BIMBINGAN BELAJAR BAGI SISWA YANG KESULITAN MEMBACA ALQUR’AN (STUDI KASUS DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA Bimbingan Belajar Bagi Siswa Yang Kesulitan Membaca Alqur'an (Studi Kasus Di Sekolah Menengah Pertama Al-Islam Mijen-Demak Semester 1 Tahun Pelajaran 20

BIMBINGAN BELAJAR BAGI SISWA YANG KESULITAN MEMBACA
ALQUR’AN (STUDI KASUS DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
AL-ISLAM MIJEN-DEMAK SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN
2015 / 2016)

NASKAH ARTIKEL PUBLIKASI
Diajukan kepada Program Studi Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah) Fakultas Agama
Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I.)
Oleh :
Cindy Tri Gita Cahyani Fahz
NIM : G000110060
NIRM : 11/ X/ 02.2.1/0931

FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2015

ABSTRAK
Dalam kegiatan belajar yang dilakukan anak tidaklah selalu lancar seperti
apa yang diharapkan. Di antara mereka mengalami kesulitan dan hambatan dalam

kegiatan belajar, dalam hal ini yaitu kesulitan membaca Al-Qur’an. Di antara
kesulitan yang dihadapi siswa SMP Al-Islam Mijen-Demak adalah masih banyak
diantara siswa yang dalam tahap membaca Al-Qur’an, misalnya siswa masih ada
yang terbata-bata dalam membaca Al-Qur’an. Siswa juga masih banyak
melakukan kesalahan dalam hal membaca hukum bacaan yang dibaca dengung
dan yang tidak dibaca dengung, panjang pendek bacaan dan kelancaran dalam
membaca. SMP Al-Islam Mijen-Demak mewajibkan semua siswa harus bisa
membaca, menulis, dan menghafal ayat Al-Qur’an.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Metode yang digunakan
adalah Observasi, Wawancara (interview), dan Dokumentasi. Analisis data
menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif yang dilakukan dengan
memberikan makna terhadap data yang berhasil dikumpulkan, dan dari makna
itulah ditarik kesimpulan dengan pola pikir induktif. Sedangkan yang dijadikan
subyek penelitian adalah guru mata pelajaran BTQ (Baca Tulis Al-Qur’an), dan
Siswa SMP Al-Islam Mijen-Demak, dan semua hal yang terkait dengan SMP AlIslam Mijen-Demak.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa, guru sudah
mempunyai metode yang tepat, penggunaan media yang bervariasi, guru berusaha
dengan lebih telaten dalam memahamkan siswa, guru memberikan pekerjaan
rumah, selalu memberikan motivasi kepada siswanya, setelah selesai kegiatan.
Faktor pendukung yaitu guru menemani dengan sabar agar anak tersebut lebih

mudah dan fokus untuk membaca Al-Qur’an, dan menggunakan alat seperti LCD.
faktor penghambat siswa tidak percaya diri dan siswa mempunyai sifat kurang
giat belajar, siswa sering bermain dan tidak fokus.
Kata Kunci : Anak Berkesulitan Membaca Al-Qur’an

dan keutamaan petunjuk Allah dalam

PENDAHULUAN

Al-Qur’an.

Latar Belakang Masalah

Di era globalisasi ini, banyak

Al-Qur’an adalah firman allah

sekali

pergeseran


nilai

dalam

yang berfungsi sebagai mukjizat

kehidupan masyarakat dikarenakan

(bukti

para generasi kita masih banyak yang

kebenaran

atas

kenabian

muhammad) yang diturunkan kepada


belum

nabi Muhammad yang tertulis di

alqur’an

dalam

yang

memahaminya. Oleh karena itu,

jalan

sebagai

mushaf-mushaf,

diriwayatkan


dengan

mampu

untuk

secara

membaca

baik

orang

tua

apalagi
harus


mutawatir, dan yang membacanya

mengusahakan sedini mungkin untuk

dipandang beribadah.

mendidik

Dengan membaca Al-Qur’an

keselamatan dan kebahagiaan hidup

atau medengarkan bacaan Al-Qur’an

baik di dunia maupun di akhirat

dengan hikmah serta meresapi isinya

melalui alqur’an, maka umat islam
berusaha


niscaya akan mendapat petunjuk dari

belajar,mengenal,

Allah swt, serta menenangkan hati.

