KONTRIBUSI LINGKUNGAN KELUARGA, KEAKTIFAN, KETERSEDIAAN ALAT BELAJAR TERHADAP MOTIVASI DAN DAMPAKNYA PADA HASIL Kontribusi Lingkungan Keluarga, Keaktifan Dan Ketersediaan Alat Belajar Terhadap Motivasi Berprestasi Dan Dampaknya Pada Hasil Belajar Matemat

KONTRIBUSI LINGKUNGAN KELUARGA, KEAKTIFAN, KETERSEDIAAN
ALAT BELAJAR TERHADAP MOTIVASI DAN DAMPAKNYA PADA HASIL
BELAJAR MATEMATIKA

NASKAH PUBLIKASI

Disusun oleh:
DESI EKO SUSILOWATI
A410090081

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013

0

UNI\TERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Jt. A. Ytrni Tromol Pos I

Su


r*t

- Pabclan,

Perset

Kartasura Tclp. (0271) 717417 fax : 715448 Surakarta 57102

ui

uan

A4ikel

Pub-Iiks-pj

Yang bertanda tangan dibawah ini pembimbing tugas skripsii tugas akhir:
Nama


: Prof. Dr. Sutama, M. Pd

NIP

:

1960017199103002

'Ielah membaca dan mencermati naskah artikel publikasi ilmiah, yang merupakan ringkasan
skripsii tugas akhir:
Nama

Desi Eko Susilowati

NIM

A410090081

Program Studi


Pendidikan Matematika

Judul Skripsi

Kontribusi lingkungan keluarg4 keaktifan dan ketersediaan alat belajar

terhadap motivasi berprestasi

dan dampaknya pada hasil

belajar

matematika

Naskah artikel tersebut, layak dan dapat disetujui untuk dipublikasikan.

Demikian persetujuan ini dibuat, semoga dapat dipergunakan seperlunya.

Surakart4


{

Juni 2013

Pembimbing,

Prof. Dr. Sutama, M. Pd

NIP:

1960017199103002

KONTRIBUSI LINGKUNGAN KELUARGA, KEAKTIFAN, KETERSEDIAAN
ALAT BELAJAR TERHADAP MOTIVASI DAN DAMPAKNYA PADA HASIL
BELAJAR MATEMATIKA
Desi Eko Susilowati, Sutama
Jurusan Pendidikan Matematika, FKIP UMS
email : desi_ekos@yahoo.com
email : sutama_mpd@yahoo.com
ABSTRACT

Research purposes, (1) examine the contribution of indirect family
environment, activity and availability of learning on learning outcomes through
achievement motivation, (2) directly examine the contribution of family environment,
and the availability of active learning tool for achievement motivation, (3) examine the
contribution of achievement motivation on learning outcomes. Population study 103
students of class X SMK Prawira Marta Kartasura. Sample of 82 students with Solvin
formula. Sampling technique using proportional random sampling. With the
questionnaire data collection and documentation. Analysis using path analysis,
requirements analysis previously conducted trials. The results, (1) There is no direct
contribution of family environment, activity and availability of learning on learning
outcomes through achievement motivation. Family environment indirect effect on
learning outcomes through achievement motivation, IE=0,095; liveliness indirect
effect on learning outcomes through achievement motivation, IE=0,146; Availability
learning tool indirect effect on learning outcomes through achievement motivation,
IE=0,046. (2) There is a direct contribution of family environment, and the availability
of active learning tool for achievement motivation. Family environment directly
influence achievement motivation, DE=0,050; liveliness direct effect on achievement
motivation, DE=0,357; availability of equipment studied directly influence
achievement motivation, DE=0,081. (3) There is a contribution of achievement
motivation on learning outcomes, DE=0,335.

