PUSAT PELATIHAN TAEKWONDO DI DENPASAR, BALI Penerapan Konsep Arsitektur Tropis pada Gedung Pelatihan Taekwondo.

Volume (3) Nomor (2) Edisi Juli 2015

Arsitektur dan Desain Riset
Studi Perkotaan dan Lingkungan Binaan
Kritik Perencanaan dan Arsitektur Binaan
Elektronik Jurnal Arsitektur milik Jurusan Arsitektur-Fakultas
Teknik-Universitas Udayana yang terbit dua kali dalam setahun.
www.ojs.unud.ac.id

Suarya, IM; Djaja Baruna AAG; Mudra, IK; Syamsul, AP;
Yuda Manik, IW; Swanendri, NM; Rumawan Salain, IP;
Sueca, NP; Suartika, GAM; Susanta, IN; Suryada, IGAB;
Widja, IM; Kastawan, IW; Suryada, IGAB; Karel
Muktiwibowo, A.

JURUSAN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA

ISSN: 9 772338 505007


e-Jurnal Arsitektur (JA) Universitas Udayana
e-Jurnal Arsitektur (JA) UNUD adalah kumpulan artikel terbitan berkala yang merupakan hasil studi
menyeluruh dan inter disiplin di bidang arsitektur, perencanaan, dan lingkungan terbangun. Tujuan JA
UNUD adalah untuk menghubungkan teori dan praktik nyata dunia kerja dalam bidang arsitektur dan
desain riset, serta perencanaan kota dan studi lingkungan binaan.
Kontributor artikel JA UNUD utamanya berasal dari para civitas akademika arsitektur, namun tetap terbuka
peluang bagi pelaku dan pemerhati bidang arsitektur, seperti: arsitek bangunan, desainer interior,
perencana kota, dan arsitek lansekap yang bekerja di institusi akademik, lembaga riset, institusi
pemerintahan, universitas, maupun praktik swasta untuk turut berkontribusi.
JA UNUD mempublikasikan studi riset, kritik dan evaluasi objek arsitektur berskala mikro maupun makro,
dll. Sub bidang yang dapat menjadi topik artikel di JA UNUD terbagi atas 3 (tiga) bagian:
1. Arsitektural dan Desain Riset:
Topik yang termasuk sub bidang ini, antara lain: teknologi dan desain berkelanjutan, komputer
arsitektur, metoda desain dan teori, arsitektur perilaku, desain dan pemrograman arsitektur,
pedagogi arsitektur, evaluasi pasca huni, aspek budaya dan sosial dalam desain, dll.Artikel biasanya
merupakan hasil studi/skripsi/tugas akhir mahasiswa arsitektur.
2. Studi Perkotaan dan Lingkungan Binaan:
Topik yang termasuk sub bidang ini, antara lain: konservasi perkotaan berkelanjutan, implikasi
faktor administratif dan politik terhadap suatu komunitas dan ruang, kota dan daerah perkotaan,
perencanaan lingkungan, kebijakan dan desain perumahan, kota baru, aplikasi GIS dalam arsitektur,

dll.
3. Kritik Perencanaan Arsitektur dan Arsitektur Binaan:
Topik yang termasuk sub bidang ini, antara lain: hasil diskusi mengenai proyek arsitektur yang
sedang direncanakan, dalam tahap konstruksi, dan setelah dihuni. Artikel biasanya merupakan hasil
pengamatan terhadap studi kasus.

JURUSAN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS UDAYANA
 Kampus Bukit Jimbaran-Bali, Indonesia
+62 361 703384
[email protected]
@ www.ojs.unud.ac.id; www.ar.unud.ac.id
eJurnal Arsitektur Universitas UdayanaVolume (3) Nomor (2) Edisi Juli 2015

i

Pengurus e-Jurnal Arsitektur (JA) Universitas Udayana


Penanggung Jawab
I Made Suarya
Pengarah
A.A. Gde Djaja Baruna
I Ketut Mudra
Ketua
Syamsul Alam Paturusi
Sekretaris
I Wayan Yuda Manik
Bendahara
Ni Made Swanendri
Penyunting dan Reviewer
Putu Rumawan Salain
Ngakan Putu Sueca
Gusti Ayu Made Suartika
I Nyoman Susanta
I Gusti Agung Bagus Suryada
Tim Validasi
I Ketut Mudra
I Made Widja

Syamsul Alam Paturusi
I Wayan Kastawan
I Gusti Agung Bagus Suryada
Tim Penerbit
I Made Widja
Ngakan Putu Sueca
I Wayan Kastawan
I Gusti Agung Bagus Suryada

Arsitektur dan Desain Riset
Studi Perkotaan dan Lingkungan Binaan
Kritik Perencanaan dan Arsitektur Binaan

ejurnal nasional arsitektur milik Jurusan Arsitektur-Fakultas
Teknik-Universitas Udayana yang terbit dua kali dalam setahun.

