Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Medewi - Kecamatan Pekutatan - Kabupaten Jedewi.

(1)

LAPORAN KK DAMPINGAN KKN PPM XIII DESA MEDEWI

KULIAH KERJA NYATA DAN PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PERIODE XIII

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN KKN PPM – KK DAMPINGAN

DESA/ KELURAHAN :MEDEWI

KECAMATAN : PAKUTATAN

KABUPATEN : JEMBRANA

MOHAMMAD FAUZI ALVI YASIN 1321205023

PUSAT PENGELOLAAN KKN

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS UDAYANA


(2)

(3)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan karunia-Nya, kegiatan KKN-PPM XIII ini dapat berjalan dengan lancar dan penulis dapat menyelesaikan laporan Program Pendampingan Keluarga tepat waktu.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian Program Pendampingan Keluarga (PPK) ini Ucapan terima kasih penulis berikan kepada:

1. Bapak Indra Pradhana, S.S, M.Hum, sebagai Dosen Pembimbing Lapangan yang telah memberi dukungan, pengarahan dan pendampingan terhadap penulis sehingga dapat menyelesaikan program pendampingan keluarga dengan baik.

2. Bapak I Komang Suartika, S.H sebagai Kepala Desa Medewi yang telah memberikan saran serta membantu penulis dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan program pendampingan keluarga.

3. Bapak Kelian Banjar Loloan, Desa Medewi yang telah membantu penulis dalam melaksanakan program pendampingan keluarga.

4. Ibu Airiyah berserta keluarga selaku anggota keluarga dampingan yang telah menerima penulis dan bersedia untuk membagi cerita serta mencari penyelesaian masalah yang dihadapi bersama-sama, sehingga program pendampingan keluarga dapat berjalan dengan lancar. 5. Teman-teman KKN-PPM Periode XIII di Desa Medewi yang telah memberikan semangat dan pendapat dalam pemecahan masalah yang penulis hadapi.

Penulis menyadari bahwa penulisan laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan. Akhir kata, semoga laporan pendampingan keluarga ini memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang terlibat dalam program.

Medewi, 27 Agustus 2016


(4)

BAB I

GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

Program Pendampingan Keluarga (PPK) merupakan program unggulan yang dikembangkan sebagai muatan lokal dalam pelaksanaan program KKN-PPM di Universitas Udayana. PPK merupakan program pokok non-tema yang wajib dilaksanakan oleh setiap mahasiswa peserta KKN-PPM yang bersifat individu. Maksud dari program PPK adalah untuk membantu pemberdayaan keluarga melalui penerapan ilmu dan teknologi dalam bidang wirausaha, pendidikan, keterampilan, KB dan kesehatan, serta pembinaan lingkungan untuk membangun keluarga yang bahagia dan sejahtera.

Tujuan PPK adalah untuk meningkatkan kepedulian dan kemampuan mahasiswa mempelajari dan mengatasi permasalahan keluarga melalui bantuan penyusunan rencana dan pendampingan pada pelaksanaan program yang inovatif dan kreatif melalui penerapan ilmu dan teknologi bersama masyarakat dan lembaga pedesaan lainnya. Adapun sasaran PPK ini adalah Rumah Tangga Miskin (RTM) atau keluarga yang tergolong ke dalam keluarga pra sejahtera (Pra-KS) atau keluarga yang mengalami ketertinggalan sehingga perlu pendampingan agar keluar dari ketertinggalannya.

Kegiatan PPK ini dilaksanakan diseluruh Banjar Dinas yang terdapat di Desa Medewi, yaitu Banjar Pesinggahan, Banjar Loloan, Banjar Delod Bale Agung, Banjar Delod Setra, Banjar Baler Setra dan Banjar Dauh Pangkung Slepa. Pada kesempatan kali ini, penulis melaksanakan program pendampingan keluarga di Banjar Loloan. Pada banjar Loloan terdapat 3 keluarga yang dijadikan sebagai KK Dampingan dan selama 5 minggu akan didampingi oleh mahasiswa KKN-PPM Unud. Adapun nama KK yang didampingi oleh penulis adalah Keluarga Ibu Airiyah.

1.1 Profil Keluarga Dampingan

Pada kegiatan KKN-PPM periode XIII kali ini, penulis berkesempatan untuk mendampingi keluarga Ibu Airiyah yang bertempat tinggal di Banjar Loloan, Desa Medewi, Kecamatan Pekutatan, Kabupaten Jembrana.

