STUDI KONSEPTUAL TENTANG LANDASAN PENDIDIKAN UMUM DALAM SURAT LUQMAN.

-

STUDI KONSEPTUAL TENTANG

LANDASAN PENDIDIKAN UMUM
DALAM SURAT LUQMAN

TESIS

°&&w&%S£*SJarBr2?u,,i
Program
S2
PPS IKIP Bandung BidangS/aLat„UJian
Studi Pendidikan
Umum

Oieh

A.TOTO SURYANA AFRIATIEN
9032288/XXII-14


DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

PROGRAM PASCA SARJANA
IKIP BANDUNG
1993

DISETUJUI UNTUK UJIAN TAHAP I
OLEH:

Prof. DR.M.Djawad Dahlan
Pembimbing I

DR.Mohammad Isa Soeiaeman

Pembimbing I

DAFTAR

ISI


Judul

Halaman

KATA PEMBUKA

i

UCAPAN

TERIMA

KASIH

DAFTAR

ISI

IX


DAFTAR

TABEL

Xll

BAB I

: PENDAHULUAN

!

IV

1. Latar Belakang

1

2. Pembatasan dan Fokus Masalah


8

3.

Tujuan Penelitian

10

4. Hasil Akhir Yang Ingin diperoleh—

12

5. Metoda dan Langkah-Langkah Pene

BAB

II

litian


j_3

6.

Definisi Operasional

16

7.

Anggapan Dasar

17

8.

Manfaat Penelitian

IS


9.

Kriteria Pemilihan Sumber Kajian—

19

: NILAI-NILAI

PENDIDIKAN DALAM SURAT

LUQMAN

A. PENGERTIAN NILAI-NILAI PENDIDIKAN—

22

B.

SIAPA LUQMAN ITU


24

C.

ANALISIS NILAI

PENDIDIKAN DALAM -

SURAT LUQMAN AYAT 12 S.D.

19

36

1.

Analisis Ayat ke 12

36


2.

Analisis Ayat ke 13

40

3.

Analisis Ayat ke 14

47

IX

4. Analisis Ayat ke 15

52

5. Analisis Ayat ke 16


55

6.

Analisis Ayat ke 17

57

7. Analisis Ayat ke 18

59

8.

61

Analisis Ayat ke 19

BAB III: KONSEP PENDIDIKAN UMUM DALAM SURAT
LUQMAN


A. PENGERTIAN DAN TUJUAN PENDIDIKAN

UMUM

64

1. Pengertian Pendidikan Umum

6

2.

68

Karakteristik Pendidikan Umum

B. PENDIDIKAN UMUM DALAM SURAT LUQMAN--

o


78

1. Karakteristik Pendidikan Umum -

dalam Surat Luqman

jq

2. Tujuan Pendidikan Umum dalam-

Surat Luqman

82

a. Tujuan yang lahir dari Konsep
Syukur

g4

b. Tujuan yang lahir dari Konsep
Tauhid

85

c. Tujuan yang lahir dari Konsep
Birrul walidain

87

d. Tujuan yang lahir dari Konsep
Shalat

87

3. Materi Pendidikan Umum dalam -

Surat Luqman

89

4. Pendidik dalam Surat Luqman

97

5. Terdidik dalam Surat Luqman

101

6. Metoda Pendidikan Umum dalam-

Surat Luqman

104

1. Metoda Dialog

106

2. Metoda Perenungan dan Tafakur(Ibrah)

109

3. Metoda Metafora atau Perumpamaan

C.

111

LANDASAN PENDIDIKAN UMUM DALAM

SURAT LUQMAN

113

1. Konsep Keterbukaan

114

2. Konsep Kasih Sayang

115

3. Konsep Keseimbangan (Harmoni)—

115

4. Konsep Integralitas

116

D. ANALISIS KOMPARATIF PENDIDIKAN

UMUM
E.

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN LUQMAN

DALAM PENDIDIKAN UMUM
F.

il9

123

APLIKASI DAN PELEMBAGAAN PENDIDIKAN

UMUM

i33

BAB IV : KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. KESIMPULAN

135

B. REKOMENDASI

140

DAFTAR PUSTAKA

145

TENTANG PENULIS

149

XI

DAFTAR TABEL

NOMOR

1

N A M A

HALAMAN

ANALISIS KOMPARASI PENDIDIKAN UMUM

119

Xll

BAB

I

PENDAHULUAN

l.Latar Belakang

Pendidikan
senantiasa

diri

sebagai

suatu upaya

disengaja

mengarahkan tujuannya kepada perubahan

peserta didik, berupa

kebiasaan,

yang

pengetahuan,

pada

keterampi1 an,

maupun sikap.

Pendidikan umum {general education) pada dasarnya
merupakan
secara

bagian

dari

pendidikan

pada

umumnya

historis lahir sebagai pengembangan dari

liberal

education,

yaitu suatu upaya

yang
konsep

pendidikan

mehekankan kepada pembebasan manusia dari kebodohan

yang
dan

keterbelakangan (Alan Simpson, 1966:47).

Dari Konsep liberal education tersebut berkembang
Pendidikan

Umum

sebagai

pendidikan

yang

menawarkan

pengembangan wawasan, sikap, dan kepribadian yang

tidak

termuat dalam pendidikan spesialisasi.

Kelahiran
semakin

kepada
m

berkembangnya

pencapaian

enekankan

tertentu

Pendidikan

kepada
tanpa

Umum

ini

dunia pendidikan

kemampuan
satu bidang

mempedulikan

didorong
yang

spesialisasi
garapan

dan

oleh

mengarah

yang

lebih

kemampuan

kemampuan-kemampuan

umum

yang seyogyanya dimiliki oleh semua orang.

Pendidikan Umum yang memiliki konsep dasar
gai pendidikan yang bersifat umum, menunjukkan

tersendiri

seba

karakter

yang memberi penekanan kepada pembinaan

pengembangan

nilai, sikap, pengertian dan

dan

keterampilan

yang harus dimiliki oleh semua orang (Alberty and Alber

ty,

1965:203) dan diarahkan kepada terwujudnya

manusia

yang utuh dan berkepribadian.

Pendidikan

Umum

mengarahkan

tujuannya

kepada

terwujudnya kepribadian manusia, yaitu upaya yang
kankan

kepada keutuhan manusia dengan

seluruh

menepotensi

yang dimilikinya yang mencakup pandangan hidup, lingkungan kerja, kesenangan dan ketidaksenangan, badan,

komu-

nikasi

serta

dan historisitas (MI.Soelaeman,1988:

75)

mengarah kepada suatu sikap hidup yang bertangung jawab.
Tidak bisa dipungkiri bahwa dalam upaya

kan tujuan tersebut, faktor lingkungan dan

mewujud-

perkembangan

budaya serta perubahan orientasi hidup manusia berpengaruh

kuat

terhadap

proses maupun

tujuan

yang

hendak

dicapai oleh pendidikan. Karena itu pendidikan senantiasa

berada di tengah perjalanan dan perubahan.

Setiap

perkembangan dan perubahan

yang

terjadi

dalam berbagai segi kehidupan manusia kepada suatu
atau

orientasi baru, maka perubahan itu

akan

arah

menuntut

lahirnya suatu konsekuensi dan implikasi yang baru pula.
Perubahan

yang

terjadi secara lebih

nyata

dan

mendasar

serta

menimbulkan masalah

pendidikan

adalah

masuknya manusia ke dalam peradaban baru, yaitu berubah-

nya kebiasaan-kebiasaan dan nilai-nilai dalam masyarakat
yang

merupakan

sisi lain dari

dampak

kemajuan

ilmu

pengetahuan dan teknologi.

