ANALISIS BUSANA TARI WAYANG KARAKTER PUTRA GAGAH KARYA RADEN ONO LESMANA KARTADIKUSUMAH DI SANGGAR DANGIANG KUTAMAYA MUSEUM PRABU GEUSAN ULUN KABUPATEN SUMEDANG.
Risna Dewi Febrianti, 2013
Analisis Busana Tari Wayang Karakter Putra Gagah Karya Rd.Ono Lesmana Kartadikusumah Di Sanggar Dangiang Kutamaya Museum Prabu Geusan Ulun Kabupaten Sumedang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
ANALISIS BUSANA TARI WAYANG KARAKTER PUTRA GAGAH KARYA RADEN ONO LESMANA KARTADIKUSUMAH DI SANGGAR
DANGIANG KUTAMAYA MUSEUM PRABU GEUSAN ULUN KABUPATEN SUMEDANG
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Jurusan Pendidikan Seni Tari
Oleh
Risna Dewi Febrianti Nim. 0903987
JURUSAN PENDIDIKAN SENI TARI FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2013
(2)
Risna Dewi Febrianti, 2013
Analisis Busana Tari Wayang Karakter Putra Gagah Karya Rd.Ono Lesmana Kartadikusumah Di Sanggar Dangiang Kutamaya Museum Prabu Geusan Ulun Kabupaten Sumedang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
ANALISIS BUSANA TARI WAYANG KARAKTER PUTRA
GAGAH KARYA RADEN ONO LESMANA
KARTADIKUSUMAH DI SANGGAR DANGIANG
KUTAMAYA MUSEUM PRABU GEUSAN ULUN
KABUPATEN SUMEDANG
Oleh
Risna Dewi Febrianti
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni
© Risna Dewi Febrianti 2013 Universitas Pendidikan Indonesia
Oktober 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.
(3)
Risna Dewi Febrianti, 2013
Analisis Busana Tari Wayang Karakter Putra Gagah Karya Rd.Ono Lesmana Kartadikusumah Di Sanggar Dangiang Kutamaya Museum Prabu Geusan Ulun Kabupaten Sumedang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
Risna Dewi Febrianti 0903987
ANALISIS BUSANA TARI WAYANG KARAKTER PUTRA GAGAH KARYA RADEN ONO LESMANA KARTADIKUSUMAH DI SANGGAR
DANGIANG KUTAMAYA MUSEUM PRABU GEUSAN ULUN KABUPATEN SUMEDANG
Disetujui dan Disahkan Oleh
Pembimbing 1
E. Dedi Dj. Rosala, S.Sen., M.Hum NIP. 195703041983031001
Pembimbing II
Dra. Sri Dinar Munsan NIP. 195809291988032001
Mengetahui
Ketua Jurusan Pendidikan Seni Tari
Dr. Frahma Sekarningsih, S.Sen., M.Si NIP. 195710181985032001
(4)
i
Risna Dewi Febrianti, 2013
Analisis Busana Tari Wayang Karakter Putra Gagah Karya Rd.Ono Lesmana Kartadikusumah Di Sanggar Dangiang Kutamaya Museum Prabu Geusan Ulun Kabupaten Sumedang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu ABSTRAK
Skripsi dengan judul Analisis Busana Tari Wayang Karakter Putra Gagah Karya Raden Ono Lesmana Kartadikusumah di Sanggar Dangiang Kutamaya Museum Prabu Geusan Ulun Kabupaten Sumedang, merupakan salah satu karya ilmiah yang ditulis berdasarkan pengamatan terhadap seni tradisi di Jawa Barat, tepatnya di Sumedang. Permasalahan yang dibahas meliputi tentang busana tari Wayang berkarakter putra gagah karya Raden Ono Lesmana Kartadikusumah, dan makna busana tari Wayang berkarakter putra gagah karya Raden Ono Lesmana Kartadikusumah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis melalui pendekatan kualitatif, dimana peneliti akan melakukan pengamatan yang secara objektif yang mengungkapkan berbagai temuan dari sejumlah data yang ada, dan menggambarkan secara sistematis fakta dan karekteristik objek dan subjek yang diteliti di lapangan secara tepat yang kemudian dianalisis dan selanjutnya diuraikan menjadi satu bentuk deskripsi pada laporan tertulis. Instrumen yang digunakan peneliti dalam penelitian untuk menghimpun data yaitu dengan menggunakan instrumen observasi, wawancara, studi dokumentasi, dan studi literatur. Tujuannya untuk mendeskripsikan serta menganalisis tentang permasalahan yang akan diteliti dalam penelitian ini, diantaranya tata busana tari Wayang berkarakter putra gagah Karya Raden Ono Lesmana Kartadikusumah dan makna dari setiap busana tari Wayang berkarakter putra gagah karya Raden Ono Lesmana Kartadikusumah. Setelah melakukan penelitian dilapangan, peneliti dapat menyimpulkan bahwa hasil analisis dalam tata busana tari Wayang berkarakter putra gagah karya Raden Ono Lesmana mempunyai gaya dan ciri khas sendiri yang hanya dimiliki oleh kota Sumedang, sehingga disebut dengan tari Wayang gaya Kasumedangan. Ciri khas dari busana tari Wayang tersebut terdapat pada motif hiasnya yang selalu memakai motif bunga teratai. Tata busana yang ditangani oleh istri dari Raden Ono Lesmana Kartadikusumah, baik menyulam busana, pembuatan rancangan busana maupun tata rias dikerjakan oleh Ibu Ono. Ibu Ono memakai motif bunga teratai dalam setiap baju tari Wayang, karena bunga tertai tersebut sepeti
menyembah yang artinya nyembah tersebut bukan kepada penonton tetapi kepada Allah
SWT, jadi dalam menaripun harus nyembah, selamanya kita itu tidak boleh lupa kepada Allah yang telah menciptakan kita di dunia.
(5)
v
Risna Dewi Febrianti, 2013
Analisis Busana Tari Wayang Karakter Putra Gagah Karya Rd.Ono Lesmana Kartadikusumah Di Sanggar Dangiang Kutamaya Museum Prabu Geusan Ulun Kabupaten Sumedang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN PERNYATAAN
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR LAMPIRAN ... vii
DAFTAR GAMBAR ... viii
DAFTAR TABEL ... x
DAFTAR BAGAN ... xi
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Perumusan Masalah ... 4
C. Tujuan Penelitian ... 4
D. Manfaat Penelitian ... 5
E. Struktur Organisasi ... 6
BAB II LANDASAN TEORETIS A. Penelitian Terdahulu ... 8
B. Pengertian Busana Tari ... 10
C. Busana Tari ... 13
D. Tari Wayang ... 17
1. Tari Wayang ... 17
2. Bentuk Penyajian Tari Wayang ... 19
3. Karakter tari Wayang ... 19
4. Busana Tari Wayang Priangan ... 22
E. Tari Wayang Karya Rd. Ono Lesmana Kartadikusumah dan Tata Busananya ... 26
F. Sekilas Tentang Makna dan Simbol yang Terkait pada penelitian... 27
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Sampel Penelitian ... 31
B. Metode dan Pendektan Penelitian... 31
C. Definisi Operasional ... 33
D. Instrumen Penelitian ... 34
E. Teknik Pengumpulan Data ... 35
F. Teknik Pengolahan Data ... 37
(6)
vi
Risna Dewi Febrianti, 2013
Analisis Busana Tari Wayang Karakter Putra Gagah Karya Rd.Ono Lesmana Kartadikusumah Di Sanggar Dangiang Kutamaya Museum Prabu Geusan Ulun Kabupaten Sumedang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ... 42
1. Gambaran Umum Lokasi penelitian ... 42
2. Sekilas Tentang Tari Wayang Rd. Ono Lesmana Kartadikusumah ... 44
3. B usana Tari Wayang Berkarakter Putra Gagah Karya Rd. Ono Lesmana Kartadikusumah ... 47
B. Pembahasan ... 91
1. Busana Tari Wayang Berkarakter Putra Gagah Karya Rd. Ono Lesmana Kartadikusumah ... 91
2. Makna yang terkandung pada Busana Tari Wayang Berkarakter Putra Gagah Karya Rd. Ono Lesman kartadikusumah ... 94
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 100
B. Saran ... 101
DAFTAR PUSTAKA ... 103
LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 105 RIWAYAT HIDUP
(7)
1
Risna Dewi Febrianti, 2013
Analisis Busana Tari Wayang Karakter Putra Gagah Karya Rd.Ono Lesmana Kartadikusumah Di Sanggar Dangiang Kutamaya Museum Prabu Geusan Ulun Kabupaten Sumedang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu BAB 1
PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah
Di dalam seni tari, kita mengenal berbagai unsur yang satu sama lain saling membutuhkan. Unsur pendukung dalam sebuah tarian tidak bisa lepas dari satu tarian tersebut, jika salah satu unsur yang menjadi penunjang dalam sebuah tarian tersebut kurang menunjang terhadap tarian maka pesan dalam tari tersebut kurang tersampaikan karena unsur tersebut menjadi pendukung keutuhan dari suatu pertunjukan tari. Seperti halnya busana tari, tata busana merupakan kebutuhan yang sangat esensial dalam sebuah pertunjukan, seorang penari memakai busana tari bukan hanya untuk menghangatkan badan meskipun berguna juga untuk melindunginya, tetapi yang paling utama adalah dapat menggambarkan dan menyempurnakan identitas sebuah tarian, karena adanya kesatuan yang serasi antara tata busana dengan tarian. Elfelt & Carner dalam Caturwati menyatakan :
Pada umumnya busana yang dipakai untuk mendukung tarian, bertujuan untuk dapat lebih membantu si penari mendekatkan dirinya pada peran yang diinginkan. Busana tari yang berhasil mempunyai nilai yang sejajar dengan keadaan pemeran, latar belakang, lagu pengiring, dan teknik pentas. Hal ini secara langsung memberikan pengaruh yang besar terhadap proyeksi penari yang akan merupakan bagian dari dirinya serta membantu menonjolkan peran yang diinginkan sesuai dengan rencana pertunjukan. (Caturwati, 1998 : 33)
Busana tari merupakan bagian yang penting dari si penari, dapat menyamarkan atau meningkatkan keserasian badan, dan dapat pula merupakan bantuan nyata bagi penari. Dengan segala unsurnya bentuk, garis, warna dan hiasan banyak efek yang diperoleh. Dapat kita lihat pada tari Wayang, busana tarinya mengutamakan karakterisasi pada tiap-tiap peran. Setiap peran mempunyai busananya sendiri, warna, bentuk, motif dan hiasannya harus mendukung karakterisasi penari itu. Busana tari Wayang mempunyai susunan serta patokan tertentu sesuai dengan pakem-pakem yang telah dikenal.
