My Confusenes: Kebingungan Saya.
v
Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAKSI
” Kebenaran itu relatif”, dan “Kebenaran adalah perubahan itu sendiri “
Kalimat di atas merupakan salah satu yang mendasari perupaan pada tugas akhir ini. Namun pernyataan dalam kalimat di atas adalah pernyataan pribadi terlepas dari teori-teori dari buku manapun. Dari pernyataan di atas timbullah pemikiran relatif yang terdapat pada perupaan. Relatif pun terkadang menimbulkan kebingungan tersendiri terhadap kebenaran yang sesungguhnya. Perubahan seperti apa yang benar menjadi kebinggungan pula.
Kebingungan tersebut merupakan suatu ekpresi pribadi yang ditumpahkan terhadap karya yang meliputi semua motif yang diartikan secara pribadi dan tersirat dalam karya.
Keseluruhan karya Tugas akhir ini, baik tugas penulisan dan karya itu tersendiri; hendak menceritakan kebingungan pribadi penulisnya. Pemaknaan motif secara pribadi yang tervisualisasi dalam karya hanya merupakan ekpresi semata tanpa konsep mendalam dalam motif tersebut.
(2)
vi
Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT
Truth is relative and the truth is change itself
Those sentences is one of foundation of final project. But these word is personal ekspression not related from common theory in any books. In these word make relative thinking that emerged in visual. Relative sometimes created confuces alone after the real truth. Changes that become confuse itself
Confuceness as an expression that spill every artwork motif tottaly in person and in artwork.
Everything in final project, in word and artwork tells confuce itself. Motif in itself that visualize that in artwork expression and without the concept into the motif.
(3)
vii
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN...i
PERNYATAAN HASIL KARYA PRIBADI...ii
KATA PENGANTAR...iii
ABSTRAKSI/ABSTRACT...iv
DAFTAR ISI...vii
DAFTAR GAMBAR...viii
BAB 1
PENDAHULUAN
...11.1 Latar Belakang Berkarya...1
1.2 Rumusan Masalah...3
1.3 Tujuan Berkarya...3
1.4 Ruang Lingkup Kajian...3
1.5 Manfaat Berkarya...3
1.6 Sistematika Penulisan...3-4 BAB 2 LANDASAN TEORI...5
2.1. Konsep Pemikiran...5
2.1.1. Confusenes...5
2.1.2. Relatif...6
2.1.3. Simbol...6
2.1.4. Motif...8
2.1.5 sekilas batik...8
2.2. Konsep Visual...9
2.2.1. Tangan...9
2.2.2. Spiral/ pusaran...10
2.2.3. Lingkaran...10
2.2.4. warna...11
2.2.5. Silang...14
2.3. Gagasan visual...15
2.4. Relatifitas dalam Perupaan...17
BAB 3 PROSES KREASI...19
3.1Tahapan penyelesaian...19
3.1.1. Tahapan persiapan...19
3.1.2. Tahapan pelaksanaan...20
3.2. Tahapan pengisian pikiran dan visi dengan material dan pengalaman.21 BAB 4 MY CONFUSENES...22
4.1. Karya 1: Confusenes 1...23
4.1.1. Deskripsi karya 1...25
4.2. Karya 2: Confusenes 2...26
4.2.1. Deskripsi karya 2...28
4.3. Karya 3: Confusenes 3...29
4.3.1. Deskripsi karya 3...31
(4)
viii
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR PUSTAKA
...33LAMPIRAN PROSES KARYA
...34KOMENTAR DOSEN PENGUJI
...36DATA PENULIS
...36(5)
ix
Universitas Kristen Maranatha
Daftar Gambar
Gambar 2.1...14
Gambar 2.2...14
Gambar 2.3...15
Gambar 4.1 “Confusenes 1”- pengelompokan karya 1...21
Gambar 4.2 “Confusenes 1- detail...21-22 Gambar 4.3 “Confusenes 2”- pengelompokan karya 2...24
Gambar 4.4 “Confusenes 2-detai...24-25 Gambar 4.5 “Confusenes 3”- Pengelompokan karya 3...27 Gambar 4.6 “Confusenes 3”detai...27-28
(6)
x
(7)
1
Universit as Krist en M aranat ha
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Berkarya
Karya perupaan saat ini adalah implementasi pikiran dan perasaan yang dituangkan dalam media kanvas dan cat aklirik dalam karya akhir ini. Dalam pernyataan di atas implementasi pikiran dan perasaan bisa berarti memiliki pandangan filsafat tertentu baik disadari maupun tidak disadari, yang dituangkan dalam media kanvas. Tetapi apa sebenarnya pikiran dan perasaan itu? Keduanya ini bisa di pengaruhi oleh faktor lingkungan sekitar maupun proses pembelajaran secara akademis. Tentu setiap orang memiliki pemikiran dan perasaan yang berbeda-beda tergantung tingkat intelektualitas, banyaknya pengalaman yang dimiliki, ataupun dipengaruhi oleh lingkungan zaman dimana dia hidup, bahkan mungkin pula pandangan pemikiran di atas terpengaruh oleh sistem pemikiran tertentu.
