Laporan Pelaksanaan Kegiatan KKN PPM Periode XIII Tahun 2016 Desa Medewi - Kecamatan Pekutatan - Kabupaten Jedewi.

(1)

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATANKULIAH KERJA NYATA PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (KKN PPM) XIII

UNIVERSITAS UDAYANA

DESA : MEDEWI

KECAMATAN : PEKUTATAN

KABUPATEN : JEMBRANA

PROVINSI : BALI

Diusulkan oleh :

1. Fernanda Estepan Br Perangin-angin 1301505007 2. Ni Pande Made Wahyu Diantari 1302105082 3. I Gusti Made Surya Erlangga 1302205026 4. Gusti Ayu Putu Yindri Laksmiwiyani 1303005076

5. I Made Oka Wiranubrata 1304105085

6. I Made Hary Dharma Diatmika 1304105093 7. I Gede Febrianto Maha Putra 1305105071

8. Ni Made Dian Utari 1306105076

9. I Gede Agustika 1306105094

10.Febryanto Hardianus Magung 1306305153

11.Magda Jeane 1308105016

12.I Putu Adi Merta Wiannata 1308105039

13.I Made Ricky Dwi Cahya 1209005089

14.Emilya Grasiana Dede 1311105002

15.Irwansyah 1321105033

16.Mohammad Fauzi Alvi Yasin 1321205023

PUSAT PELAYANAN PENGELOLAAN KKN PPM

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR 2016


(2)

(3)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat rahmat-Nyalah Laporan Pelaksanaan Kegiatan KKN PPM (Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat) Periode XIII Universitas Udayana Tahun 2016 di Desa Medewi Kecamatan Pakutatan, Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.

Kegiatan yang kami buat selama 5 minggu telah terselenggara dengan baik dan lancar, maka dari itu kami ingin mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah bersedia memberikan bantuan dan dukungan, diantaranya:

1. Pihak Rektorat Universitas Udayana atas bantuan dan fasilitas yang telah diberikan baik secara moral maupun spiritual.

2. Dosen Pendamping Lapangan kami, Bapak Ngurah Indra Pradhana, S.S., M.Hum.yang telah membimbing dan banyak memberikan saran.

3. Bapak I Komang Suartika, S.H.selaku Kepala Desa Medewi dan seluruh Aparat Desa Timuhun.

4. Guru beserta siswa-siswa SD di Desa Medewi dan seluruh masyarakat di Desa Medewi atas bantuan informasi mengenai permasalahan dan situasi wilayah Desa Medewi. 5. Orang tua, rekan-rekan seperjuangan di Universitas Udayana, serta berbagai pihak yang

tidak dapat kami sebutkan satu per satu.

Kami menyadari bahwa laporan pelaksanaan kegiatan ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan untuk penyempurnaan penyelenggaraan kegiatan. Akhir kata, semoga program kerja yang dilaksanakan selama satu periode KKN PPM di Desa Medewi Kecamatan Pakutatan, Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali dapat bermanfaat bagi mahasiswa dan masyarakat desa.

Medewi, 27 Agustus 2016

Kelompok KKN PPM Periode XIII Unud, Desa Medewi


(4)

DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI... iv

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1.1 Analisis Situasi ... 1

1.2 Identifikasi Permasalahan ... 4

1.3 Tujuan dan Manfaat ... 5

BAB 2 REALISASI PENYELESAIAN MASALAH ... 7

2.1 Tema dan Program ... 7

2.2 Jadwal Pelaksanaan ... 8

BAB 3 PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA KEGIATAN ... 13

3.1 Program Pokok ... 13

BAB 4 PENUTUP ... 39

4.1 Kesimpulan ... 39

4.2 Rekomendasi ... 40 LAMPIRAN...


(5)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Analisis Situasi

Desa Medewi, salah satu tempat pelaksanaan kegiatan Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) Universitas Udayana, merupakan salah satu daerah di kecamatan Pekutatan, Kabupaten Jembrana. Desa Medewi merupakan salah satu desa dari 4 desa atau kelurahan di Kecamatan Pekutatan, Kabupaten Jembrana. Desa Medewi berdiri sekitar tahun 1928 diperkirakan dari awal mulanya terpisahnya dengan Desa Pulukan. Desa Medewi memiliki 6 Banjar dinas yaitu Banjar Pesinggahan, Banjar Loloan, Banjar Dlod Setra, Banjar Baler Setra, Banjar Delod Bale Agung, dan Banjar Dauh Pangkung Slepa. Berdasarkan kondisi geografis dan demografisnya, Desa Medewi adalah salah satu Desa Kecamatan Pekutatan yang memiliki luas wilayah kurang lebih 1.931.000 ha yang terdiri dari:

- Tanah persawahan : 124.000 Ha

- Tanah tegalan atau perkebunan : 1.279.025 Ha.

- Tanah pekarangan : 315.575 Ha.

- Tanah pemukiman : 210.000 Ha.

- Tanah lainnya : 2.400 Ha.

Dari luas wilayah tersebut, sebagian besar merupakan tanah persawahan, perkebunan serta pemukiman penduduk dan sebagian diantaranya merupakan tanah perkantoran dan sarana lainnya. Batas wilayah dari Desa Medewi yaitu:

- Sebelah utara : Hutan

- Sebelah Timur : Desa Pulukan - Sebelah Selatan : Pantai

- Sebelah Barat : Desa Yeh Sumbul/ kec.Mendoyo

Desa Medewi dari segi kependudukan, Jumlah KK di Desa Medewi 1355 KK dengan jumlah penduduk laki-laki 2.543 orang dan perempuan 2.556 orang. Bidang ekonomi/mata pencaharian penduduk di desa Medewi sebagian besar sebagai petani/pekebun/peternak, petani 880 orang, buruh tani 535 orang, PNS 73 orang, peternak 3 orang, montir 10 orang, dan karyawan swasta 167 orang.


(6)

Permasalahan yang terjadi di desa Medewi dari aspek kesehatan adalah masih kurangnya pengetahuan masyarakat tentang kebersihan dan kesehatan diri sendiri serta kurangnya kepedulian terhadap lingkungan. Permasalahan tentang kesehatan sangat erat kaitannya dengan kebiasaan, budaya dan perilaku hidup bersih dan sehat masyarakat setempat yang penting untuk dikaji dalam rangka meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat sendiri.Terdapat tiga pilar utama kesehatan masyarakat yang terdiri dari lingkungan sehat, perilaku sehat dan pelayanan kesehatan yang bermutu, adil dan merata, berdasarkan “Kebijakan Indonesia Sehat 2010”. Kebijakan nasional mengenai promosi kesehatan untuk mendukung upaya peningkatan perilaku sehat telah ditetapkan dalam Visi Nasional Promosi Kesehatan sesuai Keputusan Menteri Kesehatan RI. No. 1193/MENKES /SK/X/2004 yaitu “Perilaku Hidup Bersih dan Sehat 2010” (PHBS 2010). Terkait dengan lingkungan sehat, beberapa rumah atau KK tidak memiliki kamar mandi atau tempat pembuangan akhir karena sebagian besar pembuangan pada tegal, sungai, atau kamar mandi bersama. Terkait perilaku sehat, masyarakat di desa Medewi masih banyak yang membuang sampah sembarangan yang terkait dengan kurangnya kesadaran dan kurang sarana seperti tempat sampah terutama di tempat-tempat umum. Dari tidaknya menjaga kebersihan lingkungan dapat mengakibatkan datangnya penyakit salah satunya penyakit DBD yang bersasal dari nyamuk yang berada pada genangan air atau lingkungan yang kurang bersih.

Hakekat belajar bahasa pada umumnya adalah belajar berkomunikasi. Bahasa adalah media yang paling efektif untuk menyampaikan pesan kepada komunikator. Oleh karena itu, apapun bahasa yang dipakai dalam berkomunikasi, merupakan bagian dari budaya yang sangat penting. Bahasa Inggris telah diakui sebagai bahasa internasional, artinya, masyarakat yang berasal dari beragam latar belakang geografi, agama, dan kultur telah memiliki suatu media yang disepakati untuk berkomunikasi satu sama lainnya. Bahasa Inggris memberi ruang gerak yang seluas-luasnya kepada kita untuk larut menjadi bagian dari komunitas global masyarakat dunia. Dengan menguasai Bahasa Inggris, seseorang dapat berkomunikasi lebih jauh, sehingga wawasannya dalam teknologi informasi sendiri akan lebih terbuka dan dapat menjadi modal besar untuk melangkah dalam dunia yang kemajuan teknologinya selalu bergerak maju.

Pendidikan Bahasa Inggris pernah dimasukkan sebagai salah satu mata pelajaran dalam kegiatan pembelajaran SD di desa Medewi, namun dikarenakan terbatasnya tenaga pengajar saat ini pelajaran bahasa inggris sangat kurang. Padahal dengan belajar bahasa inggris, siswa dapat memiliki bekal di saat akan melangkah dalam kehidupan globalisasi. Pemberian pelajaran


(7)

tambahan bahasa inggris juga menjadi penting bagi siswa di Desa Medewi melihat potensi sebagai daerah tujuan pariwisata.

Seperti yang diketahui, kuatnya tekanan globalisasi terhadap lapisan masyarakat khusunya masyarakat desa yaitu dengan mengubah paradigma pembangunan (development) menjadi paradigma pemberdayaan (empowerment) di dalam pelaksanaan kegiaatan KKN (Kuliah Kerja Nyata). Tentunya kegiatan tersebut menjadi lebih kontekstual bila di padukan dengan konsep Tri Hita karana sebagai wujud dalam mensejahterakan masyarakat di desa sehingga dapat menjadi pendorong pengembangan riset mutualistik dalam rangka membantu menyelesaikan permasalahan di masyarakat.

KKN-PPM ini dilaksanakan di beberapa wilayah atau desa di Bali.Salah satu wilayah yang menjadi lokasi KKN-PPM Universitas Udayana adalah Desa Medewi, Kecamatan Pekutatan, Kabupaten Jembrana. Program KKN-PPM UNUD untuk periode XIII ini akan dikonsentrasikan di bidang kesehatan dan lingkungan khususnya PHBS, ekonomi, sarana prasarana, dibidang pertanian dan perternakan serta pendidikan. Melalui program ini diharapkan mahasiswa KKN-PPM UNUD dan pembimbingnya dapat menggali potensi Sumber Daya Alam dan mengembangkan Sumber Daya Manusia yang tersedia.

Masih banyaknya rumah tangga miskin merupakan isu yang tidak terlepas dari pembangunan Desa Medewi. Maka dari itu, program pendampingan keluarga memang diupayakan dalam KKN PPM Desa Medewi agar dapat meningkatkan kesejahteraan rumah tangga miskin. Selain keluarga miskin, pendampingan juga dilakukan kepada keluarga dengan masalah dalam aspek kesehatan dan juga sosial.

