PERBEDAAN PEMBELAJARAN EXAMPLES NON EXAMPLES DENGAN Perbedaan Pembelajaran Examples Non Examples Dengan Picture And Picture Terhadap Hasil Belajar Biologi Pada Materi Sistem Gerak Tumbuhan Siswa Kelas VIII AMP Negeri 1 Ngemplak Tahun Ajaran 2012/2013.

PERBEDAAN PEMBELAJARAN EXAMPLES NON EXAMPLES DENGAN
PICTURE AND PICTURE TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI
PADA MATERI SISTEM GERAK TUMBUHAN SISWA
KELAS VIII SMP NEGERI 1 NGEMPLAK
TAHUN AJARAN 2012/2013

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan Oleh:
VIDHY ANDIKA SETYANINGRUM
A. 420 090 060

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Il. A. Yani Tromol Pos I


-

Pabelan, Kartasura Telp (0271) 717417 Fax:115448

Surakarta 57102

Surat Persetuiuan Artikel Publikasi Ilmiah
Yang bertanda tangan dibawah ini pembimbing skripsi/tugas akhir:
Nama

NIPA{IK

:

195'7061 198703 2 001

Telah membaca dan mencermati naskah artikel publikasi ilmiah, yang merupakan ringkasan
skripsi/tugas akhir dari mahasiswa:
Nama


:

VIDHY ANDIKA SETYANINGRUM

NIM

:

A

:

FKIP BIOLOGI

Progdi

Studi

420 090 060


Judul Skripsi :"PERBEDAAN PEMBELAJARAN EXAMPLES NON EXAMPLES
DENGAN PICTURE AND PICTURE TERHADAP HASIL BELAJAR

BIOLOGI PADA MATERI SISTEM GERAK TUMBUHAN SISWA

KELAS

VIII SMP NEGERI 1 NGEMPLAK TAHUN AJARAN

201212013"

Naskah artikel tersebut, layak dan dapat disetujui untuk dipublikasikan.

Demikian persetujui ini dibuat, sernoga dapat dipergunakan seperlunya.

Surakarlar2$ Mei 2013

Pembimbing

NrP. 1957061 198703 2 00t


PERBEDAAN PEMBELAJARAN EXAMPLES NON EXAMPLES DENGAN
PICTURE AND PICTURE TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI
PADA MATERI SISTEM GERAK TUMBUHAN SISWA
KELAS VIII SMP NEGERI 1 NGEMPLAK
TAHUN AJARAN 2012/2013

Vidhy Andika Setyaningrum, Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah surakarta, 2013, 113
halaman.
A. 420090060
ABSTRAK
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen pendidikan yang
bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar biologi pada materi sistem
gerak tumbuhan siswa kelas VIII. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 1
Ngemplak khususnya kelas VIII. Kelas yang digunakan dalam penelitian dipilih
tiga kelas secara acak (random) dengan menggunakan pembelajaran yang
berbeda. Kelas pertama VIIIA menerapkan pembelajaran Examples non
Examples, kelas kedua VIIID menerapkan pembelajaran Picture and Picture, dan
kelas ketiga VIIIF menerapkan pembelajaran kontrol (konvensiona)l. Teknik

pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode dokumentasi dan
metode tes. Analisa data menggunakan uji statistika One-Way ANOVA melalui
program SPSS 17.0 for Windows. Hasil nilai rata-rata postest siswa
menggunakan pembelajaran Picture and Picture sebesar (76,72 ±8,391) lebih
tinggi dari pada menggunakan pembelajaran Examples non Examples sebesar
(68,38±9,493) dan konvensional sebesar (63,44 ±9,831). Hasil uji hipotesis bahwa
terlihat nilai F hitung (16,283) lebih besar dari F tabel (3,09). Nilai F tabel diperoleh
dari nilai taraf signifikansi 5% (df= 2,93) yaitu sebesar (3,09), maka H 0 ditolak
berarti terdapat perbedaan yang signifikan antara ketiga pembelajaran yang
diterapkan antara pembelajaran Examples non Examples, Picture and Picture
dan konvensional. Hasil uji lanjut anova perbandingan pembelajaran Examples
non Examples dan Picture and Picture 0,001 < 0,05, maka H0 ditolak, jadi
terdapat perbedaan. Perbandingan pembelajaran Examples non Examples dan
kontrol 0,036 < 0,05, maka H 0 ditolak, jadi terdapat perbedaan. Perbandingan
pembelajaran Picture and Picture dan kontrol 0,000 < 0,05, maka H 0 ditolak, jadi
terdapat perbedaan. Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini yaitu ada
perbedaan antara penggunaan pembelajaran Examples non Examples, Picture
and Picture dan konvensional denagn pembelajaran Picture and Picture lebih
baik dari pada pembelajaran Examples non Examples dan konvensional.


