Kampanye Toilet Portabelku Bersih Bangsaku Berbudaya.

(1)

ii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAKSI

Seperti yang kita ketahui, bahwa negara yang mempunyai toilet yang kotor, mencerminkan budaya negara itu sebagai negara yang tidak berbudaya. Sehingga tujuan penelitian, ialah untuk mendapatkan data yang akurat dan aktual mengenai keadaan toilet yang ada di kota Bandung dan mencari solusi dengan toilet portabel. Data yang didapatkan diharapkan lebih lengkap, dan diperkuat dengan landasan teori dari berbagai macam literatur. Penelitian bukan hanya untuk memperoleh data tentang topik yang bersangkutan, namun juga untuk memperoleh data tentang pembanding. Metode Penelitian yang dilakukan disini adalah wawancara dengan tokoh yang bersangkutan dan juga dengan berbagai pihak yang mendukung. Metode kedua adalah dengan mencari referensi dari buku dan literatur lainnya sebagai bahan acuan. Ketiga adalah dengan melakukan survey kepada pihak terkait dan melihat secara langsung objek kampanye yang akan dilakukan. Hasil yang dicapai antara lain data yang aktual dan akurat yang diperoleh langsung dari narasumber yang bersangkutan maupun pihak terkait lainnya. Kesimpulan yang diperoleh setelah menjalani penelitian adalah memang benar bahwa toilet portabel di kota Bandung masih jarang diketahui oleh masyarakatnya, dan selain pengetahuan akan toilet portabel, maka masyarakat pun akan diingatkan kembali akan tanggung jawabnya sebagai masyarakat untuk tetap selalu menjaga kebersihan di dalam toilet portabel. Dengan dibuatnya kampanye ini diharapkan masyarakat akan lebih mengenal toilet portabel, dan selalu menjaga kebersihan.


(2)

iii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

As we know, the country who has a dirty toilet, reflecting the country's culture as a country without culture. So the purpose of research, is to obtain accurate and current data about the state of existing toilets in the city and find a solution with a portable toilet. The data obtained are expected to be complete, and strengthened with the theoretical basis of a wide range of literature. Research not only to obtain data on the topic in question, but also to obtain data about the comparison. Methods the research conducted here are interviews with concerned and also with the various parties that support. The second method is to look for references from books and other literature as a reference. The third is to do a survey to the associated object and see firsthand the campaign to be conducted. Results achieved include current and accurate data is obtained directly from the concerned resource persons and other stakeholders. Their conclusion after a study is indeed true that a portable toilet in the city are rarely known by people, and in addition to knowledge of the portable toilet, then the public will be reminded of his responsibility as a society to remain always maintain the cleanliness in the portable toilet. With the establishment of the campaign is expected to be more familiar with portable toilet, and always maintain the cleanliness.


(3)

iv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

PRAKATA…………...………...i

ABSTRAKSI………ii

ABSTRACT………..iii

DAFTAR ISI……….………...iv

DAFTAR GAMBAR………...………….………...viii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah………...1

1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup………...……….3

1.2.1 Rumusan Masalah………..3

1.2.2 Batasan Masalah………3

1.3 Tujuan Perancangan……….….4

1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data………...…………....4

1.5 Skema Perancangan………..6

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kampanye……….………....7

2.1.1 Tujuan Kampanye……….….8

2.1.2 Rancangan Program Kampanye……….…9

2.1.3 Teknik Kampanye………..9

2.1.4 Jenis Kampanye………11


(4)

v Universitas Kristen Maranatha

2.1.6 Aspek Perancanaan Kampanye………...………….13

2.2 Ilustrasi………….………..…….…16

2.3 Warna ………..…...17

2.4 Tipografi……….….……18

2.5 Layout ………....19

2.6 Maskot ………...19

2.7 SWOT……….……….….….20

2.8 Segmentasi, Targeting, Positioning………..………..20

2.8.1 Segmentasi………..….21 2.8.2 Positioning……….……….………...22

2.8.3 Targeting……….………...23

BAB III URAIAN DATA HASIL SURVEY, ANALISIS, DAN STRATEGIS 3.1 Data dan Fakta………...………...25

3.1.1 Lembaga Terkait……….……25

3.1.2 Hasil Wawancara………27

3.2 Tinjauan Terhadap Proyek Sejenis………...……….………28

3.3 Analisis Permasalahan……….……..31

3.3.1 Segmentasi Pasar………31

3.3.2 Target Pasar………31

3.3.3 Positioning……….……….31

3.3.4 SWOT……….………32


(5)

