MOTIF PENGGUNAAN TV BERLANGGANAN AORA TV SATELIT DI SURABAYA ( Studi Deskriptif Kualitatif Motif Penggunaan TV berlangganan AORA TV Satelit Di Surabaya).

MOTIF PENGGUNAAN TV BERLANGGANAN AORA TV SATELIT
DI SURABAYA
( Studi Deskriptif Kualitatif Motif Penggunaan TV Ber langganan AORA TV Satelit
Di Surabaya)

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Per syar atan Dalam Memper oleh
Gelar Sar jana pada FISIP UPN “ veter an “ J awa Timur

WAHYU ANDIKA KURNIAWAN
NPM :0743010255

YAYASAN KESEJ AHTERAAN PENDIDIKAN DAN PERUMAHAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” J AWA
TIMUR FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
SURABAYA
2012
i
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.


MOTIF PENGGUNAAN TV BERLANGGANAN AORA TV
SATELIT
DI SURABAYA
( Studi Deskr iptif Kualitatif Motif Penggunaan TV Ber langganan AORA TV
Satelit Di Surabaya)
Disusun Oleh :

Wahyu Andika Kur niawan
0743010255
Telah disetujui untuk mengikuti Ujian Skripsi.

Menyetujui,
PEMBIMBING

Dra. Sumar djijati, Msi
NIP. 19620321993092001

Mengetahui,
DEKAN


Dra. Hj. Supar wati M.Si
NIP. 030 175 349

ii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

MOTIF PENGGUNAAN TV BERLANGGANAN AORA TV
SATELIT DI SURABAYA
(Studi Deskr iptif Kualitatif Motif Penggunaan Tv Ber langganan Aora
Tv Satelit Di Surabaya)
Oleh :

Wahyu Andika Kurniawan
0743010255
Telah Dipertahankan Dihadapan dan Diterima oleh Tim Penguji
Skripsi Program Studi Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur”
Pada Tanggal, 14 Juni 2012
Menyetujui,

Pembimbing Utama

Tim Penguji :
1. Ketua

Ir . H. Didiek Tr anggono, MSi
NIP. 195812251990011001

Dra. Sumardjijati. M.Si
NIP. 19620323 199309 2001

2. Sekr etar is

Dr a. Sumar djijati. M.Si
NIP. 19620323 199309 2001
3. Anggota

Dr a.Herlina Sukmawati. M.Si
NPT. 196412251993092001


Mengetahui
Dekan

Dra. Hj. Supar wati, M.Si
NIP. 195507181983022001
iii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

ABSTRAKSI

Wahyu Andika Kur niawan.
MOTIF PENGGUNAAN TV BERLANGGANAN AORA TV SATELIT DI
SURABAYA
(Studi Deskriptif Kualitatif Motif Penggunaan Tv Berlangganan Aora Tv Satelit
Di Surabaya)

Penelitian ini adalah untuk mengetahui MOTIF PENGGUNAAN TV
BERLANGGANAN AORA TV SATELIT DI SURABAYA.
Semakin meningkatnya revolusi kemajuan teknologi, seiring akan

meningkatnya kebutuhan informasi dan hiburan dimasyarakat, maka munculah
teknologi di dunia pertelevisian salah satunya adalah tv berlangganan Aora Tv
Satelit. Dalam berlangganan Aora Tv Satelit, para pengguna dikenakan sejumlah
biaya sesuai paket pilihan.
Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah TEORI MOTIF
KEBUTUHAN (Winkle Anwar), TEORI INFORMASIONALISME (Castells)
DAN MASYARAKAT JARANGAN (Marshal Mc Luhan). Dalam teori ini
castells memeriksa kemunculan masyarakat, kultur, dan ekonomi baru dari sudut
pandang revolusi teknologi informasi (televisi, computer, dan sebagainya). Dan
juga menggunakan TEORI DETERMINASI TEKNOLOGI yaitu penggolongan
kemajuan era kehidupan manusia dari zaman ke zaman, hingga pada era
elektronik, yang menjelaskan bahwa teknologi media membentuk individu
bagaimana cara berfikir dan berperilaku dalam masyarakat. Teknologi tersebut
akhirnya mengarahkan manusia untuk bergerak dari satu abad teknologi ke abad
teknologi lain.
Dalam Penelitian ini menggunakan metode penelitian motif deskriptif
kualitatif , dengan menggunakan metode in depth interview (wawancara
mendalam). Hasil dari penelitian ini adalah kebanyaka penggunan tv, berlanggann
menikmati fasilitas channel hiburan.
Kesimpulan dalam penelitian ini motif para pengguna tv berlangganan

Aora Tv Satelit di Surabaya adalah motif kebutuhan individu ( Individu’s need)
yang berdasar pada kebutuhan akan hiburan dan informasi.

Kata Kunci :
Studi deskriptrif kualitatif, Motif, Pengguna Tv Satelit, winkle & Azwar, Castells,
Narshal Mc Luhan, in depth interview.

ix
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Wahyu Andika Kur niawan
MOTIF USERS AORA TV SUBSCRIPTION SATELLITE TV IN
SURABAYA
(Qualitative Descriptive Study Motif User Tv Satellite Tv On Aora
Subscribe Surabaya)
This study was to determine the MOTIF USER SUBSCRIPTION TV
SATELLITE TV IN SURABAYA AORA.
The increasing technological advances of the revolution, as will the
growing need for information and entertainment community, then comes the

television world of technology in one of them is Aora Tv Satellite TV
subscription. Satellite Tv in Aora subscription, the user charged a fee according to
the package of choice.
Theory used in this study were MOTIF NEEDS THEORY (Winkle
Anwar), THEORY INFORMASIONALISME (Castells) AND SOCIETY
JARANGAN (Marshal Mc Luhan). In this theory Castells examine the emergence
of society, culture, and the new economy from the viewpoint of the information
technology revolution (television, computer, etc.). DETERMINATION THEORY
and also use the classification advancement TECHNOLOGY era of human life
from age to age, until the electronic era, which explains that media technologies
shape how individuals think and behave in society. These technologies will
eventually lead people to move from one century to century technology other
technology.
The study used a descriptive qualitative research methods motif, using the
method in depth interview (interviews). The results of this study is the use of tv is
mostly, berlanggann enjoy entertainment channel.
Conclusions in this study the motives of the users subscribed Aora tv
Satellite Tv in Surabaya is the motive of individual needs (individual's needs) is
based on the need for entertainment and information.
Keyword:

Deskriptrif qualitative study, Motif, User Tv Satellite, winkle & Anwar,
Castells, Narshal Mc Luhan, in depth interview.

xi
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Assalamualaikum Wr. Wb.
Syukur Alhamdulillah kehadirat ALLAH SWT atas segala rahmat dan
Hidayah-Nya sehingga proposal yang berjudul “ MOTIF PENGGUNAAN TV
BERLANGGANAN AORA TV SATELIT DI SURABAYA” ( Studi
Deskriptif Kualitatif Motif Penggunaan TV Ber langganan Di Surabaya ) ini
dapat diselesaikan dengan baik. Penulis mengucapkan terima kasih sebesar –
besarnya kepada ibu Dra. Sumardjijati, Msi. Selaku dosen pembimbing yang
selama ini dengan sabarnya memberikan bimbingan dan masukan hingga
terselesaikannya skripsi ini.
Penulis juga tidak lupa mengucapkan banyak terima kasih kepada yang
terhormat :
1.


