RELEVANSI ISI KURIKULUM KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KONSTRUKSI BATU DAN BETON DI SMK NEGERI 5 BANDUNG DENGAN KEBUTUHAN INDUSTRI.

(1)

DAFTAR ISI

Hal

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR GAMBAR ... vi

DAFTAR BAGAN... vii

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR DIAGRAM ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

DAFTAR PUSTAKA . ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Identifikasi Masalah ... 2

1.3. Pembatasan Masalah ... 3

1.4. Rumusan Masalah ... 3

1.5. Tujuan Penelitian ... 4

1.6. Manfaat Penelitian ... 4

1.7. Penjelasan Istilah Dalam Judul ... 5

1.8. Sistematika Penulisan ... 6

BAB II LANDASAN TEORI ... 8

2.1. Landasan Teori ……….. ... 8

2.1.1. Kompetensi dalam Pendidikan Kejuruan ... 8

2.1.2. Standar Kompetensi Pendidikan ... 12

2.1.3. Standar Kompetensi Lulusan (SKL) Kompetensi Keahlian Teknik Konstruksi Batu dan Beton ... 16

2.1.4. Kurikulum Kompetensi Keahlian Teknik Konstruksi Batu dan Beton ... 17

2.1.4.1. Pengertian Kurikulum ... 17

2.1.4.2. Kurikulum Edisi 2004 ... 26

2.1.4.3. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan 2006 ... 37


(2)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 51

3.1. Metode Penelitian ... 51

3.2. Langkah Penelitian ... 52

3.3. Data dan Sumber Data ... 54

3.3.1. Data ... 54

3.3.2. Sumber Data ... 54

3.4. Populasi dan Sampel ... 54

3.5. Teknik Pengumpulan Data ... 56

3.6. Teknik Analisis Data ... 57

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 60

4.1. Deskripsi Penelitian ... 60

4.2. Deskripsi Data ... 61

4.3. Nilai Kemampuan Pada Tiap Indikator Instrumen Penelitian ... 63

4.4. Rekapitulasi Nilai Persentase Kemampuan Dari Masing-Masing Responden ... 94

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 97

5.1. Kesimpulan ... 97


(3)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Teks Hal

Gambar 2.1. Aspek-Aspek Kompetensi... 9 Gambar 2.2. Ruang Lingkup Dunia Kerja……... 45 Gambar 2.3. Hubungan Antara Struktur Sekolah dan Tenaga Kerja di


(4)

DAFTAR BAGAN

Bagan Teks Hal

Bagan 2.1. Alur Penyelengaraan Diklat……… 29 Bagan 2.2. Langkah-Langkah Pengendalian Proyek……… 32 Bagan 3.1. Langkah Penelitian………….……….. 53


(5)

DAFTAR TABEL

Tabel Teks Hal

Tabel 2.1. Standar Prosedur Operasional Penyesuaian Kurikulum…… 31

Tabel 2.2. Standar Prosedur Pelaksanaan Pembelajaran………. 34

Tabel 2.3. Perbedaan Program Pembelajaran Kompetensi Dengan Bukan Kompetensi……….………... 43

Tabel 3.1. Sampel dari Bidang Industri……….….………. 55

Tabel 3.2. Metodologi Penelitian………. 57

Tabel 3.3. Kriteria Interpretasi Persentase Kesesuaian 3 Level...…. 59 Tabel 4.1. Hasil Kategori Kemampuan Indikator No.1 64 Tabel 4.2. Hasil Kategori Kemampuan Indikator No.2 65 Tabel 4.3. Hasil Kategori Kemampuan Indikator No.3 67 Tabel 4.4. Hasil Kategori Kemampuan Indikator No.4 68 Tabel 4.5. Hasil Kategori Kemampuan Indikator No.5 69 Tabel 4.6. Hasil Kategori Kemampuan Indikator No.6 71 Tabel 4.7. Hasil Kategori Kemampuan Indikator No.7 72 Tabel 4.8. Hasil Kategori Kemampuan Indikator No.8 73 Tabel 4.9. Hasil Kategori Kemampuan Indikator No.9 75 Tabel 4.10. Hasil Kategori Kemampuan Indikator No.10 76 Tabel 4.11. Hasil Kategori Kemampuan Indikator No.11 77 Tabel 4.12. Hasil Kategori Kemampuan Indikator No.12 79 Tabel 4.13. Hasil Kategori Kemampuan Indikator No.13 80 Tabel 4.14. Hasil Kategori Kemampuan Indikator No.14 81 Tabel 4.15. Hasil Kategori Kemampuan Indikator No.15 83 Tabel 4.16. Hasil Kategori Kemampuan Indikator No.16 84 Tabel 4.17. Hasil Kategori Kemampuan Indikator No.17 85 Tabel 4.18. Hasil Kategori Kemampuan Indikator No.18 87 Tabel 4.19. Hasil Kategori Kemampuan Indikator No.19 88 Tabel 4.20. Hasil Kategori Kemampuan Indikator No.20 89 Tabel 4.21. Hasil Kategori Kemampuan Indikator No.21 90


(6)

Tabel 4.22. Hasil Kategori Kemampuan Indikator No.22 92 Tabel 4.23. Hasil Kategori Kemampuan Indikator No.23 93 Tabel 4.24. Rekapitulasi Hasil Kategori Tingkat Kemampuan Pada

