Pengaruh Asosiasi Merek (Identifikasi Pribadi dan Status) Sepatu X Terhadap Respon Konsumen.

(1)

Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK

Merek dapat membedakan nama dan/atau simbol dalam mengidentifikasikan dan membedakan produk – barang atau jasa, yang dihasilkan atau ditawarkan oleh suatu perusahaan dengan perusahaan lain. Kim dan Ching (1997) dalam Nzuki Kithung’A Peter, bahwa merek dapat menyampaikan baik pesan positif maupun negatif tentang suatu produk kepada konsumen. Citra merek merupakan persepsi pelanggan terhadap sebuah merek yang dicerminkan pada serangkaian asosiasi yang dikaitkan oleh pelanggan bersangkutan dengan nama merek tertentu dalam memorinya.

Perusahaan sekarang ini berusaha menciptakan kesadaran merek yang tinggi, mengembangkan asosiasi yang menyenangkan dengan nama merek, dan secara konsisten memperkuat citra merek. Para pemasar khususnya untuk produk sepatu saling berkompetisi dan berebut untuk masuk dalam benak konsumen agar brand-nya disukai, diingat, dipilih dan tentunya dibeli. Brand association adalah segala hal yang berkaitan dengan ingatan mengenai merek, asosiasi itu tidak hanya eksis, namun juga memiliki suatu tingkatan.

Asosiasi pribadi, yaitu bagaimana sebuah brand dapat menunjukan gaya hidup dan citra diri dari seorang yang menggunakan produk dari brand tersebut, asosiasi pribadi juga menunjukan bahwa seseorang atau sekelompok orang dengan status social tertentu menyukai dan menyenangi suatu brand tertentu. Sedangkan Status, brand tertentu merupakan suatu symbol status social tertentu pula. Suatu brand tertentu yang digunakan oleh kalangan artis yang tentu saja memiliki penggemar, akan semakin meningkatkan status seseorang yang menggunakan brand serupa.


(2)

Universitas Kristen Maranatha Populasi dari penelitian ini adalah mahasiswa Ekonomi Universitas Kristen

Maranatha Bandung angkatan 2004-2008 yang menggunakan sepatu merek x adalah 1595 orang mahasiswa manajemen dan 1509 orang mahasiswa akuntansi (Tata Usaha Fakultas Ekonomi). Jadi jumlah sampel yang dapat mewakili populasi adalah minimal berjumlah 97 orang.

Hasil analisis SPSS menunjukan bahwa nilai KMO untuk variable X (identifikasi pribadi) adalah 0,500 (tabel 4.1) dan KMO untuk variable X (status) adalah 0,500 (table 4.2) sedangkan KMO untuk variable Y (respon konsumen) adalah 0,681 (table 4.3) berarti sample mencukupi dan pemrosesan data dapat dilanjutkan.

Hasil uji reliabilitas untuk variable X memiliki Cronbach’s Alpha 0, 7654 = 76,54% untuk asosiasi merek (identifikasi pribadi) dan 0.6199 = 61,99% untuk asosiasi merek (status). Dan uji reliabilitas untuk variable Y memiliki Cronbach’s Alpha 0,7238 = 72,38% untuk respon konsumen.

Nilai α yang diperoleh dari analisis regresi adalah 0,01 berarti α < 0,05. Hal ini menunjukan bahwa H1 diterima atau Ho ditolak, pada tingkat signifikansi α = 0,05. Hal ini berarti asosiasi merek (identifikasi pribadi) dan asosiasi merek (status) berpengaruh pada respon konsumen.

Penulis juga menemukan kelemahan dalam asosiasi merek (identifikasi pribadi) yang perlu mendapat perhatian, yaitu kurang bangganya seorang konsumen dalam menggunakan sepatu merek X. Juga dalam asosiasi merek (status) yang perlu mandapat perhatian adalah tidak semua orang yang status sosialnya baik menngunakan sepatu merek X. Oleh sebab itu penulis menyarankan agar sepatu merek X menjaga kualitas produknya.


