PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI POKOK SUHU DAN KALOR DI KELAS X SMA NEGERI 16 MEDAN.

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH
TERHADAP HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERFIKIR
KRITIS SISWA PADA MATERI POKOK SUHU
DAN KALOR KELAS X SMA NEGERI 16 MEDAN

Oleh:
Yaumil Silvini
4101121035
Program Studi Pendidikan Fisika

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan

JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2014

i


iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, atas segala rahmat
dan nikmat yang dikaruniakan-Nya kepada penulis hingga penelitian ini dapat
selesai dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan.
Skripsi ini berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Berdasarkan
Masalah Terhadap Hasil Belajar dan Kemampuan Berfikir Kritis Siswa Pada
Materi Pokok Suhu dan Kalor Kelas X SMA Negeri 16 Medan” diajukan untuk
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Unimed.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan ribuan terima kasih kepada
Drs. Ratelit Tarigan, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Skripsi. Beliau telah
banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal
penulisan proposal hingga akhir penulisan skipsi ini. Ucapan terima kasih juga
disampaikan kepada Bapak Purwanto, S.Si, M.Pd, Bapak Drs.J. B Sinuraya,
M.Pd, dan Bapak Drs. Khairul Amdani, M.Si sebagai dosen penguji I, II, dan III
yang telah memberikan masukan dan saran-saran mulai dari rencana penelitian

sampai penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada
Bapak Prof. Dr Marabangun Harahap, M.S selaku dosen Pembimbing Akademik
yang telah membimbing dan memotivasi penulis selama perkuliahan, Ucapan
terima kasih juga disampaikan Bapak Drs. Sehat Simatupang, M. Si selaku ketua
Program Studi Pendidikan Fisika serta Bapak Prof. Motlan, M.Sc, Ph.D selaku
Dekan FMIPA Unimed.
Ucapan terima kasih kepada Bapak dan Ibu dosen serta Staf Pegawai
Jurusan Fisika yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan membantu penulis
selama perkuliahan. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Ibu Dra. Hj.
Sro Irawati,M.Pd selaku kepala sekolah SMA Negeri 16 Medan, Bapak Parulian
Marpaung, S.Pd selaku guru bidang studi fisika yang telah banyak membantu dan
membimbing penulis selama penelitian.

v

Ucapan terima kasih teristimewa penulis ucapkan kepada Ibunda tercinta
yaitu Rahmawati, S.E dan Ayahanda Samsul Kamar, serta Kembaran yang terlahir
bersama Yaumil Silvina yang terus memberikan do’a serta motivasi dalam
menyelesaikan studi di UNIMED hingga selesainya skripsi ini.
Penulis juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Rizky Utama

yang telah membantu banyak dalam pembuatan skripsi ini dan buat seluruh teman
–teman jurusan fisika stambuk 2010 khususnya kelas Dik C, Sahabatku yang tidak
pernah jenuh memberikan saran dan penyemangat (Minta Ito, Ari semayang, dan
Abdah Rohimah), teman kos yang baik hati mau membantu ketika susah dan
senang bersama Siti Hajar dan teman-teman yang tidak penulis sebutkan satu
persatu.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi
ini, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari
pembaca untuk kesempurnaan skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini bermanfaat dalam
memperkaya ilmu pendidikan.

Medan,

Juli 2014

Penulis,

Yaumil Silvini
NIM. 4101121035


iii

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH
TERHADAP HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS
SISWA PADA MATERI POKOK SUHU DAN KALOR
DI KELAS X SMA NEGERI 16 MEDAN

Yaumil Silvini (4101121035)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran
berdasarkan masalah terhadap hasil belajar dan kemampuan berfikir kritis siswa
pada materi pokok suhu dan kalor di kelas X SMA Negeri 16 Medan.
Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen. Populasi dalam penelitian
ini adalah siswa kelas X IPA SMA Negeri 16 Medan yang terdiri dari 4 kelas.
Sampel penelitian ini diambil dua kelas yang ditentukan dengan teknik Simple
Random Sampling yaitu kelas X IPA 4 (sebagai kelas eksperimen) dan X IPA 3
(sebagai kelas kontrol) yang masing-masing terdiri dari 41 siswa. Sebagai alat
pengumpul data, dalam penelitian ini digunakan tes pilihan berganda untuk hasil
belajar dan tes essay untuk berpikir kritis. Sebelum tes pilihan berganda dan essay
diberikan kepada siswa yang hendak diteliti terlebih dahulu tes divalidkan oleh

