PENDAHULUAN UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL MEANS ENDS ANALYSIS (PTK di Kelas VIII Semester I SMP Negeri 1 Gesi Tahun Ajaran 2011/2012).

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Suatu bangsa akan maju ketika dipengaruhi oleh mutu pendidikan dari
bangsa itu sendiri karena pendidikan yang tinggi dapat mencetak Sumber
Daya Manusia (SDM) yang berkualitas. Pembangunan bidang pendidikan
yang dilaksanakan oleh pemerintah bersama masyarakat merupakan salah
satu cita-cita nasional, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa.
Pendidikan merupakan suatu kebutuhan yang harus dipenuhi dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bertanah air. Pendidikan yang
bermutu adalah pendidikan yang dapat menghasilkan output atau lulusan
yang memiliki kemampuan dasar yang dapat menjadi pelopor dalam
pemahaman.
Untuk meningkatkan mutu pendidikan perlu adanya pembaharuan
dibidang pendidikan antara lain adalah pembaharuan metode pembelajaan.
Metode mengajar dikatakan baik jika mampu mengantarkan siswa mencapai
tujuan pendidikan melalui pembelajaran. Adapun tujuan pembelajaran adalah
supaya siswa dapat berfikir dan bertindak secara aktif dan kreatif. Maka dari
itu metode penyampaian guru yang efektif dalam mengajar adalah apabila
dampak dari pembelajaran itu dapat menumbuhkan dan menciptakan gairah

serta dorongan siswa untuk aktif.

1

2

Setiap manusia membutuhkan pendidikan sampai kapan dan dimanapun
ia berada dalam mengembangkan potensi yang dimilikinya, mengubah
tingkah laku kearah yang lebih baik sesuai nilai-nilai yang berlaku dalam
masyarakat. Pendidikan merupakan suatu rangkaian kegiatan komunikasi
antar manusia sehingga manusia itu tumbuh sebagai pribadi yang utuh.
Matematika merupakan salah satu bidang studi yang mempunyai
peranan penting dalam pendidikan, hal ini dapat dilihat dari waktu jam
pelajaran sekolah lebih banyak dibandingkan pelajaran lain. Pelajaran
matematika dalam pelaksanaan pendidikan diberikan kepada semua jenjang
pendidikan mulai dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi. Matematika
merupakan ilmu pengetahuan yang sangat berguna dalam menyelesaikan
permasalahan kehidupan sehari-hari dan dalam upaya memahami

ilmu


pengetahuan lainnya.
Keberhasilan proses kegiatan belajar mengajar pada pembelajaran
matematika dapat diukur dari keberhasilan siswa dalam mengikuti kegiatan
tersebut. Keberhasilan itu dapat dilihat dari tingkat pemahaman penguasaan
materi serta prestasi belajar siswa. Semakin tinggi keaktifan serta prestasi
belajar siswa maka semakin tinggi pula tingkat keberhasilan pembelajaran.
Peranan matematika tidak hanya tertuju pada peningkatan kemampuan
berhitung tetapi juga untuk penataan cara berfikir dan khususnya dalam
pembentukan kemampuan analisis, sintesis, evaluasi, dan pemecahan
masalah. Pembelajaran matematika di sekolah erat kaitannya dengan angka,
perhitungan, dan rumus-rumus yang rumit. Siswa belajar mulai dari

3

menghafal rumus dan menggunakan rumus untuk dapat menyelesaikan soal
yang ada. Kemudian, jika rumus lupa siswa tidak mampu melakukan sesuatu.
Setelah belajar matematika di sekolah siswa hanya merasa bahwa dari belajar
matematika siswa hanya dapat bermain dengan angka. Siswa merasa tidak
ada manfaatnya belajar matematika kecuali siswa melanjutkan sekolah yang

menggunakan matematika sangat banyak.
Dibandingkan mata pelajaran lain, matematika dipandang sebagai mata
pelajaran yang sukar untuk dipahami, kurang menyenangkan, ditakuti dan
dihindari oleh sebagian siswa karena pada umumnya guru yang mendominasi
jalannya proses sedangkan siswa sebagai penonton dan pendengar yang
pasif. Hal ini menyebabkan siswa tidak aktif dan merasa bosan untuk
menerima pelajaran matematika. Keaktifan dalam pembelajaran yang
dimaksud adalah sebagai berikut:
1) Para siswa jarang mengajukan pertanyaan, walaupun guru sering meminta
siswa bertanya jika ada hal-hal yang belum dimengerti. 2) Kurangnya
keberanian siswa untuk mengerjakan soal di depan kelas. 3) Rendahnya
keberanian siswa dalam menjawab pertanyaan. 4) Dalam mengerjakan soal
latihan siswa masih cenderung malas dan pasif.
Dalam mempelajari matematika, peserta didik tidak hanya bergantung
pada apa yang diajarkan, tetapi juga bergantung pada bagaimana matematika
itu diajarkan, atau bagaimana peserta didik belajar. Oleh karena itu perlu
dikembangkan model pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif, baik
melihat, mengamati dan menganalisis bagaimana proses terjadinya.

