HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KOMPENSASI DENGAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN Hubungan Antara Persepsi Terhadap Kompensasi dengan Kepuasan Kerja Karyawan.

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KOMPENSASI DENGAN
KEPUASAN KERJA KARYAWAN

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan Kepada Fakultas Psikologi
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana (S-1)

Diajukan Oleh:
Rini Budiarti
F 100110043

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2015

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KOMPENSASI DENGAN
KEPUASAN KERJA KARYAWAN

NASKAH PUBLIKASI


Diajukan Kepada Fakultas Psikologi
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana (S-1)

Diajukan Oleh :
Rini Budiarti
F 100110043

Kepada
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2015

ii

TIUBI]NGAIY AI\TTARA PERSEPSI IERHADAP KOMPENSASI DENGAI\I
KEPUASAN KER.IA KARYAWAI\I

Yang diajukan oleh


:

RINI BI'DIARTI
r'100110043

Telah dis€tr{ui untuk dipertahankan

Di depan dewan penguji

Telah dis€tr{ui oleh :

Pembimbing

Surakarta, 21 September 2015

lll

HUBT'NGAI\I AIYTARA PERSEPSI TERIIADAP KOMPENSASI DENGANI
KEPUASAI\I KERIA KARYAWAI\I

Yang diajukan oleh

:

RII\II BUDIARTI
x'100110043
Telah Disetujui untuk Dipertahankan di depan Dewan Penguji
Pada

tanggal, 3 Oktober 2015

Dan Dinyatakan telah memenuhi syarat.
Penguji Utama

Drs. Mohammad Amir. M.Si
Penguji Pendamping

I

Achmad Ihivitvanto O. S.Psi. M.Si

Penguji pendamping

II

Setivo Pumanto. S.Psi. M.Si
Surakartq 3 Oktober 2015
Universitas Muhammadiyah Surakarta

w

f4l

7v
F}
ib
.+
t--

lv


HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KOMPENSASI DENGAN
KEPUASAN KERJA KARYAWAN

Rini Budiarti
rinibudiarti19@yahoo.com
Fakultas Psikologi, Universitas Muhammadiyah Surakarta

ABSTRAKSI
Setiap orang ingin mendapatkan pekerjaan karena dengan bekerja ia
mengharapkan mendapat imbalan untuk menghidupi dirinya dan keluarganya.
Namun sering kali bahwa mendapatkan imbalan saja dirasakan belum cukup.
Mereka menginginkan mendapatkan kepuasan dari pekerjaannya. Manusia dalam
bekerja mendambakan suatu kepuasan kerja baik itu segi materil maupun dalam
segi moril. Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui, 1) Hubungan
antara persepsi terhadap kompensasi dengan kepuasan kerja, 2) Untuk mengetahui
tingkat persepsi terhadap kompensasi kerja. 3) Untuk mengetahui tingkat
kepuasan kerja. 4) Untuk mengetahui peran persepsi kompensasi terhadap
kepuasan kerja. Peneliti menggunakan teknik Quota Sampling yaitu pengambilan
sampel sudah ditentukan terlebih dahulu, yaitu dengan jumlah subjek 50. Metode
dalam penelitian ini adalah kuantitatif. Alat ukur yang digunakan adalah skala.

Sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah Product Moment dari
pearson. Berdasarkan hasil temuan penelitian menunjukan bahwa permasalahan
dan hipotesis yang diajukan oleh peneliti dan diuji secara empiris didapatkan hasil
bahwa hipotesis terbukti. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai koefisien
korelasi antara persepsi terhadap kompensasi dan kepuasan kerja diperoleh nilai
rxy sebesar 0,756 dengan signifikansi sebesar 0,000 (P < 0,01). Sehingga dapat
disimpulkan bahwa ada hubungan yang positif yang sangat signifikan antara
persepsi terhadap kompensasi dengan kepuasan kerja.
Kata Kunci

: Persepsi Terhadap Kompensai, Kepuasan Kerja

v

Hal ini disebabkan karena adanya

PENDAHULUAN
Setiap
mendapatkan


orang

ingin

pekerjaan

perbedaan

karena

pada

masing-masing

individu (Munandar, 2001).

dengan bekerja ia mengharapkan

Berdasarkan


data

yang

mendapat imbalan untuk menghidupi

diterbitkan oleh harian Kompas,

dirinya dan keluarganya. Namun

sebanyak 84 persen profesional di

sering

mendapatkan

Indonesia mengatakan mereka puas

imbalan saja dirasakan belum cukup.


