Analisis Struktur Dengan Mempertimbangkan Tahapan Pelaksanaan Konstruksi, Pengaruh Rangkak Perpendekan Aksial Elastik Akibat Beban Gravitasi Pada Struktur Gedung Beton Bertulang.

(1)

ANALISIS STRUKTUR DENGAN MEMPERTIMBANGKAN

TAHAPAN PELAKSANAAN KONSTRUKSI, PENGARUH

RANGKAK DAN PERPENDEKAN AKSIAL ELASTIK

AKIBAT BEBAN GRAVITASI PADA STRUKTUR

GEDUNG BETON BERTULANG

Anton Susanto NRP : 0221061

Pembimbing : Ir. Djoni Simanta, MT

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BANDUNG

ABSTRAK

Dalam menganalisis sebuah struktur, biasanya digunakan model struktur tanpa mempertimbangkan tahapan-tahapan pelaksanaan konstruksi. Model struktur dibebani secara langsung dengan beratnya sendiri dan beban gravitasi lainnya dengan menganggap bahwa beban-beban ini tidak bekerja berdasarkan tahapan pelaksanaan konstruksi. Akan tetapi cara ini tidaklah sesuai dengan apa yang terjadi pada kenyataan. Pada analisis struktur, biasanya pengaruh rangkak dan perpendekan aksial elastik akibat beban gravitasi tidak diperhitungkan, padahal pada kenyataannya hal tersebut terjadi. Untuk itu perlu dilakukan suatu analisis struktur yang dapat lebih mewakili kondisi yang sebenarnya yaitu analisis struktur dengan mempertimbangkan tahapan pelaksanaan konstruksi, pengaruh rangkak dan perpendekan aksial elastik. Dalam Tugas Akhir ini hasil dari analisis struktur tanpa mempertimbangkan tahapan pelaksanaan konstruksi akan dibandingkan dengan hasil analisis struktur dengan mempertimbangkan tahapan pelaksanaan konstruksi, pengaruh rangkak dan perpendekan aksial elastik, sehingga dapat diketahui apakah hasil dari kedua analisis tersebut menunjukkan perbedaan yang signifikan.

Dari hasil analisis didapatkan perbedaan hasil gaya-gaya dalam. Hasil analisis tanpa mempertimbangkan tahapan pelaksanaan konstruksi menghasilkan gaya-gaya dalam yang cenderung lebih besar dibandingkan dengan analisis dengan mempertimbangkan tahapan pelaksanaan konstruksi, pengaruh rangkak dan perpendekan aksial elastik. Pada momen lapangan balok perbedaan mencapai 23,48%, momen tumpuan balok mencapai 82,01%, momen kolom atas mencapai 85,58% dan momen kolom bawah mencapai 94,23%.

Pengaruh perpendekan aksial elastik menyebabkan tambahan momen terutama pada tumpuan balok tengah (11,46%), momen kolom atas (40,23%) dan momen kolom bawah (33,57%) pada lantai satu, sedangkan pengaruh rangkak menghasilkan tambahan momen yang bergantung pada durasi pelaksanaan konstruksi dan mutu beton (pada balok 0,48% sampai dengan 1,64% dan pada kolom 0,19% sampai dengan 22,84%)


(2)

DAFTAR ISI

Halaman

SURAT KETERANGAN TUGAS AKHIR ………. i

SURAT KETERANGAN SELESAI TUGAS AKHIR ………... ii

ABSTRAK ……….. iii

PRAKATA ………... iv

DAFTAR ISI ………... vi

DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN ……….. ix

DAFTAR GAMBAR ………... xi

DAFTAR TABEL ……….. xvi

DAFTAR LAMPIRAN ……….. xvii

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ……….. 1

1.2 Tujuan Penulisan ………. 2

1.3 Ruang Lingkup Pembahasan ………... 2

1.4 Sistematika Pembahasan ……….. 3

BAB 2 STUDI PUSTAKA 2.1 Struktur Portal ……….. 5

2.2 Sistem dan Komponen Gedung ………... 6

2.3 Komponen Struktur Dasar ………... 6

2.3.1 Balok ……… 7


(3)