Kuesioner Menurut Industri 94

Tabel 4.25. Rekapitulasi Hasil Kategori Tingkat Kemampuan Pada Kuesioner Menurut Sekolah/Guru Kelompok Mata

Pelajaran Produktif 95

Tabel 4.26. Rekapitulasi Hasil Kategori Tingkat Kemampuan Pada


(7)

DAFTAR DIAGRAM

Bagan Teks Hal

Diagram 4.1. Rekapitulasi Hasil Kategori Tingkat Kemampuan Pada


(8)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1

 Kisi – kisi angket Uji coba  Angket uji coba

 Rekapitulasi kategori tingkat kemampuan pada keseluruhan kuesioner Lampiran 2

 Lembar bimbingan  Berita acara seminar 1  Berita acara seminar 2  Berita acara sidang

 Daftar Dunia industri dan siswa  Daftar KKM

Lampiran 3

 Surat penunjukkan dosen pembimbing

 Surat izin penelitian ke SMK Negeri 5 Bandung  Surat izin penelitian ke Industri


(9)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tuntutan sumber daya manusia yang memiliki kompetensi sesuai dengan bidang keahliannya sangat diperlukan. Terutama untuk mengantisipasi era globalisasi yang telah membawa dampak terhadap seluruh aspek kehidupan manusia, termasuk lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Lulusan SMK dewasa ini harus mampu berperan dan menampilkan keunggulan dirinya yang tangguh, kreatif, mandiri, dan professional pada bidangnya masing-masing. Sekolah Menengah Kejuruan diharapkan menjadi lembaga yang mencetak dan menghasilkan tenaga kerja terampil tingkat menengah yang berorientasi pada dunia kerja. Sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (UU SISDIKNAS) Pasal 15, yang menyebutkan bahwa pendidikan kujuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu.

Pada kenyataannya Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) tidak dapat melepaskan diri dari persoalan mengenai seperti apa profil tamatan SMK? Sedangkan profil yang diharapkan tidak dapat pula lepas dari persoalan mengenai mutu lulusan SMK yang diharapkan masyarakat terutama kalangan industri pasangannya. Pada masa kini, pengaruh dari penggunaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang modern dalam dunia kerja pada satu sisi, dan persaingan lapangan pekerjaan yang semakin meningkat pada sisi lain, harus mampu disiasati oleh setiap satuan pendidikan teknologi dan kejuruan dengan memiliki berbagai


(10)

2

program yang berorientasi pada pasar kerja. Artinya program pendidikan harus memberikan keterampilan-keterampilan khusus yang sesuai dengan lapangan kerja pada masa kini.

Sebagai salah satu upaya kegiatan penyiapan sumber daya manusia yang terampil sesuai dengan tuntutan masyarakat, khususnya dunia industri adalah adanya kurikulum yang relevan dengan kebutuhan tenaga kerja industri. Oleh karena itu pemerintah telah mengambil kebijakan dalam penyiapan tenaga-tenaga terampil dan professional tingkat menengah, yaitu melalui penyempurnaan pada kurikulum edisi sebelumnya. Hal ini mengandung maksud dan tujuan serta harapan supaya para lulusannya memiliki pengetahuan dan keterampilan yang sesuai dengan dengan kebutuhan industri.

Berdasarkan paparan diatas, penulis mencoba membuat penelitian tentang “Relevansi Isi Kurikulum Kompetensi Keahlian Teknik Konstruksi Batu dan Beton di SMK Negeri 5 Bandung Dengan Kebutuhan Industri”. Dengan harapan dapat bermanfaat dalam rangka penyesuaian berbagai komponen kurikulum, terutama isi atau materi pembelajaran yang mendukung dalam pembentukan kompetensi peserta didik, sehingga dapat dilakukan upaya-upaya dalam meningkatkan mutu dan relevansinya sesuai dengan kebutuhan dunia industri kontruksi bangunan.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah penulis uraikan, maka penulis menggambarkan beberapa masalah yang timbul untuk diteliti lebih lanjut. Maka identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :


(11)

3

1. Ruang lingkup isi kurikulum belum mewadahi tuntutan kemampuan berdasarkan kebutuhan kompetensi yang dipersyaratkan oleh dunia industri. 2. Materi pembelajaran belum sepenuhnya sesuai dengan materi yang

mendukung di dunia industri.

3. Pencapaian kompetensi peserta didik belum sesuai dengan kebutuhan kompetensi yang dipersyaratkan oleh dunia industri.

1.3 Pembatasan Masalah

Agar permasalahan dalam penelitian ini tidak terlalu luas dan sesuai dengan maksud dan tujuan yang ingin dicapai, maka perlu diadakan pembatasan masalah agar penelitian dapat mencapai sasaran yang diharapkan. Oleh karena itu penulis membatasi permasalahan dalam penelitian ini sebagai berikut :

1. Kebutuhan kompetensi industri bidang konstruksi bangunan yang dijadikan sasaran untuk mendapatkan deskripsi tentang jabatan, kualifikasi pendidikan, dan kemampuan yang diharapkan.

2. Komponen isi kurikulum di SMK Negeri 5 Bandung Kompetensi Keahlian Teknik Konstruksi Batu dan Beton.

1.4 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dimaksudkan untuk mempermudah dalam menganalisis serta mendapatkan penjelasan yang didasarkan pada identifikasi masalah. Berdasarkan identifiksi masalah dimuka, penulis merumuskan masalah utama yang menjadi fokus kajian sebagai berikut :


(12)

4

1. Bagaimana ruang lingkup isi kurikulum di sekolah berdasarkan kebutuhan kompetensi yang dipersyaratkan oleh industri?

2. Bagaimana ruang lingkup materi pembelajaran dalam isi kurikulum dengan materi di industri yang mendukung kompetensi yang dipersyaratkan oleh industri?

