Uji Daya Hambat Sabun Cair Cuci Tangan pada Restoran Waralaba di Kota Padang terhadap Pertumbuhan Bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus Secara In Vitro.

Uji Daya Hambat Sabun Cair Cuci Tangan pada Restoran Waralaba di Kota
Padang terhadap Pertumbuhan Bakteri Escherichia coli dan
Staphylococcus aureus Secara In Vitro

Skripsi

Diajukan ke Fakultas Kedokteran Universitas Andalas sebagai
pemenuhan salah satu syarat untuk mendapatkan
gelar Sarjana Kedokteran

Oleh

ANISHA FAZLISIA
No.BP. 1010313113

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2014

ABSTRACT

The Liquid Hand Soaps Inhibitory Test from Padang City Restaurants to
Escherichia coli and Staphylococcus aureus Bacterial Growth by In Vitro Method
By
Anisha Fazlisia
Liquid hand soaps proved to inhibit Escherichia coli and Staphylococcus
aureus growth. In Padang, most of Restaurants provide diluted liquid hand soaps.
Research found dilution would changed its ability to inhibit bacterial growth. The
purpose of this study was to examine the ability of Padang City Restaurants’
liquid hand soaps to inhibit E. coli and S. aureus bacterial growth.
This research was an experimental research by using diffusion method with
posttest only with control group design. The samples were taken from four
restaurants.
The results showed all of them could inhibit S. aureus but only a half inhibited
Escherichia coli bacterial growth. Median for E. coli and S. aureus bacterial
inhibition growth for each period were 0, 7.4, 7.3 and 0, 26.1, 23.3. Maximum
inhibition value for E. coli growth in the first, second, and third periods were 19.5,
35.4, 27.1 and 20.7, 40.2, and 36.6 for S. aureus. In addition, minimum inhibition
in both bacteria were 0.00. It could be influenced by soap antiseptic and
antibacterial composition and concentration, pH, dilution, and structure of
bacterial cell wall. In conclusion, the liquid hand soaps had greater ability to

inhibit S. aureus than E. coli.
Keywords : liquid hand soaps, restaurant, dilution, inhibitory test, bacterial growth

ABSTRAK
Uji Daya Hambat Sabun Cair Cuci Tangan pada Restoran Waralaba di Kota
Padang terhadap Pertumbuhan Bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus
aureus secara In Vitro
Oleh
Anisha Fazlisia
Sabun cair cuci tangan terbukti dapat menghambat pertumbuhan bakteri
Escherichia coli dan Staphylococcus aureus. Sebagian besar restoran waralaba di
Kota Padang menyediakan sabun cair cuci tangan yang telah diencerkan. Proses
pengenceran mengubah kemampuan sabun dalam menghambat pertumbuhan
bakteri. Penelitian bertujuan untuk menguji daya hambat sabun cair cuci tangan
pada restoran waralaba di Kota Padang terhadap pertumbuhan E. coli dan S.
aureus.
Penelitian ini berjenis eksperimental menggunakan metode difusi dengan
rancangan posttest only with control group. Sampel penelitian diambil dari empat
restoran. Hasil penelitian dicatat dalam tabel, disajikan dalam grafik, dan diolah
lebih lanjut menggunakan SPSS.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa keempat sabun dapat menghambat
pertumbuhan S. aureus namun hanya sebagian yang memiliki daya hambat
terhadap E. coli. Median daya hambat pertumbuhan E. coli dan S. aureus pada
setiap periode yaitu 0, 7.4, 7.3 dan 0, 26.1, 23.3. Nilai maksimum daya hambat
pertumbuhan E. coli dalam tiga periode yaitu 19.5, 35.4, 27.1 dan 20.7, 40.2, 36.6
untuk S. aureus. Daya hambat minimum terhadap kedua bakteri adalah 0.00.
Hal tersebut dapat dipengaruhi komposisi dan konsentrasi antiseptik,
antibakteri, pH sabun, pengenceran, dan struktur dinding sel bakteri. Disimpulkan
bahwa sabun cair cuci tangan yang diuji memiliki kemampuan lebih besar dalam
menghambat pertumbuhan S. aureus daripada E. coli.
Kata kunci: sabun cair cuci tangan, restoran, pengenceran, uji daya hambat,
pertumbuhan bakteri