Volume (3) Nomor (2) Edisi Juli 2015
ISSN No. 9 772338 505007
Hak Cipta  2015 Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas
Udayana

Seluruh kontributor artikel telah mengijinkan Jurnal Arsitektur
UNUD
untuk
mereproduksi,
mendistribusikan,
dan
mempublikasikan substansi jurnal dalam format elektronik pada
website OJS Universitas Udayana www.ojs.unud.ac.id
Pandangan, pendapat, dan hasil penelitian merupakan tanggung
jawab kontributor. Gambar dan diagram disediakan oleh
kontributor.

Desainer Cover
Antonius Karel Muktiwibowo

ii

eJurnal Arsitektur Universitas UdayanaISSN No. 9 772338 505007

Penuntun Penulisan dan Pengiriman Naskah e-Jurnal Arsitektur (JA) UNUD

Tata tulis naskah:
1.

Kategori naskah ilmiah merupakan hasil penelitian (laboratorium, lapangan, kepustakaan), ilmiah
populer (aplikasi, ulasan, opini), diskusi, skripsi, dan stugas akhir.
2. Naskah ditulis dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris (abstrak) diketik pada kertas ukuran A-4,
spasi tunggal, dengan batas atas 1,55 cm; bagian dalam 2,5 cm; bagian luar 1,5 cm; dan bawah 2,45
cm. Font yang digunakan adalah Arial 11pt.
3. Batas panjang naskah/artikel adalah 4 atau 6 halaman.
4. Judul harus singkat, jelas tidak lebih dari 10 kata, cetak tebal, huruf kapital, di tengah-tengah kertas.
Untuk diskusi, judul mengacu pada naskah yang dibahas (nama penulis naskah yang dibahas ditulis
sebagai referensi).
5. Nama penulis/pembahas ditulis lengkap tanpa gelar, di bawah judul, disertai institusi asal penulis dan
alamat email di bawah institusi.
6. Harus ada kata kunci (keyword) dari naskah yang bersangkutan minimal 2 kata kunci. Daftar kata kunci
(keyword) diletakkan setelah abstrak
7. Abstrak ditulis dalam Bahasa Indonesia dan Inggris maksimum 200 kata, dicetak miring, font Arial 10pt,
spasi tunggal. Judul bab ditulis di tengah-tengah ketikan, cetak tebal huruf kapital
8. Gambar, grafik, tabel dan foto harus disajikan dengan jelas.
9. Definisi notasi dan satuan yang dipakai dalam rumus disatukan dalam daftar notasi. Daftar notasi

diletakkan sebelum daftar pustaka
10. Kepustakaan diketik 1 spasi. Jarak antar judul 2 spasi dan diurutkan menurut abjad. Penulisannya
harus jelas dan lengkap sesuai dengan: nama pengarang, tahun, judul, kota: penerbit. Judul dicetak
miring.
Keterangan umum:
1.
2.
3.

Naskah yang dikirim sebanyak satu eksemplar dan menyerahkan soft copy dalam program pengolahan
kata MS Word atau format teks/ASCII.
Naskah belum pernah dipublikasikan oleh media cetak lain.
Redaksi berhak menolak atau mengedit naskah yang diterima. Naskah yang tidak memenuhi kriteria
yang ditetapkan akan dikembalikan. Naskah diskusi yang ditolak akan diteruskan kepada penulis
naskah untuk ditanggapi.