dua orang dosen dan satu orang guru fisika sebagai validator.
Dari nilai rata-rata pretes diperoleh hasil belajar dan kemampuan berfikir
kritis siswa pada kelas eksperimen dan kontrol berturut-turut adalah 32.31 dan
28.35 untuk hasil belajar serta 16.03 dan 15.48 untuk kemampuan berfikir kritis.
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan awal kedua kelas sama.
Selanjutnya kedua kelas diberi perlakuan yang berbeda yaitu model pembelajaran
berdasarkan masalah pada kelas eksperimen dan pembelajaran konvensional pada
kelas kontrol. Setelah diberi perlakuan, dari nilai rata-rata postes diperoleh hasil
belajar pada kelas eksperimen dan kontrol berturut-turut adalah 65.54 dan 58.53.
Setelah diuji t, diperoleh thitung = 1.82 sedangkan ttabel = 1.669 dengan demikian
maka thitung > ttabel, atau dengan kata lain terdapat perbedaan hasil belajar akibat
pengaruh model pembelajaran yang dilakukan pada kedua kelas. Untuk nilai ratarata postes kemampuan berfikir kritis diperoleh pada kelas eksperimen dan kelas
kontrol berturut-turut 47.01
dan 27.98. Setelah diuji t, diperoleh thitung
=8.11sedangkan ttabel = 1.669 dengan demikian maka thitung > ttabel, atau dengan
kata lain terdapat perbedaan kemampuan berfikir kritis siswa akibat pengaruh
model pembelajaran yang dilakukan pada kedua kelas.
Kata Kunci: pembelajaran berdasarkan masalah, hasil belajar, berfikir
kritis.


vi

DAFTAR ISI

Halaman
Lembar Pengesahan
Riwayat Hidup
Abstrak
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel
Daftar Lampiran

i
ii
iii
iv
vi
viii

ix
x

BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Masalah
1.2.Identifikasi Masalah
1.3.Batasan Masalah
1.4.Rumusan Masalah
1.5.Tujuan Penelitian
1.6.Manfaat Penelitian

1
5
5
5
6
7

BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1.Kerangka Teoritis

2.1.1. Pengertian Belajar
2.1.2. Aktivitas Belajar
2.1.3. Hasil Belajar
2.1.4. Berpikir Kritis
2.2.Model Pembelajaran
2.2.1. Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah
2.2.2. Ciri-Ciri Khusus Pembelajaran Bersdasarkan Masalah
2.2.3. Manfaat Pembelajaran Berdasarkan Masalah
2.2.4. Sintaks Pembelajaran Berdasarkan Masalah
2.2.5. Pelaksanaan Pembelajaran Berdasarkan Masalah
2.3.Penelitian Terdahulu
2.4.Kerangka Konseptual
2.5.Hipotesis

8
8
9
10
12
15

15
17
19
19
20
22
23
24

BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian
3.2.Populasi dan Sampel Penelitian
3.3.Variabel Penelitian
3.4.Jenis dan Desain Penelitian
3.4.1. Jenis Penelitian

25
25
25
26

26

vii

3.4.2. Desain Penelitian
3.5.Prosedur Penelitian
3.6.Instrumen Penelitian
3.6.1. Tes Hasil Belajar
3.6.2. Tes Berfikir Kritis
3.6.3. Instrumen Sikap
3.6.4. Instrumen Keterampilan
3.6.5. Validitas Tes
3.7.Teknik Analisis Data
3.7.1. Analisis Data Hasil Belajar
3.7.2. Analisis Data Sikap (Afektif Siswa)
3.7.3. Analisis Data Observasi Keterampilan(Psikomotorik) Siswa
3.7.4. Analisis Data Kemampuan Berfikir Kritis
3.7.1.1.Uji Normalitas
3.7.1.2. Uji Homogenitas
3.7.1.3. Uji Hipotesis


26
27
28
28
28
29
29
29
30
31
32
32
32
33
34
34

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1.Hasil Penelitian
4.1.1 Data Hasil Penelitian
4.1.2 Analisis Perbedaan Tes Hasil Belajar Dan Kemampuan Berfikir
Kritis Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
4.1.3 Pengujian Hipotesis
4.1.4 Analisis Data Sikap (Afektif) Siswa
4.1.5 Analisis Data Observasi (Psikomotorik) Siswa
4.2. Pembahasan

37
37
45
48
50
51
52

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA

56
57
58

ix

DAFTAR TABEL
Halaman
2.1.
2.2.
2.3.
3.1.
3.2.
3.3.
3.4.
3.5.
3.6.
4.1.
4.2.
4.3.
4.4.

