Studi Efektifitas Jembatan Penyebrangan Di Jalan Asia Afrika, Bandung.

(1)

STUDI EFEKTIFITAS JEMBATAN

PENYEBERANGAN DI JALAN ASIA AFRIKA,

BANDUNG

Andro Maruli P H NRP: 9921084

Pembimbing: Tan Lie Ing ST.,MT.

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BANDUNG

ABSTRAK

Fasilitas jembatan penyeberangan di Jalan Asia Afrika tidak efektif dan sangat rendah sekali penggunaannya. Posisi yang tidak strategis disertai dengan penentuan fasilitas penyeberangan yang kurang tepat menjadi sebab utama rendah nya penggunaan jembatan penyeberangan di jalan Asia Afrika.

Hubungan antara arus kendaraan dan arus penyeberang jalan yang di bahas dari awal pada Tugas Akhir ini dicoba untuk dijadikan acuan untuk menetapkan jenis fasilitas penyeberangan yang tepat bagi pejalan kaki.

Hasil analisis data yang diperoleh menunjukkan nilai R yang merupakan perbandingan antara waktu untuk menyeberang melalui jembatan penyeberangan dengan waktu untuk menyeberang di bawah jembatan penyeberangan adalah sebesar = 6,3 , dan nilai Pa/Pt yang merupakan perbandingan jumlah pejalan kaki yang menyeberang di jembatan penyeberangan dengan jumlah pejalan kaki yang menyeberang di bawah jembatan penyeberangan adalah sebesar = 9,67%. Kesimpulan yang diperoleh menunjukkan bahwa tipe fasilitas penyeberangan yang sesuai di Jalan Asia Afrika berdasarkan hasil studi adalah zebra cross yang ditempatkan pada zona dengan tingkat penyeberang jalan yang tinggi.


(2)

PRAKATA

Syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas berkat dan kasihNya yang besar membantu menyertai keseluruhan proses penyelesaian Tugas Akhir yang berjudul “STUDI EFEKTIFITAS JEMBATAN PENYEBERANGAN DI JALAN ASIA AFRIKA, BANDUNG” yang disusun sebagai syarat untuk menempuh ujian sidang Tugas Akhir guna memperoleh gelar Sarjana Teknik Sipil pada Universitas Kristen Maranatha.

Penulis menyadari bahwa Tugas Ahir ini masih jauh dari sempurna, mengingat keterbatasan waktu dan kemampuan penulis. Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Tan Lie Ing, ST.,MT., selaku Pembimbing yang telah banyak memberikan bimbingan dan pengarahan selama penyusunan Tugas Akhir ini.

2. Hanny J. Dani, ST.,MT., selaku Ketua Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Kristen Maranatha, Bandung.

3. Ir. Rini I. Rusandi, selaku Koordinator Tugas Akhir, Fakultas Teknik Jurusan Sipil Universitas Kristen Maranatha, Bandung.

4. Ir. Swardiyus Suhendi, selaku Dosen Wali yang telah banyak memberikan bimbingan dan pengarahan selama masa studi penulis.

5. Prof ., Ir. Bambang Ismanto , I. S., M.Sc., Ph.D., selaku Penguji yang telah banyak memberikan saran dan masukan.

6. Ir. V. Hartanto S., M.Sc., selaku Penguji yang telah banyak memberikan saran dan masukan.

7. Ir. Silvia Sukirman, selaku Penguji yang telah banyak memberikan saran dan masukan.


(3)

8. Mama tersayang atas segala kasih sayang, doa, dukungan, pengertian dan kesabaran yang tiada batasnya.

9. Yang tercinta Papa, Bang Andri, Bang Indra, Kak Yossy yang telah banyak memberikan doa dan dorongan semangat.

10. Inangtua, Ompos dan Nantulang, Amangtua dan Inangtua Yani, Bang Vincent, Kak Lasma, Kak Evi, Cnyo.

11. Christianto, Bambang , Wildiyanto, Ronald, Reynold Lepong, Domy, David Hasibuan, Johnadi Purba, Putra, Novani, dan semua teman – teman angkatan ’99.

12. Teman – Teman dan Sahabat, Ranu, Ferdinand, Iyus, Tambos, Stanny, Josephine, Irene, Amang ni Igo..

13. Karyawan Tata Usaha Teknik Sipil, Karyawan Perpustakaan Teknik, Pak Kristianto,Pak Boy, Ibu Dorliana, Pak Anton, Pak Salijan.

