MISI HIDUP MANUSIA DI DUNIA

RISALATUL INSAN BAGIAN 2
Oleh : Junaidi
Child and Teenager Psychologist
Seorang prajurit yang mendapat tugas atau misi masuk kedalam tubuh
musuh untuk menyamar dan mencari informasi sebanyak-banyaknya
tentang keadaan musuh termasuk kekuatan dan kelemahannya.
Keberhasilan misi seorang prajurit tersebut akan sangat menentukan
keberhasilan pasukannya, demikian juga kegagalannya akan menyebabkan
kegagalan dari pasukannya. Kemenangan dan kekalahan bisa jadi tidak
berlaku selamanya dalam peperangan. Pada masa yang lalu pasukan
Amerika mampu membumi hanguskan Negara Irak, tetapi bisa jadi pada
masa yang akan datang kondisi ini akan terbalik, pasukan Irak mampu
mengalahkan pasukan Amerika. Begitulah sunatullah, Allah telah
menetapkan siklus kehidupan ini terus berputar dan silih berganti.
Sama halnya dengan prajurit, manusia hidup di dunia ini mempunyai misi
yang harus diemban, kegagalan seseorang dalam mengemban misi selama
hidup di dunia, berarti seseorang tersebut harus menanggung kegagalan
untuk selama-lamanya. Karena kehidupan di alam dunia terjadi hanya sekali
dan tidak akan terulang untuk kedua kalinya, walau hanya sementara namun
hasil dari amalan di dunia akan berlaku untuk selamanya dalam kehidupan di
akhirat nanti. Kemenangan dan kekalahan dalam peperangan di dunia terus

silih berganti, lain halnya dengan tugas yang kita emban di dunia. Setiap
orang mempunyai batasan waktu tersendiri dalam mengemban tugasnya
selama di dunia. Batasan itu di awali dari kelahiran seseorang sampai
kematian menjemputnya.
40. Al Mu'min 67

‫خل تتق غ‬
‫خلرغجك غبم لطبفل ل ث غممت للتتببل غغغوا‬
‫عل تتقةة ث غممت ي غ ب‬
‫غهتو ال متلذي ت‬
‫كم لممن تغترا ة‬
‫ب ث غممت لمن ن مغبطتفةة ث غممت لمبن ت‬
‫خا تولمن غ‬
‫أ تغش متدك غبم ث غممت للتت غ‬
‫كم لممن ي غتتتو متفى لمن تقببغل توللتتببل غغغوا أ تتجل ل مغمتس متمى تول تتعل متك غبم‬
‫كوغنوا غشغيو ل‬
{67} ‫تتبعلقغلوتن‬

Dia-lah yang menciptakan kamu dari tanah kemudian dari setetes mani,
sesudah itu dari segumpal darah, kemudian dilahirkannya kamu sebagai

seorang anak, kemudian (kamu dibiarkan hidup) supaya kamu sampai
kepada masa (dewasa), kemudian (dibiarkan kamu hidup lagi) sampai tua, di
antara kamu ada yang diwafatkan sebelum itu. (Kami perbuat demikian)
supaya kamu sampai kepada ajal yang ditentukan dan supaya kamu
memahami(nya).
Kegagalan selama di dunia seberat dan sebesar apapun itu masih bisa
diperbaiki, tetapi ketika masa kematian itu telah tiba maka apa yang telah

kita perbuat di dunia ini tidak akan bisa diubah ketentuannya. Penyesalan
tidak berarti apa-apa lagi, pintu taubat telah tertutup rapat. Maka
keberuntunganlah bagi orang-orang yang selalu mengerjakan amal kebaikan
dan kerugian yang amat besar bagi orang-orang yang selama hidupnya di
dunia selalu melakukan keburukan dan kemaksyiatan kepada Allah. Ketika
kematian menjemputnya mereka teramat ingin bertaubat kepada Allah,
tetapi tidak ada taubat setelah kematian.