Kata kunci: Examples non Examples, Picture and Picture dan hasil belajar.

1

A. Pendahuluan
Pendidikan dapat diartikan sebagai sebuah proses pembelajaran
dengan model-model tertentu sehingga orang dapat memperoleh
pengetahuan, pemahaman dan cara tingkah laku yang sesuai dengan
kebutuhan. Pendidikan selalu mengalami pembaharuan dalam rangka
mencari struktur, kurikulum, dan sistem pendidikan serta model
pengajaran yang efektif dan efisien.
Menurut survei Political and Economic Risk Consultant (PERC),
kualitas pendidikan di Indonesia berada pada urutan ke-12 dari 12 negara
di Asia. Posisi Indonesia berada di bawah Vietnam. Data yang dilaporkan
The World Economic Forum Swedia (2000), Indonesia memiliki daya
saing yang rendah, yaitu hanya menduduki urutan ke-37 dari 57 negara
yang disurvei di dunia. Dan masih menurut survai dari lembaga yang sama
Indonesia hanya berpredikat sebagai follower bukan sebagai pemimpin
teknologi dari 53 negara di dunia.
Penyebab rendahnya mutu pendidikan di Indonesia antara lain

adalah: (1) siswa kurang berpartisipasi dalam mengikuti proses
pembelajaran, (2) Guru menciptakan suasana pembelajaran yang kurang
menarik sehingga siswa merasa bosan, (3) Kurangnya keaktifan siswa di
dalam bertanya, menjawab dan menanggapi pertanyaan, (4) Siswa kurang
berani dalam mengutarakan ide atau gagasan, (5) Siswa ramai pada saat
proses pembelajaran berlangsung. Dalam dunia pendidikan sekarang ini,
sistem pembelajaran masih banyak yang menggunakan pembelajaran
secara konvensional dimana proses pembelajaran masih berpusat pada
guru.
Berdasarkan data dari Dinas Pendidikan di Indonesia persentase
kelulusan SMP/MTs tahun 2012 meningkat 0,21%, dari 47,386%
SMP/MTs yang mengikuti UN, terdapat 25 sekolah dengan tingkat
kelulusan kurang dari 25%, sedangkan dari 3,697.865 siswa peserta UN
yang tidak luus berjumlah 666 orang (0,12%). Ketidak lulusan terbesar ada
pada mata pelajaran matematika (229 orang), bahasa inggris (191 orang),

2

bahasa Indonesia (143 orang), dan IPA (103 orang). Dari data tersebut
dapat terlihat bahwa mata pelajaran IPA berada pada posisi terbawah

untuk tingkat kelulusan UN SMP/MTs, akan tetapi masih banyaknya siswa
yang tidak lulus pada mata pelajaran IPA maka perlu adanya peningkatan
mutu pembelajaran sehingga nilai UN IPA khususnya biologi dapat
meningkat.
Dalam pembelajaran biologi siswa di tuntut aktif dalam segala
sesuatunya. Karena biologi tidak hanya difahami dengan teori saja,
melainkan ada sebagian materi yang dipraktekkan. Pembelajaran biologi
menuntut siswa untuk berfikir logis dan secara alamiah dalam
menyelesaikan sutau permasalahan yang dihadapi.
Biologi merupakan cabang ilmu pengetahuan alam (IPA) yang
berhubungan langsung dengan alam, semua komponen yang ada di alam
bahkan yang bersifat renik sekalipun. Biologi juga dapat dikatakan ilmu
alam yang sangat berpengaruh terhadap Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.
Biologi lebih mengembangkan ide-ide atau gagasan-gagasan yang logis,
kegiatan belajar mengajar yang terfokus dan keterampilan proses siswa
melalui metode pembelajaran yang sesuai sehingga menimbulkan
emosional siswa yang lebih berkembang.
Examples non Examples merupakan salah satu tipe dari model