vi Universitas Kristen Maranatha

3.4.1 Toilet Umum………..32

3.4.2 Ketentuan Umum………...33

3.4.3 Peruntukan dan Kegunaan ……….33

3.4.4 Kelengkapan Ruang ……….………...33

3.4.5 Persyaratan Ruang………..34 3.4.6 Normal (Reguler) ………...34

3,5 Sejarah Toilet……….35

3.6 Macam Macam Toilet………36

BAB IV PEMECAHAN MASALAH 4.1 Konsep Komunikasi……….………...42

4.1.1 Tahap Informing ….……….42

4.1.2 Tahap Reminding………..………43

4.1.3 Timeline Kampanye………..43

4.2 Konsep Media………….……….44

4.3 Konsep Kreatif……….45

4.4 Hasil Karya ……….46 4.4.1 Konsep Logo…...….……….46

4.4.2 Jenis Huruf……..………..……….…47

4.1.3 Konsep Desain Kampanye……….47

4.5 Budgeting ……….……61

BAB V KESIMPULAN 5.1 Kesimpulan………..62


(6)

vii Universitas Kristen Maranatha

5.2 Saran ………58

LAMPIRAN


(7)

viii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Latar Belakang Masalah………...6

Gambar 2.1 Model Kampanye Ostergaard…..………...……….13

Gambar 3.1 Logo World Toilet Organitation………..25

Gambar 3.2 Gambar Gerakan Toilet Higienis……….29

Gambar 3.3 Contoh Proyek Sejenis SEA GAMES……….30

Gambar 3.4 Gambar One Piece Closet………37

Gambar 3.5 Gambar Closed Couple………....37

Gambar 3.6 Gambar Institutional Wall Hung…..………...……….38

Gambar 3.7 Gambar Institutional top-spud………….………..……...38

Gambar 3.8 Gambar Institutional back-spud ……….….39

Gambar 3.9 Gambar Squat………...39

Gambar 3.10 Gambar Bidet………..40

Gambar 3.11 Gambar Urinoir………...40

Gambar 3.12 Gambar Toilet Portabel…..………...……….41

Gambar 4.1 Timeline………….………..……...43

Gambar 4.2 Logo ……….………45

Gambar 4.3 Poster Seri 1-1………..48

Gambar 4.4 Poster Seri 1-2………..49

Gambar 4.5 Poster Seri 2-1………..50

Gambar 4.6 Poster Seri 2-2………...51


(8)

ix Universitas Kristen Maranatha

Gambar 4.8 Poster Seri 3………….………..……...53

Gambar 4.9 Poster Tata Cara Penggunaan………….…….……….54

Gambar 4.10 Flyer seri 1………..55

Gambar 4.11 Flyer seri 2………..56

Gambar 4.12 Flyer seri 3………..57

Gambar 4.13 Umbul Umbul……….58

Gambar 4.14 Gimmick dan Ambient Media……….…..…..60


(9)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Ada pepatah menyebutkan bahwa kebersihan adalah sebagian dari iman. Pepatah tersebut sering diucapkan, namun pada waktunya orang orang sering lupa untuk melaksanakannya. Masalah kebersihan sangat penting bagi manusia, makin mapan kehidupan seseorang, makin dirasakan bahwa kebersihan dirasa semakin perlu. Dengan lingkungan yang bersih, kuman penyakit akan sulit berkembang dan tingkat kesehatan akan semakin baik.