Menghadapi masalah tersebut, Pendidikan Umum yang
berkepentingan terhadap nilai-nilai dan kepribadian yang
selama ini diakui telah memiliki landasan filosofis,
psikologis dan sosiologis (Nelson B.Henry,1952:14)
perlu dikembangkan dan diperkaya agar ia tetap mampu
menjalankan

fungsi

dan

peranannya

dalam

memberikan

bagi

terwujudnya

makna-makna dan nilai-nilai esensial

manusia yang memiliki integritas kemanusiaan. . K"

(Ay Landasan filosofi Pendidikan Umum yang mengacu
kepada
lisme

pandangan Rasionalisme,
dan

Neo-Humanisme,

Instrumentalisme ternyata

jawaban yang utuh dan komprehensif

belum

Natura-

memberikan

bagi pengembangan

proses maupun tujuan yang hendak dicapai oleh pendidikan
Umum.

Filsafat yang

dilahirkan dari akal

budi,

pada

dasarnya berkembang sejalan dengan pemikiran dan penga
laman manusia, karena itu landasan filosofis pendidikan
pun akan dan dapat berubah pada setiap perkembangan
pemikiran manusia di samping adanya keterbatasan daya
jangkau yang dicapai akal budi tersebut.

Landasan psikologi yang berupaya mengenal
bangan

individu

belajar,

pada

sebagai

dasar

penerapan

dasarnya bukan sesuatu

perkem

teori-teori

yang

tetap

tidak berubah, karena setiap ilmu pengetahuan

dan

mengalami

perubahan dari waktu ke waktu sesuai dengan perkembangan
pemikiran

manusia.

Demikian pula landasan sosial yang memberi pijakan

bagi

pendidikan

Umum ke dalam konteks

sosial

akan

senantiasa berkembang sejalan dengan

budaya,

perkembangan

yang dialami masyarakat di mana pendidikan itu

dilaksa-

nakan .

Untuk

itu, dalam

menghadapi

perubahan-perubahan

tersebut Pendidikan Umum perlu diberi landasan yang kuat
agar tetap dapat melaksanakan tugasnya sebagai pendidik
an

yang

dalam

khas, yaitu

rangka

memberikan

mewujudkan manusia

makna-makna

yang

esensial

integratif

dan

berkepribadian.

Salah
mengembangkan

satu alternatif yang dapat dilakukan
Pendidikan

Umum adalah

memperkuat

dasannya agar dapat dibangun Pendidikan Umum yang
menjawab

untuk

permasalahan pendidikan yang dihadapi

lan-

mampu
manusia

di tengah-tengah perubahan yang dialaminya.
Upaya

adalah
agama

memberi

untuk memperkokoh Pendidikan Umum

meletakkan
dapat

agama

memberikan

peluang

ke

arah

sebagai

tersebut

landasannya,

konsep-konsep

pengembangan

mendasar

teori

karena
yang

maupun

praktek pendidikan serta memberikan gambaran yang jelas

tentang tujuan yang ingin dicapainya.

^

Dalam kaitannya dengan tujuan pendidikan

nasional

Indonesia, maka pendidikan diharapkan menghasilkan sosok
manusia Indonesia seperti yang ditetapkan oleh Garis-ris
Besar Haluan Negara (GBHN) seperti berikut :
Pendidikan
Nasional berdasarkan
Pancasila
bertujuan untuk meningkatkan kualitas manusia
Indonesia, yaitu manusia yang beriman
dan
bertakua terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berbudi

pekerti
bekerja

mandiri,

luhur,
keras,

cerdas

berkepribadian,
berdisiplin
tangguh, bertanggung Jawab',
dan

terampil,

serta

sehat

jasmani dan rohani. Pendidikan Nasional Juga
harus mampu menumbuhkan dan memperdalam cinta
tanah air, mempertebal semangat kebangsaan dan
rasa kesetiakauanan sosial. Sejalan dengan itu

dikembangkan

iklim be1ajar dan mengajar yang

dapat menumbuhgkan rasa percaya pada
diri
sendiri serta sikap dan perilaku yang inovatif
dan kreatif. Dengan demikian Pendidikan Nasion

al

akan mampu menujudkan

yang

dapat

membangun

manusia

dirinya

pembangunan

sendiri

serta

bersama-sama bertanggung Jauab atas pembangunan
bangsa.

(GBHN 1930J

Iman dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah

konsep

yang

lahir dari agama, karena itu

agama

dalam

kehidupan bangsa Indonesia merupakan sesuatu yang mutlak

adanya. Dalam pemikiran inilah agama diletakkan

sebagai

dasar dan sumber inspirasi bagi pendidikan.

Agama

yang dimaksud di sini merujuk kepada

ayat-

ayat tertulis berupa wahyu Allah, yaitu ayat-ayat

qura-

niyah yang menjadi dasar dalam ajaran agama Islam.

Al-Quran

sebagai

Sumber nilai

tidak

dapat

disangkal lagi memuat konsep-konsep dasar
sebagaimana
Surat

Al-Quran

sendiri

mengungkapkan

yang artinya : "Dan

16:19

kependidikan,

Kami

di

telah

dalam

turunkan

sebuah kitab untuk menjadx penjelasan bagi segala sesuatu

".

Kalimat "penjelasan bagi segala sesuatu " mengandung

makna

bahwa Al-Quran memberi dasar

bagi

seluruh

kehidupan manusia.

Al-Quran
sebagian

yang

adalah

kitab

tentang

kebajikan

isinya berkaitan dengan prinsip-prinsip

secara

dijelaskan

rinci,

sedangkan

yang
dasar

sebagiannya

berhubungan dengan penjelasan yang bersifat alegoris dan
simbolik

yang

memerlukan penjelasan

lebih

jauh

melalui sunnah (tradisi Rasul) maupun penjelasan

baik
rasio-

nal .

Ayat-ayat Al-Quran adalah sumber ajaran yang perlu

dipahami dan diungkapkan makna-maknanya untuk
dalam

memecahkan

masalah-masalah

yang

digunakan

dihadapi

manusia pada setiap kurun waktu. Oleh karena itu

litas

Al-Quran

sebagai sumber

nilai

akan

oleh
aktua-

memberikan

jawaban terhadap permasalahan aktual di berbagai

bidang

kehidupan manusia sepanjang zaman.

Banyak penelitian yang dilakukan langsung ke dalam
ayat-ayat

Quran;

dugaan-dugaan

yang

memberi

tafsir,

dikaitkan dengan

interpretasi

pendidikan.

atau

Akan

tetapi penelitian yang khusus membahas delapan ayat dari

Surat Luqman dalam kaitan Pendidikan Umum untuk mengisikan iman dan takwa ke dalamnya merupakan usaha yang
khusus dalam tesis ini.

Ayat-ayat

dalam

Surat Luqman

dijadikan

sasaran

dalam penelitian ini, karena di dalam ayat-ayat tersebut

terkandung
oleh

suatu

peristiwa pendidikan

yang

Luqman kepada anaknya yang tergambar

dialog yang mengandung nilai pendidikan,
gagasan-gagasan

yang

berkaitan

dengan

dilakukan

dalam

suatu

yaitu adanya
proses

maupun

tujuan yang ingin dicapai oleh pendidikan.

Dalam proses maupun tujuan yang tersirat di

ayat-ayat

tersebut

nampak bahwa

peristiwa

dalam

pendidikan

yang dimaksudkannya bukan mengarah kepada jenis keteram-

pilan atau pengetahuan tertentu, tetapi tertuju

kepada

perwujudcin

unsur-

unsur

sikap dan kepribadian yang memadukan

kognitif,

afektif, konatif dan

psikomotor.

