Manusia dan Hidup.

(1)

iv

ABSTRACT

"

Circumstantial contemplation about everything we already have past, peeping out question of meaning live in the human being. In this day and age human being only experiencing cycle daily activity all day long, without realizing what really happen on them. Real meaning about human life no longger be questioned. This matter is happened because people sometimes merely can experience and impressing nothing happen to the world and situation.

Circumstantial problems and have the nature of the understanding of philosophy finally become the base for the painting. The painting which I will present, have the question about human being and its life. From problem all day long most commonly, but never been answer.

In altering idea to visual form, I present the object which is different from mostly people thinking about philosophy understanding. Form and style which I present have influence of pop and street art environment. Having form of cartoon and caricature on human object . Even I put some special characteristic letter of street art. Street art basically is art about aspiration idea of someone and verification of self existence.


(2)

v

ABSTRAK

Perenungan mendalam tentang apa yang telah kita lewati, memunculkan pertanyaan tentang apa arti hidup dalam diri manusia. Pada jaman ini manusia hanya menjalani siklus keseharian, tanpa menyadari apa yang sedang dialaminya. Arti hakiki tentang hidup manusia tidak lagi dipertanyakan. Hal ini terjadi karena manusia terkadang cuma bisa menjalani dan seolah-olah tidak terjadi sesuatu pada dunia dan keadaan.

Permasalahan yang mendalam dan mempunyai sifat pemahaman filsafat akhirnya menjadi landasan untuk berkarya. Suatu karya yang hendak saya tampilkan mempunyai pertanyaan tentang manusia dan hidupnya. Berangkat dari problem keseharian paling umum, namun tak terjawab sampai sekarang.

Dalam pemindahan ke bentuk visualnya, saya menampilkan objek yang sama sekali bertolak belakang dari pandangan manusia pada umumnya tentang perenungan filsafat. Bentuk dan style yang saya tampilkan bernuansa pop dan street art. Mempunyai bentuk kartun dan bernuansa karikatur dalam objeknya yang umumnya manusia. Selain itu saya tidak melupakan bentuk ciri khas street art dengan tulisan khasnya. Street art pada dasarnya adalah seni yang bermaksud aspirasi ide seseorang dan pembuktian keberadaan diri.


(3)

viii

DAFTAR ISI

Halaman judul...

Lembar pengesahan... ii

Pernyataan hasil karya pribadi... iii

Abstract... iv

Abstrak... v

Kata pengantar... vi

Daftar isi... viii

Daftar gambar... x

Daftar lampiran... xi

BAB I PENDAHULUAN... 1.1"Latar Belakang ... 1

1.2"Latar Belakang Penciptaan... 2

1.3 Tujuan Penciptaan... 2

1.4 Metode Penciptaan... 3

BAB II LANDASAN PENCIPTAAN... 2.1 Referensi Karya dan Pemahaman Bahan... 4

2.2 Aplikasi pada Karya... 9

2.3 Kajian Empiris/pengalaman... 11

BAB III PROSES PENCIPTAAN... 3.1 Karya 1 “Nafas”... 12

3.2 Karya 2 “Dunia”... 13

3.3 Karya 3 “Kami Tersenyum” ... 13

3.4 Karya 4 “Termuliakan Mereka” ... 14

3.5 Karya 5 “Vita” ... 14


(4)

ix

3.7 Karya 7 “ del Bene” ... 15

3.8 Karya 8 “ del Male” ... 16

3.9 Karya 9 “ Meta” ... 16

3.10 Karya 10 “ Lucis” ... 16

3.11 Karya 11 “ Ater” ... 17

BAB IV DESKRIPSI KARYA... 4.1 Karya 1 “Nafas”... 18

4.2 Karya 2 “Dunia”... 19

4.3 Karya 3 “Kami Tersenyum” ... 20

4.4 Karya 4 “Termuliakan Mereka” ... 21

4.5 Karya 5 “Vita” ... 22

4.6 Karya 6 “ L’uomo” ... 23

4.7 Karya 7 “ del Bene” ... 24

4.8 Karya 8 “ del Male” ... 25

4.9 Karya 9 “ Meta” ... 26

4.10 Karya 10 “ Lucis” ... 26

4.11 Karya 11 “ Ater” ... 27

BAB V PENUTUP... 28

DAFTAR PUSTAKA... 31


(5)

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Judul : Addressing ... Gambar 2.2 Judul : Gmb... Gambar 2.3 Judul : original 16... Gambar 2.4 Judul : original 10... Gambar 2.5 Judul : eighteen vision... Gambar 2.6 Judul : babysitter... Gambar 2.7 Judul : blue mistery... Gambar 2.8 Triplets of Bellevile... Gambar 2.9 Urban art...