2.4 Pembebanan ………. 9

2.4.1 Beban Mati ………... 9

2.4.2 Beban Hidup ……… 10

2.4.3 Beban Konstruksi ………. 12

2.5 Analisis Struktur Tanpa Mempertimbangkan Tahapan Pelaksanaan Konstruksi ………... 13

2.6 Analisis Struktur Dengan Mempertimbangkan Tahapan Pelaksanaan Konstruksi, Pengaruh Rangkak dan Perpendekkan Aksial ………... 14

2.6.1 Regangan Rangkak (Creep) ………. 16

2.6.2 Metode Perhitungan Rangkak (Creep) ……… 19

2.6.3 Perpendekan Aksial Elastik (Elastic Axial Shortening)……… 22

2.6.4 Metode Perhitungan Perpendekan Aksial Elastik (Elastic Axial Shortening) ……… 23

BAB 3 PEMODELAN DAN ANALISIS STRUKTUR 3.1 Data Struktur ……… 27

3.1.1 Data Material ………... 33

3.1.2 Data Komponen Struktur ………. 34

3.1.3 Data Pembebanan ……… 36

3.1.4 Data Tahapan Pelaksanaan Konstruksi (Construction Stage) ………... 42

3.1.5 Data Rangkak (Creep) ………. 43


(4)

3.2 Pemodelan dan Analisis Struktur Tanpa Mempertimbangkan

Tahapan Pelaksanaan Konstruksi dengan MIDAS/Gen ……... 45

3.3 Pemodelan dan Analisis Struktur Dengan Mempertimbangkan Tahapan Pelaksanaan Konstruksi, tanpa dan dengan Pengaruh Rangkak dan Perpendekan Aksial Elastik ………... 75

BAB 4 PEMBAHASAN MASALAH 4.1 Diagram Momen Struktur Gedung Dua lantai ………. 105

4.2 Diagram Momen Struktur Gedung Lima lantai …………..…. 109

4.3 Diagram Momen Struktur Gedung Dua Belas lantai ……..…. 115

4.4 Analisis Perpendekan Aksial Elastik (Elastic Axial Shortening) ………... 124

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ……….. 133

5.2 Saran ……… 134

DAFTAR PUSTAKA ... 136


(5)

DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN

Ai, k = Luas kolom pada lantai i atau k

cs = Construction Stage Load

csCR = Construction Stage Creep

csDL = Construction Stage Dead Load

csLL = Construction Stage Live Load

) , (t t0

C = Hasil perubahan bentuk rangkak pada usia t (Rangkak Spesifik)

DL = Dead Load

Ec = Modulus elastisitas beton, MPa

Ei, k = Modulus elastisitas kolom pada lantai i atau k

) (t0

E = Modulus elastisitas pada waktu penerapan beban fc’ = Kuat tekan beton yang disyaratkan, MPa

fy = Kuat leleh tulangan yang disyaratkan, MPa

) , (t t0

J = Regangan total akibat tekanan dan didefenisikan sebagai fungsi rangkak

L = Jarak bentang bersih balok Li, k = Ketinggian lantai i atau k

LL = Live Load

N = Jumlah lantai

n = Lantai ke-n

Pi, k = Beban konstruksi pada lantai i atau k


(6)

0

t = Waktu awal

γc = Berat jenis beton, kN/m³

) (t c

ε = Regangan rangkak pada waktu t

) (t0

ε = Regangan akibat tekanan pada waktu t0

σ = Tekanan aksial

) , (t t0


(7)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1 Struktur yang dibebani secara bersamaan tanpa

mempertimbangkan tahapan pelaksanaan konstruksi ……….. 14

Gambar 2.2 Struktur yang dibebani secara bertahap dengan mempertimbangkan tahapan pelaksanaan konstruksi ……….. 16