Bapak Dr. Ir. Teguh Sudarto, MP. Rektor UPN “Veteran” Jawa Timur.

2.

Ibu Dra. Hj. Suparwati, M.Si. Dekan Fisip – UPN “Veteran” Jawa Timur

3.

Bapak Juwito, S.sos, Msi. Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi.

4.

Bapak Drs. Syaifuddin Zuhri, Msi. Sekertaris Program Studi Ilmu
Komunikasi.

5.

Thanks buat orang tua saya tercinta : Bapak (Namantoro) & Ibu (Endang
Pur Wanti).


iv

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

6.

Thanks to Some One Spesial “MYBOO” alias Lutfiyah Nur Santi yang
selalu menjadi motivasi & inspirasiku.

7.

For Keluaga Besar “POASCOM” thanks dolorku, SEGAN dengan Solidnya.

8.

Buat “the BrutaL” SUWON & sukses teman seperjuangan angkatan 2007.

9.


Matur suwun sanget to Angel yang sudah mau jadi refrensi proposal skripsi
saya

10.

Matur suwon sanget juga to Hanopz, Ndemo, Bondan, & Ricco yang sudah
mensuport agar saya tidak takut untuk menjalani skripsi.

Penulis masih menyadari akan banyaknya kekurangan dari skripsi

ini.

Penulis berharap kritik dan saran yang membangun agar skripsi ini dapat lebih
baik lagi.

Semoga skripsi

penelitian ini dapat bermanfaat bagi teman – teman

jurusan Ilmu Komunikasi, semua pihak umumnya, serta bagi penulis khususnya.
Terima Kasih.
Wassalam’alaikum Wr. Wb

Surabaya, 8 Mei 2012

v

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR ISI
Halaman

HALAMAN J UDUL ................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJ UAN UJ IAN SKIPSI ........................................... ii
HALAMAN PENGESAHAAN UJ IAN SKRIPSI ....................................... iii
KATA PENGANTAR .................................................................................. iv
DAFTAR ISI ................................................................................................ vi
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ ix
ABSTRAKSI ................................................................................................ x
ABTRACTION ............................................................................................ xi
BAB I

PENDAHULUAN ......................................................................... 1
1.1

Latar Belakang Masalah ........................................................ 1

1.2

Rumusan Masalah ................................................................. 12

1.3

Tujuan Penelitian .................................................................. 12

1.4

Kegunaan Penelitian .............................................................. 12
1.4.1 Kegunaan Teoritis ........................................................... 12
1.4.2 Kegunaan Praktis ............................................................ 12

BAB II

KAJ IAN PUSTAKA .................................................................... 13
2.1

Landasan Teori ..................................................................... 13
2.1.1 Komunikasi ................................................................. 13
2.1.2 Teori Motif Kebutuhan Manusia .................................. 14
2.1.3 Motif ........................................................................... 18
2.1.4 Teori Informasionalisme dan Masyarakat Jaringan ...... 20
vi

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.1.5 Teori Determinisme Teknologi .................................... 21
2.1.6 Media Televisi ............................................................. 23
2.1.7 Acara Hiburan di Televisi ............................................ 27
2.1.8 Televisi Berlangganan ................................................. 28
2.1.9 Profil Provider Televisi Berlangganan Aora TV Satelit 30
2.1.10 Jumlah Pengguna TV Berlangganan AORA TV Satelit 34
2.2

Kerangka Berfikir ................................................................. 35

BAB III METODELOGI PENELITIAN ................................................... 41
3.1

Definisi Oprasional Konsep ................................................... 41

3.2

Operasional Konsep .............................................................. 43
3.2.1 Motif ........................................................................... 43

3.3

Informan Penelitian .............................................................. 46

3.4

Penentuan Unit Analisis ........................................................ 48

3.5

Teknik Pengumpulan Data .................................................... 48

3.6

Teknik Analisis Data ............................................................. 50

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ...................................................... 52

4.1

Gambaran Umum Objek Penelitian dan Penyajian Data ......... 52
4.1.1

Tv Berlangganan Aora Tv Saelit ................................... 52

4.1.2

Ragam Chanel Penawaran Berlanganan Aora Tv .......... 55

4.1.3

Identitas Informan ....................................................... 62

4.1.4

Penyajian Data dan Analisis Data ................................ 64

4.1.5

Paket Yang Dipilih Oleh Pelanggan ............................. 65

4.1.6

Pengambilan Keputusan Belangganan Aora Tv Satelit . 67

4.1.7

Alasan Memilih Tv Berlangganan Aora Tv Satelit ....... 69
vii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4.1.8

Channel Yang Sering Dilihat di Aora TV Satelit .......... 71

4.1.9 Manfaat Penggunaan Berlangganan AORA TV Satelit . 73

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................... 78

5.1 Kesimpulan ............................................................................... 78
5.2 Saran ........................................................................................ 79
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 80
LAMPIRAN

viii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Pada kehidupan masyarakat modern saat ini, komunikasi menjadi suatu
kebutuhan yang memegang peranan penting terutama dalam sebuah proses
penyampaian informasi dari satu pihak ke pihak lainnya. Perkembangan dunia
yang sangat pesat saat ini juga sangat mempengaruhi dalam penyampaian
informasi. Dalam proses penyampaian informasi tidak lepas dari proses
komunikasi. Dalam proses komunikasi membutuhkan sarana (alat) atau media
yang dibutuhkan untuk menyampaikan informasi. Masyarakat membutuhkan
informasi untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang beragam. Dan masyarakat
cenderung kritis dan memilih dalam menerima informasi. Informasi yang
dibutuhkan terus meningkat, masing-masing orang mempunyai proporsi yang
berbeda-beda akan informasi yang sesuai dengan kebutuhan mereka.
Jika pemilihan medianya tepat maka diharapkan informasi yang
disampaikan dapat diterima dengan baik oleh masyarakat. Pesan-pesan dan efek
dari informasi tersebut dapat tercapai sesuai dengan yang diharapkan. Proses
komunikasi bersifat persuasif, yang bertujuan untuk menimbulkan adanya
kesadaran, kerelaan disertai dengan perasaan segan seseorang untuk mengubah.
Selain bersifat persuasif, proses komunikasi juga bersifat informatif, untuk
memberikan informasi atas permasalahan-permsalahan yang sedang terjadi untuk
diketahui khalayak.

