FENOMENA REMAJA DALAM BERPENAMPILAN (STUDI KASUS REMAJA DI SUN PLAZA-MEDAN.

(1)

(2)

(3)

(4)

i ABSTRAK

RISNAWATI SEMBIRING, NIM 3101122213, FENOMENA REMAJA DALAM BERPENAMPILAN (STUDI KASUS REMAJA DI SUN PLAZA-MEDAN), FAKULTAS ILMU SOSIAL, UNIVERSITAS NEGERI MEDAN, 2014

Pembimbing: Supsiloani, M.Si

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor pendorong penampilan remaja meniru artis atau tokoh idolanya; untuk mengetahui apa saja aktivitas remaja saat meniru penampilan idolanya; untuk mengetahui proses pembentukan komunitas remaja yang meniru penampilan idolanya; dan untuk mengetahui apa saja topik pembahasan remaja saat berkumpul dengan komunitasnya.

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk menggambarkan mengenai pola interaksi dan gaya hidup remaja di Sun Plaza-Medan. Subjek penelitiannya yaitu pengunjung remaja dan objeknya di Sun Plaza-Medan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dokumentasi dan studi kepustakaan.

Hasil penelitian ini menujukkan bahwa fenomena dalam berpenampilan remaja banyak yang meniru idolanya, hal ini disebabkan adanya faktor internal dan eksternal. Faktor internal sendiri berasal dari keinginan kuat diri remaja sendiri. Sementara faktor eksternal didorong oleh lingkungan sehingga terbentuk suatu komunitas remaja. Komunitas inilah yang menjadi wadah penyaluran hobby para remaja untuk bereksistensi mengikuti trend masa kini. Sehingga gaya hidup yang mengandalkan trend masa kini menjadi konsumsi untuk aktivitas remaja yang selalu tampil up to date. Pola konsumtif terhadap mode-mode yang sedang trend dan berpatokan pada idolanya merupakan kepuasan tersendiri bagi para remaja yang mampu mengikutinya. Walaupun dalam konteks barang-barang yang remaja konsumsi tidak semuanya original. Remaja juga sering berpergian kesuatu tempat kususnya Sun Plaza-Medan hanya untuk nogkrong bersama komunitasnya dan menujukkan penampilannya yang serba trendy.


(5)

ii KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan penyertaanNya sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi yang berjudul “Fenomena Remaja Dalam Berpenampilan (Studi Kasus Remaja Di Sun Plaza-Medan”.

Penulis juga tidak lupa menyampaikan rasa terimakasih bagi pihak-pihak yang telah memberikan motivasi maupun kontribusi bagi penulis, sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini . Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Rektor Universitas Negeri Medan, Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik,

M.Si.

2. Dekan Fakultas Ilmu Sosial, Dr. Restu MS beserta jajarannya yang telah memberikan segala kemudahan dalam penyelesaian skripsi ini.

3. Ketua Jurusan Program Studi Pendidikan Antropologi, Ibu

Puspitawati, M,Si yang telah memberikan fasilitas dan motivasi dalam penyelesaian skripsi ini.

4. Ibu Supsiloani, M.Si selaku pembimbing penulis yang telah

membimbing dan memberikan banyak masukan, arahan dan nasihat kepada penulis selama proses penyelesaian skripsi ini.


(6)

iii

5. Ibu Dra.Nurjannah, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Akademik

penulis yang telah memberikan masukan, nasehat dan motivasi selama proses penyelesaian skripsi ini.

6. Ibu Sulian Ekomila, S.Sos.,M.SP dan Ibu Murni Eva Marlina, M.Si selaku dosen penguji yang telah memberikan banyak masukan dalam perbaikan dan penyelesaian skripsi ini.

7. Seluruh Dosen beserta Staf-staf Program Studi Antropologi Sosial yang memberikan fasilitas dan banyak ilmu serta pengalaman yang luar biasa yang penulis rasakan selama menuntut ilmu sejak tahun 2010.

