MOTIF PENGGUNAAN TV BERLANGGANAN INDOVISION DI SURABAYA (Studi Deskriptif Kualitatif Motif Penggunaan Tv Berlangganan Indovision Di Surabaya).
MOTIF PENGGUNAAN TV BERLANGGANAN INDOVISION
DI SURABAYA
(Studi Deskr iptif Kualitatif Motif Penggunaan Tv Ber langganan
Indovision Di Sur abaya)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Per syaratan Memper oleh Gelar Sarjana
Pada FISIP UPN “ Veteran “ J awa Timur
Oleh :
ANGEL PUSPAINDAH SASONGKO
NPM : 0843010146
YAYASAN KESEJ AHTERAAN PENDIDIKAN DAN PERUMAHAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” J AWA TIMUR
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
SURABAYA
2011
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
ABSTRAKSI
ANGEL, MOTIF PENGGUNAAN TV BERLANGGANAN INDOVISION
DI SURABAYA (Studi Deskriptif Kualitatif Motif Penggunaan Tv Berlangganan
Indovision Di Surabaya)
Penelitian ini adalah untuk mengetahui MOTIF PENGGUNAAN TV
BERLANGGANAN INDOVISION DI SURABAYA.
Semakin meningkatnya revolusi kemajuan teknologi, seiring akan
meningkatnya kebutuhan informasi dan hiburan dimasyarakat, munculah
teknologi di dunia pertelevisian salah satunya adalah tv berlangganan satelit.
Pionner tv berlangganan satelit adalah Indovision. Dalam berlangganan TV
berlangganan satelit indovision, para pengguna dikenakan sejumlah biaya sesuai
paket pilihan.
Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah TEORI MOTIF
KEBUTUHAN (Winkle Anwar), TEORI INFORMASIONALISME (Castells)
DAN MASYARAKAT JARANGAN (Marshal Mc Luhan). Dalam teori ini
castells memeriksa kemunculan masyarakat, kultur, dan ekonomi baru dari sudut
pandang revolusi teknologi informasi (televisi, computer, dan sebagainya). Dan
juga menggunakan TEORI DETERMINASI TEKNOLOGI yaitu penggolongan
kemajuan era kehidupan manusia dari zaman ke zaman, hingga pada era
elektronik, yang menjelaskan bahwa teknologi media membentuk individu
bagaimana cara berfikir dan berperilaku dalam masyarakat. Teknologi tersebut
akhirnya mengarahkan manusia untuk bergerak dari satu abad teknologi ke abad
teknologi lain.
Dalam Penelitian ini menggunakan metode penelitian motif deskriptif
kualitatif , dengan menggunakan metode in depth interview (wawancara
mendalam).
Dua dari ke-empat informan dalam penelitian ini motif menggunakan tv
berlangganan indovision di Surabaya adalah untuk hal movies (cinema-HBO),
News (CNN) dan dua lagi diantaranya adalah untuk hal entertainment (Starworld
& E! Entertaiments), Variety (Music-MTV).
Kata Kunci :
Deskriptif kualitatif dan Motif Penggunaan TV Berlangganan Indovision Di
Surabaya.
ix
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb.
Syukur Alhamdulillah kehadirat ALLAH SWT atas segala rahmat dan
Hidayah-Nya sehingga proposal yang berjudul “ MOTIF PENGGUNAAN TV
BERLANGGANAN INDOVISION DI SURABAYA“ ( Studi Deskr iptif
Kualitatif Motif Penggunaan Tv Ber langganan Di Surabaya ) ini dapat
diselesaikan dengan baik. Penulis mengucapkan terima kasih sebesar – besarnya
kepada ibu Dra. Sumardjijati, Msi selaku dosen pembimbing yang selama ini
dengan sabarnya memberikan bimbingan dan masukan hingga terselesaikannya
skripsi ini.
Penulis juga tidak lupa mengucapkan banyak terima kasih kepada yang
terhormat :
1.
Bapak Dr. Ir. Teguh Sudarto, MP. Rektor UPN “Veteran” Jawa Timur.
2.
Ibu Dra. Hj. Suparwati, M.Si. Dekan Fisip – UPN “Veteran” Jawa Timur
3.
Bapak Juwito, S.sos, Msi. Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi.
4.
Bapak Drs. Syaifuddin Zuhri, Msi. Sekertaris Program Studi Ilmu
Komunikasi.
5.
Expecialy for My dearest Family : Papa (Johnny), Mama (Endang), Mas
(Indra) yang senantiasa mencurahkan cinta kasih dan segala pengorbanan
untuk mensupport dan memotivasi penulis untuk semangat menyelesaikan
segala tugas kuliah. Loving you as always as I life. Proud to be the part of
you my dearest family.
i
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
6.
Thanks to “mas ku
sayang” make ‘it’ become colours and also ur’
kindness. How ever the fully story it’s.
7.
Thanks to the inspire Mr. Reza. (zac) “ do not waiting to pick up ur success
and keep ur’ chin up well“, yeah, I see sir.
8.
For My Besties Dini dan Tika yang selama 8 tahun ini banyak memberikan
wejangan dan motivasi buat penulis.
9.
Buat Huru – Hara Gank’s Lisa, Citra, momo, cinpink, Ratih, burky, Sapi,
yang selalu mensuport, memeriahkan suasana dan memotivasi penulis.
Thanks a lot all my darls, keep our togetherness. That’s the besties are for ^^
10.
Thanks to Meilly buat support dan waktunya. Makasih ya mbak.
11.
Thanks to the Lawas friends Rae, windy, bobby makasih ya rek buat
supportnya.
12.
Buat kkn setengah 12, makasih ya rekk, the sweetest memories never die,
hahhaaa…miss it so much.
13.
Special for Keluarga besar X-PHOSE yang telah memberi banyak
pengalaman, masukan, dan kebersamaan. Makasih dulur-dulur ku.
14.
Matur suwun sanget to Hanopz & Ricco kawans skripsi seperjuangan,
senasib, kesana-kemari, berbingung-bingung ria dan begadang, Sukses rek
well done.
15.
Makasih buat teman-teman seperjuangan skripsi ( Mb. Pako,mb icha, mb.
Nona, Mb. Bantal, Andrie, Tiche, Reni ) atas bantuan, share-share info dan
masukan kalian. Sukses guys.
ii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
16.
Thanks a lot buat para informan atas kerjasamanya hingga terselesaikannya
skripsi ini (makasih yudha ‘ndud’, om, dek rere, tante).
Penulis masih menyadari akan banyaknya kekurangan dari skripsi ini.
Penulis berharap kritik dan saran yang membangun agar skripsi ini dapat lebih
baik lagi.
Semoga skripsi
penelitian ini dapat bermanfaat bagi teman – teman
jurusan Ilmu Komunikasi, semua pihak umumnya, serta bagi penulis khususnya.
Terima Kasih.
Wassalam’alaikum Wr. Wb
Surabaya, 10 Oktober 2011
iii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ...................................................................................
i
DAFTAR ISI ................................................................................................. iv
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... vii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. viii
ABSTRAKSI …………………………………………………………………. ix
ABSTRACTION ……………………………………………………………... xi
BAB I
BAB II
PENDAHULUAN .........................................................................
1
1.1
Latar Belakang Masalah ........................................................
1
1.2
Rumusan Masalah ................................................................. 10
1.3
Tujuan Penelitian .................................................................. 10
1.4
Kegunaan Penelitian ............................................................. 10
KAJIAN PUSTAKA ...................................................................... 11
2.1
Landasan Teori ..................................................................... 11
2.1.1
Komunikasi ................................................................. 11
2.1.2
Motif ........................................................................... 12
2.1.3
Teori Motif Kebutuhan Manusia .................................. 13
2.1.4
Teori Informasionalisme dan Masyarakat Jaringan ...... 17
2.1.5
Teori Determinisme Teknologi .................................... 19
2.1.6
Media Televisi ............................................................ 20
2.1.7
Acara Hiburan di Televisi ............................................ 24
2.1.8
Televisi Berlangganan ................................................. 25
iv
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2.1.9
Macam-macam Televisi Berlangganan ........................ 27
2.1.10 Ragam Channel Penawaran Televisi Berlangganan
Indovision ................................................................... 29
2.1.11 Manfaat dan Kelebihan Televisi Berlangganan
Indovision ................................................................... 36
2.1.12 Gambar Logo TV berlangganan Indovision ................. 39
2.1.13 Jumlah Pengguna TV berlangganan Indovision ........... 39
2.2
Kerangka Berfikir ................................................................. .41
BAB III METODELOGI PENELITIAN ...................................................... 46
3.1
Definisi Oprasional Konsep .................................................. 46
3.2
Operasional Konsep .............................................................. 50
3.2.1 Motif ......................................................................... 50
3.2.2 Masyarakat ................................................................ 51
3.3
Informan Penelitian .............................................................. 52
3.4
Unit Analisis Informan ......................................................... 55
3.5
Teknik Pengumpulan Data .................................................... 55
3.6
Teknik Analisis Data ............................................................. 57
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ...................................................... 59
4.1
Gambaran Umum Objek Penelitian dan Penyajian Data ......
59
4.1.1
TV berlangganan Indovision .................................... 59
4.1.2
Identitas Informan ................................................. 60
4.1.3
Penyajian Data dan Analisis Data ............................. 62
v
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
4.1.4 Paketan Channel yang diTawarkan tv Berlangganan
Indovision Bagi Para Pengguna .................................. 63
4.1.5 Penentu Atau Pemberi Keputusan Pemilihan TV
Berlangganan Indovision ........................................... . 64
4.1.6 Alasan memilih TV Berlangganan Indovision .......... 66
4.1.7 Channel Yang Sering Dilihat di TV berlangganan
Indovision .................................................................. 67
4.1.9 Manfaat Penggunaan TV Berlangganan Indovision .. 69
BAB V
Kesimpulan Dan Saran.................................................................... 73
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 75
LAMPIRAN
vi
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Masyarakat membutuhkan informasi untuk memenuhi kebutuhan hidupnya
yang beragam. Masyarakat cenderung kritis dalam menerima informsi. Informasi
yang dibutuhkan terus meningkat, masing-masing orang mempunyai proporsi
yang berbeda-beda akan informasi yang sesuai dengan kebutuhan mereka.
Informasi memiliki peranan penting dalam pemenuhn kehidupan masyarakat yang
selalu berkembang cepat. Dalam proses penyampaian informasi tidak lepas dari
proses komunikasi. Dalam proses komunikasi membutuhkan sarana atau media
yang dibutuhkan untuk menyampaikan informasi. Jika pemilihan medianya tepat
maka diharapkan informasi yang disampaikan dapat diterima dengan baik oleh
masyarakat. Pesan-pesan dan efek dari informasi tersebut dapat tercapai sesuai
dengan yang diharapkan. Proses komunikasi bersifat persuasif, yang bertujuan
untuk menimbulkan adanya kesadaran, kerelaan disertai dengan perasaan segan
seseorang untuk mengubah. Selain bersifat persuasif, proses komunikasi juga
bersifat informatif, untuk mmberikan informasi atas permasalahan-permsalahan
yang sedang terjadi untuk diketahui khalayak.
Alternatif media masyarakat modern saat ini menyebabkan tuntutan
manusia terhadap kebutuhan informasi semakin tinggi. Artinya semakin modern
masyarakat, semakin meningkatnya akan pemenuhan masyarakat akan modernitas
1
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2
dan pemenuhan akan informasi, pengetahuan dan hiburan yang semakin meluas.
Hal itu turut melahirkan kemajuan yang cukup signifikan dalam bidang teknologi.
Peningkatan di bidang teknologi, informasi, serta komunikasi mengakibatkan
dunia tidak lagi mengenal batas, jarak, dan waktu. Seseorang dapat dengan mudah
mengakses informasi penting tentang fenomena kejadian di belahan dunia lain,
tanpa harus berada di tempat tersebut. Padahal untuk mencapai tempat itu
memakan waktu berjam-jam, namun dengan adanya televisi yang saat ini telah
menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia.
Perubahan-perubahan kecepatan informasi ini dapat terjadi karena adanya
aliran informasi digital melalui ‘tv berlangganan’. Di Indonesia, terdapat dua jenis
mediamedia televisi yaitu broadcast television satellite dan cable television (tv
berlangganan). Perbedaan dari media televisi tersebut terletak pada cara
beroprasinya, broadcast television melakukan broadcast penyiarannya dan
siapapun dapat mengakses siaran tersebut jika berada dalam jangkauan
pemancarnya, sedangkan satellite dan cable television (tv berlangganan)
membatasi hak akses siaranya pada audience (masyarakat) tertentu yang
membayar untuk berlangganan pada satellite dan cable television (tv
berlangganan) tersebut.
