Studi Deskriptif Mengenai Derajat Stres pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha Bandung Tahun Angkatan 2001-2005 yang sedang Menyusun Usulan Penelitian.

(1)

ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh gambaran mengenai derajat stres pada mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha, Bandung tahun angkatan 2001-2005 yang sedang menyusun Usulan Penelitian. Populasi sasaran pada penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha, Bandung yang sedang menyusun Usulan Penelitian dan memenuhi karakteristik minimal mengontrak UP 2 semester, belum menikah, tidak bekerja, termasuk ke dalam angkatan 2001-2005, dan tidak melakukan penelitian dengan variabel yang sama dengan peneliti (variabel derajat stres). Ukuran responden penelitian ini sebesar 60 orang. Alat ukur yang digunakan ialah kuesioner derajat stres yang disusun peneliti berdasarkan teori Lazarus & Folkman (1984).

Data hasil penelitian memperlihatkan bahwa mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha, Bandung lebih sering menghayati tiap-tiap respon stres yaitu fisiologis, kognisi, emosi, dan sosial. Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti memberikan informasi mengenai respon-respon stres yang dihayati selama proses menyusun skripsi dan diharapkan agar mahasiswa Fakultas Psikologi dapat melakukan penelitian dengan menambahkan variable lain, seperti coping stres sehingga dapat memberi solusi dari stres yang dialami dalam menyusun UP.


(2)

DAFTAR ISI

Lembar Judul Lembar Pengesahan

Abstrak ... i

Kata Pengantar ... ii

Daftar Isi ... v

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Identifikasi Masalah ... 7

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1. Maksud Penelitian ... 8

1.3.2. Tujuan Penelitian ... 8

1.4. Kegunaan Penelitian 1.4.1. Kegunaan Teoretis ... 8

1.4.2. Kegunaan Praktis ... 9

1.5. Kerangka Pikir ... 9

1.6. Asumsi ... 14

1.7. Hipotesis Penelitian ... 14

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 15 BAB III METODOLOGI PENELITIAN


(3)

3.1.Rancangan Penelitian ... 38

3.2. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 3.2.1. Variabel Penelitian ... 39

3.2.2. Definisi Konseptual ... 39

3.2.3 Definisi Operasional ... 39

3.3. Alat Ukur 3.3.1. Alat Ukur Derajat Stres ... 41

3.3.1.1. Prosedur Pengisian ... 42

3.3.1.2. Sistem Penilaian ... 42

3.4. Pengujian Alat Ukur 3.3.4. Uji Validitas Alat Ukur ... 43

3.3.5. Uji Reliabilitas Alat Ukur ... 43

3.5. Populasi Sasaran dan Teknik Penarikan Sampel 3.5.1. Populasi Sasaran ... 44

3.5.2. Karakteristik Populasi ... 45

3.5.3. Teknik Penarikan Sampel ... 45

3.6. Teknik Analisis Data ... 45

3.7. Hipotesis Statistik ... 46

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Responden ... 47

4.2. Hasil Penelitian ... 48


(4)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan ... 54

5.2. Saran ... 55

DAFTAR PUSTAKA ... 56

DAFTAR RUJUKAN ... 57 LAMPIRAN

Lampiran 1 Pengantar Lampiran 2 Data Penunjang

Lampiran 3 Kuesioner Locus of Control Lampiran 4 Kuesioner Derajat Stres

Lampiran 5 Analisis Validitas dan Reliabilitas Variabel Locus of Control Lampiran 6 Analisis Validitas dan Reliabilitas Variabel Derajat Stres Lampiran 7 Skor Kuesioner Locus of Control

Lampiran 8 Skor Kuesioner Derajat Stres Lampiran 9 Data Penunjang dan Data Pribadi

Lampiran 10 Hasil Perhitungan Korelasi dan Uji Signifikansi

Lampiran 11 Hasil Tabulasi Silang Locus of Control dan Derajat Stres Lampiran 12 Hasil Tabulasi Silang Derajat Stres dengan Aspek Lampiran 13 Hasil Tabulasi Silang Derajat Stres dengan Data Pribadi


(5)

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Perkembangan jaman yang semakin maju menuntut masyarakat untuk semakin menyadari pentingnya mendapatkan pendidikan setinggi mungkin. Salah satu tujuan seseorang meneruskan pendidikan ke jenjang Perguruan Tinggi adalah untuk mendapatkan gelar dan memudahkan mendapat pekerjaan serta kedudukan sosial yang tinggi di lingkungan masyarakat. Namun pada kenyataannya untuk mendapatkan gelar ini bukanlah sesuatu yang mudah, karena sebelumnya ia harus memenuhi persyaratan akademik di perguruan tinggi.