3. Bagaimana kesesuaian antara proses pembelajaran siswa disekolah dengan tugas-tugas pokok di industri?

1.5 Tujuan Penelitian

Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk menemukan bagaimana kesesuaian antara isi kurikulum SMK Kompetensi Keahlian Teknik Konstruksi Batu dan Beton dengan kebutuhan kompetensi yang dipersyaratkan oleh industri. Namun secara spesifik tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran tentang :

1. Mengetahui ruang lingkup isi kurikulum sekolah berdasarkan kebutuhan kompetensi yang dipersyaratkan oleh industri.

2. Mengetahui materi pembelajaran dalam isi kurikulum dengan materi di industri yang mendukung kompetensi yang dipersyaratkan oleh industri. 3. Mengetahui kesesuaian antara proses pembelajaran siswa disekolah dengan

tugas-tugas pokok di industri.

1.6 Manfaat Penelitian

Selain memiliki tujuan yang dikemukakan di atas, penelitian ini juga memiliki beberapa kegunaan, diantaranya :


(13)

5

1. Memberikan informasi mengenai ruang lingkup isi kurikulum dalam mewadahi tuntutan kemampuan berdasarkan kebutuhan kompetensi yang dipersyaratkan oleh dunia industri.

2. Memberikan informasi mengenai kesesuaian antara materi pembelajaran dengan materi di industri yang mendukung kompetensi melakukan pekerjaan dengan alat-alat praktikum di sekolah.

3. Dapat dijadikan sebagai masukan bagi perbaikan dan upaya penyesuaian bahan pengajaran dan penerapan strategi pengajaran dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah.

4. Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan informasi dalam menjalin kerjasama antar lembaga yang terkait dalam bidang konstruksi, guna meningkatkan relevansi isi kurikulum dengan kebutuhan kompetensi yang dipersyaratkan oleh dunia industri.

1.7 Penjelasan Istilah Dalam Judul

Penjelasan istilah dalam judul ini dimaksudkan agar tidak terjadi salah pengertian dan pemahaman serta untuk menyamakan persepsi mengenai arti judul penelitian ini, penjelasan dari istilah-istilah yang terdapat dalam judul penelitian di atas adalah sebagai berikut :

1. Relevansi diartikan sebagai kesesuaian, hubungan, pertalian, jalinan atau keselarasan antara dua hal atau lebih. Dalam penelitian ini penulis ingin melihat bagaimana kesesuaian antara isi kurikulum SMK Kompetensi Keahlian Teknik Konstruksi Batu dan Beton dengan kebutuhan kompetensi pada dunia industri.


(14)

6

2. Isi kurikulum di sini meliputi materi yang tertulis dalam dokumen kurikulum dan disajikan dalam kegiatan pembelajaran. Isi atau materi secara ideal diorientasikan pada penguasaaan kompetensi-kompetensi untuk menangani masalah praktis di dunia kerja. Materi dalam penelitian ini berupa materi yang mendukung dalam penguasaan kompetensi melakukan pekerjaan di dunia industri.

3. Kompetensi Keahlian Teknik Konstruksi Batu dan Beton merupakan salah satu kompetensi keahlian yang terdapat di SMK kelompok teknologi.

4. Kebutuhan kompetensi di industri merupakan kebutuhan dunia industri dalam menyesuaikan program atau isi kurikulum SMK.

1.8 Sistematika Penulisan

Penyusunan sistematika penulisan diterapkan sesuai kaidah tata tulis karya ilmiah yang telah dibakukan, sehingga penulis merujuknya dalam satu kesatuan penyusun secara sistematis, adapun sistematikanya adalah sebagai berikut :

BAB I Pendahuluan berisi mengenai latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, penjelasan istilah dalam judul, serta sistematika penulisan.

BAB II Kajian teoritis berisi tentang landasan teoritis yang mendukung dalam penelitian ini. Dalam landasan teoritis ini berisi konsep tentang kompetensi dan kurikulum serta kaitannya dengan kebutuhan industri.

BAB III Metodologi penelitian berisi mengenai metode penelitian, paradigma penelitian, data dan sumber data, teknik pengumpulan data, lokasi,


(15)

7

subjek dan waktu penelitian, teknik analisis data, proses triangulasi dan kriteria tingkat kepercayaan penelitian.

BAB IV Hasil penelitian dan pembahasan berisi mengenai deskripsi data hasil temuan di lapangan dan pembahasan hasil penelitian

BAB V Kesimpulan dan rekomendasi berisi hasil penelitian yang disimpulkan dan sekaligus diberikan rekomendasi yang ditujukan kepada para pembuat kebijakan, dan kepada para pengguna hasil penelitian.


(16)

51

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif deskriptif dengan pendekatan Analisis Data Sekunder (ADS). ADS merupakan suatu metode dengan memanfaatkan data sekunder sebagai sumber data utama. Memanfaatkan data sekunder yang dimaksud yaitu dengan menggunakan sebuah teknik uji statistik yang sesuai untuk mendapatkan informasi yang diinginkan dari tubuh materi atau data yang sudah matang yang diperoleh pada instansi atau lembaga (seperti BPS, departemen atau lembaga pendidikan) tertentu untuk kemudian diolah secara sistematis dan objektif.