(http://tvkuindo.wordpress/2011/04/11/memilih-tv-berlangganan-satelit-yang
bagus)
Penyiaran tv nasional dibiayai oleh iklan sedangkan penyiaran tv
berlangganan dibiayai oleh audience (masyarakat pengguna tv berlangganan) dan
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
3
juga sebagian berasal dari iklan yang jumlahnya relative sedikit dibanding tv
nasional.
Televisi berlangganan, yakni jasa penyiaran televisi yang dilakukan
khusus untuk pemirsa (penonton) yang bersedia membayar (berlangganan) secara
berkala. Jasa ini biasanya disediakan dengan menggunakan kabel digital ataupun
analog dan satelit. Teknologi digital ini sudah berkembang sangat pesat, sekarang
orang
yang tinggal
diperkotaan pasti
sudah
mengenal teknologi
ini.
(www.lontar.ui.ac.id/file?file=digital/1233356...metodologi.pdf)
Sistem dari TV berlangganan ada dua macam. Yang pertama memakai
sistem satelit yaitu dengan memasang parabola sebagai penerima sinyal dan
sebuah decoder (unit yang berfungsi untuk memproses sinyal yang diterima
parabola yang akan diteruskan ke perangkat televisi). Yang kedua memakai sistem
kabel. Sistem ini cukup memasang decoder pada setiap pelanggan karena ada
saluran transmisi dari operator yang menuju ke tempat pelanggan. Tv berbayar
dengan media kabel tidak memerlukan peralatan tambahan apapun untuk
berlangganan. Sebuah kabel dapat di sharing menjadi beberapa tv, dan masing
masing tv dapat memilih acaranya sendiri. Siaran yang dipancarkan masih berupa
sinyal analog tapi beberapa sudah menggunakan sinyal digital sehingga kualitas
gambar dan suaranya lebih baik. Beberapa provider memberi nilai tambah layanan
internet melalui sebuah modem. Layanan tv berbayar dengan media kabel dilayani
oleh kabelvision, telkomvision, im2 . Masing masing provider memiliki daerah
jangkauan dan tawaran saluran yang berbeda. Media yang lain adalah satelit.
Provider memancarkan siarannya ke satelit (milik sendiri atau sewa) dan
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
4
pelanggan di bumi menerima siaran satelit melalui decoder. Karena menggunakan
satelit, layanan tv berbayar jenis ini bisa dinikmati dimana saja sejauh dijangkau
oleh satelit penyedia. Siaran yang dipancarkan sudah menggunakan sinyal digital
sehingga gambar, suara yang diterima bagus. Selain siaran tv juga dapat
disisipkan siaran radio satelit dan informasi tambahan lainnya. Untuk dapat
menikmati layanan tv satelit, pelanggan harus memasang satellite dish dan
decoder untuk masing masing tv. Ukuran satellite dish sekarang sudah cukup
kecil dan ringkas. Tidak lagi menggunakan model mesh yang menyerupai
saringan dengan diameter 2-5 meter seperti dulu tapi cukup dengan model dari
bahan solid dengan diameter kurang dari 1 meter. Sebuah dish hanya dapat
melayani 1 decoder. Sehingga jika ingin berbagi dengan beberapa tv, masing
masing tv harus dipasang decoder karena perubahan saluran dilakukan melalui
decoder. Karena dipancarkan melalui udara, siaran tv satelit menjadi rentan
terhadap cuaca dan gangguan elektromagnetik, misalnya sinyal radio. Layanan tv
berbayar melalui satelit dilayani astro, indovision, telkomvision, im2. Masing
masing provider memiliki paket dan tawaran saluran berbeda beda.
(http://www.total.or.id/info.php?kk=geostasionar%20Satellite(desember2008)
Dalam penelitian ini, peneliti memfokuskan penelitian pada tv
berlangganan pada jenis tv satelit, yaitu indovision. Reformasi teknologi yang
datang sedikit lebih belakang dibandingkan dengan Negara-negara maju pada
umumnya membuat Indonesia baru dapat mencicipi kenyamanan dan keindahan
system televisi berlangganan pada era tahun 1990-an Sebelumnya pada tahun
1988 PT. Media Nusantara Citra (MNC) telah mendirikan anak peruahaan
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
5
bernama skyvision, yang memang khusus beroprasi dalam dunia televisi
berlangganan. Namun setelah proses perizinan, inspeksi, serta perbaikan system
dn teknologi yang memakan waktu cukup lama, akhirnya skyvision baru resmi
meluncurkan produk televisi berlangganan pada tahun 1994 yang diberi nama
indovision. Sebagai entrant pertama di dunia televisi berlangganan, indovision
yang menggunakan teknologi satelit palapa C-2 ini masih belum mampu
merambah pasar secara luas karena harganya masih mahal sehingga sebagian
besar pelanggannya hanya msyarakat golongan menengah keatas. Namun
kemunculan indovision sebagai penyedia layanan televisi berlangganan pertama
di Indonesia membawa pengaruh yang besar pada perkembangan industry televisi
berlangganan Indonesia, yaitu masuknya pemain-pemain baru dalam pasar ini
pada tahun-tahun berikutnya.
Beberapa channel-channel terkemuka Internasional yang ditawarkan oleh
tv berlangganan adalah HBO, Star tv, Discovery channel dan masih banyak lagi
tergantung pada varian paket yang ditawarkan. Jenis-jenis paket channel yang
ditawarkan tv berlangganan ada dua, yaitu paket basic dan paket pilihan. Paket
basic merupakan paket channel yang terdiri dari channel-channel basic yang
dapat dipilih oleh pelanggan saat pertama kali berlangganan. Ada empat pilihan
paket basic, yaitu basic family package, basic education package, basic sport
package, basic grande package ( dominasi hiburan). Sedangkan paket pilihan
merupakan kombinasi dari channel-channel tambahan yang dapat dipilih
pelanggan dengan syarat mengambil dari salah satu paket basic.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
6
Pada dasarnya, keempat pilihan untuk paket prime memiliki kombinasi
channel yang mirip, yaitu channel local, documentary, sport, edukasi, dan
hiburan. Namun perbedaan terletak pada penekanan jumlah channel salah satu
aspeknya. Jika basic sport lebih mengutamakan jumlah channel olahraga, maka
basic education lebih focus pada channel edukasi. Begitu pula basic family yang
mengedepankan
channel documentary dan hiburan, serta basic grande yang
menomorsatukan jumlah channel hiburan.
Beberapa contoh channel-channel, yaitu :
1. HBO, Max, StarMovies, MGM: Film barat
2. Celestial Movie: Film mandarin
3. ESP, StarSports: Olahraga
4. Goal TV: Sepakbola
5. Fox, FoxCrime, AXN, FX: Drama serial
6. StarWorlds: Kompetisi bidang entertainment nasional/internasional
7. E! Entertainment: Infotainment selebriti dunia
8. Asian Food Channel: Masakan
9. TLC, Style Network: Gaya hidup
10. National Geographic, Discovery Channel: Pendidikan
11. CNN, BBC, CNBC, Al-Jazeera, Sky News: Berita
12. MTV, Channel [v]: Musik
13. Disney, Cartoon Network, Nickelodeon: Kartun untuk anak-anak
14. Playhouse, JimJam, Baby Tv: Karun untuk balita
15. Animax: Anime atau kartun Jepang
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
7
16. LIFE: Agama Kristen dan lainnya.
Penawaran tersebut tidak dapat diperoleh dari tv nasioanal yang hanya
menyediakan siaran channel-channel local seperti RCTI, SCTV, MNC, TRANS
TV, TV ONE, GLOBAL TV, TRANS 7,ANTV, INDOSIAR,METRO TV. Tidak
hanya hal tersebut yang menjadi pembeda antara tv berlangganan dan tv nasional,
dalam tv nasional juga terdapat kelebihan dan keunggulan yang mempermudah
para pelanggan dalam memenuhi kebutuhannya, yaitu dalam tv berlangganan
menyediakan layanan ‘Parental Lock’,yaitu layanan system pengawasan orang tua
terhadap pemilihan program tayangan televisi yang akan diperuntukan untuk
anak-anaknya, jadi para orang tua dapat men-setting tayangan apa saja yang akan
dilihat oleh para anak-anak mereka, pemberlakuan system ini adalah dengan cara
memasang password pada channel yang dianggap negative bagi anak-anak
mereka. Selain itu, juga terdapat layanan ‘Electronic Programe Guide’ yaitu
untuk memberikan kemudahan bagi pelanggan bukan hanya untuk melihat
susunan program untuk tujuh hari kedepan, tetapi juga untuk booking empat
program yang ingin ditonton nantinya. Tidak hanya itu kelebihan tv berlangganan,
beberapa diantaranya, Berita sangat update dan lebih seimbang. Hanya hitungan
menit setelah kejadian dan laporan langsung ditempat di berbagai penjuru dunia,
Dalam tv berlangganan ada juga channel yang menayangkan iklan. Tapi hanya
sedikit sekali jika dibanding dengan TV nasional yang iklannya setumpuk, Lebih
update, Karena memang sudah memiliki jaringan luas, Lebih mendidik. Harus
diakui bahwa channel seperti National Geographic menayangkan acara edukatif
dan belum ada tandingannya di TV nasional. Serta acara kartun di Playhouse yang
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
8
mengajak anak-anak untuk berlatih berhitung, menyanyi, dan gambar tetap jernih
meskipun cuaca buruk.
(www.lontar.ui.ac.id/file?file=digital/1233356...metodologi.pdf)
Dari hal-hal tersebut, juga terdapat sisi lain dalam penggunaan
tv
berlangganan Indovision yakni dari segi prestige, masyarakat yang menggunakan
tv berlangganan memiliki prestige dan kelas sosial yang berbeda dan lebih
dibandingkan dengan masyrakat pengguna tv nasional, dikarenakan, untuk
menikmati layanan tersebut para masyarakat pengguna tv berlangganan harus
mengeluarkan budget lebih, sedangkan para pengguna tv nasional tidak perlu
mengeluarkan biaya dikarenakan layanan tv nasional bersifat gratis.
Ketertarikan peneliti memilih Motif
Penggunaan TV Berlangganan
Indovision pada Masyarakat Surabaya sebagai penelitian dikarenakan, peneliti
ingin mengetahui motif atau dorongan apa yang mendasari pengguna dalam
menggunakan atau berlangganan tv satelit indovision .
Permasalahan atau fenomena komunikasi tentang Motif Pengguna Tv
Berlangganan Indovision di Surabaya yang terkait dalam penelitian ini adalah
sebagai tv berlangganan seperti indovision yang menyediakan banyak channelchannel tv dan fitur hiburan, informasi, pendidikan yang ditawarkan tv
berlangganan ‘pay tv’ dengan membayar paket-paket harga yang bervariasi yang
merupakan konsekuensi untuk dapat menikmati layanan tersebut yang tidak bisa
di dapatkan dari tv nasional.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
9
Pemilihan kota Surabaya sebagai sampling wilayah yang digunakan untuk
mewakili dalam penelitian ini dikarenakan dominasi penggunaan tv berlangganan
didominasi masyarakat perkotaan. Berdasar pada Survei AGB Nielsen mencakup
10 kota besar, yaituJakarta, Surabaya, Medan, Semarang, Bandung,Makassar,
Yogyakarta, Palembang, Denpasar, danBanjarmasin.Tingkat penyebaran panel
didasarkan pada survei awalatau Establishment Survey (ES) di 10 kota
tersebutuntuk menetapkan dan mengidentifikasi profil demografipenonton
TV.Dari ES, akan didapatkan jumlah rumah tangga (berusia5 tahun ke atas) yang
memiliki TV yang berfungsidengan baik atau disebut populasi TV.AGB Nielsen
hanya memotret kebiasaan alami menonton 30pemirsa di 10 kota besar. Jika dari
ES tergambar bahwa populasi TV Jakartasejumlah 19% berasal dari SES A, maka
panel SES Ayang direkrut pun sebanyak 19% dari total panel Jakarta.Demikian
pula, penyebaran panel secara keseluruhanpun didasarkan atas proporsi di tingkat
populasi yangpersentasenya tentu tidak merata antara kelas atas(26%), menengah
(51%), dan bawah (23%). Dengandemikian, penyebaran panel tidak bisa
disamaratakandengan proporsi masing-masing 33,3% karena yangakan terjadi
nantinya justru sampel tidak mewakili populasi. Selain itu, cukup banyak satelit
yang ada diatas kita, dan ada ratusan diseluruh dunia, untuk satellite yang
memancarkan siaran tv dan bisa ditangkap hanya beberapa puluh saja,
dikarenakan adanya belahan bumi dan jangkauan daya pancar bumi yang memang
terbatas. . (http://aikon2.com/hub/?p=28)
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
10
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan sebelumnya, maka perumusan
masalah dalam penelitian ini adalah : Bagaimanakah motif penggunaan tv
berlangganan Indovision di Surabaya ?
