KONTRIBUSI KOMPETENSI KERJA GURU DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU TAMAN KANAK KANAK DI KABUPATEN BANGKA PROVINSI BANGKA BELITUNG.

(1)

KONTRIBUSI KOMPETENSI KERJA GURU DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU TAMAN KANAK KANAK DI

KABUPATEN BANGKA PROVINSI BANGKA BELITUNG

TESIS

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Administrasi Pendidikan

Oleh:

BELINDA HELTIANA SUSANTI 1004632

SEKOLAH PASCASARJANA

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG 2015


(2)

(3)

PE RNYATAAN

Dengan mengucapkan Bismillahirrahmannirrahim, saya menyatakan bahwa tesis dengan judul “Kontribusi Kompetensi kerja Guru dan Iklim Sekolah Terhadap Kinerja Mengajar Guru Taman Kanak Kanak Di Kabupaten Bangka Provinsi Bangka Belitung” beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, Januari 2015 Yang membuat pernyataan,

BELINDA HELTIANA SUSANTI NIM. 1004632


(4)

Belinda Heltiana Susanti , 2014

Kontribusi Kompetensi Kerja Guru Dan Iklim Sekolah Terhadap Kinerja Mengajar Guru Taman Kanak Kanak Di Kabupaten Bangka Provinsi Bangka Belitung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

AB STR AK

Kontribusi Kompetensi Kerja Guru dan Iklim Sekolah Terhadap Kinerja Mengajar Guru Taman Kanak Kanak

di Kabupaten Bangka Provinsi Bangka Belitung. Belinda Heltiana Susanti

NIM: 1004632

Penelitian ini beranjak dari adanya indikasi guru TK di Kabupaten Bangka belum menunjukan kinerja mengajar yang memadai. Untuk mewujudkan kinerja mengajar guru TK yang baik diperlukan adanya kompetensi kerja guru dan iklim sekolah yang mendukung. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar kontribusi kompetensi kerja guru dan iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru TK di Kabupaten Bangka.

Penelitian dilakukan dengan metode deskriptif dan pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah guru TK di Kabupaten Bangka yang berjumlah 316 orang. Sampel diambil dengan metode probability samples dan diperoleh sampel sejumlah 76 orang guru. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode kuisioner, data yang terkumpul selanjutnya diolah menggunakan teknik analisis regresi linier.

Hasil penelitian menunjukan gambaran dari variabel kompetensi kerja guru, iklim sekolah dan kinerja mengajar guru TK di Kabupaten Bangka berada pada kategori sangat baik. Hasil uji korelasi ketiga variable menunjukan tingkat hubungan yang positif dan signifikan. Kompetensi kerja guru dan iklim sekolah berkontribusi cukup tinggi terhadap kinerja mengajar guru TK di kabupaten Bangka.

Berdasarkan temuan penelitian dapat disimpulkan bahwa kompetensi kerja guru dan iklim sekolah memberikan kontribusi terhadap kinerja mengajar guru TK di Kabupaten Bangka. Adapun rekomendasi dari penelitian ini: 1) pemerintah dan atau lembaga penyelenggara dan pengelola sekolah perlu memperhatikan dan menindaklanjuti upaya peningkatan kompetensi kerja guru secara berkelanjutan, mengingat kompetensi kerja guru merupakan faktor penunjang kelancaran proses pembelajaran yang berlangsung pada sekolah tersebut, 2) Harmonisnya hubungan antara guru dengan kepala sekolah sebagai manajer utama di sekolah dapat menciptakan iklim sekolah yang kondusif, sehingga setiap komponen tenaga kependidikan di sekolah, khususnya guru akan memperoleh keleluasaan untuk mengembangkan dan meningkatkan potensi dirinya sehingga dapat meningkatkan kinerja mengajarnya.


(5)

Belinda Heltiana Susanti , 2014

Kontribusi Kompetensi Kerja Guru Dan Iklim Sekolah Terhadap Kinerja Mengajar Guru Taman Kanak Kanak Di Kabupaten Bangka Provinsi Bangka Belitung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Abstract

Contribution of Teachers Competency and School Climate Against Teaching Performance of Kindergarten Teacher

in Bangka Districts Province Bangka Belitung.

This research begins from the indication of a kindergarten teacher in Bangka District not show adequate teaching performance. To create a good teaching performance, kindergarten teacher needs the teachers competency and school climate which support it. The purpose of this study was to determine the contribution of the teachers competency and school climate on the teaching performance of kindergarten teachers in Bangka district.

The study was conducted using descriptive and quantitative approaches. The population in this study was a kindergarten teacher in Bangka district, amounting to 316 people. Samples taken by the method of probability samples and obtained a sample of 76 teachers. Data was collected using questionnaires, the data collected subsequently processed using linear regression analysis techniques.

The results showed a picture of the variables teachers competency, school climate and the teaching performance of kindergarten teachers in Bangka district are in very good category. The third variable correlation test results showed levels of positive and significant relationship. The teachers competency and school climate is high enough to contribute towards the teaching performance of kindergarten teachers in the district of Bangka.

Based on research findings, it can be concluded that the teachers competency and school climate contributed to the teaching performance of kindergarten teachers in Bangka district. The recommendation from this study: 1) the government and or the organizing institute and school administrators need to pay attention and following up efforts to improve the teachers competency sustainably, considering the teacher competency is a factor that support the continuity of learning process that takes place at the school, 2) Intimacy of the relationship between teacher with the principal as the main manager in the school can create a school climate that is conducive, so that each component of educators in schools especilly teachers will acquire the flexibility to develop and improve their potential so as to enhance their teaching performance.


(6)

Belinda Heltiana Susanti , 2014

Kontribusi Kompetensi Kerja Guru Dan Iklim Sekolah Terhadap Kinerja Mengajar Guru Taman Kanak Kanak Di Kabupaten Bangka Provinsi Bangka Belitung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

KATA PE NGANTAR

Dengan mengucapkan Alhamdulillah serta puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya, penulisan tesis dengan judul Kontribusi Kompetensi Kerja Guru dan Iklim Sekolah Terhadap Kinerja Mengajar Guru TK di Kabupaten Bangka Provinsi Bangka Belitung dapat diselesaikan. Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam memperoleh gelar Magister Pendidikan pada program studi Administrasi Pendidikan sekolah pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan memperoleh gambaran seberapa besar kontribusi kompetensi kerja guru dan iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru TK di Kabupaten Bangka.

Disadari sepenuhnya tesis ini masih memiliki kekurangan, karena keterbatasan penulis yang berkaitan dengan pengetahuan, waktu, dan biaya yang tersedia, juga tidak terlepas dari berbagai kekurangan baik dari segi isi maupun bahasa. Oleh karena itu saran dan kritik sangat penulis harapkan untuk perbaikan di masa yang akan datang. Semoga tesis ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca sebagai salah satu sumbangan keilmuan yang berkaitan dengan Administrasi Pendidikan.


(7)

Belinda Heltiana Susanti , 2014

Kontribusi Kompetensi Kerja Guru Dan Iklim Sekolah Terhadap Kinerja Mengajar Guru Taman Kanak Kanak Di Kabupaten Bangka Provinsi Bangka Belitung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu


(8)

Belinda Heltiana Susanti , 2014

Kontribusi Kompetensi Kerja Guru Dan Iklim Sekolah Terhadap Kinerja Mengajar Guru Taman Kanak Kanak Di Kabupaten Bangka Provinsi Bangka Belitung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

UCAPAN TERI MA KASIH

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarokatuh

Tiada ungkapan yang indah selain pujian ungkapan syukur dan terima kasih penulis kepada Allah SWT, yang memberi petunjuk dan ilmu, serta penulis ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam pembuatan tesis. Semoga kebaikan dan ketulusan yang diberikan dalam membantu penyelesaian tesis ini dibalas oleh Allah SWT dengan berlipat ganda. Dalam kesempatan ini, izinkan penulis untuk menyampaikan rasa terima kasih yang tidak terhingga kepada:

1. Dr. Yahya Sudarya, M.Pd selaku dosen pembimbing I, yang senantiasa memberikan arahan, bimbingan, masukan berupa ide-ide serta nasihat yang begitu berarti sehingga tesis ini dapat terselesaikan.

2. Dr. Endang Herawan, M.Pd selaku dosen pembimbing II, yang telah memberikan bimbingan, petunjuk, arahan, serta memberikan semangat bagi penulis sehingga tesis ini dapat terselesaikan.

3. Prof. H. Udin Syaefudin Sa’ud, Ph.D selaku ketua prodi Administrasi Pendidikan Sekolah Pasca Sarjana UPI.

4. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Administrasi Pendidikan Sekolah Pasca Sarjana UPI yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah melimpahkan ilmu-ilmunya, perhatian, dan motivasi kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan tesisi ini.


(9)

Belinda Heltiana Susanti , 2014

Kontribusi Kompetensi Kerja Guru Dan Iklim Sekolah Terhadap Kinerja Mengajar Guru Taman Kanak Kanak Di Kabupaten Bangka Provinsi Bangka Belitung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5. Ketua dan Staf Dinas Pendidikan Kabupaten Bangka yang telah membantu dalam pengumpulan data penelitian.

6. Kepala sekolah dan para guru Taman Kanak Kanak se Kabupaten Bangka yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah menerima dengan senang hati dan membantu penulis dalam melakukan penelitian.

7. Orangtua tercinta papa mama yang senantiasa mencurahkan kasih dan sayangnya tanpa pamrih. Semoga Allah SWT selalu melimpahkan kasih dan sayangnya kepadamu seperti engkau menyayangi putrimu, AMIN.

8. Suami ku tercinta Asep Sufyan Tsauri yang selalu menemani, dan memotivasi dalam berbagai hal. Terima kasih atas semua bantuan dan dukunganmu, i’m grateful that you always by my side. Kepada anak ku tercinta terima kasih telah menemani dan membatu bunda dalam pengerjaan tesis ini. I love you both. 9. Teman-teman Administrasi Pendidikan Sekolah Pasca Sarjana UPI angkatan

2010 yang tidak disebutkan satu persatu, terima kasih atas dukungan serta bantuannya selama perkuliahan, terutama kepada mama ia (Komalia)..

Semoga karya yang sederhana ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak, khususnya bagi penulis. Semoga Allah SWT membalas semua kebaikannya dengan berlipat ganda. AMIN. Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.