1
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2

Semakin modern masyarakat, semakin meningkatnya akan pemenuhan
masyarakat akan modernitas dan pemenuhan akan informasi, pengetahuan dan
hiburan yang semakin meluas. Yang sehingga munculnya alternatif media modern
saat ini untuk memenuhi tuntutan manusia terhadap kebutuhan akan informasi
yang semakin tinggi. Hal itu turut melahirkan kemajuan yang cukup signifikan
dalam bidang teknologi. Peningkatan di bidang teknologi, informasi, serta
komunikasi mengakibatkan dunia tidak lagi mengenal batas, jarak, dan waktu.
Karena itu, agar informasi yang disampaikan dapat diterima serentak pada satu
waktu yang sama, maka digunakan media massa seperti televisi, radio, dan surat
kabar atau pada komunitas global (masyarakat modern) menggunakan sebuah
media baru, internet.
Seseorang dapat dengan mudah mengakses informasi penting tentang
fenomena kejadian di belahan dunia lain, tanpa harus berada di tempat tersebut.
Padahal untuk mencapai tempat itu memakan waktu berjam-jam, namun dengan
adanya media dan sarana tersebut, maka masyarakat dapat memperoleh informasi
dengan sangat mudah dan cepat. Terlebih dalam media elekronik, televisi
merupakan salah satu media yang paling efektif karena selain dapat mendengar,
pemirsa juga dapat melihat (Effendy, 1993:21). Penonton televisi tidak perlu lagi
susah-susah harus pergi ke gedung bioskop atau gedung sandiwara karena
pesawat televisi menyajikan kerumahnya (Effendy, 2002:60). Dibandingkan
dengan media lainnya, televisi memiliki kemampuan lebih dalam menyajikan
berbagai kebutuhan manusia, baik dalam bidang informasi, hiburan, maupun
pendidikan. Dengan adanya keistimewaan tersebut, masyarakat saat ini telah

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3

menjadikan televisi sebagai benda

yang tidak dapat terpisahkan dari

kehidupannya dan wajib untuk dimiliki. Hal ini terbukti dengan kondisi
masyarakat saat ini terutama masyarakat dikota-kota besar seperti Surabaya yang
hampir disetiap rumah memiliki televisi. Seperti yang telah di sebutkan
sebelumnya bahwa televisi menyajikan berbagai kebutuhan masyarakat modern
saat ini dalam berbagai hal, sekarang dapat kita berikan berbagai contoh kongkrit
bahwasahnya televisi menyajikan progam siaran berita, acara hiburan sinetron,
film, dan musik.
Perubahan-perubahan kecepatan informasi ini dapat terjadi karena adanya
aliran informasi digital melalui ‘tv berlangganan’. Di Indonesia, terdapat dua jenis
media televisi berlangganan yaitu broadcast

satellite television dan cable

television (tv berlangganan). Perbedaan dari media televisi tersebut terletak pada
cara beroprasinya, jika siaran televisi nasional melakukan siaran dan siapapun
dapat mengakses siaran tersebut jika berada dalam jangkauan pemancarnya dan
dapat dinikmati secara gratis. Satellite dan cable television (tv berlangganan)
membatasi hak akses siaranya pada audience (masyarakat) tertentu yang
membayar untuk berlangganan pada satellite dan cable television (tv
berlangganan) tersebut.
(http://tvkuindo.wordpress/2011/04/11/memilih-tv-berlangganan-satelit-yang
bagus)
Penyiaran tv nasional dibiayai oleh iklan, sedangkan penyiaran televisi
berlangganan dibiayai oleh audience (masyarakat pengguna tv berlangganan) dan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4

juga meskipun ada juga sebagian berasal dari iklan tetapi jumlahnya relative
sedikit dibanding televisi nasional.
Televisi berlangganan, yakni jasa penyiaran televisi yang dilakukan
khusus untuk pemirsa (penonton) yang bersedia membayar (berlangganan) secara
berkala. Jasa ini biasanya disediakan dengan menggunakan kabel digital ataupun
analog dan satelit. Teknologi digital ini sudah berkembang sangat pesat, sekarang
orang

yang tinggal diperkotaan pasti

sudah

mengenal teknologi

ini.

(www.lontar.ui.ac.id/file?file=digital/1233356...metodologi.pdf)
Sistem televisi berlangganan ada dua macam. Yang pertama memakai
sistem satelit yaitu dengan memasang parabola sebagai penangkap dan penerima
sinyal dari satelit kemudian diolah melalui sebuah decoder yang sebagai pengolah
dan memproses jaringan sinyal yang diterima oleh parabola yang akan diteruskan
ke perangkat televisi. Yang kedua memakai sistem kabel, sistem ini cukup dengan
memasang decoder saja pada setiap pelanggan karena terdapat saluran transmisi
dari operator yang menuju ketempat pelanggan. Televisi berbayar dengan media
kabel tidak memerluka peralatan tambahan apapun seperti parabola yang terdapat
pada televisi satelit. Cukup dengan sebuah kabel sudah dapat di sharing mejadi
beberapa televisi dan masing-masing televisi dapat memilih acaranya sendiri.
Siaran yang dipancarkan juga masih berupa analog tapi beberapa sudah
menggunakan sinyal digital sehingga kualitas gambar dan suaranya lebih bagus.
Beberapa provider memberi nilai tambah layanan internet melalui sebuah modem.
Layanan TV berlangganan dengan media kabel dilayani oleh Kabelvision,
Telkomvision, IM2 . Masing masing provider memiliki daya pancar terbatas atau

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5

tertentu saja tergantung daerah jangkauan dan tawaran saluran yang berbeda.
Media yang lain adalah satelit. Provider memancarkan siarannya ke satelit (milik
sendiri atau sewa) kemudian pelanggan di bumi menerima siaran satelit melalui
decoder. Karena menggunakan satelit, layanan TV berbayar jenis ini bisa
dinikmati dimana saja sejauh dijangkau oleh satelit penyedia. Siaran yang
dipancarkan sudah menggunakan sinyal digital sehingga gambar, suara yang
diterima bagus. Selain siaran TV juga dapat disisipkan siaran radio satelit dan
informasi tambahan lainnya.
Untuk dapat menikmati layanan TV satelit, pelanggan harus memasang
satellite dish dan decoder untuk masing masing TV. Ukuran satellite dish
sekarang sudah cukup kecil dan ringkas. Tidak lagi menggunakan model mesh
yang menyerupai saringan dengan diameter 2-5 meter seperti dulu tapi cukup
dengan model dari bahan solid dengan diameter kurang dari 1 meter. Sebuah dish
hanya dapat melayani 1 decoder. Sehingga jika ingin berbagi dengan beberapa
TV, masing masing TV harus dipasang decoder karena perubahan saluran
dilakukan melalui decoder. Karena dipancarkan melalui udara, siaran TV satelit
menjadi rentan terhadap cuaca dan gangguan elektromagnetik, misalnya sinyal
radio.
Layanan TV berbayar melalui satelit dilayani Astro Nusantara, Indovision,
Telkomvision, Aora, Centrin TV, Okevision, Orange TV, Groovia TV satelite,
Yes TV, skynindo, dan Penta Vison (segera beroperasi di tahun 2012). Masing
masing

provider

memiliki

paket

dan

tawaran

saluran

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

berbeda-beda.

