POLA PENGINTEGRASIAN MATA PELAJARAN ADAPTIF KIMIA SMK PELAYARAN.

(1)

Dewi Antika Azizah, 2013

Pola Pengintegrasian Mata Pelajaran Adaptif Kimia Di SMK Pelayaran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

POLA PENGINTEGRASIAN MATA PELAJARAN ADAPTIF

KIMIA DI SMK PELAYARAN

TESIS

Diajukan untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Magister Pendidikan Program Studi Ilmu Pengetahuan Alam

Oleh:

DEWIANTIKA AZIZAH 1006970

PROGRAM STUDI ILMU PENGETAHUAN ALAM

SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG


(2)

Dewi Antika Azizah, 2013

Pola Pengintegrasian Mata Pelajaran Adaptif Kimia Di SMK Pelayaran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

POLA PENGINTEGRASIAN MATA PELAJARAN ADAPTIF

KIMIA DI SMK PELAYARAN

Tesis

Oleh

Dewiantika Azizah

Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan pada Program Studi Ilmu

Pengetahuan Alam

© Dewiantika Azizah 2013

Universitas Pendidikan Indonesia Pebruari 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang. Tesis ini tidak boleh diperbanyak

seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau


(3)

Dewi Antika Azizah, 2013

Pola Pengintegrasian Mata Pelajaran Adaptif Kimia Di SMK Pelayaran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu LEMBAR PENGESAHAN DRAFT TESIS

DEWIANTIKA AZIZAH 1006970

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH:

Pembimbing I

Dr. Ijang Rohman, M.Si. NIP: 19631029 198703 1 001

Pembimbing II

Dr. Momo Rosbiono, M.Pd., M.Si. NIP: 19571211 198203 1 006

Mengetahui:

Ketua Program Studi Ilmu Pengetahuan Alam Sekolah Pascasarjana

Universitas Pendidikan Indonesia

Prof. Dr. Hj. Anna Permanasari, M.Si NIP: 19581207 19833 2 000


(4)

i Dewi Antika Azizah, 2013

Pola Pengintegrasian Mata Pelajaran Adaptif Kimia Di SMK Pelayaran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

POLA PENGINTEGRASIAN MATA PELAJARAN ADAPTIF KIMIA SMK PELAYARAN

Dewiantika Azizah

ABSTRAK

Telah dilakukan penelitian di 4 SMK Pelayaran kabupaten Cirebon yang mengacu pada kurikulum depdiknas untuk semua kelompok mata pelajaran dan standar yang ditetapkan IMO dalam bidang kelautan untuk mata pelajaran Produktif. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan masukan mengenai pembelajaran Kimia terintegrasi di SMK Pelayaran. Penelitian dilakukan dengan mengintegrasikan kompetensi dasar, materi, dan metode pembelajaran mata pelajaran Kimia dengan Produktif Pelayaran. Metode penelitian ini adalah deskriptif eksploratif. Hasil penelitian menunjukkan pernyataan persetujuan menurut responden yaitu: (1) Keterkaitan SKKD kedua kelompok mata pelajaran sebesar 83,92%, (2) 15 materi Kimia menggunakan model pengintegrasian nested dan 1 materi menggunakan model shared, (3) kedua kelompok materi tersebut tergolong ke dalam jenis pengetahuan konseptual sebesar 57,15%, prosedural sebesar 24,31% dan faktual sebesar 18,54% serta (4) metode pembelajaran Kimia terintregasi menggunakan metode eksperimen sebesar 49,45%, demonstrasi sebesar 39,35% dan diskusi sebesar 11,20%.


(5)

ii Dewi Antika Azizah, 2013

Pola Pengintegrasian Mata Pelajaran Adaptif Kimia Di SMK Pelayaran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Frame of Integrated Adaptive Chemistry Subject In SMK PELAYARAN (Vocational High School of Shipping)

Dewiantika Azizah

ABSTRACT

Research has been conducted in four districts of Cirebon SMK Shipping referring to MONE curriculum for all subject groups and standards set forth in the IMO's marine sector for Productive subjects. This study aims to provide input on integrated learning in vocational Chemical Shipping. The study was conducted by integrating basic competencies, materials, and methods Chemicals learning with Productive Shipping. This method is a descriptive exploratory study. The results indicate consent by the respondents, namely: (1) linkage of the two groups of subjects SKKD of 83.92%, (2) 15 Chemical materials using nested models and 1 material integration using shared models, (3) both belong to groups such material in this type of conceptual knowledge by 57.15%, 24.31% of the procedural and factual at 18.54% and (4) methods of learning Chemistry Integrate using the experimental method was 49.45%, 39.35% and a demonstration of discussions by 11,20%.


(6)

Dewi Antika Azizah, 2013

Pola Pengintegrasian Mata Pelajaran Adaptif Kimia Di SMK Pelayaran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Batasan Masalah ………... 6

D. Tujuan Penelitian ... 6

E. Manfaat Penelitian ... 7

F. Definisi Operasional ... 7

BAB II POLA PENGINTEGRASIAN MATA PELAJARAN ADAPTIF KIMIA SMK PELAYARAN A. Karakteristik Mata Pelajaran di SMK ... 9

B. Karakteristik Mata Pelajaran Kimia di SMK ... 11

C. Standar International Maritime Organization Untuk Mata Pelajaran Produktif Pelayaran ………. 12

D. Kurikulum Terintegrasi ………….……….. 14

E. Model Pembelajaran Terintegrasi ……… 15

F. Model Pengintegrasian Mata Pelajaran Adaptif Kimia SMK Pelayaran ………. 23

G. Dimensi Pengetahuan ………. 26

H. Metode Pembelajaran ……….. 29

BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 34

B. Subjek Penelitian ……….. 35

C. Alur Penelitian ... 37

D. Studi Pendahuluan ……… 38

E. Masalah Penelitian ………....……….. 40

F. Analisis Silabus Mata Pelajaran Produktif Pelayaran ...…………. 41

G. Analisis Silabus Mata Pelajaran Kimia ……….….. 41

H. Kurikulum Alternatif Kimia ……...………. 42

I. Instrumen Penelitian ………. 43

J. Validasi ………...… 44

K. Pengumpulan Data ………... 44

L. Pengolahan Data ……….. 45

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 47 A.1 Keterkaitan SKKD Kimia dengan Mata Pelajaran Produktif


(7)

Dewi Antika Azizah, 2013

Pola Pengintegrasian Mata Pelajaran Adaptif Kimia Di SMK Pelayaran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pelayaran ……….……… 47

Halaman A.2 Keterkaitan Materi Adaptif Kimia dengan Mata Pelajaran Produktif Pelayaran ………….……… 50

A.3 Pola Pengintegrasian Materi Kimia dengan Materi Produktif Pelayaran ………. 52

A.4 Pengintegrasian Metode Pembelajaran Adaptif Kimia dengan Materi Produktif Pelayaran ………. 57

B. Pembahasan Penelitian ... 58

B.1 Keterkaitan SKKD Kimia dengan Mata Pelajaran Produktif Pelayaran ………...……….. 58

B.2 Keterkaitan Materi Adaptif Kimia dengan Mata Pelajaran Produktif Pelayaran ………...………... 70

B.3 Pola Pengintegrasian Materi Adaptif Kimia dengan Materi Produktif Pelayaran ……….... 101

B.4 Jenis Pengetahuan Materi Kimia dengan Materi Produktif Pelayaran ……… 132

B.5 Metode Pembelajaran Adaptif Kimia yang Terintegrasi Materi Produktif Pelayaran ……… 142

BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ... 155

B. Saran ... 156

DAFTAR PUSTAKA ... 158

LAMPIRAN-LAMPIRAN ……… 161


(8)

Dewi Antika Azizah, 2013

Pola Pengintegrasian Mata Pelajaran Adaptif Kimia Di SMK Pelayaran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1 Aturan Penetapan Standar Diklat ke 4 Kompetensi Keahlian

Keahlian Pelayaran ………... 13

Tabel 2.2 Jenis dan Sub Jenis Dimensi Pengetahuan ... 27

Tabel 4.1 Keterkaitan SKKD Kimia dengan Pelayaran ... 47

Tabel 4.2 Keterkaitan Materi Kimia dengan Materi Produktif Pelayaran ... 51

Tabel 4.3 Model Pengintegrasian Materi Kimia dengan Pelayaran ... 52

Tabel 4.4 Jenis Pengetahuan Materi Adaptif Kimia dengan Materi Produktif Pelayaran ... 53

Tabel 4.4.1 Jenis Pengetahuan Materi Produktif Pelayaran untuk Satu Pendapat Jenis Pengetahuan ……….. 53

Tabel 4.4.2 Jenis Pengetahuan Materi Adaptif Produktif Pelayaran Untuk Dua Pendapat Jenis Pengetahuan ……… 54

Tabel 4.4.3 Jumlah Total Rata-Rata Jenis Pengetahuan Materi Produktif Pelayaran Baik untuk Satu dan Dua Pendapat Jenis Pengetahuan .. 55

Tabel 4.4.4 Jenis Pengetahuan Materi Adaptif Kimia untuk Satu Pendapat Jenis Pengetahuan ……….. 55