Bandung, Juli 2006

Andro Maruli P H 9921084


(4)

DAFTAR ISI

Halaman

SURAT KETERANGAN TUGAS AKHIR ... i

SURAT KETERANGAN SELESAI TUGAS AKHIR ... ii

ABSTRAK ... iii

PRAKATA ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN ... viii

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Tujuan Penelitian ... 2

1.3 Pembatasan Masalah ... 2

1.4 Sistematika Pembahasan ... 3

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Fasilitas Penyeberangan ... 4

2.2 Waktu Penyeberangan ... 9

2.3 Kapasitas Jembatan ... 11

2.4 Arus Lalu Lintas ... 12

2.5 Hubungan Jumlah Aliran Arus Penyeberangan Jalan dan Kendaraan ... 12


(5)

2.6 Evaluasi Konstruksi Jembatan Penyeberangan ... 14

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Program Kerja ………..………...16

3.2 Jenis – Jenis Survei ... 18

3.3 Survei Penyeberang Jalan ... 18

3.3.1 Menghitung Penyeberang Jalan ... 18

3.3.2 Survei Waktu Penyeberang Jalan ... 20

3.4 Survei Lalu-lintas ... 21

3.5 Survei Bentuk Jembatan ... 21

BAB 4 ANALISIS DATA 4.1 Analisis Data Penyeberang jalan ... 24

4.1.1 Volume Penyeberang Jalan ... 24

4.1.2 Waktu Penyeberang Jalan ... 27

4.2 Analisis Data Lalu-lintas ... 31

4.3 Kajian Hubungan Penyeberang Jalan dan Lalu-lintas ... 33

4.4 Analisis Data Konstruksi ... 36

4.5 Pembahasan ... 36

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 38

5.2 Saran ...….……….……….…...39

DAFTAR PUSTAKA ... 41

LAMPIRAN ... 43


(6)

DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN

h : Jumlah jam

j : Jumlah jembatan

JL. : Jalan

JP : Jembatan penyeberangan kend. : Kendaraan

kend./jam : Kendaraan per jam KB : Kendaraan berat

KR : Kendaraan ringan

M : Sepeda motor

m : Meter

mph : Mile per hour ( 1 mile = 1,60931 kilometer) m/det : Meter per detik

n : Jumlah sampel o/j : Orang per jam

p : Pria

P : Volume penyeberang jalan (orang/jam)

Pa : Jumlah pejalan kaki yang menyeberang pada jembatan penyeberangan (orang/jam)

Pb : Jumlah pejalan kaki yang menyeberang di bawah jembatan penyeberangan (orang/jam)

Pb1 : Banyaknya pejalan kaki yang menyeberang pada Zona I Ph : Volume penyeberang jalan pada jam ke-h (orang/jam)


(7)

Pt : Jumlah total banyaknya pejalan kaki yang menyeberang pada jembatan dan yang menyeberang di bawah jembatan (Pa + Pb)

R : Perbandingan antara waktu yang dibutuhkan untuk menyeberang melalui jembatan dengan waktu yang dibutuhkan untuk

menyeberang pada jalan ; (R = ta/tb ) s/d : Sampai dengan

Sek. : Sekolah

Sigma (∑) : Jumlah

ta : Waktu penyeberangan melalui jembatan penyeberangan (detik)

taj : Rata-rata waktu penyeberangan di JP ke- j (detik) tan : Waktu penyeberangan pada Sampel ke-n (detik)

tb : Waktu penyeberangan di bawah jembatan penyeberangan (detik) tbj : Rata-rata waktu penyeberangan di bawah JP ke-j (detik)

tbn : Waktu penyeberangan di bawah JP pada Sampel ke-n (detik) tk : Waktu menunggu di kerb (detik)

tm : Waktu penyeberangan di jalan (detik)

U : Utara

UKM : Universitas Kristen Maranatha

v : Kecepatan berjalan pada waktu menyeberang V : Volume kendaraan (kendaraan/jam)