Keywords: family environment, learning outcomes, learning tools, liveliness,
motivation
PENDAHULUAN
Belajar merupakan tanggung jawab setiap siswa dan kualitas hasil belajar
tergantung pada kemampuan setiap siswa. Kegiatan belajar di sekolah bertujuan untuk
membantu siswa agar memperoleh perubahan tingkah laku dalam rangka untuk
mencapai perkembangan yang seoptimal mungkin. Karena pendidikan sangat penting
untuk para siswa, agar mereka mampu mengembangkan kreatif masing-masing serta

1

dapat menyalurkan minat dan bakat yang dimiliki. Maka para guru wajib membantu
agar siswa dapat menyalurkan bakat yang dimiliki.
Secara umum mutu pendidikan dapat dilihat dari hasil belajar yang diperoleh
oleh siswa. Menurut Asep Jihad dan Abdul Haris (2009: 15) pengertian hasil belajar
adalah perubahan tingkah laku siswa secara nyata setelah dilakukan proses belajar
mengajar yang sesuai dengan tujuan pengajaran. Dalam pelajaran matematika masih
sering ditemukan hasil belajar yang belum memuaskan. Adanya bukti dari hasil
evaluasi pelajaran matematika tiap semester maupun ujian akhir yang masih sering di
bawah standar mata pelajaran lain. Selain itu juga bisa disebabkan oleh cara mengajar

guru yang kurang tepat dalam proses pembelajaran. Keadaan ini sungguh sangat
memperihatinkan. Oleh karena itu, diperlukan suatu cara untuk meningkatkan hasil
belajar siswa.
Salah satu cara untuk mengatasi masalah tersebut yaitu dengan mengetahui
faktor-faktor yang melatarbelakangi masalah belajar. Menurut Abdurrahman (2004:
37) menyatakan bahwa keseluruhan faktor-faktor yang melatarbelakangi masalah
belajar ini, dapat dikembalikan kepada faktor internal dan faktor eksternal. Faktor
internal dapat mencangkup segi intelektual seperti kecerdasan, bakat, minat dan hasil
belajar, segi emosional seperti motif, sikap, perasaan, keinginan, kemauan, kondisi
kesehatan fisik serta mental, dan sebagainya. Faktor eksternal meliputi kondisi fisik,
sosial, psikologi keluarga, sekolah, serta masyarakat. Semua faktor dapat berpengaruh
terhadap perkembangan siswa baik pengaruh positif ataupun negatif.
Salah satu faktor eksternal adalah lingkungan keluarga yang dapat
mempengaruhi hasil belajar anak karena keluarga merupakan lingkungan pendidikan
yang pertama, karena dalam keluarga inilah anak pertama-tama mendapatkan didikan
dan bimbingan. Penelitian yang dilakukan Megan A. Kek Yih Chyn et.al (2007)
menyatakan bahwa keterlibatan orang tua berdampak pada proses pembelajaran dan
mempengaruhi hasil belajar siswa.

2


Penelitian yang dilakukan oleh Adedeji Tella (2007) menyatakan bahwa
motivasi dan hasil belajar siswa berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa.
Selanjutnya motivasi siswa juga mempunyai peranan yang penting dalam proses
pembelajaran. Siswa yang mempunyai motivasi berprestasi tinggi dalam belajarnya
kemungkinan hasil belajar yang dicapai akan tinggi, bila dibandingkan dengan mereka
yang motivasi belajarnya rendah.
Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran merupakan salah satu faktor kunci
keberhasilan pencapaian tujuan pendidikan. Menurut Rohani (2010: 8) aktivitas
merupakan hal yang penting, karena dalam belajar memerlukan suatu kegiatan dan
tanpa adanya kegiatan tidak mungkin seseorang belajar. Penelitian yang dilakukan
oleh Lipekiene (2009) aspek utama dalam meningkatkan komunikasi adalah penerapan
strategi inovatif kontekstual. Strategi inovatif tersebut mampu menstimulasi siswa
dalam mengembangkan kemampuan komunikasi matematika siswa.
Dalam proses pembelajaran terdapat banyak faktor yang mempengaruhi hasil
belajar siswa. Salah satu faktornya yaitu ketersediaan alat belajar. Menurut Ajayi dan
Ekundayo (2009) dapat disimpulakan bahwa TIK yang termasuk sebagai fasilitas
belajar membuat kegiatan mengajar jauh lebih menarik, membantu guru dan siswa up
to date, selain itu juga untuk meningkatkan kwalitas kerja baik itu guru maupun siswa.