Aspek Kemampuan Berikir Kritis
Sintak Pembelajaran Berdasarkan Masalah
Penelitian Terdahulu
Two Group Pretes – Postes Design
Spesifikasi Tes Hasil Belajar
Predikat Ketuntasan Hasil Belajar Kognitif
Predikat Kompetensi Penilaian Afektif
Predikat Kompetensi Penilaian Psikomotorik
Predikat Penilaian Kemampuan Berfikir Kritis
Hasil Pretes Hasil Belajar Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol
Hasil Pretes Berfikir Kritis Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol
Hasil Postes Hasil Belajar Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol
Ringkasan Hasil Perhitungan Rata-Rata Nilai, Standar Deviasi Dan
Varians Hasil Belajar Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol
4.5. Hasil Postes Berikir Kritis Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol
4.6. Ringkasan Hasil Perhitungan Rata-Rata Nilai, Standar Deviasi Dan
Varians Berfikir Kritis Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol
4.7. Ringkasan Hasil Uji Normalitas Tes Hasil Belajar Kelas
Eksperimen Dan Kelas Kontrol
4.8. Ringkasan Hasil Uji Normalitas Kemampuan Berfikir Kritis Kelas
Eksperimen Dan Kelas Kontrol
4.9. Ringkasan Hasil Uji Homogenitas Tes Hasil Belajar Kedua Kelas
4.10. Ringkasan Hasil Uji Homogenitas Tes Kemampun Berfikir
Kritis Kedua Kelas
4.11. Ringkasan Perhitungan Uji Hipotesis Kemampuan Awal/Pretes
Tes Hasil Belajar Siswa
4.12. Ringkasan Perhitungan Uji Hipotesis Kemampuan Awal/Pretes
Berfikir Kritis Siswa
4.13. Ringkasan Perhitungan Uji Postes Tes Hasil Belajar Siswa
4.14. Ringkasan Perhitungan Uji Postes Tes Berfikir Kritis Siswa
4.15. Ringkasan Hasil Perhitungan Skala Sikap Siswa
4.16. Ringkasan Hasil Perhitungan Observasi Psikomotorik Siswa

14
19
21
26
28
30
30
31
32
37
39
41
42
43
44
46
47
48
48
48
49
50
50
51
51

viii

DAFTAR GAMBAR
Halaman
4.1.
4.2.
4.3.
4.4.
4.5.
4.6.
4.7.
4.8.
4.9.

Diagram Histogram Nilai Pretes Hasil Belajar Kelas Eksperimen
Diagram Histogram Nilai Pretes Hasil Belajar Kelas Kontrol
Diagram Histogram Nilai Pretes Kemampuan Berfikir Kritis
Kelas Eksperimen
Diagram Histogram Nilai Pretes Kemampuan Berfikir Kritis
Kelas Kontrol
Diagram Histogram Nilai Postes Hasil Belajar Kelas Eksperimen
Diagram Histogram Nilai Postes Hasil Belajar Kelas Kontrol
Diagram Histogram Nilai Postes Kemampaun Berfikir Kritis
Kelas Eksperimen
Diagram Histogram Nilai Postes Kemampaun Berfikir Kritis
Kelas Kontrol
Diagram Batang Nilai Psikomotorik Kelas Eksperimen

