PENDAHULUAN Pengelolaan Pembelajaran IPA Terpadu Sekolah Unggulan (Studi Situs SMP Negeri 1 Salatiga).
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan suat u sist em yang di dalam nya terdapat beberapa komponen yang m enjadi sat u kesatuan fungsional dan saling berint eraksi, bergantung, dan berguna untuk m encapai tujuan. Komponen itu adalah t ujuan pendidikan, pendidik, anak didik, lingkungan pendidikan dan alat pendidikan. Kelima kom ponen pendidikan tersebut, akan terim plem entasi dalam proses pembelajaran, yait u aktivit as belajar m engajar. Seseorang dikat akan t elah belajar apabila dalam dirinya telah t erjadi perubahan perilaku dan t idak t ahu m enjadi tahu yang m eliputi aspek koqnit if, afekt if, dan psikomot or. Pem bent ukan insan berkualit as m elalui pendidikan m enekankan pada pembent ukan sumber daya pembangunan yang m em iliki etos kerja, produktivit as, m em iliki profesionalism e sert a m am pu m enguasai m aupun m em anfaatkan ilm u penget ahuan dan teknologi. Pendidikan m erangsang kreat ivit as agar sanggup m enghadapi tant angan-tant angan alam , m asyarakat , t eknologi sert a kehidupan yang sem akin kom plek.
Sist em pendidikan dapat dikatakan bermutu, jika proses belajar m engajar berlangsung secara menarik dan m emotivasi siswa untuk berfikir krit is sehingga
(2)
pesert a didik dapat belajar sebanyak mungkin m elalui proses belajar yang berkelanjutan. Proses pendidikan yang bermut u akan m embuahkan hasil pendidikan yang berm utu dan relevan dengan pem bangunan.
Kegiat an pembelajaran diarahkan unt uk m emberdayakan semua pot ensi pesert a didik unt uk menguasai kom petensi yang di harapkan. Kegiat an pembelajaran m engembangkan kem ampuan unt uk mengetahui, m em aham i, m elakukan sesuat u dalam hidup. Dengan dem ikian kegiat an pem belajaran perlu : (1). berpusat pada pesert a didik (2). m engem bangkan kreat ivitas peserta didik (3). m encipt akan nilai, etika, estetika, logika dan kinestetika (4). m enyediakan pengalam an belajar yang beraga
Sebagai salah satu komponen dalam pembelajaran guru m em iliki posisi yang m enentukan keberhasilan pembelajaran, karena fungsi ut am a guru ialah m erancang, m engelola dan m engevaluasi pembelajaran. Sejalan dengan it u pula Kurikulum sat uan Tingkat Pendidikan (KTSP) menegaskan bahw a kedudukan guru dalam kegiatan belajar mengajar sangat st rategis dan m enentukan kedalam an dan keluasan m ateri pelajaran. Guru m erupakan fakt or penentu dalam pembelajaran karena guru yang m em ilah bahan pelajaran yang disajikan kepada pesert a didik. Salah satu fakt or yang m empengaruhi guru dalam upaya m em perluas dan m emperdalam m ateri ialah rancangan pem belajaran yang
(3)
efekt if , ef isien, m enarik dan hasil pem belajaran yang berm ut u t inggi dapat dilakukan oleh set iap guru.
Pola pem belajaran pent ing dalam pelaksanaan pembelajaran unt uk m endapat kan jam inan kualit as guru dalam m eningkatkan kualitas proses pembelajaran. Oleh karena it u agar pembelajaran yang diberikan pada sisw a dapat berjalan dengan baik dan lancar m aka perlu sebuah pengelolaan yang baik. Pengolahan pembelajaran oleh guru dapat berupa pengembangan silabus, pembuat an RPP, persiapan adm inist rasi sisw a serta berbagai kegiat an dan m edia yang akan digunakan oleh guru.