membaca, dan mempelajarinya.1
Al-Qur’an diturunkan

Itulah yang dinamakan rahmat dari

Allah

Allah swt.2

kepada manusia untuk dibaca dan

Disamping itu Al-Qur’an juga


diamalkan. Ia telah terbukti menjadi
pelita

agung

manusia

dalam

memimpin

mengurangi

perjalanan

berfungsi sebagai sumber ajaran
islam, serta sebagai dasar petunjuk di
dalam berfikir, berbuat dan beramal

hidupnya. Tanpa membaca manusia


sebagai khalifah di muka bumi.

tidak akan mengerti akan isinya dan
tanpa

mengamalkannya

membiasakan

membaca Al-Qur’an.

Untuk mendapatkan jaminan

harus

dan

Untuk dapat memahami fungsi Al-


manusia

Qur’an

tidak akan dapat merasakan kebaikan

tersebut,

,manusia

yang

2

1

maka

setiap


beriman

harus

Muhammad Thalib, 2005,
Fungsi dan Fadhilah Membaca Alqur’an,
( Surakarta : Kaffah Media), hlm.11-12

Masfuk Zuhdi, 1997, Pengantar
Ulumul Qur’an, (Surabaya : karya Abditama),
hlm.1-2

1

2

berusaha

belajar,

mengenal,

Membimbing siswa kesulitan belajar

membaca dengan fasih dan benar

membaca Al-Qur’an.

sesuai dengan aturan membaca (ilmu

Manfaat Teoritis

tajwidnya), makhorijul huruf, dan
mempelajari
maupun

baik

yang

yang

tersurat

terkandung

di

Penelitian

ini

diharapkan

mampu menambah khasanah ilmu
pengetahuan yang berkaitan dengan

dalamnya (tersirat), menghayatinya

upaya

serta mengamalkan isi kandungan

dalam kesulitan belajar membaca Al-

Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-

Qur’an.

hari.3

pengetahuan tentang bimbingan bagi

Perumusan Masalah

peneliti khususnya dan mahasiswa

Dari uraian mengenai latar
belakang

masalah

yang

telah

bimbingan terhadap anak

Fakultas

Memperluas

Agama

Manfaat Praktis

dirumuskan

1.

masalah

Islam

Memberikan gambaran kepada

sebagai berikut :

siswa agar lebih rajin

1. Bagaimana upaya Guru dalam

membaca Al-Qur’an.

Membimbing

siswa

kesulitan

2.

belajar membaca Al-Qur’an ?

dalam

dijadikan

acuan

lagi

bagi

lebih semangat

menjalankan kewajiban sebagai

kesulitan

membaca Al-Qur’an ?

Dapat

siswa untuk

2. Faktor penghambat dan faktor
pendukung

pada

umumnya.

disebutkan di atas, maka dapat
beberapa

cakrawala

seorang muslim.
3.

Memberikan

gambaran

Tujuan dan Manfaat Penelitian

pemikiran kepada peran guru

Tujuan Penelitian

bahwa tugas orang tua sangat

Dari

permasalahan

diatas,

besar sekali terhadap keaktifan

maka tujuan yang hendak dicapai

dalam membaca Al-Qur’an dan

dalam penelitian ini adalah : Untuk

minat

mengetahui

tersebut,dalam ilmu pendidikan

Upaya Guru dalam

belajar

anak

dan agama untuk meningkatkan
3

Abu Yahya Syilabi, 2007, Cara
Mudah Membaca Al-Qur’an Sesuai
Kaidah Tajwid, (Yogyakarta : Daar Ibnu
Hazm), hlm.12

mutu pendidikan.
LANDASAN TEORI

3

menunjang

Kajian Pustaka
Alfian

Huda

Muttaqin

(

Al-Qur’an.

Sofiatun

UMS, 2014) dalam skripsi dengan
Bimbingan

pembelajaran

Latifah

(IKIP

Guru

VETERAN Semarang, 2012) dengan

Pendidikan Agama Islam Dalam

judul Pengaruh Bimbingan Orang

Mengatasi

Tua

judul

Upaya

proses

4

Kesulitan

Belajar

Terhadap

Keaktifan

Anak

Membaca Al-Qur’an Pada Siswa

Dalam

Madrasah Di Ibtidaiyah Negeri

menyimpulkan menyimak nilai yang

Takeran Magetan Tahun Pelajaran

diperoleh dari bimbingan orang tua

2012/2013,

menyimpulkan

beberapa hal

yang mendukung

Pembelajaran

dalam

pengalaman

termasuk

dalam

Agama,

beragama

kategori

baik,

dalam

demikian pula keaktifan anak dalam

menanggulangi kesulitan membaca

melaksanakan ibadah shalat dan

Al-Qur’an pada siswa di madrasah

puasa termasuk dalam kategori baik.5

bimbingan

guru

Anna

ibtidaiyah negeri takeran adalah

Rahmawati

(IAIN

adanya upaya bimbingan orang tua

Walisongo Semarang,2012) dengan

yang

judul

berkelanjutan

di

sekolah

Bimbingan

Orang

Tua

terhadap siswa yang mengalami

Terhadap Anak Dalam Memotivasi

kesulitan belajar juga mengadakan

Pengalaman Shalat Lima Waktu (

kegiatan untuk memotivasi siswa

Murid Di SDN Bogorejo Kec Sedan

membaca

dengan

Al-Qur’an

Kab

Rembang),

menyimpulkan

mengikutsertakan siswanya agar

orang tua adalah lingkungan belajar

aktif dalam kegiatan ekstrakulikuler

terdekat anak pada saat mereka

di bidang keagamaan, mengadakan

tinggal dirumah lemahnya tekanan

kerja

sama

yang

melibatkan
4

tempat-tempat pengajian seperti :
TPQ serta semua pihak termasuk
orang

tua

dan

guru

serta

terpenuhinya fasilitas sarana dan
prasarana yang lengkap sehingga

Alfian Huda Muttaqin, Upaya
Bimbingan Guru Pendidikan Agama
Islam Dalam Mengatasi Kesulitan
Belajar Membaca Al-Qur’an Pada
Siswa Di Madrasah Ibtidaiyah Negeri
Takeran Tagetan Tahun Pelajaran
2012/2013 (Surakarta: UMS, 2013), hlm.
101
5
Sofiatun Latifah, Pengaruh
Bimbingan Orang Tua Terhadap Keaktifan
Anak Dalam Pembelajaran Agama,( IKIP
VETERAN Semarang, 2012), hlm. 81

4

orang tua dalam mengerjakan shalat

mengebangkan kemampuan dirinya

menjadi faktor yang sangat dominan

sendiri

dalam membangun kesadaran anak

memanfaatkan kekuatan individu dan

SDN Bogorejo Keb Sedan Kab

sarana

Rembang untuk mengajarkan shlat

dikembangkan berdasarkan norma-

lima waktu.6

norma yang berlaku.8

Tinjauan Teoritik

Sementara

Bimbingan Guru

mendefinisikan bimbingan:

Pengertian Bimbingan

1. Usaha untuk melengkapi invidu

Bimbingan

merupakan
guidance

terjemahan

dari

didalamnya

terkandung

makna.

Sertzer

yang

beberapa

&

stone

mengemukakan bahwa “ guidance ”
berasal

dari

kata

guide,

yang

dan

mandiri

yang

ada

dengan

dan

dapat

itu,

Winkel

dengan pengetahuan, pengalaman,
dan

informasi

tentang

dirinyasendiri.
2. Sejenis

pelayanan

individu-individu
dapat

kepada

agar

mereka

menentukan

pilihan,

mempunyai arti to direct, pilot

menetapkan tujuan dengan tepat,

manager, or steer (menunjukkan,

dan

menentukan,

realitis, sehingga mereka dapat

mengemudikan).
Prayitno

mengatur,
7

mengemukakan

bahwa bimbingan adalah proses

menyusun

rencana

yang

menyesuaikan

diri

dengan

memuaskan

diri

dalam

lingkungan tempat mereka hidup.9

pemberian bantuan yang dilakukan

Pengertian

oleh orang yang ahli kepada seorang

Membaca

atau beberapa orang individu, baik

Kesulitan

Belajar

Menurut Mercer ada empat

anak-anak, remaja, maupun dewasa

kelompok

agar

belajar membaca, yaitu berkenaan

yang
6

dibimbing

dapat

Anna Rahmawati, Bimbingan OrangTtua
Terhadap Anak Dalam Memotivasi Pengalaman
Shalat Lima Waktu ( Murid Di SDN Bogorejo
Kec Sedan Kab Rembang), (IAIN Walisongo
Semarang,2012 ), hlm.88
7
Sertzer, B, & Stone, S.C, Fundamentals Of
Counseling, Boston. Hougton Mifflin, 1986, hlm.
3

8

karakteristik

kesulitan

Prayitno, dkk, Profesi dan Organisasi
Profesi Bimbingan dan konseling, Departemen
Pendidikan Nasional Direktorat Jendral
Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat
SLTP, 2002, hlm. 99
9
Winkel, W.S, Bimbingan dan Konseling di
Institusi Pendidikan, Jakarta: Gramedia, 1991,
hlm. 27

5

dengan

kebiasaan

membaca,

3. Memiliki kekurangan dalam
memori visual.

kekeliruan mengenal kata, kekeliruan
pemahaman

dan

gejala-gejala

4.

Memiliki kekurangan dalam
melakukan

serbaneka.
Anak

kesulitan

membaca

sering

kebiasaan

membaca

wajar.

yang

Mereka

memperlihatkan

auditoris.

belajar

memperlihatkan

adanya

5.

Tidak

mampu

memahami

simbol bunyi.10

tidak
sering

diskriminasi

Pengertian Membaca Al-Qur’an
Secara

gerakan-

etimologi

kata

gerakan yang penuh keteganagan

“baca” adalah bentuk kata benda dari

seperti

kening,

kata kerja “ membaca”. Menurut

gelisah, irama suara meninggi, atau

bahasa Arab dalam Kamus Al-

menggigit bibir. Mereka juga sering

Munawwair adalah yaitu qoro’a-

memperlihatkan

perasaan

yaqro’u

yang tidak aman yang ditandai

Menurut

dengan

Indonesia,

mengernyitkan

adanya

perilaku

menolak

untuk

yang

berarti

Kamus

membaca.

Besar

membaca

Bahasa

diartikan



membaca, menangis atau mencoba

melihat tulisan dan mengerti atau

untuk melawan guru. Pada saat

dapat melisankan apa yang tertulis

membaca mereka sering kehilangan

itu”. Khusus dalam membaca Al-

jejak

Qur’an

sehingga

sering

terjadi

harus

dibarengi

dengan

pengulangan atau ada baris yang

kemampuan mengetahui ilmu tajwid

terlompat sehingga tidak dibaca.

dan

mengaplikasikannya

dalam

Pendapat Vernon yang juga

membaca teks. Tentang hal ini bisa

dikutip oleh Hargrove dan Poteet

difahami dari perintah membaca Al-

mengemukakan

anak

Qur’an secara tartil, yaitu firman

membaca

allah swt dalam surat Al-Muzammil

perilaku

berkesulitan

belajar

ayat 4 :

sebagai berikut :
1. Memiliki

kekurangan

dalam

diskriminasi penglihatan.
2. Tidak mampu menganalisis kata
menjadi huruf-huruf.

10

Dalam Mulyono Abdurrahman,
2012, Anak Berkesulitan Belajar
(Teori, Diagnosis, dan
Remediasinya), (Jakarta : PT. Asdi
Mahasetya), hlm.161-164.

6

dimiliki
   

manusia

adalah

sunatullah yang mesti terjadi.
Kita

tidak

mungkin

menyamaratakan cara interaksi
Artinya : Dan bacalah AlQur’an itu dengan perlahanlahan. (QS. Al-Muzammil :

kita antara anak yang memiliki
potensi

menghafal

dengan anak yang memiliki
bakat dibidang olah raga.

4).11
Penyebab

Kesulitan

Belajar

2. Motivasi

Membaca Al-Qur’an

Menanamkan

Kesulitan belajar membaca
Al-Qur’an

dalam

yang

yang kuat dalam diri anak

adalah

untuk belajar terus menerus

disebabkan oleh berbagai faktor,

sepanjang hidupnya. Motivasi

dikelompokkan dalam dua faktor

diri

yaitu:

intrinsik

faktor

timbul

motivasi

intern

dan

faktor

terbagi

dua

motivasi

seperti

tekat,

ekstern. faktor-faktor tersebut akan

semangat, ambisi, merupakan

dijelaskan sebagai berikut:

motif dari dalam diri, dan
motivasi ekstrinsik motivasi

a. Faktor intern

dari luar seperti dorongan,

1. Bakat

hadiah (reward).
Bakat

merupakan

anugerah Allah SWT yang
diberikan
yang

kepada

siapapun

dikehendaki-Nya.

Diantara bakat tersebut adalah
menghafal

yang

tidak

ditemukan kesamaannya pada
setiap orang. Perbedaan yang

a. Faktor ekstern
1. Kondisi

Departemen Agama RI, Al-Qur’an
dan Terjemahnya, Bandung : CV Mikraj
Khasanah Ilmu.2011.

sistem

pendidikan di sekolah.
2. Dukungan orang tua dan
Masyarakat.
3. Terlalu berat beban belajar
(siswa) dan atau mengajar
(guru).

11

dan

7

4. Terlalu

besar

fasih

jika

tidak

siswa dalam kelas, terlalu

mempraktekkannya.

banyak menuntut kegiatan

Metode Penelitian

diluar dan sebagainya.

Jenis

5. Terlalu
sekolah

sering
atau

tinggal

Mudah

pindah

dan

Pendekatan

Jenis penelitian ini adalah

dan

penelitian

12

lapangan

pendekatan

Membaca

pernah

13

Penelitian

program,

kelas,

sebagainya.
Teknik

populasi

Al-

Qur’an

dengan

kualitatif.

Yaitu

penelitian

untuk

memahami

fenomena

tentang

apa

dialami

subjek

yang

penelitian

Teknik mudah dalam belajar

misalnya

persepsi,

pelaku,

membaca alqur’an secara garis besar,

tindakan,

motivasi,

tindakan,

seseorang harus menguasai 5 hal :

dan lain-lain secara holistik dan
dengan cara diskripsi dalam

a. Menguasai huruf hijaiyyah yang
berjumlah

28

huruf

bentuk kata-kata dan bahasa,

berikut

pada suatu konteks yang alamiah

makharijul hurufnya.

dan

b. Menguasai tanda baca (a,i,u atau

Peneliti

c. Mengusai isyarat baca seperti

metode

panjang, pendek, dobel (tasydid)

menggunakan

penulisan

kualitatif

karena ingin lebih mendalam

dan seterusnya.

meneliti

d. Menguasai hukum-hukum tajwid

tentang

upaya

bimbingan terhadap anak dalam

seperti cara baca dengung, samar,

kesulitan belajar membaca Al-

jelas dan sebagainya.

Qur’an di SMP Al-Islam Mijen-

e. Praktek, Seseorang tidak akan

Demak.

bisa membaca Al-Qur’an dengan
13

http://Faktor-faktor-Penyebab-KesulitanBelajar.blogspot.com/30/09/2015

memanfaatkan

berbagai metode alamiah.14

disebut fathah,kasrah,dhomah).

12

dengan

http://Cara-Belajar-Membaca-AlQur’an.blogspot.com//30/09/2015
14
Lexy Moleong, Metodelogi
Pendidikan Kualitatif (Remaja Rosdakarya,
2007), hlm.4.

8

bebas terpimpin, yaitu dengan

Tempat dan Subjek Penelitian

mengajukan pertanyaan lengkap

a. Tempat Penelitian
Tempat

penelitian

adalah

SMP Al-Islam Mijen-Demak di
Jl. Mijen-Demak Desa Mijen Kec.
Mijen Kab. Demak Prov. Jawa

dan terperinci sesuai keinginan
penulis

akan

tetapi

masih

berpedoman pada tema penelitian
yang diteliti.
b. Metode Observasi (pengamatan)

Tengah.

Observasi

b. Subjek Penelitian
Adapun

yang

dijadikan

adalah

suatu

pengamatan terhadap objek yang

Subjek dalam penelitian ini adalah

diteliti

Guru

maupun secara tidak langsung,

BTQ

(Baca

Tulis

Al-

Qur’an).

untuk
harus

Metode Pengeumpulan Data

baik

secara

memperoleh

langsung

data

dikumpulkan

yang
dalam

penelitian.15
Untuk

mendapatkan

kelengkapan

informasi

yang

Metode Dokumentasi

dibutuhkan secara valid dan dapat
dipertanggungjawabkan,
pengumpulan

data

dalam
peneliti

menggunakan tiga metode, yaitu:

peristiwa

yang

sudah

berlalu.

Dokumen bisa berbentuk tulisan,
gambar,

atau

karya-karya

monumental dari seseorang.16

a. Metode Wawancara
Wawancara adalah proses
memperoleh

Dokumen merupakan catatan

keterangan

untuk

Tujuan peneliti menggunakan
metode

dokumentasi

dalam

tujuan penelitian dengan cara

pengumpulan

tanya jawab sambil bertatap muka

mencari hal-hal yang berhubungan

antara

dengan

informan

pewawancara
atau

orang

dengan

data

adalah

kelembagaan

untuk

dan

yang

diwawancara.
Pada penelitian ini penulis
menggunakan metode wawancara

15

Kaelan, Metode Penelitian
Kualitatif Interdisipliner ( Yogyakarta:
Paradigma, 2012), hlm. 101
16
Sugiyono, Metode Penelitian
Pendidikan (Bandung : Alfabeta, 2013),
hlm.310.

9

administrasi,

struktur

organisasi

Ketika

anak

mengalami

sekolah, ketersediaan Sarana dan

kekeliruan dan salah mengucapkan

Prasarana,

Tajwidnya

serta

pembelajaran

kegiatan

bidang

studi

antara yang panjang

dibaca pendek dan yang pendek

pendidikan agama Islam di SMP Al-

dibaca panjang,

Islam Mijen-Demak.

guru selalu mendekati siswa yang

dalam hal tajwid

keliru dengan tajwidnya kemudian

Metode Analisis Data

guru membenarkan tajwidnya dan
Menganalisis
pengolahan

data

data

yaitu

untuk

menarik

kesimpulan.

Peneliti

melakukan

penelitian

menggunakan

metode

deskripsi

ini
analisis

kualitatif

penulis

kualitatif, yaitu Proses analisis data
dimulai dengan menelaah seluruh
data yang tersedia dari berbagai
yaitu

data

Salah Membaca Huruf

dalam

menggunakan pendekatan deskriptif

sumber,

makhorijul huruf.

wawancara,

Berkaitan

HASIL

bisa membedakan atau menempatkan
huruf-huruf yang samar misalkan
ketika huruf itu berharokat, seperti
alif dengan ain, shin dengan Tsa
guru

DAN

Guru

untuk

membenarkan.
Lidah Kaku
Ketika

anak

mengalami

dalam membaca Al-

Qur’an biasanya anak tersebut jarang
membaca Al-Qur’an sehingga ketika

PEMBAHASAN
Bimbingan

berkewajiban

kesulitan

PENELITIAN

salah

membaca huruf yaitu siswa tidak

observasi, dan dokumentasi yang
telah dikumpulkan.17

dengan

Terhadap

Kesulitan Belajar Membaca Al-

membaca Al-Qur’an pun terbata-bata
(lidah kaku).

Qur’an.
Kesulitan Membaca Al-Qur’an

Tetapi guru selalu berupaya
semaksimal mungkin untuk anak
tersebut agar bisa membaca Al-

Keliru Tajwid

17

Ibid, hlm. 244.

Qur’an

dengan

lancar,

seperti

memberi tugas dirumah

untuk

membaca ayat Al-Qur’an 1-4, setelah

10

siswa

diberikan

tugas

dirumah

Upaya Guru Dalam Mengatasi

kemudian guru menyuruh untuk

Kesulitan Membaca Al-Qur’an.

membaca

dikelas

Deteksi Kesulitan Membaca Al-

menerus

agar

secara
siswa

terus
terbiasa

Qur’an

membaca Al-Qur’an dan supaya

Guru

mendeteksi

tingkat

lidah tidak kaku. 18

kesulitan anak tersebut sejauhmana

Malas

anak bisa membaca Al-Qur’an dan
Anak mempunyai sifat malas

kesulitan

dalam

membaca

Al-

biasanya tidak ada dukungan dari

Qur’an, karena tingkat kesulitan anak

orang tua dan tidak ada kemauan dari

itu berbeda-beda apabila ada anak

diri sendiri, sehingga anak belajar

yang kesulitan dalam membaca Al-

pun tidak mempunyai rasa semangat

Qur’an

untuk membaca Al-Qur’an. Akan

tersebut dan membenarkan sesuai

tetapi guru sudah berusaha memberi

makhorijul dan tajwidnya secara

motivasi agar siswa rajin membuka

pelan-pelan.20

dan membaca Al-Qur’an.19

Meluruskan/ Membenarkan Al-

Kurang Perhatian

Qur’an

Ketika guru menyuruh anak-

guru mendekati

Apabila

anak

siswa

salah

anak untuk membaca ayat Al-Qur’an

mengucapkan ayat Al-Qur’an guru

bersama-sama

wajib

membenarkan/

ayat

tersebut,

yang

tidak

pembelajaran,

ada beberapa anak
fokus
seperti

dengan
mengobrol

supaya

anak

kepala disandarkan diatas meja dan

membaca Al-Qur’an.

membaca Al-Qur’an yang belum

ucapkan

Karena

Wawancara dan Observasi dengan ibu
Muflichah (Guru BTQ SMP Al-Islam MijenDemak) Tanggal 29 Juli 2015.
19

Wawancara dan Observasi dengan ibu
Muflichah (Guru BTQ SMP Al-Islam MijenDemak) Tanggal 29 juli 2015

ketika

anak-anak

disuruh

masih

banyak yang keliru ketika membaca
Al-Qur’an

18

anak

mengetahui letak kesalahan yang

dengan teman sebelahnya, menulis,

benar.

meluruskan

sebagai

guru

adalah

mendampingi dan mendekati anak
ketika anak disuruh membaca Al20

Wawancara dan Observasi dengan ibu
Muflichah (Guru BTQ SMP Al-Islam MijenDemak) Tanggal 29 Juli 2015

11

Qur’an, apabila anak keliru membaca
guru

Al-Qur’an

berkewajiban

agar anak lebih gampang untuk
memahami contoh-contoh dengan

membenarkan/ meluruskan dengan

alat peraga.

benar

KESIMPULAN DAN SARAN

sesuai

dengan

makhorijul

huruf dan tajwidnya. 21

Berdasarkan hasil penelitian
dan analisis data di SMP Al-Islam

Metode Yang Digunakan.
Metode yang guru gunakan
adalah

yang

mengupayakan
individu

pertama
dulu

guru

bimbingan

kemudian kalau sudah,

Mijen-Demak, penulis mengambil
kesimpulan sebagai berikut :
1. Bimbingan yang telah dilakukan
oleh guru BTQ (Baca Tulis al-

Guru harus memperhatikan siapa

Qur’an) di SMP Al-Islam Mijen-

yang belum bisa kemudian guru

Demak dalam membimbing anak

melakukan bimbingan sebaya (tutor).
Hambatan

kesulitan belajar membaca Al-

Kesulitan Membaca

Al-Qur’an
Tidak adanya motivasi atau

Qur’an
Faktor pendukung tentunya
guru menemani dengan sabar agar
anak tersebut lebih mudah dan fokus
untuk membaca Al-Qur’an kemudian
guru menggunakan alat seperti LCD
21

Wawancara dan Observasi dengan ibu
Muflichah (Guru BTQ SMP Al-Islam MijenDemak) Tanggal 29 Juli 2015

telaten

berusaha
dalam

kesulitan
dan

membaca
guru

Alselalu

membenarkan makhorijul huruf

percaya diri, Sering bermain, dan

Faktor Pendukung Membaca Al-

lebih

Qur’an.

Tidak

Tidak fokus.

dengan

yang

orang tua dari anak tersebut, Anak
malas,

guru

Qur’an, guru mengontrol siswa

sendiri dan tidak ada dukungan dari

rasa

yaitu

memahamkan siswa membaca Al-

kurangnya motivasi dari anak itu

mempunyai

Qur’an

dan tajwidnya.
2.

Guru selalu memperhatikan siapa
yang belum bisa kemudian guru
melakukan

bimbingan

sebaya

(tutor) kepada anak-anak yang
belum bisa, kemudian didekatkan
dengan anak-anak yang sudah
bisa nanti lama kelamaan anak
akan menjadi bisa.

12

3.

Faktor

penghambat

kurangnya

motivasi intrinsik dari anak, tidak
ada dukungan dari orang tua, anak
mempunyai

rasa

kurang

giat

belajar, tidak percaya diri, sering
bermain dan tidak fokus.
4.

Faktor pendukung supaya anak
lebih mudah untuk membaca AlQur’an guru menemani dengan
sabar agar anak tersebut lebih
mudah dan fokus untuk membaca
Al-Qur’an.

SARAN
1. Kepada guru
Guru

diharapkan

lebih

DAFTAR PUSTAKA
Departemen Agama RI, Al-Qur’an
dan Terjemahnya, Bandung
:CV Mikraj Khasanah ilmu.
2011.
Abdurrahman, Mulyono , Anak
Berkesulitan Belajar (Teori,
Diagnosis, dan Remediasinya),
Jakarta : Rineka Cipta. 2012.
Afifudin,
Bimbingan
dan
penyuluhan. Bandung : CV.
Pustaka Setia). 2012.
As- Syilasyabi, Abu Yahya, Cara
Mudah Membaca Al-Qur’an
Sesuai
Kaidah
Tajwid,
Yogyakarta : Daar Ibn Hazm.
2007.

banyak reward atau pujian kepada
siswa yang belajar membaca AlQur’an supaya anak lebih giat
belajar membaca Al-Qur’an.
2. Kepada Siswa
Siswa
berulang
membaca

perlu
kali

melakukan

untuk

melatih

Al-Qur’an

yang

diberikan para guru di sekolah.
3. Kepada Orang Tua Siswa

Bimo

Walgito, Bimbingan dan
Konseling (Studi & Karier).
Yogyakarta : CV. Andi Offset.
2010.
Penelitian
Jakarta:

Burhan
Bungin,
Kualitatif.
Kencana.2012.

Darajat, Zakiah, Metode Khusus
Pengajaran Agama Islam,
Jakarta : Bumi Aksara. 2004.
Darmadi, Hamadi, Metode Penelitian

Lebih banyak memberikan teladan
sikap beragama yang baik.

Pendidikan

dan

Sosial,

Bandung: Alfabeta. 2013.
Faqih, Aunur Rahi, Bimbingan dan
Konseling

Dalam

Islam,

Yogyakarta : UIIpress. 2004.

13

Kaelan, Metode Penelitian Kualitatif
Interdisipliner,

Yogyakarta:

Paradigma. 2012.
Moleong,

Metodelogi

Lexy,

PT. Remaja Rosdakarya. 2007.
Muhaimin, Pengembangan Ilmu PAI,
Jakarta : Raja Grafindo Persada.
2005.

&

Stone,

Fundamentals Of

S.C,

Counseling,

Metode

Sugiyono,

Penelitian

Pendidikan, Bandung : Alfabeta.
2013.
Sujana, Nana, Dasar-dasar Belajar
Mengajar. Bandung : Sinar Baru
Aglesindo. 1998.

Munir, M. Misbahul, Ilmu dan Seni
Qiro’atil Qur’an, Semarang :
Binawan. 2005.

Metode Praktis Pengajaran Ilmu
Al-Qur’an

Semarang

:

Qiro’aty,
Koordinator

Pendidikan Al-Qur’an. 2011.
Sunaryo

Kartadinata,

Ahman, Profesi dan Organisasi
Profesi Bimbingan dan konseling,
Departemen Pendidikan Nasional
Direktorat

Thalib, Muhammad, Fungsi dan
Fadhilah Membaca Al-Qur’an,
Surakarta : Kaffah Media. 2005.

Murjito, Imam. T. th, Pedoman

Prayitno,

B,

Boston. Hougton Mifflin. 1986.

Pendidikan Kualitatif , Bandung :

Baca

Sertzer,

Jendral

Pendidikan

Tohirin,

Psikologi

Pendidikan

Agama

2005.
Winkel,

W.S,

Bimbingan

Konseling

di

Zuhdi Masfuk, Pengantar Ulumul

Aditama. 1997.

Surakarta:

Muhammadiyah

University. 2007.

Sekolah,

Institusi

1991.

SLTP, 2002.

Di

dan

Pendidikan, Jakarta: Gramedia,

Qur’an,

Konseling

Islam,

Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Dasar dan Menengah Direktorat

Saring Marsudi, Layanan Bimbingan

Pembelajaran

Surabaya

:

Karya