pembelajaran kooperatif yang menekankan partisipasi dan aktivitas siswa

untuk mencari sendiri materi yang akan dipelajari melalui bahan-bahan
yang tersedia misalnya dari membaca buku pelajaran, internet, dan
melakukan pengamatan situasi lingkungan disekitarnya.
Picture and Pictur e adalah pembelajaran yang menggunakan

media gambar yang dipasangkan atau diurutkan menjadi urutan yang logis.
Sehingga siswa akan lebih mudah untuk menyimpulkan materi yang
sedang dipelajari, karena dengan media gambar memudahkan siswa untuk
memahami materi pelajaran.
Menurut hasil penelitian Kamalia (2010), menyimpulkan bahwa
(1) penerapan pembelajaran Examples non Examples dapat meningkatkan

3

minat siswa dalam belajar sehingga mereka tertarik dan senang untuk
belajar, (2) dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam belajar. Menurut
hasil penelitian Gunadi (2011), menunjukkan bahwa hasil belajar siswa
dengan model pembelajaran kooperatif dengan teknik tutor sebaya
berbantuan Picture and Picture lebih tinggi dari model pembelajaran
langsung.

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui perbedaan hasil belajar
biologi siswa pada materi sistem gerak tumbuhan menggunakan
pembelajaran Examples non Examples dan Picture and Picture kelas VIII
SMP Negeri 1 Ngemplak Tahun ajaran 2012/2013.

B. Metode Penelitian
Penelitian dilaksanakan di kelas VIII semester II SMP N 1
Ngemplak tahun ajaran 2012/2013. Waktu penelitian dilakukan dengan 3
tahap yaitu 1) Tahap perencanaan: bulan Oktober 2012 sampai Januari
2013, 2) Tahap pelaksanaan penelitian: bulan November 2012 sampai
Februari 2013, 3) Tahap penyelesaian: bulan Maret 2013. Dalam
penelitian ini Populasi Penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP N 1
Ngemplak tahun ajaran 2012/2013 yang berjumlah 7 kelas. Sampel dalam
penelitian diambil sebanyak 3 kelas dari populasi 7 kelas, kelas yang
terpilih kelas pertama untuk pembelajaran Examples non Examples, kelas
kedua untuk pembelajaran Picture and Picture, dan kelas ketiga sebagai
kelas kontrol (ceramah). Teknik dalam pengambilan sampel yang
diguanakan dalam penelitian ini adalah teknik random sampling, dengan
teknik ini setiap kelas memiliki kemungkinan yang sama untuk dipilih
sebagai sampel. Setelah dilakukan sampling, diperoleh kelas yang akan

dijadikan sampel yaitu kelas VIIIA (pembelajaran Examples non
Examples), VIII D (pembelajaran Picture and Picture) dan VIIIF

(pembelajaran konvensional atau ceramah).
Metode pengambilan data yang digunakan dalam penelitian ini
yaitu metode dokumentasi dan metode tes. Dalam penelitian ini metode

4

dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan sumber data yang berupa
gambar/foto saat kegiatan penelitian berlangsung di SMP N 1 Ngemplak.
Sedangkan metode tes merupakan cara untuk memperoleh data dengan
postest pada kedua kelas sampel setelah perlakuan dengan metode
pembelajaran Examples non Examples dan Picture and Picture dengan
menggunakan soal yang sama.
Data yang diperoleh berupa nilai postest akan diuji menggunakan
uji

statistik

One-Way

ANOVA dikarenakan

penelitian

ini

akan

membandingkan antara hasil belajar kelompok kontrol dan kelompok
perlakuan pembelajaran Examples non Examples, Picture and Picture .
Analisis data dilakukan dengan menggunakan program computer SPSS
(Statistic Product and Service Solution ) 17.0 for Windows. Sebelum
dilakukan uji hipotesis, data di analisis menggunakan uji normalitas dan
uji homogenitas, setelah data dikatakan normal dan homogen, maka dapat
langsung di analisa menggunakan uji parametrik One Way Anova.