Di perguruan tinggi Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha (UKM), Bandung salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana adalah dengan menyusun tugas akhir atau skripsi. Untuk bisa mengontrak skripsi, terlebih dahulu mahasiswa harus mengontrak mata kuliah Usulan Penelitian (UP). Usulan Penelitian adalah suatu kegiatan yang terencana, terarah, sistematik, dan terkendali, yang berupaya untuk memperoleh data dan informasi tentang suatu masalah dalam bidang ilmu tertentu, dengan menggunakan metode ilmiah, untuk menjawab pertanyaan penelitian atau menguji hipotesis (Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Psikologi UKM 2000). UP dilakukan secara mandiri dengan beberapa tahapan yang harus


(6)

dilalui oleh mahasiswa, yaitu menentukan topik permasalahan, menulis laporan, dan bimbingan.

Data Tata Usaha Fakultas Psikologi UKM, terdapat 269 mahasiswa yang sedang mengontrak mata kuliah UP untuk Tahun Akademik (TA) 2008/2009. Mahasiswa Fakultas Psikologi UKM angkatan 2005 adalah mahasiswa yang berdasarkan ketentuan fakultas memang seharusnya mengontrak UP pada TA 2008/2009, namun hanya 44.44% dari mahasiswa yang mengontrak mata kuliah UP pada TA 2008/2009 berasal dari angkatan 2005 sedangkan sisanya (55.56%) adalah mahasiswa angkatan tahun 2000-2004. Pada kenyataannya tidak semua mahasiswa yang mengontrak UP pada TA 2008/2009 kemudian akan menyusun UP. Mahasiswa yang menyusun UP mengatakan bahwa mereka menemui banyak kendala atau kesulitan dalam proses penyusunan UP.

Kendala atau kesulitan bagi mahasiswa dalam menyusun UP, misalnya menentukan topik permasalahan, mahasiswa merasa kesulitan dan bingung menentukan topik untuk mulai menyusun UP, dan sulitnya mencari referensi yang diinginkan. Saat menulis laporan, kendala atau kesulitan yang ditemui mahasiswa misalnya sulit menemukan ide dan menuangkannya ke dalam tulisan pada saat pembuatan UP, adanya masalah pribadi, atau tidak disiplin dalam proses pengerjaan UP. Pada saat melakukan bimbingan mahasiswa bisa menjadi sangat malas atau merasa bosan karena harus merevisi dan menyusun UP, adanya tuntutan dari orang


(7)

tua, serta ajakan bermain dari teman-teman juga dapat menjadi kendala mahasiswa yang sedang menyusun UP.

Banyaknya kendala atau kesulitan yang ditemui Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha (UKM) yang sedang mengerjakan UP dapat dirasakan sebagai pemicu munculnya stres. Stres merupakan respon fisik maupun mental dalam diri individu terhadap situasi-situasi yang dihayati sebagai sesuatu yang berada di luar batas kemampuan adaptasi individu tersebut, dengan kata lain mahasiswa yang yakin dengan kemampuan yang dimiliki kurang menghayati kendala atau kesulitan yang dialami selama menyusun UP sebagai stres. Adanya perbedaan kemampuan dalam mentolerir stres ini akan menimbulkan perbedaan terhadap tinggi atau rendahnya penghayatan derajat stres. Kemampuan penilaian seseorang terhadap stres ini turut dipengaruhi oleh penilaian kognitif yang memberikan bobot terhadap stres yang dialami individu. Penilaian koginitif adalah proses evaluatif yang menentukan apa dan dalam keadaan apa suatu interaksi antara individu dengan lingkungannya bisa menimbulkan stres (Lazarus & Folkman, 1984). Penilaian kognitif inilah yang akan menentukan apakah kendala atau kesulitan yang dihadapi oleh mahasiswa ketika menyusun UP dianggap sebagai ancaman atau pemicu munculnya stres.

Stres merupakan fenomena individual bagi mahasiswa karena tingkat stres setiap mahasiswa akan berbeda-beda terkait situasi yang dihadapinya. Dengan kata lain, situasi yang sama akan memunculkan respon stres yang berbeda pada tiap


(8)

mahasiswa. Respon yang ditunjukkan mahasiswa dapat berupa reaksi fisik dan psikis yang bersifat individual terhadap kendala atau kesulitan yang dihadapi mahasiswa ketika menyusun UP.