(8)
Risna Dewi Febrianti, 2013
Analisis Busana Tari Wayang Karakter Putra Gagah Karya Rd.Ono Lesmana Kartadikusumah Di Sanggar Dangiang Kutamaya Museum Prabu Geusan Ulun Kabupaten Sumedang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Sebenarnya tata busana akan menimbulkan efek yang menyimpang dari keinginan semula yang diakibatkan oleh kesalahan-kesalahan cara pemakaian tata busana yang tidak sesuai dengan pakem-pakem yang telah dikenal. Kesalahan-kesalahan ini akan berakibat buruk terhadap penampilan seorang penari Wayang tersebut, kemungkinan besar akan mengubah tujuan dari tata busana yang diinginkan, kemungkinan lebih jauh kita tidak akan berani menampilkan suatu tarian Wayang, yang disebabkan oleh ketidaktauan kita terhadap cara pemakaian tata busana yang dibutuhkan untuk satu peran dalam tari Wayang. Tata busana tari Wayang akan dikatakan berhasil dan berperan penting, apabila diyakini benar dapat meningkatkan penampilan dan dapat menunjang tujuan ungkapan peran yang dibawakan. Sebaliknya ketidaktauan cara memakai tata busana yang sesuai peran dalam tari Wayang akan mengakibatkan keraguan untuk menampilkan peran-peran tari Wayang.
Alangkah janggalnya apabila seorang penari di atas panggung tidak menghiraukan unsur tata busana yang mengandung tujuan untuk meningkatkan peran dan tujuan tari yang disajikan. Di dalam tari Wayang terdapat beberapa karakter, dimana tiap karakter yang dibawakan berbeda dalam tata busana nya. Tata busana dalam tari Wayang akan membantu dan memepermudah pengenalan terhadap peran yang ingin diungkapkan. Terutama apabila dilakukan untuk suatu pertunjukan, tekanan-tekanan pada cara pemakaian tata busana tari Wayang lebih diharapkan untuk diperjelas. Penari di atas panggung adalah kesatuan antara diri dan peran yang dibawakannya, jiwa dan raganya secara utuh diungkapkan melaui curahan kesesuaian laku perannya. Penari sebaiknya menjadi penjelmaan dari berbagai karakter tarian yang dibawakannya.
Di sini dimaksudkan sebagai penampilan pribadi yang telah bersatu dengan watak tarian yang telah dibawakan. Peran Wayang yang dilakukan melalui tari menjadi ajang komunikasi antar penonton dan penari, setiap peran yang dibawakan memerlukan kejelasan dan perbedaan satu sama lain, dengan melalui tata busana ini setiap peran diharapkan dapat dipermudah
(9)
3
Risna Dewi Febrianti, 2013
Analisis Busana Tari Wayang Karakter Putra Gagah Karya Rd.Ono Lesmana Kartadikusumah Di Sanggar Dangiang Kutamaya Museum Prabu Geusan Ulun Kabupaten Sumedang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
perbedaannya dan membantu menjelaskan peran yang ingin disampaikan kepada penonton.
Dari pernyataan di atas seperti halnya di daerah Sumedang terdapat sanggar yang mengajarkan tari Wayang karya Raden Ono Lesmana Kartadikusumah, setiap sanggar tentunya memiliki ciri khas busana tari Wayang, seperti sanggar Dangiang Kutamaya Museum Prabu Geusan Ulun, busana tari Wayang di sanggar Dangiang Kutamaya Museum Prabu Geusan Ulun Kabupaten Sumedang masih mempertahankan warisan dari Raden Ono Lesmana Kartadikusumah itu sendiri, dimana busana yang dipakai pada tari Wayang di sanggar Dangiang Kutamaya tidak ada perubahan dari segi motif dan hiasan yang dipakai pada busana tari Wayang. Motif hias pada busana tari Wayang karya Raden Ono Lesmana Di Sanggar Dangiang Kutamaya Museum Prabu Geusan Ulun Kabupaten Sumedang dari dulu hingga sekarang masih tetap menggunakan motif hias bunga teratai, dimana motif tersebut dipakai dan didesain langsung oleh pencipta tarinya sendiri yakni Raden Ono Lesmana Kartadikusumah.
Seiring perkembangan zaman, terdapat beberapa busana tari yang memperlihatkan keglamouran dan mengikuti trend yang ada sehingga berdampak pada makna simbolik di dalam suatu pola gambar pada busana dan bentuk busana kurang terungkap dan mendukung tarian yang akan disajikan. Kendati demikian di sanggar Dangiang Kutamaya yang dalam perkembangannya masih tetap mempertahankan dan menjaga warisan yang ada dari nenek moyangnya.
Dari paparan di atas peneliti merasa tertarik untuk mengetahui lebih jauh mengenai tata busana pada busana tari Wayang Karya Raden Ono Lesmana Kartadikusumah di Sanggar Dangiang Kutamaya Museum Prabu Geusan Ulun Kabupaten Sumedang, karena tata busana tari Wayang di sanggar tersebut memilki ciri khas tersendiri, serta sanggar Dangiang Kutamaya ini masih menjaga dan memperthankan warisan yang ada yang seharusnya harus
(10)
Risna Dewi Febrianti, 2013
Analisis Busana Tari Wayang Karakter Putra Gagah Karya Rd.Ono Lesmana Kartadikusumah Di Sanggar Dangiang Kutamaya Museum Prabu Geusan Ulun Kabupaten Sumedang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
dipelihara untuk tetap berkembang di Kabupaten Sumedang dan menjadi identitas di Kabupaten Sumedang.
Hal tersebutlah merupakan suatu masalah yang menarik bagi peneliti untuk diamati dan dianalisis bagaimana tata busana tari Wayang yang ada di sanggar Dangiang Kutamaya Museum Prabu Geusan Ulun Kabupaten Sumedang, oleh karena itu peneliti mengangkatnya melalui penelitian ini dengan judul Analisis Busana Tari Wayang Karakter Putra Gagah Karya Raden Ono Lesmana Kartadikusumah Di Sanggar Dangiang Kutamaya Museum Prabu Geusan Ulun Kabupaten Sumedang.
B.Identifikasi dan Perumusan Masalah
Berdasarkan judul serta latar belakang yang telah peniliti uraikan sebelumnya, terdapat identifikasi masalah yang disampaikan, identifikasi masalah tersebut adalah tata busana tari Wayang dan bagaimana makna dari tata busana tari Wayang, dari identifikasi tersebut munculah pertanyaan penelitian yang disebut dengan rumusan masalah, maka peneliti merumuskan beberapa permaslahan, diantaranya :
1. Bagaimana Busana Tari Wayang karakter Putra Gagah Karya Raden Ono Lesmana Kartadikusumah di Sanggar Dangiang Kutamaya Museum Prabu Geusan Ulun Kabupaten Sumedang?