eJurnal Arsitektur Universitas UdayanaVolume (3) Nomor (2) Edisi Juli 2015

iii


Editorial
Ketika Dirjen Diki melansir suratnya No. 152/E/T/2012 yang berisikan Wajib Publikasi Ilmiah Bagi S1/S2/S3,
ide dasarnya dasarnya adalah untuk mendongkrak jumlah karya ilmiah perguruan tinggi yang dipublikasikan
secara luas dianggap sangat rendah. Kebijakan ini langsung mengguncang jagad perguruan tinggi di
Indonesia.Media yang digunakan untuk mewujudkan kebijakan tersebut adalah jurnal cetak dan e-jurnal.
Sosialisasi e-jurnal di Universitas Udayana telah dilakukan, namun dalam implementasinya bukan hal yang
mudah.Untuk mewujudkannya melibatkan banyak pihak, organisasi mulai dari jurusan hingga Universitas,
menempatkan orang-orang yang berkompeten (reviewer dan validator) dan badan pelaksanaannya.Selain
itu, dukungan kebijakan, sumberdaya dan pengalokasiannya.Belum lagi mekanisme pemantauan, evaluasi,
dan pengawasan pelaksanaannya. Ditengah kompleksitas permasalahan ini, lahirlah jurnal volume 3 nomor
2 dengan segala keterbatasannya. Sisi kualitas sebagai karya ilmiah, berkejaran dengan batas waktu yang
sangat terbatas mewarnai volume kelima ini.Ini menjadi masalah tersendiri, menransformasi Tugas Akhir
arsitektur yang didominasi gambar perancangan menjadi laporan dalam format jurnal ilmiah, bukan hal
mudah.Namun ini adalah pilihan satu-satunya dalam keadaan keterbatasan waktu.
Diharapkan pada edisi mendatang, penyumbang artikel bukan hanya dari mahasiswa yang sedang tugas
akhir, tetapi seluruh mahasiswa arsitektur tanpa memandang semester.Sehingga diharapkan diperoleh
keberagaman naskah yang masuk sekaligus terdistribusinya jumlah artikel di setiap penerbitan.Dalam
kesempatan yang baik ini, dari dapur pelaksana e-jurnal Asitektur, mengucapkan terima kasih kepada
berbagai pihak yang telah membantu terwujudnya jurnal volume 3 nomor 2 ini.


Redaktur

iv

eJurnal Arsitektur Universitas UdayanaISSN No. 9 772338 505007

Daftar Isi

Halaman
eJurnal Arsitektur Universitas Udayana ........................................................................................................ ii
Pengurus eJurnal Arsitektur Universitas Udayana ...................................................................................... ii
Penuntun Penulisan dan Pengiriman Naskah e-Jurnal Arsitektur (JA) UNUD ......................................... iii
Editorial ............................................................................................................................................................ iv
Daftar Isi ............................................................................................................................................................ v

1.

Pengembangan Fasilitas Lapangan Sepak Bola Persi Putra Jimbaran, Bali
(Putu Agus Darmawan, I Gusti Bagus Budjana, I Putu Sugiantara).........................................................................1-4


2.

Penerapan Konsep “High-Tech” Dalam Bentuk Sayap Terhadap Perancangan Terminal Domestik
Bandara Ngurah Rai, Bali
(Made Agus Dwipayana, I Wayan Yuda Manik, I Nengah Lanus)............................................................................5-8

3.

Sekolah Tinggi Ilmu Komputer dan Informasi di Gianyar, Bali
(Made Yostiadi, A.A. Gde Dharma Yadnya, I Ketut Muliawan Salain) ...................................................................9-14

4.

Galeri Seni Lukis Kontemporer di Gianyar, Bali
(I Kadek Priyana, Ciptadi Trimarianto, Widiastuti)................................................................................................ 15-18

5.

Pusat Kebugaran “Luxury Club” di Denpasar, Bali
(Putu Dony Priasta Bratha, I Made Adhika) .........................................................................................................19-24


6.

Night Club di Denpasar, Bali
(I Putu Cok Ngurah Anggar Giri Putra, I Gusti Budjana, Evert Edward Moniaga) ................................................25-30

7.

Pengembangan Kawasan Wisata Pantai Pandawa Sebagai Obyek Pantai di Kabupaten Badung
(I Kadek Oka S, I Wayan Gomudha, Gusti Ayu Made Suartika) ..........................................................................31-36

8.

Restoran Perancis di Kabupaten Badung, Bali
(Grandi Amedio Adrianza, Anak Agung Gde Dharma Yadnya, I Wayan Yuda Manik).........................................37-40

9.