Tabel 4.4.5 Jenis Pengetahuan Materi Adaptif Produktif Pelayaran Untuk Dua Pendapat Jenis Pengetahuan ……… 55 Tabel 4.4.6 Jumlah Total Rata-Rata Jenis Pengetahuan Materi Adaptif


(9)

Dewi Antika Azizah, 2013

Pola Pengintegrasian Mata Pelajaran Adaptif Kimia Di SMK Pelayaran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kimia Baik untuk Satu dan Dua Pendapat Jenis Pengetahuan ….... 56 Halaman Tabel 4.4.7 Jumlah Total Rata-Rata Jenis Pengetahuan untuk Kedua Materi

Adaptif Kimia Maupun Produktif Pelayaran ……….. 56 Tabel 4.5 Pengintegrasian Metode Pembelajaran Kimia dengan Pelayaran ... 57 Tabel 4.6 Keterkaitan Antara Materi Adaptif Kimia Reaksi Kimia dengan

Tujuh Materi Produktif Pelayaran ... 103 Tabel 4.7 Keterkaitan Antara Materi Adaptif Kimia Sifat Fisis dan Kimia

dengan Tiga Materi Produktif Pelayaran ... 105 Tabel 4.8 Keterkaitan Antara Materi Adaptif Kimia Perubahan Materi

dengan Dua Materi Produktif Pelayaran ... 107 Tabel 4.9 Keterkaitan Antara Materi Adaptif Kimia Larutan Elektrolit

dengan Materi Produktif Pelayaran Mengoperasikan Mesin Penggerak Utama ... 109 Tabel 4.10 Keterkaitan Materi Adaptif Kimia Termokimia dengan Materi

Produktif Pelayaran Menghitung Pemakaian Bahan Bakar ... 111 Tabel 4.11 Keterkaitan Materi Adaptif Kimia Senyawa Hidrokarbon dengan

Materi Produktif Pelayaran Mengoperasikan Mesin Penggerak Utama ... 112 Tabel 4.12 Keterkaitan Materi Adaptif Kimia Polimer dengan Dua Materi

Produktif Pelayaran ... 114 Tabel 4.13 Keterkaitan Materi Adaptif Kimia Zat Pengawet dengan Dua


(10)

Dewi Antika Azizah, 2013

Pola Pengintegrasian Mata Pelajaran Adaptif Kimia Di SMK Pelayaran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Halaman Tabel 4.14 Keterkaitan Materi Adaptif Kimia Hukum Gas dengan Kedua

Materi Produktif Pelayaran ... 117 Tabel 4.15 Keterkaitan Materi Adaptif Kimia Sifat Zat Higroskopis dengan

Materi Produktif Pelayaran Alat-Alat Ukur Kelembaban Udara ... 119 Tabel 4.16 Keterkaitan Materi Adaptif Kimia Gas Buang dengan Materi

Produktif Pelayaran Mengoperasikan Mesin Penggerak Utama ... 121 Tabel 4.17 Keterkaitan Materi Adaptif Kimia Dehidrasi dengan Materi

Produktif Pelayaran Penyimpanan Palka ... 122

Tabel 4.18 Keterkaitan Materi Adaptif Kimia Bahan Korosif dengan Materi

Produktif Pelayaran Merawat Alat Bantu Penangkapan Ikan …… 124

Tabel 4.19 Keterkaitan Materi Adaptif Kimia Pencemaran Air dengan Materi Produktif Pelayaran Efek Samping Kerusakan Habitat Akibat Hilangnya Alat Tangkap Ikan ... 125 Tabel 4.20 Keterkaitan Materi Adaptif Kimia Bahan Peledak dengan Materi

Produktif Pelayaran Peran Pemerintah Dalam Mempertahankan Daerah Penangkapan Ikan ... 127 Tabel 4.21 Keterkaitan Materi Adaptif Kimia Laju Reaksi dengan Materi

Produktif Pelayaran Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Mutu


(11)

Dewi Antika Azizah, 2013

Pola Pengintegrasian Mata Pelajaran Adaptif Kimia Di SMK Pelayaran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1 Model Pengintegrasian Nested ……….………. 25 Gambar 3.1 Bagan alur penelitian ... 37 Gambar 4.2.1 Reaksi Pembentukkan Nylon ... 86 Gambar 4.3.1 Pola pengintegrasian materi adaptif kimia dengan tujuh materi

produktif pelayaran ... 103 Gambar 4.3.2 Pola pengintegrasian materi adaptif kimia sifat fisis dan kimia

dengan tiga materi produktif pelayaran ... 106 Gambar 4.3.3 Pola pengintegrasian materi adaptif kimia perubahan materi

dengan dua materi produktif pelayaran ... 108 Gambar 4.3.4 pola pengintegrasian materi adaptif kimia larutan elektrolit

dengan materi produktif pelayaran mengoperasikan mesin penggerak utama ... 109 Gambar 4.3.5 pola pengintegrasian materi adaptif kimia termokimia dengan

materi produktif pelayaran menghitung pemakaian bahan bakar 111 Gambar 4.3.6 pola pengintegrasian materi adaptif senyawa hidrokarbon

dengan materi produktif pelayaran mengoperasikan mesin penggerak utama ... 113 Gambar 4.3.7 pola pengintegrasian materi adaptif kimia polimer dengan dua


(12)

Dewi Antika Azizah, 2013

Pola Pengintegrasian Mata Pelajaran Adaptif Kimia Di SMK Pelayaran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Halaman Gambar 4.3.8 pola pengintegrasian materi adaptif kimia zat pengawet dengan

dua materi produktif pelayaran ... 116 Gambar 4.3.9 pola pengintegrasian materi adaptif kimia hukum gas

dengan materi produktif pelayaran satuan pengukuran

tekanan udara ………... 118

Gambar 4.3.10 pola pengintegrasian materi adaptif kimia sifat zat higroskopis dengan materi produktif pelayaran alat-alat ukur kelembaban udara ... 119 Gambar 4.3.11 pola pengintegrasian materi adaptif kimia sifat hukum gas

dengan materi produktif pelayaran mengoperasikan mesin penggerak utama. ... 121 Gambar 4.3.12 pola pengintegrasian materi adaptif kimia dehidrasi dengan

materi poduktif pelayaran penyimpanan palka. ... 123 Gambar 4.3.13 pola pengintegrasian materi adaptif kimia bahan korosif

dengan materi produktif pelayaran merawat alat bantu penangkapan ikan . ... 124 Gambar 4.3.14 pola pengintegrasian materi adaptif kimia pencemaran air

dengan materi produktif pelayaran efek samping kerusakan habitat akibat hilangnya alat tangkap ikan . ... 126 Gambar 4.3.15 pola pengintegrasian materi adaptif kimia dengan materi

produktif pelayaran peran pemerintah dalam mempertahankan daerah penangkapan ikan . ... 128


(13)

Dewi Antika Azizah, 2013

Pola Pengintegrasian Mata Pelajaran Adaptif Kimia Di SMK Pelayaran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Halaman Gambar 4.3.16 pola pengintegrasian materi adaptif kimia laju reaksi

dengan materi produktif pelayaran empat faktor yang


(14)

Dewi Antika Azizah, 2013

Pola Pengintegrasian Mata Pelajaran Adaptif Kimia Di SMK Pelayaran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran I Kurikulum Adaptif Kimia yang Terintegrasi Produktif

Pelayaran ………... 161

Lampiran II Analisis SKKD & materi pelajaran adaptif kimia yang mendukung mata pelajaran produktif pelayaran 1 ……… 176

Lampiran III Analisis pola integrasi materi adaptif kimia dengan materi produktif pelayaran ………..….… 212

Lampiran IV Analisis metode pembelajaran kimia berbasis pola integrasi mata pelajaran produktif pelayaran ……….. 241

Lampiran V Instrumen I …..……….. 267

Lampiran VI Instrumen II…………..……… 269

Lampiran VII Instrumen III ..……….……… 270

Lampiran VIII Gambar sekolah SMK Pelayaran ……….……..…… 271 Lampiran IX Analisis data hasil penelitian ………...…. 278

Lampiran X Pedoman Wawancara ………..……… 336 Lampiran XI Agenda Penelitian …………..…..……….. 339 Lampiran XII Surat Keterangan Penelitian dan SK Mengajar Responden .... 348

Riwayat Hidup ……… 369


(15)

Dewi Antika Azizah, 2013

Pola Pengintegrasian Mata Pelajaran Adaptif Kimia Di SMK Pelayaran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 22 tahun 2006 struktur kurikulum pendidikan kejuruan dalam hal ini Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) ditujukan untuk meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan peserta didik untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan program kejuruannya. Dengan demikian mereka dapat mengembangkan keahlian dan keterampilan yang mereka miliki dalam dunia kerja dengan bekerja secara efektif dan efisien, memiliki stamina yang tinggi, etos kerja yang tinggi, menguasai bidang keahliannya dan dasar-dasar ilmu pengetahuan dan teknologi serta mampu berkomunikasi sesuai dengan tuntutan pekerjaannya dan dapat mengembangkan diri.