8. Ayanda N. Sembiring dan Ibunda M. Br. Ginting yang telah

membimbing penulis hingga sampai pada saat ini juga memberikan motivasi tidak terhitung baik secara materi dan nonmateri sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini.

9. Kepada pihak Sun Plaza-Medan kususya buat Ariel Wuryanti

selaku Supervisor yang telah memberikan izin penelitian dalam penyelesaian skripsi ini.

10.Kak Kelara dan Kak Putri selaku pengawai di Sun Plaza-Medan

yang telah memberikan nasihat dan melayani dengan baik saat penulis melakukan penelitian.

11.Adik-adik yang baik hati (Alvin, Monika, Ribka, Tari, Feby,


(7)

iv waktunya untuk bercerita panjang lebar dan memberikan masukan guna terciptanya tulisan dan melengkapi data skripsi ini.

12.Kakak-kakakku dan Abang-abangku tercinta kususnya untuk kakak

Eppyku dan Abang Sarpetku yang selalu takhenti-henti memberikan nasehat untuk saya dan memberikan materi kepada saya guna terselesainya skripsi ini.

13.Untuk Abang Iparku dan kakak Iparku kususnya buat bapak

sikeritik yang selalu memberikan nasehat kepada saya dan membantu saya untuk menyelesaikan skripsi ini.

14.Adik-adikku Lestari dan Agun yang telah menjadi salah satu

motivasi besar bagi penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

15.Untuk semua keponaan-keponaanku kususnya untuk Tiara, Anggi,

dan Darnel yang selalu membuat saya jengkel dan mampu membuat bibik nisnya nagis. Kelincahan kalian membuat bibik selalu tertawa dan selalu merindukan kalian selagi kita berjauhan. Keceriaan kalian membuat penulis termotivasi untuk meyusun skripsi ini.

16.Sahabat-sahabat tercintaku Tiomahita Sinaga, Lamria Simamora

dan Desy Girsang yang mampu menciptakan rasa nyaman, aman, terjaga dan terkendali. Teman yang jadi sahabat luar biasa yang selalu menciptakan ide-ide yang cemerlang dan selalu berada disamping saya baik saya lagi sedih maupun senang. Pastinya


(8)

v sahabat saya ini selalu berada disamping saya untuk memberikan dukungan dan motivasi untuk menyelesaikan skripsi ini.

17.Buat teman seperjuagan saya Kristina Lumban Siantar, Sri Ika

Silvia Br ginting, Dwi Theresia Sipangkar, Erika dan Jontra yang sama-sama berjuang untuk menyelesaikan skripsi.

18.Antropologi 2010 dengan selogannya together we can, Yes we can sangat nyata artinya saat kita bersama membangun arti persaudaraan. Walau diselingi oleh konflik-konflik kecil, semuanya telah kita lalui dengan saling mengasihi.

19.Abangda dan kakanda Pend. Antropologi 2008, Antropologi 2009, adinda 2011, 2012,2013 terima kasih atas doanya Bro & Sist.

20.Seluruh teman-teman seperjuagan PPL di SMA N 4 Kisaran yang

membantu penulis untuk semangat mengerjakan Skripsi ini.

Serta kepada pihak-pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu. Semoga Tuhan membalas kebaikan kalian serta diberikan berkat dan rahmatNya.

Pada akhirnya penulis menyadari bahwa skripsi ini belum sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritikan yang membangun untuk kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini membawa manfaat bagi semua pihak.

