Penerapan Model Transportasi Dalam Rangka Efisiensi Biaya Penempatan Tower Crane Pada Multi Proyek.
PENERAPAN MODEL TRANSPORTASI DALAM RANGKA
EFISIENSI BIAYA PENEMPATAN TOWER CRANE
PADA MULTI PROYEK
Marino Hutagalung NRP : 0121076
Pembimbing : Ir. Maksum Tanubrata, MT FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG
ABSTRAK
Pertumbuhan di bidang ekonomi RI sebesar 4% merangsang perkembangan di bidang lain salah satunya bidang jasa konstruksi. Hal tersebut ditandai dengan maraknya proyek-proyek pembangunan baik pembangunan fasilitas umum seperti jalan, bendungan dll maupun pembangunan gedung-gedung bertingkat tinggi. Pembangunan gedung bertingkat tinggi membutuhkan peralatan yang efektif dan efisien agar terciptanya kualitas yang baik dengan biaya yang optimum. Tower Crane adalah salah satu alat yang amat dibutuhkan, karena kemampuannya mendistribusikan barang dalam proyek yang dapat dikombinasikan.
Penggunaan Model Transportasi untuk masalah penempatan Tower Crane merupakan salah satu metoda yang tepat. Karena Model Transportasi merupakan prosedur matematis yang membahas masalah penempatan sejumlah sumber (supply) kepada sejumlah tujuan (demand) dengan tujuan untuk mendapatkan biaya transportasi yang optimum.
Studi kasus terhadap biaya penempatan Tower Crane pada proyek-proyek PT. Adhi Karya yang telah dilaksanakan selama kurun waktu tahun 2004 – 2005, mencakup estimasi pada proses pemasangan Pondasi, Mobilisasi-Erection, Dismantle-Demobilisasi dan pembongkaran Pondasi yang hasil totalnya dijadikan parameter bagi penelitian.
Analisa dilakukan dengan cara memasukkan variabel-variabel yang didapat dari penelitian ke dalam Model Transportasi, dimana hasil akhirnya dibandingkan dengan biaya penempatan Tower Crane PT. Adhi Karya.
Hasil akhir analisa menunjukkan adanya perbedaan biaya yang cukup besar antara biaya penempatan yang telah dilakukan PT. Adhi Karya dengan hasil yang didapat dengan Model Transportasi, dimana dapat disimpulkan terjadi ketidakefisienan dalam proses penempatan Tower Crane pada proyek-proyek yang telah dilakukan oleh PT. Adhi Karya.
(2)
DAFTAR ISI
Halaman
SURAT KETERANGAN TUGAS AKHIR...i
SURAT KETERANGAN SELESAI TUGAS AKHIR ...ii
ABSTRAK ...iii
PRAKATA ...iv
DAFTAR ISI ...vi
DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN ...ix
DAFTAR GAMBAR ...xi
DAFTAR TABEL ...xii
DAFTAR LAMPIRAN ...xiii
BAB 1 PENDAHULUAN ...1
1.1 Latar Belakang Masalah ...1
1.2 Maksud dan Tujuan ...2
1.3 Ruang Lingkup dan Pembatasan Masalah ...3
1.4 Sistematika Penulisan ...4
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ...7
2.1 Tower Crane ...7
2.1.1 Umum ...7
2.1.2 Fungsi dan Prinsip Kerja Tower Crane ...8
2.1.3 Jenis-jenis Tower Crane ...10
2.1.4 Bagian-bagian Utama Tower Crane ...13
(3)
2.2 Beberapa Definisi dan Terminologi dalam
Pengoperasian Tower Crane ...16
2.3 Metoda Pelaksanaan pada Tower Crane ...18
2.3.1 Metoda Pelaksanaan Mobilisasi-Demobilisasi pada Tower Crane ...19
2.3.2 Metoda Pelaksanaan Erection pada Tower Crane ...20
2.3.3 Metoda Pelaksanaan Dismantle pada Tower Crane ...26
2.4 Estimasi Biaya Penempatan Tower Crane ...32
2.4.1 Umum ...32
2.4.2 Penyusunan Estimasi Biaya Penempatan Tower Crane ...33
2.5 Model Transportasi ...45
2.5.1 Umum ...45
2.5.2 Karakteristik Permasalahan Model Transportasi ...46
2.5.3 Penyelesaian Masalah Transportasi ...53
BAB 3 STUDI KASUS ... ...62
3.1 Umum ...62
3.2 Estimasi Biaya Penempatan Tower Crane pada PT. Adhi Karya ... ...63
3.2.1 Estimasi Biaya Angkur dan Pondasi ...67
3.2.2 Estimasi Biaya pada Proses Mobilisasi dan Erection ...68
3.2.3 Estimasi Biaya pada Proses Dismantle dan Demobilisasi ...69
(4)
3.2.4 Estimasi Biaya Penempatan Tower Crane pada Proyek-proyek Gedung yang Dikerjakan oleh
PT. Adhi Karya ...70
3.2.5 Biaya Total Penempatan Tower Crane ...109
BAB 4 ANALISIS MASALAH ...110
4.1 Estimasi Biaya penempatan Berdasarkan Teori ...110
4.1.1 Biaya Handling dan Transporting (Mobilisasi) ...111
4.1.2 Estimasi Biaya Installing ...117
4.1.3 Estimasi Biaya Dismantling, Handling dan Transporting (Demobilisasi) ...121
4.2 Optimasi Penempatan Tower Crane dengan Menggunakan Model Transportasi ...128
4.2.1 Pemodelan Masalah ...129
4.2.2 Analisis Hasil Pemodelan ...141
4.2.3 Perbandingan Biaya Penempatan PT. Adhi Karya dengan Biaya Penempatan Berdasarkan Teori ...145
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN...149
5.1 Kesimpulan ...149
5.2 Saran ...152
DAFTAR PUSTAKA ...153
LAMPIRAN ...154
(5)
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Travelling Crane ...11
Gambar 2.2 Climbing Crane ...12
Gambar 2.3 Stationary Crane ...13
Gambar 2.4 Bagian-bagian Utama Tower Crane ...15
Gambar 2.5 Persiapan Erection ...21
Gambar 2.6 Pemasangan Tower Section ...22
Gambar 2.7 Pemasangan Jib Section ...23
Gambar 2.8 Pemasangan Perlengkapan Akhir ...24
Gambar 2.9 Ketinggian Minimum, Self Erection & Siap Operasi ...25
Gambar 2.10 Posisi Saat Siap Dismantling ...27
Gambar 2.11 Dismantling Sampai Ketinggian Minimum ...29
Gambar 2.12 Penurunan Jib Section ...30
Gambar 2.13 Penurunan Tower Section ...31
Gambar 2.14 Bagan Alir Proses Estimasi Biaya Penempatan Tower Crane Sampai Dengan Erection ...41
Gambar 2.15 Bagan Alir Proses Estimasi Biaya Dismantling Tower Crane ...44
Gambar 2.16 Penempatan Tower Crane ...46
(6)
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Biaya Penempatan Dump Truk ...49
Tabel 2.2 Model Transportasi Dalam Keadaan Seimbang ...50
Tabel 2.3 Model Transportasi Dengan Tambahan Tujuan Dummy ...51
Tabel 2.4 Model Transportasi Dengan Tambahan Sumber Dummy ...52
Tabel 2.5 Penentuan Solusi Basik Feasibel Awal ...58
Tabel 2.6 Variabel Yang Masuk dan Keluar Pada Iterasi I ...60
Tabel 2.7 Solusi Basik Feasibel Iterasi I ...60
Tabel 2.8 Perencanaan Mobilisasi Dump Truk yang Optimum ...61
Tabel 4.1 Kapasitas Kendaraan Pengangkut ...114
Tabel 4.2 Inventarisasi Tower Crane ...130
Tabel 4.3 Kebutuhan Tower Crane ...130
Tabel 4.4 Matriks Jarak Pool-Proyek ...132
Tabel 4.5 Matriks Faktor Biaya ...137
Tabel 4.6 Tabel Biaya PenempatanTC pada Proyek-Proyek PT. Adhi Karya dengan Menggunakan Estimasi Biaya BerdasarkanTeori ...139
Tabel 4.7 Perbandingan Biaya Penempatan PT. Adhi Karya dengan Biaya Penempatan Berdasarkan Teori ...146
Tabel 4.8 Perbandingan Penempatan Tower Crane PT. Adhi Karya dengan Penempatan Berdasarkan Teori ...147
(7)
DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN
BT = Biaya Total
BAT = Biaya Penempatan Total BPT = Biaya Pemakaian Total
cij = Biaya transportasi per unit peralatan dari pool i ke proyek j untuk
variabel non basik
Cij = Biaya transportasi per unit peralatan dari pool i ke proyek j untuk
variabel basik
Dj = Jumlah Demand peralatan pada proyek j
fpm = feet per minute
HUH = Height Under Hook (ketinggian dibawah kait) KVA = Kilo Volt Ampere (sama dengan 10.000 watt) n = Lamanya penyewaan (bulan)
Pi = Jumlah Supply peralatan yang tersedia pada sumber i
PC = Portland Cement rpm = rotation per minute
S = Jarak antara pool dengan lokasi proyek T1 = Waktu yang diperlukan untuk memuat barang
T2 = Waktu yang diperlukan untuk membongkar barang
TC = Tower Crane
Ui = Banyaknya Supply peralatan
V = Kecepatan rata-rata alat angkut kosong atau bermuatan dari pool ke proyek atau proyek ke pool
(8)
Xij = Banyaknya unit peralatan dari pool i yang dialokasikan ke
proyek j
Z = Biaya total penempatan peralatan
(9)
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman Lampiran 1 Grafik Jarak Pool-Proyek ...154 Lampiran 2 Solusi Optimum Transportasi ...155
(10)
It’s Not Where You End Up, But What You Do Along The Way.
Kupersembahkan
untuk
Papah,
Mamah
dan
Teteh
yang
kasih
sayangnya
Tak
(11)
G
rafi
k
Jar
ak P
o
o
l-P
ro
y
e
k
-20 .00 40 .00 60 .00 80 .00 100 .00 120 .00 140 .00 160 .00 180 .00 200 .00 Ci pul ir Ar sip II T. Abang Pa
jak II D
ep Ke u G. S qu are S. Pa rk S. Pl az a T. Ho us e U PI B. a rgo Cr ow n M K. RI II K.P ark Pa la zzo Sa lem ba O re nt a R SPAD M en ara Lu m ba L o kasi P ro y ek Jarak (km) Ad h i K a ry a Ka rt ik a M Pu tr a B Pu tr a s in SH U VG PP Wa s k ita
(12)
Tabel 4.5 Matriks Faktor Biaya
Z Z Z Z
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Cipulir Arsip II T.
Abang Pajak II
Dep. Keu G. Square S. Park S. Plaza T. House UPI Bdg B.
Argo Crown
MK. RI II
K. Park
1 Adhi K Z11 Z12 Z13 Z14 Z15 Z16 Z17 Z18 Z19 Z110 Z111 Z112 Z113 Z114
2 Kartika M Z21 Z22 Z23 Z24 Z25 Z26 Z27 Z28 Z29 Z210 Z211 Z212 Z213 Z214
3 Putra B Z31 Z32 Z33 Z34 Z35 Z36 Z37 Z38 Z39 Z310 Z311 Z312 Z313 Z314
4 Putrasindo Z41 Z42 Z43 Z44 Z45 Z46 Z47 Z48 Z49 Z410 Z411 Z412 Z413 Z414
5 Sinar HU Z51 Z52 Z53 Z54 Z55 Z56 Z57 Z58 Z59 Z510 Z511 Z512 Z513 Z514
6 Vonico G Z61 Z62 Z63 Z64 Z65 Z66 Z67 Z68 Z69 Z610 Z611 Z612 Z613 Z614
7 PP Z71 Z72 Z73 Z74 Z75 Z76 Z77 Z78 Z79 Z710 Z711 Z712 Z713 Z714
8 Waskita Z81 Z82 Z83 Z84 Z85 Z86 Z87 Z88 Z89 Z810 Z811 Z812 Z813 Z814
15 16 17 18 19 20
Palazzo Salemba Orenta RSPAD Menara Lumba
1 Adhi K Z115 Z116
Z 117 Z 118 Z 119 Z 120 Z
2 Kartika M Z215 216
Z 217 Z 218 Z 219 Z 220 Z
3 Putra B Z315 316
Z 317 Z 318 Z 319 Z 320 Z
4 Putrasindo Z415 416
Z 417 Z 418 Z 419 Z 420 Z
5 Sinar HU Z515 516
Z 517 Z 518 Z 519 Z 520 Z
6 Vonico G Z615 616
Z 617 Z 618 Z 619 Z 620 Z
7 PP Z715 716
Z 717 Z 718 Z 719 Z 720 Z
(13)
Tabel 4.4 Matriks Jarak Pool – Proyek
(satuan dalam kilometer)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Cipulir Arsip
II
T. Abang
Pajak II
Dep. Keu
G. Square
S. Park
S. Plaza
T. House
UPI Bdg
B.
Argo Crown
MK. RI II
K. Park
1 Adhi K 71 64,2 70,4 62,6 68,8 66,6 68,4 69,4 64,4 90 105,8 626 69,2 64,8
2 Kartika M 35,8 42,8 33 38,6 32,8 42,4 34,6 35,6 41 190,6 91,2 38,6 32 36,2
3 Putra B 18,6 22,4 12 9,8 10,4 6 11,4 12,4 13,6 146 14,8 9,8 9 10
4 Putrasindo 6,2 6 11,2 8,7 15,4 22 8,4 9,4 5,2 162 12 8,7 14 9,2
5 Sinar HU 6,4 9,8 3 6 4,6 11,4 3,2 4,2 9 157,4 15,2 6 4 5
6 Vonico G 24 14,2 25,2 17 25,8 29 23,4 23,8 15,8 157,4 33,8 17 27,4 19
7 PP 30,4 24,2 80,4 22,6 78,8 76,6 78,4 79,4 24,6 100 115,8 22,6 79,2 74,8
(14)
Tabel 4.4 Matriks Jarak Pool – Proyek (Lanjutan)
(satuan dalam kilometer)
15 16 17 18 19 20
Palazzo Salemba Orenta RSPAD Menara Lumba
1 Adhi K 66,8 65,6 67,6 63,8 62 69
2 Kartika M 35 35,4 34,2 33,8 41,2 35
3 Putra B 7,4 6,2 8,8 6,6 8,2 12,6
4 Putrasindo 19 13,8 12,8 14,4 12 24,5
5 Sinar HU 7,6 5,2 2,6 4,4 9,8 9,4
6 Vonico G 27,8 22,8 29,2 24,8 14,8 42,2
7 PP 76,8 75,6 26 23 18,4 79
8 Waskita 71,8 69,2 72,6 68,8 67 74
(15)
Solusi Optimum Model Transportasi
(satuan dalam ribuan)
OPTIMUM TRANSPORTATION SOLUTION Title: Tower Crane
Size:(8 x 21)
Final iteration no: 9
Total cost = 13933683.0000
--- From To Amount Unit Cost Route Cost --- S1 PT.AK D1 Cipulir 0 185497.00 0.00
D2 ArsipII 1 233655.00 233655.00 D3 T.Abang 0 196562.00 0.00 D4 PajakII 0 339163.00 0.00 D5 Dep.Keu 0 373570.00 0.00 D6 K.G.S 0 372893.00 0.00 D7 S.Park 0 428447.00 0.00 D8 S.Plaza 0 373754.00 0.00 D9 T.House 3 183467.00 550401.00 D10 UPI bdg 3 186340.00 559020.00 D11 B.Argo 0 193074.00 0.00 D12 Crown 0 344163.00 0.00 D13 MK.RI 1 242693.00 242693.00 D14 K.Park 1 177340.00 177340.00 D15 Palazzo 0 317955.00 0.00 D16 Salemba 0 372586.00 0.00 D17 Orenta 1 258201.00 258201.00 D18 RSPAD 0 291032.00 0.00 D19 Menara 0 343979.00 0.00 D20 Lumba 0 346131.00 0.00 D21 DummyD 0 0.00 0.00 S2 PT.KM D1 Cipulir 0 227421.00 0.00 D2 ArsipII 0 285174.00 0.00 D3 T.Abang 0 226560.00 0.00 D4 PajakII 0 367282.00 0.00 D5 Dep.Keu 0 365498.00 0.00 D6 K.G.S 0 368451.00 0.00 D7 S.Park 0 421652.00 0.00 D8 S.Plaza 0 366360.00 0.00 D9 T.House 0 229020.00 0.00 D10 UPI bdg 0 275029.00 0.00 D11 B.Argo 0 244459.00 0.00 D12 Crown 0 339482.00 0.00 D13 MK.RI 0 337452.00 0.00 D14 K.Park 0 227544.00 0.00 D15 Palazzo 0 310575.00 0.00 D16 Salemba 0 366298.00 0.00 D17 Orenta 0 365929.00 0.00 D18 RSPAD 0 310206.00 0.00 D19 Menara 0 340282.00 0.00 D20 Lumba 0 338375.00 0.00 D21 DummyD 25 0.00 0.00 S3 PT.PB D1 Cipulir 0 222131.00 0.00 D2 ArsipII 0 278900.00 0.00
(16)
D3 T.Abang 0 220101.00 0.00 D4 PajakII 0 358425.00 0.00 D5 Dep.Keu 0 358610.00 0.00 D6 K.G.S 6 357256.00 2143536.00 D7 S.Park 0 414517.00 0.00 D8 S.Plaza 0 359225.00 0.00 D9 T.House 0 220594.00 0.00 D10 UPI bdg 0 261312.00 0.00 D11 B.Argo 0 220963.00 0.00 D12 Crown 0 330625.00 0.00 D13 MK.RI 0 330379.00 0.00 D14 K.Park 0 219486.00 0.00 D15 Palazzo 2 302087.00 604174.00 D16 Salemba 2 357318.00 714636.00 D17 Orenta 0 358117.00 0.00 D18 RSPAD 1 301841.00 301841.00 D19 Menara 2 330133.00 660266.00 D20 Lumba 0 331486.00 0.00 D21 DummyD 5 0.00 0.00 S4 PT.Ps D1 Cipulir 1 218318.00 218318.00 D2 ArsipII 0 273856.00 0.00 D3 T.Abang 0 219855.00 0.00 D4 PajakII 0 358087.00 0.00 D5 Dep.Keu 0 360147.00 0.00 D6 K.G.S 0 362177.00 0.00 D7 S.Park 0 413594.00 0.00 D8 S.Plaza 0 358302.00 0.00 D9 T.House 0 218010.00 0.00 D10 UPI bdg 0 266233.00 0.00 D11 B.Argo 3 220101.00 660303.00 D12 Crown 0 330287.00 0.00 D13 MK.RI 0 331917.00 0.00 D14 K.Park 0 219240.00 0.00 D15 Palazzo 0 305654.00 0.00 D16 Salemba 0 359655.00 0.00 D17 Orenta 0 359348.00 0.00 D18 RSPAD 0 304240.00 0.00 D19 Menara 0 331301.00 0.00 D20 Lumba 0 335146.00 0.00 D21 DummyD 8 0.00 0.00 S5 PT.SHU D1 Cipulir 0 218389.00 0.00 D2 ArsipII 0 275025.00 0.00 D3 T.Abang 4 217334.00 869336.00 D4 PajakII 2 357256.00 714512.00 D5 Dep.Keu 1 356826.00 356826.00 D6 K.G.S 0 358917.00 0.00 D7 S.Park 4 411995.00 1647980.00 D8 S.Plaza 3 356703.00 1070109.00 D9 T.House 0 219179.00 0.00 D10 UPI bdg 0 264818.00 0.00 D11 B.Argo 0 221086.00 0.00 D12 Crown 3 329456.00 988368.00 D13 MK.RI 0 328841.00 0.00 D14 K.Park 0 217949.00 0.00 D15 Palazzo 0 302118.00 0.00 D16 Salemba 0 357010.00 0.00 D17 Orenta 0 356211.00 0.00 D18 RSPAD 1 301164.00 301164.00 D19 Menara 0 330625.00 0.00
(17)
D20 Lumba 2 330502.00 661004.00 D21 DummyD 0 0.00 0.00 S6 PT.VG D1 Cipulir 0 223792.00 0.00 D2 ArsipII 0 276378.00 0.00 D3 T.Abang 0 224161.00 0.00 D4 PajakII 0 360639.00 0.00 D5 Dep.Keu 0 363346.00 0.00 D6 K.G.S 0 364330.00 0.00 D7 S.Park 0 418207.00 0.00 D8 S.Plaza 0 362731.00 0.00 D9 T.House 0 221270.00 0.00 D10 UPI bdg 0 264818.00 0.00 D11 B.Argo 0 226806.00 0.00 D12 Crown 0 332839.00 0.00 D13 MK.RI 0 336038.00 0.00 D14 K.Park 0 222254.00 0.00 D15 Palazzo 0 308361.00 0.00 D16 Salemba 0 362423.00 0.00 D17 Orenta 0 364391.00 0.00 D18 RSPAD 0 307438.00 0.00 D19 Menara 0 332163.00 0.00 D20 Lumba 0 340590.00 0.00 D21 DummyD 10 0.00 0.00 S7 PT.PP D1 Cipulir 0 225760.00 0.00 D2 ArsipII 0 279454.00 0.00 D3 T.Abang 0 241137.00 0.00 D4 PajakII 0 362361.00 0.00 D5 Dep.Keu 0 379645.00 0.00 D6 K.G.S 0 378969.00 0.00 D7 S.Park 0 435122.00 0.00 D8 S.Plaza 0 379830.00 0.00 D9 T.House 0 223977.00 0.00 D10 UPI bdg 0 247165.00 0.00 D11 B.Argo 0 252024.00 0.00 D12 Crown 0 334561.00 0.00 D13 MK.RI 0 351968.00 0.00 D14 K.Park 0 239415.00 0.00 D15 Palazzo 0 323430.00 0.00 D16 Salemba 0 378661.00 0.00 D17 Orenta 0 363407.00 0.00 D18 RSPAD 0 306884.00 0.00 D19 Menara 0 333270.00 0.00 D20 Lumba 0 351907.00 0.00 D21 DummyD 2 0.00 0.00 S8 Waskita D1 Cipulir 0 239784.00 0.00 D2 ArsipII 0 293293.00 0.00 D3 T.Abang 0 239600.00 0.00 D4 PajakII 0 376201.00 0.00 D5 Dep.Keu 0 378108.00 0.00 D6 K.G.S 0 377431.00 0.00 D7 S.Park 0 433585.00 0.00 D8 S.Plaza 0 378292.00 0.00 D9 T.House 0 237754.00 0.00 D10 UPI bdg 0 242552.00 0.00 D11 B.Argo 0 250487.00 0.00 D12 Crown 0 348401.00 0.00 D13 MK.RI 0 350431.00 0.00 D14 K.Park 0 237877.00 0.00
(18)
D15 Palazzo 0 321893.00 0.00 D16 Salemba 0 376693.00 0.00 D17 Orenta 0 377739.00 0.00 D18 RSPAD 0 320970.00 0.00 D19 Menara 0 348217.00 0.00 D20 Lumba 0 350369.00 0.00 D21 DummyD 5 0.00 0.00
Summary of Transportation Costs
--- Node Supply/Demand Total Cost Av. Cost/unit --- S1 PT.AK 10 2021310.00 202131.00 S2 PT.KM 25 0.00 0.00 S3 PT.PB 18 4424453.00 245802.94 S4 PT.Ps 12 878621.00 73218.42 S5 PT.SHU 20 6609299.00 330464.95 S6 PT.VG 10 0.00 0.00 S7 PT.PP 2 0.00 0.00 S8 Waskita 5 0.00 0.00 D1 Cipulir 1 218318.00 218318.00 D2 ArsipII 1 233655.00 233655.00 D3 T.Abang 4 869336.00 217334.00 D4 PajakII 2 714512.00 357256.00 D5 Dep.Keu 1 356826.00 356826.00 D6 K.G.S 6 2143536.00 357256.00 D7 S.Park 4 1647980.00 411995.00 D8 S.Plaza 3 1070109.00 356703.00 D9 T.House 3 550401.00 183467.00 D10 UPI bdg 3 559020.00 186340.00 D11 B.Argo 3 660303.00 220101.00 D12 Crown 3 988368.00 329456.00 D13 MK.RI 1 242693.00 242693.00 D14 K.Park 1 177340.00 177340.00 D15 Palazzo 2 604174.00 302087.00 D16 Salemba 2 714636.00 357318.00 D17 Orenta 1 258201.00 258201.00 D18 RSPAD 2 603005.00 301502.50 D19 Menara 2 660266.00 330133.00 D20 Lumba 2 661004.00 330502.00 D21 DummyD 55 0.00 0.00
(19)
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Masalah
Dewasa ini penggunaan alat berat jenis Tower Crane pada proyek-proyek besar seperti pembangunan gedung bertingkat tinggi (high rise building) atau proyek pembangunan bendungan menjadi sebuah keharusan. Tower Crane yang marak digunakan pada akhir dekade tahun 70-an, menjadi sebuah alat permesinan yang vital dimana semuanya terkonsentrasi. Karena Tower Crane memiliki
(20)
2 kemampuan sebagai pengangkut dan pendistribusi material maupun peralatan secara cepat dan juga dapat mengangkat dan mendistribusikan secara vertikal dan horizontal sehingga proses pengangkutan dan pendistribusian dapat dilakukan dengan relatif mudah dan cepat.
Dengan berkembang pesatnya teknologi dalam alat berat, ketepatan waktu dalam penyelesaian suatu proyek merupakan suatu tuntutan. Oleh sebab itu penggunaan Tower Crane sangatlah diperlukan untuk mencapai suatu hasil yang efektif dan efisien. Namun dilain pihak investasi untuk Tower Crane ini sangatlah mahal sehingga hanya beberapa kontraktor yang mampu memilikinya.
Kendala keterbatasan Tower Crane menjadi masalah serius bagi kontraktor yang banyak mengerjakan proyek-proyek besar dimana Tower Crane mutlak diperlukan, maka perlu adanya suatu sistem penempatan Tower Crane secara tepat dengan melakukan suatu analisis untuk memprediksi kebutuhan akan Tower Crane pada waktu yang akan datang, sehingga dapat menjamin ketersediaan ketika dibutuhkan.
1.2Maksud dan Tujuan
Dalam kasus dimana kontraktor mengerjakan beberapa proyek pada lokasi yang berbeda-beda, dengan kebutuhan kapasitas Tower Crane yang berbeda-beda pula, maka diperlukan suatu strategi dalam penempatan Tower Crane yang tersedia. Sehingga pemakaian Tower Crane yang biayanya relatif mahal dapat dimanfaatkan secara maksimal, maka diperlukanlah suatu cara untuk mengefisiensi biaya pada penempatan Tower Crane tersebut agar diperoleh suatu hasil yang diharapkan. Maka dari itu permasalahan diatas merupakan topik
(21)
3 menarik yang berkaitan dengan model efisiensi biaya penempatan sumberdaya dengan model transportasi.
Adapun tujuan dari penulisan ini adalah untuk memberi suatu cara dalam melakukan penempatan Tower Crane pada multi proyek sehingga penempatan tersebut secara keseluruhan merupakan hasil yang maksimal.
1.3Ruang Lingkup dan Pembatasan Masalah
Yang disebut penempatan sumberdaya adalah termasuk tenaga manusia, peralatan, material dan uang. Karena yang menjadi topik pada Tugas Akhir ini adalah aplikasi masalah efisiensi biaya pada penempatan peralatan konstruksi maka diperlukan suatu studi kasus estimasi biaya penempatan Tower Crane pada proyek-proyek yang dikerjakan kontraktor besar. Permasalahan yang dibahas dalam Tugas Akhir ini dibatasi dalam :
1. Faktor-faktor biaya penempatan yang diefisiensi dalam perhitungan model transportasi meliputi biaya pada proses mobilisasi, erection, dismantle dan demobilisasi.
2. Pool / tempat penyewaan Tower Crane merupakan supply bagi proyek-proyek dan jalan antara lokasi supply dengan proyek-proyek dianggap jalan.
3. Jenis Tower Crane yang digunakan tiap-tiap proyek adalah Stationary Crane 4. Ukuran, merek dan karakteristik Tower Crane yang diefisienkan
penempatannya berbeda-beda.
(22)
4 1.4Sistematika Penulisan
Untuk mendapatkan biaya penempatan Tower Crane yang lebih rendah maka diperlukan efisiensi biaya pada setiap langkah penempatan yang ada. Dengan menerapkan prinsip-prinsip estimasi biaya pada tahap-tahap : mobilisasi, erection, dismantle dan demobilisasi, diharapkan adanya suatu perhitungan biaya yang lebih rendah daripada biaya secara konvensional dan hasilnya akan berguna bagi kontraktor dalam penyusunan biaya penempatan Tower Crane secara optimum.
Pemilihan Model Transportasi pada efisiensi penempatan Tower Crane diangkat dalam penulisan Tugas Akhir ini berdasarkan alasan-alasan sebagai berikut :
1. Tower Crane adalah peralatan yang besar dimana proses mobilisasi, erection, dismantle dan demobilisasi peralatan sangat menentukan dalam Rancangan Anggaran Proyek.
2. Model Transportasi merupakan model efisiensi yang meninjau faktor-faktor biaya akibat adanya perbedaan jarak antara beberapa supply dan beberapa demand.
3. Proses mobilisasi, erection, dismantle dan demobilisasi peralatan Tower Crane erat kaitannya dengan masalah transportasi, sehingga penerapan model transportasi lebih cocok.
Adapun sistematika pembahasan dalam skripsi ini : Bab 1. PENDAHULUAN
Pendahuluan yang membahas hal-hal mengenai latar belakang permasalahan, maksud dan tujuan, ruang lingkup dan pembatasan masalah
(23)
5 serta sistematika penulisan yang didalamnya termasuk sistematika pembahasan.
Bab 2. LANDASAN TEORI
Membahas mengenai masalah pengoperasian Tower Crane secara umum, jenis Tower Crane, definisi dalam pengoperasian Tower Crane dan metoda pelaksanaan pada Tower Crane. Dibahas juga langkah-langkah pengestimasian biaya pada setiap langkah penempatan Tower Crane. Penjelasan tentang efisiensi biaya penempatan Tower Crane yang kemudian dijelaskan mengenai Model Transportasi secara umum dan menentukan variabel-variabel yang terdapat di dalam solusi model transportasi .
Bab 3. STUDI KASUS
Efisiensi biaya penempatan Tower Crane pada multi proyek dan diambil sebagai contoh kasus adalah pada proyek-proyek gedung yang telah dilaksanakan oleh PT. ADHI KARYA, yang mana terdapat data rincian
biaya transportasi dan data rincian biaya transportasi per unit Tower Crane serta biaya total penempatan dari PT. ADHI KARYA.
Bab 4. ANALISIS MASALAH
Membahas penerapan Model Transportasi, berbagai variabel yang diperhitungkan dalam analisis masalah transportasi, karakteristik permasalahan dalam Model Transportasi dan penyelesaian masalah keputusan. Estimasi biaya transportasi Tower Crane yang efisien dengan metode model transportasi yang pada akhirnya dapat dibandingkan antara
(24)
6 biaya transportasi yang dikeluarkan oleh PT. ADHI KARYA dengan estimasi biaya transportasi berdasarkan teori Model Transportasi.
Bab 5. KESIMPULAN DAN SARAN
Berisi kesimpulan dan saran berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan pada bab-bab sebelumnya.
(25)
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan-kesimpulan yang dapat diambil setelah melakukan analisis dan pengkajian terhadap teori :
1. Tower Crane merupakan peralatan konstruksi yang mempunyai peranan yang sangat penting dalam suatu proyek High Rise Building. Ketidaklancaran yang terjadi pada pengoperasian Tower Crane akan mengakibatkan terganggunya
(26)
150 rangkaian kegiatan proyek dan menimbulkan keterlambatan waktu penyelesaian proyek.
2. Penggunaan Tower Crane memerlukan biaya yang cukup besar. Ketidakefisienan dalam pengoperasian Tower Crane mengakibatkan bertambahnya biaya yang dikeluarkan dalam RAP. Karena Tower Crane merupakan peralatan konstruksi dengan produktivitas tinggi, jadi dengan tidak dioperasikannya Tower Crane berarti kerugian perusahaan. Hal ini berkaitan dengan tingkat pengembalian investasi kepemilikan Tower Crane.
3. Penempatan Tower Crane yang tidak tepat akan meyebabkan proses Mobilisasi, Erection, Dismantle dan Demobilisasi menjadi lebih lama dan mengakibatkan bertambahnya biaya Penempatan Tower Crane.
4. Adanya sistem penyewaan alat angkut (Trailer, Toronton dan Truk) dan alat angkat (Mobile Crane dan Crawler Crane) berdasarkan shift merupakan salah satu penyebab besarnya biaya Mobilisasi, Erection, Dismantle dan Demobilisasi, karena walaupun penggunaan tersebut kurang dari satu shift (8 jam) sama biayanya dengan penyewaan satu shift.
5. Biaya Penempatan dan pemakaian Tower Crane yang harus dikeluarkan oleh PT. Adhi Karya untuk proyek-proyek gedung bertingkat tinggi yang
dikerjakannya di wilayah Jabotabek dan Bandung sebesar Rp. 16.257.960.000 , sedangkan biaya yang diperlukan bila sistem penyewaan berdasarkan per-jam
pemakaian alat angkut dan alat angkat adalah sebesar Rp. 13.933.683.000 . Dengan demikian bila pemborosan biaya sebesar Rp. 16.257.960.000 – Rp. 13.933.683.000 = Rp. 2.324.277.000, akibat penggunaan biaya yang
(27)
151 tidak efisien pada proses Mobilisasi, Erection , Dismantle dan Demobilisasi. Ketidakefisienan tersebut kemungkinan terjadi akibat :
a. Ketidaklancaran lalu-lintas pada saat proses Mobilisasi dan Demobilisasi. b. Tenaga Operator yang tidak terampil dalam proses pemasangan (Erection)
dan pembongkaran (Dismantle) Tower Crane.
c. Kondisi site proyek yang tidak diatur sedemikian rupa pada proses Erection dan Dismantle, sehingga proses-proses tersebut memerlukan waktu yang lebih lama dari perhitungan secara teori maupun rencana.
d. Strategi pengangkutan segmen-segmen Tower Crane pada proses Mobilisasi dan Demobilisasi yang tidak tepat akan menyebabkan diperlukan lebih banyak alat angkut dan secara langsung berakibat besarnya biaya bertambah.
Dengan demikian terjadinya pemborosan biaya sebesar Rp. 2.324.277.000 tersebut merupakan konsekuensi logis dari terjadinya kejadian-kejadian di
atas.
6. Strategi penempatan Tower Crane pada PT. Adhi Karya untuk proyek-proyek bertingkat tinggi yang dikerjakannya di wilayah Jabotabek dan Bandung belum memanfaatkan prinsip-prinsip Operation Research.
(28)
152 5.2 Saran
Adapun saran yang dapat diberikan dalam permasalahan ini :
1. Perlu dibuat suatu strategi / pedoman dalam proses Mobilisasi, Erection, Dismantle dan Demobilisasi pada penempatan Tower Crane agar bisa didapatkan suatu cara yang lebih efisien dengan biaya yang optimum.
2. Penerapan prinsip-prinsip Operation Research dalam penggunaan alat-alat berat khususnya Tower Crane akan sangat mendukung upaya penggunaan dan pembiayaan Tower Crane yang efisien.
3. Penyewaan alat-alat bantu pada proses penempatan Tower Crane dengan sistem per-jam pemakaian akan menekan biaya yang harus dikeluarkan.
4. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk faktor-faktor penyebab ketidakefisienan pada proses penempatan Tower Crane.
(29)
153
DAFTAR PUSTAKA
1. Anfill, James M. (1982), Civil Engineer Construction, Fifth Edition, McGraw-Hill Book Company, New York.
2. Bay, David A. (1991), Construction Equipment Guide, Second Edition, Wiley Series of Practical Construction.
3. G.C. s.p.a (1995), Crane Type MK-110 Composition Parts, Italy.
4. Peurifoy, Robert L. (1996), Construction Planning, Equipment and Method, Fifth Edition, McGraw-Hill International Editions Civil Engineer Series, New York.
5. Sastraatmadja, A. Soedrajat (1994), Analisa (cara modern) Anggaran Biaya Pelaksanaan, Penerbit Nova, Bandung.
6. Shapiro, Howard I. (1980), Cranes & Derricks, McGraw-Hill Book Company, New York.
7. Sichuan Construction Machinery Works (1990), SCM Tower Crane Model FO-23B, Manual Book, China.
8. SPP (2002), Prosedur & Petunjuk Kerja Umum Survey dan Peralatan, PT. Adhi Karya (Persero) Direktorat I Jasa Konstruksi Divisi Konstruksi I, Jakarta.
9. Taha, Hamdy A. (1996), Operation Research, An Introduction, Fourth Edition, Collier Macmillan, New York.
10. United Tractors (1984), PT., Teknik Dasar Manajemen Alat-alat Besar, PT. United Tractors, Jakarta.
(1)
6 biaya transportasi yang dikeluarkan oleh PT. ADHI KARYA dengan estimasi biaya transportasi berdasarkan teori Model Transportasi.
Bab 5. KESIMPULAN DAN SARAN
Berisi kesimpulan dan saran berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan pada bab-bab sebelumnya.
(2)
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan-kesimpulan yang dapat diambil setelah melakukan analisis dan pengkajian terhadap teori :
1. Tower Crane merupakan peralatan konstruksi yang mempunyai peranan yang sangat penting dalam suatu proyek High Rise Building. Ketidaklancaran yang terjadi pada pengoperasian Tower Crane akan mengakibatkan terganggunya
(3)
150 rangkaian kegiatan proyek dan menimbulkan keterlambatan waktu penyelesaian proyek.
2. Penggunaan Tower Crane memerlukan biaya yang cukup besar. Ketidakefisienan dalam pengoperasian Tower Crane mengakibatkan bertambahnya biaya yang dikeluarkan dalam RAP. Karena Tower Crane merupakan peralatan konstruksi dengan produktivitas tinggi, jadi dengan tidak dioperasikannya Tower Crane berarti kerugian perusahaan. Hal ini berkaitan dengan tingkat pengembalian investasi kepemilikan Tower Crane.
3. Penempatan Tower Crane yang tidak tepat akan meyebabkan proses Mobilisasi, Erection, Dismantle dan Demobilisasi menjadi lebih lama dan mengakibatkan bertambahnya biaya Penempatan Tower Crane.
4. Adanya sistem penyewaan alat angkut (Trailer, Toronton dan Truk) dan alat angkat (Mobile Crane dan Crawler Crane) berdasarkan shift merupakan salah satu penyebab besarnya biaya Mobilisasi, Erection, Dismantle dan Demobilisasi, karena walaupun penggunaan tersebut kurang dari satu shift (8 jam) sama biayanya dengan penyewaan satu shift.
5. Biaya Penempatan dan pemakaian Tower Crane yang harus dikeluarkan oleh PT. Adhi Karya untuk proyek-proyek gedung bertingkat tinggi yang
dikerjakannya di wilayah Jabotabek dan Bandung sebesar Rp. 16.257.960.000 , sedangkan biaya yang diperlukan bila sistem penyewaan berdasarkan per-jam
pemakaian alat angkut dan alat angkat adalah sebesar Rp. 13.933.683.000 . Dengan demikian bila pemborosan biaya sebesar Rp. 16.257.960.000 – Rp. 13.933.683.000 = Rp. 2.324.277.000, akibat penggunaan biaya yang
(4)
tidak efisien pada proses Mobilisasi, Erection , Dismantle dan Demobilisasi. Ketidakefisienan tersebut kemungkinan terjadi akibat :
a. Ketidaklancaran lalu-lintas pada saat proses Mobilisasi dan Demobilisasi. b. Tenaga Operator yang tidak terampil dalam proses pemasangan (Erection)
dan pembongkaran (Dismantle) Tower Crane.
c. Kondisi site proyek yang tidak diatur sedemikian rupa pada proses Erection dan Dismantle, sehingga proses-proses tersebut memerlukan waktu yang lebih lama dari perhitungan secara teori maupun rencana.
d. Strategi pengangkutan segmen-segmen Tower Crane pada proses Mobilisasi dan Demobilisasi yang tidak tepat akan menyebabkan diperlukan lebih banyak alat angkut dan secara langsung berakibat besarnya biaya bertambah.
Dengan demikian terjadinya pemborosan biaya sebesar Rp. 2.324.277.000 tersebut merupakan konsekuensi logis dari terjadinya kejadian-kejadian di
atas.
6. Strategi penempatan Tower Crane pada PT. Adhi Karya untuk proyek-proyek bertingkat tinggi yang dikerjakannya di wilayah Jabotabek dan Bandung belum memanfaatkan prinsip-prinsip Operation Research.
(5)
152
5.2 Saran
Adapun saran yang dapat diberikan dalam permasalahan ini :
1. Perlu dibuat suatu strategi / pedoman dalam proses Mobilisasi, Erection, Dismantle dan Demobilisasi pada penempatan Tower Crane agar bisa didapatkan suatu cara yang lebih efisien dengan biaya yang optimum.
2. Penerapan prinsip-prinsip Operation Research dalam penggunaan alat-alat berat khususnya Tower Crane akan sangat mendukung upaya penggunaan dan pembiayaan Tower Crane yang efisien.
3. Penyewaan alat-alat bantu pada proses penempatan Tower Crane dengan sistem per-jam pemakaian akan menekan biaya yang harus dikeluarkan.
4. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk faktor-faktor penyebab ketidakefisienan pada proses penempatan Tower Crane.
(6)
DAFTAR PUSTAKA
1. Anfill, James M. (1982), Civil Engineer Construction, Fifth Edition, McGraw-Hill Book Company, New York.
2. Bay, David A. (1991), Construction Equipment Guide, Second Edition, Wiley Series of Practical Construction.
3. G.C. s.p.a (1995), Crane Type MK-110 Composition Parts, Italy.
4. Peurifoy, Robert L. (1996), Construction Planning, Equipment and Method, Fifth Edition, McGraw-Hill International Editions Civil Engineer Series, New York.
5. Sastraatmadja, A. Soedrajat (1994), Analisa (cara modern) Anggaran Biaya Pelaksanaan, Penerbit Nova, Bandung.
6. Shapiro, Howard I. (1980), Cranes & Derricks, McGraw-Hill Book Company, New York.
7. Sichuan Construction Machinery Works (1990), SCM Tower Crane Model FO-23B, Manual Book, China.
8. SPP (2002), Prosedur & Petunjuk Kerja Umum Survey dan Peralatan, PT. Adhi Karya (Persero) Direktorat I Jasa Konstruksi Divisi Konstruksi I, Jakarta.
9. Taha, Hamdy A. (1996), Operation Research, An Introduction, Fourth Edition, Collier Macmillan, New York.
10. United Tractors (1984), PT., Teknik Dasar Manajemen Alat-alat Besar, PT. United Tractors, Jakarta.