(6)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Waktu

Lampiran 2 Proses Sketsa Awal Lampiran 3 Drawing

Lampiran 4 Sketsa Karya


(7)

1

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Saya percaya bahwa arti seni saat ini adalah sesuatu yang diolah dari alam oleh manusia dan menjadikannya bentuk baru.

Untuk meneguhkan hal(seni) ini, setidaknya dibutuhkan suatu kelompok manusia yang menyetujui bahwa hal tersebut adalah seni.

Alam kerancuan dan pengertian seni yang begitu luas, masih ada norma yang bagi saya tetap harus berlaku.

2 hal penting dalam berkarya seni yang sangat mutlak :

1. Seni harus J U J U R !

Seni yang jujur adalah seni yang tidak dibuat-buat. Mempunyai bentuk yang spontan dan mempunyai ekspresi dari seniman itu sendiri. Unsur estetis menjadi bahan pemanis dari ekspresi yang ditampilkan.

2. Seni harus memiliki K O N S E P !

Seni mempunyai stand poin yang bisa dipertanggung jawabkan, tidak bisa dipaksakan oleh pemirsa. Namun tidak boleh memaksakan konsep, karena karya yang terlalu “personal” akan menemui kendala tersendiri. Walaupun jenis seni seperti ini memungkinkan menjadi suatu masterpiece pada jamannya (seperti kasus Van Gogh).

Oleh karena itu akan sangat berat untuk saya menjelaskan tulisan selanjutnya kalau pembaca menentang dan tidak setuju tentang 2 poin penting diatas.


(8)

2 I .2 Latar belakang penciptaan

Manusia dan Hidup adalah 2 kata umum yang dasar. Mempunyai

hubungan yang sangat erat. Bahkan 2 kata ini bisa dianggap sebagai frase. Frase, dari bahasa Latin, phrase adalah sebuah istilah linguistik, bisa berarti: 1. kalimat

2. kata majemuk yang bisa dianggap satu kata. Misalkan “rumah putih”

Begitu kuatnya hubungan 2 kata tersebut, namun begitu susahnya kita menjabarkan makna yang terkandung dari 2 kata tersebut.

Saya mengajukan judul TA “ Manusia dan hidup” karena ketertarikan saya tentang “bagaimana manusia menghadapi hidupnya” atau “ hidup yang bagaimana yang membuat manusia merasa hidup”. Dan berusaha menggambarkan secara visual dan mengajak audience untuk kembali merenung tentang hal dasar tentang manusia dan hidup. Bagian dari manusia yang saya angkat adalah cara manusia menghadapi hidup secara personal atau sosial.

Oleh karena itu tema yang saya angkat adalah tema yang filosofis. Cenderung penggambaran sosial secara konsep, namun menggali lebih dalam makna. Pencarian kata untuk merespon visualisasi dari karya saya paling cocok adalah “manusia dan hidup”.

1.3 Tujuan Penciptaan

Mengajak orang untuk kembali menyadari apa yang telah dilupakan. Karena sekarang orang seolah-olah hanyut dalam arus jaman, atau lebih dikenal dengan nama trend.

Manusia yang terbawa arus trend, cenderung menyukai sesuatu yang sedang ramai diangkat. Atau membenci sesuatu yang sedang dijadikan bahan gunjingan. Namun alasan yang dikemukakannya kosong belaka, tidak berbobot.


(9)

3

Secara keseluruhan saya mencoba menampilkan sebuah karya seni murni yang mengangkat tema sederhana tapi sampai sekarang manusia belum bisa menjawabnya. Saya tidak akan berusaha menciptakan secara paksa karya yang spektakuler dan baru, namun nihil dalam makna.

1.4. Metode Penciptaan

Proses penciptaan karya ini saya melakukan beberapa kali riset. Antara lain mencari referensi dari pustaka , literatur dan dialog dengan orang.

Untuk melengkapi dan menghilangkan sifat subjektivitas. Tanya jawab dan berdiskusi tentang topik yang akan saya bahas dilakukan dengan berbagai macam latar belakang orang.

Eksperimen untuk melihat respon lingkungan sosial akan topik yang saya angkat dilakukan antara lain lewat performance art.