Hipotesis dalam penelitian ini: (1) Ada kontribusi secara tidak langsung
lingkungan keluarga, keaktifan dan ketersediaan alat belajar terhadap hasil belajar
melalui motivasi berprestasi. (2) Ada kontribusi secara langsung lingkungan keluarga,
keaktifan dan ketersediaan alat belajar terhadap motivasi berprestasi. (3) Ada
kontribusi motivasi berprestasi terhadap hasil belajar.
Tujuan dari penelitian ini untuk menguji: (1) Kontribusi secara tidak langsung
lingkungan keluarga, keaktifan dan ketersediaan alat belajar terhadap hasil belajar
melalui motivasi berprestasi. (2) Kontribusi secara tidak langsung lingkungan
keluarga, keaktifan dan ketersediaan alat belajar terhadap motivasi berprestasi. (3)
Kontribusi secara langsung motivasi berprestasi terhadap hasil belajar.
3

METODE PENELITIAN
Jenis penelitian berdasarkan pendekatannya adalah penelitian kuantitatif
korelasional asosiatif. Populasi penelitian sebanyak 103 siswa kelas X SMK Prawira
Marta Kartasura. Sampel penelitian sebanyak 82 siswa ditentukan dengan rumus
solvin. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik proposional random
sampling. Variabel independen dalam penelitian ini adalah lingkungan keluarga,
keaktifan dan ketersediaan alat belajar. Variabel intervening adalah motivasi
berprestasi. Variabel dependen adalah hasil belajar matematika.

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode angket
dan dokumentasi. Instrumen penelitian dikalibrasi dengan validitas item angket dan
reliabilitas. Teknik analisis data menggunakan analisis jalur, dengan persamaan

Y  b 0  b1X1  b 2 X 2  b 3 X 3  e . Sebelum analisis data dilakukan uji prasyarat

analisis yaitu uji normalitas, uji linieritas, uji homogenitas dan uji multikolinieritas.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Langkah pertama dalam penelitian ini adalah memberikan angket lingkungan
keluarga, keaktifan siswa, ketersediaan alat belajar dan motivasi berprestasi kepada
kelas tryout dengan jumlah 20 item pernyataan. Uji validitas angket dilakukan dengan
menggunakan rumus koefisien korelasi Product Moment dengan α = 5% dan N = 82.
Uji reliabilitas instrumen dalam penelitian ini adalah koefisien Cronbach Alpha, suatu
variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha lebih besar dari r
tabel. Selanjutnya item yang telah valid dan reliabel dapat digunakan untuk
mengumpulkan data penelitian.
Hasil belajar matematika dikumpulkan menggunakan metode dokumentasi
dengan melihat catatan nilai ujian akhir semester gasal tahun ajaran 2012/ 2013.
Diperoleh skor terendah 6,50, skor tertinggi 8,01, rata-rata 7,0471 dan standar deviasi
0,35532. Klasifikasi skor hasil belajar matematika siswa yaitu 84% siswa dalam


4

kategori hasil belajar matematika tinggi, 16% siswa dalam kategori hasil belajar
matematika sedang dan 0% siswa dalam kategori hasil belajar matematika rendah.
Motivasi berprestasi dikumpulkan menggunakan angket yang terdiri dari 16
item pernyataan. Motivasi berprestasi diperoleh skor terendah 30, skor tertinggi 63,
rata-rata 45,09 dan standar deviasi 6,848. Klasifikasi skor motivasi berprestasi yaitu
32% siswa dalam kategori motivasi berprestasi tinggi, 67% siswa dalam kategori
motivasi berprestasi sedang dan 1% siswa dalam kategori motivasi berprestasi rendah.
Lingkungan keluarga dikumpulkan menggunakan angket yang terdiri dari 17
item pernyataan. Lingkungan keluarga diperoleh skor terendah 23, skor tertinggi 66,
rata-rata 38,77 dan standar deviasi 9,126. Klasifikasi skor lingkungan keluarga yaitu
12 siswa dalam kategori lingkungan keluarga tinggi, 55% siswa dalam kategori
lingkungan keluarga sedang dan 33% siswa dalam kategori lingkungan keluarga
rendah.
Keaktifan dikumpulkan menggunakan angket yang terdiri dari 16 item
pernyataan. Keaktifan diperoleh skor terendah 30, skor tertinggi 63, rata-rata 43,85 dan
standar deviasi 7,740. Klasifikasi skor keaktifan yaitu 25% siswa dalam kategori
keaktifan tinggi, 74% siswa dalam kategori keaktifan sedang dan 1% siswa dalam
kategori keaktifan rendah.
Ketersediaan alat belajar dikumpulkan menggunakan angket yang terdiri dari
16 item pernyataan. Ketersediaan alat belajar diperoleh skor terendah 37, skor tertinggi
62, rata-rata 49,59 dan standar deviasi 5,315. Klasifikasi skor ketersediaan alat belajar
yaitu 72% siswa dalam kategori ketersediaan alat belajar tinggi, 28% siswa dalam
kategori ketersediaan alat belajar sedang dan 0% siswa dalam kategori ketersediaan
alat belajar rendah.
Siswa SMK cenderung mempunyai keaktifan dan motivasi sedang dalam
belajar matematika. Keaktifan dan motivasi belajar matematika siswa SMK

