PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PKn KELAS X DI SMA SANTA MARIA MEDAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING
DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA
MATA PELAJARAN PKn KELAS X DI SMA SANTA MARIA
MEDAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi
Syarat Memperoleh Gelar Sarjana
Oleh :
Arnol Reynaldo Rumahombar
NIM. 308111015
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2015
ABSTRAK
Arnol Reynaldo Rumahombar, NIM 308111015. “Penerapan Model
Pembelajaran Mind Mapping Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada
Mata Pelajaran PKn Kelas X Di SMA Santa Maria Medan Semester Ganjil
Tahun Pelajaran 2014/2015”.
Masalah dalam penelitian ini adalah guru hanya menetapkan pembelajaran yang
bersifat konvensional yaitu pelaksanaan pembelajarannya dimulai dari menjelaskan
materi, memberi contoh dan dilanjutkan dengan latihan soal, sehingga pembelajaran
berpusat pada guru saja yang mengakibatkan hasil belajar siswa rendah.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan minat belajar pada siswa kelas
X-IPS SMA Santa Maria Medan dengan menggunakan model pembelajaran Mind
Mapping.
Lokasi penelitian ini adalah di SMA Santa Maria Medan Tahun Pelajaran 2014/2015.
Populasi adalah siswa kelas X-IPS sebanyak 31 orang.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas, yang terdiri dari dua
siklus, yakni siklus I dan siklus II. Sebelum menerapkan model pembelajaran Mind
Mapping, pada siklus I peneliti menerangkan materi dengan model pembelajaran
yang biasa diterima dari guru mata pelajaran PKn serta mengadakan pre test.
Kemudian, ada siklus II peneliti menerangkan materi dengan menggunakan model
pembelajaran Mind Mapping dan diakhiri dengan pemberian post test dengan
instrumen penelitian lembar pengamatan tes hasil belajar.
Hasil penelitian pada siklus I diperoleh rata-rata skor siswa sebesar 77,42 dimana 21
orang siswa yang tuntas dalam belajar dan 10 orang siswa yang belum tuntas dalam
belajar, persentase ketuntasan belajar secara klasikal adalah sebesar 67,74% dan
persentase siswa yang belum tuntas 32,26%. Pada siklus II rata-rata skor siswa
meningkat menjadi 90,65 dimana 29 orang siswa yang tuntas dalam belajar dan 2
orang siswa yang tidak tuntas dalam belajar, persentase ketuntasan belajar secara
klasikal adalah sebesar 93,55% dan siswa yang belum tuntas belajar adalah sebesar
6,45%. Dengan nilai rata-rata hasil belajar siklus I ke siklus II yaitu sebesar 90,65 dan
peningkatan ketuntasan klasikalnya sebesar 22,58%. Dengan demikian dapat diambil
kesimpulan bahwa dengan menggunakan model pembelajaran Mind Mapping dapat
meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran PKn di kelas X-IPS SMA
Santa Maria Medan Tahun Pelajaran 2014/2015.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
segala berkat
dan karunia-Nya yang senantiasa melindungi, menyertai,
memimpin dan membimbing penulis, sehingga dapat menyelesaikan penyusunan
dan penulisan skripsi ini.
Adapun judul skripsi ini adalah : “Penerapan Model Pembelajaran Mind
Mapping Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn
Kelas X Di SMA Santa Maria Medan Tahun Pelajaran 2014/2015”. yang
bertujuan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
di Jurusan Pendidikan dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas
Negeri Medan.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari
sempurna, baik dari segi isi maupun tutur bahasa. Oleh karena itu penulis sangat
mengharapkan saran dan kritikan yang bersifat membangun dari pembaca guna
penyempurnaan skripsi ini.
Tiada kata-kata yang dapat penulis pilih untuk mengucapkan rasa terimakasih
kepada semua pihak atas bantuan dan jerih payah yang diberikan dalam
penyelesaian skripsi ini. Untuk itu pada kesempatan ini penulis dengan segala
ketulusan dan kerendahan hati mengucapkan terimakasih kepada :
1. Bapak Prof.Dr.H.Ibnu Hajar,M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan.
2. Bapak Dr. H. Restu, MS, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial
3. Ibu Dr. Reh Bungana Beru PA, SH, M.Hum, selaku Ketua Jurusan Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri
Medan.
4. Bapak Arief Wahyudi, SH, selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan
5. Bapak Drs. Liber Siagian, M.Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah
membimbing serta memberi masukan dalam menyelesaikan skripsi ini
6. Bapak Drs. Buha Simamora, SH,MH dan Bapak Dr. Deny Setiawan, M.si dan
Ibu Sri Yunita, S.Pd, M.Pd selaku Dosen Penguji
7. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan yang telah banyak memberi
bekal ilmu dan etika berperilaku serta membantu penulis
8. Bapak Jon sebagai Pegawai Administrasi yang telah banyak berjasa dalam
membantu penulis.
9. Teristimewa Ayahanda B. Nainggolan dan Ibunda N. br Samosir yang telah
melahirkan, mengasuh serta memberikan bantuan baik moril maupun materil
kepada penulis dalam menyelesaikan studi.
10. Saudara-saudara ku Novita Oktaviana Nainggolan dan Jhonfri Winiarto
Nainggolan yang juga banyak mendukung penulis.
11. Rekan-rekan mahasiswa PPKn yang aku banggakan mulai dari yang senior,
dan junior, dan yang terutama stambuk 2008.
12. Khusus yang aku sayangi Yus Irawani Pakpahan yang selalu memberikan
semangat dan motivasi pada penulis.
13. Bapak Drs. Dasman Sirait selaku kepala sekolah SMA Santa Maria Medan,
yang telah memberikan izin kepada penulis untuk meneliti di SMA Santa
Maria Medan beserta Pegawai dan staf administrasi, penulis ucapkan terima
kasih.
14. Dan kepada semua pihak yang telah membantu penulis sehingga dapat
menyelesaikan skripsi ini.
Atas bantuan dan bimbingan yang telah penulis terima selama ini, penulis
berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa selalu melimpahkan berkat dan rahmatNya kepada kita semua.
Akhirnya peneliti berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi
pengembangan pendidikan negeri kita.
Medan, 11 Januari 2015
Penulis
Arnol Reynaldo Rumahombar
NIM. 308111015
DAFTAR ISI
Hal
KATA PENGANTAR ........................................................................................................ i
ABSTRAK ......................................................................................................................... iv
DAFTAR ISI ...................................................................................................................... v
DAFTAR TABEL ............................................................................................................. vi
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ...................................................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah .............................................................................................. 4
C. Pembatasan Masalah ............................................................................................. 5
D. Rumusan Masalah ................................................................................................. 5
E. Tujuan Penelitian .................................................................................................. 6
F. Manfaat Penelitian ................................................................................................ 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA ............................................................................................ 8
A. Kerangka Teoritis .................................................................................................. 8
B. Kerangka Berfikir ................................................................................................ 21
C. Hipotesis ............................................................................................................. 22
BAB III METODOLOGI PENELITIAN...................................................................... 23
A. Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................................................ 23
B. Populasi dan Sampel Penelitian ............................................................................ 23
C. Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional ...................................................... 24
1. Variabel Penelitian ........................................................................................... 24
2. Defenisi Operasional ........................................................................................ 25
D. Teknik Pengumpulan Data ................................................................................... 25
E. Teknik Analisis Data ............................................................................................. 31
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................................... 33
A. Deskripsi Hasil Penelitian................................................................................... 33
B. Pembahasan Hasil Penelitian .............................................................................. 52
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................................... 58
A. Kesimpulan.......................................................................................................... 58
B. Saran .................................................................................................................... 59
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 61
DAFTAR LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Hal
Tabel 1.1 Perbedaan Catatan Biasa dengan Mind Mapping ............................................. 17
Tabel 1.2 Populasi Penelitian ............................................................................................ 24
Tabel 1.3 Rencana Kegiatan Tindakan Kelas ................................................................... 28
Tabel 1.4 Kegiatan Pelaksanaan Tindakan Kelas Pada Pertemuan ke- 1 ......................... 34
Tabel 1.5 Nilai Pre Test Siklus I ....................................................................................... 36
Tabel 1.6 Nilai Pos Test Siklus I....................................................................................... 39
Tabel 1.7 Kegiatan Pelaksanaan Tindakan Kelas Pada Pertemuan ke-2 .......................... 44
Tabel 1.8 Nilai Pre Tes Siklus II ....................................................................................... 46
Tabel 1.9 Nilai Pos Test Siklus II ..................................................................................... 48
DAFTAR GAMBAR
Hal
Gambar 2.1 Model Penelitian Tindakan Kelas .................................................27
Gambar 2.2 Diagram Hasil Belajar Siswa Pada Pre Test Siklus I....................38
Gambar 2.3 Diagram Hasil Belajar Siswa Pada Pos Test Siklus I ...................41
Gambar 2.4 Diagram Hasil Belajar Siswa Pada Pre Test Siklus II ..................48
Gambar 2.5 Diagram Hasil Belajar Siswa Pada Pos Test Siklus II ..................50
DAFTAR LAMPIRAN
1. RPP
2. Soal dan jawaban
3. Nota tugas
4. Surat penelitian dari fakultas
5. Surat penelitian dari tempat penelitian
6. Surat keterangan jurusan PP-Kn
7. Surat keterangan perpustakaan UNIMED
8. Kartu kendali bimbingan skripsi
9. Daftar peserta seminar proposal penelitian
10. Pernyataan keaslian tulisan
11. Daftar riwayat hidup
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Pendidikan Kewarganegaraan adalah salah satu mata pelajaran yang
inovatif untuk membuka jalan ke arah penyiapan warga Negara yang cerdas,
kritis, kreatif dan rasioanal yang diberikan kepada peserta didik dengan ilmu
pengetahuan dan kemampuan dasar yang berkenaan dengan hubungan antara
warga Negara dengan Negara, warga Negara dengan sesama warga Negara yang
bertujuan agar menjadi warga Negara yang dapat diandalkan oleh bangsa dan
Negara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Pendidikan kewarganegaraan
memegang peranan yang sangat besar
dalam kehidupan sehari hari, karena mata pelajaran ini bertujuan membentuk
warga Negara yang cerdas, terampil dan berkarakter baik serta setia kepada
bangsa dan Negara Indonesia yang berdasarkan pada Pancasila dan UUD 1945.
Pendidikan Kewarganegaraan, dapat menjadi pengikat untuk menyatukan visi
peserta didik yang beragam dari segi agama, sosio-kultural, bahasa, usia dan suku
bangsa tentang budaya kebersamaan atau persatuan yang dapat mendukung tetap
berdirinya NKRI.
Dengan belajar Pendidikan Kewarganegaraan, peserta didik diharapkan
menjadi warga Negara yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air,
demokratis, berkeadaban, memiliki daya saing, berdisiplin, berpartisipasi aktif
dalam membangun kehidupan yang damai berdasarkan sistem nilai Pancasila.
Akan tetapi banyak siswa yang memiliki pandangan negatif terhadap mata
pelajaran
PKn.
Banyak
siswa
memandang
mata
pelajaran
Pendidikan
Kewarganegaraan sebagai mata pelajaran yang membosankan. Gejala yang lain
terlihat pada kenyataannya, proses pendidikan (pelajaran PKn) tidak memberi
jawaban bagi kebutuhan peserta didik dan tidak membentuk siswa menjadi seperti
yang diharapkan. Hal ini diakibatkan karena pendidik hanya menerapkan proses
belajar yang hanya berorientasi pada penambahan ilmu pengetahuan saja. Guru
hanya menuang informasi yang mengakibatkan peserta didik seringkali tidak
memahami apa yang telah dipelajarinya dan tidak mampu mengaplikasikan ilmu
yang telah diperolehnya. Berbagai masalah dalam kehidupan kegiatan belajar
mengajar dikelas tentu akan berpengaruh pada hasil belajar. Hal ini tampak dari
rata-rata hasil belajar peserta didik yang tidak memenuhi syarat ketuntasan
minimal. Seharusnya dalam proses pendidikan siswa dibentuk menjadi pribadi
yang dapat menghadapi tantangan dimasa depan. Rendahnya hasil belajar siswa
terhadap mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dipengaruhi oleh faktor
interen adalah faktor yang bersumber dari dalam diri siswa itu sendiri seperti
faktor keksehatan, minat, kemampuan belajar, dan lain sebagainya.
Sedangkan yang dimaksud dengan faktor eksteren adalah faktor yang
bersumber dari luar diri siswa seperti keluarga, lingkungan sekolah dan
lingkungan masyarakat. Minat belajar siswa juga sangat mempengaruhi hasil
belajar siswa. Untuk belajar dengan baik, minat merupakan salah satu indikator
yang harus diperhatikan, sebab tanpa adanya minat maka kegiatan belajar siswa
tidak akan pernah tercapai. Oleh karenanya guru perlu menciptakan pembelajaran
yang dapat menumbuhkan minat belajar siswa.
Selain itu, pemilihan metode mengajar yang tepat berpengaruh pada hasil
belajar siswa. Metode merupakan cara yang dilakukan dalam membelajarkan
siswa. Oleh karenanya guru diharapkan mampu memilih dan menggunakan
metode mengajar yang sesuai dengan tuntutan belajar siswa dengan tujuan agar
proses belajar mengajar menjadi lebih menarik dan menyenangkan. Seringkali
guru masih menggunakan metode ataupun model pembelajaran yang kovensional.
Hal ini menyebabkan peserta didik menjadi bosan dan tidak tertarik untuk belajar
PKn itu sendiri.
Dengan adanya masalah tersebut maka penulis menyimpulkan bahwa yang
menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa adalah guru masih menggunakan
pembelajaran konvensional. Dalam hal ini model pembelajaran yang diterapkan
oleh guru tidak bervariasi. Proses pembelajaran yang bersifat konvensional
seringkali hanya berpusat pada guru atau teacher center dan mengandalkan
metode ceramah sehingga yang terjadi adalah siswa menjadi kurang aktif dan
merasa bosan. Dalam hal ini siswa tidak menemukan cara untuk memahami
bagaimana seharusnya dirinya belajar, berfikir dan memotivasi diri sendiri,
padahal aspek-aspek tersebut merupakan kunci keberhasilan dalam proses
pembelajaran. Jika kondisi ini terus dibiarkan maka hasil belajar siswa akan tetap
menjadi rendah.
Untuk mengatasi masalah tersebut perlu digunakan model pembelajaran
yang dapat membentuk siswa menjadi kreatif dan mampu memecahkan
masalahnya sendiri. Seperti halnya dengan peserta didik, ketika pendidik hanya
memberi informasi saja tanpa memberitahukan pengaplikasiannya maka informasi
tersebut akan sia-sia saja. Untuk menangani hal diatas maka pendidik dapat
menerapkan model pembelajaran Mind Mapping. Model pembelajaran Mind
Mapping menyajikan kepada siswa masalah yang bermakna dan mengajak peserta
didik untuk memecahkan masalah tersebut sehingga peserta didik mampu
menemukan solusi. Dengan menerapkan model pembelajaran Mind Mapping
diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Dengan adanya model
pembelajaran Mind Mapping siswa semakin mampu memahami materi
pelajarannya dan mampu mengaplikasikannya dalam kehidupannya sehari-hari.
Atas dasar inilah penulis tertarik melakukan penelitian yang berjudul :
“Penerapan Model Pembelajaran Mind Mapping Dalam Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn Kelas X Di SMA Santa Maria Medan
Tahun Pelajaran 2014/2015”.
B. Identifikasi Masalah
Tujuan dari identifikasi masalah adalah agar penelitian yang dilakukan
menjadi terarah serta cakupan masalah yang dibahas tidak terlalu luas.
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka beberapa masalah di
identifikasi sebagai berikut :
1. Rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran PKn.
2. Model pembelajaran guru tidak bervariasi.
3. Siswa kurang ditantang untuk berfikir secara kritis berkaitan dengan
persoalan-persoalan yang terjadi.
4. Keaktifan siswa kurang diperhatikan pada saat proses belajar mengajar.
5. Guru masih memegang peran utama sehingga pembelajaran terkesan
membosankan.
6. Kemampuan guru dalam menggunakan model pembelajaran.
C. Pembatasan Masalah
Mengingat banyaknya masalah yang berkaitan dengan yang akan diteliti,
maka agar penelitian ini lebih terarah pada tujuan yang diharapkan, dalam hal ini
penulis
mengadakan
pembatasan
masalah
untuk
mempermudah
dalam
memecahkan masalah yang akan dihadapi dalam penelitian ini. Pembatasan
masalah tersebut sesuai dengan pendapat Maryaeni (2005:30) yang menyatakan
bahwa :
“Dalam merumuskan ataupun membatasi permasalahan dalam suatu
penelitian sangatlah bervariasi dan tergantung pada kesenangan peneliti.
Oleh karena itu perlu hati-hati dan jeli dalam mengevaluasi rumusan
permasalahan penelitian,dan dirangkum kedalam beberapa pertanyaan yang
jelas.”
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah diatas, maka penulis
membatasi ruang lingkup permasalahan sebagai berikut :
1. Penelitian ini difokuskan pada upaya meningkatkan hasil belajar PKn
dengan menggunakan model pembelajaran Mind Mapping Di kelas X-IPS
SMA Santa Maria Medan
2. Kendala yang dihadapi guru dalam mengajarkan siswa kelas X-IPS SMA
Santa Maria Medan dengan menggunakan Model Pembelajaran Mind
Mapping
3. Penelitian ini diharapkan terjadi peningkatan hasil belajar siswa
4. Peneliti hanya meneliti siswa kelas X-IPS SMA Santa Maria Medan
Semester I Tahun Pelajaran 2014/2015 pada Materi HAM
D. Rumusan Masalah
Rumusan masalah merupakan suatu titik fokus dari sebuah penelitian yang
hendak dilakukan. Mengingat sebuah penelitian merupakan upaya untuk
menemukan jawaban untuk pertanyaan, maka dari itu perlu dirumuskan dengan
baik, sehingga dapat mendukung untuk menentukan jawaban pertanyaan.
Berdasarkan uraian diatas hal ini sejalan dengan pendapat Sugiyono
(2009:55) yang mengatakan, bahwa rumusan masalah itu merupakan suatu
pertanyaan yang akan dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data. Namun
demikian terdapat kaitan erat antara masalah dan rumusan masalah, karena setiap
rumusan masalah penelitian harus didasarkan pada masalah.
Berdasarkan uraian dan latar belakang masalah, serta identifikasi masalah,
serta pembatasan masalah dapat dirumuskan sebagai berikut “Apakah penerapan
model pembelajaran Mind Mapping dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada
mata pelajaran PKn kelas X Di SMA Santa Maria Medan Tahun Pelajaran
2014/2015?
E. Tujuan Penelitian
Setiap kegiatan mengarah pada tujuan, yang merupakan suatu keberhasilan
penelitian yaitu tujuan penelitian, dan tujuan penelitian merupakan jawaban atas
pertanyaan dalam penelitian. Maka tujuan yang hendak dicapai oleh penulis
adalah :
1. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa yang disebabkan
penerapan model pembelajaran Mind Mapping.
2. Untuk mengetahui apa kendala yang dihadapi Siswa Kelas X-IPS SMA
Santa Maria Medan dengan menggunakan Model Pembelajaran Mind
Mapping.
F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian adalah:
1. Bagi guru penelitian ini diharapkan dapat memberikan peningkatan mutu
pembelajaran atau pendidikan melalui model pembelajaran Mind Mapping
terhadap peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan.
2. Dapat memotivasi siswa untuk lebih berperan aktif dalam pembelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan dan mengarahkan siswa untuk saling
berinteraksi dengan siswa lainnya.
3. Sebagai bahan informasi atau masukan bagi peneliti yang akan meneliti
yang berkaitan dengan masalah ini, sehingga diperoleh hasil yang lebih
bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMA Santa Maria Medan yang beralamat di Jln
Palang Merah No 15, Tahun Pelajaran 2014/2015. Penelitian ini merupakan
penelitian tindakan kelas dengan menerapkan model pembelajaran Mind Mapping
pada materi pelajaran HAM. Penelitian ini juga dilaksanakan pada dua siklus dan
kepada siswa diberikan pre-tes (sebelum memulai pelajaran) untuk mengetahui
tingkat pengetahuan siswa terhadap materi yang akan dipelajari dan pos-tes
(setelah pembelajaran dilaksanakan) untuk mengetahui perubahan yang dicapai
setelah proses pembelajaran berlangsung.
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang harus dicapai siswa adalah 80
maka siswa dinyatakan tuntas belajar, dan apabila 80% dari jumlah siswa belum
mencapai nilai 80 maka ketuntasan secara klasikal belum terpenuhi, sehingga
akan dilanjutkan ke siklus berikutnya dan sebaliknya, jika 80% dari jumlah siswa
mencapai nilai 80 maka ketuntasan secara klasikal telah terpenuhi dan tidak perlu
lagi dilanjutkan ke siklus berikutnya.
1.
Tindakan Pada Siklus I
a.
Pertemuan ke 1, Tanggal 4 November 2015
Materi yang disampaikan adalah tentang HAM. Disampaikan dalam 2 jam
pelajaran dan dengan menggunakan model pembelajaran Mind Mapping.
Perangkat yang digunakan dalam pembelajaran ini berupa rencana pembelajaran,
lembar pre-tes, lembar pos-tes, buku pendidikan kewarganegaraan, lembar
kegiatan siswa, spidol, dan papan tulis.
Gambaran tentang pelaksanaan tindakan kelas pada pertemuan ke-1 adalah
sebagai berikut:
Tabel 1.4
Kegiatan Pelaksanaan Tindakan Pada Pertemuan ke-1
Tahapan Pembelajaran
Alokasi
No
Kegiatan Guru
1
Kegiatan Siswa
Kegiatan Awal
1. Guru memberi salam pembuka
2. Guru mengabsensi siswa
3. Apersepsi tentang Norma (pretes)
4. Menyampaikan kompetensi
dasar dan tujuan pembelajaran
(fase 1)
1. Siswa menjawab
salam dari guru
2. Siswa menyebut
siswa yang tidak
hadir
3. Siswa mengerjakan
soal pre-tes
4. Siswa
mendengarkan
2
Waktu
Kegiatan inti
1. Guru memberikan penjelasan
singkat tentang model
pembelajaran Mind Mapping
2. Membagi siswa dalam
1. Siswa mendengar
penjelasan guru
2. Membentuk
kelompok belajar
10’
kelompok belajar (fase 2)
sesuai dengan
3. Memberikan soal pemecahan
instruksi guru
masalah kepada siswa (fase 3)
4. Menyuruh tiap kelompok untuk
melakukan kegiatan sesuai
dengan instruksi guru (fase 3)
5. Menyuruh tiap kelompok
3. Melakukan diskusi
dan saling bertukar
ide
4. Bekerja di dalam
kelompok dan
memberikan pemecahan
merumuskan ide
masalah terhadap studi kasus
yang telah
yang diberikan oleh guru (fase
dikumpulkan
3)
6. Mengorganisir siswa dalam
5. Membuat rumusan
pemecahan masalah
pembuatan laporan yang akan di
6. Membagi tugas
persentasikan (fase 4)
7. Memberi komentar
7. Meminta tiap kelompok untuk
mengamati karya yang telah
dipersentasikan (fase 5)
8. Merefleksikan hasil persentasi
dari tiap kelompok
dan pertanyaan
8. Menyimak dan
membuat
kesimpulan
9. Mengerjakan pos-tes
9. Memberikan tes formatif (postes)
3
Kegiatan Penutup
1. Guru menyimpulkan materi
1. Siswa
pembelajaran
mendengarkan
2. Guru membimbing siswa untuk
kesimpulan materi
membuat rangkuman
pembelajaran
3. Memberikan salam penutup
10’
2. Membuat
rangkuman
3. Siswa membalas
salam penutup
Berdasarkan hasil tes diperoleh data sebagai berikut:
Tabel 1.5
Nilai Pre Test Siklus 1
No
Nama Siswa
Skor
Nilai
Keterangan
1
Abed Nego Tarigan
8
80
Tuntas
2
Anastasya Sembiring
8
80
Tuntas
3
Andar Stevenson
8
80
Tuntas
4
Ayu Lestari Sinulingga
8
80
Tuntas
5
Beatriks Hutasoit
8
80
Tuntas
6
Ehud Jhoswinson Sijabat
6
60
Tidak Tuntas
7
Elva Coriyna Isabella
7
70
Tidak Tuntas
8
Felia G Zagato
7
70
Tidak Tuntas
9
Felix Jeremy R Barus
6
60
Tidak Tuntas
10
Harry Marcelinno G Sianipar
9
90
Tuntas
11
Jelita Enjelina Tarigan
9
90
Tuntas
12
Jese Edward Simatupang
5
50
Tidak Tuntas
13
Josua Sembiring
6
60
Tidak Tuntas
14
Juni Pebri Elianse
7
70
Tidak Tuntas
15
Kristiani Valentyna
9
90
Tuntas
16
Maria Haloho
8
80
Tuntas
17
Mikael Sinaga
7
70
Tidak Tuntas
18
Miranda Eflin Simarmata
6
60
Tidak Tuntas
19
Nigsih Siahaan
6
60
Tidak Tuntas
20
Novena F Sifalingging
8
80
Tuntas
21
Otty Manalu
9
90
Tuntas
22
Selly Aginta Ginting
9
90
Tuntas
23
Sri Suranta Karo Karo
9
90
Tuntas
24
Tania L Stephani
8
80
Tuntas
25
Wencim Banjarnahor
8
80
Tuntas
26
Willi M Gultom
8
80
Tuntas
27
William Risky S Tampubolon
8
80
Tuntas
28
Yesika Simbolon
9
90
Tuntas
29
Yohanna Manurung
8
80
Tuntas
30
Kapucho Massimiliano Pinem
9
90
Tuntas
31
Guido Gomgom Tua
9
90
Tuntas
Dari data pada tabel diatas dapat dilihat bahwa pada pelaksanaan Pre Test
Siklus I, terdapat 21 siswa yang tuntas 67,74% dan terdapat 10 siswa yang
tidak tuntas 32,26%. Sedangkan rata-rata nilai siswa secara klasikal yaitu
77,42. Hal ini menunjukan bahwa hasil belajar siswa kelas X-IPS rendah dan
tidak memenuhi ketuntasan secara klasikal. Berdasarkan hasil observasi
diketahui bahwa rendahnya nilai tersebut karena siswa merasa tidak tertarik
belajar Pendidikan Kewarganegaraan. Siswa cenderung malas belajar, dan
setelah dilakukan wawancara kepada siswa dapat disimpulkan bahwa
kegiatan belajar mengajar yang selama ini dilakukan oleh guru sangat
monoton. Guru hanya mengajar dengan metode ceramah. Hal ini tentu saja
membuat siswa menjadi jenuh dan kurang aktif dalam kelas sehingga
mengakibatkan hasil belajar siswa menjadi rendah.
80
70
60
50
Jumlah Siswa Tuntas
40
% Siswa Tuntas
30
Jumlah Siswa Tidak Tuntas
% Siswa Tidak Tuntas
20
10
0
Pre Test
Siklus I
Gambar 2.2
Diagram Hasil Belajar Siswa Pada Pre Test Siklus I
Berdasarkan data yang diperoleh, dilakukan dan mencoba model
pembelajaran Mind Mapping, nilai siswa pada Pos Test diketahui sebagai berikut:
Tabel 1.6
Nilai Pos Test Siklus I
No
Nama Siswa
Skor
Nilai
Keterangan
1
Abed Nego Tarigan
8
80
Tuntas
2
Anastasya Sembiring
8
80
Tuntas
3
Andar Stevenson
8
80
Tuntas
4
Ayu Lestari Sinulingga
8
80
Tuntas
5
Beatriks Hutasoit
8
80
Tuntas
6
Ehud Jhoswinson Sijabat
6
60
Tidak Tuntas
7
Elva Coriyna Isabella
8
80
Tuntas
8
Felia G Zagato
7
70
Tidak Tuntas
9
Felix Jeremy R Barus
6
60
Tidak Tuntas
10
Harry Marcelinno G Sianipar
9
90
Tuntas
11
Jelita Enjelina Tarigan
9
90
Tuntas
12
Jese Edward Simatupang
5
50
Tidak Tuntas
13
Josua Sembiring
6
60
Tidak Tuntas
14
Juni Pebri Elianse
7
70
Tidak Tuntas
15
Kristiani Valentyna
9
90
Tuntas
16
Maria Haloho
8
80
Tuntas
17
Mikael Sinaga
7
70
Tidak Tuntas
18
Miranda Eflin Simarmata
6
60
Tidak Tuntas
19
Nigsih Siahaan
6
60
Tidak Tuntas
20
Novena F Sifalingging
8
80
Tuntas
21
Otty Manalu
9
90
Tuntas
22
Selly Aginta Ginting
9
90
Tuntas
23
Sri Suranta Karo Karo
9
90
Tuntas
24
Tania L Stephani
8
80
Tuntas
25
Wencim Banjarnahor
8
80
Tuntas
26
Willi M Gultom
8
80
Tuntas
27
William Risky S Tampubolon
8
80
Tuntas
28
Yesika Simbolon
9
90
Tuntas
29
Yohanna Manurung
8
80
Tuntas
30
Kapucho Massimiliano Pinem
9
90
Tuntas
31
Guido Gomgom Tua
9
90
Tuntas
Dari data pada tabel diatas dapat dilihat bahwa pada pelaksanaan Post Test
Siklus I, terdapat 22 siswa yang tuntas 70,97% dan terdapat 9 siswa yang tidak
tuntas 29,03%. Sedangkan rata-rata nilai siswa secara klasikal yaitu 77,74.
80
70
60
50
Jumlah Siswa Tuntas
40
% Siswa Tuntas
30
Jumlah Siswa Tidak Tuntas
% Siswa Tidak Tuntas
20
10
0
Pos Test
Siklus I
Gambar 2.3
Diagram Hasil Belajar Siswa Pada Pos Test Siklus I
Hasil analis data menunjukan bahwa secara keseluruhan siswa yang tuntas
belajar pada Pre Tes sebanyak 21 siswa 67,74% dan Pos Tes sebanyak 22 siswa
70,97%. Terdapat kenaikan sebanyak 1 siswa. Sedangkan siswa yang belum
tuntas mengalami penurunan angka 10 siswa pada saat Pre Tes menjadi 9 siswa
pada saat Pos Tes. Bagi siswa yang tidak tuntas belajar diberikan remedial yang
dikerjakan dirumah.
Dilihat dari daya serap siswa terhadap materi pembelajaran, dari 31 jumlah
siswa hanya terdapat 22 orang siswa 70,97% yang telah mencapai kriteria
ketuntasan minimal yaitu 80. Hal ini tentu saja masih sangat jauh dari indikator
yang diharapkan, yakni 80% siswa yang memperoleh nilai 80.
Refleksi terhadap fenomena diatas meliputi :
a. Sebagian besar dari siswa masih terlihat kurang aktif dengan model
pembelajaran Mind Mapping. Hal ini disebabkan oleh model yang digunakan
guru selama ini adalah ceramah sehingga membuat siswa jarang diberi
kesempatan untuk bertanya dan cenderung membuat proses pembelajaran
terasa membosankan.
b. Siswa belum terbiasa mengemukakan pendapat sehingga terlihat canggung
dalam mengemukakan pendapat dan membuat guru menunjuk perwakilan dari
kelompok.
c. Kurangnya interaksi antar anggota kelompok dalam menyelesaikan masalah
yang diberikan oleh guru.
d. Dalam proses diskusi dalam kelas masih kurang aktif, hal ini terlihat dari
masih banyak siswa yang gugup dalam menyampaikan pendapatnya.
e. Siswa agak sulit untuk menanggapi pernyataan yang muncul, sehingga di
dalam persentasi terlihat kaku.
Berdasarkan hal di atas, maka peneliti mencoba untuk memberikan perbaikan
untuk dilaksanakan selanjutnya, diantaranya :
a. Memotivasi siswa supaya dalam proses mengemukakan pendapatnya supaya
tidak canggung dan berusaha memahami materi atau pun permasalahan yang
disampaikan.
b. Menumbuhkan kesadaran kepada siswa supaya aktif dalam kelas dengan
kemauan belajar yang tinggi.
c. Memberikan pengarahan kepada siswa sehubungan dengan meminimalkan
kekurangan-kekurangan yang timbul dalam kelas selama proses pembelajaran
berlangsung.
Maka peneliti mencoba memberikan masukan dan motivasi yang membangun
kepada siswa supaya aktif dalam proses pembelajaran yang akan dilaksanakan
pada siklus ke II dan juga memberikan pengakuan dan penghargaan kepada
siswa yang aktif dalam kelompok.
2.
Tindakan Pada Siklus ke II
a.
Pertemuan ke 2, tanggal 12 November 2015
Dalam pertemuan kedua ini peneliti kembali menggunakan model
pembelajaran Mind Mapping. Di pertemuan kedua ini lebih ditekankan lagi
kegiatan siswa dalam proses pembelajaran. Pada mata pelajaran minggu
sebelumnya, telah dibahas pengertian Norma. Materi tersebut sebagai awal
dari kegiatan dengan materi berikutnya, hingga pokok bahasan Norma, harus
benar-benar dipahami oleh siswa.
Rincian kegiatan ini adalah sebagai berikut :
Tabel 1.7
Kegiatan Pelaksanaan Tindakan Kelas Pada Pertemuan ke-2
Tahapan Pembelajaran
Alokasi
No
Kegiatan Guru
1
Kegiatan Siswa
Kegiatan awal
1. Guru memberi salam
1. Siswa menjawab
salam dari guru
pembuka
2. Guru mengabsensi siswa
2. Siswa menyebut
siswa yang tidak hadir
3. Apersepsi dan motivasi
4. Menyampaikan kompetensi
dasar dan memberikan Pre
10’
3. Siswa mendengarkan
4. Siswa mengerjakan
Pre Tes
Tes
2
Waktu
Kegiatan inti
1. Guru membagi siswa dalam
kelompok belajar
2. Guru memberikan materi
kepada siswa dan kasus
yang akan dipecahkan
3. Guru memberikan instruksi
atau arahan
4. Guru memberikan
kesempatan untuk kelompok
1.
Siswa mendengar
dan memahami materi
pembelajaran
2. Siswa memperhatikan
penjelasan dari guru
tentang kasus yang
akan dipecahkan
3. Melakukan diskusi
dan saling bertukar
60’
untuk dipersentasikan di
depan kelas
ide
4. Siswa
5. Guru memberikan penilaian
mempersentasikan
terhadap persentasi siswa
hasil kelompok di
6. Guru memberikan Pos Tes
depan kelas
5. Mendengarkan
penjelasan guru
6. Siswa mengerjakan
Pos Tes
3
Kegiatan penutup
1. Guru menyimpulkan materi
pembelajaran
2. Guru membimbing siswa
untuk membuat rangkuman
3. Memberikan salam penutup
1. Siswa mendengarkan
kesimpulan materi
pembelajaran
2. Membuat rangkuman
3. Siswa membalas
salam penutup
10’
Berdasarkan hasil tes yang dilakukan, diperoleh data sebagai berikut :
Tabel 1.8
Nilai Pre Tes Siklus II
No
Nama Siswa
Skor
Nilai
Keterangan
1
Abed Nego Tarigan
9
90
Tuntas
2
Anastasya Sembiring
9
90
Tuntas
3
Andar Stevenson
6
60
Tidak Tuntas
4
Ayu Lestari Sinulingga
9
90
Tuntas
5
Beatriks Hutasoit
8
80
Tuntas
6
Ehud Jhoswinson Sijabat
9
90
Tuntas
7
Elva Coriyna Isabella
6
60
Tidak Tuntas
8
Felia G Zagato
8
80
Tuntas
9
Felix Jeremy R Barus
8
80
Tuntas
10
Harry Marcelinno G Sianipar
9
90
Tuntas
11
Jelita Enjelina Tarigan
9
90
Tuntas
12
Jese Edward Simatupang
9
90
Tuntas
13
Josua Sembiring
6
60
Tidak Tuntas
14
Juni Pebri Elianse
6
60
Tidak Tuntas
15
Kristiani Valentyna
9
90
Tuntas
16
Maria Haloho
8
80
Tuntas
17
Mikael Sinaga
7
70
Tidak Tuntas
18
Miranda Eflin Simarmata
6
60
Tidak Tuntas
19
Nigsih Siahaan
6
60
Tidak Tuntas
20
Novena F Sifalingging
8
80
Tuntas
21
Otty Manalu
9
90
Tuntas
22
Selly Aginta Ginting
9
90
Tuntas
23
Sri Suranta Karo Karo
9
90
Tuntas
24
Tania L Stephani
8
80
Tuntas
25
Wencim Banjarnahor
8
80
Tuntas
26
Willi M Gultom
8
80
Tuntas
27
William Risky S Tampubolon
8
80
Tuntas
28
Yesika Simbolon
9
90
Tuntas
29
Yohanna Manurung
8
80
Tuntas
30
Kapucho Massimiliano Pinem
9
90
Tuntas
31
Guido Gomgom Tua
9
90
Tuntas
Dari data tabel diatas dapat dilihat bahwa pelaksanaan Pre Tes Siklus II,
terdapat 24 siswa yang tuntas 77,42% dan terdapat 7 siswa yang tidak tuntas
22,58%. Sedangkan rata-rata nilai siswa secara klasikal yaitu 80,32 %.
90
80
70
60
Jumlah Siswa Tuntas
50
% Siswa Tuntas
40
Jumlah Siswa Tidak Tuntas
30
% Siswa Tidak Tuntas
20
10
0
Pre Tes Siklus
II
Gambar 2.4
Diagram Hasil Belajar Siswa Pada Pre Tes Siklus II
Dari hasil Pre Tes Siklus II diketahui bahwa, hasil belajar siswa cukup baik dan
telah memenuhi ketuntasan secara klasikal. Sedangkan hasil belajar siswa pada
Pos Tes dapat dilihat dari tebel berikut :
Tabel 1.9
Nilai Pos Tes Siklus II
No
Nama Siswa
Skor
Nilai
Keterangan
1
Abed Nego Tarigan
10
100
Tuntas
2
Anastasya Sembiring
10
100
Tuntas
3
Andar Stevenson
8
80
Tuntas
4
Ayu Lestari Sinulingga
10
100
Tuntas
5
Beatriks Hutasoit
10
100
Tuntas
6
Ehud Jhoswinson Sijabat
9
90
Tuntas
7
Elva Coriyna Isabella
10
100
Tuntas
8
Felia G Zagato
8
80
Tuntas
9
Felix Jeremy R Barus
8
80
Tuntas
10
Harry Marcelinno G Sianipar
9
90
Tuntas
11
Jelita Enjelina Tarigan
9
90
Tuntas
12
Jese Edward Simatupang
9
90
Tuntas
13
Josua Sembiring
6
60
Tidak Tuntas
14
Juni Pebri Elianse
10
100
Tuntas
15
Kristiani Valentyna
9
90
Tuntas
16
Maria Haloho
10
100
Tuntas
17
Mikael Sinaga
10
100
Tuntas
18
Miranda Eflin Simarmata
6
60
Tidak Tuntas
19
Nigsih Siahaan
10
100
Tuntas
20
Novena F Sifalingging
10
100
Tuntas
21
Otty Manalu
9
90
Tuntas
22
Selly Aginta Ginting
9
90
Tuntas
23
Sri Suranta Karo Karo
9
90
Tuntas
24
Tania L Stephani
10
100
Tuntas
25
Wencim Banjarnahor
8
80
Tuntas
26
Willi M Gultom
10
100
Tuntas
27
William Risky S Tampubolon
10
100
Tuntas
28
Yesika Simbolon
9
90
Tuntas
29
Yohanna Manurung
8
80
Tuntas
30
Kapucho Massimiliano Pinem
9
90
Tuntas
31
Guido Gomgom Tua
9
90
Tuntas
Pada siklus II ini terdapat peningkatan yang cukup tajam, dari hasil pre tes,
ada 24 orang siswa (77,42%) yang tuntas belajar, sedangkan saat pos tes terjadi
peningkatan 5 orang siswa, yaitu 29 orang siswa (93,55%) telah berhasil
mencapai standar ketuntasan hasil belajar. Jumlah siswa yang tidak tuntas saat pre
tes 7 siswa (22,58%) dan saat pos tes tinggal 2 siswa lagi (6,45%). Dan bagi 2
orang siswa yang belum tuntas tersebut, akan diberikan remedial dengan
penugasan dirumah.
100
90
80
70
60
Jumlah Siswa Tuntas
50
% Siswa Tuntas
40
Jumlah Siswa Tidak Tuntas
30
% Siswa Tidak Tuntas
20
10
0
Pos Tes Siklus
II
Gambar 2.5
Diagram Hasil Belajar Siswa Pada Pos Tes Siklus II
Perolehan daya serap sebesar 93,55% dengan nilai minimal 80 telah
membuktikan bahwa standar nilai yang ditargetkan yaitu sebesar 80% dengan
nilai minimal 80 telah tercapai. Hal ini berarti bahwa penelitian ini dikatakan
berhasil meningkat hasil belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan dan hasil penelitian ini merupakan feedback yang sangat baik
bagi peneliti.
Refleksi terhadap tindakan diatas adalah :
B. Analisis Data
Dalam penelitian ini analisis data dilakukan dalam beberapa tahap yaitu :
1. Reduksi Data
Data yang diperoleh dengan penerapan model pembelajaran Mind Mapping
pada saat proses pembelajaran
dikumpulkan. Data yang sudah terkumpul
diseleksi dan disederhanakan menjadi data yang lebih spesifik. Data yang diambil
adalah data tentang hasil belajar siswa pada siklus I dan II. Dimana pada siklus II
siswa mulai terbiasa dengan model pembelajaran Mind Mapping sehingga hasil
belajar siswa meningkat dan secara klasikal dikatakan tuntas.
2. Sajian Data
Data tentang hasil belajar siswa yang sudah direduksi akan disajikan untuk
menghitung ketuntasan perorangan. Berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM), seorang siswa dinyatakan tuntas belajar atau mencapai kompetensi yang
diajarkan apabila siswa tersebut memperoleh nilai minimal 80.
Misalnya untuk menghitung ketuntasan belajar siswa atas nama Andar
Stevenson (terlampir) adalah sebagai berikut :
Daya Serap
Daya Serap
Daya Serap = 80%
Jadi saya serap Andar Stevenson adalah 80. Untuk nama-nama siswa
selanjutnya dihitung berdasarkan rumus diatas. Kelas dinyatakan mencapai
ketuntasan jika 80% dari jumlah keseluruhan siswa mencapai KKM yang
ditetapkan.
Ketuntasan secara klasikal dapat dihitung sebagai berikut :
P=
P=
P =70,97%
Pada siklus I belum mencapai ketuntasan klasikal karena hanya (70,97%
siswa yang tuntas belajar, sedangkan kelas dinyatakan mencapai ketuntasan
belajar jika ≥80% dari jumlah keseluruhan siswa mencapai nilai ≥80.
C. Pembahasan Hasil Penelitian
Penelitian dilaksanakan di dalam kelas dengan menerapkan model
pembelajaran Mind Mapping saat kegiatan pembelajaran berlangsung. Pada awal
kegiatan pembelajaran diberikan pre tes untuk mengetahui sejauh mana tingkat
pemahaman siswa terhadap materi yang akan dipelajari dan di akhir diberi pos tes
untuk mengetahui perubahan yang terjadi. Apabila hasil belajar siswa dibawah
Kriteria Ketuntasan Minimal yaitu nilai 80 maka siswa belum tuntas belajar, dan
apabila 80% dari jumlah siswa belum mencapai nilai 80 maka ketuntasan secara
klasikal belum terpenuhi, sehingga akan dilanjutkan ke siklus berikutnya. Adapun
langkah-langkah dalam setiap siklus yang dilaksanakan adalah :
1.
Siklus I
1.1 Perencanaan (Planning)
Berdasarkan karakteristik penelitian kelas (PTK) dimana penelitian
berangkat dari permasalahan yang timbul dalam kegiatan pembelajaran sehari-hari
yang dihadapi oleh guru. Maka kegiatan awal peneliti adalah berkonsultasi kepada
guru bidang studi untuk mengetahui keadaan siswa dan mengadakan pembahasan
tentang pelaksanaan tindakan kelas dan membuat rencana pembelajaran sesuai
dengan model pembelajaran Mind Mapping.
Peneliti juga mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang
diperlukan di kelas. Pada tahap ini peneliti menyusun tes awal yang diberikan
kepada siswa sebelum dilakukannya penerapan model pembelajara Mind Mapping
dan menyusun pos tes I untuk melihat perkembangan tingkat pemahaman siswa
terhadap pelajaran dengan menerapkan strategi dan model pembelajaran.
1.2 Pelaksanaan (Acting)
Pada tahap ini, peneliti memainkan perannya sebagai pengajar dengan
menerapkan model pembelajaran Mind Mapping yang sudah dirancang dalam
rencana pelaksanaan pembelajaran. Pada awal pertemuan pertama, peniliti
melaksanakan tes awal mengenai kompetensi dasar untuk mengetahui tingkat
pemahaman siswa terhadap materi Norma yang akan dipelajari. Setelah tes
selesai, peneliti menjelaskan tentang model pembelajaran Mind Mapping
dilanjutkan dengan memberikan materi yang sesuai dengan rencana pelaksanaan
pembelajaran.
Pada akhir tindakan siklus I, peneliti akan memberi tes formatif. Saat tes
ini berlangsung, setiap anggota kelompok mengerjakan tes secara individu tanpa
bantuan teman satu kelompoknya. Hasil tes ini akan menjadi penentu apakah
siswa tersebut berhasil atau tidak selama penerapan model pembelajaran Mind
Mapping.
Data hasil belajar siswa pada materi Norma ini terdiri dari hasil belajar
sebelum penerapan model pembelajaran Mind Mapping atau pre tes dengan hasil
67,74% (21 siswa) dan hasil belajar setelah penerapan model pembelajaran Mind
Mapping atau pos tes dengan hasil 70,97% (22 siswa) yang tuntas belajar, dengan
nilai rata-rata pada pre tes 77,42 dan pos tes 77,74.
1.3 Pengamatan (Observation)
Pengamatan dalam penelitian ini dilakukan oleh peneliti sendiri, pada saat
proses pembelajaran berlangsung. Sebelum proses pembelajaran dimulai, peneliti
memberi tes awal sebelum diterapkannya model pembelajaran Mind Mapping dan
kemudian menyampaikan materi dengan menerapkan model pembelajaran Mind
Mapping. Selama berlangsung proses pembelajaran, dilakukan pengamatan
terhadap proses belajar yang dilaksanakan oleh siswa. Dalam pengamatan ini,
peneliti melihat bahwa siswa masih belum terbiasa dengan pelaksanaan model
pembelajaran tersebut, sehingga keaktifan dalam belajar masih belum maksimal.
1.4 Refleksi
Hasil analisis data diperoleh dari nilai pre tes dan nilai pos tes.
Berdasarkan analisis data hasil belajar pada pre tes dan pos tes yang diberikan
pada siklus I diperoleh data pada saat pre tes dan pos tes.
Berdasarkan data yang diperoleh, bahwa nilai rata-rata kelas adalah 77,74
dengan jumlah siswa yang tuntas belajar 22 siswa (70,97%). Sedangkan jumlah
siswa yang tidak tuntas adalah 9 siswa (29,03%). Hal ini berarti bahwa masih
perlu dilanjutkan kembali ke siklus berikutnya. Maka peneliti mencoba
mengambil alternatif perbaikan untuk diterapkan nantinya pada siklus II,
diantaranya adalah lebih memotivasi siswa agar lebih aktif lagi dalam
pembelajaran, dan memberikan pengakuan dan penghargaan kepada siswa agar
lebih aktif dalam diskusi kelompok.
2.
Siklus II
2.1 Perencanaan (Planning)
Hasil perolehan nilai siswa setelah diadakan refleksi masih belum
memenuhi kriteria ketuntasan secara klasikal yaitu minimal 80% siswa harus
memperoleh nilai ≥80. Hasil observasi juga masih jauh dari yang diharapkan.
Untuk itu peneliti mengadakan perbaikan pelaksanaan pembelajaran untuk
diterapkan di siklus II, yaitu dengan lebih memotivasi siswa agar terus bergiat,
mempersiapkan perangkat-perangkat yang diperlukan dan memberi penghargaan
kepada siswa agar lebih bersemangat dan serius dalam belajar.
2.2 Pelaksanaan (Acting)
Guru memulai pelajaran dengan memberikan motivasi kepada siswa untuk
belajar dan bekerja sama dengan kelompoknya. Berdasarkan dari analisis siklus I
guru memperbaiki kelemahan-kelemahan yang terjadi pada siklus I pada siklus II.
Guru menjelaskan secara singkat materi yang akan dipelajari, mengulang
materi pelajaran yang telah dipelajari sebelumnya. Guru melaksanakan kegiatan
pembelajaran berdasarkan rencana tindakan yang telah dibuat pada rencana
pembelajaran dengan menggunakan teknik belajar kelompok sebagai variasi
metode untuk meningkatkan perkembangan karakter posistif siswa.
Setelah kegiatan ini berakhir, maka guru memberikan tes tertulis kepada
siswa untuk mengetahui sejauh mana perubahan yang terjadi setelah penerapan
model pembelajaran Mind Mapping untuk melihat perkembangan dan ketuntasan
belajar siswa setelah diberikan tindakan tahap kedua. Perolehan hasil belajar
siswa pada siklus II dapat dilihat pada lampiran.
2.3 Pengamatan (Observasi)
Seperti pada siklus sebelumnya, pada siklus ini pengamatan juga
dilakukkan pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung. Pada kegiatan belajar
mengajar, aktivitas siswa terlihat lebih meningkat. Siswa lebih terbuka
mengemukakan masalah yang dihadapi dan yang kurang dipahami selama
kegiatan belajar mengajar berlangsung, saling membantu untuk kemajuan
kelompoknya.
2.4 Refleksi
Setelah dilakukan pembelajaran pada siklus II dan di adakan refleksi serta
evaluasi maka diperoleh hasil belajar siswa. Berdasarkan data yang ada bahwa
nilai rata-rata kelas pada siklus II adalah 90,65.
Terjadi peningkatan nilai rata-rata kelas dari siklus I yaitu 77,74 ke siklus
II yaitu 90,65. Sedangkan jumlah siswa yang tuntas dalam belajar pada siklus II
adalah 29 siswa atau (93,55%).
Hal ini juga sekaligus menandakan bahwa tidak perlu lagi dilaksanakan
siklus berikutnya. Hasil tersebut menunjukan bahwa siklus II sudah mencapai
kriteria ketuntasan secara klasikal yaitu 80% siswa harus memperoleh nilai ≥80.
Peningkatan ini menunjukan bahwa hampir seluruh siswa sudah
memahami materi HAM dengan model pembelajaran Mind Mapping di kelas X
Santa Maria Medan Tahun Pelajaran 2014/2015. Dan perolehan ini sudah
memenuhi kriteria ketuntasan klasikal 80% dari jumlah siswa mencapai nilai ≥80.
Hal ini menunjukan bahwa penerapan model pembelajaran Mind Mapping
dapat meningkatkan hasil belajar siswa dengan nilai pada siklus I dengan skor
77,42 dimana 21 orang siswa yang tuntas dalam belajar, dan di siklus II dengan
nilai rata-rata 90,65 dimana 29 orang siswa yang tuntas dalam belajar.
DAFTAR PUSTAKA
Buzan,Toney.2005.Buku Pintar Mind Map.Jakarta:PT Gramedia Pustaka Utama
Hamali,Oemar.1994.Kurikulum dan Pembelajaran.Jakarta:PT Bumu Aksara
Triantoro,2009.Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif.Jakarta:Preneda Media
Uno, hamzah 2008. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara
Uno, hamzah 2011. Model Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara
Sardiman, 2003. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja
GrafindoPersada
Kusnandar, 2009. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT.
Raja
Grafindopersada
Supardi, 2006. PenelitianTindakanKelas. Jakarta: Bumi Aksara
Listyarti, Retno. 2007. PendidikanKewarganegaraanuntuk SMA Kelas X. Jakarta. Esis
Iskandar, 2010. Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial, Jakarta:Gaung Persada Press
Husin, Suadi. 2013. Kapita Selekta Kewarganegaraan. Medan
Arikuntoro,
Suharsimi,
2006.
Prosedur
Penelitian
Suatu
Pendekatan
Praktek.
Jakarta:Rineka Cipta
Djamarah, Syaiful bahri, Zain, Aswan, 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka
Cipta
Harjanto, 2008. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta
Slameto, 2010. Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineka cipta
Sudjana, 2002. Metode Statistika. Bandung: Tarsito
Sudjana, 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta
Sumber Internet:
(http://www.kaskus.us/showthread.php?t=702661 diakses tanggal 4 Februari 2014)
DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA
MATA PELAJARAN PKn KELAS X DI SMA SANTA MARIA
MEDAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi
Syarat Memperoleh Gelar Sarjana
Oleh :
Arnol Reynaldo Rumahombar
NIM. 308111015
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2015
ABSTRAK
Arnol Reynaldo Rumahombar, NIM 308111015. “Penerapan Model
Pembelajaran Mind Mapping Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada
Mata Pelajaran PKn Kelas X Di SMA Santa Maria Medan Semester Ganjil
Tahun Pelajaran 2014/2015”.
Masalah dalam penelitian ini adalah guru hanya menetapkan pembelajaran yang
bersifat konvensional yaitu pelaksanaan pembelajarannya dimulai dari menjelaskan
materi, memberi contoh dan dilanjutkan dengan latihan soal, sehingga pembelajaran
berpusat pada guru saja yang mengakibatkan hasil belajar siswa rendah.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan minat belajar pada siswa kelas
X-IPS SMA Santa Maria Medan dengan menggunakan model pembelajaran Mind
Mapping.
Lokasi penelitian ini adalah di SMA Santa Maria Medan Tahun Pelajaran 2014/2015.
Populasi adalah siswa kelas X-IPS sebanyak 31 orang.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas, yang terdiri dari dua
siklus, yakni siklus I dan siklus II. Sebelum menerapkan model pembelajaran Mind
Mapping, pada siklus I peneliti menerangkan materi dengan model pembelajaran
yang biasa diterima dari guru mata pelajaran PKn serta mengadakan pre test.
Kemudian, ada siklus II peneliti menerangkan materi dengan menggunakan model
pembelajaran Mind Mapping dan diakhiri dengan pemberian post test dengan
instrumen penelitian lembar pengamatan tes hasil belajar.
Hasil penelitian pada siklus I diperoleh rata-rata skor siswa sebesar 77,42 dimana 21
orang siswa yang tuntas dalam belajar dan 10 orang siswa yang belum tuntas dalam
belajar, persentase ketuntasan belajar secara klasikal adalah sebesar 67,74% dan
persentase siswa yang belum tuntas 32,26%. Pada siklus II rata-rata skor siswa
meningkat menjadi 90,65 dimana 29 orang siswa yang tuntas dalam belajar dan 2
orang siswa yang tidak tuntas dalam belajar, persentase ketuntasan belajar secara
klasikal adalah sebesar 93,55% dan siswa yang belum tuntas belajar adalah sebesar
6,45%. Dengan nilai rata-rata hasil belajar siklus I ke siklus II yaitu sebesar 90,65 dan
peningkatan ketuntasan klasikalnya sebesar 22,58%. Dengan demikian dapat diambil
kesimpulan bahwa dengan menggunakan model pembelajaran Mind Mapping dapat
meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran PKn di kelas X-IPS SMA
Santa Maria Medan Tahun Pelajaran 2014/2015.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
segala berkat
dan karunia-Nya yang senantiasa melindungi, menyertai,
memimpin dan membimbing penulis, sehingga dapat menyelesaikan penyusunan
dan penulisan skripsi ini.
Adapun judul skripsi ini adalah : “Penerapan Model Pembelajaran Mind
Mapping Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn
Kelas X Di SMA Santa Maria Medan Tahun Pelajaran 2014/2015”. yang
bertujuan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
di Jurusan Pendidikan dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas
Negeri Medan.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari
sempurna, baik dari segi isi maupun tutur bahasa. Oleh karena itu penulis sangat
mengharapkan saran dan kritikan yang bersifat membangun dari pembaca guna
penyempurnaan skripsi ini.
Tiada kata-kata yang dapat penulis pilih untuk mengucapkan rasa terimakasih
kepada semua pihak atas bantuan dan jerih payah yang diberikan dalam
penyelesaian skripsi ini. Untuk itu pada kesempatan ini penulis dengan segala
ketulusan dan kerendahan hati mengucapkan terimakasih kepada :
1. Bapak Prof.Dr.H.Ibnu Hajar,M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan.
2. Bapak Dr. H. Restu, MS, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial
3. Ibu Dr. Reh Bungana Beru PA, SH, M.Hum, selaku Ketua Jurusan Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri
Medan.
4. Bapak Arief Wahyudi, SH, selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan
5. Bapak Drs. Liber Siagian, M.Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah
membimbing serta memberi masukan dalam menyelesaikan skripsi ini
6. Bapak Drs. Buha Simamora, SH,MH dan Bapak Dr. Deny Setiawan, M.si dan
Ibu Sri Yunita, S.Pd, M.Pd selaku Dosen Penguji
7. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan yang telah banyak memberi
bekal ilmu dan etika berperilaku serta membantu penulis
8. Bapak Jon sebagai Pegawai Administrasi yang telah banyak berjasa dalam
membantu penulis.
9. Teristimewa Ayahanda B. Nainggolan dan Ibunda N. br Samosir yang telah
melahirkan, mengasuh serta memberikan bantuan baik moril maupun materil
kepada penulis dalam menyelesaikan studi.
10. Saudara-saudara ku Novita Oktaviana Nainggolan dan Jhonfri Winiarto
Nainggolan yang juga banyak mendukung penulis.
11. Rekan-rekan mahasiswa PPKn yang aku banggakan mulai dari yang senior,
dan junior, dan yang terutama stambuk 2008.
12. Khusus yang aku sayangi Yus Irawani Pakpahan yang selalu memberikan
semangat dan motivasi pada penulis.
13. Bapak Drs. Dasman Sirait selaku kepala sekolah SMA Santa Maria Medan,
yang telah memberikan izin kepada penulis untuk meneliti di SMA Santa
Maria Medan beserta Pegawai dan staf administrasi, penulis ucapkan terima
kasih.
14. Dan kepada semua pihak yang telah membantu penulis sehingga dapat
menyelesaikan skripsi ini.
Atas bantuan dan bimbingan yang telah penulis terima selama ini, penulis
berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa selalu melimpahkan berkat dan rahmatNya kepada kita semua.
Akhirnya peneliti berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi
pengembangan pendidikan negeri kita.
Medan, 11 Januari 2015
Penulis
Arnol Reynaldo Rumahombar
NIM. 308111015
DAFTAR ISI
Hal
KATA PENGANTAR ........................................................................................................ i
ABSTRAK ......................................................................................................................... iv
DAFTAR ISI ...................................................................................................................... v
DAFTAR TABEL ............................................................................................................. vi
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ...................................................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah .............................................................................................. 4
C. Pembatasan Masalah ............................................................................................. 5
D. Rumusan Masalah ................................................................................................. 5
E. Tujuan Penelitian .................................................................................................. 6
F. Manfaat Penelitian ................................................................................................ 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA ............................................................................................ 8
A. Kerangka Teoritis .................................................................................................. 8
B. Kerangka Berfikir ................................................................................................ 21
C. Hipotesis ............................................................................................................. 22
BAB III METODOLOGI PENELITIAN...................................................................... 23
A. Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................................................ 23
B. Populasi dan Sampel Penelitian ............................................................................ 23
C. Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional ...................................................... 24
1. Variabel Penelitian ........................................................................................... 24
2. Defenisi Operasional ........................................................................................ 25
D. Teknik Pengumpulan Data ................................................................................... 25
E. Teknik Analisis Data ............................................................................................. 31
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................................... 33
A. Deskripsi Hasil Penelitian................................................................................... 33
B. Pembahasan Hasil Penelitian .............................................................................. 52
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................................... 58
A. Kesimpulan.......................................................................................................... 58
B. Saran .................................................................................................................... 59
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 61
DAFTAR LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Hal
Tabel 1.1 Perbedaan Catatan Biasa dengan Mind Mapping ............................................. 17
Tabel 1.2 Populasi Penelitian ............................................................................................ 24
Tabel 1.3 Rencana Kegiatan Tindakan Kelas ................................................................... 28
Tabel 1.4 Kegiatan Pelaksanaan Tindakan Kelas Pada Pertemuan ke- 1 ......................... 34
Tabel 1.5 Nilai Pre Test Siklus I ....................................................................................... 36
Tabel 1.6 Nilai Pos Test Siklus I....................................................................................... 39
Tabel 1.7 Kegiatan Pelaksanaan Tindakan Kelas Pada Pertemuan ke-2 .......................... 44
Tabel 1.8 Nilai Pre Tes Siklus II ....................................................................................... 46
Tabel 1.9 Nilai Pos Test Siklus II ..................................................................................... 48
DAFTAR GAMBAR
Hal
Gambar 2.1 Model Penelitian Tindakan Kelas .................................................27
Gambar 2.2 Diagram Hasil Belajar Siswa Pada Pre Test Siklus I....................38
Gambar 2.3 Diagram Hasil Belajar Siswa Pada Pos Test Siklus I ...................41
Gambar 2.4 Diagram Hasil Belajar Siswa Pada Pre Test Siklus II ..................48
Gambar 2.5 Diagram Hasil Belajar Siswa Pada Pos Test Siklus II ..................50
DAFTAR LAMPIRAN
1. RPP
2. Soal dan jawaban
3. Nota tugas
4. Surat penelitian dari fakultas
5. Surat penelitian dari tempat penelitian
6. Surat keterangan jurusan PP-Kn
7. Surat keterangan perpustakaan UNIMED
8. Kartu kendali bimbingan skripsi
9. Daftar peserta seminar proposal penelitian
10. Pernyataan keaslian tulisan
11. Daftar riwayat hidup
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Pendidikan Kewarganegaraan adalah salah satu mata pelajaran yang
inovatif untuk membuka jalan ke arah penyiapan warga Negara yang cerdas,
kritis, kreatif dan rasioanal yang diberikan kepada peserta didik dengan ilmu
pengetahuan dan kemampuan dasar yang berkenaan dengan hubungan antara
warga Negara dengan Negara, warga Negara dengan sesama warga Negara yang
bertujuan agar menjadi warga Negara yang dapat diandalkan oleh bangsa dan
Negara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Pendidikan kewarganegaraan
memegang peranan yang sangat besar
dalam kehidupan sehari hari, karena mata pelajaran ini bertujuan membentuk
warga Negara yang cerdas, terampil dan berkarakter baik serta setia kepada
bangsa dan Negara Indonesia yang berdasarkan pada Pancasila dan UUD 1945.
Pendidikan Kewarganegaraan, dapat menjadi pengikat untuk menyatukan visi
peserta didik yang beragam dari segi agama, sosio-kultural, bahasa, usia dan suku
bangsa tentang budaya kebersamaan atau persatuan yang dapat mendukung tetap
berdirinya NKRI.
Dengan belajar Pendidikan Kewarganegaraan, peserta didik diharapkan
menjadi warga Negara yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air,
demokratis, berkeadaban, memiliki daya saing, berdisiplin, berpartisipasi aktif
dalam membangun kehidupan yang damai berdasarkan sistem nilai Pancasila.
Akan tetapi banyak siswa yang memiliki pandangan negatif terhadap mata
pelajaran
PKn.
Banyak
siswa
memandang
mata
pelajaran
Pendidikan
Kewarganegaraan sebagai mata pelajaran yang membosankan. Gejala yang lain
terlihat pada kenyataannya, proses pendidikan (pelajaran PKn) tidak memberi
jawaban bagi kebutuhan peserta didik dan tidak membentuk siswa menjadi seperti
yang diharapkan. Hal ini diakibatkan karena pendidik hanya menerapkan proses
belajar yang hanya berorientasi pada penambahan ilmu pengetahuan saja. Guru
hanya menuang informasi yang mengakibatkan peserta didik seringkali tidak
memahami apa yang telah dipelajarinya dan tidak mampu mengaplikasikan ilmu
yang telah diperolehnya. Berbagai masalah dalam kehidupan kegiatan belajar
mengajar dikelas tentu akan berpengaruh pada hasil belajar. Hal ini tampak dari
rata-rata hasil belajar peserta didik yang tidak memenuhi syarat ketuntasan
minimal. Seharusnya dalam proses pendidikan siswa dibentuk menjadi pribadi
yang dapat menghadapi tantangan dimasa depan. Rendahnya hasil belajar siswa
terhadap mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dipengaruhi oleh faktor
interen adalah faktor yang bersumber dari dalam diri siswa itu sendiri seperti
faktor keksehatan, minat, kemampuan belajar, dan lain sebagainya.
Sedangkan yang dimaksud dengan faktor eksteren adalah faktor yang
bersumber dari luar diri siswa seperti keluarga, lingkungan sekolah dan
lingkungan masyarakat. Minat belajar siswa juga sangat mempengaruhi hasil
belajar siswa. Untuk belajar dengan baik, minat merupakan salah satu indikator
yang harus diperhatikan, sebab tanpa adanya minat maka kegiatan belajar siswa
tidak akan pernah tercapai. Oleh karenanya guru perlu menciptakan pembelajaran
yang dapat menumbuhkan minat belajar siswa.
Selain itu, pemilihan metode mengajar yang tepat berpengaruh pada hasil
belajar siswa. Metode merupakan cara yang dilakukan dalam membelajarkan
siswa. Oleh karenanya guru diharapkan mampu memilih dan menggunakan
metode mengajar yang sesuai dengan tuntutan belajar siswa dengan tujuan agar
proses belajar mengajar menjadi lebih menarik dan menyenangkan. Seringkali
guru masih menggunakan metode ataupun model pembelajaran yang kovensional.
Hal ini menyebabkan peserta didik menjadi bosan dan tidak tertarik untuk belajar
PKn itu sendiri.
Dengan adanya masalah tersebut maka penulis menyimpulkan bahwa yang
menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa adalah guru masih menggunakan
pembelajaran konvensional. Dalam hal ini model pembelajaran yang diterapkan
oleh guru tidak bervariasi. Proses pembelajaran yang bersifat konvensional
seringkali hanya berpusat pada guru atau teacher center dan mengandalkan
metode ceramah sehingga yang terjadi adalah siswa menjadi kurang aktif dan
merasa bosan. Dalam hal ini siswa tidak menemukan cara untuk memahami
bagaimana seharusnya dirinya belajar, berfikir dan memotivasi diri sendiri,
padahal aspek-aspek tersebut merupakan kunci keberhasilan dalam proses
pembelajaran. Jika kondisi ini terus dibiarkan maka hasil belajar siswa akan tetap
menjadi rendah.
Untuk mengatasi masalah tersebut perlu digunakan model pembelajaran
yang dapat membentuk siswa menjadi kreatif dan mampu memecahkan
masalahnya sendiri. Seperti halnya dengan peserta didik, ketika pendidik hanya
memberi informasi saja tanpa memberitahukan pengaplikasiannya maka informasi
tersebut akan sia-sia saja. Untuk menangani hal diatas maka pendidik dapat
menerapkan model pembelajaran Mind Mapping. Model pembelajaran Mind
Mapping menyajikan kepada siswa masalah yang bermakna dan mengajak peserta
didik untuk memecahkan masalah tersebut sehingga peserta didik mampu
menemukan solusi. Dengan menerapkan model pembelajaran Mind Mapping
diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Dengan adanya model
pembelajaran Mind Mapping siswa semakin mampu memahami materi
pelajarannya dan mampu mengaplikasikannya dalam kehidupannya sehari-hari.
Atas dasar inilah penulis tertarik melakukan penelitian yang berjudul :
“Penerapan Model Pembelajaran Mind Mapping Dalam Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn Kelas X Di SMA Santa Maria Medan
Tahun Pelajaran 2014/2015”.
B. Identifikasi Masalah
Tujuan dari identifikasi masalah adalah agar penelitian yang dilakukan
menjadi terarah serta cakupan masalah yang dibahas tidak terlalu luas.
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka beberapa masalah di
identifikasi sebagai berikut :
1. Rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran PKn.
2. Model pembelajaran guru tidak bervariasi.
3. Siswa kurang ditantang untuk berfikir secara kritis berkaitan dengan
persoalan-persoalan yang terjadi.
4. Keaktifan siswa kurang diperhatikan pada saat proses belajar mengajar.
5. Guru masih memegang peran utama sehingga pembelajaran terkesan
membosankan.
6. Kemampuan guru dalam menggunakan model pembelajaran.
C. Pembatasan Masalah
Mengingat banyaknya masalah yang berkaitan dengan yang akan diteliti,
maka agar penelitian ini lebih terarah pada tujuan yang diharapkan, dalam hal ini
penulis
mengadakan
pembatasan
masalah
untuk
mempermudah
dalam
memecahkan masalah yang akan dihadapi dalam penelitian ini. Pembatasan
masalah tersebut sesuai dengan pendapat Maryaeni (2005:30) yang menyatakan
bahwa :
“Dalam merumuskan ataupun membatasi permasalahan dalam suatu
penelitian sangatlah bervariasi dan tergantung pada kesenangan peneliti.
Oleh karena itu perlu hati-hati dan jeli dalam mengevaluasi rumusan
permasalahan penelitian,dan dirangkum kedalam beberapa pertanyaan yang
jelas.”
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah diatas, maka penulis
membatasi ruang lingkup permasalahan sebagai berikut :
1. Penelitian ini difokuskan pada upaya meningkatkan hasil belajar PKn
dengan menggunakan model pembelajaran Mind Mapping Di kelas X-IPS
SMA Santa Maria Medan
2. Kendala yang dihadapi guru dalam mengajarkan siswa kelas X-IPS SMA
Santa Maria Medan dengan menggunakan Model Pembelajaran Mind
Mapping
3. Penelitian ini diharapkan terjadi peningkatan hasil belajar siswa
4. Peneliti hanya meneliti siswa kelas X-IPS SMA Santa Maria Medan
Semester I Tahun Pelajaran 2014/2015 pada Materi HAM
D. Rumusan Masalah
Rumusan masalah merupakan suatu titik fokus dari sebuah penelitian yang
hendak dilakukan. Mengingat sebuah penelitian merupakan upaya untuk
menemukan jawaban untuk pertanyaan, maka dari itu perlu dirumuskan dengan
baik, sehingga dapat mendukung untuk menentukan jawaban pertanyaan.
Berdasarkan uraian diatas hal ini sejalan dengan pendapat Sugiyono
(2009:55) yang mengatakan, bahwa rumusan masalah itu merupakan suatu
pertanyaan yang akan dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data. Namun
demikian terdapat kaitan erat antara masalah dan rumusan masalah, karena setiap
rumusan masalah penelitian harus didasarkan pada masalah.
Berdasarkan uraian dan latar belakang masalah, serta identifikasi masalah,
serta pembatasan masalah dapat dirumuskan sebagai berikut “Apakah penerapan
model pembelajaran Mind Mapping dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada
mata pelajaran PKn kelas X Di SMA Santa Maria Medan Tahun Pelajaran
2014/2015?
E. Tujuan Penelitian
Setiap kegiatan mengarah pada tujuan, yang merupakan suatu keberhasilan
penelitian yaitu tujuan penelitian, dan tujuan penelitian merupakan jawaban atas
pertanyaan dalam penelitian. Maka tujuan yang hendak dicapai oleh penulis
adalah :
1. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa yang disebabkan
penerapan model pembelajaran Mind Mapping.
2. Untuk mengetahui apa kendala yang dihadapi Siswa Kelas X-IPS SMA
Santa Maria Medan dengan menggunakan Model Pembelajaran Mind
Mapping.
F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian adalah:
1. Bagi guru penelitian ini diharapkan dapat memberikan peningkatan mutu
pembelajaran atau pendidikan melalui model pembelajaran Mind Mapping
terhadap peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan.
2. Dapat memotivasi siswa untuk lebih berperan aktif dalam pembelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan dan mengarahkan siswa untuk saling
berinteraksi dengan siswa lainnya.
3. Sebagai bahan informasi atau masukan bagi peneliti yang akan meneliti
yang berkaitan dengan masalah ini, sehingga diperoleh hasil yang lebih
bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMA Santa Maria Medan yang beralamat di Jln
Palang Merah No 15, Tahun Pelajaran 2014/2015. Penelitian ini merupakan
penelitian tindakan kelas dengan menerapkan model pembelajaran Mind Mapping
pada materi pelajaran HAM. Penelitian ini juga dilaksanakan pada dua siklus dan
kepada siswa diberikan pre-tes (sebelum memulai pelajaran) untuk mengetahui
tingkat pengetahuan siswa terhadap materi yang akan dipelajari dan pos-tes
(setelah pembelajaran dilaksanakan) untuk mengetahui perubahan yang dicapai
setelah proses pembelajaran berlangsung.
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang harus dicapai siswa adalah 80
maka siswa dinyatakan tuntas belajar, dan apabila 80% dari jumlah siswa belum
mencapai nilai 80 maka ketuntasan secara klasikal belum terpenuhi, sehingga
akan dilanjutkan ke siklus berikutnya dan sebaliknya, jika 80% dari jumlah siswa
mencapai nilai 80 maka ketuntasan secara klasikal telah terpenuhi dan tidak perlu
lagi dilanjutkan ke siklus berikutnya.
1.
Tindakan Pada Siklus I
a.
Pertemuan ke 1, Tanggal 4 November 2015
Materi yang disampaikan adalah tentang HAM. Disampaikan dalam 2 jam
pelajaran dan dengan menggunakan model pembelajaran Mind Mapping.
Perangkat yang digunakan dalam pembelajaran ini berupa rencana pembelajaran,
lembar pre-tes, lembar pos-tes, buku pendidikan kewarganegaraan, lembar
kegiatan siswa, spidol, dan papan tulis.
Gambaran tentang pelaksanaan tindakan kelas pada pertemuan ke-1 adalah
sebagai berikut:
Tabel 1.4
Kegiatan Pelaksanaan Tindakan Pada Pertemuan ke-1
Tahapan Pembelajaran
Alokasi
No
Kegiatan Guru
1
Kegiatan Siswa
Kegiatan Awal
1. Guru memberi salam pembuka
2. Guru mengabsensi siswa
3. Apersepsi tentang Norma (pretes)
4. Menyampaikan kompetensi
dasar dan tujuan pembelajaran
(fase 1)
1. Siswa menjawab
salam dari guru
2. Siswa menyebut
siswa yang tidak
hadir
3. Siswa mengerjakan
soal pre-tes
4. Siswa
mendengarkan
2
Waktu
Kegiatan inti
1. Guru memberikan penjelasan
singkat tentang model
pembelajaran Mind Mapping
2. Membagi siswa dalam
1. Siswa mendengar
penjelasan guru
2. Membentuk
kelompok belajar
10’
kelompok belajar (fase 2)
sesuai dengan
3. Memberikan soal pemecahan
instruksi guru
masalah kepada siswa (fase 3)
4. Menyuruh tiap kelompok untuk
melakukan kegiatan sesuai
dengan instruksi guru (fase 3)
5. Menyuruh tiap kelompok
3. Melakukan diskusi
dan saling bertukar
ide
4. Bekerja di dalam
kelompok dan
memberikan pemecahan
merumuskan ide
masalah terhadap studi kasus
yang telah
yang diberikan oleh guru (fase
dikumpulkan
3)
6. Mengorganisir siswa dalam
5. Membuat rumusan
pemecahan masalah
pembuatan laporan yang akan di
6. Membagi tugas
persentasikan (fase 4)
7. Memberi komentar
7. Meminta tiap kelompok untuk
mengamati karya yang telah
dipersentasikan (fase 5)
8. Merefleksikan hasil persentasi
dari tiap kelompok
dan pertanyaan
8. Menyimak dan
membuat
kesimpulan
9. Mengerjakan pos-tes
9. Memberikan tes formatif (postes)
3
Kegiatan Penutup
1. Guru menyimpulkan materi
1. Siswa
pembelajaran
mendengarkan
2. Guru membimbing siswa untuk
kesimpulan materi
membuat rangkuman
pembelajaran
3. Memberikan salam penutup
10’
2. Membuat
rangkuman
3. Siswa membalas
salam penutup
Berdasarkan hasil tes diperoleh data sebagai berikut:
Tabel 1.5
Nilai Pre Test Siklus 1
No
Nama Siswa
Skor
Nilai
Keterangan
1
Abed Nego Tarigan
8
80
Tuntas
2
Anastasya Sembiring
8
80
Tuntas
3
Andar Stevenson
8
80
Tuntas
4
Ayu Lestari Sinulingga
8
80
Tuntas
5
Beatriks Hutasoit
8
80
Tuntas
6
Ehud Jhoswinson Sijabat
6
60
Tidak Tuntas
7
Elva Coriyna Isabella
7
70
Tidak Tuntas
8
Felia G Zagato
7
70
Tidak Tuntas
9
Felix Jeremy R Barus
6
60
Tidak Tuntas
10
Harry Marcelinno G Sianipar
9
90
Tuntas
11
Jelita Enjelina Tarigan
9
90
Tuntas
12
Jese Edward Simatupang
5
50
Tidak Tuntas
13
Josua Sembiring
6
60
Tidak Tuntas
14
Juni Pebri Elianse
7
70
Tidak Tuntas
15
Kristiani Valentyna
9
90
Tuntas
16
Maria Haloho
8
80
Tuntas
17
Mikael Sinaga
7
70
Tidak Tuntas
18
Miranda Eflin Simarmata
6
60
Tidak Tuntas
19
Nigsih Siahaan
6
60
Tidak Tuntas
20
Novena F Sifalingging
8
80
Tuntas
21
Otty Manalu
9
90
Tuntas
22
Selly Aginta Ginting
9
90
Tuntas
23
Sri Suranta Karo Karo
9
90
Tuntas
24
Tania L Stephani
8
80
Tuntas
25
Wencim Banjarnahor
8
80
Tuntas
26
Willi M Gultom
8
80
Tuntas
27
William Risky S Tampubolon
8
80
Tuntas
28
Yesika Simbolon
9
90
Tuntas
29
Yohanna Manurung
8
80
Tuntas
30
Kapucho Massimiliano Pinem
9
90
Tuntas
31
Guido Gomgom Tua
9
90
Tuntas
Dari data pada tabel diatas dapat dilihat bahwa pada pelaksanaan Pre Test
Siklus I, terdapat 21 siswa yang tuntas 67,74% dan terdapat 10 siswa yang
tidak tuntas 32,26%. Sedangkan rata-rata nilai siswa secara klasikal yaitu
77,42. Hal ini menunjukan bahwa hasil belajar siswa kelas X-IPS rendah dan
tidak memenuhi ketuntasan secara klasikal. Berdasarkan hasil observasi
diketahui bahwa rendahnya nilai tersebut karena siswa merasa tidak tertarik
belajar Pendidikan Kewarganegaraan. Siswa cenderung malas belajar, dan
setelah dilakukan wawancara kepada siswa dapat disimpulkan bahwa
kegiatan belajar mengajar yang selama ini dilakukan oleh guru sangat
monoton. Guru hanya mengajar dengan metode ceramah. Hal ini tentu saja
membuat siswa menjadi jenuh dan kurang aktif dalam kelas sehingga
mengakibatkan hasil belajar siswa menjadi rendah.
80
70
60
50
Jumlah Siswa Tuntas
40
% Siswa Tuntas
30
Jumlah Siswa Tidak Tuntas
% Siswa Tidak Tuntas
20
10
0
Pre Test
Siklus I
Gambar 2.2
Diagram Hasil Belajar Siswa Pada Pre Test Siklus I
Berdasarkan data yang diperoleh, dilakukan dan mencoba model
pembelajaran Mind Mapping, nilai siswa pada Pos Test diketahui sebagai berikut:
Tabel 1.6
Nilai Pos Test Siklus I
No
Nama Siswa
Skor
Nilai
Keterangan
1
Abed Nego Tarigan
8
80
Tuntas
2
Anastasya Sembiring
8
80
Tuntas
3
Andar Stevenson
8
80
Tuntas
4
Ayu Lestari Sinulingga
8
80
Tuntas
5
Beatriks Hutasoit
8
80
Tuntas
6
Ehud Jhoswinson Sijabat
6
60
Tidak Tuntas
7
Elva Coriyna Isabella
8
80
Tuntas
8
Felia G Zagato
7
70
Tidak Tuntas
9
Felix Jeremy R Barus
6
60
Tidak Tuntas
10
Harry Marcelinno G Sianipar
9
90
Tuntas
11
Jelita Enjelina Tarigan
9
90
Tuntas
12
Jese Edward Simatupang
5
50
Tidak Tuntas
13
Josua Sembiring
6
60
Tidak Tuntas
14
Juni Pebri Elianse
7
70
Tidak Tuntas
15
Kristiani Valentyna
9
90
Tuntas
16
Maria Haloho
8
80
Tuntas
17
Mikael Sinaga
7
70
Tidak Tuntas
18
Miranda Eflin Simarmata
6
60
Tidak Tuntas
19
Nigsih Siahaan
6
60
Tidak Tuntas
20
Novena F Sifalingging
8
80
Tuntas
21
Otty Manalu
9
90
Tuntas
22
Selly Aginta Ginting
9
90
Tuntas
23
Sri Suranta Karo Karo
9
90
Tuntas
24
Tania L Stephani
8
80
Tuntas
25
Wencim Banjarnahor
8
80
Tuntas
26
Willi M Gultom
8
80
Tuntas
27
William Risky S Tampubolon
8
80
Tuntas
28
Yesika Simbolon
9
90
Tuntas
29
Yohanna Manurung
8
80
Tuntas
30
Kapucho Massimiliano Pinem
9
90
Tuntas
31
Guido Gomgom Tua
9
90
Tuntas
Dari data pada tabel diatas dapat dilihat bahwa pada pelaksanaan Post Test
Siklus I, terdapat 22 siswa yang tuntas 70,97% dan terdapat 9 siswa yang tidak
tuntas 29,03%. Sedangkan rata-rata nilai siswa secara klasikal yaitu 77,74.
80
70
60
50
Jumlah Siswa Tuntas
40
% Siswa Tuntas
30
Jumlah Siswa Tidak Tuntas
% Siswa Tidak Tuntas
20
10
0
Pos Test
Siklus I
Gambar 2.3
Diagram Hasil Belajar Siswa Pada Pos Test Siklus I
Hasil analis data menunjukan bahwa secara keseluruhan siswa yang tuntas
belajar pada Pre Tes sebanyak 21 siswa 67,74% dan Pos Tes sebanyak 22 siswa
70,97%. Terdapat kenaikan sebanyak 1 siswa. Sedangkan siswa yang belum
tuntas mengalami penurunan angka 10 siswa pada saat Pre Tes menjadi 9 siswa
pada saat Pos Tes. Bagi siswa yang tidak tuntas belajar diberikan remedial yang
dikerjakan dirumah.
Dilihat dari daya serap siswa terhadap materi pembelajaran, dari 31 jumlah
siswa hanya terdapat 22 orang siswa 70,97% yang telah mencapai kriteria
ketuntasan minimal yaitu 80. Hal ini tentu saja masih sangat jauh dari indikator
yang diharapkan, yakni 80% siswa yang memperoleh nilai 80.
Refleksi terhadap fenomena diatas meliputi :
a. Sebagian besar dari siswa masih terlihat kurang aktif dengan model
pembelajaran Mind Mapping. Hal ini disebabkan oleh model yang digunakan
guru selama ini adalah ceramah sehingga membuat siswa jarang diberi
kesempatan untuk bertanya dan cenderung membuat proses pembelajaran
terasa membosankan.
b. Siswa belum terbiasa mengemukakan pendapat sehingga terlihat canggung
dalam mengemukakan pendapat dan membuat guru menunjuk perwakilan dari
kelompok.
c. Kurangnya interaksi antar anggota kelompok dalam menyelesaikan masalah
yang diberikan oleh guru.
d. Dalam proses diskusi dalam kelas masih kurang aktif, hal ini terlihat dari
masih banyak siswa yang gugup dalam menyampaikan pendapatnya.
e. Siswa agak sulit untuk menanggapi pernyataan yang muncul, sehingga di
dalam persentasi terlihat kaku.
Berdasarkan hal di atas, maka peneliti mencoba untuk memberikan perbaikan
untuk dilaksanakan selanjutnya, diantaranya :
a. Memotivasi siswa supaya dalam proses mengemukakan pendapatnya supaya
tidak canggung dan berusaha memahami materi atau pun permasalahan yang
disampaikan.
b. Menumbuhkan kesadaran kepada siswa supaya aktif dalam kelas dengan
kemauan belajar yang tinggi.
c. Memberikan pengarahan kepada siswa sehubungan dengan meminimalkan
kekurangan-kekurangan yang timbul dalam kelas selama proses pembelajaran
berlangsung.
Maka peneliti mencoba memberikan masukan dan motivasi yang membangun
kepada siswa supaya aktif dalam proses pembelajaran yang akan dilaksanakan
pada siklus ke II dan juga memberikan pengakuan dan penghargaan kepada
siswa yang aktif dalam kelompok.
2.
Tindakan Pada Siklus ke II
a.
Pertemuan ke 2, tanggal 12 November 2015
Dalam pertemuan kedua ini peneliti kembali menggunakan model
pembelajaran Mind Mapping. Di pertemuan kedua ini lebih ditekankan lagi
kegiatan siswa dalam proses pembelajaran. Pada mata pelajaran minggu
sebelumnya, telah dibahas pengertian Norma. Materi tersebut sebagai awal
dari kegiatan dengan materi berikutnya, hingga pokok bahasan Norma, harus
benar-benar dipahami oleh siswa.
Rincian kegiatan ini adalah sebagai berikut :
Tabel 1.7
Kegiatan Pelaksanaan Tindakan Kelas Pada Pertemuan ke-2
Tahapan Pembelajaran
Alokasi
No
Kegiatan Guru
1
Kegiatan Siswa
Kegiatan awal
1. Guru memberi salam
1. Siswa menjawab
salam dari guru
pembuka
2. Guru mengabsensi siswa
2. Siswa menyebut
siswa yang tidak hadir
3. Apersepsi dan motivasi
4. Menyampaikan kompetensi
dasar dan memberikan Pre
10’
3. Siswa mendengarkan
4. Siswa mengerjakan
Pre Tes
Tes
2
Waktu
Kegiatan inti
1. Guru membagi siswa dalam
kelompok belajar
2. Guru memberikan materi
kepada siswa dan kasus
yang akan dipecahkan
3. Guru memberikan instruksi
atau arahan
4. Guru memberikan
kesempatan untuk kelompok
1.
Siswa mendengar
dan memahami materi
pembelajaran
2. Siswa memperhatikan
penjelasan dari guru
tentang kasus yang
akan dipecahkan
3. Melakukan diskusi
dan saling bertukar
60’
untuk dipersentasikan di
depan kelas
ide
4. Siswa
5. Guru memberikan penilaian
mempersentasikan
terhadap persentasi siswa
hasil kelompok di
6. Guru memberikan Pos Tes
depan kelas
5. Mendengarkan
penjelasan guru
6. Siswa mengerjakan
Pos Tes
3
Kegiatan penutup
1. Guru menyimpulkan materi
pembelajaran
2. Guru membimbing siswa
untuk membuat rangkuman
3. Memberikan salam penutup
1. Siswa mendengarkan
kesimpulan materi
pembelajaran
2. Membuat rangkuman
3. Siswa membalas
salam penutup
10’
Berdasarkan hasil tes yang dilakukan, diperoleh data sebagai berikut :
Tabel 1.8
Nilai Pre Tes Siklus II
No
Nama Siswa
Skor
Nilai
Keterangan
1
Abed Nego Tarigan
9
90
Tuntas
2
Anastasya Sembiring
9
90
Tuntas
3
Andar Stevenson
6
60
Tidak Tuntas
4
Ayu Lestari Sinulingga
9
90
Tuntas
5
Beatriks Hutasoit
8
80
Tuntas
6
Ehud Jhoswinson Sijabat
9
90
Tuntas
7
Elva Coriyna Isabella
6
60
Tidak Tuntas
8
Felia G Zagato
8
80
Tuntas
9
Felix Jeremy R Barus
8
80
Tuntas
10
Harry Marcelinno G Sianipar
9
90
Tuntas
11
Jelita Enjelina Tarigan
9
90
Tuntas
12
Jese Edward Simatupang
9
90
Tuntas
13
Josua Sembiring
6
60
Tidak Tuntas
14
Juni Pebri Elianse
6
60
Tidak Tuntas
15
Kristiani Valentyna
9
90
Tuntas
16
Maria Haloho
8
80
Tuntas
17
Mikael Sinaga
7
70
Tidak Tuntas
18
Miranda Eflin Simarmata
6
60
Tidak Tuntas
19
Nigsih Siahaan
6
60
Tidak Tuntas
20
Novena F Sifalingging
8
80
Tuntas
21
Otty Manalu
9
90
Tuntas
22
Selly Aginta Ginting
9
90
Tuntas
23
Sri Suranta Karo Karo
9
90
Tuntas
24
Tania L Stephani
8
80
Tuntas
25
Wencim Banjarnahor
8
80
Tuntas
26
Willi M Gultom
8
80
Tuntas
27
William Risky S Tampubolon
8
80
Tuntas
28
Yesika Simbolon
9
90
Tuntas
29
Yohanna Manurung
8
80
Tuntas
30
Kapucho Massimiliano Pinem
9
90
Tuntas
31
Guido Gomgom Tua
9
90
Tuntas
Dari data tabel diatas dapat dilihat bahwa pelaksanaan Pre Tes Siklus II,
terdapat 24 siswa yang tuntas 77,42% dan terdapat 7 siswa yang tidak tuntas
22,58%. Sedangkan rata-rata nilai siswa secara klasikal yaitu 80,32 %.
90
80
70
60
Jumlah Siswa Tuntas
50
% Siswa Tuntas
40
Jumlah Siswa Tidak Tuntas
30
% Siswa Tidak Tuntas
20
10
0
Pre Tes Siklus
II
Gambar 2.4
Diagram Hasil Belajar Siswa Pada Pre Tes Siklus II
Dari hasil Pre Tes Siklus II diketahui bahwa, hasil belajar siswa cukup baik dan
telah memenuhi ketuntasan secara klasikal. Sedangkan hasil belajar siswa pada
Pos Tes dapat dilihat dari tebel berikut :
Tabel 1.9
Nilai Pos Tes Siklus II
No
Nama Siswa
Skor
Nilai
Keterangan
1
Abed Nego Tarigan
10
100
Tuntas
2
Anastasya Sembiring
10
100
Tuntas
3
Andar Stevenson
8
80
Tuntas
4
Ayu Lestari Sinulingga
10
100
Tuntas
5
Beatriks Hutasoit
10
100
Tuntas
6
Ehud Jhoswinson Sijabat
9
90
Tuntas
7
Elva Coriyna Isabella
10
100
Tuntas
8
Felia G Zagato
8
80
Tuntas
9
Felix Jeremy R Barus
8
80
Tuntas
10
Harry Marcelinno G Sianipar
9
90
Tuntas
11
Jelita Enjelina Tarigan
9
90
Tuntas
12
Jese Edward Simatupang
9
90
Tuntas
13
Josua Sembiring
6
60
Tidak Tuntas
14
Juni Pebri Elianse
10
100
Tuntas
15
Kristiani Valentyna
9
90
Tuntas
16
Maria Haloho
10
100
Tuntas
17
Mikael Sinaga
10
100
Tuntas
18
Miranda Eflin Simarmata
6
60
Tidak Tuntas
19
Nigsih Siahaan
10
100
Tuntas
20
Novena F Sifalingging
10
100
Tuntas
21
Otty Manalu
9
90
Tuntas
22
Selly Aginta Ginting
9
90
Tuntas
23
Sri Suranta Karo Karo
9
90
Tuntas
24
Tania L Stephani
10
100
Tuntas
25
Wencim Banjarnahor
8
80
Tuntas
26
Willi M Gultom
10
100
Tuntas
27
William Risky S Tampubolon
10
100
Tuntas
28
Yesika Simbolon
9
90
Tuntas
29
Yohanna Manurung
8
80
Tuntas
30
Kapucho Massimiliano Pinem
9
90
Tuntas
31
Guido Gomgom Tua
9
90
Tuntas
Pada siklus II ini terdapat peningkatan yang cukup tajam, dari hasil pre tes,
ada 24 orang siswa (77,42%) yang tuntas belajar, sedangkan saat pos tes terjadi
peningkatan 5 orang siswa, yaitu 29 orang siswa (93,55%) telah berhasil
mencapai standar ketuntasan hasil belajar. Jumlah siswa yang tidak tuntas saat pre
tes 7 siswa (22,58%) dan saat pos tes tinggal 2 siswa lagi (6,45%). Dan bagi 2
orang siswa yang belum tuntas tersebut, akan diberikan remedial dengan
penugasan dirumah.
100
90
80
70
60
Jumlah Siswa Tuntas
50
% Siswa Tuntas
40
Jumlah Siswa Tidak Tuntas
30
% Siswa Tidak Tuntas
20
10
0
Pos Tes Siklus
II
Gambar 2.5
Diagram Hasil Belajar Siswa Pada Pos Tes Siklus II
Perolehan daya serap sebesar 93,55% dengan nilai minimal 80 telah
membuktikan bahwa standar nilai yang ditargetkan yaitu sebesar 80% dengan
nilai minimal 80 telah tercapai. Hal ini berarti bahwa penelitian ini dikatakan
berhasil meningkat hasil belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan dan hasil penelitian ini merupakan feedback yang sangat baik
bagi peneliti.
Refleksi terhadap tindakan diatas adalah :
B. Analisis Data
Dalam penelitian ini analisis data dilakukan dalam beberapa tahap yaitu :
1. Reduksi Data
Data yang diperoleh dengan penerapan model pembelajaran Mind Mapping
pada saat proses pembelajaran
dikumpulkan. Data yang sudah terkumpul
diseleksi dan disederhanakan menjadi data yang lebih spesifik. Data yang diambil
adalah data tentang hasil belajar siswa pada siklus I dan II. Dimana pada siklus II
siswa mulai terbiasa dengan model pembelajaran Mind Mapping sehingga hasil
belajar siswa meningkat dan secara klasikal dikatakan tuntas.
2. Sajian Data
Data tentang hasil belajar siswa yang sudah direduksi akan disajikan untuk
menghitung ketuntasan perorangan. Berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM), seorang siswa dinyatakan tuntas belajar atau mencapai kompetensi yang
diajarkan apabila siswa tersebut memperoleh nilai minimal 80.
Misalnya untuk menghitung ketuntasan belajar siswa atas nama Andar
Stevenson (terlampir) adalah sebagai berikut :
Daya Serap
Daya Serap
Daya Serap = 80%
Jadi saya serap Andar Stevenson adalah 80. Untuk nama-nama siswa
selanjutnya dihitung berdasarkan rumus diatas. Kelas dinyatakan mencapai
ketuntasan jika 80% dari jumlah keseluruhan siswa mencapai KKM yang
ditetapkan.
Ketuntasan secara klasikal dapat dihitung sebagai berikut :
P=
P=
P =70,97%
Pada siklus I belum mencapai ketuntasan klasikal karena hanya (70,97%
siswa yang tuntas belajar, sedangkan kelas dinyatakan mencapai ketuntasan
belajar jika ≥80% dari jumlah keseluruhan siswa mencapai nilai ≥80.
C. Pembahasan Hasil Penelitian
Penelitian dilaksanakan di dalam kelas dengan menerapkan model
pembelajaran Mind Mapping saat kegiatan pembelajaran berlangsung. Pada awal
kegiatan pembelajaran diberikan pre tes untuk mengetahui sejauh mana tingkat
pemahaman siswa terhadap materi yang akan dipelajari dan di akhir diberi pos tes
untuk mengetahui perubahan yang terjadi. Apabila hasil belajar siswa dibawah
Kriteria Ketuntasan Minimal yaitu nilai 80 maka siswa belum tuntas belajar, dan
apabila 80% dari jumlah siswa belum mencapai nilai 80 maka ketuntasan secara
klasikal belum terpenuhi, sehingga akan dilanjutkan ke siklus berikutnya. Adapun
langkah-langkah dalam setiap siklus yang dilaksanakan adalah :
1.
Siklus I
1.1 Perencanaan (Planning)
Berdasarkan karakteristik penelitian kelas (PTK) dimana penelitian
berangkat dari permasalahan yang timbul dalam kegiatan pembelajaran sehari-hari
yang dihadapi oleh guru. Maka kegiatan awal peneliti adalah berkonsultasi kepada
guru bidang studi untuk mengetahui keadaan siswa dan mengadakan pembahasan
tentang pelaksanaan tindakan kelas dan membuat rencana pembelajaran sesuai
dengan model pembelajaran Mind Mapping.
Peneliti juga mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang
diperlukan di kelas. Pada tahap ini peneliti menyusun tes awal yang diberikan
kepada siswa sebelum dilakukannya penerapan model pembelajara Mind Mapping
dan menyusun pos tes I untuk melihat perkembangan tingkat pemahaman siswa
terhadap pelajaran dengan menerapkan strategi dan model pembelajaran.
1.2 Pelaksanaan (Acting)
Pada tahap ini, peneliti memainkan perannya sebagai pengajar dengan
menerapkan model pembelajaran Mind Mapping yang sudah dirancang dalam
rencana pelaksanaan pembelajaran. Pada awal pertemuan pertama, peniliti
melaksanakan tes awal mengenai kompetensi dasar untuk mengetahui tingkat
pemahaman siswa terhadap materi Norma yang akan dipelajari. Setelah tes
selesai, peneliti menjelaskan tentang model pembelajaran Mind Mapping
dilanjutkan dengan memberikan materi yang sesuai dengan rencana pelaksanaan
pembelajaran.
Pada akhir tindakan siklus I, peneliti akan memberi tes formatif. Saat tes
ini berlangsung, setiap anggota kelompok mengerjakan tes secara individu tanpa
bantuan teman satu kelompoknya. Hasil tes ini akan menjadi penentu apakah
siswa tersebut berhasil atau tidak selama penerapan model pembelajaran Mind
Mapping.
Data hasil belajar siswa pada materi Norma ini terdiri dari hasil belajar
sebelum penerapan model pembelajaran Mind Mapping atau pre tes dengan hasil
67,74% (21 siswa) dan hasil belajar setelah penerapan model pembelajaran Mind
Mapping atau pos tes dengan hasil 70,97% (22 siswa) yang tuntas belajar, dengan
nilai rata-rata pada pre tes 77,42 dan pos tes 77,74.
1.3 Pengamatan (Observation)
Pengamatan dalam penelitian ini dilakukan oleh peneliti sendiri, pada saat
proses pembelajaran berlangsung. Sebelum proses pembelajaran dimulai, peneliti
memberi tes awal sebelum diterapkannya model pembelajaran Mind Mapping dan
kemudian menyampaikan materi dengan menerapkan model pembelajaran Mind
Mapping. Selama berlangsung proses pembelajaran, dilakukan pengamatan
terhadap proses belajar yang dilaksanakan oleh siswa. Dalam pengamatan ini,
peneliti melihat bahwa siswa masih belum terbiasa dengan pelaksanaan model
pembelajaran tersebut, sehingga keaktifan dalam belajar masih belum maksimal.
1.4 Refleksi
Hasil analisis data diperoleh dari nilai pre tes dan nilai pos tes.
Berdasarkan analisis data hasil belajar pada pre tes dan pos tes yang diberikan
pada siklus I diperoleh data pada saat pre tes dan pos tes.
Berdasarkan data yang diperoleh, bahwa nilai rata-rata kelas adalah 77,74
dengan jumlah siswa yang tuntas belajar 22 siswa (70,97%). Sedangkan jumlah
siswa yang tidak tuntas adalah 9 siswa (29,03%). Hal ini berarti bahwa masih
perlu dilanjutkan kembali ke siklus berikutnya. Maka peneliti mencoba
mengambil alternatif perbaikan untuk diterapkan nantinya pada siklus II,
diantaranya adalah lebih memotivasi siswa agar lebih aktif lagi dalam
pembelajaran, dan memberikan pengakuan dan penghargaan kepada siswa agar
lebih aktif dalam diskusi kelompok.
2.
Siklus II
2.1 Perencanaan (Planning)
Hasil perolehan nilai siswa setelah diadakan refleksi masih belum
memenuhi kriteria ketuntasan secara klasikal yaitu minimal 80% siswa harus
memperoleh nilai ≥80. Hasil observasi juga masih jauh dari yang diharapkan.
Untuk itu peneliti mengadakan perbaikan pelaksanaan pembelajaran untuk
diterapkan di siklus II, yaitu dengan lebih memotivasi siswa agar terus bergiat,
mempersiapkan perangkat-perangkat yang diperlukan dan memberi penghargaan
kepada siswa agar lebih bersemangat dan serius dalam belajar.
2.2 Pelaksanaan (Acting)
Guru memulai pelajaran dengan memberikan motivasi kepada siswa untuk
belajar dan bekerja sama dengan kelompoknya. Berdasarkan dari analisis siklus I
guru memperbaiki kelemahan-kelemahan yang terjadi pada siklus I pada siklus II.
Guru menjelaskan secara singkat materi yang akan dipelajari, mengulang
materi pelajaran yang telah dipelajari sebelumnya. Guru melaksanakan kegiatan
pembelajaran berdasarkan rencana tindakan yang telah dibuat pada rencana
pembelajaran dengan menggunakan teknik belajar kelompok sebagai variasi
metode untuk meningkatkan perkembangan karakter posistif siswa.
Setelah kegiatan ini berakhir, maka guru memberikan tes tertulis kepada
siswa untuk mengetahui sejauh mana perubahan yang terjadi setelah penerapan
model pembelajaran Mind Mapping untuk melihat perkembangan dan ketuntasan
belajar siswa setelah diberikan tindakan tahap kedua. Perolehan hasil belajar
siswa pada siklus II dapat dilihat pada lampiran.
2.3 Pengamatan (Observasi)
Seperti pada siklus sebelumnya, pada siklus ini pengamatan juga
dilakukkan pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung. Pada kegiatan belajar
mengajar, aktivitas siswa terlihat lebih meningkat. Siswa lebih terbuka
mengemukakan masalah yang dihadapi dan yang kurang dipahami selama
kegiatan belajar mengajar berlangsung, saling membantu untuk kemajuan
kelompoknya.
2.4 Refleksi
Setelah dilakukan pembelajaran pada siklus II dan di adakan refleksi serta
evaluasi maka diperoleh hasil belajar siswa. Berdasarkan data yang ada bahwa
nilai rata-rata kelas pada siklus II adalah 90,65.
Terjadi peningkatan nilai rata-rata kelas dari siklus I yaitu 77,74 ke siklus
II yaitu 90,65. Sedangkan jumlah siswa yang tuntas dalam belajar pada siklus II
adalah 29 siswa atau (93,55%).
Hal ini juga sekaligus menandakan bahwa tidak perlu lagi dilaksanakan
siklus berikutnya. Hasil tersebut menunjukan bahwa siklus II sudah mencapai
kriteria ketuntasan secara klasikal yaitu 80% siswa harus memperoleh nilai ≥80.
Peningkatan ini menunjukan bahwa hampir seluruh siswa sudah
memahami materi HAM dengan model pembelajaran Mind Mapping di kelas X
Santa Maria Medan Tahun Pelajaran 2014/2015. Dan perolehan ini sudah
memenuhi kriteria ketuntasan klasikal 80% dari jumlah siswa mencapai nilai ≥80.
Hal ini menunjukan bahwa penerapan model pembelajaran Mind Mapping
dapat meningkatkan hasil belajar siswa dengan nilai pada siklus I dengan skor
77,42 dimana 21 orang siswa yang tuntas dalam belajar, dan di siklus II dengan
nilai rata-rata 90,65 dimana 29 orang siswa yang tuntas dalam belajar.
DAFTAR PUSTAKA
Buzan,Toney.2005.Buku Pintar Mind Map.Jakarta:PT Gramedia Pustaka Utama
Hamali,Oemar.1994.Kurikulum dan Pembelajaran.Jakarta:PT Bumu Aksara
Triantoro,2009.Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif.Jakarta:Preneda Media
Uno, hamzah 2008. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara
Uno, hamzah 2011. Model Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara
Sardiman, 2003. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja
GrafindoPersada
Kusnandar, 2009. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT.
Raja
Grafindopersada
Supardi, 2006. PenelitianTindakanKelas. Jakarta: Bumi Aksara
Listyarti, Retno. 2007. PendidikanKewarganegaraanuntuk SMA Kelas X. Jakarta. Esis
Iskandar, 2010. Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial, Jakarta:Gaung Persada Press
Husin, Suadi. 2013. Kapita Selekta Kewarganegaraan. Medan
Arikuntoro,
Suharsimi,
2006.
Prosedur
Penelitian
Suatu
Pendekatan
Praktek.
Jakarta:Rineka Cipta
Djamarah, Syaiful bahri, Zain, Aswan, 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka
Cipta
Harjanto, 2008. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta
Slameto, 2010. Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineka cipta
Sudjana, 2002. Metode Statistika. Bandung: Tarsito
Sudjana, 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta
Sumber Internet:
(http://www.kaskus.us/showthread.php?t=702661 diakses tanggal 4 Februari 2014)