6

http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Daftar_stasiun_televisi_di_Indonesia&o
ldid=4995270
Dalam penelitian ini, peneliti memfokuskan pada penelitian motif
pengguna TV berlangganan satelit di Surabaya dalam memilih berlangganan TV
satelit dengan paket termurah dengan fasilitas tidak kalah menarik yang
didapatkan oleh pelanggan sebagai penelitian, dikarenakan peneliti ingin
mengetahui motif atau dorongan apa yang mendasari pengguna untuk
menggunakan atau berlangganan TV satelit dengan paket termurah yang juga
mendapatkan fasilitas menarik bagi pelanggannya.
Peneleti mengambil TV berlangganan pada jenis satelit yaitu Aora TV
Satelit, karena Aora TV Satelit termasuk TV berlangganan baru yang memenuhi
industri televisi berlangganan di Indonesia dengan menawarkan paket murah dan
fasilitas yang menarik. Disini Aora TV Satelit menawarkan paket basic atau
yang paling standart dengan harga Rp 59.000/bulan dengan jumlah chanel yang
mencapai 30 saluran pilihan dan juga sudah bisa mendapat fasilitas yang menarik
seperti Parental Lock, Elecktronic Programe Guide dan juga bisa memboking
program-program yang ingin ditontonnya nanti. Dan yang lebih menariknya lagi
Aora TV Satelit juga menghadirkan saluran televisi resolusi tinggi (HDTV).
Dibanding dengan TV satelit berlangganan yang lain yang harga paket basicnya
masih diatas Aor a TV Satelit

yang berkisar mulai antara Rp 79.000 sampai

dengan Rp 149.000 per bulan.
http://www.aora.tv/?task=news&id=7&lang=id&http://id.wikipedia.org/w/index.p
hp?title=Daftar_stasiun_televisi_di_Indonesia&oldid=4995270

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

7

Perkembangan

teknologi

yang

datang

sedikit

lebih

terlamabat

dibandingkan dengan Negara-negara maju pada umumnya membuat Indonesia
baru dapat mencicipi kenyamanan dan keindahan system televisi berlangganan
pada era tahun 1990-an. Kemunculan TV satelit pertama di Indonesia yang dinilai
masih belum mampu merambah pasar secara luas, yang dikarenakan biaya untuk
berlangganan masih bisa dibilang mahal, sehingga sebagian besar pelanggannya
hanya masyarakat kelas menegah keatas. Namun dengan kemunculan TV satelit
pertama di Indonesia cukup membawa pengaruh besar diindustri televisi
berlangganan di Indonesia, yakni munculnya pemain-pemain baru pada industri
bidang ini pada tahun-tahun berikutnya dengan menawarkan paket yang lebih
murah dan fasilitas yang menarik bagi pelanggannya, Aor a TV Satelit adalah
salah satunya.

Aora TV Satelit (menggunakan merek dagang Aora) adalah stasiun
televisi satelit berlangganan di Indonesia yang dioperasikan oleh PT Karya Megah
Adijaya, didirikan pada tanggal 7 Agustus 2008 oleh Rini M. Soemarno bersama
Ongki M. Soemarno dan diluncurkan pada tanggal 8 Agustus 2008 di Jakarta,
dengan Motto awal “More to Come” pada tahun 2008-2010 dan sekarang berganti
dengan “Asyiknya 24 jam” sebagai Motto Aora TV Satelit yang baru.
http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Aora&oldid=4933066 & www.aora.tv

Beberapa channel-channel terkemuka Internasional yang ditawarkan oleh
tv berlangganan adalah HBO, Star tv, Discovery channel dan masih banyak lagi
tergantung pada varian paket yang ditawarkan. Ada dua jenis paket chanel yang

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

8

ditawarkan oleh TV satelit berlangganan, yaitu paket basic dan paket pilihan.
Paket basic adalah paket chanel yang dimana teridiri dari chanel-chanel basic
yang biasanya didapatkan oleh pelanggan saat pertama kali berlangganan.
Sedangkan paket pilihan merupakan kombinasi dari chanel-chanel tambahan yang
dapat dipilih oleh pelanggan tetapi dengan syarat harus memilih salah satu paket
basic.

Pada dasarnya paket-paket yang sudah tersedia sudah memiliki kombinasi
chanel-chanel yang mirip, yaitu channel local, documentary, sport, edukasi, dan
hiburan. Namun perbedaan terletak pada penekanan jumlah channel salah satu
aspeknya tergantung paket yang dipilihnya. misalkan Jika memilih basic sport
lebih mengutamakan jumlah channel olahraga, basic education lebih focus pada
channel edukasi. Begitu pula basic family yang mengedepankan channel-chanel
documentary dan hiburan, serta basic grande yang menomorsatukan jumlah
channel hiburan.

Penawaran tersebut tidak bisa didapatkan dalam televisi nasional yang
hanya menyediakan siaran chanel-chanel televisi lokal seperti RCTI, SCTV,
INDOSIAR, MNC, TRANS TV, TRANS7, ANTV, TV ONE, METROTV, dan
GLOBAL TV. Tidak hanya hal itu, yang membedakan antara TV berlangganan
dengan TV nasional, dalam TV berlangganan juga terdapat kelebihan dan
keunggulan yang mempermudah para pelanggan dalam memenuhi segala
kebutuhannya, yaitu menyediakan sistem ‘Parental Lock’ yaitu layanan sistem
dalam pengawasan orang tua terhadap pemilihan program tayangan yang

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

9

diperuntukan untuk anak-anaknya, jadi para orang tua dapat mengawasi program
tayangan televisi dengan cara men-setting tayangan apa saja yang akan dilihat
oleh anak-anaknya, pemberlakuan sistem ini yaitu dengan cara mengunci dengan
memasang pasword pada chanel yang dianggap negative pada anak-anak meraka.