2. Apa makna yang terkandung dalam Busana Tari Wayang Karakter Putra Gagah Karya Raden Ono Lesmana Kartadikusumah di Sanggar Dangiang Kutamaya Museum Prabu Geusan Ulun Kabupaten Sumedang?
C.Tujuan Penelitian
Dari latar belakang dan rumusan masalah yang telah peneliti bahas sebelumnya, adapun tujuan penelitian ini antara lain adalah :
1. Tujuan Umum
Penelitian ini bertujuan selain untuk memenuhi syarat ujian akhir untuk memperoleh gelar sarjana di Universitas Pendidikan Indonesia jurusan
(11)
5
Risna Dewi Febrianti, 2013
Analisis Busana Tari Wayang Karakter Putra Gagah Karya Rd.Ono Lesmana Kartadikusumah Di Sanggar Dangiang Kutamaya Museum Prabu Geusan Ulun Kabupaten Sumedang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Pendidikan seni Tari juga bertujuan untuk memperkaya bahan bacaan untuk generasi penerus yang akan datang serta untuk memperoleh data secara nyata di lapangan mengenai Analisis Busana Tari Wayang Karakter Putra Gagah Karya Raden Ono Lesmana Kartadikusumah di Sanggar Dangiang Kutamaya Museum Prabu Geusan Ulun Kabupaten Sumedang.
2. Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus dalam penelitian ini, adalah :
1. Untuk mendeskripsikan Analisis Busana Tari Wayang Karakter Putra Gagah Karya Raden Ono Lesmana Kartadikusumah di Sanggar Dangiang Kutamaya Museum Prabu Geusan Ulun Kabupaten Sumedang.
2. Untuk mendiskripsikan makna pada Busana Tari Wayang Karakter Putra Gagah Karya Raden Ono Lesmana Kartadikusumah di Sanggar Dangiang Kutamaya Museum Prabu Geusan Ulun Kabupaten Sumedang
D.Manfaat Penelitian
Suatu penelitian dilakukan tidak semata-mata hanya untuk mencapai tujuan yang telah dituliskan diatas, melainkan memberi manfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan setidaknya pada bidang ilmu yang diteliti. Selain itu, peneliti diharapkan dapat memiliki manfaat yang nyata bagi pihak-pihak yang terkait langsung maupun tidak langsung, diantaranya adalah : 1. Peneliti
Manfaat yang paling terasa dalam penelitian ini yaitu untuk menambah ilmu, wawasan, dan pengetahuan terutama dalam proses berpikir mengenai Analisis Busana Tari Wayang Karakter Putra Gagah Karya Raden Ono Lesmana Kartadikusumah di Sanggar Dangiang Kutamaya Museum Prabu Geusan Ulun Kabupaten Sumedang, kemudian selain itu peneliti juga bisa mengetahui tentang Tata Busana Tari Wayang Berkarakter Putra Gagah Karya Raden Ono Lesmana Kartadikusumah di Sanggar Dangiang Kutamaya Museum Prabu Geusan Ulun Kabupaten Sumedang.
(12)
Risna Dewi Febrianti, 2013
Analisis Busana Tari Wayang Karakter Putra Gagah Karya Rd.Ono Lesmana Kartadikusumah Di Sanggar Dangiang Kutamaya Museum Prabu Geusan Ulun Kabupaten Sumedang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu 2. Mahasiswa UPI
Dengan penelitian ini diharapkan bisa memberikan pengetahuan dan informasi tentang Analisis Busana Tari Wayang Karakter Putra Gagah Karya Raden Ono Lesmana Kartadikusumah di Sanggar Dangiang Kutamaya Museum Prabu Geusan Uluin Kabupaten Sumedang.
3. Lembaga UPI
Penelitian ini diharapkan bisa menjadi wahana guna memperkaya nuansa ilmu pengetahuan tentang seni tradisional untuk lembaga UPI itu sendiri, selain itu penelitian ini diharapkan untuk memperkaya kepustakaan sebagai bahan bacaan bagi mahasiswa yang masih menimba ilmu di pendidikan seni tari ini.
4. Pemerintah Daerah
Memberikan sumbangsih pemikiran data lapangan tentang eksistensi satu seni tradisional yang ada di masyarakat sehingga bisa dijadikan pertimbangan dalam rangka pengembangan dan pembinaannya.
E.Struktur Organisasi
1. BAB 1 PENDAHULUAN
Bab 1 pendahuluan merupakan pengantar, yaitu terdiri dari latar belakang masalah mengenai penjelasan dan alasan masalah tersebut diteliti, pentingnya masalah itu diteliti dan mengatasi masalah tersebut, rumusan masalah ditulis dalam bentuk kalimat tanya setelah didahului uraian tentang masalah penelitian. Tujuan penelitian menyajikan hasil penelitian yang ingin dicapai setelah penelitian dilakukan. Manfaat penelitian dan struktur organisasi.
2. BAB II KAJIAN TEORITIS
Bab II kajian teoretis memaparkan mengenai teori yang mendukung dalam penelitian ini yang mempunyai peran yang sangat penting. Kajian teoretis berisi tentang teori pengertian busana, busana tari,
(13)
7
Risna Dewi Febrianti, 2013
Analisis Busana Tari Wayang Karakter Putra Gagah Karya Rd.Ono Lesmana Kartadikusumah Di Sanggar Dangiang Kutamaya Museum Prabu Geusan Ulun Kabupaten Sumedang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
tari Wayang dan tari Wayang Karya Raden Ono Lesmana beserta tata busananya.
3. BAB III METODE PENELITIAN
Bab III metode penelitian memaparkan mengenai lokasi dan subjek penelitian, metode penelitian dan penggunaan metode penelitian tersebut, definisi operasional, instrument penelitian, teknik pengumpulan data yang terdiri dari observasi, wawancara, dokumentasi dan studi pustaka, teknik pengolahan data yang terdiri reduksi data, penyajian data, kesimpulan dan yang terakhir mengenai tahap-tahap penelitian.
4. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab IV hasil penelitian dan pembahasan memaparkan mengenai hasil penelitian dan pembahasan terdiri dari gambaran lokasi penelitian, sekilas tentang tari Wayang Karya Raden Ono Lesmana Kartadikusumah, tata busana tari Wayang Berkarakter Putra Gagah Karya Raden Ono Lesmana Kartadikusumah dan makna dari setiap busana tari Wayang berkarakter Putra Gagah Karya Raden Ono Lesmana Kartadikusumah. 5. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab V merupakan kesimpulan dan saran sebagai hasil penelitian. Saran yang dipaparkan setelah kesimpulan yang ditujukan pada peneliti, para pelaku Tari Wayang karya Raden Ono Lesmana Kartadikusumah, masyarakat, Dinas Kepariwisataan dan Kebudayaan Kabupaten Sumedang, pemerintah Kabupaten Sumedang, Jurusan Pendidikan Seni Tari UPI, dan dunia pendidikan seni.
6. DAFTAR PUSTAKA
Daftar pustaka memuat semua sumber tertulis (buku, dokumentasi resmi dan sumber-sumber lainnya). Semua sumber-sumber tertulis maupun tidak harus dicantumkan ke dalam daftra pustaka.
7. LAMPIRAN
Lampiran berisi semua dokumen yang digunakan dalam penelitian dan penulisan hasil-hasilnya menjadi satu karya tulis ilmiah.
(14)
Risna Dewi Febrianti, 2013
Analisis Busana Tari Wayang Karakter Putra Gagah Karya Rd.Ono Lesmana Kartadikusumah Di Sanggar Dangiang Kutamaya Museum Prabu Geusan Ulun Kabupaten Sumedang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu 8. RIWAYAT HIDUP
(15)
31
Risna Dewi Febrianti, 2013
Analisis Busana Tari Wayang Karakter Putra Gagah Karya Rd.Ono Lesmana Kartadikusumah Di Sanggar Dangiang Kutamaya Museum Prabu Geusan Ulun Kabupaten Sumedang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu BAB III
METODE PENELITIAN A.Lokasi dan Sampel Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Lokasi merupakan tempat dimana penelitian ini dilakukan, lokasi dari penelitian ini bertempat di sanggar Dangiang Kutamaya Museum Prabu Geusan Ulun Kabupaten Sumedang, yang beralamat di Jalan Prabu Geusan Ulun No.40 Srimanganti Sumedang. Peneliti sengaja memilih lokasi ini untuk dijadikan tempat penelitian, karena di sanggar Dangiang Kutamaya Tari Wayang karya Raden Ono Lesmana Kartadikusumah masih tetap tumbuh dan berkembang sampai sekarang.