Pemaparan di atas menunjukkan masih rendahnya kualitas pendidikan dan kesehatan masyarakat Desa Medewi. Kualitas kesehatan masyarakat masih rendah dilihat dari kurangnya kesadaran masyarakat untuk memeriksakan diri ke dokter ataupun puskesmas bila mengalami masalah kesehatan. Kemiskinan pun masih menjadi masalah di Desa Medewi yang mempengaruhi taraf hidup masyarakat ke depannya. Selama 1 bulan menjalani KKN PPM, mahasiswa telah menjalani berbagai program yang terdiri dari program pokok dan program bantu terkait dengan permasalahan yang ditemukan. Laporan ini memberikan gambaran pelaksanaan program-program yang dijalanani mahasiswa bersama dengan permasalahan dan kendala yang ditemukan.


(8)

1.2 Identifikasi Permasalahan

Identifikasi permasalahan pada kegiatan KKN PPM di Desa Medewi adalah sebagai berikut: 1.2.1 Identifikasi Permasalahan Prioritas-Kegiatan Bidang Kesehatan Masyarakat 1. Kurangnya informasi mengenai kesehatan dan PHBS pada masyarakat.

2. Kurangnya pengetahuan mengenai HIV/AIDS, IMS, dan NAPZA di kalangan remaja 1.2.2 Identifikasi Permasalahan Prioritas-Kegiatan Bidang Prasarana Fisik

1. Kurangnya tempat sampah di tempat – tempat umum 2. Kurangnya perawatan pada tapal batas banjar dan subak

1.2.3 Identifikasi Permasalahan Prioritas-Kegiatan Bidang Sosial Budaya

1. Kurangnya minat dan pemahaman pelajaran terutama siswa SD terhadap bahasa inggris 2. Kurangnya pemahaman siswa-siswi desa Medewi mengenai film nasionalisme

3. Kurangnya pengetahuan siswa-siswi SD terhadap jenis-jenis sampah 4. Kurangnya informasi mengenai koperasi nelayan

1.2.4 Identifikasi Permasalahan Prioritas-Kegiatan Bidang Peningkatan Produksi 1. Kurangnya pengetahuan petani dalam mengatasi hama pada tanaman

2. Kurangnya pelayanan kesehatan ternak pada SIMANTRI Desa Medewi 3. Kurangnya pengetahuan petani mengenai pemakaian pupuk organik

1.3. Tujuan dan Manfaat 1.3.1 Tujuan

Sesuai dengan proposal kegiatan yang telah dirancang pada awal KKN PPM, masing-masing kegiatan yang telah direncanakan memiliki tujuan yang spesifik.

1. Untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat desa akan potensi pengelolaan sisa industri rumah tangga.

2. Untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat desa dalam meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia.

3. Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya Pola Hidup Bersih dan Sehat.

4. Untuk meningkatkan pengetahuan warga terutama remaja mengenai bahaya narkoba dan HIV/AIDS


(9)

5. Untuk menambah pengetahuan dan minat siswa di Desa Talibeng mengenai bahasa inggris.

6. Meningkatkan pengetahuan siswa dan siswi SD mengenai hidup bersih dengan peduli terhadap sampah

7. Menumbuhkan kebiasaan untuk belajar menabung sejak dini

8. Untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat petani terhadap kosep pht dan meminimalisir serangan hama

9. Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat petani mengenai pengurangan penggunaan pestisida kimia yang dapat membuat pencemaran Lingkungan

10.Untuk menciptakan kelompok nelayan Desa Medewi yang paham terhadap pentingnya pembentukan koperasi nelayan di desa Medewi

1.3.2 Manfaat

Semua kegiatan yang telah dirancang juga disasar ke target masyarakat yang cukup spesifik. Maka dari itu, manfaat yang didapatkan oleh target-target masyarakat tersebut dirinci di bawah ini.

1. Terciptanya kebiasaan siswa-siswi untuk melakukan menabung sejak kecil

2. Untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman tentang bagaimana memilah sampah yang baik dan benar.

3. Menambah pengetahuan dan minat mengenai bahasa asing kepada siswa di Desa Medewi, khususnya Bahasa Inggris.

4. Remaja di Desa Medewi mengetahui dan memahami bahaya penyalahgunaan narkoba dan HIV/AIDS.

5. Terwujudnya remaja yang bebas dari narkoba dan HIV/AIDS.

6. Terciptanya kesadaran kelompok nelayan di Desa Medewi untuk membuat koperasi nelayan di Desa Medewi


(10)

BAB II

REALISASI PENYELESAIAN MASALAH

2.1 Tema dan Program 2.1.1 Tema

Kegiatan KKN PPM yang dilaksanakan di Desa Medewi, Kecamatan Pekutatan, Kabupaten Jembrana ini memiliki judul Pemberdayaan Sumber Daya Manusia dan Pelestarian Lingkungan Desa Medewi Berbasis Inovasi Menuju Desa yang ASRI (Aktif, Sejahtera, Mandiri, dan Indah). Dan tema Pemberdayaan Sumber Daya Manusia dan pelestarian lingkungan.

2.1.2 Program

Dalam pelaksanaan KKN PPM ini, kami terbagi ke dalam empat bidang yaitu bidang kesehatan masyarakat, prasarana fisik, peningkatan produksi dan sosial budaya. Dalam pembagian bidang tersebut, kami melaksanakan program kegiatan yang telah disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat di desa Medewi.

2.1.2.1 Kegiatan Bidang Kesehatan Masyarakat

1. Penyuluhan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di SD Desa Medewi

2. Sosialisasi mengenai HIV/AIDS, NAPZA (Narkoba, Alkohol, Psikotropika, dan Zat Adiktif lainnya) dan IMS (Infeksi Menular Seksual) kepada teruna teruni Desa Medewi

3. Gertak PSN (Gerakan Serentak Pemberantasan Sarang Nyamuk). 2.1.2.2 Kegiatan Bidang Prasarana Fisik

1. Pengadaan tempat sampah di SD Desa Medewi 2. Pemeliharaan tapal batas

2.1.2.3Kegiatan Bidang Sosial Budaya

1. Memberikan sosialisasi hidup bersih dengan memilah sampah dan budaya menabung dengan sampahdan pemutaran film nasional.

2. Pengajaran tambahan berupa pengajaran bahasa asing untuk siswa SD Desa Medewi.

3. Pemberian sosialisasi mengenai pembentukan koperasi nelayan untuk kelompok nelayan di Desa Medewi.


(11)

2.1.2.4Kegiatan Bidang Peningkatan Produksi

1. Penyuluhan, pelatihan pembuatan, dan pengaplikasian MOL (Mikroorganisme Lokal) daun gamal.

2. Penyuluhan peningkatan produksi dan konsep pengelolaan hama penyakit terpadu (PHT) pada tanaman padi dan kakao di Desa Medewi

3. Peningkatan kesehatan ternak melalui pemberian anti helmintik dan anti ektoparasit pada ternak sapi serta sosialisasi penyakit kulit pada ternak sapi.

2.2 Jadwal Pelaksanaan

Tabel 1. Jadwal Pelaksanaan KKN PPM Minggu I

No Kegiatan 23/

7 24 /7 25 /7 26 /7 27 /7 28 /7 29 /7 30 /7 31 /7

1 Pelepasan KKN PPM √

2 Matur piuning bersama di

Pura √

3 Kordinasi mengenai program di masing-masing SD di Medewi

√ 4 Mencari informasi ke Dinas

Koperasi dan UMKM Kabupaten Jembrana

√ 5 Koordinasi dengan PPL

Perikanan Desa Medewi √

6 Koordinasi dengan ketua kelompok nelayan Desa Medewi

√ 7 Sosialisasi Hidup Bersih dan

Sehat dengan memilah sampah dan menabung sampah, Pengajaran Bahasa Inggris, dan Pemuteran Film


(12)

Nasional SDN 1 Medewi 8 Sosialisasi Hidup Bersih dan

Sehat dengan memilah sampah dan menabung sampah, Pengajaran Bahasa Inggris, dan Pemuteran Film Nasional SDN 3 Medewi

9 Membeli perlengkapan

penyuluhan PHBS √

10 Sosialisasi PHBS di SDN 1

Medewi √

11 Penyuluhan HIV/AIDS, IMS

dan NAPZA √

12 Bersih-bersih di bale Subak

Medewi √

13 Sosialisasi dan pembuatan

MOL √

Tabel 2. Jadwal Pelaksanaan KKN PPM Minggu II

No Kegiatan 1/8 2/8 3/8 4/8 5/8 6/8 7/8

1 Sosialisasi PHBS di SDN 3 Medewi √

2 Pembuatan Tempat sampah √ √ √ √ √

3 Bimbingan belajar √ √

4 Menyaksikan Film Nasional di SD MI Nurrusalam

√ 5 Mengajar Bahasa Inggris di SD MI

Nurrusalam

√ 6 Sosialisasi Hidup Bersih dan Sehat

dengan memilah sampah dan menabung sampah di SD MI


(13)

Nurrusalam

Tabel 3. Jadwal Pelaksanaan KKN PPM Minggu III

No Kegiatan 8/8 9/8 10/8 11/8 12/8 13/8 14/8 1 Pembuatan Tempat sampah √ √

2 Pengecatan tapal Batas √

3 Sosialisasi PHBS di SDN 2 dan 4 Medewi

√ 4 Penyuluhan HIV/AIDS, IMS

dan NAPZA

√ 5 Mengajar anak SMP di Posko √

6 Mengajar anak SD dan SMP di Posko

7 Mengajar anak SD di Posko √

8 Sosialisasi Hidup Bersih dan Sehat dengan memilah sampah dan menabung sampah, Pengajaran Bahasa Inggris, dan Pemuteran Film Nasional SDN 2 Medewidan SDN 4 Medewi

9 Membantu Gotongroyong pembersihan pantai Medewi bersama MBR

10 Sosialisasi PHT di Bale Subak

Medewi √

11 Pelayanan Kesehatan Ternak di


(14)

Tabel 4. Jadwal Pelaksanaan KKN PPM Minggu IV

No Kegiatan 15/8 16/8 17/8 18/8 19/8 20/8 21/8 1 Kordinasi dengan ketua STT

Br. Baler Setra untuk sosialisasi HIV/AIDS, IMS dan NAPZA

Membantu pelaksanaan posyandu lansia di Br. Dauh Pangkung Slepa bersama Puskesmas Pekutatan

Penyuluhan HIV/AIDS, IMS dan NAPZA

2 Pelaksanaan PSN √

3 Penyetoran laporan hasil pelaksanaan PSN ke puskesmas pekutatan

1 Pembuatan Tempat sampah √ √ √

2 Pengecatan tapal Batas √ √ √ √

3 Program bantu pengecatan Ruang kelas di sekolah MI Nurusssalam

1 Kordinasi dengan wakil kelompok nelayan mengenai pembentukan koperasi

2 Membantu rangkaian kegiatan lomba untuk memperingati HUT RI ke 71 bersama MBR di pantai Medewi

3 Diskusi bersama para ketua KUB nelayan bersama


(15)

pengurus kelompok nelayan setia dewi terkait masalah pembentukan koperasi nelayan

Pembagian MOL pada pekaseh √

Tabel 5 Jadwal Pelaksanaan KKN PPM Minggu V

No Kegiatan 22/8 23/8 24/8 25/8 26/8 27/8 28/8

1 Pengaplikasian MOL √

2 Pembuatan Tempat sampah √

3 Pengecatan tapal Batas √

4 Penyerahan Tempat sampah ke masing masing SD

5 Koordinasi mengenai

penyusunan perancangan peraturan desa tentang BUMDesa

6 Membahas penyusunan

rancangan AD-ART BUMDesa

√ 7 Sidang pembahasan rancangan

AD-ART BUMDesa


(16)

BAB III

PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA KEGIATAN KKN PPM

3.1Program Pokok

Program pokok adalah program yang harus dilaksanakan oleh setiap mahasiswa KKN PPM. Program pokok terdiri dari dua jenis program yaitu program pokok tema dan program pokok non tema.

