STUDI KONSEPTUAL TENTANG LANDASAN PENDIDIKAN UMUM DALAM SURAT LUQMAN.
-
STUDI KONSEPTUAL TENTANG
LANDASAN PENDIDIKAN UMUM
DALAM SURAT LUQMAN
TESIS
°&&w&%S£*SJarBr2?u,,i
Program
S2
PPS IKIP Bandung BidangS/aLat„UJian
Studi Pendidikan
Umum
Oieh
A.TOTO SURYANA AFRIATIEN
9032288/XXII-14
DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
PROGRAM PASCA SARJANA
IKIP BANDUNG
1993
DISETUJUI UNTUK UJIAN TAHAP I
OLEH:
Prof. DR.M.Djawad Dahlan
Pembimbing I
DR.Mohammad Isa Soeiaeman
Pembimbing I
DAFTAR
ISI
Judul
Halaman
KATA PEMBUKA
i
UCAPAN
TERIMA
KASIH
DAFTAR
ISI
IX
DAFTAR
TABEL
Xll
BAB I
: PENDAHULUAN
!
IV
1. Latar Belakang
1
2. Pembatasan dan Fokus Masalah
8
3.
Tujuan Penelitian
10
4. Hasil Akhir Yang Ingin diperoleh—
12
5. Metoda dan Langkah-Langkah Pene
BAB
II
litian
j_3
6.
Definisi Operasional
16
7.
Anggapan Dasar
17
8.
Manfaat Penelitian
IS
9.
Kriteria Pemilihan Sumber Kajian—
19
: NILAI-NILAI
PENDIDIKAN DALAM SURAT
LUQMAN
A. PENGERTIAN NILAI-NILAI PENDIDIKAN—
22
B.
SIAPA LUQMAN ITU
24
C.
ANALISIS NILAI
PENDIDIKAN DALAM -
SURAT LUQMAN AYAT 12 S.D.
19
36
1.
Analisis Ayat ke 12
36
2.
Analisis Ayat ke 13
40
3.
Analisis Ayat ke 14
47
IX
4. Analisis Ayat ke 15
52
5. Analisis Ayat ke 16
55
6.
Analisis Ayat ke 17
57
7. Analisis Ayat ke 18
59
8.
61
Analisis Ayat ke 19
BAB III: KONSEP PENDIDIKAN UMUM DALAM SURAT
LUQMAN
A. PENGERTIAN DAN TUJUAN PENDIDIKAN
UMUM
64
1. Pengertian Pendidikan Umum
6
2.
68
Karakteristik Pendidikan Umum
B. PENDIDIKAN UMUM DALAM SURAT LUQMAN--
o
78
1. Karakteristik Pendidikan Umum -
dalam Surat Luqman
jq
2. Tujuan Pendidikan Umum dalam-
Surat Luqman
82
a. Tujuan yang lahir dari Konsep
Syukur
g4
b. Tujuan yang lahir dari Konsep
Tauhid
85
c. Tujuan yang lahir dari Konsep
Birrul walidain
87
d. Tujuan yang lahir dari Konsep
Shalat
87
3. Materi Pendidikan Umum dalam -
Surat Luqman
89
4. Pendidik dalam Surat Luqman
97
5. Terdidik dalam Surat Luqman
101
6. Metoda Pendidikan Umum dalam-
Surat Luqman
104
1. Metoda Dialog
106
2. Metoda Perenungan dan Tafakur(Ibrah)
109
3. Metoda Metafora atau Perumpamaan
C.
111
LANDASAN PENDIDIKAN UMUM DALAM
SURAT LUQMAN
113
1. Konsep Keterbukaan
114
2. Konsep Kasih Sayang
115
3. Konsep Keseimbangan (Harmoni)—
115
4. Konsep Integralitas
116
D. ANALISIS KOMPARATIF PENDIDIKAN
UMUM
E.
IMPLEMENTASI PENDIDIKAN LUQMAN
DALAM PENDIDIKAN UMUM
F.
il9
123
APLIKASI DAN PELEMBAGAAN PENDIDIKAN
UMUM
i33
BAB IV : KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. KESIMPULAN
135
B. REKOMENDASI
140
DAFTAR PUSTAKA
145
TENTANG PENULIS
149
XI
DAFTAR TABEL
NOMOR
1
N A M A
HALAMAN
ANALISIS KOMPARASI PENDIDIKAN UMUM
119
Xll
BAB
I
PENDAHULUAN
l.Latar Belakang
Pendidikan
senantiasa
diri
sebagai
suatu upaya
disengaja
mengarahkan tujuannya kepada perubahan
peserta didik, berupa
kebiasaan,
yang
pengetahuan,
pada
keterampi1 an,
maupun sikap.
Pendidikan umum {general education) pada dasarnya
merupakan
secara
bagian
dari
pendidikan
pada
umumnya
historis lahir sebagai pengembangan dari
liberal
education,
yaitu suatu upaya
yang
konsep
pendidikan
mehekankan kepada pembebasan manusia dari kebodohan
yang
dan
keterbelakangan (Alan Simpson, 1966:47).
Dari Konsep liberal education tersebut berkembang
Pendidikan
Umum
sebagai
pendidikan
yang
menawarkan
pengembangan wawasan, sikap, dan kepribadian yang
tidak
termuat dalam pendidikan spesialisasi.
Kelahiran
semakin
kepada
m
berkembangnya
pencapaian
enekankan
tertentu
Pendidikan
kepada
tanpa
Umum
ini
dunia pendidikan
kemampuan
satu bidang
mempedulikan
didorong
yang
spesialisasi
garapan
dan
oleh
mengarah
yang
lebih
kemampuan
kemampuan-kemampuan
umum
yang seyogyanya dimiliki oleh semua orang.
Pendidikan Umum yang memiliki konsep dasar
gai pendidikan yang bersifat umum, menunjukkan
tersendiri
seba
karakter
yang memberi penekanan kepada pembinaan
pengembangan
nilai, sikap, pengertian dan
dan
keterampilan
yang harus dimiliki oleh semua orang (Alberty and Alber
ty,
1965:203) dan diarahkan kepada terwujudnya
manusia
yang utuh dan berkepribadian.
Pendidikan
Umum
mengarahkan
tujuannya
kepada
terwujudnya kepribadian manusia, yaitu upaya yang
kankan
kepada keutuhan manusia dengan
seluruh
menepotensi
yang dimilikinya yang mencakup pandangan hidup, lingkungan kerja, kesenangan dan ketidaksenangan, badan,
komu-
nikasi
serta
dan historisitas (MI.Soelaeman,1988:
75)
mengarah kepada suatu sikap hidup yang bertangung jawab.
Tidak bisa dipungkiri bahwa dalam upaya
kan tujuan tersebut, faktor lingkungan dan
mewujud-
perkembangan
budaya serta perubahan orientasi hidup manusia berpengaruh
kuat
terhadap
proses maupun
tujuan
yang
hendak
dicapai oleh pendidikan. Karena itu pendidikan senantiasa
berada di tengah perjalanan dan perubahan.
Setiap
perkembangan dan perubahan
yang
terjadi
dalam berbagai segi kehidupan manusia kepada suatu
atau
orientasi baru, maka perubahan itu
akan
arah
menuntut
lahirnya suatu konsekuensi dan implikasi yang baru pula.
Perubahan
yang
terjadi secara lebih
nyata
dan
mendasar
serta
menimbulkan masalah
pendidikan
adalah
masuknya manusia ke dalam peradaban baru, yaitu berubah-
nya kebiasaan-kebiasaan dan nilai-nilai dalam masyarakat
yang
merupakan
sisi lain dari
dampak
kemajuan
ilmu
pengetahuan dan teknologi.
Menghadapi masalah tersebut, Pendidikan Umum yang
berkepentingan terhadap nilai-nilai dan kepribadian yang
selama ini diakui telah memiliki landasan filosofis,
psikologis dan sosiologis (Nelson B.Henry,1952:14)
perlu dikembangkan dan diperkaya agar ia tetap mampu
menjalankan
fungsi
dan
peranannya
dalam
memberikan
bagi
terwujudnya
makna-makna dan nilai-nilai esensial
manusia yang memiliki integritas kemanusiaan. . K"
(Ay Landasan filosofi Pendidikan Umum yang mengacu
kepada
lisme
pandangan Rasionalisme,
dan
Neo-Humanisme,
Instrumentalisme ternyata
jawaban yang utuh dan komprehensif
belum
Natura-
memberikan
bagi pengembangan
proses maupun tujuan yang hendak dicapai oleh pendidikan
Umum.
Filsafat yang
dilahirkan dari akal
budi,
pada
dasarnya berkembang sejalan dengan pemikiran dan penga
laman manusia, karena itu landasan filosofis pendidikan
pun akan dan dapat berubah pada setiap perkembangan
pemikiran manusia di samping adanya keterbatasan daya
jangkau yang dicapai akal budi tersebut.
Landasan psikologi yang berupaya mengenal
bangan
individu
belajar,
pada
sebagai
dasar
penerapan
dasarnya bukan sesuatu
perkem
teori-teori
yang
tetap
tidak berubah, karena setiap ilmu pengetahuan
dan
mengalami
perubahan dari waktu ke waktu sesuai dengan perkembangan
pemikiran
manusia.
Demikian pula landasan sosial yang memberi pijakan
bagi
pendidikan
Umum ke dalam konteks
sosial
akan
senantiasa berkembang sejalan dengan
budaya,
perkembangan
yang dialami masyarakat di mana pendidikan itu
dilaksa-
nakan .
Untuk
itu, dalam
menghadapi
perubahan-perubahan
tersebut Pendidikan Umum perlu diberi landasan yang kuat
agar tetap dapat melaksanakan tugasnya sebagai pendidik
an
yang
dalam
khas, yaitu
rangka
memberikan
mewujudkan manusia
makna-makna
yang
esensial
integratif
dan
berkepribadian.
Salah
mengembangkan
satu alternatif yang dapat dilakukan
Pendidikan
Umum adalah
memperkuat
dasannya agar dapat dibangun Pendidikan Umum yang
menjawab
untuk
permasalahan pendidikan yang dihadapi
lan-
mampu
manusia
di tengah-tengah perubahan yang dialaminya.
Upaya
adalah
agama
memberi
untuk memperkokoh Pendidikan Umum
meletakkan
dapat
agama
memberikan
peluang
ke
arah
sebagai
tersebut
landasannya,
konsep-konsep
pengembangan
mendasar
teori
karena
yang
maupun
praktek pendidikan serta memberikan gambaran yang jelas
tentang tujuan yang ingin dicapainya.
^
Dalam kaitannya dengan tujuan pendidikan
nasional
Indonesia, maka pendidikan diharapkan menghasilkan sosok
manusia Indonesia seperti yang ditetapkan oleh Garis-ris
Besar Haluan Negara (GBHN) seperti berikut :
Pendidikan
Nasional berdasarkan
Pancasila
bertujuan untuk meningkatkan kualitas manusia
Indonesia, yaitu manusia yang beriman
dan
bertakua terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berbudi
pekerti
bekerja
mandiri,
luhur,
keras,
cerdas
berkepribadian,
berdisiplin
tangguh, bertanggung Jawab',
dan
terampil,
serta
sehat
jasmani dan rohani. Pendidikan Nasional Juga
harus mampu menumbuhkan dan memperdalam cinta
tanah air, mempertebal semangat kebangsaan dan
rasa kesetiakauanan sosial. Sejalan dengan itu
dikembangkan
iklim be1ajar dan mengajar yang
dapat menumbuhgkan rasa percaya pada
diri
sendiri serta sikap dan perilaku yang inovatif
dan kreatif. Dengan demikian Pendidikan Nasion
al
akan mampu menujudkan
yang
dapat
membangun
manusia
dirinya
pembangunan
sendiri
serta
bersama-sama bertanggung Jauab atas pembangunan
bangsa.
(GBHN 1930J
Iman dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah
konsep
yang
lahir dari agama, karena itu
agama
dalam
kehidupan bangsa Indonesia merupakan sesuatu yang mutlak
adanya. Dalam pemikiran inilah agama diletakkan
sebagai
dasar dan sumber inspirasi bagi pendidikan.
Agama
yang dimaksud di sini merujuk kepada
ayat-
ayat tertulis berupa wahyu Allah, yaitu ayat-ayat
qura-
niyah yang menjadi dasar dalam ajaran agama Islam.
Al-Quran
sebagai
Sumber nilai
tidak
dapat
disangkal lagi memuat konsep-konsep dasar
sebagaimana
Surat
Al-Quran
sendiri
mengungkapkan
yang artinya : "Dan
16:19
kependidikan,
Kami
di
telah
dalam
turunkan
sebuah kitab untuk menjadx penjelasan bagi segala sesuatu
".
Kalimat "penjelasan bagi segala sesuatu " mengandung
makna
bahwa Al-Quran memberi dasar
bagi
seluruh
kehidupan manusia.
Al-Quran
sebagian
yang
adalah
kitab
tentang
kebajikan
isinya berkaitan dengan prinsip-prinsip
secara
dijelaskan
rinci,
sedangkan
yang
dasar
sebagiannya
berhubungan dengan penjelasan yang bersifat alegoris dan
simbolik
yang
memerlukan penjelasan
lebih
jauh
melalui sunnah (tradisi Rasul) maupun penjelasan
baik
rasio-
nal .
Ayat-ayat Al-Quran adalah sumber ajaran yang perlu
dipahami dan diungkapkan makna-maknanya untuk
dalam
memecahkan
masalah-masalah
yang
digunakan
dihadapi
manusia pada setiap kurun waktu. Oleh karena itu
litas
Al-Quran
sebagai sumber
nilai
akan
oleh
aktua-
memberikan
jawaban terhadap permasalahan aktual di berbagai
bidang
kehidupan manusia sepanjang zaman.
Banyak penelitian yang dilakukan langsung ke dalam
ayat-ayat
Quran;
dugaan-dugaan
yang
memberi
tafsir,
dikaitkan dengan
interpretasi
pendidikan.
atau
Akan
tetapi penelitian yang khusus membahas delapan ayat dari
Surat Luqman dalam kaitan Pendidikan Umum untuk mengisikan iman dan takwa ke dalamnya merupakan usaha yang
khusus dalam tesis ini.
Ayat-ayat
dalam
Surat Luqman
dijadikan
sasaran
dalam penelitian ini, karena di dalam ayat-ayat tersebut
terkandung
oleh
suatu
peristiwa pendidikan
yang
Luqman kepada anaknya yang tergambar
dialog yang mengandung nilai pendidikan,
gagasan-gagasan
yang
berkaitan
dengan
dilakukan
dalam
suatu
yaitu adanya
proses
maupun
tujuan yang ingin dicapai oleh pendidikan.
Dalam proses maupun tujuan yang tersirat di
ayat-ayat
tersebut
nampak bahwa
peristiwa
dalam
pendidikan
yang dimaksudkannya bukan mengarah kepada jenis keteram-
pilan atau pengetahuan tertentu, tetapi tertuju
kepada
perwujudcin
unsur-
unsur
sikap dan kepribadian yang memadukan
kognitif,
afektif, konatif dan
psikomotor.
Ini
berarti bahwa pendidikan tersebut mengarah kepada proses
mewujudkan sikap-sikap tertentu melalui proses
lisasi
yang
mendalam dan mendorong
interna-
terwujudnya
suatu
bentuk perilaku sadar yang ditopang oleh suatu keyakinan. Pendidikan semacam ini layak dikatagorikan sebagai
Pendidikan Umum.
2.
Pembatasan dan Fokus Masalah
Ayat-ayat
istimewa
tinggi
yang
di
Al-Quran
samping
memiliki
dari segi
sifat-sifat . yang
bahasa
yang
juga memiliki kedalaman makna dan
luas
dan
mendalam. Demikian
bernilai
cakupan
pula
dengan
Luqman sebagai salah satu bagian dari Al-Quran
sifat-sifat
Surat
memiliki
tersebut.
Ayat-ayat
Luqman
arti
dengan
tersebut menggambarkan
anaknya yang dipandang
dialog
oleh
antara
para
ahli
pendidikan sebagai ayat yang mengandung nilai pendidikan
yang luas serta menyiratkan makna pendidikan yang dalam,
terutama
maupun
berkaitan
dengan proses baik
metoda,
materi
tujuan pendidikan.
Untuk mengungkap makna yang terkandung di dalamnya,
maka untuk penelitian ini
diperlukan
rambu-rambu
yang memberi batas agar diperoleh hasil yang lebih jelas
dan
rinci.
Oleh karena penelitian ini diharapkan tidak
seke-
dar mendeskripsikan makna-makna atau tafsir—tafsir saja,
melainkan
menganalisis dan memberi
interpretasi,
maka
diperlukan pembatasan dan fokus masalah.
Pembatasan dan fokus masalah ini diharapkan akan
membantu
memperjelas masalah yang diteliti dan
memandu
peneliti menganalisis ayat secara lebih mendalam dan le
bih
rinci,
sehingga
dapat
mengungkap
hal-hal
yang
8
mendasar
dan
esensial dari ayat yang
menjadi
sasaran
penelitian.
Penelitian ini ditujukan kepada delapan ayat
dari
Surat Luqman, khususnya difokuskan kepada kajian situasi
pendidikan
yang
melingkupi peristiwa
pendidikan
yang
dilakukan Luqman terhadap anaknya.
Adapun
masalah
adalah
kontribusi
Luqman
ayat
Kontribusi
12
pokok
yang
hendak
diungkapkan
apa saja yang diberikan
s.d.
tersebut
19
terhadap
dapat
oleh
Surat
Pendidikan
Umum.
berbentuk
konsep-konsep,
gagasan-gagasan atau pemahaman-pemahaman yang mengandung
kaitan pendidikan, yaitu
yang
suatu tindakan atau komunikasi
dapat memberi pengaruh ke arah
perubahan
tingkah
laku seseorang kepada yang lebih maju atau lebih baik.
Untuk
menemukan konsep-konsep
dilihat
nilai-nilai
mendasar
tersebut
terlebih
dahulu
pendidikan
terdapat
di dalam ayat-ayat tersebut. Nilai-nilai
didikan yang dimaksud berupa sesuatu yang berharga
dapat
diungkap
kajian
situasi
Kajian
secara
di
dalam
ayat-ayat
tersebut
yang
pen
yang
melalui
pendidikan.
terhadap
operasional
akan
situasi
pendidikan
menemukan
tersebut
komponen-komponen
pendidikan yang merangkum dan menjadi bagian dari peris
tiwa pendidikan yang dilakukan Luqman itu.
Adapun
dibatasi
dalam
masalah yang hendak diungkapkan
bentuk pertanyaan
operasional
di
atas
sebagai
berikut
:
1)
situasi
ayat
Gagasan-gagasan apa saja yang
terdapat
dalam
pendidikan yang terkandung dalam Surat Luqman
12 s.d.19 ?
2)
Sejauh
pendidikan
mana hasil analisis
terhadap
situa
tersebut berkaitan dengan konsep dasar
si
Pen
didikan Umum, khususnya berkaitan dengan ciri dan karak
ter Pendidikan Umum ?
3) Konsep mendasar apa saja di dalam ayat tersebut
yang
Umum
seyogyanya dijadikan sebagai
landasan
Pendidikan
?
Dengan pembatasan dan fokus masalah tersebut, maka
penelitian
ini nampak lebih menekankan kepada
analisis
dan interpretasi, tidak sekedar deskripsi data.
3.
Tujuan Penelitian
Suatu penelitian akan dapat berjalan dengan
jika
diarahkan kepada tujuan tertentu
secara
jelas,
yang
sehingga dapat tergambarkan
baik,
dirumuskan
hasil
yang
ingin diperolehnya.
Al-Quran sebagai pandangan hidup menempati
yang
dasar
sangat
sentral bagi seorang
pemikiran
muslim.
dan pola tindakan yang
posisi
la
menjadi
memberi
dalam kehidupan seorang muslim. Namun demikian
warna
Al-Quran
akan dapat diperankan seperti itu apabila ada upaya
10
untuk memikirkan dan menafsirkan isi yang terkandung di
dalamnya.
Dengan demikian diperlukan proses dialog yang
terus menerus antara pikiran dengan Al-Quran yang dapat
mengungkap makna-makna esensial, sehingga Al-Quran dapat
dimengerti, dihayati dan dipedomani dalam menghadapi
persoalan-persoalan hidup manusia.
Tujuan penulisan tesis ini adalah mengungkap
konsep pendidikan yang terdapat di dalam Al-Quran,
khususnya dalam Surat Luqman ayat 12 s.d 19.
Pencarian konsep pendidikan adalah persoalan yang
senantiasa
aktual, karena berhubungan dengan
persoalan
manusia sebagai makhluk yang senantiasa berkembang
dan
berubah-ubah dalam setiap ruang dan waktu.
Perubahan-perubahan yang dialami manusia sebagai
makhluk Allah senantiasa berada dalam pengetahuan Allah,
karena itu setiap perkembangannya hanya dapat diikuti
secara pasti oleh firman Allah. Oleh karena itu pengkajian Al-Quran akan senantiasa relevan setiap waktu.
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan
cah
pikiran
dalam upaya pencarian
hakekat
secer-
pendidikan
dalam pandangan Al-Quran yang sangat luas dan dalam itu.
Oleh karena luasnya garapan pencarian konsep
pendidikan dalam Al-Quran tersebut, maka dalam peneli
tian ini hal-hal yang hendak dicapainya dikhususkan pada
11
tujuan sebagai berikut :
1)
Mengungkap
gagasan-gagasan dasar
pendidikan
yang terkandung di dalam Surat Luqman ayat 12 s.d. 19
2)
Menganalisis
kaitan
gagasan-gagasan
dasar
pendidikan tersebut dengan konsep dasar Pendidikan Umum
3) Memperoleh konsep-konsep mendasar yang seyogyanya dijadikan sebagai landasan Pendidikan Umum.
Gagasan-gagasan
dalam
dan konsep-konsep yang
ditemukan
studi ini diharapkan tidak hanya sebatas
diketa-
hui, tetapi dapat direalisasikan dalam tindakan-tindakan
pendidikan
secara konkrit. Oleh karena itu dalam
akhir
studi disertakan rekomendasi yang mengarah kepada tindak
Ianjut dan operasionalisasi dari hasil penelitian.
4. Hasil Akhir Yang Ingin Di peroleh
Hasil
akhir yang ingin diperoleh dari
penelitian
ini ditemukannya rumusan-rumusan, gagasan-gagasan dan
ide-ide dasar pendidikan yang diungkap dari Surat Lukman
ayat
12 s.de 19 yang dapat diletakkan sebagai
landasan
bagi Pendidikan Umum. Landasan tersebut diharapkan dapat
memberi warna dan bentuk pendidikan Umum yang integratif
dan komprehensif yang merupakan satu-satunya jenis
pendidikan yang khusus membina dan mengarahkan kepada
perwujudan kepribadian yang utuh.
12
5. Metode dan Langkah-langkah Peneliti
an
Keberhasilan penelitian banyak ditentukan oleh
metode yang digunakannya, karena itu metode perlu dite-
tapkan berdasarkan sifat dan kegunaan serta hasil yang
ingin dicapai dari suatu penelitian.
Adapun
nelitian
ini
metode yang digunakan di . dalam
adalah metode tafsir,
yaitu
pe
menafsirkan
atau menginterpretasi ayat-ayat yang diteliti.
Memberi
interpretasi berfungsi menunjukkan arti; mengkatakan,
menuturkan, mengungkapkan, membiarkan tampak, membukakan
sesuatu yang merupakan pesan realitas (Poespoprodjo,
1987:192).
Oleh karena itu menafsirkan
tidak
berarti
hanya menerjemahkan atau memindahkan bahasa,
tetapi
mengungkap
wacana
makna yang dikandung suatu
kalimat,
atau ayat.
Menafsirkan ayat didasarkan pula kepada makna yang
dikandung
dalam struktur
bahasanya dan
disesuaikan
dengan kaidah baku penafsiran Al-Quran, yaitu mempertimbangkan makna yang dikaitkan dengan ungkapan yang sama
dalam
konteks
ayat yang
lain
(yufassiru
ba'dluhu
ba 'dla).
Hasil yang diperoleh dari penafsiran itu diperkuat
dengan penafsiran yang telah dilakukan oleh para ahli
tafsir yang didapatkan dari kitab-kitab
siran
tersebut
kemudian
dikembangkan
tafsir.
Penaf
dan
diberi
13
interpretasi dalam perspektif pendidikan.
Langkah-langkah atau prosedur yang ditempuh dal
am
penelitian ini dapat digambarkan di dalam tahap-tahap
berikut
ini
:
Tahap Satu, mengumpulkan tafsir Al-Quran yang
berkenaan dengan Surat Luqman ayat 12 s.d 19 yang telah
ditulis oleh para penafsir pada tiga periode tafsir,
yaitu
periode klasik, periode baru dan periode
kontem-
porer. Periodisasi ini didasarkan atas petimbangan waktu
atau tahun penulisan tafsir, yaitu Periode Mutaqaddimin,
abad
II s.d. VI H, Periode Mutaakhirin, abad VIII
s.d.
XIII
H, dan Periode Modern atau Kontemporer yaitu
abad
XIV sampai sekarang (Abdul Jalal, 1990:30).
Pemilihan
buku-buku tafsir yang
dijadikan
acuan
dalam penelitian ini didasarkan kepada otoritas pengarang. Otoritas di sini dimaksudkan bahwa
san
pengarang
sangat
sebagai rujukan oleh
dikenal
dan
tulisan-tuli-
sering
digunakan
penulis-penulis yang lain diberba-
gai kajian pada masa selanjutnya. Di samping itu juga
dip^rtimbangkan metode dan cara pandang yang digunakan
oleh para pengarang.
Tahap Dua, melakukan kategorisasi
penafsiran,
yaitu melakukan penggabungan dan pemisahan terhadap
tafsiran-tafsiran yang terkumpul dengan didasarkan atas
: a) cara penafsiran, yaitu cara
hadits),
cara
ma'tsur
(berdasarkan
ma'qui (berdasarkan pikiran)
dan
cara
14
ijdiwaj (campuran ma'tsur dan ma'qul), dan b)
persamaan
dan perbedaan hasil penafsiran {muqranin).
Dalam
dianalisis
antara
tahap
dengan
berbagai
kekuatan
tafsir-tafsir
yang
cara membandingkan
tafsir
itu
terkumpul
(komparatif)
dengan
Tahap
1
dan 2 ini
tidak
di
mempertimbangkan
argumentasi yang dikemukakan oleh para
sirnya.
khusus
ini
penaf-
ditampilkan
dalam tesis ini, tetapi dijadikan bahan
secara
pertim-
bangan dalam menganalisis ayat.
Tahap
ayat
Tiga, melakukan analisis
dengan
ayat-ayat
menganalisis situasi
yang diteliti dengan
pendidikan,
dan
interpretasi
pendidikan
menggunakan
terhadap
persfektif
yaitu mengkategorisasikan makna
ayat
yang
memiliki nilai atau gagasan-gagasan pendidikan. Di
sini
interpretasi peneliti terhadap ayat ditimbang oleh
taf-
sir-tafsir yang telah dikomparasikan pada tahap 1 dan 2.
Tahap
empat, melakukan analisis dan
interpretasi
terhadap gagasan-gagasan pendidikan yang telah dilakukan
pada tahap tiga dengan menggunakan metode komplementasi,
yaitu
metoda analisis di mana konsep-konsep dasar
Pen
didikan Umum yang telah diakui dikomplementasikan dengan
tafsiran
ayat
pendidikan.
yang
Dalam
telah
dianalisisi
analisis ini kedua
dalam
konsep
saling melengkapi dan memperkuat dengan tetap
konteks
tersebut
memperta-
hankan eksistensinya masing-masing.
15
Tahap Lima, penyimpulan, yaitu menarik
lan-simpulan
simpu-
dari hasil analisis dan interpretasi
tahap
sebelumnya dengan menggunakan
yaitu
hasil perolehan yang terdiri
kriteria
dari
pada
induksi,
bagian-bagian
dipadukan menjadi suatu proposisi yang baru dan terpadu.
Kesimpulan yang dihasilkan dicoba pula dikembang-
kan implikasinya serta diajukan rekomendasi yang sedapat
mungkin memberikan petunjuk bagi aplikasi hasil
peneli
tian dan bagi penelitian-penelitian selanjutnya.
6.
Definisi Operasional
Untuk
menghindari
kesalahan
interpretasi
dan
pemahaman dalam penggunaan istilah dalam penelitian ini,
maka
isti1ah-isti1ah
yang
dipergunakan
perlu
diberi
definisi secara operasional.
Beberapa
istilah
penting
yang
digunakan
dalam
penelitian ini didefinisikan sebagai berikut :
1) Studi Konseptual , yaitu suatu kajian
atau
literatur
kajian yang menggunakan buku-buku serbagai
sumber
data yang ditujukan untuk menemukan suatu konsep
berupa
gagasan,
ide dan pemahaman yang di dalam penelitian
ini
dikaitkan dengan pendidikan
2)
ditujukan
Pendidikan
Umum,
yaitu
pendidikan
kepada semua orang dalam rangka
mengembangkan nilai, sikap, pengertian dan
membina
yang
dan
keterampilan
16
yang
diperlukan
Alberty,1965)
oleh
untuk
semua
orang
(Alberty
mewujudkan manusia yang
and
utuh
dan
berkepribadian
3)
mendasar
B
Landasan Pendidikan Umum adalah
{basic rationale)
Henry,
pikiran
bagi pendidikan Umum (Nelson
1952) berisi gasan-gagasan mendasar
yang
atasnya
dibangun Pendidikan Umum dengan segala
katnya.
Gagasan
proses maupun
4)
Al-Quran
yang
memuat
dalam
ini juga memiliki
implikasi
di
perangterhadap
tujuan Pendidikan Umum
Surat Luqman adalah Surat {verse) yang
dari
yang
dan ayat 12 s.d 19
merupakan
dialog antara Luqman dengan
ke
ayat-ayat
anaknya
penelitian ini merupakan ayat-ayat yang
31
yang
diteliti
dan dianalisis maknanya.
7.
Anggapan Dasar
Untuk memperoleh dasar pijakan dalam suatu peneli
tian
diperlukan suatu anggapan dasar {basic
sebagai
titik tolak pembahasan yang
asumption)
berupa
proposi yang dianggap telah tetap dan tidak
proposisidisangsikan
kebenarannya secara ilmiah.
Yang dijadikan anggapan dasar dalam penelitian ini
aalah sebagai
1)
makna-makna
berikut
Pendidikan
esensial
:
Umum
adalah . proses
(Phenix,1965)
di
mana
membina
manusia
sebagai subyek dan obyek pendidikan adalah makhluk
yang
17
memiliki
kemampuan
untuk
mempelajari
dan
menghayati
makna-makna yang sangat penting bagi kelangsungan hidupnya
2)
tuntutan
hidup
Al-Quran
yang
manusia,
doosdi,
3)
petunjuk
merupakan kaidah hidup
jelas dan lengkap mengenai
yang
memuat
semua
baik spiritual maupun material
aspek
(Al-Mas-
1962)
Al-Quran
adalah kitab yang
segenap kehidupan
bagi
memuat
manusia
petunjuk-
termasuk
di
dalamnya masalah pendidikan, sesuai dengan firman Allah
"Dan
Kami telah Turunkan kepada engkau
kitab
(Al-Quran) untuk menjelaskan
sesuatu".
sebuah
segala
(QS.16:89).
dan firmanNya
"Tidak
Kami berlaku alpa sedikitpun
Al-Kitab"
di
dalam
(QS.6:38).
8.Manfaat Penelitian
Setiap
penelitian
diharapkan
dapat
memberikan
manfaat bagi peningkatan pemahaman dan pengembangan ilmu
pengetahuan,
sehingga
ilmu
pengetahuan
dapat
berkembang secara luas dan mendalam yang diarahkan
bagi
kesejahteraan umat manusia. Demikian pula penelitian
bidang pendidikan diharapkan dapat memberi manfaat
peningkatan
kualitas
pendidikan yang
mengarah
di
bagi
kepada
peningkatan derajat kemanusiaan.
18
Adapun manfaat yang akan diperoleh melalui peneli
tian ini adalah meningkatkan dan memperkuat
Umum,
sehingga dapat
tujuannya,
lebih
yaitu membina
Pendidikan
berperan
dalam mencapai
kepribadian
peserta didik,
karena
ia berdiri di atas landasan yang
kokoh,
yang
dapat
memberi bentuk, proses maupun tujuan
yang
jelas
awal
untuk
untuk
dapat
dan komprehensif.
Manfaat
memahami
lainya
ayat-ayat
direalisasikan
adalah sebagai upaya
Allah
praktek-praktek
tidak
hanya
kepada
tertulis
dan dioperasionalisasikan
dalam
empiris
yang
pendidikan,
terpaku kepada
interpretasi
karena
pemikiran
saja, tetapi lebih jauh
secara nyata
pendidikan
filosofis
pendidikan
terhadap firman-firman
juga untuk mengembangkan
atau
didasarkan
Allah.
Di
samping
itu
Pendidikan
Umum
sebagai
pendidikan yang berbeda dengan pendidikan
spe-
sialisasi tidak hanya dari segi tujuan saja, tetapi juga
dalam tindakan pendidikannya.
9. Kreiteria Pernilihan Sumber Kajian
Dalam
adalah
kitab
penelitian ini yang menjadi
ayat-ayat
tafsir,
sumber
kajian
oleh
kitab-
dengan
Surat
Al-Quran yang diperkuat
khususnya yang
berkenaan
Luqman ayat 12-s,d. 19. Kitab-kitab tafsir yang dipergunakan
adalah kitab-kitab yang
ditulis oleh
para
ahli
19
tafsir sesuai dengan urutan periode penafsirannya.
Dalam
sumber,
kajian ini peneliti menggunakan dua
yaitu kitab tafsir yang ditulis
para
penulis
yang
dianggap sebagai sumber primer,
sekunder
langsung
(penafsir) sendiri dalam
bahasa
penafsiran
dan
dan
Sumber
pengayaan
yang
sedangkan
lebih
oleh
aslinya
sumber
berupa buku-buku penunjang yang dapat
penjelasan
macam
memberi
mendalam
dalam
analisis.
primer yang digunakan dipilih
berdasarkan
beberapa pertimbangan, yaitu :
1)
Pengarang, yaitu nama-nama pengarang buku atau
tafsir
yang
telah dikenal luas di kalangan
tafsir
atau
ahli-ahli agama Islam
dibuktikan
dijadikan
pula
dengan
banyaknya
pada
tulisan
rujukan oleh para penulis
para
ahli
umumnya
yang
pengarang
lainnya.
yang
Demikian
dengan pengarang-pengarang buku-buku tentang
didikan,
kriteria
keahlian
pengarang
ahli
menjadi
pen
pertim
bangan yang utama.
2)
sesuai
Fokus Tafsir, yaitu titik berat perhatian
dengan
bidang
keahliannya,
atau
penafsir
menggunakan
keahlian yang dimiliki penafsir untuk menjelaskan maksud
ayat-ayat
Abul
Al-Quran,
misalnya tafsir
Qasim Az-Zamakhsyari yang
Al-Kasysyaf
menitikberatkan
bahasa dan sastra atau tafsir Al-Jawahir dari
Al-Jauhari
yang menggunakan filsafat, ilmu
dari
kepada
Thanthawi
pengetahuan
umum dan teori-teori lainnya. Dalam kaitan dengan
buku20
buku pendidikan, diambil ahli-ahli pendidikan dan
ahli
yang
sebagai
kajian mereka atau
pendidikan
kan
memfokuskan dalam
bidang
Pendidikan
setidak-tidaknya
ahliUmum
ahli-ahli
tertentu yang mencoba mengembangkan Pendidi
Umum sebagai salah satu pokok kajian
dalam
bidang
pendidikan.
Adapun
nama-nama
pengarang dan judul
buku
yang
dijadikan kajian pada penelitian ini dapat dilihat
pada
daftar pustaka di bagian akhir tesis ini.
21
BAB
III
KONSEP PANDIBIKAN UMUM DALAM SURAT LUQMAN
A. PENGERTIAN, KARAKTERISTIK DAN TUJUAN PENDIDIKAN UMUM
1. Pengertian Pendidikan Umum
Pendidikan
Umum lahir didorong oleh
perkembangan
masyarakat yang menuntut kemampuan spesialisasi
akibat kemajuan
sebagai
bidang industri yang memerlukan
kemam
puan khusus dari para pekerjanya. Kemampuan spesialisasi
ini
di satu pihak mendorong kemajuan
ilmu
pengetahuan
dan teknologi, yaitu semakin mendalamnya kemampuan
spesialis di bidangnya, tetapi di pihak lain
para
bahkan
kurang
lulusan pendidikan yang kurang
disinyalir
oleh
that
bahwa
human
melahirkan
memiliki
wawasan,
lebih jauh lagi menghasilkan generasi baru
menghayati
nilai-nilai
kemanusiaan,
Mc.Connel (Nelson
B.
Henry,
education may lose contact
para
yang
seperti
1959:2)
the
wit/j
spirit, that is may generate into something
per—
functory, narrow, or stilted,.."
Untuk
mengembalikan manusia kepada
kedudukannya
sebagai makhluk yang bermartabat dan memiliki kepribadi
an
sebagai
manusia yang utuh,
maka
Pendidikan
Umum
berperan sebagai bagian dari pendidikan pada umumnya.
Pengertian Pendidikan Umum diungkapkan oleh
ahli
pendidikan dalam berbagai definisi,
para
masing-masing
63
memiliki
kesamaan-kesamaan
Kendatipun
yang
dan
perbedaan-perbedaan.
demikian, secara umum
pengertian-pengertian
diungkapkan
mereka
mengarah kepada
konsep
yang
sama, yaitu upaya yang berkaitan dengan penanaman nilai,
pengembangan wawasan,
Pengertian
pembinaan sikap dan kepribadian.
Pendidikan Umum dapat dilihat
antara
lain dalam Dictionary of Education (Good,1973:258)
menyebutkan sebagai berikut
General
which
yang
:
Education: 1) Those phase of
learning
should be the common experience
of
all
men and women; 2) Education gained through
dealing with the personal and social problems
with which all are confronted; purpose and
program
of general education may be
described
with reference to three different and in some
respects opposing philosophical foundation; a)
rationalism, b) neohumanism, c) naturalism or
instrumentalism.
Dalam definisi di atas terungkap bahwa
Umum
merupakan suatu fase belajar di mana
Pendidikan
semua
siswa
baik laki-laki maupun perempuan mendapatkan suatu penga
laman yang sama, dan menghadapkan mereka kepada masalahmasalah pribadi dan masalah-masalah sosial.
Pendidikan Umum diberikan kepada semua siswa tanpa
melihat
oleh
dalam
latar
belakang minat dan bakat
masing-masing
Pendidikan
pengalaman
individu siswa. Ini
Umum,
belajar
siswa
diberi
yang sama dan
yang
dimiliki
berarti
pendidikan
bersifat
umum
bahwa
dan
yang
berisi materi yang seyogyanya dimiliki semua orang.
Lebih
jauh
Philip
H.Phennix
(1964:5)
64
mendefinisikan
Pendidikan
Umum
sebagai
suatu
proses
melahirkan makna-makna esensial. Phenix menganggap bahwa
kehidupan
modern menyebabkan manusia
kehilangan
makna
hidup sebagai akibat adanya skeptisisme yang berlebihan,
depersonalisasi,
dan fragmentasi kehidupan, karena
itu
manusia memerlukan pendidikan yang mengupayakan terbinanya
makna-makna
Di
dikan
esensial. „•
sini
Phenix menawarkan
diperankannya
Pendi
Umum sebagai upaya pemaknaan nilai-nilai di
mana
siswa dididik untuk dapat menghayati esensi dari sesuatu
materi yang dididikkan, bukan sebatas menangkap informa
si
yang
disampaikan. Untuk itu lebih
lanjut
dia
me-
-nyarankan agar kurikulum Pendidikan Umum memuat sejumlah
materi pendidikan yang di dalamnya mengandung enam
makna
yang seyogyanya dialami oleh siswa,
yaitu
pola
makna
simbalik, empirik, estetik, etik dan sinoptik (Phenix:6)
yang diambil dari berbagai disiplin ilmu.
Jika
Phenix
melihat Pendidikan
Umum
dari
segi
makna, maka Alberty and Alberty (1965) cenderung melihat
isi
kurikulum
spesialisasi.
sebagai
berikut
dan membandingkannya
dengan
Dia merumuskan difinisi
pendidikan
Pendidikan
Umum
:
General education is that parts of the program
which is required of all student at a. given
level
on
the ground that it is
development
of the common
understandings,
common
and
demokratic
essential
values,
skills need
citizenship.
to
attitudes,
by
all
for
Specialized
education is that part of the program which
is
65
designed to meet the special needs and interest
of individual and groups (Alberty and Albertv
1965:203).
Dalam
definisi di atas nampak isi kurikulum
didikan Umum
pemahaman,
X
menekankan kepada persoalan nilai,
dan
keterampilan yang perlu
Pen
sikap,
dimiliki
oleh
setiap warga negara demokratis dalam hal mana kemampuan-
kemampuan
tersebut tidak terliput dalam kurikulum
pen
didikan spesialisasi.
Sekaitan
dengan
masalah pendidikan
nilai,
maka
pendidikan nilai dalam rangka Pendidikan Umum
diartikan
sebagai
yaitu
upaya membina dan mendidikkan nilai,
terdidik
nilai
yang
dididikkan, sehingga nilai tersebut menjadi bagian
dari
dirinya
bagi
dapat menghayati
dan
mengalami
si
atau menyatu dengan dirinya dan
perwujudan kepribadiannya. Jadi
menjadi
dasar
Pendidikan
nilai
dalam
rangka Pendidikan Umum berbeda dengan
nilai
pada umumnya yang memberi
pendidikan
pengetahuan
tentang
nilai.
Perbedaan tersebut dapat dilihat dari segi sasaran
yang
disentuh
yang
hendak dicapainya, yaitu
rangka
dalam upaya pendidikannya
serta
tujuan
pendidikan nilai
dalam
Pendidikan Umum mengarah kepada perubahan
sikap
sebagai refleksi dari penghayatan dan pengalaman siswa,
karena
atau
itu sasaran pendidikan ini bukan
kemampuan
kognitif
saja,
tetapi
hanya
lebih
kepala
jauh
melibatkan penghayatan yang akan membentuk sikap, seper66
ti
diungkapkan
didikan
Correy (Nelson
B.Henry:60)
bahwa
Umum lebih berat kecenderungannya kepada
Pen
aspek
afektif yang membedakan antara belajar tentang nilai dan
belajar komitmen terhadap nilai. Bahkan lebih jauh
Pendidikan
tidak
Umum menyentuh keseluruhan
hanya
potensi
lagi
manusia
{domain)
kognitif,
Klafki
(1968:20)
merupakan
pendidikan
menyentuh ranah-ranah
afektif dan psikomotor saja.
Senada
menyatakan
yang
dengan
itu,
Wolfgang
bahwa Pendidikan Umum
komprehensif,
yaitu
mendidik
kepala,
hati
dan
tangan.
Klafki
melihat sasaran yang disentuh
dalam
didikan Umum adalah potensi-potensi yang dimiliki
sia,
yaitu
tersebut
.suatu
rasio, rasa dan tingkah
laku.
dalam rangka Pendidikan Umum
Ketiga
bukan
hal yang terpisah-pisah, melainkan
Pen
manu
hal
merupakan
sesuatu
yang
padu, utuh dan integratif.
Dari definisi- definisi yang dikemukakan oleh para
ahli pendidikan di atas dapat disimpulkan bahwa Pendidi
kan
Umum
kepada
merupakan program pendidikan
yang
diberikan
setiap orang pada setiap level dan jenjang
pen
didikan yang berisi pengetahuan, pemahaman, sikap, nilai
dan
makna-makna esensial yang seyogyanya dimiliki
oleh
setiap orang atau setiap warga negara.
67
2.
Karakteristik Pendidikan Umum
Dari
berbagai definisi di atas
dapat
dipahamkan
secara lebih jelas tentang Pendidikan Umum dengan menga
nalisis dan memilih karakteristik khusus yang
dimiliki
nya yang merupakan aspek-aspek yang membedakannya dengan
pendidikan pada umumnya.
Penentuan karakteristik ini diperoleh dengan
mengambil beberapa aspek yang menjadi inti dari
tian-pengertian
pada
bagian
tersebut
yang
adalah
1. Pendidikan
Pendidikan Umum yang
lalu.
telah
cara
penger-
dijelaskan
Karakteristik-karakteristik
:
Umum
merupakan program
pendidikan
yang
ditujukan kepada semua orang pada setiap jenjang
jeriis pendidikan
2. Pendidikan
membina
dan
Umum
dan
(Good)
merupakan program
dan mengembangkan nilai,
pendidikan
sikap,
yang
pengertian
keterampilan umum yang seyogyanya dimiliki
oleh
semua warga negara demokratis (Alberty and Alberty)
3. Pendidikan
melahirkan
Umum
merupakan
upaya
pendidikan
untuk
makna-makna esensial bagi manusia,
yaitu
makna-makna simbolik, empirik, etik, estetik,
sinoe-
tik dan sinoptik (Philip H.Phenix)
4. Pendidikan
Umum merupakan program
yang
bertanggung
jawab dalam pengembangan dan pembinaan emosional, so
sial, moral dan intelektual siswa (Chester W.Harris)
5. Pendidikan
Umum menekankan kepada
pengetahuan
yang
68
terintegrasi dan
tahuan
hubungan antar disiplin ilmu
penge
(Nelson,Henry)
6. Pendidikan
Umum
merupakan program
pendidikan
yang
mengarah kepada perwujudan kepribadian siswa (PhilipH.
Phenix)
7. Pendidikan
umum merupakan pendidikan yang
berkenaan
dengan persoalan-persoalan individu, anggota
ga,
warga masyarakat dan warga negara yang
keluar
bertang
gung jawab (Chester W.Harris)
8. Pendidikan Umum merupakan pendidikan yang
kepada
penyesuaian diri siswa
(Chester
9.
W
1ingkungannya
Harris)
Pendidikan
umum
dengan
menekankan
Umum mengarah kepada persiapan
sebagai
warga
negara,
pekerja,
aktifitas
dan
anggota
tersebut dijadikan sebagai
patokan
keluarga(Chester W.Harris)
Karakteristik
dasar
pada
yang membedakan Pendidikan Umum
umumnya serta dijadikan dasar
menentukan
apakah
sebagai Pendidikan
Karakteristik
seperti
telah
yang
halnya
suatu
program
Umum atau
pendidikan
pertimbangan
dapat
dikatagorikan
Pendidikan Umum
tersebut
dalam pengertian Pendidikan
di
untuk
tidak.
dikemukakan sebelumnya,
berlaku
dari
diambil
Amerika Serikat,
Umum
dari
yaitu
di
atas,
yang
pendidikan
negara
mengembangkan kebebasan individu dalam tatanan
yang
masyara-
69
kat materialistis.
belum
Oleh karena itu konsep
tentu cocok
untuk semua masyarakat.
Kendatipun
demikian,
dalam
masyarakat
pandidikannya
Pendidikan Umum
Amerika ini
memiliki
yang
lahir
pengaruh
dalam pengembangan Pendidikan Umum sebagai suatu
pendidikan
yang digunakan di
pengembangan
yang
selanjutnya
bersangkutan
Tetapi
konsep
berbagai masyarakat.
diserahkan
itu sendiri
tersendiri yang sesuai dengan
kepada
untuk
masyarakat
membuat
rumusan
jenis
pendidikan
yang dapat dikategorikan sebagai Pendidikan Umum,
di
pandang
atas dapat digunakan
yang
sebagai
suatu
program
karak
suatu
berlaku umum dalam menentukan
mengkategorikan
Pada
filsafatnya masing-masing.
untuk menentukan karakter dan
teristik
kuat
cara
batasan
pendidikan
yang
dan
dapat
digolongkan sebagai Pendidikan Umum.
3.
Tujuan Pendidikan Umum.
Dari
pengertian yang
telah dikemukakan
di
dapat diungkapkan tujuan Pendidikan Umum serta
pendidikan
yang mengantarkan
atas
tindakan
ke arah pencapaian
tujuan
tersebut.
Seperti
halnya dalam merumuskan
pengertian,
tujuan
Pendidikan Umum pun dikemukakan oleh
dalam
berbagai
Pendidikan
Umum
rumusan.
Phenix
para
menetapkan
dalam rangka mewujudkan-
manusia
maka
ahli
tujuan
yang
70
utuh yang memiliki kemampuan seperti disebutkannya dalam
kutipan
berikut
:
A complete person should be skilled in
the
use
of
speech, symbol and gesture, factually
well
informed,
capable of creating and apresiating
object of esthetic significance, endowed with a
rich
and diciplined l i f e in relation
to
self
and
others, able to make wise decision and
to
judge between right and wrong,
integral
Dalam
Phenix
out
rumusan
look
and possed of an
(Phenix:8).
tujuan Pendidikan
mengindentifikasi
manusia
Umum
yang
di
atas,
dicita-citakan
oleh Pendidikan Umum adalah manusia yang memiliki kemam
puan
dalam menggunakan kata-kata,
menerima
simbol, dan
informasi faktual, dapat melakukan
isyarat,
dan
meng-
apresiasi obyek-obyek estetika (seni), memiliki kekayaan
dan disiplin hidup dalam hubungan dengan dirinya
maupun
dengan orang lain, cakap dalam mengambil keputusan
bijaksana,
dapat
mempertimbangkan
antara
yang
benar
dan
salah, serta memiliki pandangan yang integral.
Tujuan
Pendidikan
Umum menurut
cenderung memberi penekanan
yang
Phenix
kepada aspek
menurut pandangannya merupakan
hasil
di
atas
keterampilan,
dari
proses
pemaknaan, misalnya kemampuan mengapresiasi seni merupa
kan aplikasi dari makna estetika yang diperoleh
proses
dari
melalui
pemaknaan materi kesenian yang merupakan
Pendidikan
Lain
bagian
Umum.
halnya
dengan
Alberty
dan
Alberty,
mencanangkan tujuan Pendidikan Umum dalam ungkapan
ia
yang
71
luas
yang
sebenarnya
lebih
dekat
kepada
pengertian
proses dari pada tujuan, yaitu sebagai berikut :
..is
essential to development of
the
common
values, attitudes, understandings, and habit in
a democratic citizenship (Albnerty and Alberty,
1965:203) .
Dalam tujuan di atas Alberty tidak merinci identi-
tas atau perilaku seorang warga demokratis yang
ciri
dari
manusia yang diharapkan sebagai
put)
Pendidikan Umum,
menjadi
hasil
(out
karena tujuan Pendidikan Umum
atas masih terlalu umum dan belum mengarah kepada
bentuk
perilaku
di
suatu
tertentu.
Paul L.Dressel dan Margareth F.Lorimer
mengemuka-
kan tujuan Pendikan Umum dalam ungkapan sebagai berikut:
The purpose of general education are to prepare
men and women for a satisfying personal
life,
happy family, and social relationship, and responsi
ble citizenship in a free sociaty by aqquanting them
with our common culture heritage, by helping them
to
integrate the subject matter of related disciplines,
and by developing skills, to cope more effectively
with their personal problems and those of society in
which they life (Chester U.Harris,
1960:570).
Dalam kutipan di atas tampak bahwa Pendidikan Umum
memiliki tujuan yang luas berupa mewujudkan manusia yang
memiliki
kehidupan
keluarga
yang
dengan
baik,
pribadi yang
bahagia
memiliki
dan
dapat
tanggung
memuaskan,
memiliki
berhubungan
jawab
sosial
sebagai
warga
negara serta mampu memecahkan masalah yang dihadapi oleh
dirinya dan masyarakatnya secara efektif.
Tujuan
Pendidikan
Umum dari Paul
L.Dressel
dan
72
'! pih "i h
proses dari pada tujuan, yaitu sebagai berikut :
..is essential to development of the common
values, attitudes, understandings, and habit in
a democratic citizenship (Albnerty and Alberty,
1965:203).
Dalam tujuan di atas Alberty tidak merinci identi-
tas atau perilaku seorang warga demokratis yan£
manusia yang diharapkan sebagai
menjadi
ciri
dari
hasil
put)
Pendidikan Umum, karena tujuan Pendidikan Umum
atas masih terlalu umum dan belum mengarah kepada
(out
di
suatu
bentuk perilaku tertentu.
Paul L.Dressel dan Margareth F.Lorimer
mengemuka-
kan tujuan Pendikan Umum dalam ungkapan sebagai berikut:
The purpose of general education are to prepare
men and women for a satisfying personal life,
happy family,
and social relationship. and
responsible citizenship in a free sociaty by
aqquanting them with our common culture
herit
age,
by helping them to integrate the subject
matter of related disciplines, and by develop
ing skills, to cope more effectively with their
personal problems and those of society in which
they life (Chester W.Harris, 1960:570).
Dalam kutipan di atas tampak bahwa Pendidikan Umum
memiliki tujuan yang luas berupa mewujudkan manusia yang
memiliki
kehidupan
keluarga
yang
dengan
baik,
pribadi yang
bahagia
memiliki
dan
memuaskan,
dapat
tanggung
memiliki
berhubungan
jawab
sebagai
sosial
warga
negara serta mampu memecahkan masalah yang dihadapi oleh
dirinya dan masyarakatnya secara efektif.
72
Tujuan
Pendidikan
Lorimer
Umum dari Paul
Margareth
F.
di
atas
Pendidikan
Umum yang lebih komprehensif
L.Dressel
menyiratkan
dan
tujuan
sesuai
dengan
konsep dasar Pendidikan Umum itu sendiri.
Dalam
yang
tujuan tersebut disinggung
diperankan oleh seseorang, yaitu
empat
hubungan
hubungan
dengan
dirinya, keluarganya, masyarakatnya dan hubungan
dengan
negaranya. Keempat hubungan tersebut untuk ukuran masya
rakat Barat (terutama Amerika) telah menunjuk
kelengka-
pan bagi tata kehidupan mereka, walaupun pada hakekatnya
masih
ada dua hubungan yang prinsipil yang
masuk
dalam
dengan
tujuan
alam
di atas,
sekitarnya
dan
yaitu
belum
hubungan
hubungan
dirinya
ter-
dirinya
dengan
Tuhannya.
Sementara
itu, tujuan Pendidikan Umum yang
lebih
luas dan terinci dikemukakan oleh President Commision on
Higher Education (1960) yang selengkapnya dikutip
gai berikut
seba
:
General Education should enable to :
a) develop for regulation of one's personal and
civic life a code of behavior based on ethical
principles concistent with democratic ideas;
b) participate actively as an informed and
responcible citizen in solving the social,
economic,
and political problems of
one's
community, state and nation;
c)
recognize the interdpendence
od
different-
peoples of the world and one's personal respon
sibility
for
fostering
international
under
standing and peace;
d) understand the common phenomena in .one's
physical environment, apply habits of scientif
ic thought to both personal and civic problems.
73
and appreciate the implications of
discoveries for human welfare;
e)
understand the idea of others
scientivic
and
express
one's own effectively;
f)
attain a satisfactory emotional and
social
adjustment;
g) maintain and improve one's own health and
cooperate actively and intelligently in solving
community health problems;
h) understand and enjoy literature, art, music,
and other cultural activities as expression of
personal and social experience, and participate
to some extent in some form of creative activi
ty;
i) acquire the knowlwedge and attitude basic to
satisfying family life
j)
choose
a socially
useful
and
personally
satisfying vocation that will permit one to use
the full his particular interest and abilities;
k)
acquire
volved
and use the skill and
habits
in critical and constructive
in
thinking.
(Chester M.Harris, 1960:570-571).
Tujuan
Pendidikan Umum yang dikemukakan
menunjukkan
keluasan
wilayah garapan
di
atas
Pendidikan
Umum
yang menyangkut seluruh aspek kehidupan seseorang
seba
gai pribadi, anggota keluarga, anggota masyarakat, warga
negara,
dan warga dunia.
Tujuan
diwujudkan
pribadi
ide
tersebut menetapkan manusia
melalui
pendidikan
Umum
yang
adalah
pribadi-
yang dapat berkomunikasi dan mengemukakan
secara
efektif, memiliki kematangan
menghayati nilai-nilai budaya,
konstruktif,
berperan
sebagai
memecahkan
warga
emosi,
dan
ide-
dapat
mampu berpikir kritis dan
negara
masalah-masalah
dapat
kesejahteraan sosial serta
ikut
sosial,
maupun politik, memiliki kepedulian terhadap
hidup
hendak
aktif
aktif
ekonomi
lingkungan
mengikuti
74
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Dari beberapa pendapat mengenai tujuan Pendidikan
Umum
di
untuk
atas nampak bahwa
menghasilkan
hubungannya
kat,
Pendidikan
Umum
manusia yang dapat
dengan dirinya sendiri,
ditujukan
berperan
keluarga,
dalam
masyara
negara dan hubungannya dengan sesama manusia
yang
didasarkan atas tanggung jawab kemanusiaan.
Tujuan
dari
Pendidikan Umum tersebut di atas
diambil
konsep Pendidikan Umum yang berkembang di
Amerika
yang berlandaskan kepada pandangan-pandangan filsafatnya
sendiri. Oleh karena itu tanggung jawab kemanusiaan yang
muncul
dari humanisme inderawi sangat
nisme
menonjol.
inderawi atau sensate adalah humanime
berikan
yang
penghargaann kepada apa-apa yang inderawi
empiris (Dick Hartoko, ed, 1985). Oleh karena itu
Huma-
mem
atau
dapat
difahami jika dalam tujuan Pendidikan Umum di atas tidak
disinggung tentang tanggung jawab manusia sebagai
makh
luk
tidak
Tuhan,
karena
masalah
Tuhan
dianggapnya
inderawi dan tidak empiris.
Lain
yang
tinggi
yang
halnya dengan Pendidikan Umum
menganut
falsafah
Pancasila
di
sangat
Indonesia
menjunjung
agama dan meletakkannya sebagai pandangan
memberi
inspirasi
pada
pembinaan
masyarakatnya. Peran agama ini tersirat
tujuan Pendidikan Nasional,
nilai
dasar
budaya
dalam rangkaian
seperti berikut
75
Pendidikan Nasional bertujuan untuk
meningkat
kan
kualitas manusia Indonesia, yaitu
manusia
yang
beriman
dan bertakwa
terhadap
Tuhan
Yang Maha Esa, berbudi luhur,
berkepribadian,
berdisiplin,
bekerja keras, tangguh,
bertang
gung jawab, mandiri, cerdas dan terampil, serta
sehat jasmani dan rohani.
Tujuan
tujuan
dari
Pendidikan
Umum
seperti
pendidikan pada umumnya tidak
tujuan manusia itu sendiri,
halnya
dapat
dengan
dilepaskan
karena semua
aktifitas
dalam berbagai aspek kehidupan manusia diarahkan
kepada
tujuan hidup manusia.
Tujuan
pandangan
hidup
dasar
seseorang
berupa sistem nilai
sebagai suatu kebenaran.
dengan
selalu
dilandasi
yang
diyakininya
Karena itu tujuan hidup terkait
masalah religi yang menurut Henderson
merupakan
filsafat
(1959:78)
sesuatu yang diperlukan oleh manusia
hidup
oleh
yang memberi kepastian
sebagai
tentang
tujuan
hidupnya.
Tujuan
hidup manusia akan selalu
diberi
warna
oleh keyakinannya akan kebenaran yang lahir dari
gan dirinya dengan Tunannya.
landasan,
Keyakinan
ini akan
menjadi
memberi arah dan bentuk tujuan hidup
manusia
dan juga tujuan pendidikannya.
seseorang
kualitas
kajian
tegas
hubun
dalam
kehidupannya
keberagamaannya,
Efektifitas tujuan
sangat
oleh
diungkapkan
dalam
fenomenologi MI.Soeiaeman (1988:75) yang
dengan
menyatakan
seperti
ditentukan
hidup
seberapa efektif
suatu
tujuan
pen-
76
didikan
serta
tujuan
hidup
perealisasiannya
dalam
kehidupan sehari-hari akan banyak tergantung dari kuali
tas kesungguhan dalam mengakui dan mempersonisasi keyak
serta sistem nilai
STUDI KONSEPTUAL TENTANG
LANDASAN PENDIDIKAN UMUM
DALAM SURAT LUQMAN
TESIS
°&&w&%S£*SJarBr2?u,,i
Program
S2
PPS IKIP Bandung BidangS/aLat„UJian
Studi Pendidikan
Umum
Oieh
A.TOTO SURYANA AFRIATIEN
9032288/XXII-14
DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
PROGRAM PASCA SARJANA
IKIP BANDUNG
1993
DISETUJUI UNTUK UJIAN TAHAP I
OLEH:
Prof. DR.M.Djawad Dahlan
Pembimbing I
DR.Mohammad Isa Soeiaeman
Pembimbing I
DAFTAR
ISI
Judul
Halaman
KATA PEMBUKA
i
UCAPAN
TERIMA
KASIH
DAFTAR
ISI
IX
DAFTAR
TABEL
Xll
BAB I
: PENDAHULUAN
!
IV
1. Latar Belakang
1
2. Pembatasan dan Fokus Masalah
8
3.
Tujuan Penelitian
10
4. Hasil Akhir Yang Ingin diperoleh—
12
5. Metoda dan Langkah-Langkah Pene
BAB
II
litian
j_3
6.
Definisi Operasional
16
7.
Anggapan Dasar
17
8.
Manfaat Penelitian
IS
9.
Kriteria Pemilihan Sumber Kajian—
19
: NILAI-NILAI
PENDIDIKAN DALAM SURAT
LUQMAN
A. PENGERTIAN NILAI-NILAI PENDIDIKAN—
22
B.
SIAPA LUQMAN ITU
24
C.
ANALISIS NILAI
PENDIDIKAN DALAM -
SURAT LUQMAN AYAT 12 S.D.
19
36
1.
Analisis Ayat ke 12
36
2.
Analisis Ayat ke 13
40
3.
Analisis Ayat ke 14
47
IX
4. Analisis Ayat ke 15
52
5. Analisis Ayat ke 16
55
6.
Analisis Ayat ke 17
57
7. Analisis Ayat ke 18
59
8.
61
Analisis Ayat ke 19
BAB III: KONSEP PENDIDIKAN UMUM DALAM SURAT
LUQMAN
A. PENGERTIAN DAN TUJUAN PENDIDIKAN
UMUM
64
1. Pengertian Pendidikan Umum
6
2.
68
Karakteristik Pendidikan Umum
B. PENDIDIKAN UMUM DALAM SURAT LUQMAN--
o
78
1. Karakteristik Pendidikan Umum -
dalam Surat Luqman
jq
2. Tujuan Pendidikan Umum dalam-
Surat Luqman
82
a. Tujuan yang lahir dari Konsep
Syukur
g4
b. Tujuan yang lahir dari Konsep
Tauhid
85
c. Tujuan yang lahir dari Konsep
Birrul walidain
87
d. Tujuan yang lahir dari Konsep
Shalat
87
3. Materi Pendidikan Umum dalam -
Surat Luqman
89
4. Pendidik dalam Surat Luqman
97
5. Terdidik dalam Surat Luqman
101
6. Metoda Pendidikan Umum dalam-
Surat Luqman
104
1. Metoda Dialog
106
2. Metoda Perenungan dan Tafakur(Ibrah)
109
3. Metoda Metafora atau Perumpamaan
C.
111
LANDASAN PENDIDIKAN UMUM DALAM
SURAT LUQMAN
113
1. Konsep Keterbukaan
114
2. Konsep Kasih Sayang
115
3. Konsep Keseimbangan (Harmoni)—
115
4. Konsep Integralitas
116
D. ANALISIS KOMPARATIF PENDIDIKAN
UMUM
E.
IMPLEMENTASI PENDIDIKAN LUQMAN
DALAM PENDIDIKAN UMUM
F.
il9
123
APLIKASI DAN PELEMBAGAAN PENDIDIKAN
UMUM
i33
BAB IV : KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. KESIMPULAN
135
B. REKOMENDASI
140
DAFTAR PUSTAKA
145
TENTANG PENULIS
149
XI
DAFTAR TABEL
NOMOR
1
N A M A
HALAMAN
ANALISIS KOMPARASI PENDIDIKAN UMUM
119
Xll
BAB
I
PENDAHULUAN
l.Latar Belakang
Pendidikan
senantiasa
diri
sebagai
suatu upaya
disengaja
mengarahkan tujuannya kepada perubahan
peserta didik, berupa
kebiasaan,
yang
pengetahuan,
pada
keterampi1 an,
maupun sikap.
Pendidikan umum {general education) pada dasarnya
merupakan
secara
bagian
dari
pendidikan
pada
umumnya
historis lahir sebagai pengembangan dari
liberal
education,
yaitu suatu upaya
yang
konsep
pendidikan
mehekankan kepada pembebasan manusia dari kebodohan
yang
dan
keterbelakangan (Alan Simpson, 1966:47).
Dari Konsep liberal education tersebut berkembang
Pendidikan
Umum
sebagai
pendidikan
yang
menawarkan
pengembangan wawasan, sikap, dan kepribadian yang
tidak
termuat dalam pendidikan spesialisasi.
Kelahiran
semakin
kepada
m
berkembangnya
pencapaian
enekankan
tertentu
Pendidikan
kepada
tanpa
Umum
ini
dunia pendidikan
kemampuan
satu bidang
mempedulikan
didorong
yang
spesialisasi
garapan
dan
oleh
mengarah
yang
lebih
kemampuan
kemampuan-kemampuan
umum
yang seyogyanya dimiliki oleh semua orang.
Pendidikan Umum yang memiliki konsep dasar
gai pendidikan yang bersifat umum, menunjukkan
tersendiri
seba
karakter
yang memberi penekanan kepada pembinaan
pengembangan
nilai, sikap, pengertian dan
dan
keterampilan
yang harus dimiliki oleh semua orang (Alberty and Alber
ty,
1965:203) dan diarahkan kepada terwujudnya
manusia
yang utuh dan berkepribadian.
Pendidikan
Umum
mengarahkan
tujuannya
kepada
terwujudnya kepribadian manusia, yaitu upaya yang
kankan
kepada keutuhan manusia dengan
seluruh
menepotensi
yang dimilikinya yang mencakup pandangan hidup, lingkungan kerja, kesenangan dan ketidaksenangan, badan,
komu-
nikasi
serta
dan historisitas (MI.Soelaeman,1988:
75)
mengarah kepada suatu sikap hidup yang bertangung jawab.
Tidak bisa dipungkiri bahwa dalam upaya
kan tujuan tersebut, faktor lingkungan dan
mewujud-
perkembangan
budaya serta perubahan orientasi hidup manusia berpengaruh
kuat
terhadap
proses maupun
tujuan
yang
hendak
dicapai oleh pendidikan. Karena itu pendidikan senantiasa
berada di tengah perjalanan dan perubahan.
Setiap
perkembangan dan perubahan
yang
terjadi
dalam berbagai segi kehidupan manusia kepada suatu
atau
orientasi baru, maka perubahan itu
akan
arah
menuntut
lahirnya suatu konsekuensi dan implikasi yang baru pula.
Perubahan
yang
terjadi secara lebih
nyata
dan
mendasar
serta
menimbulkan masalah
pendidikan
adalah
masuknya manusia ke dalam peradaban baru, yaitu berubah-
nya kebiasaan-kebiasaan dan nilai-nilai dalam masyarakat
yang
merupakan
sisi lain dari
dampak
kemajuan
ilmu
pengetahuan dan teknologi.
Menghadapi masalah tersebut, Pendidikan Umum yang
berkepentingan terhadap nilai-nilai dan kepribadian yang
selama ini diakui telah memiliki landasan filosofis,
psikologis dan sosiologis (Nelson B.Henry,1952:14)
perlu dikembangkan dan diperkaya agar ia tetap mampu
menjalankan
fungsi
dan
peranannya
dalam
memberikan
bagi
terwujudnya
makna-makna dan nilai-nilai esensial
manusia yang memiliki integritas kemanusiaan. . K"
(Ay Landasan filosofi Pendidikan Umum yang mengacu
kepada
lisme
pandangan Rasionalisme,
dan
Neo-Humanisme,
Instrumentalisme ternyata
jawaban yang utuh dan komprehensif
belum
Natura-
memberikan
bagi pengembangan
proses maupun tujuan yang hendak dicapai oleh pendidikan
Umum.
Filsafat yang
dilahirkan dari akal
budi,
pada
dasarnya berkembang sejalan dengan pemikiran dan penga
laman manusia, karena itu landasan filosofis pendidikan
pun akan dan dapat berubah pada setiap perkembangan
pemikiran manusia di samping adanya keterbatasan daya
jangkau yang dicapai akal budi tersebut.
Landasan psikologi yang berupaya mengenal
bangan
individu
belajar,
pada
sebagai
dasar
penerapan
dasarnya bukan sesuatu
perkem
teori-teori
yang
tetap
tidak berubah, karena setiap ilmu pengetahuan
dan
mengalami
perubahan dari waktu ke waktu sesuai dengan perkembangan
pemikiran
manusia.
Demikian pula landasan sosial yang memberi pijakan
bagi
pendidikan
Umum ke dalam konteks
sosial
akan
senantiasa berkembang sejalan dengan
budaya,
perkembangan
yang dialami masyarakat di mana pendidikan itu
dilaksa-
nakan .
Untuk
itu, dalam
menghadapi
perubahan-perubahan
tersebut Pendidikan Umum perlu diberi landasan yang kuat
agar tetap dapat melaksanakan tugasnya sebagai pendidik
an
yang
dalam
khas, yaitu
rangka
memberikan
mewujudkan manusia
makna-makna
yang
esensial
integratif
dan
berkepribadian.
Salah
mengembangkan
satu alternatif yang dapat dilakukan
Pendidikan
Umum adalah
memperkuat
dasannya agar dapat dibangun Pendidikan Umum yang
menjawab
untuk
permasalahan pendidikan yang dihadapi
lan-
mampu
manusia
di tengah-tengah perubahan yang dialaminya.
Upaya
adalah
agama
memberi
untuk memperkokoh Pendidikan Umum
meletakkan
dapat
agama
memberikan
peluang
ke
arah
sebagai
tersebut
landasannya,
konsep-konsep
pengembangan
mendasar
teori
karena
yang
maupun
praktek pendidikan serta memberikan gambaran yang jelas
tentang tujuan yang ingin dicapainya.
^
Dalam kaitannya dengan tujuan pendidikan
nasional
Indonesia, maka pendidikan diharapkan menghasilkan sosok
manusia Indonesia seperti yang ditetapkan oleh Garis-ris
Besar Haluan Negara (GBHN) seperti berikut :
Pendidikan
Nasional berdasarkan
Pancasila
bertujuan untuk meningkatkan kualitas manusia
Indonesia, yaitu manusia yang beriman
dan
bertakua terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berbudi
pekerti
bekerja
mandiri,
luhur,
keras,
cerdas
berkepribadian,
berdisiplin
tangguh, bertanggung Jawab',
dan
terampil,
serta
sehat
jasmani dan rohani. Pendidikan Nasional Juga
harus mampu menumbuhkan dan memperdalam cinta
tanah air, mempertebal semangat kebangsaan dan
rasa kesetiakauanan sosial. Sejalan dengan itu
dikembangkan
iklim be1ajar dan mengajar yang
dapat menumbuhgkan rasa percaya pada
diri
sendiri serta sikap dan perilaku yang inovatif
dan kreatif. Dengan demikian Pendidikan Nasion
al
akan mampu menujudkan
yang
dapat
membangun
manusia
dirinya
pembangunan
sendiri
serta
bersama-sama bertanggung Jauab atas pembangunan
bangsa.
(GBHN 1930J
Iman dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah
konsep
yang
lahir dari agama, karena itu
agama
dalam
kehidupan bangsa Indonesia merupakan sesuatu yang mutlak
adanya. Dalam pemikiran inilah agama diletakkan
sebagai
dasar dan sumber inspirasi bagi pendidikan.
Agama
yang dimaksud di sini merujuk kepada
ayat-
ayat tertulis berupa wahyu Allah, yaitu ayat-ayat
qura-
niyah yang menjadi dasar dalam ajaran agama Islam.
Al-Quran
sebagai
Sumber nilai
tidak
dapat
disangkal lagi memuat konsep-konsep dasar
sebagaimana
Surat
Al-Quran
sendiri
mengungkapkan
yang artinya : "Dan
16:19
kependidikan,
Kami
di
telah
dalam
turunkan
sebuah kitab untuk menjadx penjelasan bagi segala sesuatu
".
Kalimat "penjelasan bagi segala sesuatu " mengandung
makna
bahwa Al-Quran memberi dasar
bagi
seluruh
kehidupan manusia.
Al-Quran
sebagian
yang
adalah
kitab
tentang
kebajikan
isinya berkaitan dengan prinsip-prinsip
secara
dijelaskan
rinci,
sedangkan
yang
dasar
sebagiannya
berhubungan dengan penjelasan yang bersifat alegoris dan
simbolik
yang
memerlukan penjelasan
lebih
jauh
melalui sunnah (tradisi Rasul) maupun penjelasan
baik
rasio-
nal .
Ayat-ayat Al-Quran adalah sumber ajaran yang perlu
dipahami dan diungkapkan makna-maknanya untuk
dalam
memecahkan
masalah-masalah
yang
digunakan
dihadapi
manusia pada setiap kurun waktu. Oleh karena itu
litas
Al-Quran
sebagai sumber
nilai
akan
oleh
aktua-
memberikan
jawaban terhadap permasalahan aktual di berbagai
bidang
kehidupan manusia sepanjang zaman.
Banyak penelitian yang dilakukan langsung ke dalam
ayat-ayat
Quran;
dugaan-dugaan
yang
memberi
tafsir,
dikaitkan dengan
interpretasi
pendidikan.
atau
Akan
tetapi penelitian yang khusus membahas delapan ayat dari
Surat Luqman dalam kaitan Pendidikan Umum untuk mengisikan iman dan takwa ke dalamnya merupakan usaha yang
khusus dalam tesis ini.
Ayat-ayat
dalam
Surat Luqman
dijadikan
sasaran
dalam penelitian ini, karena di dalam ayat-ayat tersebut
terkandung
oleh
suatu
peristiwa pendidikan
yang
Luqman kepada anaknya yang tergambar
dialog yang mengandung nilai pendidikan,
gagasan-gagasan
yang
berkaitan
dengan
dilakukan
dalam
suatu
yaitu adanya
proses
maupun
tujuan yang ingin dicapai oleh pendidikan.
Dalam proses maupun tujuan yang tersirat di
ayat-ayat
tersebut
nampak bahwa
peristiwa
dalam
pendidikan
yang dimaksudkannya bukan mengarah kepada jenis keteram-
pilan atau pengetahuan tertentu, tetapi tertuju
kepada
perwujudcin
unsur-
unsur
sikap dan kepribadian yang memadukan
kognitif,
afektif, konatif dan
psikomotor.
Ini
berarti bahwa pendidikan tersebut mengarah kepada proses
mewujudkan sikap-sikap tertentu melalui proses
lisasi
yang
mendalam dan mendorong
interna-
terwujudnya
suatu
bentuk perilaku sadar yang ditopang oleh suatu keyakinan. Pendidikan semacam ini layak dikatagorikan sebagai
Pendidikan Umum.
2.
Pembatasan dan Fokus Masalah
Ayat-ayat
istimewa
tinggi
yang
di
Al-Quran
samping
memiliki
dari segi
sifat-sifat . yang
bahasa
yang
juga memiliki kedalaman makna dan
luas
dan
mendalam. Demikian
bernilai
cakupan
pula
dengan
Luqman sebagai salah satu bagian dari Al-Quran
sifat-sifat
Surat
memiliki
tersebut.
Ayat-ayat
Luqman
arti
dengan
tersebut menggambarkan
anaknya yang dipandang
dialog
oleh
antara
para
ahli
pendidikan sebagai ayat yang mengandung nilai pendidikan
yang luas serta menyiratkan makna pendidikan yang dalam,
terutama
maupun
berkaitan
dengan proses baik
metoda,
materi
tujuan pendidikan.
Untuk mengungkap makna yang terkandung di dalamnya,
maka untuk penelitian ini
diperlukan
rambu-rambu
yang memberi batas agar diperoleh hasil yang lebih jelas
dan
rinci.
Oleh karena penelitian ini diharapkan tidak
seke-
dar mendeskripsikan makna-makna atau tafsir—tafsir saja,
melainkan
menganalisis dan memberi
interpretasi,
maka
diperlukan pembatasan dan fokus masalah.
Pembatasan dan fokus masalah ini diharapkan akan
membantu
memperjelas masalah yang diteliti dan
memandu
peneliti menganalisis ayat secara lebih mendalam dan le
bih
rinci,
sehingga
dapat
mengungkap
hal-hal
yang
8
mendasar
dan
esensial dari ayat yang
menjadi
sasaran
penelitian.
Penelitian ini ditujukan kepada delapan ayat
dari
Surat Luqman, khususnya difokuskan kepada kajian situasi
pendidikan
yang
melingkupi peristiwa
pendidikan
yang
dilakukan Luqman terhadap anaknya.
Adapun
masalah
adalah
kontribusi
Luqman
ayat
Kontribusi
12
pokok
yang
hendak
diungkapkan
apa saja yang diberikan
s.d.
tersebut
19
terhadap
dapat
oleh
Surat
Pendidikan
Umum.
berbentuk
konsep-konsep,
gagasan-gagasan atau pemahaman-pemahaman yang mengandung
kaitan pendidikan, yaitu
yang
suatu tindakan atau komunikasi
dapat memberi pengaruh ke arah
perubahan
tingkah
laku seseorang kepada yang lebih maju atau lebih baik.
Untuk
menemukan konsep-konsep
dilihat
nilai-nilai
mendasar
tersebut
terlebih
dahulu
pendidikan
terdapat
di dalam ayat-ayat tersebut. Nilai-nilai
didikan yang dimaksud berupa sesuatu yang berharga
dapat
diungkap
kajian
situasi
Kajian
secara
di
dalam
ayat-ayat
tersebut
yang
pen
yang
melalui
pendidikan.
terhadap
operasional
akan
situasi
pendidikan
menemukan
tersebut
komponen-komponen
pendidikan yang merangkum dan menjadi bagian dari peris
tiwa pendidikan yang dilakukan Luqman itu.
Adapun
dibatasi
dalam
masalah yang hendak diungkapkan
bentuk pertanyaan
operasional
di
atas
sebagai
berikut
:
1)
situasi
ayat
Gagasan-gagasan apa saja yang
terdapat
dalam
pendidikan yang terkandung dalam Surat Luqman
12 s.d.19 ?
2)
Sejauh
pendidikan
mana hasil analisis
terhadap
situa
tersebut berkaitan dengan konsep dasar
si
Pen
didikan Umum, khususnya berkaitan dengan ciri dan karak
ter Pendidikan Umum ?
3) Konsep mendasar apa saja di dalam ayat tersebut
yang
Umum
seyogyanya dijadikan sebagai
landasan
Pendidikan
?
Dengan pembatasan dan fokus masalah tersebut, maka
penelitian
ini nampak lebih menekankan kepada
analisis
dan interpretasi, tidak sekedar deskripsi data.
3.
Tujuan Penelitian
Suatu penelitian akan dapat berjalan dengan
jika
diarahkan kepada tujuan tertentu
secara
jelas,
yang
sehingga dapat tergambarkan
baik,
dirumuskan
hasil
yang
ingin diperolehnya.
Al-Quran sebagai pandangan hidup menempati
yang
dasar
sangat
sentral bagi seorang
pemikiran
muslim.
dan pola tindakan yang
posisi
la
menjadi
memberi
dalam kehidupan seorang muslim. Namun demikian
warna
Al-Quran
akan dapat diperankan seperti itu apabila ada upaya
10
untuk memikirkan dan menafsirkan isi yang terkandung di
dalamnya.
Dengan demikian diperlukan proses dialog yang
terus menerus antara pikiran dengan Al-Quran yang dapat
mengungkap makna-makna esensial, sehingga Al-Quran dapat
dimengerti, dihayati dan dipedomani dalam menghadapi
persoalan-persoalan hidup manusia.
Tujuan penulisan tesis ini adalah mengungkap
konsep pendidikan yang terdapat di dalam Al-Quran,
khususnya dalam Surat Luqman ayat 12 s.d 19.
Pencarian konsep pendidikan adalah persoalan yang
senantiasa
aktual, karena berhubungan dengan
persoalan
manusia sebagai makhluk yang senantiasa berkembang
dan
berubah-ubah dalam setiap ruang dan waktu.
Perubahan-perubahan yang dialami manusia sebagai
makhluk Allah senantiasa berada dalam pengetahuan Allah,
karena itu setiap perkembangannya hanya dapat diikuti
secara pasti oleh firman Allah. Oleh karena itu pengkajian Al-Quran akan senantiasa relevan setiap waktu.
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan
cah
pikiran
dalam upaya pencarian
hakekat
secer-
pendidikan
dalam pandangan Al-Quran yang sangat luas dan dalam itu.
Oleh karena luasnya garapan pencarian konsep
pendidikan dalam Al-Quran tersebut, maka dalam peneli
tian ini hal-hal yang hendak dicapainya dikhususkan pada
11
tujuan sebagai berikut :
1)
Mengungkap
gagasan-gagasan dasar
pendidikan
yang terkandung di dalam Surat Luqman ayat 12 s.d. 19
2)
Menganalisis
kaitan
gagasan-gagasan
dasar
pendidikan tersebut dengan konsep dasar Pendidikan Umum
3) Memperoleh konsep-konsep mendasar yang seyogyanya dijadikan sebagai landasan Pendidikan Umum.
Gagasan-gagasan
dalam
dan konsep-konsep yang
ditemukan
studi ini diharapkan tidak hanya sebatas
diketa-
hui, tetapi dapat direalisasikan dalam tindakan-tindakan
pendidikan
secara konkrit. Oleh karena itu dalam
akhir
studi disertakan rekomendasi yang mengarah kepada tindak
Ianjut dan operasionalisasi dari hasil penelitian.
4. Hasil Akhir Yang Ingin Di peroleh
Hasil
akhir yang ingin diperoleh dari
penelitian
ini ditemukannya rumusan-rumusan, gagasan-gagasan dan
ide-ide dasar pendidikan yang diungkap dari Surat Lukman
ayat
12 s.de 19 yang dapat diletakkan sebagai
landasan
bagi Pendidikan Umum. Landasan tersebut diharapkan dapat
memberi warna dan bentuk pendidikan Umum yang integratif
dan komprehensif yang merupakan satu-satunya jenis
pendidikan yang khusus membina dan mengarahkan kepada
perwujudan kepribadian yang utuh.
12
5. Metode dan Langkah-langkah Peneliti
an
Keberhasilan penelitian banyak ditentukan oleh
metode yang digunakannya, karena itu metode perlu dite-
tapkan berdasarkan sifat dan kegunaan serta hasil yang
ingin dicapai dari suatu penelitian.
Adapun
nelitian
ini
metode yang digunakan di . dalam
adalah metode tafsir,
yaitu
pe
menafsirkan
atau menginterpretasi ayat-ayat yang diteliti.
Memberi
interpretasi berfungsi menunjukkan arti; mengkatakan,
menuturkan, mengungkapkan, membiarkan tampak, membukakan
sesuatu yang merupakan pesan realitas (Poespoprodjo,
1987:192).
Oleh karena itu menafsirkan
tidak
berarti
hanya menerjemahkan atau memindahkan bahasa,
tetapi
mengungkap
wacana
makna yang dikandung suatu
kalimat,
atau ayat.
Menafsirkan ayat didasarkan pula kepada makna yang
dikandung
dalam struktur
bahasanya dan
disesuaikan
dengan kaidah baku penafsiran Al-Quran, yaitu mempertimbangkan makna yang dikaitkan dengan ungkapan yang sama
dalam
konteks
ayat yang
lain
(yufassiru
ba'dluhu
ba 'dla).
Hasil yang diperoleh dari penafsiran itu diperkuat
dengan penafsiran yang telah dilakukan oleh para ahli
tafsir yang didapatkan dari kitab-kitab
siran
tersebut
kemudian
dikembangkan
tafsir.
Penaf
dan
diberi
13
interpretasi dalam perspektif pendidikan.
Langkah-langkah atau prosedur yang ditempuh dal
am
penelitian ini dapat digambarkan di dalam tahap-tahap
berikut
ini
:
Tahap Satu, mengumpulkan tafsir Al-Quran yang
berkenaan dengan Surat Luqman ayat 12 s.d 19 yang telah
ditulis oleh para penafsir pada tiga periode tafsir,
yaitu
periode klasik, periode baru dan periode
kontem-
porer. Periodisasi ini didasarkan atas petimbangan waktu
atau tahun penulisan tafsir, yaitu Periode Mutaqaddimin,
abad
II s.d. VI H, Periode Mutaakhirin, abad VIII
s.d.
XIII
H, dan Periode Modern atau Kontemporer yaitu
abad
XIV sampai sekarang (Abdul Jalal, 1990:30).
Pemilihan
buku-buku tafsir yang
dijadikan
acuan
dalam penelitian ini didasarkan kepada otoritas pengarang. Otoritas di sini dimaksudkan bahwa
san
pengarang
sangat
sebagai rujukan oleh
dikenal
dan
tulisan-tuli-
sering
digunakan
penulis-penulis yang lain diberba-
gai kajian pada masa selanjutnya. Di samping itu juga
dip^rtimbangkan metode dan cara pandang yang digunakan
oleh para pengarang.
Tahap Dua, melakukan kategorisasi
penafsiran,
yaitu melakukan penggabungan dan pemisahan terhadap
tafsiran-tafsiran yang terkumpul dengan didasarkan atas
: a) cara penafsiran, yaitu cara
hadits),
cara
ma'tsur
(berdasarkan
ma'qui (berdasarkan pikiran)
dan
cara
14
ijdiwaj (campuran ma'tsur dan ma'qul), dan b)
persamaan
dan perbedaan hasil penafsiran {muqranin).
Dalam
dianalisis
antara
tahap
dengan
berbagai
kekuatan
tafsir-tafsir
yang
cara membandingkan
tafsir
itu
terkumpul
(komparatif)
dengan
Tahap
1
dan 2 ini
tidak
di
mempertimbangkan
argumentasi yang dikemukakan oleh para
sirnya.
khusus
ini
penaf-
ditampilkan
dalam tesis ini, tetapi dijadikan bahan
secara
pertim-
bangan dalam menganalisis ayat.
Tahap
ayat
Tiga, melakukan analisis
dengan
ayat-ayat
menganalisis situasi
yang diteliti dengan
pendidikan,
dan
interpretasi
pendidikan
menggunakan
terhadap
persfektif
yaitu mengkategorisasikan makna
ayat
yang
memiliki nilai atau gagasan-gagasan pendidikan. Di
sini
interpretasi peneliti terhadap ayat ditimbang oleh
taf-
sir-tafsir yang telah dikomparasikan pada tahap 1 dan 2.
Tahap
empat, melakukan analisis dan
interpretasi
terhadap gagasan-gagasan pendidikan yang telah dilakukan
pada tahap tiga dengan menggunakan metode komplementasi,
yaitu
metoda analisis di mana konsep-konsep dasar
Pen
didikan Umum yang telah diakui dikomplementasikan dengan
tafsiran
ayat
pendidikan.
yang
Dalam
telah
dianalisisi
analisis ini kedua
dalam
konsep
saling melengkapi dan memperkuat dengan tetap
konteks
tersebut
memperta-
hankan eksistensinya masing-masing.
15
Tahap Lima, penyimpulan, yaitu menarik
lan-simpulan
simpu-
dari hasil analisis dan interpretasi
tahap
sebelumnya dengan menggunakan
yaitu
hasil perolehan yang terdiri
kriteria
dari
pada
induksi,
bagian-bagian
dipadukan menjadi suatu proposisi yang baru dan terpadu.
Kesimpulan yang dihasilkan dicoba pula dikembang-
kan implikasinya serta diajukan rekomendasi yang sedapat
mungkin memberikan petunjuk bagi aplikasi hasil
peneli
tian dan bagi penelitian-penelitian selanjutnya.
6.
Definisi Operasional
Untuk
menghindari
kesalahan
interpretasi
dan
pemahaman dalam penggunaan istilah dalam penelitian ini,
maka
isti1ah-isti1ah
yang
dipergunakan
perlu
diberi
definisi secara operasional.
Beberapa
istilah
penting
yang
digunakan
dalam
penelitian ini didefinisikan sebagai berikut :
1) Studi Konseptual , yaitu suatu kajian
atau
literatur
kajian yang menggunakan buku-buku serbagai
sumber
data yang ditujukan untuk menemukan suatu konsep
berupa
gagasan,
ide dan pemahaman yang di dalam penelitian
ini
dikaitkan dengan pendidikan
2)
ditujukan
Pendidikan
Umum,
yaitu
pendidikan
kepada semua orang dalam rangka
mengembangkan nilai, sikap, pengertian dan
membina
yang
dan
keterampilan
16
yang
diperlukan
Alberty,1965)
oleh
untuk
semua
orang
(Alberty
mewujudkan manusia yang
and
utuh
dan
berkepribadian
3)
mendasar
B
Landasan Pendidikan Umum adalah
{basic rationale)
Henry,
pikiran
bagi pendidikan Umum (Nelson
1952) berisi gasan-gagasan mendasar
yang
atasnya
dibangun Pendidikan Umum dengan segala
katnya.
Gagasan
proses maupun
4)
Al-Quran
yang
memuat
dalam
ini juga memiliki
implikasi
di
perangterhadap
tujuan Pendidikan Umum
Surat Luqman adalah Surat {verse) yang
dari
yang
dan ayat 12 s.d 19
merupakan
dialog antara Luqman dengan
ke
ayat-ayat
anaknya
penelitian ini merupakan ayat-ayat yang
31
yang
diteliti
dan dianalisis maknanya.
7.
Anggapan Dasar
Untuk memperoleh dasar pijakan dalam suatu peneli
tian
diperlukan suatu anggapan dasar {basic
sebagai
titik tolak pembahasan yang
asumption)
berupa
proposi yang dianggap telah tetap dan tidak
proposisidisangsikan
kebenarannya secara ilmiah.
Yang dijadikan anggapan dasar dalam penelitian ini
aalah sebagai
1)
makna-makna
berikut
Pendidikan
esensial
:
Umum
adalah . proses
(Phenix,1965)
di
mana
membina
manusia
sebagai subyek dan obyek pendidikan adalah makhluk
yang
17
memiliki
kemampuan
untuk
mempelajari
dan
menghayati
makna-makna yang sangat penting bagi kelangsungan hidupnya
2)
tuntutan
hidup
Al-Quran
yang
manusia,
doosdi,
3)
petunjuk
merupakan kaidah hidup
jelas dan lengkap mengenai
yang
memuat
semua
baik spiritual maupun material
aspek
(Al-Mas-
1962)
Al-Quran
adalah kitab yang
segenap kehidupan
bagi
memuat
manusia
petunjuk-
termasuk
di
dalamnya masalah pendidikan, sesuai dengan firman Allah
"Dan
Kami telah Turunkan kepada engkau
kitab
(Al-Quran) untuk menjelaskan
sesuatu".
sebuah
segala
(QS.16:89).
dan firmanNya
"Tidak
Kami berlaku alpa sedikitpun
Al-Kitab"
di
dalam
(QS.6:38).
8.Manfaat Penelitian
Setiap
penelitian
diharapkan
dapat
memberikan
manfaat bagi peningkatan pemahaman dan pengembangan ilmu
pengetahuan,
sehingga
ilmu
pengetahuan
dapat
berkembang secara luas dan mendalam yang diarahkan
bagi
kesejahteraan umat manusia. Demikian pula penelitian
bidang pendidikan diharapkan dapat memberi manfaat
peningkatan
kualitas
pendidikan yang
mengarah
di
bagi
kepada
peningkatan derajat kemanusiaan.
18
Adapun manfaat yang akan diperoleh melalui peneli
tian ini adalah meningkatkan dan memperkuat
Umum,
sehingga dapat
tujuannya,
lebih
yaitu membina
Pendidikan
berperan
dalam mencapai
kepribadian
peserta didik,
karena
ia berdiri di atas landasan yang
kokoh,
yang
dapat
memberi bentuk, proses maupun tujuan
yang
jelas
awal
untuk
untuk
dapat
dan komprehensif.
Manfaat
memahami
lainya
ayat-ayat
direalisasikan
adalah sebagai upaya
Allah
praktek-praktek
tidak
hanya
kepada
tertulis
dan dioperasionalisasikan
dalam
empiris
yang
pendidikan,
terpaku kepada
interpretasi
karena
pemikiran
saja, tetapi lebih jauh
secara nyata
pendidikan
filosofis
pendidikan
terhadap firman-firman
juga untuk mengembangkan
atau
didasarkan
Allah.
Di
samping
itu
Pendidikan
Umum
sebagai
pendidikan yang berbeda dengan pendidikan
spe-
sialisasi tidak hanya dari segi tujuan saja, tetapi juga
dalam tindakan pendidikannya.
9. Kreiteria Pernilihan Sumber Kajian
Dalam
adalah
kitab
penelitian ini yang menjadi
ayat-ayat
tafsir,
sumber
kajian
oleh
kitab-
dengan
Surat
Al-Quran yang diperkuat
khususnya yang
berkenaan
Luqman ayat 12-s,d. 19. Kitab-kitab tafsir yang dipergunakan
adalah kitab-kitab yang
ditulis oleh
para
ahli
19
tafsir sesuai dengan urutan periode penafsirannya.
Dalam
sumber,
kajian ini peneliti menggunakan dua
yaitu kitab tafsir yang ditulis
para
penulis
yang
dianggap sebagai sumber primer,
sekunder
langsung
(penafsir) sendiri dalam
bahasa
penafsiran
dan
dan
Sumber
pengayaan
yang
sedangkan
lebih
oleh
aslinya
sumber
berupa buku-buku penunjang yang dapat
penjelasan
macam
memberi
mendalam
dalam
analisis.
primer yang digunakan dipilih
berdasarkan
beberapa pertimbangan, yaitu :
1)
Pengarang, yaitu nama-nama pengarang buku atau
tafsir
yang
telah dikenal luas di kalangan
tafsir
atau
ahli-ahli agama Islam
dibuktikan
dijadikan
pula
dengan
banyaknya
pada
tulisan
rujukan oleh para penulis
para
ahli
umumnya
yang
pengarang
lainnya.
yang
Demikian
dengan pengarang-pengarang buku-buku tentang
didikan,
kriteria
keahlian
pengarang
ahli
menjadi
pen
pertim
bangan yang utama.
2)
sesuai
Fokus Tafsir, yaitu titik berat perhatian
dengan
bidang
keahliannya,
atau
penafsir
menggunakan
keahlian yang dimiliki penafsir untuk menjelaskan maksud
ayat-ayat
Abul
Al-Quran,
misalnya tafsir
Qasim Az-Zamakhsyari yang
Al-Kasysyaf
menitikberatkan
bahasa dan sastra atau tafsir Al-Jawahir dari
Al-Jauhari
yang menggunakan filsafat, ilmu
dari
kepada
Thanthawi
pengetahuan
umum dan teori-teori lainnya. Dalam kaitan dengan
buku20
buku pendidikan, diambil ahli-ahli pendidikan dan
ahli
yang
sebagai
kajian mereka atau
pendidikan
kan
memfokuskan dalam
bidang
Pendidikan
setidak-tidaknya
ahliUmum
ahli-ahli
tertentu yang mencoba mengembangkan Pendidi
Umum sebagai salah satu pokok kajian
dalam
bidang
pendidikan.
Adapun
nama-nama
pengarang dan judul
buku
yang
dijadikan kajian pada penelitian ini dapat dilihat
pada
daftar pustaka di bagian akhir tesis ini.
21
BAB
III
KONSEP PANDIBIKAN UMUM DALAM SURAT LUQMAN
A. PENGERTIAN, KARAKTERISTIK DAN TUJUAN PENDIDIKAN UMUM
1. Pengertian Pendidikan Umum
Pendidikan
Umum lahir didorong oleh
perkembangan
masyarakat yang menuntut kemampuan spesialisasi
akibat kemajuan
sebagai
bidang industri yang memerlukan
kemam
puan khusus dari para pekerjanya. Kemampuan spesialisasi
ini
di satu pihak mendorong kemajuan
ilmu
pengetahuan
dan teknologi, yaitu semakin mendalamnya kemampuan
spesialis di bidangnya, tetapi di pihak lain
para
bahkan
kurang
lulusan pendidikan yang kurang
disinyalir
oleh
that
bahwa
human
melahirkan
memiliki
wawasan,
lebih jauh lagi menghasilkan generasi baru
menghayati
nilai-nilai
kemanusiaan,
Mc.Connel (Nelson
B.
Henry,
education may lose contact
para
yang
seperti
1959:2)
the
wit/j
spirit, that is may generate into something
per—
functory, narrow, or stilted,.."
Untuk
mengembalikan manusia kepada
kedudukannya
sebagai makhluk yang bermartabat dan memiliki kepribadi
an
sebagai
manusia yang utuh,
maka
Pendidikan
Umum
berperan sebagai bagian dari pendidikan pada umumnya.
Pengertian Pendidikan Umum diungkapkan oleh
ahli
pendidikan dalam berbagai definisi,
para
masing-masing
63
memiliki
kesamaan-kesamaan
Kendatipun
yang
dan
perbedaan-perbedaan.
demikian, secara umum
pengertian-pengertian
diungkapkan
mereka
mengarah kepada
konsep
yang
sama, yaitu upaya yang berkaitan dengan penanaman nilai,
pengembangan wawasan,
Pengertian
pembinaan sikap dan kepribadian.
Pendidikan Umum dapat dilihat
antara
lain dalam Dictionary of Education (Good,1973:258)
menyebutkan sebagai berikut
General
which
yang
:
Education: 1) Those phase of
learning
should be the common experience
of
all
men and women; 2) Education gained through
dealing with the personal and social problems
with which all are confronted; purpose and
program
of general education may be
described
with reference to three different and in some
respects opposing philosophical foundation; a)
rationalism, b) neohumanism, c) naturalism or
instrumentalism.
Dalam definisi di atas terungkap bahwa
Umum
merupakan suatu fase belajar di mana
Pendidikan
semua
siswa
baik laki-laki maupun perempuan mendapatkan suatu penga
laman yang sama, dan menghadapkan mereka kepada masalahmasalah pribadi dan masalah-masalah sosial.
Pendidikan Umum diberikan kepada semua siswa tanpa
melihat
oleh
dalam
latar
belakang minat dan bakat
masing-masing
Pendidikan
pengalaman
individu siswa. Ini
Umum,
belajar
siswa
diberi
yang sama dan
yang
dimiliki
berarti
pendidikan
bersifat
umum
bahwa
dan
yang
berisi materi yang seyogyanya dimiliki semua orang.
Lebih
jauh
Philip
H.Phennix
(1964:5)
64
mendefinisikan
Pendidikan
Umum
sebagai
suatu
proses
melahirkan makna-makna esensial. Phenix menganggap bahwa
kehidupan
modern menyebabkan manusia
kehilangan
makna
hidup sebagai akibat adanya skeptisisme yang berlebihan,
depersonalisasi,
dan fragmentasi kehidupan, karena
itu
manusia memerlukan pendidikan yang mengupayakan terbinanya
makna-makna
Di
dikan
esensial. „•
sini
Phenix menawarkan
diperankannya
Pendi
Umum sebagai upaya pemaknaan nilai-nilai di
mana
siswa dididik untuk dapat menghayati esensi dari sesuatu
materi yang dididikkan, bukan sebatas menangkap informa
si
yang
disampaikan. Untuk itu lebih
lanjut
dia
me-
-nyarankan agar kurikulum Pendidikan Umum memuat sejumlah
materi pendidikan yang di dalamnya mengandung enam
makna
yang seyogyanya dialami oleh siswa,
yaitu
pola
makna
simbalik, empirik, estetik, etik dan sinoptik (Phenix:6)
yang diambil dari berbagai disiplin ilmu.
Jika
Phenix
melihat Pendidikan
Umum
dari
segi
makna, maka Alberty and Alberty (1965) cenderung melihat
isi
kurikulum
spesialisasi.
sebagai
berikut
dan membandingkannya
dengan
Dia merumuskan difinisi
pendidikan
Pendidikan
Umum
:
General education is that parts of the program
which is required of all student at a. given
level
on
the ground that it is
development
of the common
understandings,
common
and
demokratic
essential
values,
skills need
citizenship.
to
attitudes,
by
all
for
Specialized
education is that part of the program which
is
65
designed to meet the special needs and interest
of individual and groups (Alberty and Albertv
1965:203).
Dalam
definisi di atas nampak isi kurikulum
didikan Umum
pemahaman,
X
menekankan kepada persoalan nilai,
dan
keterampilan yang perlu
Pen
sikap,
dimiliki
oleh
setiap warga negara demokratis dalam hal mana kemampuan-
kemampuan
tersebut tidak terliput dalam kurikulum
pen
didikan spesialisasi.
Sekaitan
dengan
masalah pendidikan
nilai,
maka
pendidikan nilai dalam rangka Pendidikan Umum
diartikan
sebagai
yaitu
upaya membina dan mendidikkan nilai,
terdidik
nilai
yang
dididikkan, sehingga nilai tersebut menjadi bagian
dari
dirinya
bagi
dapat menghayati
dan
mengalami
si
atau menyatu dengan dirinya dan
perwujudan kepribadiannya. Jadi
menjadi
dasar
Pendidikan
nilai
dalam
rangka Pendidikan Umum berbeda dengan
nilai
pada umumnya yang memberi
pendidikan
pengetahuan
tentang
nilai.
Perbedaan tersebut dapat dilihat dari segi sasaran
yang
disentuh
yang
hendak dicapainya, yaitu
rangka
dalam upaya pendidikannya
serta
tujuan
pendidikan nilai
dalam
Pendidikan Umum mengarah kepada perubahan
sikap
sebagai refleksi dari penghayatan dan pengalaman siswa,
karena
atau
itu sasaran pendidikan ini bukan
kemampuan
kognitif
saja,
tetapi
hanya
lebih
kepala
jauh
melibatkan penghayatan yang akan membentuk sikap, seper66
ti
diungkapkan
didikan
Correy (Nelson
B.Henry:60)
bahwa
Umum lebih berat kecenderungannya kepada
Pen
aspek
afektif yang membedakan antara belajar tentang nilai dan
belajar komitmen terhadap nilai. Bahkan lebih jauh
Pendidikan
tidak
Umum menyentuh keseluruhan
hanya
potensi
lagi
manusia
{domain)
kognitif,
Klafki
(1968:20)
merupakan
pendidikan
menyentuh ranah-ranah
afektif dan psikomotor saja.
Senada
menyatakan
yang
dengan
itu,
Wolfgang
bahwa Pendidikan Umum
komprehensif,
yaitu
mendidik
kepala,
hati
dan
tangan.
Klafki
melihat sasaran yang disentuh
dalam
didikan Umum adalah potensi-potensi yang dimiliki
sia,
yaitu
tersebut
.suatu
rasio, rasa dan tingkah
laku.
dalam rangka Pendidikan Umum
Ketiga
bukan
hal yang terpisah-pisah, melainkan
Pen
manu
hal
merupakan
sesuatu
yang
padu, utuh dan integratif.
Dari definisi- definisi yang dikemukakan oleh para
ahli pendidikan di atas dapat disimpulkan bahwa Pendidi
kan
Umum
kepada
merupakan program pendidikan
yang
diberikan
setiap orang pada setiap level dan jenjang
pen
didikan yang berisi pengetahuan, pemahaman, sikap, nilai
dan
makna-makna esensial yang seyogyanya dimiliki
oleh
setiap orang atau setiap warga negara.
67
2.
Karakteristik Pendidikan Umum
Dari
berbagai definisi di atas
dapat
dipahamkan
secara lebih jelas tentang Pendidikan Umum dengan menga
nalisis dan memilih karakteristik khusus yang
dimiliki
nya yang merupakan aspek-aspek yang membedakannya dengan
pendidikan pada umumnya.
Penentuan karakteristik ini diperoleh dengan
mengambil beberapa aspek yang menjadi inti dari
tian-pengertian
pada
bagian
tersebut
yang
adalah
1. Pendidikan
Pendidikan Umum yang
lalu.
telah
cara
penger-
dijelaskan
Karakteristik-karakteristik
:
Umum
merupakan program
pendidikan
yang
ditujukan kepada semua orang pada setiap jenjang
jeriis pendidikan
2. Pendidikan
membina
dan
Umum
dan
(Good)
merupakan program
dan mengembangkan nilai,
pendidikan
sikap,
yang
pengertian
keterampilan umum yang seyogyanya dimiliki
oleh
semua warga negara demokratis (Alberty and Alberty)
3. Pendidikan
melahirkan
Umum
merupakan
upaya
pendidikan
untuk
makna-makna esensial bagi manusia,
yaitu
makna-makna simbolik, empirik, etik, estetik,
sinoe-
tik dan sinoptik (Philip H.Phenix)
4. Pendidikan
Umum merupakan program
yang
bertanggung
jawab dalam pengembangan dan pembinaan emosional, so
sial, moral dan intelektual siswa (Chester W.Harris)
5. Pendidikan
Umum menekankan kepada
pengetahuan
yang
68
terintegrasi dan
tahuan
hubungan antar disiplin ilmu
penge
(Nelson,Henry)
6. Pendidikan
Umum
merupakan program
pendidikan
yang
mengarah kepada perwujudan kepribadian siswa (PhilipH.
Phenix)
7. Pendidikan
umum merupakan pendidikan yang
berkenaan
dengan persoalan-persoalan individu, anggota
ga,
warga masyarakat dan warga negara yang
keluar
bertang
gung jawab (Chester W.Harris)
8. Pendidikan Umum merupakan pendidikan yang
kepada
penyesuaian diri siswa
(Chester
9.
W
1ingkungannya
Harris)
Pendidikan
umum
dengan
menekankan
Umum mengarah kepada persiapan
sebagai
warga
negara,
pekerja,
aktifitas
dan
anggota
tersebut dijadikan sebagai
patokan
keluarga(Chester W.Harris)
Karakteristik
dasar
pada
yang membedakan Pendidikan Umum
umumnya serta dijadikan dasar
menentukan
apakah
sebagai Pendidikan
Karakteristik
seperti
telah
yang
halnya
suatu
program
Umum atau
pendidikan
pertimbangan
dapat
dikatagorikan
Pendidikan Umum
tersebut
dalam pengertian Pendidikan
di
untuk
tidak.
dikemukakan sebelumnya,
berlaku
dari
diambil
Amerika Serikat,
Umum
dari
yaitu
di
atas,
yang
pendidikan
negara
mengembangkan kebebasan individu dalam tatanan
yang
masyara-
69
kat materialistis.
belum
Oleh karena itu konsep
tentu cocok
untuk semua masyarakat.
Kendatipun
demikian,
dalam
masyarakat
pandidikannya
Pendidikan Umum
Amerika ini
memiliki
yang
lahir
pengaruh
dalam pengembangan Pendidikan Umum sebagai suatu
pendidikan
yang digunakan di
pengembangan
yang
selanjutnya
bersangkutan
Tetapi
konsep
berbagai masyarakat.
diserahkan
itu sendiri
tersendiri yang sesuai dengan
kepada
untuk
masyarakat
membuat
rumusan
jenis
pendidikan
yang dapat dikategorikan sebagai Pendidikan Umum,
di
pandang
atas dapat digunakan
yang
sebagai
suatu
program
karak
suatu
berlaku umum dalam menentukan
mengkategorikan
Pada
filsafatnya masing-masing.
untuk menentukan karakter dan
teristik
kuat
cara
batasan
pendidikan
yang
dan
dapat
digolongkan sebagai Pendidikan Umum.
3.
Tujuan Pendidikan Umum.
Dari
pengertian yang
telah dikemukakan
di
dapat diungkapkan tujuan Pendidikan Umum serta
pendidikan
yang mengantarkan
atas
tindakan
ke arah pencapaian
tujuan
tersebut.
Seperti
halnya dalam merumuskan
pengertian,
tujuan
Pendidikan Umum pun dikemukakan oleh
dalam
berbagai
Pendidikan
Umum
rumusan.
Phenix
para
menetapkan
dalam rangka mewujudkan-
manusia
maka
ahli
tujuan
yang
70
utuh yang memiliki kemampuan seperti disebutkannya dalam
kutipan
berikut
:
A complete person should be skilled in
the
use
of
speech, symbol and gesture, factually
well
informed,
capable of creating and apresiating
object of esthetic significance, endowed with a
rich
and diciplined l i f e in relation
to
self
and
others, able to make wise decision and
to
judge between right and wrong,
integral
Dalam
Phenix
out
rumusan
look
and possed of an
(Phenix:8).
tujuan Pendidikan
mengindentifikasi
manusia
Umum
yang
di
atas,
dicita-citakan
oleh Pendidikan Umum adalah manusia yang memiliki kemam
puan
dalam menggunakan kata-kata,
menerima
simbol, dan
informasi faktual, dapat melakukan
isyarat,
dan
meng-
apresiasi obyek-obyek estetika (seni), memiliki kekayaan
dan disiplin hidup dalam hubungan dengan dirinya
maupun
dengan orang lain, cakap dalam mengambil keputusan
bijaksana,
dapat
mempertimbangkan
antara
yang
benar
dan
salah, serta memiliki pandangan yang integral.
Tujuan
Pendidikan
Umum menurut
cenderung memberi penekanan
yang
Phenix
kepada aspek
menurut pandangannya merupakan
hasil
di
atas
keterampilan,
dari
proses
pemaknaan, misalnya kemampuan mengapresiasi seni merupa
kan aplikasi dari makna estetika yang diperoleh
proses
dari
melalui
pemaknaan materi kesenian yang merupakan
Pendidikan
Lain
bagian
Umum.
halnya
dengan
Alberty
dan
Alberty,
mencanangkan tujuan Pendidikan Umum dalam ungkapan
ia
yang
71
luas
yang
sebenarnya
lebih
dekat
kepada
pengertian
proses dari pada tujuan, yaitu sebagai berikut :
..is
essential to development of
the
common
values, attitudes, understandings, and habit in
a democratic citizenship (Albnerty and Alberty,
1965:203) .
Dalam tujuan di atas Alberty tidak merinci identi-
tas atau perilaku seorang warga demokratis yang
ciri
dari
manusia yang diharapkan sebagai
put)
Pendidikan Umum,
menjadi
hasil
(out
karena tujuan Pendidikan Umum
atas masih terlalu umum dan belum mengarah kepada
bentuk
perilaku
di
suatu
tertentu.
Paul L.Dressel dan Margareth F.Lorimer
mengemuka-
kan tujuan Pendikan Umum dalam ungkapan sebagai berikut:
The purpose of general education are to prepare
men and women for a satisfying personal
life,
happy family, and social relationship, and responsi
ble citizenship in a free sociaty by aqquanting them
with our common culture heritage, by helping them
to
integrate the subject matter of related disciplines,
and by developing skills, to cope more effectively
with their personal problems and those of society in
which they life (Chester U.Harris,
1960:570).
Dalam kutipan di atas tampak bahwa Pendidikan Umum
memiliki tujuan yang luas berupa mewujudkan manusia yang
memiliki
kehidupan
keluarga
yang
dengan
baik,
pribadi yang
bahagia
memiliki
dan
dapat
tanggung
memuaskan,
memiliki
berhubungan
jawab
sosial
sebagai
warga
negara serta mampu memecahkan masalah yang dihadapi oleh
dirinya dan masyarakatnya secara efektif.
Tujuan
Pendidikan
Umum dari Paul
L.Dressel
dan
72
'! pih "i h
proses dari pada tujuan, yaitu sebagai berikut :
..is essential to development of the common
values, attitudes, understandings, and habit in
a democratic citizenship (Albnerty and Alberty,
1965:203).
Dalam tujuan di atas Alberty tidak merinci identi-
tas atau perilaku seorang warga demokratis yan£
manusia yang diharapkan sebagai
menjadi
ciri
dari
hasil
put)
Pendidikan Umum, karena tujuan Pendidikan Umum
atas masih terlalu umum dan belum mengarah kepada
(out
di
suatu
bentuk perilaku tertentu.
Paul L.Dressel dan Margareth F.Lorimer
mengemuka-
kan tujuan Pendikan Umum dalam ungkapan sebagai berikut:
The purpose of general education are to prepare
men and women for a satisfying personal life,
happy family,
and social relationship. and
responsible citizenship in a free sociaty by
aqquanting them with our common culture
herit
age,
by helping them to integrate the subject
matter of related disciplines, and by develop
ing skills, to cope more effectively with their
personal problems and those of society in which
they life (Chester W.Harris, 1960:570).
Dalam kutipan di atas tampak bahwa Pendidikan Umum
memiliki tujuan yang luas berupa mewujudkan manusia yang
memiliki
kehidupan
keluarga
yang
dengan
baik,
pribadi yang
bahagia
memiliki
dan
memuaskan,
dapat
tanggung
memiliki
berhubungan
jawab
sebagai
sosial
warga
negara serta mampu memecahkan masalah yang dihadapi oleh
dirinya dan masyarakatnya secara efektif.
72
Tujuan
Pendidikan
Lorimer
Umum dari Paul
Margareth
F.
di
atas
Pendidikan
Umum yang lebih komprehensif
L.Dressel
menyiratkan
dan
tujuan
sesuai
dengan
konsep dasar Pendidikan Umum itu sendiri.
Dalam
yang
tujuan tersebut disinggung
diperankan oleh seseorang, yaitu
empat
hubungan
hubungan
dengan
dirinya, keluarganya, masyarakatnya dan hubungan
dengan
negaranya. Keempat hubungan tersebut untuk ukuran masya
rakat Barat (terutama Amerika) telah menunjuk
kelengka-
pan bagi tata kehidupan mereka, walaupun pada hakekatnya
masih
ada dua hubungan yang prinsipil yang
masuk
dalam
dengan
tujuan
alam
di atas,
sekitarnya
dan
yaitu
belum
hubungan
hubungan
dirinya
ter-
dirinya
dengan
Tuhannya.
Sementara
itu, tujuan Pendidikan Umum yang
lebih
luas dan terinci dikemukakan oleh President Commision on
Higher Education (1960) yang selengkapnya dikutip
gai berikut
seba
:
General Education should enable to :
a) develop for regulation of one's personal and
civic life a code of behavior based on ethical
principles concistent with democratic ideas;
b) participate actively as an informed and
responcible citizen in solving the social,
economic,
and political problems of
one's
community, state and nation;
c)
recognize the interdpendence
od
different-
peoples of the world and one's personal respon
sibility
for
fostering
international
under
standing and peace;
d) understand the common phenomena in .one's
physical environment, apply habits of scientif
ic thought to both personal and civic problems.
73
and appreciate the implications of
discoveries for human welfare;
e)
understand the idea of others
scientivic
and
express
one's own effectively;
f)
attain a satisfactory emotional and
social
adjustment;
g) maintain and improve one's own health and
cooperate actively and intelligently in solving
community health problems;
h) understand and enjoy literature, art, music,
and other cultural activities as expression of
personal and social experience, and participate
to some extent in some form of creative activi
ty;
i) acquire the knowlwedge and attitude basic to
satisfying family life
j)
choose
a socially
useful
and
personally
satisfying vocation that will permit one to use
the full his particular interest and abilities;
k)
acquire
volved
and use the skill and
habits
in critical and constructive
in
thinking.
(Chester M.Harris, 1960:570-571).
Tujuan
Pendidikan Umum yang dikemukakan
menunjukkan
keluasan
wilayah garapan
di
atas
Pendidikan
Umum
yang menyangkut seluruh aspek kehidupan seseorang
seba
gai pribadi, anggota keluarga, anggota masyarakat, warga
negara,
dan warga dunia.
Tujuan
diwujudkan
pribadi
ide
tersebut menetapkan manusia
melalui
pendidikan
Umum
yang
adalah
pribadi-
yang dapat berkomunikasi dan mengemukakan
secara
efektif, memiliki kematangan
menghayati nilai-nilai budaya,
konstruktif,
berperan
sebagai
memecahkan
warga
emosi,
dan
ide-
dapat
mampu berpikir kritis dan
negara
masalah-masalah
dapat
kesejahteraan sosial serta
ikut
sosial,
maupun politik, memiliki kepedulian terhadap
hidup
hendak
aktif
aktif
ekonomi
lingkungan
mengikuti
74
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Dari beberapa pendapat mengenai tujuan Pendidikan
Umum
di
untuk
atas nampak bahwa
menghasilkan
hubungannya
kat,
Pendidikan
Umum
manusia yang dapat
dengan dirinya sendiri,
ditujukan
berperan
keluarga,
dalam
masyara
negara dan hubungannya dengan sesama manusia
yang
didasarkan atas tanggung jawab kemanusiaan.
Tujuan
dari
Pendidikan Umum tersebut di atas
diambil
konsep Pendidikan Umum yang berkembang di
Amerika
yang berlandaskan kepada pandangan-pandangan filsafatnya
sendiri. Oleh karena itu tanggung jawab kemanusiaan yang
muncul
dari humanisme inderawi sangat
nisme
menonjol.
inderawi atau sensate adalah humanime
berikan
yang
penghargaann kepada apa-apa yang inderawi
empiris (Dick Hartoko, ed, 1985). Oleh karena itu
Huma-
mem
atau
dapat
difahami jika dalam tujuan Pendidikan Umum di atas tidak
disinggung tentang tanggung jawab manusia sebagai
makh
luk
tidak
Tuhan,
karena
masalah
Tuhan
dianggapnya
inderawi dan tidak empiris.
Lain
yang
tinggi
yang
halnya dengan Pendidikan Umum
menganut
falsafah
Pancasila
di
sangat
Indonesia
menjunjung
agama dan meletakkannya sebagai pandangan
memberi
inspirasi
pada
pembinaan
masyarakatnya. Peran agama ini tersirat
tujuan Pendidikan Nasional,
nilai
dasar
budaya
dalam rangkaian
seperti berikut
75
Pendidikan Nasional bertujuan untuk
meningkat
kan
kualitas manusia Indonesia, yaitu
manusia
yang
beriman
dan bertakwa
terhadap
Tuhan
Yang Maha Esa, berbudi luhur,
berkepribadian,
berdisiplin,
bekerja keras, tangguh,
bertang
gung jawab, mandiri, cerdas dan terampil, serta
sehat jasmani dan rohani.
Tujuan
tujuan
dari
Pendidikan
Umum
seperti
pendidikan pada umumnya tidak
tujuan manusia itu sendiri,
halnya
dapat
dengan
dilepaskan
karena semua
aktifitas
dalam berbagai aspek kehidupan manusia diarahkan
kepada
tujuan hidup manusia.
Tujuan
pandangan
hidup
dasar
seseorang
berupa sistem nilai
sebagai suatu kebenaran.
dengan
selalu
dilandasi
yang
diyakininya
Karena itu tujuan hidup terkait
masalah religi yang menurut Henderson
merupakan
filsafat
(1959:78)
sesuatu yang diperlukan oleh manusia
hidup
oleh
yang memberi kepastian
sebagai
tentang
tujuan
hidupnya.
Tujuan
hidup manusia akan selalu
diberi
warna
oleh keyakinannya akan kebenaran yang lahir dari
gan dirinya dengan Tunannya.
landasan,
Keyakinan
ini akan
menjadi
memberi arah dan bentuk tujuan hidup
manusia
dan juga tujuan pendidikannya.
seseorang
kualitas
kajian
tegas
hubun
dalam
kehidupannya
keberagamaannya,
Efektifitas tujuan
sangat
oleh
diungkapkan
dalam
fenomenologi MI.Soeiaeman (1988:75) yang
dengan
menyatakan
seperti
ditentukan
hidup
seberapa efektif
suatu
tujuan
pen-
76
didikan
serta
tujuan
hidup
perealisasiannya
dalam
kehidupan sehari-hari akan banyak tergantung dari kuali
tas kesungguhan dalam mengakui dan mempersonisasi keyak
serta sistem nilai