Selain itu juga terdapat sistem layanan ‘Elecktronic Programe Guide’
yaitu untuk memberikan kemudahan bagi pelanggan, bukan hanya untuk melihat
susunan progam untuk tujuh hari kedepan, tetapi juga untuk booking programprogram yang ingin ditontonnya nanti. Dan juga hadirnya tawaran menarik yang
lain seperti televisi resolusi tinggi (HDTV). Tidak hanya itu kelebihan TV
berlangganan, beberapa diantaranya, Berita sangat update dan lebih seimbang.
Hanya hitungan menit setelah kejadian dan laporan langsung ditempat di berbagai
penjuru dunia, Dalam TV berlangganan ada juga channel yang menayangkan
iklan. Tapi hanya sedikit sekali jika dibanding dengan TV nasional yang iklannya
lebih banyak, disamping itu TV berlangganan lebih update, Karena memang
sudah memiliki jaringan luas, dan lebih mendidik. Harus diakui bahwa channel
seperti National Geographic menayangkan acara edukatif dan belum ada
tandingannya di TV nasional. adapun acara kartun di Playhouse yang mengajak
anak-anak untuk berlatih berhitung, menyanyi, dan untuk kualitas tayangan atau
gambar tetap jernih meskipun kondisi cuaca buruk sekalipun, hal itu karena Aor a
TV Satelit menggunakan frekuensi Ku-Band dan juga menggunakan teknologi
kompresi digital dengan sistem MPEG-4 sehingga bisa menghasilkan audio dan
video dengan kualitas optimal.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

10

(www.lontar.ui.ac.id/file?file=digital/1233356...metodologi.pdf)

Dari hal tersebut, dalam penggunaan televisi berlangganan Aor a TV
Satelit terdapat nilai atau sisi lain yakni dari segi Prestige dan kelas sosial yang
bisa dibilang sudah berbeda dibanding dengan masyarakat pengguna TV nasional,
hal itu dikarenakan untuk menikmati layanan televisi berlanggan tersebut, para
masyrakat harus mengeluarkan biaya lebih, sedangkan untuk masyarakat
pengguna televisi nasional tidak perlu mengeluarkan biaya lebih dikarenakan
televisi nasional bersifat gratis.

Ketertarikan peneliti dalam meneliti Motif pengguna TV berlangganan
Aora TV Satelit sebagai TV berlangganan yang murah di Surabaya sebagai
penelitian dikarenakan, peneliti ingin mengetahui motif atau dorongan apa yang
mendasari pengguna dalam menggunakan atau berlangganan Aor a TV Satelit.

Permasalahan atau fenomena komunikasi tentang Motif pengguna Aor a
TV Satelit di Surabaya yang terkait dalam penelitian ini adalah sebagai TV
berlanggan seperti Aor a TV Satelit yang menyediakan banyak chanel-chanel TV
dan fitur hiburan, informasi, pendidikan yang ditawarkan TV berlangganan ‘pay
tv’ dengan membayar paket-paket yang harganya bervariasi dan merupakan
konsekuensi agar bisa menikmati layanan menarik tersebut yang dimana tidak
bisa didapatkan dari TV nasional.

Pemilihan kota Surabaya sebagai sampling wilayah yang digunakan untuk
mewakili dalam penelitian ini dikarenakan dominasi penggunaan tv berlangganan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

11

didominasi masyarakat dikota-kota besar atau masyarakat perkotaan saja dan kota
Surabaya adalah termasuk salah satu kota besar di Indonesia. Berdasar pada
Survei AGB Nielsen mencakup 10 kota besar yaitu Jakarta, Surabaya, Medan,
Semarang, Bandung, Makassar, Yogyakarta, Palembang, Denpasar, dan
Banjarmasin. Tingkat penyebaran panel didasarkan pada survei awal atau
Establishment Survey (ES) di 10 kota tersebut untuk menetapkan dan
mengidentifikasi profil demografipenonton TV. Dari ES, akan didapatkan jumlah
rumah tangga (berusia5 tahun ke atas) yang memiliki TV yang berfungsi dengan
baik atau disebut populasi TV. AGB Nielsen hanya memotret kebiasaan alami
menonton 30 pemirsa di 10 kota besar. Jika dari ES tergambar bahwa populasi TV
Jakarta sejumlah 19% berasal dari SES A, maka panel SES A yang direkrut pun
sebanyak 19% dari total panel Jakarta. Demikian pula, penyebaran panel secara
keseluruhanpun didasarkan atas proporsi di tingkat populasi yang persentasenya
tentu tidak merata antara kelas atas (26%), menengah (51%), dan bawah (23%).
Dengan demikian, penyebaran panel tidak bisa disama ratakan dengan proporsi
masing-masing 33,3% karena yang akan terjadi nantinya justru sampel tidak
mewakili populasi. Selain itu, cukup banyak satelit yang ada diatas kita, dan ada
ratusan diseluruh dunia, untuk satellite yang memancarkan siaran tv dan bisa
ditangkap hanya beberapa puluh saja, dikarenakan adanya belahan bumi dan
jangkauan

daya

pancar

bumi

yang

memang

(http://aikon2.com/hub/?p=28)

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

terbatas.

.

12

1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan sebelumnya, maka perumusan
masalah dalam penelitian ini adalah : Apa motif pengguna TV berlangganan Aor a
TV Satelit dibanding TV reguler (nasional) di Surabaya ?

1.3 Tujuan Penelitian
Dari perumusan masalah tersebut maka tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui bagaimana motif pengguna tv berlangganan Aor a TV Satelit
dibanding dengan TV reguler (nasional) di Surabaya.

1.4 Kegunaan Penelitian
1.4.1

Kegunaan Teor itis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan

khususnya komunikasi media yang berkaitan dengan motif.

1.4.2

Kegunaan Pr aktis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dalam upaya

mengetahui bagaimanakah motif yang dirasakan oleh pengguna TV berlangganan
di Surabaya.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB II
KAJ IAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teor i
2.1.1 Komunikasi
Istilah komunikasi berasal dari kata latin, communication dan bersumber
dari kata communis yang bearti ‘sama’. Sama disini maksudnya adalah ‘sama
makna’. Menurut Carl I Hovland, komunikasi adalah suatu proses mengubah
perilaku orang lain (Comunication is the process to modify the behavior of other
individuals).