(3)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI... v

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR LAMPIRAN……… x

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 3

1.3 Tujuan Penelitian ... 3

1.4 Kegunaan Penelitian ... 4

1.5 Kerangka Pemikiran... 5

1.6 Sistematika Penulisan ... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA & HIPOTESA PENELITIAN 2.1 Pemasaran ... 10

2.1.1 Pengertian Pemasaran ... 10

2.1.2 Manajemen Pemasaran ... 13

2.1.3 Arti Pentingnya Konsep Pemasaran ... 14

2.2 Proses Pengambilan Keputusan Pembelian ... 16

2.3 Respon Konsumen ... 18


(4)

Universitas Kristen Maranatha

2.4.1 Definisi Merek ... 20

2.4.2 Brand Equity ... 22

2.5 Asosiasi Merek... 22

2.5.1 Asosiasi pribadi dan status ... 24

2.5.8.1 Bisnis Jasa (The Service Marketing Triangle) ... 46

2.5.8.2 Strategi Mengelola Penawaran Jasa ... 48

2.5.8.3 Strategi Mengelola Permintaan Jasa ... 50

2.6 Pengaruh Asosiasi Merek Terhadap Respon Konsumen ... 25

2.7 Hipotesa Penelitian ... 26

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian ... 27

3.2 Metoda Penelitian ... 27

3.2.1 Desain Penelitian ... 27

3.2.2 Jenis dan Sumber Data ... 28

3.2.3 Variabel Penelitian... 28

3.2.4 Teknik Pengumpulan Data ... 31

3.2.5 Populasi dan Sampel ... 32

3.2.5.1 Metode Pengambilan Sampel ... 32

3.2.5.2 Jumlah Sampel ... 33

3.2.6 Metode Analisis data ... 34

3.2.7 Validitas dan Reliabilitas ... 35

BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Uji Validitas ... 39


(5)

Universitas Kristen Maranatha 4.2 Uji Reliabilitas ... 43 4.3 Hasil Uji Asumsi Regresi Berganda ... 46 4.4 Pengujian Hipotesis dan Pembahasan ... 48 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ... 50 5.2 Saran ... 50 DAFTAR PUSTAKA


(6)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Bagan Kerangka Pemikiran………...7 Gambar 2.1 Six Stage Model of Consumer Buying Process……….16


(7)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Operasionalisasi VariabelPenelitian...30

Tabel 4.2 Hasil Faktor Analisis Asosiasi Merek (Identifikasi Pribadi)…...39

Tabel 4.2 Hasil Factor Analisis Asosiasi Merek (Status) …...40

Tabel 4.3 Hasil Faktor Analisis Respon Konsumen ………41

Tabel 4.4 Hasil Uji ReliabilitasAsosiasi Merek (Identifikasi Pribadi)...44

Tabel 4.5 Hasil Uji Reliabilitas Asosiasi Merek (Status)...44

Tabel 4.6 Hasil Uji Reliabilitas Respon Konsumen...45

Tabel 4.7 Hasil Analisis Regresi Asosisasi Merek (Identifikasi Pribadi)...46

Tabel 4.8 Hasil Analisis Regresi Asosisasi Merek (Status)...47


(8)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 Factor Analysis Asosiasi Merek (Identifikasi Pribadi) 1 LAMPIRAN 2 Factor Analysis Asosiasi Merek (Identifikasi Pribadi) 2 LAMPIRAN 3 Factor Analysis Asosiasi Merek (Status) 1

LAMPIRAN 4 Factor Analysis Asosiasi Merek (Status) 2 LAMPIRAN 5 Factor Analysis Respon Konsumen 1 LAMPIRAN 6 Factor Analysis Respon Konsumen 2 LAMPIRAN 7 Factor Analysis Respon Konsumen 3 LAMPIRAN 8 Factor Analysis Respon Konsumen 4 LAMPIRAN 9 Factor Analysis Respon Konsumen 5 LAMPIRAN 10 Factor Analysis Respon Konsumen 6 LAMPIRAN 11 Factor Analysis Respon Konsumen 7

LAMPIRAN 12 Reliability Asosiasi Merek (Identifikasi Pribadi) LAMPIRAN 13 Reliability Asosiasi Merek (Status)

LAMPIRAN 14 Reliability Respon Konsumen

LAMPIRAN 15 Regression Asosiasi Merek (Identifikasi Pribadi) Terhadap Respon Konsumen

LAMPIRAN 16 Regression Asosiasi Merek (status) Terhadap Respon Konsumen LAMPIRAN 17 Regression Asosiasi Merek (Identefikasi Pribadi dan Status)

Terhadap Respon Konsumen LAMPIRAN 18 Koesioner Yang Disebar LAMPIRAN 19 Data Responden