dengan pekerjaan yang dimiliki saat

Mereka menginginkan mendapatkan

ini. Angka ini merupakan yang

kepuasan

pekerjaannya.

tertinggi jika dibandingkan dengan

Persoalannya bagaimana menentukan

negara-negara lain di dunia. Secara

ukuran kepuasan kerja. Terhadap

umum, angka kepuasan rata-rata


pekerjaan dan imbalan yang sama,

dunia hanya 72%. Negara-negara

kepuasan orang dapat berbeda, orang

lain yang memiliki tingkat kepuasan

yang

puas,

tinggi antara lain Swedia (83%),

sedangkan orang yang lainnya belum

Norwegia (81%), Hongkong (67%),

mendapat kepuasan. (Wibowo, 2013)


Italia (67%), Jepang (65%), serta

Pada dasarnya kepuasan kerja

Turki (63%). Demikian menurut

kali

bahwa

dari

satu

dapat

merupakan

hal

individual.

Setiap

memiliki

tingkat

merasa

yang

bersifat

survei global yang dilakukan oleh

individu

akan

Linkedin, jaringan profesional di

kepuasan

yang

internet dengan lebih dari 277 juta

berbeda-beda sesuai dengan sistem

anggota

nilai-nilai yang berlaku pada dirinya.

dilakukan

1

di

dunia.
terhadap

Survei

ini

18.000

profesional di 26 negara, termasuk

keseimbangan

lebih

profesional dan personal yang lebih

dari

570

profesional

di

antara

kehidupan

Indonesia yang menjadi responden.

baik,

Meski mereka cukup puas dengan

meningkatkan

pekerjaan saat ini, tetapi sebanyak

perusahaan dengan kualitas lebih

29% profesional di Indonesia adalah

baik. (Kus Anna, 2014)

kesempatan

kandidat aktif atau orang yang

Sebuah

sedang mencari kerja secara aktif.

organisasi,

Sebanyak

bukan

48%

profesional

di

untuk

karier,

perusahaan
masalah

hanya

serta

atau

kompensasi

penting

karena

Indonesia rajin memperbarui resume

merupakan

dan profil profesional mereka. Angka

seseorang menjadi karyawan, tetapi

ini lebih tinggi dibandingkan dengan

juga

rata-rata dunia (46%). Secara umum,

terhadap semangat dan kegairahan

baik kandidat aktif ataupun pasif

kerja.

ternyata sama-sama mau menerima

perusahaan harus dapat menetapkan

dan mempertimbangkan pekerjaan

kompensasi

baru

yang

Persepsi terhadap kompensasi adalah

menawarkan kompensasi yang lebih

masalah yang sangat penting karena

baik.

justru

jika

Ada

membuat

ada

perekrut

banyak

besar

Dengan

demikian,

yang

dengan

pengaruhnya

paling

adanya

setiap

tepat.

persepsi

terhadap kompensasi itulah seorang

jika

mau menjadi karyawan. Kompensasi

kompensasi dan tunjangan pekerjaan

diberikan secara benar, karyawan

yang diberikan lebih tinggi, memiliki

merasa puas dan termotivasi untuk

kerja,

tertarik

yang

karena

pertama

untuk

pindah

mereka

faktor

dorongan

antara

lain

2

mencari

sasaran

dan

tujuan

hubungan

organisasi, keinginan untuk tetap

Sedangkan

tempatnya bekerja, serta rasa bangga

Anoraga,

berkeinginan kuat menjadi

adalah

perusahaan

agar

individu

diluar

kerja.

bertahan dan bekerja diperusahaan

dari

sosial

bagian
memiliki

Robbins

2009),
sikap

pekerjaan

(dalam

kepuasan
umum

kerja

terhadap

seseorang

yang

komitmen organisasi yang tinggi.

menunjukan perbedaan antara jumlah

(Laksmi, 2011)

penghargaan yang diterima dengan

Dapat dikatakan bahwa kepuasan

yang seharusnya diterima.

kerja merupakan salah satu faktor

Mangkunegara (Poltak, 2012),

yang dapat mempengaruhi persepsi

menyatakan bahwa kepuasan kerja

terhadap

adalah

kompensasi

seseorang

dalam bekerja

pertanyaan

perasaan

yang

menyokong atau tidak menyokong

Berdasarkan uraian diatas maka
timbul

suatu

“apakah

diri

ada

pegawai

yang

berhubungan

dengan pekerjaanya maupun dengan

hubungan antara persepsi terhadap

kondisi dirinya.

kompensasi dengan kepuasan kerja?”