Anak sebagai pesert a didik m enjadi subjek ut am a dalam kegiat an pendidikan, m ereka diharapkan dapat m encapai keberhasilan belajar. Keberhasilan belajar sisw a dapat dilihat dari kem am puan dalam m enguasai m ateri pem belajaran, prest asi belajar dapat dicapai sisw a, ket ram pilan dan kebenaran dalam menyelesaikan tugas yang diberikan guru dan lain-lain. Pelajaran IPA salah satu m ata pelajaran yang dim iliki jam pelajaran paling banyak jika dibanding dengan pelajaran yang lain karena pelajaran IPA m em iliki m at er i yang sangat kompleks dan sangat m enunjang dalam kehidupan sehari-hari. Sebenarnya IPA am at potensial dalam m engopt im alkan ot ak kiri m anusia sehingga seseorang bisa t eram pil m enggunakan logika. Jika fungsi ot ak kanan yang m encakup kreat ifitas dengan ot ak kiri yang kem am puan berfikir bisa
(4)
berjalan sinergis, kepiaw aian seseorang dalam m em ecahkan solusi berbasis logika t ak t erbant ahkan lagi.
M at a pelajaran IPA m erupakan salah satu m at a pelajaran eksak yang diberikan pada sisw a dari sekolah dasar sam pai dengan sekolah m enengah t ingkat at as. Pelajaran IPA dianggap sebagai pelajaran yang sulit dan m em bosankan bagi sisw a, hal it u disebabkan karena guru dalam pem belajaran kurang m emberikan kegiatan yang berarti bagi sisw a, selam a ini sisw a hanya m endengarkan dan m emperhat ikan guru saja. Akibat nya sisw a bosan sehingga kurang dapat m em aham i apa yang telah disampaikan guru sehingga m em pengaruhi prest asi belajar sisw a. Dengan dem ikian guru dalam pembelajaran IPA dit unt ut untuk dapat m enggunakan berbagai st rat egi dalam proses pembelajaran IPA yang melibatkan sisw a secara aktif dalam kegiat an pembelajaran.
Dalam setiap kesem pat an, pembelajaran IPA hendaknya dimulai dengan pengenalan m asalah yang sesuai dengan sit uasi (context ual problem ). Dengan m engajukan m asalah kontekstual, peserta didik secara bert ahab di bim bing unt uk m enguasai konsep IPA. Untuk m eningkat kan keefekt ifan pembelajaran, sekolah diharapkan m enggunakan t ehnologi inform asi sebagai perluasan penget ahuan peserta didik. Dengan m engajarkan IPA diharapkan peserta didik
(5)
dapat m enerapkannya dalam kehidupan sehari-hari dan m engembangkan diri pada t ingkat yang lebih.
W alaupun IPA m erupakan pelajaran yang m enarik, nam un pada um um nya para sisw a m enganggap bahw a m ata pelajaran IPA m erupakan sulit dipelajari. Apalagi jika m anajem en pem belajaran IPA belum dilaksanakan oleh guru dan sisw a-sisw a secara baik, m aka akan m enambah kesulit an yang ada.
M odel pembelajaran IPA t erpadu m erupakan salah sat u model im plem ent asi kurikulum yang dianjurkan untuk diaplikasikan pada semua jenjang pendidikan, m ulai dari t ingka Sekolah Dasar / M adrasah Ibt idaiyah (SD / M I) sam pai dengan sekolah M enengah At as / M adrasah Aliyah (SM A / M A). M odel pembelajaran ini pada hakikatnya merupakan suat u pendekat an pembelajaran yang m emungkinkan dan menemukan konsep sert a prinsip secara holisic dan ot ent ik. Pem belajaran ini m erupakan model yang mencoba m em adukan beberapa pokok bahasan.
M elalui pem belajaran IPA t erpadu, peserta didik dapat m em peroleh pengalam an langsung, sehingga dapat m enambah kekuatan untuk m encari, m enyimpan, dan m enerapkan konsep yang telah dipelajarinya. Dengan dem ikian, pesert a didik t erlat ih untuk dapat m enemukan sendiri berbagai konsep yang dipelajari secara m enyeluruh (holist ic), berm akna, ot ent ik dan akt if . Cara pengem asan pengalam an belajar yang dirancang guru sangat berpengaruh
(6)
t erhadap keberm aknaan pengalam an bagi peserta didik. Pengalam an belajar yang lebih m enunjukkan kait an unsur-unsur konsept ual akan m enjadikan proses belajar lebih efekt if . Kaitan dengan konsept ual yang dipelajari dengan sisi bidang kajian IPA yang relevan akan m embent uk skem a kognitif, sehingga unt uk m em peroleh keut uhan belajar IPA, sert a kebulatan pandangan tentang kehidupan, dunia nyat a dan fenom ena alam hanya dapat direfleksikan m elalui pembelajaran terpadu.