Sedangkan

menurut

Lasswel,

komunikasi

adalah

proses

penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang
menimbulkan efek tertentu. Dalam komunikasi, berlangsung proses penyampaian
pikiran dan perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain
(komunikan). Pikiran seseorang atau individu bisa berupa gagasan, informatif,
kepastian, opini, dan lain-lain yang muncul dari benak seseorang atau individu.
Perasaan bisa berupa keyakinan, kepastian, keragu-raguan, kekawatiran,
kemarahan, keberanian, kegairahan, kepuasan dan sebagainya yang timbul dari
dalam lubuk hati (Effendy,2005:10-11)
Menurut Djamarah (2004:11) secara etimologi atau asal katanya, istilah
komunikasi berasal dari bahasa latin, yaitu communication, yang mengakar
katanya adalah communis, tetapi bukan partai dalam kegiatan politik. Arti kata
communis disini adalah ‘sama’ yang dalam artian ‘sama kata sama makna’ yaitu

13
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

14

sama makna mengenai suatu hal. Jadi komunikasi berlangsung bila terdapat
orang-orang yang terlibat kesamaan makna mengenai suatu hal yang
dikomunukasikan.

Disini

pengertian

diperlukan

agar

komunikasi

dapat

berlangsung, sehingga hubungan mereka itu bersifat komunikatif. Sebaliknya, jika
tidak ada pengertian, komunikasi tidak akan bisa berlangsung. Hubungan antara
orang-orang bisa saling mengerti itu dikatakan komunikatif (Djamarah:2004:11).
Dari pendapat para ahli di atas, maka dapat ditarik suatu kesimpulan
bahwa yang dimaksud dengan komunikasi adalah suatu proses dimana dua orang
atau lebih saling bertukar ide atau informasi yang dilakukan baik secara sengaja
maupun tidak sengaja sebagai bentuk interaksi dengan memperhatikan beberapa
aspek yang bertujuan untuk mempengaruhi perubahan sikap dan tingkah laku
orang lain.

2.1.2 Teor i Kebutuhan Manusia
Kebutuhan adalah salah satu aspek psikologis yang menggerakkan
manusia atau individu dalam beraktivitas dan menjadi dasar (alasan) dalam
berusaha. Abraham Maslow menyatakan bahwa manusia memiliki berbagai
tingkatan dalam kebutuhan, mulai dari keamanan sampai aktualisasi diri. Menurut
Winkle dan Azwar (dalam DR. Nyanyu Khodijah,2006), motif merupakan suatu
keadaan, kebutuhan, dorongan atau kekuatan yang berasal dari dalam diri
seseorang baik yang disadari maupun tidak disadari dalam mencapai tujuan
tertentunya.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

15

Motif terdiri atas dua dimensi, yaitu :
1). Kekuatan (Intensitas)
Suatu motif dikatakan kuat apabila motif itu dapat mengalahkan kekuatan
motif yang lain. Kekuatan motif juga dapat dilihat dari tingginya intensitas suatu
motif daripada motif lainnya.
2). Jenis
Manusia tergolong mahluk yang dihadapkan pada banyak keadaan,
kebutuhan, dorongan, atau kekuatan dari dalam dirinya. Hal itu mempengaruhi
jenis motif yang timbul. Beberapa ahli memiliki kesimpulan tentang jenis motif
yang saling melengkapi, antara lain :
a. Hierarki kebutuhan (need hierarchy)
Abraham Maslow mencetuskan teori motif kebutuhan alamiah
manusia. Maslow berpendapat bahwa manusia dimotivasi oleh
sejumlah kebutuhan dasar yang bersifat sama untuk seluruh spesies,
tidak berubah dan berasal dari sumber genetis atau naluriah.
Kebutuhan tersebut menjadi inti manusia, baik kebuutuhan fisiologis
maupun psikologis.
Maslow membagi dorongan atau kebutuhan-kebutuhan universal
yang dibawa individu sejak lahir dalam lima tingkatan dari yang
terendah hingga yang tertinggi dalam hierarki (need hierarchy).
Susunan dari tingkatan paling rendah sampai paling tinggi, yakni
(Effendy, 2003:290).

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

16

1. Kebutuhan-kebutuhan rasa aman
Terdiri atas kebutuhan-kebutuhan akan jaminan, stabilitas,
perlindungan, ketertiban, bebas dari rasa takut dan kecemasan.
2. Kebutuhan-kebutuhan fisiologis (psysiological needs)
Kebutuhan yang paling dasar, kuat, dan jelas adalah kebutuhan
untuk mempertahankan hidupnya secara fisik, yaitu kebutuhan untuk
makan, minum, berteduh, oksigen, tidur, seks, dan sejenisnya.
3. Kebutuhan-kebutuhn rasa memiliki dan cinta (love needs)
Pada umumnya, setiap orang mengharapkan hubungan yang penuh
kasih sayang dengan orang lain,lebih khususnya lagi kebutuhan akan
rasa memiliki dan dimiliki di tengah kelompoknya.Dalam hubungan
ini memberi dan menerima rasa cinta sama pentingnya bagi individu.
4. Kebutuhan-kebutuhan penghargaan (esteem needs)
Maslow membagi kebutuhan akan penghargaan menjadi dua, yaitu
penghargaan terhadap diri sendiri dan penghargaan dari orang lain.
Penghargaan diri sendiri atau harga diri meliputi kebutuhan akan
kepercayaan diri, kompetensi, penguasaan, kecukupan, prestasi,
kemandirian, dan kebebasan. Sedangkan penghargaan dari orang lain,
yaitu prestise, pengakuan, penerimaan, perhatian, kedudukan, atau
keberhasilan dalam masyarakat, semua sifat dari bagaimana orang lain
berfikir dan berkreasi terhadap seseorang.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

17

5. Kebutuhan-kebutuhan aktualisasi diri (self actualization needs)
Kebutuhan yang paling tinggi adalah kebutuhan aktualisasi diri.
Aktualisasi diri didefinisikan sebagai perkembangan yang paling tinggi
dari semua bakat, pemenuhan semua kualitas dan kapasitas, sesuai
dengan potensi seseorang untuk menjadi atau dengan kata lain
aktualisasi diri merupakan kebutuhan psikologis dalam menumbuhkan,
mengembangkan, dan menggunakan kemampuannya untuk menjadi
diri sendiri sesuai dengan kemampuanya.
Individu tidak didorong oleh kelima kebutuhan pada saat yang sama.
Setiap waktu, hanya akan muncul salah satu kebutuhan yang sangat penting,
tergantung

pemenuhan

kebutuhan

pada

tingkat

sebelumnya.