Ini

berarti bahwa pendidikan tersebut mengarah kepada proses
mewujudkan sikap-sikap tertentu melalui proses

lisasi

yang

mendalam dan mendorong

interna-

terwujudnya

suatu

bentuk perilaku sadar yang ditopang oleh suatu keyakinan. Pendidikan semacam ini layak dikatagorikan sebagai
Pendidikan Umum.

2.

Pembatasan dan Fokus Masalah

Ayat-ayat
istimewa
tinggi
yang

di

Al-Quran

samping

memiliki

dari segi

sifat-sifat . yang

bahasa

yang

juga memiliki kedalaman makna dan
luas

dan

mendalam. Demikian

bernilai

cakupan

pula

dengan

Luqman sebagai salah satu bagian dari Al-Quran
sifat-sifat

Surat

memiliki

tersebut.

Ayat-ayat
Luqman

arti

dengan

tersebut menggambarkan
anaknya yang dipandang

dialog

oleh

antara

para

ahli

pendidikan sebagai ayat yang mengandung nilai pendidikan

yang luas serta menyiratkan makna pendidikan yang dalam,
terutama
maupun

berkaitan

dengan proses baik

metoda,

materi

tujuan pendidikan.

Untuk mengungkap makna yang terkandung di dalamnya,

maka untuk penelitian ini

diperlukan

rambu-rambu

yang memberi batas agar diperoleh hasil yang lebih jelas
dan

rinci.

Oleh karena penelitian ini diharapkan tidak

seke-

dar mendeskripsikan makna-makna atau tafsir—tafsir saja,
melainkan

menganalisis dan memberi

interpretasi,

maka

diperlukan pembatasan dan fokus masalah.

Pembatasan dan fokus masalah ini diharapkan akan
membantu

memperjelas masalah yang diteliti dan

memandu

peneliti menganalisis ayat secara lebih mendalam dan le

bih

rinci,

sehingga

dapat

mengungkap

hal-hal

yang

8

mendasar

dan

esensial dari ayat yang

menjadi

sasaran

penelitian.

Penelitian ini ditujukan kepada delapan ayat

dari

Surat Luqman, khususnya difokuskan kepada kajian situasi

pendidikan

yang

melingkupi peristiwa

pendidikan

yang

dilakukan Luqman terhadap anaknya.

Adapun

masalah

adalah

kontribusi

Luqman

ayat

Kontribusi

12

pokok

yang

hendak

diungkapkan

apa saja yang diberikan

s.d.

tersebut

19

terhadap

dapat

oleh

Surat

Pendidikan

Umum.

berbentuk

konsep-konsep,

gagasan-gagasan atau pemahaman-pemahaman yang mengandung
kaitan pendidikan, yaitu

yang

suatu tindakan atau komunikasi

dapat memberi pengaruh ke arah

perubahan

tingkah

laku seseorang kepada yang lebih maju atau lebih baik.
Untuk

menemukan konsep-konsep

dilihat

nilai-nilai

mendasar

tersebut

terlebih

dahulu

pendidikan

terdapat

di dalam ayat-ayat tersebut. Nilai-nilai

didikan yang dimaksud berupa sesuatu yang berharga
dapat

diungkap

kajian

situasi

Kajian

secara

di

dalam

ayat-ayat

tersebut

yang
pen

yang

melalui

pendidikan.

terhadap

operasional

akan

situasi

pendidikan

menemukan

tersebut

komponen-komponen

pendidikan yang merangkum dan menjadi bagian dari peris
tiwa pendidikan yang dilakukan Luqman itu.

Adapun

dibatasi

dalam

masalah yang hendak diungkapkan

bentuk pertanyaan

operasional

di

atas

sebagai

berikut

:

1)

situasi
ayat

Gagasan-gagasan apa saja yang

terdapat

dalam

pendidikan yang terkandung dalam Surat Luqman

12 s.d.19 ?

2)

Sejauh

pendidikan

mana hasil analisis

terhadap

situa

tersebut berkaitan dengan konsep dasar

si

Pen

didikan Umum, khususnya berkaitan dengan ciri dan karak
ter Pendidikan Umum ?

3) Konsep mendasar apa saja di dalam ayat tersebut
yang
Umum

seyogyanya dijadikan sebagai

landasan

Pendidikan

?

Dengan pembatasan dan fokus masalah tersebut, maka
penelitian

ini nampak lebih menekankan kepada

analisis

dan interpretasi, tidak sekedar deskripsi data.

3.

Tujuan Penelitian

Suatu penelitian akan dapat berjalan dengan
jika

diarahkan kepada tujuan tertentu

secara

jelas,

yang

sehingga dapat tergambarkan

baik,

dirumuskan

hasil

yang

ingin diperolehnya.

Al-Quran sebagai pandangan hidup menempati
yang

dasar

sangat

sentral bagi seorang

pemikiran

muslim.

dan pola tindakan yang

posisi

la

menjadi

memberi

dalam kehidupan seorang muslim. Namun demikian

warna

Al-Quran

akan dapat diperankan seperti itu apabila ada upaya
10

untuk memikirkan dan menafsirkan isi yang terkandung di
dalamnya.

Dengan demikian diperlukan proses dialog yang
terus menerus antara pikiran dengan Al-Quran yang dapat
mengungkap makna-makna esensial, sehingga Al-Quran dapat
dimengerti, dihayati dan dipedomani dalam menghadapi
persoalan-persoalan hidup manusia.

Tujuan penulisan tesis ini adalah mengungkap
konsep pendidikan yang terdapat di dalam Al-Quran,
khususnya dalam Surat Luqman ayat 12 s.d 19.

Pencarian konsep pendidikan adalah persoalan yang
senantiasa

aktual, karena berhubungan dengan

persoalan

manusia sebagai makhluk yang senantiasa berkembang

dan

berubah-ubah dalam setiap ruang dan waktu.

Perubahan-perubahan yang dialami manusia sebagai
makhluk Allah senantiasa berada dalam pengetahuan Allah,
karena itu setiap perkembangannya hanya dapat diikuti
secara pasti oleh firman Allah. Oleh karena itu pengkajian Al-Quran akan senantiasa relevan setiap waktu.
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan

cah

pikiran

dalam upaya pencarian

hakekat

secer-

pendidikan

dalam pandangan Al-Quran yang sangat luas dan dalam itu.

Oleh karena luasnya garapan pencarian konsep
pendidikan dalam Al-Quran tersebut, maka dalam peneli
tian ini hal-hal yang hendak dicapainya dikhususkan pada

11

tujuan sebagai berikut :

1)

Mengungkap

gagasan-gagasan dasar

pendidikan

yang terkandung di dalam Surat Luqman ayat 12 s.d. 19

2)

Menganalisis

kaitan

gagasan-gagasan

dasar

pendidikan tersebut dengan konsep dasar Pendidikan Umum

3) Memperoleh konsep-konsep mendasar yang seyogyanya dijadikan sebagai landasan Pendidikan Umum.

Gagasan-gagasan

dalam

dan konsep-konsep yang

ditemukan

studi ini diharapkan tidak hanya sebatas

diketa-

hui, tetapi dapat direalisasikan dalam tindakan-tindakan
pendidikan

secara konkrit. Oleh karena itu dalam

akhir

studi disertakan rekomendasi yang mengarah kepada tindak
Ianjut dan operasionalisasi dari hasil penelitian.
4. Hasil Akhir Yang Ingin Di peroleh

Hasil

akhir yang ingin diperoleh dari

penelitian

ini ditemukannya rumusan-rumusan, gagasan-gagasan dan
ide-ide dasar pendidikan yang diungkap dari Surat Lukman
ayat

12 s.de 19 yang dapat diletakkan sebagai

landasan

bagi Pendidikan Umum. Landasan tersebut diharapkan dapat
memberi warna dan bentuk pendidikan Umum yang integratif
dan komprehensif yang merupakan satu-satunya jenis
pendidikan yang khusus membina dan mengarahkan kepada
perwujudan kepribadian yang utuh.