38
38
39
40
41
42
43
44
52

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1.
Lampiran 2.
Lampiran 3.
Lampiran 4.
Lampiran 5.
Lampiran 6.
Lampiran 7.
Lampiran 8.
Lampiran 9.
Lampiran 10.
Lampiran 11.
Lampiran 12
Lampiran 13
Lampiran 14
Lampiran 15.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 1
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 2
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 3
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 4
LKS I
LKS II
LKS III
LKS IV
Bahan Ajar
Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar
Kisi – Kisi Berpikir Kritis
Tes Hasil Belajar
Tes Kemampuan Berfikir Kritis
Rubrik Penilaian Kemampuan Berfikir Kritis
Instrumen Penilaian Aspek Sikap Dan Keterampilan
Sosial
Lampiran 16. Instrumen Sikap Kelas
Lampiran 17 Data Pretest Dan Postest Kelas Eksperimen
Lampiran 18 Data Pretest Dan Postest Kelas Kontrol
Lampiran 19 Rekapitulasi Hasil Jawaban Pretes Tes Hasil Belajar Kelas
Eksperimen
Lampiran 20 Rekapitulasi Hasil Jawaban Pretes Tes Hasil Belajar Kelas
Kontrol
Lampiran 21 Rekapitulasi Hasil Jawaban Pretes Tes Berfikir Kritis
Kelas Eksperimen
Lampiran 22 Rekapitulasi Hasil Jawaban Pretes Tes Berfikir Kritis
Kelas Kontrol
Lampiran 23 Rekapitulasi Hasil Jawaban Postes Tes Hasil Belajar Kelas
Eksperimen
Lampiran 24 Rekapitulasi Hasil Jawaban Postes Tes Hasil Belajar Kelas
Kontrol
Lampiran 25 Rekapitulasi Hasil Jawaban Posttes Tes Berfikir Kritis
Siswa Kelas Eksperimen
Lampiran 26 Rekapitulasi Hasil Jawaban Postes Tes Berfikir Kritis
Kelas Kontrol
Lampiran 27 Perhitungan Rata-Rata, Varians Dan Standar Deviasi
Lampiran 28 Uji Normalitas
Lampiran 29 Uji Homogenitas
Lampiran 30 Uji Hipotesis
Lampiran 31 Distribusi Skala Sikap Kelas Eksperimen
Lampiran 32 Distribusi Skala Sikap Kelas Kontrol
Lampiran 33 Distribusi Nilai Psikomotorik Kelas Eksperimen
Lampiran 34 Dokumentasi

60
70
81
91
102
105
109
112
114
116
127
137
142
145
146
147
166
151
153
150
157
159
161
163
165
167
170
176
180
183
192
194
196
198

xii

Lampiran 35
Lampiran 36
Lampiran 37
Lampiran 38

Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Lilifors
Tabel Wilayah di bawah kurva normal 0 ke z
Daftar nilai persentil untuk distribusi F
Daftar nilai persentil untuk distribusi t

204
205
206
208

1

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Banyaknya permasalahan yang dirasakan oleh pendidikan kita saat ini,
ketika guru hanya melakukan sesuai dengan pekerjaannya seperti masuk kelas,
mengajar, lalu pulang. Guru hanya peduli pada beban materi yang harus
disampaikan kepada siswa. Guru hanya menjalankan perintah sesuai dengan
program yang sudah disusun. Bukan permasalahan guru tidak menguasai
materi, tetapi kurangnya guru mempunyai kepedulian terhadap kesulitan siswa.
Sehingga banyaknya keritikan kepada guru khususnya guru bidang studi fisika
yang terlalu menekankan kepada materi.
Kenyataannya penekanan materi fisika yang disampaikan oleh guru
membuat siswa berusaha menguasai materi dengan bermacam cara, ada dengan
menghafal, membuat catatan sampai kepada penghafalan rumus fisika tanpa
adanya pemahaman maksud apa materi tersebut dikuasai oleh siswa. Siswa
hanya menerima penjelasan yang disampaikan oleh guru, mencatatnya
kemudian dihafal rumus- rumusnya. Ketika penyelesaian masalah pada soal,
siswa membuka kembali lembaran sebelumnya untuk dicontohkan. Ketika salah
satu simbol yang tampak disoal yang diberikan guru berbeda dari sebelumnya.
Maka siswa pun mulai kebingungan.
Dari hasil wawancara dengan Bapak Drs. Parulian Marpaung, guru bidang
studi fisika di SMA Negeri 16 Medan mengatakan bahwa pelajaran fisika
sangat sulit diterima oleh siswa dikarenakan siswa kurang menyukai pelajaran
fisika. Menurut mereka pelajaran fisika hanya mempelajari rumus saja dan
sering membuat frustasi mereka dengan banyaknya rumus yang digunakan,
membuat siswa bingung menggunakan rumus yang mana. ditambah lagi hanya
beberapa siswa yang bertanya dan mengemukakan pendapat, yang lain hanya
diam. Model pembelajaran yang digunakan pun masih kebanyakan model