(10)

Belinda Heltiana Susanti , 2014

Kontribusi Kompetensi Kerja Guru Dan Iklim Sekolah Terhadap Kinerja Mengajar Guru Taman Kanak Kanak Di Kabupaten Bangka Provinsi Bangka Belitung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Penulis


(11)

Belinda Heltiana Susanti , 2014

Kontribusi Kompetensi Kerja Guru Dan Iklim Sekolah Terhadap Kinerja Mengajar Guru Taman Kanak Kanak Di Kabupaten Bangka Provinsi Bangka Belitung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR IS I

PERNYATAAN ... Error! Bookmark not defined. ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined. KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined. UCAPAN TERIMA KASIH ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR TABEL ... ix DAFTAR GAMBAR ... xi BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined. A. Latar Belakang Penelitian ... Error! Bookmark not defined. B. Perumusan Masalah Penelitian ... Error! Bookmark not defined. C. Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined. D. Manfaat Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1. Manfaat Teoritis ... Error! Bookmark not defined. 2. Manfaat Praktis ... Error! Bookmark not defined. E. Struktur Organisasi Tesis ... Error! Bookmark not defined. BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN, KERANGKA PEMIKIRAN, ASUMSI, HIPOTESIS ... Error! Bookmark not defined.

A. Kinerja Guru Dalam Konteks Administrasi PendidikanError! Bookmark not

defined.

B. Kinerja Mengajar Guru ... Error! Bookmark not defined. 1. Pengertian Kinerja ... Error! Bookmark not defined. 2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi KinerjaError! Bookmark not defined. 3. Penilaian Kinerja ... Error! Bookmark not defined. 4. Dimensi dan Indikator-Indikator Kinerja Error! Bookmark not defined. 5. Kinerja Mengajar Guru ... Error! Bookmark not defined. C. Kompetensi Kerja Guru ... Error! Bookmark not defined. 1. Kompetensi Guru ... Error! Bookmark not defined.


(12)

Belinda Heltiana Susanti , 2014

Kontribusi Kompetensi Kerja Guru Dan Iklim Sekolah Terhadap Kinerja Mengajar Guru Taman Kanak Kanak Di Kabupaten Bangka Provinsi Bangka Belitung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Jenis-jenis Kompetensi ... Error! Bookmark not defined. 3. Dimensi dan Indikator-Indikator Kompetensi GuruError! Bookmark not

defined.

D. Iklim Sekolah ... Error! Bookmark not defined. 1. Pengertian Iklim Sekolah ... Error! Bookmark not defined. 2. Tipe-Tipe Iklim ... Error! Bookmark not defined. 3. Dimensi dan Indikator-Indikator Iklim Sekolah.... Error! Bookmark not

defined.

E. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) ... Error! Bookmark not defined. 1. Pengertian pendidikan anak usia dini ... Error! Bookmark not defined. 2. Jenis Pelayanan PAUD ... Error! Bookmark not defined. F. Kerangka Pemikiran ... Error! Bookmark not defined. G. Asumsi-Asumsi ... Error! Bookmark not defined. H. Hipotesis Penelitian ... Error! Bookmark not defined. BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... Error! Bookmark not defined. A. Metodologi Penelitian ... Error! Bookmark not defined. B. Populasi Dan Sample ... Error! Bookmark not defined. 1. Populasi Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 2. Sampel Penelitian ... Error! Bookmark not defined. C. Definisi Operasional... Error! Bookmark not defined. 1. Kompetensi Kerja Guru ... Error! Bookmark not defined. 2. Iklim Sekolah ... Error! Bookmark not defined. 3. Kinerja Mengajar Guru ... Error! Bookmark not defined. D. Instrumen Penelitian... Error! Bookmark not defined. E. Hasil Pengujian Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian ... Error!

Bookmark not defined.

1. Pengujian Validitas ... Error! Bookmark not defined. 2. Pengujian Reliabilitas ... Error! Bookmark not defined. F. Teknik Analisis Data ... Error! Bookmark not defined.


(13)

Belinda Heltiana Susanti , 2014

Kontribusi Kompetensi Kerja Guru Dan Iklim Sekolah Terhadap Kinerja Mengajar Guru Taman Kanak Kanak Di Kabupaten Bangka Provinsi Bangka Belitung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

G. Prosedur Pengelolaan Data ... Error! Bookmark not defined. 1. Menghitung kecenderungan responden ... Error! Bookmark not defined. 2. Mengubah skor mentah menjadi skor bakuError! Bookmark not defined. 3. Uji Persyaratan Analisis ... Error! Bookmark not defined. 4. Pengujian Hipotesis ... Error! Bookmark not defined.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANError! Bookmark not

defined.

A. Analisis data hasil penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1. Pengolahan dan Penyajian Data ... Error! Bookmark not defined. 2. Pengujian Persyaratan Analisis ... Error! Bookmark not defined. 3. Pengujian Hipotesis ... Error! Bookmark not defined. B. Pembahasan ... Error! Bookmark not defined.

1. Gambaran Kompetensi Kerja Guru TK di Kabupaten Bangka Provinsi Bangka Belitung. ... Error! Bookmark not defined. 2. Gambaran Iklim Sekolah TK di Kabupaten BangkaError! Bookmark not

defined.

3. Gambaran Kinerja Mengajar Guru TK di Kabupaten Bangka ... Error!

Bookmark not defined.

4. Analisis Kontribusi Kompetensi Kerja Guru Terhadap Kinerja Mengajar Guru TK Di Kabupaten Bangka Provinsi Bangka Belitung Error! Bookmark

not defined.

5. Analisis Kontribusi Iklim Sekolah Terhadap Kinerja Mengajar GuruError!

Bookmark not defined.

6. Hubungan Kompetensi Kerja Guru Dan Iklim Sekolah Dengan Kinerja Mengajar Guru TK Di Kabupaten Bangka Provinsi Bangka Belitung ... Error!

Bookmark not defined.

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI . Error! Bookmark not defined. A. Kesimpulan ... Error! Bookmark not defined. B. Rekomendasi ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined.


(14)

Belinda Heltiana Susanti , 2014

Kontribusi Kompetensi Kerja Guru Dan Iklim Sekolah Terhadap Kinerja Mengajar Guru Taman Kanak Kanak Di Kabupaten Bangka Provinsi Bangka Belitung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu LAMPIRAN-LAMPIRAN


(15)

Belinda Heltiana Susanti , 2014

Kontribusi Kompetensi Kerja Guru Dan Iklim Sekolah Terhadap Kinerja Mengajar Guru Taman Kanak Kanak Di Kabupaten Bangka Provinsi Bangka Belitung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR T ABEL Tabel

1.1 Kualifikasi Pendidikan Guru TK di Kabupaten Bangka…... 4

2.1 Profil Tipe Iklim Organisasi... 52

2.2 Deskripsi Iklim Keterbukaan... 53

3.1 Data Taman Kanak Kanak Kabupaten Bangka... 73

3.2 Populasi dan Sampel Guru TK Kabupaten Bangka... 75

3.3 Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Komtribusi Kompentensi Guru dan Iklim Sekolah Terhadap Kinerja Mengajar Guru... 78

3.4 Uji Validitas Pertanyaan No.1... 84

3.5 Hasil Uji Validitas Kompetensi Guru (X1)... 84

3.6 Hasil Uji Validitas Iklim Sekolah (X2)... 86

3.7 Hasil Validitas Kinerja Mengajar Guru (Y)... 87

3.8 Reliabilitas Untuk Variabel X1... 89

3.9 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen... 90

4.1 Klasifikasi Skor Data Penelitian... 102

4.2 Distribusi Frekuensi Data Kompetensi Guru (X1)... 103

4.3 Distribusi Frekuensi Data Iklim Sekolah (X2)... 106

4.4 Distribusi Frekuensi Data Kinerja Mengajar Guru (Y)... 107

4.5 Rata-Rata Kecenderungan Data Variabel Penelitian... 108

4.6 Normalitas Data Variabel Penelitian... 111

4.7 Analisis Regresi Berganda... 115

4.8 Pengujian Hipotesis Secara Parsial (Uji t)... 118

4.9 Analisis Korelasi Berganda... 119


(16)

Belinda Heltiana Susanti , 2014

Kontribusi Kompetensi Kerja Guru Dan Iklim Sekolah Terhadap Kinerja Mengajar Guru Taman Kanak Kanak Di Kabupaten Bangka Provinsi Bangka Belitung


(17)

Belinda Heltiana Susanti , 2014

Kontribusi Kompetensi Kerja Guru Dan Iklim Sekolah Terhadap Kinerja Mengajar Guru Taman Kanak Kanak Di Kabupaten Bangka Provinsi Bangka Belitung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMB AR Gambar

1.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja...7

2.1 Kerangka Pemikiran...69

4.1 Histogram distribusi data variabel kompetensi guru (X1)...109

4.2 Histogram distribusi data variabel iklim sekolah (X2)...110

4.3 Histogram distribusi data variabel kinerja mengajar guru (Y)...111


(18)

Belinda Heltiana Susanti , 2014

Kontribusi Kompetensi Kerja Guru Dan Iklim Sekolah Terhadap Kinerja Mengajar Guru Taman Kanak Kanak Di Kabupaten Bangka Provinsi Bangka Belitung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PE NDAH ULUAN

A. LATAR BELAKANG PENELITIAN

Guru memiliki peran dan tanggung jawab yang besar dalam proses pendidikan, di mana tugas seorang guru bukan hanya memberikan transfer ilmu dan seperangkat keterampilan teknis mengajar dalam proses pembelajaran di kelas, tapi seorang guru juga harus mampu membimbing, mengembangkan potensi peserta didik, dan dapat memberikan motivasi kepada siswa dalam belajar agar dapat berkembang lebih optimal.

Guru yang profesional akan selalu bekerja secara kreatif dan inovatif dalam metode pembelajarannya, menyelesaikan tugasnya dengan cepat dan tepat, tekun dan tidak bergantung pada atasan, mereka juga mempunyai andil yang lebih dari yang diharapkan, menetapkan standar kerja yang tinggi, percaya diri dan pantas memperoleh penghargaan, mempunyai pergaulan yang efektif dengan atasan dan teman sejawat, dapat berkomunikasi secara efektif. Morrison (Yufiarti dan Chandrawati, 2011:16) menyatakan bahwa salah satu tolak ukur guru TK sebagai tenaga pendidik yang profesional adalah kinerja guru dalam mengajar. Menurut Sa’ud (2009:49) guru yang profesional adalah guru yang memiliki seperangkat kompetensi (pengetahuan, keterampilan, dan perilaku) yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru dalam melaksanakan tugas keprofesionalannya. Berbagai cara dapat dilakukan untuk meningkatkan


(19)

2

Belinda Heltiana Susanti , 2014

Kontribusi Kompetensi Kerja Guru Dan Iklim Sekolah Terhadap Kinerja Mengajar Guru Taman Kanak Kanak Di Kabupaten Bangka Provinsi Bangka Belitung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

profesionalisme guru, salah satunya adalah dengan cara meningkatkan dan mengembangkan kompetensinya.