Redesain Pasar Desa Adat Mengwi Kabupaten Badung, Bali
(Nyoman Sri Sukasani, A. A. Gde Dharma Yadnya, dan Ni Made Swanendri)....................................................41-46

10. Galeri Kerajinan Tangan Bali di Gianyar, Bali
(I Kadek Bayu Septyantara, I Nengah Lanus)......................................................................................................47-50

11. Pengembangan Desa Bongkasa Pertiwi di Bali sebagai Desa Wisata
(I Gusti Ngurah Rai Prayoga Putra, Ngakan Putu Sueca, Ida Bagus Sarjana) ....................................................51-56

12. Apartemen Ekspatriat di Badung, Bali
(I Made Adi Yoga Suwandi, I Nyoman Susanta, I Wayan Gomudha) ..................................................................57-60

13. Pusat Motor Kustom dan Motor Klasik di Denpasar
(I Ketut Mariana, I Ketut Mudra dan Evert Edward Moniaga)...............................................................................61-64

14. Perumahan untuk Tenaga Kerja Asing di Kawasan Pariwisata Ubud, Bali
(I Komang Adi Bratha Nadha, I Wayan Kastawan, Syamsul Alam Paturusi) ....................................................... 65-68

15. Rekreasi Alam di Kawasan Wisata Jatiluwih di Tabanan
(I Putu Dian Suratha, I Gusti Agung Bagus Suryada, dan I Made Adhika)........................................................... 69-74

16. Pusdiklat Kempo Bali di Gianyar
(Agung Angga Wira Raditya, I Made Adhika, I Nyoman Widya Paramadhyaksa)................................................75-78

17. Pengembangan Taman Kotadi Lumintang Denpasar
(I Nyoman Gde Aditya Friantara, Putu Rumawan Salain, Ida Bagus Primayatna) ...............................................79-84

18. Fasilitas Olahraga Renang di Denpasar
(I Putu Windi Adnyana, Syamsul Alam Paturusi, I Putu Sugiantara)....................................................................85-90

eJurnal Arsitektur Universitas UdayanaVolume (3) Nomor (2) Edisi Juli 2015

v

19. Pusat Komputer di Gianyar
(Kadek Edi Saputra, I Made Widja, dan Widiastuti)..............................................................................................91-94

20. Pengembangan Pasar Tradisional Semarapura di Kabupaten Klungkung
(Anindya Sharira, Ida Bagus Sarjana, Widiastuti).................................................................................................95-98

21. Penataan Kawasan Pura Dalem Sakenan Depasar, Bali
(Ni Made Adwi Juliantini, Ngakan Putu Sueca, Ida Ayu Armeli) .........................................................................99-104

22. Lembaga Permasyarakatan Anak di Kabupaten Bangli
(I Putu Agus Suryawan, I. B. N. Bupala, I Wayan Yuda Manik) .......................................................................105-110

23. Bali Sea Aquarium di Pulau Serangan
(Michael Kusuma, I Nyoman Sudiarta, I Gusti Bagus Suryada) .......................................................................111-114

24. Pusat GYM dan Yoga di Denpasar
(I Gede Dhyiyo Bhargah, I Made Adhika, I Gst A. Bagus Suryada).................................................................115-120

25. Pengembangan Kawasan Wisata Air Waduk Muara Nusa Dua di Denpasar
(Ni Luh Gede Dian Rahmayanti, I Made Adhika, I Ketut Mudra) ......................................................................121-126

26. Galeri Seni Kerajinan Klungkung di Klungkung, Bali
(Ni Nyoman Thiana Kusuma Wardhani Toestha, Ida Bagus Gde Primayatna, I Wayana Wiryawan) ..............127-130

27. Pengembangan Pasar Tradisional Negara di Kabupaten Jembrana
(I Komang Yogi Tri Susandy, A. A. Gde Dharma Yadnya, A. A. Ayu Oka Saraswati) ......................................131-136

28. Taman Remaja di Denpasar, Bali
(Savira Septi Anggraini, Nyoman Surata, I Wayan Wiryawan) .........................................................................137-142

29. Sekolah Khusus bagi Anak Penyandang Tunagrahita di Gianyar
(I Made Gde Pasek Witha Darma, Putu Rumawan Salain, A. A. Gde Djaja Bharuna S)..................................143-148

30. Restoran Kuliner Indonesia di Denpasar
(Pande Putu Dwi Novigga Artha, Nengah Keddy Setiada, A.A. Ayu Oka Saraswati).......................................149-152

31. Redesain Gelanggang Olahraga Debes Tabanan Bertipe B
(Gede Yoga Suryawan, A. A. Gde Dharma Yadnya, I Nengah Lanus) ............................................................153-158

32. Perubahan Tata-Letak Parhyangan dalam Area Umah di Jalan Wanara Wana, Ubud
(I Putu Andika Saputra, Putu Rumawan Salain, A. A. Ayu Oka Saraswati)......................................................159-164