Pernyataan di atas mungkin saja terjadi pada jaman kita sekarang, namun ada pula yang tidak berpandangan seperti demikian bahkan setuju atau berlawanan dengan pandangan di atas. Wacana di atas merupakan contoh kecil dari worldview atau wawasan dunia seseorang , kurang lebih adalah worldview dari sisi perupa. Dalam buku Iman dan Akal budi karangan Ronald H Nash dinyatakan setiap orang memiliki struktur noetika. Kata noeotic berasal dari kata kerja Yunani noeo,yang artinya’mengerti” atau “berpikir”. Untuk kata bendanya berati “tingkat intelektual” atau ”pengertian/akal budi”. Dalam struktur noetika manusia dewasa dan berpikir rasional dapat ditemukan seperangkat
(8)
2
Universit as Krist en M aranat ha
keyakinan yang lebih kecil yang saling berhubungan dan membangun wawasan dunia setiap individu.
Sebuah wawasan dunia adalah sebuah pola konseptual yang olehnya kita secara sadar atau tidak sadar menempatkan atau mencocokan segala sesuatu yang kita yakini dan yang olehnya pula kita menginterprestasikan dan menilai suatu kenyataan. Yang semua itu didorong oleh potensi kejiwaan dalam diri seseorang. Hubungan antara wawasan seseorang dengan kejiwaannya, dalam buku yang berbeda yaitu Filsafat seni karangan Jakob Sumardjo. Secara kodrati manusia memiliki potensi kejiwaan dalam dirinya manusia mempunyai potensi pikir, potensi inderawi, potensi merasakan, dan potensi untuk percaya. Dan menurut buku ini semua potensi kejiwaan manusia dapat dipergunakan dan dikembangkan dalam mencari dan menemukan kebenaran.
Adanya perbedaan potensi kejiwaan seseorang dengan yang lain dalam memandang sesuatu menjadi kebingungan atau Confuseness. Banyaknya doktrin, pandangan dalam memandang segala sesuatu yang menyatakan diri sebagai yang benar dan bertentangan satu sama lain. Menjadi membuat pandangan sinis terhadap pertentangan itu, kadang pertentangan menimbulkan suatu konflik atau bahkan berujung anarkis. Kebingungan terhadap sesuatu menjadi tema pada perupaan saat ini. semua berakar pada pemikiran dualitas yang meruncing pada sikap yang salah baik menurut agama yang dipercayai, maupun norma yang berlaku dalam masyarakat. Sinisme pribadi terhadap kekerasan akhir-akhir ini contohnya, menjadi stigma negatif yang muncul. Sentimen negatif antar agama, suku, ras, bahkan tingkatan ekonomi menjadi hal yang biasa kita temui sehari-hari. Pemikiran relatif ini pun bisa berujung pada sinis dan bisa pula plural. Pemikiran negatif relatif akan membawa dampak negatif pula demikian sebaliknya tentunya.
Jadi timbullah pemikiran selanjutnya yaitu harus berkarya seperti apakah kita ? apa dengan konsep dan visual yang bagus ? Lalu yang bagus itu yang seperti apa ? bahkan timbulah pertanyaan-pertanyaan yang mempertanyakan pemikiran di atas tersebut. Bila kembali pada pemikiran awal bahwa pemahaman, pemikiran,dan penafsiran mutlak setiap orang berbeda. Jadi harus seperti apa ? harus berkarya seperti apa ?