Vh : Volume kendaraan pada jam ke–h jalan di daerah Asia Afrika (kendaraan / jam)

w : Wanita


(8)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Zebra Cross ... 5

Gambar 2.2 Zebra Cross dengan Lampu Kedip ... 6

Gambar 2.3 Tombol Pengatur pada Pelican ... 7

Gambar 2.4 Zebra Cross dengan Lampu Pengatur (Pelican) ... 8

Gambar 2.5 Jembatan Penyeberangan ... 9

Gambar 2.6 Grafik Penggunaan Jembatan Penyeberangan ... 11

Gambar 2.7 Penentuan Jenis Fasilitas Penyeberangan ... 14

Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian ... 17

Gambar 3.2 Daerah Pengamatan Jembatan Penyeberangan ... 22

Gambar 3.3 Peta Kota dan Lokasi Jembatan Penyeberangan ... 23

Gambar 4.1 Hubungan Antara Persentase Pejalan Kaki yang Menggunakan Jembatan Penyeberangan dan Perbandingan Waktu Penyeberangan untuk Jembatan Penyeberangan pada Waktu Sibuk ... 30

Gambar 4.2 Penentuan Jenis Fasilitas Penyeberangan bagi Pejalan Kaki ... 35

Gambar 4.3 Penentuan Jenis Fasilitas Penyeberangan Jalan Asia Afrika ... 35


(9)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 4.1 Arus Penyeberang Jalan pada Dua Jam Sibuk

Di Jalan Asia Afrika ... 25 Tabel 4.2 Arus Penyeberang Jalan per Jam (P) ... 26 Tabel 4.3 Perbandingan Waktu Penyeberangan pada Waktu Sibuk ... 29 Tabel 4.4 Volume Lalu Lintas pada Dua Jam Sibuk di Jalan

Asia Afrika ... 31 Tabel 4.5 Arus Kendaraan per Jam (V) ... 32 Tabel 4.6 Perhitungan Tingkat Konflik Arus Penyeberang Jalan

dan Arus Kendaraan ... 33 Tabel 4.7 Penentuan Jenis Fasilitas Penyeberangan bagi Pejalan Kaki ... 34


(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Formulir 1 : Arus Penyeberang Jalan ... 42

Lampiran 2 Formulir 2 : Wawancara Penyeberang Jalan ... 43

Lampiran 3 Formulir 3 : Wawancara Penyeberang Jalan ... 44

Lampiran 4 Formulir 4 : Volume Lalu Lintas ... 45

Lampiran 5 Formulir 5 : Waktu Penyeberangan Pejalan Kaki ... 46

Lampiran 6 Foto Jembatan Penyeberangan ... 47

Lampiran 7 Foto Anak Tangga ... 48

Lampiran 8 Kondisi Jembatan ... 49

Lampiran 9 Foto Zona VI ... 49

Lampiran 10 Foto Arus Lalu Lintas di Jalan Asia Afrika ... 50


(11)

43

Lampiran 1 : Arus Penyeberangan Jalan Pe

Wa 11.00 - 1 00

Hari :

Cu : Cerah

ALAN (orang)

ngamat : Team UKM

ktu : 3.

Jumat aca

JUMLAH PENYEBERANG J

DI JEMBATAN DI BAWAH JEMBATAN

SELATAN UTARA DARI SELATAN KE UTARA DARI UTARA KE SELATAN

WAKTU

VI VI I I I I II I V V I I I I I I I V V

11.00 - 11.15 10 31 26 19 14 32 0 15 29 13 27 0

11.15 - 11.30 8 30 27 19 11 12 2 18 19 8 34 0

11.30 - 11.45 2 6 20 22 5 17 1 15 24 10 41 0

11.45 - 12.00 2 11 10 10 4 15 0 15 19 25 15 1

12.00 - 12.15 8 7 14 11 3 18 10 11 8 5 17 4

12.15 - 12.30 0 7 11 6 4 10 2 14 16 2 22 0

12.30 - 12.45 0 1 21 16 6 15 3 17 11 4 28 3

12.45 - 13.00 23 5 41 55 67 287 2 25 11 26 11 0


(12)

44

Lampiran 2 : Wawancara Penyeberang Jalan (Lewat Jembatan)