(20)

1Belinda Heltiana Susanti , 2014

Kontribusi Kompetensi Kerja Guru Dan Iklim Sekolah Terhadap Kinerja Mengajar Guru Taman Kanak Kanak Di Kabupaten Bangka Provinsi Bangka Belitung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Guru sebagai profesi harus mempunyai kompetensi dalam penguasaan materi pelajaran, penguasaan profesionalisme keguruan dan pendidikan, dapat menyesuaikan diri dan berkepribadian dalam melaksanakan tugasnya, disamping itu guru harus merupakan pribadi yang berkembang dan bersifat dinamis. Hal ini sesuai dengan yang tertuang dalam Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bahwa pendidik dan tenaga kependidikan berkewajiban (1) menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif, dinamis, dan dialogis, (2) mempunyai komitmen secara profesional untuk meningkatkan mutu pendidikan dan (3) memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi, dan kedudukan sesuai dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya.

Pemerintah telah berusaha untuk memperbaiki mutu guru melalui peningkatan kualifikasi, kompetensi dan sertifikasi sebagaimana yang tertuang dalam Undang-Undang Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Di dalam aturan tersebut pemerintah memberikan kesempatan bagi guru untuk meningkatkan kesejahteraannya melalui sertifikasi, kesempatan untuk memiliki kompetensi yang lebih tinggi, kinerja yang lebih baik, dan memiliki kualifikasi yang sesuai dengan jenjang pendidikan dimana guru tersebut bekerja. Kompetensi yang dimaksud dalam UU Nomor 19 tahun 2005 meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi profesional. Kompetensi pedagogik yang dimaksud antara lain kemampuan pemahaman tentang peserta didik secara mendalam dan penyelenggaraan pembelajaran yang mendidik.


(21)

4

Belinda Heltiana Susanti , 2014

Kontribusi Kompetensi Kerja Guru Dan Iklim Sekolah Terhadap Kinerja Mengajar Guru Taman Kanak Kanak Di Kabupaten Bangka Provinsi Bangka Belitung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Danim (2002:123) menyatakan bahwa salah satu cirri khas pendidikan di Indonesia adalah guru belum mampu menunjukan kinerja yang memadai. Bagaimanapun, kita masih banyak menemukan proses belajar mengajar di mana guru masih menggunakan metode lama seperti pembelajaran satu arah, alat bantu pengajaran yang kurang menarik, dan lemahnya guru dalam meningkatkan motivasi anak. Hasilnya, kreativitas anak dalam proses pembelajaran tidak akan meningkat.

Saat ini di Indonesia pengembangan PAUD sangat gencar dilaksanakan oleh pemerintah, ini dikarenakan suatu keyakinan bahwa pengembangan karakter anak telah dimulai sejak usia pra sekolah. Hal ini berdasarkan PP 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan, fungsi dan tujuan PAUD yang diatur dalam Pasal 61 di mana Pendidikan anak usia dini bertujuan:

a. Membangun landasan bagi berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berkepribadian luhur, sehat, berilmu, cakap, kritis, kreatif, inovatif, mandiri, percaya diri, dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab; dan

b. Mengembangkan potensi kecerdasan spiritual, intelektual, emosional, kinestetis, dan sosial peserta didik pada masa emas pertumbuhannya dalam lingkungan bermain yang edukatif dan menyenangkan.

Dari tujuan PAUD tersebut maka hendaknya seorang guru PAUD memiliki kompetensi yang cukup agar tujuan tersebut tercapai. Hal ini sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Pasal 29) di mana Pendidik pada pendidikan anak usia dini diharapkan memiliki: kualifikasi


(22)

Belinda Heltiana Susanti , 2014

Kontribusi Kompetensi Kerja Guru Dan Iklim Sekolah Terhadap Kinerja Mengajar Guru Taman Kanak Kanak Di Kabupaten Bangka Provinsi Bangka Belitung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

akademik pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1), memiliki latar belakang pendidikan tinggi di bidang pendidikan anak usia dini, kependidikan lain, atau psikologi; dan memiliki sertifikat profesi guru untuk PAUD. Namun kenyataan di lapangan, amanat Peraturan Pemerintah tersebut masih jauh dari harapan. Begitupun penyelenggaraan PAUD di kabupaten Bangka perkembangan lembaga dan tenaga pendidiknya berkembang cukup pesat, menurut data Diknas kabupaten Bangka 2012 jumlah Taman Kanak Kanak terdaftar di Dinas Pendidikan Daerah di kabupaten Bangka terdapat 71 unit dengan jumlah guru sebanyak 316 orang.

Namun dari jumlah guru tersebut, masih sedikit guru yang memiliki kualifikasi dan kompetensi sesuai dengan standar kualifikasi dan kompetensi yang diamanatkan undang-undang. Gambaran mengenai kualifikasi pendidikan guru TK di Kabupaten Bandung dapat dilihat pada tabel berikut.

TABEL 1.1 : KUALIFIKASI PENDIDIKAN GURU TK DI KABUPATEN BANGKA

No. Jenjang

pendidikan Jumlah Persentase

1. SMA 274 86.70%

2. D1/D3 19 6.01%

3. S1 23 7.29%

Total 316 100%


(23)

6

Belinda Heltiana Susanti , 2014

Kontribusi Kompetensi Kerja Guru Dan Iklim Sekolah Terhadap Kinerja Mengajar Guru Taman Kanak Kanak Di Kabupaten Bangka Provinsi Bangka Belitung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Keadaan seperti ini dimungkinkan akan sangat mempengaruhi efektifitas pembelajaran, terutama yang berkaitan dengan kompetensi kerja serta kinerja mengajar guru TK di Kabupaten Bangka Provinsi Bangka Belitung. Peningkatan kompetensi kerja tenaga pendidik dilakukan karena banyak ditemukan adanya kesalahan dalam metode pengajaran yang dilakukan sehingga dapat mengakibatkan perkembangan karakter peserta didik terhambat bahkan tidak sesuai dengan tugas perkembangannya. Di samping kendala tersebut terdapat kendala lain yang dianggap berperan dalam meningkatkan kinerja mengajar guru yaitu iklim dan budaya kerja yang kondusif untuk terjadinya suatu proses pembelajaran yang efektif. Iklim sekolah yang kondusif ditandai dengan terciptanya lingkungan belajar yang nyaman, aman, dan tertib, sehingga kegiatan pembelajaran menjadi efektif. Iklim sekolah yang kondusif sangat penting agar para peserta didik merasa senang dan bersikap positif terhadap sekolahnya, agar guru merasa dihargai, serta agar masyarakat dan orang tua merasa diterima dan dilibatkan (Townsend dalam Mulyasa, 2011). Data dari hasil MONEV Dinas Pendidikan Kabupaten Bangka pada tahun 2010, menyebutkan bahwa iklim TK di Kabupaten Bangka umumnya masih menunjukan indikasi bahwa guru masih: (1) kurang mau berkomunikasi dan bekerja sama dengan rekan kerjanya, (2) kurang mampu memberikan dukungan kepada rekan kerjanya, (3) kurang mampu merasakan bahwa pekerjannya adalah milik bersama, (4) kurang mampu mengendalikan suasana kerja yang kondusif. Rendahnya iklim sekolah yang kondusif


(24)

Belinda Heltiana Susanti , 2014

Kontribusi Kompetensi Kerja Guru Dan Iklim Sekolah Terhadap Kinerja Mengajar Guru Taman Kanak Kanak Di Kabupaten Bangka Provinsi Bangka Belitung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dan kualifikasi kompetensi yang jauh dari standar mengakibatkan kinerja guru TK di Kabupaten Bangka Provinsi Bangka Belitung masih kurang.

Melihat fenomena yang telah dijabarkan di atas, maka akan menarik jika dilakukan penelitian tentang KONTRIBUSI KOMPETENSI KERJA GURU DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU TAMAN KANAK KANAK DI KABUPATEN BANGKA PROVINSI BANGKA BELITUNG.

B. PERUMUSAN MASALAH PENELITIAN

Inti dari kajian penelitian ini adalah kinerja mengajar guru TK di mana kinerja mengajar guru TK dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya iklim organisasi dan kompetensi guru, motivasi kerja, kemampuan guru, iklim organisasi, status sosial ekonomi guru. Agar lebih memahami identiikasi masalah tersebut, peneliti gambarkan secara umum faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja mengajar guru berdasarkan hasil penelitian terdahulu ke dalam gambar 1.1

Upaya untuk meningkatkan kinerja mengajar guru TK dapat dilakukan dengan meningkatkan kompetensi kerja guru. Agar dapat melakukan sesuatu dalam pekerjannya, seorang guru harus memiliki kompetensi dalam bentuk pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Kompetensi yang tinggi pada diri guru akan sangat menentukan kinerja mengajar guru dan memungkinkan terjadinya pengelolaan kegiatan pembelajaran yang semakin efektif dan efisien.


(25)

8

Belinda Heltiana Susanti , 2014

Kontribusi Kompetensi Kerja Guru Dan Iklim Sekolah Terhadap Kinerja Mengajar Guru Taman Kanak Kanak Di Kabupaten Bangka Provinsi Bangka Belitung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Upaya lain yang dapat dilakukan dalam rangka meningkatkan kinerja mengajar guru adalah dengan menciptakan iklim sekolah yang kondusif. Hoy dan Miskel (2008) menyatakan bahwa iklim sekolah adalah produk akhir dari interaksi antar kelompok peserta didik di sekolah, guru-guru, dan para pegawai tata usaha yang bekerja untuk mencapai keseimbangan antara dimensi organisasi (sekolah) dengan dimensi individu.