Medan, Juni 2014 Penulis

NIM : 3101122213 Risnawati Sembiring


(9)

vi DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... vi

BAB I.PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang ... 1

1.2 IdentifikasiMasalah ... 4

1.3 PembatasanMasalah ... 4

1.4 RumusanMasalah ... 5

1.5 TujuanPenelitian ... 5

1.6 ManfaatPenelitian ... 6

BABII.KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORITIS 2.1Kajian Pustaka ... 7

2.2 KerangkaKonseptual ... 8

2.2.1. Remaja... 8

2.2.2 Perilaku Konsumtif ... 10

2.3Kerangka Teori... 13

2.3.1 Teori Fenomenologi (Phenomenological Sociology) ... 13

2.3.2 Teori Behavior (perilaku) ... 16

2.3.3Teori Gaya Hidup (Lifi Style) ... 17


(10)

vii BAB III.METODE PENELITIAN

3.1Metode Penelitian... 22

3.2Subjek dan Objek Penelitian ... 22

3.3.1 Subjek Penelitian ... 22

3.3.2 Objek Penelitian ... 23

3.3 Teknik Pengumpulan Data ... 23

3.3.1 Observasi ... 23

3.3.2 Wawancara ... 24

3.3.3 Dokumentasi ... 26

3.4 Analisis Data ... 26

BAB IV.PEMBAHASAN 4.1Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 28

4.1.1 Sejarah Sun Plaza-Medan ... 28

4.1.2 Letak Geografis Sun Plaza-Medan ... 30

4.1.3 Luas Lokasi Sun Plaza-Medan ... 31

4.1.4 Sun Plaza Sebagai Tempat Untuk Menujukkan Penampilan Yang Serba Trend ... 31

4.1.5 Perilaku Imitasi (Meniru) ... 38

4.2 Faktor Pendorong Penampilan Remaja Meniru Artis Atau Tokoh Idolanya ... 41

4.2.1Faktor Internal ... 42


(11)

viii

4.3 Aktivitas Remaja Saat Meniru Penampilan Idolanya... 47

4.3.1 Nogkrong (hang-out) ... 48

4.3.2 Berbelanja ... 53

4.3.3 Berdandan ... 57

4.4 Proses Pembentukan Komunitas Remaja Yang Meniru Penampilan Idolanya ... 61

4.5 Topik Pembahasan Remaja Saat Berkumpul Dengan Komunitasnya . 65 BABV KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 70

5.2 Saran ... 72 DAFTAR PUSTAKA


(12)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Bagi sebagian besar individu yang baru beranjak dewasa bahkan yang sudah melewati usia dewasa, remaja adalah waktu yang paling berkesan dalam hidup mereka. Masa remaja merupakan masa untuk mencari identitas/ jati diri. Individu ingin mendapat pengakuan tentang apa yang dapat ia hasilkan bagi orang lain.Remaja yang berada di pedesaan dengan remaja yang berada di perkotaan sangat berbeda sekali. Remaja diperkotaan khususnya, memiliki perkembangan perilaku yang sangat menonjol salah satunya dalam hal gaya hidup. Mulai dari gaya belajar, gaya berbicara dan bahkan gaya berpenampilan.

Karakteristik penampilan remaja saat ini, cenderung nyentrik dan

berlebihan misalnya berpakaian dengan warna mencolok tetapi kurang matching

dalam hal pola, corak, maupun komposisi warna walaupun bagi persepsi diri si remaja itu sendiri, penampilan tersebut merupakan penampilan yang baik (atau justru yang terbaik) pada hal bagi individu lain belum tentu penampilan tersebut yang terbaik.

Agar terlihat eksis dan gaul, remaja seringkali terlihat memegang handphone (dengan merk yang tidak terlalu populer atau bukan handphone terkini) dan seringkali terlihat sibuk mengecek handphonenya walaupun handphone tersebut jarang berbunyi, jarang ada telefon atau sms masuk, dan


(13)

2

bukan handphone dengan fasilitas game dan multimedia yang mendukung untuk memainkannya.