Survei awal melalui wawancara kepada 10 orang mahasiswa Fakultas Psikologi UKM yang mengontrak UP pada TA 2008/2009 diperoleh bahwa kendala yang dihadapi tiap-tiap mahasiswa dalam menyusun UP berbeda-beda dan memunculkan respon stres yang berbeda pula. Hal ini dapat ditunjukkan sebagai berikut: dua orang mahasiswa mengatakan bahwa terkadang mereka merasa sulit menuangkan ide ke dalam tulisan pada saat pengerjaan UP dan sulit berkonsentrasi sehingga pengerjaan UP yang harusnya bisa dikerjakan setiap hari hanya mereka kerjakan 4-5kali dalam seminggu. Hal ini menyebabkan produktivitas kerja dalam proses pengerjaan UP menurun dan menyebabkan mahasiswa tersebut terlambat dalam mengumpulkan UP sesuai deadline. Kedua mahasiswa tersebut juga menambahkan karena adanya tuntutan dari orang tua maka mereka berusaha untuk mengerjakan UP dengan baik. Mereka menjadikan tuntutan orang tua sebagai motivasi untuk menyelesaikan UP dan mengatakan bahwa derajat stres yang mereka alami rendah.

Tiga orang mahasiswa lain mengatakan bahwa kendala dalam proses penyelesaian UP berasal dari dosen pembimbing, seperti sulit untuk menemui dosen pembimbing, ketidakcocokkan ide dengan dosen pembimbing, dan tuntutan dari dosen pembimbing untuk mengerjakan UP dalam waktu yang telah ditentukan. Satu


(9)

dari tiga mahasiswa tersebut mengatakan bahwa ia merasa kesulitan untuk mengikuti dan menuangkan ide sesuai dengan masukan-masukan yang diberikan dosen pembimbing, tuntutan tersebut seringkali membuat mahasiswa merasa tegang, cemas, hampir setiap hari bermimpi buruk tentang UP. Mahasiswa ini mengakui bahwa derajat stres yang dimilikinya tinggi. Sedangkan dua (dari ketiga) mahasiswa tersebut mengaku bahwa tuntutan dari dosen pembimbing tidak terlalu membebani mereka dan tidak sampai membuat mereka bermimpi buruk tentang UP. Mereka memilih untuk menulis laporan berdasarkan masukan dari dosen pembimbing dan menjadikan tuntutan tersebut sebagai faktor penting dalam penyelesaian UP. Kedua mahasiswa tersebut menambahkan bahwa mereka memiliki derajat stres yang rendah.

Selain itu, dua mahasiswa mengatakan bahwa mereka selalu mengerjakan UP dan berusaha menyelesaikan UP tepat waktu. Mereka menambahkan bahwa tetap ada tuntutan dari orang tua dan dosen pembimbing. Tuntutan tersebut tidak membuat mereka merasa tertekan, tetapi justru mereka jadikan tuntutan tersebut sebagai motivasi untuk diri mereka. Hal ini terlihat dari tingkah laku mereka dalam proses pengerjaan UP. Satu dari mahasiswa tersebut menyisihkan waktu 4 jam sehari dan berusaha mengatasi rasa malas yang timbul. Sedangkan mahasiswa yang lain mengaku kesulitan menemui dosen pembimbing, tetapi hal ini justru membuatnya semakin rajin datang ke kampus untuk menemui dosen


(10)

pembimbingnya. Kedua mahasiswa tersebut mengakui bahwa kendala tersebut tidak terlalu membuat stres dan mengaku bahwa derajat stres yang mereka miliki rendah.

Satu orang mahasiswa mengatakan bahwa kendala atau kesulitan terbesar untuk mengerjakan UP berasal dari dirinya sendiri, yaitu rasa malas. Mahasiswa tersebut merasa mempunyai banyak waktu untuk mengerjakan UP, sehingga cenderung menunda-tunda untuk mengerjakan UP. Tuntutan dari orang tua dan dosen pembimbing tidak terlalu dihiraukan oleh mahasiswa tersebut. Namun beberapa kali mahasiswa tersebut bermimpi buruk tentang UP, setelah bermimpi biasanya keesokan harinya ia akan langsung mengerjakan UP. Walaupun mengalami mimpi buruk, namun mahasiswa tersebut mengaku tidak terlalu stres dalam menyusun UP dan mengatakan bahwa derajat stres yang dimilikinya rendah karena ia merasa yakin bahwa dengan kemampuan yang dimilikinya ia dapat menyelesaikan UP dengan baik dan tepat waktu.