Pengalam an belajar yang diperoleh dikelas tidak ut uh dan t idak
berorientasi t ercapainya st andar kompet ensi dan kompetensi dasar.
Pem belajaran lebih bersifat t eacher-cent ered, guru hanya m enyampaikan IPA sebagai produk dan peserta didik m enghafal inform asi factual. Peser ta didik hanya m empelajari IPA pada dom ain kognit if yang terendah. Peserta didik t ak dibiasakan unt uk m engembangkan pot ensi berpikirnya. Fakt a di lapangan m enunjukkan bahw a banyak pesert a didik yang cenderung m enjadi m alas berpikir secara m andiri. Cara berpikir yang dikembangkan dalam kegiat an belajar belum m enyentuh dom ain afekt if dan psikom otorik. Alasan yang sering dikem ukakan para guru adalah keterbatasan w akt u, sarana, lingkungan belajar, dan jum lah pesert a didik per kelas yang terlalu banyak.
(7)
M elalui pembelajaran IPA terpadu, diharapkan pesert a didik dapat m em bangun pengetahuannya m elalui cara kerja ilm iah, bekerja sam a dalam kelom pok, belajar berinteraksi dan berkom unikasi, sert a bersikap ilm iah.
B. Fokus Penelitian
Berdasarkan pem bat asan m asalah di at as, m aka disusun rumusan m asalah sebagai berikut :
“ Bagaim ana guru m elaksanakan pengelolaan program pembelajaran IPA t erpadu di SM P Negeri 1 Kota Salat iga ?”
Dari fokus penelit ian tersebut di atas di dapat i sub fokus perm asalahan yang terdiri :
1. Bagaim ana perencanaan pembelajaran IPA terpadu di SM P Negeri 1 Kota Salat iga ?
2. Bagaim ana pelaksanaan pem belajaran IPA t erpadu di SM P Negeri 1 Kota Salat iga ?
3. Bagaim ana hasil evaluasi pembelajaran IPA terpadu di SM P Negeri 1 Kota Salat iga ?
(8)
Tujuan dari penelit ian ini adalah unt uk m enget ahui penyelenggarakan pembelajaran IPA terpadu yang t erdiri dari :
a. Perencanaan pembelajaran IPA t erpadu
b. Pelaksanaan pembelajaran IPA terpadu
c. Hasil evaluasi pembelajaran IPA t erpadu
D. M anfaat Penelitian
M anfaat penelitian ini dapat dibagi m enjadi dua yait u m anfaat t eorit is dan m anfaat prakt is
1. M anfaat teorit is
Hasil penelitian ini diharapkan dapat m enambah bahan kajian khususnya m asalah-masalah yang berhubungan dengan penerapan pendekat an di sekolah, terut am a penggunaan m odel-m odel pem belajaran yang digunakan oleh guru dalam pembelajaran.
2. M anfaat prakt is a. Bagi peneliti
Bagi penelit i lebih m em ahami dan m enam bah w aw asan dan penget ahuan yang dimiliki unt uk m enunjang kinerja guru dalam pekerjaan yang m engelola sebuah kegiatan pembelajaran.
(9)
Hasil penelitian diharapkan dapat m em berikan kont ribusi yang positif bagi instansi t erkait dalam m enent ukan kebijaksanaan yang akan dilakukan yang berkait an dalam m enentukan kebijakan yang akan dilakukan yang berkaitan dengan pengelolaan pem belajaran IPA.
c. Bagi lem baga pendidikan
Penelit ian ini diharapkan dapat m enam bah khasanah pustaka di
lingkungan pendidikan dan dapat m em berikan kontribusi bagi
pengembangan ilm u IPA khususnya pengelolaan pembelajaran unt uk m eningkat kan sumber daya m anusia.
E. Daftar Istilah
1. Pengelolaan
Pengelolaan adalah proses at au cara m enyelenggarakan pem belajaran sehingga t ercapai t ujuan yang diinginkan dengan m emberikan pengaw asan pada semua hal yang terlibat dalam pelaksanaan pembelajaran.
