Pengaruh Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013 pada Pajak Penghasilan Pasal 4 Ayat (2) dan Tingkat Pertumbuhan Wajib Pajak UMKM terhadap Penerimaan Pajak.

(1)

vii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

On 1 july 2013, the government issued government regulation number 46 year 2013 concerning income tax on income from bussines activities whose received or acquired by a taxpayer who has a certain cirlulation. The government regulation number 46 year 2013 is an PPh pasal 4 ayat (2) to final 1% for the taxpayer of micro small and medium enterprises (MSMEs). This research aims to determine the effect of government regulation number 46 year 2013 on PPh pasal 4 ayat (2) and growth rate of micro, small and medium enterprises (MSMEs) to tax revenues in Kantor Pelayanan Pajak Pratama Cimahi. The method used is a comparasion test, normality test, multicolinearity, and heteroscedasticity test. While the analysis of data is using multiple linear regression, pearson correlation coefficient, coefficient of determination and hypothesis test consisting of f test and t test. These result indicate that the government regulation number 46 year 2013 on PPh pasal 4 ayat (2) and growth rate of micro, small and medium enterprises (MSMEs) do not affect the tax revenue with a percentage of 65,5% while the influence of the rest of 34,4% influenced by other factors that are not observed on this research.

Keywords: PP Number 46 year 2013, PPh pasal 4 ayat (2), Micro Small and Medium Enterprises (MSMEs), Tax Revenues


(2)

viii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Pada 1 Juli 2013, Pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah nomor 46 tahun 2013 tentang pajak penghasilan atas penghasilan dari usaha yang diterima atau diperoleh wajib pajak yang memiliki peredaran tertentu. Peraturan pemerintah nomor 46 tahun 2013 ini merupakan pajak penghasilan pasal 4 ayat (2) yang bersifat final 1% untuk wajib pajak usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Peraturan Pemerintah nomor 46 tahun 2013 pada pajak penghasilan pasal 4 ayat (2) dan tingkat pertumbuhan wajib pajak usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) terhadap penerimaan pajak di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Cimahi. Metode yang digunakan adalah uji perbandingan, uji normalitas, uji multikolineritas, dan uji heteroskedastisitas. Sedangkan analisis data menggunakan regresi linier berganda, koefisien korelasi Pearson, koefisien determinasi dan uji hipotesis yang terdiri dari uji F, dan uji t. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa peraturan pemerintah nomor 46 tahun 2013 pada pajak penghasilan pasal 4 ayat (2) dan tingkat pertumbuhan wajib pajak usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) tidak berpengaruh terhadap penerimaan pajak dengan persentase pengaruh sebesar 65,6% sedangkan sisanya sebesar 34,4% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diamati di dalam penelitian ini.

Kata-kata kunci: Peraturan Pemerintah nomor 46 tahun 2013, PPh pasal 4 ayat (2), Wajib Pajak UMKM, Penerimaan Pajak


(3)

ix Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI………... iii

KATA PENGANTAR ………. iv

ABSTRACT ………... vii

ABSTRAK ……….. viii

DAFTAR ISI ……… ix

DAFTAR GAMBAR ……….. xiv

DAFTAR TABEL ………... xv

DAFTAR LAMPIRAN ……… xvi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 5

1.3 Tujuan Penelitian ... 5

1.4 Kegunaan Penelitian ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka ... 7


(4)

x Universitas Kristen Maranatha

2.1.2 Fungsi Pajak ... 8

2.1.3 Syarat Pemungutan Pajak ... 9

2.1.4 Teori yang Mendukung Pemungutan Pajak ………... 10

2.1.5 Sistem Pemungutan Pajak ……….. 11

2.1.6 Pajak Penghasilan ………12

2.1.6.1 Subjek Pajak Penghasilan ……….. 12

2.1.6.2 Objek Pajak Penghasilan ………....14

2.1.6.3 Tarif Pajak Penghasilan ………. 15

2.1.7 Pajak Penghasilan Pasal 4 Ayat (2) ………... 16

2.1.7.1 Pajak Penghasilan Usaha yang Dikenakan Pajak Penghasilan Pasal 4 Ayat (2) ………... 17

2.1.7.2 Pajak Penghasilan Usaha yang Tidak Dikenakan Pajak Penghasilan Pasal 4 Ayat (2) ………... 18

2.1.7.3 Tarif Pajak Penghasilan Pasal 4 Ayat (2) ……….. 19

2.1.7.4 Pemotong Pajak Penghasilan Pasal 4 Ayat (2) lainnya ……. 20

2.1.7.5 Penerima Penghasilan yang Dipotong Pajak Penghasilan Pasal 4 Ayat (2) ………... 20

2.1.8 Peraturan Pemerintah nomor 46 tahun 2013 ………. 21

2.1.8.1 Maksud dan Tujuan Peraturan Pemerintah nomor 46 tahun 2013 ………... 21

2.1.8.2 Dasar Hukum Peraturan Pemerintah nomor 46 tahun 2013... 22

2.1.8.3 Objek Peraturan Pemerintah nomor 46 tahun 2013 ……….. 22


(5)