Q.S An-Nisaa ayat 18

‫تول تي بتس ل‬
‫ت تقاتل لإلمني‬

‫ت التمتبوبتغة للل متلذيتن ي تبعتمغلوتن ال متس لي متئالت تح متتى لإتذا تحتضتر أ تتحتدغهغم ال بتمبو غ‬
‫عتذالبا أ تلليلما‬
‫ت ال بتئاتن تو ت‬
‫لال متلذيتن ي تغموغتوتن توغهبم ك غ متفارر أ غبول تلئتك أ ت ب‬
‫تغبب غ‬
‫عتتبدتنا ل تغهبم ت‬
Tidaklah taubat itditerima Allah dari orang-orang yang mengerjakan kejahatan (yang) hingga
apabila datang ajal kepada seseorang di antara mereka, (barulah) ia mengatakan :
"Sesungguhnya saya bertaubat sekarang." Dan tidak (pula diterima taubat) orang-orang yang
sudah mati sedang mereka di dalam kekafiran. Bagi orang-orang itu telah Kami sediakan siksa
yang pedih.
Ketahuilah sesungguhnya kehidupan di dunia hanya
sesungguhnya dunia adalah permainan dan senda gurau.

sementara

dan

Q.S 47. Muhammad 36


‫ب تول تبهغو تولإبن تغبؤلمغنوا توتتتمتغقوا ي غبؤلتك غبم أ غغجوترك غبم تول تي تبسئتل بك غبم أ تبمتوال تك غبم‬
‫لإن م تتما ال ب ت‬
‫حتياغة ال مغدن بتيا ل تلع غ‬
Sesungguhnya kehidupan dunia hanyalah permainan dan senda gurau. Dan
jika kamu beriman dan bertakwa, Allah akan memberikan pahala kepadamu
dan Dia tidak akan meminta harta-hartamu.
Sebagaimana pada khutbah sebelumnya, tugas yang di emban manusia
dalam dunia ini ada tiga:
Pertama, menjadi seorang khalifah
Kedua, beribadah kepada Allah
Ketiga, memakmurkan bumi Allah
Pada khutbah kali ini kita akan membahas mengenai:
MISI MANUSIA MENJADI KHALIFAH ALLAH DI MUKA BUMI

Dalam tafsir Ibnu Katsir kata khalifah mengandung beberapa pengertian:
Pertama, khalifah dalam arti khusus adalah Nabi Adam Alaihissalam dan
dalam arti umum adalah anak dan keturunan adam atau manusia secara
keseluruhan.
Kedua, khalifah berarti wakil Allah di muka bumi, orang yang menghuni
bumi, mengurus dan memelihara.

Ketiga, khalifah berarti orang yang memutuskan perkara, mendamaikan, dan
menghakimi di antara dua orang yang bermasalah.
Keempat, khalifah berarti, sekumpulan orang yang melakukan regenerasi
secara terus menerus dari satu kaum diteruskan kepada kaum yang lain,
selanjutnya terus menerus hingga waktu yang telah ditentukan oleh Allah.
Kelima, berarti orang yang dipilih oleh Allah untuk menjadi pemimpin pada
suatu kaum atau manusia seluruhnya, seperti golongan Nabi-nabi dan RasulRasul Allah, sebagai orang pilihan yang diutus sebagai penyampai khabar
gembira, dan peringatan dari Allah.
Pada kesempatan khutbah kali ini kita akan lebih membahas secara khusus
yang berkaitan dengan khalifah secara khusus yaitu Nabi Adam AlaihisSalam dan khalifa secara umum yaitu anak dan keturunan Nabi Adam atau
manusia secara keseluruhan.
Sebelum itu ada baiknya kita melihat kembali bagaimana sejarah penciptaan
Nabi Adam Alihi as-Salam melalui firman Allah dalam Q.S al-Baqoroh ayat 30
- 38. Firman Allah tersebut menceritakan tentang proses penciptaan Adam
Alaihi as-Salam, misi hidup, potensi yang dimiliki yang merupakan kelebihan
dan kekurangan, Iblis (Syaithon) yang merupakan musuh utama Nabi Adam
dan anak keturunanya nanti, tergodanya adam oleh tipu daya Iblis sehingga
Nabi Adam dikeluarkan dari syurga dan diturunkan ke bumi.
Sebagaimana Ibnu Jarir dalam tafsir Ibnu Katsir menjelaskan bahwa sebelum
manusia di ciptakan oleh Allah SWT, bumi sudah dihuni oleh bangsa Jin