(26)

Belinda Heltiana Susanti , 2014

Kontribusi Kompetensi Kerja Guru Dan Iklim Sekolah Terhadap Kinerja Mengajar Guru Taman Kanak Kanak Di Kabupaten Bangka Provinsi Bangka Belitung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja guru tersebut, maka identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah terfokus pada iklim sekolah, kompetensi kerja (pengetahuan/wawasan) guru terhadap kinerja mengajar guru TK pada Kabupaten Bangka Provinsi Bangka Belitung.

Harapan Masyarakat

Input

1. Visi, misi, tujuan, dan sasaran

2. Kurikulum

3. Ketenagaan (guru)

4. Peserta didik 5. Pembiyaan

6. Sarana dan prasarana 7. Administrasi

8. Peran serta masyarakat

kepemimpinan Pendidikan pelatihan

Kompensasi

Pengaruh globalisasi

Kompetensi

Kinerja Mengajar

1. Merencanakan

2. Melaksanakan

3. Evaluasi

Motivasi

Kebijakan pemerintah

Iklim sekolah

Kebijakan & program

Rekan Kerja

Ketersediaan Fasilitas

Gambar 1.1

Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja mengajar guru (Juwita, 2012:63 )


(27)

10

Belinda Heltiana Susanti , 2014

Kontribusi Kompetensi Kerja Guru Dan Iklim Sekolah Terhadap Kinerja Mengajar Guru Taman Kanak Kanak Di Kabupaten Bangka Provinsi Bangka Belitung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dalam penelitian ini, peneliti akan membatasi populasi guru yang berada di lingkungan Taman Kanak Kanak seluruh Kabupaten Bangka. Mengingat ketersediaan data yang mampu dihimpun dalam penelitian ini.

Berdasarkan uraian di atas muncul beberapa pokok permasalahan yang akan menjadi kajian penelitian ini. Rumusan masalah tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut:

(1) Bagaimanakah gambaran kompetensi kerja guru TK di Kabupaten Bangka Provinsi Bangka Belitung?

(2) Bagaimanakah gambaran iklim sekolah di Kabupaten Bangka Provinsi Bangka Belitung?

(3) Bagaimanakah gambaran kinerja mengajar guru TK di Kabupaten Bangka Provinsi Bangka Belitung?

(4) Seberapa besar kontribusi kompetensi kerja guru terhadap kinerja mengajar guru TK di Kabupaten Bangka Provinsi Bangka Belitung? (5) Seberapa besar kontribusi iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru

TK di Kabupaten Bangka Provinsi Bangka Belitung?

(6) Seberapa besar pengaruh kompetensi kerja guru dan iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru TK di Kabupaten Bangka Provinsi Bangka Belitung?


(28)

Belinda Heltiana Susanti , 2014

Kontribusi Kompetensi Kerja Guru Dan Iklim Sekolah Terhadap Kinerja Mengajar Guru Taman Kanak Kanak Di Kabupaten Bangka Provinsi Bangka Belitung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C. TUJUAN PENELITIAN

Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kontribusi kompetensi kerja guru dan iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru TK di kabupaten Bangka Propinsi Bangka Belitung.

Berdasarkan tujuan umum tersebut, tujuan khusus dalam penelitian ini adalah:

(1) Mendeskripsikan kompetensi kerja guru TK di Kabupaten Bangka Provinsi Bangka Belitung.

(2) Mendeskripsikan iklim sekolah di Kabupaten Bangka Provinsi Bangka Belitung.

(3) Mendeskripsikan kinerja mengajar guru TK di Kabupaten Bangka Provinsi Bangka Belitung.

(4) Menganalisis kontribusi kompetensi guru terhadap kinerja mengajar guru TK di Kabupaten Bangka Provinsi Bangka Belitung.

(5) Menganalisis kontribusi iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru TK di Kabupaten Bangka Provinsi Bangka Belitung.

(6) Menganalisis kontribusi kompetensi kerja guru dan iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru TK di Kabupaten Bangka Provinsi Bangka Belitung.


(29)

12

Belinda Heltiana Susanti , 2014

Kontribusi Kompetensi Kerja Guru Dan Iklim Sekolah Terhadap Kinerja Mengajar Guru Taman Kanak Kanak Di Kabupaten Bangka Provinsi Bangka Belitung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

D. MANFAAT PENELITIAN

Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat besar bagi perkembangan dunia pendidikan di Indonesia. Terutama bermanfaat di daerah penelitian, berikut beberapa manfaat dari penelitian ini:

1. MANFAAT TEORITIS

Diharapkan hasil penelitian ini bermanfaat mengembangkan wawasan ilmu pengetahuan dalam bidang Administrasi Pendidikan terutama dalam peningkatan mutu sumber daya manusia dalam proses pendidikan dan pembelajaran di sekolah. Di samping itu hasil penelitian ini dapat dijadikan sumbangan pemikiran bagi peneliti yang terkait dengan kajian pengembangan kompetensi kerja guru, iklim sekolah dan kepuasan kerja guru.

2. MANFAAT PRAKTIS

(a) Memberi masukan bagi guru dan pimpinan sekolah dalam upaya peningkatan mutu sumber daya manusia dan mutu pendidikan.

(b) Dapat dijadikan masukan untuk meningkatkan kinerja guru di organisasi menuju pendidikan yang bermutu.

E. STRUKTUR ORGANISASI TESIS


(30)

Belinda Heltiana Susanti , 2014

Kontribusi Kompetensi Kerja Guru Dan Iklim Sekolah Terhadap Kinerja Mengajar Guru Taman Kanak Kanak Di Kabupaten Bangka Provinsi Bangka Belitung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Bab I Pendahuluan, dimulai dengan latar belakang yang menjelaskan tentang dasar alasan masalah yang diteliti, dilanjutkan dengan identifiksi dan perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian serta struktur organisasi tesis.

Bab II kajian pustaka yang berisi penjelasan konsep/teori yang berkaitan dengan masalah yang diteliti yakni posisi teoritik peneliti yang diturunkan dalam kerangka penelitian dan hipotesis. Dalam kajian pustaka pada penelitian ini diuraikan teori yang berkaitan dengan variable-variabel yang diteliti yakni kinerja mengajar guru dalam konteks administrasi pendidikan, kompetensi kerja guru, dan iklim sekolah.

Bab III Metodologi Penelitian. Dalam bab ini menguraikan dengan lebih rinci mengenai metode penelitian yang akan dipergunakan dalam penelitian ini. Bahasan mengenai lokasi penelitian, sampel penelitian, operasioanal variabel yang terlibat dalam penelitian ini, proses pengembangan instrument, teknik pengumpulan data, pendekatan yang akan di gunakan, dan prosedur serta tahapan penelitian akan diolah secara mendalam dalam bab ini.

Bab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan, memuat pengolahan dan analisis data untuk menghasilkan temuan dan pembahasan atau anlisis temuan. Pengolahan data berdasarkan prosedur penelitian dan pembahasan atau analisis temuan.

Bab V Kesimpulan, Implikasi Dan Rekomendasi menyajikan penafsiran dan pemaknaan peneliti terhadap hasil analisis temuan penelitian.


(31)

14

Belinda Heltiana Susanti , 2014

Kontribusi Kompetensi Kerja Guru Dan Iklim Sekolah Terhadap Kinerja Mengajar Guru Taman Kanak Kanak Di Kabupaten Bangka Provinsi Bangka Belitung


(32)

Belinda Heltiana Susanti , 2014

Kontribusi Kompetensi Kerja Guru Dan Iklim Sekolah Terhadap Kinerja Mengajar Guru Taman Kanak Kanak Di Kabupaten Bangka Provinsi Bangka Belitung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB II I

METOD OLO GI PE NELITI AN

A. Metodologi Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian survei. Menurut Kerlinger dalam Akdon (2008), penelitian survei adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relative, distribusi, dan hubungan antar variable sosiologis maupun psikologis. Jenis penelitian survei ini memfokuskan pada pengungkapan hubungan kausal antar variabel, yaitu suatu penelitian yang diarahkan untuk menyelidiki hubungan sebab berdasarkan pengamatan terhadap akibat yang terjadi, dengan tujuan memisahkan pengaruh langsung dan pengaruh tidak langsung sesuatu variabel penyebab terhadap variabel akibat, dalam penelitian ini data dan informasi dikumpulkan dari responden dengan menggunakan kuisioner. Penelitian dilakukan secara meluas dan berusaha mencari hasil yang segera dapat dipergunakan untuk suatu tindakan yang sifatnya deskriptif. Berkaitan dengan pengertian metode deskriptif menjelaskan bahwa penelitian deskriptif memusatkan perhatian kepada pemecahan masalah-masalah aktual sebagaimana adanya pada saat penelitian dilaksanakan.


(33)

65

Belinda Heltiana Susanti , 2014

Kontribusi Kompetensi Kerja Guru Dan Iklim Sekolah Terhadap Kinerja Mengajar Guru Taman Kanak Kanak Di Kabupaten Bangka Provinsi Bangka Belitung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B. Populasi Dan Sample

1. Populasi Penelitian

Populasi adalah sekelompok subyek yang dijadikan sumber data penelitian, menurut Sugiyono (2002) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai mutu dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sedangkan Akdon (2008) menyatakan bahwa populasi merupakan objek atau subjek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian. Dengan demikian populasi merupakan objek atau subjek yang ada pada satu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu yang mempunyai kaitan dengan masalah yang diteliti.

Populasi sasaran pada penelitian ini adalah para guru yang bekerja pada Taman Kanak Kanak yang berada di Kabupaten Bangka Provinsi Bangka Belitung sebanyak 71 lembaga, yang terbagi kedalam delapan kecamatan. Seperti tampak pada tabel 3.1 berikut:

Tabel 3.1

Data Taman Kanak Kanak Kabupaten Bangka

No Kecamatan Jumlah Lembaga Jumlah Pendidik

1 Sungailiat 21 131

2 Belinyu 13 50

3 Riau Silip 4 20


(34)

Belinda Heltiana Susanti , 2014

Kontribusi Kompetensi Kerja Guru Dan Iklim Sekolah Terhadap Kinerja Mengajar Guru Taman Kanak Kanak Di Kabupaten Bangka Provinsi Bangka Belitung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5 Puding 4 14

6 Bakam 7 23

7 Merawang 11 35

8 Mendo Barat 5 18

Total 71 316

Sumber: Diknas Kabupaten Bangka, 2012 2. Sampel Penelitian

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2002). Sedangkan menurut Riduwan (2010) sampel adalah bagian dari populasi yang mempunyai ciri-ciri atau keadaan tertentu yang akan diteliti. Sampel penelitian merupakan sebagian dari populasi yang dianggap mewakili menurut ketentuan tertentu untuk diambil datanya oleh peneliti dalam melakukan penelitian. Sampel penelitian merupakan sebagian dari populasi yang dianggap mewakili menurut ketentuan tertentu untuk diambil datanya oleh peneliti dalam melakukan penelitian.

