PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SUHU DAN KALOR KELAS X SEMESTER II SMA NEGERI 1 LANGSA T.P. 2014/2015.

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH
TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK
SUHU DAN KALOR KELAS X SEMESTER II
SMA NEGERI 1 LANGSA T.P 2014/2015

Oleh:
Yuli Purnama
NIM 4113121079
Program Studi Pendidikan Fisika

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan

JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2015

RIWAYAT HIDUP

Yuli Purnama dilahirkan di Tiganderket, Kecamatan Berastagi, Kabupaten
Karo pada tanggal 3 Juli 1993. Ayahanda bernama M. Saleh dan Ibunda bernama
Siti Khadijah, dan merupakan anak ketiga dari empat bersaudara. Pada tahun 1999
penulis masuk di SD Negeri 8 langsa dan lulus tahun 2005. Pada tahun 2005
penulis melanjutkan sekolah di SMP Negeri 1 Langsa dan lulus pada tahun 2008.
Pada tahun 2008 penulis melanjutkan sekolah di SMA Negeri 1 Langsa dan lulus
pada tahun 2011. Pada tahun 2011 penulis diterima di Program Studi Pendidikan
Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri
Medan.

iv

KATA PENGANTAR
Puji Syukur penulis panjatkan kepada ALLAH SWT atas segala rahmat
dan karunia-Nya sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai
dengan waktu yang direncanakan. Skripsi ini berjudul “Pengaruh Model
Pembelajaran Berdasarkan Masalah Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi
Pokok Suhu dan Kalor Di Kelas X Semester II SMA Negeri 1 Langsa T.P
2014/2015”. Diajukan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Fisika,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Unimed.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Rektor
Universitas Negeri Medan Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom M.Pd, terima kasih
juga kepada Bapak Prof. Drs. Motlan, M.Sc, Ph.D selaku Dekan FMIPA, Bapak
Alkhafi Maas Siregar, M.Si selaku ketua Jurusan Fisika dan Bapak Sehat
Simatupang, M.Si selaku ketua Prodi Pendidikan Fisika. Terima kasih kepada
Bapak Purwanto, S.Si, M.Pd selaku dosen pembimbing skripsi yang telah banyak
dan tak henti memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal
sampai selesainya penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan
kepada Ibu Dr. Betty M. Turnip, M.Pd ; Bapak Drs. Nurdin Siregar, M.Si ; dan
Ibu Rita Juliani, S.Si, M.Si sebagai penguji 1, 2, dan 3 yang telah memberikan
masukan dan saran-saran mulai perencanaan penelitian sampai selesainya
penyusunan skripsi ini. Kepada Bapak Dr. Ridwan A. Sani, M.Si selaku dosen
pembimbing akademik yang selama ini telah memberikan bimbingan dan
motivasi mulai diterimanya penulis di Jurusan Fisika ini. Kepada Ibu Dra. Ratna
Tanjung M.Pd dan Bapak Dr. Makmur Sirait M.Si yang telah memberikan saran
dan bimbingan didalam penyusunan instrumen penelitian skripsi ini. Ucapan
terima kasih juga penulis disampaikan kepada seluruh bapak dan ibu dosen serta
staf pegawai jurusan fisika yang telah banyak membantu selama penyelesaian
studi di UNIMED.
Penulis juga mengucapkan terima kasih sampaikan kepada Ibu Dra. Hj.

Irmawati, M.Pd sebagai Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Langsa, kepada Ibu Nani
selaku Kepala TU SMA Negeri 1 Langsa, kepada Ibu Syukriah, S.Pd selaku guru
bidang studi fisika yang telah membantu penulis dalam memvalidasi instrumen