Lalu penuangan semua data dan ide yang terkumpul ke bentuk karya. Karya yang saya buat tidak terpatok pada jenis media apalagi tehnik tertentu. Semua alat dan teknik dipergunakan secara wajar dan mengalir. Hal ini pun dipertimbangkan untuk memperkuat tema yang saya angkat.

Dalam perkembangan berkarya, saya akhirnya tertarik untuk menciptakan suatu karya yang benar-benar “street” dengan mengangkat karya graffity. Kata-kata dalam teknik penulisan graffity akan menjadi semacam medium atau background untuk memperkuat visualisasi.


(10)

28

BAB V

PENUTUP

Penciptaan dari tema utama untuk tugas akhir saya yang berjudul Manusia dan Hidup akhirnya terbentuk dalam visualisasi yang beraroma masa kini. Bentuk perupaan yang sederhana dan mempunyai cita rasa karikatur “pop”. Hal ini bertolak belakang, ditilik dari judul tema yang bersifat perenungan filsafat dan memiliki arti yang mendalam.

Manusia dan hidup adalah suatu problem umum yang biasa menjadi bahan perenungan. Dari segi filsafat, manusia adalah mahluk paling mulia jika dilihat dari segi agama. Namun tidak demikian dengan pandangan filsafat modern yang menggambaran manusia sebagai mahluk paling berbahaya dan biang bencana. Sedangkan hidup memiliki arti perjalan terukur mahluk yang bernafas/respirasi. Hidup adalah kondisi ketika kita terlahir di alam ini. Bertahan hidup dengan segala pengalaman yang dilalui. Sampai akhirnya kita mati.

Manusia adalah mahluk sombong yang takut pada ketidakmampuannya mengerti hidup setelah kematian. Manusia adalah mahluk mortal yang pada akhirnya dikalahkan sedikit demi sedikit oleh waktu. Waktu adalah sosok yang tidak bisa diganggu gugat lagi.

Berikut ini adalah cuplikan blog (selengkapnya di halaman lampiran) yang saya buat beberapa waktu lalu tentang waktu:

- Waktu adalah suatu benda abstrak yang menjadi jalan bagi sang jagat

bergerak.

Waktu adalah sesuatu yang absolut. Tidak pernah berhenti dan kekal adanya. Kekonsistenan bentuk dan sifat, menjadikan bentuknya sebagai sesuatu yang tidak terkalahkan.


(11)

29

Dari hal diatas saya hendak menyampaikan bahwa manusia dan hidup adalah bentuk yang lebih meruncing dari alam waktu yang sangat absolut.

Penggambaran dari karya saya menjurus pada bentuk sederhana dan karikatur yang distorsi. Bentuk yang persuatif ini seolah-olah menjadi terapi kejut untuk menghadirkan perenungan filsafat dari sisi yang berbeda. Saya merasa berpikir filsafat tidak bisa diidentikan dengan bentuk sosok perenung yang serius. Seolah-olah seorang ahli filsafat adalah sosok figur yang berdahi lebar dan berkacamata tebal. Apabila berbicara selalu menggunakan bahasa-bahasa yang susah untuk dimengerti.

Manusia dengan segala kebebasannya untuk memilih boleh berpikir lebih dalam. Kita tidak boleh berpendapat picik bahwa Jean-Michel Basquiat adalah seniman slebor yang hanya bisa corat-coret ditembok Brooklyn. Mungkin basquiat adalah seniman jalanan yang tidak mempunyai kemampuan berkarya yang akademis. Karena akademis yang dimaksud disini adalah seorang seniman seni lukis harus mampu menciptakan bentuk realistis terlebih dahulu baru melakukan eksplorasi ke bentuk yang lain, sesuai dengan rasa dan jiwa seniman tersebut. Terlepas dari hal tersebut, seorang basquiat menjadi sosok dan ikon pada jamannya. Kreasi dan hasil usaha beliau telah mengilhami sebuah film berjudul “Basquiat”. Mungkin faktor keberuntungan atau hal lainnya, Basquiat menjadi legenda dalam dunia graffity.

Mungkin terdapat kesamaan antara karya Basquiat dengan karya saya. Namun saya mempunyai cara penyampaian yang berbeda. Saya membawa bentuk kartun yang lucu dan santai untuk dinikmati dalam perenungan filsafat yang dalam.

Eksplorasi tulisan menjadi medium penyampaian pesan yang tidak terlalu susah untuk dipahami. Sedangkan figur karikatur yang kekanak-kanakan ini


(12)

30

seolah-olah membawa rasa enteng. Berbeda dengan karya abstrak yang memiliki rasa yang terlalu personal.

