AKTIVITAS KOMUNIKASI PEMASARAN PT. BANK BUKOPIN, TBK. CABANG SOLO DALAM RANGKA MENINGKATKAN JASA PENJUALAN BANK

(1)

commit to user

AKTIVITAS KOMUNIKASI PEMASARAN PT. BANK BUKOPIN, TBK. CABANG SOLO DALAM RANGKA MENINGKATKAN JASA

PENJUALAN BANK

OLEH :

TUNJUNG RAHINTEN D1207558

ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA 2010


(2)

commit to user

ii

PERSETUJUAN

AKTIVITAS KOMUNIKASI PEMASARAN PT. BANK BUKOPIN, TBK. CABANG SOLO DALAM RANGKA MENINGKATKAN JASA

PENJUALAN BANK

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Panitia Penguji Skripsi Jurusan Ilmu Komunikasi

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. Surisno Satrio Utomo, M.Si Dra. Christina Tri Hendriyani, M.Si NIP. 19500926 198503 1 001 NIP. 19620117 198601 2 001


(3)

commit to user

iii

PENGESAHAN

Telah diuji dan disahkan oleh Dewan Penguji Skripsi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sebelas Maret Surakarta

Pada Hari : Senin

Tanggal : 22 November 2010

Ketua Sekretaris

Prof. Dr. Totok Sarsito, SU, MA, PhD Tanti Hermawati, S.Sos, M.Si

NIP. 19490428 197903 1 001 NIP. 19690207 199512 2 001

Penguji I Penguji II

Drs. Surisno Satrio Utomo, M.Si Dra. Christina Tri Hendriyani, M.Si

NIP. 19500926 198503 1 001 NIP. 19620117 198601 2 001

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret

Surakarta Dekan

Drs. H. Supriyadi SN, SU NIP. 19530128 198103 1 001


(4)

commit to user

iv

MOTTO

If you doubt, it means don’t (Oprah Winfrey)

Pendidikan merupakan perlengkapan paling baik untuk hari tua. (Aristoteles)

Apabila anda berbuat kebaikan kepada orang lain, maka anda telah berbuat baik terhadap diri sendiri. (Benyamin Franklin)


(5)

commit to user

v

PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan kepada :

Ayah, Ibu, dan Adik tercinta

Paman tercinta, Suratto Siswodihardjo

beserta keluarga

Bapak tercinta, Bantu Suwardjono dan


(6)

commit to user

vi

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Alhamdulillahi robbil alamin.

Dengan segala kerendahan hati, penulis panjatkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat yang diberikan kepada penulis serta penulis juga mengucapkan terima kasih atas kasih setianya yang tak berkesudahan selama penulis kuliah dan hingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik dan lancar. Tetapi skripsi ini masih jauh dari sempurna, penulis membuka diri terhadap kritik dan saran yang bisa memberikan kebaikan terhadap skripsi ini.

Hanya sepatah ucapan terima kasih yang dapat penulis haturkan kepada semua pihak yang telah ikut membantu mempermudah kegiatan penulis mulai dari penulis melakukan penelitian di lapangan sampai penyusunan penulisan skripsi ini.

Untuk itu segala hormat penulis sampaikan ucapan terima kasih kepada :

1. Bapak Drs. H. Supriyadi SN, SU, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Ibu Dra. Prahastiwi Utari, M.Si Ph.D. selaku Ketua Jurusan Ilmu

Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Ibu Dra. Hj. Sofiah, M.Si selaku Pembimbing Akademik penulis.

4. Bapak Drs. Surisno Satrio Utomo SU, M.Si selaku Pembimbing I Skripsi.

Terima kasih atas kesabaran dan curahan pikiran serta semangat untuk kesempurnaannya dari awal hingga akhir penulisan skripsi ini.


(7)

commit to user

vii

6. Bapak Rachmursito selaku Pemimpin PT. Bank Bukopin, Tbk. Cabang

Solo yang telah memberikan ijin dan kesempatan dalam melaksanakan penelitian di PT. Bank Bukopin, Tbk. Cabang Solo.

7. Ibu Siti Aminah selaku Manager Bisnis Konsumer yang telah memberikan

ijin dan bantuan dalam pengumpulan data yang penulis butuhkan.

8. Para RO dan AO serat Staff Marcom PT. Bank Bukopin, Tbk. Cabang

Solo

9. Teman-teman Komunikasi 2007, suatu kebanggaan pernah berjuang demi

cita-cita bersama kalian semua.

Akhirnya penulis berharap, agar skripsi ini dapat menjadi bahan pembelajaran maupun bagi para pembaca.

Wasslamualaikum Wr. Wb.

Surakarta, ... 2010

Penulis


(8)

commit to user

viii

ABSTRAK

Tunjung Rahinten, D1207558, Aktivitas Komunikasi Pemasaran PT. Bank Bukopin, Tbk. Cabang Solo dalam rangka Meningkatkan Jasa Penjualan

Bank

Kondisi perbankan di kota Solo berada pada tingkat persaingan yang

tinggi, bank – bank yang ada di Kota Solo bersaing untuk mempertahankan eksistensinya di sektor bisnis jasa perbankan. Salah satu upaya yang dilakukan oleh bank – bank di Kota Solo adalah dengan menghimpun dana pihak ketiga semaksimal mungkin. Dan upaya tersebut juga dilakukan oleh PT. Bank Bukopin, Tbk.Cabang Solo. Dalam rangka menghimpun dana pihak ketiga, PT. Bank Bukopin, Tbk. Cabang Solo bersaing dengan bank lain/ kompetitor adalah dengan melaksanakan berbagai aktivitas komunikasi pemasaran seperti iklan, direct selling, personal selling, sales promotion, dan publisitas.

PT. Bank Bukopin mengkombinasikan berbagai instrumen tersebut dalam suatu strategi yang disebut Komunikasi Pemasaran Terpadu (Integrated Marketing Communications). Penelitian ini menggunakan konsep Integrated Marketing Communications (IMC) menurut American Association of Advertising Agencies, IMC didefinisikan sebagai suatu konsep perencanaan komunikasi pemasaran yang menyadari nilai tambah dari suatu rencana komprehensif yang mengevaluasi peran strategis dari berbagai disiplin komunikasi misalnya periklanan umum, penjualan personal, pemasaran langsung, promosi penjualan, hubungan masyarakat, dan menggabungkan berbagai disiplin ini untuk memberikan kejelasan, konsistensi, dan pengaruh komunikasi yang maksimum melalui integrasi menyeluruh dari pesan-pesan yang berlainan.

Penelitian ini bersifat deskriptif yaitu menggambarkan keadaan sebagaimana adanya, sehingga sekedar mengungkapkan fakta yang hasilnya ditekankan untuk memberikan gambaran objektif tentang hal-hal yang berkaitan dengan Aktivitas Komunikasi Pemasaran dalam perusahaan. Hasil penilitian menunjukkan bahwa aktivitas komunikasi pemasaran dilaksanakan dengan

menggunakan komunikasi pemasaran terpadu (Integrated Marketing

Communication)

Aktivitas Komunikasi Pemasaran yang dilakukan oleh marketer PT. Bank Bukopin, Tbk. Cabang Solo ini merupakan suatu kegiatan seluruhnya dilakukan secara terus menerus dan terintegrasi satu sama lain sehingga dapat meningkatkan jasa penjualan bank.


(9)

commit to user

ix

ABSTRACT

Tunjung Rahinten, D1207558, Marketing Communication Activity of PT. Bank Bukopin, Tbk. Of Solo Branch In Attemps of Improving Bank Selling

Service

Banks of Solo are ini a fierce competition condition. The Banks are competing to maintain their existence in banking sector. One of efforts that the banks do is to raise fund as many as possible from customer. PT. Bank Bukopin, Tbk. Cabang Solo of Solo Branch does so. In attemps of raising fund from customer, PT. Bank Bukopin, Tbk. of Solo Branch is competing with other banks by perfoming various marketing communication activities such as advertisement, direct selling, personal selling, sales promotion, and publicity.

PT. Bank Bukopin, Tbk. of Solo Branch combining the instrument in one strategy called Integrated Marketing Communications. According to American Association of Advertising Agencies this research uses Integrated Marketing Communications concept, IMC defines as marketing communication preparation concepts to aware positive value comprehention to evaluated strategic in all communication discipline such as advertising, personal selling, direct marketing, sales promotion, public relation, and to resume all the discipline makes maximum clearness, consistency, and communication effect by the hold integrating from difference messages.

The research is a descriptive in nature, namely, it describes a condition as it is. So, it only reveals facts with results are emphasized to give objective picture about things related to marketing communication activity of a company. Result of the research indicated that the marketing communication activity was performed by using an integrated marketing communication.

Marketing communication activity performed by marketers of PT. Bank Bukopin, Tbk. of Solo Branch is activities that are conducted continuously and integrated to each other so so that they are able to improve selling service of the Bank.


(10)

commit to user

x

DAFTAR ISI

HALAMAN... i

PERSETUJUAN... ii

PENGESAHAN ... iii

MOTTO ... iv

PERSEMBAHAN... v

KATA PENGANTAR ... vi

ABSTRAK ... viii

DAFTAR ISI ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A.Latar Belakang Masalah ... 1

B.Permasalahan ... 4

C.Tujuan Penelitian ... 4

D.Manfaat Penelitian ... 4

E.Kerangka Pemikiran Teori ... 5

1.Pengertian Komunikasi ... 5

2.Pengertian Pemasaran ... 6

3.Pengertian Komunikasi Pemasaran ... 7

4. Konsep Integrated Marketing Communications (IMC ... 9

F.Motodologi Penelitian... 10

1.Jenis Penelitian ... 10

2.Lokasi Penelitian ... 11


(11)

commit to user

xi

4.Metode Pengumpulan Data ... 12

5.Validitas Data ... 13

6.Teknik Analisa Data... 13

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 15

A.Sejarah Perusahaan... 15

B.Visi dan Misi Perusahaan ... 16

C.Produk dan Jasa Bank... 17

D.Penghargaan dan Pengakuan Tingkat Nasional dan Iternasional ... 21

E.Struktur Organisasi Perusahaan ... 27

F.Jenis- jenis Kredit yang diberikan Perusahaan ... 35

BAB III AKTIVITAS KOMUNIKASI PEMASARAN PT. BANK BUKOPIN, TBK. CABANG SOLO ... 45

A. Aktivitas Komunikasi Pemasaran PT. Bank Bukopin, Tbk. Cabang Solo ... 45

a.Iklan (Advertising) ... 48

b.Pemasaran Langsung (Direct Marketing) ... 49

c.Promosi Penjualan (Sales Promotion) ... 50

d.Personal Selling ... 51

e.Hubungan Masyarakat dan Publisitas (Public Relations and Publicity) ... 52


(12)

commit to user

xii

BAB IV PENUTUP ... 55

A.Kesimpulan ... 55 B.Saran ... 57

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(13)

commit to user

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kondisi perbankan di kota Solo saat ini sedang berada pada tingkat persaingan yang tinggi, bank – bank yang ada di Kota Solo bersaing untuk mempertahankan eksistensinya di sektor bisnis jasa perbankan. Salah satu upaya yang dilakukan oleh bank – bank di Kota Solo adalah dengan menghimpun dana pihak ketiga semaksimal mungkin. Dan upaya tersebut juga dilakukan oleh PT. Bank Bukopin, Tbk.Cabang Solo. Dalam rangka menghimpun dana pihak ketiga, PT. Bank Bukopin, Tbk. Cabang Solo bersaing dengan bank lain/ kompetitor adalah dengan melaksanakan

berbagai aktivitas komunikasi pemasaran seperti iklan, direct selling,

personal selling, sales promotion, dan publisitas.

Komunikasi pemasaran tersebut terus dilakukan untuk meraih profit dan mempertahankan eksistensi perusahaan. Dengan eksisnya PT. Bank Bukopin, Tbk. Cabang Solo di bisnis perbankan, hal ini juga akan membangun citra positif Bank Bukopin di mata masyarakat. Selain memiliki produk lengkap dan bunga simpanan yang kompetitif, keunggulan lain dari PT. Bank Bukopin, Tbk. adalah pelopor pemberi hadiah New BMW 320i bagi nasabahnya, yang sampai saat ini Bank Bukopin dikenal oleh masyarakat luas dengan slogan BMW atau lebih dikenal dengan Bukopin Memang Wokkeee. Berbagai pernghargaan telah diraih oleh Bank Bukopin secara Nasional, dan khusus untuk cabang Solo,


(14)

commit to user

pada tahun 2008, PT. Bank Bukopin, Tbk. Cabang Solo membuktikan prestasinya dengan mendapatkan penghargaan dari Solo Pos untuk Swamitra dengan kategori BPR dan Lembaga Non Bank Terbaik. Penghargaan tersebut diperoleh dari kerja keras berbagai pihak tak terkecuali bagian marketing yang menjalankan aktivitas komunikasi pemasaran. Berikut ini program kerja marketing Bank Bukopin dalam menjalankan aktvitas komunikasi pemasaran :

1. Canvassing ke komunitas bisnis, hobi, profesi, dan etnis

2. Menghubungi Nasabah Rekening Pasif untuk melakukan

pencegahan rekening tutup dan sekaligus fatenning

3. Pemasangan iklan pada media cetak lokal dengan standar

kantor pusat dan media cetak dengan pembaca terbanyak

4. Pemasangan iklan pada radio/TV stasiun Lokal dengan

pendengar/pemirsa pada prime time

5. Talkshow di radio –radio lokal sesuai dengan segmen produk

6. Mengadakan Media Visit ke media cetak/koran lokal

7. Pemasangan billboard di tempat strategis

8. Mengadakan Pameran dan Open table pada pertemuan-

pertemuan bisnis

9. Sponsorship pada event yang diadakan komunitas

10.Melaksanakan Coroprate Social Responsibility (CSR)

11.Memberikan Program-program hadiah yang menarik kepada


(15)

commit to user

Data yang diperoleh dari Marketing Information System (MIS). PT. Bank Bukopin, Tbk. Cabang Solo terhadap pencapaian Dana Pihak Ketiga (Tabungan, Giro, Deposito) selama 3 tahun terakhir adalah sebagai berikut :

Sumber : Data MIS Solo Tahun 2010

Produk 2007 2008 2009

Dana Pihak Ketiga

(Tabungan, Giro, Depsoito) 79,65% 73,03 % 93, 83%

Dari data di atas dapat diketahui bahwa pada tahun 2007 sampai dengan tahun 2008, PT. Bank Bukopin, Tbk. Cabang Solo mengalami penurunan terhadap pencapaian DPK, hal ini yang kemudian menjadikan PT. Bank Bukopin, Tbk. Cabang Solo lebih meningkatkan aktivitas komunikasi pemasaran dalam rangka meningkatkan jasa penjualan bank. Dan pada tahun 2008 sampai dengan tahun 2009, DPK mengalami kenaikan. Hal tersebut tentunya tercapai berkat adanya komunikasi pemasaran yang telah dilaksanakan oleh PT. Bank Bukopin, Tbk. Cabang Solo untuk bersaing dan tetap eksis dalam bisnis perbankan.

Dengan terbuktinya trend kenaikan pencapaian anggaran Dana Pihak Ketiga selama satu tahun tersebut dari tahun 2007 sampai dengan tahun 2009 serta penghargaan yang telah di dapat oleh PT. Bank Bukopin, Tbk. Cabang Solo , hal ini menarik perhatian penulis untuk mengetahui lebih jelas mengenai aktivitas komunikasi pemasaran PT. Bank Bukopin,


(16)

commit to user

Tbk. Cabang Solo dalam rangka meningkatkan jasa penjualan bank sehingga Bank Bukopin mampu bertahan dan bersaing bahkan eksis di dunia bisnis perbankan khususnya wilayah Solo Raya.

B. Permasalahan

Dari uraian yang dipaparkan diatas dapat dirumuskan

permasalahan yang menjadi pokok dari penelitian, adalah:

Bagaimana Aktivitas Komunikasi Pemasaran PT. Bank Bukopin, Tbk. Cabang Solo dalam rangka Meningkatkan Jasa Penjualan Bank?

C. Tujuan Penelitian

Dari uraian yang dipaparkan diatas yang menjadi tujuan dari

penelitian adalah:

Untuk mengetahui aktivitas komunikasi pemasaran PT. Bank Bukopin, Tbk. Cabang Solo dalam rangka rangka meningkatkan jasa penjualan bank.

D. Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian yang akan dilakukan ini diharapkan dapat diperoleh manfaat yang berupa informasi mengenai deskripsi aktivitas komunikasi pemasaran PT. Bank Bukopin, Tbk. Cabang Solo dalam rangka meningkatkan jasa penjualan bank.


(17)

commit to user

E. Kerangka Pemikiran Teori

1. Pengertian Komunikasi

Komunikasi dapat diartikan sebagai proses penyampaian suatu pesan dalam bentuk lambang bermakna sebagai paduan dan perasaan berupa ide, informasi, kepercayaan, harapan, imbauan, dan sebagainya, yang dilakukan seseorang kepada orang lain, baik langsung secara tatap muka maupun tak langsung melalui media, dengan tujuan mengubah sikap, pandangan, atau perilaku. (Effendy U. Onong, 1989 : 60)

Menurut Hovlan, Janis dan Kelly sebagaimana dikutip oleh Jalaluddin Rakhmat, komunikasi pada dasarnya merupakan the process by which an individual (the communicator) transmit stimuli (usually verbal) to modify the behavior of other individuals (the audience), yang artinya bahwa dalam komunikasi terjadi pengiriman stimulus antara komunikator kepada komunikan, di mana biasanya berbentuk verbal dan bertujuan untuk mengubah perilaku orang lain. ( Rakhmat Jalaluddin, 1985 : 4).

Terkait dengan pemasaran, Schiffman dan Lazarkanuk

mendefinisikan komunikasi sebagai the unique tool that marketers use to persuade consumers to act in desire way, yang berarti komunikasi merupakan alat yang digunakan pedagang untuk membujuk konsumen agar berbuat sesuai dengan keinginannya.(Schiffman Leong G. & Lazarkanuk Lesli, 1994: 283).

Untuk itu, komunikasi memang merupakan alat penting dalam


(18)

commit to user

timbul pada seseorang yang akan mengemukakan pikiran dan perasaannya, yakni agar terjadi perubahan sikap pada orang lain yang dilibatkannya. Dan proses perubahan sikap tersebut merupakan tujuan dari konsep pemasaran pula. Hal ini sejalan dengan yang dikemukakan oleh Kotler bahwa tujuan komunikasi adalah kegiatan yang mendorong konsumen untuk lebih banyak menggunakan produk, membeli produk, dalam unit yang besar, mencoba merk yang dipromosikan, dan untuk meraih pembeli lain. (Kotler Philip, 1992 : 18).

2. Pengertian Pemasaran

Pemasaran menurut American Marketing Association,

didefinisikan sebagai pelaksanaan kegiatan usaha niaga yang diarahkan pada arus aliran barang dan jasa dari produsen ke konsumen. (Mursid M., 1997 : 26)

Pemasaran, menurut W.J. Stanton, meliputi keseluruhan sistem

yang berhubungan dengan kegiatan – kegiatan usaha, yang bertujuan merencanakan, menentukan harga, hingga mempromosikan, dan mendistribusikan barang – barang atau jasa yang akan memuaskan kebutuhan pembeli, baik yang aktual maupun potensial. (Mursid M.,1997 : 26)

Kegiatan pemasaran sangat terkait dengan kebijaksanaan

pemasaran yang dikenal dengan bauran pemasaran (Marketing Mix), yang


(19)

commit to user

atas empat variable, yaitu : Produk (Product), Distribusi (Place), Harga (Price), dan promosi (Promotion). (Swastha Basu, 1984 : 42).

3.Pengertian Komunikasi Pemasaran

Komunikasi pemasaran dapat didefinisikan sebagai kegiatan

komunikasi yang dilakukan oleh pembeli dan penjual, dan merupakan kegiatan yang membantu dalam pengambilan keputusan di bidang pemasaran serta mengarahkan pertukaran agar lebih memuaskan konsumen dengan dengan cara memuaskan semua pihak untuk berbuat lebih baik. (Swastha Basu, 1984 : 234).

Komunikasi pemasaran juga dapat diartikan sebagai komunikasi

yang dilakukan perusahaan atau lembaga, baik secara tatap muka maupun bermedia, dalam rangka upaya meningkatkan penjualan jasa atau hasil produksi. (Effendy U. Onong, 1989 : 216)

Oleh karena itu, komunikasi pemasaran dilakukan PT. Bank

Bukopin, Tbk. Cabang Solo untuk meningkatkan jasa penjualannya. Bank mengadakan komunikasi dengan nasabah dan senantiasa memberikan jasa pelayanan yang berkualitas. Komunikasi pemasaran juga dilakukan oleh bank untuk menarik nasabah baru dan mengingatkan kembali kepada nasabah akan produk – produk yang sudah ada.

Menurut Kotler, bauran komunikasi pemasaran atau yang lebih

dikenal dengan promosi terdiri atas lima alat utama : (Kotler Philip, 1995 : 704)


(20)

commit to user

1. Iklan ( advertising) : semua bentuk presentasi non personal dan

promosi ide, barang, atau jasa oleh sponsor yang ditunjuk dengan mendapat bayaran.

2. Pemasaran langsung (direct marketing) : penggunaan surat, telepon,

dan alat penghubung non personal lainnya untuk berkomunikasi dengan atau mendapatkan respon dari pelanggan dan calon pelanggan tertentu.

3. Promosi penjualan (sales promotion) : insentif jangka pendek untuk

mendorong keinginan mencoba atau pembelian produk atau jasa.

4. Hubungan masyarakat dan publisitas (public relations and publicity) :

berbagai program yang dirancang untuk mempromosikan dan atau melindungi citra perusahaan atau produk individualnya.

5. Penjualan personal (personal selling) : interaksi langsung antara satu

atau lebih calon pembeli dengan tujuan melakukan penjualan.

Gambaran dari bauran komunikasi pemasaran yang digambaran oleh Kotler di atas merupakan wujud dari aktivitas komunikasi pemasaran. Mengutip dari jurnal http://uyungs.wordpress.com/2009/01/11/empat-unsur bauran-pemasaran-konvensional/ yang diakses tanggal 11 November 2010 pukul 19.00 WIB, disebutkan bahwa pemasar dapat memilih di

antara berbagai strategi komunikasi pemasaran. Mereka yang smart akan

mengkombinasikan berbagai instrumen tersebut dalam suatu strategi yang

disebut Komunikasi Pemasaran Terpadu (Integrated Marketing


(21)

commit to user

4. Konsep Integrated Marketing Communications (IMC)

Menurut American Association of Advertising Agencies, IMC

adalah suatu konsep perencanaan komunikasi pemasaran yang menyadari nilai tambah dari suatu rencana komprehensif yang mengevaluasi peran strategis dari berbagai disiplin komunikasi misalnya periklanan umum, penjualan personal, pemasaran langsung, promosi penjualan, hubungan masyarakat, dan menggabungkan berbagai disiplin ini untuk memberikan kejelasan, konsistensi, dan pengaruh komunikasi yang maksimum melalui integrasi menyeluruh dari pesan-pesan yang berlainan.

Menurut Terence A. Shimp, IMC adalah proses pengembangan dan

implementasi berbagai bentuk program komunikasi persuasif kepada pelanggan dan calon pelanggan secara berkelanjutan.

Proses IMC berawal dari pelanggan atau calon pelanggan,

kemudian berbalik pada perusahaan untuk menentukan dan

mendefinisikan bentuk dan metode yang perlu dikembangkan bagi program komunikasi yang persuasif. Gregorius Chandra menyatakan bahwa IMC menekankan dialog terorganisir dengan audiens internal dan

eksternal yang sifatnya lebih personalized, customer-oriented, dan

technology driven approaches. Istilah terintergrasi menunjukkan keselarasan atau keterpaduan dalam hal tujuan, fokus, dan arah strategis antar elemen bauran komunikasi pemasaran.

Tujuan umum IMC adalah mempengaruhi atau memberikan efek


(22)

commit to user

sangat diharapkan dari audiens adalah pembelian. Namun tanggapan tersebut merupakan hasil akhir dari suatu proses pengambilan keputusan konsumen yang panjang.

IMC menekankan pada keharmonisan yang tercapai dalam

pelaksanaan program komunikasi pemasaran. Bauran komunikasi pemasaran yang juga dikenal dengan bauran promosi (promotion mix) terdiri atas:

a. Periklanan : semua bentuk penyajian non personal dan promosi

ide, barang atau jasa yang dibayar oleh suatu sponsor tertentu.

b. Promosi penjualan : berbagai insentif jangka pendek untuk

mendorong keinginan mencoba atau membeli suatu barang atau jasa.

c. Hubungan masyarakat : berbagai program untuk mempromosikan

dan/atau melindungi citra perusahaan atau produk individualnya.

d. Pemasaran langsung (direct selling) : faksimili, dan alat

penghubung non personal lainnya untuk berkomunikasi dengan pelanggan atau calon pelanggan.

e. Penjualan personal (personal selling) : interaksi langsung antara

satu atau lebih calon pembeli dengan tujuan melakukan penjualan

F. Metodologi Penelitian

1. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, Menurut Taliziduhu


(23)

commit to user

menemukan pengetahuan seluas – luasnya terhadap objek penelitian pada suatu saat tertentu. ( Widodo Erna dan Mukhtar, 2000 : 15). Hal ini sesuai dengan pendapat Winarno Surakhmad, bahwa pelaksanaan metode deskriptif tidak terbatas hanya sampai pengumpulan dan penyusunan data, tetapi meliputi analisa dan interpretasi tentang arti data itu. Pada tahap akhir, metode deskriptif harus sampai pada kesimpulan-kesimpulan yang didasarkan atas penelitian data. (Surakhmad Winarno, 1990 :139-140). Dalam penelitian ini dilakukan wawancara secara mendalam dengan Manager Bisnis Konsumer, Staff Marketing Communication, Relationship Officer (RO) dan Account Officer (AO) untuk mengetahui aktivitas komunikasi pemasaran PT. Bank Bukopin, Tbk. Cabang Solo.

2. Lokasi penelitian

Penelitian ini dilakukan di PT. Bank Bukopin, Tbk. Cabang Solo, beralamat di Jalan Jendral Sudirman No. 10 Solo 57111.

3. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian

ini adalah Purposive Sampling. Dimana dalam hal ini peneliti akan

memilih informan yang dianggap tahu dan dapat dipercaya untuk menjadi sumber data yang memiliki kebenaran dan pengetahuan yang dalam.(Sutopo HB, 1988 : 21-22). Sampel dalam penelitian ini adalah


(24)

commit to user

pelaksana aktivitas komunikasi pemasaran PT. Bank Bukopin, Tbk. Cabang Solo yang dinilai paling memahami secara mendalam aktivitas – aktivitas komunikasi pemasaran dan dinilai mampu memberikan informasi yang dibutuhkan dalam penelitian ini. Penulis

menentukan 5 sampel yaitu Manager Bisnis Konsumer, Staff

Marketing Communication, Relationship Officer, Account Officer.dan nasabah bank.

4. Metode Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data sebagai berikut :

a.Wawancara

Wawancara dilakukan dengan mengadakan pertemuan dan perbincangan secara mendalam dengan informan dalam hal ini

Manager Bisnis Konsumer, Staff Marketing Communication,

Relationship Officer, dan Account Officer sesuai dengan kebutuhan peneliti tentang aktivitas komunikasi pemasaran PT. Bank Bukopin, Tbk. Cabang Solo sehingga penulis akan mendapatkan kejelasan yang diteliti.

b.Observasi

Penulis mengamati dan mencatat fenomena yang diteliti melalui penglihatan dan pendengaran pada kegiatan komunikasi pemasaran Bank Bukopin.


(25)

commit to user

c. Studi Pustaka

Adalah data-data penunjang dan teori yang dapat diperoleh dari buku-buku dan artikel yang berhubungan dengan masalah dalam penelitian ini.

6. Validitas Data

Dalam penelitian ini tehnik validitas data yang digunakan adalah tehnik trianggulasi sumber. Trianggulasi sumber berarti membandingkan dan mengecek kembali derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam metode kualitatif. (Moleong J. Lexy, 1991 : 178). Dalam hal ini penulis mengumpulkan sumber data yang berbeda untuk permasalahan yang sama melalui wawancara, observasi, dan studi pustaka.

7. Teknik Analisa Data

Analisis data yang digunakan adalah teknik analisa data model interaktif, dengan teknik ini setelah data terkumpul akan dilakukan analisa melalui tiga komponen yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Masing-masing komponen dapat melihat kembali komponen yang lain sehingga data yang terkumpul akan benar-benar mewakili sesuai dengan permasalahan yang diteliti.

Menurut HB. Sutopo model analisis interaktif dapat digambarkan sebagai berikut : (Sutopo HB, 2002 :96)


(26)

commit to user

Pengumpulan data

Reduksi data

Penarikan kesimpulan

penyajian data


(27)

commit to user BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. SEJARAH PERUSAHAAN

Bank Bukopin yang sejak awal berdirinya pada tanggal 10 Juli 1970 fokus pada segmen UMKM, terus mengembangkan diri dengan masuk pula ke segmen Komersial dan Konsumer. Ketiganya yang merupakan pilar bisnis Bank Bukopin, dapat dilayani dengan sistem perbankan konvensional maupun Syariah melalui 279 kantor yang tersebar di 22 provinsi diseluruh Indonesia dan terhubung secara real time on-line. Bank Bukopin juga telah membangun jaringan micro-banking yang diberi nama Swamitra yang merupakan program kemitraan antara Bank Bukopin dengan lembaga keuangan mikro dan koperasi. Saat ini telah beroperasi sebanyak 453 Swamitra yang tersebar hingga ke pelosok Indonesia.

Dengan dukungan sistem pengelolaan dana yang optimal, jaringan bank koresponden yang tersebar di seluruh dunia, teknologi informasi yang handal, sumber daya manusia yang kompeten dan praktek tata kelola perusahaan yang baik, Bank Bukopin terus berkembang dan melangkah maju sebagai bank yang kredibel dengan produk yang beragam serta mutu layanan dengan standar yang tinggi.

Dengan bekal ini, pada pertengahan tahun 2006 Bank Bukopin menjalankan program penjualan perdana saham untuk memperkuat struktur permodalan guna pengembangan usaha dan pertumbuhan yang berkelanjutan.


(28)

commit to user

Dengan ditandainya logo ‘Bukopin Go PUBLIC’, Keberhasilan Initial Public Offering (IPO) ini membuktikan kepercayaan publik yang sangat baik terhadap Bank Bukopin. Selain itu Bank Bukopin juga telah menjual Obligasi Negara Ritel (ORI) pada pertengahan tahun 2007 untuk tahap I sampai akhir 2007 untuk tahap II. Sedangkan untuk Reksadana mulai tahun 2008 ini juga diperdagangkan dipasar saham.

Kesemuanya identitas diri Bank Bukopin sebagai bank yang terpercaya dengan struktur keuangan yang kokoh, sehat dan efisien. Inilah momentum berharga dalam menyongsong masa depan yang lebih cerah.

B. VISI DAN MISI PERUSAHAAN

1. Visi Perusahaan

Menjadi bank yang terpercaya dalam pelayanan jasa keuangan.

2. Misi Perusahaan

Memberikan pelayanan yang terbaik kepada nasabah, berperan dalam pengembangan koperasi dan usaha kecil, serta meningkatkan nilai tambah investasi pemegang saham dan kesejahteraan karyawan.


(29)

commit to user

C. PRODUK DAN JASA BANK

1. Produk Bank

1.1. Produk Tabungan

a) Tabungan Siaga Bukopin

Simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan dengan syarat-syarat yang telah disepakati dengan bank

b) Tabungan Sikosi (Simpanan Koperasi)

Simpanan yang khusus diperuntukkan bagi badan hukum koperasi atau anggota koperasi

c) Tabungan Haji

Simpanan yang dipergunakan bagi pemberangkatan ibadah/umroh

d) Tabungan Rencana

Simpanan yang penarikannya dilakukan sesuai kesepatan / perjanjian minimal 1 tahun maksimal 5 tahun sistemnya langsung di autodebet dari tabungan siaga.

e) Tabungan Premium

Simpanan yang khusus diperuntukkan bagi nasabah yang telah eksis penempatan dananya rata-rata diatas 100 juta.

f) Siaga Dollar

Simpanan dalam bentuk valuta asing yang penarikannya hanya dapat dilakukan berdasarkan ketentuan yang telah ditetapkan.


(30)

commit to user

1.2. Produk Deposito

a) Deposito Merdeka

Simpanan yang pencairannya dilakukan pada waktu yang telah diperjanjikan namun dalam perjalanannya jika pencairan dilakukan sebelum tanggal yang diperjanjikan maka atas pencairan tersebut tidak dikenakan pinalty.

b) Deposito rupiah

Simpanan yang pencairan hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu menurut perjanjian antara nasabah dengan pihak bank.

c) Deposito Dollar

Simpanan dalam valuta asing yang penempatannya didasarkan atas komitmen antara nasabah dengan pihak bank baik nominal, interest rate dan waktu penarikan

1.3. Produk Giro Bukopin

a) Giro Bukopin

Simpanan yang dapat digunakan sebagai sarana pembayaran dan penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek atau sarana perintah pembayaran lainnya

b) Giro Smarta

Simpanan yang penempatannya didasarkan atas komitmen antara nasabah dengan bank baik nominal. Interest rate dan waktu penarikan


(31)

commit to user

2. Jasa Bank

2.1. Bukopin Prioritas

Layanan khusus yang diberikan kepada nasabah tertentu yang telah memiliki kartu Bukopin Prioritas

2.2. Referensi Bank

Surat keterangan yang diberikan oleh bank atas permintaan nasabah atau pihak lain yang menerangkan bahwa pemohon adalah benar nasabah bank yang bersangkutan

2.3. Siaga Matic

Fasilitas pemindahbukuan secara sistem dari Tabungan Siaga untuk memenuhi kekurangan dana pada rekening giro serta pemindahbukuan dari rekening giro ke rekening Tabungan Siaga untuk optimalisasi dana nasabah

2.4. Executive Lounge

a) Pelayanan khusus untuk kenyamanan diberikan kepada pemegang VISA

GOLD CARD BUKOPIN di Airport.

b) Fasilitas Eksklusif bagi pemegang kartu, hanya menunjukkan Ticket dan

VISA GOLD CARD BUKOPIN.

c) Fasilitas ruang duduk yang nyaman untuk menunggu sambil menikmati

makanan dan minuman secara gratis untuk dua orang.

d) Berlaku pada tempat-tempat khusus di seluruh Airport bertanda Logo


(32)

commit to user

2.5. Transfer, Kliring, Inkaso

Jasa yang diberikan oleh pihak bank untuk pengiriman uang atau penagihan warkat dalam mata uang rupiah.

2.6. Remittance & Collection

Jasa yang diberikan oleh pihak bank untuk pengiriman uang atau penagihan warkat dalam mata uang asing baik di dalam maupun di luar negeri.

2.7. Safe Deposit Box

Ruang yang khusus dirancang untuk menyimpan barang-barang berharga.

a) Stop Payment Order

Surat perintah pemberhentian pembayaran atas suatu warkat.

b) Counter cek

Cek yang dikeluarkan atas permintaan nasabah pemilik rekening Giro untuk pencairan dana di cabang penerbit pada hari yang sama.

c) Autodebet

Penarikan sejumlah dana secara sistem atas suatu rekening untuk pembayaran tagihan tertentu.

d) Cash Management

Layanan pengelolaan dana perusahaan untuk tujuan optimalisasi dana baik penerimaan dana (collection), pembayaran / pengeluaran dana (distribustment) perusahaan, serta pemusatan keuangan perusahaan (concetration).


(33)

commit to user

2.8. Electronic Banking (E-Banking)

a) ATM & Kartu ATM Siaga Bukopin

Salah satu fasilitas Bank Bukopin dimana kartu ATM dapat digunakan di 8000 mesin ATM tanpa dikenakan biaya tarik tunai yaitu : ATM berlogo ALTO, ATM BCA/Prima, dan ATM Bersama.

b) Halo Bukopin ( 14005 )

Layanan informasi dan transaksi perbankan melalui jaringan telepon dan handphone.

c) Sms Banking Bukopin ( 3663 )

Layanan pada nasabah untuk mendapatkan informasi dan transaksi perbankan dengan fasilitas teknologi Short Message Service (SMS) melalui telepon seluler (HP).

d) Internet Banking Bukopin

Layanan informasi dan transaksi melalui jaringan internet (e-commerce).

3. Penghargaan dan Pengakuan Tingkat Nasional dan Internasional

3.1. Tahun 1999 :

a) Asian Banking Award ’99 kategori “Commercial Credit and Program”

untuk produk Swamitra dari Asian Bankers Association - Filipina. Infobank Award untuk Kinerja keuangan dengan predikat “Sangat Bagus” dari Majalah Infobank.


(34)

commit to user

3.2. Tahun 2000 :

a) Peringkat ke 2 untuk kategori “Highest Return on Equity” dan “Largest

Return on Asset” dari 500 bank di kawasan Asia Pasifik versi Majalah Asiaweek edisi 15 September 2000.

b) Infobank Award untuk Kinerja keuangan dengan predikat “Sangat Bagus”

dari Majalah Infobank.

3.3. Tahun 2001 :

a) Infobank Award untuk Kinerja keuangan dengan predikat “Sangat Bagus”

dari Majalah Infobank.

3.4. Tahun 2002 :

a) Infobank Award untuk Kinerja keuangan dengan predikat “Sangat Bagus”

dari Majalah Infobank.

b) Penghargaan untuk pelayanan prima berupa “Banking Service Excellence

Awards” dari Majalah Infobank.

c) Penghargaan untuk pelayanan prima berupa “Banking Service Excellence

Awards” dari Marketing Research Indonesia (MRI).

d) Sertifikat Sistem MP3 On-Line untuk pemenuhan standar financial

transaction sebagai pengakuan keandalan teknologi Bank Bukopin dari Direktorat Jenderal Pajak – Departemen Keuangan RI.

e) Penghargaan sebagai “Collecting Agent Host to Host Terbaik III Tahun


(35)

commit to user

3.5. Tahun 2003 :

a) Infobank Award untuk Kinerja keuangan dengan predikat “Sangat Bagus”

dari Majalah Infobank.

b) Penghargaan sebagai Bank Terbaik 2003 untuk kategori bank umum rekap

dengan aset di atas Rp 10 triliun sampai dengan Rp 50 triliun dari Majalah Investor.

c) Lima besar bank umum swasta nasional devisa teraman versi majalah Pilar

Bisnis edisi Mei 2003.

d) Kapital Banking Award 2003 sebagai “The Excellent Bank in Collecting

Customer’s Fund Category Absolute Growth in Rupiah” dari Majalah Kapital.

e) Penghargaan sebagai “Mitra Terpercaya Tahun 2003 Kategori Bank

Umum Swasta Nasional Devisa” dari Asosiasi Dana Pensiun Indonesia (ADPI), bulan Oktober 2003.

f) Penghargaan sebagai “Collecting Agent Host to Host Terbaik I Tahun

2003” dari Telkom.

g) Penghargaan untuk pelayanan prima berupa “Banking Service Excellence

Awards” untuk tahun 2003 dari Majalah Infobank.

h) Penghargaan untuk pelayanan prima berupa “Banking Service Excellence


(36)

commit to user

3.6. Tahun 2004 :

a) InfoBank Golden Trophy 2004 untuk kinerja keuangan bank dengan

predikat “Sangat Bagus” 1999 – 2003 dari Majalah InfoBank.

b) Penghargaan sebagai Lembaga Keuangan Peduli Masyarakat Pesisir dari

Departemen Kelautan dan Perikanan RI.

c) Penghargaan sebagai bank pelaksana Kredit Ketahanan Pangan (KKP)

Terbaik II tahun 2004 dari Departemen Pertanian RI

d) Islamic Banking Award 2004 untuk 3 kategori yaitu Amazing

Achievement Award kategori The Most Efficient; Outstanding Achievement Award kategori The Most Profitable dan Outstanding Achievement Award kategori the Highest Financing Intermediary dari Karim Business Consulting (KBC) bekerjasama dengan Pusat Pengembangan Manajemen (PPM) dan Majalah Manajemen.

e) Islamic Banking Quality Award 2004 untuk kategori The Best Office

Equipment dan The Most Comfortable Office dari Majalah Ekonomi dan Bisnis Syariah Modal bekerjasama dengan Karim Business Consulting (KBC).

3.7. Tahun 2005 :

a) Infobank Award untuk Kinerja keuangan dengan predikat “Sangat Bagus”

dari Majalah Infobank.

b) InfoBank Golden Trophy untuk kinerja keuangan bank dengan predikat

“Sangat Bagus” dari tahun 2000 sampai dengan 2004 dari majalah InfoBank.


(37)

commit to user

c) Islamic International Banking Product Award untuk Bank Bukopin

Syariah Kategori “The Fastest Growth of Funding” dari Karim Business Consulting, Singapore 2005.

3.8. Tahun 2006:

a) InfoBank Award: Penghargaan untuk kinerja keuangan bank dengan

predikat “Sangat Bagus” dari majalah InfoBank.

b) InfoBank Golden Trophy : Penghargaan untuk kinerja keuangan bank

dengan predikat “Sangat Bagus” dari tahun 2001 sampai dengan 2005 dari majalah InfoBank.

c) Banking Service Excellence Award : Penghargaan untuk service Bank

Bukopin sebagai 6th Best Overall.

d) Performance dari majalah InfoBank dan Marketing Research Indonesia

(MRI).

e) Indonesia Property Award 2006 : Penghargaan sebagai The Rising Star for

Consumer Loan (KPR dan KPA) dari majalah Property & Bank.

f) Bisnis Indonesia Award 2006 : Penghargaan sebagai salah satu nominasi

Bank Nasional Terbaik 2006 dari harian Bisnis Indonesia.

g) Investor Syariah Award 2006 : Penghargaan sebagai bank unit usaha

syariah kategori aset di atas Rp 100 miliar – Rp 500 miliar dari majalah Investor.


(38)

commit to user

3.9. Tahun 2007 :

a) Dalam Intern Bank Bukopin, Cabang Surabaya dan Cabang Makasar

meraih penghargaan onsumer Saving Award (CSA) 2007 dan masuk kategori flight A dalam rangka meningkatkan volume tabungan.

b) Peraih tampilan publik menarik dalam pameran Asia Pasific Conference

Expo (APCONEX) Mei 2007 on Banking Excellent di Jakarta Convention Center.

c) Performance dan Peringkat ke-5 dari Majalah Infobank dan Marketing

Research Indonesia (MRI).

3.10. Tahun 2008:

a) Bank Bukopin meraih call center award 2008 : Penghargaan Terhadap

Service Excellence Berdasarkan Mystery Calling dan Penilaian Performance Call Center. Penilaian itu juga didasarkan pada tiga dimensi pelayanan yakni : Access, System & Procedure dan People.

b) Meraih Peraih Penghargaan di Acara Festival Ekonomi Syariah (FES)

2008 di Jakarta Convention Center (JCC) 16-20 Januari 2008, meraih predikat Stand Terbaik.


(39)

commit to user

D. STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN

Struktur organisasi baru di Bank Bukopin menghadirkan jabatan General Manager (GM), persis di bawah Direksi. Dalam melaksanakan tugas-tugasnya, seorang GM harus mampu menjadi katalisator sekaligus dinamisator antara tugas dan fungsi Direksi dengan Kepala Divisi maupun para Pemimpim Cabang. Di awal Maret 2008 untuk mendukung kinerja bisnis bank ke depan, Bank Bukopin melantik sejumlah SDM terpilih untuk menempati jabatan General Manager (GM). Penyempurnaan ini ini juga ditujukan untuk menciptakan struktur organisasi yang lebih sehat. Dengan hirarki yang menunjukkan susunan organisasi piramida, sehingga dapat menciptakan efektivitas dan efisiensi dalam rangka pencapaian tujuan perubahan serta membuka kesempatan bagi karyawan Bank Bukopin dan meniti karir.

Melalui kehadiran GM ini diharapkan mampu menerapkan koordinasi dan mampu menciptakan efisiensi dan efektivitas kerja. Jika tujuan itu dapat terealisasi dengan baik, harapannya Bank Bukopin bisa lebih folus dalam mengembangkan bisnis regional. Sudah pasti, hal tersebut harus didukung kerjasama tim yang baik, mulai dari Direksi, pimpinan Cabang, hingga semua pihak yang terkait.


(40)

28

Struktur Organisasi Bank Bukopin Tbk Cabang Solo

Sumber Data : PT. Bank Bukopin, Tbk


(41)

commit to user E.1. Deskripsi Jabatan

1. Pemimpin Cabang

Menyusun Program kerja dan anggaran biaya / investasi untuk cabang, mengarahkan, menkoordinasi, memantau, serta mengevaluasi pelaksanaan dan pelaporan Manager dalam melakukan kegiatan pemasaran dan operasional dalam rangka memastikan pencapaian target yang telah ditetapkan. Bertanggung jawab langsung kepada General Manager Bisnis Regional, dan membawahi 4 jajaran Manajer, yaitu Manajer Bisnis Mikro, Manager Bisnis UKMK, Manajer Bisnis Konsumer, dan Manajer Pelayanan & Operasi.

2. Manajer Bisnis Mikro

Mengarahkan, mengkoordinasikan, mendampingi, dan memantau tim dalam menggali potensi bisnis ( termasuk melakukan koordinasi dengan pengurus Koperasi peserta Swamitra) dalam rangka pengembangan TSL dan DL. Bertanggung jawab kepada Pemimpin Cabang dan membawahi langsung staf pengendali Operasi Swamitra dan AO Bisnis Mikro.

3. Staf Pengendali Operasi Swamitra

Bertugas melakukan pemeriksaan dan kontrol operasional Swamitra ( termasuk melakukan cash count, rekonsiliasi, dan pemeriksaan fisik lainnya) dan pengawasan on the desk ( melalui media sistem yang tersedia) dalam rangka mendeteksi terjadinya kesalahan sedini mungkin sehingga tingkat kesalahan dan penyimpangan yang terjadi dapat


(42)

commit to user

diminimalisasi dan dijaga kesesuaiannya dengan ketentuan dan prosedur yang telah ditentukan.

4. AO Bisnis Mikro

Bertugas melakukan pembinaan terhadap unit – unit Swamitra yang menjadi binaannya dalam rangka memperluas potensi pendapatan bisnis mikro. Melaksanakan fungsi sebagai anggota kredit komite yang meliputi kegiatan analisa atas permohonan kredit, mengisi aplikasi e-flow, dan memberikan opini atas permohonan kredit komite untuk memastikan kelayakan pemberian kredit dan pengendalian risiko kredit.

5. Manajer Bisnis UKMK

Bertugas menyusun program kerja (sales planning) dan distribusinya (target masning-masing AO) sebagai acuan utama untuk mencapai target anggaran , menyusun kebutuhan investasi untuk bagian, mensosialisasikan kepada masing – masing AO, mengkoordinasikan dan memonitor serta mengevaluasi pelaksanaan dan pelaporannya untuk terlaksananya program kerja sesuai rencana. Bertanggung jawab langsung kepada Pemimpin Cabang dan membawahi AO UKMK, AO BPK, dan SA UKMK.

6. Account Officer UKMK

Bertugas menggali potensi bisnis nasabah eksisting maupun baru,

memasarkan produk dan pelayanan perbankan ( baik funding maupun

lending) dan membina hubungan baik untuk mencapai target pertumbuhan bisnis yang telah ditetapkan. Menganalisis permohonan kredit calon nasabah dalam rangka pengelolaan resiko, serta mengajukan proposal


(43)

commit to user

permohonan kredit nasabah untuk dievaluasi komite kredit agar diperoleh keputusan yang tepat dan cepat.

7. Account Officer Bagian Penyelesaian Kredit

Bertugas mengevaluasi dan melengkapi data kredit bermasalah untuk memudahkan analisis dan pengambilan keputusan terkait tindakan penyelesaian kredit yang akan diambil. Menganalisis prospek bisnis dan aspek legal debitur dalam rangka menetapkan metode penyelesaian yaitu

secara restruktur, cash settlement, ast settlement, maupun litigasi.

Melakukan pertemuan dan negosiasi penyelesaian kredit untuk mencapai kesepakatan penyelesaian. Membuat proposal rencana penyelesaian kredit dan penjualan jaminan, mengajukannya kepada komite remedial untuk mendapat persetujuan sesuai limit kewenangan debitur/ pemilik jaminan.

8. Service Assistant UKMK

Bertugas memonitor kelengkapan dokumen kredit dari masing – masing debitur untuk memastikan sesuai dengan yang dipersyaratkan oleh bank. Melaksanakan proses yang berkaitan dengan kredit (pencairan kredit, penurunan outstanding/plafond, perpanjangan). Membuat surat dan memorandum yang berkaitan dengan korespondensi unit bisnis UKMK dan memastikan semua korespondensi tersebut teradministrasi dengan lengkap, rapi , dan mudah ditelusuri.

9. Manajer Bisnis Konsumer

Bertugas menyusun program kerja (sales planning) dan distribusinya (target masning-masing RO) sebagai acuan utama untuk mencapai target


(44)

commit to user

anggaran , menyusun kebutuhan investasi untuk bagian, mensosialisasikan kepada masing – masing RO, mengkoordinasikan dan memonitor serta mengevaluasi pelaksanaan dan pelaporannya untuk terlaksananya program kerja sesuai rencana. Bertanggung jawab langsung kepada Pemimpin Cabang dan membawahi RO Kredit, RO Mass Banking, Konsumer dan Staf Akseptasi Konsumer.

10.Relationship Officer Kredit Konsumer

Bertugas melakukan kegiatan marketing dan memperluas jaringan dengan target market melalui berbagai aktivitas ( termasuk presentasi, solitasi nasabah, membina hubungan baik dengan developer, dan pengusaha)

untuk memperluas customer base dalam rangakmencapai target lending

dari nasabah baru maupun eksisting. Melakukan analisa atas permohonan kredit calon debitur untuk memastikan kelayakan kredit calon nasabah dalam rangka pengelolaan resiko.

11.Relationship Officer Mass Banking

Menggali potensi bisnis nasabah eksisting maupun baru, memasarkan produk dan pelayanan dan membina hubungan baik dengan customer untuk mencapai target pertumbuhan bisnis yang telah ditetapkan.

Melakukan cross selling product kepada nasabah eksisting maupun baru

untuk menerapkan prinsip pelayanan secara menyeluruh dan penambahan jumlah dan volume transaksi nasabah (funding).


(45)

commit to user

12.Staff Akseptasi Konsumer

Melakukan administrasi dokumen kredit atas jaminan yang masuk dan memantau dokumen kredit yang dipinjam dan yang kurang untuk memastikan dokumen kredit tertata rapi dan sesuai prosedur. Membuta laporan internal untuk unit bisnis konsumer. di kantor cabang Solo, staf akseptasi konsumer merangkap menjadi staf marcom yang bertugas memonitor jadwal media visit, iklan dan sponsorship, serta bertanggung jawab kepada Manajer Bisnis Konsumer dalam pelaksanaan dan pelaporan marcom setiap bulannya.

13. Manajer Pelayanan & Operasi

Bertugas menyusun program kerja operasional sebagai acuan utama untuk mencapai service excellent , mensosialisasikan kepada masing – masing staf operasional, mengkoordinasikan dan memonitor serta mengevaluasi pelaksanaan dan pelaporannya untuk terlaksananya program kerja sesuai rencana. Bertanggung jawab langsung kepada Pemimpin Cabang dan membawahi Koordinator Operasional, Customer Service, Teller, Staf Investigasi Kredit, Staf Legal, Staf Administrasi Kredit, dan Staf Sarana & Logistik.

14.Koordinator Operasional

Memonitor dan melaksanakan kegiatan settlemnet transaksi yang

bersumber dari unbit pelayanan dan marketing terkait dengan pelayanan kepada nasabah dan memastikan bahwa transaksi terselesaikan dengan benar sesuai dengan standar dan ketentuan yang berlaku. Memonitor da


(46)

commit to user

mengevaluasi kinerja operasional cabang untuk dilakukannya upaya-upaya maksimal dalam mencapai target pelayanan. Membuat laporan internal maupun eksternal.

15.Customer Service

Bertugas memberikan informasi produk terkini kepada calon dan eksisting nasabah dengan cara menggali potensi bisnis untuk menawarkan produk yang sesuai dengan kebutuhan nasabah. Melayani pembukaan dan penutupan rekening dan memastikan transaksi dilakukan dengan tepat dan akurat.menangani keluhan dan pengaduan nasabah serta berkoordinasi dengan pihak-pihak internal terkait dengan pengaduan tersebutdengan cepat dan tepat.

16.Teller

Melakukan proses transaksi di sistem dan memastikan bahwa transaksi terselesaikan dengan benar. Melaksanakan pemeriksaan kembali atas kebenaran transaksi harian dan diukukan secara tepat dan akurat.

17.Staf Investigasi Kredit

Melakukan taksasi dan retaksasi, memonitor masa berlaku taksasi, serta melakukan evaluasi dan atau investigasi atas kebenaran nilai agunan sesuai dengan pedoman investigasi. Mendapatkan informasi mengenai reputasi dan karakter atas calon debitur antara lain melalui trade checking, bank checking, dan personal checking. Melakukan verifikasi atas bukti-bukti kepemilikan agunan. Melakukan blokir dan pencabutan blokir BPKB untuk memastikan penguasaan jaminan oleh bank.


(47)

commit to user

18.Staf Legal

Melakukan pemeriksaaan data nasabah dan dokumen kredit untuk memastikan kelengkapan dan kebenaran data nasabah untuk pembuatan memorandum komite kredit, surat persetujuan pemberian fasilitas kredit, pembukaan rekening maupun perjanjian kredit. Fungsinya mengamankan bank agar terhindar dari cacat hukum.

19.Staf Administrasi Kredit

Melakukan pemeriksaaan data debitur dan dokumen kredit untuk memastikan kelengkapan dan kebenaran data debitur sebelum dilakukan pencairan kredit. Melakukan penutupan asuransi, monitoring asuransi jatuh tempo dan perpanjangan asuransi seluruh jaminan kredit. Melakukan monitoring kearsipan debitur setiap bulan.

20.Staf Sarana & Logistik

Bertugas menyediakan seluruh kebutuhan karyawan yang berbentuk perlengkapan dan pemeliharaan kantor.

E. Jenis – Jenis Kredit yang Diberikan Perusahaan

Program pengembangan dan pemberdayaan usaha kecil, mikro dan menengah terus dipacu. Bank Bukopin fokus pada kemudahan dan kecepatan dalam menyalurkan dananya yang terbagi dalam beberapa skim. Jenis kredit yang ada di Bank Bukopin antara lain :


(48)

commit to user

E.1. Kredit Konsumtif

a) Kredit Pemilikan Rumah (KPR)

Kredit kepada individu yang dananya digunakan untuk pembelian tempat tingal baik berupa rumah/apartemen/ruko/rukan.

b) Kredit Jaminan Rumah (KJR)

Kredit kepada individu yang dananya digunakan untuk membiayai kebutuhan konsumtif dengan agunan rumah yang dimiliki.

c) Kredit Mobil Bukopin (KMB)

Kredit kepada individu yang dananya digunakan untuk membeli mobil pribadi.

d) Kredit Serba Guna (KSG)

Kredit kepada individu yang dananya dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan konsumtif

e) Back to Back Loan

Kredit kepada individu dengan jaminan deposito atau tabungan yang ditempatkan di Bank Bukopin dan diblokir sampai dengan kredit lunas.

f) Kartu Kredit Bukopin Visa

Kredit khusus karyawan/nasabah/individu untuk keperluan konsumsi seperti biaya pendidikan, wisata, pembelian peralatan rumah tangga dll.


(49)

commit to user

E.2. Kredit Usaha Kecil Menengah (UKM)

a) Modal Kerja

Kredit modal kerja adalah kredit Bank Bukopin yang diberikan kepada debitur guna menunjang kegiatan operasional perusahaan untuk satu siklus usaha.

a.1. Jenis kredit

1. Pembiayaan Tagihan Perdagangan (Trade Account Receivable) :

adalah fasilitas kredit yang diberikan untuk membiayai / membeli tagihan perusahaan baik yang sudah maupun yang belum jatuh tempo, karena penjualan secara kredit.

2. Pembiayaan Tagihan (Account Receivable) adalah fasilitas Kredit

Modal Kerja Jangka Pendek yang diberikan kepada rekanan suatu perusahaan / corporate tertentu untuk membiayai tagihannya atas suatu pekerjaan yang telah selesai dikerjakan tetapi belum dibayarkan oleh perusahaan / corporate tersebut.

3. Pembiayaan Proyek : adalah fasilitas kredit yang diberikan kepada

pelaksana proyek untuk membiayai pembangunan suatu proyek, dimana pengembalian kredit tersebut bersumber dari hasil pelaksanaan operasi dan atau pembayaran dari proyek itu sendiri.

4. Pembiayaan Persediaan : adalah fasilitas kredit yang diberikan untuk

membiayai pengadaan / pembelian persediaan (bahan baku/barang jadi). Khusus untuk usaha manufacturing penggunaan modal kerja tersebut termasuk bahan baku tidak langsung.


(50)

commit to user

5. Bridging loan : adalah fasilitas kredit yang diberikan untuk

menjembatani pembiayaan suatu proyek yang keseluruhan proyeknya akan dibiayai oleh bank / lembaga keuangan lainnya, namun pada proyek akan dimulai dananya belum dapat direalisir. Adapun pengembalian kredit tersebut bersumber dari dana bank dimaksud.

a.2. Macam / skim kredit modal kerja yang diberikan Bank Bukopin antara lain :

(1) Kredit Usaha Rakyat (KUR)

Kredit yang diberikan pemerintah sesuai Instruksi Presiden No. 6 Tahun 2007 tentang Kebijakan Percepatan Pengembangan Sektor Riil dan Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, yang diberikan kepada UMKMK yang meliputi usaha layak namun belum bankable, yang dijamin oleh PT. Persero Asuransi Kredit Indonesia (ASKRINDO) atau Perum Sarana Pengembangan Usaha (Perum SPU).

(2) Kredit Kepada Koperasi Untuk Anggota (K3A)

Yakni Kredit yang diberikan kepada koperasi karyawan, koperasi pegawai negeri, atau koperasi sejenis lainnya yang diteruskan kepada anggotanya untuk memenuhi kebutuhannya.

(3) Kredit Ketahanan Pangan Tebu Rakyat

Kredit Modal Kerja yang diberikan kepada Koperasi dan atau Kelompok Tani untuk diteruskan kepada Petani sebagai penerima /


(51)

commit to user

sasaran KKP-TR sebagai modal kerja budidaya tanaman tebu yang mengacu pada Skim Kredit Ketahanan Pangan (KKP)

(4) Pembiayaan Gula

a. Paket A

Kredit Talangan Gula Tani Fasilitas KMK jangka pendek yang

diberikan kepada Debitur untuk membeli atau membayar terlebih

dahulu gula milik petani berdasarkan Perjanjian pemberian dana Talangan Gula antara Debitur Petani dan Produsen.

b. Paket B

Kredit Talangan Gula Produsen KMK jangka pendek yang diberikan kepada debitur untuk membeli atau membayar terlebih dahulu gula milik Produsen berdasarkan Perjanjian Jual beli antara debitur dengan Produsen.

c. Paket C

Kredit Penebusan Gula KMK jangka pendek yang diberikan kepada debitur untuk penebusan gula lokal dan atau gula impor baik melalaui lelang maupun negosiasi.

d. Persyaratan Debitur

1. Perorangan, Badan Usaha, atau Badan Hukum

2. Telah berdiri dan menjalankan kegiatan usaha perdagangan

gula min selama 5 thn atau manajemen / key person perusahaan telah berpengalaman dalam perdagangan gula min selama 5 thn


(52)

commit to user

3. Telah menjadi rekanan Produsen atau Bulog yang bergerak di

perdagangan gula selama lebih dari 2 thn

4. Menyerahkan laporan keuangan 2 tahun terakhir

5. Membuka Rekening di Bank Bukopin.

e. Persyaratan Produsen

1. BUMN/perusahaan swasta penghasil gula bonafid

2. Manajemen dan kondisi finansial yang baik

3. Menyerahkan Standing Instruction

4. Membuat Standing Instruction kepada pemenang lelang untuk

membayar pembelian gula melalui Joint Escrow Account di Bank Bukopin

5. Khusus untuk Paket B, Produsen membuat surat pernyataan

atau kesepakatan bersama dengan Bank Bukopin tentang mekanisme DO dan ketentuan apabila debitur kalah lelang

(5) Kredit Pengadaan Beras Kepada Rekanan Perum Bulog

Adalah fasilitas kredit yang diberikan kepada debitur dalam rangka pengadaan beras dan atau gabah berdasarkan kontrak dengan Perum Bulog/Divre/Sub Divre.

a. Persyaratan Debitur

1. Perorangan, Badan Usaha atau Badan Hukum

2. Telah berdiri dan menjalankan usaha pengadaan beras

sekurang-kurangnya selama 2 (dua) tahun atau key person mempunyai pengalaman min 2 th.


(53)

commit to user

3. Telah menjadi rekanan Bulog sekurang-kurangnya 2 tahun.

4. Memiliki kontrak pengadaan dengan Perum Bulog

5. Menyerahkan dokumen legalitas dan perizinan usaha.

6. Menyerahkan informasi keuangan/laporan keuangan 2 taun

terakhir.

7. Menyerahkan copy rekening bank minimal 6 bulan terakhir.

8. Menyerahkan seluruh dokumen sesuai dengan persyaratan

SKBDN Pengadaan Beras dan atau gabah.

9. Membuka rekening di Bank Bukopin.

(6) Kredit Usaha Mikro dan Kecil dengan Sumber Dana SUP-005

Kredit Investasi / Modal Kerja yang diberikan kepada Usaha Mikro dan Usaha Kecil guna pembiayaan usaha produktif dengan sumber dana Pinjaman SUP-005

a. Persyaratan Debitur

1.Memiliki Usaha Produktif

2.Termasuk dalam UM dan UK

3.Bukan Untuk USP Koperasi dan KSP

4.Tidak sedang menikmati kredit dari bank

5.Tidak untuk re-financing

6.Self financing minimal sebesar 30%

7.Menyediakan Agunan dinilai layak


(54)

commit to user

Fasilitas kredit kepada perorangan atau badan usaha atau badan hukum yang direkomendasi oleh Dealer berdasarkan permohonan dari pemohon kredit, untuk pembelian kendaraan dengan nomor polisi plat hitam yang digunakan untuk usaha atau mendukung usaha (bukan untuk angkutan penumpang umum)

Kebijakan Umum

1. KPKU diberikan kepada perorangan atau badan usaha atau badan

hukum yang memiliki usaha produktif dan direkomendasi oleh Dealer

a) Kendaraan yang dapat dibiayai dengan KPKU adalah

kendaraan dengan nomor polisi plat hitam yang digunakan untuk usaha yang bukan untuk pengangkutan penumpang umum.

b) Merk kendaraan yang dapat dibiayai adalah Toyota,

Mitsubishi, Hino, Nissan, Mercy, Isuzu, Suzuki, Daihatsu dan Honda

c) Penetapan Dealer sebagai rekanan pelaksanaan KPKU diatur

dan diputuskan oleh Direktur UKKM atas usulan cabang/GLB.

d) Dealer yang telah ditetapkan sebagai rekanan untuk

menyalurkan KPKU harus menandatangani Perjanjian

Kerjasama dan Perjanjian Pemberian Penanggungan dengan Bank Bukopin.


(55)

commit to user

(8) Swamitra

Swamitra adalah suatu bentuk kerjasama / kemitraan antara Bank Bukopin dengan koperasi untuk mengembangkan serta memodernisasi usaha simpan pinjam melalui pemanfaatan jaringan teknologi (network) dan dukungan sistem manajemen sehingga memiliki kemampuan pelayanan transaksi keuangan yang lebih luas dengan tetap memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Ketentuan :

a) Diperuntukkan bagi koperasi simpan pinjam / koperasi serba usaha

/ koperasi pasar / koperasi unit desa / koperasi-koperasi primer dan lembaga keuangan mikro lain yang telah memiliki unit simpan-pinjam.

b) Untuk simpan pinjam telah berdiri secara otonom dan tidak

mengalami kerugian. Persyaratan :

a) Akta pendirian / anggaran dasar serta perubahannya.

Susunan pengurus yang sah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

b) Fotocopy KTP seluruh pengurus

c) NPWP dan perijinan usaha lainnya


(56)

commit to user

b)Kredit Investasi

Kredit Bank Bukopin yang diberikan kepada debitur guna membiayai pengadaan aktiva tetap / sarana ataupun pembangunan suatu proyek yang dapat menunjang kelancaran usaha, mengolah / menghasilkan suatu barang atau jasa, dimana pengembalian kredit tersebut berasal dari operasionalisasi dan atau komersialisasi proyek tersebut.

1. Jenis Kredit :

a. Pembiayaan Proyek : kredit investasi yang diberikan guna

pembangunan sarana / prasarana yang dapat menunjang kelancaran usaha.

b. Pembiayaan Investasi Barang Modal : kredit investasi yang

diberikan guna pembelian mesin-mesin / alat berat atau kendaraan bermotor di luar sepeda motor.

c. Macam / skim kredit investasi yang diberikan Bank Bukopin antara

lain :

1. Kredit Mobil Untuk Usaha

2. Kredit Perluasan Usaha/Proyek


(57)

commit to user BAB III

AKTIVITAS KOMUNIKASI PEMASARAN PT. BANK BUKOPIN, TBK. CABANG SOLO

A. Aktivitas Komunikasi Pemasaran PT. Bank Bukopin, Tbk. Cabang Solo

Dalam menghadapi persaingan antar bank di Solo saat ini, PT. Bank Bukopin, Tbk. Cabang Solo melakukan aktivitas komunikasi pemasaran dengan tujuan jangka pendek maupun jangka panjang. Tujuan jangka pendek meliputi meraih dana masyarakat, mengenalkan produk bank lebih spesifik, membangun kepercayaan nasabah, dan menguatkan brand image seperti yang dikemukakan oleh Relationship Officer, Elok Sriningsih sebagai berikut : “ Tujuan jangka pendekanya untuk menguatkan brand image, dan menarik dana masyarakat, meyakinkan serta membangun kepercayaan nasabah untuk menyimpan dananya di Bank Bukopin.” (Wawancara 8 Oktober 2009).

Kemudian tujuan jangka panjang meliputi peraihan loyalitas nasabah, mempertahankan eksistensi perusahaan, dan untuk dapat terus dapat bersaing di dunia bisnis perbankan. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Relationship Officer Lending, Ibu Yusro Ramadhayanti sebagai berikut : “ untuk jangka panjangnya agar Bukopin tetap eksis. Menjadikan klien menjadi nasabah yang setia kepada Bukopin.”

Adapun tujuan perusahaan melaksanakan ativitas komunikasi pemasaran antara lain agar masyarakat umum mengetahui dan tertarik untuk menjadi nasabah serta mempererat hubungan dengan nasabah yang sudah ada, menarik nasabah baik penghimpunan dana dan kredit sehingga nasabah


(58)

commit to user

memperoleh kepuasan, menguatkan brand image, membangun loyalitas, dan meningkatkan awareness sehingga masyarakat mau bermitra dengan Bank Bukopin. Hal tersebut mengacu kepada pendapat Manager Bisnis Konsumer PT. Bank Bukopin, Tbk. Cabang Solo, Ibu Siti Aminah sebagai berikut : “ Tujuan utama komunikasi pemasaran adalah untuk meningkatkan awarness masyarakat agar mengenal Bank Bukopin hingga akhirnya masyarakat mau bermitra dengan Bank Bukopin.” (wawancara dengan Manager Bisnis Konsumer pada tanggal 6 November 2009).

Pendapat lain mengenai tujuan komunikasi pemasaran dikemukakan oleh Relationship Officer, Theo Herlambang sebagai berikut :

“ Memperbesar customer base sehingga produktifitas dari Bank Bukopin akan meningkat baik dari sisi asset, NIM, Fee Based Income, Rugi/Laba, dsb.” (Wawancara tanggal 29 September 2009).

Pelaksanaan aktivitas komunikasi pemasaran dicantumkan dalam anggaran dan agenda perusahaan, yang dari hasil wawancara dengan Manager Bisnis Konsumer, Staff Marcom, Relathionship Officer, dan Account Officer aktivitas tersebut dilakukan secara periodik dan berkesinambungan.

I. Aktivitas Komunikasi Pemasaran

Sebelum melakukan aktivitas komunikasi pemasaran secara terpadu, dilakukan beberapa hal sebagai berikut :

a. Penetapan Anggaran

Anggaran komunikasi pemasaran ditetapakan oleh Kantor Pusat yang dalam pelaksanaannya ditindaklanjuti oleh Kantor Cabang, jika sifatnya insidentil diajukan ke Kantor Pusat, anggaran yang menyangkut kebijakan lokal mempehitungkan kontribusi yang akan diperoleh. Kemudian anggaran pemasaran ditetapkan berdasarkan


(59)

commit to user

program kerja yang telah disusun baik secara bulanan mauapun yang langsung satu tahun. Hal tersebut sejalan dengan pernyataan Staff Marketing Communication, Sdr. Saeful Anam sebagai berikut :

“ Anggaran pemasaran berdasarkan program kerja yang disesuaikan berdasarkan unit pemasaran. Anggaran pemasaran Bank Bukopin Cabang Solo menginduk kepada anggaran pemasaran Kantor Pusat.” (Wawancara tanggal 29 September 2009).

b. identifikasi sasaran dilakukan untuk mengetahui layanan yang pas

untuk calon nasabah. Calon nasabah yang menjadi sasaran meliputi korporasi, retail, dan komersil. Identifikasi sasaran diaplikasikan dengan mapping terkait luas wilayah dan segmen nasabah yang dituju. Mapping dilakukan untuk menetukan calon yang telah tahu produk apa yang dipasarkan, kemudian dijelaskan kelebihan-kelebihan produk bank. Aktivitas komunikasi pemasaran melalui canvassing untuk selanjutnya dilakukan penawaran secara tertulis yang sesuai dengan kebutuhan calon nasabah. Untuk menempatkan kepercayaan nasabah Bank Bukopin harus mengerti dan menggali apa yang menjadi keinginan nasabah. Komunikasi dimulai dari menanyakan hal-hal kecil, hobi, kebiasaaan, hingga terjalin komunikasi yang nyaman, dari situ Bank Bukopin mulai menjuruskan ke arah apa yang dibutuhkan dari calon nasabah. Secara umum Bank Bukopin diharapkan mampu untuk menjaring nasabah sehingga mengetahui lokasi dan calon nasabah yang dapat ditindaklanjuti. Identifikasi sasaran merupakan pemilihan produk atau jasa perbankan yang nantinya dikeluarkan sesuai dengan segmentasi pasar atau sasaran


(60)

commit to user

yang akan di tuju. Mengutip dari Relationship Officer Lending, Ibu Yusro Ramadhayanti sebagai berikut :

“ Pertama kita tentukan siapa audience nya, setelah tahu, kita tentukan produk apa yang kita pasarkan.setelah tahu produk yang kita pasarkan, kita jelaskan kelebihan-kelebihan prdouknya sampai terjadi closing.” (Wawancara tanggal 19 Oktober 2009)

c. Identifikasi Produk

Identifikasi produk akan memberikan layanan ataupun harga yang pas kepada calon nasabah. Identifikasi produk yang sesuai bisa mengcover permintaan konsumen. Identifikasi produk secara umum mengakomodir kebutuhan pasar baik kebutuhan korporasi, paqsar reatil, maupun pasar komersil, sebagai contoh Tabungan Haji, Tabungan Bisnis Badan Usaha, dan Tabungan Premium yang ratenya setara dengan deposito. Hal tersebut mengacu pada pernyataan Account Officer, Rizky Anandita sebagai berikut : “ jika sudah jelas target sasaran, maka dibuatlah identifikasi produk yang sesuai dan bisa mengcover permintaan konsumen.” (Wawancara tanggal 1 Oktober 2009).

Setelah dilakukan tahap tersebut, aktivitas komunikasi pemasaran dilaksanakan secara terpadu sebagai berikut :

a. Iklan (advertising)

Adalah suatu bentuk presentasi dan promosi ide, barang, atau jasa. Untuk memasarkan produknya, Bank Bukopin beriklan di beberapa media cetak maupun elektronik dan pameran seperti beriklan di radio, talkshow dan adlip di radio radio lokal. Bank Bukopin beriklan di radio menggunkan jangka waktu 1 bulan sampai dengan 3 bulan


(61)

commit to user

secara bergantian. Selain itu melalui media cetak Solo Pos, radar Solo, Joglosemar Majalah Lifestyle, Majalah Bakti, Yellow Pages. Untuk media cetak biasanya setiap ada event atau produk baru. Selain itu Bank Bukopin juga beriklan dengan pemasangan baliho di tempat – tempat yang strategis. Penyelenggaraan acara digunakan sebagai salah satu sarana komunikasi pemasaran. Acara-acara tersebut bersifat mengumpulkan massa yang banyak dapat digunakan untuk mempromosikan produk Bank Bukopin. Diantaranya acara berupa pameran, sponsor olahraga, sponsor pertemuan, seminar, workshop, talkshow, gathering, business meeting. Bentuk pameran produk Bank Bukopin diwujudkan dengan mengadakan open table pada acara- acara tersebut di atas. Dalam open table, para aparat marketing akan mempromosikan produk-produk Bank Bukopin kepada para tamu yang hadir. Hal tersebut sesuai dengan pemaparan dari Staff Marcom, Sdr. Saeful Anam sebagai berikut :

“Bank Bukopin beriklan untuk produk-produknya baik melalui media eletronik (Radio Solo Pos FM, Karavan FM, Pas FM, Kharisma FM, RWK Klaten FM). Sedangkan untuk media cetaknya melalui Harian Solo Pos, Radar Solo, Joglo Semar, Majalah Life Style, Majalah Bakti, Yellow Pages. Iklan di radio, Bank Bukopin menggunakan jangka waktu 1 bulan sampai dengan tiga bulan secara bergantian. Sedangkan untuk media cetak biasanya setiap ada event atau produk baru. “ (wawancara dengan staff marcom pada tanggal 29 September 2009).

b. Pemasaran langsung (direct marketing)

Direct marketing bertujuan untuk memebrikan informasi produk unggulan maupun produk baru. Penggunaan surat atau telefon, dan


(62)

commit to user

alat penghubung non personal lainnya untuk berkomunikasi dengan atau mendapatkan respon dari pelanggan dan calon pelanggan tertentu. Oleh karena itu, perusahaan juga juga berusaha senantiasa berkomunikasi dengan pelanggan atau calon pelanggan tertentu melalui surat, telepon, fax, email, telesales, dsb seperti yang dikemukakan oleh RO Funding Theo Herlambang sebagai berikut : “Direct selling dilakukan dengan menginformasikan mengenai produk unggulan dan produk baru melalui telepon dan surat. (wawancara dengan RO Funding Theo Herlambang tanggal 29 September 2009). Bentuk direct selling yang salah satunya adalah menelepon nasabah atau calon nasabah, di PT. Bank Bukopin, Tbk. Cabang Solo sering disebut dengan telesales. Pernyataan ini juga didukung oleh Manager Bisnis CBG Siti Aminah sebagai berikut :

“ Para aparat marketing melakukan direct selling dengan telesales, dengan menelpon para prospektif klien dan customer. Selain itu para RO dan AO juga mengirimkan baik surat penawaran maupun pemberitahuan sebagai upaya dalam menjalin komunikasi dengan customer.” (wawancara dengan Manager Bisnis CBG Siti Aminah tanggal 6 November 2009).

c. Promosi Penjualan (Salles Promotion)

Insentif jangka pendek untuk mendorong keinginan mencoba atau pembelian produk atau jasa. Umumnya PT. Bank Bukopin, Tbk. Cabang Solo melakukan promosi penjualan dalam jangka waktu yang pendek, seperti yang dijelaskan oleh Manager Bisnis Siti Aminah sebagai berikut :

“ Bank melakukan promosi penjualan dalam waktu yang relatif singkat, bentuk promosinya sendiri sudah ditentukan oleh kantor


(63)

commit to user

pusat, cabang hanya menindaklanjuti, dan promosi yang selama ini sudah dilakukan antara lain Program Tabungan SiAga berhadiah Tahap I sampai dengan V dimana salah satu hadiah unggulannya berupa New BMW 320i. Ada juga promosi khusus bagi pemegang kartu debet dan kartu kredit Bank Bukopin diberikan discount jika berbelanja di merchant- merchant Bank Bukopin, seperti discount sampai dengan 15% di semua outlet Bank Bukopin, dicount 15% di Soga Resto & Lounge, dan masih banyak lagi. Ada juga promo program smash wokkeee, yang berlaku bagi nasabah Bank Bukopin dengan nominal pengendapan saldo tertentu setiap bulannya akan mendapatkan point yang bisa ditukar dengan voucher belanja sampai dengan voucher umroh.” (wawancara dengan Manager Bisnis CBG Siti Aminah tanggal 6 November 2010).

Semuanya dilakukan untuk menarik customer untuk terus meningkatkan saldo dan terus bertransaksi melalui Bank Bukopin yang pada akhirnya juga akan meningkatkan penjualan Bank Bukopin. d). Personal Selling

Penjualan secara langsung atau tatap muka yang dilakukan oleh petugas marketing Bank Bukopin, target sasaran personal selling untuk menggali kebutuhan –kebutuhan nasabah. Dan memberikan solusi yang tepat dengan cara menjual produk yang sesuai dengan kebutuhannya, antara lain meliputi penawaran langsung ke tempat usaha, sekolah, instansi perusahaan, presentasi ke perusahaan – perusahaan besar, menjalin kerjasama dengan delaer terkait kredit kepemilikan mobil, developer, dan koperasi. Canvassing atau mengunjungi langsung ke nasabah dan calon nasabah memberikan informasi terkait aktivitas keuangan dan perdangangan. Bank Bukopin memiliki Relationship Officer dan Account Officer sebagai aparat


(64)

commit to user

mendatangilangsung sasaran pasar, baik perusahaan, maupun individu. Hal tersebut diperkuat dengan pernyataan dari Manajer Bisnis Konsumer, Ibu Siti Aminah sebagai berikut :

“Bank Bukopin memiliki Relationship Officer dan Account Officer sebagai aparat marketing yang melakukan canvassing yaitu dengan mendatangilangsung sasaran pasar, baik perusahaan, maupun individu.” (Wawancara tanggal 6 November 2009).

e). Hubungan Masyarakat dan Publisitas (Public Relations and Publicity) Berbagai program yang dirancang untuk mempromosikan dan atau melindungi citra perusahaan atau produk individualnya. PT. Bank Bukopin, Tbk. Cabang Solo melakukan berbagai kegiatan CSR (Corporate Social Responsibility) untuk menjaga citra perusahaan dan menjaga hubungan baik dengan masyarakat sekitar, seperti donor darah, sponsor dalam acara kemanusiaan, olahraga, kebudayaan pemberian santunan untuk anak yatim piatu, pemberian sembako untuk warga sekitar pada saat HUT Bank Bukopin. Public Relation dilakukan kepada intern maupun ekstern Bank Bukopin sesuai dengan motto Bank Bukopin, “Memahami dan memberi solusi”. Hal ini seperti yang dipaparkan oleh Staff Marcom Saeful Anam sebagai berikut :

“ Dalam hal ini Bank Bukopin Cabang Solo melakukan kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) seperti donor darah, sponsor dalam acara kemanusiaan, olahraga, kebudayaan, pemberian santunan untuk anak yatim piatu, sembako untuk warga sekitar pada saat HUT Bank Bukopin.” (Wawancara dengan staff marcom tanggal 29 September 2010).


(1)

commit to user

mendatangilangsung sasaran pasar, baik perusahaan, maupun individu. Hal tersebut diperkuat dengan pernyataan dari Manajer Bisnis Konsumer, Ibu Siti Aminah sebagai berikut :

“Bank Bukopin memiliki Relationship Officer dan Account Officer sebagai aparat marketing yang melakukan canvassing yaitu dengan mendatangilangsung sasaran pasar, baik perusahaan, maupun individu.” (Wawancara tanggal 6 November 2009).

e). Hubungan Masyarakat dan Publisitas (Public Relations and Publicity) Berbagai program yang dirancang untuk mempromosikan dan atau melindungi citra perusahaan atau produk individualnya. PT. Bank Bukopin, Tbk. Cabang Solo melakukan berbagai kegiatan CSR (Corporate Social Responsibility) untuk menjaga citra perusahaan dan menjaga hubungan baik dengan masyarakat sekitar, seperti donor darah, sponsor dalam acara kemanusiaan, olahraga, kebudayaan pemberian santunan untuk anak yatim piatu, pemberian sembako untuk warga sekitar pada saat HUT Bank Bukopin. Public Relation dilakukan kepada intern maupun ekstern Bank Bukopin sesuai dengan motto Bank Bukopin, “Memahami dan memberi solusi”. Hal ini seperti yang dipaparkan oleh Staff Marcom Saeful Anam sebagai berikut :

“ Dalam hal ini Bank Bukopin Cabang Solo melakukan kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) seperti donor darah, sponsor dalam acara kemanusiaan, olahraga, kebudayaan, pemberian santunan untuk anak yatim piatu, sembako untuk warga sekitar pada saat HUT Bank Bukopin.” (Wawancara dengan staff marcom tanggal 29 September 2010).


(2)

commit to user

Pernyataan tersebut tidak berbeda jauh dengan yang diungkapkan oleh Manager Bisnis CBG Ibu Siti Aminah sebagai berikut :

“ Iya, CSR dilakukan untuk membina hubungan baik dengan stakeholder, dan sebagai wujud kepedulian Bank Bukopin terhadap masyarakat sekitar.” (wawancara dengan Manager Bisnis CBG tanggal 6 November 2010).

Dalam setiap peluncuran produk baru maupun promosi program

baru, perusahaan selalu melibatkan media massa untuk

mempublikasikannya, Perusahaan mengerahkan tenaga marketing yang berjumlah 36 untuk melakukan dirrect selling dan personal selling, memasang iklan di media massa, melakukan promosi penjualan, dan melakukan Corporate Social Responsibility yang seluruhnya saling berhubungan dan dilakukan secara terus menerus untuk mempromosikan produk bank.

Dan dari seluruh aktivitas komunikasi di atas, yang paling sering dilakukan dan berpengaruh pada promosi produk bank yaitu aktivitas personal selling (bertatap muka langsung), dan hal tersebut menjadi yang diutamakan dengan pertimbangan sebagai berikut :

1. Komunikasi bersifat langsung antara petugas marketing dengan nasabah

2. Feed back dari nasabah yang dapat langsung diketahui

3. Informasi mengenai produk dapat dijelaskan lebih mendalam kepada

nasabah

4. Memberikan kenyamanan berkomunikasi kepada nasabah sehingga


(3)

commit to user

Hal ini sejalan dengan pernyataan yang dikemukakan oleh Manajer Bisnis Konsumer, Ibu Siti Aminah sebagai berikut :

“Semua aktivitas komunikasi tersebut bagi kami penting, namun kami

dalam menetapkan strategi penjuualan lebih mengutamakan

aktivitas personal selling (bertatap muka langsung), dan hal tersebut menjadi yang diutamakan dengan pertimbangan komunikasi bersifat langsung antara petugas marketing dengan nasabah, feed back dari nasabah yang dapat langsung diketahui, Informasi mengenai produk dapat dijelaskan lebih mendalam kepada nasabah, dan memberikan kenyamanan berkomunikasi . Karena dengan bertatap muka langsung, nasabah akan lebih merasa dihargai. “ ( Wawancara Tanggal 3 November 2010).

Dan dari aktivitas personal selling tersebut terbukti lebih efektif

dalam mempromosikan produk, nasabah merasa lebih percaya, dan menjadi tertarik dengan produk Bank Bukopin. Hal ini dapat dibuktikan dengan hasil wawancara dengan seorang nasabah yang merupakan pengusaha batik di Kota Solo dan sudah menjadi nasabah selama 7 tahun menyatakan berikut ini :

“Waktu itu saya tidak tahu Bank Bukopin memiliki fasilitas prioritas,

setelah ada pegawai Bukopin yanga datang akhirnya saya dijelaskan mengenai tabungan dan Bukopin Prioritas itu saya menjadi tertarik, dan menjadi nasabah sampai sekarang ini. (Wawancara tanggal 4 November 2010).

Efektivitas personal selling tersebut juga didukung oleh pernyataan seorang nasabah Bank Bukopin seorang eksportir meubel yang sudah menjadi nasabah selama 16 tahun sebagai berikut :

“Mungkin bisa jadi, tapi saya menjadi nasabah bukan karena iklan ya, waktu itu saya lebih membutuhkan kredit daripada tabungan dan sebagainya, dan pada saat yang bersamaan ada banyak bank datang ke saya, saya lihat Bank Bukopin lah yang paling cocok saya rasa, dari situ saya akhirnya mengajukan kredit di Bank Bukopin dan lancar- lancar saja sampai sekarang. “ (Wawancara tanggal 4 November 2010).


(4)

commit to user BAB IV PENUTUP

B. KESIMPULAN

Dalam bagian pendahuluan telah diutarakan bahwa tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas komunikasi pemasaran PT. Bank Bukopin, Tbk. Cabang Solo dalam rangka meningkatkan jasa penjualan bank. Berdasarkan data yang diperoleh penulis, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa PT. Bank Bukopin, Tbk. Cabang Solo melaksanakan aktivitas komunikasi pemasaran secara terpadu sebagai berikut :

a. Iklan (advertising)

Adalah suatu bentuk presentasi dan promosi ide, barang, atau jasa. Untuk memasarkan produknya, Bank Bukopin beriklan di beberapa media cetak maupun elektronik serta keterlibatan dalam penyelenggaraan event di kota Solo, baik sebagai penyelenggara maupun sponsorship.

b. Pemasaran langsung (direct marketing)

Penggunaan surat atau telefon, dan alat penghubung non personal lainnya untuk berkomunikasi dengan atau mendapatkan respon dari pelanggan dan calon pelanggan tertentu.

c. Promosi Penjualan (Salles Promotion)

PT. Bank Bukopin, Tbk. Cabang Solo melakukan promosi penjualan dalam jangka waktu yang pendek, seperti melakukan promosi penjualan dalam waktu yang relatif singkat, bentuk promosinya sendiri sudah


(5)

commit to user

ditentukan oleh kantor pusat, cabang hanya menindaklanjuti, dan promosi yang selama ini sudah dilakukan antara lain Program Tabungan SiAga berhadiah Tahap I sampai dengan V dimana salah satu hadiah unggulannya berupa New BMW 320i.

d. Personal Selling

Penjualan secara langsung atau tatap muka yang dilakukan oleh petugas marketing Bank Bukopin, target sasaran personal selling untuk menggali kebutuhan –kebutuhan nasabah. Dan memberikan solusi yang tepat dengan cara menjual produk yang sesuai dengan kebutuhannya, antara lain meliputi penawaran langsung ke tempat usaha, sekolah, instansi perusahaan, presentasi ke perusahaan – perusahaan besar, menjalin kerjasama dengan delaer terkait kredit kepemilikan mobil, developer, dan koperasi.

e. Hubungan Masyarakat dan Publisitas (Public Relations and Publicity)

PT. Bank Bukopin, Tbk. Cabang Solo melakukan berbagai kegiatan CSR (Corporate Social Responsibility) untuk menjaga citra perusahaan dan menjaga hubungan baik dengan masyarakat sekitar, seperti donor darah, sponsor dalam acara kemanusiaan, olahraga, kebudayaan, pemberian santunan untuk anak yatim piatu, sembako untuk warga sekitar pada saat HUT Bank Bukopin. CSR dilakukan untuk membina hubungan baik dengan stakeholder, dan sebagai wujud kepedulian Bank Bukopin terhadap masyarakat sekitar.


(6)

commit to user

Dan dari seluruh aktivitas komunikasi di atas, yang paling sering dilakukan dan berpengaruh pada promosi produk bank yaitu aktivitas personal selling (bertatap muka langsung), dan hal tersebut menjadi yang diutamakan dengan pertimbangan sebagai berikut :

1. Komunikasi bersifat langsung antara petugas marketing dengan nasabah

2. Feed back dari nasabah yang dapat langsung diketahui

3. Informasi mengenai produk dapat dijelaskan lebih mendalam kepada

nasabah

4. Memberikan kenyamanan berkomunikasi kepada nasabah sehingga

menimbulkan kepercayaan

C. SARAN

Selama penelitian di PT. Bank Bukopin, Tbk. Cabang Solo, penulis menemui di lapangan bahwa pelaporan staf markom mengenai kegiatan CSR tidak kontinue, oleh karena itu penulis menyarankan agar pelaporan kegiatan CSR yang dilakukan oleh staff markom dapat dilakukan secara lebih detail dan dicatat secara terperinci setiap bulannya, sehingga pelaporan ke Kantor Pusat tidak terkendala dan dapat dijadikan sebagai acuan untuk terus membina hubungan baik dengan stakeholder dalam rangka menjaga citra perusahaan.