Pengamat : Team UKM

Waktu : 11.00 - 13.00

Hari : Jumat

Cuaca : Cerah

KELOMPOK UMUR (TAHUN) - JENI S KELAMI N

5 S/ D 15 16 S/ D 25 26 S/ D 40 41 S/ D 55 > 55 JUMLAH (orang)

NO ALASAN MEMAKAI JEMBATAN

p w p w p w p w p w

1 Keselamatan - - 10 5 10 5 8 2 1 - 41

2 Olah Roga - - 7 3 7 5 1 2 1 - 26

3 Rekreasi - - - 1 1 - 2 - - - 4

4 Santai - - 3 - 7 - 5 1 - 16

Saran :

1 Dibuat pagar trotoar - - 2 - 1 3 2 1 - - 8

2 Pasang rambu larangan - - - - 2 1 - 3 - 1 7

3 Posisi JP harus strategis - - 5 - 7 2 3 3 - - 20

4 Jumlah JP ditambah - - - - - - 0


(13)

Universitas Kristen Maranatha 45 ) t 0 i

a h

Lampiran 3 : Wawancara Penyeberang Jalan (Tidak Lewat Jembatan Pengama

u

: Team UKM

Wakt : 11.00 – 13.0

Har : Jumat

Cuac : Cera

KELOMPOK UMUR (TAHUN) - JENI S KELAMI N

5 S/ D 15 16 S/ D 25 26 S/ D 40 41 S/ D 55 > 55

JUMLAH (orang)

NO ALASAN TI DAK MEMAKAI JEMBATAN

p w p w p w p w p w

1 Lebih cepat 1 - 25 5 15 3 2 - - - 51

2 Jauh dari tujuan - - 10 3 15 6 2 2 - - 38

3 JP kurang memadai - - 3 2 5 - 5 7 1 - 23

4 Lelah - - - 5 - - - 2 7

5 Lain-lain

- Lalu lintas kosong - - 15 5 10 - 4 - - - 34

- Malas - - 30 8 10 - 12 10 2 2 74

Sara n :

1 Pakai zebra cross dengan lampu pengatur - - 17 7 16 5 3 5 - - 53

2 Dibuat terowongan (SUBWAY) - - 2 - 2 - 2 - - - 6

3 Tangga jembatan pakai escalator - - 2 - 5 - 2 - - - 9


(14)

46

Lampiran 4 : Volume Lalu Lintas

Pengamat : Team UKM

Waktu : 11.00 – 13.00

Hari : Jumat

Cuaca : Cerah

WAKTU MOTOR (2 RODA)

JUMLAH (kend)

KEND. RI NGAN (3-4 RODA) JUMLAH (kend)

KEND. BERAT (≥ 6 RODA)

JUMLAH (kend)

11.00 - 11.15 467 358 7

11.15 - 11.30 315 323 15

11.30 - 11.45 462 475 10

11.45 - 12.00 415 488 3

12.00 - 12.15 345 368 6

12.15 - 12.30 355 556 2

12.30 - 12.45 298 370 3

12.45 - 13.00 354 420 5


(15)

47

Lampiran 5 : Waktu Penyeberangan Pejalan Kaki

Pengamat : Team UKM

Waktu : 11.00 – 13.00

Hari : Jumat

Cuaca : Cerah

DI JALAN DI BAWAH JEMBATAN DI JEMBATAN

JUMLAH PENYEBERANG JALAN (orang) WAKTU PENYEBERANGAN (detik) JUMLAH PENYEBERANG JALAN (orang) WAKTU PENYEBERANGAN (detik)

5 15 3 65

4 12 2 62

8 9 2 67

2 9 2 70

1 10 1 64

2 10 1 58

2 12 1 58

8 10 3 61

7 7 1 62

9 10 1 67

2 7 4 60

4 8 4 63

5 9 3 62

8 7 2 62

10 7 5 58

12 10 3 59

6 6 2 64

4 9 2 66

7 13 1 69

7 12 2 62


(16)

48

Lampiran 6 Foto Jembatan Penyeberangan

Jembatan Penyeberangan Tampak Barat

Jembatan Penyeberangan Tampak Timur


(17)

49

Lampiran 7 Foto Anak Tangga


(18)

50

Lampiran 8 Kondisi Jembatan

Kondisi Jembatan Penyeberangan di Jalan Asia Afrika

Lampiran 9 Foto Zona VI


(19)

51

Lampiran 10 Foto Arus Lalu Lintas di Jalan Asia Afrika

Kondisi Lalu Lintas di Jalan Asia Afrika


(20)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pejalan kaki adalah unsur lalu lintas yang sering kali dilupakan keberadaannya sebagai bagian dari pergerakan di jalan raya. Dari jumlah kecelakaan lalu lintas yang terjadi, pejalan kaki merupakan salah satu objek kecelakaan yang cukup tinggi, sehingga pejalan kaki sebagai salah satu pengguna lalu lintas harus diperhatikan fasilitasnya.