1.3 Tujuan Penelitian
Dari perumusan masalah tersebut maka tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui bagaimana motif penggunaan tv berlangganan Indovision di
Surabaya.
1.4 Kegunaan Penelitian
1.4.1
Kegunaan Teor itis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan
khususnya komunikasi media yang berkaitan dengan motif.
1.4.2
Kegunaan Pr aktis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dalam upaya
mengetahui bagaimanakah motif yang dirasakan oleh pengguna tv berlangganan
di Surabaya.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
BAB II
KAJ IAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teor i
2.1.1
Komunikasi
Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris, communication berasal dari
kata latin communication dan bersumber dari kata communis yang berarti sama.
Sama disini maksudnya adalah sama makna. Menurut Carl I Hovland, komunikasi
adalah pross mengubah perilaku orang lain (Communication is the process to
modify the behavior of other individuals). Sedangkan menurut Lasswel,
komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada
komunikan melalui media yang menimbulkan efek tertentu. Dalam komunikasi
berlangsung proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang
(komunikator)
kepada
orang
lain
(komunikan).
Pikiran
bisa
berupa
gagasan,informasi,opini, dan lain-lain yang muncul dari benaknya. Perasaan bisa
berupa keyakinan,kepastian, keragu-raguan, kekawatiran, kemarahan, kebranian,
kegairahan dan sebagainya yang timbul dari lubuk hati (Effendy,2005:10-11).
Menurut Djamarah (2004:11) Secara etimologi atau menurut asal katanya,
istilah komunikasi berasal dari bahasa latin, yaitu communication, yang mengakar
katanya adalah communis, tetapi bukan partai komunis dalam kegiatan politik.
Arti communis disini adalah sama, dalam arti sama kata sama makna, yaitu sama
makna mengenai suatu hal. Jadi, komunikasi berlangsung bila antara orang-orang
yang
terlibat
terdapat
kesamaan
makna
11
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
mengenai
sesuatu
hal
yang
12
dikomunikasikan.
Disini
pengertian
diperlukan
agar
komunikasi
dapat
berlangsung, sehingga hubungan mereka itu bersifat komunikatif. Sebaliknya, jika
tidak ada pengertian, komunikasi tidak berlangsung, hubungan antara orang-orang
itu dikatakan komunikatif (Djamarah:2004:11).
Dari pendapat para ahli di atas, maka dapat ditarik suatu kesimpulan
bahwa yang dimaksud dengan komunikasi adalah suatu proses dimana dua orang
atau lebih saling bertukar ide atau informasi yang dilakukan baik secara sengaja
maupun tidak sengaja sebagai bentuk interaksi dengan memperhatikan beberapa
aspek yang bertujuan untuk mempengaruhi perubahan sikap dan tingkah laku
orang lain.
2.1.2
Motif
Dalam melakukan suatu tindakan tanpa perbuatan pasti didasarkan pada
motif-motif tertentu, pengertian motif tidak dapat dipastikan dipisahkan dengan
dari pada kebutuhan (need) seseorang atau suatu organism yang berbuat atau
melakukan sesuatu sedikit banyaknya ada kebutuhan didalam dirinya atau ada
sesuatu yang hendak dicapai. Morgan (dalam Soemanto, 1987) mengemukakan
bahwa motivasi bertalian dengan tiga hal yang sekaligus merupakan aspek- aspek
dari motivasi. Ketiga hal tersebut adalah: keadaan yang mendorong tingkah laku
(motivating states), tingkah laku yang di dorong oleh keadaan tersebut ( motivated
behavior ), dan tujuan dari pada tingkah laku tersebut ( goals or ends of such
behavior ). McDonald (dalam Soemanto, 1987) mendefinisikan motivasi sebagai
perubahan tenaga di dalam diri seseorang yang ditandai oleh dorongan efektif dan
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
13
reaksi- reaksi mencapai tujuan. Motivasi merupakan masalah kompleks dalam
organisasi, karena kebutuhan dan keinginan setiap anggota organisasi berbeda
satu dengan yang lainnya. Hal ini berbeda karena setiap anggota suatu organisasi
adalah unik secara biologis maupun psikologis, dan berkembang atas dasar proses
belajar yang berbeda pula (Suprihanto dkk, 2003).
Dalam masalah motivasi ada istilah yang hampir sama (identik)
pengertiannya suatu motivasi, drivers,needs. Menurut filmor Sanford dalam
Usman Effendi dan Junaya.S Praja. (1989:60). Motivasi akar katanya adalah
motif, sehingga motivasi diartikan sebagai berikut :
“ Motivation I an eviergizing condition of the organism to word the goals of a
ceerain class ”.
Motif diartikan sebagai suatu kondisi (kukuatan atau dorongan) yang
menggerakan orgnisme (individu) untuk mencapai suatu tujuan atau beberapa
tujuan dari tingkat tertentu atau dengan kata lain motif itu yang menyebabkan
timbulnya semacam kekuata agar individu itu berbuat, bertindak atau bertingkah
laku.
2.1.3
Teor i Motif Kebutuhan Manusia
Kebutuhan adalah salah satu aspek psikologis yang menggerakan mahluk
hidup dalam aktivitas-aktivitasnya dan menjadi dasar (alasan) berusaha. Abraham
Maslow menyatakan bahwa manusia memiliki berbagai tingkat kebutuhan, mulai
dari keamanan hingga aktualisasi diri.
Menurut winkle dan Azwar (dalam DR. Nyanyu Khodijah,2006), motif
merupakan suatu keadaan, kebutuhan, dorongan atau kekuatan yang berasal dari
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
14
dalam diri seseorang baik yang disadari maupun tidak disadari untuk mencapai
tujuan tertentu.
Motif terdiri atas dua dimensi, yaitu :
1) Kekuatan (Intensitas)
Suatu motif dikatakan kuat apabila motif itu dapat mengalahkan
kekuatan motif yang lain. Kekuatan motif juga dapat dilihat dari tingginya
intensits suatu motif daripada motif lainnya.
2) Jenis
Manusia tergolong mahluk yang dihadapkan pada banyak keadaan,
kebutuhan, dorongan, atau kekuatan dari dalam dirinya. Hal itu mempengaruhi
jenis motif yang timbul. Beberapa ahli memiliki kesimpulan tentang jenis
motif yang saling melengkapi, antara lain :
a. Hierarki kebutuhan (need hierarchy)
Abraham Maslow mencetuskan teori motif kebutuhan alamiah
manusia. Maslow berpendapat bahwa manusia dimotivasi oleh sejumlah
kebutuhan dasar yang bersifat sama untuk seluruh spesies, tidk berubah
dan berasal dari sumber genetis atau naluriah. Kebutuhan tersebut menjadi
inti manusia, baik kebuutuhan fisiologis maupun psikologis.
Maslow membagi dorongan atau kebutuhan-kebutuhan universal
yang dibawa individu sejak lahir dalam lima tingkatan dari yang terendah
hingga yang tertinggi dalam hierarki (need hierarchy). Susunan dari
tingkatan paling rendah sampai paling tinggi, yakni (Effendy, 2003:290).
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
15
1. Kebutuhan-kebutuhan fisiologis (psysiological needs)
Kebutuhan yang paling dasar, kuat, dan jelas adalah kebutuhan untuk
mempertahankan hidupnya secara fisik, yaitu kebutuhan untuk makan,
minum, berteduh, oksigen, tidur, seks, dan sejenisnya.
2. Kebutuhan-kebutuhan rasa aman
Terdiri
atas
kebutuhan-kebutuhan
akan
jaminan,
stabilitas,
perlindungan, ketertiban, bebas dari rasa takut dan kecemasan.
3. Kebutuhan-kebutuhn rasa memiliki dan cinta (love needs)
Pada umumnya, setiap orang mengharapkan hubungan yang penuh
kasih sayang dengan orang lain,lebih khususnya lagi kebutuhan akan
rasa memiliki dan dimiliki di tengah kelompoknya.Dalam hubungan
ini member dan menerima rasa cinta sama pentingnya bagi individu.
4. Kebutuhan-kebutuhan penghargaan (esteem needs)
Maslow membagi kebutuhan akan penghargaan menjadi dua, yaitu
penghargaan terhadap diri sendiri dan penghargaan dari orang lain.
Penghargaan diri sendiri atau harga diri meliputi kebutuhan akan
kepercayaan diri, kompetensi, penguasaan, kecukupan, prestasi,
kemandirian, dan kebebasan. Sedangkan penghargaan dari orang lain,
yaitu prestise, pengakuan, penerimaan, perhatian, kedudukan, atau
keberhasilan dalam masyrakat, semua sifat dari bagaimana orang lain
berfikir dan berkreasi terhadap seseorang.
5. Kebutuhan-kebutuhan aktualisasi diri (self actualization needs)
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
16
Kebutuhan yang paling tinggi adalah kebutuhan aktualisasi diri.
Aktualisasi diri didefinisikan sebagai perkembangan yang paling tinggi
dari semua bakat, pemenuhan semua kualitas dan kapasitas, sesuai
dengan potensi seseorang untuk menjadi atau dengan kata lain
aktualisasi diri merupakan kebutuhan psikologis dalam menumbuhkan,
mengambangkan, dan menggunakan kemampuannya untuk menjadi
diri sendiri sesuai dengan kemampuanya.
Individu tidak didorong oleh kelima kebutuhan pada saat yang
sama. Setiap waktu, hanya akan muncul salah satu kebutuhan yang
sangat penting, tergantung pemenuhan kebutuhan pada tingkat
sebelumnya. Maslow mengingatkan agar kebutuhan-kebutuhan ini
tidak dipandang secara kaku.
Selain kebutuhan di atas, Maslow menambahkan tingkat kedua dari
kebutuhan-kebutuhan yang beroprasi sebagai tambahan dari tingkat
pertama. Kebutuhan ini juga dibawa sejak lahir, yaitu kebutuhan untuk
mengetahui lebih kuat dan harus dipuaskan sebelum timbul kebutuhan
memahami.
b. Kebutuhan individual (individual’s need)
Lingkungan social (social environment) dapat ,menentukan
kebutuhan manusia. Lingkungan social tersebut meliputi ciri-ciri afiliasi
kelompok dan cirri-ciri kepribadian. Kebutuhan individual (individual’s
needs) dikatagorikan sebagai berikut (Effendy,2003:294) :
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
17
1. Cognitif needs ( kebutuhan kognitif)
Kebutuhan yang berkitan dengan informasi, pengetahuan. Dan
pemahaman mengenai lingkungan. Kebutuhan ini didasari oleh
dorongan
untuk
memahami
dan
menguasai
lingkungan
dan
memuaskan dorongan keingintahuan.
2. Affective needs (kebutuhan afektif)
Kebutuhan
yang
berkaitan
dengan
peneguhan
pengalaman-
pengtalaman estetis, menyenangkan, dan emosional.
3. Personal Integrative needs (kebutuhan pribadi secara integratif)
Kebutuhan yang berkaitan dengan penambahan kredibilitas, rasa
percaya diri, stabilitas, dan status social individu.
4. Social integrative needs (kebutuhan social secara integratif)
Kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan kontak dengan keluarga,
teman dan dunia.
5. Escapist needs (kebutuhan pelepasan)
Berkaitan dengan menghindar dari tekanan, ketegangan, dan hasrat
akan keanekaragaman.
2.1.4
Teor i Informasionalisme dan Masyar akat J ar ingan
Castells memeriksa kemunculan masyarakat, kultur dan ekonomi baru dari
sudut pandang revolusi teknologi informasi (televisi, computer, dan sebagainya),
yang dimulai di Amerika pada 1970-an. Revolusi ini pada gilirannya
mengakibtkan restrukturisasi fundamental terhadap system kapitalis yang dimulai
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
18
pada 1980-an dan memunculkan apa yang oleh Castells disebut dengan
“kapitalisme
informasional”.
Yang
juga
muncul
adalah
“masyarakat
informasional” (meskipun ada perbedaan cultural dan institusional penting
diantara msyarakat). Keduanya didasarkan pada “informasionalisme” (sebuah
mode untuk mengoptimalkan kombinasi dan penggunaan faktor-faktor produksi
pengetahuan dan informasi (Castells,1998:7)).