Teknik penarikan sampel merupakan cara mengambil sampel yang representatif dari populasi, agar representatif diupayakan setiap subjek dalam populasi memiliki peluang yang sama. Sebagaimana dikemukakan Akdon (2008:99)

“...teknik sampling untuk memberikan peluang yang sama pada setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel disebut probability sampling”. Teknik Pengambilan sampel menggunakan rumus dari Taro Yamane dalam Riduwan (2010) sebagai berikut :


(35)

67

Belinda Heltiana Susanti , 2014

Kontribusi Kompetensi Kerja Guru Dan Iklim Sekolah Terhadap Kinerja Mengajar Guru Taman Kanak Kanak Di Kabupaten Bangka Provinsi Bangka Belitung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Dimana : n = Jumlah sampel

N = Jumlah Populasi (316)

d2 = Presisi (ditetapkan 10% dengan tingkat kepercayaan 95%)

Kemudian sampel tersebut diproses sesuai dengan jumlah guru di masing masing kecamatan dengan perhitungan sebagai berikut:

1. Sungailiat 131/316 x 76 = 31

2. Belinyu 50/316 x 76 = 12

3. Riau Silip 20/316 x 76 = 5

4. Pemali 25/316 x 76 = 6

5. Puding 14/316 x 76 = 4

6. Bakam 23/316 x 76 = 5

7. Merawang 35/316 x 76 = 8

8. Mendo Barat 18/316 x 76 = 5

Berdasarkan perhitungan tersebut maka dapat dibuat perbandingan sampel dan populasi antar Taman Kanak Kanak se Kecamatan yang ada di Kabupaten Bangka, sebagai berikut:

Tabel 3.2

Populasi dan Sampel Guru TK Kabupaten Bangka

No Kecamatan Populasi Sampel

1. Sungailiat 131 31

2. Belinyu 50 12

3. Riau Silip 20 5

4. Pemali 25 6

5. Puding 14 4


(36)

Belinda Heltiana Susanti , 2014

Kontribusi Kompetensi Kerja Guru Dan Iklim Sekolah Terhadap Kinerja Mengajar Guru Taman Kanak Kanak Di Kabupaten Bangka Provinsi Bangka Belitung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

7. Merawang 35 8

8. Mendo Barat 18 5

Jumlah 316 76

C. Definisi Operasional

Berikut merupakan definisi operasional dalam penelitian ini. 1. Kompetensi Kerja Guru

Kompetensi merupakan seperangkat kemampuan yang ada dalam diri seseorang untuk dapat berbuat sehingga memungkinkan seseorang untuk dapat atau tidak dapat melakukan pekerjaan tersebut. Kata kompetensi berasal dari bahasa inggris

competence” yang berarti ability, power, authority, skill, knowledge, dan kecakapan, kemampuan serta wewenang. Menurut PP RI No 19 tahun 2005 tentang standar nasional pendidikan Pasal 28, pendidik adalah agen pembelajaran yang harus memiliki empat jenis kompetensi, yakni kompetensi pedagogik, kepribadian, profesional dan sosial. Dalam kontek ini, maka kompetensi guru dapat diartikan sebagai kebulatan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diwujudkan dalam perangkat tindakan cerdas dan penuh tanggung jawab yang dimiliki seseorang guru untuk memangku jabatan guru sebagai profesi.

2. Iklim Sekolah

Sekolah merupakan salah satu bentuk organisasi dan struktur yang sederhana. Di dalam organisasi sekolah terjadi interaksi antar anggotanya antara lain guru, siswa, kepala sekolah, orang tua siswa, yang ditunjang oleh sarana prasarana.


(37)

69

Belinda Heltiana Susanti , 2014

Kontribusi Kompetensi Kerja Guru Dan Iklim Sekolah Terhadap Kinerja Mengajar Guru Taman Kanak Kanak Di Kabupaten Bangka Provinsi Bangka Belitung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Menurut Hoy and Miskel (2008)

Organizatonal climate was defined as a set of internal characteristics that distinguishes one school from another and influences the behavior of people“. Iklim sekolah didefinisikan sebagai seperangkat ciri internal yang membedakan satu sekolah dari yang lain dan mempengaruhi tingkah laku manusia. Jadi, dapat dikatakan bahwa iklim sekolah adalah kondisi sekolah yang diwujudkan berdasarkan seperangkat nilai atau norma, kebiasaan, dan ditopang sarana–prasarana. Iklim sekolah dapat dipandang sebagai atmosfir sekolah, sikap dan interaksi kepala sekolah, pendidik dan peserta didik yang mempengaruhi persepsi, sikap perilaku terhadap orang lain dalam lingkungan sekolah.

3. Kinerja Mengajar Guru

Kinerja atau performance merupakan hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing, dalam rangka upaya mencapai tujuan organisasi. Kinerja adalah hasil atau tingkat keberhasilan seseorang secara keseluruhan selama periode tertentu di dalam melaksanakan tugas dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, seperti standar hasil kerja, target atau sasaran atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati bersama.

Sulistyorini (2001) menyatakan bahwa kinerja adalah tingkat keberhasilan seseorang atau kelompok orang dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya serta kemampuan untuk mencapai tujuan dan standar yang telah ditetapkan.


(38)

Belinda Heltiana Susanti , 2014

Kontribusi Kompetensi Kerja Guru Dan Iklim Sekolah Terhadap Kinerja Mengajar Guru Taman Kanak Kanak Di Kabupaten Bangka Provinsi Bangka Belitung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu D. Instrumen Penelitian

Instrument penelitian berbentuk tes yang digunakan untuk mengukur kompetensi kerja guru disusun berdasarkan kompetensi yang harus dimiliki oleh guru PAUD berdasarkan Permendiknas No.16 Tahun 2007. Item item pertanyaan yang terdapat dalam instrument diadaptasi dari soal uji kompetensi guru anak usia dini yang terdapat dalam New Mexico Teacher Assesment Study Guide-Teacher Competency Early Childhood (2012,20-29) dan Illinois Certification Testing System Early Childhood Education (2006: 11-19). Soal tes kompetensi kerja ini kemudian dikonsultasikan pada ahli untuk mendapatkan expert judgement dan dimodifikasi sesuai dengan kondisi di lapangan. Sedangkan untuk variabel iklim sekolah dan kinerja mengajar diukur menggunakan kuisioner. Adapun instrumen penelitian seperti terlihat pada tabel 3.3

Tabel 3.3 Kisi - Kisi Instrumen Penelitian Kontribusi Kompetensi Guru Dan Iklim Sekolah Terhadap Kinerja Mengajar Guru

No Variabel Aspek Indikator

1 Kompetensi Kerja Guru (X1)

Kompetensi Pedagogik

1) Kemampuan memahami filosofi dan prinsip PAUD

a. Mampu memahami tujuan PAUD serta

mengaplikasikannya dalam pembelajaran.

b. Mampu memahami serta mengaplikasikan


(39)

71

Belinda Heltiana Susanti , 2014

Kontribusi Kompetensi Kerja Guru Dan Iklim Sekolah Terhadap Kinerja Mengajar Guru Taman Kanak Kanak Di Kabupaten Bangka Provinsi Bangka Belitung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu PAUD.

c. Memahami serta

mengaplikasikan prinsip pembelajaran dalam PAUD.

2) Kemampuan memahami

perkembangan dan karakteristik anak usia dini

Mampu memahami

karakteristik perkembangan anak usia nol sampai enam tahun, dan perkembangan anak yang berkebutuhan khusus (retardasi mental, gangguan emosi, autis, ADD/ADHD, anak berbakat).

3) Kemampuan

memahami program transisi PAUD ke pendidikan dasar

Memahami proses transisi antara pembelajaran PAUD menuju ke kelas awal pendidikan dasar

4) Kemampuan memahami peran bermain

a. Pentingnya bermain bagi anak . Mengambil keputusan transaksional dalam pembelajaran yang diampu sesuai dengan situasi yang berkembang b. Mampu menggunakan APE

sebagai alat bantu belajar bagi anak


(40)

Belinda Heltiana Susanti , 2014

Kontribusi Kompetensi Kerja Guru Dan Iklim Sekolah Terhadap Kinerja Mengajar Guru Taman Kanak Kanak Di Kabupaten Bangka Provinsi Bangka Belitung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu memahami pengembangan kurikulum terpadu pembelajaran 6) Kemampuan memahami lingkungan belajar yang kondusif

a. Mampu menata lingkungan main yang aman dan nyaman di luar (outdoor) dan di dalam ruang (indoor)

b. Memahami karakteristik sentra bermain yang efektif serta mengaplikasikannya dalam proses pembelajaran

7) Kemampuan memahami pengelolaan kelas

Mampu melakukan rotasi kegiatan

8) Kemampuan

memahami evaluasi pembelajaran.

a. Memahami aspek penilaian peningkatan perkembangan anak usia dini

b. Memahami proses

perencanaan, pelaksanaan serta tindak lanjut penilaian

9) Mendukung perkembangan dan belajar anak.

a. Mengetahui dan memahami karakteristik dan kebutuhan anak

b. Mengkomunikasikan hasil penilaian dan evaluasi kepada pemangku kepentingan


(41)

73

Belinda Heltiana Susanti , 2014

Kontribusi Kompetensi Kerja Guru Dan Iklim Sekolah Terhadap Kinerja Mengajar Guru Taman Kanak Kanak Di Kabupaten Bangka Provinsi Bangka Belitung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

10)Mengamati,

mendokumentasikan, dan menilai

Memahami dan

mempraktekkan penilaian yang dapat dipertanggung jawabkan dalam bermitra dengan

keluarga dan profesi lain

11)Mengajar dan belajar Menggunakan pendekatan yang berorientasi pada

perkembangan yang tepat

12)Menjadi seorang profesional

a. Mengidentifikasi dan melibatkan diri dalam bidang kawasan anak usia dini

b. Mengetahui dan

menjunjung tinggi standar etika dan nilai- nilai profesi lain

2 Iklim Sekolah (X2) Hoy dan Miskel, 2008

1) Supportive (keterdukungan)

a. Menggunakan kritik secara konstruktif

b. Mau mendengarkan saran orang lain

2) Collegial (pertemanan)

a. Berteman baik dengan yang lain

b. Bersemangat untuk bekerja sama

c. Akrab dalam berdiskusi 3) Intimate (keintiman) a. Saling mendukung

b. Merasakan pekerjaan milik bersama


(42)