Dua mahasiswa lainnya juga mengatakan bahwa kendala terbesar berasal dari dalam dirinya sendiri. Satu dari kedua mahasiswa tersebut mengatakan bahwa tuntutan dari lingkungan, seperti teman-teman membuat ia tertekan dan mengatakan bahwa derajat stres yang dialaminya tinggi. Mahasiswa tersebut merasa apabila teman-temannya mampu menyelesaikan UP dengan baik dan tepat waktu maka ia pun harus mampu melakukannya, sehingga menjadi tekanan tersendiri untuk mahasiswa tersebut. Mahasiswa tersebut sangat sering mengalami mimpi buruk


(11)

tentang UP dan menghindari bertemu dengan teman-temannya yang sedang mengerjakan UP.

Satu (dari kedua) mahasiswa tersebut mengatakan bahwa ia telah mengontrak mata kuliah UP untuk yang ketiga kali. Hal ini disebabkan ia merasa kesulitan untuk mengerjakan UP, karena semenjak kuliah ia memang sering gagal dalam beberapa mata kuliah. Mahasiswa tersebut mengatakan bahwa ia mengalami semua gejala stres, seperti rasa tegang, susah berkonsentrasi, mimpi buruk, dan mudah menyalahkan orang lain. Gejala stres ini sangat sering dirasakan oleh mahasiswa tersebut. Mahasiswa tersebut mengaku tetap mengerjakan UP meskipun stres yang dirasakannya sangat tinggi.

Berdasarkan hasil survei awal di atas ditemukan bahwa sebagian mahasiswa cenderung mengalami respon stres seperti respon fisiologis, kognisi, emosi, dan sosial, namun memiliki makna dan penilaian yang berbeda terhadap tingkat stres yang dihadapi. Misalnya mahasiswa yang mengalami mimpi buruk karena adanya tekanan dari lingkungan seperti orang tua maupun teman, beberapa menilai bahwa mereka memiliki derajat stres yang tinggi dan beberapa menilai sebaliknya. Selain itu dari survei di atas juga diperoleh gambaran bahwa sebagian mahasiswa cenderung memiliki keyakinan bahwa baik kegagalan maupun keberhasilan dalam menyelesaikan UP tergantung pada kemampuan, usaha, dan dirinya. Dari uraian tersebut, maka peneliti tertarik untuk meneliti mengenai derajat stres pada


(12)

mahasiswa Fakultas Psikologi UKM, Bandung tahun angkatan 2001-2005 yang sedang menyusun UP.

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah diuraikan sebelumnya, maka ingin diketahui ”Sejauh mana derajat stres yang dihayati mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha, Bandung tahun angkatan 2001-2005 yang

sedang menyusun Usulan Penelitian.”

1.3Maksud dan Tujuan Penelitian

1.3.1 Maksud Penelitian

 Penelitian ini diadakan untuk memperoleh gambaran mengenai derajat stres pada mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha, Bandung tahun angkatan 2001-2005 yang sedang menyusun Usulan Penelitian (UP).

1.3.2 Tujuan Penelitian

 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui derajat stres pada mahasiswa Fakultas Psikologi, Universitas Kristen Maranatha, Bandung tahun angkatan 2001-2005 yang sedang menyusun Usulan Penelitian.


(13)

1.4 Kegunaan Penelitian

1.4.1 Kegunaan Teoretis

1. Memberikan masukan bagi ilmu Psikologi, khususnya dalam bidang Psikologi Pendidikan mengenai derajat stres pada mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha, Bandung tahun angkatan 2001-2005 yang sedang menyusun Usulan Penelitian.

2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu referensi dan informasi kepada peneliti lain mengenai yang berhubungan dengan derajat stres pada mahasiswa yang sedang menyusun Usulan Penelitian. 1.4.2 Kegunaan Praktis

1. Memberikan informasi kepada Fakultas Psikologi, Universitas Kristen Maranatha, Bandung dan dosen pembimbing mengenai derajat stres yang dialami oleh mahasiswa yang sedang menyusun UP. Diharapkan dosen pembimbing dapat memberikan bimbingan dan motivasi agar mahasiswa mampu menyelesaikan menyusun UP.

2. Memberikan informasi kepada mahasiswa Fakultas Psikologi, Universitas Kristen Maranatha, Bandung mengenai derajat stres yang kelak mungkin akan dialami oleh mahasiswa yang sedang menyusun UP.


(14)

1.5 Kerangka Pemikiran

Salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana dari perguruan tinggi adalah pengerjaan tugas akhir atau skripsi. Di Fakultas Psikologi UKM Bandung, Usulan Penelitian (UP) merupakan tahap yang harus dilalui sebelum mahasiswa mengontrak skripsi (Tata Usaha Fakultas Psiklogi UKM, Bandung). Mahasiswa yang sedang menyusun UP sering kali menemukan banyak kendala atau kesulitan yang dapat membuat mahasiswa tersebut merasa tertekan dan akhirnya mengalami stres.