12

5. Metode dan Langkah-langkah Peneliti

an

Keberhasilan penelitian banyak ditentukan oleh
metode yang digunakannya, karena itu metode perlu dite-

tapkan berdasarkan sifat dan kegunaan serta hasil yang
ingin dicapai dari suatu penelitian.

Adapun
nelitian

ini

metode yang digunakan di . dalam
adalah metode tafsir,

yaitu

pe

menafsirkan

atau menginterpretasi ayat-ayat yang diteliti.

Memberi

interpretasi berfungsi menunjukkan arti; mengkatakan,
menuturkan, mengungkapkan, membiarkan tampak, membukakan

sesuatu yang merupakan pesan realitas (Poespoprodjo,
1987:192).

Oleh karena itu menafsirkan

tidak

berarti

hanya menerjemahkan atau memindahkan bahasa,

tetapi

mengungkap

wacana

makna yang dikandung suatu

kalimat,

atau ayat.

Menafsirkan ayat didasarkan pula kepada makna yang
dikandung

dalam struktur

bahasanya dan

disesuaikan

dengan kaidah baku penafsiran Al-Quran, yaitu mempertimbangkan makna yang dikaitkan dengan ungkapan yang sama
dalam

konteks

ayat yang

lain

(yufassiru

ba'dluhu

ba 'dla).

Hasil yang diperoleh dari penafsiran itu diperkuat
dengan penafsiran yang telah dilakukan oleh para ahli
tafsir yang didapatkan dari kitab-kitab
siran

tersebut

kemudian

dikembangkan

tafsir.

Penaf

dan

diberi

13

interpretasi dalam perspektif pendidikan.

Langkah-langkah atau prosedur yang ditempuh dal

am

penelitian ini dapat digambarkan di dalam tahap-tahap
berikut

ini

:

Tahap Satu, mengumpulkan tafsir Al-Quran yang
berkenaan dengan Surat Luqman ayat 12 s.d 19 yang telah
ditulis oleh para penafsir pada tiga periode tafsir,
yaitu

periode klasik, periode baru dan periode

kontem-

porer. Periodisasi ini didasarkan atas petimbangan waktu

atau tahun penulisan tafsir, yaitu Periode Mutaqaddimin,
abad

II s.d. VI H, Periode Mutaakhirin, abad VIII

s.d.

XIII

H, dan Periode Modern atau Kontemporer yaitu

abad

XIV sampai sekarang (Abdul Jalal, 1990:30).

Pemilihan

buku-buku tafsir yang

dijadikan

acuan

dalam penelitian ini didasarkan kepada otoritas pengarang. Otoritas di sini dimaksudkan bahwa

san

pengarang

sangat

sebagai rujukan oleh

dikenal

dan

tulisan-tuli-

sering

digunakan

penulis-penulis yang lain diberba-

gai kajian pada masa selanjutnya. Di samping itu juga
dip^rtimbangkan metode dan cara pandang yang digunakan
oleh para pengarang.

Tahap Dua, melakukan kategorisasi
penafsiran,
yaitu melakukan penggabungan dan pemisahan terhadap
tafsiran-tafsiran yang terkumpul dengan didasarkan atas
: a) cara penafsiran, yaitu cara

hadits),

cara

ma'tsur

(berdasarkan

ma'qui (berdasarkan pikiran)

dan

cara
14

ijdiwaj (campuran ma'tsur dan ma'qul), dan b)

persamaan

dan perbedaan hasil penafsiran {muqranin).

Dalam
dianalisis

antara

tahap
dengan

berbagai

kekuatan

tafsir-tafsir

yang

cara membandingkan

tafsir

itu

terkumpul

(komparatif)

dengan

Tahap

1

dan 2 ini

tidak

di

mempertimbangkan

argumentasi yang dikemukakan oleh para

sirnya.

khusus

ini

penaf-

ditampilkan

dalam tesis ini, tetapi dijadikan bahan

secara

pertim-

bangan dalam menganalisis ayat.

Tahap

ayat

Tiga, melakukan analisis

dengan

ayat-ayat

menganalisis situasi

yang diteliti dengan

pendidikan,

dan

interpretasi

pendidikan

menggunakan

terhadap
persfektif

yaitu mengkategorisasikan makna

ayat

yang

memiliki nilai atau gagasan-gagasan pendidikan. Di

sini

interpretasi peneliti terhadap ayat ditimbang oleh

taf-

sir-tafsir yang telah dikomparasikan pada tahap 1 dan 2.
Tahap

empat, melakukan analisis dan

interpretasi

terhadap gagasan-gagasan pendidikan yang telah dilakukan

pada tahap tiga dengan menggunakan metode komplementasi,
yaitu

metoda analisis di mana konsep-konsep dasar

Pen

didikan Umum yang telah diakui dikomplementasikan dengan
tafsiran

ayat

pendidikan.

yang

Dalam

telah

dianalisisi

analisis ini kedua

dalam

konsep

saling melengkapi dan memperkuat dengan tetap

konteks

tersebut

memperta-

hankan eksistensinya masing-masing.

15

Tahap Lima, penyimpulan, yaitu menarik

lan-simpulan

simpu-

dari hasil analisis dan interpretasi

tahap

sebelumnya dengan menggunakan

yaitu

hasil perolehan yang terdiri

kriteria
dari

pada

induksi,

bagian-bagian

dipadukan menjadi suatu proposisi yang baru dan terpadu.
Kesimpulan yang dihasilkan dicoba pula dikembang-

kan implikasinya serta diajukan rekomendasi yang sedapat
mungkin memberikan petunjuk bagi aplikasi hasil

peneli

tian dan bagi penelitian-penelitian selanjutnya.

6.

Definisi Operasional

Untuk

menghindari

kesalahan

interpretasi

dan

pemahaman dalam penggunaan istilah dalam penelitian ini,
maka

isti1ah-isti1ah

yang

dipergunakan

perlu

diberi

definisi secara operasional.

Beberapa

istilah

penting

yang

digunakan

dalam

penelitian ini didefinisikan sebagai berikut :
1) Studi Konseptual , yaitu suatu kajian

atau

literatur

kajian yang menggunakan buku-buku serbagai

sumber

data yang ditujukan untuk menemukan suatu konsep

berupa

gagasan,

ide dan pemahaman yang di dalam penelitian

ini

dikaitkan dengan pendidikan

2)
ditujukan

Pendidikan

Umum,

yaitu

pendidikan

kepada semua orang dalam rangka

mengembangkan nilai, sikap, pengertian dan

membina

yang
dan

keterampilan

16

yang

diperlukan

Alberty,1965)

oleh

untuk

semua

orang

(Alberty

mewujudkan manusia yang

and

utuh

dan

berkepribadian

3)
mendasar

B

Landasan Pendidikan Umum adalah
{basic rationale)

Henry,

pikiran

bagi pendidikan Umum (Nelson

1952) berisi gasan-gagasan mendasar

yang

atasnya

dibangun Pendidikan Umum dengan segala

katnya.

Gagasan

proses maupun

4)

Al-Quran

yang

memuat

dalam

ini juga memiliki

implikasi

di

perangterhadap

tujuan Pendidikan Umum

Surat Luqman adalah Surat {verse) yang

dari

yang

dan ayat 12 s.d 19

merupakan

dialog antara Luqman dengan

ke

ayat-ayat

anaknya

penelitian ini merupakan ayat-ayat yang

31

yang

diteliti

dan dianalisis maknanya.

7.

Anggapan Dasar

Untuk memperoleh dasar pijakan dalam suatu peneli

tian

diperlukan suatu anggapan dasar {basic

sebagai

titik tolak pembahasan yang

asumption)

berupa

proposi yang dianggap telah tetap dan tidak

proposisidisangsikan

kebenarannya secara ilmiah.

Yang dijadikan anggapan dasar dalam penelitian ini
aalah sebagai

1)
makna-makna

berikut

Pendidikan
esensial

:

Umum

adalah . proses

(Phenix,1965)

di

mana

membina
manusia

sebagai subyek dan obyek pendidikan adalah makhluk

yang

17

memiliki

kemampuan

untuk

mempelajari

dan

menghayati

makna-makna yang sangat penting bagi kelangsungan hidupnya

2)

tuntutan
hidup

Al-Quran

yang

manusia,

doosdi,

3)
petunjuk

merupakan kaidah hidup

jelas dan lengkap mengenai

yang

memuat

semua

baik spiritual maupun material

aspek

(Al-Mas-

1962)

Al-Quran

adalah kitab yang

segenap kehidupan

bagi

memuat

manusia

petunjuk-

termasuk

di

dalamnya masalah pendidikan, sesuai dengan firman Allah
"Dan
Kami telah Turunkan kepada engkau
kitab
(Al-Quran) untuk menjelaskan
sesuatu".

sebuah
segala

(QS.16:89).

dan firmanNya

"Tidak

Kami berlaku alpa sedikitpun

Al-Kitab"

di

dalam

(QS.6:38).

8.Manfaat Penelitian

Setiap

penelitian

diharapkan

dapat

memberikan

manfaat bagi peningkatan pemahaman dan pengembangan ilmu
pengetahuan,

sehingga

ilmu

pengetahuan

dapat

berkembang secara luas dan mendalam yang diarahkan

bagi

kesejahteraan umat manusia. Demikian pula penelitian

bidang pendidikan diharapkan dapat memberi manfaat
peningkatan

kualitas

pendidikan yang

mengarah

di

bagi
kepada

peningkatan derajat kemanusiaan.

18

Adapun manfaat yang akan diperoleh melalui peneli
tian ini adalah meningkatkan dan memperkuat

Umum,

sehingga dapat

tujuannya,

lebih

yaitu membina

Pendidikan

berperan

dalam mencapai

kepribadian

peserta didik,

karena

ia berdiri di atas landasan yang

kokoh,

yang

dapat

memberi bentuk, proses maupun tujuan

yang

jelas

awal

untuk

untuk

dapat

dan komprehensif.

Manfaat

memahami

lainya

ayat-ayat

direalisasikan

adalah sebagai upaya

Allah

praktek-praktek

tidak

hanya

kepada

tertulis

dan dioperasionalisasikan

dalam

empiris

yang

pendidikan,

terpaku kepada

interpretasi

karena

pemikiran

saja, tetapi lebih jauh

secara nyata
pendidikan

filosofis

pendidikan

terhadap firman-firman

juga untuk mengembangkan

atau

didasarkan

Allah.

Di

samping

itu

Pendidikan

Umum

sebagai

pendidikan yang berbeda dengan pendidikan

spe-

sialisasi tidak hanya dari segi tujuan saja, tetapi juga
dalam tindakan pendidikannya.

9. Kreiteria Pernilihan Sumber Kajian

Dalam
adalah

kitab

penelitian ini yang menjadi

ayat-ayat

tafsir,

sumber

kajian

oleh

kitab-

dengan

Surat

Al-Quran yang diperkuat

khususnya yang

berkenaan

Luqman ayat 12-s,d. 19. Kitab-kitab tafsir yang dipergunakan

adalah kitab-kitab yang

ditulis oleh

para

ahli

19

tafsir sesuai dengan urutan periode penafsirannya.
Dalam

sumber,

kajian ini peneliti menggunakan dua

yaitu kitab tafsir yang ditulis

para

penulis

yang

dianggap sebagai sumber primer,

sekunder

langsung

(penafsir) sendiri dalam

bahasa

penafsiran

dan
dan

Sumber

pengayaan

yang

sedangkan

lebih

oleh

aslinya
sumber

berupa buku-buku penunjang yang dapat

penjelasan

macam

memberi

mendalam

dalam

analisis.

primer yang digunakan dipilih

berdasarkan

beberapa pertimbangan, yaitu :

1)

Pengarang, yaitu nama-nama pengarang buku atau

tafsir

yang

telah dikenal luas di kalangan

tafsir

atau

ahli-ahli agama Islam

dibuktikan
dijadikan

pula

dengan

banyaknya

pada

tulisan

rujukan oleh para penulis

para

ahli

umumnya

yang

pengarang
lainnya.

yang

Demikian

dengan pengarang-pengarang buku-buku tentang

didikan,

kriteria

keahlian

pengarang

ahli

menjadi

pen
pertim

bangan yang utama.

2)
sesuai

Fokus Tafsir, yaitu titik berat perhatian
dengan

bidang

keahliannya,

atau

penafsir

menggunakan

keahlian yang dimiliki penafsir untuk menjelaskan maksud

ayat-ayat

Abul

Al-Quran,

misalnya tafsir

Qasim Az-Zamakhsyari yang

Al-Kasysyaf

menitikberatkan

bahasa dan sastra atau tafsir Al-Jawahir dari

Al-Jauhari

yang menggunakan filsafat, ilmu

dari

kepada

Thanthawi

pengetahuan

umum dan teori-teori lainnya. Dalam kaitan dengan

buku20

buku pendidikan, diambil ahli-ahli pendidikan dan
ahli

yang

sebagai

kajian mereka atau

pendidikan

kan

memfokuskan dalam

bidang

Pendidikan

setidak-tidaknya

ahliUmum

ahli-ahli

tertentu yang mencoba mengembangkan Pendidi

Umum sebagai salah satu pokok kajian

dalam

bidang

pendidikan.

Adapun

nama-nama

pengarang dan judul

buku

yang

dijadikan kajian pada penelitian ini dapat dilihat

pada

daftar pustaka di bagian akhir tesis ini.

21

BAB

III

KONSEP PANDIBIKAN UMUM DALAM SURAT LUQMAN

A. PENGERTIAN, KARAKTERISTIK DAN TUJUAN PENDIDIKAN UMUM
1. Pengertian Pendidikan Umum

Pendidikan

Umum lahir didorong oleh

perkembangan

masyarakat yang menuntut kemampuan spesialisasi
akibat kemajuan

sebagai

bidang industri yang memerlukan

kemam

puan khusus dari para pekerjanya. Kemampuan spesialisasi

ini

di satu pihak mendorong kemajuan

ilmu

pengetahuan

dan teknologi, yaitu semakin mendalamnya kemampuan
spesialis di bidangnya, tetapi di pihak lain

para

bahkan
kurang

lulusan pendidikan yang kurang

disinyalir

oleh
that

bahwa

human

melahirkan

memiliki

wawasan,

lebih jauh lagi menghasilkan generasi baru
menghayati

nilai-nilai

kemanusiaan,

Mc.Connel (Nelson

B.

Henry,

education may lose contact

para

yang

seperti
1959:2)
the

wit/j

spirit, that is may generate into something

per—

functory, narrow, or stilted,.."

Untuk

mengembalikan manusia kepada

kedudukannya

sebagai makhluk yang bermartabat dan memiliki kepribadi
an

sebagai

manusia yang utuh,

maka

Pendidikan

Umum

berperan sebagai bagian dari pendidikan pada umumnya.

Pengertian Pendidikan Umum diungkapkan oleh

ahli

pendidikan dalam berbagai definisi,

para

masing-masing

63

memiliki

kesamaan-kesamaan

Kendatipun
yang

dan

perbedaan-perbedaan.

demikian, secara umum

pengertian-pengertian

diungkapkan

mereka

mengarah kepada

konsep

yang

sama, yaitu upaya yang berkaitan dengan penanaman nilai,
pengembangan wawasan,
Pengertian

pembinaan sikap dan kepribadian.

Pendidikan Umum dapat dilihat

antara

lain dalam Dictionary of Education (Good,1973:258)
menyebutkan sebagai berikut

General
which

yang

:

Education: 1) Those phase of

learning

should be the common experience

of

all

men and women; 2) Education gained through
dealing with the personal and social problems
with which all are confronted; purpose and
program

of general education may be

described

with reference to three different and in some
respects opposing philosophical foundation; a)
rationalism, b) neohumanism, c) naturalism or
instrumentalism.

Dalam definisi di atas terungkap bahwa

Umum

merupakan suatu fase belajar di mana

Pendidikan

semua

siswa

baik laki-laki maupun perempuan mendapatkan suatu penga
laman yang sama, dan menghadapkan mereka kepada masalahmasalah pribadi dan masalah-masalah sosial.

Pendidikan Umum diberikan kepada semua siswa tanpa
melihat
oleh

dalam

latar

belakang minat dan bakat

masing-masing

Pendidikan

pengalaman

individu siswa. Ini

Umum,

belajar

siswa

diberi

yang sama dan

yang

dimiliki

berarti

pendidikan

bersifat

umum

bahwa

dan

yang

berisi materi yang seyogyanya dimiliki semua orang.
Lebih

jauh

Philip

H.Phennix

(1964:5)

64

mendefinisikan

Pendidikan

Umum

sebagai

suatu

proses

melahirkan makna-makna esensial. Phenix menganggap bahwa
kehidupan

modern menyebabkan manusia

kehilangan

makna

hidup sebagai akibat adanya skeptisisme yang berlebihan,
depersonalisasi,

dan fragmentasi kehidupan, karena

itu

manusia memerlukan pendidikan yang mengupayakan terbinanya

makna-makna

Di
dikan

esensial. „•

sini

Phenix menawarkan

diperankannya

Pendi

Umum sebagai upaya pemaknaan nilai-nilai di

mana

siswa dididik untuk dapat menghayati esensi dari sesuatu

materi yang dididikkan, bukan sebatas menangkap informa
si

yang

disampaikan. Untuk itu lebih

lanjut

dia

me-

-nyarankan agar kurikulum Pendidikan Umum memuat sejumlah

materi pendidikan yang di dalamnya mengandung enam
makna

yang seyogyanya dialami oleh siswa,

yaitu

pola
makna

simbalik, empirik, estetik, etik dan sinoptik (Phenix:6)
yang diambil dari berbagai disiplin ilmu.

Jika

Phenix

melihat Pendidikan

Umum

dari

segi

makna, maka Alberty and Alberty (1965) cenderung melihat

isi

kurikulum

spesialisasi.
sebagai

berikut

dan membandingkannya

dengan

Dia merumuskan difinisi

pendidikan

Pendidikan

Umum

:

General education is that parts of the program
which is required of all student at a. given
level

on

the ground that it is

development

of the common

understandings,
common

and

demokratic

essential

values,

skills need
citizenship.

to

attitudes,
by

all

for

Specialized

education is that part of the program which

is
65

designed to meet the special needs and interest
of individual and groups (Alberty and Albertv
1965:203).

Dalam

definisi di atas nampak isi kurikulum

didikan Umum
pemahaman,

X

menekankan kepada persoalan nilai,
dan

keterampilan yang perlu

Pen

sikap,

dimiliki

oleh

setiap warga negara demokratis dalam hal mana kemampuan-

kemampuan

tersebut tidak terliput dalam kurikulum

pen

didikan spesialisasi.

Sekaitan

dengan

masalah pendidikan

nilai,

maka

pendidikan nilai dalam rangka Pendidikan Umum

diartikan

sebagai

yaitu

upaya membina dan mendidikkan nilai,

terdidik

nilai

yang

dididikkan, sehingga nilai tersebut menjadi bagian

dari

dirinya

bagi

dapat menghayati

dan

mengalami

si

atau menyatu dengan dirinya dan

perwujudan kepribadiannya. Jadi

menjadi

dasar

Pendidikan

nilai

dalam

rangka Pendidikan Umum berbeda dengan

nilai

pada umumnya yang memberi

pendidikan

pengetahuan

tentang

nilai.

Perbedaan tersebut dapat dilihat dari segi sasaran
yang

disentuh

yang

hendak dicapainya, yaitu

rangka

dalam upaya pendidikannya

serta

tujuan

pendidikan nilai

dalam

Pendidikan Umum mengarah kepada perubahan

sikap

sebagai refleksi dari penghayatan dan pengalaman siswa,
karena
atau

itu sasaran pendidikan ini bukan
kemampuan

kognitif

saja,

tetapi

hanya
lebih

kepala
jauh

melibatkan penghayatan yang akan membentuk sikap, seper66

ti

diungkapkan

didikan

Correy (Nelson

B.Henry:60)

bahwa

Umum lebih berat kecenderungannya kepada

Pen

aspek

afektif yang membedakan antara belajar tentang nilai dan

belajar komitmen terhadap nilai. Bahkan lebih jauh
Pendidikan

tidak

Umum menyentuh keseluruhan

hanya

potensi

lagi

manusia

{domain)

kognitif,

Klafki

(1968:20)

merupakan

pendidikan

menyentuh ranah-ranah

afektif dan psikomotor saja.

Senada
menyatakan

yang

dengan

itu,

Wolfgang

bahwa Pendidikan Umum

komprehensif,

yaitu

mendidik

kepala,

hati

dan

tangan.

Klafki

melihat sasaran yang disentuh

dalam

didikan Umum adalah potensi-potensi yang dimiliki

sia,

yaitu

tersebut

.suatu

rasio, rasa dan tingkah

laku.

dalam rangka Pendidikan Umum

Ketiga

bukan

hal yang terpisah-pisah, melainkan

Pen

manu

hal

merupakan

sesuatu

yang

padu, utuh dan integratif.

Dari definisi- definisi yang dikemukakan oleh para
ahli pendidikan di atas dapat disimpulkan bahwa Pendidi

kan

Umum

kepada

merupakan program pendidikan

yang

diberikan

setiap orang pada setiap level dan jenjang

pen

didikan yang berisi pengetahuan, pemahaman, sikap, nilai
dan

makna-makna esensial yang seyogyanya dimiliki

oleh

setiap orang atau setiap warga negara.

67

2.

Karakteristik Pendidikan Umum

Dari

berbagai definisi di atas

dapat

dipahamkan

secara lebih jelas tentang Pendidikan Umum dengan menga
nalisis dan memilih karakteristik khusus yang

dimiliki

nya yang merupakan aspek-aspek yang membedakannya dengan
pendidikan pada umumnya.

Penentuan karakteristik ini diperoleh dengan

mengambil beberapa aspek yang menjadi inti dari
tian-pengertian
pada

bagian

tersebut

yang

adalah

1. Pendidikan

Pendidikan Umum yang
lalu.

telah

cara

penger-

dijelaskan

Karakteristik-karakteristik

:

Umum

merupakan program

pendidikan

yang

ditujukan kepada semua orang pada setiap jenjang
jeriis pendidikan

2. Pendidikan
membina
dan

Umum

dan

(Good)

merupakan program

dan mengembangkan nilai,

pendidikan
sikap,

yang

pengertian

keterampilan umum yang seyogyanya dimiliki

oleh

semua warga negara demokratis (Alberty and Alberty)

3. Pendidikan

melahirkan

Umum

merupakan

upaya

pendidikan

untuk

makna-makna esensial bagi manusia,

yaitu

makna-makna simbolik, empirik, etik, estetik,

sinoe-

tik dan sinoptik (Philip H.Phenix)

4. Pendidikan

Umum merupakan program

yang

bertanggung

jawab dalam pengembangan dan pembinaan emosional, so
sial, moral dan intelektual siswa (Chester W.Harris)

5. Pendidikan

Umum menekankan kepada

pengetahuan

yang
68

terintegrasi dan
tahuan

hubungan antar disiplin ilmu

penge

(Nelson,Henry)

6. Pendidikan

Umum

merupakan program

pendidikan

yang

mengarah kepada perwujudan kepribadian siswa (PhilipH.

Phenix)

7. Pendidikan

umum merupakan pendidikan yang

berkenaan

dengan persoalan-persoalan individu, anggota
ga,

warga masyarakat dan warga negara yang

keluar
bertang

gung jawab (Chester W.Harris)

8. Pendidikan Umum merupakan pendidikan yang

kepada

penyesuaian diri siswa

(Chester

9.

W

1ingkungannya

Harris)

Pendidikan

umum

dengan

menekankan

Umum mengarah kepada persiapan

sebagai

warga

negara,

pekerja,

aktifitas

dan

anggota

tersebut dijadikan sebagai

patokan

keluarga(Chester W.Harris)

Karakteristik
dasar
pada

yang membedakan Pendidikan Umum
umumnya serta dijadikan dasar

menentukan

apakah

sebagai Pendidikan

Karakteristik

seperti
telah

yang

halnya

suatu

program

Umum atau

pendidikan

pertimbangan
dapat

dikatagorikan

Pendidikan Umum

tersebut

dalam pengertian Pendidikan

di

untuk

tidak.

dikemukakan sebelumnya,

berlaku

dari

diambil

Amerika Serikat,

Umum

dari

yaitu

di

atas,

yang

pendidikan

negara

mengembangkan kebebasan individu dalam tatanan

yang

masyara-

69

kat materialistis.
belum

Oleh karena itu konsep

tentu cocok

untuk semua masyarakat.

Kendatipun

demikian,

dalam

masyarakat

pandidikannya

Pendidikan Umum

Amerika ini

memiliki

yang

lahir

pengaruh

dalam pengembangan Pendidikan Umum sebagai suatu

pendidikan

yang digunakan di

pengembangan

yang

selanjutnya

bersangkutan

Tetapi

konsep

berbagai masyarakat.

diserahkan

itu sendiri

tersendiri yang sesuai dengan

kepada

untuk

masyarakat

membuat

rumusan

jenis

pendidikan

yang dapat dikategorikan sebagai Pendidikan Umum,
di

pandang

atas dapat digunakan

yang

sebagai

suatu

program

karak

suatu

berlaku umum dalam menentukan

mengkategorikan

Pada

filsafatnya masing-masing.

untuk menentukan karakter dan

teristik

kuat

cara

batasan

pendidikan

yang

dan

dapat

digolongkan sebagai Pendidikan Umum.

3.

Tujuan Pendidikan Umum.

Dari

pengertian yang

telah dikemukakan

di

dapat diungkapkan tujuan Pendidikan Umum serta
pendidikan

yang mengantarkan

atas

tindakan

ke arah pencapaian

tujuan

tersebut.

Seperti

halnya dalam merumuskan

pengertian,

tujuan

Pendidikan Umum pun dikemukakan oleh

dalam

berbagai

Pendidikan

Umum

rumusan.

Phenix

para

menetapkan

dalam rangka mewujudkan-

manusia

maka

ahli
tujuan

yang

70

utuh yang memiliki kemampuan seperti disebutkannya dalam
kutipan

berikut

:

A complete person should be skilled in

the

use

of
speech, symbol and gesture, factually
well
informed,
capable of creating and apresiating
object of esthetic significance, endowed with a
rich
and diciplined l i f e in relation
to
self
and
others, able to make wise decision and
to

judge between right and wrong,
integral

Dalam
Phenix

out

rumusan

look

and possed of an

(Phenix:8).

tujuan Pendidikan

mengindentifikasi

manusia

Umum

yang

di

atas,

dicita-citakan

oleh Pendidikan Umum adalah manusia yang memiliki kemam
puan

dalam menggunakan kata-kata,

menerima

simbol, dan

informasi faktual, dapat melakukan

isyarat,

dan

meng-

apresiasi obyek-obyek estetika (seni), memiliki kekayaan
dan disiplin hidup dalam hubungan dengan dirinya

maupun

dengan orang lain, cakap dalam mengambil keputusan
bijaksana,

dapat

mempertimbangkan

antara

yang

benar

dan

salah, serta memiliki pandangan yang integral.
Tujuan

Pendidikan

Umum menurut

cenderung memberi penekanan
yang

Phenix

kepada aspek

menurut pandangannya merupakan

hasil

di

atas

keterampilan,
dari

proses

pemaknaan, misalnya kemampuan mengapresiasi seni merupa
kan aplikasi dari makna estetika yang diperoleh

proses
dari

melalui

pemaknaan materi kesenian yang merupakan

Pendidikan

Lain

bagian

Umum.

halnya

dengan

Alberty

dan

Alberty,

mencanangkan tujuan Pendidikan Umum dalam ungkapan

ia
yang

71

luas

yang

sebenarnya

lebih

dekat

kepada

pengertian

proses dari pada tujuan, yaitu sebagai berikut :
..is
essential to development of
the
common
values, attitudes, understandings, and habit in
a democratic citizenship (Albnerty and Alberty,
1965:203) .

Dalam tujuan di atas Alberty tidak merinci identi-

tas atau perilaku seorang warga demokratis yang
ciri

dari

manusia yang diharapkan sebagai

put)

Pendidikan Umum,

menjadi

hasil

(out

karena tujuan Pendidikan Umum

atas masih terlalu umum dan belum mengarah kepada
bentuk

perilaku

di

suatu

tertentu.

Paul L.Dressel dan Margareth F.Lorimer

mengemuka-

kan tujuan Pendikan Umum dalam ungkapan sebagai berikut:

The purpose of general education are to prepare
men and women for a satisfying personal
life,
happy family, and social relationship, and responsi
ble citizenship in a free sociaty by aqquanting them
with our common culture heritage, by helping them
to
integrate the subject matter of related disciplines,
and by developing skills, to cope more effectively
with their personal problems and those of society in
which they life (Chester U.Harris,

1960:570).

Dalam kutipan di atas tampak bahwa Pendidikan Umum

memiliki tujuan yang luas berupa mewujudkan manusia yang
memiliki

kehidupan

keluarga

yang

dengan

baik,

pribadi yang

bahagia

memiliki

dan

dapat

tanggung

memuaskan,

memiliki

berhubungan

jawab

sosial

sebagai

warga

negara serta mampu memecahkan masalah yang dihadapi oleh
dirinya dan masyarakatnya secara efektif.
Tujuan

Pendidikan

Umum dari Paul

L.Dressel

dan

72

'! pih "i h

proses dari pada tujuan, yaitu sebagai berikut :
..is essential to development of the common
values, attitudes, understandings, and habit in

a democratic citizenship (Albnerty and Alberty,
1965:203).

Dalam tujuan di atas Alberty tidak merinci identi-

tas atau perilaku seorang warga demokratis yan£

manusia yang diharapkan sebagai

menjadi

ciri

dari

hasil

put)

Pendidikan Umum, karena tujuan Pendidikan Umum

atas masih terlalu umum dan belum mengarah kepada

(out
di

suatu

bentuk perilaku tertentu.

Paul L.Dressel dan Margareth F.Lorimer

mengemuka-

kan tujuan Pendikan Umum dalam ungkapan sebagai berikut:

The purpose of general education are to prepare
men and women for a satisfying personal life,
happy family,
and social relationship. and
responsible citizenship in a free sociaty by
aqquanting them with our common culture

herit

age,
by helping them to integrate the subject
matter of related disciplines, and by develop
ing skills, to cope more effectively with their
personal problems and those of society in which
they life (Chester W.Harris, 1960:570).
Dalam kutipan di atas tampak bahwa Pendidikan Umum

memiliki tujuan yang luas berupa mewujudkan manusia yang
memiliki

kehidupan

keluarga

yang

dengan

baik,

pribadi yang

bahagia

memiliki

dan

memuaskan,

dapat

tanggung

memiliki

berhubungan

jawab

sebagai

sosial

warga

negara serta mampu memecahkan masalah yang dihadapi oleh
dirinya dan masyarakatnya secara efektif.

72

Tujuan

Pendidikan

Lorimer

Umum dari Paul

Margareth

F.

di

atas

Pendidikan

Umum yang lebih komprehensif

L.Dressel

menyiratkan

dan

tujuan

sesuai

dengan

konsep dasar Pendidikan Umum itu sendiri.

Dalam
yang

tujuan tersebut disinggung

diperankan oleh seseorang, yaitu

empat

hubungan

hubungan

dengan

dirinya, keluarganya, masyarakatnya dan hubungan

dengan

negaranya. Keempat hubungan tersebut untuk ukuran masya

rakat Barat (terutama Amerika) telah menunjuk

kelengka-

pan bagi tata kehidupan mereka, walaupun pada hakekatnya
masih

ada dua hubungan yang prinsipil yang

masuk

dalam

dengan

tujuan

alam

di atas,

sekitarnya

dan

yaitu

belum

hubungan

hubungan

dirinya

ter-

dirinya
dengan

Tuhannya.

Sementara

itu, tujuan Pendidikan Umum yang

lebih

luas dan terinci dikemukakan oleh President Commision on

Higher Education (1960) yang selengkapnya dikutip
gai berikut

seba

:

General Education should enable to :

a) develop for regulation of one's personal and
civic life a code of behavior based on ethical

principles concistent with democratic ideas;
b) participate actively as an informed and
responcible citizen in solving the social,
economic,
and political problems of
one's
community, state and nation;

c)

recognize the interdpendence

od

different-

peoples of the world and one's personal respon
sibility

for

fostering

international

under

standing and peace;

d) understand the common phenomena in .one's
physical environment, apply habits of scientif

ic thought to both personal and civic problems.
73

and appreciate the implications of
discoveries for human welfare;

e)

understand the idea of others

scientivic

and

express

one's own effectively;

f)

attain a satisfactory emotional and

social

adjustment;

g) maintain and improve one's own health and
cooperate actively and intelligently in solving
community health problems;

h) understand and enjoy literature, art, music,
and other cultural activities as expression of
personal and social experience, and participate
to some extent in some form of creative activi
ty;

i) acquire the knowlwedge and attitude basic to
satisfying family life

j)

choose

a socially

useful

and

personally

satisfying vocation that will permit one to use

the full his particular interest and abilities;
k)

acquire

volved

and use the skill and

habits

in critical and constructive

in

thinking.

(Chester M.Harris, 1960:570-571).

Tujuan

Pendidikan Umum yang dikemukakan

menunjukkan

keluasan

wilayah garapan

di

atas

Pendidikan

Umum

yang menyangkut seluruh aspek kehidupan seseorang

seba

gai pribadi, anggota keluarga, anggota masyarakat, warga
negara,

dan warga dunia.

Tujuan
diwujudkan

pribadi

ide

tersebut menetapkan manusia

melalui

pendidikan

Umum

yang

adalah

pribadi-

yang dapat berkomunikasi dan mengemukakan

secara

efektif, memiliki kematangan

menghayati nilai-nilai budaya,

konstruktif,
berperan

sebagai

memecahkan

warga

emosi,

dan

ide-

dapat

mampu berpikir kritis dan

negara

masalah-masalah

dapat

kesejahteraan sosial serta

ikut

sosial,

maupun politik, memiliki kepedulian terhadap
hidup

hendak

aktif

aktif
ekonomi

lingkungan
mengikuti

74

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Dari beberapa pendapat mengenai tujuan Pendidikan

Umum

di

untuk

atas nampak bahwa

menghasilkan

hubungannya

kat,

Pendidikan

Umum

manusia yang dapat

dengan dirinya sendiri,

ditujukan

berperan

keluarga,

dalam

masyara

negara dan hubungannya dengan sesama manusia

yang

didasarkan atas tanggung jawab kemanusiaan.
Tujuan

dari

Pendidikan Umum tersebut di atas

diambil

konsep Pendidikan Umum yang berkembang di

Amerika

yang berlandaskan kepada pandangan-pandangan filsafatnya
sendiri. Oleh karena itu tanggung jawab kemanusiaan yang
muncul

dari humanisme inderawi sangat

nisme

menonjol.

inderawi atau sensate adalah humanime

berikan

yang

penghargaann kepada apa-apa yang inderawi

empiris (Dick Hartoko, ed, 1985). Oleh karena itu

Huma-

mem
atau

dapat

difahami jika dalam tujuan Pendidikan Umum di atas tidak

disinggung tentang tanggung jawab manusia sebagai

makh

luk

tidak

Tuhan,

karena

masalah

Tuhan

dianggapnya

inderawi dan tidak empiris.
Lain

yang

tinggi
yang

halnya dengan Pendidikan Umum

menganut

falsafah

Pancasila

di

sangat

Indonesia

menjunjung

agama dan meletakkannya sebagai pandangan
memberi

inspirasi

pada

pembinaan

masyarakatnya. Peran agama ini tersirat
tujuan Pendidikan Nasional,

nilai

dasar
budaya

dalam rangkaian

seperti berikut

75

Pendidikan Nasional bertujuan untuk
meningkat
kan
kualitas manusia Indonesia, yaitu
manusia
yang
beriman
dan bertakwa
terhadap
Tuhan
Yang Maha Esa, berbudi luhur,
berkepribadian,
berdisiplin,
bekerja keras, tangguh,
bertang
gung jawab, mandiri, cerdas dan terampil, serta
sehat jasmani dan rohani.

Tujuan
tujuan
dari

Pendidikan

Umum

seperti

pendidikan pada umumnya tidak

tujuan manusia itu sendiri,

halnya
dapat

dengan

dilepaskan

karena semua

aktifitas

dalam berbagai aspek kehidupan manusia diarahkan

kepada

tujuan hidup manusia.
Tujuan
pandangan

hidup

dasar

seseorang

berupa sistem nilai

sebagai suatu kebenaran.
dengan

selalu

dilandasi
yang

diyakininya

Karena itu tujuan hidup terkait

masalah religi yang menurut Henderson

merupakan
filsafat

(1959:78)

sesuatu yang diperlukan oleh manusia
hidup

oleh

yang memberi kepastian

sebagai

tentang

tujuan

hidupnya.
Tujuan

hidup manusia akan selalu

diberi

warna

oleh keyakinannya akan kebenaran yang lahir dari
gan dirinya dengan Tunannya.

landasan,

Keyakinan

ini akan

menjadi

memberi arah dan bentuk tujuan hidup

manusia

dan juga tujuan pendidikannya.
seseorang
kualitas

kajian
tegas

hubun

dalam

kehidupannya

keberagamaannya,

Efektifitas tujuan
sangat

oleh

diungkapkan

dalam

fenomenologi MI.Soeiaeman (1988:75) yang

dengan

menyatakan

seperti

ditentukan

hidup

seberapa efektif

suatu

tujuan

pen-

76

didikan

serta

tujuan

hidup

perealisasiannya

dalam

kehidupan sehari-hari akan banyak tergantung dari kuali

tas kesungguhan dalam mengakui dan mempersonisasi keyak
serta sistem nilai