Belinda Heltiana Susanti , 2014

Kontribusi Kompetensi Kerja Guru Dan Iklim Sekolah Terhadap Kinerja Mengajar Guru Taman Kanak Kanak Di Kabupaten Bangka Provinsi Bangka Belitung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tujuan dalam bekerja 3 Kinerja Guru (Y)

Mitchel dan Larson (1987)

1) Kemampuan a. Penguasaan materi

b. Penguasaan metode pengajaran

2) Inisiatif a. Mewujudkan kreatifitas b. Pencapaian prestasi 3) Ketepatan waktu a. Pemanfaatan waktu

kedatangan

b. Pemanfaatan waktu pulang 4) Mutu hasil kerja a. Pemahaman siswa

b. Prestasi siswa

5) Komunikasi a. Mutu penyampaian materi b. Penguasaan keadaan kelas Sebelum instrument penelitian digunakan, terlebih dahulu dilakukan uji coba untuk diukur validitas dan reliabilitasnya. Pengukuran validitas ini dilakukan dengan rumus korelasi Product Moment yang dikemukakan oleh Pearson (Akdon 2008:144), yaitu:

Keterangan: rhitung = koefisien korelasi

n = jumlah responden

∑X = skor yang dicapai tiap item instrumen

∑Y = skor yang dicapai untuk keseluruhan item instrumen

Jika instrumen tersebut valid, maka dilihat kriteria penafsiran mengenai indeks korelasinya (r hitung) sebagai berikut:

Antara 0,800 sampai dengan 1,000 : sangat tinggi Antara 0,600 sampai dengan 0,799 : tinggi


(43)

75

Belinda Heltiana Susanti , 2014

Kontribusi Kompetensi Kerja Guru Dan Iklim Sekolah Terhadap Kinerja Mengajar Guru Taman Kanak Kanak Di Kabupaten Bangka Provinsi Bangka Belitung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Antara 0,400 sampai dengan 0,599 : cukup tinggi

Antara 0,200 sampai dengan 0,399 : rendah

Antara 0,000 sampai dengan 1,999: sangat rendah (tidak valid)

Signifikansi koefisien korelasi dihitung dengan menggunakan uji t dengan rumus:

Hasil perhitungan atau thitung dibandingkan ttabel. Jika nilai thitung > ttabel, maka validitasnya signifikan. Sementara itu untuk pengujian reliabilitas instrumen, digunakan model konsistensi internal dengan teknik Cronbach’s Alpha (Akdon 2008:161).

Keputusan dengan membandingkan r11 dengan rtabel, jika r11 > rtabel berarti reliabel.

E. Hasil Pengujian Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian

1. Pengujian Validitas

Validitas adalah tingkat keandalan dan analisis alat ukur yang digunakan. Instrumen dikatakan valid berarti menunjukkan alat ukur yang dipergunakan untuk mendapatkan data itu valid atau dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya di ukur (Sugiyono, 2009:137).


(44)

Belinda Heltiana Susanti , 2014

Kontribusi Kompetensi Kerja Guru Dan Iklim Sekolah Terhadap Kinerja Mengajar Guru Taman Kanak Kanak Di Kabupaten Bangka Provinsi Bangka Belitung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sebelum dilakukan penelitian. Hal pertama dilakukan yaitu menguji kevaliditasan angket yang digunakan. Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil kuesioner yang diberikan kepada responden, yang masuk ke dalam sampel, kemudian dilakukan pengujian terhadap kuesioner untuk mengukur tingkat kebaikan kuesioner, maka kita dapat melakukan analisis validitas dan reliabilitas kuesioner.

Validitas Pearson Product Moment

Metode ini dalam bidang kesehatan digunakan dengan data ordinal. (A.Aziz Alimul, 2007).

Untuk menghitung validitas alat ukur digunakan rumus Pearson Product Moment: (Sugiyono,2007: 356)

Keterangan :

rhitung = Koefisien korelasi Xi = Jumlah skor item

Yi = Jumlah skor total (seluruh item) n = jumlah responden

berikut contohnya:

Tabel 3.4 No

resp X Y X2 Y2 XY

1 4 100 16 10000 400

2 3 86 9 7396 258

2 2



2 2

i ) Y ( Y N ) X ( X N Y X XY N r

  


(45)

77

Belinda Heltiana Susanti , 2014

Kontribusi Kompetensi Kerja Guru Dan Iklim Sekolah Terhadap Kinerja Mengajar Guru Taman Kanak Kanak Di Kabupaten Bangka Provinsi Bangka Belitung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3 4 124 16 15376 496

4 5 134 25 17956 670

5 4 110 16 12100 440

6 5 131 25 17161 655

7 4 115 16 13225 460

8 4 113 16 12769 452

9 5 145 25 21025 725

10 4 112 16 12544 448

Total 42 1170 180 139552 5004

n = 10 ∑x² = 180

∑x = 42 ∑y² = 139552

∑y = 1170 ∑xy = 5004

= 0.919

Jadi, koefisien validitas untuk pertanyaan pertama (p1) variabel (X1) adalah sebesar

0.919. Karena nilai koefisien validitasnya lebih besar dari 0,632. Maka pertanyaan

tersebut dapat dikatakan valid.

Hasil uji validitas instrumen terhadap 10 orang guru Taman Kanak Kanak dengan 30 item pertanyaan menunjukkan hasil sebagai berikut:

Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas Kompetensi Kerja Guru (X1)

Pertanyaan Koefisien Titik Keterangan

2 2



2 2

i ) Y ( Y N ) X ( X N Y X XY N r

  


(46)

Belinda Heltiana Susanti , 2014

Kontribusi Kompetensi Kerja Guru Dan Iklim Sekolah Terhadap Kinerja Mengajar Guru Taman Kanak Kanak Di Kabupaten Bangka Provinsi Bangka Belitung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Validitas Kritis

p1 0.919 0.632 valid

p2 0.727 0.632 valid

p3 0.928 0.632 valid

p4 0.871 0.632 Valid

p5 0.688 0.632 Valid

p6 0.876 0.632 Valid

p7 0.876 0.632 Valid

p8 0.735 0.632 Valid

p9 0.797 0.632 Valid

p10 0.809 0.632 Valid

p11 0.914 0.632 Valid

p12 0.809 0.632 Valid

p13 0.721 0.632 Valid

p14 0.859 0.632 Valid

p15 0.651 0.632 Valid

p16 0.826 0.632 Valid

p17 0.859 0.632 Valid

p18 0.683 0.632 valid

p19 0.776 0.632 Valid

p20 0.923 0.632 Valid


(47)

79

Belinda Heltiana Susanti , 2014

Kontribusi Kompetensi Kerja Guru Dan Iklim Sekolah Terhadap Kinerja Mengajar Guru Taman Kanak Kanak Di Kabupaten Bangka Provinsi Bangka Belitung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

p22 0.735 0.632 Valid

p23 0.643 0.632 Valid

p24 0.865 0.632 Valid

p25 0.865 0.632 Valid

p26 0.633 0.632 Valid

p27 0.878 0.632 Valid

p28 0.756 0.632 Valid

p29 0.756 0.632 Valid

p30 0.756 0.632 Valid

Sementara hasil pengujian validitas dengan variabel iklim sekolah (X2) dengan 10 item pertanyaan, sebagai berikut:

Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas Iklim Sekolah (X2)

Pertanyaan

Koefisien Validitas

Titik

Kritis Keterangan

p1 0.845 0.632 valid

p2 0.757 0.632 valid

p3 0.828 0.632 valid

p4 0.828 0.632 valid


(48)

Belinda Heltiana Susanti , 2014

Kontribusi Kompetensi Kerja Guru Dan Iklim Sekolah Terhadap Kinerja Mengajar Guru Taman Kanak Kanak Di Kabupaten Bangka Provinsi Bangka Belitung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

p6 0.892 0.632 valid

p7 0.946 0.632 valid

p8 0.909 0.632 valid

p9 0.875 0.632 valid

p10 0.935 0.632 valid

.

Kemudian hasil uji validitas untuk variabel kinerja mengajar guru (Y) adalah sebagai berikut:

Tabel 3.7 Hasil Uji Validitas Kinerja Mengajar Guru (Y) Pertanyaan Koefisien

Validitas

Titik

Kritis Keterangan

p1 0.889 0.632 Valid

p2 0.796 0.632 Valid

p3 0.722 0.632 Valid

p4 0.844 0.632 Valid

p5 0.930 0.632 Valid

p6 0.930 0.632 Valid

p7 0.889 0.632 Valid

p8 0.885 0.632 Valid


(49)

81

Belinda Heltiana Susanti , 2014

Kontribusi Kompetensi Kerja Guru Dan Iklim Sekolah Terhadap Kinerja Mengajar Guru Taman Kanak Kanak Di Kabupaten Bangka Provinsi Bangka Belitung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

p10 0.695 0.632 Valid

Instrumen pertanyaan penelitian ini dapat dilihat pada lampiran.

2. Pengujian Reliabilitas

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukan sejauh mana suatu alat ukur atau instrument penelitian dapat dipercaya atau diandalkan dalam kegiatan penelitian. Jika suatu alat ukur atau instrument penelitian dapat digunakan dua kali untuk mengukur gejala yang sama dengan hasil pengukuran relative konsisten, maka alat ukur atau instrument tersebut reliabel.

Suatu instrumen dikatakan reliabel, apabila instrumen tersebut cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data. Uji reliabilitas kuesioner dilakukan setelah dilakukan uji validitas, bila seluruh pertanyaan sudah valid baru dilakukan uji reliabilitas.

Reliabilitas menunjukkan sejauh mana tingkat kekonsistenan pengukuran dari suatu responden ke responden yang lain atau dengan kata lain sejauh mana pertanyaan dapat dipahami sehingga tidak menyebabkan beda interpretasi dalam pemahaman pertanyaan tersebut.

Lebih lanjut Kaplan (2012:126) menyatakan:

“It has been suggested that reliability estimates in the range of 0.7 to 0.8 are good enough for most purposes in basic research.”