(21)

2

Jumlah konflik antara pejalan kaki dan kendaraan bermotor dapat diturunkan dengan menyediakan berbagai tipe fasilitas pejalan kaki, seperti trotoar jalan, maupun fasilitas-fasilitas penyeberangan jalan seperti zebra cross, pelican, penyediaan rambu dan sinyal untuk penyeberang jalan dan jembatan penyeberangan. Fasilitas penyeberangan dirancang untuk tujuan keamanan dan kenyamanan lalu lintas. Tipe fasilitas penyeberangan harus disesuaikan dengan kondisi arus lalu lintas dan pejalan kaki.

Pemanfaatan dari fasilitas tersebut, khususnya jembatan penyeberangan dirasakan masih sangat kurang, oleh karena itu perlu dilakukan survei untuk mengetahui efektifitas dari suatu jembatan penyeberangan. Dalam Tugas Akhir ini dilakukan studi efektifitas di jembatan penyeberangan yang terdapat di Jalan Asia Afrika Bandung.

1.2 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian adalah mengevaluasi efektifitas penggunaan jembatan penyeberangan bagi pejalan kaki dan bentuk jembatan penyebrangan tersebut.

1.3 Pembatasan Masalah

Penelitian dititikberatkan pada penggunaan jembatan penyeberangan di Jalan Asia Afrika, keberadaan jembatan penyeberangan tersebut, alasan-alasan penyeberang jalan untuk mempergunakan atau tidak, menentukan fasilitas penyeberangan yang sesuai dengan kondisi arus kendaraan dan pejalan kaki, serta konstruksi jembatan penyeberangan tersebut.


(22)

3

1.4 Sistematika Pembahasan

Sistematika pembahasan disajikan dalam beberapa bab yaitu sebagai berikut : BAB 1 PENDAHULUAN ; memuat hal-hal umum dari penulisan Tugas Akhir , berupa latar belakang, tujuan penelitian, pembatasan masalah, dan sistematika pembahasan.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ; merupakan studi pustaka dari beberapa literatur yang digunakan sebagai bahan acuan dan dasar teori.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN ; menjelaskan tentang langkah – langkah yang diperlukan untuk pengumpulan data. Langkah – langkah tersebut berisi tentang jenis survei, lokasi, waktu dan metode perhitungan.

BAB 4 PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA ; berisikan penyajian data – data yang diperoleh. Data – data tersebut diolah kemudian dianalisis.

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN ; berdasarkan hasil analisis data maka diperoleh kesimpulan dan saran.


(23)

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1. Dari analisis data yang di lakukan di dapat nilai : - (R) = 6,3

- Pa / Pt = 9,67%

Dari hasil analisis tersebut dengan harga R > 1 dan Pa/Pt < 10%, maka di


(24)

39

dapat bahwa penggunaan jembatan penyeberangan di Jalan Asia Afrika tidak efektif.

2. Dari hasil analisis data yang dilakukan, maka tipe fasilitas penyeberangan yang sesuai adalah zebra cross, dan tipe fasilitas tersebut ditempatkan pada zona yang paling banyak jumlah penyeberang jalannya, yaitu zona VI.

3. Dari hasil analisis data yang dilakukan, desain dari jembatan penyeberangan baik dan layak untuk mendukung kenyamanan dan keamanan penyeberang jalan yang menggunakan jembatan penyeberangan.

5.2 Saran

1. Untuk menentukan fasilitas penyeberangan yang akan di tempatkan di suatu lokasi / jalan, perlu juga di adakan studi perhitungan konflik antara arus kendaraan dan arus penyeberang jalan di lokasi tersebut.

Dengan memperhatikan tingkat konflik dan faktor – faktor lain yang mempengaruhinya, dapat di tentukan jenis fasilitas penyeberangan yang sesuai pada lokasi / jalan tersebut.

2. Penempatan fasilitas penyeberangan zebra cross juga dapat diterapkan di Jalan Asia Afrika untuk membantu menghindari konflik antara kendaraan dengan penyeberang jalan.