4


Kurangnya keaktifan siswa di dalam kelas dapat terjadi karena model
pembelajaran yang digunakan dalam mengajar kurang tepat. Guru dalam
melaksanakan proses belajar harus mampu memilih metode dan model
pembelajaran. Dari banyak model pembelajaran yang berkembang saat ini
diantaranya adalah Means Ends Analysis.
Means Ends Analysis terdiri dari tiga unsur kata yakni ; Mean, End dan
Analysis. Mean menurut bahasa yakni berarti, banyaknya cara. Sedangkan
End adalah akhir atau tujuan, dan Analysis berarti analisa atau penyelidikan

secara sistematis. Means Ends Analysis pertama kali diperkenalkan oleh
Newell dan Simon (Wikipedia, 2007) dalam General Problem Solving (GPS),
yang menyatakan bahwa Means Ends Analysis adalah suatu teknik
pemecahan masalah di mana pernyataan sekarang dibandingkan dengan
tujuan, dan perbedaan di antaranya dibagi ke dalam sub-sub tujuan untuk
memperoleh tujuan dengan menggunakan operator yang sesuai.
Means Ends Analysis adalah model pembelajaran yang menganalisa

suatu masalah dengan bermacam cara sehingga mendapatkan hasil atau tujuan
akhir.

Setiap siswa bebas mengemukakan dan mengkomunikasikan idenya
dengan siswa lain. Keterlibatan siswa secara aktif dalam pembelajaran
matematika sangat diperlukan, sehingga apa yang dipelajari akan lebih
tertanam dalam pikiran siswa.

5

Berkaitan dengan masalah-masalah diatas proses pembelajaran
matematika yang terjadi pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Gesi setelah
peneliti melakukan observasi pendahuluan ditemukan berbagai permasalahan,
diantaranya adalah:
1. Keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran matematika hampir tidak
tampak.
2. Banyak siswa yang beranggapan bahwa matematika adalah pelajaran sulit
dan menakutkan.
3. Penerapan model pembelajaran yang masih konvensional yang pada
umumnya tidak memberi kesempatan kepada siswa untuk berpartisipasi
secara aktif dalam proses pembelajaran.
Hal ini menggambarkan bahwa keaktifan belajar siswa dalam
pembelajaran matematika masih sangat rendah. Sebagai tindak lanjut dalam

mencari pemecahan masalah tersebut, penulis ingin melakukan penelitian
tentang pengaruh penerapan model pembelajaran Means Ends Analysis dalam
pembelajaran matematika terhadap peningkatan keaktifan siswa.

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, dapat diidentifikasikan
beberapa permasalahan sebagai berikut :
1. Prestasi belajar matematika yang cenderung masih rendah karena siswa
sebagai penerima pasif dalam pembelajaran matematika.
2. Banyak ditemukan siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar
matematika.

6

3. Kurangnya keaktifan siswa di dalam kelas karena secara umum siswa
beranggapan bahwa pelajaran matematika itu membosankan.
4. Model pembelajaran yang digunakan guru kurang bervariasi dan bersifat
monoton, sehingga siswa akan mengalami kejenuhan.

C. Pembatasan Masalah

Untuk mengatasi permasalahan supaya dapat dikaji secara mendalam
maka diperlukan pembatasan masalah. Adapun batasan masalah pada
penelitian ini adalah :
1. Model pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah model
Means Ends Analysis.

2. Usaha peningkatan keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar
matematika yakni meliputi keaktifan siswa dalam bertanya, menjawab
pertanyaan, mengerjakan latihan soal, keaktifan mengerjakan soal di depan
kelas.

D. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah diatas dapat
dirumuskan masalah penelitian yaitu “Adakah peningkatan keaktifan siswa
dalam pembelajaran matematika melalui model pembelajaran Means Ends
Analysis ?”

7

E. Tujuan Penelitian

Agar penelitian ini dapat terlaksana dengan baik sesuai dengan yang
diinginkan, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan
keaktifan siswa menggunakan model pembelajaran Means Ends Analysis
dalam pembelajaran matematika.

F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan
pengetahuan kepada guru dan pembaca dalam meningkatkan keaktifan
siswa menggunakan model pembelajaran Means Ends Analysis.
2. Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk guru,
siswa, sekolah dan penulis.
a. Bagi siswa, penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan kepada
siswa untuk meningkatkan keaktifan dalam pembelajaran matematika.
b. Bagi guru, penelitian ini daharapkan sebagai acuan bagi guru untuk
memilih model pembelajaran yang tepat, selain itu untuk menekankan
keterlibatan siswa dalam proses belajar mengajar dan memberi
kesempatan siswa untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan belajar
mengajar.

c. Bagi

sekolah,

sebagai

bahan

pertimbangan

pemilihan

model

pembelajaran dan perbaikan pembelajaran matematika dalam upaya
meningkatkan mutu pendidikan.

8

d. Bagi penulis, dapat memperoleh pengalaman langsung dalam

menerapkan

proses

pembelajaran

pembelajaran Means Ends Analysis.

matematika

melalui

model

Dokumen yang terkait

i PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN PERTANYAAN SHARING SIKLUS DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA (Pokok Bahasan Struktur dan Fungsi Alat Tubuh Tumbuhan Kelas VIII Semester I SMP Negeri 12 Jember Tahun Ajaran 2005/2006)

0 5 16

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT (MMP) TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA (Studi pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Metro Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012)

2 8 23

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA (PTK Pada Siswa Kelas VIII F SMP Negeri I Natar Lampung Selatan Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2010/2011)

0 12 107

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THREE-STEP INTERVIEW (Studi pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 1 Gadingrejo Tahun Pelajaran 2013/2014)

2 31 59

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN REALISTIK (Studi pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Negeri 01 Pagelaran Tahun Ajaran 2014/1015)

3 19 59

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TIPE NUMBERED HEADS TOGHETHER SISWA KELAS VIII SMP N 1 ALIAN

0 0 8

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE SISWA KELAS VIII D SMP N 1 PLERET

0 0 8

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII SMP N 1 BOTODAYAAN RONGKOP GUNUNGKIDUL

0 0 8

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 6 KEBUMEN

0 0 8

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION PADA SISWA KELAS VII B SMP NEGERI 1 CILACAP TAHUN AJARAN 20132014

0 0 8