3.1.1. Program Pokok Tema

a. Program pokok tema terdiri 1 program unggulan yaitu sosialisasi mengenai bank sampah dan pembentukan pengurus bank sampah, dan 11 program perbidang. Bidang prasarana fisik yaitu pengadaan tempat sampah di SD Desa Medewi dan pemeliharaan tapal batas. Bidang peningkatan produksi yaitu penyuluhan, pelatihan pembuatan, dan pengaplikasian MOL (Mikroorganisme Lokal) daun gamal, penyuluhan peningkatan produksi dan konsep pengelolaan hama penyakit terpadu (PHT) pada tanaman padi dan kakao di Desa Medewi, dan peningkatan kesehatan ternak melalui pemberian anti helmintik dan anti ektoparasit pada ternak sapi serta sosialisasi penyakit kulit pada ternak sapi. Bidang sosial budaya yaitu memberikan sosialisasi hidup bersih dengan memilah sampah dan budaya menabung dengan sampah, pengajaran tambahan berupa pengajaran bahasa asing untuk siswa SD Desa Medewi, dan pemberian sosialisasi mengenai pembentukan koperasi nelayan untuk kelompok nelayan di Desa Medewi dan pemutaran film nasional. Bidang kesehatan masyarakat yaitu penyuluhan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di SD Desa Medewi, sosialisasi mengenai HIV/AIDS kepada teruna teruni Desa Medewi, dan Gertak PSN (Gerakan Serentak Pemberantasan Sarang Nyamuk).

3.1.1.1Program Unggulan

1. Sosialisasi bank sampah dan pembentukan pengurus bank sampah a. Waktu dan Lokasi Pelaksanaan:

- Sabtu, 6 Agustus 2016 pukul 08.30 WITA, bertempat di Balai Banjar Delod Bale Agung.

- Senin, 8 Agustus 2016 pukul 11.00 WITA, bertempat di Balai Banjar Dauh Pangkung Slepa.


(17)

- Rabu, 10 Agustus 2016 pukul 09.00 WITA, bertempat di Balai Banjar Baler Setra. b. Kelompok Sasaran:

Ibu-ibu PKK Banjar Delod Bale Agung, Banjar Pangkung Slepa, dan Banjar Baler Setra. c. Pihak Terlibat:

- Mahasiswa KKN PPM periode XIII 2016. - Kelian Dinas di lingkungan Desa Medewi - Ibu Kepala Desa Medewi

- Ketua Bank Sampah Kecamatan Pekutatan, Bapak I Nengah Sukila - Kader PKK setiap banjar

d. Pelaksanaan:

Bank sampah adalah sistem yang berfokus pada 3 hal yaitu mengubah presepsi masyarakat terhadap sampah, sistem yang terstandarisasi sehingga mudah diterapkan, dan pengembangan yang berkelanjutan sehingga berdampak pada lingkungan, sosial, dan ekonomi. Desa Medewi memiliki masalah mengenai penangan sampah yang sangat merusak lingkungan desa. Sosialisasi Bank Sampah dan membentuk pengurus bank sampah di Desa Medewi ditujukan kepada ibu-ibu PKK di Desa Medewi karena ibu-ibu di Medewi lebih dominan dalam urusan rumah tangga sehingga dalam hal pemilahan sampah lebih ditujukan ke ibu-ibu, sosialisasi ini dilakukan agar kedepannya Bank Sampah diMedewi tetap berjalan dan masalah sampah dapat teratasi. Sosialisasi ini dilakukan di 3 Banjar di Desa Medewi yang dilaksanakan oleh mahasiswa KKN PPM UNUD XIII 2016.

Adapun materi yang dipaparkan tersebut menggunakan bantuan alat peraga (contoh sampah) dari barang bekas yang mempunyai nilai jual. Sosialisasi ini dihadiri oleh pihak terkait antara lain Kelian Dinas di Desa Medewi, Ibu Kepala Desa Medewi, Kader PKK setiap banjar dan peserta dari ibu-ibu PKK.

Pemaparan materi disampaikan oleh pembicara dari Ketua Bank Sampah Kecamatan Pekutatan, Bapak I Nengah Sukila. Sosialisasi ini dilanjutkan dengan pemaparan cara pemilahan sampah, harga-harga barang bekas perkilonya dan mekanisme pengumpulan sampah tersebut di setiap banjarnya. Sosialiasi ini cukup mendapat respon yang baik dari ibu-ibu PKK. Hal ini dapat dilihat dari antusiasme ibu-ibu PKK yang hadir dan


(18)

menyimak pemaparan materi dan kesegeraan dalam pembentukan pengurus bank sampah di tiap banjar di Desa Medewi.

e. Permasalahan:

Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai bank sampah dan pemanfaatannya. f. Solusi:

Dengan mengetahui bank sampah danmanfaat bank sampah, masyarakat dapat mengumpulkan dan menjual sampah rumah tangga yang masih mempunyai nilai jual sehingga dapat meningkatkan perekonomian setiap keluarga yang ada di Desa Medewi. g. Dampak:

Masyarakat dapat mengetahui cara pemilahan sampah, harga-harga sampah yang sudah terkumpul, dan manfaat dari pemanfaatan bank sampah tersebut sehingga sampah-sampah rumah tangga tersebut mempunyai nilai jual sehingga dapat meningkatkan perekonomian setiap keluarga yang ada di Desa Medewi.

3.1.1.2Bidang Prasarana Fisik 1. Pembuatan tempat sampah

a. Waktu Pelaksanaan: Kamis, 13 Agustus 2015 b. Lokasi:

Posko KKN Desa Medewi c. Kelompok Sasaran:

Sekolah SD di Desa Medewi d. Pihak Terlibat:

- Mahasiswa KKN PPM periode XIII 2016 - Kepala Sekolah SD

e. Pelaksanaan:

Pelaksanaan pembuatan tempat sampah dilaksanakan berdasarkan hasil obsevasi mengingat keberadaan tempat sampan di masing-masing SD masih minim. Perlu rasanya untuk ditingkatkan jumlahnya. Dimana pengadaan tempat sampah untuk meningkatkan pendidikan hidup bersih dipupuk sejak usia dini. Saat melihat lingkungan sekolah jadi


(19)

bersih, para siswa diharapkan nyaman dengan kondisi sekolahnya dan dengan serta bangga dengan keberadaan sekolah yang bersih dan asri.

f. Permasalahan:

Kurangnya tempat sampah yang ada di masing-masing SD g. Solusi:

Dengan cara pembuatan tempat sampah yang kemudian diperuntukan untuk sekolah SD yang ada di desa Medewi

2. Pemeliharaan tapal batas a. Waktu Pelaksanaan:

Sabtu, 15 Agustus 2015. b. Lokasi:

Tapal Batas Subak Air Satang, Tapal Batas Banjar Loloan,Tapal Batas Banjar Delod Setra, Tapal Batas Subak Abian

c. Kelompok Sasaran: Masyarakat Desa Medewi d. Pihak Terlibat:

Mahasiswa KKN PPM. e. Pelaksanaan:

Pemeliharaan Tapal Batas dilaksanakan berdasarakan hasili observasi di Desa Medewi yang terdapat beberapa tapal batas yang rusak dan kurang terawatt, seperti tulisan dan cat yang memudar. Maka dari itu, kami melakukan pemeliharaan dengan memperbaiki dan mengecat tapal batas. Melalui perbaikan dan pengecatan tapal batas diharapkan dapat membantu meningkatkan nilai estetika dari wajah Desa Medewi.

f. Permasalahan:

- Memudarnya tulisan Tapal Batas - Memudarnya cat dari tapal batas g. Solusi:

- Melakukan penecatan terhadap tapa batas


(20)

3.1.1.3Bidang Peningkatan Produksi

1. Penyuluhan Penyakit Ternak dan Pelayanan Ternak di Simantri Desa Medewi a. Waktu pelaksanaan program:

Program “Penyuluhan Penyakit Kulit Ternak Dan Pelayanan Ternak di Simantri Desa Medewi” dilaksanakan pada hariMinggu, 14 Agustus 2016

b. Tempat:

Tempat pelaksanaan kegiatan di lakukan di SIMANTRI Desa Medewi c. Kelompok Sasaran:

Kelompok sasaran dalam kegiatan ini adalah para Kelompok Ternak Tani (SIMANTRI) yang berada di Desa Medewi.

d. Pihak yang Terlibat:

Pihak yang terlibat dalam kegiatan ini adalah mahasiswa KKN-PPM periode XIII Universitas Udayana tahun 2016 dan kelompok ternak tani yang ada di Desa Medewi. e. Pelaksanaan:

Kegiatan Penyuluhan tentang penyakit kulit ternak diberikan kepada 20 orang anggota kelompok SIMANTRI Giri Merta. Peserta penyuluhan terlihat begitu antusias melihat presentasi karena disajikan dengan lebih banyak menampilkan gambar penyakit kulit secara jelas dan praktek pencegahannya langsung. Selain itu juga sapi di SIMANTRI disuntik dengan vitamin B-kompleks dan disemprotkan obat anti helmintik.

f. Kendala Pelaksanaan Program:

Mencari waktu yang tepat untuk mengumpulkan semua anggota kelompok tani ternak dalam mengikuti sosialisasi

2. Penyuluhan Dan Pelatihan Pembuatan MOL (Mikroorganisme Lokal) Daun Gamal a. Waktu Pelaksanaan:

Jumat, 29 Juli 2016 b. Lokasi:

Balai Subak Desa Medewi c. Kelompok Sasaran:

Petani di Desa Medewi d. Pihak Terlibat:


(21)

- Pekaseh yang ada di Desa Medewi. - Petani yang ada di Desa Medewi. e. Pelaksanaan:

Sosialisasi dan pelatihan pembuatan MOL (Mikro Organisme Lokal) yang ditujukan kepada petani di Desa Medewi. Sosialisasi dan pelatihan ini dilakukan dalam upaya untuk mengurangi penggunaan pestisida dan pupuk buatan di tingkat petani. Sosialisasi dan pelatihan ini diharapkan dapat membuka wawasan petani dan masyarakat Desa Medewi bahaya penggunaan pestisida dan pupuk kimia. Sosialisasi dihadiri oleh Pekaseh yang ada di Desa Medewi dan anggota dari setiap subak dengan jumlah 23 orang peserta sosialisasi.