Metode penelitian kuantitatif yang diungkapkan oleh Sugiyono diartikan sebagai :

Metode penelitian sebagai metode yang berlandaskan pada filsafat positivism; metode yang digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu; tenik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan perhitungan teknik sampel tertentu yang sesuai; pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian dan analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan terutama untuk hipotesis komparatif dan asosiatif.

Data hasil analisis dalam kuantitatif biasanya disajikan menggunakan table, table distribusi frekuensi, grafik garis atau batang, piechart (diaram lingkaran), dan pictogram. Untuk pembahasan terhadap hasil penelitian akan menyertakan penjelasan yang mendalam dan interprestasi terhadap data-data yang telah disajikan untuk kemudian menghasilkan kesimpulan yang berisikan jawaban


(17)

52

Sedangkan untuk penelitian deskriptif yang digunakan ini bertujuan untuk mendeskripsikan, mencatat, analisis dan menginterpretasikan kondisi-kondisi yang sekarang ini terjadi atau ada. Dengan kata lain penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi-informasi mengenai kondisi saat ini dan melihat kaitan antara variabel yang ada. Penelitian ini terkadang ada juga yang tidak menggunakan hipotesis, melainkan hanya mendeskripsikan informasi apa adanya sesuai dengan variabel yang diteliti (Mardalis, 2007 : 26)

Untuk data sekunder yang telah diperoleh dari instansi atau dunia industri disajikan kedalam bentuk instrumen peneletian yang telah teruji, kemudian diolah dengan menggunakan teknik uji statistik tertentu. Data sekunder yang digunakan adalah dokumentasi data berupa program produktif pada KTSP di SMK Negeri 5 Bandung kompetensi keahlian Teknik Konstruksi Batu dan Beton. Selanjutnya data ini akan diidentifikasi melalui instrumen penelitian yang bersifat kauntitatif seperti kuesioner. Data mengenai kurikulum ini berisi struktur atau isi program pembelajaran bagi peserta didik kompetensi keahlian Teknik Konstruksi Batu dan Beton yang akan diteliti relevansinya atau kesesuaiannya dengan kompetensi yang dibutuhkan di dunia industri.

3.2 Langkah Penelitian

Langkah penelitian ini diartikan sebagai pola pelaksanaan penelitian yang menunjukkan adanya rumusan masalah yang perlu dijawab melaluui penelitian, proses pemilihan teori yang dipakai dan teknik analisis data yang akan digunakan.


(18)

53


(19)

54

3.3 Data dan Sumber Data

Data dan sumber data dalam penelitian ini dibuat terpisah agar terlihat jelas perbedaan dari dua bentuk data tersebut.

3.3.1 Data

Data merupakan keseluruhan objek penelitian yang akan menjadi materi dalam penelitian yaitu berupa kurikulum sebagai data sekunder dan lainnya. 1) Data mengenai KTSP dalam program pembelajaran di kompetensi keahlian

Teknik Konstruksi Batu dan Beton SMK Negeri 5 Bandung.

2) Data tingkat kesesuaian KTSP di dunia industri. Industri yang dimaksud adalah perusahaan-perusahaan yang bekerja sama dengan SMK Negeri 5 Bandung, yang tercatat ada 7 perusahaan yang bekerja sama.

3.3.2 Sumber Data

Sumber data merupakan lokasi atau tempat data dapat diperoleh berdasarkan jenis data yang diperlukan dalam upaya memecahkan masalah. Sumber data dalam penelitian ini diantaranya :

1) SMK Negeri 5 Bandung.

2) Dunia Industri (bidang konstruksi) dan lembaga kelompok kerja terkait.

3.4 Populasi dan Sampel

Populasi diartikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sedangkan sampel adalah sebagian dari populasi itu. Dikarenakan sampel adalah sebagian


(20)

55

dari populasi, maka sampel disini merupakan responden terpilih dan mewakili yang dianggap mampu memberikan data-data yang dibutuhkan oleh penulis agar apa yang dipelajari dari sampel dapat diberlakukan untuk populasi (Sugiyono, 2009 : 117).

Populasi pada penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan dibidang konstruksi yang bekerja sama dengan SMK Negeri 5 Bandung, baik kerja sama pada pelaksanaan Praktik Kerja maupun pada penyerapan tenaga kerja bagi lulusannnya. Kemudian populasi juga diambil dari pihak sekolah yang diwakilkan oleh guru kelompok mata pelajaran produktif, dan yang terakhir populasi diambil dari seluruh peserta didik kelas XII Kompetensi Keahlian Teknik Konstruksi Batu dan Beton. Sampel diambil dengan cara sampling purposive yaitu menentukan sampel atas pertimbangan tertentu atau menetapkan bahwa sumber data yang diteliti dianggap representative.

