumusan Masalah .......................................................................

19

C. Tujuan Penelitian ............................................................................

19

D. Manfaat Penelitian .........................................................................

20

E. Keaslian Penelitian ........................................................................

21

F. Kerangka Teori dan Landasan Konsepsional ................................

22

1. Kerangka Teori .........................................................................

22

2. Landasan Konsepsional ............................................................

31

G. Metode Penelitian ..........................................................................

33

1. Jenis Penelitian .........................................................................

33

2. Metode Pendekatan ..................................................................

33

3. Sumber Data .............................................................................

34

4. Teknik Pengumpulan Data .......................................................

35

5. Analisis Data ............................................................................

35

BAB II ASAS PERLINDUNGAN HUKUM SAKSI PELAPOR TINDAK
PIDANA KORUPSI DIKAITKAN DENGAN UU NOMOR 13

Universitas Sumatera Utara

TAHUN 2006 TENTANG PERLINDUNGAN SAKSI DAN
KORBAN ...........................................................................................

36

A. Asas-Asas Perlindungan Hukum ..................................................

36

B. Kedudukan Saksi Pelapor Tindak Pidana Korupsi Dalam
Sistem Peradilan Pidana ................................................................

46

1. Urgensi pemberantasan tindak pidana korupsi .......................

46

2. Peran saksi pelapor dalam tindak pidana korupsi ...................

56

2.1 Saksi dalam peradilan tindak pidana korupsi ....................

56

2.2 Saksi Pelapor dalam tindak pidana korupsi ......................

61

C. Urgensi Perlindungan Saksi Pelapor Dalam Tindak Pidana
Korupsi ..........................................................................................

70

1. Asas filosofis perlindungan saksi pelapor dalam tindak
pidana korupsi .........................................................................

70

2. Perlindungan saksi pelapor tindak pidana korupsi ..................

82

BAB III PENGATURAN PERLINDUNGAN HUKUM SAKSI
PELAPOR TINDAK PIDANA KORUPSI DIKAITKAN
DENGAN UU NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG
PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN ...................................

88

A. Pengaturan Lembaga Perlindungan Saksi Pelapor dalam
Peraturan Perundang-Undangan Republik Indonesia sebelum
UU Nomor 13 Tahun 2006 ...........................................................

88

1. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2000 tentang Tata
Cara Pelaksanaan Peran Serta Masyarakat dan Pemberian
Penghargaan dalam Pencegahan Pemberantasan Tindak
Pidana Korupsi ........................................................................
2.

91

Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2002 tentang Tata
Cara Perlindungan Terhadap Korban dan Saksi dalam
Pelanggaran Hak Asasi Manusia Yang Berat .........................

94

Universitas Sumatera Utara

B. Pengaturan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban Menurut
UU Nomor 13 Tahun 2006 tentang Perlindungan Saksi dan
Korban ...........................................................................................

100

C. Aturan dan Bentuk Perlindungan Saksi Pelapor Tindak Pidana
Korupsi ..........................................................................................

104

1. Saksi Pelapor Yang Dilindungi Menurut UU Nomor 13
Tahun 2006 .............................................................................

104

2. Pelaksanaan perlindungan saksi pelapor .................................

107

BAB IV HAMBATAN DALAM PERLINDUNGAN HUKUM
TERHADAP SAKSI PELAPOR TINDAK PIDANA KORUPSI

126

A. Hambatan Dalam Perlindungan Hukum Saksi Pelapor ................

126

B. Upaya Menanggulangi Hambatan Perlindungan Saksi
Pelapor ..........................................................................................

142

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .........................................................

147

A. Kesimpulan ...................................................................................

147

B. Saran..............................................................................................

149

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN

Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PELAPOR TINDAK PIDANA DALAM PERSPEKTIF UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN

0 15 26

Perlindungan Hukum Terhadap Saksi (Justice Collaborator) Dalam Tindak Pidana Korupsi Berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 Tentang Hukum Acara Pidana Juncto Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Perlindungan Saksi dan Korban

1 8 50

PENDAHULUAN PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP SAKSI DALAM PROSES PERADILAN PIDANA SETELAH BERLAKUNYA UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN.

0 2 12

Optimalisasi Perlindungan Saksi dan Korban oleh Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban ( Berdasarkan Undang - Undang Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Perlindungan Saksi dan Korban).

0 0 6

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI SAKSI PELAKU YANG BEKERJASAMA DALAM TINDAK PIDANA KORUPSI DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NO. 13 TAHUN 2006 TENTANG PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN.

0 0 2

Perlindungan Hukum Terhadap Saksi Pelapor Tindak Pidana Korupsi Dikaitkan Dengan Undang – Undang Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Perlindungan Saksi Dan Korban

0 0 2

Perlindungan Hukum Terhadap Saksi Pelapor Tindak Pidana Korupsi Dikaitkan Dengan Undang – Undang Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Perlindungan Saksi Dan Korban

0 0 35

Perlindungan Hukum Terhadap Saksi Pelapor Tindak Pidana Korupsi Dikaitkan Dengan Undang – Undang Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Perlindungan Saksi Dan Korban

0 0 52

Perlindungan Hukum Terhadap Saksi Pelapor Tindak Pidana Korupsi Dikaitkan Dengan Undang – Undang Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Perlindungan Saksi Dan Korban

0 0 4

JURNAL PERLINDUNGAN HUKUM BAGI SAKSI DALAM PERKARA PIDANA DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN

0 0 15