2. Sampel Penelitian Sugiyono berpendapat :
Sampel adalah bagian dari jumlah dan kartakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan penelitian tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Sugiyono ( 2012 : 81 ).
Dari pernyatan di atas maka sampel dalam penelitian ini adalah busana tari Wayang yang berkarater putra gagah dalam tari Wayang karya Raden Ono Lesmana Kartadikusumah yang terdiri dari busana tari Gandamanah, tari Jakasona, dan tari Gatot Kaca.
B.Metode dan Pendekatan Penelitian
Metode penelitian merupakan suatu alat yang dapat membantu seorang peneliti guna mendapatkan hasil dan kesimpulan dari objek yang diteliti. Kepentingan metode dalam sebuah penelitian ilmiah adalah mutlak diperlukan, karena tanpa memakai metode, maka tujuan penelitian tersebut tidak akan pernah tercapai. Melalui metode penelitian, peneliti dapat menarik kesimpulan
(16)
Risna Dewi Febrianti, 2013
Analisis Busana Tari Wayang Karakter Putra Gagah Karya Rd.Ono Lesmana Kartadikusumah Di Sanggar Dangiang Kutamaya Museum Prabu Geusan Ulun Kabupaten Sumedang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
dari hasil penelitian secara tepat dan benar. Penelitian ini dilakukan untuk dapat mengungkapkan tentang bagaimana busana tari Wayang karya Raden Ono Lesmana Kertadikusumah di sanggar Dangiang Kutamaya Museum Prabu Geusan Ulun kabupaten Sumedang. Agar mencapai hasil yang maksimal, perlu metode atau pendekatan yang tepat untuk digunakan dalam penelitian, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriftif analisis dengan menggunakan pendekatan kualitatif.
Penelitian menggunakan metode deskriptif analisis memusatkan perhatian pada masalah-masalah aktual pada saat penelitian dilaksanakan untuk kemudian dipaparkan sebagaimana adanya. Pemilihan metode ini didasarkan kepada alasan bahwa data-data yang terdapat di dalam penelitian ini bersifat alamiah, aktual dan berkembang pada saat ini. Seperti yang dikemukakan oleh Syaodih (2007 : 72) dalam skripsi Neneng Agustina (2011 : 11) bahwa, “Deskripsi analisis adalah bentuk penelitian yang paling mendasar untuk menggambarkan fenomena yang ada, baik fenomena yang bersifat alamiah atau rekayasa manusia”.
Hal ini dijelaskan pula oleh saifuddin Azwar dalam skripsi Neneng Novi Novianti Maulani (2012 : 38) sebagai berikut :
Penelitian deskriptif bertujuan menggambarkan secara sistematik dan akurat fakta dan karakteristik mengenai populasi atau mengenai bidang tertentu. Penelitian ini berusaha menggambarkan situasi atau kejadian. saifuddin Azwar (1999 : 7)
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, sebagaimana yang diungkapkan oleh Sugiyono, sebagai berikut :
Pendekatan kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah aksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, pengambilan sampel sumber data dilakukan secara purposive dan snowbaal, teknik pengumpulan dengan trianggulasi (gabungan), anlisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil
(17)
33
Risna Dewi Febrianti, 2013
Analisis Busana Tari Wayang Karakter Putra Gagah Karya Rd.Ono Lesmana Kartadikusumah Di Sanggar Dangiang Kutamaya Museum Prabu Geusan Ulun Kabupaten Sumedang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi. Sugioyono (2011 : 14).
Metode tersebut dipilih karena dalam penelitian ini penulis bermaksud mendeskripsikan hasil jawaban yang diteliti di lapangan dan memaparkan hasil analisis unsur-unsur yang relevan sesuai dengan data yang ada. Demikian dapat dikatakan bahwa penelitian ini diharapkan dapat mendeskripsikan tentang berbagai hal yang berkaitan dengan masalah Busana Tari Wayang Karakter Putra Gagah Karya Raden Ono Lesmana Kartadikusumah Di Sanggar Dangiang Kutamaya Museum Prabu Geusan Ulun Kabupaten Sumedang. C.Definisi Operasiaonal
Untuk memperjelas maksud dari penelitian dan agar tidak menimbulkan penafsiran istilah dalam penelitian dari judul yang diangkat oleh peneliti maka peneliti memberikan batasan istilah yang terdapat dalam judul penelitian. Batasan istilah itu diantaranya :
1. Tata Busana Tari Wayang Berkrakter Putra Gagah
Tata busana tari merupakan segala yang dikenakan oleh penari, yang terdiri dari pakaian tari dan perlengkapannya, yang identik disebut dengan kostum. Tujuan dari busana tari adalah untuk memperkuat dan dan menjelaskan identitas peran dalam sebuah tarian. Tari wayang merupakan bentuk tari yang mengambil lakon dari cerita-cerita Wayang seperti Ramayana dan Mahabrata serta cerita-cerita Menak dengan tokoh-tokoh seperti Gatotkaca,
Sobali, Sugriwa, Damarwulan, menak Jayengrana dan tokoh-tokoh lainnya.
Kemudian karakter Putra Gagah merupakan karakter tari yang diperankan oleh laki-laki yang berperawakan tinggi serta perkasa. Jadi dapat disimpulkan bahwa Tata busana tari Wayang berkarakter Putra Gagah merupakan busana yang khusus dirancang dan digunakan untuk pertunjukan tari Wayang. Busana tari Wayang memiliki patokan-patokan tertentu dalam tata busananya, busana tari Wayang lebih mengutamakan karakterisasi pada tiap-tiap peran yang dibawakan, jadi setiap peran yang dibawakan mempunyai busananya sediri.
(18)
Risna Dewi Febrianti, 2013
Analisis Busana Tari Wayang Karakter Putra Gagah Karya Rd.Ono Lesmana Kartadikusumah Di Sanggar Dangiang Kutamaya Museum Prabu Geusan Ulun Kabupaten Sumedang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu 2. Sanggar Dangiang Kutamaya
Sanggar Dangiang Kutamaya adalah sebuah sanggar yang bergerak dalam bidang kesenian. Sanggar ini dipimpin oleh Ibu Ade Rukasih Hasiat yang berlokasi di Museum Prabu Geusan Ulun Kabupaten Sumedang
Dengan Demikian, bahwa busana tari Wayang Karya Raden Ono Lesmana Kartadikusumah merupakan busana yang khusus dirancang dan dikenakan untuk pertunjukan tari Wayang, berbeda dengan busana tari yang umunya ada di Indonesia, busana yang dipakai cenderung memakai pakaian adat daerah masing-masing, tetapi tidak semua pakaian adat bisa dipakai untuk pertunjukan tari, karena ada tarian yang memakai busana khusus seperti tata busana tari Wayang karya Raden Ono Lesmana Kartadikusumah di sanggar Dangiang Kutamaya Museum Prabu Geusan Ulun Kabupaten Sumedang. D.Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian merupakan hal yang penting di dalam kegiatan penelitian, hal ini karena perolehan suatu informasi atau data relevan atu tidaknya tergantung pada alat ukur tersebut. Oleh karena itu penelitian harus memiliki validitas dan reliabilitas yang memadai, maka dari itu sebelum terjun ke lapang peneliti harus memiliki beberapa pedoman penelitian yang akan digunakan, diantaranya :
1. Pedoman Observasi
Sukmadinata (2010:220) menyatakan : “observasi atau pengamatan merupakan suatu teknik atau cara mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung. Observasi dapat dilakukan secara parsitipatif ataupun nonpartisipatif”. Namun dalam penelitian ini peniliti memilih menggunakan observasi nonpartisipatif, peneliti tidak ikut serta dalam kegiatan namun hanya berperan mengamati kegiatan. Jadi yang peneliti lakukan yaitu observasi
(19)
35
Risna Dewi Febrianti, 2013
Analisis Busana Tari Wayang Karakter Putra Gagah Karya Rd.Ono Lesmana Kartadikusumah Di Sanggar Dangiang Kutamaya Museum Prabu Geusan Ulun Kabupaten Sumedang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
langsung ke lapangan dengan menggunakan alat bantu seperti camera digital, handycam dan alat bantu lainnya yang menunjang untuk penelitian tersebut.