2. Pem belajaran
Dalam pem bahasan t entang pembelajaran dim ulai dari definisi belajar . Belajar pada m anusia adalah suatu akt ivitas m ent al / psikis, yang berlangsung dalam int eraksi akt if dengan lingkungan yang m enghasilkan
(10)
pembahasan-pembahasan dalam pengetahuan, pemaham an, ketram pilan dan nilai sikap sebagai efek sam pingan.
3. IPA Terpadu
M erupakan gabungan antara berbagai disiplin ilm u-ilm u alam , yang biasanya t erdiri at as beberapa m ata pelajaran seperti Fisika, Biologi, dan Kim ia, m aka dalam pelaksanaannya tidak lagi terpisah-pisah m elainkan m enjadi satu kesat uan.
4. Sekolah Unggulan
Sekolah unggulan adalah sekolah dim ana m enerim a dan menyeleksi secara ket at sisw a yang m asuk dengan krit er ia akadem i t inggi sebagai syarat input sisw a, dengan fasilitas sekolah yang lengkap dan serba m ewah juga m enekankan pada iklim belajar positif di lingkungan sekolah sehingga output sisw a yang dihasilkan dapat sesuai yang dijanjikan.
(1)
dapat m enerapkannya dalam kehidupan sehari-hari dan m engembangkan diri pada t ingkat yang lebih.
W alaupun IPA m erupakan pelajaran yang m enarik, nam un pada um um nya para sisw a m enganggap bahw a m ata pelajaran IPA m erupakan sulit dipelajari. Apalagi jika m anajem en pem belajaran IPA belum dilaksanakan oleh guru dan sisw a-sisw a secara baik, m aka akan m enambah kesulit an yang ada.
M odel pembelajaran IPA t erpadu m erupakan salah sat u model im plem ent asi kurikulum yang dianjurkan untuk diaplikasikan pada semua jenjang pendidikan, m ulai dari t ingka Sekolah Dasar / M adrasah Ibt idaiyah (SD / M I) sam pai dengan sekolah M enengah At as / M adrasah Aliyah (SM A / M A). M odel pembelajaran ini pada hakikatnya merupakan suat u pendekat an pembelajaran yang m emungkinkan dan menemukan konsep sert a prinsip secara holisic dan ot ent ik. Pem belajaran ini m erupakan model yang mencoba m em adukan beberapa pokok bahasan.
M elalui pem belajaran IPA t erpadu, peserta didik dapat m em peroleh pengalam an langsung, sehingga dapat m enambah kekuatan untuk m encari, m enyimpan, dan m enerapkan konsep yang telah dipelajarinya. Dengan dem ikian, pesert a didik t erlat ih untuk dapat m enemukan sendiri berbagai konsep yang dipelajari secara m enyeluruh (holist ic), berm akna, ot ent ik dan akt if . Cara pengem asan pengalam an belajar yang dirancang guru sangat berpengaruh
(2)
t erhadap keberm aknaan pengalam an bagi peserta didik. Pengalam an belajar yang lebih m enunjukkan kait an unsur-unsur konsept ual akan m enjadikan proses belajar lebih efekt if . Kaitan dengan konsept ual yang dipelajari dengan sisi bidang kajian IPA yang relevan akan m embent uk skem a kognitif, sehingga unt uk m em peroleh keut uhan belajar IPA, sert a kebulatan pandangan tentang kehidupan, dunia nyat a dan fenom ena alam hanya dapat direfleksikan m elalui pembelajaran terpadu.
Pengalam an belajar yang diperoleh dikelas tidak ut uh dan t idak berorientasi t ercapainya st andar kompet ensi dan kompetensi dasar. Pem belajaran lebih bersifat t eacher-cent ered, guru hanya m enyampaikan IPA sebagai produk dan peserta didik m enghafal inform asi factual. Peser ta didik hanya m empelajari IPA pada dom ain kognit if yang terendah. Peserta didik t ak dibiasakan unt uk m engembangkan pot ensi berpikirnya. Fakt a di lapangan m enunjukkan bahw a banyak pesert a didik yang cenderung m enjadi m alas berpikir secara m andiri. Cara berpikir yang dikembangkan dalam kegiat an belajar belum m enyentuh dom ain afekt if dan psikom otorik. Alasan yang sering dikem ukakan para guru adalah keterbatasan w akt u, sarana, lingkungan belajar, dan jum lah pesert a didik per kelas yang terlalu banyak.
