PERANAN KEPALA SEKOLAH DASAR NEGERI DALAM RANGKA MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN UNTUK MENGHADAPI ERA GLOBALISASI DI PROVINSI RIAU : Studi Evaluatif Peranan Kepala SDN di Kecamatan Cerenti Kabupaten Kuantan Singingi.

PERANAN KEPALA SEKOLAH DASAR NEGERI

DALAM RANGKA MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN
UNTUK MENGHADAPI ERA GLOBALISASI
DI PROVINSI RIAU

(Studi Evaluatif Peianan Kepala SDN di Kecaniatan Cerenti Kabupaten Kuantan Singingi)

TESIS

Diajukan untuk memenuhi sebagian
Syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan
Program Studi Administrasi Pendidikan

\

•xf^^'S \\

Oleh

BAHRUM USMAN

NIM. 989692

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2000

DISETUJUI DAN DISAHKAN UNTUK "UJIAN TAHAP II"

OI.KIl

PKMBIMBING I

PROF. DR. II. ABDUL AZIS WAHAB. MA

PEMBIMBING II

PROF.DR. H. MOCH. IDOCHI ANWAR M.PD


PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2000

DISETUJUI DAN DISAHKAN

o
L
i:
ii

KETUA PROGRAM STUDI
ADMINISTRASI PENDIDIKAN

PROF. DR. II. IB. ABIN SYAMStfDDIN MA KM UN. MA

PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG
2 0

0

0

ABSTRAK

Peranan Kepala Sekolah Dasar N'egcri
dalam rangka Meningkatkan Mutu Pendidikan
untuk Menghadapi Era Globahsasi
(Studi Evaluatif Mutu Kepala SDN di Kecaniatan Cerenti)

Suatu tantangan yang berat bagi bangsa Indonesia dalam menghadapi era
globahsasi adalah mempertahankan kebudayaan dan kepribadiannya. Untuk
mempertahankan kedua hal tersebut diatas, maka diperlukan sejak dini

menanamkan kepribadian dan akhlak yang luhur bagi masyarakat Indonesia
terutama anak pada usia sekolah. Untuk itu sekolah dasar mempunyai peran yang

tidak dapat diabaikan, karena dari sinilah dasar semua kegiatan pendidikan untuk
melangkah kejenjang yang lebih tinggi.
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membuat bangsa
Indonesia jauh tertinggal. Untuk mengejar ketertinggalan ini diperlukan mutu

pendidikan yang memadai mulai dari sekolah dasar sampai keperguruan tinggi.
Mustahil mutu pendidikan dapat ditingkatkan, bila guru sebagai orang terlibat
langsung dengan proses belajar mengajar memiliki kualitas yang rendah.
Pekerjaan yang sia-sia, bila guru yang berkualitas akan dipimpin oleh seorang
kepala sekolah yang tidak berkualitas dan memiliki disiplin yang rendah. Untuk
mmenghasilkan mutu pendidikan diperlukan sistem pelaksanaan pendidikan yang
baik. Untuk mengantisipasi perkembangan yang akan terjadi, kepala sekolah tidak
boleh berpangku tangan dan pasrah dengan keadaan, melainkan kepala sekolah
harus berupaya secara maksimal.

Fokus penehtian ini adalah upaya kepala sekolah dalam berbagai kegiatan
yaitu kepala sekolah sebagai manejer pendidikan, kepala sekolah sebagai
pemimpin pengajaran dan supervisor, kepala sekolah sebagai pencipta iklim dan
lingkungan bekerja dan belajar yang kondusif, kepala sekolah sebagai
administrator pendidikan, dan kepala sekolah sebagai koordinator badan

kerjasama sekolah dengan masyarakat.
Berdasarkan fokus permasalahan diatas, maka dapat dirumuskan

pertanyaan-pertanyaan penehtian sebagai berikut: (1) Apakah kepala sekolah
dasar telah melaksanakan perananya sebagai manejer pendidikan?; (2) Apakah
kepala sekolah dasar telah melaksanakan peranannya sebagai pemimpin

pengajaran dan supervisor pendidikan?; (3) Apakah kepala sekolah telah
melaksanakan peranannya sebagai pencipta iklim yang kondusif?; (4) Apakah
kepala sekolah telah melaksanakan peranannya sebagai administrator
pendidikan?; dan (5) Apakah kepala sekolah telah melaksanakan peranannya
sebagai koordinator badan kerjasama sekolah dengan masyarakat?.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendiskripsikan dan meng-analisis
berbagai kegiatan kepala sekolah dasar di kecamatan Cerenti dan Inuman

Kabupaten Kuantan Singingi Propinsi Riau, serta menarik kesimpulan dan
memberikan

rekomendasi


berdasarkan

hasil

penelitian.

Analisis

dan

pembahasannya untuk dijadikan bahan masukan bagi kepala sekolah dasar

usnya di kecamatan Cerenti dan Inuman Kabupaten Kuantan Singingi, guna
aikan-perbaikan dalam upaya peningkatan mutu pendidikan didaerah tersebut.
njutnya hasil penelitian ini berguna sebagai bahan masukan bagi guru-guru,
la sekolah dasar, dan pengelola atau pembina sekolah dasar di jajaran dinas
lidikan dan Kebudayaan sebagai bahan pertimbangan dan masukan dalam
stapkan bebijakan untuk meningkatkan mutu pendidikan terutama disekolah
r.


Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Unit
isanya adalah kegiatan yang harus dilakukan oleh kepala sekolah dalam
ghadapi era globahsasi. Yang menjadi objek penelitian adalah seluruh sekolah
r negeri yang ada di kecamatan Cerenti dan Inuman yaitu sebanyak 23
lah dasar negeri. Yang menjadi sumber data utama dalam penelitian ini
ih seluruh kepala sekolah dasar negeri, dan guru-guru serta pengawas,
rapa orang masyarakat sebagai sumber data pelengkap. Data-data tersebut
mpulkan melalui angket, sedangkan data yang tidak terhimpun oleh angket
but akan dikumpulkan melalui teknik wawancara. Untuk pembuktian
naran data yang dikumpulkan akan diadakan studi dokumentasi. Data yang
i dikumpulkan akan diolah secara kuantitatif
Hasil penelitian menunjukkan bahwaperanan kepala sekolah dasar dalam
gahadapi era globahsasi di kecamatan Cerenti dan Inuman Kabupaten
itan Singingi Propinsi Riau. belum berjalan sebagaimana yang diharapkan
berbagai pihak. Ditinjau kegiatan kepala sekolah dasar sebagai manejer

lidikan, maka berbagai kegiatan yang telah dilakukan dalam berbagai kategori
ih mengadakan peencanaan dan meciptakan strategi. Sedangkan kegiatannya
gai pemimpin pengajaran dan supervisor hanya memimpin dan meningkatkan
?si guru. Untuk kegiatan kepala sekolah sebagai pencipta iklim dan

cungan bekerja dan belajar yang kondusif terlihat dalam menempatkan
^nalia. Dalam kegiatannya sebagai administrator pendidikan terlihat dalam
gendalikan struktur dan melaksanakan administrasi substantif, dan sebagai
dinator badan kerjasama sekolah dengan masyarakat terlihat kegiatan
ghimpun dana.