33. Pusat Pelatihan Taekwondo di Denpasar
(Lidya Indriani Anggita Prameswari, I Wayan Meganada, I. B. Gde Wirawibawa ............................................165-168

34. Pasar Barang Bekas di Denpasar
(Sinta Lukitasari, A. A. Gde Dharma Yadnya, A. A. Gde Djaja Bharuna S)......................................................169-172

35. Penataan Daya Tarik Wisata Taman Mumbul di Sangeh, Badung
(Made Ratna Witari, Ida Bagus Ngurah Bupala, I Nyoman Widya Paramadhyaksa) .......................................173-176

36. Gedung Kebugaran di Kuta, Bali
(I Gede Agus Waisna Putra, I Made Wijaya) ....................................................................................................177-182

37. Pusat Pengembangan Kain Endek di Badung, Bali
(Putu Rista Yuliantini Dewi, Nengah Keddy Setiada, Ida Bagus Gde Wirawibawa) .........................................183-186

38. Pendidikan Seni dan Bahasa Mandarin di Denpasar
(Ni Made Dwi Susiyanti, Syamsul Alam Paturusi dan I Nyoman Susanta).......................................................187-192

39. Fasilitas Pembakaran Jenazah Hindu di Denpasar, Bali
(I Made Dipayana Ardikusuma, I Made Dwija, A.A. Gde Djaja Bharuna S)......................................................193-196

40. Gedung Parkir dan Penataan Halaman Depan Kampus Sudirman
(Made Nurjaya Subawa, I Nengah Lanus, I Ketut Muliawan Salain) ................................................................197-200

41. Tema Fasilitas Olahraga Renang Bertaraf Internasional di Bali
(Ida Bagus Made Widyatama Mandira, I Made Suarya)...................................................................................201-206

42. Pusat Pendidikan Musik Modern Dengan Pendekatan Ekologi Arsitektur di Denpasar, Bali
(David Inet Novana, Nengah Keddy Setiada, I Wayan Wiryawan) ...................................................................207-210

43. Cottage di Kawasan Wisata Pantai Nyanyi Tanah Lot Tabanan, Bali
(Komang Sariasih, I Ketut Muliawan Salain, dan I Wayan Yuda Manik) ..........................................................211-216

vi

eJurnal Arsitektur Universitas UdayanaISSN No. 9 772338 505007

44. Sekolah Tinggi Ilmu Agama Buddha di Singaraja
(Luh Diantari, Putu Rumawan Salain, Ida Bagus Gde Wirawibawa) ................................................................ 217-220

45. Pasraman Kepemangkuan di Gianyar
(I Made Sudiasa, Ngakan Putu Sueca, Ida Bagus Sarjana)............................................................................. 221-224

46. Villa Bernuansa Bali di Tabanan
(Ni Putu Helsi Pratiwininsih, A. A. Gde Djaja Bharuna, I Ketut Mudra) ............................................................ 225-230

47. Skin House Beauty Centre di Badung, Bali
(Sayu Putu Peny Purnama Wati, I Ketut Muliawan Salain, I Ketut Mudra)....................................................... 231-236

48. Rumah Sakit Tipe D di Kecamatan Seririt, Buleleng
(Putu Pradnya Lestari Ratmayanti, I Nengah Lanus, I Ketut Mudra) ............................................................... 237-240

49. Panti Jompo Untuk Lansia Miskin dan Terlantar di Denpasar
(Made Kerta, Nengah Keddy Setiada, I Wayan Wiryawan).............................................................................. 241-246

50. Cahapel and Wedding Hall di Badung
(Kellin Baquita L. O. Soares, Ciptadi Trimarianto)............................................................................................ 247-250

51. Rasunami Bagi Karyawan di Denpasar
(Kadek Yusron Mulya Prasetya, Nyoman Surata)............................................................................................ 251-254

eJurnal Arsitektur Universitas UdayanaVolume (3) Nomor (2) Edisi Juli 2015

vii

PUSAT PELATIHAN TAEKWONDO DI DENPASAR, BALI
Penerapan Konsep Arsitektur Tropis pada Gedung Pelatihan Taekwondo

1)

2)

Lidya Indriani Anggita Prameswari , I Wayan Meganada , dan Ida Bagus Gde Wirawibawa

3)

1)

Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana
[email protected]
2)
Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana
[email protected]
3)
Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana
[email protected]