Aspek-aspek dari kepuasan kerja

Menurut Blum (dalam Anoraga,

menurut

Blum

(Dwiana,

2011),

bahwa

aspek

2009) menyatakan bahwa kepuasan

menyatakan

kerja merupakan sikap umum yang

pengukuran kepuasan kerja dapat

merupakan hasil dari beberapa sikap

diketahui melalui:

khusus

a. Pekerjaan itu sendiri. Termasuk

pekerjaan,

terhadap

faktor-faktor

penyesuaian

diri

dan

tugas-tugas

3

yang

diberikan,

ekspresi kerja serta hal lain yang

harapan keluarga dan pandangan

berhubungan dengan pekerjaan,

masyarakat.

kondisi, dan lingkungan kerja,

e. Pengawasan

atau

sikap kerja yang ditangani, minat

termasuk

hubungan

untuk menekuni dan konsentrasi

pegawai dan atasan, peraturan

pada pekerjaan.

kerja, pengawasan kerja dan

b. Promosi,

yang

mempunyai

pangkat,

antara

kualitas kerja.

hubungan erat dengan masalah
kenaikan

supervisi,

Faktor-faktor dari kepuasan kerja

maupun

menurut

Chiselli

dan

Brown

jabatan, kesempatan untuk maju,

(Anoraga, 2009), ada faktor-faktor

pengembangan karir, dan prospek

yang dapat menimbulkan kepuasan

masa

kerja, yaitu: Kedudukan, pangkat

depan,

prestasi

yang

merupakan usaha subjek untuk

jabatan,

mencapai hasil yang lebih baik

finansial dan jaminan sosial dan

dengan kondisi yang ada pada

mutu pengawasan

dirinya.
c. Gaji

masalah

Banyak
dan

jaminan

sosial,

mempengaruhi

umur,

jaminan

faktor-faktor

yang

kepuasan

kerja

termasuk disini adalah gaji bersih

karyawan. Faktor-faktor itu sendiri

yang diterima setiap bulan dan

dalam

jaminan sosial lainnya.

kepuasan

d. Teman
hubungan

peranannya
kepada

memberikan
karyawan

sekerja,

meliputi

tergantung pada pribadi masing-

antara

pegawai,

masing karyawan. Faktor-faktor yang
memberikan kepuasan kerja menurut

4

Blum, 1956 (As’ad, 1991) sebagai

Persepsi menurut Bimo Walgito

berikut:

(2001), menyatakan bahwa proses

a. Faktor individual, meliputi umur,

pengorganisasian, penginterpretasian

kesehatan, watak dan harapan.

terhadap rangsang yang diterima oleh

b. Faktor sosial, meliputi hubungan

organisme atau individu sehingga

kekeluargaan,
masyarakat,

pandangan

merupakan sesuatu yang berarti dan

kesempatan

merupakan aktivitas yang integrated

berekreasi, kegiatan perserikatan
pekerja,

kebebasan

dalam diri individu. (Sunaryo, 2004)

berpolitik,

Persepsi menurut Desirato yang

dan hubungan kemasyarakatan.

dikutip oleh Jalaluddin Rakhmat

c. Faktor utama dalam pekerjaan,
meliputi

upah,

ketentraman

pengawasan,

merupakan

tentang

objek,

pengalaman

peristiwa,

atau

dan

hubungan-hubungan yang diperoleh

kesempatan untuk maju, selain

dengan menyimpulkan informasi dan

itu juga penghargaan terhadap

menafsirkan pesan. Persepsi dapat

kecakapan,

dikatakan sebagai pemberian makna

didalam
dalam
antar

kerja,

(2003),

hubungan

pekerjaan,

sosial

ketepatan

menyelesaikan
manusia,

pada

adil

baik

menyangkut

pribadi

indrawi

(sensory

stimuli). (Sarwono, 2010)

konflik
perasaan

diperlakukan

stimuli

Joseph

yang

A,

Devito

(2000),

persepsi adalah proses menjadi sadar

maupun

akan

tugas.

banyaknya

stimulus

yang

mempengaruhi indra kita. (Sarwono,
2010)

5

Dan

kompensasi

merupakan

jasa yang diterima oleh karyawan

Sastrohadiwiryo, (2003) kompensasi

sehubungan

merupakan imbalan jasa atau balas

yang telah diberikan oleh sebuah

jasa yang diberikan oleh perusahaan

perusahaan. Pemberian kompensasi

kepada tenaga kerja karena tenaga

ini dapat diberikan secara langsung

kerja tersebut telah memberikan

atau tidak langsung dari perusahaan

sumbangan tenaga dan pikiran demi

kekaryawan.