v

penelitian dan kepada Bapak Ridwan, S.Si selaku guru bidang studi fisika yang
telah banyak membantu dan membimbing penulis selama penelitian dan para guru
staf administrasi SMA Negeri 1 Langsa yang telah banyak membantu penulis
selama penelitian.
Ucapan terima kasih yang teristimewa dan rasa cinta yang teramat dalam
kepada Ayahanda dan Ibunda tercinta M. Saleh dan Siti Khadijah yang terus
memberikan bimbingan, doa serta motivasi yang selama penulis peroleh mulai
dari ananda mampu melihat dunia hingga detik ini, baik itu berupa dukungan
tenaga, moril maupun material, yang telah bekerja keras demi kesuksesan anakanaknya, yang tak duduk di sekolah tinggi namun dapat menyekolahkan anaknya
hingga perguruan tinggi. Terima kasih juga penulis sampaikan kepada Abang,
Kakak dan Adik tercinta, Ramadhani, Mayang Sari, S.PdI dan Juwina Syahfitri
yang selalu mendukung dan memotivasi penulis didalam penyusunan skripsi ini.
Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada Syafrizal, S.Pd yang selalu
memberikan motivasi, bimbingan serta doa kepada penulis.

Tak lupa penulis juga sampaikan terima kasih kepada sahabat terdekat
yaitu Indah Multazam, Handini Putri Risky, Henny Rukmana Sari Hsb dan Indah
Dewi Mentari, kalian sahabat yang selalu hadir dan menopang dalam setiap
langkah penulis dalam mencapai kesuksesan, teman dalam merasakan senang
sedih, berat ringan dan mudah sulitnya kehidupan. Terima kasih juga kepada
Mawarni Saputri, Seri Siregar, Arini Ulfa Mawaddah serta teman-teman
seperjuangan Fisika Dik A 2011 yang tak dapat disebutkan satu persatu
terimakasih atas dukungan dan motivasi kepada penulis.
Selain itu penulis juga menyampaikan terimakasih kepada anak-anak kost
Jln. H.M Yamin Gg. Habir No. 17, Eli Darmika, Intan Kurniati, Riana dan Juni
Novita Sari, yang telah mengisi hari-hari penulis dengan kebahagiaan,
menghadirkan senyuman disetiap kesedihan dan teman seperjuangan dalam
menempuh gelar sarjana demi satu tujuan, yaitu membanggakan orang tua.
Terima kasih juga kepada teman-teman PPLT 2011 P. Brandan, yang telah
memberikan warna baru dalam kehidupan penulis, meskipun singkatnya
kebersamaan namun memberikan kesan yang teramat dalam.

vi

Penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata

bahasa, untuk itu, penulis mengharapkan adanya kritik dan saran yang
membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini
bermanfaat bagi pembaca dan dunia pendidikan.

Medan, Juni 2015
Penulis,

Yuli Purnama
NIM. 4113121079

iii

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH
TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK
SUHU DAN KALOR KELAS X SEMESTER II
SMA NEGERI 1 LANGSA T.P 2014/2015

Yuli Purnama (NIM 4113121079)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran
berdasarkan masalah terhadap hasil belajar siswa kelas X Semester II pada materi
pokok Suhu dan Kalor di Kelas X SMA Negeri 1 Langsa T.P 2014/2015.
Jenis penelitian ini adalah kuasi eksperimen. Populasi dalam penelitian
adalah seluruh siswa kelas X Semester II SMA Negeri 1 Langsa yang terdiri dari
8 kelas dengan jumlah keseluruhan siswa 298 orang. Pengambilan sampel
dilakukan dengan cara cluster random sampling dengan mengambil 2 kelas dari 8
kelas secara acak yaitu kelas X MIA 1 sebagai kelas eksperimen yang berjumlah
37 orang dan kelas X MIA 3 sebagai kelas kontrol yang berjumlah 37 orang.
Instrumen yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa adalah tes hasil
belajar yang telah divalidasi dalam bentuk uraian dengan jumlah 7 soal.
Dari hasil penelitian diperoleh nilai rata-rata pretes kelas eksperimen 50,16
dengan standar deviasi 8,70 dan nilai rata-rata pretes kelas kontrol 51,70 dengan
standar deviasi 7,02. Hasil uji t dua pihak dengan dk = 72 dan  = 0,05, diperoleh
thitung = 0,838 dan ttabel = 1,996 sehingga thitung < ttabel maka Ho diterima, dengan
demikian diperoleh bahwa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol mempunyai
kemampuan awal yang sama. Kemudian diberikan perlakuan yang berbeda, kelas
eksperimen dengan model pembelajaran berdasarkan masalah dan kelas kontrol
dengan model pembelajaran konvensional. Setelah pembelajaran selesai
dilakukan, diperoleh postes dengan hasil rata-rata kelas eksperimen 81,08 dengan