Maslow

mengingatkan agar kebutuhan-kebutuhan ini tidak dipandang secara kaku. Selain
kebutuhan di atas, Maslow menambahkan tingkat kedua dari kebutuhankebutuhan yang beroprasi sebagai tambahan dari tingkat pertama. Kebutuhan ini
juga dibawa sejak lahir, yaitu kebutuhan untuk mengetahui lebih kuat dan harus
dipuaskan sebelum timbul kebutuhan memahami.

b. Kebutuhan individual (individual’s need)
Lingkungan social (social environment) dapat ,menentukan
kebutuhan manusia. Lingkungan sosial tersebut meliputi ciri-ciri
afiliasi kelompok dan ciri-ciri kepribadian. Kebutuhan individual
(individual’s needs) dikatagorikan sebagai berikut (Effendy,2003:294)

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

18

1. Affective needs (kebutuhan afektif)
Kebutuhan

yang

berkaitan

dengan

peneguhan

pengalaman-

pengtalaman estetis, menyenangkan, dan emosional.
2. Cognitif needs ( kebutuhan kognitif)
Kebutuhan yang berkitan dengan informasi, pengetahuan. Dan
pemahaman mengenai lingkungan. Kebutuhan ini didasari oleh
dorongan

untuk

memahami

dan

menguasai

lingkungan

dan

memuaskan dorongan keingintahuan.
3. Personal Integrative needs (kebutuhan pribadi secara integratif)
Kebutuhan yang berkaitan dengan penambahan kredibilitas, rasa
percaya diri, stabilitas, dan status sosial individu.
4. Social integrative needs (kebutuhan social secara integratif)
Kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan kontak dengan keluarga,
teman dan dunia.
5. Escapist needs (kebutuhan pelepasan)
Berkaitan dengan menghindar dari tekanan, ketegangan, dan hasrat
akan keanekaragaman.

2.1.3 Motif
Dalam melakukan suatu tindakan tanpa perbuatan pasti didasarkan pada
motif-motif tertentu, pengertian motif tidak dapat dipastikan dipisahkan dengan
dari pada kebutuhan (need) seseorang atau suatu organisme yang berbuat atau
melakukan sesuatu sedikit banyaknya ada kebutuhan didalam dirinya atau ada

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

19

sesuatu yang hendak dicapai. Morgan (dalam Soemanto, 1987) mengemukakan
bahwa motivasi bertalian dengan tiga hal yang sekaligus merupakan aspek- aspek
dari motivasi. Ketiga hal tersebut adalah: keadaan yang mendorong tingkah laku
(motivating states), tingkah laku yang di dorong oleh keadaan tersebut ( motivated
behavior ), dan tujuan dari pada tingkah laku tersebut ( goals or ends of such
behavior ). McDonald (dalam Soemanto, 1987) mendefinisikan motivasi sebagai
perubahan tenaga di dalam diri seseorang yang ditandai oleh dorongan efektif dan
reaksi- reaksi mencapai tujuan. Motivasi merupakan masalah kompleks dalam
organisasi, karena kebutuhan dan keinginan setiap anggota organisasi berbeda
satu dengan yang lainnya. Hal ini berbeda karena setiap anggota suatu organisasi
adalah unik secara biologis maupun psikologis, dan berkembang atas dasar proses
belajar yang berbeda pula (Suprihanto dkk, 2003).
Dalam masalah motivasi ada istilah yang hampir sama (identik)
pengertiannya suatu motivasi, drivers dan needs. Menurut filmor Sanford dalam
Usman Effendi dan Junaya.S Praja. (1989:60). Motivasi akar katanya adalah
motif, sehingga motivasi diartikan sebagai berikut :
“ Motivation I an eviergizing condition of the organism to word the goals of a
ceerain class ”.
Motif diartikan sebagai suatu kondisi (kukuatan atau dorongan) yang
menggerakan orgnisme (individu) untuk mencapai suatu tujuan atau beberapa
tujuan dari tingkat tertentu atau dengan kata lain motif itu yang menyebabkan
timbulnya semacam kekuata agar individu itu berbuat, bertindak atau bertingkah
laku.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

20

2.1.4 Teor i Informasionalisme dan Masyar akat J ar ingan
Castells memeriksa kemunculan masyarakat, kultur dan ekonomi baru dari
sudut pandang revolusi teknologi informasi (televisi, computer, dan sebagainya),
yang dimulai di Amerika pada 1970-an. Revolusi ini pada gilirannya
mengakibatkan restrukturisasi fundamental terhadap system kapitalis yang
dimulai pada 1980-an dan memunculkan apa yang oleh Castells disebut dengan
“kapitalisme

informasional”.

Yang

juga

muncul

adalah

“masyarakat

informasional” (meskipun ada perbedaan cultural dan institusional penting
diantara msyarakat). Keduanya didasarkan pada “informasionalisme” (sebuah
mode untuk mengoptimalkan kombinasi dan penggunaan faktor-faktor produksi
pengetahuan dan informasi (Castells,1998:7)).
Penyebaran informasionalisme, khususnya kapitalisme informasional,
memunculkan gerakan masyarakat oposisional yang berdasarkan pada diri dan
identitas “ proses yang dengan actor social mengenali diri sendiri dan menyusun
makna terutama berdasarkan atribut, dengan mengesampingkan refrensi pada
struktur sosial lain yang lebih luas (Castells,1996:22). Pergerakan seperti itu
menghasilkan apa yang oleh Marx disebut “perjuangan kelas”.Harapan menantang
penyebaran kapitalisme informasional dan problem yang diakibatkannya
(eksploitasi,eksklusi,ancaman terhadap diri sendiri dan identitas) bukan kelas
pekerja, tetapi kelas pekerja, tetapi seperangkat gerakan social yang berbeda
(misalnya, ekologis,feminis) yang terutama berdasarkn identitas.
Di jantung analisis Castells adalah apa yang dinamakan paradigma
teknologi informasi dengan lima karakteristik dasar :

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

21

1. Teknologi yang bereaksi berdasarkan informasi.
2. Informasi adalah bagian dari aktifitas manusia, teknologi-teknologi ini
mempunyai efek pervasive.
3. Semua system yang menggunakan teknologi informasi didefinisikan oleh
“logika jaringan” yang membuatnya bisa mempengaruhi berbagai proses
organisasi.
4. Teknologi spesifik yang diasosiasikan dengan informasi berpadu dengan
system yang terintegrasi.
5. Teknologi baru sangatlah fleksibel, membuatnya bisa beradaptasi dan berubah
secara konstan.

2.1.5

Teor i Deter minisme Teknologi
Teori determinisme teknologi dicetuskan pertama kali oleh Marshall Mc

Luhan dengan pernyataan berupa “the medium is message” artinya bahwa dampak
yang paling penting dari media komunikasi ialah bahwa media komunikasi
mempengaruhi kebiasaan persepsi dan berfikir kita (Severin dan Tankard,
2005:536).
Mc Luhan menggolongkan sejarah kehidupan manusia kedalam empat
periode :

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

22

1) The tribal age (era suku atau purba)
Pada era purba atau era suku zaman dahulu, manusia hanya mengandalkan
indera pendengaran dalam berkomunikasi. Komunikasi pada era itu hanya
mendasarkan diri pada narasi, cerita, dongeng tuturan, dan sejenisnya. Jadi
telinga adalah “raja” ketika itu, “hearing is believing” dan kemampuan visual
manusia belum banyajk dindalkan dalam komunikasi. Era primitive ini
kemudian tergusur dengan ditemukannya alphabet atau huruf.
2) The literate age (era literal/huruf)
Semenjak

ditemukannya

alphabet

atau

huruf,

maka

cara

manusia

berkomunikasi banyak berubah. Indera penglihatan kemudian menjadi
dominan di era ini, mengalahkan indera pendengaran. Manusia berkomunikasi
tidak lagi mengandalkan tuturan, tapi lebih kepada tulisan.