Seseorang harus berkarya dengan mengerahkan semua kemampuannya yang di dorong oleh keinginan perasaan yang didukung oleh pemikiran tertentu dan diungkapkan ke dalam media tertentu. Konsep dan visual yang bagus adalah relatif, namun berusaha untuk menjadikan yang bagus, baik konsep ataupun visual harus dihargai setiap penikmat seni maupun senimannya sendiri. Sesuatu yang bagus itu adalah ketika kita menerima perbedaan pandangan sesuatu dan menghormatinya. Dalam ranah seni kita bisa saja tidak begitu menyukai suatu karya, namun kita harus menghormati karya tersebut dan seniman yang mengerjakannya. Sesuatu yang bagus itu bukan dari indah dan tidaknya suatu karya, tetapi lebih kepenghargaan dan penghormatan kepada seniman dan karyanya. Tentu dalam pemikiran relatif pandangan di atas relatif dilakukan, namun setidaknya kita memberi sedikit penghargaan terhadap seniman dan karyanya. Seseorang bisa saja mempelajari yang bagus dan indah tersebut tapi kita tidak bisa menyatakan suatu karya
(9)
3
Universit as Krist en M aranat ha
adalah bagus yang mutlak dan sempurna. Bisa saja pandangan seseorang tersebut berbeda dengan pandangan yang orang lain. Dalam dunia akademis mungkin saja dikenal pengertian mengerti tapi tidak mengerti. Dalam hal ini perasaan rendah diri terhadap karya yang dikira tidak estetis mungkin ada. Namun kenyataan pada ranah seni nasional maupun internasional membuktikan bahwa sebuah karya yang tidak estetis pun di hargai oleh para pemerhati seni. Kebingungan tersebut akan di fokus kan pada karya kali ini
Dalam bab selanjutnya akan dijelaskan arti dari perupaan saat ini yang dihimpun dari beberapa sumber. Dalam perupaan saat ini penggunaan motif/simbol menjadi dasar dari visualisasi perupaan. Tentunya penggunaan motif dan simbol tersebut menjadi relatif bila dikaitkan dengan pemikiran ini. Namun adanya pengertian-pengertian tentang simbol yang berhubungan dengan perupaan saat ini menjadi jelasnya persoalan dalam diri.
Pernyataan-pernyataan di atas adalah tema-tema yang akan di angkat dalam tugas akhir. Di bawah ini adalah Rumusan Masalah, tujuan dan manfaat berkarya, Ruang Lingkup Kajian, dan Sistematika Perupaan.
1.2 Rumusan Masalah
Dalam tugas akhir ini, di hubungkannya bentuk visual karya yang dihadirkan dengan aspek relatif personal. Pemakaian simbol pada karya visual pun menjadi permasalahan personal yang di jelaskan dalam perupaan kali ini. permasalahan seperti simbol, relatif dan hubungannya terhadap diri menjadi permasalahan pokok dalam karya tulis ini, sekaligus pembatasaan tema dalam karya tulis ini.
1.3 Tujuan dan Manfaat Berkarya
Selain sebagai pengantar dari karya Tugas Akhir yang merupakan syarat kelulusan S1, Program Studi Seni Rupa Murni FSRD UK Maranatha. Karya tugas akhir ini pun sebagai ungkapan ekspresi kebingungan dan perenungan terhadap lingkungan seni pada umum nya.
1.4 Ruang Lingkup Kajian
- Konsep relatif yang dibatasi oleh interpretasi personal terhadap simbol - Media gambar yang mencakup lukisan pada kanvas.
1.5 Sistematika Penulisan
Perupaan ini terbagi menjadi beberapa bab :
Bab 1 : terdiri dari Latar Belakang berkarya, Rumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Berkarya, Ruang lingkup kajian,Sistematika Penulisan.