kemajuan perusahaan guna mencapai

dengan

Aspek-aspek

pengorbanan

dari

persepsi

kompensasi

menurut

tujuan yang telah ditetapkan. (dalam

terhadap

Kurniadi, 2012)

Randupandojo dan Husnan, 1990

Hasibuan, 2002 (dalam Kurniadi,
2012),

menyatakan

pendapatnya

bahwa

kompensasi

merupakan

(dalam

Fatmah,

2013)

mengemukakan bahwa aspek dari
kompensasi antara lain yaitu:

semua pendapatan yang berbentuk

1. Aspek

keadilan,

pengorbanan

uang, barang langsung atau tidak

kerja yang dilakukan (input)

langsung yang diterima karyawan

harus

sebagai imbalan atas jasa yang

kompensasi

diberikan kepada perusahaan.

(output)

Dari

uraian

yang

diterima

semakin

tinggi

pengorbanan maka akan semakin

disimpulkan bahwa persepsi terhadap

tinggi pula kompensasi yang

kompensasi itu merupakan suatu

diharapkan.

penginterpretasian

atas,

dengan

dapat

proses

di

sebanding

pengorganisasian,
terhadap

2. Aspek kelayakan, menyangkut

balas

kesesuaian

6

antara

kompensasi

yang ada dengan kompensasi

2. Organisasi buruh

pada perusahaan-perusahaan lain.

Ada tidaknya organisasi

3. Aspek konsistensi, yaitu sikap

buruh,

serta

lemah

perusahaan dalam memberikan

organisasi

kompensasi

mempengaruhi

sesuai

harus

dengan

konsisten

waktu

dan

tingkat

jumlahnya.

akan

ikut

terbentuknya

kompensasi.

Adanya

serikat buruh yang kuat, yang
dari

persepsi

berarti

kompensasi,

menurut

karyawan

Faktor-faktor
terhadap

buruh

kuatnya

posisi

“bergaining”

yang

kuat,

akan

Ranupandojo (1997), Bahwa faktor

menaikan tingkat kompensasi.

penting yang mempengaruhi tinggi

Demikian pula sebaliknya.

rendahnya kompensasi adalah:
1. Penawaran

dan

3. Kemampuan untuk membayar

permintaan

Meskipun

tenaga kerja
Untuk

serikat
pekerjaan

yang

mungkin

buruh

menuntut

kompensasi yang tinggi, tetapi

membutuhkan ketrampilan (skill)

akhirnya

tinggi,

tenaga

kompensasi akan tergantung juga

Maka

pada kemampuan membayar dari

dan

jumlah

kerjanya

langka.

kompensasi

cenderung

realisasi

pemberian

tinggi.

perusahaan.

Bagi

Sedangkan untuk jabatan-jabatan

kompensasi

merupakan

yang mempunyai “penawaran”

satu komponen biaya produksi.

yang

Tingginya

melimpah

kompensasi

cenderung turun.

kompensasi

mengakibatkan

7

perusahaan

naiknya

salah

akan
biaya

produksi, dan akhirnya akan

mempengaruhi tinggi rendahnya

mengurangi keuntungan. Kalau

kompensasi. Peraturan tentang

kenaikan biaya produksi sampai

upah minimum merupakan batas

mengakibatkan

bawah dari tingkat upah yang

perusahaan,
perusahaan

kerugian
maka

akan

jelas

akan dibayar.

tidakmampu

memenuhi fasilitas karyawan.

METODE PENELITIAN

4. Produktivitas

Variabel Penelitian

Kompensasi

sebenarnya

Variabel

yang

digunakan

merupakan imbalan atas prestasi

dalam penelitian ini adalah:

karyawan.

Variabel Bebas : Persepsi terhadap

prestasi

Semakin
karyawan

tinggi

seharusnya

Kompensasi

semakin besar pula kompensasi

Variabel Tergantung : Kepuasan

yang akan dia terima.

Kerja

5. Biaya hidup

Subjek Penelitian

Faktor lain yang perlu
dipertimbangkan

juga

Penelitian

adalah

ini

tidak

menggunakan seluruh populasi dari

biaya hidup. Dikota-kota besar

penelitian,

dimana biaya hidup tinggi, upah

menggunakan

juga cenderung tinggi.

penelitian ini diambil 50 karyawan.

peraturan-peraturannya

sampel.

hanya
Dari

Peneliti menggunakan teknik quota

6. Pemerintah
Pemerintah

tetapi

sampling yaitu pengambilan sampel

dengan
juga

ditetapkan terlebih dahulu.