ABSTRACT
The concept of the architecture to be one of the important part in the planning of a building. The selection of concepts in
architectural planning must consider the environment and natural surroundings, it is because of planning and its design
will have an impact on the building and the environment, especially for buidings with sports function. Exercising can nourish the physical and spiritual nature of man so that role, such a sunlight, air, and plants become an important element to
support the exercise. One of the architectural concepts that fit these criteria is the concept of tropical architecture. The
application of these concepts will appear on the physical quality of the building with regard for the environment and the
local climate. Building with tropical architecture design is expected to meets the thermal comfort of users and visitors of
this taekwondo training centre.
Keywords: concept, environment, sports building, tropical architecture

ABSTRAK
Konsep dalam arsitektur menjadi salah satu bagian penting dalam perencanaan sebuah bangunan.
Pemilihan konsep dalam perencanaan arsitektur harus memperhatikan lingkungan dan alam sekitar, hal
tersebut dikarenakan perencanaan dan perancangannya akan berdampak pada bangunan dan lingkungan,
khususnya untuk bangunan dengan fungsi keolahragaan. Berolahraga dapat menyehatkan jasmani dan
rohani manusia sehingga peranan alam, seperti sinar matahari, udara, dan tumbuhan menjadi elemen
penting untuk mendukung kegiatan berolahraga. Salah satu konsep arsitektur yang sesuai dengan kriteria
tersebut adalah konsep arsitektur tropis. Penerapan konsep tersebut akan tampak pada kualitas fisik
bangunannya dengan memperhatikan lingkungan dan iklim setempat. Bangunan dengan desain arsitektur
tropis diharapkan mampu memenuhi kenyamanan thermal pengguna dan pengunjung pusat pelatihan
taekwondo ini.
Kata Kunci: konsep, lingkungan, gedung olahraga, arsitektur tropis

PENDAHULUAN
Konsep adalah ide atau gagasan yang menjadi sebuah dasar dalam merancang sebuah bangunan. Tidak
terlepas dari itu, aktivitas dan kegiatan yang berlangsung pada sebuah ruang juga akan mempengaruhi bentuk, gaya, dan konsep arsitektur yang digunakan. Pada pusat pelatihan taekwondo, dimana aktivitas yang
terjadi adalah keolahragaan dengan pertimbangan banyaknya peserta latihan, sehingga kualitas fisik bangunanlah yang lebih ditekankan pada konsep arsitektur ini. Maka dari itu konsep merupakan salah satu bagian terpenting dalam perancangan arsitektur. Dalam penerapan konsep arsitektur tropis yang akan dituangkan ke dalam gedung olahraga ini perlu diperhatikan temperatur udara, radiasi matahari, angin, dan
kelembaban serta aspek-aspek klimatologi lainnya yang terjadi pada suatu ruang harus dapat menciptakan
kenyamanan thermal bagi pengguna fasilitas ini. Terutama fungsi dari gedung adalah menyediakan wadah
untuk fasilitas olahraga yang membutuhkan ketangkasan fisik dalam bergerak, sehingga para peserta latihan dapat berlatih dengan nyaman.

1)

2)

3)

Lidya Indriani Anggita Prameswari (1104205058) , I Wayan Meganada , dan Ida Bagus Gde Wirawibawa –Pusat Pelatihan Taekwondo di Denpasar, Bali
165

DEFINISI ARSITEKTUR TROPIS
Arsitektur tropis merupakan suatu konsep bangunan yang mengadaptasi kondisi iklim tropis dan berorientasi
pada kondisi iklim dan cuaca, pada lokasi dimana massa bangunan atau kelompok bangunan berada, serta
dampak, dan pengaruhnya terhadap lingkungan sekitar yang tropis.
Bangunan arsitektur tropis memiliki karakter menyesuaikan dengan kondisi iklim tropis dan memiliki bentuk
tropis dengan mengedepankan kualitas fisik pada bangunan. Bentuk dan karakter tropis memiliki beberapa
persyaratan sebagai berikut, yaitu harus memperhatikan penempatan bangunan melalui orientasi mata angin, hindari penempatan bangunan pada bagian barat, kecuali terdapat pembayangan bangunan lainnya;
menggunakan material dan warna yang dapat menyesuaikan iklim tropis; Adanya ventilasi semaksimal
mungkin pada ruang antara penutup atap dan langit-langit sehingga udara panas yang terperangkap di bawah dapat dialirkan keluar ruangan; memperhatikan pengaruh bukaan terhadap lingkungan sekitar; dan
meminimalkan penggunaan material keras untuk menutup permukaan pada halaman tanpa adanya peneduh.