Gaya hidup remaja selalu menuntut perubahan yang cepat, mereka tidak suka hal-hal yang bersifat statis. Trend adalah suatau yang sedang menjamur atau yang sedang disukai dan digandrungi oleh remaja. Remaja merupakan kelompok yang mudah berubah dan cepat mengikuti trend. Ada banyak faktor yang menimbulkan terjadinya perubahan mentalitas dikalangan remaja, yaitu faktor intern dan ekstern. Faktor intern adalah faktor yang ada dalam diri individu itu sendiri, kurang percaya diri dan lain sebagainya. Sedangkan faktor ekstern bisa bersumber dari keluarga, lingkungan masyarakat, teman dan dunia informasi lainnya.

Gaya hidup remaja sangat erat dengan perilaku konsumtif. Perilaku konsumtif merupakan suatu perilaku membeli barang-barang dan jasa yang sifatnya kurang diperlukan dan hanya mementingkan faktor keinginan dan kesenangan dibandingkan dengan faktor kebutuhan. Remaja lebih mementingkan berpenampilan sehingga Para remaja kini terjebak dalam kehidupan konsumtif, dengan rela mengeluarkan uangnya untuk menuruti segala keinginan, bukan kebutuhan, dalam keseharianya remaja menghabiskan uang mereka untuk membeli makanan, pakaian, perangkat elektronik, hiburan seperti menonton film dan sebagainya. Semua ini dilakukan kebanyakan hanya untuk ajang pamer dan gengsi.

Agar tampak lebih gaul, gaya hidup remaja banyak mengadopsi model-model iklan atau pemain sinetron yang sedang trend, seperti model-model fashion,


(14)

3

aksesori, telefon seluler, tato, tindik, dan sebagainya. Tak jarang remaja yang berasal dari segi sosial ekonomi, yang umumnya berasal dari golongan ekonomi menengah kebawah memaksakan diri untuk mendapatkan barang-barang untuk berpenampilan seperti artis idola mereka. Remaja lebih mengidolakan artis sebagai idolanya sendiri, sehingga setiap ternd yang di munculkan idolanya itu remaja selalu berusaha mendapatkan barang apa saja yang di miliki idolanya, seperti Tas yang bermerek, sepatu yang bermerek dan asesoris yang serba mahal dan berkualitas. Maka membeli barang tiruan pun tidak masalah bagi remaja asalkan remaja bisa berpenampilan seperti artis kesayangan mereka itu.

Remaja juga lebih sering terlihat berkelompok dan cenderung dengan jenis kelamin yang sama. Komunikasi remaja biasanya berbicara dengan nada yang cukup keras, dengan seringkali menggunakan bahasa-bahasa gaul ala remaja jaman sekarang, tertawa berlebihan (volume suara tawa yang cukup keras) dan isi pembicaraannya yang tidak terlalu penting untuk dibahas.

Berdasarkan dari segi fenomena sosial, remaja merupakan fenomena cara pola pikir remaja yang ekspresif dirinya ingin diperhatikan orang lain, baik itu dalam tingkahlaku atau dalam cara berpenampilan, remaja yang ingin terlihat eksis dan sedikit berbeda dengan orang-orang biasa saja dalam hal berpenampilan. Hal inilah yang membuat penulis merasa tertarik untuk meneliti tentang fenomena remaja dalam berpenampilan dan bagaimana kaitannya dengan perilaku konsumtif remaja dengan judul penelitian :


(15)

4

“FENOMENA REMAJA DALAM BERPENAMPILAN (STUDY KASUS REMAJA DI SUN PLAZA-MEDAN)

1.2 Identifikasi Masalah

Seperti yang terdapat di latar belakang, adapun masalah yang akan diteliti yaitu:

1. Perkembangan perilaku remaja kota yang sangat menonjol, salah satuya

dalam gaya hidup.

2. Remaja cendrung mengikuti penampilan artis idola mereka sehingga

menimbulkan perilaku konsumtif.

3. Perilaku konsumtif remaja dikarenakan boros untuk membeli

barang-barang yang tidak mereka butuhkan, bahkan hanya untuk sekedar menjaga gengsi.

4. Fenomena remaja dan perilaku konsumtif merupakan salah satu bentuk

usaha, pola pikir remaja yang ingin diperhatikan orang lain.

5. Perkembangan zaman membuat orang tua gelisah dengan perilaku remaja

yang selalu mengikuti trend yang berkembang dalam berpenampilan

1.3 Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah diatas, adapun batasan masalah yang akan diteliti adalah mengenai potret fenomena remaja khususnya penampilan mereka yang mengimitasi artis kesayangan mereka serta kaitannya dengan perilaku konsumtif.


(16)

5 1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah yang di paparkan diatas, maka dapat disimpulkan rumusan masalah sebagai berikut :

1. Apa faktor pendorong penampilan remaja meniru artis atau tokoh

idolanya?

2. Apa Aktivitas remaja saat dia meniru penampilan idolanya ?

3. Bagaimana proses pembentukan komunitas remaja yang berpenampilan

meniru idolanya?

4. Apa topik pembahasan remaja saat berkumpul dengan komunitasnya?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui faktor- faktor pendorong remaja yang meniru artis atau tokoh idolanya

2. Untuk mengetahui aktivitas remaja saat dia meniru penampilan idolanya

3. Untuk mengetahui proses pembentukan komunitas remaja yang

berpenampilan meniru idolanya.

4. Untuk mengetahui topik pembahasan remaja saat berkumpul dengan


(17)

6 1.4 Manfaat Penelitian

1. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk menambah pengetahuan

dan wawasan peneliti tentang fenomena remaja dalam berpenampilan 2. Penelitian ini juga di harapkan dapat menjadi sebuah kajian terhadap ilmu

sosial

3. Sebagai bahan referensi untuk penelitian selanjutnya dan perbandingan


(18)

70 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1. Faktor-faktor yang mempengaruhi remaja meniru gaya penampilan

idolanya berasal dari dalam (internal) dan dari luar (eksternal). Faktor internal ini remaja memiliki hobby yang sama dengan idolanya sedangkan faktor eksternal akibat dari pergaulan terhadap teman satu kelompoknya, sehingga remaja ikut-ikutan untuk mengidolakan artis sebagai idolanya. Bagi remaja mampu memiliki barang-barang yang dimiliki idolanya merupakan suatu kepuasan tersendiri bagi remaja yang terlalu teropsesi terhadap idolanya, walaupun barang-barang yang dimiliki remaja tidak semuanya barang yang original.

2. Berbagai macam kegiatan atau aktivitas yang dilakukan remaja untuk

meniru gaya hidup idolanya, diantaranya adalah nogkrong, berbelanja dan berdandan. Remaja lebih sering nogkrong bersama komunitasnya di Sun Plaza, karena Sun Plaza merupakan tempat nogkrong yang bergegsi. Tetapi tidak tertutup kemungkinan remaja sering nogkrong bersama komunitasnya dipedagang kakilima jikalau uang saku tidak ada lagi. Berbelanja merupakan kegiatan yang sangat remaja inginkan, kususnya untuk remaja perempuan. Perkembangan teknologi membuat remaja mudah untuk mengakses berbagai trend yang dimunculkan oleh idolanya, sehingga membuat remaja berusaha untuk mengkonsumsi berbagai barang


(19)

71

yang dimiliki idolanya. Padahal barang tersebut bukan kebutuhan utama remaja, tetapi untuk menjaga penampilan remaja rela untuk mengeluarkan uang simpanannya untuk berbelanja bersama komunitasnya. Selain itu berdandan bagi remaja merupakan kegiatan yang wajar dilakukan untuk mempercantik diri.

3. Proses pembentukan komunitas remaja berpenampilan menonjol di Sun

Plaza-Medan karena memiliki idola yang sama, berasal dari lingkungan rumah yang berdekatan, satu sekolah yang sama, memiliki hobby berbelanja, berdandan dan senag nogkrog bersama, selain itu remaja merasa nyaman dan yambung ketika bersama dengan teman-teman yang sudah membentuk komunitas tersebut.