Untuk mencapai tujuan tersebut, peserta didik harus dapat menguasai beberapa kompetensi yang dibutuhkan dunia kerja dengan mempelajari berbagai mata pelajaran. Mata pelajaran kimia berfungsi sebagai mata pelajaran adaptif. Secara teori sebagai mata pelajaran adaptif, mata pelajaran kimia berfungsi sebagai mata pelajaran yang menunjang mata pelajaran produktif, maka kurikulum kimia yang terdapat di SMK Pelayaran harus dibenahi agar sesuai dengan kebutuhan di SMK tersebut.


(16)

Dewi Antika Azizah, 2013

Pola Pengintegrasian Mata Pelajaran Adaptif Kimia Di SMK Pelayaran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan pengembangan KTSP Permendiknas (2006) diketahui bahwa antara mata pelajaran yang satu dengan mata pelajaran yang lain dalam setiap jenjang pendidikan yang diampu saling berkaitan. Hal tersebut menunjukkan kompetensi keilmuan yang diberikan mata pelajaran adaptif berpengaruh terhadap mata pelajaran produktif.

Sebagai mata pelajaran adaptif, mata pelajaran kimia dibutuhkan untuk mendukung pembentukan kompetensi program keahlian dengan menganalisis proses-proses kimiawi yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian mata pelajaran kimia memberikan kontribusi bagi peserta didik untuk mengembangkan program keahliannya pada kehidupan sehari-hari dan pada tingkat pendidikan yang lebih tinggi (BSNP,2006:158).

Menurut (Susilana,2006:103) pembelajaran merupakan suatu proses interaksi antara komponen-komponen sistem pembelajaran. Suatu proses pembelajaran harus diterima dan membuat siswa termotivasi untuk belajar. Suatu proses pembelajaran akan diterima dan membuat siswa termotivasi untuk belajar apabila materi tersebut sesuai dengan kebutuhan yang mereka perlukan. Agar mata pelajaran kimia mendukung pembentukan kompetensi Program Keahlian Pelayaran, maka dalam proses pembelajaran materi kimia yang disampaikan harus terintegrasi dengan kompetensi Program Keahlian Pelayaran yang terdapat pada mata pelajaran produktif.

Berdasarkan studi pendahuluan yang sudah dilakukan di salah satu SMK Pelayaran di Cirebon, ditemukan pembelajaran kimia tidak terintegrasi


(17)

Dewi Antika Azizah, 2013

Pola Pengintegrasian Mata Pelajaran Adaptif Kimia Di SMK Pelayaran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dengan materi pelajaran produktif. Guru melakukan pembelajaran kimia yang hanya menjelaskan materi kimia secara umum tanpa mengkaitkan dengan materi yang terdapat pada mata pelajaran produktif Pelayaran. Dengan demikian pembelajaran kimia yang terjadi adalah pembelajaran yang berdiri sendiri, dan fungsi mata pelajaran kimia sebagai mata pelajaran adaptif tidak dapat terpenuhi. Proses pembelajaran kimia yang tidak terintegrasi seperti itu membuat siswa merasa jenuh, bosan dan mereka beranggapan materi kimia tidak penting untuk dipelajari, karena terlalu banyak materi kimia yang dipelajari tanpa ada keterkaitan dengan kompetensi keahlian mereka (Azizah,2011:32).

Proses pembelajaran tersebut terjadi dikarenakan materi mata pelajaran kimia sebagai mata pelajaran adaptif tidak ditempatkan sesuai dengan kebutuhan mata pelajaran produktif di setiap program keahlian. Hal tersebut dapat kita buktikan dengan program keahlian yang berbeda di SMK sehingga kebutuhan materi kimia di setiap program keahlian tersebut tidak akan mungkin sama. Sesuai dengan keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah nomor 251 Program Studi Keahlian Pelayaran termasuk ke dalam Kelompok Bidang Studi Keahlian Teknologi dan Rekayasa. Mata pelajaran kimia Kelompok Bidang Studi Keahlian Teknologi dan Rekayasa serta Kesehatan memiliki 14 standar kompetensi dan 37 kompetensi dasar yang sama (BSNP,2006:159-160). Kelompok Program Keahlian Teknologi dan Kesehatan memiliki program keahlian yang berbeda. Kelompok Teknologi dan Rekayasa memiliki 18 program studi keahlian dan Kelompok


(18)

Dewi Antika Azizah, 2013

Pola Pengintegrasian Mata Pelajaran Adaptif Kimia Di SMK Pelayaran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kesehatan memiliki 2 program studi keahlian (Keputusan Dirjen Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, 2008:3-6). Pengelompokkan program studi keahlian yang berbeda tersebut menunjukkan perbedaan kebutuhan mata pelajaran adaptif kimia di setiap program studi keahlian tersebut karena disesuaikan dengan tujuan pembentukan kompetensi program keahlian (BSNP,2006:154).

Selain karena tujuan pembentukan kompetensi program keahlian yang berbeda, perbedaan juga dikarenakan adanya perbedaan standar kurikulum yang ditetapkan dalam program keahlian tersebut. Program Studi Keahlian Pelayaran selain mengacu kepada Depdiknas, mengacu pula kepada standar yang ditetapkan IMO (International Maritime Organization). Tentu saja IMO mempunyai standar tersendiri untuk kebutuhan materi-materi kimia, karena disesuaikan dengan analisis kebutuhan pelaut berskala internasional. Keduanya memiliki penempatan yang berbeda, IMO digunakan sebagai standar untuk masalah kelautan yakni mata pelajaran produktif Pelayaran dan kurikulum Depdiknas untuk semua kelompok mata pelajaran. Penetapan dua standar tersebut ditetapkan berdasarkan fungsinya. Karena Program Studi Keahlian Pelayaran mengacu kepada Depdiknas dan standar yang ditetapkan IMO maka analisis kebutuhan yang dibutuhkan SMK Pelayaran akan berbeda dengan analisis kebutuhan Kelompok Teknologi dan Rekayasa serta Kesehatan secara umum. Oleh karena itu kurikulum kimia di Program Studi Keahlian Pelayaran harus dibedakan dengan kurikulum kimia di kelompok Teknologi dan Rekayasa serta Kesehatan yang lain agar sesuai dengan


(19)

Dewi Antika Azizah, 2013

Pola Pengintegrasian Mata Pelajaran Adaptif Kimia Di SMK Pelayaran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kompetensi keahlian yang dibutuhkan oleh siswa. Karena sekolah yang baik adalah sekolah yang mempunyai standar yang tepat sesuai dengan kebutuhan sekolah (Azizah,2011:33).

Berdasarkan paparan di atas perlu dicari solusi bagaimana mengintegrasikan mata pelajaran adaptif kimia dengan mata pelajaran produktif Pelayaran, oleh karena itu penelitian ini diberi judul “Pola Pengintegrasian Mata Pelajaran Adaptif Kimia pada Program Keahlian Pelayaran SMK”.

B. Rumusan Masalah

Sesuai dengan uraian dalam latar belakang, maka yang menjadi fokus masalah dalam penelitian ini adalah: ”Bagaimana Pola Pengintegrasian Mata Pelajaran Adaptif Kimia dengan Mata Pelajaran Produktif SMK Pelayaran?”

Untuk lebih mengoperasionalkan pelaksanaan penelitian, maka permasalahan di atas diuraikan menjadi pertanyaan-pertanyaan berikut:

1. Bagaimana pengintegrasian SKKD materi mata pelajaran adaptif (kimia) dengan mata pelajaran produktif Pelayaran?

2. Bagaimana pengintegrasian materi mata pelajaran adaptif (kimia) dengan materi mata pelajaran produktif Pelayaran?

3. Bagaimana pengintegrasian jenis pengetahuan materi mata pelajaran adaptif (kimia) dengan materi mata pelajaran produktif Pelayaran?

4. Bagaimana pengintegrasian metode pembelajaran mata pelajaran adaptif (kimia) dengan mata pelajaran produktif Pelayaran?


(20)

Dewi Antika Azizah, 2013

Pola Pengintegrasian Mata Pelajaran Adaptif Kimia Di SMK Pelayaran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu C. Batasan Masalah

Mengingat penelitian ini memiliki kajian terlalu luas, maka lingkup penelitian ini dibatasi pada program keahlian Nautika Kapal Penangkap Ikan (NKPI).

D. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini terdiri dari tujuan umum dan khusus. Adapun kedua tujuan tersebut dijabarkan sebagai berikut:

D.1 Tujuan Umum

Membuat pola pengintegrasian materi mata pelajaran adaptif kimia dengan materi mata pelajaran produktif SMK Pelayaran.

D.2 Tujuan Khusus

Tujuan khusus dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mengintegrasikan SKKD materi mata pelajaran adaptif (kimia) dengan mata pelajaran produktif Pelayaran.

2. Mengintegrasikan materi mata pelajaran adaptif (kimia) dengan materi mata pelajaran produktif Pelayaran.

3. Mengintegrasikan jenis pengetahuan materi mata pelajaran adaptif (kimia) dengan materi mata pelajaran produktif Pelayaran.