Istilah yang mengatakan bahwa negara yang tidak mempunyai toilet yang bersih adalah suatu negara yang tidak berbudaya ada benarnya, karena apabila kondisi toilet di Indonesia masih tetap jorok, dapat dibayangkan bagaimana persepsi orang tentang negara ini. Wisatawan, terutama dari luar negeri akan mendapatkan pengalaman yang kurang menyenangkan dari toilet umum di Indonesia ini. Tapi bila kita mulai mencoba membenahi infrastruktur di tiap kota di Indonesia, mungkin keadaan toilet di Indonesia bisa lebih baik. Dan bila kita cermati, maka kesan toilet bersih, nyaman, sehat, dan tidak jorok juga sangat berdampak bagi kenyamanan setiap pengguna toilet, dan itu dinilai sebagai pencerminan dari sifat masyarakat kita. Tanpa kita sadari bahwa toilet dapat menjadi duta dari kebersihan suatu tempat yang kita tuju dan menjadi cerminan dari budaya masyarakatnya, bersih toiletnya berarti masyarakatnya juga peduli terhadap kebersihan lingkungan. Juga dalam semua agama diajarkan bahwa kebersihan itu perlu menduduki tempat yang tinggi yang erat kaitannya dengan keimanan seseorang terhadap agamanya. Terlihat bahwa kebersihan adalah sesuatu yang harus diutamakan dengan lingkungan yang bersih jiwa raga kita pun menjadi bersih.


(10)

2 Universitas Kristen Maranatha Dikutip dari artikel koran Kompas tanggal 25 Maret 2012, ternyata yang menjadi persoalannya adalah perilaku dari penggunanya. Tempat - tempat pemerintahan yang seharusnya menunjukan kualitas dari negara kita, ternyata mempunyai toilet yang sangat kotor, jorok, dan bau, bahkan ada beberapa toilet yang tidak berpintu, lantai dan klosetnya yang becek, saluran air yang penuh dengan tissue bekas, dan semprotan air yang rusak. Tamu pun lebih mengurungkan minat mereka untuk memakai toilet tersebut dan pergi sambil menutup hidung. Bahkan di Gelora Bung Karno yang dari luar terlihat megah dan menjadi simbol bangsa Indonesia, kondisi toiletnya pun sangat parah, kadang air pun tidak mengalir ke toilet-toilet tersebut. Nilai kebersihan dalam bertoilet kita memang masih memalukan. Baik itu kelas atas maupun kelas bawah sama buruknya.

Selain bermasalah dengan kebersihannya, kurangnya fasilitas toilet di ruang publik juga menjadi salah satu latar belakang dibuatnya kampanye Toilet Portabelku Bersih, Bangsaku Berbudaya. Bila kita lihat, tingginya mobilitas masyarakat kota Bandung akan ruang publiknya akan lebih terbantu jika ada perhatian khusus mengenai masalah toilet umum kepada masyarakat dengan diadakannya toilet portable ini. Masyarakat akan lebih mudah untuk mencari toilet ketika mereka sedang berada di tempat tempat keramaian, tanpa harus mencari tempat tempat lainnya yang memiliki toilet. Maka dari itu, mempertimbangkan situasi dan kondisi, kampanye ini membuat masyarakat mengenal tentang toilet portable ini, karena orang pun masih belum mengetahui apa itu toilet portable, dan tentu saja pentingnya kebersihan toilet dan menanamkan tanggung jawab untuk menjaga toilet ketika mereka sudah menggunakannya harus tetap dipakai, sehingga akan memberikan kenyamanan perjalanan masyarakat kota Bandung, dan akan mencerminkan jugaa budaya kota Bandung dan Indonesia.


(11)

3 Universitas Kristen Maranatha

1.2Permasalahan dan Ruang Lingkup

Berdasarkan latar belakang masalah yang sudah dijelaskan diatas, berikut akan dirumuskan identifikasi masalah yang akan dibahas:

- Kesan toilet bersih, nyaman adalah pencerminan budaya suatu bangsa, dan bila kita lihat maka fasilitas toilet umum yang praktis di ruang public kota Bandung terbatas dalam keberadaannya, dan kadang hanya kita jumpai di waktu tertentu saja.

- Masyarakat yang kurang bertanggung jawab dalam menjaga kebersihan toilet di ruang publik mereka sendiri. Mereka sangat mengandalkan petugas kebersihan setempat.

1.2.1 Rumusan Masalah

1 Bagaimana menciptakan kesadaran dan pemahaman kepada masyarakat selaku target kampanye, tentang apa itu toilet portabel dan bagaimana masyarakat dapat menikmatinya ?

2 Bagaimana cara meyakinkan masyarakat kota Bandung selaku target kampanye agar mereka mau ikut menjaga kebersihan toilet mereka dan juga menganggap bahwa itu merupakan tanggung jawab mereka ketika telah memakai toilet.

1.2.2 Batasan Masalah

Adapun batasan-batasan masalah pada laporan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut :

1. Areal lingkup yaitu di kota Bandung dan sekitarnya.

2. Target market dituju adalah masyarakat kota Bandung yang bersegmentasi pada pria dan juga wanita dalam lingkup umur 17 – 35 tahun. S.E.S-nya berada pada golongan C .


(12)

4 Universitas Kristen Maranatha

1.3Tujuan Perancangan

Sesuai permasalahan dan batasan masalah yang telah diuraikan diatas, berikut ini akan dipaparkan garis besar hasil yang ingin diperoleh setelah masalah diteliti dan dipecahkan, yaitu sebagai berikut :

1. Dengan memberikan info visual kepada masyarakat untuk menggunakan toilet portable ini agar masyarakat bisa lebih mengetahui apa itu toilet portable.

2. Merawat kebersihan toilet kita itu mencerminkan budaya bangsa kita, dan itu yang harus menjadi tanggung jawab kita.

1.4Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

Dalam perancangan suatu penelitian dibutuhkan data. Untuk merancang dan melaksanakan sebuah karya desain diperlukan data yang cukup memadai sebagai dasar pemikiran dan arahan konsep. Pengumpulan datanya adalah sebagai berikut:

1. Observasi

Dimana peneliti mencari narasumber yang juga berkaitan dengan kampanye ini, dengan mengamati, mendengar apa yang diucap dan mengikuti aktivitas yang diteliti.

2. Wawancara

Yaitu dengan memberikan pertanyaan kepada narasumber terkait dengan masalah yang akan diangkat. Dimana wawancara dilakukan kepada ibu Naning selaku founder dari Asosiasi Toilet Indonesia.

3. Kuesioner

Menyebarkan angket kepada khalayak ramai yang berisi pertanyaan pertanyaan seputar masalah yang diangkat.

4. Studi Kepustakaan

Metode pengumpulan data dengan cara mengumpulkan bahan bahan yang diperoleh dari mempelajari buku buku literature yang menyangkut hal hal yang akan dibahas serta membandingkan dan menerapkan permasalahan yang ada.


(13)

5 Universitas Kristen Maranatha 5. Dokumentasi

Dokumentasi dilakukan dengan cara pengumpulan data yang harus diselidiki terlebih dahulu apakah sudah ada peneliti menggunakan data tersebut untuk suatu penelitian, dan apakah topic yang ajab dilakukan mempunyai kemiripan. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya monumental lainnya. Dokumen yang dipilih juga harus mempunyai kredibilitas yang tinggi.


(14)

6 Universitas Kristen Maranatha

1.5Kerangka Perancangan


(15)

62 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Melihat keadaan sebagian besar toilet umum di Indonesia pada umumnya, dan di Bandung pada khususnya, yang mana masih jorok dan berbau menyengat, dan tingginya mobilitas masyarakat kota Bandung di luar ruangan, maka perlu pengenalan akan toilet yang praktis keberadaannya, dan juga dilakukan kampanye untuk tetap menjaga kebersihan toilet. Kebersihan berkaitan erat dengan kebiasaan orang. Maka dari itu agar menciptakan budaya masyarakat kota Bandung yang baik dimata orang banyak, maka perlu diadakan kampanye Toiletku Bersih, Bangsaku Berbudaya.

Untuk dapat menyentuh target kalangan bawah, maka digunakan ilustrasi dalam bentuk vektor. Maskot juga dibuat berbeda dengan bentuk dan gaya ilustrasi agar dapat lebih akrab kepada kalangan bawah. Berhubung kampanye ini mengenai toilet portabel dan bentuk portabel yang berbentuk kota, maka maskot berupa stilasi dari toilet portabel itu sendiri. Citra positif dan bersih juga ditekankan dalam kampanye ini, dan pendekatan yang dilakukan adalah dengan memberikan nilai nilai positif ketika kita menjaga toilet bersih dan juga pengenalan akan toilet portabel.

Dengan dibuat kampanye ini, diharapkan masyarakat lebih mengenal toilet portabel, masyarakat golongan bawah bisa menikmati toilet yang bersih, nyaman, tanpa harus buang air disembarang tempat yang tentu saja akan menimbulkan banyak dampak negatif baik untuk dirinya, orang lain, maupun kota Bandung. Dan dengan adanya kampanye ini, tertanam dalam pikiran setiap masyarakat untuk menjaga kebersihan didalam toilet portabel itu sendiri.


(16)

63 Universitas Kristen Maranatha

5.2 Saran

Kampanye ini sebaiknya disertai dengan penyuluhan dari pihak pemerintah dan juga pihak swasta agar masyarakat golongan bawah lebih memahami isi pesan yang disampaikan. Dan semoga penulisan dan perancangan kampanye “Toiletku Bersih Bangsaku Berbudaya” ini dapat berguna bagi pembaca dan masyarakat luas. Alangkah baiknya kita tetap menjaga setiap toilet yang ada, baik itu toilet portabel, toilet umum, atau toilet kamar mandi kita sendiri agar hidup kita lebih sehat.


(17)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Akmal, I. (2007). “Apa Itu Saniter?”. Seri Rumah Ide: Saniter, Edisi 7/11, pp06-08. Akmal, I. (2007). “Jenis Saniter”. Seri Rumah Ide: Saniter, Edisi 7/11, pp10-14.

Ambrose, Gavin & Paul Harris. (2005). Basic Design:Layout. London. AVA Publishing. Asosiasi Toilet Indonesia. (2008), Website Asosiasi Toilet Indonesia,

Drs. Antar Venus, M.A. (2004). Manajemen Kampanye. Bandung. Simbiosa Rekatama Media

Gill, M. (2001). Color Harmony for Interior Design. Beverly. Rockport. Harian Republika, (2006) , Perlu Standarisasi Kebersihan Toilet Umum Indriasari, L. (2008). Mau Pakai Malas Pelihara. Kompas, 13 Januari 2008. Departemen Pendidikan Nasional. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa Edisi Keempat. Jakarta. PT Gramedia Pustaka Utama

Laseau,Paul. (1986). Berpikir Gambar bagi Perancang. Bandung. Penerbit ITB Kotler, Philip. (1997). Manajemen Pemasaran ( Analisis, Perencanaan, Implementasi dan Kontrol). Jakarta. Prenhalindo

Mario, Pricken. (2002). Creative Advertising. London. Thames and Hudson. Salomon, R. Michael dan Stuart, W. Elnora. (2003). Marketing Real People, Real Choices. New Jersey. International Edition, Prentice Hall, New Jersey.


(1)

4 Universitas Kristen Maranatha

1.3Tujuan Perancangan

Sesuai permasalahan dan batasan masalah yang telah diuraikan diatas, berikut ini akan dipaparkan garis besar hasil yang ingin diperoleh setelah masalah diteliti dan dipecahkan, yaitu sebagai berikut :

1. Dengan memberikan info visual kepada masyarakat untuk menggunakan

toilet portable ini agar masyarakat bisa lebih mengetahui apa itu toilet portable.

2. Merawat kebersihan toilet kita itu mencerminkan budaya bangsa kita, dan itu yang harus menjadi tanggung jawab kita.

1.4Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

Dalam perancangan suatu penelitian dibutuhkan data. Untuk merancang dan melaksanakan sebuah karya desain diperlukan data yang cukup memadai sebagai dasar pemikiran dan arahan konsep. Pengumpulan datanya adalah sebagai berikut:

1. Observasi

Dimana peneliti mencari narasumber yang juga berkaitan dengan kampanye ini, dengan mengamati, mendengar apa yang diucap dan mengikuti aktivitas yang diteliti.

2. Wawancara

Yaitu dengan memberikan pertanyaan kepada narasumber terkait dengan masalah yang akan diangkat. Dimana wawancara dilakukan kepada ibu Naning selaku founder dari Asosiasi Toilet Indonesia.

3. Kuesioner

Menyebarkan angket kepada khalayak ramai yang berisi pertanyaan pertanyaan seputar masalah yang diangkat.

4. Studi Kepustakaan

Metode pengumpulan data dengan cara mengumpulkan bahan bahan yang diperoleh dari mempelajari buku buku literature yang menyangkut hal hal yang akan dibahas serta membandingkan dan menerapkan permasalahan yang ada.


(2)

5 Universitas Kristen Maranatha 5. Dokumentasi

Dokumentasi dilakukan dengan cara pengumpulan data yang harus diselidiki terlebih dahulu apakah sudah ada peneliti menggunakan data tersebut untuk suatu penelitian, dan apakah topic yang ajab dilakukan mempunyai kemiripan. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya monumental lainnya. Dokumen yang dipilih juga harus mempunyai kredibilitas yang tinggi.


(3)

6 Universitas Kristen Maranatha

1.5Kerangka Perancangan


(4)

62 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Melihat keadaan sebagian besar toilet umum di Indonesia pada umumnya, dan di Bandung pada khususnya, yang mana masih jorok dan berbau menyengat, dan tingginya mobilitas masyarakat kota Bandung di luar ruangan, maka perlu pengenalan akan toilet yang praktis keberadaannya, dan juga dilakukan kampanye untuk tetap menjaga kebersihan toilet. Kebersihan berkaitan erat dengan kebiasaan orang. Maka dari itu agar menciptakan budaya masyarakat kota Bandung yang baik dimata orang banyak, maka perlu diadakan kampanye Toiletku Bersih, Bangsaku Berbudaya.

Untuk dapat menyentuh target kalangan bawah, maka digunakan ilustrasi dalam bentuk vektor. Maskot juga dibuat berbeda dengan bentuk dan gaya ilustrasi agar dapat lebih akrab kepada kalangan bawah. Berhubung kampanye ini mengenai toilet portabel dan bentuk portabel yang berbentuk kota, maka maskot berupa stilasi dari toilet portabel itu sendiri. Citra positif dan bersih juga ditekankan dalam kampanye ini, dan pendekatan yang dilakukan adalah dengan memberikan nilai nilai positif ketika kita menjaga toilet bersih dan juga pengenalan akan toilet portabel.

Dengan dibuat kampanye ini, diharapkan masyarakat lebih mengenal toilet portabel, masyarakat golongan bawah bisa menikmati toilet yang bersih, nyaman, tanpa harus buang air disembarang tempat yang tentu saja akan menimbulkan banyak dampak negatif baik untuk dirinya, orang lain, maupun kota Bandung. Dan dengan adanya kampanye ini, tertanam dalam pikiran setiap masyarakat untuk menjaga kebersihan didalam toilet portabel itu sendiri.


(5)

63 Universitas Kristen Maranatha

5.2 Saran

Kampanye ini sebaiknya disertai dengan penyuluhan dari pihak pemerintah dan juga pihak swasta agar masyarakat golongan bawah lebih memahami isi pesan yang disampaikan. Dan semoga penulisan dan perancangan kampanye “Toiletku Bersih Bangsaku Berbudaya” ini dapat berguna bagi pembaca dan masyarakat luas. Alangkah baiknya kita tetap menjaga setiap toilet yang ada, baik itu toilet portabel, toilet umum, atau toilet kamar mandi kita sendiri agar hidup kita lebih sehat.


(6)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Akmal, I. (2007). “Apa Itu Saniter?”. Seri Rumah Ide: Saniter, Edisi 7/11, pp06-08. Akmal, I. (2007). “Jenis Saniter”. Seri Rumah Ide: Saniter, Edisi 7/11, pp10-14.

Ambrose, Gavin & Paul Harris. (2005). Basic Design:Layout. London. AVA Publishing. Asosiasi Toilet Indonesia. (2008), Website Asosiasi Toilet Indonesia,

Drs. Antar Venus, M.A. (2004). Manajemen Kampanye. Bandung. Simbiosa Rekatama Media

Gill, M. (2001). Color Harmony for Interior Design. Beverly. Rockport. Harian Republika, (2006) , Perlu Standarisasi Kebersihan Toilet Umum

Indriasari, L. (2008). Mau Pakai Malas Pelihara. Kompas, 13 Januari 2008. Departemen Pendidikan Nasional. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa Edisi Keempat. Jakarta. PT Gramedia Pustaka Utama

Laseau,Paul. (1986). Berpikir Gambar bagi Perancang. Bandung. Penerbit ITB Kotler, Philip. (1997). Manajemen Pemasaran ( Analisis, Perencanaan, Implementasi dan Kontrol). Jakarta. Prenhalindo

Mario, Pricken. (2002). Creative Advertising. London. Thames and Hudson. Salomon, R. Michael dan Stuart, W. Elnora. (2003). Marketing Real People, Real Choices. New Jersey. International Edition, Prentice Hall, New Jersey.