2. Pedoman Wawancara
Esterberg (2002) dalam Sugiyono menyatakan : “wawancara terbagi menjadi beberapa macam, diantaranya wawancara terstruktur, wawacara semiterstruktur, dan wawancara tidak terstruktur”. Sugiyono (2011:319). Di dalam penelitian ini peniliti menggunakan wawancara dengan terstruktur dan tidak terstruktur dimana dalam wawancara ini peneliti telah menyiapkan instrumen penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan yang akan diteliti. 3. Pedoman Dokumentasi
Pedoman dokumentasi ini merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis, gambar maupun elektronik. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan kamera foto sebagai alat dokumentasi, oleh peneliti digunakan untuk memotret gambar busana tari Wayang karya Raden Ono Lesmana Kartadikusumah, yaitu bentuk, motif, warna yang terdapat pada busana tari tersebut, dan ornamen lainnya yang memperkuat karakter dan ciri khas busana tari Wayang karya Raden Ono Lesmana Kartadikusumah.
E.Teknik Pengumpulan Data
Agar data yang dikumpulkan sesuai dengan kepentingan penelitian dan tujuan yang diharapkan, maka dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik-teknik pengumnpulan data sebagai berikut :
1. Observasi
Observasi adalah metode pengumpulan data melalui pengamatan langsung atau peninjauan secara cermat dan langsung di lapangan atau lokasi penelitian. Dalam hal ini, peneliti dengan berpedoman kepada desain penelitiannya perlu mengunjungi lokasi penelitian untuk mengamati langsung berbagai hal atau kondisi yang ada di lapangan. Penemuan ilmu
(20)
Risna Dewi Febrianti, 2013
Analisis Busana Tari Wayang Karakter Putra Gagah Karya Rd.Ono Lesmana Kartadikusumah Di Sanggar Dangiang Kutamaya Museum Prabu Geusan Ulun Kabupaten Sumedang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
pengetahuan selalu dimulai dengan observasi dan kembali kepada observasi untuk membuktikan kebenaran ilmu pengetahuan tersebut. Peneliti mengadakan ebservasi ke tempat penelitian ini pada tanggal 3 Desember 2012, observasi ini bertujuan untuk memastikan bahwa tempat penelitian tersebut akan menjadi objek peneli untuk mengadakan penelitian lebih lanjut dan sekaligus untuk memperoleh data yang sesuai untuk penyusunan skripsi.
2. Wawancara
Koentjaningrat dalam bukunya menyatakakan :
Metode wawancara atau metode interview, mencakup cara yang digunakan kalau seseorang, untuk tujuan suatu tugas tertentu, mencoba mendapatkan keterangan atau pendirian secara lisan dari seorang responden dengan bercakap-cakap berhadapan muka dengan orang itu. Koentjaningrat (1983:129).
Dari pernyataan tersebut wawancara dalam penelitian ini dilakukan untuk melakukan tanya jawab dengan sejumlah informan yang dianggap memiliki informasi dan pengetahuan tentang permasalahan yang diteliti. Wawancara ini dilakukan dengan menyampaikan beberapa pertanyaan pokok yang sebelumnya telah disusun oleh peneliti, kemudian diajukan kepada informan secara tidak terstruktur namun berpegang pada pertanyaan-pertanyaan yang telah disusun sebelumnya. Instrument penelitian yang dibuat dalam bentuk pertanyaan tersebut dikembangkan sesuai dengan kebutuhan. Hal tersebut dilakukan agar informan tidak merasa diintrograsi dan untuk mencapai suasana yang santai dan nyaman.
Wawancara dilakukan pada tanggal 5 Januari 2013, wawancara ini dilakukan kepada Ibu Ade Rukasih H. sebagai pimpinan dari sanggar Dangiang Kutamaya dan selaku narasumber dari judul yang peneliti ambil untuk melakukan penelitian tersebut. Beberapa masalah yang ingin dipecahkan dalam penelitian ini diantaranya bagaimana Busana Tari Wayang Karakter Putra Gagah Karya Raden Ono Lesmana Kartadikusumah
(21)
37
Risna Dewi Febrianti, 2013
Analisis Busana Tari Wayang Karakter Putra Gagah Karya Rd.Ono Lesmana Kartadikusumah Di Sanggar Dangiang Kutamaya Museum Prabu Geusan Ulun Kabupaten Sumedang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Di Sanggar Dangiang Kutamaya Museum Prabu Geusan Ulun Kabupaten Sumedang, dan apa makna yang terkandung dalam Busana tari Wayang Karakter Putra Gagah Karya Raden Ono Lesmana Kartadikusumah Di Sanggar Dangiang Kutamaya Museum Prabu Geusan Ulun Kabupaten Sumedang.
3. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan salah satu upaya dalam rangka pencarian data berdasarkan dokumen pribadi, cara ini dilakukan untuk pendokumentasian data penelitian yang ditransfer kedalam media yang bisa menyimpan data peneliti melalui MP3, kamera foto, dan video. Data-data yang dapat dipakai, baik sesuatu yang tertulis, tercetak dan rekaman seperti busana tari, naskah, foto dan sebagainya. Dokumen-dokumen yang dihimpun dipilih yang sesuai dengan tujuan dan fokus masalah. Sehingga pada akhirnya yang dilaporkan peneliti adalah .hasil analisis terhadap dokumen-dokumen tersebut.
4. Studi Pustaka
Dalam penelitian ini peneliti memperoleh data dari berbagai sumber yang bersangkutan, dengan mencari beberapa sumber lain seperti buku, makalah, artikel selain itu peneliti juga memperoleh data dari berbagai media elektronik, seperti internet dan media cetak yang bersangkutan dengan penelitian tersebut.
F. Teknik Pengolahan Data
Pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan pengolahan data kualitatif, setelah data terkumpul secara lengkap baik itu data yang tersimpan dalam media kaset rekaman, video rekaman, buku-buku literatur maupun data catatan yang sedetail-detailnya. Selanjutnya data yang sudah dianggap mendukung penelitian dianalisis berdasarkan metode yang digunakan oleh peneliti.
(22)
Risna Dewi Febrianti, 2013
Analisis Busana Tari Wayang Karakter Putra Gagah Karya Rd.Ono Lesmana Kartadikusumah Di Sanggar Dangiang Kutamaya Museum Prabu Geusan Ulun Kabupaten Sumedang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistrematis data yang diperoleh dari hasil wawancara dan catatan lapangan dan bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah dipahami dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain. Analisis data dilakukan dengan mengorganisasikan data, menjabarkannya ke dalam unit-unit melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan yang dapat diceritakan kepada orang lain. Sugiyono (2012:244).
Dari pernyataan tersebut peneliti mengumpulkan seluruh data dari hasil observasi, wawancara, studi dokumentasi, studi pustaka yang diperoleh dari lapangan. Kemudian data tersebut dipisahkan dengan mengklasifikasikan data tersebut sesuai kebutuhan penelitian. Selanjutnya dianalisa sesuai dengan kebutuhan permasalahan yang ditemukan di lapangan.
Dalam penelitian kualitatif terdapat beberapa proses penganalisaan yang dilakukan, yakni analisis sebelum dilapangan, selama dilapangan dan setelah selesai di lapanagan.
1. Analisis Sebelum di Lapangan
Penelitian kualitatif telah melakukan analisis data sebelum peneliti memasuki lapangan, analisis dilakukan terhadap data hasil studi pendahuluan atau data sekunder yang akan digunakan untuk menetukan fokus penelitian, namun fokus penelitian ini hanya bersifat sementara dan akan berkembang setelah peneliti masuk dan selama dilapangan.
2. Analisis Data di Lapangan a. Reduksi Data
Dalam anlisis data melalui reduksi data ini peneliti merangkum, memlih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang dibutuhkan oleh peneliti, dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya.
(23)
39
Risna Dewi Febrianti, 2013
Analisis Busana Tari Wayang Karakter Putra Gagah Karya Rd.Ono Lesmana Kartadikusumah Di Sanggar Dangiang Kutamaya Museum Prabu Geusan Ulun Kabupaten Sumedang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah penyajian data. Dalam penelitian kulitatif penyajian data ini dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, dan sejenisnya. Dengan penyajian data maka akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi.
c. Kesimpulan
Setelah penyajian data maka selanjutnya peneliti menyimpulkan apa yang telah peneliti teliti sebelumnya sesuai dengan permasalahan yang diteliti.
3. Analisis Data Selama di Lapangan
Selanjutnya peneliti dimulai dengan menentukan siapakah orang yang akan dimintai informasi sebagai orang yang dipercaya peneliti untuk memberikan informasi yang mampu dipercaya. Selanjutrnya peneliti melakukan wawancara kepada informan tersebut dan mencatat hasil wawancara, setelah itu perhatian peneliti pada objek penelitian dan mulai mengajukan pertanyaan deskriptif, dilakukan dengan menganalisis terhadap hasil wawancara.