3. Cara pemasangan pagar pada tepi trotoar di kedua sisi jalan di sepanjang jalan di jalan Asia Afrika (± 200 m) dapat dilakukan untuk meningkatkan penggunaan jembatan penyeberangan.


(25)

40

Selain itu juga perlu pengawasan serta penerapan hukum yang tegas bagi pelanggar peraturan lalu lintas oleh polisi di daerah tersebut. Hal ini dapat mencegah pejalan kaki menyeberang jalan di sembarang tempat dan agar pejalan kaki terbiasa menggunakan fasilitas penyeberangan yang sudah disediakan.


(26)

41

DAFTAR PUSTAKA

1. Agah, H.R. dan Widjajanti, E. (1990), Identifikasi Kebutuhan Fasilitas

Penyeberangan Pejalan Kaki, KTTJ – 4 Himpunan Pengembangan Jalan

Indonesia, Bandung.

2. Carter, Everett. C. and Homburger, W.S. (1978), Introduction to

Transportation Engineering, Institute of Transportation Engineers, Inc.

3. Department of Transport (1980), Design Considerations for Pelican and

Zebra Crossing, Department Advice Note TA/1080, Roads and Local

Transport Directorate, London.

4. Hanifah, H. (1993), Studi Effisiensi Penggunaan Jembatan Penyeberangan

di sepanjang Jalan Ahmad Yani, Jalan Asia Afrika, Jalan Jenderal Sudirman, Tugas Akhir Kapita Selekta, Universitas Kristen Maranatha,

Bandung.

5. Hankin, B.D. and Wright, R.A. (1958), Passenger Flow in Subways, Operation Research Quarterly, Vol 9, No. 2.

6. Hunt, J.G., Griffith, J.D., Williams, J.E., Williams, S.L. (1978), The

Operation of Zebra and Pelican Crossing at Sites in England and Wales,

University of Wales Institute of Science and Technology.

7. Laksmono, F. (2000), Evaluasi Penggunaan Jembatan Penyeberangan Bagi

Pejalan Kaki di depan Bandung Indah Plasa, Tugas Akhir Universitas

Kristen Maranatha, Bandung.

8. Road Research Laboratory (1963), Research on Road Traffic, Her Majesty’s Stationary Office, London.

9. Susilo, Budi Hartanto (1984), Factors Affecting the Use of Existing

Footbridges in Bandung, Thesis, Program Magister Sistem dan Teknik Jalan

Raya, Insititut Teknologi Bandung, Bandung.

10.The Institution of Highways and Transportation with the Department of Transport (1987), Roads and Traffic in Urban Areas, First edition, HMSO Publishers, London.

11.Garwood, F. and Moore, R.L (1964), Pedestrian Accidents, Traffic

Engineering and Control, 4, No. 5, 274-276, 279.

12.Hoobs, F.D. (1979), Traffic Planning and Engineering, Pergamon Press, London.


(27)

42

13.O’Flaherty, C.A. (1979), Highways and Traffic (Vol 2), Edward Arnold Ltd, London.

14.Siegel, S. (1956), Nonparametric Statistics for the Behavioral Sciences,

Mc.Graw – Hill, New York


(1)

3

1.4 Sistematika Pembahasan

Sistematika pembahasan disajikan dalam beberapa bab yaitu sebagai berikut : BAB 1 PENDAHULUAN ; memuat hal-hal umum dari penulisan Tugas Akhir , berupa latar belakang, tujuan penelitian, pembatasan masalah, dan sistematika pembahasan.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ; merupakan studi pustaka dari beberapa literatur yang digunakan sebagai bahan acuan dan dasar teori.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN ; menjelaskan tentang langkah – langkah yang diperlukan untuk pengumpulan data. Langkah – langkah tersebut berisi tentang jenis survei, lokasi, waktu dan metode perhitungan.

BAB 4 PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA ; berisikan penyajian data – data yang diperoleh. Data – data tersebut diolah kemudian dianalisis.

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN ; berdasarkan hasil analisis data maka diperoleh kesimpulan dan saran.


(2)

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1. Dari analisis data yang di lakukan di dapat nilai : - (R) = 6,3

- Pa / Pt = 9,67%

Dari hasil analisis tersebut dengan harga R > 1 dan Pa/Pt < 10%, maka di


(3)

39

dapat bahwa penggunaan jembatan penyeberangan di Jalan Asia Afrika tidak efektif.