XI

DAI IV R ISI

I lalaman

MBARAN PHNGHSAHAN



MBARAN PERSl-TUJUAN

"


)TTODAN PERSEMBAHAN

'"'

/FAPENGANTAR
NGHARGAAN DAN UCAPAN TERIMA KASIH

iv
vi

(STRAK

x

vFTARISI

xn

.FTARGAMBAR


x,v

\FTARTABE1

xv

vFTAR LAMPIRAN

xvi

vB

1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

'

B. Rumusan Masalah dan Pertanyaan Penelitian


4

C. Paradigma Penelitian
D. Tujuan Penelitian

5
9

'••

E. Manfaat Penehtian
F. Sistimatika Tesisi

9


vBII TINJAUAN TE0R1TIS

A. Tinjauan Administrasi Pendidikan
B. Pengertian Mutu dalam Pendidikan

C. Jabatan

Kepala

Sekolah

12
14
Dasar

sebagai

Profesional
dalam Upaya Peningkatan Mutu
Pendidikan
D Pendidikan dan Pelatihan untuk Meningkatkan Mutu

'5

Pendidikan

E. Fungsi dan Peranan Kepala Sekolah Dasar dalam
Meningkatkan Mutu Pendidikan
F. Hasil Penelitian Sebelumnya yang Relevan

43

G. Kesimpulan Kajian Kepustakaan

45

XII

!s

\b !!! mhtodoi.ogi dan i.aporan has!!. penelitian
proses penelitian

A.

Metode Penelitian

46

B. Sam pel Penelitian
C Teknik Pengumpulan Data

46
48

D.

Instrumen Penelitian

48

E.

Pelaksanaan Penelitian

49

F.

Anahsis Hasil Penelitian

51

G. Keabsahan Hasil Penelitian

52

5AB IV DESKRIPSI DAN ANAI.ISIS HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Temuan Penelitian
1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

54

2.

Mutu Pendidikan SDN di Kecamatan Cerenti

58

3. Kepala Sekolah Sebagai Manejer Pendidikan
4 Kepala Sekolah Sebagai Pemimpin Pengajaran/
Supervisor
5. Kepala
Sebagai
Pencipta
Iklim
dan
Lingkungan Bekerja dan Belajar yang Kondusif...
6. Kepala Sekolah Sebagai Administrator
7. Kepala
Sekolah
Sebagai
Koordinator
Badan Kerjasama Sekolah dengan Masyarakat..

60
70
88
102
117

B. Analisis Temuan Penelitian

1. Kepala Sekolah Sebagai Manejer Pendidikan
2. Kepala Sekolah Sebagai Pemimpin Pengajaran dan
Supervisor
3. Kepala Sekolah Sebagai Pencipta Iklim dan
Lingkungan Bekerja dan Belajar yang Kondusif....
4. Kepala Sekolah Sebagai Administrator
5. Kepala Sekolah Sebagai Koordinator Badan
Kerjasama Sekolah dengan Masyarakat
6. Tantangan Kepala Sekolah Dasar Negeri dalam
Menghadapi Era Globalisasi

•AB V

123
136
152
161
169
175

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan
B. Implikasi

177
185

C. Rekomendasi

187

>AFTAR KEPUSTAKAAN
AMPIRAN-LAMPIRAN

XIII

DAFIARGAMBAR

UIBAR

HALAMAN

aradigma Permasalahan Penelitian

8

kematis Wilayah Kerja Administrasi Pendidikan

13

XIV

DA FT A R TABKL

\BKL

HALAMAN

Keadaan Personail Sekolah Dasar Negeri tahun 1999-2000
Di Kecamatan Cerenti dan Inuman

56

Kegiatan Kepala SDN Sebagai Manejer Pendidikan

61

Kegiatan Kepala SDN Sebagai Pemimpin Pengajaran dan
Supervisor

71

Kegiatan Kepala SDN Senagai Pencipta Iklim dan Ling
kungan Bekerja dan Belajar yang Kondusif

89

Kegiatan Kepala SDN Sebagai Administator Pendidikan..

104

Kegiatan Kepala SDN Sebagai Koordinator Kerjasama
Sekolah deiman Masyarakat

118

xv

DAFTARI.AMPIRAN

l.AMl'lRAN

HALAMAN

Lembaran Wawancara dan Dokumentasi Tentang Pelaksanaan
Tugas Kepala SDN (lnstrumen Penelitian)
SuratJalan untuk Pra- Survey dan Asisten Direktur 1 PPS UPI

Bandung
Izin Penelitian dari Direktur PPS UPI E3andung

Surat Izin Penelitian dari Kepala Dinas P dan K Propinsi
Tk. I Riau

Surat Izin Penelitian dan Kepala Dinas P dan K Kabupaten
Kuantan Singingi

Surat Izin Penelitian dan

Kepala Cabang Dinas P dan K

Kecamatan Kuantan Hilir/Cerenti

XVI

BAB I

PKNDAIU M AN

. I.utar lielakang Masalah

Awal millenium ketiga ini arus globahsasi telah menyentuh seluruh bidang

ehidupan sebagai akibat semakin lancarnya transfortasi dan semakin canggihnya
lat-alat komunikasi. Arus globahsasi ini merupakan tantangan yang berat bagi
aivasa Indonesia dalam mempertahankan kebudayaan dan kepribadiannya. Sebab itu

_^ala usaha guna mempertinggi kualitas bangsa Indonesia harus selalu dilaksanakan.
alah satu usa-ha yang cukup penting untuk itu diantara usaha-usaha lainnya adalah

eningkatan kualitas pendidikan dasar, sehingga dapat menghasilkan pemuda/pemudi
ndonesia yang mandiri ditengah-tengah masyarakat yang berubah dengan cepatnya.
Sekolah dasar merupakan suatu lembaga pendidikan yang berupaya untuk

leningkatkan taraf hidup bangsa Indonesia dan meningkatkan kualitas (mutu) anak
idik dalam menunjang taraf kehidupan yang layak, maka sekolah dasar sangat

libutuhkan dan mempunyai peranan penting sebagai dasar untuk memasuki jenjang
>endidikan yang lebih tinggi.

Upaya peningkatan mutu pendidikan telah menjadi priontas utama dalam

}BHN 1999 yang menitik beratkan kepada peningkatan mutu setiap jenjang dan
ems pendidikan. Oteng Sutisna (1989: 15) mengungkapkan:

mutu pendidikan bergantung pada mutu pcrsonil pengajaran the man
behind the gun. Tidak diragukan Kepala sekolah yang bulk dapat
memperbanyak beberapakuli kemungkinan berhasilnya pendidikan yang
paling baik. Sebaliknya kepala sekolah yang buruk bisa membahayakannya
seeara tak dapat diperbaiki.