Dalam perupaan ini sekali lagi saya berusaha jujur dalam berkarya. Saya hendak menyampaikan apa yang hendak saya tampilkan dari eksplorasi bentuk warna dan perenungan mendalam dalam pencapaian karya seni menurut saya.


(13)

31

DAFTAR PUSTAKA

“Bisnis Indonesia” Edisi: 07/05/2006 Oleh Algooth Putranto

Wartawan Bisnis Indonesia (algooth.putranto@bisnis.co.id)

Bruno Bettelheim : “Freud and Man’s Soul: An Important Re-Interpretation of Freudian Theory” Publisher: Vintage; Vintage edition, 1983

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1989. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka

Friedrich Nietzsche, “ Thus Spoke Zarathustra” , Walter Kaufmann, The Gay Science, seksi 125

Jostein Gaarder, Dunia Sophie. Penerbit : Mizan, Jakarta

Jung, C. G., & Jaffe A. (1962). Memories, Dreams, Reflections. London: Collins. This is Jung’s autobiography, recorded and edited by Aniela Jaffe

Psikologi umum 1 dan 2, bahan kuliah Universitas Kristen Maranatha

Psychology text book, 2001. psikologi kepribadian I. Bandung, Universitas Kristen Maranatha

Urban street artist, Upnix, Ranger Bastards – http://www.upnix.deviantart.com

http://www.derekhess.com/


(14)

32 Sumber lain :

Wawancara dengan anggota Ranger Bastard, Upnix – http://www.upnix.deviantart.com

Diskusi kuliah tinjauan seni tentang bagaimana menilai seni bersama Bapa Aminuddin T.H. Siregar

Diskusi dengan sesama bomber jalanan, Aldy – Urban Art Assosiation

Mengambil sampel pengertian umum tentang seni jalanan


(1)

Secara keseluruhan saya mencoba menampilkan sebuah karya seni murni yang mengangkat tema sederhana tapi sampai sekarang manusia belum bisa menjawabnya. Saya tidak akan berusaha menciptakan secara paksa karya yang spektakuler dan baru, namun nihil dalam makna.

1.4. Metode Penciptaan

Proses penciptaan karya ini saya melakukan beberapa kali riset. Antara lain mencari referensi dari pustaka , literatur dan dialog dengan orang.

Untuk melengkapi dan menghilangkan sifat subjektivitas. Tanya jawab dan berdiskusi tentang topik yang akan saya bahas dilakukan dengan berbagai macam latar belakang orang.

Eksperimen untuk melihat respon lingkungan sosial akan topik yang saya angkat dilakukan antara lain lewat performance art.

Lalu penuangan semua data dan ide yang terkumpul ke bentuk karya. Karya yang saya buat tidak terpatok pada jenis media apalagi tehnik tertentu. Semua alat dan teknik dipergunakan secara wajar dan mengalir. Hal ini pun dipertimbangkan untuk memperkuat tema yang saya angkat.

Dalam perkembangan berkarya, saya akhirnya tertarik untuk menciptakan suatu karya yang benar-benar “street” dengan mengangkat karya graffity. Kata-kata dalam teknik penulisan graffity akan menjadi semacam medium atau background untuk memperkuat visualisasi.


(2)

BAB V

PENUTUP

Penciptaan dari tema utama untuk tugas akhir saya yang berjudul Manusia dan Hidup akhirnya terbentuk dalam visualisasi yang beraroma masa kini. Bentuk perupaan yang sederhana dan mempunyai cita rasa karikatur “pop”. Hal ini bertolak belakang, ditilik dari judul tema yang bersifat perenungan filsafat dan memiliki arti yang mendalam.

Manusia dan hidup adalah suatu problem umum yang biasa menjadi bahan perenungan. Dari segi filsafat, manusia adalah mahluk paling mulia jika dilihat dari segi agama. Namun tidak demikian dengan pandangan filsafat modern yang menggambaran manusia sebagai mahluk paling berbahaya dan biang bencana. Sedangkan hidup memiliki arti perjalan terukur mahluk yang bernafas/respirasi. Hidup adalah kondisi ketika kita terlahir di alam ini. Bertahan hidup dengan segala pengalaman yang dilalui. Sampai akhirnya kita mati.