Materi disampaikan oleh Mahasiswa dari Fakultas Pertanian Universitas Udayana. Adapun materi yang disampaikan dari pembicara pertama yakni cara pembuatan, kandungan dan cara aplikasi MOL (Mikro Organisme Lokal) dari Daun Gamal.

f. Permasalahan:

- Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai bahan alam yang dapat digunakan sebagai pupuk dan pestisida nabati.

- Penggunaan pupuk dan pestisida kimia sintetik secara berlebih menyebabkan pencemaran lingkungan

g. Solusi:

- Dengan mengetahui MOL daun Gamal dapat digunakan sebagai pupuk dan pestisida nabati. Dengan pengaplikasian MOL petani dapat mengurangi penggunaan pupuk dan pestisida kimia sebesar 40%.

- Dengan menggunakan MOL daun Gamal sebagai pestisida dan pupuk nabati, maka pencemaran lingkungan tidak akan terjadi karena zat yang terkandung dalam MOL daun Gamal mudah terdegradasi oleh alam.

3. Penyuluhan Konsep Pengelolaan Hama Penyakit Terpadu (PHPT) Pada Tanaman Padi Dan Kakao

a. Waktu Pelaksanaan: Jumat, 12 Agustus 2016 b. Lokasi:

Balai Subak Desa Medewi c. Kelompok Sasaran:


(22)

Petani di Desa Medewi d. Pihak Terlibat:

- Mahasiswa KKN PPM periode XIII 2016. - Pakaseh yang ada di lingkungan Desa Medewi - PPL Desa Medewi

- POPT Kecamatan Pekutatan - Dosen dari Fakultas Pertanian e. Pelaksanaan:

Sosialisasi PHPT (Pengelolaan Hama dan Penyakit Terpadu) ditujukan kepada petani Desa Medewi. Sosialisasi ini dilakukan untuk memberikan pengetahuan kepada petani di Desa medewi tentang bagaimana cara mengelola hama dan penyakit agar tidak melewati Ambang Ekonomi sehingga petani di Desa medewi dapat menerapkan konsep PHPT.

Sosialisasi ini diharapkan dapat membuka wawasan petani tentang cara untuk mengendalikan hama dan penyakit selain menggunakan pestisida kimia sintetik.Sosialisasi dihadiri oleh Pekaseh yang ada di lingkungan Desa Medewi, PPL Desa Medewi, POPT Kecamatan Pekutatan dan 18 orang peserta sosialisasi.

Pemaparan materi disampaikan oleh dosen dari Universitas Udayana. Materi yang disampaikan pembicara pertama adalah Konsep PHPT untuk mencegah peledakan Hama dan Penyakit yang dipaparkan oleh Dosen dari Fakultas Pertanian Unud Bapak Prof. Ir. I Wayan Susila, MS yang dilanjutkan dengan pemaparan dari pembicara kedua tentang Pengelolaan Hama dan Penyakit pada tanaman Kakao yang dipaparkan oleh Dosen dari Fakultas Pertanian Unud Bapak Prof. Dr. Ir. I Wayan Supartha, MS. Kemudian dilanjutkan dengan pemaparan tentang Pengelolaan Hama dan Penyakit pada tanaman Padi oleh Dosen dari Fakultas Pertanian Unud Ibu Ir. Ni Wayan Suniti, MS.

Setelah sosialisasi berakhir dilanjutkan dengan kunjungan ke lapangan untuk melihat langsung Hama dan Penyakit yang menyerang tanaman petani sekaligus memberi solusi. Sosialiasi ini cukup mendapat respon yang baik dari petani maupun masyarakat sekitar Desa Medewi. Hal ini dapat dilihat dari antusiasme petani dan masyarakat Desa Medewi pada sesi tanya jawab.


(23)

- Kurangnya pengetahuan petani mengenai konsep PHPT (Pengendalian Hama dan Penyakit Terpadu) sehingga dalam pengendaliannya hanya menggunakan pestisida. - Kurangnya pengetahuan petani mengenai penggunaan pestisida yang benar, sehingga

dapat menimbulkan pencemaran. g. Solusi:

- Dengan mengetahui konsep PHPT (Pengendalian Hama dan Penyakit Terpadu) petani dapat mengurangi penggunaan pestisida dan dapat menekan biaya.

- Dengan mengetahui konsep PHPT (Pengendalian Hama dan Penyakit Terpadu) petani dapat mengurangi penggunaan pestisida sehingga pencemaran dapat diminimalisir

3.1.1.4Bidang Sosial Budaya

1. Memberikan Sosialisasi Hidup Bersih dengan Memilah Sampah dan Budaya Menabung dengan Sampah

a. Waktu Pelaksanaan: - Jumat, 29 Juli 2016

- Senin, 1 Agustus 2016 s/d Kamis, 4 Agustus 2016 - Sabtu, 13 Agustus 2016

b. Lokasi:

SDN 1 Medewi, SDN2 Medewi, SDN3 Medewi, SDN4 Medewi, dan SD MI Medewi c. Kelompok Sasaran:

Siswa-siswi kelas 4, 5, dan 6 d. Pihak Terlibat:

- Mahasiswa KKN PPM periode XIII 2016. - Siswa-siswi kelas 4, 5, dan 6

- Kepala sekolah

- Guru-guru dan pegawai sekolah e. Pelaksanaan:

Sosialisasi Hidup bersih dengan memilah sampah dan budaya menabung sampah di tujukan kepada siswa-siswi SD di Desa Medewi. Perilaku Hidup Bersih dapat dilakukan melalui beberapa cara yaitu salah satunya dengan membuang sampah pada tempatnya, dan memilah sampah yang benar. Proses membentuk hidup bersih sangat perlu


(24)

dibiasakan dan ditumbuhkan sejak dini sehingga nantinya dapat menjadi kebiasaan dalam pola hidup sehat di lingkungan sehari-hari. Dengan memilah sampah selanjutnya siswa SD akan belajar cara menabung dengan sampah yang mereka miliki. Sosialisasi ini dilakukan agar siswa-siswi SD mengerti cara memilah sampah dengan benar sehingga mereka dapat peduli terhadap lingkungan sekitarnya. Sosialisasi ini dilakukan di SDN 1 Medewi dan SDN 3 Medewi pada hari Jumat, 29 Juli 2016 pukul 07.30 WITA dan pukul 09.30 WITA, SDN 2 dan SDN4 Medewi pada hari Sabtu, 13 Agustus 2016 pukul 07.00 WITA dan pukul 10.00 WITA, serta SD MI Medewi pada hari Senin, 1 Agustus 2016 s/d Kamis, 4 Agustus 2016 pukul 08.00 WITA.

Adapun materi yang dipaparkan tersebut menggunakan bantuan proyektor, LCD, dan speaker. Peserta dari sosialisasi ini yaitu siswa-siswi di masing-masing SD di Desa Medewi kelas IV, V, dan VI. Pemaparan materi disampaikan oleh Mahasiswa KKN PPM bidang sosial dan budaya. Setelah pemaparan materi berakhir dilakukan sesi diskusi bersama dan praktek mengenai pemilahan sampah.

f. Permasalahan:

- Kurangnya pengetahuan siswa-siswi SD mengenai jenis-jenis sampah dan cara bagaimana memilah sampah.

- Tidak kondusifnya suasana kelas saat pemaparan materi berlangsung. g. Solusi:

- Dengan memberikan pemahaman mengenai jenis-jenis sampah terlebih dahulu sehingga siswa-siswi dapat mengetahui jenis-jenis sampah dan memilah sampah. - Pemberi materi mencoba menampilkan materi yang menarik seperti berupa video agar

kondisi kelas tidak monoton.

2. Menonton film bertemakan nasionalisme (Indonesia Masih Subuh) a. Waktu Pelaksanaan:

29, 30 Juli 1 Agustus, dan 13 Agustus 2016 b. Lokasi:

SDN 1 Medewi, SDN2 Medewi, SDN3 Medewi, SDN4 Medewi, dan SD MI Medewi c. Kelompok Sasaran:

Siswa-siswi kelas 4, 5, dan 6 d. Pihak Terlibat:


(25)

1) Mahasiswa KKN PPM periode XIII 2) Siswa-siswi kelas 4, 5, dan 6

3) Kepala Sekolah

4) Guru – guru dan pegawai sekolah e. Pelaksanaan:

Pada awal perencanaan kegiatan, kegiatan dimulai dengan melakukan kordinasi penyampaian rencana kegiatan kepada masing-masing sekolah (SDN 1, 2, 3,4 dan MI Nurussalam) Medewi yang dilakukan oleh beberapa perwakilan Mahasiswa KKN PPM UNUD ke XIII khususnya dari Bidang Sosial Budaya. Setelah mengamati dan berdiskusi dengan perwakilan guru dan kepala sekolah, dan kami sepakat untuk memutar film bertemakan nasionalisme dengan catatan film yang diputar nantinya tidak terlalu lama agar para siswa/siswi tidak jenuh. Dan kami sepakat untuk memilih film dengan judul Indonesia Masih Subuh yang berdurasi kurang lebih sekitar 17 menit.

f. Permasalahan:

Pada awalnya kegiatan pemutaran film berlangsung dengan lancar dan tertib, namun seiring berjalannya waktu para siswa/siswi mulai merasa jenuh dan bosan. Beberapa siswa bahkan menjadi provokator yang membuat suasana menjadi gaduh. g. Solusi:

Berdasarkan permasalahan tersebut, kami berinisiatif untuk menghentikan sejenak pemutaran filmnya agar suasana menjadi tertib dan terkendali. Kemudian setelah suasana menjadi tertib, kami mulai memberikan snack agar para siswa/siswi tidak kehausan ataupun kelaparan dalam menyaksikan film yang kami putarkan. Dan setelah itu kami lanjutkan kembali pemutaran filmnya sampai selesai. Setelah selesai menyaksikan filmnya, kami melakukan sesi tanya-jawab kepada para siswa/siswi tentang apa pesan moral yang mereka tangkap dari film yang diputarkan. Para siswa/siswi begitu antusias dalam menjawab pertanyaan yang kami ajukan, dan bagi siswa/siswi yang berani berpendapat kami kasih hadiah sebagai motivasi untuk siswa/siswi yang lainnya. Intinya kegiatan pemutaran film yang kami lakukan adalah untuk membangkitkan jiwa nasionalisme para siswa/siswi agar semakin cinta kepada tanah airnya. Dan tujuan akhirnya ialah mereka dengan sukarela menjaga kedaulatan bangsa dan negaranya


(26)

dengan cara rajin belajar dan juga mencintai lambang serta bendera sang saka merah putih tetap berkibar di langit bumi pertiwi.