dalam tenggang masa dua ribu tahun, dalam kehidupannya di bumi bangsa
Jin membuat kerusakan kekacauan dan pertumpahan darah sesama mereka
sendiri. Kemudian Allah mengutus Iblis (dari golongan Jin) dan Malaikat
untuk memerangi mereka. Iblis bersama para Malaikat memerangi jin dan
mengejarnya sapai ke pulau-pulau yang ada diberbagai laut dan sampai ke
puncak-puncak gunung. Keberhasilan itu membuat Iblis menjadi sombong,
yang ia simpan didalam hatinya. Para malaikat tidak mengetahui tetapi Allah
maha tahu dan Allah tahu, akan perihal kesombongan Iblis yang tersimpan
dalam hati.

Setelah kisah itu Allah berfirman "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan
seorang khalifah di muka bumi." (Al-Baqoroh: 30). Kemudian mulailah proses
penciptaan Adam, dengan kuasa Allah, Mula2 Adam dibuat dari tanah kering
yang hitam, kemudian menjadi tanah liat, kemudian dibentuk menjadi
manusia, setelah itu didiamkan selama 40 hari. Maka tatkalah ditiupkan ruh
sebagian dari ciptaan Allah dari bagian kepala seketika itu tanah berbentuk
manusia itu menjadi daging yang dialiri darah, pada saat ruh sampai di
bagian pusar, Adam merasa kagum dan mencoba untuk bangkit namun tak
mampu. Kemudian Allah berfirman "Manusia dijadikan (bertabiat) tergesagesa (Al-Anbiya 37).
Adam diberi potensi atau kelebihan berupa ilmu pengetahuan sebagimana

firman-Nya " dan Allah mengajarkan kepada Adam nama-nama (bendabenda seluruhnya, (Al-Baqoroh: 31), potensi ini "akal pikiran" tidak dimiliki
oleh golongan malaikat yang sebelumnya ingin mengetahui hikmah dibalik
penciptaan khalifah dibumi dengan berkata " Apakah patut Engkau buat di
muka bumi orang yang akan membuat bencana dan menumpahkan darah,
kemudian Allah berfirman sesungguhnya Aku mengetahui apa-apa yang
tidak kamu ketahui (Al-Baqoroh : 30)
Maksud firman-Nya bahwa Allah mengethui apa-apa yang tidak diketahui,
selain malaikat tidak mengetahui nama-nama segala sesuatu di bumi juga
Allah mengetahui kesombongan yang dimiliki Iblis. Kemudian Allah ingin
menguji Iblis yang pada saat itu termasuk berada dengan golongan Malaikat,
dengan berfirman-Nya " Tunduklah engkau kepada Adam! Lalu mereka itu
tunduk, kecuali Iblis, ia enggan, dan takabur, dan ia termasuk orang-orang
kafir (Al-Baqoroh; 34)
Kesombongan Iblis, menjadikan ia membangkang terhadap perintah Allah,
karena ia merasa lebih dahulu dan lebih mulia dibandingkan Adam Iblis
berkata " Engkau menciptakan aku dari Api dan Engaku menciptakan Adam
dari tanah". Setelah Allah mengutuk Iblis dan menjadikannya termasuk
golongan pembangkang, kemudian Allah kembali kembali kepada Adam.
Pada saat itu Adam menjadi mengantuk, dalam keadaan tidak sadar Allah
mengambil salah satu dari tulang iga sebelah kirinya dan menambal

tempatnya dengan daging, sedangkan Adam tetap dalam keadaan tidur. Lalu
Allah menjadikan tulang iganya itu isterinya - yaitu Siti Hawa - berupa
seorang wanita yang sempurna agar Adam merasa tenang hidup dengannya.
Kemudian Allah berfirman " Hai Adam, diamlah oleh kamu dan isterimu
syurga ini, dan makanlah makanannya yang banyak lagi baik di mana saja
yang kamu sukai, dan janganlah kamu dekati pohon ini yang menyebabkan
kamu termasuk orang-orang yang zalim. (Al-Baqoroh:35)