2

pembelajaran konvensional. Bapak P. Marpaung mengatakan metode ceramah
yang sering dilgunakannya selain metode diskusi dan model pembelajaran
dengan menjelaskan materi, mengerjakan contoh soal, kemudian siswa disuruh
mengerjakan soal latihan. Apabila menggunakan metode diskusi kelompok,
siswa kebanyakan ribut dan tidak fokus mengerjakan hasil diskusinya, siswa
mencari alasan untuk mengulur waktu diskusinya. Padahal ketuntasan
kompetensi minimal (KKM) di sekolah tersebut untuk mata pelajaran fisika
adalah 75. Beliau mengatakan bahwa nilai rata- rata siswa masih belum
optimal, dan pada saat ujian semester, kurang dari 50% siswa yang mencapai
ketuntasan minimal (KKM) sehingga banyak siswa remedial untuk mata
pelajaran fisika.
Dari uraian diatas, jelaslah model pembelajaran dan metode yang digunakan
oleh guru dapat mempengaruhi proses hasil belajar siswa. Belum lama ini
kurikulum KTSP pun berubah menjadi kurikulum berkarakter 2013 yang
membutuhkan siswa mengembangkan kemampuan berfikir kritisnya. Oleh
karena itu guru dituntut menggunakan model pembelajaran yang membuat
siswa aktif dan kreatif.
Kemampuan berfikir kritis dan kreatif sangat diperlukan oleh siswa
mengingat bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang sangat pesat.
Hal ini mengakibatkan cepatnya perubahan tatanan hidup serta perubahan
global. Jika para siswa tidak dibekali dengan kemampuan berfikir kritis dan
kreatif maka mereka tidak akan menghadapi tantangan akibat perubahan
tersebut. Oleh karena itu kemampuan berfikir kritis adalah merupakan
kemampuan yang penting dalam mata pelajaran fisika.
Ruggiero (1998) mengartikan berfikir kritis sebagai suatu aktivitas mental
untuk membantu memformulasikan atau memecahkan suatu masalah, membuat
suatu keputusan, atau memenuhi hasrat keingintahuan (Pura, 2013). Pendapat
ini menegaskan bahwa siswa membutuhkan kemampuan berfikir kritis untuk
dapat memecahkan suatu masalah dalam kehidupannya. Salah satu cara untuk

3

membuat siswa dapat menggunakan dan mengasah kemampuan berfikir
kritisnya yaitu dengan cara menggunakan model pembelajaran.
Model pembelajaran berdasarkan masalah adalah salah satu upaya
solusinya. Model pembelajaran ini berpusat kepada siswa, siswa diberikan
tantangan berupa masalah dalam kehidupan nyata dihubungkan dengan materi
fisika yang disajikan. Sehingga siswa lebih paham terhadap konsep fisika yang
berkaitan dengan kehidupan sehari- hari.
Menurut Istarani (2011) adapun yang menjadi kelebihan pembelajaran
berbasis masalah adalah dapat membuat pendidikan disekolah menjadi lebih
relevan dengan kehidupan,khususnya dengan dunia kerja. Proses belajar
mengajar melalui pemecahan masalah dapat membiasakan para siswa
menghadapi dan memecahkan masalah secara terampil, apabila menghadapi
permasalahan didalam kehidupan masyarakat, keluarga dan pekerjaan. Model
ini merangsang pengembangan kemampuan berfikir siswa secara keratif dan
menyeluruh, karena dalam proses belajarnya, siswa banyak melakukan mental
dengan menyoroti permasalahan dari berbagai segi dalam rangka mencari
pemecahan.
Sedangkan menurut Wina Sanjaya (220-221) kelebihan dari pembelajaran
berbasis masalah adalah merupakan teknik yang cukup bagus untuk lebih
memahami isi pelajaran. Model pembelajaran ini dapat menantang kemampuan
siswa serta memberikan kepuasan untuk menemukan pengetahuan baru bagi
siswa.

Pembelajaran

pembelajaran

siswa.

berbasis
Dapat

masalah

dapat

meningkatkan

membantu

siswa

bagaimana

aktivitas

mentransfer

pengetahuan mereka untuk memahami masalah dalam kehidupan nyata.
Pembelajaran berbasis masalah juga dapat mengembangkan kemampuan siswa
untuk berfikir kritis dan mengembangkan kemampuan mereka untuk
menyesuaikan dengan pengetahuan baru.
Penelitian terkait tentang model pembelajaran berdasarkan masalah telah
dilaksanakan oleh Miftahul Husnah (2013) hasil belajar sebelum menerapkan

4

model pembelajaran berdasarkan masalah dengan perbantuan computer adalah
42,8 sedangkan rata- rata hasil belajar setelah penerapan model pembelajaran
berdasarkan masalah dengan perbantuan computer adalah 72,2. Artinya ada
perbedaan yang signifikan ketika siswa diajarkan dengan menggunakan metode
dan model pembelajaran berdasarkan masalah. Saran dari peneliti sebelumnya
mahasiswa calon guru hendaknya lebih memahami model pembelajaran
berdasarkan masalah, kemudian pada saat praktikum berlangsung disarankan
agar lebih membimbing siswa dengan cara aktif bertanya kepada siswa tentang
kendala yang dihadapi, memotivasi dan mengarahkan agar siswa aktif
berdiskusi. Disarankan untuk memperhatikan efesien waktu pada saat
penggunaan media computer.
Peneliti selanjutnya adalah menelitian mengenai model pembelajaran
berdasarkan masalah yang dilakukan oleh Lailatul Husna (2012) hasil belajar
sebelum menerapkan model pembelajaran berdasarkan masalah adalah 45,14
sedangkan rata- rata hasil belajar setelah menerapkan model pembelajaran
berdasarkan masalah adalah 68,14. Artinya da perbedaan yang signifikan ketika
siswa diajarkan dengan menggunakan metode pembelajaran berdasarkan
masalah. Saran dari peneliti bagi mahasiswa calon guru yang akan meneliti
lebih lanjut dengan model pembelajaran berdasarkan masalah agar lebih
memperhatikan efesiensi waktu terhadap “mengembangkan dan menyajikan
hasil karya”, karena pada tahap ini hampir semua siswa ingin menampilkan
hasil diskusi mereka.
Dari penjelasan diatas tentang penelitian yang berkaitan dengan penelitian
ini, bahwa model pembelajaran berdasarkan masalah memiliki nilai yang baik
untuk diterapkan disekolah untuk hasil belajar siswa.Berdasarkan latar belakang
masalah diatas, maka penulis terdorong untuk melakukan penelitian dengan
judul Pengaruh Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah Terhadap
Hasil Belajar Dan Kemampuan Berfikir Kritis Siswa Pada Materi Pokok
Suhu Dan Kalor Kelas X SMA Negeri 16 Medan.

5

1.2.

Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka

dapat diidentifikasi masalah yang relevan dengan penelitian ini adalah :
1. Siswa menganggap fisika merupakan pelajaran yang sulit dan membosankan
2. Pembelajaran yang didominasi oleh aktifitas guru, sehingga siswa kurang
aktif dalam kegiatan pembelajaran
3. Model dan metode pembelajaran yang kurang bervariasi, sehingga siswa
merasakan situasi belajar yang membosankan
4. Minat belajar siswa terhadap fisika yang masih kurang.

1.3. Batasan Masalah
Untuk memberikan ruang lingkup yang jelas dalam pembahasan, maka
perlu dilakukan pembatasan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut :
1. Model pembelajaran dalam penelitian ini adalah model pembelajaran
berdasarkan masalah dan pembelajaran konvensional.
2. Subjek pada penelitian ini adalah siswa kelas X semester II SMA Negeri 16
Medan T.P 2013/2014
3. Materi yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah suhu dan kalor.
4. Perangkat pembelajaran yang digunakan meliputi Bahan ajar, RPP, Kisi-kisi
tes hasil belajar,Kisi-kisi Berpikir Kritis, dan LKS.

1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah, maka rumusan masalah dalam penelitian ini
dinyatakan sebagai berikut :
1. Bagaimana hasil belajar siswa setelah menerapkan model pembelajaran
berdasarkan masalah pada materi pokok Suhu dan Kalor di kelas X
semester II SMA Negeri 16 Medan ?

6

2. Apakah ada perbedaan terhadap hasil belajar siswa setelah menerapkan
model pembelajaran berdasarkan masalah dengan model pembelajaran
konvensional materi pokok Suhu dan Kalor di kelas X semester II SMA
Negeri 16 Medan ?
3. Bagaimana kemampuan berfikir kritis siswa setelah menerapkan model
pembelajaran berdasarkan masalah pada materi pokok Suhu dan Kalor
di kelas X semester II SMA Negeri 16 Medan ?
4. Apakah ada perbedaan terhadap kemampuan berfikir kritis setelah
menerapkan model pembelajaran berdasarkan masalah dengan model
pembelajaran konvensional pada materi pokok Suhu dan Kalor di kelas
X semester II SMA Negeri 16 Medan ?
1.5. Tujuan Penelitian
Berdasarkan dari rumusan masalah, maka tujuan yang ingin dicapai dalam
penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah menerapkan model
pembelajaran berdasarkan masalah pada materi pokok Suhu dan Kalor
di kelas X semester II SMA Negeri 16 Medan.
2. Untuk mengetahui ada perbedaan terhadap hasil belajar siswa setelah
menerapkan model pembelajaran berdasarkan masalah dengan model
pembelajaran konvensional materi pokok Suhu dan Kalor di kelas X
semester II SMA Negeri 16 Medan.
3. Untuk mengetahui kemampuan berfikir kritis siswa setelah menerapkan
model pembelajaran berdasarkan masalah pada materi pokok Suhu dan
Kalor di kelas X semester II SMA Negeri 16 Medan.
4. Untuk mengetahui adanya perbedaan terhadap kemampuan berfikir
kritis setelah menerapkan model pembelajaran berdasarkan masalah
dengan model pembelajaran konvensional pada materi pokok Suhu dan
Kalor di kelas X semester II SMA Negeri 16 Medan.

