PENGARUH STRES TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH PADA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2.

PENGARUH STRES TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH
PADA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2

SKRIPSI
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Mencapai Derajat Sarjana Kedokteran

Oleh :
Prihatmoko Trah Hutomo
J 500 04 0045

Kepada :
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMADIYAH SURAKARTA
2009

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Diabetes Melitus (DM) merupakan penyakit yang disebabkan oleh hormon

insulin penderita yang tidak dapat mencukupi atau tidak efektif sehingga tidak
dapat bekerja secara normal. Laporan data McCarty dan Zimmet menunjukkan,
bahwa jumlah penderita DM di dunia dari 110,4 juta pada tahun 1994 melonjak
1,5 kali lipat (175,4 juta) pada tahun 2000, dan akan melonjak dua kali lipat
(239,3 juta) pada tahun 2010 (Tjokroprawiro, 2006).
Menurut survei yang dilakukan WHO, Indonesia menempati urutan ke-4
dengan jumlah penderita DM terbesar di dunia setelah India, Cina dan Amerika
Serikat. Pada tahun 2025 penderita DM diperkirakan meningkat menjadi 12,4 juta
penderita. Sedangkan dari data Departemen Kesehatan (Depkes), jumlah pasien
DM rawat inap maupun rawat jalan di rumah sakit menempati urutan pertama dari
seluruh penyakit endokrin. Mengingat besarnya masalah ini, akan dibentuk
direktorat baru di Depkes untuk menangani penyakit tidak menular (Depkes,
2005).
Saat ini di Indonesia jumlah penderita DM mengalami peningkatan tajam
dikarenakan oleh berbagai sebab. Sebab-sebab tersebut antara lain adalah pola
makan yang tidak seimbang (tinggi gula, rendah protein), banyak tersedianya
makanan yang mengandung gula sederhana di pasaran, serta tingginya tingkat
stres masyarakat, terutama di perkotaan (Arifin, 1995). Berdasarkan data Badan
Pusat Statistik Indonesia (2003) diperkirakan penduduk Indonesia yang berusia di
atas 20 tahun adalah sebesar 133 juta jiwa. Dengan prevalensi DM pada daerah

urban sebesar 14,7% dan daerah rural sebesar 7,2%, maka diperkirakan pada
tahun 2003 terdapat penyandang DM sejumlah 8,2 juta di daerah urban dan 5,5
juta di daerah rural. Selanjutnya, berdasarkan pola pertambahan penduduk,
diperkirakan pada tahun 2030 nanti akan ada 194 juta penduduk yang berusia di
atas 20 tahun dan dengan asumsi prevalensi DM pada urban (14,7%) dan rural

(7,2%) maka diperkirakan terdapat 12 juta penyandang DM di daerah urban dan
8,1 juta di daerah rural (PB PERKENI, 2006).
Stres dan DM memiliki hubungan yang sangat erat terutama pada penduduk
perkotaan. Tekanan kehidupan dan gaya hidup tidak sehat sangat berpengaruh,
ditambah dengan kemajuan teknologi yang semakin pesat dan bebagai penyakit
yang sedang diderita menyebabkan penurunan kondisi seseorang sehingga
memicu terjadinya stres. Vranic et al. (1986) menyebutkan stres pada penderita
DM dapat berakibat gangguan pada pengontrolan kadar glukosa darah. Pada
keadaan stres akan terjadi peningkatan ekskresi hormon katekolamin, glukagon,
glukokortikoid, -endorfin dan hormon pertumbuhan.
DM menjadi makin penting dan perlu mendapat perhatian karena dapat
menimbulkan komplikasi kronik, diantaranya berupa retinopati, nefropati,
hipertensi, neuropati dislipidemia dan penyakit jantung kronik (Arifin, 1995).
Oleh sebab itu peneliti terdorong untuk melakukan penelitian mengenai stres dan

pengaruhnya terhadap kadar glukosa darah pada penderita DM.

B. Rumusan Masalah
Apakah stres berpengaruh terhadap kadar glukosa darah pada penderita DM
tipe 2 di RSUD dr. Moewardi Surakarta.

C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh stres terhadap kadar
glukosa darah pada penderita DM tipe 2 di RSUD dr. Moewardi Surakarta.

D. Manfaat Penelitian
Dengan diselenggarakannya penelitian ini, diharapkan:
1. Menjadi masukan bagi penderita DM dan pengelolaannya terhadap stres.
2. Dapat digunakan sebagai sumbangan pemikiran dan bahan pertimbangan
penelitian-penelitian sejenis.
3. Dapat memberikan informasi yang berguna terutama tentang stres dan DM.

Dokumen yang terkait

Perbandingan Kadar Gula Darah Puasa dan 2 Jam Post Prandial Mahasiswa Obesitas dan Normoweight dengan Riwayat Orangtua Menderita Diabetes Melitus Tipe II di FK USU Tahun 2014

2 58 110

Perbandingan Kadar LDL Kolesterol pada DM tipe 2 dengan atau tanpa hipertensi

1 65 87

Katarak dan Diabetes Melitus

7 65 25

HUBUNGAN LATIHAN JASMANI TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2

1 3 41

PENGARUH JALAN KAKI DAN SENAM KAKI TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 Pengaruh Jalan Kaki dan Senam Kaki terhadap Kadar Glukosa Darah Penderita Diabetes Melitus Tipe 2.

0 3 15

PENGARUH JALAN KAKI DAN SENAM KAKI TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 Pengaruh Jalan Kaki dan Senam Kaki terhadap Kadar Glukosa Darah Penderita Diabetes Melitus Tipe 2.

0 2 17

PENGARUH KADAR GLUKOSA DARAH TERHADAP FUNGSI KOGNITIF PADA PENDERITA DIABETES Pengaruh Kadar Glukosa Darah Terhadap Fungsi Kognitif Pada Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 Di Grha Diabetika Surakarta.

0 2 14

PENGARUH KADAR GLUKOSA DARAH TERHADAP FUNGSI KOGNITIF PADA PENDERITA DIABETES Pengaruh Kadar Glukosa Darah Terhadap Fungsi Kognitif Pada Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 Di Grha Diabetika Surakarta.

0 4 13

HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN KADAR GLUKOSA DARAH PADA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 Hubungan Antara Kualitas Tidur Dengan Kadar Glukosa Darah Pada Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 Di RSUD Dr. Moewardi.

0 2 15

2.1. Glukosa Darah - Pengaruh Relaksasi Autogenik Terhadap Kadar Glukosa Darah Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2

0 0 42