C. Hasil Penelitian dan Pembahasan
1. Hasil Penelitian
Pada penelitian ini menggunaan tiga pembelajaran yang berbeda
yaitu Examples non Examples, Picture and Picture dan Konvensional
terlihat bahwa rata-rata nilai tertinggi pada perlakuan Picture and Picture
yaitu sebesar (76,72±8,391) lebih tinggi dari pada pembelajaran Examples
non Examples dan konvensional yaitu (68,38±9,493) dan (63,44±9,831).

nilai maximum Examples non Examples (90), Picture and Picture (96) dan
konvensional (80), sedangkan untuk nilai minimumnya Examples non
Examples (50), Picture and Picture (60), dan konvensional (43). Nilai

tengah atau median dari perlakuan Examples non Examples (70,00),
Picture and Picture (76,00), konvensional (63,00), sedangkan nilai yang

sering muncul atau modus pada perlakuan Examples non Examples (60
dan 73), Picture and Picture (76 dan 80), dan konvensional (60 dan 63).
Dari nilai modus terlihat bahwa pembelajaran Picture and Picture lebih

5

efektif dibandingkan Examples non Examples dan konvensional. Untuk
lebih jelasnya diperlihatkan pada tabel 1 sebagai berikut:
Tabel. 1 Data hasil postest dengan penerapan pembelajaran Examples non
Examples, Picture and Picture , dan kontrol.
No
Subjek
(1)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
Jumlah
Maximum
Minimum
Mean ± SD
Median
Modus

Examples non
Examples
(2)
Nilai
80
73
60
76
70
63
80
76
70
73
66
86
66
50
73
63
76
73
53
60
50
63
60
70
73
63
60
90
70
76
66
60
2188
90
50
68,38±9,493
70,00
60 dan 73

Picture and
Picture
(3)
Nilai
80
73
70
80
76
80
83
76
83
80
76
83
70
60
76
60
86
86
73
66
86
76
66
83
90
66
80
66
73
80
96
76
2455
96
60
76,72±8,391
76,00
76 dan 80

6

Kontrol
(4)
Nilai
80
73
53
76
66
63
63
53
66
73
43
76
76
50
73
70
76
63
53
60
50
63
60
60
50
63
60
86
66
53
66
60
2030
80
43
63,44±9,831
63,00
60 dan 63

Tabel. 2 Data hasil distribusi frekuensi nilai postest pada penerapan
pembelajaran Examples non Examples, Picture and Picture dan kontrol.
No

Kelas
Interval

Nilai
Teng
ah

Examples non
Examples

F

T

Kontrol

Picture and
Picture

BT

F

T

BT

F

T

1.

41-50

45,5

2

6,3

-

2.

51-60

55,5

6

18,6

2

3.

61-70

65,5

11

34,4

6

4.

71-80

75,5

11

34,4

15

46,9

8

25

5.

81-90

85,5

2

6,3

8

25

1

3,2

6.

91-100

95,5

-

1

3,2

-

32

75

Jumlah

32

40,7

59,3

BT

4

12,5

6,3

9

28,1

18,6

10

31,2

25

32

28,2

71,8

Berdasarkan pada tabel 2 diketahui bahwa nilai postest siswa yang
diberi perlakuan pembelajaran Picture and Picture (VIIID) memperoleh
prosentase siswa yang tuntas (mencapai KKM) tertinggi yaitu sebesar
(75%) sedangkan untuk siswa yang belum tuntas (belum mencapai KKM)
sebesar (25%.). Kelas dengan perlakuan pembelajran Examples non
Examples (VIIIA) memperoleh prosentase siswa yang tuntas sebesar

(40,7%) dan siswa yang belum tuntas sebesar (59,3%) sedangkan untuk
kelas kontrol (VIIIF) siswa yang tuntas mempunyai prosentase sebesar
(28,2%) dan siswa yang belum tuntas sebesar (71,8%).

7

Frekuensi

Nilai Postest
16
14
12
10
8
6
4
2
0

15
11
9
6

10

11
8

8
Examples non Examples

6

4
2

Picture and Picture
2

2

0

1

1
0 0

Kontrol

41-50 51-60 61-70 71-80 81-90 91-100
Interval

Gambar 1

Histogram distribusi frekuensi nilai postest siswa pada kelas yang
diberi perlakuan pembelajaran Examples non Examples, Picture and
Picture dan kontrol.

