DAFTAR PUSTAKA Hubungan Keterbukaan Diri Dengan Kesejahteraan Psikologis Pada Usia Dewasa Muda Yang Belum Menikah.

 

DAFTAR PUSTAKA

Adams,S. H. (2004). The Relationships Among Adult Attachment,General SelfDisclosure,and Perceived Organizational Trust. Dissertasion. Virginia:
Virginia Polytechnic Institute and State University.
Altman,I. & Taylor,D.A. (2006). Social penetration: The development or
interpersonal relationship. New York: Holt,Rinehart & Winston.
Amawidyati,S.A.G. & Utami,M.S. (2007). Religiusitas dan Psychological Well
Being Pada Korban Gempa. Jurnal Psikologi, 34, 164-176.
Aranda,B. (2006). Self disclosure oleh gay di Surabaya (penggambaran self
disclosure tentang homoseksualitas kepada teman yang dilakukan oleh
gay di Surabaya. Bachelor thesis.Petra Christian University.
Arikunto. S. (2010).Prosedur Penelitian: Suatu Praktek. Jakarta: Rhineka Cipta.
Azwar. S. (2012).Penyusunan Skala Psikologi. Edisi Kedua. Yogyakarta. Pustaka
Pelajar.
Badan Pusat Statistik. (2011). Jumlah Populasi Penduduk Melajang di Indonesia
Tahun 2010. Jakarta Pusat: Badan Pusat Statistik.
Bastaman. H. D. (2000). “Logoterapi dan Islam:Sejalankah?” Dalam Rendra. K
(Ed) Metodologi Psikologi Islam. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Brehm,S. S. (2002). Intimate Relationship 2nd Edition. New York: McGraw-Hill.

Chairprasit,K. & Santidhirakul,O. (2011). Happiness at work of employees in
small and medium-sized enterprised. Thailand. Procedia – Social and
Behavioral Sciences,25,189-200.
Dariyo,A. (2003). Psikologi Perkembangan Dewasa Muda. Jakarta: PT Gramedia
Widiasarana.
Dayakisni,T. & Hudaniah. (2003). Psikologi Sosial. Malang: UMM Press.
DeVito, J. A. (2011). Komunikasi Antar Pribadi. Tangerang: Kharisma Publishing
Book.

58

59

Eddington,N. & Shuman,R. (2005). Subjective Well Being (Happiness).
Continuing Psychology Education: 6 Continuing Education Hours.
Diunduh
pada
25
September
2015

dari
http://www.texcpe.com/cpe/PDF/ca-happiness.pdf.
Gainau,M. B. (2009). Keterbukaan Diri (Self Disclosure) Siswa dalam Perspektif
Budaya dan Implikasinya Bagi Konseling. Jurnal Ilmiah Widya
Warta,33, 1-18.
Gusmilizar,I. (2009). Subjective well-being. Diunduh pada 10 Oktober 2015dari
http://www.subjective-well-being.html.
Hadi,S & Pamardiningsih,Y. (2007). Metodelogi Research. Jilid 1. Yogyakarta:
Andi Offset.
Hargie,O &Dickson, D. (2004). Skilled Interpersonal
Research,Theory,and Practice. London: Routledge.

Communication:

Hurlock,E.B. (2002). Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang
Rentang Kehidupan. Edisi Kelima. (Terjemahan Istiwidyanti &
Soedjarwo). Jakarta: Erlangga.
Iriani,F., & Ninawati. (2005). Gambaran Kesejahteraan Psikologis pada Dewasa
Muda Ditinjau Dari Pola Attachment. Jurnal Psikologi,3, 44-64.
Kurniati, G. & Nanik, H. (2013). PSYCHOLOGICAL WELL BEING pada PRIA

Lajang DEWASA MUDA. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas
Surabaya,2,1-17.
Mendieta,I. H.,Martin,M. A. G.,& Jacinto,L. G. (2012). The Relationship
Between Loneniness and Subjective Well Being in A Spanish Sample
From Multidimentional Perpective. Journal Of Social Indicator
Research, 114, 1013-1034.
Nanda, D. I. (2013). Hubungan Loneliness dan Psychological Well Being Pada
Dewasa Muda Lajang yang Berkarir. Skripsi: Fakultas Humaniora
Jurusan Psikologi Universitas Bina Nusantara.
Nofitri, N. F. M. (2009). Gambaran Kualitas Hidup Penduduk Dewasa di Jakarta.
Skripsi. Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia.
Nurhayati, H. (2010). Pengaruh Big Five Personality terhadap Psychological Well
Being Remaja di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 5 Madiun. Skripsi.

 

60

Malang: Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Maulana Malik
Ibrahim Malang.

Pamuncak, D. (2011). Pengaruh Tipe Kepribadian terhadap Self Disclosure
Pengguna Facebook. Skripsi: Fakultas Psikologi Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Papalia,D. E., Olds, S. W.,& Feldman,R. D. (2009). Human Development
Perkembangan Manusia. Jakarta: Salemba Humanika.
Papalia, D. E & Olds, S. W. (2004). Human Development (9th Ed). New York:
McGraw-Hill, Inc.
Papini,D.R.,Farmer,F.F.,Clark,S.M.,Micka,J.C.,& Barnet,J.K. (1990). Early
adolescent age and gender differences in patterns of emotional selfdisclosure to parents and friends. Adolescence,25,959-976.
Prihartanti,N. (2004). Kepribadian Sehat Menurut Konsep Suryomentaram. Solo:
MUP – UMS.
Rahayu, M. A. (2008). Psychological Well Being Pada Istri Kedua dalam
Pernikahan Poligami (Studi Kasus Pada Dewasa Muda).Skripsi: Fakultas
Psikologi Universitas Indonesia.
Ramos,R.L. (2007). In the eye of the beholder: Implicit theories of happiness
among Filipino adolescents. Philippine Journal of Counseling
Psychology,9,96-127.
Ryff, C. D.& Keyes,C. L. M. (1995). The structure of psychological well-being
Revisited. Journal of Personality and Social Psychology. 69,4,719-727.
Rini, P. M.(2008). Dinamika Kesejahteraan Psikologis Survivor Kekerasan

Seksual.Skripsi: Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas
Islam Indonesia.
Robinson,K. M.,& Bessell,S. (2002). Woman in Indonesia: Gender,Equity and
Development. Singapore: Institute of Southeast Asian Studies.
Rohmahwati,S. (2010). Hubungan Antara Secure Attachment dan Dukungan
Sosial dengan Self Disclosure pada Santri Pondok Pesantren AlMuayyad Surakarta. Skripsi. Surakarta: Program Studi Psikologi Fakultas
Kedokteran Universitas Sebelas Maret.

 

61

Santrock,J. W. (2003). Perkembangan Masa Hidup. Jakarta: Erlangga.
Santrock, J. W. (2004).
McGraw-Hill.

Educational Psychology 2nd Edition. New York:

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:
CV Alfabeta.

Sukowati,R. (2008). Perbedaan kesejahteraan psikologis laki-laki dewasa dini
yang sudah menikah dengan yang belum menikah di kecamatan Bawang
kabupaten Banjarnegara. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Ahmad
Dahlan.
Suryabrata,S. (2008). Metode Penelitian. Jakarta: PT. Rajawali.
Taylor,E. S.,Anne, P. dan David, O. S. (2009). Psikologi Sosial: Edisi kedua
belas. Jakarta : Kencana Prenada Media Group.