8

Product and Service Solution) 15.0

Metode Pengumpulan Data
Persepsi terhadap kompensasi
dalam

penelitian

menggunakan

ini

for windows.

diungkap

skala

persepsi

HASIL DAN PEMBAHASAN

terhadap kompensasi. Aspek-aspek
dalam

skala

tersebut

Berdasarkan

hasil

yaitu

perhitungan diperoleh nilai koefisien

berdasarkan aspek-aspek kepuasan

korelasi antara persepsi terhadap

kerja yang dikemukakan oleh Blum

kompensasi dengan kepuasan kerja

(dalam

yaitu

diperoleh dari nilai Rxy sebesar

pekerjaan itu sendiri, promosi, gaji

0,756 dengan signifikansi sebesar

dan jaminan sosial, teman sekerja,

0,000 (p < 0,01). Hasil tersebut

dan pengawasan atau supervisi.

menunjukan ada hubungan positif

Dwiana,

Kepuasan

2011)

kerja

diungkap

yang

sangat

signifikan

antara

dengan menggunakan skala kepuasan

persepsi

kerja berdasarkan aspek-aspek yang

dengan kepuasan kerja. Hal ini juga

dikemukakan oleh Ranupandojo dan

sesuai

Husnan, 1990 (dalam Fatmah, 2013)

diajukan penulis, yaitu ada hubungan

yaitu aspek keadilan, kelayakan dan

positif

konsistensi.

kompensasi dengan kepuasan kerja.

Data

diolah

terhadap

dengan

antara

kompensasi

hipotesis

persepsi

yang

terhadap

menggunakan

Semakin tinggi persepsi terhadap

analisis product moment dengan

kompensasi maka akan semakin

program aplikasi SPSS (Statistical

tinggi pula kepuasan kerja, dan
sebaliknya semakin rendah persepsi

9

terhadap kompensasi maka akan
semakin

rendah

karyawan

pula

Teori

dikemukakan oleh Adams dilakukan

bekerja.

berbagai penelitian dan salah satu

Berdasarkan hasil penelitian tersebut

hasilnya

dapat

menerima

terhadap
salah

bahwa,

kompensasi

satu

faktor

mempengaruhi

persepsi

merupakan

bahwa

orang

kompensasi

yang
yang

dipersepsikan sebagai terlalu kecil

yang

dapat

atau terlalu besar akan mengalami

kepuasan

kerja

distress atau ketidakpuasan. Yang

karyawan.
Hasil

yang

kepuasan

dalam

diketahui

keadilan

penting
penelitian

sejauh

mana

juga

kompensasi yang diterima dirasakan

didukung oleh hasil penelitian Anton

adil. Jika kompensasi dipersepsikan

(2007) yang mengemukakan bahwa

sebagai adil didasarkan tuntunan-

ada hubungan positif yang signifikan

tuntunan

antara persepsi terhadap kompensasi

keterampilan individu, dan standar

dengan kepuasan kerja karyawan.

gaji yang berlaku untuk kelompok

berarti

pekerjaan tertentu, maka akan ada

bahwa

persepsi

ini

ialah

semakin

karyawan

positif
terhadap

kepuasan

pekerjaan,

kerja.

tingkat

Herzberg

kompensasi maka akan semakin

memasukan faktor gaji atau imbalan

tinggi

dan

kedalam faktor kelompok Hygiene.

sebaliknya semakin negatif persepsi

Jika dianggap gajinya terlalu rendah,

karyawan terhadap kompensasi maka

tenaga kerja akan merasa tidak puas.

akan

Namun jika dirasakan tinggi atau

kepuasan

semakin

kerjanya,

rendah

kepuasan

kerjanya.

dirasakan sesuai dengan harapan,

10

maka istilah Herzberg adalah tenaga

gagal.

kerja

tantangan

tidak

lagi

tidak

puas.

(Munandar, 2001)

Kondisi
yang

kerja

dengan

sedang

akan

membuat karyawan lebih merasa

Menurut Anton (2007), Puas

kepuasan.

Kedua,

kesempatan

atau tidaknya karyawan terhadap

mendapat promosi. Promosi jabatan

pekerjaannya

dari

bagi karyawan mempunyai dampak

yang

yang positif terhadap kepuasan kerja.

pengaruh

tidak

lepas

faktor-faktor

mempengaruhi

kepuasan

kerja.