Berdasarkan hasil wawancara awal, kendala dan kesulitan yang dihadapi mahasiswa Fakultas Psikologi UKM Bandung angkatan tahun 2001-2005 yang sedang menyusun UP dapat berasal dari faktor dalam diri maupun faktor dari luar diri mahasiswa tersebut. Faktor dari dalam diri biasanya berupa rasa bosan, sulitnya menuangkan ide ke dalam tulisan pada saat pengerjaan UP, adanya masalah pribadi, atau tidak disiplin dalam proses pengerjaan UP, yang dapat menimbulkan rasa malas untuk mengerjakan UP. Sedangkan kendala yang berasal dari faktor luar diri mahasiswa dirasakan berasal dari tuntutan orang tua, tuntutan dosen pembimbing, ajakan bermain oleh teman-teman, yang dapat menimbulkan konflik bagi mahasiswa antara harus memilih ajakan bermain dengan teman-teman atau memilih untuk mengerjakan UP, atau sulitnya mencari referensi dan data untuk menunjang proses penyelesaian UP.


(15)

Kendala atau kesulitan yang dihadapi mahasiswa pada saat pengerjaan UP dapat diatasi apabila mahasiswa memiliki harapan keyakinan yang positif tentang kendali dirinya atas peristiwa-peristiwa yang terjadi, yang disebut sebagai internal

locus of control (Rotter, applications of a social learning theory of personality).

Mahasiswa yang memiliki keyakinan dan kecenderungan locus of control internal akan lebih percaya pada kemampuan dirinya untuk menghadapi kendala atau kesulitan yang ditemui pada saat ia sedang menyusun UP, namun lain halnya dengan mahasiswa yang memiliki keyakinan dan kecenderungan locus of control eksternal. Mahasiswa dengan kecenderungan locus of control eksternal ketika menghadapi kendala yang sama, akan menilai kendala atau kesulitan tersebut sebagai nasib dan bersikap pasrah.

Dari penjelasan di atas dapat dikatakan bahwa respon setiap mahasiswa akan berbeda-beda dalam menghadapi kendala atau kesulitan yang ditemuinya. Perbedaan interpretasi dan reaksi terhadap situasi yang menimbulkan stres dimungkinkan karena masing-masing mahasiswa memiliki kepekaan dan daya tahan yang berbeda terhadap situasi tersebut (Lazarus and Folkman, 1984). Kepekaan dan daya tahan dalam menghadapi kendala atau kesulitan dalam proses penyusunan UP yang dimiliki mahasiswa Fakultas Psikologi UKM inilah yang kemudian menyebabkan perbedaan penilaian kognitif terhadap kendala atau kesulitan yang dirasakan pada saat pengerjaan UP. Perbedaan penilaian kognitif mengenai respon stres yang ditampilkan mahasiswa juga menghasilkan derajat stres yang berbeda-beda.


(16)

Semakin sering respon stres yang muncul pada mahasiswa Fakultas Psikologi UKM saat menyusun UP, maka derajat stres akan semakin tinggi.

Respon stres yang dihayati mahasiswa Fakultas Psikologi UKM, yaitu respon fisiologis, kognisi, emosi, maupun sosial. Pengaruh secara fisiologis dapat berupa gangguan pencernaan, gangguan sekresi, dan denyut jantung meningkat, misalnya saat akan melakukan bimbingan, jantung mahasiswa berdebar kencang. Secara kognisi bisa berupa sulit membuat keputusan, banyak melamun, dan sulit berkonsentrasi. Pengaruh secara emosional seperti takut, marah, dan merasa bersalah, misalnya seorang mahasiswa yang merasa bersalah karena tidak dapat memenuhi janji yang dibuat dengan dosen pembimbing. Pengaruh secara sosial seperti mudah menyalahkan orang lain, hilang kepercayaan terhadap orang lain, dan mendiamkan orang lain. Misalnya mahasiswa yang tidak dapat menyelesaikan revisi Usulan Penelitian tepat waktu. Semakin tinggi derajat stres yang dihayati mahasiswa Fakultas Psikologi UKM, maka keluhan baik secara fisiologis, kognisi, emosional, dan sosial semakin sering muncul. Semakin sering gejala yang dirasakan mahasiswa Fakultas Psikologi UKM, maka semakin tinggi pula derajat stres yang dialami.