3. Memberikan Pengenalan Percakapan Bahasa Inggris Dasar a. Waktu Pelaksanaan

- Jumat, 29 Juli 2016

- Senin, 1 Agustus 2016 s/d Kamis, 4 Agustus 2016 - Sabtu, 13 Agustus 2016

b. Lokasi :

SDN 1 Medewi, SDN2 Medewi, SDN3 Medewi, SDN4 Medewi, dan SD MI Medewi c. Kelompok Sasaran:

Siswa-siswi kelas 1, 2, dan 3 d. Pihak Terlibat:

- Mahasiswa KKN PPM periode XIII - Siswa-siswi kelas 1, 2, dan 3

- Kepala Sekolah

- Guru – guru dan pegawai sekolah e. Pelaksanaan:

Pengenalan Percakapan Bahasa Inggris dasar pertama kali diajukan dalam Musyawarah pertama mahasiswa KKN Medewi dengan Kepala Sekolah SD dan Madrasah Ibtidaiyah di Medewi. Menurut Kepala Sekolah pendidikan bahasa Inggris yang memadai khususnya dalam bidang vocabulary dirasa sangat kurang di dapatkan di kurikulum pembelajaran. Berdasarkan itu Kepala Sekolah pun mengajukan hal tersebut agar dapat diberikan bantuan pengenalannya oleh mahasiswa KKN Universita Udayana di Medewi. Berdasar daripada itu kami pun yakin dan membentuk pola pengajaran terhadap anak-anak SD/Mi dengan bidikan kepada murid kelas 4-6 SD/MI.

Adapun bahan dari pengenalan yang kami berikan adalah menghitung, mengeja, memberikan arah, pengenalan keluarga, dan pengenalan diri. Bahan-bahan tersebut kami rasa sangat penting diberikan kepada murid-murid SD dikarenakan beberapa faktor. Salah satu faktornya adalah pergerakan desa Medewi ke arah pariwisata. Dimana didalam salah satu program pengembangan pariwisatanya adalah peningkatan interaksi turis asing dengan warga desa melalui anak-anak. Berdasar daripada itu kami yakin untuk


(27)

memberikan anak-anak pengenalan diri dan penunjukkan arah sebagai dasar percakapan bahasa Inggris bagi mereka.

Selama menjalankan proses pembelajaran anak-anak sangat bersemangat. Pembelajaran melalui istilah-istilah dan singkatan-singkatan sangat diminati oleh murid-murid. Kami yakin dengan hanya sekali pertemuan itu sangat kurang bagi murid-murid-murid. Oleh karena itu kami membuka diri untuk mengadakan les bimbingan di posko bagi murid-murid yang berminat.Ternyata niatan kami benar adanya, sampai akhir daripada masa KKN ini, tercatat ada 21 murid-murid yang aktif ikut bimbingan belajar bersama kami.

f. Permasalahan:

- Kurangnya pembelajaran percakapan dasar bahasa Inggris yang didapatkan murid-murid SD di Sekolah

- Tidak kondusifnya suasana kelas saat pemaparan materi berlangsung. g. Solusi:

- Dengan memberikan pemahaman melalui istilah-istilah dan singkatan juga lagu-lagu murid-murid menjadi mudah untuk paham bahasa Inggris.

- Pemateri mencoba untuk selalu keep contact dengan murid-murid melalui pertanyaan dan pembacaan bersama.

4. Sosialisasi Pembentukan Koperasi Nelayan a. Waktu Pelaksanaan:

Sabtu, 20 Agustus 2016 b. Lokasi:

Banjar Pesinggahan tepatnya di Rumah Bapak Misrawan selaku Ketua kelompok Nelayan “Setia Dewi”, Medewi.

c. Kelompok Sasaran:

Pengurus Kelompok Nelayan “Setia Dewi”, dan terbagi lagi kedalam KUB (Kelompok Usaha Bersama) yang total keseluruhannya berjumlah 11 KUB.

d. Pihak Terlibat:

- Mahasiswa KKN PPM periode XIII


(28)

- Para ketua masing-masing KUB yang berjumlah 11 orang sesuai dengan jumlah KUB yang ada.

- Perwakilan dari anggota-anggota tiap-tiap KUB yang ada. - Ketua PPL

e. Pelaksanaan:

Pada awal perencanaan kegiatan, dimulai dengan melakukan survei ke TPI (Tempat Pelelangan Ikan) Medewi yang dilakukan oleh beberapa perwakilan Mahasiswa KKN PPM UNUD ke XIII khususnya dari Bidang Sosial Budaya. Setelah mengamati dan berbincang - bincang dengan perwakilan dari anggota nelayan Pak Misadi, yang juga selaku Wakil Ketua kelompok nelayan Setia Dewi.Dari perbincangantersebut mendapat suatu kesimpulan bahwa permasalahan pokok yang dialami oleh semua anggota nelayan Setia Dewi yang terbagi lagi menjadi 11 KUB adalah kelompok nelayan “Setia Dewi” belum bisa membentuk koperasi karena terkendala mdal awal dimana untuk pembentukan koperasi yang berbadan hukum harus meemiliki modal awal sebesar lima piluh juta rupiah. Atas dasar itulah muncul gagasan dari Mahasiswa KKN PPM UNUD ke XIII khususnya dari Bidang Sosial Budaya, untuk mensosialisasikan terkait pembentukan koperasi nelayan dengan modal yang lebih sedikit yang bertujuan untuk mengumpulkan modal dalam jangka panjang sehingga nantinya bisa membentuk koperasi nelayan yang berbadan hukum. Sosialisasi dilakukan di rumah ketua kelompok nelayan “Setia Dewi” pada tanggal 20 Agustus 2016 pukul 18.00 WITA.

f. Permasalahan:

Permasalahan utama yang kami temui yaitu minat dari anggota nelayan itu sendiri untuk membentuk koperasi.hal tersebut berkaitan dengan hampir seluruh anggota nelayan masih tergantung pada permodalan yang berasal dari para pengepul dimana sebagian besar nelayan yang mendapat modal dari pengepul harus menyetorkan hasil tangkapannya ke pengepul tanpa tahu harga jual di pasaran untuk mencicil hutang – hutang mereka. Nelayan pun mendapat kemudahan dari pengepul diantaranya,

- Ketika nelayan sedang susah mencari ikan maka nelayan tidak diwajibkan mencicil hutang mereka.


(29)

- Ketika nelayan membutuhkan biaya pemeliharaan perahu, jarring dan sebagainya yang menunjang mereka untuk melaut maka pengepul dengan gampang memfasilitasi.

- Pengepul tidak mempergunakan kontrak legal yang tertulis dalam memberikan pinjaman, dan semua atas dasar kepercayaan

Namun kemudahan tersebut tentunya secara tidak langsung menambah hutang nelayan kepada pengepul tanpa disadari oleh nelayan sendiri. Selain itu kemudahan – kemudahan tersebut juga membuat nelayan merasa nyaman dengan posisi mereka dan sangat sulit untuk berdiri sendiri karena rasa tidak enak kepada pengepul selain itu cara untuk berdiri sendiri adalah melunasi semua hutang nelayan yang jumlahnya tidak diketahui pasti untuk nelayan. Sementara untuk melunasi hutang nelayan tentu tidak memiliki biaya sebanyak itu.

g. Solusi:

Berdasarkan permasalahan yang ada diatas, munculah gagasan untuk mendirikan koperasi sementara pada setiap KUB dengan modal yang lebih sedikit yang didirikan atas dasar kepercayaan, dalam rangka untuk pengumpulan modal awal sebesar lima puluh juta rupiah sebagai modal awal untuk pendirian koperasi nelayan medewi yang berbadan hukum. Selain itu kami juga memberi saran agar pengurus kelompok nelayan memberi himbauan kepada anggotanya untuk membuat kontral yang jelas dan legal secara hukum antara nelayan dan pengepul yang nantinya berguna dalam transparansi pelunasan hutang.

3.1.1.5Bidang Kesehatan Masyarakat

1. Penyuluhan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di SD Desa Medewi a. Waktu dan Lokasi Pelaksanaan:

- Jumat, 29 Juli 2016 pukul 07.30-09.30 WITA bertempat di SDN 1 Medewi - Sabtu, 13 Agustus 2016 pukul 07.30-09.30 WITA bertempat di SDN 2 Medewi - Senin, 1 Agustus 2016 pukul 07.30-09.30 WITA bertempat di SDN 3 Medewi - Sabtu, 13 Agustus 2016 pukul 07.30-09.30 WITA bertempat di SDN 4 Medewi - Kamis, 4 Agustus 2016 pukul 07.30-10.30 WITA bertempat di MI Nurussalam b. Kelompok Sasaran:


(30)

Siswa-siswi Sekolah Dasar kelas 1, 2, dan 3. c. Pihak Terlibat:

- Mahasiswa KKN PPM.

- Kepala Sekolah berserta guru-guru masing-masing Sekolah Dasar d. Pelaksanaan:

Sosialisasi yang dilaksanakan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran siswa akan pentingnya kebersihan lingkungan bagi kesehatan dan tentunya bagi kelestarian lingkungan itu sendiri. Sosialisasi PHBS ini dilakukan di seluruh SD di desa Medewi.

Sosialisasi ini terdiri atas dua garis besar yaitu sosialisasi mengenai bagaimana mencuci tangan yang baik dan benar serta bagaimana tata cara menggosok gigi yang baik dan benar. Selain hal tersebut sosialisasi yang telah berlangsung juga berisi tentang kapan waktu yang tepat untuk menggosok gigi dan mencuci tangan, mengajarkan tentang pentingnya cuci tangan serta gosok gigi yang baik dan benar. Di setiap sesi materi juga diselipkan hadiah-hadiah yang akan diberikan apabila dapat mencontohkan cara mencuci tangan dan gosok gigi yang baik. Hal tersebut diharapkan dapat menjadi penguat dari perilaku yang diharapkan. Tata cara cuci tangan dan gosok gigi.

e. Permasalahan:

- Kurangnya persiapan dari anak-anak SD, banyak anak-anak yang tidak membawa perlengkapan untuk sikat gigi.

- Di beberapa SD tidak tersedia air bersih untuk sikat gigi sehingga harus membawa air sendiri.

f. Solusi:

- Membawakan dan menyediakan air untuk gosok gigi dari mahasiswa dan memberikan info tambahan untuk membawa air dari masing-masing anak.

2. Penyuluhan HIV/AIDS, IMS dan NAPZA (Narkotika, Alkohol, Psikotropika, dan Zat Adiktif lainnya)

a. Waktu Pelaksanaan: - Sabtu, 30 Juli 2016 - Sabtu, 13 Agustus 2016 - Kamis, 18 Agustus 2016 b. Lokasi:


(31)

- Balai Banjar Delod Bale Agung - Balai Banjar Dauh Pangkung Slepa - Balai Banjar Baler Setra

c. Kelompok Sasaran:

STT. masing-masing banjar d. Pihak Terlibat:

- Mahasiswa KKN PPM.

- Kelian Adat tiap banjar di Desa Medewi. - Bendesa Adat Desa Medewi

- Anggota STT di Desa Medewi e. Pelaksanaan:

Penyuluhan HIV/AIDS, IMS, dan NAPZA yang dilakukan menitikberatkan pada masalah kenakalan remaja yang kian hari semakin mengkhawatirkan khususnya di kalangan remaja.

Kegiatan ini berlangsung selama kurang lebih selama 3 jam dan dilaksanakan di masing-masing balai banjar. Kegiatan penyuluhan tersebut dilaksanakan hanya di 3 banjar karena hanya banjar-banjar tersebut yang pemudanya masih aktif dan anggotanya lumayan banyak yang berada di desa. Materi yang diberikan berisi tentang etiologi, penyebab, dampak dan bagaimana pencegahannya. Penyuluhan juga diselipkan dengan video-video edukasi yang lebih mudah untuk dipahami khususnya untuk remaja. Terlihat peserta begitu antusias mendengarkan, beberapa peserta juga terkadang mencoba menanggapi dengan antusias setiap materi yang diberikan oleh mahasiswa.

Di akhir sesi, terdapat sesi tanya jawab seputar materi yang dibawakan. Terlihat beberapa peserta begitu aktif bertanya seputar mitos-mitos yang beredar seputar HIV/AIDS dan juga terdapat beberapa peserta yang bertanya seputar masalah keseharian yang dihadapi. Pertanyaan yang dilontarkan juga terkadang tidak selalu seputar kesehatan namun, juga pertanyaan terhadap masalah lain yang berkaitan sehingga pertanyaan tersebut seringkali dijawab oleh teman dengan keilmuan lain yang sesuai. Setelah tanya jawab berlangsung penyuluhun ditutup dengan pengarahan dari bendesa adat dan kelian adat. Pengarahan tersebut berisikan wejangan-wejangan serta pesan terhadap muda-mudi yang hadir.


(32)

f. Permasalahan:

- Di berberapa banjar kehadiran peserta begitu minim dikarenakan banyak dari anggota STT. sedang bekerja dan menuntut ilmu di Denpasar

- Waktu pelaksanakan yang hanya bisa dilakukan pada saat malam hari. g. Solusi:

- Mengundang anak-anak sekolah baik SMP maupun SMA yang ada di banjar untuk berpartisipasi dalam kegiatan penyuluhan.

3. Gertak PSN (Gerakan Serentak Pemberantasan Sarang Nyamuk) a. Waktu Pelaksanaan:

Jumat, 19 Agustus 2016 pukul 07.30-selesai b. Lokasi:

Lingkungan Banjar Pesinggahan, Desa Medewi. c. Kelompok Sasaran:

Pemukiman warga Banjar Pesinggahan, Desa Medewi. d. Pihak Terlibat:

- Mahasiswa KKN PPM periode XIII 2016. - Kelihan DinasBanjar Pesinggahan

- Perwakilan Puskesmas Pekutatan - Bidan Desa Medewi

e. Pelaksanaan:

Program pemberantasan sarang nyamuk dengan 3M PLUS diawali dengan berkoordinasi dengan pihak UPT Puskesmas I Pekutatan, Kepala Desa Medewi serta Kelian Dinas Banjar Pesinggahan mengenai izin dan bantuan untuk mengadakan PSN di Banjar Pesinggahan, Desa Medewi, Kecamatan Pekutatan, Kabupaten Jembrana. Kemudian menentukan waktu untuk mengadakan PSN di wilayah tersebut. Setelah mendapatkan persetujuan dan mendapatkan tanggal yang sesuai, PSN dilaksanakan pada hari Jumat, 19 Agustus 2016, di Banjar Pesinggahan, Desa Medewi, Kecamatan Pekutatan, Kabupaten Jembrana. PSN dimulai dari pukul 07.30 WITA sampai selesai. Pelaksanaan PSN diawali dengan persiapan dan rapat koordinasi bidang kesehatan masyarakat di posko KKN untuk penentuan teknis pelaksanaan PSN. PSN dilakukan dari rumah ke rumah-rumah warga yang berada di Banjar Pesinggahan. Pelaksanaan


(33)

PSN didampingi oleh pihak Puskesmas Pekutatan. Jumlah KK yang dilakukan pemberantasan sarang nyamuk di lingkungan tempat tinggal sebanyak 111 KK. Pelaksanaan PSN diimbangi dengan pemberian materi mengenai Demam Berdarah Dengue (DBD) dan bagaimana cara menanggulanginya dengan cara 3M PLUS.Pemeriksaan jentik nyamuk dilakukan di 111 KK di Banjar Pesinggahan dan sebanyak 74,77% dari jumlah KK di lingkungan tersebut terbebas dari jentik nyamuk.

f. Permasalahan:

Hambatan dalam pelaksanaan program ini terletak pada warga yang kurang mampu memahami apa yang disampaikan oleh mahasiswa dan hambatan lainnya ditemukan karena masih terdapat beberapa rumah tangga yang tidak memiliki kamar mandi dan jamban sehat sehingga tidak dapat dilakukan pemeriksaan jentik nyamuk di kamar mandi. Dan ada sebagian warga yang menolak untuk dilakukan pemeriksaan di rumahnya.

g. Solusi:

Dengan terlaksananya program dari Bidang Kesehatan Masyarakat ini maka diharapkan masyarakat sadar akan pentingnya memelihara kebersihan lingkungan, karena lingkungan merupakan awal dari kesehatan warga dan terhindar dari berbagai penyakit yang disebabkan oleh lingkungan.

h. Dampak:

Masyarakat memahami pentingnya menjaga lingkungan, dan menjaga agar di daerah tempat tinggalnya terhindar dari genangan air yang dapat memicu berkembangbiaknya jentik nyamuk.

3.1.2. Program Pokok Non Tema KK Dampingan(terlampir).

3.1.3. Program Bantu Tema

Membantu penyusunan Perdes BUMDES Desa Medewi a. Waktu Pelaksanaan:


(34)

b. Lokasi:

Kantor Desa Medewi. c. Kelompok Sasaran:

Masyarakat Desa Medewi d. Pihak Terlibat:

Mahasiswa KKN PPM UNUD periode XIII 2016, tokoh masyarakat, dan pengurus BUMDES

e. Pelaksanaan:

Peraturan desa (perdes) BUMDes yang dilakukan selama 3 hari dan dilakukan oleh 16 mahasiswa. Perdes BUMDes ini berfungsi sebagai payung hukum untuk lembaga ekonomi desa yang mengembangkan usaha dalam rangka mewujudkan kesejahteraan masyarakat khususnya rumah tangga miskin di Desa Medewi. Kegiatan yang kami lakukan yaitu perancangan AD/ART (Anggaran Dasar/ Anggaran Rumah Tangga) BUMDes dan ikut dalam rapat pembahasan perancangan AD/ART BUMDes. Hasil dalam pelaksanaan ini BUMDes Desa Medewi sudah memiliki rancangan AD/ART atau payung hukum yang nantinya akan digunakan dalam pelaksanaan BUMDes.

f. Permasalahan:

Belum adanya AD/ART BUMDes sebagai payung hukum pelaksanaan kegiatan BUMDes.

g. Solusi:

Mahasiswa KKN membantu di dalam perancangan AD/ART BUMDes.

3.1.4. Program Bantu Non Tema

1. Program bantu pengecatan Ruang kelas di sekolah MI Nurusssalam a. WaktuPelaksanaan:

Minggu, 21 Agustus 2016 b. Lokasi:

Sekolah MI Nurussalam desa medewi c. KelompokSasaran

Sekolah MI Nurussalam desa medewi d. PihakTerlibat:


(35)

- Mahasiswa KKN PPM periode XIII

- Staff dari Sekolah MI Nurussalam desa medewi e. Pelaksanaan:

Pelaksanakan program bantu ini berdasarkan dari permohonan dari pihak sekolah untuk membantu pengecatan 2 buah ruang kelas. Setelah dilakukan observasi ternyata memang benar ruang kelas tersebut perlu di cat ulang. Karena kondisinya kurang baik dimana dinding penuh dengan coretan dan beberapa bagian catnya terkelupas. Dalam pelaksankan hanya memberikan bantuan berupa tenaga dimana peralatan dan bahan disiapkan oleh pihak sekolah sendiri.

f. Permasalahan:

Rusaknya dinding kelas dimana dipenuhin dengan coretan-coretan dan terkelupasnya cat di beberapa bagian

g. Solusi:

Dilaksanakan pengecatan ulang di ruang kelas tersebut agar ruang kelas menjadi bersih dan dapat meningkatkan kenyamanan dan meningkatkan semangat belajar siswa

2. Pembersihan Balai Subak Medewi sebelum dilakukan Solsialisasi MOL (Micro Organisme Local)

a. Waktu Pelaksanaan: Jumat, 28 Juli 2015 b. Lokasi:

Balai Subak Desa Medewi c. Kelompok Sasaran:

Petani di Desa Medewi d. Pihak Terlibat:

- Mahasiswa KKN PPM periode XIII 2016. - Pekaseh subak Medewi

e. Pelaksanaan:

Gotong royong ini dilakukan untuk membersihkan Balai Subak Medewi yang kami rasa kurang bersih karena besoknya akan dilakukan sosialisasi dan pelatihan pembuatan MOL ( Mikro Organisme Lokal) yang ditujukan kepada petani di Desa Medewi dan


(36)

masyarakat umum. Agar terlihat lebih besih kami bersama pekaseh Subak Medewi menggunakan mesin pemotong rumput untuk membersihkan rumput yang sudah tinggi.

Dengan gotong royong bersama ini diharapkan dapat Subak Medewi lebih bersih dan dilakukan di Balai Subak Medewi pada hari kamis, 28 Juli 2016 dari pukul 16.00 WITA hingga selesai yang dilaksanakan oleh mahasiswa KKN PPM UNUD XIII 2016.

f. Permasalahan:

Kurangnya kesadaran masyarakat untuk memelihara Balai Subak Medewi g. Solusi:

Dengan diadakannya gotong royong untuk membersihakan Balai Subak Medewi, maka akan terlihat lebih ASRI.

3. Membantu perbaikan pagar SIMANTRI GIRI MERTA a. Waktu Pelaksanaan:

Jumat, 31 Juli 2016 b. Lokasi:

Simantri

c. Kelompok Sasaran: Peternak

d. Pihak Terlibat:

- Mahasiswa KKN PPM periode XIII 2016. - Peternak Sapi

e. Pelaksanaan:

Kerjabakti ini dilakukan pada hari minggu, 31 Agustus 2016 dari pukul 17.00 wita sampai selesai. Dalam pelaksanananya kami mahasiswa KKN melihat bahwa pagar dari simantri sudah banyak yang rusak dan ada juga yang sudah roboh. Maka dari itu kami berinisiatif untuk meperbaikinya dengan bantuan dari para anggota simantri. Dengan begitu sapi yang ada di sana tidak dapat keluar terutama anak sapi yang masih kecil. f. Permasalahan:

Kurangnya kesadaran para anggota untuk meperbaiki pagar dan dibiarkan begitusaja g. Solusi:

Dengan dilakukannya perbaikan bersama diharapkan anggota simantri lebih peduli dengan keadaan di sekitar kandang sapi


(37)

4. Bimbingan belajar a. Waktu Pelaksanaan:

Jumat 29 Juli 2016 , Sabtu 30 Juli 2016 , Kamis 4 Agustus 2016 , Sabtu 6 Agustus 2016, Selasa 9 Agustus 2016, Rabu 10 Agustus2016, Kamis 18 Agustus 2016

b. Lokasi:

Posko KKN PPM. c. Kelompok Sasaran:

Siswa kelas 1-6 dari SDN 3 Medewi dan siswa-siswi SMP yang berada didekat posko d. Pihak Terlibat:

Mahasiswa KKN PPM UNUD periode XIII 2016 e. Pelaksanaan:

Pelajaran tambahan merupakan salah satu bentuk partisipasi peserta KKN terhadap dunia pendidikan di Desa Medewi. Program ini dilakukan dalam bentuk bimbingan belajar untuk memberikan pelajaran tambahan kepada siswa serta membantu kesulitannya dalam memahami materi pelajaran.

Bimbingan belajar dilakukan selama 7 hari dan dilakukan oleh 16 orang mahasiswa setiap harinya. Dalam satu hari, bimbingan belajar dilakukan selama tiga jam. Materi yang diberikan disesuaikan dengan kurikulum yang ada. Kegiatan berlangsung lancar. Bimbingan belajar dilakukan secara lisan oleh tenaga pengajar dengan media kertas karena tidak adanya papan tulis di dalam posko. Para siswa sangat antusias dengan diadakannya kegiatan ini tidak hanya mengajarkan materi pembelajaran saja tetapi sesekali kami bermain bersama mereka yang mengedukasi dan mengajak menonton film nasional.

f. Permasalahan:

- Banyak siswa kelas atas (kelas 4, 5, dan 6) yang masih kesulitan dalam perhitungan dan cara membaca yang baik dan benar.

- Antusias dari siswa yang sangat tinggi untuk belajar mengakibatkan pembludakan jumlah siswa sehingga pembelajaran tidak efektif dan terkadang siswa SD datang di saat mahasiswa sedang menjalani proker.

- Banyak siswa yang bertempat tinggal jauh dari posko sehingga tidak dapat datang ke posko setiap hari untuk bimbingan belajar.


(38)

g. Solusi:

- Saat melakukan bimbingan belajar, siswa dibagi dari kemampuannya. Siswa yang tidak bisa membaca digabungkan dalam 1 kelompok, kemudian diajarkan membaca terlebih dahulu, begitu juga dengan menulis dan berhitung. Untuk yang telah lancar membaca, menulis, dan berhitung, dibagi berdasarkan kelasnya di sekolah.

- Mahasiswa KKN membuatkan jadwal agar siswa SD datang bergilir untuk belajar dan waktunya pun kita bedakan.

- Untuk siswa yang bertempat tinggal jauh dan harus membantu orang tua di rumah, diatasi dengan kehadiran pada hari-hari tertentu agar tetap bisa mengikuti bimbingan belajar.

5. Membantu Jalannya Rangkaian Harnas a. Waktu Pelaksanaan:

Pelaksanaan lomba: Senin, 1 Agustus 2016 s/d Jumat, 5 Agustus 2016 Acara Puncak: Selasa, 16 Agustus 2016

b. Lokasi:

SDN 2 Medewi dan Balai Serbaguna Desa Medewi c. Kelompok Sasaran:

Masyarakat d. Pihak Terlibat:

Mahasiswa KKN PPM UNUD periode XIII 2016, dan Masyarakat e. Pelaksanaan:

Rangkaian Harnas merupakan kegiatan wajib yang dilakukan Desa Medewi untuk menyambut hari kemerdekaan dan HUT Kota Negara. Selain itu kegiatan ini bertujuan agar masyarakat saling bersosialisasi dan membangun rasa kekeluargaan. Adapun rangkaian dari Harnas yaitu lomba balon berpasangan, lomba futsal, lomba lari karung, jalan santai, dan lomba tarik tambang. Kegiatan dilaksanakan mulai dari pukul 14.00WITA dengan peserta lomba siswa-siswi seluruh SD Medewi dan ibu PKK setiap banjar yang ada di Desa Medewi, dan mahasiswa KKN membantu menjadi panitia dalam kegiatan tersebut. Seluruh warga desa sangat antusias dengan adanya kegiatan ini terbukti setiap harinya selalu rame. Puncak acara dilakukan pada tanggal 16 Agustus 2016 yang


(39)

dihadiri seluruh warga Desa Medewi. Acara pun berjalan dengan lancar dengan banyaknya pengisi acara yang tampil.

f. Permasalahan:

- Kurangnya panitia dari desa yang membantu jalannya kegiatan - Solusi:

- Mahasiswa KKN ikut membantu jalannya kegiatan seperti menjadi panitia dan meenjadi MC dalam acara puncak.

6. Melaksanakan Gotong royong Pembersihan Pantai Medewi bersama MBR ( Medewi Board Rider)

a. Waktu Pelaksanaan:

Minggu, 14 Agustus 2016, Jumat 26 Agustus 2016 b. Lokasi:

Lingkungan sekitar Pantai Medewi c. Kelompok Sasaran:

Masyarakat Desa Medewi d. Pihak Terlibat:

Mahasiswa KKN PPM UNUD periode XIII 2016, anggota MBR, dan para nelayan pantai Medewi

e. Pelaksanaan:

Medewi merupakan salah satu objek pariwisata Desa Medewi,maka masyarakat Medewi harus menjaga kebersihan pantai agar para tourist atau masyarakat yang berwisata kepantai terasa nyaman.Pembersihan pantai merupakan kegiatan rutin setiap hari minggu bagi anggota MBR dan masyarakat pantai medewi bertujuan untuk menjaga lingkungan pantai tetap bersih. Kegiatan ini dilaksanakan setiap hari minggu pada minggu kedua. Selain MBR para nelayan pantai medewi juga ikut bergotong royong. Pembersihan pantai dilakukan mulai pukul 07.00WITA sampai pukul 10.00WITA. f. Permasalahan:

- Kurangnya kepedulian masyarakat medewi terhadap kebersihan lingkungan pantai - Tidak adanya tempat pembuangan sementara di sekitar pantai


(40)

- Mahasiswa KKN ikut membantu gotong royong pembersihan pantai agar masyarakat juga ikut dan sadar terhadap kepedulian lingkungan pantai.

- Karena tidak adanya tempat pembungan sementara maka sampah-sampah dibakar agar tidak menumpuk di sekitar pantai

7. Membantu pelaksanaan 17 Agustus yang diselenggarakan oleh MBR (Medewi Board Rider)

a. Waktu Pelaksanaan: Rabu, 17 Agustus 2016 b. Lokasi:

Lapangan pantai Medewi c. Kelompok Sasaran:

Masyarakat d. Pihak Terlibat:

Mahasiswa KKN PPM UNUD periode XIII 2016, anggota MBR, dan Masyarakat Desa Medewi

e. Pelaksanaan:

Menyambut hari kemerdekaan MBR membuat kegiatan 17 agustus seperti lomba-lomba yang pesertanya masyarakat Br.Pesinggahan dan tourist yang berpariwisata ke Desa Medewi. Kegiatan ini selain bertujuan untuk memperingati hari kemerdekaan, kegiatan ini juga bertujuan untuk menumbuhkan rasa nasionalisme serta menumbuhkan rasa kekeluargaan. Kegiatan ini dimulai pukul 14.00WITA dengan berbagai perlombaan seperti lari karung, makan kerupuk, tarik tambang dan panjat pinang. Kegiatan ini dihadiri oleh kepala desa Medewi. Kegiatan semakin meriah karena turis ikut berpartisipasi dalam beberapa perlombaan.

f. Permasalahan:

Kurangnya rasa nasionalisme yang tumbuh pada diri masyarakat g. Solusi:

Dengan adanya kegiatan ini masyarakat dapat mengerti arti kemerdekaan dan menumbuhkan rasa nasionalisme

8. Posyandu Lansia a. Waktu Pelaksanaan:


(41)

Kamis, 18 Agustus 2016 b. Lokasi:

Banjar Dauh Pangkung Slepa c. Kelompok Sasaran:

Lansia Banjar Dauh Pangkung Slepa d. Pihak Terlibat:

Puskesmas PekutatanMahasiswa KKN PPM. e. Pelaksanaan:

Kegiatan ini berfungsi untuk memberi perhatian lebih kepada warga lansia khususnya di Banjar Dauh Pangkung Slepa. Program ini terdiri atas beberapa pos yaitu, pos pendaftaran atau registrasi, pos pengecekan tekenanan darah dan berat badan sekaligus konseling, pos pengecekan gula darah, pos pengobatan (dokter), pos obat-obatan, dan yang terakhir adalah pos pengambilan susu lansia. Kegiatan dimulai dengan senam lansia lalu dilanjutkan dengan pemberian penyuluhan tentang penyakit Diabetes Militus dan dibawakan oleh dokter dari puskesmas setalah itu dilakukan pemanggilan satu-satu lansia dan melewati masing masing pos.

Kegiatan ini terlihat menarik banyak minat warga lansia di banjar tersebut dikarenakan manfaat yang didapatkan dari program tersebut yaitu mendapatkan pengecekan serta obat secara gratis dan program lainnya yang mampu meningkatkan kesehatan warga lansia.

f. Permasalahan:

Pendaftaran menjadi cukup menguras waktu dikarenakan tidak semua warga telah memiliki kartu, dan tidak semua warga yang sudah memiliki kartu telah mengisi identitas dengan penuh. Sehingga perlu dilakukan pengisian ulang dari identitas kartu.

g. Solusi:

Setiap diadakannya program tersebut ada baiknya dilakukan pengisian secara penuh terhadap data-data yang diperlukan sehingga dapat mempercepat jalannya acara khususnya pada saat registrasi atau pendaftaran.


(42)

BAB IV

SIMPULAN DAN RAKOMENDASI 4.1 Simpulan

Berdasarkan program KKN PPM yang dilaksanakan selama 5 minggu di Desa Medewi, Kecamatan Pekutatan, Jembrana, dapat dibuat simpulan sebagai berikut:

1. Program pokok tema:

a. Terjadinya peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dengan mengelola sampah-sampah yang nantinya mempunyai nilai jual sehingga dapat membantu perekonomian di tingkat keluarga.

b. Menjadikan Desa Medewi mempunyai nilai estetika lebih tinggi dengan adanya pembaharuan tapal batas desa.

c. Dengan pengadaan tempat sampah setidaknya sedikit berperan dalam peningkatan kebersihan lingkungan.

d. Terjadinya peningkatan pengetahuan bagi para petani terkait pemanfaatan bahan-bahan yang mudah dijangkau seperti daun gamal dalam pemanfaatannya sebagai pupuk.

e. Terjadi peningkatan kualitas kesehatan terhadap masyarakat melalui pelaksanaan pelayanan kesehatan dan penyuluhan kesehatan.

f. Terjadi peningkatan pengetahuan mengenai percakapan Bahasa Inggris di tingkat sekolah dasar di 5 SD/MI di Desa Medewi.

2. Program pokok non tema:

Setelah dilakukan kegiatan pendampingan keluarga, mereka memperoleh bantuan dalam memecahkan masalah yang dihadapinya, seperti masalah kebersihan lingkungan, kesehatan, pendidikan, manajemen keluarga, ekonomi keluarga, penataan rumah tangga, dan lain sebagainya.

3. Program bantu:

a. Terciptanya lingkungan yang bersih dan sehat setelah dilakukan kegiatan gotong royong b. Terjadi peningkatan keakraban peserta KKN dengan masyarakat Desa Medewi serta

peningkatan pengetahuan mengenai kehidupan bermasyarakat setelah melakukan kegiatan ngayah


(43)

4.2 Rekomendasi

Berdasarkan program KKN PPM yang dilaksanakan lima minggu di Desa Medewi, maka rekomendasi yang dapat kami sampaikan antara lain sebagai berikut:

1. Masyarakat Desa Medewi agar lebih terlibat dalam kegiatan gotong royong di lingkungan Desa dan dapat merawat taman yang ada di Balai Desa.

2. Bagi peserta KKN-PPM periode selanjutnya diharapkan dapat melanjutkan program prasarana fisik dengan menggiring masyarakat agar tetap melestarikan lingkungan di Desa Medewi. 3. Masyarakat lebih sadar akan pentingnya kesehatan dengan memeriksaan diri ke dokter atau

puskesmas jika sakit.

4. Siswa di Desa Medewi yang telah mendapat pengetahuan mengenai Bahasa Inggris agar dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari dan mengajak orang-orang di sekitar lingkungannya untuk melakukan hal yang sama.

5. Bagi peserta KKN PPM periode selanjutnya, dapat melanjutkan pembinaan keluarga yang kurang mampu sehingga dapat membuat suatu gagasan yang kreatif dan inovatif dalam rangka peningkatan SDM.

Bagi peserta KKN-PPM periode selanjutnya diharapkan dapat melanjutkan program peningkatan produksi di Desa Medewi


(44)

Lampiran1

REKAP PROGRAM KKN DESA

No. Nama Program Jumlah

Program Volume

Waktu

(Jam) JOK

Pendanaan

Nilai (Rp) Sumber

PF

1 Pemeliharaan Tapal

Batas 1 5 unit 12 60 Rp380.000

LPPM, Swadaya

2 Pengadaan tempat

sampah 1 10 unit 6 180 Rp 840.000 Mahasiswa

3 Pengecatan Ruang Kelas 1 2

Unit 6 12 Rp600.000

Pihak sekolah

PP

1 Sosialisasi dan

Pembuatan MOL 1 23 orang 3 69 Rp 500.000 Mahasiswa

2 Sosialisasi PHT di Bale

Subak Medewi 1 18 orang 3 54 Rp 200.000 Mahasiswa

3

Pelayanan Kesehatan

Ternak di Simantri

Medewi

1 20 orang 3 60 Rp200.000 Mahasiswa

SB 1

Pembelajaran Bahasa

Inggris di SDN 1, SDN 2, SDN 3, SDN 4 dan

SD MI Nurussalam

Medewi

1 320

Orang 8 2560 Rp220.000 Mahasiswa

2

Sosialisasi hidup bersih dengan memilah sampah dan budaya menabung sampah di SDN 1, SDN 2, SDN 3, SDN 4, dan

SD MI Nurussalam

Medewi

1 320

Orang 8 2560 Rp220.000 Mahasiswa

3

Pemutaran Film

Nasional di SDN 1, SDN 2, SDN 3, SDN 4, dan SD MI Nurussalam Medewi

1 320


(45)

4 Sosialisasi Pembentukan

Koperasi Nelayan 1

20

orang 4 80 Rp73.000 Mahasiswa

KM 1 Gertak PSN 1 111

Rumah

3 333 Rp 500.000 Puskesmas

dan Mahasiswa

2 Penyuluhan HIV/AIDS,

IMS, dan NAPZA

3 130

Orang

9 1170 Rp 300.000 Mahasiswa

3 Sosialisasi PHBS (cuci tangan dan gosok gigi)

5 415

Orang


(46)

Lampira 2

Foto Kgiatan KKN PPM XIII Unud Desa Medewi

Kegiatan pembuatan tong sampah dalam program pengadaan tempat sampah di setiap SD di Medewi oleh Prasarana Fisik

Sosialisasi Pembentukan Bank Sampah pada ibu PKK di setiap banjar dalam pelaksanaan progam Unggulan

Kegiatan Pelayanan Kesehatan Ternak oleh Bidang Peningkatan Produksi pada hewan ternak di SIMANTRI desa Medewi

Kegiatan Prilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) oleh Bidang Kesehatan

Masyarakat di setiap SD di Desa Medewi

Kegiatan sosialisasi cara memilah sampah dan

menabung sampah, pengajaran bahasa inggris, dan pemutaran film nasional di setiap SD di Desa Medewi oleh Bidang Sosial Budaya


(47)

Program bantu

Posyandu Lansia Mengajar anak SD di Posko

Membantu jalannya lomba di desa Membantu pengecetan kelas di SD MI Medewi

Gotong royong bersama MBR Memperbaiki pagar di Simantri

Membantu mempersiapkan acara memperingati HUT RI ke 71 di Balai Desa

Membantu lomba-lomba hari kemerdekan yang diselenggarakan MBR


(1)

39 BAB IV

SIMPULAN DAN RAKOMENDASI 4.1 Simpulan

Berdasarkan program KKN PPM yang dilaksanakan selama 5 minggu di Desa Medewi, Kecamatan Pekutatan, Jembrana, dapat dibuat simpulan sebagai berikut:

1. Program pokok tema:

a. Terjadinya peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dengan mengelola sampah-sampah yang nantinya mempunyai nilai jual sehingga dapat membantu perekonomian di tingkat keluarga.

b. Menjadikan Desa Medewi mempunyai nilai estetika lebih tinggi dengan adanya pembaharuan tapal batas desa.

c. Dengan pengadaan tempat sampah setidaknya sedikit berperan dalam peningkatan kebersihan lingkungan.

d. Terjadinya peningkatan pengetahuan bagi para petani terkait pemanfaatan bahan-bahan yang mudah dijangkau seperti daun gamal dalam pemanfaatannya sebagai pupuk.

e. Terjadi peningkatan kualitas kesehatan terhadap masyarakat melalui pelaksanaan pelayanan kesehatan dan penyuluhan kesehatan.

f. Terjadi peningkatan pengetahuan mengenai percakapan Bahasa Inggris di tingkat sekolah dasar di 5 SD/MI di Desa Medewi.

2. Program pokok non tema:

Setelah dilakukan kegiatan pendampingan keluarga, mereka memperoleh bantuan dalam memecahkan masalah yang dihadapinya, seperti masalah kebersihan lingkungan, kesehatan, pendidikan, manajemen keluarga, ekonomi keluarga, penataan rumah tangga, dan lain sebagainya.

3. Program bantu:

a. Terciptanya lingkungan yang bersih dan sehat setelah dilakukan kegiatan gotong royong b. Terjadi peningkatan keakraban peserta KKN dengan masyarakat Desa Medewi serta

peningkatan pengetahuan mengenai kehidupan bermasyarakat setelah melakukan kegiatan ngayah


(2)

40 4.2 Rekomendasi

Berdasarkan program KKN PPM yang dilaksanakan lima minggu di Desa Medewi, maka rekomendasi yang dapat kami sampaikan antara lain sebagai berikut:

1. Masyarakat Desa Medewi agar lebih terlibat dalam kegiatan gotong royong di lingkungan Desa dan dapat merawat taman yang ada di Balai Desa.

2. Bagi peserta KKN-PPM periode selanjutnya diharapkan dapat melanjutkan program prasarana fisik dengan menggiring masyarakat agar tetap melestarikan lingkungan di Desa Medewi. 3. Masyarakat lebih sadar akan pentingnya kesehatan dengan memeriksaan diri ke dokter atau

puskesmas jika sakit.

4. Siswa di Desa Medewi yang telah mendapat pengetahuan mengenai Bahasa Inggris agar dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari dan mengajak orang-orang di sekitar lingkungannya untuk melakukan hal yang sama.

5. Bagi peserta KKN PPM periode selanjutnya, dapat melanjutkan pembinaan keluarga yang kurang mampu sehingga dapat membuat suatu gagasan yang kreatif dan inovatif dalam rangka peningkatan SDM.

Bagi peserta KKN-PPM periode selanjutnya diharapkan dapat melanjutkan program peningkatan produksi di Desa Medewi


(3)

Lampiran1

REKAP PROGRAM KKN DESA

No. Nama Program Jumlah

Program Volume

Waktu

(Jam) JOK

Pendanaan

Nilai (Rp) Sumber

PF

1 Pemeliharaan Tapal

Batas 1 5 unit 12 60 Rp380.000

LPPM, Swadaya

2 Pengadaan tempat

sampah 1 10 unit 6 180 Rp 840.000 Mahasiswa

3 Pengecatan Ruang Kelas 1 2

Unit 6 12 Rp600.000

Pihak sekolah

PP

1 Sosialisasi dan

Pembuatan MOL 1 23 orang 3 69 Rp 500.000 Mahasiswa

2 Sosialisasi PHT di Bale

Subak Medewi 1 18 orang 3 54 Rp 200.000 Mahasiswa

3

Pelayanan Kesehatan

Ternak di Simantri

Medewi

1 20 orang 3 60 Rp200.000 Mahasiswa

SB 1

Pembelajaran Bahasa

Inggris di SDN 1, SDN 2, SDN 3, SDN 4 dan

SD MI Nurussalam

Medewi

1 320

Orang 8 2560 Rp220.000 Mahasiswa

2

Sosialisasi hidup bersih dengan memilah sampah dan budaya menabung sampah di SDN 1, SDN 2, SDN 3, SDN 4, dan

SD MI Nurussalam

Medewi

1 320

Orang 8 2560 Rp220.000 Mahasiswa

3

Pemutaran Film

Nasional di SDN 1, SDN 2, SDN 3, SDN 4, dan SD MI Nurussalam Medewi

1 320


(4)

4 Sosialisasi Pembentukan

Koperasi Nelayan 1

20

orang 4 80 Rp73.000 Mahasiswa

KM 1 Gertak PSN 1 111

Rumah

3 333 Rp 500.000 Puskesmas

dan Mahasiswa

2 Penyuluhan HIV/AIDS,

IMS, dan NAPZA

3 130

Orang

9 1170 Rp 300.000 Mahasiswa

3 Sosialisasi PHBS (cuci tangan dan gosok gigi)

5 415

Orang


(5)

Lampira 2

Foto Kgiatan KKN PPM XIII Unud Desa Medewi

Kegiatan pembuatan tong sampah dalam program pengadaan tempat sampah di setiap SD di Medewi oleh Prasarana Fisik

Sosialisasi Pembentukan Bank Sampah pada ibu PKK di setiap banjar dalam pelaksanaan progam Unggulan

Kegiatan Pelayanan Kesehatan Ternak oleh Bidang Peningkatan Produksi pada hewan ternak di SIMANTRI desa Medewi

Kegiatan Prilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) oleh Bidang Kesehatan

Masyarakat di setiap SD di Desa Medewi

Kegiatan sosialisasi cara memilah sampah dan

menabung sampah, pengajaran bahasa inggris, dan pemutaran film nasional di setiap SD di Desa Medewi oleh Bidang Sosial Budaya


(6)

Program bantu

Posyandu Lansia Mengajar anak SD di Posko

Membantu jalannya lomba di desa Membantu pengecetan kelas di SD MI Medewi

Gotong royong bersama MBR Memperbaiki pagar di Simantri

Membantu mempersiapkan acara memperingati HUT RI ke 71 di Balai Desa

Membantu lomba-lomba hari kemerdekan yang diselenggarakan MBR