Perubahan

tingkat

pekerjaan

Menurut Yuwono dan Khajar (2005),

karyawan

kepuasan

oleh

kepuasan kerja. Seorang karyawan

beberapa faktor yaitu : Pertama,

yang naik ke jabatan yang lebih

pekerjaan itu sendiri. Pekerjaan yang

tinggi cenderung akan menjadi lebih

dapat memuaskan karyawan adalah

puas dengan pekerjaannya Ghiselli &

pekerjaan yang memberikan status

Brown (dalam As’ad, 2002). Ketiga,

pada

Karyawan

kolega kerja dan supervisi. Seorang

cenderung menyukai pekerjaan yang

karyawan tidak hanya mempunyai

menawarkan bermacam tugas dan

kebutuhan akan uang dan prestasi

tantangan

dapat

saja, karyawan juga mempunyai

dirinya.

kebutuhan untuk berinteraksi dengan

Pekerjaan yang kurang menantang

orang lain atau karyawan lain. Rekan

menciptakan kebosanan, tetapi yang

kerja yang ramah dan mendukung

terlalu

dapat

kerja

ditentukan

karyawannya.

yang

mengembangkan

potensi

banyak

menantang

menciptakan frustasi dan perasaan

akan

mempengaruhi

meningkatkan

kepuasan

karyawan. Kepuasan kerja karyawan

11

dapat ditingkatkan melalui perhatian

hasil penelitian yang dilakukan oleh

dan

dari

Setiawan (2001), bahwa komponen

pimpinan kepada bawahan. Supervisi

kompensasi seperti gaji, tunjangan,

atau pengawasan yang baik dari

bonus,

atasan kepada bawahannya akan

mempengaruhi

membuat karyawan lebih merasa

karyawan. Komponen kompensasi

puas

Keempat,

yang dirasa adil akan meningkatkan

imbalan yang dipersepsikan adil.

kepuasan kerja karyawan. Apabila

Imbalan yang dipersepsikan adil

kompensasi tersebut dirasa tidak adil

menurut

karyawan

akan

maka

menyebabkan

kepuasan

kepuasan

kerja

keryawan

tersebut.

hubungan

dalam

pada

yang

baik

bekerja.

dan

insentif

dapat

kepuasan

kerja

akan

menyebabkan

ketidakpuasan.
Penjelasan

kepuasan

kerja

Imbalan yang diberikan perusahaan

diatas

kapada karyawannya bertujuan untuk

Robbins (dalam Anoraga, 2009),

memikat,

dan

kepuasan kerja adalah sikap umum

meningkatkan kepuasan karyawan

terhadap pekerjaan seseorang yang

agar karyawan lebih termotivasi

menunjukan perbedaan antara jumlah

(Bernardin dan Russell). Menurut

penghargaan atau kompensasi yang

Moekijat (1995), salah satu cara

diterima dengan yang seharusnya

untuk

diterima.

menahan

memperbaiki

pelaksanaan

pekerjaan, motivasi, dan kepuasan

didukung

oleh

Berdasarkan

hasil

pendapat

analisis

kerja adalah dengan kompensasi.

variabel

Pendapat tersebut juga didukung oleh

kompensasi dapat diketahui nilai

12

persepsi

terhadap

rerata empirik (RE) sebesar

89,24

Berdasarkan

hasil

analisis

dan rerata hipotetik (RH) sebesar

variabel

92,5 yang berarti persepsi terhadap

diketahui nilai rerata empirik (RE)

kompensasi subjek tergolong sedang.

sebesar

Berdasarkan kategori skala persepsi

(RH) sebesar 77,5 yang berarti

terhadap

diketahui

kepuasan kerja subjek tergolong

tergolong

sedang. Berdasarkan kategori skala

bahwa

kompensasi
terdapat

12%

kepuasan

kerja

dapat

74,18 dan rerata hipotetik

rendah, 82% tergolong sedang, 6%

kepuasan kerja

yang tergolong tinggi. Hal ini dapat

terdapat 22% tergolong rendah, 68%

di

tergolong

interpretasikan

bahwa

subjek

diketahui

sedang,

bahwa

10%

yang

dalam penelitian ini memiliki tingkat

tergolong tinggi. Hal ini dapat

persepsi terhadap kompensasi yang

diartikan

baik dan memiliki karakteristik yang

memenuhi

terdapat dalam aspek–aspek dari

kepuasan kerja sendiri karena dapat

Cascio, 1981 (dalam Irawan, 2008)

dilihat dari perolehan prosentase

pemberian kompensasi yang baik

terbanyak pada posisi sedang. Ini

memiliki

yaitu

sesuai dengan aspek-aspek kepuasan

kecukupan dari perusahaan, persepsi

kerja yang dikemukakan oleh Blum

keadilan,

keamanan,

penerimaan,

(dalam Dwiana, 2011), menyatakan

kendali

biaya,

keseimbangan,

bahwa aspek pengukuran kepuasan

beberapa

aspek

insentif dan penawaran pembayaran

kerja

dan usaha.