(17)

Secara skematis, kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Bagan 1.1: Kerangka Pemikiran

Rendah Tinggi Derajat Stres Mahasiswa Fakultas Psikologi UKM yang Menyusun UP

Locus of Control

- LOC Internal - LOC Eksternal a. Fisiologis

- denyut jantung meningkat - gangguan pencernaan - gangguan sekresi b. Kognisi

- sulit membuat keputusan - banyak melamun

- sulit berkonsentrasi

c. Emosi - takut - marah

- merasa bersalah d. Sosial

- mudah menyalahkan orang lain

- hilang kepercayaan terhadap orang lain - mendiamkan orang lain


(18)

1.6 Asumsi

1. Setiap mahasiswa yang sedang menyusun UP mengalami kendala atau kesulitan dalam proses penyelesaiannya.

2. Kendala atau kesulitan yang dihadapi mahasiswa pada saat pengerjaan UP dapat dihayati sebagai stressor yang memunculkan stres.

3. Stres yang dihayati mahasiswa Fakultas Psikologi UKM Bandung yang sedang menyusun UP dapat dilihat dari respon stres yang dihayati mahasiswa.

4. Semakin sering respon stres yang dialami mahasiswa Fakultas Psikologi, Bandung yang sedang menyusun UP, maka semakin tinggi derajat stres yang dihayati mahasiswa begitu pula sebaliknya.

1.7 Hipotesis Penelitian

Sejauh mana derajat stres yang dihayati mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha, Bandung tahun angkatan 2001-2005 yang sedang menyusun Usulan Penelitian.


(19)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Derajat stres yang dihayati mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha, Bandung dalam proses penyusunan UP cenderung tinggi. Hal ini semakin ditunjang dengan adanya kecenderungan locus of control eksternal yang dihayati mahasiswa Fakultas Psikologi. Dengan kata lain semakin eksternal

locus of control mahasiswa Fakultas Psikologi UKM, maka semakin besar

derajat stres yang dihayati mahasiswa Fakultas Psikologi UKM, Bandung tahun angkatan 2001-2005 yang sedang menyusun UP.

2. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa sebagian besar mahasiswa Fakultas Psikologi UKM, Bandung yang menghayati derajat stres tinggi juga menghayati respon stres fisiologis, kognisi, emosi, dan sosial yang tinggi pula. Hal ini berarti semakin sering respon fisiologis, kognisi, emosi, dan sosial yang dialami, maka semakin tinggi pula derajat stres yang dihayati mahasiswa Fakultas Psikologi UKM, Bandung tahun angkatan 2001-2005 yang sedang menyusun UP.


(20)

5.2 Saran

5.2.1 Saran Teoretis

1. Penelitian serupa dapat dilakukan dengan menambah variable lain, misalnya coping stres, sehingga dapat memberi solusi dari stres yang dialami dalam menyusun UP.

5.2.2 Saran Praktis

1. Memberi informasi bagi Fakultas Psikologi, Universitas Kristen Maranatha, dan mahasiswa yang sedang menyusun Usulan Penelitian mengenai stres dan respon-respon stres yang akan dihadapi ketika menyusun UP. Dengan mengetahui informasi tersebut, diharapkan dapat mengurangi derajat stres yang dihayati mahasiswa pada saat menyusun UP dan mampu menyelesaikan UP tepat waktu.


(21)

D A F T A R P U S T A K A

Allen, R. J. 1983. Human Stress: Its Nature and Control. Mimmeapolis, Minnesota: Burgess Publishing Company.

Cox, Tom. 1978. Stress. London: The Mac.Milan Press Ltd.

Goldberg, L. & Breznitz, S. 1982. Handbook of Stress, Theoretical and Clinic

Aspects. London: The Free press, A Divisions of MacMilan Publishing Co.,

Inc.

Gulo, W. 2002. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia.

Lazarus, Richard. S. 1976. Patterns of Adjustment. New York: Springer Publishing Company.

Lazarus, Richard. S., & Folkman, Susan. 1984. Stress, Appraisal, and Coping. New York: Springer Publishing Company.

Lefcourt. 1976. Locus of Control, Current Trends In Theory and Research. London: Hills Dale Associate Publisher.

Phares, E Jerry. 1876. Locus of Control in Personality. New Jersey: General Learning Press.

Rotter, J.B.; Chance, J.E & Phares, E.J. 1972. Application of a Social Learning

Theory of Personality. New York: Holt, Rinehart & Winston.

Siegel, Sidney. 1997. Statistik non Parametrik untuk Ilmu-Ilmu Sosial. Jakarta: PT. Gramedia Puataka Pusat.