Uji normalitas data yang diperoleh memperlihatkan bahwa
hasil dari ketiga perlakuan yang berbeda menunjukkan nilai
signifikansi lebih besar dari tetapan signifikansi (0,05), hal ini
menunjukan bahwa sampel data berasal dari populasi yang
berdistribusi normal. Uji homogenitas diketahui bahwa nilai
signifikansi untuk hasil belajar dari ketiga perlakuan yang berbeda
adalah sebesar (0,675) sehingga lebih besar dari (0,05). Karena nilai
signifikansi > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa data yang
dianalisis berasal dari populasi yang sama atau homogen. Setelah data
yang diperoleh berdistribusi normal dan homogen selanjutnya
dilakukan uji hipotesis. Pengujian hipotesis ini menggunakan One
Way Anova atau anova satu jalan. Uji anova merupakan uji statistika

dengan sampel data normal dan populasi mempunyai variansi yang
sama (homogen). Uji ANOVA memperlihatkan bahwa nilai Fhitung
(16,283) lebih besar dari Ftabel (3,09). Nilai Ftabel diperoleh dari nilai
taraf signifikansi 5% (df=2,93) yaitu sebesar (3,09), maka H0 ditolak
berarti terdapat perbedaan yang signifikan antara ketiga pembelajaran
yang diterapkan antara pembelajaran Examples non Examples, Picture

8

and

Picture

dan konvensional. Taraf signifikansi 5% yaitu

pengambilan resiko salah dalam mengambil keputusan untuk menolak
hipotesis yang benar sebanyak -banyaknya 5% atau 0,05. Arti dari 5%
yaitu dalam pengambilan keputusan menolak hipotesis yang
berpengaruh 0,95 (95%) sedangkan yang tidak berpengaruh sebesar
0,05 (5%). Dari data tersebut setelah mengetahui hipotesis yang
diperoleh, selanjutnya dilakukan uji lanjut Anova. Hasil lanjut anova
uji beda antar kelompok perlakuan, diperlihatkan bahwa nilai
signifikansi perlakuan dengan pembelajaran Examples non Examples
dan Picture and Picture 0,001 < 0,05 maka H0 ditolak, yang berarti
terdapat perbedaan rata-rata nilai postest siswa

antara kelompok

perlakuan pembelajaran Examples non Examples dan Picture and
Picture. Jadi antara pembelajaran Examples non Examples dan Picture
and

Picture

lebih

baik

Picture

and

Picture.

Perbandingan

pembelajaran Examples non Examples dan Kontrol diperlihatkan
nilai signifikansi 0,036 < 0,05 maka H0 ditolak, yang berarti terdapat
perbedaan rata-rata nilai postest siswa antara kelompok perlakuan
pembelajaran Examples non Examples dan Kontrol. Perbandingan
antara Picture and Picture dan kontrol diperlihatkan nilai signifikansi
0,000 < 0,05 maka H0 ditolak, yang berarti bahwa ada perbedaan ratarata nilai postest siswa antara kelompok perlakuan Picture and Picture
dan Kontrol.
2. Pembahasan
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen pendidikan
yang membandingkan dua pembelajaran yang berbeda. Penelitian ini
dilaksanakan di kelas VIII. Kelas VIII dipilih secara acak (random)
untuk diberikan perlakuan. Kelas yang terpilih yaitu kelas VIIIA,
VIIID, dan VIIIF. Kelas eksperimen pertama VIIIA diberi perlakuan
pembelajaran Examples non Examples, kelas eksperimen kedua VIIID
diberi perlakuan pembelajaran Picture and Picture, sedangkan kelas

9

VIIIF sebagai kelas kontrol menggunakan pembelajaran konvensional
(ceramah).
Penelitian ini menggunakan satu materi pembelajaran yang
sama yaitu materi tentang sistem gerak tumbuhan. Penelitian ini
menggunakan

materi yang sama bertujuan untuk mengetahui

pembelajaran mana yang paling sesuai untuk membelajarkan materi
sistem gerak tumbuhan yaitu antara

pembelajaran Examples non

Examples, Picture and Picture dan konvensional.

Penelitian ini untuk mengetahui nilai kognitif yang dilakukan
ketika pembelajaran berlangsung. Nilai kognitif dilihat dari tes
kemampuan akhir siswa (postest). Soal postest sebelum digunakan
diuji terlebih dahulu validitas dan reliabilitasnya. Soal postest diujikan
pada kelas selain kelas eksperimen yaitu kelas VIIIB. Setelah soal
postest dinyatakan valid dan reliabel, soal dapat digunakan sebagai
ulangan untuk kelas eksperimen dan kontrol. Setelah diperoleh data
hasil belajar siswa dari ketiga kelompok perlakuan selanjutnya data
dianalisis. Hasil analisis dinyatakan bahwa semua sampel berasal dari
populasi yang berdistribusi normal, diperlihatkan pada (Tabel 4.3)
bahwa nilai signifikansi untuk kelompok perlakuan Examples non
Examples sebesar (0,200*), kelompok perlakuan Picture and Picture