Kriteria Penerapan Konsep Pada Iklim Tropis Lembab
Kenyamanan Thermal
Usaha untuk mendapatkan kenyamanan thermal adalah dengan mengurangi perolehan panas, memberikan
aliran udara yang cukup dan membawa panas keluar bangunan serta mencegah radiasi panas, baik radiasi
matahari langsung maupun yang bersumber dari dalam. Perolehan panas dapat dikurangi dengan menggunakan bahan atau material yang mempunyai tahan panas yang besar, sehingga laju aliran panas yang menembus bahan tersebut akan terhambat. Permukaan yang paling besar menerima panas adalah atap. Sedangkan bahan atap umumnya mempunyai tahanan panas dan kapasitas panas yang lebih kecil dari
dinding. Untuk mempercepat kapasitas panas dari bagian atas agak sulit karena akan memperberat atap.
Tahan panas dari bagian atas bangunan dapat diperbesar dengan beberapa cara, misalnya rongga langitlangit, penggunaan pemantul panas reflektif, penggunaan bukaan pada ruangan berupa ventilasi tetap, tidak
menggunakan material keras sebagai penutup permukaan, melakukan pembayangan bangunan dengan pohon peneduh dan dengan bangunan lain, atau dapat juga diatasi dengan pemilihan material untuk dinding
yang terbuat dari batu-batuan alam juga dapat membantu mengurangi panas yang terjadi di dalam ruangan.

Adanya bukaan dalam
ruangan sehingga dapat
memaksimalkan pencaSinar
hayaan alami
matahari
langsung

Transmisi karena suhu
dan temperatur

Infiltrasi udara
dan lembab

panas

Pertukaran udara dari
dalam ke luar ruangan

Gambar 1. Kenyamanan Thermal
Sumber : Neufert, 2002

Aliran Udara Melalui Bangunan
Prinsip upaya perancangan bangunan pada daerah beriklim tropis yang benar harus mempertimbangkan
pemanfaatan sebanyak mungkin kondisi alam, diantaranya adalah pengupayaan pemikiran penghawaan
alami untuk memenuhi kebutuhan udara dan kelancaran sirkulasi udara pada bangunan tersebut.Aliran
udara yang dapat bersirkulasi dengan lancar sangat dibutuhkan dalam sebuah ruang latihan. Aliran udara
terjadi karena adanya perbedaan temperatur antara udara di dalam dan di luar ruangan dan perbedaan tinggi antara lubang ventilasi. Kedua gaya ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk mendapatkan jumlah aliran udara yang dikehendaki dengan cara adanya ventilasi semaksimal mungkin pada ruang antara penutup
atap dan langit-langit sehingga udara panas yang terperangkap di bawah dapat dialirkan keluar ruangan.
Untuk itu, sebaiknya digunakan lubang ventilasi tetap yang selalu terbuka dan yang dapat diatur bukaannya
serta harus memperhatikan juga ketinggian plafon agar panas yang dihasilkan dari dalam ruangan tidak diam di bawah melainkan dapat berputar ke atas dan bersikulasi dengan baik.

166

e-Jurnal Arsitektur Universitas Udayana–Volume (3) Nomor (2) Edisi Juli 2015–ISSN No. 9 772338 505007

Pentingnya memperhatikan ketinggian plafon
agar pertukaran udara
yang terjadi tidak berhenti di dalam ruangan
dan menjadikan ruangan pengap dan sesak.

Pada interior ruang arena pertandingan yang
berkapasitas
1000
orang, sirkulasi udara
dalam harus lancar agar
penonton tidak sesak.

Gambar 2. Interior arena pertandingan

Radiasi Panas Sinar Matahari
Sinar matahari yang langsung masuk ke dalam bangunan dapat menyebabkan radiasi panas dari permukaan yang lebih panas di sekitarnya, untuk mencegah hal itu dapat digunakan strategi peneduh, seperti tabir
sinar matahari pada bangunan dan penanaman pohon peneduh disekitar bangunan. Pada penerapannya,
fungsi tabir sinar matahari bisa berfungsi ganda, yaitu disamping sebagai sarana untuk mereduksi radiasi
panas sinar matahari, juga sebagai sarana pengatur derajat/tingkat penyinaran ruang, dengan demikian sebaiknya tabir sinar matahari tersebut diberi warna yang terang/cerah untuk dapat memberi effek bias yang
maksimal.
Radiasi panas yang ditimbulkan tidak dapat
hanya diatasi dengan
penggunaan
overstek
pada bangunan, namun
dapat diatasi juga dengan sun shading sebagai penghalang panas.
Gambar 3. Sun Shading pada koridor gedung arena pertandingan