Penyebaran informasionalisme, khususnya kapitalisme informasional,
memunculkan gerakan masyarakat oposisional yang berdasarkan pada diri dan
identitas “ proses yang dengan actor social mengenali diri sendiri dan menyusun
makna terutama berdasarkan atribut, dengan mengesampingkan refrensi pada
struktur social lain yang lebih luas (Castells,1996:22). Pergerakan seperti itu
menghasilkan apa yang oleh Marx disebut “perjuangan kelas”.Harapan menantang
penyebaran kapitalisme informasional dan problem yang diakibatkannya
(eksploitasi,eksklusi,ancaman terhadap diri sendiri dan identitas) bukan kelas
pekerja, tetapi kelas pekerja, tetapi seperangkat gerakan social yang berbeda
(misalnya, ekologis,feminis) yang terutama berdasarkn identitas.
Di jantung analisis Castells adalah apa yang dinamakan paradigma
teknologi informasi dengan lima karakteristik dasar :
1. Teknologi yang bereaksi berdasarkan informasi.
2. Informasi adalah bagian dari aktifitas manusia, teknologi-teknologi ini
mempunyai efek pervasive.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
19
3. Semua system yang menggunakan teknologi informasi didefinisikn oleh
“logika jaringan” yang membuatnya bisa mempengaruhi berbagai proses
organisasi.
4. Teknologi baru sangatlah fleksibel, membuatnya bisa beradaptasi dan berubah
secara konstan.
5. Teknologi spesifik yang diasosiasikan dengan informasi berpadu dengan
system yang terintegrasi.
2.1.5
Teor i Deter minisme Teknologi
Teori determinisme teknologi dicetuskan perrtama kali oleh Marshall Mc
Luhan dengan pernyataan berupa “the medium is message” artinya bahwa dampak
yang paling penting dari media komunikasi ialah bahwa media komunikasi
mempengaruhi kebiasaan persepsi dan berfikir kita (Severin dan Tankard,
2005:536).
Mc Luhan menggolongkn sejarah kehidupan manusia kedalam empat
periode :
a. The tribal age (era suku atau purba)
Pada era purba atau er suku zaman dahulu, manusia hanya mengandalkan
indera pendengaran dalam berkomunikasi. Komunikasi pada era itu hanya
mendasarkan diri pada narasi, cerita, dongeng tuturan, dan sejenisnya. Jadi
telinga adalah “raja” ketika itu, “hearing is believing” dan kemampuan visual
manusia belum banyajk dindalkan dalam komunikasi. Era primitive ini
kemudian tergusur dengan ditemukannya alphabet atau huruf.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
20
b. The literate age (era literal/huruf)
Semenjak
ditemukannya
alphabet
atau
huruf,
maka
cara
manusia
berkomunikasi banyak berubah. Indera penglihatan kemudian menjadi
dominan di era ini, mengalahkan indera pendengaran. Manusia berkomunikasi
tidak lagi mengandalkan tuturan, tapi lebih kepada tulisan.
c. The print age (era cetak)
Sejak ditemukan mesin cetak menjadikan alphabet se,akin menyebarluas ke
penjuru dunia. Kekuatan kata-kata melalui mesin cetak tersebut semakin
merajalela. Kehadiran mesin cetak, dan kemudian media cetak, menjadikan
manusia lebih bebas lagi untuk berkomunikasi.
d. The electronic age (era elektronik)
Era ini juga menandai ditemukannya berbagai macam alat atau teknologi
komunikasi. Telegram,telpon, radio film, televisi, vcr.fax, computer, dan
internet. Manusia kemudian menjadi hidup didalam apa yang disebut sebagai
“global village”. Media massa pada era ini mampu membawa manusia untuk
bersentuhan dengan manusia yang lainnya, kapan saja, dimana saja, seketika
itu juga.
Teori determinisme teknologi menjelaskan bahwa teknologi media
membentuk individu bagaimana cara berfikir dan berperilaku dalam masyarakat.
Teknologi tersebut akhirnya mengarahkan manusia untuk bergerak dari satu abad
teknologi keabad teknologi lain. (Nurudin,2003:174).
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
21
Bahkan Mc Luhan (Lister et al, 2003:75) menyatakan media telah menjadi
“ the extension of man “ atau perpanjangan atas mata, telinga, dan sentuhan
manusia yang menembus batasan waktu dan tempat.
2.1.6
Media Televisi
Televisi sebagai bagian dari media komunikasi massa elektronik,
mempunyai daya tarik yang kuat dibandingkan dengan media massa lainnya.
Media televisi memiliki fungsi yang tidak jauh berbeda dengan media massa
lainnya. Menurut Jefkin (1982:145) “fungsi-fungsi tersebut adalah fungsi
penerangan, hiburan, dan pendidikan”. Lebih jauh Jefkins juga menyatakan,
televisi selain memiliki fungsi yang hampir sama dengan media massa lain,
televisi juga mempunyai sifat yang hampir sama pula dengan media massa
mempunyai sifat yang hampir sama dengan sifat media massa. Beberapa sifat
televisi, yaitu:
a. Televisi dapat mencapai khalayak yang besar sekali dan mereka itu tetap dapat
mengambil manfaat sekalipun tidak bisa membaca.
b. Televisi dapat dipakai untuk mengajarkan banyak subyek dengan baik. Akan
tetapi, pengajaran itu akan lebih baik efektif apabila diikuti dengan diskusi dan
aktifitasnyang lain.
c. Televisi sama seperti radio, dapat bersifat otoritatif dan bersahabat
d. Dengan kelebihan yang dimiliki media itu, maka media ini memiliki pengaruh
yang sangat besar bagi audience. (Jefkins, 182:151)
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
22
Televisi sebagai media audio visual mempunyai ciri. Adapun ciri-ciri yang
lengkap, yaitu:
a. Bersifat satu arah (One Way Traffic of Communication), sebagai media massa,
televisi bersifat satu arah artinya melakukan komunikasi hanya berdasarkan
pihak komunikator tanpa komunikan dapat melakukan reaksi secara langsung
terhadap pesan yang disampaikan.
b. Bekerja atas prinsip pengaturan ruang dan waktu
Dalam kegiatannya, televisi bekerja atas prinsip ruang dan waktu artinya dalam
kegiatannya televisi bekerja berdasarkan gelombang sehingga pesan yang
disampaikan dapat sampai.
c. Tidak terbatas jangkauannya
Seperti sifat media massa, televisi mempunyai keunggulan yaitu jangkauannya
tidak terbatas. Hal ini disebabkan siaran televisi disiarkan dengan
menggunakan pancaran gelombang yang dapat menjangkau dan sampai kepada
khalayak yang jauh.
d. Sekali siaran bersifat massal
Media massa seperti televisi sekali menyampaikan informasi bukan untuk satu
orang akan tetapi dilihat oleh banyak orang. Oleh karena itu media televisi
mempunyai sifat massal. (Liliweri, 1991).
Media
televisi
menyediakan
informasi
dan
kebutuhan
manusia
keseluruhan, seperti berita cuaca,informasi financial dan sebagainya. Pemirsa
akan selalu terdorong untuk mencari sesuatu yang tidak diketahui melalui media
massa televisi. Pada akhirnya, televisi pun menjadikan pemirsa ‘hamba-hamba
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
23
kecil’ yang pola pikirnya siap diprogram oleh materi isi media tersebut
(Kuswandi,1996:30).
Televisi sebagai media massa merupakan media dari jaringan komunikasi
yang berlangsung satu arah, komunikatornya melembaga, mempunyai pesan
bersifat
umum
atau
luas,sasaranya
menimbulkan
keserempakan
serta
komuniksinya bersifat heterogen. Kelebihan televisi yaitu bersifat audio visual,
artinya dapat dilihat dan didengarkan (Effendy,1993:24). Sedangkan siaran
televisi adalah siaran-siaran dalam bentuk suara dan gambar yang dapat ditangkap
oleh umum baik dengan system pemancaran dalam elektromagnetik maupun
kabel-kabel (Kuswandi,1996:13).
Televisi adalah panduan radio (broadcast) dan film (moving picture).
Televisi terdiri dari istilah “tele” yang berarti jauh dan “visi” (vision) yang berarti
penglihatan. Segi “jauh”-nya dihasilkan oleh prinsip radio dan segi “penglihatan”nya oleh gambar (Effendi,2000:174). Televisi dapat menyajikan berbagai
program, bukan hanya film seperti yang dipertunjukan di bioskop, tetapi juga
berita,music, ceramah, agama, pendidikan, dan sebagainya.
Menurut Wahyudi (1986:216), secara umum siaran televisi dapat dibagi menjadi 3
golongan besar, yaitu :
a. Siaran Berita
Siaran berita bertitik tolak dari pengertian. Bila kita berbicara tentang berita,
berarti semua harus mengandung unsure-unsur factual, penting dan menarik.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
24
b. Siaran Non Berita
Siaran non berita yang biasanya siaran-siaran yang tidak memiliki nilai politik
dan strategi. Disinilah yang diutamakan adalah keindahan dan sasaranya
adalah kepuasan penonton. Boleh tidak factual,artiny boleh sesuatu yang tidak
masuk akal. Yang masuk dalam katagori siaran ini adalah sandiwara,
music,penerangan umum, acara-acara yang tidak mempunyai nilai politis dan
strategis.
c. Siaran Iklan
Siaran iklan adalah siaran yang khusus ditujukan untuk promosi suatu produk,
kegiatan masyarakat yang bertujuan untuk memperkenalkan kepada khalayak
guna kepentingan komersial.
Ketiga jenis siaran itu memiliki latar belakang yang berbeda, demikian
pula titik tolaknya, meskipun memiliki tujuan yang sama yaitu menjalankan
fungsi utama media massa.
2.1.7
Acara Hiburan Di Televisi
Ada banyak jenis dan macam acara hiburan di televisi, diantaranya adalah :
a) Variety Show
Suatu acara dimana didalamnya terdapat berbagai macam permainan, kuis,
music, kuis interaktif.
b) Kuis
Acara yang menyajikan suatu permainan yang dilakukan secara berkelompok
atau secara individu.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
25
c) Musik
Acara music merupakan acara yang paling diminati oleh masyarakat, apapun
alirannya dangdut,pop,rock,jazz dan lain sebagainya selalu mendapat tempat
utama dihati masyarakat sebagai kebutuhan akan hiburan.
d) Sandiwara Komedi
Acara yang menyajikan suatu cerita yang memiliki unsure komedi atau humor
yang tinggi
e) Film
Film terdiri dari beberapa macam, contohnya adlah film kartun,film
drama,film action.
f) Sinetron
Acara yang menyajikan suatu cerita yang bersambung dan biasanya disajikan
dengan kehidupan masyarakat yang ada pada saat ini atau kehidupan
terdahulu.
g) Olahraga
Acara yang menyajikan berbagai kegiatan manusia yang berhubungan dengan
kebugaran dan kesehatan.
2.1.8
Televisi Ber langganan
Televisi berlangganan, yakni jasa penyiaran televisi yang dilakukan
khusus untuk pemirsa (penonton) yang bersedia membayar (berlangganan) secara
berkala. Jasa ini biasanya disediakan dengan menggunakan kabel digital ataupun
analog dan satelit.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
26
Teknologi yang berperan sangat penting dalam dunia pertelevisian adalah
teknologi satelit. Satelit merupakan salah satu media transmisi yang digunakan
dalam telekomunikasi baik itu transmisi video maupun percakapan telpon.
Dengan teknologi pemrosesan digital berkecepatan tinggi untuk video
menggunakan teknologi kompresi video digital (digital video compression), maka
menjadikan satelit suatu transmisi yang digunakan oleh stasiun televisi untuk
membantunya dalam menyiarkan acaranya kesemua masayarakat secara global.
Di Indonesia satelit yang berada diatasnya adalah satelit palapa,
Cakrawarta dan Indostar, yang sangat berpengaruh terhadap penyiaran acara
ditelevisi Indonesia.
Satelit Cakrawarta dikhususkan untuk kepentingan penyiaran televisi dan
radio tidak bisa digunakan untuk kepentingan telekomunikasi, sedangkan satelit
palapa memiliki kepentingan dalam hal komunikasi dan juga penyiaran televisi
dan radio. (www.lontar.ui.ac.id/file?file=digital/1233356...metodologi.pdf)
Sistem dari TV berlangganan ada dua macam. Yang pertama memakai
sistem satelit yaitu dengan memasang parabola sebagai penerima sinyal dan
sebuah decoder (unit yang berfungsi untuk memproses sinyal yang diterima
parabola yang akan diteruskan ke perangkat televisi).