Manusia adalah mahluk sombong yang takut pada ketidakmampuannya mengerti hidup setelah kematian. Manusia adalah mahluk mortal yang pada akhirnya dikalahkan sedikit demi sedikit oleh waktu. Waktu adalah sosok yang tidak bisa diganggu gugat lagi.

Berikut ini adalah cuplikan blog (selengkapnya di halaman lampiran) yang saya buat beberapa waktu lalu tentang waktu:

- Waktu adalah suatu benda abstrak yang menjadi jalan bagi sang jagat bergerak.

Waktu adalah sesuatu yang absolut. Tidak pernah berhenti dan kekal adanya. Kekonsistenan bentuk dan sifat, menjadikan bentuknya sebagai sesuatu yang tidak terkalahkan.


(3)

Dari hal diatas saya hendak menyampaikan bahwa manusia dan hidup adalah bentuk yang lebih meruncing dari alam waktu yang sangat absolut.

Penggambaran dari karya saya menjurus pada bentuk sederhana dan karikatur yang distorsi. Bentuk yang persuatif ini seolah-olah menjadi terapi kejut untuk menghadirkan perenungan filsafat dari sisi yang berbeda. Saya merasa berpikir filsafat tidak bisa diidentikan dengan bentuk sosok perenung yang serius. Seolah-olah seorang ahli filsafat adalah sosok figur yang berdahi lebar dan berkacamata tebal. Apabila berbicara selalu menggunakan bahasa-bahasa yang susah untuk dimengerti.

Manusia dengan segala kebebasannya untuk memilih boleh berpikir lebih dalam. Kita tidak boleh berpendapat picik bahwa Jean-Michel Basquiat adalah seniman slebor yang hanya bisa corat-coret ditembok Brooklyn. Mungkin basquiat adalah seniman jalanan yang tidak mempunyai kemampuan berkarya yang akademis. Karena akademis yang dimaksud disini adalah seorang seniman seni lukis harus mampu menciptakan bentuk realistis terlebih dahulu baru melakukan eksplorasi ke bentuk yang lain, sesuai dengan rasa dan jiwa seniman tersebut. Terlepas dari hal tersebut, seorang basquiat menjadi sosok dan ikon pada jamannya. Kreasi dan hasil usaha beliau telah mengilhami sebuah film berjudul “Basquiat”. Mungkin faktor keberuntungan atau hal lainnya, Basquiat menjadi legenda dalam dunia graffity.

Mungkin terdapat kesamaan antara karya Basquiat dengan karya saya. Namun saya mempunyai cara penyampaian yang berbeda. Saya membawa bentuk kartun yang lucu dan santai untuk dinikmati dalam perenungan filsafat yang dalam.


(4)

seolah-olah membawa rasa enteng. Berbeda dengan karya abstrak yang memiliki rasa yang terlalu personal.

Dalam perupaan ini sekali lagi saya berusaha jujur dalam berkarya. Saya hendak menyampaikan apa yang hendak saya tampilkan dari eksplorasi bentuk warna dan perenungan mendalam dalam pencapaian karya seni menurut saya.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

“Bisnis Indonesia” Edisi: 07/05/2006 Oleh Algooth Putranto Wartawan Bisnis Indonesia (algooth.putranto@bisnis.co.id)

Bruno Bettelheim : “Freud and Man’s Soul: An Important Re-Interpretation of Freudian Theory” Publisher: Vintage; Vintage edition, 1983

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1989. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka

Friedrich Nietzsche, “ Thus Spoke Zarathustra” , Walter Kaufmann, The Gay Science, seksi 125

Jostein Gaarder, Dunia Sophie. Penerbit : Mizan, Jakarta

Jung, C. G., & Jaffe A. (1962). Memories, Dreams, Reflections. London: Collins. This is Jung’s autobiography, recorded and edited by Aniela Jaffe

Psikologi umum 1 dan 2, bahan kuliah Universitas Kristen Maranatha

Psychology text book, 2001. psikologi kepribadian I. Bandung, Universitas Kristen Maranatha

Urban street artist, Upnix, Ranger Bastards – http://www.upnix.deviantart.com

http://www.derekhess.com/


(6)

Sumber lain :

Wawancara dengan anggota Ranger Bastard, Upnix – http://www.upnix.deviantart.com

Diskusi kuliah tinjauan seni tentang bagaimana menilai seni bersama Bapa Aminuddin T.H. Siregar

Diskusi dengan sesama bomber jalanan, Aldy – Urban Art Assosiation

Mengambil sampel pengertian umum tentang seni jalanan