7

1.6. Manfaat Penelitian
Setelah penelitian ini selesai dilaksanakan maka manfaat yang diharapkan
dari penelitian ini adalah :
Untuk Guru
1. Menambah kepustakaan guru.
2. Sebagai

bahan

pertimbangan

bagi

guru

bidang

studi

untuk

mempertimbangkan penggunaan model pembelajaran berdasarkan masalah
dalam proses belajar mengajar.
3. Sebagai pembanding untuk melakukan Penelitian Tindakan Kelas.

Untuk Mahasiswa
1. Sebagai bahan informasi dan menambah wawasan mengenai pengaruh
model pembelajaran berdasarkan masalah terhadap hasil belajar siswa.
2. Sebagai bahan perbandingan dan referensi bagi peneliti selanjutnya yang
akan mengkaji dan membahas penelitian yang sama
Untuk Siswa
1. Meningkatkan hasil belajar siswa.
2. Menciptakan suasana belajar siswa yang menyenangkan.
3. Meningkatkan aktifitas belajar fisika siswa.

56

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan uji statistik serta pembahasan maka
disimpulkan sebagai berikut:
1. Hasil belajar fisika siswa setelah menerapkan model pembelajaran
berdasarkan masalah pada materi pokok Suhu dan Kalor dikelas X
semester II SMA Negeri 16 Medan adalah 16 orang siswa tuntas sesuai
KKM dengan nilai X = 82,03. Sedangkan hasil belaja fisika siswa setelah
menerapkan model pembelajaran berdasarkan masalah dilihat dari
ketuntasan kelas adalah X = 65.54
2. Terdapat perbedaan Hasil belajar fisika siswa setelah menerapkan
pembelajaran konvensional dengan model pembelajaran berdasarkan
masalah pada materi pokok Suhu dan Kalor di kelas X semester II SMA
Negeri 16 Medan adalah X = 58,5 dan X = 65,5. Memiliki perbedaan
sekitar 7 poin atau sekitar 8,68%. Sehingga memiliki peningkatan hasil
belaja siswa sebesar 11.97%.
3. Kemampuan berpikir kritis fisika siswa setelah menerapkan model
pembelajaran berdasarkan masalah pada materi pokok Suhu dan Kalor di
kelas X semester II SMA Negeri 16 Medan adalah 2 orangsiswa tuntas
sesuai dengan KKM dengan nilai X = 76.25.
4. Terdapat perbedaan Hasil kemampuan berfikir kritis siswa setelah
menerapkan pembelajaran konvensional dengan model pembelajaran
berdasarkan masalah

pada materi pokok Suhu dan Kalor di kelas X

semester II SMA Negeri 16 Medan adalah X = 27.98 dan X = 47,0.
Memiliki peningkatan hasil kemampuan berfikir kritis siswa sebesar 68%.

57

5.2.Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, maka sebagai tindak
lanjut dari penelitian ini disarankan beberapa hal sebagai berikut :
1. Bagi mahasiswa calon guru hendaknya lebih memahami model
pembelajaran berdasarkan masalah sebagai salah satu upaya untuk
mengaktifkan siswa belajar, menambah kreativitas dan semangat belajar
siswa, serta meningkatkan hasil belajar dan berpikir kritis siswa.
2. Kepada peneliti selanjutnya yang ingin meneliti tentang model
pembelajaran berdasarkan masalah, disarankan untuk memperhatikan
efisien waktu pada saat penggunaan media, tahap pembagian kelompok
dan pada saat membimbing masing-masing kelompok siswa.
3. Kepada peneliti selanjutnya yang ingin meneliti tentang model
pembelajaran berdasarkan masalah, disarankan menggunakan alat bantu
media yang lain apabila terjadi masalah terhadap pemadaman listrik dan
permasalahan infokus disekolah yang belum memadai.

58

DAFTAR PUSTAKA

Anderson,Lorin.W & Krathwonhl.,David.R. 2010. Kerangka Landasan untuk
Pembelajaran, Pengajaran, dan Asesmen (Revisi Taksonomi Pendidikan Bloom.
Jakarta: Pustaka Pelajar
Arikunto, Suharismi. 2009 . Dasar- Dasar Evaluasi Pendidikan . Jakarta : Bumi Aksara
Arsyad,Azhar. 2008, Media Pembelajran. Jakarta : Penerbit Raja Grafindo Persada
Astra, Made. 2007. Fisika untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Piranti Darma Kalokatama
Dahar, Ratna Wilis. 2002. Teori- Tori Belajar. Jakarta: Erlangga
Daryanto dan Raharjo, Mulyo.2012. Model Pembelajaran inovatif. Yogyakarta: Gava
Media
Djamarah, Z. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Rineka Cipta
Dimyati dan Mudjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta
Feldman, Daniel. 2010. Berfikir Kritis. Jakarta: PT Indeks
Fisher, Alec. 2008. Berfikir Kritis Sebuah Pengantar. Jakarta: Erlangga
Gulo, W. 2008. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Penerbit Gramedia Widiasarana
Indonesia
Husna, Miftahul. 2013. Pengaruh Model Pembelajran Berdasarkan Masalah
Berbantuan Komputer Pada Materi Pokok Listrik Dinamis Kelas X Semester 2
SMA Negeri 16 Medan Tahun Pelajran 2012/2013. Medan: FMIPA UNIMED
Istarani. 2011. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada
Kanginan, Marthen . 2012. Fisika Untuk SMA/MA kelas X . Jakrta : Erlangga
Lubis, Lailatul Husna Br. 2012. Pengaruh Model Pembelajaran Berdasarkan MAsalah
Pada Materi Pokok Listrik Dinamis Kelas X Semester 2 Di SMA Negeri 1
Labuhan Deli Tahun Pelajaran 2011/2012. Medan : FMIPA UNIMED
Rusman. 2011. Model- Model Pembelajaran. Jakarta : Raja Grafindo Persada

59

Sanjaya, Wina. 2009. Kurikulum Pembelajaran Teori dan Praktek Pengembangan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Prenada Media Group
Slameto. 2003. Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka
Cipta
Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung: Tarsito
Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Susilana, Rudi dan Riyana, Cepi. 2009. Media Pembelajaran. Bandung: CV Wacana
Prima
Tarigan, R. 2009. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Fisika Berbasis Model
Pembelajaran Konstruktivis Untuk Memberdayakan Kemampuan Berpikir
Analitis, Kreatif Siswa SMA. Medan : FMIPA Unimed
Trianto. 2011. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif. Jakarta: Kencana
http://helmisme.wordpress.com/2008/03/
http://id.wikipedia.org/wiki/Microsoft_PowerPoint
http://paasca.undiksha.ac.id/ejournal/inde.php/jurnal_pendas/article/viewFile/769/554
http://www.slideshare.net/Jayadipura/kemampuan-berfikir-kritis-kreatif-danpemecahan- masalah-16660752

Dokumen yang terkait

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SUHU DAN KALOR DI KELAS X SEMESTER II SMA AL-FATTAH MEDAN.

0 1 26

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH MENGGUNAKAN ANIMASI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SUHU DAN KALOR DI KELAS X SEMESTER II SMA NEGERI 15 MEDAN T.P. 2014/2015.

0 2 20

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SUHU DAN KALOR KELAS X IPA SEMESTER II SMA NEGERI 4 MEDAN T.P. 2014/2015.

0 2 20

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SUHU DAN KALOR KELAS X SEMESTER II SMA NEGERI 20 MEDAN T.P 2013/2014.

0 2 14

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SUHU KALOR DAN PERPINDAHAN KALOR DI KELAS X SMA NEGERI 5 MEDAN T.P 2014/2015.

0 1 22

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SUHU DAN KALOR KELAS X SEMESTER II SMA NEGERI 1 LANGSA T.P. 2014/2015.

0 4 23

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR DAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI POKOK SUHU DAN KALOR DI KELAS X SMA NEGERI 16 MEDAN T.P. 2014/2015.

0 2 22

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI POKOK SUHU DAN KALOR KELAS X SMA NEGERI 9 MEDAN.

0 2 14

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SUHU DAN KALOR PADA KELAS X SMA NEGERI 7 MEDAN T.P 2013/2014.

0 2 21

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGASI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SUHU DAN KALOR KELAS X SMA NEGERI I PERBAUNGAN.

0 3 18