3) The print age (era cetak)
Sejak ditemukan mesin cetak menjadikan alphabet semakin menyebarluas ke
penjuru dunia. Kekuatan kata-kata melalui mesin cetak tersebut semakin
merajalela. Kehadiran mesin cetak, dan kemudian media cetak, menjadikan
manusia lebih bebas lagi untuk berkomunikasi.

4) The electronic age (era elektronik)
Era ini juga menandai ditemukannya berbagai macam alat atau teknologi
komunikasi. Telegram, telpon, radio, film, televisi, vcr.fax, computer, dan
internet. Manusia kemudian menjadi hidup didalam apa yang disebut sebagai

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

23

“global village”. Media massa pada era ini mampu membawa manusia untuk
bersentuhan dengan manusia yang lainnya, kapan saja, dimana saja, seketika
itu juga.

Teori determinisme teknologi menjelaskan bahwa teknologi media
membentuk individu bagaimana cara berfikir dan berperilaku dalam masyarakat.
Teknologi tersebut akhirnya mengarahkan manusia untuk bergerak dari satu abad
teknologi keabad teknologi lain. (Nurudin,2003:174).
Bahkan Mc Luhan (Lister et al, 2003:75) menyatakan media telah menjadi
“ the extension of man “ atau perpanjangan atas mata, telinga, dan sentuhan
manusia yang menembus batasan waktu dan tempat.

2.1.6 Media Televisi
Televisi sebagai bagian dari media komunikasi massa elektronik,
mempunyai daya tarik yang kuat dibandingkan dengan media massa lainnya.
Media televisi memiliki fungsi yang tidak jauh berbeda dengan media massa
lainnya. Menurut Jefkin (1982:145) “fungsi-fungsi tersebut adalah fungsi
penerangan, hiburan, dan pendidikan”. Lebih jauh Jefkins juga menyatakan,
televisi selain memiliki fungsi yang hampir sama dengan media massa lain,
televisi juga mempunyai sifat yang hampir sama pula dengan media massa
mempunyai sifat yang hampir sama dengan sifat media massa. Beberapa sifat
televisi, yaitu:
a. Televisi dapat mencapai khalayak yang besar sekali dan mereka itu tetap dapat
mengambil manfaat sekalipun tidak bisa membaca.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

24

b. Televisi dapat dipakai untuk mengajarkan banyak subyek dengan baik. Akan
tetapi, pengajaran itu akan lebih baik efektif apabila diikuti dengan diskusi dan
aktifitas yang lain.
c. Televisi sama seperti radio, dapat bersifat otoritatif dan bersahabat
d. Dengan kelebihan yang dimiliki media itu, maka media ini memiliki pengaruh
yang sangat besar bagi audience. (Jefkins, 182:151)
Televisi sebagai media audio visual mempunyai ciri. Adapun ciri-ciri yang
lengkap, yaitu:
a. Bersifat satu arah (One Way Traffic of Communication)
Sebagai media massa, televisi bersifat satu arah artinya melakukan
komunikasi hanya berdasarkan pihak komunikator tanpa komunikan dapat
melakukan reaksi secara langsung terhadap pesan yang disampaikan.
b. Tidak terbatas jangkauannya
Seperti sifat media massa, televisi mempunyai keunggulan yaitu
jangkauannya tidak terbatas. Hal ini disebabkan siaran televisi disiarkan
dengan menggunakan pancaran gelombang yang dapat menjangkau dan sampai
kepada khalayak yang jauh.
c. Bekerja atas prinsip pengaturan ruang dan waktu
Dalam kegiatannya, televisi bekerja atas prinsip ruang dan waktu artinya
dalam kegiatannya televisi bekerja berdasarkan gelombang sehingga pesan
yang disampaikan dapat sampai.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA TERPAAN TAYANGAN SEPAKBOLA LIGA INGGRIS DI AORA TV TERHADAP KEINGINAN MENONTON (Studi Pada Pelanggan Aora TV di Perumahan Dharmahusada Indah, Surabaya )

0 4 2

PENGARUH BAURAN PROMOSI (PROMOTION MIX) PADA MINAT BELI KONSUMEN (Studi pada aora TV satelit).

0 0 11

MOTIF MASYARAKAT MENONTON ACARA MOZAIK ISLAM DI TRANS TV (Studi Deskriptif Kuantitatif Motif Masyarakat Surabaya Menonton Acara Mozaik Islam Di Trans TV).

0 0 103

MOTIF PEMIRSA MENONTON PROGRAM ACARA TAHAN TAWA DI TRANS TV ( studi deskriptif tentang motif masyarakat Surabaya menonton program acara Tahan Tawa di Trans Tv ).

0 0 88

MOTIF MASYARAKAT MENONTON ACARA INDONESIA LAWYERS CLUB DI TV ONE (Studi Deskriptif Motif Masyarakat Surabaya Menonton Acara Indonesia Lawyers Club Di Tv One).

0 0 93

MOTIF PENGGUNAAN TV BERLANGGANAN INDOVISION DI SURABAYA (Studi Deskriptif Kualitatif Motif Penggunaan Tv Berlangganan Indovision Di Surabaya).

0 3 84

MOTIF MAHASISWA SURABAYA MENONTON TALK SHOW KICK ANDY DI METRO TV (Studi Deskriptif Tentang Motif Mahasiswa Surabaya Dalam Menonton Talk Show Kick Andy Di Metro TV).

1 1 92

MOTIF PENGGUNAAN TV BERLANGGANAN INDOVISION DI SURABAYA (Studi Deskriptif Kualitatif Motif Penggunaan Tv Berlangganan Indovision Di Surabaya)

0 0 18

MOTIF PENGGUNAAN TV BERLANGGANAN AORA TV SATELIT DI SURABAYA ( Studi Deskriptif Kualitatif Motif Penggunaan TV berlangganan AORA TV Satelit Di Surabaya)

0 0 22

MOTIF MASYARAKAT MENONTON ACARA MOZAIK ISLAM DI TRANS TV (Studi Deskriptif Kuantitatif Motif Masyarakat Surabaya Menonton Acara Mozaik Islam Di Trans TV)

0 1 26