(3)
M elalui pembelajaran IPA terpadu, diharapkan pesert a didik dapat m em bangun pengetahuannya m elalui cara kerja ilm iah, bekerja sam a dalam kelom pok, belajar berinteraksi dan berkom unikasi, sert a bersikap ilm iah.
B. Fokus Penelitian
Berdasarkan pem bat asan m asalah di at as, m aka disusun rumusan m asalah sebagai berikut :
“ Bagaim ana guru m elaksanakan pengelolaan program pembelajaran IPA t erpadu di SM P Negeri 1 Kota Salat iga ?”
Dari fokus penelit ian tersebut di atas di dapat i sub fokus perm asalahan yang terdiri :
1. Bagaim ana perencanaan pembelajaran IPA terpadu di SM P Negeri 1 Kota Salat iga ?
2. Bagaim ana pelaksanaan pem belajaran IPA t erpadu di SM P Negeri 1 Kota Salat iga ?
3. Bagaim ana hasil evaluasi pembelajaran IPA terpadu di SM P Negeri 1 Kota Salat iga ?
(4)
Tujuan dari penelit ian ini adalah unt uk m enget ahui penyelenggarakan pembelajaran IPA terpadu yang t erdiri dari :
a. Perencanaan pembelajaran IPA t erpadu b. Pelaksanaan pembelajaran IPA terpadu c. Hasil evaluasi pembelajaran IPA t erpadu
D. M anfaat Penelitian
M anfaat penelitian ini dapat dibagi m enjadi dua yait u m anfaat t eorit is dan m anfaat prakt is
1. M anfaat teorit is
Hasil penelitian ini diharapkan dapat m enambah bahan kajian khususnya m asalah-masalah yang berhubungan dengan penerapan pendekat an di sekolah, terut am a penggunaan m odel-m odel pem belajaran yang digunakan oleh guru dalam pembelajaran.
2. M anfaat prakt is a. Bagi peneliti
Bagi penelit i lebih m em ahami dan m enam bah w aw asan dan penget ahuan yang dimiliki unt uk m enunjang kinerja guru dalam pekerjaan yang m engelola sebuah kegiatan pembelajaran.
(5)
Hasil penelitian diharapkan dapat m em berikan kont ribusi yang positif bagi instansi t erkait dalam m enent ukan kebijaksanaan yang akan dilakukan yang berkait an dalam m enentukan kebijakan yang akan dilakukan yang berkaitan dengan pengelolaan pem belajaran IPA.
c. Bagi lem baga pendidikan
Penelit ian ini diharapkan dapat m enam bah khasanah pustaka di lingkungan pendidikan dan dapat m em berikan kontribusi bagi pengembangan ilm u IPA khususnya pengelolaan pembelajaran unt uk m eningkat kan sumber daya m anusia.
E. Daftar Istilah
1. Pengelolaan
Pengelolaan adalah proses at au cara m enyelenggarakan pem belajaran sehingga t ercapai t ujuan yang diinginkan dengan m emberikan pengaw asan pada semua hal yang terlibat dalam pelaksanaan pembelajaran.
2. Pem belajaran
Dalam pem bahasan t entang pembelajaran dim ulai dari definisi belajar . Belajar pada m anusia adalah suatu akt ivitas m ent al / psikis, yang berlangsung dalam int eraksi akt if dengan lingkungan yang m enghasilkan
(6)
pembahasan-pembahasan dalam pengetahuan, pemaham an, ketram pilan dan nilai sikap sebagai efek sam pingan.
3. IPA Terpadu
M erupakan gabungan antara berbagai disiplin ilm u-ilm u alam , yang biasanya t erdiri at as beberapa m ata pelajaran seperti Fisika, Biologi, dan Kim ia, m aka dalam pelaksanaannya tidak lagi terpisah-pisah m elainkan m enjadi satu kesat uan.
4. Sekolah Unggulan
Sekolah unggulan adalah sekolah dim ana m enerim a dan menyeleksi secara ket at sisw a yang m asuk dengan krit er ia akadem i t inggi sebagai syarat input sisw a, dengan fasilitas sekolah yang lengkap dan serba m ewah juga m enekankan pada iklim belajar positif di lingkungan sekolah sehingga output sisw a yang dihasilkan dapat sesuai yang dijanjikan.