Analisis data dilakukan untuk memperoleh gambaran akhir mengenai data-data yang berhasil dikumpulkan dilapangan
G.Tahap-tahap Penelitian
Dalam setiap proses pencapaian suatu tujuan maka didalamnya terdapat beberapa tahapan yang harus dilalui untuk kelancaran jalannya penelitian. Seperti pada penelitian yang peneliti lakukan, terdapat beberapa tahapan yang dilakukan oleh peneliti, diantranya :
1. Pra Penelitian
Tahap-tahap dalam pra penelitian adalah sebagai berikut : a. Survei
Kegiatan survei awal dilakukan pada bulan Oktober 2012. Survei awal ini dilakukan guna untuk mengetahui dan sekaligus menetukan objek yang akan diteliti yang kemudian judul penelitian akan diajukan kepada
(24)
Risna Dewi Febrianti, 2013
Analisis Busana Tari Wayang Karakter Putra Gagah Karya Rd.Ono Lesmana Kartadikusumah Di Sanggar Dangiang Kutamaya Museum Prabu Geusan Ulun Kabupaten Sumedang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
dewan skripsi untuk ditetapkan sebagai penelitian. Kegiatan ini dilakukan di sanggar Dangiang Kutamaya yang berada di Museum Prabu Geusan Ulun Kabupaten Sumedang.
b. Pengajuan Judul
Pada tahapan ini peneliti mengajukan beberapa judul kemudian menjelaskannya satu persatu dari judul yang diajukan kepada dewan skripsi yang kemudian oleh dewan skripsi itu sendiri diseleksi mana yang layak untuk diteliti dan mana yang tidak. Setelah melalui tahap seleksi dan bimbingan dengan dewan skripsi, maka pada akhirnya peneliti mengambil judul “ Analisis Busana Tari Wayang Karakter Putra Gagah Karya Raden Ono Lesmana Kartadikusumah Di Sanggar Dangiang Kutamaya Museum Prabu Geusan Ulun Kabupaten Sumedang”.
c. Penyusunan Proposal Penelitian
Setelah judul penelitian ditetapkan oleh dewan skripsi maka langkah selanjutnya yaitu penyusunan proposal penelitian dengan melalui beberapa proses bimbingan yang dilakukan dengan beberapa dosen yang bersangkutan. Kegiatan ini dilakukan pada bulan November 2012
d. Seminar Proposal
Seminar proposal dilaksanakan pada bulan Desember 2012. Dalam seminar proposal, peneliti mendapat masukan dari para penguji dan dewan skripsi mengenai fokus permasalahan penelitian yang akan dilakukan. Selanjutnya dalam tahap ini dewan skripsi menetukan pembimbing I dan pembimbing II yang nantinya akan membimbing peneliti dalam penulisan skripsi.
e. Penetapan Pembimbing
Peneliti melakukan bimbingan dengan pembimbing I dan pembimbing II sebelum melakukan penelitian ke lapangan.
(25)
41
Risna Dewi Febrianti, 2013
Analisis Busana Tari Wayang Karakter Putra Gagah Karya Rd.Ono Lesmana Kartadikusumah Di Sanggar Dangiang Kutamaya Museum Prabu Geusan Ulun Kabupaten Sumedang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Setelah seminar proposal dilaksanakan maka tahapan selanjutnya adalah revisi proposal sesuai dengan masukan dari dewan skripsi dan bapa ibu dosen pembimbing. Setelah proposal di revisi maka proposal akan disahkan oleh pembimbing I dan pembimbing II serta ketua jurusan Pendidikan Seni Tari, proposal tersebut kemudian dijadikan pengajuan SK Untuk melakukan penelitian yang dikeluarkan oleh fakultas.
g. Pengajuan Izin Penelitian
Guna memperlancar jalannya penelitian, peneliti mengajukan surat izin penelitian. Surat izin penelitian diajukan kepada ketua Jurusan Pendidikan Seni tari kemudian diajukan lagi kepada dekan FPBS UPI, setelah peneliti mendapatkan surat izin penelitian sekaligus mendapat kan surat keputusan (SK). Surat izin penelitian yang peneliti ajukan ditunjukan kepada pimpinanan sanggar Dangiang Kutamaya kabupaten Sumedang, hal ini dilakukan sesuai prosedur agar peneliti lebih terarah dan bersifat resmi.
2. Pelaksanaan Penelitian
Tahap-tahap dalam pelaksanaan penelitian adalah sebagai berikut ; a. Observasi
Peneliti melakukan observasi awal ke Sanggar Dangiang Kutamaya Museum Prabu Geusan Ulun sebagai data awal dengan tujuan untuk mengetahui gambaran secara umum mengenai tata busana tari Wayang karya Raden Ono Lesmana Kartadikusumah.
b. Pengumpulan Data
Data yang diperoleh pada pengumpulan data menggunakan beberapa cara diantaranya, observasi, wawancara, studi pustaka, dokumentasi. Pengumpulan data yang diperoleh secara langsung di sanggar Dangiang Kutamaya Museum Prabu Geusan Ulun Kabupaten Sumedang. Pengumpulan data ini peneliti lakukan pada bulan Maret.
(26)
Risna Dewi Febrianti, 2013
Analisis Busana Tari Wayang Karakter Putra Gagah Karya Rd.Ono Lesmana Kartadikusumah Di Sanggar Dangiang Kutamaya Museum Prabu Geusan Ulun Kabupaten Sumedang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Setelah data terkumpul, dilakukan pengolahan data untuk melengkapi data dan memperjelas untuk kevalidan penelitian. Dalam langkah ini peneliti menganalisis data-data yang telah diperoleh dan kemudian disusun menjadi sebuah skripsi.
3. Penuliasan Hasil Penelitian
Dalam tahap ini peneliti menuangkan semua data-data yang telah diperoleh dari lapangan melaui observasi, wawancara, studi pustaka, dokumentasi yang telah diolah dan dianalisis kedalam sebuah deskripsi yaitu berupa skripsi. Dimana hasil penelitian tersebut akan peneliti pertanggungjawabkan kepada dewan skripsi melaui sidanmg skripsi guna mengesahkan hasil penelitian tersebut.
(27)
100
Risna Dewi Febrianti, 2013
Analisis Busana Tari Wayang Karakter Putra Gagah Karya Rd.Ono Lesmana Kartadikusumah Di Sanggar Dangiang Kutamaya Museum Prabu Geusan Ulun Kabupaten Sumedang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN A.Kesimpulan
Busana tari Wayang karya Raden Ono Lesmana Kartadikusumah yang berkarakter putra gagah pada umumnya sama hanya yang membedakannya adalah, mahkuta yang dipakai Tari Wayang Gandamanah adalah mahkuta capit hurang, sedangkan mahkuta yang dipakai pada tari Wayang Jakasona dan tari Wayang Gatotkaca adalah mahkuta elung garuda mungkur. Kemudian perbedaannya terlihat dari warna baju, tari Wayang Gandamanah menggunakan baju berwarna merah, tari Wayang Jakasona menggunakan warna hitam sama seperti yang digunakan tari Wayang Gatotkaca menggunakan warna hitam. Selain itu perbedaan busananya terdapat dari pemakaian motif samping sebagai dodot, motif samping pada tari Wayang
Gandamanah adalah motif lereng alit, untuk tari Wayang Jakasona dan Tari
Wayang Gatotkaca adalah motif samping lereng ageng.
Busana Tari Wayang berkarakter gagah karya Raden Ono Lesmana Kartadikusumah, yaitu tari Wayang Gandamanah, tari Wayang Jakasona, dan tari Wayang Gatotkaca memiliki kekhasan. Kekhasan inilah yang menjadi ciri khas dari Kasumedangan, karena tidak terdapat pada busana tari Wayang di daerah-daerah lain.
Ciri khas tersebut terdapat pada motif hias pada busana tari Wayang karya Raden Ono Lesmana Kartadikusumah, yaitu motif hias bunga teratai. Bunga teratai tersebut mempunyai makna bahwa dalam keadaan apanpun dan dimanpun kita tidak boleh lupa kepada Allah SWT yang menciptakan kita. Bahkan dalam keadaan kita sedang menari kita harus tetap mengingat Allah SWT yang menciptakan kita. Jadi motif bunga teratai dalam busana tari Wayang karya Raden Ono Lesmana Kartadikusumah itu melambangkan lapad Allah, karena pada waktu itu Raden Ono menciptakan gerakan sembah pada
(28)
Risna Dewi Febrianti, 2013
Analisis Busana Tari Wayang Karakter Putra Gagah Karya Rd.Ono Lesmana Kartadikusumah Di Sanggar Dangiang Kutamaya Museum Prabu Geusan Ulun Kabupaten Sumedang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
tari Wayang seperti bunga teratai yang sedang mekar dan bila dilihat gerakan tersebut membentuk lapad Allah SWT. Seperti yang diungkapkan Raden Ono Lesmana Kartadikusumah :
Bunga teratai teh jiga nu nyembah hartosna rukun islam jeng rukun iman dihijikeun janten nyembah, tah nyembah teh sanes ka penonton tapi ka gusti Allah SWT. Nuju ngibing oge kedah nyembah, salamina oge urang teh ulah hilap ka gusti Allah SWT.