(10)
4
Universit as Krist en M aranat ha
Bab 2 : konsep pemikiran,konsep visual, gagasan visual, relatifitas dalam perupaan Bab 3 : Tahap penyelesaian karya, Tahap pengisian pikiran dan visi dengan material dan pengalaman
Bab 4 : karya 1 : Confusenes 1, karya 2 : confusense 2, karya 3: confusenes 3 Bab 5: kesimpulan
(11)
32
Universitas K risten Maranatha
Bab 5 Kesimpulan
Pada perupaan saat ini banyak sekali kemungkinan- kemungkinan penafsiran pada setiap perupaan. Motif-motif seperti telapak tangan, lingkaran bolong, spiral, tanda silang ataupun warna warna yang dipakai. Pemikiran ini mungkin saja berdasarkan pemikiran relatif yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya. Pengertian setiap motif atau tanda dan warna pun setiap orang berbeda-beda menurut pemahamannya terhadap sesuatu. Motif lingkaran bolong contohnya, dapat pula dijelaskan sebagai lingkaran adalah sesuatu yang sempurna, tetapi dapat pula dijelaskan sebagai diri pribadi contohnya. Pengertian-pengertian motif-motif dan warna seperti ini dapat pula bertentangan satu dengan yang lain dan dapat pula terjadi suatu kebinggungan bila di cari kebenaran yang sempurna. Pada bab sebelumnya pemikiran relatif positif mungkin dapat sedikit meredam pertentangan dan kebingungan tersebut. Relatif positif ini dalam arti kita harus dengan lapang dada menerima perbedaan pengertian-pengertian di atas baik tentang motif maupun tentang warna. Tentu sebagai manusia tentunya ada pendapat tentang pengertian-pengertian di atas yang tidak sesuai dengan pendapat kita tetapi kita harus menghargai pengertian-pengertian tersebut. Pengertian-pengertian tersebut menjadi relatif pula bila dihubungkan dengan pengertian relatif. Masing-masing mempunyai kebenarannya masing-masing yang seharusnya tidak perlu di pertentangkan.
Perupaan tugas akhir ini dapat ditafsirkan dengan kemungkinan-kemungkinan lain menurut audience yang melihat atau mengamati karya ini. Pernyataan pada bab sebelumnya adalah penafsiran dari perupa sendiri. Namun perupa dengan lapang dada menerima bila ternyata ada pengertian lain yang terkandung didalamnya. Yang mungkin juga di tafsirkan oleh audience yang melihat atau mengamati karya ini. Tentunya pemikiran perupa ini di dasari oleh pemikiran relatif positif yang menganggap semua konsep karya diatas pun relatif pula.
Dan pada akhirnya perupa mengucapkan terima kasih pada respon yang di berikan pada karya ini. Berterima kasih pula pada pihak-pihak yang mendukung baik moril maupun materil pelaksanaan karya tulis pendamping karya in
(12)
36
Universitas K risten Maranatha
Daftar pustaka Buku :
Ali,Lukman, Hasan Alwi, 1995.Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi kedua terbitan-Balai Pustaka-Depertemen Pendidikan dan Kebudayaan
Bagus,Lorens.2005.kamus filsafat, Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, Becker,Udo.1996.The Continuum Encyclopedia of Symbol,Continuum,New York. Budiarti, S.Psi,Lis Neni, catatan kuliah Psikologi persepsi,penerbit ITB
Bull, Victoria. 2008,Oxfotd Learner’s pocket Dictionary.
Damajanti,Irma.Mei 2006. psikologi seni,penerbit Kiblat, Program Studi Seni Rupa Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Teknologi Bandung,
Hasanudin M.Sn, Batik pesisir, Penerbit PT Kiblat Buku Utama, Bandung
Dillistone, F.W. , Daya kekuatan simbol/The power of symbol,pustaka filsafat kanisius Fajri, Em Zul, Ratu Aprilia Senja, Kamus lengkap Bahasa Indonesia, Penerbit dan pencetak Difa Publisher
Herusatoto, Budiono.2008. simbolisme jawa, Penerbit Ombak ,Yogyakarta
H Nash, Ronald.2001. Buku Iman dan Akal : usaha mencari iman yang rasional, penerbit Momentum
Iwan Saidi, Acep.2008. Narasi Simbolik Seni Rupa kontemporer Indonesia, penerbit ISACBOOK, Yogyakarta,Juli
Kusnadi, 1976/1977. Sejarah seni rupa Indonesia, Departemen pendidikan dan kebudayaan, pusat penelitian sejarah dan budaya, proyek penelitian dan pencatatan kebudayaan daerah
Lanur OFM, Alex ,makalah Homo Faber
Seni Rupa-Indonesian Heritage-Buku Antar Bangsa untuk Grolier Internasional, Inc Sumardjo, Jakob. 2000.Filsafat seni, Penerbit ITB, Bandung.
