PENDAHULUAN Penggunaan Metode Guided Note Taking dengan mengoptimalkan barang bekas sebagai media pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar matematika pada siswa kelas V SD Negeri Pendem 2 Sumberlawang tahun ajaran 2011/2012.

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Peningkatan mutu pendidikan merupakan suatu masalah yang menuntut
perhatian karena pendidikan memegang peranan penting bagi kelangsungan
hidup manusia. Peningkatan mutu pendidikan dari tahun ke tahun selalu
diupayakan, baik pendidikan pada tingkat dasar, menengah maupun ditingkat
perguruan tinggi. Upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan dipengaruhi oleh
kurikulum, buku pelajaran, media pembelajaran, metode pembelajaran, dan
sistem evaluasi. Pembenahan metode pembelajaran sangat selalu dilakukan yaitu
dengan mencari metode pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan materi ajar.
Disamping itu media pembelajaran yang dikembangkan untuk memperlancar
kegiatan pembelajaran dan memudahkan siswa untuk memahami materi ajar.
Guru menyadari bahwa matematika sering dipandang sebagai mata
pelajaran yang sulit sehingga kurang dinikmati dan dihindari oleh sebagian besar
siswa. Siswa seharusnya sadar bahwa kemampuan berfikir logis, rasional, cermat
dan efisien yang menjadi ciri utama matematika.
Ketika anak didik tak mampu memahami suatu konsep, ketika anak didik
membuat kegaduham, ketika anak didik menunjukkan kelesuan, ketika minat
anak didik semakin berkurang dan ketika sebagian besar siswa tidak menguasai

bahan dan berusaha mencari jawabannya secara tepat. Boleh jadi disekian
keadaan tersebut salah satu penyebabnya adalah dalam proses pembelajaran

1

2

dominasi guru sangat tinggi. Metode yang digunakan oleh guru dalam proses
pembelajaran masih konvensional, sehingga belum bisa mendorong siswa berani
mengkomunikasikan apa yang ada dipikirannya bahkan membuat siswa pasif.
Berkaitan dengan masalah-masalah di atas pembelajaran yang terjadi di
Sekolah Dasar (SD) Negeri Pendem 2 Sumberlawang, setelah peneliti melakukan
observasi pendahuluan ditemukan permasalahan antara lain:
1. Guru masih dominan dalam pembelajaran.
2. Masih banyak guru yang menggunakan metode konvensional
3. Dalam pembelajaran belum mengaitkan materi dengan masalah dalam
kehidupan sehari-hari.
4. Dari faktor guru, guru terkadang terlambat masuk kelas, guru jarang
memperhatikan penggunaan media pembelajaran yang tepat, dan penggunaan
media pembelajaran yang kurang diperhatikan.

5. Siswa menganggap bahwa matematika pelajaran yang sulit dan menakutkan.
6. Suasana kelas yang kurang kondusif terhadap kegiatan belajar matematika.
Keberhasilan proses kegiatan belajar mengajar pada pembelajaran
matematika dapat diukur dari keberhasilan siswa yang mengikuti kegiatan
tersebut. Keberhasilan itu dapat dilihat dari tingkat pemahaman, penugasan
materi serta prestasi belajar siswa. Semakin tinggi pemahaman dan penguasaan
materi maka semakin tinggi pula hasil belajar siswa. Namun dalam kenyataan
dapat dilihat bahwa sampai saat ini hasil belajar matematika yang dicapai siswa
masih rendah. Siswa yang belum mencapai KKM yang telah ditentukan ada 11

3

siswa (58%), sedangkan yang sudah mencapai KKM yang ditentukan ada 8 siswa
(42%).
Rendahnya prestasi belajar matematika tidak hanya kesalahan siswa tetapi
juga disebabkan oleh proses belajar yang tidak sesuai. Saat ini masih banyak guru
yang menggunakan model pembelajaran lama pada proses pembelajaran di
sekolah-sekolah. Guru membacakan atau membawakan bahan yang disiapkan
dan siswa mendengarkan, mencatat dengan teliti dan mencoba menyelesaikan
soal sesuai contoh dari guru, atau biasa disebut model pembelajaran

konvensional. Hal ini mengakibatkan kurangnya interaksi antara guru dan siswa.
Menjadikan siswa pasif, kurang perhatian untuk belajar kreatif dan mandiri.
Untuk mengantisipasi permasalahan tersebut, dalam pembelajaran
matematika harus digunakan model pembelajaran yang sesuai. Salah satu metode
pembelajaran yang dianggap sesuai yaitu metode guided note taking atau
langkah-langkah pemahaman konsep pembelajaran dimana pada

siswa

ditanamkan bagaimana membuat catatan atas materi yang dipelajari dengan
arahan dari pendidik.
Disamping untuk mendukung metode pembelajaran di atas diperlukan
adanya media pembelajaran yang konkret, sehingga siswa belajar mengingat dan
memahami jika matematika mengajak siswa untuk merumuskan konsep-konsep
volume bangun ruang khususnya balok dan kubus. Tetapi seringkali sekolah
mengalami kendala yakni keterbatasan sumber belajar baik literatur maupun
media pembelajaran matematika. Keterbatasan sumber belajar baik literatur
maupun media pembelajaran matematika disekolah merupakan salah satu

4


kendala berlangsungnya proses pembelajaran. Keterbatasan ini terjadi karena
anggapan bahwa sumber belajar matematika yang mahal, khususnya media
pembelajarannya. Keterbatasan media pembelajarannya. Keterbatasan media
pembelajaran yang disebabkan mahalnya harga media tersebut tidak dapat
dijadikan alasan dalam proses pembelajaran tidak menggunakan media . Melihat
pentingnya penggunaan media dalam proses pembelajaran sebagai alat bantu
dalam meningkatkan pemahaman konsep belajar matematika perlu adanya
alternatif lain. Alternatif yang bisa digunakan, misalnya dengan mengoptimalkan
barang

bekas.