Pekerjaan

bahwa

hal

tersebut

aspek–aspek

dapat
itu

diketahui
sendiri.

dari

melalui:
Termasuk

tugas-tugas yang diberikan, ekspresi

13

kerja serta hal lain yang berhubungan

kerja, pengawasan kerja dan kualitas

dengan

kerja.

pekerjaan,

kondisi,

dan

lingkungan kerja, sikap kerja yang

Penelitian

ini

juga

ditangani, minat untuk menekuni dan

menunjukan

konsentrasi pada pekerjaan. Promosi,

persepsi

yang mempunyai hubungan erat

sebesar

dengan masalah kenaikan pangkat,

terdapat 42,9% faktor lain yang

maupun jabatan, kesempatan untuk

mempengaruhi

maju,

kompensasi selain kepuasan kerja.

pengembangan

karir,

dan

bahwa
terhadap

57,1%

pengaruh
kompensasi

sehingga

persepsi

masih

terhadap

prospek masa depan, prestasi yang

Hasil

merupakan

untuk

bahwa persepsi terhadap kompensasi

mencapai hasil yang lebih baik

dengan segala aspek didalamnya

dengan kondisi

yang

usaha

dirinya.Gaji

subjek

yang ada pada

terkandung,

memberikan

pengaruh pada tingkat kepuasan

termasuk disini adalah gaji bersih

kerja karyawan. Meskipun kepuasan

yang diterima setiap bulan dan

kerja tidak hanya dipengaruhi dari

jaminan

Teman

variabel tersebut.

sekerja, meliputi hubungan antara

Penelitian

sosial

harapan

jaminan

menunjukan

sosial,

pegawai,

dan

penelitian ini

lainnya.

keluarga

dan

kelemahan

ini

yaitu

memiliki

menggunakan
Quota

pandangan masyarakat.Pengawasan

teknik

atau supervisi, termasuk hubungan

Sampling dengan cara jumlah subjek

antara pegawai dan atasan, peraturan

sudah ditentukan terlebih dahulu,

pengambilan

data

sehingga hasil dalam penelitian ini

14

kurang dapat digeneralisasikan untuk

kepuasan kerja karyawan. (p <

seluruh

0,01).

populasi

perusahaan

PT

Ambassador Garmindo Sukoharjo.

2. Subjek

penelitian

memiliki

Kemudian waktu yang diberikan oleh

persepsi

perusahaan

yang tergolong kategori sedang,

penelitian

untuk
terbatas

melakukan
karena

terhadap

kompensasi

dapat

ditunjukan dari hasil perhitungan

mengganggu aktivitas kerja para

rerata empirik persepsi terhadap

karyawan.

kompensasi sebesar 89,24 dan
rerata hipotetik sebesar 92,5.
3. Subjek

KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan

memiliki

analisis

kepuasan kerja yang tergolong

data yang telah dilakukan dapat

kategori sedang, ditunjukan dari

diambil kesimpulan bahwa:

hasil perhitungan rerata empirik

1. Ada

hasil

penelitian

hubungan

positif

yang

persepsi

terhadap

kompensasi

sangat signifikan antara persepsi

sebesar 74,18 dan rerata hipotetik

terhadap

sebesar 77,5.

kompensasi

dengan

kepuasan kerja, yang artinya

4. Sumbangan efektif atau peranan

semakin tinggi persepsi terhadap

persepsi

kompensasi maka akan semakin

dengan kepuasan kerja adalah

tinggi kepuasan kerja karyawan,

57,1%

sebaliknya

rendah

koefisien korelasi (0,756)2 dikali

kompensasi

100%. Hal ini berarti masih ada

persepsi

semakin
terhadap

maka akan semakin rendah pula

42,9%

15

terhadap

yang

kompensasi

didapatkan

faktor

lain

dari

yang

mempengaruhi persepsi terhadap

karyawannya yang sebanding

kompensasi

dengan pekerjaan yang telah

selain

kepuasan

kerja.

dilakukan
agar

Saran
Berdasarkan hasil penelitian
dan

kesimpulan

yang

oleh

karyawan,

karyawan

merasa

terpuaskan.