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang
Sabun adalah kumpulan senyawa yang terdiri dari satu jenis asam amino


atau lebih atau ekuivalennya dan alkali (Dorland, 2007). Sabun dihasilkan dari
reaksi antara minyak hewani, nabati atau lemak yang direbus bersama dengan
sodium hidroksida (Parasuram, 2003).
Saat ini, sabun tidak hanya digunakan untuk menjaga kebersihan badan
tetapi juga untuk kebersihan tangan. Mencuci tangan dengan sabun lebih efektif
dan efisien jika dibandingkan dengan hanya menggunakan air (Oranusi, Akanade,
and Dahunsi, 2013). Penelitian yang dilakukan oleh Mwambate dan Lyombe
dengan

cara

membiakkan

bakteri

Pseudomonas

aeroginosa,


Staphylococcus aureus, dan Escherichia coli di dalam cawan petri yang berisi
sabun cair cuci tangan menunjukkan bahwa sabun cair cuci tangan memiliki daya
hambat terhadap bakteri-bakteri tersebut. Penelitian lain yang dilakukan oleh
Burton dan kawan-kawan pada tahun 2010 membuktikan bahwa jumlah bakteri
pada telapak tangan yang dicuci menggunakan sabun lebih sedikit dibandingkan
dengan jumlah bakteri yang ditemukan pada tangan yang dicuci tanpa sabun.
Hal ini dikarenakan di dalam sabun cair cuci tangan terkandung zat-zat yang
bersifat bakterisid dan bakteriostatik (Selvamohan and Sandhya, 2012; Husain,
2008). Zat-zat tersebut seperti alkohol dan antibakteri. Selain itu, derajat
keasaman (pH) sabun cair cuci tangan juga berperan dalam menghambat

pertumbuhan dan membunuh bakteri (Brooks, Butel, and Morse, 2008; Irianto,
2006; Champoux et al., 2004; Paulson, 2003).
Pemerintah mengharuskan setiap restoran waralaba untuk menyediakan
tempat cuci tangan beserta sabun sebagai upaya untuk menurunkan angka
penyakit infeksi saluran pencernaan (Menteri Kesehatan Repunlik Indonesia
2011; 2003). Meningkatnya angka penyakit infeksi saluran pencernaan saat ini
tidak hanya disebabkan oleh bakteri yang berasal dari konsumen sendiri tetapi
juga dari para pengolah makanan atau food-handler (Loir, 2003).
Bakteri Escherichia coli strain tertentu merupakan bakteri Gram negatif

yang banyak menyebabkan penyakit infeksi saluran pencernaan selain
Vibrio cholera dan rotavirus. Bakteri ini bertransmisi melalui jalur fekal-oral
akibat rendahnya kualitas kebersihan individu (konsumen). Selain bakteri Gram
negatif, toksin bakteri Gram positif seperti Staphylococcus aureus yang bersifat
termostabil juga dapat menyebabkan penyakit infeksi (Champoux et al., 2004).
Toksin S. aureus berperan besar dalam meningkatnya wabah infeksi saluran cerna
akibat keracunan makanan atau food-poisoning disease (Loir, 2003). Toksin
tersebut dihasilkan oleh bakteri S. aureus yang masuk dan berkembang di dalam
makanan akibat dari proses pengolahan yang tidak bersih oleh food-handler (Loir,
2003).
Penggunaan sabun cair untuk mencuci tangan dapat diterima secara luas
daripada sabun batang karena sabun batang memiliki potensi yang lebih basar
untuk terjadinya perpindahan bakteri dari pengguna sebelumnya (Oranusi,
Akanade, and Dahunsi, 2013). Sabun cair cuci tangan disediakan diberbagai
fasilitas umum seperti restoran waralaba. Sabun cair cuci tangan yang disediakan

di restoran waralaba di Kota Padang sudah mengalami proses pengenceran dengan
jumlah yang berbeda-beda. Pengenceran sabun cair cuci tangan mengubah pH,
konsentrasi antiseptik seperti alkohol, dan antibakteri sebagai kandungan
tambahan yang terlarut di dalam sabun sehingga akan mempengaruhi kemampuan

sabun dalam menghambat dan membunuh bakteri (Oranusi, Akanade, and
Dahunsi, 2013; Irianto, 2006).
Berdasarkan uraian di atas, peneliti ingin melakukan uji sensitivitas untuk
mengetahui daya hambat sabun cair cuci tangan yang tersedia pada restoran
waralaba di Kota Padang terhadap pertumbuhan bakteri Escherichia coli dan
Staphylococcus aureus secara in vitro.
1.2