(Gambar 2.2.1 sistem tv berlangganan menggunakan satelit)
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini t
DI SURABAYA
(Studi Deskr iptif Kualitatif Motif Penggunaan Tv Ber langganan
Indovision Di Sur abaya)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Per syaratan Memper oleh Gelar Sarjana
Pada FISIP UPN “ Veteran “ J awa Timur
Oleh :
ANGEL PUSPAINDAH SASONGKO
NPM : 0843010146
YAYASAN KESEJ AHTERAAN PENDIDIKAN DAN PERUMAHAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” J AWA TIMUR
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
SURABAYA
2011
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
ABSTRAKSI
ANGEL, MOTIF PENGGUNAAN TV BERLANGGANAN INDOVISION
DI SURABAYA (Studi Deskriptif Kualitatif Motif Penggunaan Tv Berlangganan
Indovision Di Surabaya)
Penelitian ini adalah untuk mengetahui MOTIF PENGGUNAAN TV
BERLANGGANAN INDOVISION DI SURABAYA.
Semakin meningkatnya revolusi kemajuan teknologi, seiring akan
meningkatnya kebutuhan informasi dan hiburan dimasyarakat, munculah
teknologi di dunia pertelevisian salah satunya adalah tv berlangganan satelit.
Pionner tv berlangganan satelit adalah Indovision. Dalam berlangganan TV
berlangganan satelit indovision, para pengguna dikenakan sejumlah biaya sesuai
paket pilihan.
Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah TEORI MOTIF
KEBUTUHAN (Winkle Anwar), TEORI INFORMASIONALISME (Castells)
DAN MASYARAKAT JARANGAN (Marshal Mc Luhan). Dalam teori ini
castells memeriksa kemunculan masyarakat, kultur, dan ekonomi baru dari sudut
pandang revolusi teknologi informasi (televisi, computer, dan sebagainya). Dan
juga menggunakan TEORI DETERMINASI TEKNOLOGI yaitu penggolongan
kemajuan era kehidupan manusia dari zaman ke zaman, hingga pada era
elektronik, yang menjelaskan bahwa teknologi media membentuk individu
bagaimana cara berfikir dan berperilaku dalam masyarakat. Teknologi tersebut
akhirnya mengarahkan manusia untuk bergerak dari satu abad teknologi ke abad
teknologi lain.
Dalam Penelitian ini menggunakan metode penelitian motif deskriptif
kualitatif , dengan menggunakan metode in depth interview (wawancara
mendalam).
Dua dari ke-empat informan dalam penelitian ini motif menggunakan tv
berlangganan indovision di Surabaya adalah untuk hal movies (cinema-HBO),
News (CNN) dan dua lagi diantaranya adalah untuk hal entertainment (Starworld
& E! Entertaiments), Variety (Music-MTV).
Kata Kunci :
Deskriptif kualitatif dan Motif Penggunaan TV Berlangganan Indovision Di
Surabaya.
ix
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb.
Syukur Alhamdulillah kehadirat ALLAH SWT atas segala rahmat dan
Hidayah-Nya sehingga proposal yang berjudul “ MOTIF PENGGUNAAN TV
BERLANGGANAN INDOVISION DI SURABAYA“ ( Studi Deskr iptif
Kualitatif Motif Penggunaan Tv Ber langganan Di Surabaya ) ini dapat
diselesaikan dengan baik. Penulis mengucapkan terima kasih sebesar – besarnya
kepada ibu Dra. Sumardjijati, Msi selaku dosen pembimbing yang selama ini
dengan sabarnya memberikan bimbingan dan masukan hingga terselesaikannya
skripsi ini.
Penulis juga tidak lupa mengucapkan banyak terima kasih kepada yang
terhormat :
1.
Bapak Dr. Ir. Teguh Sudarto, MP. Rektor UPN “Veteran” Jawa Timur.
2.
Ibu Dra. Hj. Suparwati, M.Si. Dekan Fisip – UPN “Veteran” Jawa Timur
3.
Bapak Juwito, S.sos, Msi. Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi.
4.
Bapak Drs. Syaifuddin Zuhri, Msi. Sekertaris Program Studi Ilmu
Komunikasi.
5.
Expecialy for My dearest Family : Papa (Johnny), Mama (Endang), Mas
(Indra) yang senantiasa mencurahkan cinta kasih dan segala pengorbanan
untuk mensupport dan memotivasi penulis untuk semangat menyelesaikan
segala tugas kuliah. Loving you as always as I life. Proud to be the part of
you my dearest family.
i
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
6.
Thanks to “mas ku
sayang” make ‘it’ become colours and also ur’
kindness. How ever the fully story it’s.
7.
Thanks to the inspire Mr. Reza. (zac) “ do not waiting to pick up ur success
and keep ur’ chin up well“, yeah, I see sir.
8.
For My Besties Dini dan Tika yang selama 8 tahun ini banyak memberikan
wejangan dan motivasi buat penulis.
9.
Buat Huru – Hara Gank’s Lisa, Citra, momo, cinpink, Ratih, burky, Sapi,
yang selalu mensuport, memeriahkan suasana dan memotivasi penulis.
Thanks a lot all my darls, keep our togetherness. That’s the besties are for ^^
10.
Thanks to Meilly buat support dan waktunya. Makasih ya mbak.
11.
Thanks to the Lawas friends Rae, windy, bobby makasih ya rek buat
supportnya.
12.
Buat kkn setengah 12, makasih ya rekk, the sweetest memories never die,
hahhaaa…miss it so much.
13.
Special for Keluarga besar X-PHOSE yang telah memberi banyak
pengalaman, masukan, dan kebersamaan. Makasih dulur-dulur ku.
14.
Matur suwun sanget to Hanopz & Ricco kawans skripsi seperjuangan,
senasib, kesana-kemari, berbingung-bingung ria dan begadang, Sukses rek
well done.
15.
Makasih buat teman-teman seperjuangan skripsi ( Mb. Pako,mb icha, mb.
Nona, Mb. Bantal, Andrie, Tiche, Reni ) atas bantuan, share-share info dan
masukan kalian. Sukses guys.
ii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
16.
Thanks a lot buat para informan atas kerjasamanya hingga terselesaikannya
skripsi ini (makasih yudha ‘ndud’, om, dek rere, tante).
Penulis masih menyadari akan banyaknya kekurangan dari skripsi ini.
Penulis berharap kritik dan saran yang membangun agar skripsi ini dapat lebih
baik lagi.
Semoga skripsi
penelitian ini dapat bermanfaat bagi teman – teman
jurusan Ilmu Komunikasi, semua pihak umumnya, serta bagi penulis khususnya.
Terima Kasih.
Wassalam’alaikum Wr. Wb
Surabaya, 10 Oktober 2011
iii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ...................................................................................
i
DAFTAR ISI ................................................................................................. iv
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... vii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. viii
ABSTRAKSI …………………………………………………………………. ix
ABSTRACTION ……………………………………………………………... xi
BAB I
BAB II
PENDAHULUAN .........................................................................
1
1.1
Latar Belakang Masalah ........................................................
1
1.2
Rumusan Masalah ................................................................. 10
1.3
Tujuan Penelitian .................................................................. 10
1.4
Kegunaan Penelitian ............................................................. 10
KAJIAN PUSTAKA ...................................................................... 11
2.1
Landasan Teori ..................................................................... 11
2.1.1
Komunikasi ................................................................. 11
2.1.2
Motif ........................................................................... 12
2.1.3
Teori Motif Kebutuhan Manusia .................................. 13
2.1.4
Teori Informasionalisme dan Masyarakat Jaringan ...... 17
2.1.5
Teori Determinisme Teknologi .................................... 19
2.1.6
Media Televisi ............................................................ 20
2.1.7
Acara Hiburan di Televisi ............................................ 24
2.1.8
Televisi Berlangganan ................................................. 25
iv
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2.1.9
Macam-macam Televisi Berlangganan ........................ 27
2.1.10 Ragam Channel Penawaran Televisi Berlangganan
Indovision ................................................................... 29
2.1.11 Manfaat dan Kelebihan Televisi Berlangganan
Indovision ................................................................... 36
2.1.12 Gambar Logo TV berlangganan Indovision ................. 39
2.1.13 Jumlah Pengguna TV berlangganan Indovision ........... 39
2.2
Kerangka Berfikir ................................................................. .41
BAB III METODELOGI PENELITIAN ...................................................... 46
3.1
Definisi Oprasional Konsep .................................................. 46
3.2
Operasional Konsep .............................................................. 50
3.2.1 Motif ......................................................................... 50
3.2.2 Masyarakat ................................................................ 51
3.3
Informan Penelitian .............................................................. 52
3.4
Unit Analisis Informan ......................................................... 55
3.5
Teknik Pengumpulan Data .................................................... 55
3.6
Teknik Analisis Data ............................................................. 57
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ...................................................... 59
4.1
Gambaran Umum Objek Penelitian dan Penyajian Data ......
59
4.1.1
TV berlangganan Indovision .................................... 59
4.1.2
Identitas Informan ................................................. 60
4.1.3
Penyajian Data dan Analisis Data ............................. 62
v
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
4.1.4 Paketan Channel yang diTawarkan tv Berlangganan
Indovision Bagi Para Pengguna .................................. 63
4.1.5 Penentu Atau Pemberi Keputusan Pemilihan TV
Berlangganan Indovision ........................................... . 64
4.1.6 Alasan memilih TV Berlangganan Indovision .......... 66
4.1.7 Channel Yang Sering Dilihat di TV berlangganan
Indovision .................................................................. 67
4.1.9 Manfaat Penggunaan TV Berlangganan Indovision .. 69
BAB V
Kesimpulan Dan Saran.................................................................... 73
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 75
LAMPIRAN
vi
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Masyarakat membutuhkan informasi untuk memenuhi kebutuhan hidupnya
yang beragam. Masyarakat cenderung kritis dalam menerima informsi. Informasi
yang dibutuhkan terus meningkat, masing-masing orang mempunyai proporsi
yang berbeda-beda akan informasi yang sesuai dengan kebutuhan mereka.
Informasi memiliki peranan penting dalam pemenuhn kehidupan masyarakat yang
selalu berkembang cepat. Dalam proses penyampaian informasi tidak lepas dari
proses komunikasi. Dalam proses komunikasi membutuhkan sarana atau media
yang dibutuhkan untuk menyampaikan informasi. Jika pemilihan medianya tepat
maka diharapkan informasi yang disampaikan dapat diterima dengan baik oleh
masyarakat. Pesan-pesan dan efek dari informasi tersebut dapat tercapai sesuai
dengan yang diharapkan. Proses komunikasi bersifat persuasif, yang bertujuan
untuk menimbulkan adanya kesadaran, kerelaan disertai dengan perasaan segan
seseorang untuk mengubah. Selain bersifat persuasif, proses komunikasi juga
bersifat informatif, untuk mmberikan informasi atas permasalahan-permsalahan
yang sedang terjadi untuk diketahui khalayak.
Alternatif media masyarakat modern saat ini menyebabkan tuntutan
manusia terhadap kebutuhan informasi semakin tinggi. Artinya semakin modern
masyarakat, semakin meningkatnya akan pemenuhan masyarakat akan modernitas
1
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2
dan pemenuhan akan informasi, pengetahuan dan hiburan yang semakin meluas.
Hal itu turut melahirkan kemajuan yang cukup signifikan dalam bidang teknologi.
Peningkatan di bidang teknologi, informasi, serta komunikasi mengakibatkan
dunia tidak lagi mengenal batas, jarak, dan waktu. Seseorang dapat dengan mudah
mengakses informasi penting tentang fenomena kejadian di belahan dunia lain,
tanpa harus berada di tempat tersebut. Padahal untuk mencapai tempat itu
memakan waktu berjam-jam, namun dengan adanya televisi yang saat ini telah
menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia.
Perubahan-perubahan kecepatan informasi ini dapat terjadi karena adanya
aliran informasi digital melalui ‘tv berlangganan’. Di Indonesia, terdapat dua jenis
mediamedia televisi yaitu broadcast television satellite dan cable television (tv
berlangganan). Perbedaan dari media televisi tersebut terletak pada cara
beroprasinya, broadcast television melakukan broadcast penyiarannya dan
siapapun dapat mengakses siaran tersebut jika berada dalam jangkauan
pemancarnya, sedangkan satellite dan cable television (tv berlangganan)
membatasi hak akses siaranya pada audience (masyarakat) tertentu yang
membayar untuk berlangganan pada satellite dan cable television (tv
berlangganan) tersebut.