sebesar (0,200*) dan kelompok kontrol sebesar (0,200*). Ketiga
kelompok perlakuan tersebut memiliki nilai lebih besar dari pada
tetapan signifikansi (0,05), maka semua data dinyatakan normal.
Setelah semua data berdistribusi normal selanjutnya dilakukan uji
homogenitas. Hasil uji homogenitas diperlihatkan pada (Tabel 4.4)
nilai probabilitas sebesar (0,675) lebih besar dari tetapan signifikansi
(0,05) maka sampel berasal dari populasi yang sama atau homogen.
Setelah semua data yang terkumpul normal dan homogen, selanjutnya
dilakukan uji hipotesis menggunakan uji Anova Satu Jalan (One Way
Anova ) melalui program statistika SPSS 17.0.

10

Hasil data setelah dilakukan uji hipotesis dengan One Way
Anova terhadap hasil belajar siswa melalui pembelajaran Examples
non Examples, Picture and Picture dan ceramah (konvensional)

diperlihatkan pada (Tabel 4.5) diperoleh nilai FHitung (16,283) lebih
besar dari Ftabel (3,09) hal ini menunjukan bahwa rata-rata nilai hasil
belajar siswa dari ketiga kelompok perlakuan berbeda nyata atau tidak
sama. Setelah data dari ketiga kelompok perlakuan dinyatakan
berbeda, selanjutnya akan dilakukan uji lanjut anova untuk mengetahui
ketiga kelompok perlakuan yang sama atau berbeda.
Berdasarkan hasil uji lanjut anova diperlihatkan bahwa nilai
signifikansi perlakuan dengan pembelajaran Examples non Examples
dan Picture and Picture 0,001 < 0,05 maka H0 ditolak, yang berarti
terdapat perbedaan rata-rata nilai postest siswa antara kelompok
perlakuan pembelajaran Examples non Examples dan Picture and
Picture. Terlihat nilai Mean Difference antara pembelajaran Examples
non Examples dan Picture and Picture yaitu sebesar (-8,344*). Jadi

penggunaan pembelajaran Picture and Picture lebih baik dari pada
pembelajaran Examples non Examples. Karena pembelajaran Picture
and Picture merupakan metode belajar yang menggunakan media

gambar yang dipasangkan atau diurutkan menjadi urutan yang logis,
sehingga

memudahkan

siswa dalam

memahami

materi

yang

disampaikan oleh guru.
Perbandingan pembelajaran Examples non Examples dan
kontrol diperlihatkan nilai signifikansi 0,036 < 0,05 maka H0 ditolak,
yang berarti terdapat perbedaan rata-rata nilai postest siswa antara
kelompok perlakuan pembelajaran Examples non Examples dan
kontrol. Terlihat nilai Mean Difference sebesar (4,938*), jadi
penggunaan pembelajaran Examples non Examples lebih baik dari
pada menggunakan metode konvensional. Karena pembelajaran
Examples non Examples merupakan suatu teknik pembelajaran yang

dapat digunakan untuk mengajarkan definisi konsep. Teknik ini

11

bertujuan

untuk

mempersiapkan

siswa

secara

cepat

dengan

menggunakan dua hal yang terdiri dari Examples non Examples dari
definisi konsep yang ada dan meminta siswa untuk mengklasifikasikan
keduanya sesuai dengan konsep yang ada. Examples memberikan
gambaran akan sesuatu yang menjadi contoh dari materi yang sedang
dibahas, sedangkan non Examples memberikan suatu gambaran yang
bukan menjadi contoh dari materi yang sedang dibahas. Berbeda
dengan metode konvensional yang hanya mengandalkan ceramah dari
guru sehingga siswa kurang berperan aktif dalam kegiatan belajar
mengajar.
Perbandingan antara pembelajaran Picture and Picture dan
kontrol diperlihatkan nilai signifikansi 0,000 < 0,05 maka H0 ditolak,
yang berarti bahwa ada perbedaan rata-rata nilai postest siswa antara
kelompok perlakuan Picture and Picture dan kontrol. Terlihat nilai
Mean Difference sebesar (13,281*), jadi penggunaan pembelajaran
Picture and Picture lebih baik dari pada menggunakan metode