(9)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Penelitian

Merek memberi nilai kepada pelanggan dan sekaligus kepada perusahaan. Lebih dari satu dasawarsa perusahaan berinvestasi untuk menciptakan dan mengembangkan merek mereka. Merek itulah yang dapat membedakan nama dan/atau simbol dalam mengidentifikasikan dan membedakan produk – barang atau jasa, yang dihasilkan atau ditawarkan oleh suatu perusahaan dengan perusahaan lain. Merek yang sukses dianggap aset yang paling berharga bagi perusahaan. Konsumen akan mengasosiasikan nilai dari suatu produk dengan mereknya. Seperti yang dikemukakan oleh Kim dan Ching (1997) dalam Nzuki Kithung’A Peter, bahwa merek dapat menyampaikan baik pesan positif maupun negatif tentang suatu produk kepada konsumen. Citra merek merupakan persepsi pelanggan terhadap sebuah merek yang dicerminkan pada serangkaian asosiasi yang dikaitkan oleh pelanggan bersangkutan dengan nama merek tertentu dalam memorinya.

Aaker (1996:109) mengemukakan bahwa asosiasi merek adalah segala sesuatu yang menghubungkan memori kepada sebuah merek. Suatu asosiasi dapat mencerminkan bagaimana produk digunakan untuk mengekspresikan gaya hidup (lifestyle), dan asosiasi yang lain dapat mencerminkan status sosial, dan peran profesional. Keller (1998) mendefinisikan asosiasi merek sebagai informational


(10)

2 Universitas Kristen Maranatha nodes linked to the brand node in memory that contains the meaning of the brand for consumers. Asosiasi ini mencakup persepsi dari kualitas merek (brand quality) dan sikap terhadap merek (attitudes toward the brand).

Aaker (1997:160) menyatakan asosiasi merek sebagai hal yang berkaitan dengan ingatan mengenai sebuah merek. Nilai yang mendasari sebuah merek seringkali merupakan sekumpulan asosiasinya. Asosiasi tersebut menjadikan pijakan dalam keputusan pembelian dan loyalitas merek. Dalam (Aaker, 1997:162) nilai asosiasi tersebut bermanfaat: membantu proses/ penyusunan informasi, menciptakan perbedaan, menjadi dasar bagi pembelian produk, menciptakan sikap atau perasaan positif selama menggunakan produk, menjadi landasan untuk perluasan.

Adapun sebelas tipe asosiasi merek (Aaker, 1997:167), yaitu:

Atribut produk, barang / atribut tak berwujud, manfaat bagi pelanggan, harga relatif, penggunaan / aplikasi, pengguna / pelanggan, orang terkenal, gaya hidup / kepribadian, kelas produk, para kompetitor, dan negara / wilayah geografis.

1. Perusahaan harus tanggap terhadap respon konsumen terhadap merek-merek tertentu. Respon konsumen terhadap merek-merek suatu produk dapat dilihat melalui tiga aspek yang meliputi kesediaan konsumen membayar harga premium untuk suatu merek, merekomendasikan suatu merek pada orang lain, dan membeli perluasan merek. Ketiga aspek tersebut dapat memunculkan keunggulan bersaing untuk perusahaan (Del Rio, Vasquez, dan Iglesias, 2001). Porter dalam Whellen dan Hunger (2004:86) menyatakan perbedaan antara rantai nilai pesaing merupakan sumber dari keunggulan bersaing.


(11)

3 Universitas Kristen Maranatha Berdasarkan pembahasan diatas, maka mendorong Penulis untuk mengetahui lebih banyak mengenai asosiasi merek beserta dampaknya terhadap respon konsumen sehingga penulis bermaksud mengulas topik ini dalam skripsi yang berjudul :

PENGARUH ASOSIASI MEREK ( IDENTIFIKASI PRIBADI DAN STATUS ) SEPATU X TERHADAP RESPON KONSUMEN”

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas, penulis mengidentifikasi masalah sebagai berikut:

1. Apakah asosiasi merek ( identifikasi pribadi ) berpengaruh terhadap respon konsumen ?

2. Apakah asosiasi merek ( status ) berpengaruh terhadap respon konsumen ?

1.3Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui asosiasi merek ( identifikasi pribadi ) berpengaruh terhadap respon konsumen.

2. untuk mengetahui asosiasi merek ( status ) berpengaruh terhadap respon konsumen.