Peningkatan mutu sekolah dasar. mempunyai kaitan dengan jenjang

ikan benkutnya yaitu Sl.TP dan SLTA, bahkan sampai ke Perguruan Tinggi.
tidak langsung juga mempunyai kaitan dengan peningkatan sumberdaya

a vang pada saat ini sangat dibutuhkan dalam menghadapi era globahsasi dan
iebas. Peningkatan kualitas pengelolaan sekolah dasar harus menjadi perhatian
erius terutama dalam meningkatkan kemampuan profesional kepala sekolah
1 pemimpin

Dalam suatu lembaga pendidikan, kepala sekolah sebagai tenaga profesional

nampu dan mempunyai peranan penting dalam menentukan kegiatan sekolah.
lasilan kegiatan pendidikan disekolah sangat bergantung kepada upaya yang
van oleh kepala sekolah. Kngkoswara (1999; 26) mengungkapkan bahwa "

it tiga fungsi utama penlaku manusia berorganisasi yaitu perencanaan,

maan, dan pengawasan. Kegiatan yang disebutkan diatas merupakan fungsi
dan administrasi pendidikan, yang merupakan suatu sistem yang antara satu

i vang lainnva saling mempunyai keterkaitan. Pemyataan ini sesuai dengan PP
lun 1990, "bahwa kepala sekolah bertanggung jawab atas penyelenggaraan
ikan, administrasi sekolah, pembinaan tenaga kependidikan lainnya dan
azwuian serta pemeliharaan sarana danprasarana "

Kepala sekolah sebagai tenaga profesional harus mampu mempengaruhi guru
rsonil lainnva sebagai salah satu aspek dari kepemimpinan dalam menggerakan
;a>i sekolah Hal ini dilakukan karena guru merupakan "the man bihend the

" program dan faktor kunci yang turut menentukan keberhasilan pendidikan
Untuk mewujudkan produktivitas dan makna

pendidikan. kepemimpinan

>ekolah seiain menjalankan kebijakan dan peraturan. harus mampu

itakan hubungan yang harmonis dengan masyarakat. Hal ini akan berguna

memanfaatkan sumber vang ada dimasyarakat

untuk bekerjasama dalam

itasi hambatan yang muncul dalam rangka terwujudnya efektivitas pengelolaan
jikan disekolahnya.

Bila ditelaah tugas kepala sekolah diatas ternyata kepala sekolah berada pada
yang sangat penting diantara kepentingan-kepentingan yang ada, yang kadang
intara satu dengan yang lainnya saling berlawanan. Selain itu dituntut pula
ggung jawaban atas tugas-tugas yang diberikan atasan. tetapi juga sebagai
ggung jawab tugas-tugas mengenai hal-hal yang behubungan dengan
:ingan guru dan murid antara terlaksananya kegiatan kunkulum dengan
uii tuntutan masyarakat sekitarnya dan tuntutan orangtua murid.
Peningkatan kemampuan profesional kepala sekolah merupakan kebutuhan

sangat mendesak. Hal ini dapat dilaksanakan

setelah seseorang memangku

i dengan berbagai bentuk dan teknik, seperti yang diungkapkan oleh Abdul
Vahab, (1987;2) "I'enyiapan dan pengembangan tenaga nienejer pendidikan

'onal inemerlukan perencanaan ketenagaan serta pendidikan dan latihan yang
>itna inememthi tuntutan tenaga nienejer pendidikan yang profesionar.

Setiap tahun akan terjadi pengangkatan kepala sekolah dasar yang baru.
ihan ini disebabkan adanya kepala sekolah yang pensiun atau dipromosikan

jabatan pengawas, meninggal dunia, mendapat tugas belajar. Melihat begitu

:nya tugas yang diemban oleh kepaia sekolah, maka sudah seharusnya kepala
i itu disiapkan sebagai tenaga yang profesional yang memiliki kemampuan

merencanakan, melaksanakan, pengawasan/pembinaan. Selain itu kepala

i juga harus memiliki kemampuan untuk memimpin, mempunyai latar
ig pendidikan yang memadai, mempunyai kepribadian yang baik, mempunyai

as dan telah mengikuti pelatihan (training) disamping telah memenuhi
atan administrate lainnya.

Sekarang belum terlihat ada kebijakan pemerintah untuk menganalisis mutu
sekolah dasar dalam rangka peningkatan mutu pendidikan dasar. Palaksanaan

^-undang nomor 22 tahun 1999 tentang otonomi daerah merupakan harapan
tgi daerah untuk menetapkan kebijakan dan mengembangkan sumberdaya
a dan sumberdava pendidikan lainnya dalam memacu pembangunan daerah

-masing. Untuk memperkuat komitmen tersebut diatas, II.A.R Tilaar (1998;

lengungkapkan bahwa "dengan adanya otonomi daerah yang bertanggung
maka kebutuhan sumberdaya manusia didaerah akan lebih nyata dan ter-arah

sesuai dengan mekanisme pasar yang hidup didaerah tersebut". Survey

jluan yang dilakukan pada bulan Januari 2000, berdasarkan surat izin dari

>I tanggal 4 Januari 2000 Nomor: 03/K04.7/PP.03.06/2000 ditemui dari 26
kolah dasar.

maka terdapat 23 orang kepala sekolah dasar.

2 orang

inva berlatar belakang pendidikan SI, 4 orang berpendidikan setara D2 (UT)

;bihnya berpendidikan SPG, KGB, SGA dan KPG paket C. Secara kuantitas
lan akan tenaga kepala sekolah dasar sudah terpenuhi, namun secara kualitas
mlah kepala sekolah yang ada masih sangat diragukan kemampuannya
mana tuntutan bahwa kepala sekolah dasar merupakan tugas profesional yang
emiliki kuahfikasi yang telah ditentukan.

nusan Masalah dan Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan iatar belakang dan kerangka berpikir mengenai tugas pokok,
sekolah dasar secara profesional dan misi, serta tujuan pendidikan dasar,

t Keputusan Mendikbud RI No.0296/4/1996 dan GBHN 1999-2004 tentang

kan pembangunan REPEUTA VI, maka yang menjadi masalah sentral dan

tian ini dapat dirumuskan sbb: -Apakah kepala sekolah dasar negeri sudah
sanakan peranannya secara profesional, sehingga menghasilkan mutu
iikan yang tinggi dalam menghadapi era globalisasi di Kecamatan Cerenti
aten Kuantan Singingi Propinsi Riau "

Untuk memperoleh data dan informasi sehubungan dengan masalah diatas,
Sikemukakan pertanyaan-pertanyaan penelitian sbb:

xtkah kepala sekolah dasar negeri telah melaksanakan peranannya sebagai
inejer pendidikan?

>akah kepala sekolah dasar negeri telah melaksanakan peranannya sebagai
mimpin pengajaran/supervisor pendidikan?

taka kepala sekolah dasar negeri telah melaksanakan peranannva sebagai
icipta iklim yang kondusif?

akah kepala sekolah dasar telah melaksanakan peranannva sebagai
minstrator pendidikan?

akah kepala sekolah dasar telah melaksanakan tugasnya sebagai koordinator
jasama sekolah dengan masyarakat.

idigma Penelitian

^aradigma adalah serangkaian konsep-konsep dasar yang disusun secara

sehingga membentuk pola pikir. Paradigma dipergunakan sebagai pegangan
•nal penelitian dan sebagai pedoman berpikir dalam memecahkan setiap

lahan yang telah dirumuskan. Dalam penelitian ini paradigma yang telah
mgkan sbb:

Untuk meningkatkan kualitas pendidikan pada sekolah dasar di Kecamatan

!i dan Inuman yang pada saat ini menempati rangking ke 13 dari 15 kecamatan

idadi Kuantan Singingi. Mengingat faktor geogratls daerahnva yang banyak
i sulit terpencil. maka dibutuhkan kepala sekolah dasar negeri vang berkualitas
ofesional

Adapun tuntutan kepala sekolah dasar negeri yang profesional berdasarkan
Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Riau, tanggal 9 ISopember
Nomor:

Kpts:

296/XI/1982 dan

Surat Keputusan

Bersama tentang

ut, maka dianalisis dengan menggunakan pendekatan SWOT, untuk melihat
r kekuatan dan kelemahan secara internal, dan membaca peluang serta ancaman

datang dari luar organisasi atau eksternal. Dari hasil analisis tersebut diharapkan
suatu gambaran mengenai kebutuhan kepala sekolah dasar negeri

secara

sional untuk meningkatkan kualitas pendidikan dasar di Kecamatan Cerenti dan
an Kabupaten Kuantan Singingi Propinsi Riau.

Selanjutnya dari adanya kepala SDN yang profesional akan dapat peningkatan

as pendidikan dasar, memberikan umpan balik sebagai bahan masukan bagi

•lola pendidikan dasar (Dinas P dan K) dalam rangka memperbaiki substansiansi

yang dianggap bermasalah untuk implementasi pengangkatan kepala

ah dasar untuk masa yang akan datang.

Berdasarkan uraian diatas maka penulis mengemukakan kerangka berpikir
•ai ben kut

Kebutuhan Kepala SDN
Di Kec Cerenti

I'ersyaratan

1
•"enomenaj kenyataan

Tuntutan Kepala SDN
Yang profesional

1 Kemamp. Manajerial
2 Kemamp sbg pemimpin/
supervisor pendidikan
3. Kemamp. Sbg pencipta
iklim bekerja dan
belajar yang kondusif
4 Kemamp sbg administra
si pendidikan.
5 Kemamp. Sbg koordinator

1. Masa kerja

2. Pangkat/Gol
3. Usia
4

DP. 3

BKSP

Kesenjangan kualitas
Kebutuhan Kepala SDN

Analisis
SWOT

Umpan balik
Kualitas Pendidikan

Gambar: Kerangka berpikir

um Penelitian

I'ujuan umum penehtian ini adalah untuk megungkapkan mekamsme anahsis
an mutu serta peranan kepala sekolah dasar dalam menghadapi era globahsasi
laksanakan oleh dinas P dan K Kabupaten Kuantan Singingi dan Cabang
dan K Kecamatan Kuantan Hilir/Cerenti.

Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mutu kepala sekolah
ilihat dari kegiatan-kegiatan manejenal antara lain: 1) Peranan kepala sekolah
bagai manejer pendidikan; 2) Peranan kepala sekolah dasar sebagai pemimpin
ran dan supervisor pendidikan 4) Peranan kepala sekolah dasar sebagai
l iklim yang kondusif; 5) Peranan kepala sekolah sebagai administrator
kan; dan 6) Peranan kepala sekolah sebagai koordinator kerjasama sekolah
msyarakat.

Keluaran vang diharapkan dan penelitian ini dapat dijadikan sebagai dasar

ngambil kebijakan untuk melakukan anahsis kebutuhan kepala sekolah dasar
imatan Cerenti dan Inuman Kabupaten Kuantan Singingi. Dengan harapan

•enelitian ini dapat juga dimanfaatkan oleh dinas P dan K tk. II se-Propmsi

ibagai sumbangan yang berarti dalam upaya memberdayakan sumberdaya
a yang berkualitas.
faat Penelitian

Secara teoritis penelitian ini bermanfaat untuk memperkaya khasanah disiplin

anajemen. Artinya memberikan sumbangan teoritis bagi pengelola pendidikan
terutama dalam rangka mengantisipasi kelemahan dan kesenjangan

ientasi proses manajemen penyediaan tenaga kependidikan (kepala sekolah).

Manfaat praktis dan penelitian ini, terutama bagi menejer pendidikan di
ten Kuantan Singingi Propinsi Riau, antara lam dapat mengupayakan proses,

naan, pelaksanaan serta pengawasan secara optimal untuk memenuln
lan divvilavah tersebut. Yang jelas hasil dan penehtian mi akan bennamfaat

nemperbaiki implementasi kebijakan pengelolaan pendidikan dimasa yang
tang.

Khususnya bagi penehti, dengan mengadakan penelitian ini akan dapat
rluas wavvasan penulisan karya ilmiah dalam konteks penelitian kualitatil.

ilmu pengetahuan ini merupakan modal dasar dalam rangka mengadakan
an dengan tingkat permasalahan dan lokasi yang berbeda yang berguna bagi
aan dan pengembangan

satuan pendidikan di lingkungan Departemen

kan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
matika Tesis

Tesis yang berjudul "Peranan kepala sekolah dasar negeri dalam rangka
katkan mutu pendidikan untuk menghadapi era globahsasi di propinsi Riau"
i dalam lima bah. Setiab babnya secara garis besarnya berisi sbb:

Bab pertama mengungkapkan hal-hal yang menjadi dasar penelitian ini.
tersebut mencakup latar belakang masalah, perumusan masalah, pertanyaan

an, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistimatikan tesis.

Bab kedua menguraikan tentang tinjauan kepustakaan yang berisikan tinjauan

strasi pendidikan secara umum, pengertian mutu dalam pendidikan, Jabatan
sekolah dasar sebagai profesional dalam upaya peningkatan mutu pendidikan,

ikan dan pelatihan untuk meningkatkan mutu kepala sekolah, fungsi dan

an kepala sekolah dalam

meningkat

mutu pendidikan. hasil penelitian

imnya yang relevan, dan kesimpulan hasil kajian kepustakaan.

Bab ketiga mengunngkapkan metodologi dan laporan hasil penelitian yang
akan. Uraian ini terdiri dari proses penehtian yang mencakup metode
tyian, sampel penelitian, teknik pengumpuln data, instrumen penelitian,
;anaan penelitian, anahsis hasil penelitian, dan keabsahan hasil penelitian.
Bab empat mmengemukakan deskripsi dan anahsis hasil penelitian yang
ikup: A. Gambaran umum penelitian yang terdiri dari; gambaran umum lokasi
tian, mutu pendidikan sekolah dasar negeri dikecamatan Cerenti, Kepala
h

dasar

negeri

sebagai

manejer,

kepala

sekolah

sebagai

pemimpin

jaran/supervisor. kepala sekolah sebagai pencipta iklim bekerja dan belajar
:ondusif, kepala sekolah sebagai administrator pendidikan, serta kepala sekolah
li koordinator badan kerjasama sekolah dengan masyarakat. B.Anahsis temuan

Lian yang mencakup kepala sekolah sebagai manejer pendidikan, kepala
h sebagai pemimpin pengajaran/supervisor, kepala sekolah sebagai pencipta
dan lingkungan bekerja dan belajar kondusif, kepala sekolah dasar sebagai

istrator pendidikan, dan kepala sekolah dasar

sebagai kordinator badab

ima sekoah dengan masyarakat.

Bab lima merupakan bab penutup yang berisikan yang memuat kesimpulan,

isi dan rekomendasi, serta dilengkapi dengan daftar pustaka dan lampiranan dan daftar gambar.

o^D'O/^

BAB HI

METODOLOGI DAN LAPORAN
HASIL PENELITIAN

SES PENELITIAN
Ietode Penelitian

Penelitian yang dilakukan ini menggunakan pendekatam kualitatif, yang

i analisisnya dengan menggunakan metode deskriftif. Studi evaluatif ini

juan untuk mengevaluasi,

menganalisis

data dan informasi

yang

npulkan sehubungan dengan produktivitas kerja kepala sekolah dasar di
natan Cerenti Kabupaten Kuantan Singingi Propinsi Riau.

Upaya untuk mendiskripsi dan menganalisis temuan penelitian sesuai
an hasil studi lapangan serta didukung oleh bahan-bahan tertentu yang
oleh dari kajian perpustakaan dan studi dokumenter.

•Jampel Penelitian

Yang dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah selunih kepala sekolah

•yang ada di kecamatan Cerenti Kabupaten Kuantan Singingi Propinsi Riau
berjumlah 23 orang. Sampel yang akan diteliti adalah kepala sekolah yang

punyai latar belakang pendidikan Sarjana SI, D2, SPG, KPG, KGB dan
. Sedangkan populasi tambahan adalah 23 orang guru senior yang ditunjuk

kepala sekolah, yang banyak mengetahui kondisi kepala sekolah yang akan
ti. Jadi jumlah keseluruhan anggota sampel dalam penelitian ini sebanyak 46

46

47

Pertimbangan memilih populasi dan sampel serta lokasi penelitian ini
lah mengingat keterbatasan biaya, tenaga dan waktu, bahwa penelitian
ksanakan secara individu, bukan suatu tim.

Pertimbangan selajutnya,

dasarkan saran dan petunjuk dari kepala dinas P dan K Kabupaten Kuantan

gingi, karena disinyalir kecamatan yang mempunyai permasalahan dengan

u pendidikan dan kualitas kepala sekolah dasar, sebagai mana yang
imbarkan dalam latar belakang. Mengingat begitu banyaknya populasi dalam

elitian ini, maka tidak semua populasi akan dijadikan sampel, melainkan
ya beberapa orang guru yang berlatar belakang pendidikan D2 dan SPG.

gan

demikian

jumlah sampel keseluruhan dari guru sebanyak 23 orang

gan harapan dapat mewakili seluruh populasi yang ada.

Adapun sampel penelitian ini dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
Tabel 1

JUMLAH SAMPEL PENELITIAN

OBJEK PENELITIAN

NO.

Kepala Sekolah dan Guru

OBJEK. PENELITIAN

Kepala Sekolah dan Guru

SDN No. 001 KotoPeraku

13

SDN No. 013 Siganm.ang

SDN No. 002 Koto Peraku

14

SDN No. 014 Petal inuman

SDN No. 003 Pulau .lambu

15

SDN No. 004 Pulau Bavur

16

SDN No. 016 Pulau Sipan Hulu

SDN No. 005 Sikakak

17

SDN No. 017 Bun jar Nan 1'igo

SDN No. 006 Pasikaian

IK

SDN No. 018 Sikakak

SDN No. 007 Kampung Baru

19

SDN No. 019 Pulau Panjang I lulu

SDN No. 015 Koto Inuman

SDN No. 008 Kompc Berangin

20

SDN No. (120 Pulau Busuk

SDN No. 009 Tanjung Patih

21

SDN No. 021 PIPj.Crt

SDN No. 010 Pasar Inuman

">2

SDN No. 022 B. Sikuran

SDN No, Oil Pulau Busuk

23

SDN No. 023 Lb. I.urus

SDN No.012 Pulau Panjang Milir
rlJata: (Jabang Dmas P dan K kec Kuantan Hilir

48

Peknik Pengumpulan Data

Data dan informasi tentang mutu kepala sekolah dasar di kecamatan

;nti dan Inuman Kabupaten Kuantan Singingi dikumpulkan dengan
ggunakan teknik pengumpulan data yang lazim dan mungkin digunakan
m suatu penelitian.

Teknik pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun data dan

rmasi tentang aspek-aspek analisis kebutuhan kepala sekolah dasar negeri
;at bergantung pada macam studi yang dikembangkan dalam penelitian ini.
edur pelaksanaannya disesuaikan dengan kondisi sampel dan lokasi dimana
ila sekolah melaksanakan tugasnya sebagai kepala sekolah yang profesional.
ditian ini akan menggunakan teknik pengumpulan data berupa:

Dbservasi

yaitu melakukan

pengamatan

tentang pelaksanaan

tugas

)rofesional kepala sekolah, selanjutnya mengamati beberapa dokumen yang
nenyangkut dengan tugas seorang kepala sekolah dasar.

Vawancara yaitu melakukan tanyajawab tatap muka atau konfimiasi sampel
>enelitian dengan mempedomani

materi wawancara yang dibuat. Hal ini

lilakukan dengan tujuan menggali data dan informasi dari sampel penelitian
esuai dengan permasalahan yang diajukan terdahulu.

istrumen Penelitian

Sebagaimana yang telah dibicarakan pada awal teknik pengumpulan data
s, bahwa instrumen yang digunakan adalah sebagai berikut:

49

ngket yang diberikan kepada kepala sekolah dasar untuk diisi sejujur
ungkin.

/awancara yang dilakukan dengan kepala sekolah dasar negeri untuk
elengkapi data yang kurang dalam angket tersebut.
awancara dengan para guru untuk mengecek kebenaran apa vang dikatakan
ipala sekolah,

miiaian dokumen-dokumen yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas
sional kepala sekolah dasar.

Contoh dari instrumen tersebut dapat dilihat pada lampiran 1 tesis ini.

a operasional instrumen ini digunakan untuk menghimpun infonnasi
jkap mungkin tentang analisis mutu kepala sekolah dasar negeri di
natan Cerenti Kabupaten Kuantan Singingi Propinsi Riau.

laksanaan Penelitian.

Adapun penelitian ini akan dilaksanakan tiga tahapan. Tiap-tiap tahapan
i dan kegiatan tertentu. Kegiatan yang dilakukan pada tiap tahapan tersebut
i sebagai benkut:
ihap Orientasi

Pada tahap ini dilakukan prasurvey kelokasi penelitian untuk mendapatkan
iran tentang masalah yang diteliti. Pada tahap ini penulis melakukan
ncara awal dengan kepala sekolah dan guru yang ditetapkan sebagai sampel,
pun peneliti telah berkiprah selama 18 tahun dilingkungan sekolah dasar

5(1

an utama dan kegiatan pada tahapan ini adalah untuk:

nemperoleh dasar untuk mendapatkan sampel penelitian
nencari dasar bagi penyusunan instrumrn penelitian

nemilih metode analisis dan pendekatan yang akan digunakan
nahap Eksplorasi

Tahapan ini penulis lakukan terhadap kepala sekolah dasar yang ada
;amatan Cerenti dan Inuman Kabupaten Kuantan Singingi Propinsi Riau yang

ikan sampel guna mengukur profesionalitas kepala sekolah dasar negeri
n melaksanakan tugasnya. Sumber data utama adalah kepala sekolah dasar

ri yang ada dikecamatan Cerenti dan Inuman Kabupaten Kuantan Singingi
insi Riau. Sedangkan observasi bertujuan untuk melihat proses dan hasil

rjaan yang dilakukan oleh kepala sekolah dasar negeri. Sedangkan
incara akan dilakukan dengan menerapkan konsep "Snow hall sampling"
cmenghimpun infonnasi tentang profesionalisme kepala sekolah dasar negeri

ahap Member Cek

Pada tahap ini peneliti membuat laporan secara tertulis yang ditujukan
la responden, guna menilai kesesuaian dengan hasil wawancara, penilaian
men dan skala penilaian sebagai tindak lanjut kegiatan observasi. Penjelasan

lanjut akan diminta kepada unsur-unsur terkait bila hal ini diperlukan, bila
ian informasi yang dikumpulkan dipandang belum lengkap.

51

F. Analisis Hasil Penelitian

Data dan infonnasi yang telah dikumpulkan akan dianalisis dengan

menggunakan komparasi teontik. Tahap analisisnva akan dilakukan dengan
menggunakan tahapan tertentu yaitu:

1. Tahap Reduksi. Tahapan ini

dilakukan secara keseluruhan data vang

diperoleh dari hasil wawancara dan observasi dilapangan, sehingga ditemukan

hal-hal yang pokok dari objek yang diteliti tersebut. Adapun kegiatan itu
adalah:

a. pengumpulan data dan infonnasi, dari catatan, observasi dan wawancara

baik dengan kepala sekolah dasar maupun dengan majelis guru yang
dianggap mengetahui kegiatan vang dilakukan oleh kepala sekolah.
b. Mencari inti pokok yang penting dan setiap temuan penelitian.

2. Tahap Display yaitu tahapan yang dilakukan untuk merangkum semua
temuan penelitian dalam suatu susunan yang sistematis untuk mengetahui
makna perilaku kepala sekolah dasar negeri. Kegiatan ini dapat berupa:
a. membuat rangkumam secara desknftip dan sistematis, sehingga tema
sentral dari penelitian dapat diketahui dengan mudah.

b. Memberi makna setiap rangkuman tersebut dengan memperhatikan
kesesuaiannya dengan materi penelitian.

3. Tahap Verifikasi yaitu suatu tahapan untuk pengujian tentang kesimpulan
yang telah diambil dengan perbandingan teon tertentu Hal ini dilakukan

52

untuk melihat kebenaran hasil analisis sehingga menghasilkan suatu
kesimpulan yang dapat dipercaya. Langkah ini dapat berupa:
a. menguji kesimpulan yang telah diambil dengan membandingkan teoriteori yang telah dikemukakan oleh para ahli, terutama teori yang relevan.

b. Melakukan proses member chek atau pengecekan ulang mulai dan
pelaksanaan pra survey, wawancara inti, pengamatan dari data dan
informasi yang telah dikumpulkan tersebut

c. Membuat suatu kesimpulan secara umum untuk dilaporkan sebagai hasil
dari penelitian yang telah dilakukan selama

G. Keabsahan Hasil Penelitian

Menurut Lincoln dan Guba (1981), dan S. Nasution (1988:114-124),
kriteria keabsahan data itu adalah:

1) Kredibilitas; untuk menunjukkan seberapa jauh kebenaran hasil penelitian

dapat dipercaya. Derajat kepercayaan (credibility) menggantikan konsep
validitas internal pada penelitian non kualitatif. Kredibilitas dalam penelitian
kualitatif akan menggambarkan kecocokan konsep peneliti dengan konsep
yang ada pda responden. Untuk mencapai kredibilitas akan digunakan teknik

(a) triangulasi, yaitu proses pengecekan kebenaran data yang diperoleh dengan
cara membandingkannya dengan data yang diperoleh dari sumber Iain; (b)
Peer-debriefing (pembicaraan dengan kolega), yaitu kegiatan untuk membahas

dan membicarakan hasil-hasil penelitian dilapangan dengan teman; (c)
penggunaan bahan referensi.

53

2) Transferabilitas, yaitu untuk mengetahui sejauhmana hasil penelitian dapat

diaplikasikan dalam situasi lain, hal ini diserahkan kepada pembaca dan
pemakai. Untuk melakukan pengalihan tersebut seorang peneliti hendaknya
mencari dan mengumpulkan kejadian-kejadian empiris tentang

kesamaan

konteks. Dalam hal ini peneliti bertanggung jawab untuk menyediakan data

deskriptif untuk membuat keputusan tentang pengalihan tersebut. Untuk itu
peneliti memverifikasi hasil-hasil penelitian.
Maka trasferability dari hasil penelitian ini kemungkinan dapatnya diterapkan
hasil temuan tentang mutu kepala sekolah dasar yang dijadikan objek
penelitian diatas pada situasi

lain dengan mengadakan penyesuaian tanpa

mengabaikan asumsi-asumsi yang mendasarinya.

3) Dependabilitas, akan berguna untuk melihat sejauhmana hasil penelitian
bergantung pada keandalan. Dependabilitas ini dapat diusahakan dengan
melakukan "audit trail" yaitu denganmempelajari laporan-laporan lapangan
dan laporan-laporan selanjutnya, sampai laporan penelitian selesai untuk

mengetahui kekonsistenan peneliti dalam setiap aspek penelitian.
4) Confirmabilitas,

yaitu

sejauhmana

hasil

penelitian

dapat

dibuktikan

kebenarannya, sejauhmana hasil penelitian cocok dan sesuai dengan data yang
telah dikumpulkan, dan

sejauhmana kebulatan

mengandung unsur-unsur yang bertentangan.

hasil

penelitian

tanpa

o^D'0//t

BABV

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

Pada bab ini akan dikemukakan beberapa kesimpulan dan rekomendasi

yang didasarkan atas penelitian dan analisisnya, terutama yang berkenaan dengan
peranan kepala sekolah dasar negeri dalam meningkat mutu pendidikan
menghadapi era globalisasi

A. Kesimpulan

/. Kegiatan kepala sekolah dasar sebagai manejer pendidikan

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dalam menghadapi era

globalisasi kepala sekolah dasar negeri belum melaksanakan peranannya sebagai
manejer pendidikan sebagaimana tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Hal ini disebabkan karena keterbatasan kemampuan yang dimiliki oleh

kepala sekolah dasar, seperti kapasitas intelektual, latar belakang pendidikan dan
ruang lingkup kerja yang harus ditangani oleh kepala sekolah, serta motivasi yang
diberikan kepada guru-guru. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepala sekolah
yang mempunyai latar belakang pendidikan D2/S1 mempunyai kinerja yang lebih

baik bila dibandingkan dengan kepala sekolah dasar yang mempunyai latar
belakang pendidikan SPG, KPG, KGA dan SGA. Namun demikian kinerja kepala

sekolah dasar bukan semata-mata ditentukan oleh latar belakang pendidikan yang
dimiliki oleh kepala sekolah tersebut. melainkan banyak dipengaruhi oleh
konstnbusi faktor-faktor lainnya seperti pengalarnau kerja kepala sekolah.

177

T7JT

hubungan kepala sekolah dengan guru dan masyarakat, pembinaan dan atasan,
komitmen pribadi kepala sekolah atas tanggung jawab tugas yang diemban serta
motivasi yang diberikan kepala sekolah terhadap guru sebagai orang yang terlibat

langsung dalam pelaksanaan proses belajar mengajar disekolah
Ada beberapa hal yang telah dilakukan oleh kepala sekolah dalam
melaksanakan peranannya sebagai manejer pendidikan yaitu menciptakan strategi

atau kebijakan yang berkenaan dengan pembentukan badan kerjasama sekolah
dengan masyarakat. Karena sekolah sangat membutuhkan dukungan yang
diberikan oleh masyarakat terutama orangtua murid yang berhubungan dengan

moril dan materil. Sangat disesalkan bahwa pembentukan kerjasama sekolah
dengan masyarakat/ orangtua murid itu hanya sebatas konsep dan sekolah seolah-

olah hanya membutuhkan dana dari masyarakat tanpa membutuhkan ide danbuah
pikiran dari masyarakat itu sendiri.

Keakraban antara sesama guru sangat terlihat dalam organisasi tanpa

batas. Hal ini tergambar dalam pekerjaan yang harus dilakukan oleh seorang guru,

tetapi pekerjaan ini dilakukan secara bersama-sama. Sehingga tidak terlihat bahwa
siapa yang lebih bertanggung jawab atas pekerjaan tersebut. Tanggung jawabnya
dapat dipikul secara bersama-sama oleh semua guru.

Mengadakan perencanaan merupakan unsur yang penting dalam
menetapkan kebijakan yang diambil pada lembaga pendidikan. Sekolah dasar

dilokasi penelitian telah melaksanakan perencanaan strategis, namun bagai

aplikasi perencanaan itu sangat sulit untuk dilaksanakan. Hal ini disebabkan
karena kepala sekolah hanya berpedoman kepada perencanaan yang dilakukan

T7T

tahun lalu dan kurangnya disiplin dan penegasan kepala sekolah tentang
pelaksanaan perencanaan itu sendiri.
Berdasarkan analisa temuan penelitian ini dapat diambil kesimpulan dari

tugas kepala sekolah sebagai manejer pendidikan bahwa dalam menghadapi era
globalisasi ini diperlukan kepala sekolah dasar yang mempunyai wawasan yang

luas latar belakang pendidikan yang memadai dan selalu mengikuti perkembangan
ilmu pengetahuan agar kepala sekolah tidak berada diekor perubahan yang terjadi.

2. Kegiatan kepala sebagai pemimpin pengajaran supervisor.

Dalam melaksanakan peranannya sebagai pemimpin pengajaran dan

supervisor, minimal ada lima indikator yang harus dilakukan oleh kepala sekolah
dasar yaitu memimpin, mengaktifkan dan mensejahterakan, melaksanakan

supervisi, meningkatkan profesi guru dan mendisiplin. Temuan penelitian
menunjukkan bahwa belum semua kegiatan ini yang dilakukan oleh kepala
sekolah, melainkan hanya sebatas mendukung guru-guru terhadap isu dan disiplin

siswa. Hal ini dapat dilakukan karena terjalinnya kerjasama antara kepala sekolah

dengan guru dalam mengadapi siswa. Kemudian dalam kegiatan kepala sekolah
untuk melibatkan guru-guru dalam pengambilan keputusan. Sedangkan pada
indikator meningkatkan profesi guru kepala memberikan rekomendasi untuk
mengikuti studi lanjut khusus pada program penyetaraan D2 Universitas Terbuka.

Bila dilihat dari minat guru untuk mengikuti pendidikan seperti ini sangat rendah,
hal ini terlihat dari daftar kehadiran guru sebagai mahasiswa dalam mengikuti
perkuliahan.

TW

Kegagalan kepala sekolah dalam melaksanakan kegiatan ini disebabkan
karena kepala sekolah tidak menguasai konsep kepemimpinan. Sedangkan

kegagalannya dalam kegiatan sebagai supervisor disebabkan oleh tiga hal yang
dominan yaitu: Pertama: terlalu dekatnya kepala sekolah dengan guru sehingga
tidak terlihat adanya garis pembatas antara pimpinan dan staf; Kedua: Terlalu

otoriternya kepala sekolah dalam melaksanakan kepemimpinannya; dan Ketiga:

Kurang pembinaan yang diberikan oleh atasan baik oleh Kepala Cabang Dinas P
dan K Kecamatan maupun oleh pengawas dari Kandepdiknas Kecamatan. Hal ini
terlihat dari buku tamu tentang frekwensi kunjungan pengawas kesekolah-sekolah
terutama sekolah yang jauh dari ibu kota kecamatan.

Faktor pendukung lainnya

penyebab kegagalan pengawas kurang

memberikan pembinaan kepada kepala sekolah dalam pelaksanaan tugasnya

sebagai supervisor yaitu pada umumnya pengangkatan pengawas bukan karena

prestasi kerja dan karir, melain pengangkatan mereka lebih terlihat dari sisi
kekeluargaan karena akan memasuki usia pensiunan. Dengan demikian adanya

kesan dari guru-guru bahwa jabatan pengawas merupakan "pelarian untuk
memasuki usia pensiun "

Kendala lain yang dihadapi oleh kepala sekolah dalam memberikan

pembinaan kepada guru-guru bahwa kemampuan yang dimiliki oleh kepala
sekolah masih sebatas penguasaan teoritis umum dan kurang kemampuan praktis

operasional serta tidak didukung pengetehuan appersepsi yang cukup. Sehingga
kepala sekolah mendapat kesulitan dalam melaksanakan bimbingan terhadap
guru-guru dilapangan. Adanya sikap kurang puasnya kepala sekolah dan guru

tst

terhadap sistem pelaksanaan penataran. Perbedaan yang tampak bahwa selain
adanya perbedaan tingkat pemahaman kepala sekolah dalam menerima materi
dalam penataran, ditambah dengan kepala sekolah tidak melengkapi instrumen
dalam melaksanakan supervisi, jumlah tenaga pengajar yang kurang, sikap dan

partisipasi masyarakat yang rendah terhadap pendidikan, serta sulitnya
memperoleh sarana pengetahuan yang berhubungan dengan profesinya karena
faktor geografis dan ekonomis.

3. Kegiatan kepala sekolah sebagai pencipta iklim dan lingkungan bekerja dan
belajaryang kondusif.

Faktor pendukung utama

keberhasilan kepala sekolah dasar dalam

membina guru untuk meningkatkan mutu pendidikan adalah dengan penempatan

personlia sesuai dengan spesialisasi yang dhnilikinya. Karena sekolah dasar
memakai sistem guru kelas, maka sistem penempatan guru didasarkan atas watak

yang dimiliki oleh guru, seperti guru yang mempunyai watak yang lembut akan

ditempatkan dikelas-kelas rendah, sedangkan guru-guru yang memiliki watak
keras akan ditempatkan pada kelas yang tinggi. Penempatan seperti ini tidak terus-

menerus seperti ini, sebab akan menimbulkan kejenuhan. Untuk menghilangkan

kejenuhan dalam mengajar bagi guru dan bagi murid sebagai penerima pelajaran,
selalu diadakan pertukaran guru kelas yang diputuskan atas musyawarah seperti

dua tahun sekali. Apa yang telah diputuskan dalam musyawarah itu, pada

umumnya guru tidak ada yang menolak, karena sudah sesuai dengan keinginan
guru masing-masing.

Disamping penempatan yang telah dilakukan sedemikian rupa akan
memberikan kepuasan kepada guru-guru, sehingga struktur tugas sudah dapat
ditentukan dengan jelas, dan tidak terdapat adanya jadwal yang tumpang tindih,

dan hal ini pulalah yang membuat guru-guru bersemangat untuk melakukan
pengabdiannya.

Faktor-faktor lain dalam peranan kepala sekolah sebagai pencipta iklim

lingkungan bekerja dan belajar yang kondusif seperti membina antar hubungan
dan komunikasi, mendinamiskan dan menyelesaikan konflik serta memperkaya

dan mengharmoinskan lingkungan kerja dan lingkungan belajar dengan berbagai
indikator selalu diabaikan. Hal ini disebabkan karena sulitnya mencari media yang

dapat dijadikan sebagai pendukung proses belajar mengajar serta kurangnya
kreativitas kepala sekolah dalam memfungsikan komponen-komponen yang dapat
dijadikan sumber pendidikan.

4. Kegiatan kepala sekolah sebagai administrator pendidikan

Administrasi yang baik sangat dibutuhkan oleh suatu sekolah dalam
merealisasikan misi sekolah tersebut. Dari dua belas indikator yang harus

dilakukan oleh kepala sekolah dalam melaksanakan pernannya ini, hanya lima

indikator yang terealisasi, yaitu mengendalikan struktur dalam kegiatan

keterampilan teknik. Kegiatan ini memang tidak dilaksanakan langsung oleh

kepala sekolah, tetapi mustahil bagi kepala sekolah mampu membina dan
mengawasi serta memberikan unpan balik dalam proses pendidikan, pengajaran
dan ketata usahaan.

TSX

Dengan demikian ketiga keterampilan tersebut sudah dikuasai oleh kepala

sekolah mengingat akan diberlakukannya desentralisasi pendidikan sebagaimana

yang digariskan oleh UUSPN yang menuntut sekolah beserta masyarakat sekita
perlu mandiri dalam menyelenggarakan pendidikan
Melaksanakan administrasi substantif dalam kegiatan administrasi

kurikulum. Pada umumnya kepala sekolah telah melaksanakan kegiatan yang

dianjurkan secara teoritis seperti membuat program, mempuat persiapan

mengajar, membuat jadwal mengajar, menentukan cara-cara pembuatan soal,
membuat soal-soal formatif dan sumatif, merekapitulasi nilai dan pencapaian

target kurikulum sertamenentukan kenaikan kelas danEBTA.

Kegiatan selanjutnya yang dilakukan oleh kepala sekolah adalah
administrasi kesiswaan yang mencakup komponen menerima siswa baru, mengisi
buku induk, membuat laporan bulanan, menilai siswa, mengisi buku rapor,

mengisi buku kumpulan nilai, menyusun tata tertib siswa serta melaksanakan
mutasi siswa. Walaupun masih ada komponen-komponen lain yang belum
dilaksanakan oleh kepala sekolah, tetapi pada umumnya kepala sekolah telah

bekerja secara maksimal sesuai dengan kemamapuan yang dimilikinya.

Kegiatan kepala sekolah dalam melaksanakan administrasi umum yaitu
berkenan dengan pengerjaan surat menyurat dan mengisi buku tamu. Masih

banyak kegiatan-kegiatan dalam komponen ini yang belum dilaksanakan oleh

kepala sekolah. Hal ini disebabkan karena kesalah pahaman kepala sekolah
tentang hal-hal yang mencakup administrasi umum. Kepala sekolah beranggapan
bahwa administrasi umum hanya mencakup tentang surat menyurat. Maka dalam

TW

proses

pelaksanaan

administrasi

umum

ini

kepala

sekolah

belum

melaksanakannya dengan baik. Kegiatan kepala sekolah dalam melaksanakan
evaluasi dan pengawasan hanya sebatas pengawasan melekat karena jabatan yang
diemban oleh kepala sekolah

5. Kegiatan kepala sekolah sebagai koordinator badan kerjasama sekolah dengan
masyarakat

Antara sekolah dan masyarakat merupakan bagian yang sangat penting

yang saling memerlukan. Keberadaan sekolah diperuntukkan kepentingan
masyarakat. Karena sekolah tidak akan berjalan dengan baik bila tidak didukung

oleh masyarakat. Namun begitu juga masyarakat akan merasa ketinggalan bila
tidak mempunyai sekolah. Justru antara sekolah dan masyarakat saling
membutuhkan.

Berdasarkan analisis temuan penelitian bahwa dari sembilan yang harus

dilakukan kepala sekolah dalam peranannya sebagai koordinator BKSP ini, hanya

satu yang dapat direalisasikan oleh kepala sekolah yaitu dukungan masyarakat
yang berhubungan dengan penghimpunan dana dari masyarakat itu sendiri. Dana
memang merupakan hal yang sangat penting untuk terlaksananya pendidikan
dengan baik. Namun dana bukan merupakan jaminan untuk meningkatkan mutu

pendidikan. Betapapun besarnya dana yang disumbangkan masyarakat kepada
sekolah, tanpa dikelola dan dimanfaatkan sesuai dengan kebutuhan secara
maksimal akan membuat sekolah tersebut mempunyai
dimasyarakat.

kesan tersendiri

ts?t

Hasil penelitian memberikan kesimpulan bahwa kegiatan kepala sekolah
sebagai koordinator badan kerjasama sekolah dengan masyarakat belumlah baik.
Hal ini disebabkan karena kepala sekolah melibatkan masyarakat hanya sebatas
kebutuhan dana dan prasarana yang dibutuhkan. Buah pikiran dan ide masyarakat

terlihat sangat diabaikan oleh kepala sekolah, terutama kepala sekolah yang
melaksanakan tugas didaerah yang jauh dari pusat keramaian yang terkesan
dengan sekolah daerah sulit dan daerah sulit terpencil.

B. Implikasi

1. Setiap organisasi pada hakekatnya memiliki manejer. Pada lembaga

pendidikan kepala sekolah merupakan manejer. Kegiatan kepala sekolah
dalam menjalankan tugasnya sebagai manejer selalu menekankan kepada
upaya mensukseskan perkembangan murid melalui pelayanan-pelayanan yang
memadai. Bila hal ini tidak dilaksanakan sebagai kegiatan utama, maka mutu
pendidikan sulit untuk ditingkatkan.

2. Kegiatan kepala sekolah sebagai pemimpin pengajaran/supervisor pendidikan
lebih memprorioritaskan pada usaha mempengaruhi guru-guru dalam
melaksanakan tugas mengajar dan upaya perbaikan cara guru-guru dalam

mengajar. Bila hal ini telah direalisasikan dengan baik, maka disiplin guru

dalam proses belajar mengajar akan meningkat. Dengan adanya peningkatan
disiplin guru, maka kualitas pendidikan akan dapat diwujudkan.

3. Iklim dan lingkungan belajar mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap
keberhasilan belajar siswa. Sebab hal ini akan memberikan perasaan aman dan

T7RT

nyaman dalam suasana proses belajar mengajar. Temuan penelitian

menunjukkan hal ini kurang diperhatikan oleh kepala sekolah. Bila kepala
sekolah kurang tanggap terhadap iklim sekolah ini, maka dikhawatirkan
prestasi yang diinginkan justru akan lebih menurun.

4. Banyak kegiatan yang harus dilakukanoleh kepala sekolah sebagai

administrator pendidikan. Untuk memproses kegiatan siswa dalam lembaga
pendidikan diperlukan administrasi yang baik dan lengkap. Gej