Lalu keduanya digelincirkan oleh syitan dari syurga itu (Al-Baqoroh:36)
dengan mendekati dan memakan buah yang dilarang Allah, setelah Nabi
Adam dan Siti Hawa tubat dan Allah mengampuni taubatnya, keduanya
diturunkan kebumi, sejak itulah Adam dan Siti Hawa menjadi penghuni bumi
dan regenerasi terus hingga akhir zaman nanti.
Ayuhal muslimuun jamaah jumat yang dimuliakan Allah.
Dari kisah di atas sesungguhnya musuh Nabi adam beserta anak
keturunannya termasuk kita semua adalah Iblis mahadiraja para saithan.
Tugas kita sebagai khalifah akan terus dihalang-halangi dengan berbagai
macam tipu daya syaitan, ketahuilah sesungguhnya tipu daya syaitan itu
sangat dahsyat dan luar biasa. Karena kesombongan iblis menjadi tidak suka
kepada Adam dan secara khusus telah menyatakan perang kepada Adam.

Bahkan iblis rela dirinya menjadi penghuni dan bahan bakar api neraka
selama-lamanya dikarenakan ketidak sukaannya kepada Adam. Iblis berjanji
untuk menyesatkan Adam beserta anak keturunannya sebanyak-banyaknya
untuk menjadi pengikutnya dan menjadi teman di dalam neraka nanti.
Sejak gendang peperangan ditabuh, maka tak henti-hentinya syaitan dengan
bujuk rayunya terus menyesatkan anak keturunan adam. Syaitan sangat tau
kelemahan manusia, dari sisi kelemahan itulah syetan mausk. Ibarat
pertarungan dalam ring tinju maka ada dua orang yang sedang berlaga,
tetapi yang mengherankan salah satu di antara dua petinju itu ada yang
ditutup matanya, dan satunya lagi terbuka. Apa yang terjadi kemudian,
petinju dengan mata terbuka seenaknya mempermainkan petinju satunya
dengan mata tertutup, ia akan memukul petinju dengan mata tertutup dari
segala penjuru dan dengan mudah akhirnya menumbangkan lawannya.
Begitulah kondisi kita dalam peperangan melawan syaitan, sesungguhnya
keadaan kita hampir mirip seperti petinju dengan mata tertutup sedangkan
syaitan dengan mata terbuka. Saitan dengan mudah masuk keliran darah
kita dan membisikkan kedalam hati kita, seolah-olah itu datangnya untuk
kebaikan, padahal semua itu adalah jebakan belaka. Allah telah member
contoh bagaimana tipu daya syaitan mampu menjerumuskan Nabi Adam dan
Isterinya.

Pertarungan antara kedua petinju antara mata tertutup dengan petinju mata
terbuka tentu akan dimenangkan petinju dengan mata terbuka, maka dari itu
dalam peperangan melawan syaitan mata kita harus terbuka, dengan
sendirinya mata kita akan terbuka ketika kita mendekatkan diri kepada Allah.
Allah sudah member jaminan itu, bahwa iblis dan syaitan tidak akan mampu
menyesatkan hamba-hamba Allah yang pasrah kepada-Nya dan selalu
mengingatnya dalam kondisi apapun. Untuk itu Allah mengutus para Nabi
dan Rasul dalam rangka member peringatan bagi umatnya. Rasulullah
sendiri telahmemberikan kata kuncinya dan berpesan kepada kita untuk

tidak meninggalkan dua hal yang apa bila kita terus berpegang tegu pada
dua hal tersebut maka tidak akan pernah tersesat selama-lamanya, yaitu
Kitabullah Al-Quranul karim dan al Hadits.
WallahuA’lam bissoaf.
Kesimpulan
1. Khalifa akan dimintai pertanggung jawaban
2. Khalifah mempunyai tanggung jawab untuk menyeru semua umat
manusia untuk bertauhid kepada Allah.
3. Misi manusia sebagai khalifah akan dengan sekuat tenaga digagalkan
oleh saitan ssebagai musuh utama bagi manusia

4. Untuk bisa lepas dari tipu daya saitan manusia harus mendekatkan diri
kepada Allah
5. Dunia adalah tempat mengemban misi kegagalan mengemban misi
didunia adalah kesengsaraan selama lamanya dalam neraka dan
keberhasilan mengamban misi di dunia adalah kenikmatan selamalamanya dalam syurga Allah.