Tabel 3.1

Sampel dari Bidang Industri

NO NAMA PERUSAHAAN ALAMAT

1 PT. ANUGRAH BANGUN KENCANA

Jl. Bumi Panyileukan P7 No.7 Bandung 40614

2 PT. BESTINDO PUTRA MANDIRI

Buah Batu Regensi A2 No.5-6 Jl. Terusan Buah Batu Bandung

3 DINAS BINA MARGA Jl. Cianjur No.34 Bandung

4 PT. MARGA TIRTA

KENCANA

Jl. BKR (Lingkar Selatan) No.138A Bandung

5 PT. KOPRIMA SANDE

SEJAHTERA Jl. Palasari No.28 Bandung

6 PT. PESONA PASIR ENDAH Jl. Kosar 202 Ujung Berung Bandung 7 PT. SURYA KENCANA Jl. Rancaekek No.40 Bandung 8 PT. ADIRAKSA DINAMIKA SENTOSA Jl. Kebon Jati No.143B Bandung 9 PT. ATRIAT SWACIPTA


(21)

56

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan menurut standar penelitian kuantitatif seperti kuesioner dan dokumentasi. Data akan diolah dan disusun secara objektif untuk mencukupi teknik analisis data selanjutnya.

1. Kuesioner (Angket)

Kuesioner atau angket adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui (Arikunto, 2006 : 151). Kuesioner pada penelitian ini diarahkan pada pertanyaan yang berkaitan dengan struktur atau isi program produktif dalam KTSP di Kompetensi Keahlian Teknik Konstruksi Batu dan Beton SMK Negeri 5 Bandung yang digunakan untuk membentuk kompetensi lulusan dalam Skala Likert dengan kategori 5 tingkatan nilai, kemudian kuesioner ini diajukan kepada pihak industri terkait sebagai responden yang dianggap dapat memberi penilaian dengan objektif, diajukan kepada guru kelompok mata pelajaran produktif, dan peserta didik kelas XII (instrumen penelitian dapat dilihat pada lampiran).

2. Studi Dokumentasi

Studi Dokumentasi, dari asal katanya dokumen yang artinya barang-barang tertulis. Melaksankan metode dokumentasi, peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku, majalah dokumen, catatan harian, dan sebagainya (Arikunto, 2006 : 158). Studi dokumentasi ini berupa pengumpulan data-data tertulis secara objektif dari materi-materi/teori, peraturan atau surat keputusan penting, serta berbagai informasi dan data terkait yang dianggap dapat mendukung penulis


(22)

57

mengembangkan penelitian. Studi dokumentasi akan dikembangkan melalui data resmi sekolah berupa dokumen KTSP pada Kompetensi Keahlian Teknik Konstruksi Batu dan Beton SMK Negeri 5 Bandung.

Tabel 3.2 Metodologi Penelitian

Data Sumber Data Teknik

Pengambilan Teknik Analisa Data Tujuan Pengambilan Data KTSP TKBB SMK Negeri 5 Bandung TKBB SMK Negeri 5 Bandung (Guru & Peserta Didik)

Dokumentasi Studi

Dokumentasi Sebagai kajian teoritis dan dasar penyusunan instrumen penelitian berupa kuesioner Data tingkat kesesuian KTSP di dunia industri

Industri Kuesioner Perhitungan persentase kesesuaian dan deskripsi hasil Untuk menemukan jawaban dari rumusan masalah

3.6 Teknik Analisis Data

Bogdan menyatakan bahwa analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari catatan lapangan dan bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah dipahami, dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain (Sugiyono, 2009 : 334).

1. Tabulasi Data


(23)

58

disederhanakan ke dalam bentuk yang mudah dibaca dan diinterpretasi. Data kurikulum inilah yang dikembangkan menjadi instrument penelitian berupa kuesioner. Hasil dari instrumen penelitian yang disampaikan pada responden tersebut yang kemudian dirangkum kedalam tabulasi data.

2. Instrumen Penelitian

Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam penyusunan kuesioner adalah sebagai berikut :

a. Menyusun kisi-kisi instrument penelitian (kuesioner) b. Mengkonsultasikan dengan pembimbing (ahli) c. Melakukan telaah dan revisi sesuai dengan saran

3. Analisis Data

Tahap ini merupakan tahap analisis data untuk menguji hipotesis dan membuat interpretasi data dan hasil penelitian. Untuk kemudian peneliti memutuskan menyusun data-data apa yang akan dilaporkan dan menguraikannya kedalam kesimpulan yang tepat.

Dilakukan menghitung persentase kesesuaian butir pertanyaan pada kuesioner adalah sebagai berikut :

1. Tiap masing-masing butir pertanyaan pada kuesioner dihitung banyaknya jumlah jawaban yang meliputi SM (Sangat Mampu), M (Mampu), S (Sedang), KM (Kurang Mampu) dan TM (Tidak Mampu). Kemudian tingkat kemampuan lulusan dapat dijadikan acuan tingkat relevansi isi kurikulum dengan kebutuhan industri.


(24)

59

Dikategorikan pada tingkat sesuai

Dikategorikan pada tingkat kurang sesuai

Dikategorikan pada tingkat tidak sesuai Sangat Mampu (SSM

Mampu (M) Sedang (S)

Kurang Mampu (KM) Tidak Mampu (TM

2. Jumlah persentase dari tingkat kemampuan akan dideskripsikan kedalam bentuk persentase kesesuaian.

Untuk menentukan interpretasi persentase kesesuaian dalam tiap butir instrumen penelitian (kuesioner) guna menjawab rumusan masalah, digunakan tabel kriteria interpretasi sebagai berikut :

Tabel 3.3

Kriteria Interpretasi Persentase Kesesuaian 3 Level

No. Nilai Persentase Interpretasi

1 81% - 100% Tinggi

2 65% - 80% Sedang

3 50% - 64% Rendah

Sumber : Pedoman Interpretasi Kesesuian Pada


(25)