(12)

4 Universitas Kristen Maranatha 1.4Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian ini diharapakan dapat berguna bagi pihak-pihak yang berkepentingan dan memerlukannya, antara lain :

1. Perusahaan, penulis berharap agar hasil penelitian ini dapat memberikan informasi, masukan, wawasan, gambaran serta evaluasi kinerja sehingga dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam memecahkan masalah yang sedang dihadapi khususnya dalam melihat respon konsumen terhadap produk serta mempertahankan loyalitas konsumen terhadap merek tersebut, sehingga perusahaan memiliki kekuatan untuk bersaing dengan perusahaan-perusahaan lain yang sejenis.

2. Penulis, penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan penulis mengenai manajemen pemasaran, khususnya mengenai asosiasi merek yang telah diperoleh selama perkuliahan dan untuk memenuhi salah satu syarat akademis dalam menempuh siding sarjana lengkap strata satu di Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas Kristen Maranatha Bandung.

3. Rekan-rekan di perguruan tinggi, penelitian diharapkan dapat menambah pengetahuan dan dapat dijadikan studi perbandingan.

4. Masyarakat, penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai tambahan informasi bagi pembaca pada umumnya mengenai pengaruh asosiasi merek terhadap respon konsumen di Indonesia


(13)

5 Universitas Kristen Maranatha 1.5Kerangka Pemikiran

Banyak perusahaan sekarang ini berusaha menciptakan kesadaran merek yang tinggi, mengembangkan asosiasi yang menyenangkan dengan nama merek, dan secara konsisten memperkuat citra merek. Para pemasar khususnya untuk produk sepatu saling berkompetisi dan berebut untuk masuk dalam benak konsumen agar brand-nya disukai, diingat, dipilih dan tentunya dibeli, menurut Temporal & Lee (2001:54), keputusan branding merupakan suatu pertimbangan bagi pemasar untuk dapat membedakan produknya dari produk pesaing sejenis agar menarik konsumen. Menurut Temporal & Lee (2001:27), dengan memberikan merek pada sebuah produk, produsen tidak hanya menciptakan identitas tertentu yang unik bagi produknya, tetapi juga menciptakan ikatan emosional antara konsumen dengan produknya, ikatan emosional yang terjadi antara konsumen dengan produk dapat menimbulkan perasaan yakin, aman, percaya, dan setia karena dengan adanya merek dapat memberikan jaminan dan kualitas yang lebih tinggi. Sebuah merek yang kuat tidak bisa dibangun dalam waktu yang singkat karena terdapat banyak tekanan dan halangan baik dari dalam maupun dari luar lingkungan perusahaan. Meskipun demikian, membangun sebuah merek yang kuat bukanlah hal yang mustahil. Hal ini dapat dicapai bila pemasar dapat memahami bagaimana cara menciptakan dan mengembangkan identitas dari sebuah merek. Aaker & Joachimsthaler (1995:5), mendefinisikan identity of brand sebagai “The identity of brand – The brand concept from the brand owner’s perspective – is the foundation of any good brand – building program” lebih jauh Aaker (1996:35) menambahkan bahwa salah satu kunci yang


(14)

6 Universitas Kristen Maranatha paling penting dalam membangun sebuah merek adalah bagaimana menciptakan identitas sebuah brand, mengetahui apa yang ingin disampaikan merek tersebut kepada konsumennya, kemudian bagaimana menyampaikan identitas merek tersebut secara efektif melalui serangkaian positioning yang tepat.

Menurut Aaker (1996:160) brand association adalah segala hal yang berkaitan dengan ingatan mengenai merek, asosiasi itu tidak hanya eksis, namun juga memiliki suatu tingkatan. Berbagai asosiasi yang diingat konsumen dapat dirangkai sehingga membentuk citra tentang merek atau brand image didalam benak konsumen. Asosiasi merek dapat menciptakan suatu nilai bagi perusahaan dan para pelanggan karena ia dapat membantu proses penyusunan informasi untuk membedakan merek yang satu dengan merek yang lain. Asosiasi merek menjadi bagian penting bagi ekuitas merek, karena asosiasi merek memiliki efek yang sangat kuat bagi respon konsumen.

Mengenai hubungan antara merek dan niat beli konsumen. Schiffman & Kanuk (2000:141) berpendapat bahwa:

In today’s higly competitive environment, a distinctive product image is most important. As product become more complex and the market place more crowded consumers rely more on the product image than on its actual attributes in making purchase decision. A positive brand image is associated with consumer loyalty. Consumer beliefs about positive brand value, and a willingness to search for the brand.”