Tabrani, Prof. Dr. Primadi.2005. Bahasa Rupa, Penerbit Kelir ,Bandung
Zenjaya,Nino.2008.buku Rahasia Tanggal Lahir dan Tubuh Manusia,Pemasar PT Trans Media Penerbit Media kita ,Jakarta
(1)
Universit as Krist en M aranat ha
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Berkarya
Karya perupaan saat ini adalah implementasi pikiran dan perasaan yang dituangkan dalam media kanvas dan cat aklirik dalam karya akhir ini. Dalam pernyataan di atas implementasi pikiran dan perasaan bisa berarti memiliki pandangan filsafat tertentu baik disadari maupun tidak disadari, yang dituangkan dalam media kanvas. Tetapi apa sebenarnya pikiran dan perasaan itu? Keduanya ini bisa di pengaruhi oleh faktor lingkungan sekitar maupun proses pembelajaran secara akademis. Tentu setiap orang memiliki pemikiran dan perasaan yang berbeda-beda tergantung tingkat intelektualitas, banyaknya pengalaman yang dimiliki, ataupun dipengaruhi oleh lingkungan zaman dimana dia hidup, bahkan mungkin pula pandangan pemikiran di atas terpengaruh oleh sistem pemikiran tertentu.
Pernyataan di atas mungkin saja terjadi pada jaman kita sekarang, namun ada pula yang tidak berpandangan seperti demikian bahkan setuju atau berlawanan dengan pandangan di atas. Wacana di atas merupakan contoh kecil dari worldview atau wawasan dunia seseorang , kurang lebih adalah worldview dari sisi perupa. Dalam buku Iman dan Akal budi karangan Ronald H Nash dinyatakan setiap orang memiliki struktur noetika. Kata noeotic berasal dari kata kerja Yunani noeo,yang artinya’mengerti” atau “berpikir”. Untuk kata bendanya berati “tingkat intelektual” atau ”pengertian/akal budi”. Dalam struktur noetika manusia dewasa dan berpikir rasional dapat ditemukan seperangkat
(2)
Universit as Krist en M aranat ha
keyakinan yang lebih kecil yang saling berhubungan dan membangun wawasan dunia setiap individu.
Sebuah wawasan dunia adalah sebuah pola konseptual yang olehnya kita secara sadar atau tidak sadar menempatkan atau mencocokan segala sesuatu yang kita yakini dan yang olehnya pula kita menginterprestasikan dan menilai suatu kenyataan. Yang semua itu didorong oleh potensi kejiwaan dalam diri seseorang. Hubungan antara wawasan seseorang dengan kejiwaannya, dalam buku yang berbeda yaitu Filsafat seni karangan Jakob Sumardjo. Secara kodrati manusia memiliki potensi kejiwaan dalam dirinya manusia mempunyai potensi pikir, potensi inderawi, potensi merasakan, dan potensi untuk percaya. Dan menurut buku ini semua potensi kejiwaan manusia dapat dipergunakan dan dikembangkan dalam mencari dan menemukan kebenaran.
Adanya perbedaan potensi kejiwaan seseorang dengan yang lain dalam memandang sesuatu menjadi kebingungan atau Confuseness. Banyaknya doktrin, pandangan dalam memandang segala sesuatu yang menyatakan diri sebagai yang benar dan bertentangan satu sama lain. Menjadi membuat pandangan sinis terhadap pertentangan itu, kadang pertentangan menimbulkan suatu konflik atau bahkan berujung anarkis. Kebingungan terhadap sesuatu menjadi tema pada perupaan saat ini. semua berakar pada pemikiran dualitas yang meruncing pada sikap yang salah baik menurut agama yang dipercayai, maupun norma yang berlaku dalam masyarakat. Sinisme pribadi terhadap kekerasan akhir-akhir ini contohnya, menjadi stigma negatif yang muncul. Sentimen negatif antar agama, suku, ras, bahkan tingkatan ekonomi menjadi hal yang biasa kita temui sehari-hari. Pemikiran relatif ini pun bisa berujung pada sinis dan bisa pula plural. Pemikiran negatif relatif akan membawa dampak negatif pula demikian sebaliknya tentunya.
Jadi timbullah pemikiran selanjutnya yaitu harus berkarya seperti apakah kita ? apa dengan konsep dan visual yang bagus ? Lalu yang bagus itu yang seperti apa ? bahkan timbulah pertanyaan-pertanyaan yang mempertanyakan pemikiran di atas tersebut. Bila kembali pada pemikiran awal bahwa pemahaman, pemikiran,dan penafsiran mutlak setiap orang berbeda. Jadi harus seperti apa ? harus berkarya seperti apa ?