STRATEGI UTAMA UNTUK BANGUNAN
Berdasarkan konsep yang telah dijabarkan, penerapan konsep arsitektur tropis pada pusat pelatihan taekwondo dapat dilihat dari zoning penempatan kebutuhan ruang yang disesuaikan dengan prinsip arsitektur
tropis, yakni jarak bangunan satu dengan yang lainnya berjauhan agar memperlancar aliran udara.
Area parkir ditempatkan agak
jauh dari tempat
latihan sehingga
radiasi
panas
yang dihasilkan
kendaraan tidak
mengenai bangunan.

Lapangan outdoor
ditempatkan di tengah-tengah
bangunan untuk
menciptakan
penghawaan.

Penempatan bangunan untuk tempat latihan sengaja
ditaruh menghadap arah
timur sehingga panas matahari pada saat berada di
barat (sore hari) terhalang
bangunan dari belakang.

Gambar 4. Konsep Zoning Pusat Pelatihan Taekwondo
Sumber : Indriani, 2014

1)

2)

3)

Lidya Indriani Anggita Prameswari (1104205058) , I Wayan Meganada , dan Ida Bagus Gde Wirawibawa –Pusat Pelatihan Taekwondo di Denpasar, Bali
167

Dari penzoningan dapat dilihat fungsi bangunan pengelola dan pelengkap dimana akan menjadi satu bangunan, terpisah dengan gedung untuk arena pertandingan. Terdapat lapangan latihan di tengah-tengah kedua bangunan tersebut, sehingga aliran udara dapat bergerak bebas mengalir ke seluruh ruangan. Selain
itu, pemisahan gedung yang jaraknya cukup jauh, dilakukan agar lapangan latihan mendapatkan pembayangan dari kedua gedung tersebut, sehingga pengguna yang nantinya berlatih pada lapangan tersebut
tidak terkena radiasi langsung dari sinar matahari.
Gedung arena pertandingan
yang
berlantai dua akan
dibuatkan banyak
bukaan sehingga
aliran udara tetap
lancar.

Gambar 5. Udara Bebas Bersirkulasi Menuju Bangunan

Bangunan pengelola yang berada di
lantai dua juga
membutuhkan pertukaran
udara
yang lancar.

Keberadaan
pohon-pohon peneduh
disekeliling
bangunan dan lapangan juga membantu mengurangi
panas.

Lapangan outdoor
yang berada di
tengah bangunan
akan menggunakan sistem pembayangan bangunan.
Gambar 6. Layout perancangan pusat pelatihan taekwondo

Pada konsep parkir juga menerapkan konsep arsitektur tropis, yaitu meminimalkan penggunaan material keras untuk menutup permukaan halaman, dikarenakan curah hujan yang tinggi pada iklim tropis, sebaiknya
menggunakan paving untuk menutup permukaan halamannya dengan lubang resapan dan juga penataan
pohon peneduh pada lot-lot parkir, sehingga akan terhindar dari radiasi panas matahari yang disebabkan
oleh perkerasan permukaan halaman.
Pada area parkir
mobil juga menggunakan grass block
dan dilengkapi dengan adanya pohon
peneduh pada setiap lot parkir.

Gambar 7. Eksterior Pusat Pelatihan Taekwondo
Sumber : Indriani, 2014

SIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil diatas, simpulan yang didapat adalah pemilihan konsep dan penerapannya memiliki peranan penting dalam perancangan bangunan dan lingkungan binaan. Konsep perancangan mampu memberikan dampak yang sangat besar pada bangunan dan lingkungan sekitarnya. Sehingga pemilihan konsep
perancangan juga harus memperhatikan keadaan lingkungan yang ada. Melalui konsep arsitektur tropis ini,
diharapkan mampu memberikan dampak yang baik untuk bangunan, pengguna, dan juga lingkungan sekitarnya.

REFERENSI
Harisyah dkk., 2007. Prinsip dan Konsep Desain. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press
Indriani, Lidya. 2014. ‘Pusat Pelatihan Taekwondo di Denpasar’. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana.
Neufert, E. 2002. Data Arsitek Jilid 2, Terj. Sjamsu Amril. Jakarta, Penerbit Erlangga

168

e-Jurnal Arsitektur Universitas Udayana–Volume (3) Nomor (2) Edisi Juli 2015–ISSN No. 9 772338 505007