(15)

7 Universitas Kristen Maranatha Setelah mengevaluasi berbagai alternatif merek yang bisa dipilih untuk memenuhi kebutuhan konsumen akan mempunyai niat untuk secara spesifik membeli merek tertentu. Niat ini tidak selalu sama dengan keputusan pembelian yang pada akhirnya dilakukan oleh konsumen, karena niat beli masih bisa dipengaruhi oleh dua hal yaitu attitudes of other and unanticipated situational factors.

Gambar 1.1

Bagan Kerangka Pemikiran

Sumber : Modifikasi dari Jurnal Abi/Inform

Merek

Asosiasi Merek

Status

Respon Konsumen Identitas

Kesediaan konsumen membayar harga premium untuk suatu merek

Merekomendasikan suatu merek kepada orang lain

Membeli perluasan merek


(16)

8 Universitas Kristen Maranatha 1.6Sistematika Penulisan

Sistematka penulisan pembuatan skripsi ini adalah: BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini menguraikan secara singkat tentang gambaran umum dari masalah penelitian yang dilakukan, yang terdiri dari: isi latar belakang penelitian, identifikasi masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, kerangka penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS

Pada bab ini berisikan tentang teori-teori yang berhubungan dan penting diketahui dalam melakukan pebahasan. Teori-teori ini diambil dari berbagai buku pilihan yang diharapkan saling mendukung untuk menguraikan model penelitian beserta hipotesisnya.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

Pada bab ini berisikan metode penelitian, pengukuran dan operasonalisasi variabel, populasi dan sampel, metode pengambilan sampel, teknik pengumpulan data, validitas dan reliabilitas, metode analisis data, data hasil pengamatan, data kuesioner, dan proses pengolahan data sehingga dapat dijadikan dasar dalam menganalisa dan memecahkan masalah yang ada.


(17)

9 Universitas Kristen Maranatha BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Membahas mengenai data dari hasil pengolahan data, hasil pengujian hipotesis, serta temuan penelitian.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini berisi kesimpulan dari keseluruhan hasil penelitian dan saran penulis berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang diharapkan mampu memberikan masukan pengembangan dimasa yang akan datang.


(18)

50 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa asosiasi merek (identifikasi merek) dan asosiasi merek (status) berpengaruh terhadap respon konsumen. Adanya variabel–variabel yang mempengaruhi hal–hal tersebut, variabel yang paling berpengaruh pada respon konsumen adalah asosiasi merek (identifikasi pribadi) dikarenakan dalam hasil uji regresi indicator identifikasi pribadi konsumen yang menyukai sepatu merek X dan sepatu merek X secara total selaras dengan gaya hidup konsumen menghasilkan signifikan yang yang dapat diterima dalam hipotesis ini, dan selain itu ada variabel yang lain yang berpengaruh pada respon konsumen, yaitu variabel asosiasi merek (status) bahwa sepatu merek X merupakan symbol status social konsumen dan orang terkenal yang menjadi panutan merekomendasikan sepatu merek X yang menunjukan hasil signifikan yang dapat diterima juga.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan penulis juga menemukan kelemahan dalam asosiasi merek (identifikasi pribadi) yang perlu mendapat perhatian, yaitu kurang bangganya seorang konsumen dalam menggunakan sepatu merek X. Juga dalam asosiasi merek (status) yang perlu mandapat perhatian adalah tidak semua orang yang status sosialnya baik menngunakan sepatu merek X. Oleh sebab itu penulis


(19)

51 Universitas Kristen Maranatha menyarankan agar sepatu merek X menjaga kualitas produknya karena kepercayaan konsumenlah yang menjadi andalan dalam penjualan sebuah produk, dengan begitu konsumen sendiri akan rela membeli sepatu merek X tersebut dengan harga premium bahkan mengajak keluarnya untuk menggunakan sepatu merek X.


(20)

 

Universitas Kristen Maranatha 

DAFTAR PUSTAKA

Aaker, D.A. (1997). “Manajemen Ekuitas Merek”, terjemahan Aris Ananda. Jakarta: Mitra utama

Agus S. Madjadikara. (2005). “ Bagaimana Biro Iklan Memproduksi Iklan ”. Jakarta: PT.Gramedia Pustaka

Alma, Buchari. (2005). “Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa”. Edisi Kedua. Bandung: Alfabeta

Hair, Jr., et al., (1998). Multivariate Data Analysis. 5th Edition, NJ: Prentice Hall International,Inc.

Keller, K.L. (1998). “Strategic Brand Management” 5th Edition, NJ: Prentice Hall International,Inc.

Kotler Philip. (2005). Manajemen Pemasaran, Jilid 1, PT Indeks Jakarta: Gramedia. Kotler Philip., Amstrong, Garry, and Geoffrey. (2006). Marketing:An Introduction,

,Pearson/Prentice Hall, New Jersey.

Kotler Philip, and Amstrong, Garry. (2004). Principle of Marketing, 10th Edition, Prentice Hall Upper Sadle River, New Jersey.

Kotler, Philip & Keller, Kevin Lane. (2007). Manajemen Pemasaran. Jilid 1. Edisi 12. (Diterjemahkan Oleh: Drs. Benyamin Molan). PT.INDEKS Kelompok Jakarta: Gramedia.

Nazir, M. (2005). “Metode Penelitian”. Edisi Kelima. Jakarta: Ghalia Indonesia. Ohanian, Roobina. 1990. ” Construction and Validation of Scale to Measure

Celebrity Endorsers Perceived Expertise, Trustworthiness, and Attractiveness ”. Journal of Advertising. ABI/INFORM Research. 19(3):39-52.

Peter, J.P. & Olsen, J.C. (2003). CONSUMER BEHAVIOR: Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran. Jilid 2. Edisi 4. (Diterjemahkan oleh: Damos Sihombing, M.B.A.). Jakarta: Erlangga

Rajh, Edo. (2005). “The Effects of Marketing Mix Elements of Brand Equity” Economic Trend and Economic Policy,102 (30-59). The Institute of Economic,Zagreb.


(21)

 

Universitas Kristen Maranatha  Saladin, Djaslim. (2006). Intisari Pemasaran Unsur-unsur Pemasaran. Bandung:

Linda karya.

Shimp, Terence A. (2007), “Integrated Marketing Communication in Advertising and Promotion”. Thomson /South-Western

Sugiyono. (2005). “Metode Penelitian Bisnis”. Bandung: Alfabeta. Tjiptono, Fandy. (1997). “Strategi Pemasaran”. Yogyakarta: Andi Tjiptono, Chandra, Diana. (2004). “Marketing Scale”. Yogyakarta: Andi Umar, Husein. (2002). “Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen” . Jakarta:

PT.Gramedia

www.itpin.com www.proquest.com www.swa.co.id www.wikipedia.com


(1)

8 Universitas Kristen Maranatha

1.6Sistematika Penulisan

Sistematka penulisan pembuatan skripsi ini adalah: BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini menguraikan secara singkat tentang gambaran umum dari masalah penelitian yang dilakukan, yang terdiri dari: isi latar belakang penelitian, identifikasi masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, kerangka penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS

Pada bab ini berisikan tentang teori-teori yang berhubungan dan penting diketahui dalam melakukan pebahasan. Teori-teori ini diambil dari berbagai buku pilihan yang diharapkan saling mendukung untuk menguraikan model penelitian beserta hipotesisnya.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

Pada bab ini berisikan metode penelitian, pengukuran dan operasonalisasi variabel, populasi dan sampel, metode pengambilan sampel, teknik pengumpulan data, validitas dan reliabilitas, metode analisis data, data hasil pengamatan, data kuesioner, dan proses pengolahan data sehingga dapat dijadikan dasar dalam menganalisa dan memecahkan masalah yang ada.


(2)

9 Universitas Kristen Maranatha BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Membahas mengenai data dari hasil pengolahan data, hasil pengujian hipotesis, serta temuan penelitian.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini berisi kesimpulan dari keseluruhan hasil penelitian dan saran penulis berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang diharapkan mampu memberikan masukan pengembangan dimasa yang akan datang.