(http://tvkuindo.wordpress/2011/04/11/memilih-tv-berlangganan-satelit-yang
bagus)
Penyiaran tv nasional dibiayai oleh iklan sedangkan penyiaran tv
berlangganan dibiayai oleh audience (masyarakat pengguna tv berlangganan) dan
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
3
juga sebagian berasal dari iklan yang jumlahnya relative sedikit dibanding tv
nasional.
Televisi berlangganan, yakni jasa penyiaran televisi yang dilakukan
khusus untuk pemirsa (penonton) yang bersedia membayar (berlangganan) secara
berkala. Jasa ini biasanya disediakan dengan menggunakan kabel digital ataupun
analog dan satelit. Teknologi digital ini sudah berkembang sangat pesat, sekarang
orang
yang tinggal
diperkotaan pasti
sudah
mengenal teknologi
ini.
(www.lontar.ui.ac.id/file?file=digital/1233356...metodologi.pdf)
Sistem dari TV berlangganan ada dua macam. Yang pertama memakai
sistem satelit yaitu dengan memasang parabola sebagai penerima sinyal dan
sebuah decoder (unit yang berfungsi untuk memproses sinyal yang diterima
parabola yang akan diteruskan ke perangkat televisi). Yang kedua memakai sistem
kabel. Sistem ini cukup memasang decoder pada setiap pelanggan karena ada
saluran transmisi dari operator yang menuju ke tempat pelanggan. Tv berbayar
dengan media kabel tidak memerlukan peralatan tambahan apapun untuk
berlangganan. Sebuah kabel dapat di sharing menjadi beberapa tv, dan masing
masing tv dapat memilih acaranya sendiri. Siaran yang dipancarkan masih berupa
sinyal analog tapi beberapa sudah menggunakan sinyal digital sehingga kualitas
gambar dan suaranya lebih baik. Beberapa provider memberi nilai tambah layanan
internet melalui sebuah modem. Layanan tv berbayar dengan media kabel dilayani
oleh kabelvision, telkomvision, im2 . Masing masing provider memiliki daerah
jangkauan dan tawaran saluran yang berbeda. Media yang lain adalah satelit.
Provider memancarkan siarannya ke satelit (milik sendiri atau sewa) dan
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
4
pelanggan di bumi menerima siaran satelit melalui decoder. Karena menggunakan
satelit, layanan tv berbayar jenis ini bisa dinikmati dimana saja sejauh dijangkau
oleh satelit penyedia. Siaran yang dipancarkan sudah menggunakan sinyal digital
sehingga gambar, suara yang diterima bagus. Selain siaran tv juga dapat
disisipkan siaran radio satelit dan informasi tambahan lainnya. Untuk dapat
menikmati layanan tv satelit, pelanggan harus memasang satellite dish dan
decoder untuk masing masing tv. Ukuran satellite dish sekarang sudah cukup
kecil dan ringkas. Tidak lagi menggunakan model mesh yang menyerupai
saringan dengan diameter 2-5 meter seperti dulu tapi cukup dengan model dari
bahan solid dengan diameter kurang dari 1 meter. Sebuah dish hanya dapat
melayani 1 decoder. Sehingga jika ingin berbagi dengan beberapa tv, masing
masing tv harus dipasang decoder karena perubahan saluran dilakukan melalui
decoder. Karena dipancarkan melalui udara, siaran tv satelit menjadi rentan
terhadap cuaca dan gangguan elektromagnetik, misalnya sinyal radio. Layanan tv
berbayar melalui satelit dilayani astro, indovision, telkomvision, im2. Masing
masing provider memiliki paket dan tawaran saluran berbeda beda.
(http://www.total.or.id/info.php?kk=geostasionar%20Satellite(desember2008)
Dalam penelitian ini, peneliti memfokuskan penelitian pada tv
berlangganan pada jenis tv satelit, yaitu indovision. Reformasi teknologi yang
datang sedikit lebih belakang dibandingkan dengan Negara-negara maju pada
umumnya membuat Indonesia baru dapat mencicipi kenyamanan dan keindahan
system televisi berlangganan pada era tahun 1990-an Sebelumnya pada tahun
1988 PT. Media Nusantara Citra (MNC) telah mendirikan anak peruahaan
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
5
bernama skyvision, yang memang khusus beroprasi dalam dunia televisi
berlangganan. Namun setelah proses perizinan, inspeksi, serta perbaikan system
dn teknologi yang memakan waktu cukup lama, akhirnya skyvision baru resmi
meluncurkan produk televisi berlangganan pada tahun 1994 yang diberi nama
indovision. Sebagai entrant pertama di dunia televisi berlangganan, indovision
yang menggunakan teknologi satelit palapa C-2 ini masih belum mampu
merambah pasar secara luas karena harganya masih mahal sehingga sebagian
besar pelanggannya hanya msyarakat golongan menengah keatas. Namun
kemunculan indovision sebagai penyedia layanan televisi berlangganan pertama
di Indonesia membawa pengaruh yang besar pada perkembangan industry televisi
berlangganan Indonesia, yaitu masuknya pemain-pemain baru dalam pasar ini
pada tahun-tahun berikutnya.
Beberapa channel-channel terkemuka Internasional yang ditawarkan oleh
tv berlangganan adalah HBO, Star tv, Discovery channel dan masih banyak lagi
tergantung pada varian paket yang ditawarkan. Jenis-jenis paket channel yang
ditawarkan tv berlangganan ada dua, yaitu paket basic dan paket pilihan. Paket
basic merupakan paket channel yang terdiri dari channel-channel basic yang
dapat dipilih oleh pelanggan saat pertama kali berlangganan. Ada empat pilihan
paket basic, yaitu basic family package, basic education package, basic sport
package, basic grande package ( dominasi hiburan). Sedangkan paket pilihan
merupakan kombinasi dari channel-channel tambahan yang dapat dipilih
pelanggan dengan syarat mengambil dari salah satu paket basic.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
6
Pada dasarnya, keempat pilihan untuk paket prime memiliki kombinasi
channel yang mirip, yaitu channel local, documentary, sport, edukasi, dan
hiburan. Namun perbedaan terletak pada penekanan jumlah channel salah satu
aspeknya. Jika basic sport lebih mengutamakan jumlah channel olahraga, maka
basic education lebih focus pada channel edukasi. Begitu pula basic family yang
mengedepankan
channel documentary dan hiburan, serta basic grande yang
menomorsatukan jumlah channel hiburan.
Beberapa contoh channel-channel, yaitu :
1. HBO, Max, StarMovies, MGM: Film barat
2. Celestial Movie: Film mandarin
3. ESP, StarSports: Olahraga
4. Goal TV: Sepakbola
5. Fox, FoxCrime, AXN, FX: Drama serial
6. StarWorlds: Kompetisi bidang entertainment nasional/internasional
7. E! Entertainment: Infotainment selebriti dunia
8. Asian Food Channel: Masakan
9. TLC, Style Network: Gaya hidup
10. National Geographic, Discovery Channel: Pendidikan
11. CNN, BBC, CNBC, Al-Jazeera, Sky News: Berita
12. MTV, Channel [v]: Musik
13. Disney, Cartoon Network, Nickelodeon: Kartun untuk anak-anak
14. Playhouse, JimJam, Baby Tv: Karun untuk balita
15. Animax: Anime atau kartun Jepang
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
7
16. LIFE: Agama Kristen dan lainnya.
Penawaran tersebut tidak dapat diperoleh dari tv nasioanal yang hanya
menyediakan siaran channel-channel local seperti RCTI, SCTV, MNC, TRANS
TV, TV ONE, GLOBAL TV, TRANS 7,ANTV, INDOSIAR,METRO TV. Tidak
hanya hal tersebut yang menjadi pembeda antara tv berlangganan dan tv nasional,
dalam tv nasional juga terdapat kelebihan dan keunggulan yang mempermudah
para pelanggan dalam memenuhi kebutuhannya, yaitu dalam tv berlangganan
menyediakan layanan ‘Parental Lock’,yaitu layanan system pengawasan orang tua
terhadap pemilihan program tayangan televisi yang akan diperuntukan untuk
anak-anaknya, jadi para orang tua dapat men-setting tayangan apa saja yang akan
dilihat oleh para anak-anak mereka, pemberlakuan system ini adalah dengan cara
memasang password pada channel yang dianggap negative bagi anak-anak
mereka. Selain itu, juga terdapat layanan ‘Electronic Programe Guide’ yaitu
untuk memberikan kemudahan bagi pelanggan bukan hanya untuk melihat
susunan program untuk tujuh hari kedepan, tetapi juga untuk booking empat
program yang ingin ditonton nantinya. Tidak hanya itu kelebihan tv berlangganan,
beberapa diantaranya, Berita sangat update dan lebih seimbang. Hanya hitungan
menit setelah kejadian dan laporan langsung ditempat di berbagai penjuru dunia,
Dalam tv berlangganan ada juga channel yang menayangkan iklan. Tapi hanya
sedikit sekali jika dibanding dengan TV nasional yang iklannya setumpuk, Lebih
update, Karena memang sudah memiliki jaringan luas, Lebih mendidik. Harus
diakui bahwa channel seperti National Geographic menayangkan acara edukatif
dan belum ada tandingannya di TV nasional. Serta acara kartun di Playhouse yang
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
8
mengajak anak-anak untuk berlatih berhitung, menyanyi, dan gambar tetap jernih
meskipun cuaca buruk.
(www.lontar.ui.ac.id/file?file=digital/1233356...metodologi.pdf)
Dari hal-hal tersebut, juga terdapat sisi lain dalam penggunaan
tv
berlangganan Indovision yakni dari segi prestige, masyarakat yang menggunakan
tv berlangganan memiliki prestige dan kelas sosial yang berbeda dan lebih
dibandingkan dengan masyrakat pengguna tv nasional, dikarenakan, untuk
menikmati layanan tersebut para masyarakat pengguna tv berlangganan harus
mengeluarkan budget lebih, sedangkan para pengguna tv nasional tidak perlu
mengeluarkan biaya dikarenakan layanan tv nasional bersifat gratis.
Ketertarikan peneliti memilih Motif
Penggunaan TV Berlangganan
Indovision pada Masyarakat Surabaya sebagai penelitian dikarenakan, peneliti
ingin mengetahui motif atau dorongan apa yang mendasari pengguna dalam
menggunakan atau berlangganan tv satelit indovision .
Permasalahan atau fenomena komunikasi tentang Motif Pengguna Tv
Berlangganan Indovision di Surabaya yang terkait dalam penelitian ini adalah
sebagai tv berlangganan seperti indovision yang menyediakan banyak channelchannel tv dan fitur hiburan, informasi, pendidikan yang ditawarkan tv
berlangganan ‘pay tv’ dengan membayar paket-paket harga yang bervariasi yang
merupakan konsekuensi untuk dapat menikmati layanan tersebut yang tidak bisa
di dapatkan dari tv nasional.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
9
Pemilihan kota Surabaya sebagai sampling wilayah yang digunakan untuk
mewakili dalam penelitian ini dikarenakan dominasi penggunaan tv berlangganan
didominasi masyarakat perkotaan. Berdasar pada Survei AGB Nielsen mencakup
10 kota besar, yaituJakarta, Surabaya, Medan, Semarang, Bandung,Makassar,
Yogyakarta, Palembang, Denpasar, danBanjarmasin.Tingkat penyebaran panel
didasarkan pada survei awalatau Establishment Survey (ES) di 10 kota
tersebutuntuk menetapkan dan mengidentifikasi profil demografipenonton
TV.Dari ES, akan didapatkan jumlah rumah tangga (berusia5 tahun ke atas) yang
memiliki TV yang berfungsidengan baik atau disebut populasi TV.AGB Nielsen
hanya memotret kebiasaan alami menonton 30pemirsa di 10 kota besar. Jika dari
ES tergambar bahwa populasi TV Jakartasejumlah 19% berasal dari SES A, maka
panel SES Ayang direkrut pun sebanyak 19% dari total panel Jakarta.Demikian
pula, penyebaran panel secara keseluruhanpun didasarkan atas proporsi di tingkat
populasi yangpersentasenya tentu tidak merata antara kelas atas(26%), menengah
(51%), dan bawah (23%). Dengandemikian, penyebaran panel tidak bisa
disamaratakandengan proporsi masing-masing 33,3% karena yangakan terjadi
nantinya justru sampel tidak mewakili populasi. Selain itu, cukup banyak satelit
yang ada diatas kita, dan ada ratusan diseluruh dunia, untuk satellite yang
memancarkan siaran tv dan bisa ditangkap hanya beberapa puluh saja,
dikarenakan adanya belahan bumi dan jangkauan daya pancar bumi yang memang
terbatas. . (http://aikon2.com/hub/?p=28)
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
10
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan sebelumnya, maka perumusan
masalah dalam penelitian ini adalah : Bagaimanakah motif penggunaan tv
berlangganan Indovision di Surabaya ?