konvensional.
Di SMP Negeri 1 Ngemplak boyolali nilai KKM (Kriteria
Ketuntasan Minimal) yang telah ditentukan sekolah adalah 71. Pada
kelas yang diberi perlakuan pembelajaran Examples non Examples
terlihat bahwa rata-rata nilainya sebesar (68,38±9,493) nilai tertinggi
siswa yaitu (90) dan nilai terendah yaitu (50). Pada kelas ini terdapat
13 siswa yang sudah tuntas dengan prosentase (40,7%) dan untuk
siswa yang belum tuntas sebanyak 19 orang dengan prosentase
(59,3%). Pada kelas yang diberi perlakuan pembelajaran Picture and
Picture terlihat bahwa rata-rata nilainya sebesar (76,72±8,391) nilai

tertinggi siswa (96) dengan nilai terendah (60), kelas ini terdapat
banyak siswa yang sudah tuntas sebanyak 24 orang dengan prosentase
(75%) dan siswa yang belum tuntas 8 orang dengan prosentase (25%),
sedangkan untuk kelas kontrol yang hanya menggunakan metode
ceramah terlihat bahwa rata-rata nilainya sebesar (63,44±9,831) nilai

12

tertinggi yaitu (86) dan nilai terendah yaitu (43). Pada kelas kontrol
siswa yang sudah tuntas sebanyak 9 orang dengan prosentase (28,2%)
dan siswa yang belum tuntas sebanyak 23 orang dengan prosentase
(71,8%). Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa nilai rata-rata
tertinggi terdapat pada kelas yang diberi perlakuan pembelajaran
Picture and Picture, maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan

pembelajaran Picture and Picture lebih baik bila dibandingkan dengan
pembelajaran Examples non Examples dan konvensional. Hal ini dapat
terjadi karena beberapa faktor yaitu: a) Siswa lebih tertarik belajar
dengan media gambar bila dibandingkan dengan metode konvensional
b) siswa dapat mengajukan banyak pertanyaan setelah menganalisis
gambar yang diberikan oleh guru c) siswa lebih mudah mengingat dan
memahami materi yang diajarkan oleh guru melaluai media gambar.
Sedangkan faktor yang mempengaruhi nilai pada pembelajaran Picture
and Picture lebih rendah hal ini karena beberapa faktor yaitu: a)

kurangnya partisipasi siswa dalam menganalisis gambar-gambar b)
siswa juga cenderung pasif dan ramai sendiri selama kegiatan belajar
mengajar berlangsung.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa
penggunaan pembelajaran Picture and Picture dan Examples non
Examples mempunyai perbedaan pada hasil belajar dalam aspek

kognitif. Dari data hasil penelitian diketahui bahwa penggunaan
pembelajaran Picture and Picture pada materi sistem gerak tumbuhan
lebih baik bila dibandingkan dengan menggunakan pembelajaran
Examples non Examples dan konvensional. Karena pembelajaran
Picture and Picture merupakan sebuah metode dimana guru

menggunakan alat bantu atau media gambar untuk menerangkan
sebuah materi atau memfasilitasi siswa untuk aktif belajar. Denagn
menggunakan alat bantu atau media gambar diharapkan siswa mampu
mengikuti pelajaran dengan fokus yang baik dan dalam kondisi belajar
yang menyenangkan. Sehingga apapun pesan yang disampaikan bisa

13

diterima dengan baik dan mampu meresap dalam hati, serta dapat
diingat kembali oleh siswa.
Pembelajaran Examples non Examples memiliki persamaan
antara pembelajaran Picture and Picture, persamaanya terletak pada
proses pembelajaran, kedua pembelajaran ini sama-sama kerja tim
yang menuntut siswa untuk kerja sama, sama-sama menggunakan
media gambar dalam proses kegiatan belajar mengajar, selain itu kedua
pembelajaran ini membuat siswa yang lebih aktif sehingga guru hanya
sebagai fasilitator.
Pada dasarnya penggunaan pembelajaran Examples non
Examples dan Picture and Picture bertujuan untuk mengetahui