97

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengolahan data dan pembahasan mengenai kajian kesesuaian kelompok mata pelajaran produktif pada KTSP di Kompetensi Keahlian Teknik Konstruksi Batu dan Beton di SMK Negeri 5 Bandung dengan kebutuhan dunia industri, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : a. Isi kurikulum belum sepenuhnya mewadahi tuntutan kebutuhan kompetensi

yang dipersyaratkan oleh industri. Hal ini disebabkan oleh adanya materi pembelajaran yang tidak sesuai, dan tidak mendukung terhadap beberapa kemampuan tertentu dalam Kompetensi Keahlian Teknik Konstruksi Batu dan Beton.

b. Materi pembelajaran di Kompetensi Keahlian Teknik Konstruksi Batu dan Beton di SMK Negeri 5 Bandung belum sepenuhnya dapat dijadikan sebagai acuan materi pembelajaran di sekolah. Hal ini dibuktikan dengan adanya temuan persentase kemampuan lulusan / pekerja lulusan SMK Kompetensi Keahlian Teknik Konstruksi Batu dan Beton yang masih rendah.

c. Aktivitas peserta didik dalam proses pembelajaran belum sesuai dengan kebutuhan industri. Hal ini terlihat dari aktivitas peserta didik yang persentase kemampuannya yang masih rendah. Hal ini disebabkan pihak sekolah masih belum dapat menerapkan pembelajaran di sekolah dengan


(26)

98

mengacu kepada kompetensi yang dibutuhkan oleh industri terutama industri pasangannya.

5.2 Rekomendasi

Kesiapan sekolah merupakan hal yang utama dalam upaya meningkatkan relevansi dari isi atau materi dengan kebutuhan kompetensi industri. Oleh karena itu perlu adanya upaya untuk menyiapkan sekolah agar lebih siap dalam rangka program relevansi ini. Dengan disertai pula adanya dukungan yang maksimal dari industri terutama industri pasangan. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa isi kurikulum atau materi pembelajaran yang diajarkan pada SMK Kompetensi Keahlian Teknik Konstruksi Batu dan Beton perlu adanya penyempurnaan. Beberapa rekomendasi yang perlu dilakukan oleh pihak yang terkait yaitu :

a. Perlu adanya pengkajian terhadap kebutuhan industri terutama dalam hal kompetensi-kompetensi industri, pengkajian terhadap konsep-konsep tentang materi yang mendukung secara lengkap terhadap Kompetensi Keahlian Teknik Konstruksi Batu dan Beton.

b. Perlu adanya pelatihan khusus untuk para guru kelompok mata pelajaran produktif untuk meningkatkan kualitas pengajar yang akan bisa lebih banyak menularkan banyak pengetahuan dari hasil pelatihan tersebut kepada peserta didiknya. Hasil dari pelatihan tersebut kemudian dapat menjadi acuan tambahan dalam menyusun bahan ajar dan kegiatan pembelajaran. c. Sekolah bisa bekerjasama dengan pihak industri untuk mendatangkan guru

tamu dari pihak industri terkait untuk menyampaikan materi yang diperlukan di industri., bahkan sampai dengan pelatihan kepada peserta


(27)

99

didiknya. Materi pembelajaran dan pelatihannya tersebut adalah materi yang masih sulit untuk dipenuhi oleh pihak sekolah.

d. Melalui kunjungan ke industri secara khusus maupun memanfaatkan program pengawasan praktek lapangan para guru kelompok mata pelajaran produktif dapat mengidentifikasi konsep-konsep yang berkaitan dengan kompetensi dan berbagai hal lainnya yang sesuai dan dibutuhkan oleh industri.


(28)

Daftar Pustaka

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : PT. Rineka Cipta..

Depdiknas. 2002. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta : Pusat Kurikulum Balitbang Depdiknas.

Depdiknas. 2004. Kurikulum SMK Edisi 2004 Bagian I : Landasan, Program dan Pengembangan. Jakarta : Depdiknas Ditjen Dikdasmen Dikmenjur.

Depdiknas. 2004. Kurikulum SMK Edisi 2004 Bagian II : Garis-Garis Besar Program Pembelajaran. Jakarta : Depdiknas Ditjen Dikdasmen Dikmenjur.

Depdiknas. 2004. Kurikulum SMK Edisi 2004 Bagian III : Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan. Jakarta : Depdiknas Ditjen Dikdasmen Dikmenjur.

Direktorat Pembinaan Sekolah dan Menengah Kejuruan (Submit Pembelajaran). 2010. Spektrum dan SK-KD SMK. Jakarta : Depdiknas.

Mulyasa. E. 2002. KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi) : Konsep, Karakteriatik dan Implementasi. Bandung : Remaja Rosda Karya.

Mulyasa. E. 2005. Implementasi Kurikulum 2004 : Panduan Pembelajaran KBK . Bandung : Remaja Rosda Karya.

Mulyasa. E. 2007. KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) : Suatu Panduan Praktis . Bandung : Remaja Rosda Karya.

Panduan Kurikulum 2012. Panduan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Teknik Konstruksi Batu dan Beton SMK Negeri 5 Bandung. Bandung : tidak diterbitkan.

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Depdiknas.


(29)

Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia. 2005. Pedoman Penyusunan Badan Nasional Sertifikasi Profesi. Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan : Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung : Alfabeta

Sukamto. 1988. Perencanaan dan Pengembangan Kurikulum Pendidikan Teknologi dan Kejuruan. Jakarta : Depdikbud Dirjen Dikti Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan dan Tenaga Kependidikan.

Sukmadinata, N.S. 2004. Kurikulum dan Pembelajaran Kompetensi. Bandung : Yayasan Kesuma Karya.

Tarra, Yulberti. Kajian Kesesuaian Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Pada Kompetensi Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 6 Bandung Dengan Kebutuhan Dunia Industri. Skripsi pada Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur UPI Bandung : tidak diterbitkan.

Universitas Pendidikan Indonesia. 2005. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung : UPI.

Winoto, Yunus. 2003. Relevansi Kurikulum Program Studi Ilmu Perpustakaan dengan Kemampuan Tenaga Pengelola Informasi pada Lembaga Perpustakaan. Tesis Master pada Program Pengembangan Kurikulum Pasca Sarjana UPI Bandung : tidak diterbitkan.


(1)

Dikategorikan pada tingkat sesuai

Dikategorikan pada tingkat kurang sesuai

Dikategorikan pada tingkat tidak sesuai Sangat Mampu (SSM

Mampu (M) Sedang (S)

Kurang Mampu (KM) Tidak Mampu (TM

2. Jumlah persentase dari tingkat kemampuan akan dideskripsikan kedalam bentuk persentase kesesuaian.

Untuk menentukan interpretasi persentase kesesuaian dalam tiap butir instrumen penelitian (kuesioner) guna menjawab rumusan masalah, digunakan tabel kriteria interpretasi sebagai berikut :

Tabel 3.3

Kriteria Interpretasi Persentase Kesesuaian 3 Level No. Nilai Persentase Interpretasi

1 81% - 100% Tinggi

2 65% - 80% Sedang

3 50% - 64% Rendah

Sumber : Pedoman Interpretasi Kesesuian Pada


(2)

97

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengolahan data dan pembahasan mengenai kajian kesesuaian kelompok mata pelajaran produktif pada KTSP di Kompetensi Keahlian Teknik Konstruksi Batu dan Beton di SMK Negeri 5 Bandung dengan kebutuhan dunia industri, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : a. Isi kurikulum belum sepenuhnya mewadahi tuntutan kebutuhan kompetensi

yang dipersyaratkan oleh industri. Hal ini disebabkan oleh adanya materi pembelajaran yang tidak sesuai, dan tidak mendukung terhadap beberapa kemampuan tertentu dalam Kompetensi Keahlian Teknik Konstruksi Batu dan Beton.

b. Materi pembelajaran di Kompetensi Keahlian Teknik Konstruksi Batu dan Beton di SMK Negeri 5 Bandung belum sepenuhnya dapat dijadikan sebagai acuan materi pembelajaran di sekolah. Hal ini dibuktikan dengan adanya temuan persentase kemampuan lulusan / pekerja lulusan SMK Kompetensi Keahlian Teknik Konstruksi Batu dan Beton yang masih rendah.

c. Aktivitas peserta didik dalam proses pembelajaran belum sesuai dengan kebutuhan industri. Hal ini terlihat dari aktivitas peserta didik yang persentase kemampuannya yang masih rendah. Hal ini disebabkan pihak sekolah masih belum dapat menerapkan pembelajaran di sekolah dengan


(3)

mengacu kepada kompetensi yang dibutuhkan oleh industri terutama industri pasangannya.

5.2 Rekomendasi

Kesiapan sekolah merupakan hal yang utama dalam upaya meningkatkan relevansi dari isi atau materi dengan kebutuhan kompetensi industri. Oleh karena itu perlu adanya upaya untuk menyiapkan sekolah agar lebih siap dalam rangka program relevansi ini. Dengan disertai pula adanya dukungan yang maksimal dari industri terutama industri pasangan. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa isi kurikulum atau materi pembelajaran yang diajarkan pada SMK Kompetensi Keahlian Teknik Konstruksi Batu dan Beton perlu adanya penyempurnaan. Beberapa rekomendasi yang perlu dilakukan oleh pihak yang terkait yaitu :

a. Perlu adanya pengkajian terhadap kebutuhan industri terutama dalam hal kompetensi-kompetensi industri, pengkajian terhadap konsep-konsep tentang materi yang mendukung secara lengkap terhadap Kompetensi Keahlian Teknik Konstruksi Batu dan Beton.

b. Perlu adanya pelatihan khusus untuk para guru kelompok mata pelajaran produktif untuk meningkatkan kualitas pengajar yang akan bisa lebih banyak menularkan banyak pengetahuan dari hasil pelatihan tersebut kepada peserta didiknya. Hasil dari pelatihan tersebut kemudian dapat menjadi acuan tambahan dalam menyusun bahan ajar dan kegiatan pembelajaran. c. Sekolah bisa bekerjasama dengan pihak industri untuk mendatangkan guru


(4)

99

didiknya. Materi pembelajaran dan pelatihannya tersebut adalah materi yang masih sulit untuk dipenuhi oleh pihak sekolah.

d. Melalui kunjungan ke industri secara khusus maupun memanfaatkan program pengawasan praktek lapangan para guru kelompok mata pelajaran produktif dapat mengidentifikasi konsep-konsep yang berkaitan dengan kompetensi dan berbagai hal lainnya yang sesuai dan dibutuhkan oleh industri.


(5)

Daftar Pustaka

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : PT. Rineka Cipta..

Depdiknas. 2002. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta : Pusat Kurikulum Balitbang Depdiknas.

Depdiknas. 2004. Kurikulum SMK Edisi 2004 Bagian I : Landasan, Program dan

Pengembangan. Jakarta : Depdiknas Ditjen Dikdasmen Dikmenjur.

Depdiknas. 2004. Kurikulum SMK Edisi 2004 Bagian II : Garis-Garis Besar

Program Pembelajaran. Jakarta : Depdiknas Ditjen Dikdasmen Dikmenjur.

Depdiknas. 2004. Kurikulum SMK Edisi 2004 Bagian III : Pelaksanaan

Pendidikan dan Pelatihan. Jakarta : Depdiknas Ditjen Dikdasmen

Dikmenjur.

Direktorat Pembinaan Sekolah dan Menengah Kejuruan (Submit Pembelajaran). 2010. Spektrum dan SK-KD SMK. Jakarta : Depdiknas.

Mulyasa. E. 2002. KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi) : Konsep,

Karakteriatik dan Implementasi. Bandung : Remaja Rosda Karya.

Mulyasa. E. 2005. Implementasi Kurikulum 2004 : Panduan Pembelajaran KBK . Bandung : Remaja Rosda Karya.

Mulyasa. E. 2007. KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) : Suatu

Panduan Praktis . Bandung : Remaja Rosda Karya.

Panduan Kurikulum 2012. Panduan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Teknik Konstruksi Batu dan Beton SMK Negeri 5 Bandung. Bandung : tidak diterbitkan.


(6)

Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia. 2005. Pedoman Penyusunan Badan Nasional Sertifikasi Profesi. Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan : Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D. Bandung : Alfabeta

Sukamto. 1988. Perencanaan dan Pengembangan Kurikulum Pendidikan

Teknologi dan Kejuruan. Jakarta : Depdikbud Dirjen Dikti Proyek

Pengembangan Lembaga Pendidikan dan Tenaga Kependidikan.

Sukmadinata, N.S. 2004. Kurikulum dan Pembelajaran Kompetensi. Bandung : Yayasan Kesuma Karya.

Tarra, Yulberti. Kajian Kesesuaian Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Pada Kompetensi Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 6 Bandung Dengan Kebutuhan Dunia Industri. Skripsi pada Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur UPI Bandung : tidak diterbitkan.

Universitas Pendidikan Indonesia. 2005. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung : UPI.

Winoto, Yunus. 2003. Relevansi Kurikulum Program Studi Ilmu Perpustakaan dengan Kemampuan Tenaga Pengelola Informasi pada Lembaga Perpustakaan. Tesis Master pada Program Pengembangan Kurikulum Pasca Sarjana UPI Bandung : tidak diterbitkan.


Dokumen yang terkait

Relevansi Kompetensi Siswa SMK Negeri Program Keahlian Teknik Mekanik Otomotif Dengan Kebutuhan Dunia Usaha/Dunia Industri Otomotif Di kota Medan

3 68 112

KONTRIBUSI PENGUASAAN MATERI PELAJARAN KEAHLIAN TERHADAP UJI KOMPETENSI SISWA PROGRAM STUDI KEAHLIAN TEKNIK KONSTRUKSI BATU BETON SMK NEGERI 1 SUKABUMI.

0 2 34

PENGEMBANGAN MODEL EVALUASI IMPLEMENTASI KURIKULUM KEJURUAN : Studi pada SMK Kompetensi Keahlian Teknik Konstruksi Batu Beton.

0 4 61

RELEVANSI KURIKULUM PROGRAM PRODUKTIF KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN SMK N 3 YOGYAKARTA TERHADAP KEBUTUHAN DUNIA USAHA/INDUSTRI (DUDI) AGEN TUNGGAL PEMEGANG MERK (ATPM).

2 12 36

RELEVANSI KOMPETENSI PRAKTIK KONSTRUKSI BATU DAN BETON DI SMKN 2 YOGYAKARTA DENGAN STANDAR KOMPETENSI NASIONAL (SKN) DAN PEKERJAAN PROYEK KONSTRUKSI DI DIY.

0 4 155

RELEVANSI KOMPETENSI PRAKTIK KONSTRUKSI BATU DAN BETON DI SMKN 2 YOGYAKARTA DENGAN STANDAR KOMPETENSI NASIONAL (SKN) DAN PEKERJAAN PROYEK KONSTRUKSI DI DIY.

0 4 155

RELEVANSI KOMPETENSI PRAKTIK KONSTRUKSI BATU DAN BETON DI SMKN 2 YOGYAKARTA DENGAN STANDAR KOMPETENSI NASIONAL (SKN) DAN PEKERJAAN PROYEK KONSTRUKSI DI DIY.

0 1 310

RELEVANSI TUNTUTAN KOMPETENSI KEAHLIAN PATISERI TERHADAP KEBUTUHAN DUNIA INDUSTRI DI KOTA YOGYAKARTA.

1 21 254

RELEVANSI KURIKULUM KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN SMK DENGAN DUNIA KERJA DI KOTA YOGYAKARTA.

12 66 176

ANALISIS KELAYAKAN SARANA DAN PRASARANA PRAKTIK DI BENGKEL TEKNIK KONSTRUKSI BATU DAN BETON SMK NEGERI 5 SURAKARTA

0 0 19