Oleh karena itu bunga teratai tersebut selalu dijadikan ciri khas daerah Kabupaten Sumedang, baik dalam gerakan tari Wayang maupun sebagai motif hias pada busana tari Wayang.
B.Saran
Kelangsungan hidup dari tari Wayang dan busananya sangat penting demi kelestarian kesenian tradisional di Jawa Barat khususnya di Kabupaten Sumedang. Hal tersebut memerlukan upaya yang serius dari berbagai pihak. maka peneliti memberikan beberapa saran sebagai motivasi kepada pihak-pihak terkait, sebagai berikut.
1. Para pelaku Tari Wayang karya Raden Ono Lesmana Kartadikusumah Peneliti menyarankan kepada para pelaku Tari Wayang karya Raden Ono Lesmana Kartadikusumah untuk tetap menjaga kelestarian kesenian ini agar lebih berkembang dan tetap diminati pencintanya, selain itu mengingat berkurangnya materi yang diajakan di Sanggar Dangiang Kutamaya karena sedikit data-data tertulis yang ada pada tari Wayang karya Raden Ono Lesmana Kartadikususmah, disarankan untuk dibuat kembali pendokumentasian busana tari Wayang yakni berupa buku agar dapat menambah wawasan penikmat tari Wayang lebih dalam lagi.
2. Masyarakat
Masyarakat Kabupaten Sumedang wajib mengenalkan busana tari Wayang karya Raden Ono Lesmana Kartadikusumah karena merupakan salah satu warisan dari salah satu orang yang berjasa dari bidang seni tari di
(29)
102
Risna Dewi Febrianti, 2013
Analisis Busana Tari Wayang Karakter Putra Gagah Karya Rd.Ono Lesmana Kartadikusumah Di Sanggar Dangiang Kutamaya Museum Prabu Geusan Ulun Kabupaten Sumedang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Kabupaten Sumedang pada zaman dahulu pada generasi muda untuk lebih mencintai busana tari Wayang agar tetap lestari dan tidak punah.
3. Dinas Kepariwisataan dan Kebudayaan kabupaten Sumedang
Peneliti mengharapkan adanya perhatian dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata untuk lebih mengelola dan lebih memperhatikan kelestarian busana tari Wayang karya Raden Ono Lesmana Kartadikusumah agar tidak punah. Selain itu, perlu untuk menginvestariskan dan mendokumentasikan secara transparansi melalui keterangan/informasi dan foto-foto/gambar. 4. Pemerintah Kabupaten Sumedang
Memberikan motivasi kepada masyarakat luas, seniman, serta lainnya, agar mau melestarikan seni tradisi khususnya busana tari Wayang yang selalu dinomor duakan dengan mengadakan seminar ataupun pergelaran tari Wayang karya Raden Ono Lesmana Kartadikusumah.
5. Jurusan Pendidikan Seni Tari UPI
Dengan adanya laporan penelitian ini, disarankan agar para mahasiswa untuk berapresiasi mengenal dan mengetahui tentang busana tari tradisional yang ada di derah-daerah sebagai pelestarian budaya bangsa, dimana mahasiswa nantinya akan terjun ke masyarakat sebagai seorang pendidik di masyarakat.
6. Dunia Pendidikan Seni
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi untuk melanjutkan penelitian tentang busana tari Wayang karya Raden Ono Lesmana Kartadikusumah mengenai hal-hal yang belum terungkap pada penelitian ini dengan prosespenelitian yang lebih baik lagi.
(30)
103
Risna Dewi Febrianti, 2013
Analisis Busana Tari Wayang Karakter Putra Gagah Karya Rd.Ono Lesmana Kartadikusumah Di Sanggar Dangiang Kutamaya Museum Prabu Geusan Ulun Kabupaten Sumedang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA
Agustiana, Neneng. 2011. Seni Rudat Di Desa Timbang Kecamatan Ciganda
Mekar Kabupaten Kuningan. Skripsi UPI.
Caturwati, Endang. 2007. Tari di Tatar Sunda. Bandung : Sunan Ambu Pres. . 1998. Rias dan Busana Tari Sunda. Bandung : STSI PRESS
Bandung.
Diah, Euis Puspitasari. 2011. Simbol dan Makna Busana Aesan Gede Dalam Tari
Gending Sriwijaya. Skripsi UPI
Herusatoto, Budiono. 2003. Simbolisme Dalam Budaya Jawa. Yogyakarta : PT. HANINDITA GRAHA WYDIA.
Kasmahidayat, Yuliawan. 2012. Apresiasi Simbol Dalam Seni Nusantara. Bandung : CV. Bintang WarliArtika.
Koentjaraningrat. 1983. Metode-metode Penelitian Masyarakat. Jakarta : PT. Gramedia.
Maryana, Gina. 2013. Tari Topeng Klana Karya Rd. Ono Lesmana
Kartadikusumah di Sanggar Dangiang Kutamaya Sumedang. Skripsi UPI.
Narawati, Tati. Soedarsono. 2005. Tari Sunda Dulu, Kini, dan Esok. Bandung : PST UPI.
Rosala, Dedi. Dkk. 1999. Bunga Rampai Tarian Khas Jawa Barat. Bandung : Humaniora Utama PRESS (HUP).
Soedarsono. Narawati, Tati. 2011. Dramatari. Yogyakarta : Gadjah Mada University PRES.
STSI, Puslibmas. 2003. Panggung Jurnal Seni STSI Bandung. Bandung : STSI PRESS.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta. .2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
Bandung : Alfabeta.
Syaodih Sukmadinata, N. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
(31)
104
Risna Dewi Febrianti, 2013
Analisis Busana Tari Wayang Karakter Putra Gagah Karya Rd.Ono Lesmana Kartadikusumah Di Sanggar Dangiang Kutamaya Museum Prabu Geusan Ulun Kabupaten Sumedang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Yudhatama, Tovan Saribun. 2008. Busana Tari Putri Karya Mitra Seni Inten
Dewangga Bandung (Sebuah Kajian Ikonografi). Skripsi UPI
2012. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung : UPI id.wikipedia.org/.../Kabupaten_ Sumedang
http://id.m.wikipedia.org/wiki/Makna http://id.m.wikipedia.org/wiki/Simbol
http://www.syafir.com/2012/10/28/unsur-estetis-tari-dalam-tata-rias-dan-busana. http;//id.wikipedia.org/wiki/Tari_Wayang.
www.indotravelers.com/sumedang/ www.disparbud.jabarprov.go.id
(1)
Risna Dewi Febrianti, 2013
Analisis Busana Tari Wayang Karakter Putra Gagah Karya Rd.Ono Lesmana Kartadikusumah Di Sanggar Dangiang Kutamaya Museum Prabu Geusan Ulun Kabupaten Sumedang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Setelah data terkumpul, dilakukan pengolahan data untuk melengkapi data dan memperjelas untuk kevalidan penelitian. Dalam langkah ini peneliti menganalisis data-data yang telah diperoleh dan kemudian disusun menjadi sebuah skripsi.
3. Penuliasan Hasil Penelitian
Dalam tahap ini peneliti menuangkan semua data-data yang telah diperoleh dari lapangan melaui observasi, wawancara, studi pustaka, dokumentasi yang telah diolah dan dianalisis kedalam sebuah deskripsi yaitu berupa skripsi. Dimana hasil penelitian tersebut akan peneliti pertanggungjawabkan kepada dewan skripsi melaui sidanmg skripsi guna mengesahkan hasil penelitian tersebut.
(2)
100
Risna Dewi Febrianti, 2013
Analisis Busana Tari Wayang Karakter Putra Gagah Karya Rd.Ono Lesmana Kartadikusumah Di Sanggar Dangiang Kutamaya Museum Prabu Geusan Ulun Kabupaten Sumedang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN A.Kesimpulan
Busana tari Wayang karya Raden Ono Lesmana Kartadikusumah yang berkarakter putra gagah pada umumnya sama hanya yang membedakannya adalah, mahkuta yang dipakai Tari Wayang Gandamanah adalah mahkuta capit hurang, sedangkan mahkuta yang dipakai pada tari Wayang Jakasona dan tari Wayang Gatotkaca adalah mahkuta elung garuda mungkur. Kemudian perbedaannya terlihat dari warna baju, tari Wayang Gandamanah menggunakan baju berwarna merah, tari Wayang Jakasona menggunakan warna hitam sama seperti yang digunakan tari Wayang Gatotkaca menggunakan warna hitam. Selain itu perbedaan busananya terdapat dari pemakaian motif samping sebagai dodot, motif samping pada tari Wayang Gandamanah adalah motif lereng alit, untuk tari Wayang Jakasona dan Tari Wayang Gatotkaca adalah motif samping lereng ageng.
Busana Tari Wayang berkarakter gagah karya Raden Ono Lesmana Kartadikusumah, yaitu tari Wayang Gandamanah, tari Wayang Jakasona, dan tari Wayang Gatotkaca memiliki kekhasan. Kekhasan inilah yang menjadi ciri khas dari Kasumedangan, karena tidak terdapat pada busana tari Wayang di daerah-daerah lain.
Ciri khas tersebut terdapat pada motif hias pada busana tari Wayang karya Raden Ono Lesmana Kartadikusumah, yaitu motif hias bunga teratai. Bunga teratai tersebut mempunyai makna bahwa dalam keadaan apanpun dan dimanpun kita tidak boleh lupa kepada Allah SWT yang menciptakan kita. Bahkan dalam keadaan kita sedang menari kita harus tetap mengingat Allah SWT yang menciptakan kita. Jadi motif bunga teratai dalam busana tari Wayang karya Raden Ono Lesmana Kartadikusumah itu melambangkan lapad Allah, karena pada waktu itu Raden Ono menciptakan gerakan sembah pada
(3)
Risna Dewi Febrianti, 2013
Analisis Busana Tari Wayang Karakter Putra Gagah Karya Rd.Ono Lesmana Kartadikusumah Di Sanggar Dangiang Kutamaya Museum Prabu Geusan Ulun Kabupaten Sumedang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
tari Wayang seperti bunga teratai yang sedang mekar dan bila dilihat gerakan tersebut membentuk lapad Allah SWT. Seperti yang diungkapkan Raden Ono Lesmana Kartadikusumah :
Bunga teratai teh jiga nu nyembah hartosna rukun islam jeng rukun iman dihijikeun janten nyembah, tah nyembah teh sanes ka penonton tapi ka gusti Allah SWT. Nuju ngibing oge kedah nyembah, salamina oge urang teh ulah hilap ka gusti Allah SWT.
Oleh karena itu bunga teratai tersebut selalu dijadikan ciri khas daerah Kabupaten Sumedang, baik dalam gerakan tari Wayang maupun sebagai motif hias pada busana tari Wayang.
B.Saran
Kelangsungan hidup dari tari Wayang dan busananya sangat penting demi kelestarian kesenian tradisional di Jawa Barat khususnya di Kabupaten Sumedang. Hal tersebut memerlukan upaya yang serius dari berbagai pihak. maka peneliti memberikan beberapa saran sebagai motivasi kepada pihak-pihak terkait, sebagai berikut.
1. Para pelaku Tari Wayang karya Raden Ono Lesmana Kartadikusumah Peneliti menyarankan kepada para pelaku Tari Wayang karya Raden Ono Lesmana Kartadikusumah untuk tetap menjaga kelestarian kesenian ini agar lebih berkembang dan tetap diminati pencintanya, selain itu mengingat berkurangnya materi yang diajakan di Sanggar Dangiang Kutamaya karena sedikit data-data tertulis yang ada pada tari Wayang karya Raden Ono Lesmana Kartadikususmah, disarankan untuk dibuat kembali pendokumentasian busana tari Wayang yakni berupa buku agar dapat menambah wawasan penikmat tari Wayang lebih dalam lagi.
2. Masyarakat
Masyarakat Kabupaten Sumedang wajib mengenalkan busana tari Wayang karya Raden Ono Lesmana Kartadikusumah karena merupakan salah satu warisan dari salah satu orang yang berjasa dari bidang seni tari di
(4)
102
Risna Dewi Febrianti, 2013
Analisis Busana Tari Wayang Karakter Putra Gagah Karya Rd.Ono Lesmana Kartadikusumah Di Sanggar Dangiang Kutamaya Museum Prabu Geusan Ulun Kabupaten Sumedang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Kabupaten Sumedang pada zaman dahulu pada generasi muda untuk lebih mencintai busana tari Wayang agar tetap lestari dan tidak punah.
3. Dinas Kepariwisataan dan Kebudayaan kabupaten Sumedang
Peneliti mengharapkan adanya perhatian dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata untuk lebih mengelola dan lebih memperhatikan kelestarian busana tari Wayang karya Raden Ono Lesmana Kartadikusumah agar tidak punah. Selain itu, perlu untuk menginvestariskan dan mendokumentasikan secara transparansi melalui keterangan/informasi dan foto-foto/gambar. 4. Pemerintah Kabupaten Sumedang
Memberikan motivasi kepada masyarakat luas, seniman, serta lainnya, agar mau melestarikan seni tradisi khususnya busana tari Wayang yang selalu dinomor duakan dengan mengadakan seminar ataupun pergelaran tari Wayang karya Raden Ono Lesmana Kartadikusumah.
5. Jurusan Pendidikan Seni Tari UPI
Dengan adanya laporan penelitian ini, disarankan agar para mahasiswa untuk berapresiasi mengenal dan mengetahui tentang busana tari tradisional yang ada di derah-daerah sebagai pelestarian budaya bangsa, dimana mahasiswa nantinya akan terjun ke masyarakat sebagai seorang pendidik di masyarakat.
6. Dunia Pendidikan Seni
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi untuk melanjutkan penelitian tentang busana tari Wayang karya Raden Ono Lesmana Kartadikusumah mengenai hal-hal yang belum terungkap pada penelitian ini dengan prosespenelitian yang lebih baik lagi.
(5)
103
Risna Dewi Febrianti, 2013
Analisis Busana Tari Wayang Karakter Putra Gagah Karya Rd.Ono Lesmana Kartadikusumah Di Sanggar Dangiang Kutamaya Museum Prabu Geusan Ulun Kabupaten Sumedang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Agustiana, Neneng. 2011. Seni Rudat Di Desa Timbang Kecamatan Ciganda Mekar Kabupaten Kuningan. Skripsi UPI.
Caturwati, Endang. 2007. Tari di Tatar Sunda. Bandung : Sunan Ambu Pres. . 1998. Rias dan Busana Tari Sunda. Bandung : STSI PRESS
Bandung.
Diah, Euis Puspitasari. 2011. Simbol dan Makna Busana Aesan Gede Dalam Tari Gending Sriwijaya. Skripsi UPI
Herusatoto, Budiono. 2003. Simbolisme Dalam Budaya Jawa. Yogyakarta : PT. HANINDITA GRAHA WYDIA.
Kasmahidayat, Yuliawan. 2012. Apresiasi Simbol Dalam Seni Nusantara. Bandung : CV. Bintang WarliArtika.
Koentjaraningrat. 1983. Metode-metode Penelitian Masyarakat. Jakarta : PT. Gramedia.
Maryana, Gina. 2013. Tari Topeng Klana Karya Rd. Ono Lesmana Kartadikusumah di Sanggar Dangiang Kutamaya Sumedang. Skripsi UPI.
Narawati, Tati. Soedarsono. 2005. Tari Sunda Dulu, Kini, dan Esok. Bandung : PST UPI.
Rosala, Dedi. Dkk. 1999. Bunga Rampai Tarian Khas Jawa Barat. Bandung : Humaniora Utama PRESS (HUP).
Soedarsono. Narawati, Tati. 2011. Dramatari. Yogyakarta : Gadjah Mada University PRES.
STSI, Puslibmas. 2003. Panggung Jurnal Seni STSI Bandung. Bandung : STSI PRESS.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta. .2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
Bandung : Alfabeta.
Syaodih Sukmadinata, N. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
(6)
104
Risna Dewi Febrianti, 2013
Analisis Busana Tari Wayang Karakter Putra Gagah Karya Rd.Ono Lesmana Kartadikusumah Di Sanggar Dangiang Kutamaya Museum Prabu Geusan Ulun Kabupaten Sumedang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Yudhatama, Tovan Saribun. 2008. Busana Tari Putri Karya Mitra Seni Inten Dewangga Bandung (Sebuah Kajian Ikonografi). Skripsi UPI
2012. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung : UPI id.wikipedia.org/.../Kabupaten_ Sumedang
http://id.m.wikipedia.org/wiki/Makna http://id.m.wikipedia.org/wiki/Simbol
http://www.syafir.com/2012/10/28/unsur-estetis-tari-dalam-tata-rias-dan-busana. http;//id.wikipedia.org/wiki/Tari_Wayang.
www.indotravelers.com/sumedang/ www.disparbud.jabarprov.go.id