4. Mengintegrasikan metode pembelajaran mata pelajaran adaptif (kimia) dengan mata pelajaran produktif Pelayaran.


(21)

Dewi Antika Azizah, 2013

Pola Pengintegrasian Mata Pelajaran Adaptif Kimia Di SMK Pelayaran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pada berbagai pihak yang terkait, yaitu:

1. Bagi siswa,

Diharapkan dengan penelitian ini dapat menumbuhkan sikap positif terhadap pelajaran adaptif kimia, sehingga siswa dapat lebih tertarik untuk belajar kimia,

2. Bagi guru,

Diharapkan dengan penelitian ini guru dapat memperoleh masukan tentang pembelajaran kimia di SMK Pelayaran yang relevan.

F. Definisi Operasional

Untuk menghindari terjadinya penafsiran yang berbeda terhadap beberapa istilah yang terdapat dalam penelitian ini, maka penulis akan menjelaskannya sebagai berikut:

1. Pola pengintegrasian menurut Indrawati (2009:15) adalah pola yang mengintegrasikan berbagai mata pelajaran/disiplin ilmu. Warna disiplin ilmu tidak kelihatan lagi. Bahan ajar diintegrasikan dalam suatu persoalan, kegiatan, atau segi kehidupan tertentu.

2. Kelompok mata pelajaran adaptif terdiri atas mata pelajaran Bahasa Inggris, Matematika, IPA, IPS, Keterampilan Komputer dan Pengelolaan


(22)

Dewi Antika Azizah, 2013

Pola Pengintegrasian Mata Pelajaran Adaptif Kimia Di SMK Pelayaran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Informasi, dan Kewirausahaan (Kajian Kebijakan Kurikulum SMK, 2007:6).

3. Kelompok mata pelajaran produktif terdiri atas sejumlah mata pelajaran yang dikelompokkan dalam Dasar Kompetensi Kejuruan dan Kompetensi Kejuruan (Kajian Kebijakan Kurikulum SMK, 2007:6).

4. Metode pembelajaran adalah cara yang dipergunakan guru dalam pembelajaran agar tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dapat tercapai (Siregar dan Nara, 2010:80-81).

5. International Maritime Organization (IMO) merupakan sebuah badan

Internasional dibawah United Nation (UN) yang membidangi masalah kemaritiman (Adi, 2008:540-541).


(23)

Dewi Antika Azizah, 2013

Pola Pengintegrasian Mata Pelajaran Adaptif Kimia Di SMK Pelayaran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif eksploratif. Penelitian deskriptif menurut Faisal (2010:84) adalah penelitian yang menggambarkan atau melukiskan sejumlah variabel berkenaan dengan masalah atau unit yang diteliti, tanpa mempersoalkan hubungan antar variabel. Contoh masalah penelitian yang termasuk penelitian deskriptif yaitu: “Apa Saja Alasan yang Diajukan Orang Tua yang Memilih SMK Sebagai Tempat Sekolah Anaknya? Pada permasalahan tersebut hasil penelitiannya berupa deskripsi mengenai variabel-variabel tertentu, dengan menyajikan frekuensi, angka rata-rata atau kualifikasi lainnya untuk masing-masing kategori dalam suatu variabel. Penelitian ini dibuat dengan mendeskripsikan kurikulum alternatif dengan variabelnya adalah kurikulum mata pelajaran adaptif kimia terintegrasi mata pelajaran produktif pelayaran. Dalam penelitian ini menyajikan frekuensi dan prosentase untuk kategori materi, model pengintegrasian, jenis pengetahuan dan metode pembelajaran mata pelajaran adaptif kimia terintegrasi mata pelajaran produktif Pelayaran.

Metode penelitian eksploratif adalah metode penelitian yang dilaksanakan untuk menemukan pengetahuan dan masalah-masalah yang baru dalam bidang pendidikan, yang belum diketahui sebelumnya dan baru ditemukan melalui penelitian pendidikan (Arifin,2012:28). Misalnya


(24)

Dewi Antika Azizah, 2013

Pola Pengintegrasian Mata Pelajaran Adaptif Kimia Di SMK Pelayaran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penelitian tentang suatu metode atau prosedur baru dalam pembelajaran Kimia yang menyenangkan siswa. Dalam penelitian ini, peneliti mengeksplor kurikulum alternatif mata pelajaran adaptif kimia agar sesuai dengan kebutuhan mata pelajaran produktif Pelayaran, dengan melihat keterkaitan antara SKKD mata pelajaran adaptif kimia dan SKKD mata pelajaran produktif Pelayaran. Hasil pengintegrasian SKKD tersebut menghasilkan materi mata pelajaran adaptif kimia yang terintegrasi dengan mata pelajaran produktif Pelayaran. Kemudian materi adaptif kimia yang terintegrasi tersebut dieksplore kembali untuk menentukan model pengintegrasian, jenis pengetahuan dan metode pembelajaran yang tepat digunakan untuk mata pelajaran adaptif kimia terintegrasi mata pelajaran produktif Pelayaran.

Untuk meyakinkan kurikulum alternatif mata pelajaran adaptif kimia ini dapat diterapkan di SMK Pelayaran maka peneliti meminta persetujuan serta pendapat dari guru-guru yang mengajar mata pelajaran adaptif kimia dan produktif Pelayaran di SMK Pelayaran.

B. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah guru SMK Pelayaran Cirebon tahun ajaran 2012/2013 yang mengajar di SMKN 1 Mundu, SMK Delta, SMK Maritim dan SMKN 1 Gebang. Jumlah guru yang dijadikan responden dalam penelitian ini berjumlah 15 orang, jumlah tersebut mewakili guru-guru Adaptif Kimia dan guru-guru produktif Pelayaran di SMK Pelayaran Cirebon. Pemilihan keempat SMK tersebut dalam penelitian memiliki beberapa pertimbangan antara lain:


(25)

Dewi Antika Azizah, 2013

Pola Pengintegrasian Mata Pelajaran Adaptif Kimia Di SMK Pelayaran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Keempat SMK tersebut merupakan salah satu sekolah pelayaran yang memiliki jurusan Nautika Kapal Penangkap Ikan (NKPI).

2. Keempat SMK tersebut merupakan salah satu sekolah pelayaran yang memiliki fasilitas yang mendukung sehingga memiliki peluang yang potensial untuk dikembangkan.

3. Keterjangkauan tempat yang dapat peneliti kunjungi sehingga diharapkan dapat mengefisienkan waktu yang ada.


(26)

Dewi Antika Azizah, 2013

Pola Pengintegrasian Mata Pelajaran Adaptif Kimia Di SMK Pelayaran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu C.Alur Penelitian

Bagan Alur Penelitian

Studi Pendahuluan

Analisis Silabus Produktif Pelayaran Analisis Silabus Adaptif Kimia

Pengolahan Data Masalah Penelitian

Instrumen Penelitian Kurikulum Alternatif Kimia

Validasi Pengumpulan Data


(27)

Dewi Antika Azizah, 2013

Pola Pengintegrasian Mata Pelajaran Adaptif Kimia Di SMK Pelayaran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu D.Studi Pendahuluan

Peneliti melakukan studi pendahuluan di salah satu SMKN Pelayaran di Cirebon. Dalam studi pendahuluan, peneliti melakukan wawancara kepada kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru dan siswa di sekolah tersebut. Peneliti menggali informasi mengenai kendala yang dihadapi mereka dengan peran mereka tersebut. Peneliti mengkaji mengenai proses pembelajaran di sekolah tersebut baik untuk mata pelajaran adaptif kimia maupun mata pelajaran produktif Pelayaran dengan melakukan wawancara kepada kepala sekolah dan wakil kepala sekolah mengenai kegiatan siswa, fasilitas sekolah, kendala yang ada dan prestasi yang telah diraih sekolah ini. Selain melakukan wawancara dengan kepala sekolah dan wakil kepala sekolah, peneliti juga melakukan wawancara dengan guru dan siswa mengenai pembelajaran yang terjadi selama ini apakah berjalan seperti yang mereka harapkan?

Dari hasil wawancara tersebut penulis mendapatkan informasi bahwa SMK Pelayaran tersebut merupakan SMK Pelayaran yang mengacu kepada dua standar yakni standar pendidikan Depdiknas untuk semua kelompok mata pelajaran dan standar International Maritime Organization (IMO) untuk mata pelajaran produktif Pelayaran. Tentunya karena mengacu kepada dua standar yang berbeda akan terdapat perbedaan sistem pembelajaran SMK Pelayaran dengan sistem pembelajaran yang berlangsung di SMK lainnya yang hanya mengacu kepada standar pendidikan nasional. Sehingga dalam kegiatan


(28)

Dewi Antika Azizah, 2013

Pola Pengintegrasian Mata Pelajaran Adaptif Kimia Di SMK Pelayaran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pembelajarannya sekolah ini menjalankan sistem ketarunaan dengan sistem pendidikan semi militer. Dalam hal pemilihan guru, untuk guru mata pelajaran normatif dan adaptif dipilih disesuaikan dengan standar guru yang ditetapkan oleh depdiknas yaitu guru-guru berijazah S1 yang mengajar sesuai dengan bidang kompetensinya, seperti sarjana pendidikan Bahasa Indonesia mengajar mata pelajaran bahasa indonesia dan sarjana pendidikan kimia mengajar mata pelajaran kimia. Sedangkan untuk guru mata pelajaran produktif Pelayaran, harus disesuaikan dengan standar yang telah ditetapkan oleh IMO, guru-guru mata pelajaran produktif tersebut selain lulusan sarjana yang mengajar sesuai dengan kompetensinya mereka juga harus menjalani berbagai pendidikan dan latihan minimal mereka harus mempunyai sertifikat STCW dan pengalaman berlayar selama ± 2 tahun.