4. Topik pembahasan remaja saat berkumpul dengan komunitasnya dimulai dari

ceritera diperjalanan ketempat tongkrongan. Sesampainya ditempat nogkrong sekedar memesan segelas minuman dimulai dengan cerita hangat seputar lingkungan sekitar dan aktivitas mereka disekolah. Kemudian dilanjutkan lagi perbincangan mengenai pacar mereka masing-masing bagi yang memilikinya tetapi kalau tidak memiliki hanya sekedar menjadi pendegar sejati. Selanjutnya baru pada topik trend baru yang berpedoman pada idola para remaja dan menceritakan segala barang yang dimiliki remaja demi menjaga penampilannya, selain itu remaja juga memuji temannya bagi yang berpenampilan keren dan kelihatan cantik.


(20)

72 5.2 Saran

1. Setiap remaja berhak memiliki idola dalam dirinya baik itu dari

kalangan Artis, para tokoh pahlawan, dan lain sebagainya. Tetapi seharusnya remaja bisa menjadikan tokoh idolanya sebagai motivasi dalam diri untuk meraih impian atau cita-citanya.

2. Sebaiknya para remaja memperhatikan dengan baik penampilannya

terlebih dahulu sebelum melakukan aktivitasnya di luar rumah, agar orang-orang disekitarnya tidak merasa risih akan penampilan remaja tersebut.

3. Peran orang tua sangat dibutuhkan agar remaja dapat memilih apa saja yang baik untuk remaja tiru. Sehingga aktivitas anak remaja dikontrol dan diawasi oleh orang tuanya.


(1)

“FENOMENA REMAJA DALAM BERPENAMPILAN (STUDY KASUS REMAJA DI SUN PLAZA-MEDAN)

1.2 Identifikasi Masalah

Seperti yang terdapat di latar belakang, adapun masalah yang akan diteliti yaitu:

1. Perkembangan perilaku remaja kota yang sangat menonjol, salah satuya dalam gaya hidup.

2. Remaja cendrung mengikuti penampilan artis idola mereka sehingga menimbulkan perilaku konsumtif.

3. Perilaku konsumtif remaja dikarenakan boros untuk membeli barang-barang yang tidak mereka butuhkan, bahkan hanya untuk sekedar menjaga gengsi.

4. Fenomena remaja dan perilaku konsumtif merupakan salah satu bentuk usaha, pola pikir remaja yang ingin diperhatikan orang lain.

5. Perkembangan zaman membuat orang tua gelisah dengan perilaku remaja yang selalu mengikuti trend yang berkembang dalam berpenampilan

1.3 Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah diatas, adapun batasan masalah yang akan diteliti adalah mengenai potret fenomena remaja khususnya penampilan mereka yang mengimitasi artis kesayangan mereka serta kaitannya dengan perilaku konsumtif.


(2)

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah yang di paparkan diatas, maka dapat disimpulkan rumusan masalah sebagai berikut :

1. Apa faktor pendorong penampilan remaja meniru artis atau tokoh idolanya?

2. Apa Aktivitas remaja saat dia meniru penampilan idolanya ?

3. Bagaimana proses pembentukan komunitas remaja yang berpenampilan meniru idolanya?

4. Apa topik pembahasan remaja saat berkumpul dengan komunitasnya?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui faktor- faktor pendorong remaja yang meniru artis atau tokoh idolanya

2. Untuk mengetahui aktivitas remaja saat dia meniru penampilan idolanya 3. Untuk mengetahui proses pembentukan komunitas remaja yang

berpenampilan meniru idolanya.