xi Universitas Kristen Maranatha

2.1.8.5 Penyetoran Peraturan Pemerintah nomor 46 tahun 2013 ….. 23

2.1.9 Usaha Mikro Kecil dan Menengah ……….... 24

2.1.9.1 Kriteria Usaha Mikro Kecil dan Menengah ……….. 24

2.1.9.2 Asas Usaha Mikro Kecil dan Menengah ………... 26

2.1.9.3 Tujuan Usaha Mikro Kecil dan Menengah ………... 26

2.1.9.4 Dampak Pajak Usaha Mikro Kecil dan Menengah pada Berbagai Pihak……… 26

2.2 Penelitian Terdahulu ………... 28

2.3 Kerangka Pemikiran ……… 29

2.4 Pengembangan Hipotesis ……… 31

2.5 Model Penelitian ………... 32

BAB III MODEL PENELITIAN 3.1Objek Penelitian ………... 34

3.1.1 Sejarah Singkat Kantor Pelayanan Pajak Pratama Cimahi ………... 34

3.1.2 Visi dan Misi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Cimahi …………... 38

3.1.3 Struktur Organisasi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Cimahi ……. 38

3.1.4 Uraian Jabatan dan Tugas Kantor Pelayanan Pajak Cimahi ………. 40

3.1.5 Kegiatan Sosialisasi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Cimahi yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Pajak (DJP) dari adanya Peratruran Pemerintah Nomor 46 tahun 2013……… 48

3.1.6Maksud dan Tujuan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Cimahi …... 48


(6)

xii Universitas Kristen Maranatha

3.3 Populasi dan Sampel ……… 50

3.4 Teknik Pengambilan Sampel ……… 51

3.5 Definisi Variabel dan Operasional Variabel ………... 51

3.6 Metode Pengumpulan Data ……….. 52

3.7 Metode Analisis Data ………... 53

3.7.1 Uji Perbandingan ……….... 53

3.7.2 Uji Asumsi Klasik ……….. 55

3.7.3 Regresi Linier Berganda ………..………..……… 56

3.7.4 Analisis Korelasi Pearson Product Moment…….………... 57

3.7.5 Analisis Koefisien Determinasi ………... 57

3.7.6 Pengujian Hipotesis ………... 58

3.7.6.1 Uji Simultan (Uji F) ………. 59

3.7.6.2 Uji Parsial (Uji t) ………. 59

3.8 Tempat dan Waktu Penelitian ……….. 60

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Penerimaan Pajak Penghasilan Pasal 4 Ayat (2) dan Tingkat Pertumbuhan Wajib Pajak Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Sebelum dan Sesudah diterapkan Peraturan Pemerintah nomor 46 tahun 2013 …………. 61

4.1.1Uji Perbandingan ………..………… 61

4.1.1.1Uji Normalitas ………. 61

4.1.1.2Independent t-test ……….. 62


(7)

xiii Universitas Kristen Maranatha

4.1.2.1Uji Normalitas ………... 64

4.1.3Uji Asumsi Klasik ……….. 65

4.1.3.1Uji Multikolinieritas ... 65

4.1.3.2Uji Heteroskedastisitas ... 66

4.2 Pengaruh Peraturan Pemerintah Nomor 46 tahun 2013 pada Pajak Pasal 4 Ayat (2) dan Tingkat Pertumbuhan Wajib Pajak Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) terhadap Penerimaan Pajak ………. 67

4.2.1Regresi Linier Berganda ………. 67

4.2.2Analisis Korelasi Pearson Product Moment………..…... 69

4.2.3 Analisis Koefisien Determinasi ………..……... 70

4.2.4Pengujian Hipotesis ………...…….. 72

4.2.4.1Uji Simultan (Uji F) ………... 72

4.2.4.2 Uji Parsial (Uji t) ………... 73

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ………. 77

5.2 Saran ………... 78

DAFTAR PUSTAKA ………. 80

LAMPIRAN ……… 82


(8)

xiv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1 Model Penelitian ………... 32 Gambar 3.1 Struktur Organisasi KPP Pratama Cimahi ……… 39 Gambar 4.1 Hasil Uji Heterokedastisitas ……….. 66 Gambar 4.2 Kurva Pengujian Hipotesis Parsial Variabel Peraturan Pemerintah

nomor 46 tahun 2013 pada Pajak Penghasilan Pasal 4 ayat (2) ………74 Gambar 4.3 Kurva Pengujian Hipotesis Parsial Variabel Tingkat Pertumbuhan


