Perancangan Promosi Event Cerita Bertemakan Kartini dalam Panggung Boneka pada Remaja Putri di Bandung.

(1)

vi Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

PERANCANGAN PROMOSI EVENT CERITA

BERTEMAKAN KARTINI DALAM PANGGUNG BONEKA PADA REMAJA PUTRI DI BANDUNG

Oleh

Reland Vergamos Saragih NRP 0964203

Penelitian ini berjudul Perancangan Promosi Event Cerita Bertemakan Kartini Dalam Panggung Boneka Pada Remaja Putri di Bandung. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengubah pola pikir remaja putri Indonesia untuk memiliki sikap feminisme dalam hal emansipasi wanita.

Penelitian ini menggunakan teori Pitre, dkk (2007) The Use of Puppets With Elementary School Children in Reducing Stigmatizing Attitudes Towards Mental Illness. Journal of Mental Health, (16) 3, 415-429. Penggunaan boneka sebagai media pengajaran mempunyai keuntungan, yaitu boneka dinilai sebagai media yang dapat lebih menarik perhatian dan menciptakan kondisi pengajaran yang tidak mengancam. Selain itu telah banyak melakukan kontribusi dalam bidang pendidikan dan klinis, orang-orang menjadi lebih bebas mengekspresikan dirinya dan juga meningkatkan ketertarikannya untuk belajar.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa sebagian besar remaja putri Indonesia lebih tertarik belajar menggunakan obyek visual. Jenis hiburan yang mengandung nilai edukasi (edutainment) contohnya feminitas dapat lebih berdampak positif bagi perkembangan kognitif perempuan khususnya fase remaja. Dengan event panggung boneka remaja putri dapat mengerti arti sebuah emansipasi dan mengubah pola pikir mereka menjadi wanita yang lebih mandiri.


(2)

vii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

KARTINI THEMED STORY EVENT PROMOTION DESIGN IN PUPPET THEATER AIMED FOR YOUNG FEMALE TEENAGERS IN BANDUNG

Submitted by

Reland Vergamos Saragih NRP 0964203

This research title is Kartini Themed Story Event Promotion Design In Puppet Theater Aimed For Young Female Teenagers in Bandung. The purpose of this research is to change the teenager's mindset so that they have feminism attitude in a matter of woman emancipation.

This research uses a Pitre theory, dkk (2007) The Use of Puppets With Elementary School Children in Reducing Stigmatizing Attitudes Towards Mental Illness. Journal of Mental Health, (16) 3, 415-429. The use of marionette puppet is aimed to attract target audience's attention, also as a teaching media that contains non-threatening message. Aside from its function which is contributing in education sector and clinical sector, it can also encourage target audience to be more expressive and increase their will to learn more.

The result of this research shows that most of the young female teenagers are more attracted to learn with visual object. This marionette puppet show contains educational value: Feminism. Feminism gives a positive impact for young female teenagers especially in cognitive development. This marionette puppet show / event are hopefully able to make them understand about the meaning of emancipation, and may change their mindset to be an independent woman.


(3)

viii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA DAN LAPORAN ... iii

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN ... iv

KATA PENGANTAR ... v

ABSTRAK BAHASA INDONESIA ... vi

ABSTRAK BAHASA INGGRIS ... vii

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup ... 3

1.2.1 Rumusan Masalah ... 3

1.3 Tujuan Perancangan ... 3

1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data ... 3

1.5 Skema Perancangan ... 5

BAB II LANDASAN TEORI ... 6

2.1 Tinjauan Tentang Feminisme ... 6

2.1.1 Tinjauan Gender... 6

2.2 Definisi Emansipasi Wanita ... 7

2.3 Panggung Boneka ... 8

2.4 Definisi Event ... 8

2.4.1 Tujuan dan Fungsi Event ... 9

2.4.2 Kategori Event ... 10


(4)

ix Universitas Kristen Maranatha

2.5.1 Bauran Promosi ... 13

2.6 Definisi Ilustrasi ... 13

2.6.1 Tujuan dan Fungsi Ilustrasi ... 14

2.6.2 Teknik-Teknik Ilustrasi ... 14

2.7 Definisi Tipografi ... 15

2.7.1 Jenis Tipografi ... 16

2.8 Tinjauan Layout ... 17

2.9 Tinjauan Grid ... 18

BAB III DATA DAN ANALISIS MASALAH ... 19

3.1 Data dan Fakta... 19

3.1.1 Profil Lembaga dan Lembaga Terkait ... 19

3.1.1.1Martha Tilaar Group ... 19

3.1.1.2Kota Bandung ... 22

3.1.2 Hasil Wawancara ... 24

3.1.2.1 Puppet Theater Center Buoy & Marionette oleh Bojan Baric . 24 3.1.2.3Bojan Baric... 25

3.1.2.3Wawancara dengan Bojan Baric ... 26

3.1.2.4Karakter-karakter boneka Marionette Bojan Baric ... 27

3.1.3 Hasil Kuesioner ... 30

3.1.3 Tinjauan terhadap proyek / persoalan sejenis ... 33

3.2 Analisis terhadap permasalahan berdasarkan data dan fakta ... 34

3.2.1 Analisis SWOT ... 34

3.2.2 Analisis STP (Segmentasi, Targeting, Positioning) ... 35

BAB IV PEMECAHAN MASALAH ... 37

4.1 Konsep Komunikasi ... 37

4.2 Konsep Kreatif ... 38

4.2.1 Warna ... 38

4.2.2 Tipografi ... 39

4.2.3 Logo ... 40


(5)

x Universitas Kristen Maranatha

4.4 Hasil Karya... 42

4.4.1 Media Promosi ... 43

4.4.2 Media Kelengkapan Event ... 50

4.4.3 Merchandise ... 56

4.5 Anggaran Dana... 59

4.6 Timeline ... 61

BAB V PENUTUP ... 62

5.1 Kesimpulan ... 62

5.2 Saran ... 62

DAFTAR PUSTAKA ... 63

DAFTAR ISTILAH ... 65

LAMPIRAN ... 68

DATA PENULIS ... 69


(6)

xi Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Karakter Boneka Marionette Bojan Baric ... 28-29

Tabel 3.2 Populasi sampel berdasarkan rentang usia ... 30

Tabel 3.3 Berdasarkan pendidikan ... 30

Tabel 3.4 Berdasarkan Pemahaman Emansipasi ... 31

Tabel 3.5 Berdasarkan fakta mengenai emansipasi wanita ... 31

Tabel 3.6 Berdasarkan Pengaplikasian Media Panggung Boneka ... 32

Tabel 4.1 Anggaran Dana ... 59-60 Tabel 4.2 Timeline ... 61


(7)

xii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Skema Perancangan... 5

Gambar 3.1 Logo Martha Tilaar Group ... 19

Gambar 3.2 Logo Kota Bandung ... 22

Gambar 3.3 Puppet Theatre Centre Buoy & Marionette Theatre (Bojan Baric) Wayang Word Puppet Carnival ... 24

Gambar 3.4 Bojan Baric ... 25

Gambar 3.5 Boneka Marionettes Koleksi Bojan Baric ... 27

Gambar 3.6 Panggung boneka Papermoon Puppets Theatre “Mwathirika” ... 33

Gambar 4.1 Logo Event ... 40

Gambar 4.2 Logo Event (greyscale, black & white dan white & black) ... 41

Gambar 4.3 Poster Event ... 43

Gambar 4.4 Spanduk Event dan pengaplikasiannya ... 44

Gambar 4.5 Website Event ... 45

Gambar 4.6 Iklan Website Event (Web banner) ... 46

Gambar 4.7 Iklan Majalah dan pengaplikasiannya ... 47

Gambar 4.8 Media Sosial Facebook dan Twitter... 47

Gambar 4.9 X-Banner ... 48

Gambar 4.10 Umbul-umbul Event dan penerapannya ... 49

Gambar 4.11 Puppet Character ... 50

Gambar 4.12 Panggung Boneka (1:50) ... 51

Gambar 4.13 Booth Informasi ... 52

Gambar 4.14 Booth Merchandise ... 52

Gambar 4.15 Brochure Event ... 53

Gambar 4.16 Id Card ... 54

Gambar 4.17 Ticket Event ... 54

Gambar 4.18 Invitation ... 55

Gambar 4.19 T-shirt Panitia ... 56

Gambar 4.20 T-shirt ... 57


(8)

xiii Universitas Kristen Maranatha Gambar 4.22 Paper Bag ... 58


(9)

xiv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Rangkuman wawancara ... 68 A.1 Wawancara dengan Bojan Baric (Puppeteer dari Finlandia) .. 68 Lampiran B Daftar Kuesioner ... 70 Lampiran C Mekanisme Puppet... 71


(10)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Indonesia memiliki seorang pejuang feminisme yang sangat terkenal sampai saat ini, yaitu RA Kartini. Bahkan, perjuangan Kartini untuk memajukan kaum wanita telah dimulai sebelum Beauvoir yang merupakan pelopor pergerakan feminisme gelombang pertama (first-wave feminism) yakni sejak abad ke-18. Keinginan Kartini untuk memajukan wanita yang pada saat itu dinilai tidak berhak mengenyam bangku pendidikan. Kemudian berkembang Gerakan feminisme di Indonesia, pemikiran feminisme sangat erat kaitannya dengan emansipasi. Persamaan hak, dan tujuan untuk mengakhiri kesenjangan yang dialami oleh kaum wanita adalah kekuatan utama dari feminisme. Maka sejak diawalinya pemikiran dan gerakan feminisme oleh Kartini tersebut, kemudian lahirlah beberapa organisasi perempuan di Indonesia.

Menurut artikel BERANI KidJournalism 24 April 2013 6:49 Kartini masa kini adalah wanita-wanita, Ibu-ibu, siswi-siswi, dan putri-putri Indonesia yang mandiri yang mau mengubah Indonesia dengan pemikiran dan tekadnya. Mereka yang tak mau diam untuk maju dan sukses. Mereka yang selalu mencari kesempatan untuk terus berkembang dan mengejar ketertinggalan. Kartini masa kini memiliki posisi yang sama dengan laki-laki, seperti di sekolah dan pekerjaan. Mereka bisa bersaing dengan laki-laki tanpa rasa takut karena potensi yang dimilikinya. Tapi, sebagai wanita mandiri tentunya mereka tak kan mengelak dari tugasnya sebagai istri dan ibu di rumah. Namun dari data yang didapat dari hasil wawancara Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hemasm, istri dari Sultan Hamengkubuwono X kepada media Okezone bahwa emansipasi wanita masih belum terealisasi secara maksimal dalam kehidupan publik di negeri ini, masih terjadi diskriminasi terhadap wanita. Dalam aspek pendidikan, wanita tertinggal dibandingkan lawan jenisnya. Alasannya, hal ini disebabkan adanya pandangan dalam masyarakat yang mengutamakan dan mendahulukan pria mendapatkan pendidikan daripada wanita. Di bidang ekonomi,


(11)

2

Universitas Kristen Maranatha secara umum partisipasi wanita sangat rendah, kemampuan wanita memperoleh peluang kerja dan berusaha masih rendah, demikian juga akses terhadap sumber daya ekonomi. Begitu juga di bidang kesehatan, politik, budaya, dan aspek-aspek lainnya. Ketertinggalan kaum wanita ternyata menjadi permasalah yang tidak saja merugikan dirinya sendiri, tetapi juga pembangunan nasional atau daerah secara keseluruhan. Jadi cita-cita untuk meningkatkan keadilan dan kesejahteraan, khususnya bagi wanita sangat panjang. Banyak kendala yang menghalangi wanita untuk maju, antara lain nilai budaya dan mitos-mitos yang menyudutkan wanita.

Kisah tentang feminisme dan pengaplikasian prinsip hidup dari R.A Kartini sendiri telah banyak diangkat sebagai tema dari pementasan beberapa jenis hiburan. Salah satunya adalah pementasan musikal tari kolosal “Ariah” pada tanggal 28-30 Juni 2013 di lapangan Monas, Jakarta. Cerita yang diangkat berasal dari budaya lokal Betawi yang menceritakan kisah tentang seorang perempuan yang berani berjuang demi membela martabatnya.

Berdasarkan fenomena yang terjadi, masih banyak wanita di Indonesia yang belum memiliki emansipasi. Oleh karena itu dibutuhkan solusi yang tepat untuk dapat mengubah pola pikir remaja putri agar terbentuk menjadi remaja putri yang lebih mandiri, terus berkembang, mengejar ketertinggalan serta mampu bersaing dengan laki-laki tanpa rasa takut karena potensi yang dimilikinya. Penulis memilih cerita bertemakan Kartini dengan menggunakan media promosi panggung boneka. Jenis hiburan yang mengandung nilai edukasi (edutainment) contohnya feminitas dapat lebih berdampak positif bagi perkembangan kognitif perempuan khususnya fase remaja.


(12)

3

Universitas Kristen Maranatha 1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup

1.2.1 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, ditentukan permasalahan dan ruang lingkup sebagai berikut:

Bagaimana merancang promosi event yang bertemakan Kartini dalam panggung boneka pada kalangan remaja putri sehingga melalui obyek visual dapat membentuk pola pikir target audience untuk memiliki sikap emansipasi?

1.3 Tujuan Perancangan

Membuat suatu perancangan promosi event Panggung Boneka sebagai sarana promosi cerita bertemakan Kartini, dimana melalui tema yang akan diangkat sebagai strategi untuk mengubah pola pikir remaja putri Indonesia untuk memiliki sikap fenimisme dalam hal emansipasi wanita.

1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

Beberapa teknik yang dilakukan untuk mengumpulkan data yaitu melalui:  Observasi lapangan

Mengamati secara langsung kondisi, suasana dan aktifitas yang terjadi saat pertunjukan panggung boneka di acara Wayang World Puppet Carnival (WWPC) 2013 Jakarta. Observasi ini difokuskan pada pertunjukan boneka.

 Wawancara

Wawancara merupakan kegiatan tanya jawab yang dilakukan dengan pihak yang dianggap kompeten dalam bidang permasalahan sehingga mendapatkan data yang akurat, dengan menggunakan daftar pertanyaan yang telah disiapkan sebelumnya. Wawancara dilakukan kepada:


(13)

4

Universitas Kristen Maranatha 1. Bojan Baric sebagai Dalang panggung boneka dari Finland salah satu pengisi pertunjukan dalam acara Wayang World Puppet Carnival (WWPC).

2. Remaja putri usia 18-21 tahun di bandung

 Studi Pustaka

Studi Pustaka merupakan pengumpulan data yang dilakukan dengan mempelajari buku-buku dan melalui internet yang terpercaya dapat mendukung data. Seperti buku Hand Puppets and String Puppets, penulis Waldo S Lanchester, F.R.S.A


(14)

5

Universitas Kristen Maranatha 1.5 Skema Perancangan

Gambar 1.1 Skema Perancangan LATAR BELAKANG

 Kartini memberikan pengaruh besar dalam emansipasi wanita di Indonesia.

 Berdasarkan survey sebagian besar remaja putri belum memiliki emansipasi ataupun sikap fenimisme.

Kurangnya pengetahuan tentang feminisme dan kurangnya event pertunjukan untuk memberikan pemahaman tentang feminitas dan emasipasi Wanita.

Tujuan Perancangan

Membuat suatu perancangan promosi event Panggung Boneka sebagai sarana promosi cerita bertemakan Kartini, dimana melalui tema yang akan diangkat sebagai strategi untuk mengubah pola pikir remaja putri Indonesia untuk memiliki sikap fenimisme dalam hal emansipasi wanita.

RUMUSAN MASALAH

Bagaimana merancang promosi event yang bertemakan Kartini dalam panggung boneka sehingga dapat mengubah pola pikir target audience?

Wawancara Studi Pustaka

ANALISIS

 Masih banyak hiburan di Indonesia yang belum mengandung edukasi atau pengajaran  Remaja putri di Bandung masih banyak yang belum mengerti arti emansipasi dan

belum dapat mengaplikasikanya dalam kehidupan sehari-hari.

Perancangan Konsep

 Membuat pertunjukan

(event) panggung boneka

dengan bertemakan Kartini di Bandung

Perancangan Media

 Poster

 Brosur

X-banner

 Dan lain-lain


(15)

62 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

PENUTUP

5.1Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengolahan data dan pembahasan hasil, dapat ditarik beberapa kesimpulan mengenai promosi event cerita bertemakan kartini dalam panggung boneka pada remaja putri di Bandung yaitu:

1) Sebagian besar remaja putri di Bandung kurang memahami tentang emansipasi wanita.

2) Sebagian besar emansipasi wanita di Indonesia masih belum terealisasikan secara maksimal dalam beberapa aspek kehidupan seperti aspek pendidikan, kesehatan, politik, budaya, dan aspek-aspek lainnya. Wanita masih tertinggal dibandingkan lawan jenisnya. 3) Pengaplikasian panggung boneka sudah sesuai sebagai media

edutainment untuk mengangkat cerita bertemakan kartini. Jenis hiburan yang mengandung nilai edukasi (edutainment) contohnya feminitas dapat lebih berdampak positif bagi perkembangan kognitif perempuan khususnya fase remaja.

5.2Saran

Masih banyak masyarakat yang belum mengenal panggung boneka dan lebih tertarik dengan hiburan multimedia atau acara televisi. Oleh karena itu, dengan membuat karakter boneka (puppet) dibuat semenarik mungkin disesuaikan dengan tingkat usia dan juga mengadakan pertunjukan-pertunjukan panggung boneka diberbagai daerah di Indonesia.


(16)

63

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Jackson, Stevi. 2009. Teori Sosial Feminis dalam Teori-Teori Feminis Kontemporer [terj.]. Jogjakarta & Bandung : Jalasutra (hlm. 21-56)

Waugh, Patricia. 2009. Posmodernisme dan Feminisme dalam Teori-Teori Feminis Kontemporer [terj.]. Jogjakarta & Bandung : Jalasutra (hlm. 303-330)

Friedan, Betty. 1963. Excerpts from The Feminine Mystique. (hlm. 1-4) http://us.history.wisc.edu/hist102/pdocs/friedan_feminine.pdf diakses pada 10 Mei 2012 pukul 01:48 WIB

Haraway, D. 1990. A Manifesto for Cyborgs: Science, Technology, and Socialist Feminism in the 1980s dalam Nicholson (ed.). Dikutip dari Posmodernisme dan Feminisme dalam “Teori-Teori Feminis Kontemporer” [terj.]. Jogjakarta & Bandung : Jalasutra (hlm. 303-330)

Setiawan, Oky Budi. “Kartini Masa Kini” BERANI KidJournalism, (Online), (http://www.berani.co.id/kidjournalism/1004455/Kartini%20Masa%20Kini/details, diakses 24 April 2013. 6:49)

Ocktaviany, Tuty. “Wanita Pekerja Masih Sulit Salurkan Aspirasi” Okezone, (Online), (http://ns1.kompas.web.id/read/read/2013/06/23/198/826339/wanita-pekerja-masih-sulit-salurkan-aspirasi, diakses Senin, 24 Juni 2013 - 04:18 wib)

Jackson, R & Sorensen, G. (1999). Introduction to International Relations, Oxford University Press

Wardhani, Baiq & Visensio Dugis, 2013. Gender and Feminism materi disampaikan pada kuliah Teori Hubungan Internasional, Departemen Hubungan Internasional, Universitas Airlangga. 16 Mei 2013


(17)

64

Universitas Kristen Maranatha Ambrose, Gavin dan Harris, Paul. (2005). Basic Design : Layout. London : AVA Publishing, UK


(1)

3

Universitas Kristen Maranatha

1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup 1.2.1 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, ditentukan permasalahan dan ruang lingkup sebagai berikut:

Bagaimana merancang promosi event yang bertemakan Kartini dalam panggung boneka pada kalangan remaja putri sehingga melalui obyek visual dapat membentuk pola pikir target audience untuk memiliki sikap emansipasi?

1.3 Tujuan Perancangan

Membuat suatu perancangan promosi event Panggung Boneka sebagai sarana promosi cerita bertemakan Kartini, dimana melalui tema yang akan diangkat sebagai strategi untuk mengubah pola pikir remaja putri Indonesia untuk memiliki sikap fenimisme dalam hal emansipasi wanita.

1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

Beberapa teknik yang dilakukan untuk mengumpulkan data yaitu melalui:

Observasi lapangan

Mengamati secara langsung kondisi, suasana dan aktifitas yang terjadi saat pertunjukan panggung boneka di acara Wayang World Puppet

Carnival (WWPC) 2013 Jakarta. Observasi ini difokuskan pada

pertunjukan boneka.

 Wawancara

Wawancara merupakan kegiatan tanya jawab yang dilakukan dengan pihak yang dianggap kompeten dalam bidang permasalahan sehingga mendapatkan data yang akurat, dengan menggunakan daftar pertanyaan yang telah disiapkan sebelumnya. Wawancara dilakukan kepada:


(2)

1. Bojan Baric sebagai Dalang panggung boneka dari Finland salah satu pengisi pertunjukan dalam acara Wayang World

Puppet Carnival (WWPC).

2. Remaja putri usia 18-21 tahun di bandung

 Studi Pustaka

Studi Pustaka merupakan pengumpulan data yang dilakukan dengan mempelajari buku-buku dan melalui internet yang terpercaya dapat mendukung data. Seperti buku Hand Puppets and String Puppets, penulis Waldo S Lanchester, F.R.S.A


(3)

5

Universitas Kristen Maranatha

1.5 Skema Perancangan

Gambar 1.1 Skema Perancangan

LATAR BELAKANG

 Kartini memberikan pengaruh besar dalam emansipasi wanita di Indonesia.

 Berdasarkan survey sebagian besar remaja putri belum memiliki emansipasi ataupun sikap fenimisme.

Kurangnya pengetahuan tentang feminisme dan kurangnya event pertunjukan untuk memberikan pemahaman tentang feminitas dan emasipasi Wanita.

Tujuan Perancangan

Membuat suatu perancangan promosi event Panggung Boneka sebagai sarana promosi cerita bertemakan Kartini, dimana melalui tema yang akan diangkat sebagai strategi untuk mengubah pola pikir remaja putri Indonesia untuk memiliki sikap fenimisme dalam hal emansipasi wanita.

RUMUSAN MASALAH

Bagaimana merancang promosi event yang bertemakan Kartini dalam panggung boneka sehingga dapat mengubah pola pikir target audience?

Wawancara Studi Pustaka

ANALISIS

 Masih banyak hiburan di Indonesia yang belum mengandung edukasi atau pengajaran

 Remaja putri di Bandung masih banyak yang belum mengerti arti emansipasi dan belum dapat mengaplikasikanya dalam kehidupan sehari-hari.

Perancangan Konsep  Membuat pertunjukan

(event) panggung boneka

dengan bertemakan Kartini di Bandung

Perancangan Media  Poster

 Brosur

X-banner

 Dan lain-lain


(4)

BAB V

PENUTUP

5.1Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengolahan data dan pembahasan hasil, dapat ditarik beberapa kesimpulan mengenai promosi event cerita bertemakan kartini dalam panggung boneka pada remaja putri di Bandung yaitu:

1) Sebagian besar remaja putri di Bandung kurang memahami tentang emansipasi wanita.

2) Sebagian besar emansipasi wanita di Indonesia masih belum terealisasikan secara maksimal dalam beberapa aspek kehidupan seperti aspek pendidikan, kesehatan, politik, budaya, dan aspek-aspek lainnya. Wanita masih tertinggal dibandingkan lawan jenisnya. 3) Pengaplikasian panggung boneka sudah sesuai sebagai media

edutainment untuk mengangkat cerita bertemakan kartini. Jenis

hiburan yang mengandung nilai edukasi (edutainment) contohnya feminitas dapat lebih berdampak positif bagi perkembangan kognitif perempuan khususnya fase remaja.

5.2Saran

Masih banyak masyarakat yang belum mengenal panggung boneka dan lebih tertarik dengan hiburan multimedia atau acara televisi. Oleh karena itu, dengan membuat karakter boneka (puppet) dibuat semenarik mungkin disesuaikan dengan tingkat usia dan juga mengadakan pertunjukan-pertunjukan panggung boneka diberbagai daerah di Indonesia.


(5)

63

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Jackson, Stevi. 2009. Teori Sosial Feminis dalam Teori-Teori Feminis Kontemporer [terj.]. Jogjakarta & Bandung : Jalasutra (hlm. 21-56)

Waugh, Patricia. 2009. Posmodernisme dan Feminisme dalam Teori-Teori Feminis

Kontemporer [terj.]. Jogjakarta & Bandung : Jalasutra (hlm. 303-330)

Friedan, Betty. 1963. Excerpts from The Feminine Mystique. (hlm. 1-4) http://us.history.wisc.edu/hist102/pdocs/friedan_feminine.pdf diakses pada 10 Mei 2012 pukul 01:48 WIB

Haraway, D. 1990. A Manifesto for Cyborgs: Science, Technology, and Socialist

Feminism in the 1980s dalam Nicholson (ed.). Dikutip dari Posmodernisme dan

Feminisme dalam “Teori-Teori Feminis Kontemporer” [terj.]. Jogjakarta & Bandung : Jalasutra (hlm. 303-330)

Setiawan, Oky Budi. “Kartini Masa Kini” BERANI KidJournalism, (Online),

(http://www.berani.co.id/kidjournalism/1004455/Kartini%20Masa%20Kini/details, diakses 24 April 2013. 6:49)

Ocktaviany, Tuty. “Wanita Pekerja Masih Sulit Salurkan Aspirasi” Okezone,

(Online), (http://ns1.kompas.web.id/read/read/2013/06/23/198/826339/wanita-pekerja-masih-sulit-salurkan-aspirasi, diakses Senin, 24 Juni 2013 - 04:18 wib)

Jackson, R & Sorensen, G. (1999). Introduction to International Relations, Oxford University Press

Wardhani, Baiq & Visensio Dugis, 2013. Gender and Feminism materi disampaikan pada kuliah Teori Hubungan Internasional, Departemen Hubungan Internasional, Universitas Airlangga. 16 Mei 2013


(6)

Ambrose, Gavin dan Harris, Paul. (2005). Basic Design : Layout. London : AVA Publishing, UK