(50)

Belinda Heltiana Susanti , 2014

Kontribusi Kompetensi Kerja Guru Dan Iklim Sekolah Terhadap Kinerja Mengajar Guru Taman Kanak Kanak Di Kabupaten Bangka Provinsi Bangka Belitung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dari pernyataan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa: Kelompok item dalam suatu dimensi dinyatakan reliabel jika koefisien reliabilitasnya tidak lebih rendah dari 0.7.

Reliabilitas Alpha Cronbach

Rumusan Koefesien Reliabilitas untuk instrumen penelitian yang berupa skor berskala ukur ordinal, digunakan persamaan koefesien-α

2 2 1

1 1

b

k k



  

k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

∑σb2 = jumlah varians butir

12 = varians total Berikut contoh sbb:

Tabel 3.8

Reliabilitas Untuk Variable X1

Pert Si2

p1 0.4

p2 0.455556

p3 0.455556

p4 0.766667

p5 0.622222

p6 0.544444

p7 0.544444

p8 0.4


(51)

83

Belinda Heltiana Susanti , 2014

Kontribusi Kompetensi Kerja Guru Dan Iklim Sekolah Terhadap Kinerja Mengajar Guru Taman Kanak Kanak Di Kabupaten Bangka Provinsi Bangka Belitung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

p10 0.222222

p11 1.155556

p12 0.222222

p13 0.488889

p14 0.5

p15 0.711111

p16 0.266667

p17 0.5

p18 0.677778

p19 0.9

p20 0.933333

p21 0.455556

p22 1.111111

p23 0.677778

p24 0.322222

p25 0.322222

p26 0.4

p27 0.488889

p28 0.455556

p29 0.455556

p30 0.455556

S2

Total 295.7778

Total

Si2 16.31111

Jadi, Koefisien reliabilitasnya adalah :

2 2 1 1 1 b k k     

= 0,977

Berdasarkan kriteria maka dapat disimpulkan bahwa pertanyaan untuk variable X1 reliable.


(52)

Belinda Heltiana Susanti , 2014

Kontribusi Kompetensi Kerja Guru Dan Iklim Sekolah Terhadap Kinerja Mengajar Guru Taman Kanak Kanak Di Kabupaten Bangka Provinsi Bangka Belitung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.9

Hasil Uji Reliabilitas Instrumen

Variabel r11 rtabel Keputusan

Kompetensi kerja guru (X1) 0,977 0,707 Reliabel Iklim sekolah (X2) 0,954 0,707 Reliabel Kinerja mengajar guru (Y) 0,949 0,707 Reliabel

Signifikansi untuk α = 0,05 dan dk = 10-2 = 8, maka diperoleh rtabel = 0,707 F. Teknik Analisis Data

Penelitian yang dilakukan dengan mengumpulkan data yang bersifat kuantitatif, dengan menggunakan pendekatan deskriptif yang berujuan untuk melihat gejala/peristiwa yang sedang berlangsung saat ini.

Teknik pengolahan data yang digunakan adalah teknik korelatif, untuk melihat hubungan antar variabel. Di mana variabel dalam penelitian ini adalah:

Variabel X1 : Kompetensi kerja guru

Variabel X2 : iklim sekolah, dan

Variabel Y : kinerja mengajar guru

Untuk mempermudah pengolahan data hasil penelitian ini, penulis menggunakan fasilitas software SPSS Statistics version 18. Adapun langkah-langkah yang ditempuh dijelaskan sebagai berikut:

1. Setelah data terkumpul dilakukan perhitungan untuk setiap kuisioner dengan cara menjumlahkan berbagai alternatif jawaban dari masing-masing


(53)

85

Belinda Heltiana Susanti , 2014

Kontribusi Kompetensi Kerja Guru Dan Iklim Sekolah Terhadap Kinerja Mengajar Guru Taman Kanak Kanak Di Kabupaten Bangka Provinsi Bangka Belitung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

responden sesuai dengan bobot skala yang telah ditetapkan untuk setiap variabel.

2. Melakukan entry data ke dalam data set program SPSS v.18 berdasarkan kelompok variabel. Mengubah skor mentah menjadi skor baku, mencakup uji normalitas distribusi tiap variable dan selanjutnya menentukan statistik parametric atau non parametric.

3. Setelah dilakukan pemrosesan data sesuai dengan tujuan penenlitian dengan melaksanakan uji hipotesis, yaitu menghitung korelasi berbagai variable. Selanjutnya mencari signifikansi korelasi antar variable.

4. Berdasarkan hasil uji korelasi tiap variable, dilakukan penghitungan regresi untuk tiap variabel.

5. Penafsiran data dan membuat kesimpulan sementara berdasarkan hasil perhitungan.

6. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menghitung korelasi antar variable penenlitian, yaitu meliputi:

(a) Variabel X1 (Kompetensi kerja guru) terhadap Y (kinerja mengajar guru)

(b) Variabel X2 (iklim sekolah) terhadap Y (kinerja mengajar guru)

(c) Variabel X1 (kompetensi guru) X2 (iklim sekolah)

G. Prosedur Pengelolaan Data

Dalam tahap ini data yang diperoleh dikelola dengan menggunakan rumus-rumus atau aturan-aturan yang ada, sesuai dengan pendekatan penelitian atau desain yang diambil. Berikut langkah langkah yang akan dilakukan:


(54)

Belinda Heltiana Susanti , 2014

Kontribusi Kompetensi Kerja Guru Dan Iklim Sekolah Terhadap Kinerja Mengajar Guru Taman Kanak Kanak Di Kabupaten Bangka Provinsi Bangka Belitung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1. Menghitung kecenderungan responden

Teknik ini digunakan untuk mencari gambaran kecenderungan antar variabel atau untuk menggambarkan keadaan kecenderungan komitmen, motivasi kerja dan produktivitas kerja guru, sekaligus untuk menentukan kedudukan setiap indikator dengan menggunakan rumus Waighted Means Scored (WMS) yaitu:

Keterangan:

= Rata-rata skor responden

Σx = Jumlah skor dari setiap alternatif jawaban responden n = Jumlah responden

Kemudian mencocokan hasil perhitungan setiap variabel dengan kriteria masing-masing, untuk menentukan di mana letak kedudukan variabel atau dengan kata lain menentukan arah dari masing-masing variabel tersebut.

Adapun langkah-langkah dalam pengolahan WMS ini adalah sebagai berikut:

a. Menyeleksi data agar dapat diolah lebih lanjut, yaitu dengan memeriksa jawaban responden sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan.

b. Menentukan bobot nilai untuk setiap kemungkinan pada setiap item variabel penelitian dengan menggunakan skala penilaian yang telah ditentukan, kemudian menentukan skornya.

c. Menghitung skor rata-rata dari setiap variabel untuk mengetahui kecenderungan umum dari setiap variabel penelitian.

d. Menentukan kriteria pengelompokan WMS untuk skor rata-rata setiap kemungkinan jawaban.


(55)

87

Belinda Heltiana Susanti , 2014

Kontribusi Kompetensi Kerja Guru Dan Iklim Sekolah Terhadap Kinerja Mengajar Guru Taman Kanak Kanak Di Kabupaten Bangka Provinsi Bangka Belitung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

e. Mencocokan hasil perhitungan setiap variabel dengan kriteria masing-masing berdasarkan tabel konsultasi dari Sugiono (2000:134) untuk menentukan dimana letak kedudukan setiap variabel, atau dengan kata lain kemana arah kecenderungan dari masing-masing variabel tersebut.

2. Mengubah skor mentah menjadi skor baku

Untuk mengubah skor mentah menjadi skor baku digunakan rumus yang dikemukakan oleh Akdon (2008:86) sebagai berikut:

Keterangan:

Ti = Skor baku

Xi = Data skor untuk masing-masing responden

= Rata-rata (mean)

s = Simpangan baku (standar deviasi)

Sebelum menggunakan skor mentah menjadi skor baku, maka langkah-langkah yang harus ditempuh terlebih dahulu adalah sebagai berikut:

a. Menyajikan distribusi skor mentah dari variabel penelitian b. Menentukan skor tertinggi dan skor terendah

c. Menentukan rentang (R), yaitu skor tertinggi (ST) dikurangi skor terendah (SR) dengan rumus:

d. Menentukan banyaknya kelas interval (bk) dengan menggunakan rumus:


(56)

Belinda Heltiana Susanti , 2014

Kontribusi Kompetensi Kerja Guru Dan Iklim Sekolah Terhadap Kinerja Mengajar Guru Taman Kanak Kanak Di Kabupaten Bangka Provinsi Bangka Belitung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

e. Menentukan kelas interval atau panjang kelas interval (P), yaitu rentang dibagi banyak kelas dengan rumus:

f. Mencari rata-rata ( ) dengan rumus:

g. Mencari simpangan baku (S) dengan rumus:

Keseluruhan langkah tadi dilakukan melalui prosedur validist casenum total pada program SPSS Statistics v.18.

3. Uji Persyaratan Analisis

a. Uji normalitas distribusi data

Uji normalitas distribusi data digunakan untuk mengetahui dan menentukan teknik statistik apa yang akan digunakan pada pengolahan data selanjutnya. Apabila penyebaran datanya normal maka akan digunakan statistik parametrik sedangkan apabila penyebarannya tidak normal maka akan digunakan teknik statistik non parametrik. Rumus yang digunakan untuk pengujian normalitas disttribusi data digunakan rumus Chi Kuadrat:


(57)

89

Belinda Heltiana Susanti , 2014

Kontribusi Kompetensi Kerja Guru Dan Iklim Sekolah Terhadap Kinerja Mengajar Guru Taman Kanak Kanak Di Kabupaten Bangka Provinsi Bangka Belitung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Keterangan :

X2 = Chi-Kuadrat yang harus dicari f0 = Frekuensi hasil pengamatan fe = Frekuensi yang diharapkan

Keterangan:

fe = Frekuensi yang diharapkan Bi = Jumlah frekuensi pada baris ke-i Li = Jumlah frekuensi pada lajur ke-i n = Jumlah frekuensi seluruh observasi

Angka yang ditempuh dalam menggunakan Rumus Chi-Kuadrat tersebut adalah sebagai berikut:

(1).Membuat tabel distribusi frekuensi unutk memberikan harga-harga yang digunakan dalam menentukan rentangan, kelas interval, panjang kelas, dan mencari rata-rata/simpangan baku.

(2).Menentukan batas bawah dan batas atas interval.

(3).Mencari angka standar (Z) sebagai batas kelas dengan rumus:

Keterangan:

= Rata-rata distribusi

Xi = Skor batas kelas distribusi S = Simpangan baku

(4).Mencari luas daerah antara O dengan Z (O-Z) dari tabel distribusi Chi-Kuadrat.


(1)

131

Pentingnya untuk meningkatkan kompetensi kerja guru, terutama pada kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional. Semakin meningkatnya kompetensi kerja guru diharapkan semakin tinggi tingkat pemahaman dan tanggung jawab guru terhadap profesinya dan diharapkan pula guru dapat lebih meningkatkan metode pengajarannya di kelas, agar transfer ilmu yang diberikan kepada peserta didik menjadi lebih baik.

2. Untuk penelitian lanjutan

Meskipun dalam penelitian ini telah terbukti adanya pengaruh positif dan signifikan dari kompetensi kerja guru dan iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru yang bersangkutan, namun persentase pengaruh dari kedua variabel tersebut (kompetensi kerja guru dan iklim sekolah) hanya sebesar 30,1%. Ini berarti bahwa terdapat faktor lain yang lebih besar pengaruhnya terhadap kinerja mengajar guru.

Dengan demikian, hal ini dapat dijadikan dasar pertimbangan bagi penelitian lanjutan yang lebih mendalam dengan memperhatikan faktor-faktor lainnya yang mungkin turut berperan terhadap peningkatan kinerja mengajar guru. Karena penelitian ini hanya meliputi taman kanak kanak se-Kabupaten Bangka, diharapkan penelitian selanjutnya mencakup lingkup yang lebih luas lagi


(2)

DAFTAR PUST AKA

Adalilla, S. (2010). Pentingnya Pendidikan Anak Usia Dini.

Akdon. (2008). aplikasi statistika dan metode penelitian untuk administrasi dan manajemen. Bandung: Dewa Ruchi.

Anwar, P. (2010). Evaluasi kinerja SDM. Bandung: Refika Aditama.

Arifin, M. (2013). The Influence of competence and external motivation factor toward teachers working performance in Jayapura Papua Indonesia. Journal of business and management , 1-7.

Arikunto, S. (1993). Manajemen pengajaran secara manusiawi. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Beaty, J. J. (2012). Skill for Preeschool Teachers. New Jersey: Prentice Hall. Danim, S. (2002). Inovasi pendidikan: dalam upaya meningkatkan

profesionalisme tenaga kependidikan. Bandung: Pustaka Setia. Darajat, & Syah. (2008). Psikologi pendidikan dengan pendekatan baru.

Bandung: Remaja Rosdakarya.

Daryanto. (2011). Administrasi pendidikan. Jakarta: PT. Rineka cipta.

Depsos. (2002). Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Sosial Anak di Taman Penitipan Anak (TPA). Jakarta: Ditjen Bina Kesejahteraan Sosial Depsos RI.

Diknas. (2005). Kurikulum 2004 Standar Kompetensi Taman Kanak-kanak dan Raudlatul Athfal. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Drucker P. (2007). people and performance. London: Heihmahn.

Dunda. (2005). kinerja guru dalam peran strategis kepala sekolah dalam peningkatan mutu pendidikan. Bandung: Alqaprint.

E, Mulyasa. (2008). Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: Remaja Rosda Karya.


(3)

2

Edward, & Sallis. (2002). Total quality management in education. London: Kongan Page Limited.

Engkoswara. (2010). Paradigma manajemen pendidikan. Bandung: yayasan Amal Keluarga.

Engkoswara, & Aan, K. (2011). Administrasi Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Faridah, I. (2013). Kontribusi Kompetensi kerja guru dan kepemimpinan

pembelajaran (instructional leadership) kepala TK terhadp kinerja

mengajar guru TK di Bandung. jurnal administrasi pendidikan , 143-145. Fattah, N. (2008). Landasan manajemen pendidikan. Bandung: Rosdakarya. Forum PAUD. (2007). Prinsip-prinsip pembelajaran PAUD. Jakarta.

Freiberg, H. (1998). Measuring school climate let me count the ways. educational leadership , 22-26.

Grote, D. (1996). The complete guide to performance appraisal. New York: AMACOM.

Gumelar, & Dahyat. (2002). Supervisi pendidikan indonesia. Jakarta: Gramedia. Hall, C., & Lindzey, G. (2004). Teori-teori psikodinamik (klinis). Yogyakarta:

Kanisius.

Hasan, M. (2009). Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Yogyakarta: Diva Press. Hersey, & Blanchard. (2012). Management of organization behaviour, leading

human resources. New York: Prentice Hall Inc.

Hidayat, A. A. (2007). Metode Penelitian Kebidanan & Teknik Analisis Data. Jakarta: Salemba Medika.

Juwita, H. R. (2012). Pengaruh pendidikan dan pelatihan KTSP dan kompensasi terhadap kinerja mengajar guru SMPN di Kecamatan Sumedang Selatan. jurnal Administrasi Pendidikan , 63.

Kaplan, R. M., & P, D. (2012). Phsycological Testing principles, application, and issues. California: Brooks/Cole Publishing Company.

Klusmann Uta et al. (2008). Teachers' occupational well-being and quality of instruction: The important role. Educational Psychology , 702-715.


(4)

Mangkunegara, A. (2010). Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia. Bandung: Refika Aditama.

Mangkuprawira, S., & Vitayala, A. (2007). Manajemen mutu sumber daya alam. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Maslow, A. (1988). Motivasi dan kepribadian (teori motivasi dengan pendekatan hierarki kebutuhan manusia). Jakarta: PT. PBP.

Milner, K., & Khoza, H. (2008). A comparison of teacher stress and school climate across school with different matric success rates. South African Journal of Education 28 , 155-173.

Mitchel, T., & Larson. (1987). People and organization; an introduction to organizational behaviour. Singapore: McGraw Hills.

Morrison, G. S. (2012). Dasar-dasar pendidikan anak usia dini. Jakarta: Indeks. Mulyasa. (2011). Menjadi Kepala Sekolah Profesional. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Munandar, U. (2009). Pengembangan kreativitas anak berbakat. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Osborn, D. (1993). Reinventing Government: How The Entrepreneurial Spirit is Transforming The Public Sector. Massachusetts: Addison-Wesley Publishing Company.

Owens, R. G. (2014). Organizational behaviour in organization. Umited States: Allyn and Bacon.

Peraturan Pemerintah 17 pasal 61. (2010). Tentang pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan, fungsi dan tujuan PAUD. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Peraturan Pemerintah No.19 Tahun 2005. Standar Pendidikan Nasional (Pasal 29).

Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1990. Tentang Pendidikan Prasekolah. Jakarta: Depdiknas.

Pidarta, M. (2011). Manajemen pendidikan indonesia. Jakarta: Bumi aksara. Pinkus, L. M. (2009). Moving beyond AYP: high school performance indicators.


(5)

4

Rahman, H. T. (2014). Pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru bahasa inggris di SMP swasta se Kabupaten Garut. Jurnal Administrasi Pendidikan .

Randall, S. S., & Susan, E. J. (1999). Manajemen Sumber Daya Manusia Menghadapi Abad Ke-21. Jakarta: Erlangga.

Riduwan. (2010). Metode dan Teknik menyusun Tesis. Bandung: Alfabeta. Rinawati. (2012). Pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan iklim

sekolah terhadap kinerja mengajar guru SMA negeri dan swasta di kota bandung. Tesis pada UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

Rivai; Basri. (2005). Performance appraisal. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Sagala, S. (2008). Budaya dan reinventing organisasi pendidikan. Bandung:

Alfabeta.

Satori, D. (2009). Manajemen berbasis sekolah, Basic education project. Jawa Barat.

Sa'ud, U. S., & Makmun, A. S. (2009). Perencanaan Pendidikan: Suatu Pendekatan Komprehensif. Bandung: Remaja Rosdakarya. Schuler, R. S. (1993). Personnel and Human Resource Management (fifth

edition). New York: Publishing Company.

Sergiovanni, T. (2001). Supervission: Human Prespective. New york: Mc Graw Hill.

Steers, R. M. (1997). Efektivitas Organisasi. Jakarta: Erlangga.

Stolovitch, H., & Keeps, E. (2006). Handbook of human performance technology a comprehensive guide for analysis and solving performance problem in organization. San Francisco: Jersey-Bass Publisher.

Sudrajat, D. (2009). Kontribusi kompetensi profesional dan motivasi kerja terhadap kinerja pengawas sekolah: studi di dinas pendidikan dan kebudayaan pemuda dan olahraga kabupaten majalengka. Tesis pada UPI Bandung: tidak dipublikasikan.

Sugiyono. (2010). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Suhardan, D. (2010). Supervisi Profesional. Bandung: Alfabeta.


(6)

Sulistyorini. (2001). Hubungan antara manajerial kepala sekolah dan iklim organisasi dengan kinerja guru. Jurnal ilmu pendidikan Th. 28 no. 1 . Surya, M. (2003). Percikan perjuangan guru. Semarang: Aneka Ilmu.

Sutaryadi. (2009). Administrasi pendidikan. Surabaya: Usaha Nasional. Thoha, M. (2002). Dimensi-dimensi ilmu administrasi negara. Jakarta: CV.

Rajawali.

Trister, & Diane. (2008). The creative curriculum for early childhood. Washington D.C: Eric Clearing House.

Undang Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003. Tentang Standar Pendidikan Nasional.

Undang-Undang Republik Indonesia No.14 Tahun 2005. Tentang Guru dan Dosen. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia. Universitas Pendidikan Indonesia. (2011). Pedoman penulisan karya ilmiah.

Bandung: UPI: Press.

Usman, U. (2013). Menjadi guru profesional. Bandung: Rosdakarya. Wahyudi, & Akdon. (2005). Manajemen konflik dalam organisasi pedoman

praktis bagi pemimpin efektif. Bandung: Alfabeta.

Wahyuti. (2003). Posisi Strategis Taman Penitipan Anak. Jurnal Ilmiah PADU. No. 02. Vol. 2 , 28-37.

Wayne, K. H., & Cecil, G. M. (2008). Educational Administration theory, research and practice. New York: McGraw Hill.

Yufiarti dan Chandrawati. (2009). profesionalitas guru PAUD. Jakarta: Universitas Terbuka.