Rumusan Masalah
Berdasarkan penjelasan pada latar belakang, rumusan masalah pada

penelitian ini adalah :
1. Bagaimana daya hambat masing-masing sabun cair cuci tangan yang
tersedia pada restoran waralaba di Kota Padang terhadap pertumbuhan
bakteri Escherichia coli secara in vitro?
2. Bagaimana daya hambat masing-masing sabun cair cuci tangan yang
tersedia pada restoran waralaba di Kota Padang terhadap pertumbuhan
bakteri Staphylococcus aureus secara in vitro?
1.3


Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya hambat masing-masing
sabun cair cuci tangan yang tersedia pada restoran waralaba di Kota Padang
terhadap pertumbuhan bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus.

1.3.2 Tujuan Khusus
1. Mengetahui daya hambat masing-masing sabun cair cuci tangan yang
tersedia pada restoran waralaba di Kota Padang terhadap pertumbuhan
bakteri Escherichia coli.
2. Mengetahui daya hambat masing-masing sabun cair cuci tangan yang
tersedia pada restoran waralaba di Kota Padang terhadap pertumbuhan
bakteri Staphylococcus aureus.
1.4

Manfaat Penelitian
1. Memberi informasi mengenai daya hambat masing-masing sabun cair
cuci tangan yang tersedia pada restoran waralaba di Kota Padang
terhadap pertumbuhan bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus

aureus.
2. Menjadi landasan bagi peneliti selanjutnya untuk mengembangkan
keilmuan yang terkait dengan hal ini.

Dokumen yang terkait

Pemeriksaan Cemaran Bakteri Escherichia coli Dan Staphylococcus aureus Pada Jamu Gendong Dari Beberapa Penjual Jamu Gendong

4 120 85

Uji Daya Hambat Gentamisin Sulfat, Ampisilin Trihidrat Dan Kombinasinya Terhadap Bakteri EscherichiaColi Dan Staphylococcus Aureus Secara In Vitro

5 90 68

DAYA HAMBAT VIRGIN COCONUT OIL (VCO) TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus SECARA IN-VITRO

0 12 1

UJI DAYA HAMBAT EKSTRAK ETANOL DAUN KEMUNING (Murraya paniculata (L.) Jack) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI GRAM NEGATIF (Escherichia coli) DAN GRAM POSITIF (Staphylococcus aureus) SECARA IN VITRO

9 64 47

PERBANDINGAN DAYA HAMBAT EKSTRAK DAUN JARAK PAGAR (Jatropha curcas Linn) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Staphylococcus aureus DAN Escherichia coli SECARA IN VITRO

2 13 69

DAYA HAMBAT EKSTRAK SABUT KELAPA (COCOS NUCIFERA) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI ESCHERICHIA COLI DAN STAPHYLOCOCCUS AUREUS DARI INFEKSI LUKA PASCA OPERASI SECARA IN VITRO.

0 0 12

Uji Daya Hambat Ekstrak Heksan Bunga Rosela (Hibiscus sabdariffa Linn.) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus - Ubaya Repository

0 0 1

Uji Bakteri Ekstrak Air Rimpang Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) terhadap Pertumbuhan Staphylococcus aureus dan Escherichia coli secara in vitro - Ubaya Repository

0 0 1

UJI DAYA HAMBAT BERBAGAI MEREK HAND SANITIZER GEL TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Escherichia coli DAN Staphylococcus aureus TUGAS AKHIR - UJI DAYA HAMBAT BERBAGAI MEREK HAND SANITIZER GEL TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Escherichia coli DAN Staphylococcus aure

0 2 15

UJI AKTIVITAS ANTIMIKROBA SABUN CAIR CUCI TANGAN YANG ADA DI PASARAN TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Staphylococcus aureus DAN Escherichia coli TUGAS AKHIR - UJI AKTIVITAS ANTIMIKROBA SABUN CAIR CUCI TANGAN YANG ADA DI PASARAN TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI St

0 0 15