diperoleh

b. Berdasarkan

aspek

selama pelaksanaan penelitian, maka

kelayakan,

pimpinan

penulis

diharapkan

memberikan

memberikan

saran

yang

sumbangan

diharapkan

dapat

kompensasi

bermanfaat, yaitu
1. Bagi

yang

layak

kepada karyawannya minimal

pimpinan

Perusahaan

sesuai dengan UMR atau

diharapkan sesuai dengan hasil

upah minimum pekerja sesuai

penelitian ini dapat memberikan

pada wilayah perusahaan.

masukan

terutama

dalam

c. Berdasarkan

aspek

meningkatkan persepsi terhadap

konsistensi,

pimpinan

kompensasi

diharapkan

mampu

karyawan

dengan

aspek-aspek berikut :

memberikan

a. Berdasarkan aspek keadilan,

secara

pimpinan

diharapkan

kompensasi

konsisten

misalnya

tepat waktu sesuai dengan

memiliki sikap yang adil

pekerjaan

kepada bawahannya. Dengan

karyawan.

mampu

dimaksudkan agar karyawan

kompensasi

memberikan
kepada

merasa

16

yang

dilakukan

Hal

ini

terpuaskan dengan

pemberian kompensasi oleh

mengganti salah satu variabel

perusahaan yang tepat waktu.

dengan variabel yang lain.

2. Bagi karyawan, disarankan untuk
lebih meningkatkan lagi persepsi

DAFTAR PUSTAKA

terhadap

Anoraga,

kompensasi

Panji.

masih

Kerja.

sedang.

Kemudian

Cipta.

juga

diharapkan

kepuasan

kerja

tergolong
karyawan

melaksanakan
tanggung

dan

yang

tugas

jawabnya

Jakarta:

Rineka

Az’ad, Moh. 1991. Seri Ilmu Sumber
Daya

dan

ManusiaPsikologi

Industri (edisi ke-empat.

sebagai

karyawan dengan sebaik-baiknya

Yogyakarta:

dan selalu berusaha memberikan

Yogyakarta.

Liberty

Dwiana A. Tulus. 2011. Hubungan

hasil kerja yang terbaik bagi

Antara Kepuasan Kerja

perusahaan.

dengan

3. Bagi peneliti lain, yang ingin
melakukan

Psikologi

2009.

penelitian

Organization

CitizenshipBehaviour.

dengan

tema yang sama yaitu persepsi

Skripsi (tidak diterbitkan).

terhadap

Surakarta:

kompensasi

dengan

Fakultas

kepuasan kerja, disarankan untuk

Psikologi

memperluas area penelitian tidak

Muhammadiyah Surakarta.

hanya

karyawan

Irawan, M. Razzak. 2008. Naskah

perusahaan

garmen saja atau juga

Universitas

Publikasi:

bisa

Hubungan

antara Persepsi terhadap

17

Imbalan dengan Semangat

Organisasi.

Kerja

Press.

Karyawan.

Yogyakarta:

Kurniadi,

Fakultas

Poltak

Sinambela,

Jakarta:

UI

Lijan.

2012.

pegawai

Teori

Psikologi dan Ilmu Sosial

Kinerja

Budaya Universitas Islam

Pengukuran dan Implikasi.

Indonesia.

Yogyakarta: Graha Ilmu.

Fajar.

2012.

Skripsi:

Ranupandojo,

Heidjrachman

Pengaruh Kompensasi dan

Suad

Motivasi terhadap Kinerja

Manajemen

Karyawan

Yogyakarta: BFFE.

di

Berkah.

Apotik

Kus Anna, Lusia. (2014). Kepuasan

Kunci

Profesional
Tertinggi

Sukses

Menulis

di

Ilmiah.

Sunaryo. 2004.

Psikologi

(Diakses pada tanggal 12

Keperawatan.

maret 2015).

EGC.

Laksmi Riani, Asri. 2011. Perspektif

Organisasi.

Surakarta:

Rajawali Pers.

Munandar, Ashar Sunyoto. 2001.
Industri

Untuk
Jakarta:

Wibowo. 2010. Perilaku Dalam

Yuma Pustaka.

Psikologi

dalam

Yogyakarta: Andi Offset

Dunia. www.kompas.com.

Kompensasi.

Personalia.

Menulis Karangan Ilmiah,

Universitas Widyatama.

Indonesia

1997.

Sarwono, Jonathan. 2010. Pintar

Bandung,

Kerja

Husnan.

dan

dan

18

Jakarta: