Studi Eksplorasi Peramalan Krisis Keuangan Di Indonesia Menggunakan Pendekatan Exchange Market Pressure

#

r5

Jurnal Ekonomi Pembangunan

Studi Ekspl#asi Peramalan Krisis Keuangan di lndonesia
Menggunakan Pendekatan Exchange Market Pressure
Mohammad lkhsan Subekti
BRM. Bambang lrawan

Analisis Manfaat Biaya Pada PT. Pertamina (Persero) Refinery
Unit. V Balikpapan (Aplikasi Benefit Gost Rafio)
Risma lntan Pertiwi
Evi Gravitiani

Kajian Awal Perencanaan Tenaga Kerja Daerah (PTKD)
Kabupaten Sukoharjo Tahun 201 1 -201 5
Adhib Eka Pambudi, Mas Faryansah
lzza Mafruhah, Sutomo


Analisis Tingkat Efisiensi Bank Syariah lnternasional
(Studi Kasus Pada 9 Bank Periode 2006-2008)
Vita Kartika Sari
lzza Mafruhah

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Probabilitas
lbu Rumah Tangga Untuk Bekerja di Kecamatan Purworejo
Kabupaten Purworejo
Dwi Utami Zuliawati
Jeko Nugroho

Diterbitkan Oleh:
HIMPUNAN MAHASISWA JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET

I EKSPLORASI PERAMALAI{ KRISIS IGUANGAN
DI INDONESIA MENGGUNAKAI\ PENDEKATAN
EXCHANGE MARKE T PRES S URE

OIeh :


fl\o finmnat I Lftsan Su6 e fu i
EQful. tBamhang Irawan

ABSTMK
Krisis keuangan umunya diartikan sebagai kondisi perekonomian

mengalami
penurunan dengan cepat yang disebabkan oleh per intaah uang yang melebihi penawarun uang)
kareka tedadinya Bank Rush dalam juulah yang besar. Kondisi telsebut terjadi karenal
hilangnya kepercayaan deposan terhadap bank yang seringkali disebabfuin oleh guncangan
diseldor pasar uang, kemudian menbeikan efek buruk kepada stabilitas nildi tukar rupiah
Didalam penelitidh ini lcrisis keuangan dideJinisikan sebagai kottdisi dimana EMP (Exchange
Market Pressure) sebuah negata melebihi hilai tutatatattya ditambah stando devias@a. EW
sendiri dialtikan sebagai hubungan yang menjelaskan hubungan antara pergerakah hil.ti lul(q
deagqn intervensi kebijakan pemerintah, sehingga melalui variabel ini @MP sebagai variabel
dependen) dapat mengukur ti gkat pengatuh hter|e si terhadap tdrget ilai tukar
diinginkan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui indikator (vdliabel) yqrrg
mempengaruhi besaran variabel fundamental malero ekonomi yang terbaik untuk
terjadinyd krisis uata uang rupiah di Indonesia.

Studi iki merupdkan studi eksplorasi (explanatory lesearch) yaitu studi yang di
karc a terdapatnyo sebuah fenomena atau mdsalah yang behtm jelas penyelesaian
penjelasannya (not yet defihed), studi eksplorasi berusaha untuk me4emukan ,netode
paling baik untuk menyelesaikah masalah tersebut (menernukan research design),
metode pengumpulan datd yang tepat (data collection) dan merumuskan petmasalahan
tepat. Karalcteristik studi eksploarusi adolah berbasis penelitian sek ndet (secondary
dan hasil dari studi eksplorasi biasanya sangat berguna uhtuk masukan kebijakan. Alat
yang digunakan adalah Composite Leading Indicator dan l/eetot Autoregressioh.
hasil penelitian menggunaka pendekatah EMP Composite Leading lhdicator diketahui
teladi beberapa kali krisis keuangan di Indonesia, yaitu peiode krisis Indonesia pada
2008 yaitu pada bulan 1,5,6,9, doh 12, kemudian periode krisis berikutnya adalah pada
2005 bulan ke 10, 11, 12 dan pada tahun 2006 pada bulan 1,2, dan 3. Kemudian
analisis VAR, diketahui bahwa variabel REER memiliki pengaruh yang htat terhadap EMp
Indonesia. Untuk mengurangi dampak shock dari EMP pemerintah dapat meng1unakan REER
karena terbuhi pengarxhhyajustru meni gkat seteldh peherapan UU BI No. 3 tahun 2004
notabene menjadi jangkar kebiaka honeter samapai dengan tahun ini. t-lntuk
REER, pemerintdh dapat menggunakan serangkaian kebijaka moneter ketat dan kebii,
pendukung lainnya yang dapat mehikgkatkan variabel domestic crredit, karena channeling.
Kala KwEi: Knsis Keuangan,


EW,

Composite Leadifig Indicdtor, Vector Autolegression

A. PENDAHULUAN
Krisis multi dirnensi yang tedadi pada tahun 1997, me4jadi pengalaman yaug sr
berharga bagi bangga Indonesia. Pemicu yang paling signifikan adalah rontoknya si
perbankan yang disebabkan terjadinya kisis mata uang, yaitu dilepasnya mata uang rupiah
ditentukan oleh m€kanisme pasar karena bank sentral tidak mampu lagi untuk menj
stabilitasnya (Cyrillus Harinowo, 2004:26).
Ifuisis bermula dari Thailand, yaitu dilepasn)" mata uang Baht kepada mekanisme
sepequhnya (F/oatirg Exchange RatQ pada bulan Juli 199?. Tedadi pengambilan dana di
dalam jumlah yang besar dan cepat (Bank Runs) dan keluamya dana asing dalam wakt[
cepat pula, diakhiri dengan penurunan kondisi perekonomian yang dramatis.
Proses penyebaran krisis dari satu negara kepada negara yang lain disebutjuga
efect, yalg dimaks,rd, deagut contagioh efect menur.rt Calvo dan Reinhart didalam F
(2000:2) adalah menjalamya krisis dari satu negara ke negara lain melalui jalur mata uang
kektkaitat (interdepenfunce) pasar ketatgan dengan negara yang sedang dilanda krisis.
inilah akhimya krisis tersebut sampai ke Irdonesia.