Bu Airiyah merupakan seorang janda dengan memiliki 2 orang anak yang sudah berkeluarga. Luas areal rumah beliau sekitar 20 m2. Ibu Airiyah bekerja sebagai penggagas/buruh petik cengkeh dan pekerjaaan pekerjaan lainnya yang tak menentu tergantung dari tenaga apa yang dibutuhkan dan mampu ia kerjakan (serabutan). Di usia yang sudah renta ini, sehari Bu Airiyah mampu mendapatkan 2 kg cengkeh yang per


(5)

kilonya dihargai sebesar Rp. 25.000,-. Dengan demikian dalam sehari Bu Airiyah mampu meraup penghasilan sebesar Rp.50.000,- yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Dalam sehari beliau memasak sebanyak dua kali di waktu pagi dan sore hari.

Bu Airiyah tinggal di rumah yang merupakan hadiah bedah rumah dari Pemerintah Kabupaten Jembrana. Rumah tersebut dibangun diatas tanah warisan dari orang tuanya. Adapun kepemilikan rumah tersebut adalah atas nama Bu Airiyah. Struktur rumah memiliki 2 ruangan tidur yang desainnya menyerupai bangunan kos. Namun sayangnya sudah lebih dari 3 bulan rumah tersebut direnovasi, masih belum ada penerangan di masing-masing kamarnya. Sehingga hingga saat ini Bu Airiyah belum berani untuk tidur disana, dan beliau masih ikut menumpang di rumah adiknya yang terletak disebelah rumah beliau. Ada hal menarik yang dialami oleh Bu Airiyah, bahwa ketika beliau sudah mendapatkan bantuan bedah rumah beliau tidak mendapatkan bantuan raskin lagi dengan alasan sudah mendapatkan bedah rumah. Sangat disayangkan sekali jatah Raskin beliau harus di stop, padahal ditengah kondisi ekonomi keluarga yang sulit ditambah lagi harus hidup seorang diri tentu keberadaaan Raskin tersebut sangat membantu meringankan beban hidup Bu Airiyah.

Syukur alhamdulillah Bu Airiyah sudah memiliki E-KTP dan beliau juga telah mendapatkan kartu Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) dari pemerintah. Namun sayangnya sampai laporan ini ditulis, Bu Airiyah belum memperoleh kartu BPJS Kesehatan. Namun menurut penuturan Bu Airiyah tidak begitu merisaukan hal tersebut, karena yang terpenting bagi beliau adalah masih diberikan kesehatan oleh Tuhan.

Tabel anggota keluarga Bu Airiyah dijelaskan pada tabel berikut :

No. Nama Status Umur Pendidikan Pekerjaan Keterangan 1. Airiyah Kepala

keluarga 63 tahun

Tidak Sekolah

Buruh harian lepas

Kepala Keluarga 2. Usman Ali Adik 46 tahun Tamat SD Buruh


(6)

1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan

Ekonomi Keluarga Dampingan dijelaskan menjadi dua pokok yaitu pendapatan keluarga dan pengeluaran keluarga yang diuraikan sebagai berikut :

1.2.1 Pendapatan Keluarga

Ibu Airiyah yang berperan sebagai kepala keluarga bekerja sebagai buruh harian lepas yang pendapatannya tidak menentu. Disisi lain beliau juga menjadi ibu rumah tangga yang harus melakukan kegiatan memasak dan membersihkan rumah.

Sedangkan adiknya yang bernama Usman Ali juga sama-sama bekerja sebagai buruh pemetik cengkeh. Namun di saat tertentu pak Usman juga terkadang mengambil pekerjaan serabutan, seperti jadi buruh tani, buruh memanjat kelapa dan berbagai macam pekerjaan lainnya yang sekiranya menghasilkan uang agar dapur tetap bisa mengepul. Adapun sumber penghasilan dan pengeluaran keluarga dapat dijelaskan sebagai berikut :

a) Sumber Penghasilan

Pendapatan Bu Airiyah sebagai pekerja serabutan atau buruh harian lepas perharinya tidaklah menentu, adakalanya beliau diupah harian, terkadang borongan, tergantung dari jenis pekerjaan apa yang ia geluti. Rata-rata beliau mendapatkan upah Rp. 50.000,- per harinya, namun bila sedang tidak musim panen cengkeh otomatis beliau tidak mendapatkan pemasukan sama sekali. Panen cengkeh hanya terjadi sekali dalam satu tahun, jadi ketika tidak musim panen beliau bergantung dari penghasilan yang didapatkan oleh adiknya yang bernama pak Usman. Terkadang pula beliau harus berhutang dulu agar dapur tetap bisa mengepul dan perut bisa terisi dengan makanan seadanya.

b) Pengeluaran Keluarga

Keluarga Ibu Airiyah tergolong dalam keluarga yang sederhana dan bisa dikatakan hidup serba pas-pasan, yang dalam pemenuhan kebutuhannya terbatas pada pemenuhan kebutuhan primer saja seperti kebutuhan makan sehari-hari. Untuk pembayaran listrik perbulannya masih menjadi tanggungan dari adiknya. Rata-rata perbulan mereka harus membayar listrik sebesar Rp.20.000,-. Jika dihitung-hitung untuk memenuhi kehidupannya selama sebulan dan juga untuk


(7)

membayar listrik keluarga Bu Airiyah bisa menghabiskan biaya sekitar Rp. 620.000,-


(8)

BAB II

IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH

2.1 Permasalahan Keluarga

Dari hasil beberapa kali kunjungan dan pertemuan yang penulis lakukan ke rumah KK dampingan, permasalahan yang dihadapi oleh keluarga Ibu Airiyah adalah permasalahan perekonomian/pendapatan keluarga yang tidak menentu. Dengan melakukan pendekatan secara kekeluargaan terhadap keluarga Bu Airiyah, penulis dapat mengidentifikasi 3 permasalahan yang ada dan harus segera diselesaikan antara lain sebagai berikut :

2.1.1 Masalah Perekonomian

Dilihat dari segi ekonomi, permasalahan ekonomi merupakan masalah utama dalam semua aspek kehidupan dari KK dampingan. Hal ini terlihat dari pendapatan Bu Airiyah dan Pak Usman (adik kandung) sebagai buruh serabutan yang tidak menentu hasilnya. Apabila terdapat pengeluaran yang tak terduga menyebabkan penghasilan keluarga tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Dengan penghasilan yang tidak menentu tersebut, terkadang antara pendapatan dengan pengeluaran setiap bulannya tidak seimbang dan justru terkadang lebih besar untuk pengeluarannya yang mengakibatkan keluarga Bu Airiyah harus berhutang terlebih dahulu.

2.1.2 Masalah Kesehatan dan Sanitasi

Dilihat dari segi kesehata, alhamdulillah keluarga Bu Airiyah sejauh ini tidak memiliki riwayat penyakit yang serius, beliau mengatakan hanya sesekali mengalami sakit batuk dan flu. Itupun jika meminum obat, sakit batuk dan flu nya sudah sembuh. Namun sayangnya Bu Airiyah tidak memiliki kartu jaminan kesehatan semisal Kartu Indonesia Sehat, kartu BPJS ataupun kartu JKBM, dan satu-satunya kartu jaminan kesehatan yang dimiliki keluarga Bu Airiyah yaitu Jamkesmas (Jaminan Kesehatan Masyarakat) yang sudah habis masa berlakunya. Disisi lain bu Airiyah juga mengalami kendala atau permasalahan dibidang sanitasi. Beliau belum mempunyai kamar mandi sendiri sehinngga masih menumpang dengan kamar mandi yang dimiliki oleh saudaranya (kamar mandi bersama), ditambah lagi ketiadaan wc/kakus membuat keluarga Bu Airiyah harus pergi ke sungai untuk buang air besar, serta ditambah lagi aliran got yang tidak ditutup


(9)

membuat keluarga Bu Airiyah sangat rawan terhadap gigitan nyamuk Aides Aigepty.

2.1.3 Masalah Infrastruktur Rumah

Permasalahan selanjutnya adalah terkait infrastruktur rumah yang belum rampung, seperti tembok yang belum di semen dan di cat, kemudian belum adanya penerangan di kedua kamar membuat Bu Airiyah tidak menempati rumah tersebut dan masih memilih tinggal di rumah adiknya yang membuat rumah hasil bedah rumahnya belum digunakan untuk tidur sampai saat ini. Namun demikian meskipun kamar-kamarnya belum terpasangi lampu/penerangan, halaman depan (ruang tamu) sudah terpasang lampu sehingga ketika ada tamu bisa digunakan untuk tempat berbincang-bincang bersama para tamunya. Dan kebetulan ketika penulis berkunjung ke rumah beliau, penulis selalu dijamu dan diajak berbincang-bincang di ruang tamu tersebut. Tapi karena di ruang tamu tersebut masih ditutupi dari karung beras dan karung semen, jika bertamu di malam hari sangat dingin sekali karena anginnya begitu kencang dan masuk sampai ke ruang tamu tersebut.


(10)

BAB III

USULAN PEMECAHAN MASALAH

3.1 Program Pemecahan Masalah

Berdasarkan permasalahan yang telah diidentifikasi pada bab sebelumnya, selanjutnya ditindaklanjuti dengan berupaya memberikan solusi atau pemecahan masalah sesuai dengan kemampuan yang penulis berikan serta ditambah dari KK Dampingan. Adapun program yang dilaksanakan selama mendampingi keluarga Bu Airiyah diantaranya adalah sebagai berikut :

3.1.1 Penyelesaian Masalah

Program bantuan yang dapat penulis lakukan adalah dengan memberikan motivasi serta saran mengenai permasalahan ekonomi yang dihadapi dengan harapan dapat memberikan semangat bagi Bu Airiyah sekeluarga untuk tetap semangat dalam bekerja dan tetap optimis dalam menjalani hidup meskipun ditengah situasi ekonmi yang sulit. Untuk menyelesaikan permasalahan ekonomi yang dialami oleh keluarga Bu Airiyah. Mengingat di usia yang sudah tidak muda lagi, memang sulit untuk Bu Airiyah mencari pekerjaan tambahan atau melakukan usaha yang lainnya. Namun meskipun demikian, tidak menutup kemungkinan jika Bu Airiyah mau berjualan gorengan, yang tentunya keuntungannya nanti dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Ditambah lagi posisi rumah beliau yang strategis dan dekat dengan jalan raya membuat peluang usaha untuk berjualan gorengan sangat bagus prospeknya.

Selanjutnya terkait masalah kesehatan, kebersihan, dan sanitasi tidak banyak yang penulis berikan, karena terkendala soal biaya/dana yang terbatas. Oleh karenanya penulis hanya memberikan penyuluhan tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat kepada keluarga Bu Airiyah dan juga memberikan obat Abate yang digunakan untuk memberantas jentik-jentik nyamuk. Selain itu penulis juga memberikan saran serta masukan kepada keluarga Bu Airiyah untuk lebih memperhatikan aliran got yang tidak ditutup, agar tidak menjadi sarang berkembang-biaknya nyamuk aides aegepty.

Terakhir terkait masalah penerangan rumah, penulis memberikan bantuan dengan membelikan 2 buah lampu serta membantu memasangkannya sehingga sekarang kamar Bu Airiyah menjadi terang-benderang dan harapannya tentu Bu Airiyah tidak takut lagi untuk tidur di kamar tersebut, agar bantuan bedah rumah yang diberikan oleh Pemkab Jembrana dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.


(11)

Tak lupa penulis juga memberikan sembako yang meskipun tidak banyak tapi semoga dapat membantu untuk mengurangi pengeluaran Bu Airiyah sekeluarga selama sebulan kedapan. Dan sekaligus menjadi kenang-kenangan sebelum penulis berpamitan dengan KK dampingan untuk 1 bulan yang sangat berkesan. Bu Airiyah sempat berpesan kepada penulis agar tidak melupakan beliau dan keluarganya dan apabila lewat di Medewi diharapkan untuk mampir agar hubungan tali silaturahmi antara kami tidak putus begitu saja.

Tabel Jadwal Kegiatan selama KK dampingan bersama Bu Airiyah Sekeluarga No. Hari/Tanggal Masalah Kegiatan Jam

1. Jum’at, 29 Juli

2016

Meminta data KK Dampingan di Kantor Perbekel, Desa Medewi.

Bertemu dan berkoordinasi dengan Perbekel Medewi untuk meminta data KK Dampingan serta Pembagian Dusun KK Dampingan.

2

2. Kamis, 5 Agustus 2016

Pertemuan

pertama serta memperkenalkan diri kepada KK Dampingan

Berkoordinasi dengan kelian dinas banjar Loloan terkait maksud dan tujuan KK dampingan, kemudian diantarkan ke rumah KK dampingan sekaligus diperkanalkan.

6

3. Sabtu, 6 Agustus 2016

Identifikasi permasalahan yang dihadapi KK dampingan

Berbincang-bimcang dan beramah-tamah dengan KK Dampingan sembari mengidentifikasi masalah yang sedang dialami.

7,5

4. Minggu, 7 Agustus 2016

Pertemuan lebih lanjut sekaligus ingin lebih mendalami

kehidupan KK Dampingan

Diskusi mengenai kehidupan sehari-hari Bu Airiyah mulai dari pekerjaan, penghasilan, dan berapa kali memasak dalam sehari.

4,5

5. Selasa, 9 Agustus 2016

Berdiskusi terkait permasalahan yang dialami

Berdiskusi lebih mendalam terkait masalah yang sedang dihadapi sembari mencari solusi terbaik untuk menyelesaikannya. Penulis juga


(12)

menyampaikan bahwasanya penulis tidak bisa membantu dengan uang dan hanya mampu membantu lewat tenaga dan pikiran, karena terkendala dana yang terbatas.

6. Minggu, 14 Agustus 2016

Beramah-tamah dengan anak

sulung KK

dampingan

Beramah-tamah dan sharing kehidupan anak sulung Bu Airiyah yang kebetulan baru datang dari Sumbawa. Kami membicarakan banyak hal, khususnya kehidupan keluarga Bu Airiyah dimasa lampau.

4,5

7. Kamis, 18 Agustus 2016

Berkunjung dan membawakan makanan

kesukaan KK dampingan

Berkunjung ke rumah Bu Airiyah sembari membawakan makanan kesukaan Bu Airiyah yaitu Lontong Soto. Ini merupakan tahap pendekatan diri kepada KK dampingan sambil terus menggali informasi yang bisa berguna bagi penulis.

6,5

9. Minggu, 21 Agustus 2016

Pengisian form data keluarga miskin

Diskusi bersama Bu Airiyah dengan ditemani adiknya yang bernama Pak Mad Yasin untuk melengkapi form data-data keluarga miskin yang digunakan sebagai laporan kepada LPPM Universitas Udayana yang tembusannya akan disampaikan kepada BPS.

8

10. Senin 22 Agustus 2016

Kunjungan dan belajar bersama

Melakukan kunjungan sembari membantu mengajari keponakan Bu Airiyah yang bernama Aril untuk belajar membaca dan berhitung.

4

11. Selasa, 23 Agustus 2016

Diskusi dan memberikan

Berbincang-bincang dan memberikan motivasi serta saran kepada Bu 8


(13)

motivasi kepada KK dampingan

Airiyah untuk tetap optimis dan semangat dalam menjalani hidup ditengah ekonomi yang sulit.

12. Rabu, 24 Agustus 2016

Mengajari

Membaca KK dampingan

Berhubung Bu Airiyah tidak pernah bersekolah, penulis berinisiatif untuk mengajari Bu Airiyah membaca agar beliau bebas dari Buta Aksara. Khususnya belajar mengenal huruf.

7

13. Kamis, 25 Agustus 2016

Diskusi terkait kelengkapan administrasi KK dampingan

Bertanya tentang kelengkapan administrasi dan data-data kependudukan Bu Airiyah mulai dari Kartu Keluarga, Akta nikah, E-KTP, dan kartu-kartu yang lainnya.

2

14. Kamis, 25 Agustus 2016

Penyuluhan kesehatan dan pemberian obat Abate

Memberikan penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat serta memberikan obat Abate yang dituangkan ke dalam sumber penampungan air dan bak mandi untuk memberantas jentik-jentik nyamuk. Serta memberikan masukan dan saran agar keluarga Bu Airiyah lebih memperhatikan lagi aliran got yang tidak ditutup agar tidak dijadikan sebagai tempat berkembang-biaknya nyamuk aides aegepty.

6

15. Jum’at, 26

Agustus 2016

Melanjutkan belajar membaca

Melanjutkan mengajari Bu Airiyah membaca agar semakin terbiasa dan pada akhirnya bisa membaca agar bebas dari buta aksaranya. (Mengeja kata dan kalimat)

8

16 Sabtu, 27 Agustus 2016

Tes belajar membaca

Pada kegiatan ini setelah belajar mengenal huruf dan mengeja, Bu


(14)

Airiyah diminta untuk mulai membaca per kata sembari penulis mengajari dan mengkoreksinya. 17 Minggu, 28

Agustus 2016

Perpisahan dan memberikan bingkisan sembako

Berpamitan kepada Bu Airiyah sekaligus meminta maaf selama 1 bulan telah merepotkan dan sebagai ucapan terima kasih karena sudah diterima dengan baik penulis memberikan bingkisan sembako.


(15)

BAB IV

PELAKSANAAN, HASIL DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA

4.1 Waktu

Pelaksanaan kegiatan KK Dampingan dilakukan penulis selama masa kegiatan KKN-PPM UNUD dari tanggal 23 Juli 2016 sampai 29 Agustus 2016. Waktu kunjungan yang dilakukan penulis sebanyak 17 kali yang disesuaikan dengan program-program lain dalam kegiatan KKN PPM UNUD.

4.2 Lokasi

Lokasi pelaksanaan kegiatan KK Dampingan berlangsung di beberapa Banjar di Desa Medewi. Pada kesempatan kali ini, penulis mendapat kesempatan untuk mendampingi keluarga Ibu Airiyah yang bertempat tinggal di Banjar Loloan, Desa Medewi, Kecamatan Pakutatan, Kabupaten Jembrana.

4.3 Pelaksanaan

Pelaksanaan kegiatan KK Dampingan dilakukan selama satu bulan yaitu selama berlangsungnya kegiatan KKN PPM UNUD. Penulis sebagai peserta kegiatan KKN- PPM diwajibkan untuk melakukan pendampingan terhadap KK dampingan dengan minimal kunjungan sebanyak 15 kali atau setara 90 jam dengan tujuan untuk mengidentifikasi masalah yang dihadapi KK dampingan dan membantu memberikan solusi atas permasalahan tersebut. Pada kesempatan ini, penulis melakukan pendampingan kepada keluarga Ibu Airiyah dengan melakukan kunjungan sebanyak 17 kali atau setara dengan 93,5 jam.

4.4 Hasil

4.4.1 Pendampingan Keluarga Bidang Kesehatan

Berdasarkan pengamatan serta identifikasi yang telah penulis lakukan, ada 3 permasalahan yang paling mendesak (urgent) untuk dipecahkan/dicarikan jalan keluar yaitu terkait masalah perekonomian/pendapatan, kesehatan, kebersihan dan sanitasi, serta prasarana infrastruktur rumah. Dari ketiga skala prioritas tersebut penulis telah berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan solusi, dan alhamdulillah Bu Airiyah bisa diajak untuk bekerjasama dengan baik sehingga dapat melalui setiap permasalahan dengan baik meskipun tentunya terdapat banyak kekurangan. Disisi lain karena keterbatasan


(16)

anggaran/dana yang penulis miliki, terkait prasarana infrastruktur rumah penulis hanya bisa memberikan 2 buah lampu sebagai penerangan kamar. Namun belum bisa melanjutkan penyemenan dan pengecatan tembok. Oleh karena itu penulis mempunyai inisiatif lain dengan mengajari Bu Airiyah untuk membaca, berhitung, dan menulis. Penulis berharap meskipun dengan waktu yang sangat singkat ini, setidaknya mampu memberikan perubahan yang cukup berarti bagi Bu Airiyah.

4.5 Kendala

Selama mendampingi keluarga Bu Airiyah, pada dasarnya penulis tidak terlalu mendapatkan banyak kendala yang cukup berarti. Namun sekali lagi keterbatasan anggaran yang penulis miliki, membuat penulis hanya terbatas dalam memberikan solusi dalam setiap permasalahan yang Bu Airiyah sekeluarg hadapi. Ditambah lagi dengan kondisi Bu Airiyah yang sudah senja dan tidak bisa baca dan tulis tentu menghambat penyampaian materi yang dijelaskan khususnya pada materi yang berisi gambar dan bacaan. Tapi terlepas dari permasalahan tersebut, penulis merasa senang karena Bu Airiyah menerima segala kekurangan yang penulis miliki dan bahkan beliau sudah menganggap penulis seperti anaknya sendiri. Tentunya suatu kebahagian bagi penulis yang tidak bisa dihitung dan dinilai dengan materi, ketika keberadaan kita berartii untuk orang lain.


(17)

BAB V PENUTUP

5.1 Simpulan

Dari hasil pembahasan di atas, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.

1. Keluarga Ibu Airiyah merupakan keluarga sederhana yang masuk dalam buku merah atau masuk kedalam kategori keluarga dengan pendapatan ekonomi yang rendah. 2. Permasalahan yang dihadapi oleh keluarga Bu Airiyah ada 3 yaitu masalah

perekonomian/pendapatan, masalah kesehatan, kebersihan dan sanitasi, serta masalah prasarana infrastuktur (rumah) yang masih perlu dilanjutkan pembangunannya kembali.

3. Hingga laporan ini disusun, penulis telah melakukan beberapa hal untuk membantu keluarga Bu Airiyah, diantaranya dengan memberikan bimbingan serta motivasi, mengajari membaca, menulis, dan berhitung, memberikan 2 buah lampu untuk penerangan kamar, penyuluhan kesehatan dan pemberian obat abate, membawakan makanan kesukaan Bu Airiyah, serta memberikan bingkisan sembako sebagai ucapan terima kasih dan perpisahan.

4. Hasil dari kegiatan pendampingan KK atas nama Bu Airiyah selama ini telah menunjukkan hasil yang meskipun masih banyak kekurangan tapi perlu disyukuri seperti Bu Airiyah sudah mulai bisa membaca, menulis, serta berhitung. Kemudian beliau juga sudah berani untuk tidur di rumahnya sendiri karena sudah terdapat lampu penerangan di kamarya. Selain itu penulis juga memberikan motivasi, bimbingan, serta saran dan masukan agar lebih memperhatikan kebersihan lingkungan demi kesehatan Bu Airiyah sekeluarga.

5. Terkait adanya beberapa kendala yang menghambat proses KK dampingan selama ini, khususnya terkait masalah anggaran/dana yang terbatas, penulis hanya bisa memberikan bantuan kepada Bu Airiyah sebatas kemampuan yang penulis bisa dan harapannya semoga bisa berarti arti bagi Bu Airiyah sekeluarga.

5.2 Rekomendasi

Program KK Dampingan yang dilaksanakan oleh mahasiswa dimaksudkan untuk membantu pemberdayaan keluarga dengan meningkatkan kepedulian dan kemampuan mahasiswa dalam mempelajari dan mengatasi permasalahan keluarga melalui


(18)

bantuan penyusunan rencana dan pendampingan dengan sasaran keluarga yang tergolong ke dalam kategori keluarga pra sejahtera (Pra-KS).

Rekomendasi yang dapat diberikan penulis adalah agar dalam pelaksanaan program KK Dampingan KKN-PPM UNUD selanjutnya, panitia penyelenggara yang dalam hal ini ialah LPPM Universitas Udayana harus lebih rinci lagi dalam menjelaskan mengenai kegiatan ini dan memberikan format yang jelas sehingga mahasiswa peserta KKN-PPM UNUD memahami dan lebih detail dalam mencari data dan melaksanakan program pendampingan keluarga tersebut. Dan rekomendasi bagi mahasiswa peserta KKN-PPM UNUD berikutnya adalah agar memahami dengan baik mengenai program KK Dampingan tersebut dari mulai pembekalan hingga pelaksanaannya sehingga pada saat pelaksanaan KKN, mahasiswa peserta KKN-PPM UNUD telah memiliki pengetahuan yang cukup dan dapat mempersiapkan diri serta waktu yang cukup dalam melakukan kunjungan ke rumah KK Dampingan serta tidak mengganggu kehidupan atau rutinitas harian keluarga dampingan. Dan harapannya agar pihak LPPM dan aparat desa setempat bisa bekerjasama secara berkelanjutan khususnya dalam membina KK dampingan ini agar program yang baik dan mulia ini tidak hanya berhenti ditengah jalan semata.


(19)

LAMPIRAN- LAMPIRAN

1. Mengecek Kartu Keluarga (KK) dan menjelaskan pentingnya KK dan surat-surat kependudukan lainnya (sesuai dengan bidang penulis yang sedang mengambil jurusan Administrasi Negara)

2. Memberikan obat Abate untuk memberantas jentik nyamuk sekaligus melakukan penyuluhan tentang kebersihan lingkungan


(20)

3. Membantu Bu Airiyah memasak dengan menggunakan kompor tradisional

4. Foto bersama Bu Airiyah di depan rumah yang baru mendapatkan bantuan Bedah Rumah dari Pemkab Jembrana


(21)

5. Mengajari Bu Airiyah membaca, berhitung, dan menulis sebagai upaya untuk melakukan revolusi mental untuk meningkatkan kesejahteraannya


(1)

anggaran/dana yang penulis miliki, terkait prasarana infrastruktur rumah penulis hanya bisa memberikan 2 buah lampu sebagai penerangan kamar. Namun belum bisa melanjutkan penyemenan dan pengecatan tembok. Oleh karena itu penulis mempunyai inisiatif lain dengan mengajari Bu Airiyah untuk membaca, berhitung, dan menulis. Penulis berharap meskipun dengan waktu yang sangat singkat ini, setidaknya mampu memberikan perubahan yang cukup berarti bagi Bu Airiyah.

4.5 Kendala

Selama mendampingi keluarga Bu Airiyah, pada dasarnya penulis tidak terlalu mendapatkan banyak kendala yang cukup berarti. Namun sekali lagi keterbatasan anggaran yang penulis miliki, membuat penulis hanya terbatas dalam memberikan solusi dalam setiap permasalahan yang Bu Airiyah sekeluarg hadapi. Ditambah lagi dengan kondisi Bu Airiyah yang sudah senja dan tidak bisa baca dan tulis tentu menghambat penyampaian materi yang dijelaskan khususnya pada materi yang berisi gambar dan bacaan. Tapi terlepas dari permasalahan tersebut, penulis merasa senang karena Bu Airiyah menerima segala kekurangan yang penulis miliki dan bahkan beliau sudah menganggap penulis seperti anaknya sendiri. Tentunya suatu kebahagian bagi penulis yang tidak bisa dihitung dan dinilai dengan materi, ketika keberadaan kita berartii untuk orang lain.


(2)

BAB V PENUTUP

5.1 Simpulan

Dari hasil pembahasan di atas, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.

1. Keluarga Ibu Airiyah merupakan keluarga sederhana yang masuk dalam buku merah atau masuk kedalam kategori keluarga dengan pendapatan ekonomi yang rendah. 2. Permasalahan yang dihadapi oleh keluarga Bu Airiyah ada 3 yaitu masalah

perekonomian/pendapatan, masalah kesehatan, kebersihan dan sanitasi, serta masalah prasarana infrastuktur (rumah) yang masih perlu dilanjutkan pembangunannya kembali.

3. Hingga laporan ini disusun, penulis telah melakukan beberapa hal untuk membantu keluarga Bu Airiyah, diantaranya dengan memberikan bimbingan serta motivasi, mengajari membaca, menulis, dan berhitung, memberikan 2 buah lampu untuk penerangan kamar, penyuluhan kesehatan dan pemberian obat abate, membawakan makanan kesukaan Bu Airiyah, serta memberikan bingkisan sembako sebagai ucapan terima kasih dan perpisahan.

4. Hasil dari kegiatan pendampingan KK atas nama Bu Airiyah selama ini telah menunjukkan hasil yang meskipun masih banyak kekurangan tapi perlu disyukuri seperti Bu Airiyah sudah mulai bisa membaca, menulis, serta berhitung. Kemudian beliau juga sudah berani untuk tidur di rumahnya sendiri karena sudah terdapat lampu penerangan di kamarya. Selain itu penulis juga memberikan motivasi, bimbingan, serta saran dan masukan agar lebih memperhatikan kebersihan lingkungan demi kesehatan Bu Airiyah sekeluarga.

5. Terkait adanya beberapa kendala yang menghambat proses KK dampingan selama ini, khususnya terkait masalah anggaran/dana yang terbatas, penulis hanya bisa memberikan bantuan kepada Bu Airiyah sebatas kemampuan yang penulis bisa dan harapannya semoga bisa berarti arti bagi Bu Airiyah sekeluarga.

5.2 Rekomendasi

Program KK Dampingan yang dilaksanakan oleh mahasiswa dimaksudkan untuk membantu pemberdayaan keluarga dengan meningkatkan kepedulian dan kemampuan mahasiswa dalam mempelajari dan mengatasi permasalahan keluarga melalui


(3)

bantuan penyusunan rencana dan pendampingan dengan sasaran keluarga yang tergolong ke dalam kategori keluarga pra sejahtera (Pra-KS).

Rekomendasi yang dapat diberikan penulis adalah agar dalam pelaksanaan program KK Dampingan KKN-PPM UNUD selanjutnya, panitia penyelenggara yang dalam hal ini ialah LPPM Universitas Udayana harus lebih rinci lagi dalam menjelaskan mengenai kegiatan ini dan memberikan format yang jelas sehingga mahasiswa peserta KKN-PPM UNUD memahami dan lebih detail dalam mencari data dan melaksanakan program pendampingan keluarga tersebut. Dan rekomendasi bagi mahasiswa peserta KKN-PPM UNUD berikutnya adalah agar memahami dengan baik mengenai program KK Dampingan tersebut dari mulai pembekalan hingga pelaksanaannya sehingga pada saat pelaksanaan KKN, mahasiswa peserta KKN-PPM UNUD telah memiliki pengetahuan yang cukup dan dapat mempersiapkan diri serta waktu yang cukup dalam melakukan kunjungan ke rumah KK Dampingan serta tidak mengganggu kehidupan atau rutinitas harian keluarga dampingan. Dan harapannya agar pihak LPPM dan aparat desa setempat bisa bekerjasama secara berkelanjutan khususnya dalam membina KK dampingan ini agar program yang baik dan mulia ini tidak hanya berhenti ditengah jalan semata.


(4)

LAMPIRAN- LAMPIRAN

1. Mengecek Kartu Keluarga (KK) dan menjelaskan pentingnya KK dan surat-surat kependudukan lainnya (sesuai dengan bidang penulis yang sedang mengambil jurusan Administrasi Negara)

2. Memberikan obat Abate untuk memberantas jentik nyamuk sekaligus melakukan penyuluhan tentang kebersihan lingkungan


(5)

3. Membantu Bu Airiyah memasak dengan menggunakan kompor tradisional

4. Foto bersama Bu Airiyah di depan rumah yang baru mendapatkan bantuan Bedah Rumah dari Pemkab Jembrana


(6)

5. Mengajari Bu Airiyah membaca, berhitung, dan menulis sebagai upaya untuk melakukan revolusi mental untuk meningkatkan kesejahteraannya