Dengan

mengoptimalkan

barang

bekas


disini

sangat

menguntungkan selain murah, mudah didapat dan siswa dan siswa sudah tidak
asing lagi dengan barang-barang tersebut.
Setelah menyelesaikan suatu proses belajar untuk meningkatkan
pemahaman konsep pada siswa dengan menggunakan media pembelajaran
tersebut, perlu adanya kerjasama antara kepala sekolah, guru dan peneliti yaitu
melalui penelitian tindakan kelas (PTK). Proses PTK ini memberikan
kesempatan kepada peneliti dan guru untuk mengidentifikasi masalah-masalah
pembelajaran di sekolah sehingga dapat dikaji, ditingkatkan dan dituntaskan.

B. Rumusan Masalah
Berdasar latar belakang masalah di atas, maka permasalahan umum yang
dicari jawabannya melalui penelitian ini adalah: ”Apakah dengan menggunakan
metode guided note taking dengan mengoptimalkan barang bekas sebagai media

5


pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar matematika pada siswa kelas V
SD Negeri Pendem 2 Sumberlawang?”

C. Tujuan Penelitian
Dalam suatu penelitian, tujuan merupakan salah satu alat kontrol yang
dapat dijadikan sebagai petunjuk sehingga penelitian ini dapat berjalan sesuai
dengan yang diinginkan. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: ”Untuk
meningkatkan hasil belajar matematika pada siswa kelas V SD Negeri Pendem 2
Sumberlawang melalui metode guided note taking dengan mengoptimalkan
barang bekas sebagai media pembelajaran”.

D. Manfaat Penelitian
Penelitian

Tindakan

Kelas

(PTK)


memberikan

manfaat

pada

penbelajaran Matematika.
1. Manfaat Teoritis
Secara umum hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberi
masukan kepada pembelajaran matematika utamanya dalam meningkatkan
hasil belajar matematika siswa. Secara khusus penelitian ini diharapkan
dapat memberi kontribusi pada strategi pembelajaran Matematika.
2. Manfaat Praktis
a.

Bagi Peneliti, dapat memperoleh pengalaman langsung dalam
penerapan pembelajaran Matematika melalui strategi guided note
taking.


6

b.

Bagi Guru
1) Sebagai bahan pertimbangan bagi guru atau calon guru untuk
memilih strategi dalam mengajar Matematika.
2) Membantu guru Matematika dalam usaha mencari bentuk
pembelajaran yang efektif dan menyenangkan.
3) Dapat digunakan sebagai bahan masukan bagi guru, khususnya
guru Matematika, sebagai salah satu alternatif pembelajaran.

c.

Bagi Siswa
1) Bagi siswa terutama subyek penelitian, diharapkan dapat
memperoleh pengalaman secara langsung dan memberikan
masukan kepada siswa untuk meningkatkan pemahaman konsep
belajar Matematika.
2) Penggunaan Guided Note Taking dapat meningkatkan kemampuan

siswa dalam memahami konsep volume kubus dan balok.
3) Belajar akan lebih bermakna karena siswa mempunyai gambaran
tentang konsep bangun ruang.
4) Dapat meningkatkan hasil prestasi belajar siswa dalam mata
pelajaran Matematika.

Dokumen yang terkait

Analisa pengaruh hasil belajar matematika terhadap kemampuan menyelesaikan soal-soal fisika|b:Studi pengaruh hasil belajar pokok bahasan getaran pada siswa kelas 2 semester III di SLTP Negeri 3 Jember tahun ajaran 2002/2003

0 11 80

Analisa pengaruh hasil belajar matematika terhadap kemampuan menyelesaikan soal-soal fisika: Studi pengaruh hasil belajar pokok bahasan getaran pada siswa kelas 2 semester III di SLTP Negeri 3 Jember tahun ajaran 2002/200

0 13 80

Pengaruh pembelajaran matematika menggunakan media cai (Computer-asssited insruction) dengan tipe tutorial terhadap hasil belajar matematika siswa

0 10 199

Penggunaan media pembelajaran zooming presentation untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas x pada konsep suhu dan kalor

0 8 6

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe inside outside circle (ioc) untuk meningkatkan hasil belajar ips siswa kelas VII-B smp muhammadiyah 17 ciputat tahun ajaran 2014/2015

3 43 0

Upaya meningkatkan hasil belajar matematika pokok bahasan bilangan pecahan melalui pembelajaran kontekstual pada siswa kelas III SD Al-Zahra Indonesia Pamulang

0 6 0

Penggunaan media visual untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS kelas III di Mi Miftahul Hidayah Pondok Gede Kota Bekasi

1 12 0

Penggunaan media gambar untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas V A MI “Al-Husna” Kecamatan Karawaci Kota Tangerang

2 15 127

Meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS kelas IVA SD Negeri 1 Metro Barat menggunakan media audio visual tahun pelajaran 2012/2013.

0 5 42

Penggunaan media pembelajaran MIVI (Media Interaktif Visual) untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada topik sistem gerak manusia

1 3 7