5

ditunjukkan dengan keberanian dalam bertanya apabila mengalami kesulitan
matematika, berani mengemukakan pendapat, mengerjakan soal di depan kelas.
Ketersediaan alat belajar matematika siswa SMK cenderung lengkap karena
sumber belajar cukup memadai, pemanfaatan media belajar cukup maksimal, ruang
kelas yang nyaman. Namun koleksi buku-buku di perpustakaan kurang lengkap dan
alat peraga kurang bervariasi. Siswa SMK berasal dari lingkungan keluarga yang
berbeda-beda. Kebanyakan siswa berasal dari kelurga dengan tingkat ekonomi sedang.
Selanjutnya dilakukan teknik analisis data yaitu menggunakan analisis jalur.
Sebelum analisis data dilakukan uji prasyarat analisis yaitu uji normalitas, uji linieritas,
uji homogenitas dan uji multikolinieritas. Hasil analisis jalur dapat dilihat pada
diagram jalur berikut.

Gambar 1
Diagram Jalur
Berdasarkan hasil-hasil perhitungan koefisien jalur tersebut di atas maka
analisis dapat dilanjutkan kepada proses dekomposisi korelasi antara variabel eksogen
dan endogen dengan tujuan menemukan besarnya koefisien pada pola hubungan
langsung, Direct Effect (DE) dan hubungan tidak langsung, Indirect Effect (IE). Proses
dekomposisi dalam penelitian ini dilakukan pada koefisien jalur yang signifikan saja.
Berikut hasil perhitungannya.

6

Tabel 1
Dekomposisi Hubungan
Hubungan Variabel
DE
IE
0.284
0.000
X1 dan X4
0.436
0.000
X2 dan X4
0.136
0.000
X3 dan X4
0.050
0.095
X5 dan X1
0.357
0.146
X5 dan X2
0.081
0.046
X5 dan X3
0.335
0.000
X5 dan X4

Total
0.284
0.436
0.136
0.145
0.503
0.127
0.335

Berdasarkan hasil-hasil perhitungan dekomposisi tersebut diatas selanjutnnya
dilakukan perhitungan sumbangan efektif, dapat disimpulkan bahwa 82,5% dari hasil
belajar matematika (X5) dapat dijelaskan melalui variasi variabel-variabel X. hal ini
menunjukkan bahwa 17,5% dijelaskan oleh variabel-variabel lain diluar variabel yang
diteliti dan sebab lain merupakan variasi akibat kesalahan pengukuran.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa lingkungan keluarga, keaktifan dan
ketersediaan alat belajar berkontribusi secara tidak langsung terhadap hasil belajar
melalui motivasi berprestasi. Seorang siswa akan memperoleh hasil belajar
matematika yang baik bila memiliki lingkungan keluarga yang baik, memiliki
keaktifan belajar serta alat belajar yang memadai sehingga berpengaruh pada motivasi
berprestasi siswa. Hal ini didukung hasil penelitian Megan A. Kek Yih Chyn et.al
(2007) menyatakan bahwa keterlibatan orang tua berdampak pada proses pembelajaran
dan mempengaruhi hasil belajar siswa. Hasil penelitian ini dapat dimaknai, bahwa
keterlibatan orang tua dalam proses pembelajaran memberikan pengaruh pada hasil
belajar siswa dan pendekatan yang mendalam pada proses pembelajaran dapat
memberikan hasil belajar yang berkualitas tinggi. Penelitian Ndirangu dan Udoto
(2011) yang menyatakan bahwa fasilitas pendidikan memiliki dampak positif pada
motivasi dan prestasi serta kinerja staf akademik. Hasil penelitian ini dapat dimaknai,
bahwa peningkatan kualitas pendidikan penting bagi semua terikat dalam
meningkatkan hasil belajar siswa dan lingkungan belajar. Olatunji Sabitu Alimi (2012)

7

menyatakan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan dalam fasilitas yang tersedia di
sekolah umum dan swasta di Negara Ondo, Nigeria. Sekolah swasta fasilitas yang
diberikan lebih lengkap daripada fasilitas di sekolah umum.Penelitian yang dilakukan
oleh Magdalena Simbolon (2009) menyatakan bahwa lingkungan keluarga sangat
mempengaruhi perkembangan anak. Hasil penelitian ini dapat dimaknai, bahwa
keluarga menjadi sumber perlakuan yang akan mempengaruhi pembentukan
karakteristik pribadi dan perilaku anak.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa lingkungan keluarga, keaktifan dan
ketersediaan alat belajar berkontribusi secara langsung terhadap motivasi berprestasi.
Seorang siswa yang mempunyai motivasi berprestasi tinggi dipengaruhi oleh
lingkungan keluarga, keaktifan dan ketersediaan alat belajar. Siswa yang mempunyai
motivasi berprestasi akan selalu mengikuti, memperhatikan kegiatan pembelajaran
dengan perasaan senang. Hal ini didukung hasil penelitian Adedeji Tella (2007)
menyatakan motivasi dan hasil belajar siswa berpengaruh terhadap prestasi belajar
siswa. Hasil penelitian ini dapat dimaknai bahwa, apabila siswa memiliki motivasi
yang kuat dalam belajar maka prestasi siswa akan meningkat, tetapi bila siswa belum
termotivasi dalam belajar guru wajib membantu misalnya dengan cara membuat
pelajaran matematika semenarik mungkin, menggunakan strategi atau media
semenarik mungkin agar siswa merasa senang saat belajar. Hesty Arya M dan Daliman
(2010) menerangkan bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi prestasi belajar
matematika siswa adalah lingkungan fisik seperti fasilitas rumah, fasilitas belajar dan
iklim. Lingkungan kelas yang tenang dan nyaman pada waktu belajar dapat membuat
siswa betah di kelas sehingga siswa dapat menerima pelajaran dengan baik dan
prestasi belajar. Joseph dan Philias (2011) menyatakan bahwa fasilitas adalah penentu
paling ampuh prestasi akademik. Adeyemi Muyiwa (2012) menyatakan bahwa fasilitas
memungkinkan siswa untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan, sikap, yang
meliputi grafis, fotografi elektronik seperti kaset atau alat mekanis yang menangkap,
memproses dan membangun kembali informasi visual dan verbal. Kosko dan Wilkins

8

(2010) menyatakan siswa yang menggunakan manipulasi untuk belajar matematika
lebih cenderung terlibat aktif dalam komunikasi matematika. Kondisi ini menunjukkan
bahwa siswa yang lebih banyak menggunakan kemampuan berpikir kritis saat
berdiskusi akan memunculkan sikap komunikatif dalam penyelesaian masalah.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi berprestasi berkontribusi
terhadap hasil belajar matematika. Bila seorang siswa tidak memiliki motivasi
terhadap obyek yang dipelajari maka sulit diharapkan siswa tersebut akan tekun dan
memperoleh hasil yang baik. Sebaliknya, apabila siswa tersebut belajar dengan
motivasi berprestasi yang besar terhadap obyek yang dipelajarinya maka hasil yang
diperoleh akan baik. Hal ini didukung hasil penelitian Adedeji Tella (2007)
menyatakan fakta bahwa keberhasilan dalam pelajaran sekolah atau akademis pada
umumnya tergantung pada banyak faktor motivasi. Hasil penelitian ini dimaknai,
bahwa keberhasilan siswa dalam suatu pelajaran disekolah umumnya tergantung pada
faktor motivasi. Penelitian Reni Endang Sulastri (2002) menyatakan bahwa dosen
mempunyai peranan yang sangat besar terhadap prestasi sedangkan variabel fasilitas,
dukungan orang tua dan kemandirian mempunyai peranan dan pengaruh terhadap
prestasi belajar mahasiswa. Hasil penelitian ini dapat dimaknai, bahwa hasil belajar
akan meningkat apabila variabel – variabel independen secara simultan juga
meningkat.
SIMPULAN
Ada kontribusi secara tidak langsung lingkungan keluarga, keaktifan dan
ketersediaan alat belajar terhadap hasil belajar melalui motivasi berprestasi (α=0,05).
Lingkungan keluarga berpengaruh tidak langsung terhadap hasil belajar matematika
melalui motivasi berprestasi dengan nilai IE=0,095. Keaktifan berpengaruh tidak
langsung terhadap hasil belajar matematika melalui motivasi berprestasi dengan nilai
IE=0,146. Ketersediaan alat belajar berpengaruh tidak langsung terhadap hasil belajar
matematika melalui motivasi berprestasi dengan nilai IE=0,046.