standar deviasi 5,30 dan kelas kontrol 77,13 dengan standar deviasi 4,97. Hasil uji
t satu pihak dengan dk = 72 dan  = 0,05, diperoleh thitung = 3,872 dan ttabel = 1,668
sehingga thitung > ttabel maka Ha diterima, dengan demikian diperoleh kesimpulan
ada perbedaan akibat pengaruh model pembelajaran berdasarkan masalah
terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok Suhu dan Kalor di kelas X
semester II SMA Negeri 1 Langsa T.P 2014/2015.
Kata kunci : Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah, Hasil Belajar, Suhu dan
Kalor.

vii

DAFTAR ISI

Halaman
Lembar Pengesahan
Riwayat Hidup
Abstrak
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Tabel

Daftar Persamaan
Daftar Gambar
Daftar Lampiran

i
ii
iii
iv
vii
ix
x
xi
xii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Identifikasi Masalah
1.3 Batasan Masalah
1.4 Rumusan Masalah
1.5 Tujuan Penelitian

1.6 Manfaat Penelitian
1.7 Definisi Operasional

1
1
4
4
5
5
5
6

BAB II KAJIAN PUSTAKA

7

2.1

Kerangka Teoritis


7

2.1.1 Pengertian Belajar
2.1.2 Prinsip-Prinsip Belajar
2.1.3 Hasil Belajar
2.1.4 Revisi Taksonomi Bloom
Model Pembelajaran
2.2.1 Model Pembelajaran Konvensional
2.2.2 Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah
2.2.3 Ciri-Ciri Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah
2.2.4 Tujuan Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah
2.2.5 Manfaat Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah
2.2.6 Kelebihan dan Kekurangan Model PBM
2.2.7 Sintaks Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah
2.2.8 Pelaksanaan Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah
2.2.9 Teori Belajar yang Melandasi Model PBM
Penelitian Relevan
Kerangka Konseptual
Suhu dan Kalor
Hipotesis


7
7
8
10
14
14
15
17
18
18
19
19
20
22
24
25
26
34

2.2

2.3
2.4
2.5
2.6

viii

BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian
3.3 Variabel Penelitian
3.4 Jenis dan Desain Penelitian
3.4.1 Jenis Penelitian
3.4.2 Desain Penelitian
3.5 Prosedur Penelitian
3.6 Teknik Pengumpulan Data
3.7 Instrumen Penelitian
3.8 Validitas Tes
3.8.1 Validitas Isi
3.8.2 Validitas Ramalan
3.9 Teknik Analisa Data
3.9.1 Deskriptif Statistik Tiap Kelompok
3.9.2 Uji Normalitas Data
3.9.3 Uji Homogenitas Data
3.9.4 Pengujian Hipotesis

35
35
35
35
35
35
36
36
37
38
39
39
39
42
42
43
43
44

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Pelaksanaan Pretes
4.1.1.1 Uji Normalitas Data Pretes
4.1.1.2 Uji Homogenitas Data Pretes
4.1.1.3 Uji Hipotesis untuk Pretes
4.1.2 Perlakuan
4.1.3 Pelaksanaan Postes
4.1.3.1 Uji Normalitas Data Postes
4.1.3.2 Uji Homogenitas Data Postes
4.1.3.3 Uji Hipotesis untuk Postes
4.2 Pembahasan Hasil Penelitian

47
47
48
50
50
51
51
52
54
55
55
56

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran

59
59
59

DAFTAR PUSTAKA

60

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Kategori Taksonomi Anderson dan Krathohl
Tabel.2.2 Sintaks Model Pembelajarn Berdasarkan Masalah
Tabel.2.3 Penelitian Relevan
Tabel 2.4 Koefisien muai panjang beberapa zat padat
Tabel 3.1 Two Group Pretest-Postest Design
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar Materi Pokok Suhu dan Kalor
Tabel 4.1 Deskripsi Data Hasil Penelitian
Tabel 4.2 Data Pretes Kelas Eksperimen
Tabel 4.3 Data Pretes Kelas Kontrol
Tabel 4.4 Ringkasan Hasil Uji Normalitas Data Pretes
Tabel 4.5 Ringkasan Hasil Uji Homogenitas Data Pretes
Tabel 4.6 Ringkasan Perhitungan Uji Hipotesis Data Pretes
Tabel 4.7 Data Postes Kelas Eksperimen
Tabel 4.8 Data Postes Kelas Kontrol
Tabel 4.9 Ringkasan Hasil Uji Homogenitas Data Postes
Tabel 4.10 Ringkasan Hasil Uji Normalitas Data Postes
Tabel 4.11 Ringkasan Perhitungan Uji Hipotesis Data Postes