4. Untuk mengetahui topik pembahasan remaja saat berkumpul dengan komunitasnya.


(3)

1.4 Manfaat Penelitian

1. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk menambah pengetahuan dan wawasan peneliti tentang fenomena remaja dalam berpenampilan 2. Penelitian ini juga di harapkan dapat menjadi sebuah kajian terhadap ilmu

sosial

3. Sebagai bahan referensi untuk penelitian selanjutnya dan perbandingan bagi peneliti lain.


(4)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1. Faktor-faktor yang mempengaruhi remaja meniru gaya penampilan idolanya berasal dari dalam (internal) dan dari luar (eksternal). Faktor internal ini remaja memiliki hobby yang sama dengan idolanya sedangkan faktor eksternal akibat dari pergaulan terhadap teman satu kelompoknya, sehingga remaja ikut-ikutan untuk mengidolakan artis sebagai idolanya. Bagi remaja mampu memiliki barang-barang yang dimiliki idolanya merupakan suatu kepuasan tersendiri bagi remaja yang terlalu teropsesi terhadap idolanya, walaupun barang-barang yang dimiliki remaja tidak semuanya barang yang original.

2. Berbagai macam kegiatan atau aktivitas yang dilakukan remaja untuk meniru gaya hidup idolanya, diantaranya adalah nogkrong, berbelanja dan berdandan. Remaja lebih sering nogkrong bersama komunitasnya di Sun Plaza, karena Sun Plaza merupakan tempat nogkrong yang bergegsi. Tetapi tidak tertutup kemungkinan remaja sering nogkrong bersama komunitasnya dipedagang kakilima jikalau uang saku tidak ada lagi. Berbelanja merupakan kegiatan yang sangat remaja inginkan, kususnya untuk remaja perempuan. Perkembangan teknologi membuat remaja mudah untuk mengakses berbagai trend yang dimunculkan oleh idolanya, sehingga membuat remaja berusaha untuk mengkonsumsi berbagai barang


(5)

yang dimiliki idolanya. Padahal barang tersebut bukan kebutuhan utama remaja, tetapi untuk menjaga penampilan remaja rela untuk mengeluarkan uang simpanannya untuk berbelanja bersama komunitasnya. Selain itu berdandan bagi remaja merupakan kegiatan yang wajar dilakukan untuk mempercantik diri.

3. Proses pembentukan komunitas remaja berpenampilan menonjol di Sun Plaza-Medan karena memiliki idola yang sama, berasal dari lingkungan rumah yang berdekatan, satu sekolah yang sama, memiliki hobby berbelanja, berdandan dan senag nogkrog bersama, selain itu remaja merasa nyaman dan yambung ketika bersama dengan teman-teman yang sudah membentuk komunitas tersebut.

4. Topik pembahasan remaja saat berkumpul dengan komunitasnya dimulai dari ceritera diperjalanan ketempat tongkrongan. Sesampainya ditempat nogkrong sekedar memesan segelas minuman dimulai dengan cerita hangat seputar lingkungan sekitar dan aktivitas mereka disekolah. Kemudian dilanjutkan lagi perbincangan mengenai pacar mereka masing-masing bagi yang memilikinya tetapi kalau tidak memiliki hanya sekedar menjadi pendegar sejati. Selanjutnya baru pada topik trend baru yang berpedoman pada idola para remaja dan menceritakan segala barang yang dimiliki remaja demi menjaga penampilannya, selain itu remaja juga memuji temannya bagi yang berpenampilan keren dan kelihatan cantik.


(6)

5.2 Saran

1. Setiap remaja berhak memiliki idola dalam dirinya baik itu dari kalangan Artis, para tokoh pahlawan, dan lain sebagainya. Tetapi seharusnya remaja bisa menjadikan tokoh idolanya sebagai motivasi dalam diri untuk meraih impian atau cita-citanya.

2. Sebaiknya para remaja memperhatikan dengan baik penampilannya terlebih dahulu sebelum melakukan aktivitasnya di luar rumah, agar orang-orang disekitarnya tidak merasa risih akan penampilan remaja tersebut.

3. Peran orang tua sangat dibutuhkan agar remaja dapat memilih apa saja yang baik untuk remaja tiru. Sehingga aktivitas anak remaja dikontrol dan diawasi oleh orang tuanya.