9

Ada kontribusi secara langsung lingkungan keluarga, keaktifan dan
ketersediaan alat belajar terhadap motivasi berprestasi (α=0,05). Lingkungan keluarga
berpengaruh langsung terhadap motivasi berprestasi dengan nilai DE=0,050. Keaktifan
berpengaruh langsung terhadap motivasi berprestasi dengan nilai DE=0,357.
Ketersediaan alat belajar berpengaruh langsung terhadap motivasi berprestasi dengan
nilai DE=0,081.
Ada kontribusi motivasi berprestasi terhadap hasil belajar matematika
(α=0,05). Motivasi berprestasi berpengaruh langsung terhadap hasil belajar
matematika dengan nilai DE=0,335.
Berdasarkan simpulan tersebut, dapat disarankan bagi siswa, guru dan peneliti
yang akan datang. Bagi siswa sebaiknya memiliki motivasi belajar yang tinggi. Bagi
guru sebaiknya membantu kelancaran dalam memanfaatkan ketersediaan alat belajar
supaya hasil belajar siswa maksimal. Bagi peneliti yang akan datang diharapkan dapat
mengembangkan hasil penelitian dengan variabel lain.
Puji syukur alhamdulillah kehadirat Allah Subkhanahu wa Ta’ala yang telah
melimpahkan nikmat, sehingga penelitian ini dapat selesai dengan baik. Terima kasih
dan penghargaan kepada yang terhormat dekan FKIP UMS beserta stafnya dan Ketua
Jurusan FKIP UMS beserta stafnya yang telah memberikan ijin penelitian.
DAFTAR PUSTAKA
Ajayi dan Ekundayo, Haastrup. 2009. The Application of Information and
Communication Technology in Nigerian Secondary School. International NGO
Journal. Vol 4(5), pp. 281-286
Alimi, Olatunji Sabitu. 2012. “School Types, Facilities and Academic Performance of
Students inSenior Secondary Schools in Ondo State, Nigeria“.International
Education Studies. Vol.5. No.3. Page 44-48.
Jihad, Asep dan Abdul Haris. 2009. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi
Pressindo.

10

Kosko, Karl W dan Jesse L. M. Wilkins. 2010. “Mathematical Communication and Its
Relation to the Frequency of Manipulative Use”. International Electronic
Journal of Mathematics Education / Vol.5 No.2
Lipeikiene, Joana. 2009. Proceedings of the 9th International Conference on
Technology in Mathematics Teaching. A Wide Concept of mathematical
Communication (pp.XXX) Metz, France: ICTMT 9.
Mulyono, Abdurrahman. 2004. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar . Jakarta:
Rineka Cipta
Murwani, Hesty Arya dan Daliman. 2010. Hubungan Antara Persepsi Kualitas
Pengajaran Guru Matematika Dengan Prestasi Belajar Matematika . Varia
Pendidikan. Vol. 22. No.1. Juni 2010.
Muyiwa, Adeyemi. 2012. “Influence of Universal Basic Education (UBE) Facilities on
School Learning Environment in Lagos State, Nigeria ”.Journal of Education
and Practice. Vol. 3. No.2. Page 30-39. 2012.
Ndirangu, Mwangi dan Udoto, Maurice O. 2011.“Quality of learning facilities and
learning environment”.Quality Assurance in Education Vol.19. 3.Page 111.(2011).
Owoeye, Joseph Sunday and Philias Olatunde Yara. 2011. “School Facilities and
Academic Achievement of Secondary School Agricultural Science in Ekiti
State, Nigeria ”.Asian Social Science. Vol. 7. No.7.Page 64-74. July 2011.
Rohani Hm, Ahmad. 2010. Pengelolaan Pengajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Simbolon, Magdalena. 2009. Lingkungan Keluarga dan Pengaruhnya terhadap
Perkembangan Anak. Kultura Vol. 10(1)
Sugiyono. 2010. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta
Sulastri, Reni Endang. 2002. “Pengaruh Dosen, Fasilitas, Orang tua dan Kemandirian
terhadap Kualitas Belajar Mahasiswa Politeknik Negeri Padang ”. Jurnal
R&B, 2 (2).Oktober 2002.
Tell, Adedeji. 2007. The Impact of Motivation on Student’s Academic Achievement
and Learning Outcomes In Mathematics Among Secondary School Students in
Nigeria. Eurasia Journal of Mathematics, Science & Technology Education/
Vol. 3(2), pp. 149-156.
Yih Chyn Kek, Megan dan Chen, Yu Sui. 2007. Familiy, Learning Environments,
Learning Approaches and Student Outcomes In A Malaysian Private
University. Internatioanl Education Journal/ Vol. 8(2), pp. 318-336.

11

Dokumen yang terkait

LINGKUNGAN BELAJAR FASILITAS BELAJAR DAN TINGKAT SOSIAL EKONOMI ORANG TUA TERHADAP MOTIVASI BERPRESTASI Kontribusi Lingkungan Belajar, Fasilitas Belajar, Dan Tingkat Sosial Ekonomi Orang Tua Terhadap Motivasi Berprestasi Dan Dampaknya Pada Hasil Belajar

0 3 19

KONTRIBUSI LINGKUNGAN BELAJAR, FASILITAS BELAJAR, DAN TINGKAT SOSIAL EKONOMI ORANG TUA TERHADAP MOTIVASI Kontribusi Lingkungan Belajar, Fasilitas Belajar, Dan Tingkat Sosial Ekonomi Orang Tua Terhadap Motivasi Berprestasi Dan Dampaknya Pada Hasil Belajar

0 2 15

KONTRIBUSI KEAKTIFAN SISWA DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP MOTIVASI SISWA DAN DAMPAKNYA PADA Kontribusi Keaktifan Siswa dan Fasilitas Belajar Terhadap Motivasi Siswa dan Dampaknya Pada Hasil Belajar Matematika Siswa SMP Negeri Surakarta Tahun 2016/2017.

0 3 13

KONTRIBUSI KEAKTIFAN SISWA DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP MOTIVASI SISWA DAN DAMPAKNYA PADA Kontribusi Keaktifan Siswa dan Fasilitas Belajar Terhadap Motivasi Siswa dan Dampaknya Pada Hasil Belajar Matematika Siswa SMP Negeri Surakarta Tahun 2016/2017.

0 2 17

KONTRIBUSI LINGKUNGAN SEKOLAH DAN TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA TERHADAP MOTIVASI DAN DAMPAKNYA PADA HASIL BELAJAR Kontribusi Lingkungan Sekolah Dan Tingkat Pendidikan Orang Tua Terhadap Motivasi Dan Dampaknya Pada Hasil Belajar Matematika Siswa SMP Neger

0 2 13

KONTRIBUSI LINGKUNGAN KELUARGA, KEAKTIFAN DAN KETERSEDIAAN ALAT BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BERPRESTASI Kontribusi Lingkungan Keluarga, Keaktifan Dan Ketersediaan Alat Belajar Terhadap Motivasi Berprestasi Dan Dampaknya Pada Hasil Belajar Matematika Pada

0 1 17

PENDAHULUAN Kontribusi Lingkungan Keluarga, Keaktifan Dan Ketersediaan Alat Belajar Terhadap Motivasi Berprestasi Dan Dampaknya Pada Hasil Belajar Matematika Pada Siswa Kelas X Semester Gasal SMK Prawira Marta Kartasura Tahun Ajaran 2012/2013.

0 1 7

KONTRIBUSI FASILITAS BELAJAR, LINGKUNGAN BELAJAR, DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA Kontribusi Fasilitas Belajar, Lingkungan Belajar, Dan Motivasi Berprestasi Terhadap Hasil Belajar Matematika Sekolah Berbasis ISO Di SMK Negeri 1

0 5 15

KONTRIBUSI FASILITAS BELAJAR, LINGKUNGAN BELAJAR, DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP HASIL BELAJAR Kontribusi Fasilitas Belajar, Lingkungan Belajar, Dan Motivasi Berprestasi Terhadap Hasil Belajar Matematika Sekolah Berbasis ISO Di SMK Negeri 1 Purwodadi.

0 4 13

Keaktifan Belajar dan Hasil Belajar

0 1 5