Seseorang harus berkarya dengan mengerahkan semua kemampuannya yang di dorong oleh keinginan perasaan yang didukung oleh pemikiran tertentu dan diungkapkan ke dalam media tertentu. Konsep dan visual yang bagus adalah relatif, namun berusaha untuk menjadikan yang bagus, baik konsep ataupun visual harus dihargai setiap penikmat seni maupun senimannya sendiri. Sesuatu yang bagus itu adalah ketika kita menerima perbedaan pandangan sesuatu dan menghormatinya. Dalam ranah seni kita bisa saja tidak begitu menyukai suatu karya, namun kita harus menghormati karya tersebut dan seniman yang mengerjakannya. Sesuatu yang bagus itu bukan dari indah dan tidaknya suatu karya, tetapi lebih kepenghargaan dan penghormatan kepada seniman dan karyanya. Tentu dalam pemikiran relatif pandangan di atas relatif dilakukan, namun setidaknya kita memberi sedikit penghargaan terhadap seniman dan karyanya. Seseorang bisa saja mempelajari yang bagus dan indah tersebut tapi kita tidak bisa menyatakan suatu karya
(3)
Universit as Krist en M aranat ha
adalah bagus yang mutlak dan sempurna. Bisa saja pandangan seseorang tersebut berbeda dengan pandangan yang orang lain. Dalam dunia akademis mungkin saja dikenal pengertian mengerti tapi tidak mengerti. Dalam hal ini perasaan rendah diri terhadap karya yang dikira tidak estetis mungkin ada. Namun kenyataan pada ranah seni nasional maupun internasional membuktikan bahwa sebuah karya yang tidak estetis pun di hargai oleh para pemerhati seni. Kebingungan tersebut akan di fokus kan pada karya kali ini
Dalam bab selanjutnya akan dijelaskan arti dari perupaan saat ini yang dihimpun dari beberapa sumber. Dalam perupaan saat ini penggunaan motif/simbol menjadi dasar dari visualisasi perupaan. Tentunya penggunaan motif dan simbol tersebut menjadi relatif bila dikaitkan dengan pemikiran ini. Namun adanya pengertian-pengertian tentang simbol yang berhubungan dengan perupaan saat ini menjadi jelasnya persoalan dalam diri.
Pernyataan-pernyataan di atas adalah tema-tema yang akan di angkat dalam tugas akhir. Di bawah ini adalah Rumusan Masalah, tujuan dan manfaat berkarya, Ruang Lingkup Kajian, dan Sistematika Perupaan.
1.2 Rumusan Masalah
Dalam tugas akhir ini, di hubungkannya bentuk visual karya yang dihadirkan dengan aspek relatif personal. Pemakaian simbol pada karya visual pun menjadi permasalahan personal yang di jelaskan dalam perupaan kali ini. permasalahan seperti simbol, relatif dan hubungannya terhadap diri menjadi permasalahan pokok dalam karya tulis ini, sekaligus pembatasaan tema dalam karya tulis ini.
1.3 Tujuan dan Manfaat Berkarya
Selain sebagai pengantar dari karya Tugas Akhir yang merupakan syarat kelulusan S1, Program Studi Seni Rupa Murni FSRD UK Maranatha. Karya tugas akhir ini pun sebagai ungkapan ekspresi kebingungan dan perenungan terhadap lingkungan seni pada umum nya.
1.4 Ruang Lingkup Kajian
- Konsep relatif yang dibatasi oleh interpretasi personal terhadap simbol -Media gambar yang mencakup lukisan pada kanvas.
1.5 Sistematika Penulisan
Perupaan ini terbagi menjadi beberapa bab :
Bab 1 : terdiri dari Latar Belakang berkarya, Rumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Berkarya, Ruang lingkup kajian,Sistematika Penulisan.
(4)
Universit as Krist en M aranat ha
Bab 2 : konsep pemikiran,konsep visual, gagasan visual, relatifitas dalam perupaan Bab 3 : Tahap penyelesaian karya, Tahap pengisian pikiran dan visi dengan material dan pengalaman
Bab 4 : karya 1 : Confusenes 1, karya 2 : confusense 2, karya 3: confusenes 3 Bab 5: kesimpulan
(5)
Universitas K risten Maranatha
Bab 5 Kesimpulan
Pada perupaan saat ini banyak sekali kemungkinan- kemungkinan penafsiran pada setiap perupaan. Motif-motif seperti telapak tangan, lingkaran bolong, spiral, tanda silang ataupun warna warna yang dipakai. Pemikiran ini mungkin saja berdasarkan pemikiran relatif yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya. Pengertian setiap motif atau tanda dan warna pun setiap orang berbeda-beda menurut pemahamannya terhadap sesuatu. Motif lingkaran bolong contohnya, dapat pula dijelaskan sebagai lingkaran adalah sesuatu yang sempurna, tetapi dapat pula dijelaskan sebagai diri pribadi contohnya. Pengertian-pengertian motif-motif dan warna seperti ini dapat pula bertentangan satu dengan yang lain dan dapat pula terjadi suatu kebinggungan bila di cari kebenaran yang sempurna. Pada bab sebelumnya pemikiran relatif positif mungkin dapat sedikit meredam pertentangan dan kebingungan tersebut. Relatif positif ini dalam arti kita harus dengan lapang dada menerima perbedaan pengertian-pengertian di atas baik tentang motif maupun tentang warna. Tentu sebagai manusia tentunya ada pendapat tentang pengertian-pengertian di atas yang tidak sesuai dengan pendapat kita tetapi kita harus menghargai pengertian-pengertian tersebut. Pengertian-pengertian tersebut menjadi relatif pula bila dihubungkan dengan pengertian relatif. Masing-masing mempunyai kebenarannya masing-masing yang seharusnya tidak perlu di pertentangkan.
Perupaan tugas akhir ini dapat ditafsirkan dengan kemungkinan-kemungkinan lain menurut audience yang melihat atau mengamati karya ini. Pernyataan pada bab sebelumnya adalah penafsiran dari perupa sendiri. Namun perupa dengan lapang dada menerima bila ternyata ada pengertian lain yang terkandung didalamnya. Yang mungkin juga di tafsirkan oleh audience yang melihat atau mengamati karya ini. Tentunya pemikiran perupa ini di dasari oleh pemikiran relatif positif yang menganggap semua konsep karya diatas pun relatif pula.
Dan pada akhirnya perupa mengucapkan terima kasih pada respon yang di berikan pada karya ini. Berterima kasih pula pada pihak-pihak yang mendukung baik moril maupun materil pelaksanaan karya tulis pendamping karya in
(6)
Universitas K risten Maranatha
Daftar pustaka
Buku :
Ali,Lukman, Hasan Alwi, 1995.Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi kedua terbitan-Balai Pustaka-Depertemen Pendidikan dan Kebudayaan
Bagus,Lorens.2005.kamus filsafat, Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, Becker,Udo.1996.The Continuum Encyclopedia of Symbol,Continuum,New York. Budiarti, S.Psi,Lis Neni, catatan kuliah Psikologi persepsi,penerbit ITB
Bull, Victoria. 2008,Oxfotd Learner’s pocket Dictionary.
Damajanti,Irma.Mei 2006. psikologi seni,penerbit Kiblat, Program Studi Seni Rupa Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Teknologi Bandung,
Hasanudin M.Sn, Batik pesisir, Penerbit PT Kiblat Buku Utama, Bandung
Dillistone, F.W. , Daya kekuatan simbol/The power of symbol,pustaka filsafat kanisius Fajri, Em Zul, Ratu Aprilia Senja, Kamus lengkap Bahasa Indonesia, Penerbit dan pencetak Difa Publisher
Herusatoto, Budiono.2008. simbolisme jawa, Penerbit Ombak ,Yogyakarta
H Nash, Ronald.2001. Buku Iman dan Akal : usaha mencari iman yang rasional, penerbit Momentum
Iwan Saidi, Acep.2008. Narasi Simbolik Seni Rupa kontemporer Indonesia, penerbit ISACBOOK, Yogyakarta,Juli
Kusnadi, 1976/1977. Sejarah seni rupa Indonesia, Departemen pendidikan dan kebudayaan, pusat penelitian sejarah dan budaya, proyek penelitian dan pencatatan kebudayaan daerah
Lanur OFM, Alex ,makalah Homo Faber
Seni Rupa-Indonesian Heritage-Buku Antar Bangsa untuk Grolier Internasional, Inc Sumardjo, Jakob. 2000.Filsafat seni, Penerbit ITB, Bandung.
Tabrani, Prof. Dr. Primadi.2005. Bahasa Rupa, Penerbit Kelir ,Bandung
Zenjaya,Nino.2008.buku Rahasia Tanggal Lahir dan Tubuh Manusia,Pemasar PT Trans Media Penerbit Media kita ,Jakarta