(22)

D A F T A R R U J U K A N

Pedoman Penulisan Skripsi Sarjana I Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha. 2000

Andita Wuryandari. 2007. Studi Deskriptif mengenai Kecenderungan Locus of

Control pada Siswa Kelas XI SMA Labschool di Kota X. Skripsi. Bandung :

Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha.

Nerry Meiwulan. 1999. Hubungan antara Locus of Control, Derajat Stres, dan

Strategi Penanggulangan Stres pada Mahasiswa yang sedang Menyusun Tugas Akhir. Skripsi. Bandung : Fakultas Psikologi Universitas Padjajaran.

Putri Ayuningtyas. 2007. Studi Deskriptif mengenai Derajat Stres pada Manager

Menengah Atas dalam Menjalani masa Persiapan Pensiun di Kantor Pusat PT. X Bandung. Skripsi. Bandung : Fakultas Psikologi Universitas Kristen

Maranatha.

Ruth Rahmasari. 2000. Derajat Dukungan Suami dan Derajat Stres pada Ibu yang

Memiliki Anak Autis. Skripsi. Bandung : Fakultas Psikologi Universitas

Kristen Maranatha.

S. Sion Junita. 2002. Persepsi Mahasiswa yang Mempengaruhi Penyelesaian

Skripsi. Skripsi. Bandung : Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha.


(1)

Secara skematis, kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Bagan 1.1: Kerangka Pemikiran

Rendah Tinggi Derajat Stres Mahasiswa Fakultas Psikologi UKM yang Menyusun UP

Locus of Control

- LOC Internal - LOC Eksternal a. Fisiologis

- denyut jantung meningkat - gangguan pencernaan - gangguan sekresi b. Kognisi

- sulit membuat keputusan - banyak melamun

- sulit berkonsentrasi

c. Emosi - takut - marah

- merasa bersalah d. Sosial

- mudah menyalahkan orang lain

- hilang kepercayaan terhadap orang lain - mendiamkan orang lain


(2)

1.6 Asumsi

1. Setiap mahasiswa yang sedang menyusun UP mengalami kendala atau kesulitan dalam proses penyelesaiannya.

2. Kendala atau kesulitan yang dihadapi mahasiswa pada saat pengerjaan UP dapat dihayati sebagai stressor yang memunculkan stres.

3. Stres yang dihayati mahasiswa Fakultas Psikologi UKM Bandung yang sedang menyusun UP dapat dilihat dari respon stres yang dihayati mahasiswa.

4. Semakin sering respon stres yang dialami mahasiswa Fakultas Psikologi, Bandung yang sedang menyusun UP, maka semakin tinggi derajat stres yang dihayati mahasiswa begitu pula sebaliknya.

1.7 Hipotesis Penelitian

Sejauh mana derajat stres yang dihayati mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha, Bandung tahun angkatan 2001-2005 yang sedang menyusun Usulan Penelitian.


(3)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Derajat stres yang dihayati mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha, Bandung dalam proses penyusunan UP cenderung tinggi. Hal ini semakin ditunjang dengan adanya kecenderungan locus of control eksternal yang dihayati mahasiswa Fakultas Psikologi. Dengan kata lain semakin eksternal

locus of control mahasiswa Fakultas Psikologi UKM, maka semakin besar

derajat stres yang dihayati mahasiswa Fakultas Psikologi UKM, Bandung tahun angkatan 2001-2005 yang sedang menyusun UP.

2. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa sebagian besar mahasiswa Fakultas Psikologi UKM, Bandung yang menghayati derajat stres tinggi juga menghayati respon stres fisiologis, kognisi, emosi, dan sosial yang tinggi pula. Hal ini berarti semakin sering respon fisiologis, kognisi, emosi, dan sosial yang dialami, maka semakin tinggi pula derajat stres yang dihayati mahasiswa Fakultas Psikologi UKM, Bandung tahun angkatan 2001-2005 yang sedang menyusun UP.


(4)

5.2 Saran

5.2.1 Saran Teoretis

1. Penelitian serupa dapat dilakukan dengan menambah variable lain, misalnya coping stres, sehingga dapat memberi solusi dari stres yang dialami dalam menyusun UP.

5.2.2 Saran Praktis

1. Memberi informasi bagi Fakultas Psikologi, Universitas Kristen Maranatha, dan mahasiswa yang sedang menyusun Usulan Penelitian mengenai stres dan respon-respon stres yang akan dihadapi ketika menyusun UP. Dengan mengetahui informasi tersebut, diharapkan dapat mengurangi derajat stres yang dihayati mahasiswa pada saat menyusun UP dan mampu menyelesaikan UP tepat waktu.