1.3 Tujuan Penelitian
Dari perumusan masalah tersebut maka tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui bagaimana motif penggunaan tv berlangganan Indovision di
Surabaya.
1.4 Kegunaan Penelitian
1.4.1
Kegunaan Teor itis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan
khususnya komunikasi media yang berkaitan dengan motif.
1.4.2
Kegunaan Pr aktis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dalam upaya
mengetahui bagaimanakah motif yang dirasakan oleh pengguna tv berlangganan
di Surabaya.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
BAB II
KAJ IAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teor i
2.1.1
Komunikasi
Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris, communication berasal dari
kata latin communication dan bersumber dari kata communis yang berarti sama.
Sama disini maksudnya adalah sama makna. Menurut Carl I Hovland, komunikasi
adalah pross mengubah perilaku orang lain (Communication is the process to
modify the behavior of other individuals). Sedangkan menurut Lasswel,
komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada
komunikan melalui media yang menimbulkan efek tertentu. Dalam komunikasi
berlangsung proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang
(komunikator)
kepada
orang
lain
(komunikan).
Pikiran
bisa
berupa
gagasan,informasi,opini, dan lain-lain yang muncul dari benaknya. Perasaan bisa
berupa keyakinan,kepastian, keragu-raguan, kekawatiran, kemarahan, kebranian,
kegairahan dan sebagainya yang timbul dari lubuk hati (Effendy,2005:10-11).
Menurut Djamarah (2004:11) Secara etimologi atau menurut asal katanya,
istilah komunikasi berasal dari bahasa latin, yaitu communication, yang mengakar
katanya adalah communis, tetapi bukan partai komunis dalam kegiatan politik.
Arti communis disini adalah sama, dalam arti sama kata sama makna, yaitu sama
makna mengenai suatu hal. Jadi, komunikasi berlangsung bila antara orang-orang
yang
terlibat
terdapat
kesamaan
makna
11
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
mengenai
sesuatu
hal
yang
12
dikomunikasikan.
Disini
pengertian
diperlukan
agar
komunikasi
dapat
berlangsung, sehingga hubungan mereka itu bersifat komunikatif. Sebaliknya, jika
tidak ada pengertian, komunikasi tidak berlangsung, hubungan antara orang-orang
itu dikatakan komunikatif (Djamarah:2004:11).
Dari pendapat para ahli di atas, maka dapat ditarik suatu kesimpulan
bahwa yang dimaksud dengan komunikasi adalah suatu proses dimana dua orang
atau lebih saling bertukar ide atau informasi yang dilakukan baik secara sengaja
maupun tidak sengaja sebagai bentuk interaksi dengan memperhatikan beberapa
aspek yang bertujuan untuk mempengaruhi perubahan sikap dan tingkah laku
orang lain.
2.1.2
Motif
Dalam melakukan suatu tindakan tanpa perbuatan pasti didasarkan pada
motif-motif tertentu, pengertian motif tidak dapat dipastikan dipisahkan dengan
dari pada kebutuhan (need) seseorang atau suatu organism yang berbuat atau
melakukan sesuatu sedikit banyaknya ada kebutuhan didalam dirinya atau ada
sesuatu yang hendak dicapai. Morgan (dalam Soemanto, 1987) mengemukakan
bahwa motivasi bertalian dengan tiga hal yang sekaligus merupakan aspek- aspek
dari motivasi. Ketiga hal tersebut adalah: keadaan yang mendorong tingkah laku
(motivating states), tingkah laku yang di dorong oleh keadaan tersebut ( motivated
behavior ), dan tujuan dari pada tingkah laku tersebut ( goals or ends of such
behavior ). McDonald (dalam Soemanto, 1987) mendefinisikan motivasi sebagai
perubahan tenaga di dalam diri seseorang yang ditandai oleh dorongan efektif dan
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
13
reaksi- reaksi mencapai tujuan. Motivasi merupakan masalah kompleks dalam
organisasi, karena kebutuhan dan keinginan setiap anggota organisasi berbeda
satu dengan yang lainnya. Hal ini berbeda karena setiap anggota suatu organisasi
adalah unik secara biologis maupun psikologis, dan berkembang atas dasar proses
belajar yang berbeda pula (Suprihanto dkk, 2003).
Dalam masalah motivasi ada istilah yang hampir sama (identik)
pengertiannya suatu motivasi, drivers,needs. Menurut filmor Sanford dalam
Usman Effendi dan Junaya.S Praja. (1989:60). Motivasi akar katanya adalah
motif, sehingga motivasi diartikan sebagai berikut :
“ Motivation I an eviergizing condition of the organism to word the goals of a
ceerain class ”.
Motif diartikan sebagai suatu kondisi (kukuatan atau dorongan) yang
menggerakan orgnisme (individu) untuk mencapai suatu tujuan atau beberapa
tujuan dari tingkat tertentu atau dengan kata lain motif itu yang menyebabkan
timbulnya semacam kekuata agar individu itu berbuat, bertindak atau bertingkah
laku.
2.1.3
Teor i Motif Kebutuhan Manusia
Kebutuhan adalah salah satu aspek psikologis yang menggerakan mahluk
hidup dalam aktivitas-aktivitasnya dan menjadi dasar (alasan) berusaha. Abraham
Maslow menyatakan bahwa manusia memiliki berbagai tingkat kebutuhan, mulai
dari keamanan hingga aktualisasi diri.
Menurut winkle dan Azwar (dalam DR. Nyanyu Khodijah,2006), motif
merupakan suatu keadaan, kebutuhan, dorongan atau kekuatan yang berasal dari
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
14
dalam diri seseorang baik yang disadari maupun tidak disadari untuk mencapai
tujuan tertentu.
Motif terdiri atas dua dimensi, yaitu :
1) Kekuatan (Intensitas)
Suatu motif dikatakan kuat apabila motif itu dapat mengalahkan
kekuatan motif yang lain. Kekuatan motif juga dapat dilihat dari tingginya
intensits suatu motif daripada motif lainnya.
2) Jenis
Manusia tergolong mahluk yang dihadapkan pada banyak keadaan,
kebutuhan, dorongan, atau kekuatan dari dalam dirinya. Hal itu mempengaruhi
jenis motif yang timbul. Beberapa ahli memiliki kesimpulan tentang jenis
motif yang saling melengkapi, antara lain :
a. Hierarki kebutuhan (need hierarchy)
Abraham Maslow mencetuskan teori motif kebutuhan alamiah
manusia. Maslow berpendapat bahwa manusia dimotivasi oleh sejumlah
kebutuhan dasar yang bersifat sama untuk seluruh spesies, tidk berubah
dan berasal dari sumber genetis atau naluriah. Kebutuhan tersebut menjadi
inti manusia, baik kebuutuhan fisiologis maupun psikologis.
Maslow membagi dorongan atau kebutuhan-kebutuhan universal
yang dibawa individu sejak lahir dalam lima tingkatan dari yang terendah
hingga yang tertinggi dalam hierarki (need hierarchy). Susunan dari
tingkatan paling rendah sampai paling tinggi, yakni (Effendy, 2003:290).
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
15
1. Kebutuhan-kebutuhan fisiologis (psysiological needs)
Kebutuhan yang paling dasar, kuat, dan jelas adalah kebutuhan untuk
mempertahankan hidupnya secara fisik, yaitu kebutuhan untuk makan,
minum, berteduh, oksigen, tidur, seks, dan sejenisnya.
2. Kebutuhan-kebutuhan rasa aman
Terdiri
atas
kebutuhan-kebutuhan
akan
jaminan,
stabilitas,
perlindungan, ketertiban, bebas dari rasa takut dan kecemasan.
3. Kebutuhan-kebutuhn rasa memiliki dan cinta (love needs)
Pada umumnya, setiap orang mengharapkan hubungan yang penuh
kasih sayang dengan orang lain,lebih khususnya lagi kebutuhan akan
rasa memiliki dan dimiliki di tengah kelompoknya.Dalam hubungan
ini member dan menerima rasa cinta sama pentingnya bagi individu.
4. Kebutuhan-kebutuhan penghargaan (esteem needs)
Maslow membagi kebutuhan akan penghargaan menjadi dua, yaitu
penghargaan terhadap diri sendiri dan penghargaan dari orang lain.
Penghargaan diri sendiri atau harga diri meliputi kebutuhan akan
kepercayaan diri, kompetensi, penguasaan, kecukupan, prestasi,
kemandirian, dan kebebasan. Sedangkan penghargaan dari orang lain,
yaitu prestise, pengakuan, penerimaan, perhatian, kedudukan, atau
keberhasilan dalam masyrakat, semua sifat dari bagaimana orang lain
berfikir dan berkreasi terhadap seseorang.
5. Kebutuhan-kebutuhan aktualisasi diri (self actualization needs)
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
16
Kebutuhan yang paling tinggi adalah kebutuhan aktualisasi diri.
Aktualisasi diri didefinisikan sebagai perkembangan yang paling tinggi
dari semua bakat, pemenuhan semua kualitas dan kapasitas, sesuai
dengan potensi seseorang untuk menjadi atau dengan kata lain
aktualisasi diri merupakan kebutuhan psikologis dalam menumbuhkan,
mengambangkan, dan menggunakan kemampuannya untuk menjadi
diri sendiri sesuai dengan kemampuanya.
Individu tidak didorong oleh kelima kebutuhan pada saat yang
sama. Setiap waktu, hanya akan muncul salah satu kebutuhan yang
sangat penting, tergantung pemenuhan kebutuhan pada tingkat
sebelumnya. Maslow mengingatkan agar kebutuhan-kebutuhan ini
tidak dipandang secara kaku.
Selain kebutuhan di atas, Maslow menambahkan tingkat kedua dari
kebutuhan-kebutuhan yang beroprasi sebagai tambahan dari tingkat
pertama. Kebutuhan ini juga dibawa sejak lahir, yaitu kebutuhan untuk
mengetahui lebih kuat dan harus dipuaskan sebelum timbul kebutuhan
memahami.
b. Kebutuhan individual (individual’s need)
Lingkungan social (social environment) dapat ,menentukan
kebutuhan manusia. Lingkungan social tersebut meliputi ciri-ciri afiliasi
kelompok dan cirri-ciri kepribadian. Kebutuhan individual (individual’s
needs) dikatagorikan sebagai berikut (Effendy,2003:294) :
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
17
1. Cognitif needs ( kebutuhan kognitif)
Kebutuhan yang berkitan dengan informasi, pengetahuan. Dan
pemahaman mengenai lingkungan. Kebutuhan ini didasari oleh
dorongan
untuk
memahami
dan
menguasai
lingkungan
dan
memuaskan dorongan keingintahuan.
2. Affective needs (kebutuhan afektif)
Kebutuhan
yang
berkaitan
dengan
peneguhan
pengalaman-
pengtalaman estetis, menyenangkan, dan emosional.
3. Personal Integrative needs (kebutuhan pribadi secara integratif)
Kebutuhan yang berkaitan dengan penambahan kredibilitas, rasa
percaya diri, stabilitas, dan status social individu.
4. Social integrative needs (kebutuhan social secara integratif)
Kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan kontak dengan keluarga,
teman dan dunia.
5. Escapist needs (kebutuhan pelepasan)
Berkaitan dengan menghindar dari tekanan, ketegangan, dan hasrat
akan keanekaragaman.
2.1.4
Teor i Informasionalisme dan Masyar akat J ar ingan
Castells memeriksa kemunculan masyarakat, kultur dan ekonomi baru dari
sudut pandang revolusi teknologi informasi (televisi, computer, dan sebagainya),
yang dimulai di Amerika pada 1970-an. Revolusi ini pada gilirannya
mengakibtkan restrukturisasi fundamental terhadap system kapitalis yang dimulai
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
18
pada 1980-an dan memunculkan apa yang oleh Castells disebut dengan
“kapitalisme
informasional”.
Yang
juga
muncul
adalah
“masyarakat
informasional” (meskipun ada perbedaan cultural dan institusional penting
diantara msyarakat). Keduanya didasarkan pada “informasionalisme” (sebuah
mode untuk mengoptimalkan kombinasi dan penggunaan faktor-faktor produksi
pengetahuan dan informasi (Castells,1998:7)).