2. Dari hasil analisis data yang dilakukan, maka tipe fasilitas penyeberangan yang sesuai adalah zebra cross, dan tipe fasilitas tersebut ditempatkan pada zona yang paling banyak jumlah penyeberang jalannya, yaitu zona VI.

3. Dari hasil analisis data yang dilakukan, desain dari jembatan penyeberangan baik dan layak untuk mendukung kenyamanan dan keamanan penyeberang jalan yang menggunakan jembatan penyeberangan.

5.2 Saran

1. Untuk menentukan fasilitas penyeberangan yang akan di tempatkan di suatu lokasi / jalan, perlu juga di adakan studi perhitungan konflik antara arus kendaraan dan arus penyeberang jalan di lokasi tersebut.

Dengan memperhatikan tingkat konflik dan faktor – faktor lain yang mempengaruhinya, dapat di tentukan jenis fasilitas penyeberangan yang sesuai pada lokasi / jalan tersebut.

2. Penempatan fasilitas penyeberangan zebra cross juga dapat diterapkan di Jalan Asia Afrika untuk membantu menghindari konflik antara kendaraan dengan penyeberang jalan.

3. Cara pemasangan pagar pada tepi trotoar di kedua sisi jalan di sepanjang jalan di jalan Asia Afrika (± 200 m) dapat dilakukan untuk meningkatkan penggunaan jembatan penyeberangan.


(4)

Selain itu juga perlu pengawasan serta penerapan hukum yang tegas bagi pelanggar peraturan lalu lintas oleh polisi di daerah tersebut. Hal ini dapat mencegah pejalan kaki menyeberang jalan di sembarang tempat dan agar pejalan kaki terbiasa menggunakan fasilitas penyeberangan yang sudah disediakan.


(5)

41

DAFTAR PUSTAKA

1. Agah, H.R. dan Widjajanti, E. (1990), Identifikasi Kebutuhan Fasilitas Penyeberangan Pejalan Kaki, KTTJ – 4 Himpunan Pengembangan Jalan Indonesia, Bandung.

2. Carter, Everett. C. and Homburger, W.S. (1978), Introduction to Transportation Engineering, Institute of Transportation Engineers, Inc.

3. Department of Transport (1980), Design Considerations for Pelican and Zebra Crossing, Department Advice Note TA/1080, Roads and Local Transport Directorate, London.

4. Hanifah, H. (1993), Studi Effisiensi Penggunaan Jembatan Penyeberangan di sepanjang Jalan Ahmad Yani, Jalan Asia Afrika, Jalan Jenderal Sudirman, Tugas Akhir Kapita Selekta, Universitas Kristen Maranatha, Bandung.

5. Hankin, B.D. and Wright, R.A. (1958), Passenger Flow in Subways, Operation Research Quarterly, Vol 9, No. 2.

6. Hunt, J.G., Griffith, J.D., Williams, J.E., Williams, S.L. (1978), The Operation of Zebra and Pelican Crossing at Sites in England and Wales, University of Wales Institute of Science and Technology.

7. Laksmono, F. (2000), Evaluasi Penggunaan Jembatan Penyeberangan Bagi Pejalan Kaki di depan Bandung Indah Plasa, Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha, Bandung.

8. Road Research Laboratory (1963), Research on Road Traffic, Her Majesty’s Stationary Office, London.

9. Susilo, Budi Hartanto (1984), Factors Affecting the Use of Existing Footbridges in Bandung, Thesis, Program Magister Sistem dan Teknik Jalan Raya, Insititut Teknologi Bandung, Bandung.

10.The Institution of Highways and Transportation with the Department of Transport (1987), Roads and Traffic in Urban Areas, First edition, HMSO Publishers, London.

11.Garwood, F. and Moore, R.L (1964), Pedestrian Accidents, Traffic Engineering and Control, 4, No. 5, 274-276, 279.

12.Hoobs, F.D. (1979), Traffic Planning and Engineering, Pergamon Press, London.


(6)

13.O’Flaherty, C.A. (1979), Highways and Traffic (Vol 2), Edward Arnold Ltd, London.

14.Siegel, S. (1956), Nonparametric Statistics for the Behavioral Sciences, Mc.Graw – Hill, New York