(9)

xv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ……….. 28

Tabel 4.1 Uji Normalitas Data Penerimaan Pajak Penghasilan Pasal 4 Ayat (2) dan Tingkat Pertumbuhan Wajib Pajak Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sebelum dan sesudah diterapkan Peraturan Pemerintah Nomor 46 tahun 2013 ………... 61

Tabel 4.2 Uji Beda Rata-rata Penerimaan Pajak Penghasilan Pasal 4 Ayat (2) dan Tingkat Pertumbuhan Wajib Pajak Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sebelum dan sesudah diterapkan Peraturan Pemerintah Nomor 46 tahun 2013 ………... 63

Tabel 4.3 Uji Normalitas ………... 64

Tabel 4.4 Uji Multikolinieritas ……….. 65

Tabel 4.5 Hasil Perhitungan Nilai Koefisien Persamaan Regresi ………. 68

Tabel 4.6 Nilai Koefisien Korelasi Pearson Product Moment ………... 69

Tabel 4.7 Koefisien Korelasi dan penafsirannya ………... 70

Tabel 4.8 Analisis Koefisien Determinasi ………. 70

Tabel 4.9 Koefisien Beta × Zero-order ………... 71

Tabel 4.10 Pengujian Hipotesis Simultan (Uji F) ……….. 73


(10)

xvi Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran A Hasil Uji Normalitas ………. 82

Lampiran B Hasil Uji Asumsi Dasar ……… 83

Lampiran C Uji Asumsi Klasik ……….... 84

Lampiran D Regresi Linear Berganda ……….. 85

Lampiran E Critical Values ……….. 87


(11)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Perekonomian Indonesia didominasi oleh kegiatan usaha yang berbasis pada usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Dominasi ini seharusnya juga tercermin pada penerimaan pajak. Akan tetapi, data menunjukkan bahwa sebagian besar penerimaan pajak didominasi oleh wajib pajak besar yang jumlahnya kurang dari 1% (satu persen). Pengawasan yang dilakukan direktorat jenderal pajak (DJP), karenanya lebih fokus pada wajib pajak besar ini. Pengawasan kepada pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) belum secara optimal dilakukan. Di sisi lain, kepatuhan pajak pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) masih rendah.

(http://www.pajak.go.id/content/article/merawat-potensi-pajak-sektor-umkm-melalui-kehumasan).

Usaha mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria usaha mikro. Usaha kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria usaha kecil. Usaha menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak


(12)

BAB I PENDAHULUAN 2

Universitas Kristen Maranatha langsung dengan usaha kecil atau usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan.

(http://www.depkop.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=129). Usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) merupakan sektor ekonomi yang mempunyai peran cukup besar dalam perekonomian nasional. Berdasarkan data produksi domestik bruto (PDB) tahun 2011, usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) mempunyai kontribusi kurang lebih 57% (lima puluh tujuh persen) dari total produk domestik bruto (PDB). Namun demikian apabila dibandingkan dengan kontribusi usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) terhadap penerimaan pajak, kontribusi usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) pada penerimaan perpajakan sangat kecil yaitu kurang lebih 0,5% dari total penerimaan pajak. Oleh karena itu, kontribusi usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) tersebut merupakan suatu indikasi bahwa tingkat ketaatan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dalam memenuhi kewajiban perpajakan masih sangat rendah. Dalam upaya untuk mendorong pemenuhan kewajiban perpajakan secara sukarela serta mendorong kontribusi penerimaan negara dari usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), pemerintah telah menerbitkan peraturan pemerintah nomor 46 tahun 2013 tentang pajak penghasilan atas penghasilan dari usaha yang diterima atau diperoleh wajib pajak yang memiliki peredaran bruto tertentu. Dalam peraturan pemerintah nomor 46 tahun 2013 ini diatur pengenaan pajak penghasilan pasal 4 ayat (2) yang bersifat final atas penghasilan yang diterima atau diperoleh wajib pajak dengan batasan peredaran bruto tertentu.

(http://www.kemenkeu.go.id/sites/default/files/Kajian%20PPh%20Final%20UMKM_P KPN.pdf).


(13)

BAB I PENDAHULUAN 3

Universitas Kristen Maranatha Pajak merupakan iuran rakyat kepada negara berdasarkan undang-undang. Berkaitan dengan perpajakan, maka usaha mikro kecil dan menengah sebagai wajib pajak harus memenuhi kewajiban di bidang perpajakan.

(Isroah. (2013). Perhitungan Pajak Penghasilan bagi UKMK. Jurnal Nominal, Vol. 2 No. 1).

Atas penghasilan dari usaha yang diterima atau diperoleh wajib pajak yang memiliki peredaran bruto tertentu, dikenakan pajak penghasilan pasal 4 ayat (2) yang bersifat final. Wajib pajak yang memiliki peredaran bruto tertentu sebagaimana dimaksud pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 46 tahun 2013 adalah wajib pajak yang memenuhi kriteria sebagai berikut: wajib pajak orang pribadi atau wajib pajak badan tidak termasuk bentuk usaha tetap dan menerima penghasilan dari usaha, tidak termasuk penghasilan dari jasa sehubungan dengan pekerjaan bebas, dengan peredaran bruto tidak melebihi Rp 4.800.000.000 (empat miliar delapan ratus juta rupiah) dalam 1 (satu) tahun pajak.

(http://www.ortax.org/ortax/?mod=aturan&page=show&id=15293).

Penelitian sebelumnya, Irawan, Dwi, Siti Zubaidah, dan Ihyaul Ulum (2012) yang meneliti tentang persepsi wirausahawan tentang rencana regulasi perpajakan untuk usaha kecil dan menengah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebenarnya wirausahawan menyadari bahwa dirinya memiliki kewajiban sebagai wajib pajak dan rencana regulasi perpajakan untuk usaha kecil menengah dapat diimplikasikan.

(Irawan, Dwi, Siti Zubaidah, dan Ihyaul Ulum. (2012). Persepsi Wirausahawan Tentang Rencana Regulasi Perpajakan untuk Usaha Kecil dan Menengah. Jurnal Studi Manajemen, Vol. 6 No. 1).


(14)

BAB I PENDAHULUAN 4

Universitas Kristen Maranatha Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang sebelumnya yaitu untuk mengetahui penerimaan pajak penghasilan pasal 4 ayat (2) dan mengetahui tingkat pertumbuhan wajib pajak usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) sebelum dan sesudah diterapkan Peraturan Pemerintah nomor 46 tahun 2013 dan mengetahui pengaruh dari diterapkannya Peraturan Pemerintah nomor 46 tahun 2013 terhadap penerimaan pajak di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Cimahi. Dengan demikian, Peraturan Pemerintah nomor 46 tahun 2013 ini diharapkan dapat meningkatkan penerimaan pajak penghasilan pasal 4 ayat (2) dan meningkatkan pertumbuhan wajib pajak UMKM sehingga meningkatkan penerimaan pajak.

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh Peraturan Pemerintah nomor 46 tahun 2013 pada pajak penghasilan pasal 4 ayat (2) dan tingkat pertumbuhan wajib pajak UMKM terhadap penerimaan pajak di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Cimahi.

Maka dari itu, studi ini penting untuk dilakukan untuk mengetahui penerimaan pajak sebelum dan sesudah diterapkannya Peraturan Pemerintah nomor 46 tahun 2013 dan pengaruh Peraturan Pemerintah nomor 46 tahun 2013 pada pajak penghasilan pasal 4 ayat (2) dan tingkat pertumbuhan wajib pajak UMKM terhadap penerimaan pajak (Studi Kasus pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Cimahi).

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penelitian ini dilakukan dengan judul:

“Pengaruh Peraturan Pemerintah nomor 46 tahun 2013 pada Pajak Penghasilan Pasal 4 ayat (2) dan Tingkat Pertumbuhan Wajib Pajak UMKM Terhadap Penerimaan Pajak (Studi Kasus pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Cimahi)”.


(15)

BAB I PENDAHULUAN 5

Universitas Kristen Maranatha

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana penerimaan pajak penghasilan pasal 4 ayat (2) dan tingkat pertumbuhan wajib pajak usaha mikro kecil menengah (UMKM) sebelum dan sesudah diterapkan Peraturan Pemerintah nomor 46 tahun 2013 ?

2. Berapa besar pengaruh Peraturan Pemerintah nomor 46 tahun 2013 pada pajak penghasilan pasal 4 ayat (2) dan tingkat pertumbuhan wajib pajak UMKM terhadap penerimaan pajak di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Cimahi ?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan masalah yang telah diuraikan pada identifikasi masalah, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui penerimaan pajak penghasilan pasal 4 ayat (2) dan tingkat pertumbuhan wajib pajak usaha mikro kecil menengah (UMKM) sebelum dan sesudah diterapkan Peraturan Pemerintah nomor 46 tahun 2013.

2. Untuk mengetahui pengaruh Peraturan Pemerintah nomor 46 tahun 2013 pada pajak penghasilan pasal 4 ayat (2) dan tingkat pertumbuhan wajib pajak UMKM terhadap penerimaan pajak di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Cimahi.


(16)

BAB I PENDAHULUAN 6

Universitas Kristen Maranatha

1.4Kegunaan Penelitian

Hasil dari penelitian diharapkan dapat berguna bagi semua pihak yang berkepentingan, antara lain:

1. Bagi Direktorat Jenderal Pajak

Penulis berharap penelitian ini dapat menjadi bahan ajuan Direktorat Jenderal Pajak untuk dapat membangun kesadaran, kepedulian, serta kepatuhan wajib pajak usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dalam memenuhi kewajiban perpajakannya dengan cara Direktorat Jenderal Pajak lebih giat melakukan sosialisasi dan penyuluhan tentang Peraturan Pemerintah nomor 46 tahun 2013 dalam rangka meningkatkan kepatuhan wajib pajak usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) serta meningkatkan pertumbuhan wajib pajak usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dan meningkatkan penerimaan pajak usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

2. Bagi Akademisi

Penulis berharap penelitian ini dapat membantu para akademisi sebagai referensi bagi penelitian selanjutnya, serta dapat dijadikan dasar untuk mempelajari lebih jauh mengenai penerimaan pajak penghasilan pasal 4 ayat (2) dan tingkat pertumbuhan wajib pajak usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) sebelum dan sesudah diterapkan Peraturan Pemerintah nomor 46 tahun 2013 dan mengetahui pengaruh Peraturan Pemerintah nomor 46 tahun 2013 pada pajak penghasilan pasal 4 ayat (2) dan tingkat pertumbuhan wajib pajak UMKM terhadap penerimaan pajak.


(17)

77 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, maka diperoleh simpulan sebagai berikut:

1. Rata-rata penerimaan pajak penghasilan pasal 4 ayat (2) dan tingkat pertumbuhan wajib pajak usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) sebelum diterapkan peraturan pemerintah nomor 46 tahun 2013 sebesar 3.781.705.588,00 dan rata-rata penerimaan pajak penghasilan pasal 4 ayat (2) dan tingkat pertumbuhan wajib pajak usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) sesudah diterapkan peraturan pemerintah nomor 46 tahun 2013 sebesar 4.143.992.847,50. Hal ini menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara penerimaan pajak penghasilan pasal 4 ayat (2) dan tingkat pertumbuhan wajib pajak usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) sebelum dan sesudah diterapkan peraturan pemerintah nomor 46 tahun 2013.

2. Peraturan Pemerintah nomor 46 tahun 2013 pada Pajak Penghasilan Pasal 4 Ayat (2) (X1) dan Tingkat Pertumbuhan Wajib Pajak Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) (X2) secara simultan tidak berpengaruh signifikan terhadap Penerimaan Pajak (Y), dengan persentase pengaruh sebesar 65,6% sedangkan sisanya sebesar 34,4% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diamati di dalam penelitian ini. Sedangkan secara parsial, Peraturan Pemerintah nomor 46 tahun 2013 pada Pajak Penghasilan Pasal 4 Ayat (2) (X1) tidak berpengaruh signifikan terhadap


(18)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 78

Universitas Kristen Maranatha Penerimaan Pajak (Y) dengan persentase pengaruh sebesar 10,47%. Tingkat Pertumbuhan Wajib Pajak Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) (X2) tidak berpengaruh terhadap Penerimaan Pajak (Y) dengan persentase pengaruh sebesar 55,15%.

5.2 Saran

Berdasarkan simpulan yang telah dikemukakan, maka saran-saran yang dapat diberikan sebagai berikut:

1. Bagi Direktorat Jenderal Pajak

Mengingat Peraturan Pemerintah nomor 46 tahun 2013 ini masih baru sehingga Direktorat Jenderal Pajak khususnya Kantor Pelayanan Pajak Pratama Cimahi harus lebih giat menggali potensi penerimaan pajak khususnya pajak UMKM.

Upaya yang dapat dilakukakan Direktorat Jenderal Pajak antara lain dengan:

1. Melakukan sosialisasi dan penyuluhan mengenai Peraturan Pemerintah nomor 46 tahun 2013 agar wajib pajak lebih memahami isi dari peraturan tersebut, sehingga dengan pemahaman dan penjelasan yang baik mengenai peraturan ini wajib pajak akan lebih memahami kemudahan dalam memenuhi dan melaksanakan kewajiban perpajakan.

2. Mengadakan seminar mengenai Peraturan Pemerintah nomor 46 tahun 2013 bagi wajib pajak UMKM supaya meningkatkan pengetahuan tentang manfaat pajak bagi masyarakat sehingga dapat meningkatkan kepatuhan wajib pajak UMKM. 3. Memasang banner di kantor pelayanan pajak.


(19)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 79

Universitas Kristen Maranatha 2. Bagi Peneliti Selanjutnya

Penelitian yang dilakukan tentang Peraturan Pemerintah nomor 46 tahun 2013 ini masih sangat baru sehingga diperlukan penelitian lanjutan. Para peneliti selanjutnya diharapkan dapat menggunakan periode waktu yang lebih lama agar mendapatkan hasil yang maksimal. Serta dapat menambahkan variabel lain, yang diharapkan dapat mendukung penelitian ini.


(20)

80 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Agoes, Sukrisno dan Astralita Trisnawati. (2013). Akuntansi Perpajakan. Edisi 3. Penerbit Salemba Empat. Jakarta.

Hartono, Jogiyanto. (2013). Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan Pengalaman Pengalaman, Edisi 6. Penerbit BPFE. Yogyakarta.

Irawan, Dwi, Siti Zubaidah, dan Ihyaul Ulum. (2012). Persepsi Wirausahawan Tentang Rencana Regulasi Perpajakan Untuk Usaha Kecil Dan Menengah. Jurnal Studi Manajemen,Vol. 6 No. 1, hal. 11.

Isroah. (2013). Perhitungan Pajak Penghasilan Bagi UKMK. Jurnal Nominal, Vol. 2 No. 1 hal.65.

Kharisma, Raditha, Rini Anggraini, dan Gautama Budi Arundhati. (2014). Pengaruh Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2013 Terhadap Kelangsungan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Artikel Ilmiah Hasil Penelitian Mahasiswa. hal. 4-8.

Leafet Pajak. Aspek Perpajakan sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 46 tahun 2013. Mardiasmo. (2011). Perpajakan. Edisi Revisi 2011. Penerbit Andi. Yogyakarta.

Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-32/PJ/2013 tentang Tata Cara Pembebasan dari Pemotongan dan/atau Pemungutan Pajak Penghasilan bagi Wajib Pajak yang dikenai Pajak Penghasilan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013 tentang Pajak Penghasilan dari Usaha yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak yang memiliki Peredaran Bruto tertentu.

Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 107/PMK.011/2013 tentang Tata Cara Penghitungan, Penyetoran, dan Pelaporan Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari Usaha yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak yang memiliki Peredaran Bruto tertentu.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2013 tentang Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari Usaha yang diterima atau yang diperoleh Wajib Pajak yang memiliki Peredaran Bruto Tertentu.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2013 tentang Pelaksanaan Undang-Undang nomor 20 tahun 2008 tentang Usaha Mikro Kecil dan Menengah. Resmi, Siti. (2013). Perpajakan: Teori dan Kasus. Edisi 7. Penerbit Salemba Empat.


(21)

81 Universitas Kristen Maranatha Sopiyudin, D. (2013). Statistika Untuk Kedokteran Dan Kesehatan. Salemba Medika.

Jakarta.

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Penerbit Alfabeta. Bandung.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Bisnis. Alfabeta. Bandung.

Sunjoyo, Roni Setiawan, Verani Carolina, Nonie Magdalena, dan Albert Kurniawan. (2012). Aplikasi SPSS untuk Smart Riset. Penerbit Alfabeta. Bandung.

Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE-32/PJ/2014 tentang Penengasan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah nomor 46 tahun 2013 tentang Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari Usaha yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak yang memiliki Peredaran Bruto tertentu.

Susilo, Eunike Jacklyn, dan Betri Sirajuddin. Pemahaman Wajib Pajak Terhadap Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013 Tentang UKM Pada Wajib Pajak yang terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Palembang Ilir Barat. Jurnal Akuntansi, hal. 7-8.

Undang-undang Nomor 16 Tahun 2009 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan.

Undang-undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan. www.bppk.depkeu.go.id pada tanggal 2 Oktober 2014

www.depkop.go.id pada tanggal 14 September 2014 www.kemenkeu.go.id pada tanggal 15 September 2014 www.ortax.org pada tanggal 15 September 2014

www.pajak.go.id pada tanggal 14 September 2014 www.pajakonline.compada tanggal 8 Oktober 2014


(1)

BAB I PENDAHULUAN 6

Universitas Kristen Maranatha

1.4Kegunaan Penelitian

Hasil dari penelitian diharapkan dapat berguna bagi semua pihak yang berkepentingan, antara lain:

1. Bagi Direktorat Jenderal Pajak

Penulis berharap penelitian ini dapat menjadi bahan ajuan Direktorat Jenderal Pajak untuk dapat membangun kesadaran, kepedulian, serta kepatuhan wajib pajak usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dalam memenuhi kewajiban perpajakannya dengan cara Direktorat Jenderal Pajak lebih giat melakukan sosialisasi dan penyuluhan tentang Peraturan Pemerintah nomor 46 tahun 2013 dalam rangka meningkatkan kepatuhan wajib pajak usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) serta meningkatkan pertumbuhan wajib pajak usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dan meningkatkan penerimaan pajak usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

2. Bagi Akademisi

Penulis berharap penelitian ini dapat membantu para akademisi sebagai referensi bagi penelitian selanjutnya, serta dapat dijadikan dasar untuk mempelajari lebih jauh mengenai penerimaan pajak penghasilan pasal 4 ayat (2) dan tingkat pertumbuhan wajib pajak usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) sebelum dan sesudah diterapkan Peraturan Pemerintah nomor 46 tahun 2013 dan mengetahui pengaruh Peraturan Pemerintah nomor 46 tahun 2013 pada pajak penghasilan pasal 4 ayat (2) dan tingkat pertumbuhan wajib pajak UMKM terhadap penerimaan pajak.


(2)

77 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, maka diperoleh simpulan sebagai berikut:

1. Rata-rata penerimaan pajak penghasilan pasal 4 ayat (2) dan tingkat pertumbuhan wajib pajak usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) sebelum diterapkan peraturan pemerintah nomor 46 tahun 2013 sebesar 3.781.705.588,00 dan rata-rata penerimaan pajak penghasilan pasal 4 ayat (2) dan tingkat pertumbuhan wajib pajak usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) sesudah diterapkan peraturan pemerintah nomor 46 tahun 2013 sebesar 4.143.992.847,50. Hal ini menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara penerimaan pajak penghasilan pasal 4 ayat (2) dan tingkat pertumbuhan wajib pajak usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) sebelum dan sesudah diterapkan peraturan pemerintah nomor 46 tahun 2013.

2. Peraturan Pemerintah nomor 46 tahun 2013 pada Pajak Penghasilan Pasal 4 Ayat (2) (X1) dan Tingkat Pertumbuhan Wajib Pajak Usaha Mikro Kecil dan Menengah

(UMKM) (X2) secara simultan tidak berpengaruh signifikan terhadap Penerimaan

Pajak (Y), dengan persentase pengaruh sebesar 65,6% sedangkan sisanya sebesar 34,4% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diamati di dalam penelitian ini. Sedangkan secara parsial, Peraturan Pemerintah nomor 46 tahun 2013 pada Pajak Penghasilan Pasal 4 Ayat (2) (X1) tidak berpengaruh signifikan terhadap


(3)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 78

Universitas Kristen Maranatha

Penerimaan Pajak (Y) dengan persentase pengaruh sebesar 10,47%. Tingkat Pertumbuhan Wajib Pajak Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) (X2) tidak

berpengaruh terhadap Penerimaan Pajak (Y) dengan persentase pengaruh sebesar 55,15%.

5.2 Saran

Berdasarkan simpulan yang telah dikemukakan, maka saran-saran yang dapat diberikan sebagai berikut:

1. Bagi Direktorat Jenderal Pajak

Mengingat Peraturan Pemerintah nomor 46 tahun 2013 ini masih baru sehingga Direktorat Jenderal Pajak khususnya Kantor Pelayanan Pajak Pratama Cimahi harus lebih giat menggali potensi penerimaan pajak khususnya pajak UMKM.

Upaya yang dapat dilakukakan Direktorat Jenderal Pajak antara lain dengan:

1. Melakukan sosialisasi dan penyuluhan mengenai Peraturan Pemerintah nomor 46 tahun 2013 agar wajib pajak lebih memahami isi dari peraturan tersebut, sehingga dengan pemahaman dan penjelasan yang baik mengenai peraturan ini wajib pajak akan lebih memahami kemudahan dalam memenuhi dan melaksanakan kewajiban perpajakan.

2. Mengadakan seminar mengenai Peraturan Pemerintah nomor 46 tahun 2013 bagi wajib pajak UMKM supaya meningkatkan pengetahuan tentang manfaat pajak bagi masyarakat sehingga dapat meningkatkan kepatuhan wajib pajak UMKM. 3. Memasang banner di kantor pelayanan pajak.


(4)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 79

Universitas Kristen Maranatha

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

Penelitian yang dilakukan tentang Peraturan Pemerintah nomor 46 tahun 2013 ini masih sangat baru sehingga diperlukan penelitian lanjutan. Para peneliti selanjutnya diharapkan dapat menggunakan periode waktu yang lebih lama agar mendapatkan hasil yang maksimal. Serta dapat menambahkan variabel lain, yang diharapkan dapat mendukung penelitian ini.


(5)

80 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Agoes, Sukrisno dan Astralita Trisnawati. (2013). Akuntansi Perpajakan. Edisi 3. Penerbit Salemba Empat. Jakarta.

Hartono, Jogiyanto. (2013). Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan

Pengalaman Pengalaman, Edisi 6. Penerbit BPFE. Yogyakarta.

Irawan, Dwi, Siti Zubaidah, dan Ihyaul Ulum. (2012). Persepsi Wirausahawan Tentang Rencana Regulasi Perpajakan Untuk Usaha Kecil Dan Menengah. Jurnal Studi

Manajemen,Vol. 6 No. 1, hal. 11.

Isroah. (2013). Perhitungan Pajak Penghasilan Bagi UKMK. Jurnal Nominal, Vol. 2 No. 1 hal.65.

Kharisma, Raditha, Rini Anggraini, dan Gautama Budi Arundhati. (2014). Pengaruh Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2013 Terhadap Kelangsungan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Artikel Ilmiah

Hasil Penelitian Mahasiswa. hal. 4-8.

Leafet Pajak. Aspek Perpajakan sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 46 tahun 2013. Mardiasmo. (2011). Perpajakan. Edisi Revisi 2011. Penerbit Andi. Yogyakarta.

Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-32/PJ/2013 tentang Tata Cara Pembebasan dari Pemotongan dan/atau Pemungutan Pajak Penghasilan bagi Wajib Pajak yang dikenai Pajak Penghasilan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013 tentang Pajak Penghasilan dari Usaha yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak yang memiliki Peredaran Bruto tertentu.

Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 107/PMK.011/2013 tentang Tata Cara Penghitungan, Penyetoran, dan Pelaporan Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari Usaha yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak yang memiliki Peredaran Bruto tertentu.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2013 tentang Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari Usaha yang diterima atau yang diperoleh Wajib Pajak yang memiliki Peredaran Bruto Tertentu.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2013 tentang Pelaksanaan Undang-Undang nomor 20 tahun 2008 tentang Usaha Mikro Kecil dan Menengah. Resmi, Siti. (2013). Perpajakan: Teori dan Kasus. Edisi 7. Penerbit Salemba Empat.


(6)

81 Universitas Kristen Maranatha

Sopiyudin, D. (2013). Statistika Untuk Kedokteran Dan Kesehatan. Salemba Medika. Jakarta.

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan

R&D). Penerbit Alfabeta. Bandung.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Bisnis. Alfabeta. Bandung.

Sunjoyo, Roni Setiawan, Verani Carolina, Nonie Magdalena, dan Albert Kurniawan. (2012). Aplikasi SPSS untuk Smart Riset. Penerbit Alfabeta. Bandung.

Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE-32/PJ/2014 tentang Penengasan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah nomor 46 tahun 2013 tentang Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari Usaha yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak yang memiliki Peredaran Bruto tertentu.

Susilo, Eunike Jacklyn, dan Betri Sirajuddin. Pemahaman Wajib Pajak Terhadap Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013 Tentang UKM Pada Wajib Pajak yang terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Palembang Ilir Barat. Jurnal

Akuntansi, hal. 7-8.

Undang-undang Nomor 16 Tahun 2009 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan.

Undang-undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan. www.bppk.depkeu.go.id pada tanggal 2 Oktober 2014

www.depkop.go.id pada tanggal 14 September 2014 www.kemenkeu.go.id pada tanggal 15 September 2014 www.ortax.org pada tanggal 15 September 2014

www.pajak.go.id pada tanggal 14 September 2014 www.pajakonline.compada tanggal 8 Oktober 2014


Dokumen yang terkait

Dampak Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013 Terhadap Wajib Pajak Usaha Mikro Kecil Menengah (Umkm) Dan Penerimaan Pajak Penghasilan (Pph) Pasal 4 Ayat 2pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam

14 149 189

ANALISIS PENERAPAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 46 TAHUN 2013 TERHADAP TINGKAT Analisis Penerapan Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013 Terhadap Tingkat Pertumbuhan Wajib Pajak Dan Penerimaan Pph Pasal 4 Ayat(2) ( Studi Kasus pada Kantor Pelayanan Pajak

0 2 21

ANALISIS PENERAPAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 46 TAHUN 2013 TERHADAP TINGKAT Analisis Penerapan Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013 Terhadap Tingkat Pertumbuhan Wajib Pajak Dan Penerimaan Pph Pasal 4 Ayat(2) ( Studi Kasus pada Kantor Pelayanan Pajak

0 3 18

PENDAHULUAN Analisis Penerapan Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013 Terhadap Tingkat Pertumbuhan Wajib Pajak Dan Penerimaan Pph Pasal 4 Ayat(2) ( Studi Kasus pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Surakarta ).

0 2 7

TINJAUAN PUSTAKA Analisis Penerapan Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013 Terhadap Tingkat Pertumbuhan Wajib Pajak Dan Penerimaan Pph Pasal 4 Ayat(2) ( Studi Kasus pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Surakarta ).

0 4 38

METODE PENELITIAN Analisis Penerapan Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013 Terhadap Tingkat Pertumbuhan Wajib Pajak Dan Penerimaan Pph Pasal 4 Ayat(2) ( Studi Kasus pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Surakarta ).

0 4 4

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Analisis Penerapan Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013 Terhadap Tingkat Pertumbuhan Wajib Pajak Dan Penerimaan Pph Pasal 4 Ayat(2) ( Studi Kasus pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Surakarta ).

0 3 13

PENUTUP Analisis Penerapan Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013 Terhadap Tingkat Pertumbuhan Wajib Pajak Dan Penerimaan Pph Pasal 4 Ayat(2) ( Studi Kasus pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Surakarta ).

0 3 5

Dampak Penerapan Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013 terhadap Peningkatan Jumlah Wajib Pajak UMKM dan Penerimaan Pajak Penghasilan Pasal 4 Ayat (2) (Studi Kasus pada KPP Pratama Bandung Tegallega).

2 9 16

Dampak Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013 Terhadap Wajib Pajak Usaha Mikro Kecil Menengah (Umkm) Dan Penerimaan Pajak Penghasilan (Pph) Pasal 4 Ayat 2pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam

0 0 19