IMPLEMENTASI PEMENUHAN HAK PERAWATAN ANAK YANG LAHIR DARI SEORANG NARAPIDANA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN DIHUBUNGKAN DENGAN UU NO. 35 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS UU NO. 23 TAHUN 2002 TENTANG PE.
IMPLEMENTASI PEMENUHAN HAK PERAWATAN ANAK YANG
LAHIR DARI SEORANG NARAPIDANA DI LEMBAGA
PEMASYARAKATAN DIHUBUNGKAN DENGAN UU NO. 23 TAHUN
2002 TENTANG PERUBAHAN ATAS UU NO. 35 TAHUN 2014
TENTANG PERLINDUNGAN ANAK DAN UU NO. 12 TAHUN 1995
TENTANG PEMASYARAKATAN
ABSTRAK
Anak merupakan generasi penerus bangsa di Indonesia, yang perlu
dilindungi hak-haknya oleh Pemerintah, Keluarga, Orang Tua, dan Masyarakat.
Kondisi tidak ideal muncul saat seorang ibu menjadi narapidana, sehingga
pemenuhan hak perawatan anak menjadi sangat terbatas. Pada Pasal 20 ayat
(3) PP No.32 Tahun 1999 tentang Syarat dan Tata Cara Pelaksanaan Hak
Warga Binaan Pemasyarakatan dan Prinsip-Prinsip Pemasyarakatan, anak dari
narapidana wanita yang dibawa atau lahir di Lembaga Pemasyarakatan dapat
diberi makanan tambahan atas petunjuk dokter, paling lama sampai anak
berumur 2 (dua) tahun. Tetapi pada prakteknya, pemenuhan makanan tambahan
pada anak masih kurang terpenuhi. Masalah lain adalah mengenai fasilitas
sarana dan prasarana di Lembaga Pemasyarakatan yang kurang memadai
ketika anak berada di Lembaga Pemasyarakatan. Maka tujuan dari penelitian ini
yaitu untuk mengkaji upaya pemenuhan hak perawatan anak yang lahir di
Lembaga Pemasyarakatan serta memahami penerapan di Lembaga
Pemasyarakatan.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah yuridis normatif yaitu
pendekatan yang dilakukan dengan cara meneliti bahan pustaka atau data
sekunder maupun tersier yang didasarkan pada peraturan perundang-undangan
yang berhubungan dengan perlindungan anak dan kewajiban Lembaga
Pemasyarakatan untuk memenuhi hak perawatan anak yang lahir di Lembaga
Pemasyarakatan.
Berdasarkan hasil penelitian dapat diperoleh, bahwa: Pertama,
pelaksanaan hak perawatan anak di Lembaga Pemasyarakatan belum
dilaksanakan sesuai dengan hak-hak anak yang diatur di UU No. 35 Tahun 2014
Tentang Perlindungan anak dan UU No. 12 Tahun 1995 Tentang
Pemasyarakatan. Kedua, perlu adanya dukungan regulasi dalam UU No.12
Tahun 1995 Tentang pemasyarakatan mengenai narapidana yang hamil atau
membawa anak ke Lembaga Pemasyarakatan dan adanya upaya kerjasama
antara pihak Lembaga Pemasyarakatan dengan instansi terkait seperti
Departemen Kesehatan RI.
iv
LAHIR DARI SEORANG NARAPIDANA DI LEMBAGA
PEMASYARAKATAN DIHUBUNGKAN DENGAN UU NO. 23 TAHUN
2002 TENTANG PERUBAHAN ATAS UU NO. 35 TAHUN 2014
TENTANG PERLINDUNGAN ANAK DAN UU NO. 12 TAHUN 1995
TENTANG PEMASYARAKATAN
ABSTRAK
Anak merupakan generasi penerus bangsa di Indonesia, yang perlu
dilindungi hak-haknya oleh Pemerintah, Keluarga, Orang Tua, dan Masyarakat.
Kondisi tidak ideal muncul saat seorang ibu menjadi narapidana, sehingga
pemenuhan hak perawatan anak menjadi sangat terbatas. Pada Pasal 20 ayat
(3) PP No.32 Tahun 1999 tentang Syarat dan Tata Cara Pelaksanaan Hak
Warga Binaan Pemasyarakatan dan Prinsip-Prinsip Pemasyarakatan, anak dari
narapidana wanita yang dibawa atau lahir di Lembaga Pemasyarakatan dapat
diberi makanan tambahan atas petunjuk dokter, paling lama sampai anak
berumur 2 (dua) tahun. Tetapi pada prakteknya, pemenuhan makanan tambahan
pada anak masih kurang terpenuhi. Masalah lain adalah mengenai fasilitas
sarana dan prasarana di Lembaga Pemasyarakatan yang kurang memadai
ketika anak berada di Lembaga Pemasyarakatan. Maka tujuan dari penelitian ini
yaitu untuk mengkaji upaya pemenuhan hak perawatan anak yang lahir di
Lembaga Pemasyarakatan serta memahami penerapan di Lembaga
Pemasyarakatan.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah yuridis normatif yaitu
pendekatan yang dilakukan dengan cara meneliti bahan pustaka atau data
sekunder maupun tersier yang didasarkan pada peraturan perundang-undangan
yang berhubungan dengan perlindungan anak dan kewajiban Lembaga
Pemasyarakatan untuk memenuhi hak perawatan anak yang lahir di Lembaga
Pemasyarakatan.
Berdasarkan hasil penelitian dapat diperoleh, bahwa: Pertama,
pelaksanaan hak perawatan anak di Lembaga Pemasyarakatan belum
dilaksanakan sesuai dengan hak-hak anak yang diatur di UU No. 35 Tahun 2014
Tentang Perlindungan anak dan UU No. 12 Tahun 1995 Tentang
Pemasyarakatan. Kedua, perlu adanya dukungan regulasi dalam UU No.12
Tahun 1995 Tentang pemasyarakatan mengenai narapidana yang hamil atau
membawa anak ke Lembaga Pemasyarakatan dan adanya upaya kerjasama
antara pihak Lembaga Pemasyarakatan dengan instansi terkait seperti
Departemen Kesehatan RI.
iv