Gambar 2.3 Definisi fungsi rangkak ………..……….. 18

Gambar 2.4 Conventional analysis result ……….... 23

Gambar 2.5 Erection Sequence Analysis Result ……….. 24

Gambar 2.6 Component of Axial Shortening ………... 26

Gambar 3.1 Denah struktur gedung dua lantai ……… 28

Gambar 3.2 Potongan melintang struktur gedung dua lantai ……….. 29

Gambar 3.3 Denah struktur gedung lima lantai ………... 30

Gambar 3.4 Potongan melintang struktur gedung lima lantai ………. 30

Gambar 3.5 Denah struktur gedung dua belas lantai ………... 32

Gambar 3.6 Potongan melintang struktur gedung dua belas lantai ………. 33

Gambar 3.7 Unit system ………... 45

Gambar 3.8 Material properties ………... 46

Gambar 3.9 Material data ………... 47

Gambar 3.10 Section properties ……… 48

Gambar 3.11 Section data ……….. 49

Gambar 3.12 Input frame wizard ………... 50


(8)

Gambar 3.14 Insert frame wizard ……….. 52

Gambar 3.15 1st floor element ……… 53

Gambar 3.16 Single select ………. 53

Gambar 3.17 Change the section using drag and drop ………. 54

Gambar 3.18 Select all ………... 55

Gambar 3.19 Translate element ………. 56

Gambar 3.20 Select node by using single select ……… 57

Gambar 3.21 Extrude element ………... 58

Gambar 3.22 Model 3D Struktur Bangunan Dua Belas Lantai ………. 59

Gambar 3.23 Plane & Volume Select ……… 60

Gambar 3.24 Boundary Support ……… 61

Gambar 3.25 Story Data ……… 62

Gambar 3.26 Static Load Case……….. 63

Gambar 3.27 Seft weight ……… 64

Gambar 3.28 Floor Load Type ……….. 66

Gambar 3.29 Active Identity ……….. 67

Gambar 3.30 Assign Floor Load ………... 69

Gambar 3.31 Load Combination ………... 70

Gambar 3.32 Perform Analysis ……….. 71

Gambar 3.33 Define Name Plane ……….. 72

Gambar 3.34 Forces Member Diagram ………. 73

Gambar 3.35 Diagram Bidang Momen Analisis Struktur tanpa mempertimbangkan Tahapan Pelaksanaan Konstruksi .…….. 74


(9)

Gambar 3.37 Define Structure Group ………... 76

Gambar 3.38 Structure Group ………... 77

Gambar 3.39 Define Boundary Group ………... 77

Gambar 3.40 Boundary supports (Construction Stage) ………... 78

Gambar 3.41 Define Load Group ……….. 79

Gambar 3.42 Assign Floor Load (Construction Stage) ..………... 80

Gambar 3.43 Define Construction Stage Dialog Box ……… 81

Gambar 3.44 Compose Construction Stage Dialog Box ………... 83

Gambar 3.45 Construction Stage Analysis Control ………... 84

Gambar 3.46 Construction Stage Analysis Control Data ……….. 85

Gambar 3.47 Load Combination (Construction Stage) ……..………... 86

Gambar 3.48 Perform Analysis (Construction Stage) .……….. 87

Gambar 3.49 Define Name Plane (Construction Stage) …..……….. 88

Gambar 3.50 Forces Member Diagram (Construction Stage) …..………… 89

Gambar 3.51 Diagram Bidang Momen Analisis Struktur dengan Mempertimbangkan Tahapan Pelaksanaan Konstruksi .…….. 90

Gambar 3.52 Column Shortening Graph for C.S ……….. 91

Gambar 3.53 Define Column Data ……… 92

Gambar 3.54 Column Shortening ……….. 93

Gambar 3.55 Add/Modify Time Dependent Material (Creep/Shrinkage) …. 94

Gambar 3.56 Show Time Dependent Material Function ………... 94

Gambar 3.57 Add/Modify Time Dependent Material (Comp.Strength) …… 95

Gambar 3.58 Time Dependent Material Link ……… 96


(10)

Gambar 3.60 Construction Stage and Creep Analysis Control Data ……... 98 Gambar 3.61 Load Combination (Construction Stage + Creep) ……...…... 99 Gambar 3.62 Perform Analysis (Construction Stage + Creep)……….. 100 Gambar 3.63 Define Name Plane (Construction Stage + Creep) …...…….. 101 Gambar 3.64 Forces Member Diagram (Construction Stage + Creep)……. 102 Gambar 3.65 Diagram Bidang Momen Analisis Struktur dengan

Mempertimbangkan Tahapan Pelaksanaan Konstruksi dan Pengaruh Rangkak ………..………. 103 Gambar 4.1 Diagram Momen DL + LL Dua Lantai …….. ………. 105 Gambar 4.2 Diagram Momen csDL + csLL Dua Lantai ………...….. 106 Gambar 4.3 Diagram Momen csDL + csLL + csCR Dua Lantai ………… 106 Gambar 4.4 Diagram Momen DL + LL Lima Lantai ………..…… 119 Gambar 4.5 Diagram Momen csDL + csLL Lima Lantai …………..……. 110 Gambar 4.6 Diagram Momen csDL + csLL + csCR Lima Lantai ……….. 111 Gambar 4.7 Diagram Momen DL + LL Dua Belas Lantai …………..…… 116 Gambar 4.8 Diagram Momen csDL + csLL Dua Belas Lantai ………….. 117 Gambar 4.9 Diagram Momen csDL + csLL + csCR Dua Belas Lantai ….. 118 Gambar 4.10 Lokasi Kolom Sudut, Kolom Eksterior dan Kolom Interior

yang Ditinjau ……….... 124 Gambar 4.11 Perpendekan Aksial Elastik Struktur Gedung 2 Lantai

ditinjau dari Lantai Dasar ……….……... 125 Gambar 4.12 Perpendekan Aksial Elastik Struktur Gedung 5 Lantai


(11)

Gambar 4.13 Perpendekan Aksial Elastik Struktur Gedung 12 Lantai ditinjau dari Lantai Dasar ……… 127 Gambar 5.1 Diagram Momen DL + LL Dua Belas Lantai (ulangan) ……. 130 Gambar 5.2 Diagram Momen csDL + csLL Dua Belas Lantai (ulangan) ... 131 Gambar 5.3 Diagram Momen csDL + csLL + csCR Dua Belas Lantai


(12)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1 Tebal minimum balok non-prategang atau pelat satu arah bila

lendutan tidak dihitung ……… 8

Tabel 2.2 Berat sendiri bahan-bahan bangunan ………... 10

Tabel 2.3 Muatan hidup pada lantai bangunan ………..………….. 11

Tabel 3.1 Komponen struktur gedung dua lantai ………. 34

Tabel 3.2 Komponen struktur gedung lima lantai ………... 35

Tabel 3.3 Komponen struktur gedung dua belas lantai ………... 36

Tabel 4.1 Momen Balok dan Kolom Struktur Gedung Dua Lantai ……. 107

Tabel 4.2 Momen Balok Struktur Gedung Lima Lantai ……….. 112

Tabel 4.3 Momen Kolom Struktur Gedung Lima Lantai ……… 112

Tabel 4.4 Momen Balok Struktur Gedung Dua Belas Lantai ………….. 119

Tabel 4.5 Momen Kolom Struktur Gedung Dua Belas Lantai ………… 120

Tabel 4.6 Perpendekan aksial elastik struktur gedung dua lantai ... 125

Tabel 4.7 Perpendekan aksial elastik struktur gedung lima lantai ……... 126


(13)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1 Factors Affecting Concrete Creep and Shrinkage and

variables Considered in The Recommended Prediction Method ………... 137 Lampiran 2 Values of the constants a, β and a/β and the time ratio from


(14)

Lampiran 1 Factors Affecting Concrete Creep and Shrinkage and ariables Considered in The Recommended Prediction Method.