Penyebaran informasionalisme, khususnya kapitalisme informasional,
memunculkan gerakan masyarakat oposisional yang berdasarkan pada diri dan
identitas “ proses yang dengan actor social mengenali diri sendiri dan menyusun
makna terutama berdasarkan atribut, dengan mengesampingkan refrensi pada
struktur social lain yang lebih luas (Castells,1996:22). Pergerakan seperti itu
menghasilkan apa yang oleh Marx disebut “perjuangan kelas”.Harapan menantang
penyebaran kapitalisme informasional dan problem yang diakibatkannya
(eksploitasi,eksklusi,ancaman terhadap diri sendiri dan identitas) bukan kelas
pekerja, tetapi kelas pekerja, tetapi seperangkat gerakan social yang berbeda
(misalnya, ekologis,feminis) yang terutama berdasarkn identitas.
Di jantung analisis Castells adalah apa yang dinamakan paradigma
teknologi informasi dengan lima karakteristik dasar :
1. Teknologi yang bereaksi berdasarkan informasi.
2. Informasi adalah bagian dari aktifitas manusia, teknologi-teknologi ini
mempunyai efek pervasive.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
19
3. Semua system yang menggunakan teknologi informasi didefinisikn oleh
“logika jaringan” yang membuatnya bisa mempengaruhi berbagai proses
organisasi.
4. Teknologi baru sangatlah fleksibel, membuatnya bisa beradaptasi dan berubah
secara konstan.
5. Teknologi spesifik yang diasosiasikan dengan informasi berpadu dengan
system yang terintegrasi.
2.1.5
Teor i Deter minisme Teknologi
Teori determinisme teknologi dicetuskan perrtama kali oleh Marshall Mc
Luhan dengan pernyataan berupa “the medium is message” artinya bahwa dampak
yang paling penting dari media komunikasi ialah bahwa media komunikasi
mempengaruhi kebiasaan persepsi dan berfikir kita (Severin dan Tankard,
2005:536).
Mc Luhan menggolongkn sejarah kehidupan manusia kedalam empat
periode :
a. The tribal age (era suku atau purba)
Pada era purba atau er suku zaman dahulu, manusia hanya mengandalkan
indera pendengaran dalam berkomunikasi. Komunikasi pada era itu hanya
mendasarkan diri pada narasi, cerita, dongeng tuturan, dan sejenisnya. Jadi
telinga adalah “raja” ketika itu, “hearing is believing” dan kemampuan visual
manusia belum banyajk dindalkan dalam komunikasi. Era primitive ini
kemudian tergusur dengan ditemukannya alphabet atau huruf.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
20
b. The literate age (era literal/huruf)
Semenjak
ditemukannya
alphabet
atau
huruf,
maka
cara
manusia
berkomunikasi banyak berubah. Indera penglihatan kemudian menjadi
dominan di era ini, mengalahkan indera pendengaran. Manusia berkomunikasi
tidak lagi mengandalkan tuturan, tapi lebih kepada tulisan.
c. The print age (era cetak)
Sejak ditemukan mesin cetak menjadikan alphabet se,akin menyebarluas ke
penjuru dunia. Kekuatan kata-kata melalui mesin cetak tersebut semakin
merajalela. Kehadiran mesin cetak, dan kemudian media cetak, menjadikan
manusia lebih bebas lagi untuk berkomunikasi.
d. The electronic age (era elektronik)
Era ini juga menandai ditemukannya berbagai macam alat atau teknologi
komunikasi. Telegram,telpon, radio film, televisi, vcr.fax, computer, dan
internet. Manusia kemudian menjadi hidup didalam apa yang disebut sebagai
“global village”. Media massa pada era ini mampu membawa manusia untuk
bersentuhan dengan manusia yang lainnya, kapan saja, dimana saja, seketika
itu juga.
Teori determinisme teknologi menjelaskan bahwa teknologi media
membentuk individu bagaimana cara berfikir dan berperilaku dalam masyarakat.
Teknologi tersebut akhirnya mengarahkan manusia untuk bergerak dari satu abad
teknologi keabad teknologi lain. (Nurudin,2003:174).
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
21
Bahkan Mc Luhan (Lister et al, 2003:75) menyatakan media telah menjadi
“ the extension of man “ atau perpanjangan atas mata, telinga, dan sentuhan
manusia yang menembus batasan waktu dan tempat.
2.1.6
Media Televisi
Televisi sebagai bagian dari media komunikasi massa elektronik,
mempunyai daya tarik yang kuat dibandingkan dengan media massa lainnya.
Media televisi memiliki fungsi yang tidak jauh berbeda dengan media massa
lainnya. Menurut Jefkin (1982:145) “fungsi-fungsi tersebut adalah fungsi
penerangan, hiburan, dan pendidikan”. Lebih jauh Jefkins juga menyatakan,
televisi selain memiliki fungsi yang hampir sama dengan media massa lain,
televisi juga mempunyai sifat yang hampir sama pula dengan media massa
mempunyai sifat yang hampir sama dengan sifat media massa. Beberapa sifat
televisi, yaitu:
a. Televisi dapat mencapai khalayak yang besar sekali dan mereka itu tetap dapat
mengambil manfaat sekalipun tidak bisa membaca.
b. Televisi dapat dipakai untuk mengajarkan banyak subyek dengan baik. Akan
tetapi, pengajaran itu akan lebih baik efektif apabila diikuti dengan diskusi dan
aktifitasnyang lain.
c. Televisi sama seperti radio, dapat bersifat otoritatif dan bersahabat
d. Dengan kelebihan yang dimiliki media itu, maka media ini memiliki pengaruh
yang sangat besar bagi audience. (Jefkins, 182:151)
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
22
Televisi sebagai media audio visual mempunyai ciri. Adapun ciri-ciri yang
lengkap, yaitu:
a. Bersifat satu arah (One Way Traffic of Communication), sebagai media massa,
televisi bersifat satu arah artinya melakukan komunikasi hanya berdasarkan
pihak komunikator tanpa komunikan dapat melakukan reaksi secara langsung
terhadap pesan yang disampaikan.
b. Bekerja atas prinsip pengaturan ruang dan waktu
Dalam kegiatannya, televisi bekerja atas prinsip ruang dan waktu artinya dalam
kegiatannya televisi bekerja berdasarkan gelombang sehingga pesan yang
disampaikan dapat sampai.
c. Tidak terbatas jangkauannya
Seperti sifat media massa, televisi mempunyai keunggulan yaitu jangkauannya
tidak terbatas. Hal ini disebabkan siaran televisi disiarkan dengan
menggunakan pancaran gelombang yang dapat menjangkau dan sampai kepada
khalayak yang jauh.
d. Sekali siaran bersifat massal
Media massa seperti televisi sekali menyampaikan informasi bukan untuk satu
orang akan tetapi dilihat oleh banyak orang. Oleh karena itu media televisi
mempunyai sifat massal. (Liliweri, 1991).
Media
televisi
menyediakan
informasi
dan
kebutuhan
manusia
keseluruhan, seperti berita cuaca,informasi financial dan sebagainya. Pemirsa
akan selalu terdorong untuk mencari sesuatu yang tidak diketahui melalui media
massa televisi. Pada akhirnya, televisi pun menjadikan pemirsa ‘hamba-hamba
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
23
kecil’ yang pola pikirnya siap diprogram oleh materi isi media tersebut
(Kuswandi,1996:30).
Televisi sebagai media massa merupakan media dari jaringan komunikasi
yang berlangsung satu arah, komunikatornya melembaga, mempunyai pesan
bersifat
umum
atau
luas,sasaranya
menimbulkan
keserempakan
serta
komuniksinya bersifat heterogen. Kelebihan televisi yaitu bersifat audio visual,
artinya dapat dilihat dan didengarkan (Effendy,1993:24). Sedangkan siaran
televisi adalah siaran-siaran dalam bentuk suara dan gambar yang dapat ditangkap
oleh umum baik dengan system pemancaran dalam elektromagnetik maupun
kabel-kabel (Kuswandi,1996:13).
Televisi adalah panduan radio (broadcast) dan film (moving picture).
Televisi terdiri dari istilah “tele” yang berarti jauh dan “visi” (vision) yang berarti
penglihatan. Segi “jauh”-nya dihasilkan oleh prinsip radio dan segi “penglihatan”nya oleh gambar (Effendi,2000:174). Televisi dapat menyajikan berbagai
program, bukan hanya film seperti yang dipertunjukan di bioskop, tetapi juga
berita,music, ceramah, agama, pendidikan, dan sebagainya.
Menurut Wahyudi (1986:216), secara umum siaran televisi dapat dibagi menjadi 3
golongan besar, yaitu :
a. Siaran Berita
Siaran berita bertitik tolak dari pengertian. Bila kita berbicara tentang berita,
berarti semua harus mengandung unsure-unsur factual, penting dan menarik.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
24
b. Siaran Non Berita
Siaran non berita yang biasanya siaran-siaran yang tidak memiliki nilai politik
dan strategi. Disinilah yang diutamakan adalah keindahan dan sasaranya
adalah kepuasan penonton. Boleh tidak factual,artiny boleh sesuatu yang tidak
masuk akal. Yang masuk dalam katagori siaran ini adalah sandiwara,
music,penerangan umum, acara-acara yang tidak mempunyai nilai politis dan
strategis.
c. Siaran Iklan
Siaran iklan adalah siaran yang khusus ditujukan untuk promosi suatu produk,
kegiatan masyarakat yang bertujuan untuk memperkenalkan kepada khalayak
guna kepentingan komersial.
Ketiga jenis siaran itu memiliki latar belakang yang berbeda, demikian
pula titik tolaknya, meskipun memiliki tujuan yang sama yaitu menjalankan
fungsi utama media massa.
2.1.7
Acara Hiburan Di Televisi
Ada banyak jenis dan macam acara hiburan di televisi, diantaranya adalah :
a) Variety Show
Suatu acara dimana didalamnya terdapat berbagai macam permainan, kuis,
music, kuis interaktif.
b) Kuis
Acara yang menyajikan suatu permainan yang dilakukan secara berkelompok
atau secara individu.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
25
c) Musik
Acara music merupakan acara yang paling diminati oleh masyarakat, apapun
alirannya dangdut,pop,rock,jazz dan lain sebagainya selalu mendapat tempat
utama dihati masyarakat sebagai kebutuhan akan hiburan.
d) Sandiwara Komedi
Acara yang menyajikan suatu cerita yang memiliki unsure komedi atau humor
yang tinggi
e) Film
Film terdiri dari beberapa macam, contohnya adlah film kartun,film
drama,film action.
f) Sinetron
Acara yang menyajikan suatu cerita yang bersambung dan biasanya disajikan
dengan kehidupan masyarakat yang ada pada saat ini atau kehidupan
terdahulu.
g) Olahraga
Acara yang menyajikan berbagai kegiatan manusia yang berhubungan dengan
kebugaran dan kesehatan.
2.1.8
Televisi Ber langganan
Televisi berlangganan, yakni jasa penyiaran televisi yang dilakukan
khusus untuk pemirsa (penonton) yang bersedia membayar (berlangganan) secara
berkala. Jasa ini biasanya disediakan dengan menggunakan kabel digital ataupun
analog dan satelit.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
26
Teknologi yang berperan sangat penting dalam dunia pertelevisian adalah
teknologi satelit. Satelit merupakan salah satu media transmisi yang digunakan
dalam telekomunikasi baik itu transmisi video maupun percakapan telpon.
Dengan teknologi pemrosesan digital berkecepatan tinggi untuk video
menggunakan teknologi kompresi video digital (digital video compression), maka
menjadikan satelit suatu transmisi yang digunakan oleh stasiun televisi untuk
membantunya dalam menyiarkan acaranya kesemua masayarakat secara global.
Di Indonesia satelit yang berada diatasnya adalah satelit palapa,
Cakrawarta dan Indostar, yang sangat berpengaruh terhadap penyiaran acara
ditelevisi Indonesia.
Satelit Cakrawarta dikhususkan untuk kepentingan penyiaran televisi dan
radio tidak bisa digunakan untuk kepentingan telekomunikasi, sedangkan satelit
palapa memiliki kepentingan dalam hal komunikasi dan juga penyiaran televisi
dan radio. (www.lontar.ui.ac.id/file?file=digital/1233356...metodologi.pdf)
Sistem dari TV berlangganan ada dua macam. Yang pertama memakai
sistem satelit yaitu dengan memasang parabola sebagai penerima sinyal dan
sebuah decoder (unit yang berfungsi untuk memproses sinyal yang diterima
parabola yang akan diteruskan ke perangkat televisi).
(Gambar 2.2.1 sistem tv berlangganan menggunakan satelit)
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini t