RELEVANSI MATERI PEMBELAJARAN MENGGAMBAR TEKNIK SISWA KELAS XII SMK ST. MIKAEL SURAKARTA TERHADAP KEBUTUHAN DI INDUSTRI.

1

RELEVANSI MATERI PEMBELAJARAN MENGGAMBAR TEKNIK SISWA
KELAS XII SMK ST. MIKAEL SURAKARTA
TERHADAP KEBUTUHAN DI INDUSTRI
Mahasiswa: Antonius Sasmito Adi Wuryawan, Pembimbing 1: Drs. Suwachid, M.Pd. MT.,
Pembimbing 2: Herman Saputro, S.Pd. MT., M.Pd.

Abstrak
The research’s purpose aim are to: (1)knowing the relevance of technical
drawing learning materials in SMK St.Mikael Surakarta far has been to support
student mastery of the technical drawing materials industrial needs, (2)knowing the
relevance of technical drawing learning materials in SMK St.Mikael Surakarta to the
industrial needs, (3)knowing how character education inculcated in the students
graduated from vocational St.Mikael Surakarta through learning of technical drawing.
This is a descriptive-qualitative research. The variables consist of technical drawing
learning competencies in SMK and those in industries (independent variable). The
research subject is the data obtained from schools it is SMK St. Mikael Surakarta and
a number of industries. The research population and sample are a number of
industries namely: PT. KING MANUFACTURE, PT. Sinar Agung Selalu Sukses,
PT.


SUCCESS

PLASINDO.

The

techniques

of

data

collection

include

documentation, observation, questionnaires and interviews. The steps of data analysis
are data reduction or selection, data presentation, and conclusion. The analysis results
in three conclusions: (1)the technical drawing learning materials of SMK St. Mikael

Surakarta students have so far been supporting the students’ mastery of competencies
required by industries, (2)the technical drawing learning materials are relevant to the
industrial needs, (3)by learning the technical drawing competencies, a number of
students’ characters can be developed, namely honesty, thoroughness, discipline,
team work and leadership.
Pasword : relevance, technical drawing learning materials, industrial needs

2

Pendahuluan

serta perluasan layanan pendidikan

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK),

berbasis keunggulan lokal. Sumber

menurut Undang – Undang No.20

lain


tentang Sistem Pendidikan Nasional

Pembinaan SMK, 2005, mengatakan

(2003) didefinisikan sebagai berikut

bahwa salah satu misi SMK adalah

“pendidikan

merupakan

menyediakan SDM level menengah

mempersiapkan

yang unggul, produktif, dan terampil

kejuruan


pendidikan

yang

yaitu

menurut

peserta didik untuk dapat bekerja

sesuai

dalam bidang tertentu”. Lebih spesifik

industri dan dunia usaha baik secara

dijelaskan di Peraturan Pemerintah

nasional


Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar

Sedangkan salah satu tujuan SMK

Pendidikan

Nasional

menurut

menyebutkan

target

Menengah

yang
Pendidikan


yaitu:

“pendidikan

dengan

Direktorat

kebutuhan

maupun

dunia

internasional.

Departemen

Pendidikan


Nasional, 2006 adalah mendidik SDM
yang mempunyai

etos

kerja dan

menengah kejuruan adalah pendidikan

kompetensi berstandar internasional.

pada jenjang pendidikan menengah

Tetapi itu masih menjadi harapan

yang mengutamakan pengembangan

belum menjadi suatu kenyataan.

kemampuan

pekerjaan

siswa
tertentu.”

untuk

itu,

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

pendidikan kejuruan harus selalu dekat

juga sebagai bentuk satuan pendidikan

dengan

kejuruan

dunia


Karena

jenis

kerja.

Menurut

merupakan

Direktorat Pembinaan SMK, Dirjen

menengah

Manajemen Pendidikan Dasar dan

peserta didik terutama untuk bekerja

Menengah, Departemen Pendidikan


dalam bidang-bidang tertentu di dunia

Nasional, 2006, visi SMK adalah

industri. Untuk itu peserta didik di

terwujudnya

pendidikan

SMK St. Mikael Surakarta harus

kejuruan yang menghasilkan sumber

memiliki kompetensi seperti yang

lembaga

daya manusia (SDM) berkelas dunia


yang

pendidikan

mempersiapkan

3
telah ditentukan oleh dunia usaha /

relevan dengan kebutuhan dunia kerja,

industri.

sehingga

lulusannya

kompetensi

yang

UU

oleh

lapangan kerja. Untuk ini mau tidak

bahwa

pendidikan

mau SMK St. Mikael Surakarta harus

merupakan

pendidikan

melihat

tahun

menyebutkan

menengah

2003

yang

pasal

mempersiapkan

peserta didik terutama untuk bekerja
pada

diperlukan

15

SPN

kejuruan

memiliki

bidang

tertentu.

kecenderungan

ketenagakerjaan

pada

tingkat

menengah.

Pendidikan

menengah kejuruan adalah bagian dari

Dalam menghadapi era globalisasi,

sistem

Mulia

pendidikan

nasional

yang

Nasution

(1994

:

3)

merupakan pendidikan pada jenjang

menyatakan, “salah satu antisipasi

menengah dengan mengembangkan

dunia industri untuk menjawab era

peserta didik untuk mampu bekerja

globalisasi

pada bidang tertentu.

adalah melalui pengembangan sumber

dan

persaingan

bebas

daya manusia yang lebih terampil
Dalam revitalisasi, tampaknya aspek

(meningkatkan keahliannya)”. Dengan

efektivitas dan efisiensi menjadi titik

demikian pihak industri akan lebih

kritikal.

memilih

Efektif

artinya

program-

tenaga

kerja

program di SMK St. Mikael Surakarta

berkompeten

benar-benar sesuai dengan kebutuhan

Pendidikan

lapangan

upaya utama untuk mengimplikasikan

kerja.

Efisien

program-program
dilaksanakan

artinya
tersebut

dengan

dalam

yang

bidangnya.

merupakan

salah

satu

keinginan tersebut.

waktu,

sumberdaya dan dana yang seminimal

Sejalan

dengan

itu

untuk

mungkin. Efektivitas SMK St. Mikael

efisiensi

Surakarta akan diukur seberapa jauh

memberikan bekal yang “pas” sesuai

program di SMK St. Mikael Surakarta

dengan keperluan dunia kerja dan

tampaknya

aspek
prinsip

4
tidak

perlu

perlu

pendidikan formal. Dalam pendidikan

diterapkan. Rendahnya efisiensi SMK

formal disusunlah suatu serangkaian

saat ini sangat mungkin disebabkan

mata

program di SMK yang cenderung

kebutuhan industri.

memberikan

“berlebihan”

bekal

pelajaran

yang

mendukung

“terlalu”

berlebihan, sementara dunia kerja

Khusus dalam mata pelajaran tertentu,

hanya

keberhasilannya

memerlukan

kompetensi

dapat

dikaitkan

tertentu saja. Jika dunia kerja hanya

dengan

keberhasilannya

memerlukan kompetensi servis mobil,

industri, artinya mata pelajaran teknik

tentunya tidak perlu seseorang berlatih

harus

menghitung tenaga mobil, di samping

industri untuk mendukung pekerjaan.

itu semangat SMK untuk memberikan

Apa

semua bekal juga perlu direnungkan

hendaknya berkompeten dengan apa

ulang.

yang

relevan

yang

juga

dengan

diajarkan

dibutuhkan

di

kebutuhan

di

industri.

sekolah

Untuk

membuktikan perkiraan tersebut maka
Pendidikan merupakan faktor penting

diperlukan penelitian.

dalam kehidupan manusia. Dengan
pendidikan, kepribadian manusia dapat

Gambar merupakan sarana tepat untuk

dibina, dapat ditingkatkan martabat,

menyampaikan

sikap, dan nilai kemanusiaan dan dapat

seseorang kepada yang lain, Takeshi

pula membawa masyarakat menjadi

Sato (1983:1) menyatakan “penerusan

maju hidup sejahtera. Karena itu

informasi adalah fungsi yang penting

pendidikan tidak dapat ditiadakan

untuk bahasa ataupun gambar. Gambar

dalam kehidupan manusia. Pendidikan

diharapkan

merupakan salah satu kebutuhan hidup

keterangan secara tepat dan obyektif.

yang

Informasi yang didapat di dalamnya

pokok.

pendidikana

Salah
yang

satu

jalur

mengarahkan

kepada sesejahteraan tersebut adalah

berupa
lambang

ide

atau

mencakup

visual
dan

gagasan

keterangan-

gambar,

simbol,

standar

gambar.

5
Informasi tersebut merupakan gagasan

diungkapkan

atau

gambar

ide,

konsep

kemudian

abstrak

diwujudkan

yang
dengan

teknik

teknik

berfungsi sangat baik dan efektif

menggambar

apabila dalam penyampainannya jelas,

mengalami

Pardjono

menyesuaikan

“terdapat

berpendapat

SMK

R
St.

guru
Mikael

Surakarta); (2) fasilitas menggambar

gambar”. Selain hal gambar akan

(1983:2)

Alexander

seperti

contoh

teknik

software

yang

masih

kesulitan

dalam

perkembangan

di

untuk

idustri, dikarenakan mahalnya sofware

menggunakan bahasa lesan dalam

dan cepatnya perkembangan software

kalangan

yang

untuk menggambar teknik (seperti

memesan produk/ komponen harus

diungkapkan oleh Alb. Murdianto guru

mendeskripsikan

gambar

kesulitan

teknik.

Seseorang

secara

jelas

teknik

SMK

St.

mengenai bentuk, ukuran, kehalusan,

Surakarta);

bahan yang dipakai, oleh karenanya

pengetahuan

orang teknik menggunakan gambar

menggambar teknik tentang materi

untuk mengkomunikasikannya. Semua

menggambar

teknik

deskripsi

berkembang

di

atau

hal-hal

di

atas

(3)

Mikael

guru

terbatasnya
mata

diklat

yang

industri

selalu
(Seperti

diungkapkan Chrismadika instruktur

dituangkan kedalam gambar”.

praktek SMK St. Mikael Surakarta);
beberapa

(4) jam pelajaran untuk menggambar

pendapat dari para guru, instruktur,

teknik di SMK St. Mikael Surakarta

dan masukan dari industri mengenai

kurang yang disebabkan oleh sistem

mata diklat menggambar teknik di

penjadwalan

SMK St. Mikael Surakarta yaitu antara

berkelompok bukan kelasikal (melihat

lain: (1) materi menggambar teknik

jadwal kurikulum praktek SMK St.

yang terkadang masih belum bisa

Mikael

menyesuaikan materi yang sedang

tamatan yang menjadi keprihatinan

barkembang

sekolah

Namun

perlu

diketahui

di

industri

(sesuai

praktek

Surakarta);

dan

dunia

yang

(5)

secara

karakter

industri

atau

6
St.Mikael

Siswa Kelas XII SMK St. Mikael

Surakarta seperti mentalitas tamatan

Surakarta Terhadap Kebutuhan Di

yang kurang tekun dan tahan uji dalam

Industri”.

pemakai

tamatan

SMK

menjalani suatu pekerjaan (seperti
diungkapkan

oleh

Edy

Turtoyo

derektur PT. SUCSSES PLASINDO).

Metodologi Penelitian
Penelitian
menganalisis

Dengan

dilandasi

asumsi

bahwa

ini

diarahkan

dan

untuk

mendeskripsikan

tentang evaluasi mengenai relevansi

pendidikan itu mempunyai kualitas

materi

yang

lulusannya

teknik siswa kelas XII di SMK St.

mempunyai nilai yang tinggi bagi

Mikael Surakarta terhadap kebutuhan

masyarakat

di Industri. Metode penelitian atau

tinggi

bilamana

(industri)

yang

pembelajaran

menggambar

menggunakan, serta pendidikan di

pendekatan

Indonesia selalu ketinggalan dengan

dipengaruhi oleh jenis dan banyak

kemajuan

variabel.

industri,

maka

untuk

penelitian

Pada

banyak

penelitian

ini

menjawab masalah – masalah tersebut

menyangkut peristiwa – peristiwa dan

dilakukan penelitian pada materi dasar

fenomena – fenomena yang terjadi dan

menggambar teknik di SMK St.

berhubungan dengan masa sekarang.

Mikael

Mengacu pada perumusan masalah,

Surakarta

dan

materi

menggambar teknik yang dibutuhkan

maka

metode

pendekatan

yang

oleh industri.

digunakan pada penelitian ini adalah
metode penelitian deskriptif kualitatif.

Dengan latar belakang masalah sangat

Metode deskriptif berusaha untuk

menarik bagi penulis untuk melakukan

mendeskripsikan

penelitian

mengangkat

menginterpretasikan data yang ada,

permasalahan tersebut dalam skripsi

mengenai kondisi dan hubungan yang

yang

ada, proses yang sedang berlangsung

dan

berjudul:

Pembelajaran

“Relevansi

Materi

Menggambar

Teknik

dan

7
akibat kecenderungan yang tengah

pembimbingnya.

(2)Penyusunan

berkembang.

Proposal Skripsi; Proposal skripsi
merupakan langkah awal sebelum

Mengenai

tujuan

dari

penelitian

penelitian

dilaksanakan.

Proposal

berpendapat,

diajukan kepada dosen pembimbing

“penelitian deskriptif pada umumnya

dan diseminarkan sampai proposal

dilakukan dengan tujuan utama, yaitu

disetujui. (3)Izin Penelitian; Penelitian

menggambarkan

ini

deskriptif,

Sukardi

secara

sistematis

dilakukan

dengan

melibatkan

fakta dan karakteristik objek atau

beberapa instansi diantaranya sekolah

subjek yang diteliti secara tepat” (2008

SMK

:

beberapa industri, maka diperlukan

157).

Sehubungan

metodenya,

penelitian

dengan
ini

tidak

izin

St.

Mikael

tertulis

Surakarta,

supaya

dan

dapat

bermaksud untuk menguji hipotesis,

melaksanakan penelitian pada lokasi-

tetapi

lokasi

mendeskripsikan

secara

penelitian

yang

sudah

mendalam fenomena tentang relevansi

ditentukan. Maka penulis mengajukan

antara

pembelajaran

permohonan izin kepada Dekan untuk

menggambar teknik siswa kelas XII di

melakukan penelitian sekaligus izin

SMK St. Mikael Surakarta dengan

penyusunan

kebutuhan di Industri.

Hasil Penelitian; Penulis mengolah

materi

data

setelah

dilakukan

Prosedur Penelitian

skripsi.

(4)Penyusunan

penelitian

dalam

bentuk

selesai
tulisan,

dipakai

sehingga hasil penelitian utuh. Hasil

dalam penelitian ini adalah sebagai

penelitian kemudian dibahas dengan

berikut: (1)Pengajuan Judul Skripsi;

menggunakan

Judul

mempunyai relevansi dengan hasil

Prosedur

penelitian

skripsi

yang

diajukan

kepada

teori-teori

koordiantor skripsi yang kemudian jika

penelitian

judul sudah disetujui, koordinator

membuat kesimpulan data yang telah

bersama

mahasiswa

menetapkan

tersebut.

Penulis

yang

dapat

8
diteliti dan sekaligus memberikan
saran-saran yang diperlukan.

Gambar 1. Skema Prosedur Penelitian

Profil Tamatan SMK St. Mikael

dunia usaha dan industri pada saat ini

pada Program Plus Gambar Teknik

maupun pada masa yang akan datang

Mesin

dalam lingkup keahlian Teknik Mesin,

Profil tamatan yang harapkan atau

khususnya Teknik Gambar Mesin.

yang akan dibentuk oleh SMK St.

(d)Menjadi

Mikael

produktif, adaptif dan kreatif.

Surakarta

adalah

sebagai

warga

negara

yang

berikut: (a)Memasuki lapangan kerja
serta

mengembangkan

profesional
Teknik

sikap

Jabatan tamatan program keahlian ini

dalam lingkup keahlian

adalah Juru Gambar Mesin (drafter )

Mesin,

khususnya

Teknik

dengan lingkup pekerjaan: (a)Gambar

Gambar Mesin. (b)Mampu memilih

Produksi,

karir,

dan

(c)Penerapan software komputer untuk

mampu mengembangkan diri dalam

menggambar benda-benda produksi

lingkup

dan konstruksi.

mampu

berkompetisi

keahlian

Teknik

Mesin,

khususnya Teknik Gambar Mesin.
(c)Menjadi

tenaga

kerja

tingkat

menengah untuk mengisi kebutuhan

(b)Gambar

Konstruksi,

9
Pandangan Industri Terhadap SMK

External: (1)Penguasaan TI (Teknologi

St. Mikael Surakarta

Informasi),

Berikut ini beberapa masukan dari

handal

dunia industri bagi sekolah kejuruan

bengkel,

guna mempersiapkan para tamatan

(4)Penerapan advanced technology,

agar

CAD,

siap

kerja:

(1)Internal;

(2)Penyediaan

dan

penanaman
(3)Go

CNC,

teknisi
nilai

di

International,

IT.

(5)Kompetensi

(a)Akreditasi baik, (b)Kredibilitas :

bekerjasama

diakui

Kerjasama dengan sekolah umum,

oleh

berbagai

pihak,

(c)Penerapan PBET (Production Based

dengan

pihak

lain.

swasta-negeri, swasta katolik – negri.

Education Training), Production base
dan

Unit

produsi

terkontrol.

Pembahasan

Pendidikan di bengkel (Produktif):

Materi gambar teknik mesin di SMK

(i)skillful: mutlak, (ii)Perlu memilih,

merupakan awal seorang juru gambar

tidak semua bisa diberikan. Yang

atau drafter mulai belajar mengenal

terpenting adalah ketrampilan dasar.

gambar teknik mesin di industri. Maka

(d)Fasilitas

mesin

seorang drafter di industri itu hebat

memadai. (e)Program penunjang Man

karena ketika masih belajar di SMK

for

Others.

&

perawatan

(f)Program

leadership

pasti juga bersungguh-sungguh dalam

untuk membentuk SDM (Sumber Daya

belajar

menggambar.

Manusia) : tenaga kerja yang antusias,

terkadang

beberapa

SMK

justru

kompeten, self confident. (g)Idealisme

mengajarkan

materi

yang

sangat

tinggi dan mayoritas guru/karyawan

diperlukan di industri dengan jam

muda. (h)Kesepahaman dengan gereja

terbang yang relatif pendek atau

dan dimensi religious. (i)Kepribadian

sedikit

(Pendidikan karakter) : kejujuran dan

sebenarnya justu bagi industri tidak

kedisiplinan

begitu

dari

pada

diperlukan,

Namun

materi

contohnya

yang

jam

praktek menggambar teknik hanya
mendapat jatah 2jam pelajaran per

10
minggu, padahal jika diperhitungkan

industri sangat diperlukan agar dapat

secara cermat agar siswa sungguh-

seiring sejalan, sehingga yang menjadi

sungguh

harapan sekolah dan pemerintah serta

bisa

menguasai

materi

menggambar teknik diperlukan waktu

industri dapat terwujud.

paling tidak 6jam sampai 8jam per
harinya. Oleh karena itu melalui

Simpulan

penelitian ini diharapkan memberi

Berdasarkan data dan fakta yang telah

pengetahuan

dipaparkan

dan

pengampu mata diklat gambar teknik

relevansi

materi

agar mengetahui materi mana yang

menggambar teknik siswa kelas XII

seharusnya

membutuhkan

teknik pemesinan sekolah menengah

pembelajaran lebih dan materi mana

kejuruan St. Mikael Surakarta terhadap

yang

waktu

kebutuhan di industri, maka dapat

mempelajarinya,

disimpulkan: (1)Materi pembelajaran

singkat

hanya

lebih

membutuhkan

untuk

misalkan untuk
menggambar

bagi

dianalisis

tentang

pembelajaran

materi

menggambar teknik siswa di SMK St.

“konstruksi

Mikael Surakarta selama ini sudah

menguasai
teknik

guru

geometri” tidak perlu waktu panjang

mendukung

dibandingkan

menguasai

terhadap materi menggambar teknik

materi menggambar teknik “potongan

yang dibutuhkan oleh industri. Hal ini

atau section”, sehingga pembelajaran

ditunjukkan dari hasil penelitian yaitu

di SMK menjadi lebih efektif dan

melalui pengamatan hasil pekerjaan

siswa pun setelah tamat dari sekolah

siswa dalam hal ini tugas menggambar

menengah kejuruan

akan menjadi

teknik di SMK St. Mikael Surakarta

pribadi siap kerja dalam hal ini

(terlampir), oleh industri dinyatakan

menjadi seorang drafter yang handal

tamatan

dan profesional. Untuk itu relevansi

Surakarta sudah siap dan layak untuk

antara materi kompetensi menggambar

terjun langsung dalam dunia kerja di

teknik di SMK dengan kebutuhan di

industri.

dengan

penguasaan

siswa

SMK

(2)Materi

St.

siswa

Mikael

pembelajaran

11
menggambar teknik siswa di SMK St.

menggambar teknik siswa di SMK St.

Mikael Surakarta dengan kebutuhan di

Mikael Surakarta antara lain (1)

industri dapat disimpulkan sangat

karakter

relevan yang dibuktikan dari hasil

ketelitian, (3) karakter kedisiplinan, (4)

penelitian, terutama melalui angket

karakter

dapat dilihat bahwa 65,9% materi

kepemimpinan, dan bahkan industri

pembelajaran menggambar teknik di

berpendapat

SMK

karakter

St.

Mikael

Surakarta

oleh

kejujuran,

(2)

kerjasama

tim,

bahwa

sangat

karakter

(5)

pendidikan

penting

dalam

industri dinyatakan sangat relevan

pembentukan

dengan kebutuhan di Industri. 29,5%

berkarakter baik. Karena jika seorang

materi

menggambar

tamatan

teknik di SMK St. Mikael Surakarta

bekerja

dinyatakan relevan dengan kebutuhan

keterampilan yang tinggi namun tidak

di

materi

memiliki karakter yang baik industri

pembelajaran menggambar teknik di

juga enggan untuk menampung para

SMK

tamatan tersebut di dalam perusahaan.

pembelajaran

Industri,

St.

dan

Mikael

4,5%

Surakarta

oleh

industri

dinyatakan

tidak

relevan

dengan

kebutuhan

di

Industri.

(3)Melalui
pembelajaran

pembelajaran
menggambar

manusia

yang

yang

dipersiapkan

hanya

untuk

bermodalkan

Implikasi

materi

Implikasi penelitian di sini merupakan

teknik

temuan

lain

dari

aspek

siswa di SMK St. Mikael Surakarta,

penelitian.

karakter-karakter

penelitiannya adalah sebagai berikut:

yang

dibutuhkan

Adapun

penting

sebuah

implikasi

untuk mewujudkan tamatan SMK St.

(1)Keberhasilan

Sekolah

Mikael Surakarta yang berkarakter

Menengah Kejuruan (SMK) dalam

dapat dibentuk pada diri pribadi siswa.

menciptakan tamatan-tamatan

Beberapa karakter yang dapat dibentuk

siap kerja dipengaruhi beberapa faktor

pada diri siswa SMK St. Mikael

yang salah satunya adalah kurikulum

Surakarta melalui pembelajaran materi

sekolah. Di mana untuk memenuhi

yang

12
kebutuhan industri kurikulum yang

atau karakter apa yang telah dipelajari

dibuat oleh sekolah mengacu pada

melalui

materi yang relevan dengan kebutuhan

teknik di sekolah. Materi menggambar

industri. Hal tersebut akan berimbas

teknik bermuatan dua aspek tersebut

kepada

SMK

harus diberikan kepada siswa secara

dalam menciptakan tamatan yang siap

berimbang di dalam pembelajarannya.

kerja dengan kemampuan yang diakui

Siswa

oleh dunia industri. (2)Di dalam

seyogianya memahami dan memaknai

pembelajaran

pembelajaran menggambar teknik agar

kesuksesan

sekolah

menggambar

teknik,

pembelajaran

secara

menggambar

teori

aspek

target tercapainya proses kegiatan

menjadi integral sehingga menjadi

belajar mengajar di SMK. Pertama ,

pilar yang kokoh bagi siswa sebagai

aspek intelektual yang bersumber dari

pribadi

rasional

berkarakter.

(siswa)

untuk

yang

dan

praktek

terdapat dua aspek penting sebagai

seseorang

intelektual

dan

spiritualitas

kompeten

dan

mengerti dan memahami materi-materi
yang

diajarkan,

sehingga

siswa

Daftar Pustaka

tersebut mampu menyelesaikan setiap

Sukardi.

persoalan yang terjadi dan sedang

Penelitian Pendidikan Kompetensi dan

berkembang

Praktiknya

dalam

hal

ini

yang

berkaitan dengan materi pembelajaran
menggambar

teknik.

(2008).

ISBN

Metodologi

979-526-852-X.

Jakarta: Bumi Aksara.

Kedua,

spiritualitas yang bersumber dari hati

_______. (2006). Teropong Wajah

siswa untuk melihat, memaknai dan

Sekolah

menelaah setiap kejadian yang terjadi

Indonesia,

dan

Manajemen Pendidikan Dasar dan

berkembang,

sehingga

siswa

Menengah

Direktorat

mampu mengerti maksud dari setiap

Menengah

peristiwa

Nasional. Jakarta.

tersebut

dan

dapat

menyimpulkan secara pribadi hal baik

Kejuruan

Departemen

di

Jenderal

Pendidikan

13
_______. (2003). Undang - Undang
SISDIKNAS

(Sistem

Pendidikan

Nasional) 2003 : ISBN 979-3421-40-1.

Jakarta: Sinar Grafika.