Factors Variables Considered Standard Conditions

Cement Paste Content Type of cement Type I and III

Concrete Water-Cement Ratio Slump 70 mm

Composition Mix Proportions Air Content ≤ 6 percent

Aggregate Characreristics Fine Aggregate Percentage 50 percent

Concrete Degree of Compaction Cement Content 279 to 446 kg/m³

(Creep & Shrinkage) Length of Initial Curing Moist Cured 7 days

Initial Steam Cured 1-3 days

Curing Curing Temperature Moist Cured 23 ± 2 ºC

Steam Cured ≤ 100 ºC

Curing Humidity Relative Humidity ≥ 95 percent

Member Geometri Environment Concrete Temperature Concrete Temperature 23 ± 2 ºC

and Environment Concrete Water Content Ambient Relative Humidity 40 percent

(Creep & Shrinkage) Geometri Size and Shape Volume-Surface Ratio, (v/s) 38 mm

Minimum Thikness 150 mm

Concrete age at Load Moist Cured 7 days

Loading Application Steam Cured 1-3 days

History Duration of Loading Period Sustained Load Sustained Load

Loading Duration of Unloading Period - -

(Creep Only) Number of Load Cycles - -

Type of Strees and

Stress Distribution Across the Compressive Stress Axial Compression

Condition Section


(15)

Lampiran 2 Values of the constants a, β and a/β and the time ratio from Eqs. (2-1) and (2-2)

Type Cement Constants Concrete Age Ultimate

Time Ratio of type a, β and Days Years (In time)

curing a/β 3 7 14 21 28 56 91 1 10

Moist I a = 4,0 ; β = 0,85 0,46 0,70 0,88 0,96 1,0 1,08 1,12 1,16 1,17 1,18

(fc’)t /(fc’)28 Cured III a = 2,3 ; β = 0,92 0,59 0,80 0,92 0,97 1,0 1,04 1,06 1,08 1,09 1,09

Eq. (2-1) Steam I a = 1,0 ; β = 0,95 0,78 0,91 0,98 1,0 1,0 1,03 1,04 1,05 1,05 1,05

Cured III a = 0,70 ; β = 0,98 0,82 0,93 0,97 0,99 1,0 1,0 1,01 1,01 1,02 1,02

Moist I a/β = 4,71 0,39 0,60 0,75 0,82 0,86 0,92 0,95 0,99 1,0 1,0

(fc’)t /(fc’)u’ Cured III a/β = 2,5 0,54 0,74 0,85 0,89 0,92 0,96 0,97 0,99 1,0 1,0

Eq. (2-2) Steam I a/β = 1,05 0,74 0,87 0,93 0,95 0,96 0,98 0,99 1,0 1,0 1,0


(16)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perkembangan dunia teknik sipil telah terus menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan selama dekade terakhir ini. Ilmu teknik sipil telah berkembang mencapai suatu tahapan dimana konstruksi-konstruksi bangunan sipil yang sebelumnya mustahil dilakukan, sekarang dapat dilakukan dimana salah satu konstruksi bangunan tersebut adalah bangunan tinggi. Dalam pelaksanaan di


(17)

2 pelaksanaan struktur, tetapi dalam perhitungan struktur biasanya suatu struktur yang akan dihitung dimodelkan secara lengkap terlebih dahulu, setelah itu baru dibebani dengan beban rencana. Padahal pada pelaksanaannya tidaklah demikian, melainkan dibebani secara bertahap sesuai dengan tahapan pelaksanaannya. Hal ini menyebabkan hasil gaya-gaya dalam yang didapatkan dari analisis tidak mewakili keadaan yang sebenarnya terjadi. Karena itu perlu dilakukan suatu analisis struktur yang dapat lebih mewakili kondisi yang sebenarnya.

Pada analisis struktur, biasanya pengaruh rangkak dan perpendekan aksial elastik akibat beban gravitasi tidak diperhitungkan, padahal pada kenyataannya hal tersebut terjadi. Karena itu pada tugas akhir ini akan dicoba analisis struktur dengan mempertimbangkan tahapan pelaksanaan konstruksi, pengaruh rangkak dan perpendekan aksial elastik akibat beban gravitasi.

1.2 Tujuan Penulisan.

Tujuan dari tugas akhir ini adalah untuk membandingkan hasil analisis struktur dengan mempertimbangkan tahapan pelaksanaan konstruksi, pengaruh rangkak dan perpendekan aksial elastik akibat beban gravitasi dengan hasil analisis struktur tanpa mempertimbangkan tahapan pelaksanaan konstruksi, sehingga dapat diketahui apakah hasil dari kedua analisis tersebut menunjukkan perbedaan yang signifikan.

1.3 Ruang Lingkup Pembahasan

Dalam tugas akhir ini akan dilakukan analisis dari beberapa model struktur dengan bantuan Program MIDAS/Gen. Adapun model struktur yang akan


(18)

3 dianalisis adalah struktur beraturan, yaitu : struktur gedung beton bertulang dua lantai, lima lantai dan dua belas lantai. Setiap model struktur gedung beton bertulang akan dianalisis dengan dua cara, yaitu : analisis struktur tanpa mempertimbangkan tahapan pelaksanaan konstruksi dan analisis struktur dengan mempertimbangkan tahapan pelaksanaan konstruksi, pengaruh rangkak dan perpendekan aksial elastik.

Pada setiap struktur dianggap beban yang bekerja hanyalah akibat beban gravitasi. Pada struktur gedung beton bertulang dua belas lantai, beban dinamik diabaikan sehingga struktur hanya akan dianalisis berdasarkan beban gravitasi.

Tahapan pelaksanaan struktur dianggap dilakukan perlantai, sehingga pembebanan bertambah seiring dengan penambahan lantai.

Pada tugas akhir ini akan dibatasi pembahasan sampai pada analisis struktur sedangkan desain elemen tidak dibicarakan dalam tugas akhir ini.

1.4 Sistematika Pembahasan.

Penulisan tugas akhir ini dibagi ke dalam beberapa bab yang tersusun sebagai berikut :

BAB 1 PENDAHULUAN

Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang masalah, tujuan penulisan, ruang lingkup pembahasan, serta sistematika pembahasan yang menguraikan ruang lingkup masalah yang akan dibahas.


(19)

4 BAB 2 STUDI PUSTAKA

Pada bab ini akan menguraikan dan menjelaskan secara umum tentang teori pendukung Tugas Akhir untuk bangunan beton bertulang, beban-beban yang bekerja akibat beban-beban gravitasi, analisis struktur tanpa mempertimbangkan tahapan pelaksanaan konstruksi dan analisis struktur dengan mempertimbangkan tahapan pelaksanaan konstruksi, pengaruh rangkak dan perpendekan aksial elastik.

BAB 3 PEMODELAN DAN ANALISIS STRUKTUR

Pada bab ini akan ditampilkan struktur yang akan ditinjau dalam Tugas Akhir ini baik dalam hal material dan pembebanan-pembebanan yang terjadi, serta pemodelan dan cara melakukan analisis struktur tanpa mempertimbangkan tahapan pelaksanaan konstruksi dan analisis struktur dengan mempertimbangkan tahapan pelaksanaan konstruksi, pengaruh rangkak dan perpendekan aksial elastik dengan menggunakan program MIDAS/Gen.

BAB 4 PEMBAHASAN MASALAH

Pada bab ini akan dibahas mengenai pengolahan data dari hasil analisis struktur tanpa mempertimbangkan tahapan pelaksanaan konstruksi dan analisis struktur dengan mempertimbangkan tahapan pelaksanaan konstruksi, pengaruh rangkak dan perpendekan aksial elastik.

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini memuat kesimpulan dan saran tentang hasil dari diadakannya studi analisis.


(20)

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini akan disimpulkan hasil dari pembahasan masalah yang telah diperoleh dari bab-4. Selain itu dari hasil pembahasan masalah, dapat diperoleh langkah-langkah yang disarankan dalam hal penerapan analisis berdasarkan tahapan pelaksanaan konstruksi, pengaruh rangkak dan perpendekan aksial elastik.


(21)

130


(22)

131


(23)

132


(24)

133

5.1 Kesimpulan

1. Analisis dengan mempertimbangkan tahapan pelaksanaan konstruksi mempunyai gaya-gaya dalam yang berbeda dibandingkan dengan analisis tanpa mempertimbangkan tahapan pelaksanaan konstruksi. Semakin tinggi suatu struktur akan menyebabkan perbedaan antara hasil analisis dengan mempertimbangkan tahapan pelaksanaan konstruksi dan analisis tanpa mempertimbangkan tahapan pelaksanaan konstruksi akan semakin bervariasi. a. Struktur gedung dua lantai.

• Momen lapangan balok 10,24 % • Momen tumpuan balok 82,01 % • Momen kolom atas 36,73 % • Momen kolom bawah 72,75 % b. Struktur gedung lima lantai.

• Momen lapangan balok 23,48 % • Momen tumpuan balok 75,17 % • Momen kolom atas 85,58 % • Momen kolom bawah 71,78 % c. Struktur gedung dua belas lantai.

• Momen lapangan balok 9,44 % • Momen tumpuan balok 45,20 % • Momen kolom atas 84,72 % • Momen kolom bawah 94,23 %


(25)

134 2. Pada analisis dengan mempertimbangkan tahapan pelaksanaan konstruksi,

durasi pelaksanaan konstruksi mempengaruhi besar kecilnya perpendekan aksial yang dihasilkan.

3. Perpendekan aksial elastik pada kolom menyebabkan tambahan momen pada tumpuan balok tengah (11,46 %), momen kolom atas (40,23 %) dan momen kolom bawah (33,57 %) pada lantai satu.

4. Analisis pengaruh rangkak menyebabkan momen tambahan pada balok dan kolom yang cenderung meningkat sesuai dengan durasi pelaksanaan konstruksi.

a. Struktur gedung dua lantai. • Pada balok 1,64 % • Pada kolom 0,19 % b. Struktur gedung lima lantai.

• Pada balok 1,14 % • Pada kolom 11,67 %

c. Struktur gedung dua belas lantai. • Pada balok 0,48 %

• Pada kolom 22,84 %

5.2 Saran

1. Perlu dilakukan desain struktur berdasarkan masing-masing analisis sehingga dapat diketahui dari hasil momen dengan perbedaan yang cukup signifikan apakah menghasilkan hasil desain dengan perbedaan yang cukup signifikan juga.


(26)

135 2. Untuk analisis struktur dengan mempertimbangkan tahapan pelaksanaan

konstruksi, perlu diadakan penelitian lagi khususnya dalam hal durasi pelaksanaan dan kenyataannya di lapangan.

3. Dalam perencanaan struktur gedung beton bertulang tingkat menengah dan tingkat tinggi, sebaiknya pengaruh rangkak diperhitungkan.

4. Perlu diadakan penelitian lagi khususnya dalam hal penerapan pengaruh rangkak untuk masing-masing elemen struktur dengan tipe struktur yang berbeda-beda dan menurut umur rencana suatu struktur bangunan.


(27)

DAFTAR PUSTAKA

1. ACI Comitee 209. (1995), “Prediction of Creep, Shrinkage, and Temperature Effect in Concrete Structure”, ACI 209R-92.

2. Coull A. and Smith, Stafford B. (1966), “TALL BUILDINGS”, Department of CivilEngineering University of Sourhampton.

3. Departemen Pekerjaan Umum. (1987), “Pedoman Perencanaan Pembebanan Untuk Rumah dan Gedung” (SNI 03-1727-1989-F), Badan Standardisasi Nasional, Jakarta.

4. Departemen Pekerjaan Umum. (2002), “Tata Cara Perencanaan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung” (SNI-2847-2002), Badan Standardisasi Nasional, Jakarta.

5. MIDASoft. (1989), “Analysis Reference of MIDAS/GEN”, MIDAS Information Technology CO., Ltd., USA.

6. MIDASoft. (1989), “Getting Started of MIDAS/GEN”, MIDAS Information Technology CO., Ltd.,USA.

7. Schueller, Wofgang. (1996), “THE DESIGN OF BUILDING STRUCTURES”, PRENTICE HALL, Inc., New Jersey.

8. Simanta, Djoni. (1998), “Prinsip Dasar Analisis dan Desain Tahan Gempa Struktur Gedung Beton Bertulang di Indonesia”, Diktat Kuliah, Universitas Katholik Parahyangan, Bandung.


(1)

(2)

(3)

5.1 Kesimpulan

1. Analisis dengan mempertimbangkan tahapan pelaksanaan konstruksi mempunyai gaya-gaya dalam yang berbeda dibandingkan dengan analisis tanpa mempertimbangkan tahapan pelaksanaan konstruksi. Semakin tinggi suatu struktur akan menyebabkan perbedaan antara hasil analisis dengan mempertimbangkan tahapan pelaksanaan konstruksi dan analisis tanpa mempertimbangkan tahapan pelaksanaan konstruksi akan semakin bervariasi. a. Struktur gedung dua lantai.

• Momen lapangan balok 10,24 %

• Momen tumpuan balok 82,01 %

• Momen kolom atas 36,73 %

• Momen kolom bawah 72,75 % b. Struktur gedung lima lantai.

• Momen lapangan balok 23,48 %

• Momen tumpuan balok 75,17 %

• Momen kolom atas 85,58 %

• Momen kolom bawah 71,78 % c. Struktur gedung dua belas lantai.

• Momen lapangan balok 9,44 %

• Momen tumpuan balok 45,20 %

• Momen kolom atas 84,72 %


(4)

2. Pada analisis dengan mempertimbangkan tahapan pelaksanaan konstruksi, durasi pelaksanaan konstruksi mempengaruhi besar kecilnya perpendekan aksial yang dihasilkan.

3. Perpendekan aksial elastik pada kolom menyebabkan tambahan momen pada tumpuan balok tengah (11,46 %), momen kolom atas (40,23 %) dan momen kolom bawah (33,57 %) pada lantai satu.

4. Analisis pengaruh rangkak menyebabkan momen tambahan pada balok dan kolom yang cenderung meningkat sesuai dengan durasi pelaksanaan konstruksi.

a. Struktur gedung dua lantai.

• Pada balok 1,64 %

• Pada kolom 0,19 % b. Struktur gedung lima lantai.

• Pada balok 1,14 %

• Pada kolom 11,67 %

c. Struktur gedung dua belas lantai.

• Pada balok 0,48 %

• Pada kolom 22,84 %

5.2 Saran

1. Perlu dilakukan desain struktur berdasarkan masing-masing analisis sehingga dapat diketahui dari hasil momen dengan perbedaan yang cukup signifikan


(5)

2. Untuk analisis struktur dengan mempertimbangkan tahapan pelaksanaan konstruksi, perlu diadakan penelitian lagi khususnya dalam hal durasi pelaksanaan dan kenyataannya di lapangan.

3. Dalam perencanaan struktur gedung beton bertulang tingkat menengah dan tingkat tinggi, sebaiknya pengaruh rangkak diperhitungkan.

4. Perlu diadakan penelitian lagi khususnya dalam hal penerapan pengaruh rangkak untuk masing-masing elemen struktur dengan tipe struktur yang berbeda-beda dan menurut umur rencana suatu struktur bangunan.


(6)

1. ACI Comitee 209. (1995), “Prediction of Creep, Shrinkage, and Temperature Effect in Concrete Structure”, ACI 209R-92.

2. Coull A. and Smith, Stafford B. (1966), “TALL BUILDINGS”, Department of Civil Engineering University of Sourhampton.

3. Departemen Pekerjaan Umum. (1987), “Pedoman Perencanaan Pembebanan Untuk Rumah dan Gedung” (SNI 03-1727-1989-F), Badan Standardisasi Nasional, Jakarta.

4. Departemen Pekerjaan Umum. (2002), “Tata Cara Perencanaan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung” (SNI-2847-2002), Badan Standardisasi Nasional, Jakarta.

5. MIDASoft. (1989), “Analysis Reference of MIDAS/GEN”, MIDAS Information Technology CO., Ltd., USA.

6. MIDASoft. (1989), “Getting Started of MIDAS/GEN”, MIDAS Information Technology CO., Ltd., USA.

7. Schueller, Wofgang. (1996), “THE DESIGN OF BUILDING STRUCTURES”, PRENTICE HALL, Inc., New Jersey.

8. Simanta, Djoni. (1998), “Prinsip Dasar Analisis dan Desain Tahan Gempa Struktur Gedung Beton Bertulang di Indonesia”, Diktat Kuliah, Universitas Katholik Parahyangan, Bandung.