(3)

50 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa asosiasi merek (identifikasi merek) dan asosiasi merek (status) berpengaruh terhadap respon konsumen. Adanya variabel–variabel yang mempengaruhi hal–hal tersebut, variabel yang paling berpengaruh pada respon konsumen adalah asosiasi merek (identifikasi pribadi) dikarenakan dalam hasil uji regresi indicator identifikasi pribadi konsumen yang menyukai sepatu merek X dan sepatu merek X secara total selaras dengan gaya hidup konsumen menghasilkan signifikan yang yang dapat diterima dalam hipotesis ini, dan selain itu ada variabel yang lain yang berpengaruh pada respon konsumen, yaitu variabel asosiasi merek (status) bahwa sepatu merek X merupakan symbol status social konsumen dan orang terkenal yang menjadi panutan merekomendasikan sepatu merek X yang menunjukan hasil signifikan yang dapat diterima juga.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan penulis juga menemukan kelemahan dalam asosiasi merek (identifikasi pribadi) yang perlu mendapat perhatian, yaitu kurang bangganya seorang konsumen dalam menggunakan sepatu merek X. Juga dalam asosiasi merek (status) yang perlu mandapat perhatian adalah tidak semua orang yang status sosialnya baik menngunakan sepatu merek X. Oleh sebab itu penulis


(4)

51 Universitas Kristen Maranatha menyarankan agar sepatu merek X menjaga kualitas produknya karena kepercayaan konsumenlah yang menjadi andalan dalam penjualan sebuah produk, dengan begitu konsumen sendiri akan rela membeli sepatu merek X tersebut dengan harga premium bahkan mengajak keluarnya untuk menggunakan sepatu merek X.


(5)

 

Universitas Kristen Maranatha 

DAFTAR PUSTAKA

Aaker, D.A. (1997). “Manajemen Ekuitas Merek”, terjemahan Aris Ananda. Jakarta: Mitra utama

Agus S. Madjadikara. (2005). “ Bagaimana Biro Iklan Memproduksi Iklan ”. Jakarta: PT.Gramedia Pustaka

Alma, Buchari. (2005). “Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa”. Edisi Kedua. Bandung: Alfabeta

Hair, Jr., et al., (1998). Multivariate Data Analysis. 5th Edition, NJ: Prentice Hall International,Inc.

Keller, K.L. (1998). “Strategic Brand Management” 5th Edition, NJ: Prentice Hall International,Inc.

Kotler Philip. (2005). Manajemen Pemasaran, Jilid 1, PT Indeks Jakarta: Gramedia. Kotler Philip., Amstrong, Garry, and Geoffrey. (2006). Marketing:An Introduction,

,Pearson/Prentice Hall, New Jersey.

Kotler Philip, and Amstrong, Garry. (2004). Principle of Marketing, 10th Edition, Prentice Hall Upper Sadle River, New Jersey.

Kotler, Philip & Keller, Kevin Lane. (2007). Manajemen Pemasaran. Jilid 1. Edisi 12. (Diterjemahkan Oleh: Drs. Benyamin Molan). PT.INDEKS Kelompok Jakarta: Gramedia.

Nazir, M. (2005). “Metode Penelitian”. Edisi Kelima. Jakarta: Ghalia Indonesia. Ohanian, Roobina. 1990. ” Construction and Validation of Scale to Measure

Celebrity Endorsers Perceived Expertise, Trustworthiness, and Attractiveness ”.

Journal of Advertising. ABI/INFORM Research. 19(3):39-52.

Peter, J.P. & Olsen, J.C. (2003). CONSUMER BEHAVIOR: Perilaku Konsumen

dan Strategi Pemasaran. Jilid 2. Edisi 4. (Diterjemahkan oleh: Damos

Sihombing, M.B.A.). Jakarta: Erlangga

Rajh, Edo. (2005). “The Effects of Marketing Mix Elements of Brand Equity” Economic Trend and Economic Policy,102 (30-59). The Institute of Economic,Zagreb.


(6)

 

Universitas Kristen Maranatha  Saladin, Djaslim. (2006). Intisari Pemasaran Unsur-unsur Pemasaran. Bandung:

Linda karya.

Shimp, Terence A. (2007), “Integrated Marketing Communication in Advertising and

Promotion”. Thomson /South-Western

Sugiyono. (2005). “Metode Penelitian Bisnis”. Bandung: Alfabeta. Tjiptono, Fandy. (1997). “Strategi Pemasaran”. Yogyakarta: Andi Tjiptono, Chandra, Diana. (2004). “Marketing Scale”. Yogyakarta: Andi Umar, Husein. (2002). “Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen” . Jakarta:

PT.Gramedia

www.itpin.com www.proquest.com www.swa.co.id www.wikipedia.com