Kegiatan yang sering diadakan di SMK Pelayaran tersebut lebih banyak mengunggulkan kegiatan ketarunaan dan berbagai kegiatan yang berkaitan dengan mata pelajaran produktif pelayaran dibandingkan dengan kegiatan mata pelajaran adaptif. Pembelajaran yang terjadi di sekolah tersebut adalah pembelajaran yang berdiri sendiri, dimana guru mata pelajaran adaptif dan produktif hanya mengajarkan materi-materi sesuai dengan bidang kompetensi mereka tanpa dikaitkan dengan kelompok mata pelajaran yang lain. Waktu pembelajaran dan fasilitas di sekolah tersebut lebih mendukung pembelajaran mata pelajaran produktif Pelayaran. Informasi tersebut membuat mata pelajaran produktif pelayaran lebih unggul dibandingkan dengan mata pelajaran adaptif sendiri khususnya kimia (Azizah,2011:31-32).


(29)

Dewi Antika Azizah, 2013

Pola Pengintegrasian Mata Pelajaran Adaptif Kimia Di SMK Pelayaran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu E.Masalah Penelitian

Masalah krusial yang didapat dari studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti adalah pembelajaran adaptif kimia yang tidak terintegrasi dengan mata pelajaran produktif Pelayaran. Dengan demikian fungsi mata pelajaran adaptif sebagai mata pelajaran pendukung mata pelajaran produktif agar siswa memiliki dasar pengetahuan yang luas dan kuat untuk berdaptasi dengan perubahan yang terjadi di lingkungan sosial dan lingkungan kerja tidak dapat terwujud.

Akibatnya minat siswa untuk mempelajari mata pelajaran adaptif khususnya kimia menjadi berkurang. Karena menurut pandangan mereka mata pelajaran adaptif kimia adalah mata pelajaran yang sulit untuk dipelajari dan tidak berkaitan dengan mata pelajaran produktif mereka. Padahal banyak sekali konten materi kimia yang berkaitan dengan mata pelajaran produktif Pelayaran mereka. Hal ini didukung pula oleh lamanya waktu pembelajaran, fasilitas serta kegiatan-kegiatan siswa di sekolah yang lebih mengunggulkan mata pelajaran produktif sehingga siswa beranggapan mata pelajaran adaptif kimia tidak penting untuk dipelajari.

Peneliti tidak dapat menyalahkan pembelajaran yang tersebut terjadi dikarenakan kesalahan guru-guru yang tidak dapat melakukan pembelajaran terintegrasi. Karena setelah peneliti mengkaji kurikulum Depdiknas untuk mata pelajaran adaptif khususnya kimia, peneliti tidak menemukan adanya


(30)

Dewi Antika Azizah, 2013

Pola Pengintegrasian Mata Pelajaran Adaptif Kimia Di SMK Pelayaran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kurikulum terintegrasi antara materi adaptif kimia dengan materi-materi yang terdapat dalam mata pelajaran produktif Pelayaran. Menurut peneliti guru-guru mata pelajaran adaptif kimia menjalankan tugasnya sebagai guru mata pelajaran tersebut sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Depdiknas. Dengan demikian masalah yang ditemukan oleh peneliti dalam studi pendahuluan tersebut dapat diperbaiki dengan membenahi kurikulum yang ada.

F. Analisis Silabus Mata Pelajaran Produktif Pelayaran

Berdasarkan masalah penelitian yang telah dijelaskan sebelumnya, peneliti menemukan solusi alternatif untuk menyelesaikan masalah tersebut yakni dengan membenahi kurikulum yang ada. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengkaji kurikulum mata pelajaran produktif Pelayaran. Dalam penelitian ini penulis memilih mata pelajaran produktif pelayaran untuk jurusan Nautika Kapal Penangkap Ikan (NKPI). Untuk membenahi kurikulum di SMK Pelayaran tersebut maka peneliti mengkaji silabus mata pelajaran produktif pelayaran jurusan NKPI untuk kelas X-XII. Peneliti menganalisis SKKD mata pelajaran produktif Pelayaran jurusan NKPI yang terkait dengan mata pelajaran adaptif kimia.

G.Analisis Silabus Mata Pelajaran Adaptif Kimia

Selain menganalisis silabus mata pelajaran produktif Pelayaran, peneliti menganalisis silabus mata pelajaran adaptif kimia. Peneliti menganalisis SKKD mata pelajaran adaptif kimia kelas X-XII dengan SKKD mata pelajaran


(31)

Dewi Antika Azizah, 2013

Pola Pengintegrasian Mata Pelajaran Adaptif Kimia Di SMK Pelayaran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

produktif pelayaran kelas X-XII yang telah dianalisis sebelumnya untuk dianalisis keterkaitannya.

H.Kurikulum Alternatif Kimia

Kurikulum alternatif kimia dibuat dengan memenuhi kriteria sebagai berikut:

1. Keluasan cakupan materi dalam SKKD mata pelajaran adaptif kimia, apabila cakupan materi dalam SKKD mata pelajaran adaptif kimia tersebut dipandang terlalu luas untuk mendukung SKKD mata pelajaran produktif Pelayaran maka peneliti menyederhanakannya sehingga lebih efisien.

2. Kebutuhan mata pelajaran produktif Pelayaran, agar sesuai dengan kebutuhan mata pelajaran produktif Pelayaran maka harus dilihat aspek-aspek dalam materi mata pelajaran adaptif kimia yang mendukung mata pelajaran produktif Pelayaran.

3. Struktur materi, struktur materi mata pelajaran adaptif kimia disesuaikan dengan kebutuhan struktur materi mata pelajaran produktif Pelayaran, dalam hal ini materi-materi adaptif kimia diletakkan di awal, pertengahan atau akhir semester tersebut bergantung kepada penetapan materi mata pelajaran produktif pelayaran mana saja yang diletakkan di awal, pertengahan atau akhir semester. Agar materi mata pelajaran adaptif kimia tersebut dapat menjadi landasan teori untuk mempelajari setiap materi dalam mata pelajaran produktif Pelayaran.

4. Alokasi waktu pembelajaran, lamanya waktu pembelajaran kimia akan berdampak pada banyak sedikitnya materi kimia yang diajarkan, lamanya


(32)

Dewi Antika Azizah, 2013

Pola Pengintegrasian Mata Pelajaran Adaptif Kimia Di SMK Pelayaran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

waktu pembelajaran kimia sebaiknya disesuaikan dengan cakupan materi yang mendukung mata pelajaran produktif, agar dalam pelaksanaannya tidak ada pembelajaran dengan penyampaian materi sedikit dalam waktu yang lama begitu juga sebaliknya.

5. Fasilitas sekolah, fasilitas sekolah menunjukkan ketersediaan sarana dan prasarana yang mendukung pembelajaran. Fasilitas sekolah menentukan metode pembelajaran yang digunakan. Apabila ketersediaan fasilitas sekolah seperti alat-alat dan bahan-bahan untuk praktikum tidak memenuhi julmlahnya, maka dapat digunakan metode demonstrasi dengan demikian tidak menggunakan alat serta bahan yang banyak untuk melakukan metode pembelajaran dengan praktikum seperti pada metode eksperimen.

I. Instrumen Penelitian

Hasil dari kurikulum alternatif yang sudah dibuat sebelumnya, kemudian dibuat instrumen penelitian. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari:

1. Format analisis pengintegrasian SKKD mata pelajaran adaptif kimia dengan SKKD mata pelajaran produktif Pelayaran.

2. Format analisis hasil keterkaitan SKKD mata pelajaran adaptif kimia yang mendukung SKKD mata pelajaran produktif Pelayaran dalam bentuk format analisis materi mata pelajaran adaptif kimia terintegrasi.

3. Format analisis pengintegrasian materi mata pelajaran adaptif kimia dengan mata pelajaran produktif Pelayaran dengan menggunakan model


(33)

Dewi Antika Azizah, 2013

Pola Pengintegrasian Mata Pelajaran Adaptif Kimia Di SMK Pelayaran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pengintegrasian menurut fogarty yang terdiri dari 10 model, dari sepuluh model tersebut dipilih dengan menyesuaikan konteks materi dengan ciri khas dari model tersebut.

4. Format analisis materi mata pelajaran adaptif kimia yang terkait dengan mata pelajaran produktif Pelayaran dikelompokkan berdasarkan jenis pengetahuan faktual, konseptual dan prosedural.

5. Format analisis pengintegrasian metode pembelajaran mata pelajaran adaptif kimia yang terintegrasi dengan mata pelajaran produktif Pelayaran.

6. Pedoman Wawancara. Wawancara ini dilakukan dengan pihak-pihak terkait seperti Kepala Sekolah, wakil Kepala Sekolah bagian kurikulum, guru-guru produktif pelayaran jurusan NKPI dan guru-guru adaptif kimia untuk memperoleh penjelasan mengenai proses pembelajaran kimia di SMK Pelayaran.

J. Validasi

Instrumen penelitian no. 1 sampai 4 yang telah dibuat oleh peneliti kemudian divalidasi, dengan meminta persetujuan dan pendapat responden agar dapat diterapkan sebagai kurikulum alternatif. Hasil dari persetujuan dan pendapat responden tersebut dikalkulasikan dalam bentuk prosentase.

K.Pengumpulan Data

Hasil dari instrumen penelitian yang berupa wawancara dan angket yang telah dianalisis dan disimpulkan secara induktif oleh responden


(34)

Dewi Antika Azizah, 2013

Pola Pengintegrasian Mata Pelajaran Adaptif Kimia Di SMK Pelayaran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dikumpulkan datanya sesuai dengan sumber, metode dan instrumen pengumpulan data yang telah dijelaskan sebelumnya.

L. Pengolahan Data

Pengolahan data dilakukan dengan teknik analisis kuantitatif dan kualitatif. Analisis kuantitatif dilakukan dengan mengolah data instrumen hasil jawaban responden yang telah dikumpulkan dan dinyatakan dalam bentuk prosentase. Peneliti menetapkan standar prosentase minimal 60% dari jawaban responden, sehingga dipandang memiliki keterkaitan yang cukup sehingga dapat digunakan sebagai kurikulum alternatif mata pelajaran adaptif kimia yang diterapkan di SMK Pelayaran tempat responden tersebut mengajar. Dari penetapan standar prosentase tersebut, nilai prosentase keempat materi adaptif kimia yang diintegrasikan dengan materi produktif pelayaran dijumlahkan dan dirata-ratakan sehingga didapatkan nilai prosentase keterkaitan rata-rata untuk keempat kategori tersebut. Dalam penelitian ini yang akan dilakukan analisa kuantitatif yaitu pada data prosentase materi, jenis pengetahuan dan metode pembelajaran adaptif kimia terintegrasi. Untuk jenis pengetahuan akan dilakukan analisa kualitatif.

Untuk mengetahui apakah prosentase keterkaitan rata-rata untuk keempat kategori baik itu materi, model pengintegrasian, jenis pengetahuan dan metode pembelajaran tersebut signifikan atau tidak maka dilakukan uji statistik. Langkah pertama yang harus dilakukan untuk menguji statistik dalam penelitian ini adalah dengan melakukan uji normalitas data prosentase


(35)

Dewi Antika Azizah, 2013

Pola Pengintegrasian Mata Pelajaran Adaptif Kimia Di SMK Pelayaran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

jawaban dari responden tersebut, apakah berdistribusi normal atau tidak dengan menggunakan uji liliefors.

Setelah dilakukan uji normalitas data dengan uji liliefors kemudian dilakukan uji signifikan, apakah data prosentase tersebut baik untuk kategori materi, jenis pengetahuan dan metode pembelajaran. Uji signifikan ini dilakukan untuk menguji apakah prosentase pada tiga kategori baik itu materi, jenis pengetahuan dan metode pembelajaran mata pelajaran adaptif kimia sudah signifikan atau tidak. Uji signifikan ini dapat dilakukan dengan uji statistik parametrik dan non parametrik. Apabila data berdistribusi normal, maka digunakan uji statistik parametrik one sample t test, namun jika data berdistribusi tidak normal maka dilakukan uji statistik non parametrik Kolmogorov-Smirnov. Hasil data kuantitatif tersebut akan disajikan kembali secara deskriptif.

Analisis kualitatif dilakukan dengan mendeskripsikan data hasil uji statistik ketiga kategori baik itu materi, jenis pengetahuan dan metode pembelajaran mata pelajaran adaptif kimia terintegrasi dan data pola pengintegrasian mata pelajaran adaptif kimia terintegrasi.


(36)

Dewi Antika Azizah, 2013

Pola Pengintegrasian Mata Pelajaran Adaptif Kimia Di SMK Pelayaran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan pembahasan penelitian yang telah dikemukakan sebelumnya, kesimpulan dan saran penelitian tentang pola pengintegrasian materi adaptif kimia di SMK Pelayaran adalah sebagai berikut:

A.Simpulan

Simpulan umum penelitian ini menyatakan bahwa:

Pengintegrasian mata pelajaran adaptif kimia dengan mata pelajaran produktif pelayaran meliputi pengintegrasian SKKD, materi dan metode pembelajaran dengan model nested dan shared berdasarkan pengintegrasian Fogarty.

Simpulan khusus dari penelitian ini ialah sebagai berikut:

1. Kurikulum alternatif adaptif kimia dibuat dengan merelokasi kurikulum kimia antara SKKD kimia dengan SKKD pelayaran yang telah disesuaikan dengan kebutuhan kurikulum produktif pelayaran dengan kategori terkait sebesar 83,92% dapat diterapkan sebagai kurikulum alternatif di SMK Pelayaran Cirebon.

2. Model pengintegrasian materi adaptif kimia yang terkait dengan produktif pelayaran yang menunjukkan penggunaan model pengintegrasian nested lebih mendominasi dibandingkan model integrasi shared dapat diterapkan di SMK Pelayaran Cirebon.


(37)

Dewi Antika Azizah, 2013

Pola Pengintegrasian Mata Pelajaran Adaptif Kimia Di SMK Pelayaran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Jenis pengetahuan materi adaptif kimia yang terintegrasi dengan materi produktif pelayaran hasil dari kurikulum alternatif sebagian besar merupakan pengetahuan konseptual yang mendukung untuk jenis pengetahuan prosedural dan faktual di SMK Pelayaran Cirebon.

4. Metode pembelajaran adaptif kimia yang terintegrasi dengan mata pelajaran produktif pelayaran hasil kurikulum alternatif lebih menonjolkan metode eksperimen dan demonstrasi dapat diterapkan di SMK Pelayaran Cirebon. B.Saran

Berdasarkan kelemahan dari temuan penelitian, saran yang diajukan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi guru

Karena titik berat keberhasilan implentasi kurikulum alternatif kimia ini yang berupa SKKD, materi, jenis pengetahuan dan metode pembelajaran Kimia terintegrasi terletak pada guru adaptif kimia dengan guru produktif pelayaran maka diharapkan dapat tercipta kerjasama yang baik antara guru kedua kelompok mata pelajaran tersebut untuk menerapkan kurikulum alternatif kimia tersebut dalam pembelajaran kimia terintegrasi dengan mengkhususkan perhatian untuk mengelaborasi materi kimia aplikatif yang menunjang materi produktif pelayaran. Hal ini sejalan dengan diberlakukannya Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang menerapkan kurikulum sekolah disesuaikan berdasarkan kebutuhan sekolah tersebut.


(38)

Dewi Antika Azizah, 2013

Pola Pengintegrasian Mata Pelajaran Adaptif Kimia Di SMK Pelayaran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Bagi peneliti lain diharapkan dapat melakukan penelitian lanjutan dengan melakukan uji coba hasil kurikulum alternatif kimia yang telah dibuat dengan melakukan pembelajaran materi kimia terintegrasi dengan mata pelajaran produktif pelayaran, untuk menguji efektifitas atau pengaruh materi kimia terintegrasi terhadap minat dan peningkatan hasil belajar siswa SMK Pelayaran.

3. Bagi pejabat terkait

Meskipun belum ada hasil yang dapat dipertanggungjawabkan karena belum dilakukan uji coba di lapangan hasil dari kurikulum alternatif ini dalam bentuk pembelajaran kimia terintegrasi. Diharapkan Kurikulum alternatif ini dapat dijadikan bahan pertimbangan para pejabat di tingkat pusat khususnya Departemen Pendidikan Nasional dan International Maritime Organization (IMO) dalam merumuskan kurikulum materi kimia di SMK Pelayaran.


(39)

Dewi Antika Azizah, 2013

Pola Pengintegrasian Mata Pelajaran Adaptif Kimia Di SMK Pelayaran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Adi Setiono, B. dkk. (2008). Nautika Kapal Penangkap Ikan Jilid 1,2 dan 3. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional.

Afrianto dan Liviawaty. (1989). Pengawetan dan Pengolahan Ikan. Yogyakarta: Kanisius.

Anderson dan Krathwohl. (2001). Kerangka Landasan Untuk Pembelajaran, Pengajaran, dan Asesmen. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Andianto. (2009). Ciri Anatomi dan Laju Pengeringan Alami Tiga Jenis Kayu Cinnamomum. Tesis pada Program Studi Magister Pertanian IPB. Bogor:tidak diterbitkan.

Arifin, Zainal. (2012). Penelitian Pendidikan Metode dan Paradigma Baru. Bandung:Rosda Karya.

Azizah, Dewiantika. (2011). Laporan Studi Kasus. Bandung: Jurusan Pendidikan IPA Konsentrasi Kimia UPI.

BSNP. (2006). Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan dan Menengah Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar SMK/MAK. Jakarta.

Budi Endra, F. (2012). Strategi Penanggulangan Masalah Kesehatan Pada Industri Accu. [online], 11 halaman.

Tersedia:http://ejournal.umm.ac.id/index.php/sainmed/article/view/1033/11 03. [20 Februari 2013].

Chamid, dkk. (2010). Kajian Tingkat Konsentrasi Merkuri (Hg) Pada Rambut Masyarakat Kota Bandung. Prosiding SnaPP2010 Edisi Eksakta ISSN:2089-3582 [online], 25 halaman.

Tersedia:http://prosiding.lppm.unisba.ac.id/index.php/Sains/article/view/ 130/pdf. [22 Februari 2013].

Chang. (2004). Kimia Dasar Konsep-Konsep Inti Edisi Ketiga Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Common Text Book. (2000). Strategi Belajar Mengajar Kimia. Bandung: Jica. Jurusan Pendidikan Kimia Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UPI.

Departemen Pendidikan Nasional. (2008). Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor 251.

Dharma, Surya. (2008). Penilaian Kinerja Guru. Jakarta: Direktur Tenaga Kependidikan Ditjen PMPTK.


(40)

Dewi Antika Azizah, 2013

Pola Pengintegrasian Mata Pelajaran Adaptif Kimia Di SMK Pelayaran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Faisal Sanapiah. (2010). Format-Format Penelitian Sosial. Jakarta: Rajawali Pers. Fatchiyah. (2011). Pengenalan Dan Pelabelan Bahan Kemikalia Berbahaya, Dosis Untuk Hewan Coba, Dan Symbol di Laboratorium. [online], 23 halaman.Tersedia:http://lsih.ub.ac.id/wrpcon/uploads/2011/12/pengenalan-bahan-kimia-berbahaya-dll-FAT.pdf. [21 Februari 2013].

Ginting dkk. (2007). Karakterisasi Komposisi Kimia Luas Permukaan Pori Dan Sifat Termal Dari Zeolit Bayah, Tasikmalaya dan Lampung. Jurnal Teknik Bahan Nuklir [online],Vol 3 (1), 48 halaman.

Tersedia:http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/29295/2/Referen ce.pdf. [20 Februari 2013].

Pusat Kurikulum Badan Penelitian dan Pengembangan Depdiknas. (2007). Naskah Akademik Kajian Kebijakan Kurikulum SMK.

Hutagalung, Horas P. (1985). Raksa. Jurnal Oseana [Online].Volume X Nomor 3:93-105,13halaman.

Tersedia:http://www.oseanografi.lipi.go.id/sites/default/files/oseanax(3)93 -105.pdf. [20 Februari 2013].

Ibrahim, R., dan Syaodih S., Nana. (2010). Perencanaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Indrawati. (1999). Keterampilan Proses Sains IPA. Bandung:Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Dirjen Dikdasmen P3GIPA.

Indiyanto, Rus. (2011). Pengantar Pengetahuan Bahan Teknik. Diktat Kuliah. [online], 86 halaman.Tersedia:

http://eprints.upnjatim.ac.id/3000/1/bahan_teknik.pdf

Kusuma, I Gusti. (2002). Alat Penurun Emisi Gas Buang Pada Motor, Mobil,

Motor Tempel dan Mesin Pembakaran Tak Bergerak.

Makara, Teknologi, [online], Vol 6 (3), 7 halaman.Tersedia: http://journal.ui.ac.id/technology/article/view/123. [21 Februari 2013].

Martin dan Samsumar. (2007). Modul Sisdiklat Nautika Perikanan Laut Level 3 Melakukan Perawatan Motor Bantu. Cianjur: Depdiknas Dirjen Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan. P4TK Pertanian Cianjur.

Monika dan Umar. (2008). Pemanfaatan Bentonit Sebagai Penjernih Minyak Pelumas Bekas Hasil Proses Daur Ulang Dengan Batu Bara. [online], 5 halaman.Tersedia:http://www.scribd.com/doc/50176272/1233081721. [21 Februari 2013].

Muhsin, Mokhamat. (2010). Pengembangan Model Pembelajaran Terpadu Berbasis Permainan Kotak Jaring Laba-Laba Untuk Meningkatkan Kesiapan Belajar Membaca, Menulis dan Berhitung Anak Usia Dini. Disertasi Doktor pada FPK UPI Bandung: tidak diterbitkan.


(41)

Dewi Antika Azizah, 2013

Pola Pengintegrasian Mata Pelajaran Adaptif Kimia Di SMK Pelayaran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Mulyasa. (2008). Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Kemandirian Guru dan Kepala Sekolah. Jakarta:Bumi Aksara.

Pamudji Hari D. (1983). Pemilihan Nylon Sebagai Material Jaringan. [online], 76 halaman.Tersedia:http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/3 6152/C83dhp.pdf. [22 Februari 2013].

Permendiknas. (2006). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Tentang Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor 22. Jakarta.

Siregar, Eveline dan Nara, Hartini. (2010). Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor:Ghalia Indonesia.

Sulaiman. (2010). Pengaruh Proses Pelengkungan dan Pemanasan Garis Pelat Baja Kapal Aisi E 2512 Terhadap Nilai Kekerasan dan Laju Korosi. Tesis pada Program Studi Magister Teknik Mesin UNDIP. Semarang: tidak diterbitkan.

Susilana. (2006). Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung:Tim Pengembang MKDP Kurikulum dan Pembelajaran, Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan UPI.

Sunarya, Yayan. (2005). Kimia Dasar 1 Berdasarkan Prinsip-Prinsip Kimia Terkini. Bandung:Gracia.

Sunarya, Yayan. (2002). Kimia Dasar 2 Berdasarkan Prinsip-Prinsip Kimia Terkini. Bandung:Alkemi Grafindo Press.

Sutresna, Nana. (2004). Kimia Untuk SMA Kelas I (kelas X) semester 2. Bandung:Grafindo.

Suyanti, Dwi Retno. (2010). Strategi Pembelajaran Kimia. Yogyakarta:Graha Ilmu.

Syaifuddin. (2008). Model Pengembangan Kurikulum yang Memadukan Sains dan Teknologi dengan Iman dan Taqwa. Disertasi Doktor pada FPK UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Tim Kimia. (1994). Kimia 2 Untuk Kelas 2 SMU. Jakarta: Balai Pustaka dan Yudhistira.

Trianto. (2010). Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara.

Wirawan, Teguh. (2011). Adsorpsi Krom (Cr) Oleh Arang Aktif Termodifikasi

Dari Tempurung Jarak Pagar (Jatropha curcas L.).

Mulawarman Scientifie, [online] Vol 10 (1), 10 halaman. Tersedia:http://fmipa.unmul.ac.id/pdf/37. [23 Februari 2013].

Zaidar, Emma. (2003). Nitrogliserin Dapat Digunakan Sebagai Bahan Peledak. [online], 7 halaman.

Tersedia:http://repository.usu.ac.id/xmlui/handle/123456789/1852. [24 Februari 2013].


(1)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan pembahasan penelitian yang telah dikemukakan sebelumnya, kesimpulan dan saran penelitian tentang pola pengintegrasian materi adaptif kimia di SMK Pelayaran adalah sebagai berikut:

A.Simpulan

Simpulan umum penelitian ini menyatakan bahwa:

Pengintegrasian mata pelajaran adaptif kimia dengan mata pelajaran produktif pelayaran meliputi pengintegrasian SKKD, materi dan metode pembelajaran dengan model nested dan shared berdasarkan pengintegrasian Fogarty.

Simpulan khusus dari penelitian ini ialah sebagai berikut:

1. Kurikulum alternatif adaptif kimia dibuat dengan merelokasi kurikulum kimia antara SKKD kimia dengan SKKD pelayaran yang telah disesuaikan dengan kebutuhan kurikulum produktif pelayaran dengan kategori terkait sebesar 83,92% dapat diterapkan sebagai kurikulum alternatif di SMK Pelayaran Cirebon.

2. Model pengintegrasian materi adaptif kimia yang terkait dengan produktif pelayaran yang menunjukkan penggunaan model pengintegrasian nested lebih mendominasi dibandingkan model integrasi shared dapat diterapkan di SMK Pelayaran Cirebon.


(2)

3. Jenis pengetahuan materi adaptif kimia yang terintegrasi dengan materi produktif pelayaran hasil dari kurikulum alternatif sebagian besar merupakan pengetahuan konseptual yang mendukung untuk jenis pengetahuan prosedural dan faktual di SMK Pelayaran Cirebon.

4. Metode pembelajaran adaptif kimia yang terintegrasi dengan mata pelajaran produktif pelayaran hasil kurikulum alternatif lebih menonjolkan metode eksperimen dan demonstrasi dapat diterapkan di SMK Pelayaran Cirebon. B.Saran

Berdasarkan kelemahan dari temuan penelitian, saran yang diajukan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi guru

Karena titik berat keberhasilan implentasi kurikulum alternatif kimia ini yang berupa SKKD, materi, jenis pengetahuan dan metode pembelajaran Kimia terintegrasi terletak pada guru adaptif kimia dengan guru produktif pelayaran maka diharapkan dapat tercipta kerjasama yang baik antara guru kedua kelompok mata pelajaran tersebut untuk menerapkan kurikulum alternatif kimia tersebut dalam pembelajaran kimia terintegrasi dengan mengkhususkan perhatian untuk mengelaborasi materi kimia aplikatif yang menunjang materi produktif pelayaran. Hal ini sejalan dengan diberlakukannya Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang menerapkan kurikulum sekolah disesuaikan berdasarkan kebutuhan sekolah tersebut.


(3)

Bagi peneliti lain diharapkan dapat melakukan penelitian lanjutan dengan melakukan uji coba hasil kurikulum alternatif kimia yang telah dibuat dengan melakukan pembelajaran materi kimia terintegrasi dengan mata pelajaran produktif pelayaran, untuk menguji efektifitas atau pengaruh materi kimia terintegrasi terhadap minat dan peningkatan hasil belajar siswa SMK Pelayaran.

3. Bagi pejabat terkait

Meskipun belum ada hasil yang dapat dipertanggungjawabkan karena belum dilakukan uji coba di lapangan hasil dari kurikulum alternatif ini dalam bentuk pembelajaran kimia terintegrasi. Diharapkan Kurikulum alternatif ini dapat dijadikan bahan pertimbangan para pejabat di tingkat pusat khususnya Departemen Pendidikan Nasional dan International Maritime Organization (IMO) dalam merumuskan kurikulum materi kimia di SMK Pelayaran.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Adi Setiono, B. dkk. (2008). Nautika Kapal Penangkap Ikan Jilid 1,2 dan 3. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional.

Afrianto dan Liviawaty. (1989). Pengawetan dan Pengolahan Ikan. Yogyakarta: Kanisius.

Anderson dan Krathwohl. (2001). Kerangka Landasan Untuk Pembelajaran, Pengajaran, dan Asesmen. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Andianto. (2009). Ciri Anatomi dan Laju Pengeringan Alami Tiga Jenis Kayu Cinnamomum. Tesis pada Program Studi Magister Pertanian IPB. Bogor:tidak diterbitkan.

Arifin, Zainal. (2012). Penelitian Pendidikan Metode dan Paradigma Baru. Bandung:Rosda Karya.

Azizah, Dewiantika. (2011). Laporan Studi Kasus. Bandung: Jurusan Pendidikan IPA Konsentrasi Kimia UPI.

BSNP. (2006). Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan dan Menengah Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar SMK/MAK. Jakarta.

Budi Endra, F. (2012). Strategi Penanggulangan Masalah Kesehatan Pada Industri Accu. [online], 11 halaman.

Tersedia:http://ejournal.umm.ac.id/index.php/sainmed/article/view/1033/11 03. [20 Februari 2013].

Chamid, dkk. (2010). Kajian Tingkat Konsentrasi Merkuri (Hg) Pada Rambut Masyarakat Kota Bandung. Prosiding SnaPP2010 Edisi Eksakta ISSN:2089-3582 [online], 25 halaman.

Tersedia:http://prosiding.lppm.unisba.ac.id/index.php/Sains/article/view/ 130/pdf. [22 Februari 2013].

Chang. (2004). Kimia Dasar Konsep-Konsep Inti Edisi Ketiga Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Common Text Book. (2000). Strategi Belajar Mengajar Kimia. Bandung: Jica. Jurusan Pendidikan Kimia Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UPI.

Departemen Pendidikan Nasional. (2008). Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor 251.


(5)

Faisal Sanapiah. (2010). Format-Format Penelitian Sosial. Jakarta: Rajawali Pers. Fatchiyah. (2011). Pengenalan Dan Pelabelan Bahan Kemikalia Berbahaya, Dosis Untuk Hewan Coba, Dan Symbol di Laboratorium. [online], 23 halaman.Tersedia:http://lsih.ub.ac.id/wrpcon/uploads/2011/12/pengenalan-bahan-kimia-berbahaya-dll-FAT.pdf. [21 Februari 2013].

Ginting dkk. (2007). Karakterisasi Komposisi Kimia Luas Permukaan Pori Dan Sifat Termal Dari Zeolit Bayah, Tasikmalaya dan Lampung. Jurnal Teknik Bahan Nuklir [online],Vol 3 (1), 48 halaman.

Tersedia:http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/29295/2/Referen ce.pdf. [20 Februari 2013].

Pusat Kurikulum Badan Penelitian dan Pengembangan Depdiknas. (2007). Naskah Akademik Kajian Kebijakan Kurikulum SMK.

Hutagalung, Horas P. (1985). Raksa. Jurnal Oseana [Online].Volume X Nomor 3:93-105,13halaman.

Tersedia:http://www.oseanografi.lipi.go.id/sites/default/files/oseanax(3)93 -105.pdf. [20 Februari 2013].

Ibrahim, R., dan Syaodih S., Nana. (2010). Perencanaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Indrawati. (1999). Keterampilan Proses Sains IPA. Bandung:Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Dirjen Dikdasmen P3GIPA.

Indiyanto, Rus. (2011). Pengantar Pengetahuan Bahan Teknik. Diktat Kuliah. [online], 86 halaman.Tersedia:

http://eprints.upnjatim.ac.id/3000/1/bahan_teknik.pdf

Kusuma, I Gusti. (2002). Alat Penurun Emisi Gas Buang Pada Motor, Mobil,

Motor Tempel dan Mesin Pembakaran Tak Bergerak. Makara, Teknologi, [online], Vol 6 (3), 7 halaman.Tersedia:

http://journal.ui.ac.id/technology/article/view/123. [21 Februari 2013]. Martin dan Samsumar. (2007). Modul Sisdiklat Nautika Perikanan Laut Level

3 Melakukan Perawatan Motor Bantu. Cianjur: Depdiknas Dirjen Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan. P4TK Pertanian Cianjur.

Monika dan Umar. (2008). Pemanfaatan Bentonit Sebagai Penjernih Minyak Pelumas Bekas Hasil Proses Daur Ulang Dengan Batu Bara. [online], 5 halaman.Tersedia:http://www.scribd.com/doc/50176272/1233081721. [21 Februari 2013].

Muhsin, Mokhamat. (2010). Pengembangan Model Pembelajaran Terpadu Berbasis Permainan Kotak Jaring Laba-Laba Untuk Meningkatkan Kesiapan Belajar Membaca, Menulis dan Berhitung Anak Usia Dini. Disertasi Doktor pada FPK UPI Bandung: tidak diterbitkan.


(6)

Mulyasa. (2008). Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Kemandirian Guru dan Kepala Sekolah. Jakarta:Bumi Aksara.

Pamudji Hari D. (1983). Pemilihan Nylon Sebagai Material Jaringan. [online], 76 halaman.Tersedia:http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/3 6152/C83dhp.pdf. [22 Februari 2013].

Permendiknas. (2006). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Tentang Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor 22. Jakarta.

Siregar, Eveline dan Nara, Hartini. (2010). Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor:Ghalia Indonesia.

Sulaiman. (2010). Pengaruh Proses Pelengkungan dan Pemanasan Garis Pelat Baja Kapal Aisi E 2512 Terhadap Nilai Kekerasan dan Laju Korosi. Tesis pada Program Studi Magister Teknik Mesin UNDIP. Semarang: tidak diterbitkan.

Susilana. (2006). Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung:Tim Pengembang MKDP Kurikulum dan Pembelajaran, Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan UPI.

Sunarya, Yayan. (2005). Kimia Dasar 1 Berdasarkan Prinsip-Prinsip Kimia Terkini. Bandung:Gracia.

Sunarya, Yayan. (2002). Kimia Dasar 2 Berdasarkan Prinsip-Prinsip Kimia Terkini. Bandung:Alkemi Grafindo Press.

Sutresna, Nana. (2004). Kimia Untuk SMA Kelas I (kelas X) semester 2. Bandung:Grafindo.

Suyanti, Dwi Retno. (2010). Strategi Pembelajaran Kimia. Yogyakarta:Graha Ilmu.

Syaifuddin. (2008). Model Pengembangan Kurikulum yang Memadukan Sains dan Teknologi dengan Iman dan Taqwa. Disertasi Doktor pada FPK UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Tim Kimia. (1994). Kimia 2 Untuk Kelas 2 SMU. Jakarta: Balai Pustaka dan Yudhistira.

Trianto. (2010). Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara.

Wirawan, Teguh. (2011). Adsorpsi Krom (Cr) Oleh Arang Aktif Termodifikasi

Dari Tempurung Jarak Pagar (Jatropha curcas L.). Mulawarman Scientifie, [online] Vol 10 (1), 10 halaman.

Tersedia:http://fmipa.unmul.ac.id/pdf/37. [23 Februari 2013].

Zaidar, Emma. (2003). Nitrogliserin Dapat Digunakan Sebagai Bahan Peledak. [online], 7 halaman.

Tersedia:http://repository.usu.ac.id/xmlui/handle/123456789/1852. [24 Februari 2013].