(5)

D A F T A R P U S T A K A

Allen, R. J. 1983. Human Stress: Its Nature and Control. Mimmeapolis, Minnesota: Burgess Publishing Company.

Cox, Tom. 1978. Stress. London: The Mac.Milan Press Ltd.

Goldberg, L. & Breznitz, S. 1982. Handbook of Stress, Theoretical and Clinic

Aspects. London: The Free press, A Divisions of MacMilan Publishing Co.,

Inc.

Gulo, W. 2002. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia.

Lazarus, Richard. S. 1976. Patterns of Adjustment. New York: Springer Publishing Company.

Lazarus, Richard. S., & Folkman, Susan. 1984. Stress, Appraisal, and Coping. New York: Springer Publishing Company.

Lefcourt. 1976. Locus of Control, Current Trends In Theory and Research. London: Hills Dale Associate Publisher.

Phares, E Jerry. 1876. Locus of Control in Personality. New Jersey: General Learning Press.

Rotter, J.B.; Chance, J.E & Phares, E.J. 1972. Application of a Social Learning

Theory of Personality. New York: Holt, Rinehart & Winston.

Siegel, Sidney. 1997. Statistik non Parametrik untuk Ilmu-Ilmu Sosial. Jakarta: PT. Gramedia Puataka Pusat.


(6)

D A F T A R R U J U K A N

Pedoman Penulisan Skripsi Sarjana I Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha. 2000

Andita Wuryandari. 2007. Studi Deskriptif mengenai Kecenderungan Locus of

Control pada Siswa Kelas XI SMA Labschool di Kota X. Skripsi. Bandung :

Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha.

Nerry Meiwulan. 1999. Hubungan antara Locus of Control, Derajat Stres, dan

Strategi Penanggulangan Stres pada Mahasiswa yang sedang Menyusun Tugas Akhir. Skripsi. Bandung : Fakultas Psikologi Universitas Padjajaran.

Putri Ayuningtyas. 2007. Studi Deskriptif mengenai Derajat Stres pada Manager

Menengah Atas dalam Menjalani masa Persiapan Pensiun di Kantor Pusat PT. X Bandung. Skripsi. Bandung : Fakultas Psikologi Universitas Kristen

Maranatha.

Ruth Rahmasari. 2000. Derajat Dukungan Suami dan Derajat Stres pada Ibu yang

Memiliki Anak Autis. Skripsi. Bandung : Fakultas Psikologi Universitas

Kristen Maranatha.

S. Sion Junita. 2002. Persepsi Mahasiswa yang Mempengaruhi Penyelesaian

Skripsi. Skripsi. Bandung : Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha.


Dokumen yang terkait

Studi Deskriptif Mengenai Derajat Self-Compassion pada Mahasiswa Psikologi Universitas Kristen Maranatha.

1 1 34

Studi Deskriptif Mengenai Optimisme Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Yang Sedang Mengerjakan Usulan Penelitian Lanjutan di Universitas "X" Kota Bandung.

0 0 34

Gambaran Kekebalan Stres Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha Angkatan 2005.

0 4 24

Studi Deskriptif Mengenai Derajat Ersiliency Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas "X" Bandung Yang Sedang Mengerjakan Usulan Penelitian (UP).

0 0 123

Studi Deskriptif Mengenai Derajat Kemampuan Enterpren eurship Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Angkatan 2005 Universitas "X" di Bandung.

0 0 59

Studi Deskriptif Mengenai Prokrastinasi Akademik Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Yang Sedang Mengontrak Mata Kuliah Usulan Penelitian di Universitas 'X' Bandung.

4 6 26

Studi Deskriptif Mengenai Derajat Self-Efficacy pada Mahasiswa Fakultas Psikologi yang Sedang Menyusun Skripsi di Universitas "X" Kota Bandung.

0 0 62

Penelitian Deskriptif Mengenai Derajat Kecemasan Sesaat pada Mahasiswa Angkatan 2000 yang Sedang Menyelesaikan Skripsi di Fakultas Psikologi Universitas "X" Bandung.

0 0 114

Studi Deskriptif Mengenai Learning Approach Pada Mahasiswa Angkatan 2005 Fakultas Psikologi Universitas "X" Bandung.

0 0 89

Penelitian Deskriptif Mengenai Derajat Kecemasan Sesaat pada Mahasiswa Angkatan 2000 yang Sedang Menyelesaikan Skripsi di Fakultas Psikologi Universitas "X" Bandung - MCUrepository

0 0 15