10
20
24
29
36
38
47
48
49
50
50
51
52
53
54
55
56

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1
Gambar 4.2
Gambar 4.3
Gambar 4.4

Grafik Data Pretes Kelas Eksperimen
Grafik Data Pretes Kelas Kontrol
Grafik Data Postes Kelas Eksperimen
Grafik Data Postes Kelas Kontrol

48
49
53
54

x

DAFTAR PERSAMAAN

Persamaan 2.1 Hubungan Celsius dengan Fahrenheit
Persamaan 2.2 Hubungan Kelvin dengan Celsius
Persamaan 2.3 Hubungan Celsius dengan Reamur
Persamaan 2.4 Perbandingan skala termometer C : R : F : K
Persamaan 2.5 Pemuaian panjang
Persamaan 2.6 Pemuaian Luas
Persamaan 2.7 Pemuaian Volume
Persamaan 2.8 Kalor
Persamaan 2.9 Kapasitas Kalor
Persamaan 2.10 Kalor Jenis
Persamaan 2.11 Hubungan antara kapasitas kalor dan kalor jenis
Persamaan 2.12 Azas Black
Persamaan 2.13 Konduksi
Persamaan 2.14 Konveksi
Persamaan 2.15 Radiasi

27
28
28
28
29
30
30
31
31
31
32
32
33
33
34

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran I
Lampiran 2. Lembar Kegiatan Siswa I
Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran II
Lampiran 4. Lembar Kegiatan Siswa II
Lampiran 5. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran III
Lampiran 6. Lembar Kegiatan Siswa III
Lampiran 7. Jawaban LKS I
Lampiran 8. Jawaban LKS II
Lampiran 9. Jawaban LKS III
Lampiran 10. Tes Hasil Belajar
Lampiran 11. Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar
Lampiran 12. Validitas Isi Instrumen Oleh Validator
Lampiran 13. Validitas Ramalan
Lampiran 14. Data Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen
Lampiran 15. Data Hasil Belajar Siswa Kelas Kontrol
Lampiran 16. Perhitungan Nilai Rata-Rata dan Standar Deviasi
Lampiran 17. Perhitungan Normalitas Data
Lampiran 18. Uji Homogenitas Data Pretes dan Postes
Lampiran 19. Uji Hipotesis
Lampiran 20. Data Pretes dan Postes Kelas Eksperimen
Lampiran 21. Data Pretes dan Postes Kelas Kontrol
Lampiran 22. Dokumentasi Penelitian Kelas Eksperimen dan Kontrol
Lampiran 23. Tabel Harga Kritis dan r Produk Moment
Lampiran 24. Tabel Harga Kritis Untuk Uji Lilliefors
Lampiran 25. Daftar Nilai Presentil Untuk Distribusi F
Lampiran 26. Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 ke Z
Lampiran 27. Daftar Nilai Presentil Untuk Distribusi t

62
75
78
89
92
103
106
107
108
109
111
118
119
140
142
144
149
156
158
162
164
166
173
174
175
177
178

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang
Peradaban manusia akan sangat diwarnai oleh tingkat penguasaan ilmu

pengetahuan dan teknologi. Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi akan
bersumber pada Sains yakni Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).
Fisika sebagai salah satu unsur dalam IPA mempunyai peranan yang sangat
penting dan strategis dalam pengembangan teknologi masa depan. Oleh karena itu
dalam memacu ilmu pengetahuan dan teknologi, proses pembelajaran fisika perlu
mendapat perhatian yang lebih baik mulai dari tingkat pendidikan SD sampai
perguruan tinggi. Terkait dengan upaya peningkatan mutu pendidikan, berbagai
hal telah dilakukan pemerintah, antara lain: penyempurnaan kurikulum,
pengadaan buku ajar, peningkatan mutu guru dan tenaga kependidikan melalui
berbagai pelatihan dan peningkatan kualitas pendidikan. Meskipun upaya-upaya
yang disebutkan di atas telah dilakukan, namun hasilnya belum seperti yang
diharapkan.
Mutu pendidikan sains (khususnya fisika) di berbagai jenjang pendidikan di
indonesia masih rendah. Hal ini sejalan dengan Laporan United Nations
Development Programme (UNDP) 2014, mengungkapkan bahwa peringkat
Indonesia dibidang pendidikan pada tahun 2014 tidak berubah pada posisi 108
dari 187 dari tahun sebelumnya. Berdasarkan data The Learning Curve Pearson
tahun 2014 juga menunjukkan bahwa Indonesia menempati posisi ke-40 dengan
indeks rangking dan nilai secara keseluruhan yakni -1,84, sementara pada kategori
kemampuan kognitif indeks rangking Indonesia dengan nilai 2,11. Ini
menunjukkan tidak adanya perbaikkan signifikan yang dibuat Indonesia dalam
perbaikan sumber daya manusianya (tribunnews.com,10 Maret 2015).
Rendahnya kualitas pendidikan yang dihasilkan tidak terlepas dari berbagai
faktor di antaranya pengemasan pembelajaran, proses pembelajaran fisika yang
berlangsung masih berorientasi pada buku teks dan ketercapaian kurikulum
dengan didominasi oleh pembelajaran langsung. Pada proses pembelajaran
suasana kelas cenderung teacher-centered sehingga siswa cenderung pasif dalam

mengikuti pembelajaran, kurang memiliki inisiatif di kelas, dan kurang kreatif
dalam berpikir. Proses pembelajaran di dalam kelas diarahkan kepada kemampuan
anak untuk menghafal informasi, tanpa dituntun untuk memahami informasi yang
diingatnya untuk dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari.
Berdasarkan Daftar Kumpulan Nilai (DKN) hasil observasi siswa kelas X
tahun ajaran 2013-2014 SMA Negeri 1 Langsa menunjukkan bahwa nilai ratarata ulangan harian pelajaran Fisika pada materi Suhu dan Kalor yang diperoleh
adalah 62. Nilai tersebut masih dikatakan rendah dan belum mencapai Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) yakni 75. Dari angket yang disebar kepada 35 orang
siswa menunjukkan bahwa 86% siswa tidak menyukai pelajaran fisika dan
menganggap fisika adalah mata pelajaran yaang sulit, hanya 11% siswa
mengatakan bahwa proses pembelajaran dikelas berlangsung dengan melakukan
eksperimen dan 15% siswa yang mengatakan proses pembelajaran berlangsung
dengan melakukan diskusi dan tanya jawab, hal tersebut diperkuat dengan hasil
wawancara dengan salah seorang guru fisika di SMA Negeri 1 Langsa, Bapak
Ridwan, S.Si, menyatakan bahwa dalam proses pembelajaran jarang dilaksanakan
eksperimen dikarenakan tidak semua materi pembelajaran fisika yang dapat
dilaksanakan secara eksperimen serta terbatasnya alat. Beliau juga mengatakan
bahwa keaktifan siswa dalam proses pembelajaran masih rendah dan kurangnya
minat siswa akibat tidak terlibat langsung dalam masalah. Bila hal tersebut tidak
ditangani dengan serius, masalah tersebut akan terus-menerus menghambat proses
pembelajaran dan berimbas kepada hasil belajar yang rendah.
Hal tersebut diperkuat oleh Davis dalam Rusman (2012) mengemukakan
bahwa salah satu kecenderungan yang sering dilupakan adalah melupakan bahwa
hakikat pembelajaran adalah belajarnya siswa dan bukan mengajarnya guru.
Arends dalam Trianto (2012) juga mengatakan bahwa dalam mengajar guru selalu
menuntut siswa untuk belajar tapi jarang memberikan pelajaran tentang
bagaimana siswa untuk belajar, guru juga menuntut siswa untuk menyelesaikan
masalah, tapi jarang mengajarkan bagaimana siswa seharusnya menyelesaikan
masalah.
Dari kedua pendapat tersebut, perlu ditemukan cara yang terbaik untuk
menyampaikan

berbagai

konsep

yang diajarkan

sehingga

siswa

dapat

menggunakan dan mengingat lebih lama konsep tersebut. Maka guru pun dituntut
dapat berkomunikasi baik dengan siswanya, dapat membuka wawasan berpikir
yang beragam dari seluruh siswa, sehingga dapat mempelajari berbagai konsep
dan cara mengaitkannya dalam kehidupan nyata serta dapat

memilih model

pembelajaran yang dapat memacu semangat setiap siswa untuk secara aktif ikut
terlibat dalam pengalaman belajarnya.
Berdasarkan pertimbangan tersebut dan masalah-masalah yang dihadapi
siswa SMA Negeri 1 Langsa, maka salah satu alternatif model pembelajaran yang
memungkinkan

dikembangkannya

keterampilan

berpikir

siswa

dalam

memecahkan masalah dan keterlibatan siswa dalam pengalaman belajarnya adalah
Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM).
Arends (2013) mengatakan, “Pengajaran berdasarkan masalah merupakan
suatu pendekatan pembelajaran dimana siswa mengerjakan permasalahan yang
autentik dengan maksud untuk menyusun pengetahuan mereka sendiri,
mengembangkan inkuiri dan keterampilan berpikir tingkat lebih tinggi,
mengembangkan

kemandirian

dan

percaya

diri”.

Trianto

(2012)

juga

menambahkan bahwa model pembelajaran berdasarkan masalah (Problem Based
Learning) merupakan suatu model pembelajaran yang didasarkan pada banyaknya
permasalahan yang membutuhkan penyelidikan autentik yakni penyelidikan yang
membutuhkan penyelesaian nyata dari permasalahan yang nyata.
Model pembelajaran berdasarkan masalah mampu mengajak siswa
kedalam suatu pembelajaran penyelidikan masalah-masalah dan melibatkannya
langsung dalam penyelesaian masalah tersebut, pembelajarannya yang realistik
dengan kehidupan siswa, dapat membuat ketahanan ingatan siwa terhadap konsep
lebih lama, mengeksplor kemampuan memecahkan masalah serta konsep yang
dibelajarkan sesuai dengan kebutuhan dan dekat dengan kehidupan siswa.
Pelaksanaan pembelajaran dengan model pembelajaran berdasarkan
masalah, diharapkan siswa dapat terlibat langsung dalam penyelidikan masalah
yang dapat berupa eksperimen maupun diskusi sehingga timbulnya minat dalam
belajar fisika serta meningkatkan kemampuan berpikir dan memecahkan masalah
yang berujung pada peningkatan hasil belajar.

Keunggulan model pembelajaran berdasarkan masalah telah banyak
dibuktikan melalui penelitian, diantaranya Elviarni (2012) yang berjudul
“Pengaruh Penggunaan Metode PBL Secara Kooperatif Terhadap Hasil Belajar
Fisika Siswa Di SMK-TR Raksana Medan, dengan hasil penelitian yaitu,
Penerapan model pembelajaran berdasarkan masalah (Problem Based Learning)
memberikan pengaruh baik terhadap hasil belajar. Penelitian yang sama juga
dilakukan oleh Mutaharoh (2011), berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran
Berbasis Masalah (Problem Based Learning) terhadap hasil belajar fisika siswa”,
hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran berdasarkan
masalah (Problem Based Learning) dapat dijadikan sebagai alternatif dalam
pembelajaran IPA, khususnya fisika.
Berdasarkan uraian diatas, peneliti termotivasi untuk melakukan sebuah
kajian dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah
Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Suhu dan Kalor Kelas X
Semester II SMA Negeri 1 Langsa T.P 2014/2015”.

1.2

Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka yang menjadi identifikasi masalah

dalam penelitian ini adalah:
1. Nilai rata-rata hasil ulangan harian pelajaran fisika siswa masih rendah
2. Kurang terlibatnya siswa dalam pengalaman belajarnya
3. Rendahnya minat siswa dalam belajar fisika
4. Keaktifan siswa dalam belajar masih kurang
5. Banyaknya siswa yang beranggapan bahwa fisika adalah mata pelajaran
yang sulit
1.3

Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka yang menjadi batasan

masalah dalam penelitian ini adalah Model Pembelajaran Berbasis Masalah
(PBM), objek penelitian adalah siswa kelas X semester II SMA Negeri 1 Langsa
T.P 2014/2015 dan Materi pokok yang akan diberikan adalah Materi Pokok Suhu
dan Kalor.

1.4

Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi dan batasan masalah, maka yang menjadi rumusan

masalah adalah sebagai berikut :
1. Bagaimanakah hasil belajar fisika siswa yang diajarkan dengan model
pembelajaran berdasarkan masalah pada materi pokok Suhu dan Kalor
Kelas X Semester II SMA Negeri 1 Langsa T.P.2014/2015?
2. Bagaimanakah

hasil

belajar

fisika

siswa

yang

diajarkan

dengan

pembelajaran konvensional pada materi pokok Suhu dan Kalor Kelas X
Semester II SMA Negeri 1 Langsa T.P.2014/2015?
3. Apakah ada perbedaan akibat pengaruh model pembelajaran berdasarkan
masalah terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok Suhu dan Kalor
Kelas X Semester II SMA Negeri 1 Langsa T.P.2014/2015?
1.5

Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui hasil belajar fisika siswa yang diajarkan dengan model
pembelajaran berdasarkan masalah pada materi pokok Suhu dan Kalor
Kelas X Semester II SMA Negeri 1 Langsa T.P.2014/2015.
2. Untuk mengetahui hasil belajar fisika siswa yang diajarkan dengan
pembelajaran konvensional pada materi pokok Suhu dan Kalor Kelas X
Semester II SMA Negeri 1 Langsa T.P.2014/2015.
3. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan akibat pengaruh model
pembelajaran berdasarkan masalah terhadap hasil belajar siswa pada materi
pokok Suhu dan Kalor Kelas X Semester II SMA Negeri 1 Langsa
T.P.2014/2015.
1.6

Manfaat Penelitian

1. Menambah wawasan dan pengetahuan bagi peneliti tentang Model
Pembelajaran Berbasis Masalah dan keefektifannya.
2. Memberikan masukan bagi guru fisika untuk lebih memiliki pemahaman
dan keterampilan agar bisa menyampaikan pembelajaran fisika dengan baik
dengan menggunakan model yang efektif.

3. Memberikan informasi dan masukan kepada pengawas dan praktisi
pendidikan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan keefektifan suatu
model dalam pembelajaran.
4. Sebagai bahan pembanding bagi peneliti berikutnya yang akan meneliti
dengan model pembelajaran yang sama.
1.7

Definisi Operasional

1. Model Pembelajaran Berbasis Masalah
Menurut Trianto (2012), “Model pembelajaran berdasarkan masalah
merupakan suatu model pembelajaran yang didasarkan pada banyaknya
permasalahan yang membutuhkan penyelidikan autentik yakni penyelidikan
yang membutuhkan penyelesaian nyata dari permasalahan yang nyata”.
2. Model Pembelajaran Konvensional
Menurut Sanjaya (2006), “Pembelajaran konvesional itu bersifat teoritis dan
abstrak, tindakan atau perilaku guru didasarkan pada faktor luar dirinya,
misalnya individu melakukan sesuatu karena takut hukuman atau untuk
memperoleh nilai yang bagus dari guru. Guru merupakan penentu jalannya
pembelajaran, pembelajaran berlangsung di kelas dan keberhasilan hanya
diukur dari tes”.
3.

Belajar
Menurut Sagala (2009), “Belajar merupakan proses terbentuknya tingkah
laku baru yang disebabkan individu

merespon lingkungannya, melalui

pengalaman pribadi yang tidak termaksud kematangan, pertumbuhan atau
insting”.
4. Hasil belajar
Menurut Sardiman (2000), “Hasil belajar yang dicapai selalu memunculkan
pemahaman atau pengertian atau menimbulkan reaksi atau jawaban yang
dapat dipahami dan diterima oleh akal”.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Dari hasil analisis yang dilakukan dalam penelitian ini diperoleh
kesimpulan sebagai berikut :
1. Hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran berdasarkan
masalah diperoleh rata-rata sebesar 81,08 dengan 86,48 % siswa tuntas.
2. Hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran konvensional
diperoleh rata-rata sebesar 77,13 dengan 71,97 % siswa tuntas.
3. Hasil uji hipotesis memberikan nilai thitung = 3,872, ttabel = 1,668 dengan dk
= 72 dan taraf signifikan  = 0,05 menunjukkan bahwa ada perbedaan

akibat pengaruh model pembelajaran Berdasarkan Masalah terhadap hasil
belajar siswa pada materi pokok Suhu dan Kalor kelas X semester II SMA
Negeri 1 Langsa T.P 2014/2015.
5.2 Saran
1. Kepada peneliti selanjutnya agar memberikan pengarahan terlebih dahulu
sebelum pembelajaran dimulai kepada setiap kelompok untuk saling
berdiskusi, mengeluarkan pendapat, tukar pikiran serta menyatukan
pikiran-pikiran atau ide setiap anggota kelompok untuk menyelesaikan
tugas yang diberikan guru.
2. Kepada peneliti selanjutnya agar lebih memotivasi siswa agar tidak malumalu dalam melakukan presentasi serta membantu kelompok yang
mengalami kesulitan dalam melakukan presentasi dan memotivasi siswa
untuk berani mengeluarkan pendapat dan bertanya dengan memberikan
penghargaan berupa pujian kepada siswa yang berani mengeluarkan
pendapat dan bertanya.

DAFTAR PUSTAKA
Arends, R. I., (2013), Learning to teach, Humanika Salemba,Yogyakarta.
Arikunto, S, (2010), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi), Bumi
Aksara, Jakarta.
Depdikbud, (1992), Penyusunan, Penskoran Dan Penggunaan Tes Prestasi
Belajar Bentuk Uraian, Depdikbud, Jakarta.
Djamarah. S.B & Zain, A, (2006), Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta,
Jakarta.
Elviarni, (2010), Pengaruh Penggunaan Metode PBL Secara Kooperatif
Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Di SMK-TR Raksana Medan,
Skripsi Tidak diterbitkan.
Kanginan, M, (2008), Fisika Untuk Kelas X, Erlangga, Jakarta.
Medriati, R, (2013). Upaya Peningkatan Hasil Belajar Fisika Siswa Pada Konsep
Cahaya Kelas VII6 Melalui Penerapan Model Pembelajaran Problem
Based Learning (PBL) Berbasis Laboratorium di SMPN 14 Kota
Bengkulu, Skripsi tidak diterbitkan.
Mutoharoh, (2011), Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem
Based Learning) Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa, Skripsi tidak
diterbitkan.
Purwanto, (2004), Fisika SMA Kelas X, Piranti, Jakarta.
Rusman, (2012), Model-Model Pembelajaran, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Rusnayati, H. dan Cahya Prima, E, (2011), Penerapan Model Pembelajaran
Problem Based Learning Dengan Pendekatan Inkuiri Untuk
Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Dan Penguasaan Konsep
Elastisitas Pada Siswa SMA. Skripsi tidak diterbitkan.
Sagala, S, (2009), Konsep dan Makna Pembelajaran, Alfabeta, Jakarta.
Sanjaya, W, (2009), Strategi Pembelajaran, Kencana Media Persada, Jakarta.
Santrock. J. W. (2012), Psikologi Pendidikan, Kencana, Jakarta.
Sardiman, (2000), Interaksi dan Motivasi Belajar, Grafindo, Jakarta.
Slameto, (2010), Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Rineka
Cipta, Jakarta.

Sudjana, (2002), Metode Statistika, Tarsito, Jakarta.
Suhanda dkk, (2014), Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Dan
Tutor Teman Sebaya Terhadap Hasil Belajar Fisika Kelas VII MTSN
Kota Solok. Skripsi tidak diterbitkan.
Trianto, (2012), Mendesain Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi
Konstruktivistik, Prestasi Pustaka, Jakarta.
http://m.tribunnews.com/nasional/2015/02/11perlu-solusi-baru-meningkatkankualitas-pendidikan-dan-sdm (diakses : 10 Maret 2015).
http://m.kompasiana.com/post/read/682198/2/sistem-pendidikan-yangamburadul.html (diakses : 10 Maret 2015).