perbedaan hasil belajar biologi siswa pada materi sistem gerak
tumbuhan kelas VIII SMP Negeri 1 Ngemplak tahun ajaran
2012/2013. Penelitian ini relevan dengan penelitian Gunadi (2011),
dilaporkan bahwa penerapan pembelajaran Picture and Picture pada
kelas eksperimen menunjukkan bahwa 1) nilai rata-rata hasil belajar
dengan model pembelajaran langsung adalah (32,4±93,96) dan nilai
rata-rata hasil belajar dengan model pembelajaran kooperatif dengan
teknik tutor sebaya

berbantuan

Picture

and

Picture

adalah

(37,75±4,52), 2) respon siswa adalah positif dengan rata-rata respon
sebesar (74,35). Prosentase siswa sebesar (10%) yang merespon sangat
positif sebanyak (45%) dan merespon positif sebanyak (45%). Persen
merespon cukup positif dan tidak ada siswa yang merespon kurang
positif dan sangat kurang.

14

D. Simpulan
Dari hasil dan pembahasan yang diperoleh dari penelitian diperoleh
kesimpulan: Ada perbedaan penggunaan pembelajaran Examples non
Examples, Picture and Picture dan konvensional. Pembelajaran Picture
and Picture lebih baik untuk membelajarkan materi sistem gerak

tumbuhan dari pada pembelajaran Examples non Examples dan
konvensional. Hal ini dapat terlihat dari nilai rata-rata hasil belajar siswa
pada pembelajaran Picture and Picture sebesar (76,72±8,391) lebih tinggi
dari pada pembelajaran Examples non Examples dan konvensional yaitu
(68,38±9,493) dan (63,44±9,831).

E. DAFTAR PUSTAKA
Gunadi, Komang. 2011. Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran
Kooperatif dengan Teknik Tutor Sebaya Berbantuan Picture and
Picture Terhadap Hasil Belajar TIK Siswa Kelas VII Semester
Ganjil SMP Negeri Sukasada Tahun Ajaran 2011/2013.
Universitas Pendidikan Ganesha: Volume: 01, nomor: 03,
halaman 376.
Hasibuan dan Moedjiono. 2006. Proses Belajar Mengajar . Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Kompas. 2012. http://www.bisnis.com/articles/ujian-nasional-smp-nilaisiswa-jatuh-di-bidang-bahasa-indonesia-and-matematika.
(Diakses hari senin, 17 Desember 2012).
Purwanto. 2011. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sanjaya, Wina. 2008. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada
Media Group.
Sagala S. 2010. Konsep dan Makna Pembelajaran. Jakarta: Pustaka
Pelajar.

15

Dokumen yang terkait

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KARTU BERGAMBAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES NON EXAMPLES TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA PADA MATERI POKOK KEANEKARAGAMAN HAYATI (Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Seputih Raman Tahun Ajaran 2011/

0 6 70

ANALISIS KOMPARATIF MODEL PEMBELAJARAN PROBING PROMPTING DAN EXAMPLES NON EXAMPLES TERHADAP HASIL BELAJAR

1 27 107

View of Perbedaan Hasil Belajar IPA Biologi Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) Dengan Think Pair Share (TPS) Pada Siswa Kelas VIII SMPN 13 Mataram Tahun Ajaran 2015/2016

0 0 15

Model Pembelajaran Picture And Picture

1 2 5

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Melalui Pendekatan Scientific Dengan Model Examples Non Examples Pada Siswa Kelas V SD Negeri 2 Danyang Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobo

0 0 13

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Melalui Pendekatan Scientific Dengan Model Examples Non Examples Pada Siswa Kelas V SD Negeri 2 Danyang Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobo

0 0 64

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Picture and Picture Siswa Kelas III SD Negeri Bandungan 01 Kabupaten Semarang Semester II 2014/2015

0 0 29

Penerapan Integrasi Nilai-Nilai Keislaman Dalam Pembelajaran Biologi Pada Materi Sistem Pencernaan Pada Manusia Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VIII Semester I Mts Muslimat NU Palangka Raya Tahun Ajaran 2014/2015 - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 20

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Penerapan Integrasi Nilai-Nilai Keislaman Dalam Pembelajaran Biologi Pada Materi Sistem Pencernaan Pada Manusia Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VIII Semester I Mts Muslimat NU Palangka Raya Tahun Ajaran 2014/2015 -

0 0 12

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Examples Non Examples Berbantu Media Audio Visual Mata Pelajaran IPA Kelas 4 SDN Ronggo 01 Kecamatan Jaken Kabupaten Pati Semester 1 Tahun 20

0 0 17